bab 2 tinjauan pustaka 2.1 lidah -...

22
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah Rongga mulut dianggap cermin kesehatan umum seseorang. Lidah merupakan salah satu organ di rongga mulut yang paling peka terhadap perubahan yang terjadi di dalam tubuh. Pada dasarnya, permukaan lidah adalah daerah yang paling banyak terpapar oleh iritasi dan keperluan dasar hidup sehari-hari seperti makan dan minum. 13 Lidah sebagai indera pengecap mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu menelan, mendorong makanan ke dalam pharynx (pada waktu menelan), pembersihan mulut, dan memainkan peranan yang penting sebagai alat bantu dalam berbicara. 13 2.1.1 Anatomi Lidah Lidah terletak di dalam mulut. Lidah berwarna merah dan permukaannnya tidak rata. Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah. Otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta membantu melakukan gerakan menekan makanan pada langit-langit dan gigi, kemudian mendorongnya masuk ke faring. 14 Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup oleh membran mukosa (selaput lendir). Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya tonjolan-tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran-akhiran saraf pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah. Saraf-saraf pengecap inilah yang dapat membedakan rasa makanan. Jumlah papila pada setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papila lebih banyak daripada laki-laki. Orang yang mempunyai banyak papila akan lebih peka terhadap rasa. 15 Universitas Sumatera Utara

Upload: vuongkien

Post on 06-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lidah

Rongga mulut dianggap cermin kesehatan umum seseorang. Lidah merupakan

salah satu organ di rongga mulut yang paling peka terhadap perubahan yang terjadi di

dalam tubuh. Pada dasarnya, permukaan lidah adalah daerah yang paling banyak

terpapar oleh iritasi dan keperluan dasar hidup sehari-hari seperti makan dan minum.13

Lidah sebagai indera pengecap mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu

proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu

menelan, mendorong makanan ke dalam pharynx (pada waktu menelan), pembersihan

mulut, dan memainkan peranan yang penting sebagai alat bantu dalam berbicara.13

2.1.1 Anatomi Lidah

Lidah terletak di dalam mulut. Lidah berwarna merah dan permukaannnya

tidak rata. Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot

ekstrinsik. Otot intrinsik berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah. Otot

ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta membantu

melakukan gerakan menekan makanan pada langit-langit dan gigi, kemudian

mendorongnya masuk ke faring.14

Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup

oleh membran mukosa (selaput lendir). Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya

tonjolan-tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran-akhiran saraf

pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah. Saraf-saraf pengecap inilah yang

dapat membedakan rasa makanan. Jumlah papila pada setiap orang belum tentu sama.

Biasanya perempuan memiliki papila lebih banyak daripada laki-laki. Orang yang

mempunyai banyak papila akan lebih peka terhadap rasa.15

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

z

Gambar 1A. Otot Intrinsik Lidah Gambar 1B. Otot Ekstrinsik Lidah

Gambar 1A. Otot Internal Lidah14 Gambar 1B. Otot Eksternal Lidah14

2.1.2 Taste Buds

Organ pengecapan bagian perifer disebut taste buds (caliculus gustatorious)

yang meliputi seluruh permukaan lidah yang mempunyai garis tengah sekitar 1/30

milimeter dan panjang sekitar 1/16 milimeter. Ketika lahir, kita memiliki sekitar

10.000 taste bud, akan tetapi setelah usia 50 tahun jumlahnya mulai berkurang.5 Taste

bud merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi, beberapa diantaranya disebut

sebagai sel sustentakular dan lainnya disebut sebagai sel reseptor. Sel-sel reseptor ini

terus-menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel-sel epitel di sekitarnya

dengan waktu paruh sekitar sepuluh hari.16

Kekhasan dari sel reseptor gustatori ini ditentukan oleh papila dimana taste

buds berada bukan oleh nervus yang menginervasi.17 Taste bud memiliki beberapa

tipe reseptor rasa yang memiliki silia. Setiap tipe ini akan mendeteksi satu jenis rasa

dari 5 rasa dasar yaitu, asam, asin, manis, pahit dan umami. Seluruh rasa ini dapat

dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan lebih sensitif pada

daerah tertentu. 18

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

Ujung-ujung luar dari taste buds tersusun di sekitar taste pore yang sangat

kecil. Dari ujung-ujung setiap sel, mikrovili menonjol ke luar menuju taste pore dan

mengarah ke rongga mulut. Mikrovili ini dianggap memberikan permukaan reseptor

untuk pengecapan.19 Beberapa dari serabut saraf pengecap yang dirangsang oleh sel-

sel reseptor ini berinvaginasi menjadi lipatan membran sel pengecap yang juga

dibentuk oleh banyak vesikel. Vesikel ini mengandung substansi neurotransmiter yang

dilepaskan melalui membran sel untuk merangsang ujung-ujung serabut saraf dalam

rensponnya terhadap rangsang pengecapan.20

Taste buds juga terletak pada palatum dan beberapa diantaranya pada pilar

tonsilar, epiglotis, dan bahkan di esofagus bagian proksimal. Orang dewasa

mempunyai 3000 sampai 10.000 taste buds sedangkan anak-anak mempunyai lebih

sedikit.20

Gambar 2. Taste buds pada lidah, papila, dan penampang tastebuds dan bagian-bagiannya19

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

Pembuluh Darah dan Saraf Lidah: Arteri berasal dari arteri carotis externa. Arteri sublingualis berlanjut ke depan

untuk mensuplai darah ke glandula sublingualis musculus Mylohyoid dan mukosa

membran mulut menuju vena Jugularis interna. Di bawah lidah, mukosa membran ini

membentuk frenulum lingualis untuk mengarahkan pergerakan lidah. Vena Lingualis

merupakan vena commitantes mendampingi arteri Lingualis menuju vena Lingualis

interna. Ada vena Lingualis profundus, vena Lingualis dorsalis, dan vena commitantes

yang berasal dari percabangan nervus hypoglossi. 14

Saraf-saraf yang berperan pada lidah adalah nervus facial (VII), nervus

glossopharyngeal (IX), dan nervus vagus (X). Jalur syaraf pengantar ke otak adalah

dari nervus lingualis menuju chorda tympani (VII) dari 2/3 anterior lidah, melalui

nervus X dari pharynx dan epiglottis atau melalui nervus IX dari 1/3 lidah posterior

lidah.2

Jalan Kerja Impuls Pengecap dari Lidah ke Otak Tiga saraf cranial yang memainkan peranan dalam pengantaran impuls dari

lidah ke otak, yaitu nervus facial (VII) pada bagian 2/3 anterior lidah, nervus

glossopharyngeal (IX) pada bagian 1/3 posterior lidah, dan nervus vagus (X) pada

pharynx dan epiglottis. Diawali dari taste buds pada lidah, impuls menyebar sepanjang

nervus facial dan dari 1/3 posterior lidah melalui nervus glossopharyngeal. Impuls

dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus. Impuls di ketiga saraf

tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius.

Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis

kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex

serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus yang akan memberi

persepsi pengecapan yang dirasa.21

2.1.3 Fisiologi Lidah Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis

rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa manis lebih sensitif dirasakan pada

daerah ujung depan lidah, rasa asin paling baik diapresiasi pada pinggir depan lidah,

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

rasa asam paling baik diterima di sepanjang samping/tepi lidah dan sensasi pahit dapat

dideteksi dengan sangat baik pada sepertiga belakang lidah. Keempat rasa ini dikenal

dengan istilah sensasi rasa primer. Selain itu, ada rasa kelima yang telah teridentifikasi

yakni umami yang dominan ditemukan pada L-glutamat.1

1. Rasa Manis

Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi: gula, glikol,

alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam halogen, dan

garam anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir semua zat yang

menyebabkan rasa manis merupakan zat kimia organik; satu-satunya zat anorganik

yang menimbulkan rasa manis merupakan garam-garam tertentu dari timah hitam dan

berillium.16

1. Rasa Asam

Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion hidrogen

maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan logaritma konsentrasi

ion hidrogen. Oleh sebab itu, makin asam suatu makanan maka sensasi rasa asamnya

semakin kuat.16

2. Rasa Asin

Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion sodium.

Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam lainnya karena

beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di samping rasa asin.16

3. Rasa Pahit

Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia, tetapi

zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat organik.

Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah: (1) Zat organik

rantai panjang yang berisi nitrogen, dan (2) alkaloid. Alkaloid terdiri dari banyak obat

yang digunakan dalam kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.16

4. Rasa Umami

Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami

mempunyai ciri khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya, termasuk

sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-glutamat dan 5'-

ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama setelahnya. Umami adalah rasa yang

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

dominan ditemukan pada makanan yang mengandung L-glutamat (terdapat pada

ekstrak daging dan keju).16

Gambar 3. Letak Reseptor Rasa pada Lidah16

Proses Pengecapan :

Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah.

Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak

dan merangsang ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang

akan menjalar ke nervus facial (VII) dan nervus glossopharyngeal (IX). Impuls dari

daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X). Impuls di ketiga saraf

tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari

sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis

kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex

serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya

kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.21

Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses spesifik, artinya rasa oleh

masing-masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada saat yang berlainan

dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap taste buds

dapat bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda.16

MANIS

PAHIT

ASAM

ASIN

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

Gambar 4. Proses Rangsang Pengecap dari Taste Buds

sampai dipersepsikan di Thalamus21

2.1.4 Jenis-jenis papilla

Terdapat empat jenis papilla pada lidah manusia,yaitu:19 • Papila fungiform, terletak di 2/3 anterior lidah dan pada umumnya terdiri dari

satu hingga beberapa taste buds di setiap papila yang diinervasi oleh nervus

facial (VII). Papila ini terlihat seperti bintik-bintik berwarna merah karena

kaya akan pembuluh darah. Jumlah papila fungiform di setiap lidah manusia

adalah sekitar 200 papila. Papila ini lebih sensitif terhadap rasa manis dan asin.

Papila di lidah bagian depan memiliki lebih banyak taste buds (1-18)

dibanding dengan papila di lidah bagian tengah (1-9). Diperkirakan ada sekitar

1120 taste buds di papila fungiform pada setiap lidah.

Sebuah penelitian di China mengungkapkan bahwa adanya hubungan antara

kepadatan papila fungiform dengan pemeriksaan rasa manis menggunakan

larutan sukrosa pada pria dewasa muda. Penelitian ini menyimpulkan bahwa

anatomi papila sangat erat hubungannya dengan ambang sensitivitas rasa

khususnya pada papila fungiformis.22

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

• Papila circumvalata, terletak pada pangkal dorsum lidah di depan sulcus

terminalis linguae yang tersusun seperti huruf V. Papila ini sensitif terhadap

rasa asam dan pahit di 1/3 posterior lidah yang diinervasi oleh nervus

glossopharyngeal (IX). Jumlahnya berkisar 3-13 papila di setiap lidah dengan

jumlah taste buds 252 di setiap papila sehingga total 2200 taste buds yang

terdapat di papila circumvalata pada setiap lidah. Dalam jumlah besar taste

buds ini terletak mengelilingi papila circumvalata yang membentuk garis

seperti huruf V ke arah posterior lidah.

• Papila foliate, terletak pada lipatan dan celah bagian lateral lidah. Sensitivitas

papila ini lebih dominan terhadap rasa asam yang diinervasi oleh nervus

glossopharyngeal (IX). Rata-rata terdapat 5-6 papila foliata di setiap sisi lidah

yang terdiri dari 117 taste buds per papila sehingga total terdapat 1280 taste

buds di papila foliata pada setiap lidah.

• Papila filiform, papila terkecil dengan penampang 0,1 - 0,25 mm dan tidak

memiliki taste buds. Papila ini lebih dominan untuk menerima rangsang sentuh.

Gambar 5. Letak Papilla pada Lidah19

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Sensitivitas Indera Pengecap Faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas indera pengecap diantaranya:

1.Usia

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

Usia mempengaruhi sensitivitas reseptor perasa. Penurunan sensitivitas indera

pengecap merupakan masalah fisiologis yang terjadi pada manula. Hal ini disebabkan

karena terjadinya kemunduran dalam hal fisik maupun biologis dimana pada proses

menua terjadi penurunan jumlah papila sirkumvalata seiring bertambahnya usia dan

penurunan fungsi transmisi pada taste buds.13

2.Suhu Makanan

Suhu makanan yang kurang dari 20o C maupun yang lebih dari 30oC dapat

mempengaruhi sensitivitas taste buds pada indera pengecap. Suhu yang terlalu panas

akan merusak sel-sel pada taste buds, namun keadaan ini akan cenderung berlangsung

cepat karena sel yang rusak akan segera diperbaiki. Suhu yang terlalu dingin juga

dapat membius lidah sehingga sensitivitas lidah akan berkurang.13

3.Penyakit

Berbagai jenis penyakit, terutama penyakit kronis memerlukan perawatan dan

terapi yang terkadang memakan waktu lama. Efek samping obat tersebut dapat

mempengaruhi penurunan sensitivitas indera pengecap, seperti amphetamin dapat

menurunkan sensitivitas terhadap rasa manis, anestesia seperti lidocaine dapat

menyebabkan berkurangnya sensitivitas rasa asin dan manis, begitu juga penggunaan

insulin (untuk penderita diabetes) yang berkepanjangan.13

Xerostomia merupakan salah satu efek samping yang dapat terjadi oleh karena

obat-obatan tertentu, penyakit kencing manis, penyakit ginjal maupun pada pasien

yang menerima radiasi kepala dan leher. Xerostomia merupakan keadaan dimana

mulut kering akibat produksi kelenjar saliva yang berkurang yang dapat

diakibatkan oleh gangguan / penyakit pada pusat saliva atau pada syaraf pembawa

rangsang saliva. Suatu zat hanya dapat dinikmati rasanya jika larut dalam saliva.

Dengan berkurangnya produksi saliva, maka sel-sel pengecap akan mengalami

kesulitan dalam menerima rangsang rasa.15

4.Hal-hal lain yang dapat menghalangi identifikasi rasa pada taste buds

Kebiasaan mengkonsumsi rokok dapat menurunkan sensitivitas indera

pengecap. Hal ini dapat dikarenakan saat rokok dihisap, nikotin yang terkondensasi

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

masuk ke dalam rongga mulut dan menutupi taste buds sehingga kemungkinan

menghalangi interaksi zat-zat makanan ke dalam reseptor pengecap.3

Kebiasaan menyirih merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

sensitivitas indera pengecap. Hal ini dikarekan partikel-partikel yang terkandung pada

sirih yang terdeposit pada waktu yang lama sehingga mengakibatkan pigmentasi dan

penumpukan partikel pada lidah yang dapat menghalangi interpretasi rasa.23

Oral higiene merupakan faktor yang juga mempengaruhi sensitivitas indera

pengecap. Oral higiene yang buruk dapat mengakibatkan penumpukan plak sisa

makanan yang terdeposit pada lidah sehingga menghalangi interpretasi rasa. Di

samping itu, oral higiene yang buruk merupakan tempat berkembangnya bakteri dan

flora yang merugikan di rongga mulut.3

2.3 Rokok Rokok merupakan produk yang berbahaya dan adiktif (menimbulkan

ketergantungan) karena di dalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya, 400

diantaranya bersifat racun dan 43 senyawa lain diantaranya merupakan zat

karsinogenik.24 Merokok merupakan masalah kesehatan karena dapat menyebabkan

berbagai jenis penyakit dan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya beberapa

kelainan rongga mulut. Beberapa dampak dari merokok antara lain meningkatkan

insidensi terjadinya penyakit periodontal, lesi mukosa rongga mulut, karies gigi dan

keganasan rongga mulut.4 Pada tahun 2008 Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah

menetapkan Indonesia sebagai negara terbesar ke tiga sebagai pengguna rokok di

dunia.6

Pengaruh merokok pada mukosa mulut bervariasi, tergantung pada umur, jenis

kelamin, etnis, gaya hidup, diet, genetis, jenis, dan cara merokok, serta lamanya

merokok. Perubahan tersebut akibat iritan, toksin dan karsinogen. Selain itu, dapat

juga berasal dari efek mukosa yang kering, tingginya temperatur dalam mulut, atau

resistensi terhadap infeksi jamur dan virus yang berubah. Merokok dapat

menyebabkan kelainan-kelainan rongga mulut misalnya pada gusi, mukosa mulut, gigi,

langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur serta pada lidah yang

berupa terjadinya perubahan sensitivitas indera pengecap.3,4

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

Merokok secara jelas dapat meningkatkan risiko untuk terkena semua penyakit

dan dapat berkembang menjadi berbagai kondisi patologik yang menyebabkan

kematian. Merokok merupakan faktor resiko terjadinya kanker pada beberapa organ,

penyakit jantung, penyakit pernafasan, efek reproduksi, dan berbagai efek lain yang

dapat membahayakan tubuh.25 Berdasarkan data dari The ASEAN Tobacco Control

Report tahun 2007, sebuah Komisi ASEAN untuk Pengendalian Tembakau, jumlah

perokok di ASEAN mencapai 124.691 juta orang dan Indonesia menyumbang

perokok terbesar, yakni, 57.563 juta orang atau sekitar 46,16 %.5

Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau

bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tobacum, Nicotiana rustica,

dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau

tanpa bahan tambahan.5

2.3.1 Jenis Rokok Masyarakat Indonesia mengenal berbagai jenis rokok yang dikonsumsi.

Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku isi rokok, dan

penggunaan filter pada rokok.26

Rokok berdasarkan bahan pembungkusnya dibagi menjadi 4 yaitu rokok

Klobot yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung. Rokok Kawung

yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren. Rokok sigaret adalah

rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas. Rokok cerutu yaitu rokok yang

bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.11,27

Rokok mempunyai banyak istilah, menurut bahan yang digunakan, terdapat

rokok atau sigaret, kretek, rokok putih, dan juga rokok Klobot. Yang dimaksud

dengan rokok atau sigaret adalah yang terbuat dari daun tembakau. Rokok putih

adalah rokok yang murni tembakau, tanpa cengkeh. Kretek adalah rokok dengan

aroma dan rasa cengkeh. Jadi rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari daun

tembakau yang memiliki kandungan 40% cengkeh dan 60% tembakau.27

Suatu studi di Indonesia memperlihatkan bahwa perokok kretek mempunyai risiko 13 – 20 kali lebih besar untuk terjadinya kerusakan paru dibandingkan dengan bukan

perokok. Kandungan cengkeh pada rokok kretek menimbulkan aroma yang enak yang

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

dapat menutupi faktor bahaya tembakau. Akibatnya rokok kretek dihisap lebih dalam

daripada rokok biasa. Selain itu cengkeh mengeluarkan zat eugenol yang dapat

mempengaruhi efek sensori, akibatnya adalah hisapan rokok yang lebih dalam lagi.

Semakin dalam seseorang menghisap rokoknya, maka akan semakin tinggi efek

perusakan yang diterima orang tersebut.28,29

Rokok yang terdapat pada masyarakat umumnya terbagi atas rokok putih

(filter) dan rokok kretek (non filter) dimana pada pangkal rokok filter terdapat gabus

sedangkan rokok non filter tidak menggunakan gabus.27 Di Indonesia, rokok kretek

merupakan jenis rokok yang lebih populer. Perbandingannya, sebanyak 94% merokok

kretek dan hanya 11% yang memilih rokok putih. Dari kelas sosialnya, perokok kretek

umumnya kelas menengah.9

2.3.2 Kandungan Rokok Rokok menghasilkan suatu pembakaran yang tidak sempurna yang dapat

diendapkan tubuh ketika dihisap. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari

komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbonmonoksida,

karbondioksida, hydrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa

hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, timah hitam (Pb),

benzopiren, fenol, cadmium, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut dapat bersifat

mengiritasi, toksik terhadap mukosa mulut dan bersifat karsinogen.27

Asap yang dihembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama

(mainstream smoke) dan asap samping ( side stream smoke). Asap utama merupakan

asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok sedangkan asap samping

merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh

orang lain atau perokok pasif.11

Asap yang dihasilkan ketika merokok merupakan suatu aerosol yang terdiri

dari partikel padat yang tersuspensi dalam gas dan juga berbahaya bagi tubuh.26 Zat

kimia yang dikeluarkan ini terdiri atas 90% gas dan 10% partikel. Nikotin, gas

karbonmonoksida, tar, timah hitam adalah sebagian dari beribu-ribu zat yang

terkandung dalam rokok.11

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

Agen karsinogenik utama dalam rokok adalah N-nitrosamine,

polikrilikhidrokarbon aromatik, nitrosodiethanolamine, nitrosoproline, dan polonium

yang diketahui sebagai faktor penyebab kanker mulut dan orofaring pada rongga

mulut.4 Diantara sekian banyak bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok,

terdapat empat macam zat yang paling berbahaya yaitu tar, nikotin, karbonmonoksida,

dan timah hitam (Pb).27

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat

asap rokok dan bersifat karsinogenik.28 Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke rongga

mulut sebagai uap padat yang setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk

endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran napas, dan paru-paru.

Komponen tar mengandung radikal bebas, yang berhubungan dengan risiko timbulnya

kanker. Kadar tar dalam tembakau berkisar antara 0,5-3,5 miligram per batang.27

Nikotin merupakan bahan yang bersifat toksik terhadap jaringan saraf dan

dapat menimbulkan ketergantungan psikis.11 Selain itu, efek nikotin dapat merangsang

hormon kathelokamin (adrenalin) yang bersifat memicu jantung dan tekanan darah.

Nikotin merupakan alkaloid alam yang bersifat toksis, berbentuk cairan, tidak

berwarna, dan mudah menguap. Nikotin mudah berubah warna dan berbau seperti

tembakau jika bersentuhan dengan udara. Satu batang rokok mengandung 15-20

miligram nikotin. Kadar nikotin 4-6 gram yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari

dapat membuat seseorang ketagihan karena nikotin memiliki efek adiktif dan

psikoaktif.27

Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kadar yang rendah dalam rokok, tetapi

dapat meningkatkan tekanan darah yang akan berpengaruh pada sistem pertukaran

haemoglobin.11 Hal ini terjadi karena gas CO memiliki afinitas yang lebih kuat

daripada oksigen sehingga CO memiliki kecenderungan kuat berikatan dengan

haemoglobin dibanding dengan haemoglobin berikatan oksigen untuk proses

pernafasan sel-sel tubuh sehingga darah kekurangan oksigen. Sel tubuh yang

kekurangan oksigen akan melakukan spasme, yaitu menciutkan pembuluh darah. Bila

proses ini berlangsung terus menerus, maka pembuluh darah akan mudah rusak

dengan terjadinya proses arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Kadar CO

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

dalam darah orang yang tidak merokok kurang dari 1% sementara dalam darah

perokok mencapai 4-15%.27

Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 mikrogram.

Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari menghasilkan 10

mikrogram, sementara ambang batas timah hitam masuk ke dalam tubuh adalah 20

mikrogram per hari. Oleh karena itu zat ini akan sangat berbahaya jika konsumsi

rokok melebihi batas ambang yang dapat diterima oleh tubuh.11

Gambar 6. Kandungan Zat Berbahaya Pada Rokok27

Bahaya merokok terhadap kesehatan diakibatkan oleh asap rokok dan

kandungan zat-zat yang terkandung dalam rokok tersebut. Efek merugikan dari rokok

ini dapat menyebabkan berbagai macam penyakit diantaranya, gangguan pernafasan,

hipertensi, arteriosklerosis, penyakit jantung, impotensi, gangguan kehamilan, dan

kanker. Menurut lembaga internasional untuk riset kanker, rokok memegang peranan

penting dalam terjadinya beberapa jenis kanker diantaranya; kanker paru, kanker

kerongkongan, kanker pencernaan, kanker payudara, dan kanker rongga mulut.27

2.4 Bahaya Rokok terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok.4

Merokok sebagai faktor etiologi yang mempermudah penumpukan plak pada gigi,

yang akhirnya mengalami kalsifikasi menjadi kalkulus.29

Efek rokok yang timbul dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rokok yang

dihisap, lamanya merokok, jenis rokok yang dihisap, dan cara merokok.30 Artinya,

makin banyak rokok yang dihisap, makin lama kebiasaan merokok, makin tinggi

kadar tar yang dihisap seseorang, dan makin dalam seseorang menghisap rokoknya

maka akan semakin tinggi efek perusakan yang diterima oleh orang tersebut.31

Semua bentuk tembakau dapat mempengaruhi resiko terjadinya penyakit

mulut, perokok memiliki resiko enam kali lebih besar dapat terkena kanker rongga

mulut. Paling sedikit 80% penderita karsinoma mulut adalah perokok. Merokok dapat

menyebabkan gusi berwarna coklat atau kusam, halitosis, hilang atau berkurangnya

indera perasa, lesi prekanker sama kepada kanker rongga mulut. Perubahan panas

akibat merokok menyebabkan perubahan vaskularisasi dan sekresi kelenjar liur.4

Perokok beresiko tinggi mengalami komplikasi atau sukarnya penyembuhan

setelah pembedahan dan juga dapat menyebabkan hilangnya gigi dan penyakit

periodontal. Pada perokok yang merokok 5-10 batang per hari lebih beresiko tiga kali

lebih tinggi untuk dapat terkena periodontitis dibanding yang tidak merokok.32

Efek merokok yang berkepanjangan dapat memperparah kerusakan jaringan

periodontal. Penyakit periodontal antara lain ditandai dengan:30,32

a. Inflamasi gingiva

Inflamasi gingival dan perdarahan merupakan awal terjadinya periodontitis.

Keparahan inflamasi tergantung pada status oral hygiene, bila oral hygiene

buruk akan timbul infeksi gingival dan terjadi perdarahan waktu penyikatan

gigi atau bahkan perdarahan spontan akibat akumulasi dari plak gigi.

b. Poket

Poket yaitu celah antara gigi dan gusi yang diartikan sebagai gingival yang

bertambah dalam secara patologis sulkus gingival yang normal mempunyai

kedalaman 2-3 mm. pengukuran kedalaman poket merupakan bagian yang

penting diagnose periondontitis. Bertambahnya kedalaman sulkus gingival

yang normal biasa disebabkan oleh: 1) bergeraknya tepi gingival ke arah

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

koronal akibat adanya inflamasi gingival. 2) bergeraknya perlekatan epitel

penyatu kearah apikal, dan 3) kombinasi keduanya. Poket dengan kedalaman 4

mm menunjukkan adanya periodontitis tahap awal.

c. Resesi gingiva

Resesi gingival atau tersingkapnya akar dapat menyertai periodontitis kronis

tetapi tidak selalu merupakan tanda penyakit. Bila ada resesi, pengukuran

kedalaman poket hanya merupakan cerminan sebagian dari jumlah kerusakan

periodontal seluruhnya.

Kehilangan gigi merupakan akibat langsung dari penyakit periodontal yang

tidak diobati. Data-data epidemiologis secara nyata menunjukkan bahwa pada

perokok, prevalensi edentulisme dan insidens tooth loss lebih tinggi dibanding bukan

perokok.31,32

Selain itu, panas yang ditimbulkan oleh rokok dapat mengiritasi mukosa secara

langsung sehingga efek buruk rokok yang berkepanjangan ini terlihat jelas pada

jaringan lunak mulut seperti Keratosis perokok, Melanosis perokok, Leukodema,

Stomatitis nikotina, Preleukoplakia, dan Leukoplakia.3,4

2.5 Uji Sensitivitas Indera pengecap

Uji sensitivitas indera pengecap pada manusia dapat dilakukan dengan dua

cara yakni:

1. Chemogustometry dimana pengujian ini menggunakan larutan manis,

asam, asin, dan pahit yang ditempatkan pada lidah dengan menggunakan

sepotong kertas saring atau yang lebih dikenal dengan Taste strips.33

2. Electrogustometry (EGM) merupakan perangkat stimulator

listrik bertenaga baterai yang terdiri dari dua elektroda untuk mengukur

ambang rasa pada kedua sisi lidah di pusat-pusat rasa yang berbeda

kemudian menghasilkan stimulus galvanik yang mengakibatkan sensasi

rasa seperti metal. Ambang saat ini harus kurang lebih sama di kedua sisi

lidah. Apabila terdapat ketimpangan yang signifikan, maka mungkin

terjadi gangguan di saraf V (trigeminus).34,35

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

Bila dibandingkan dengan tes larutan diatas, elektrogustometer merupakan

pengujian klinis yang lebih efisien karena dapat digunakan dalam evaluasi ambang

rasa yang disebabkan karena operasi telinga, Bells’s palsy, tumor, maupun

tonsillectomy. Selain itu, dapat digunakan untuk untuk mendeteksi perbedaan ambang

rasa antara sisi kiri dan kanan lidah seperti yang mungkin terjadi pasca stroke pada

pasien diabetes atau pada lesi saraf kranial.37

Salah satu jenis elektrogustometer yang paling umum digunakan yakni jenis

RION TR-06 (Rion Co, Jepang) dengan stimulus tunggal, datar, dan probe melingkar

yang terbuat dari baja stainless steel (diameter 5 mm). Alat ini dapat menghasilkan

rangsangan yang rendah dengan durasi yang singkat (0.5, 1,1.5,dan 2 detik).35

Sebelum dilakukan pengujian dengan alat ini, sampel dilarang untuk minum.

Sebelum dilakukan pengukuran ambang rasa, stimulus dari 30 dB diberikan untuk

memastikan bahwa sampel bisa mengenali rangsangan elektrogustometer. Pemberian

rangsang dimulai dari yang rendah terlebih dahulu (-6 dB) dan kemudian rangsang

ditingkatkan hingga sampel dapat mempersepsikan rasa dengan jelas.35

Gambar 7. Elektrogustometer RION TR-06 (Rion Co, Jepang)35

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA PENELITIAN

Lidah sebagai indera pengecap mempunyai taste buds yang meliputi seluruh

permukaannya. Taste buds mengandung reseptor rasa yaitu asam, asin, manis, pahit,

dan umami.1,2 Sensitivitas indera pengecap dipengaruhi oleh banyak faktor,

diantaranya adalah usia, suhu makanan, penyakit, oral hygiene, dan kebiasaan

merokok yang paling berpotensi menyebabkan sensitivitas indera pengecap ini

menurun.3

Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok

karena merupakan awal terjadinya penyerapan zat hasil pembakaran rokok.3 Efek

negatif rokok terhadap gigi dan jaringan lunak mulut bervariasi, tergantung pada umur,

jenis kelamin, gaya hidup, jenis rokok, cara merokok, lamanya merokok, serta

banyaknya konsumsi rokok per harinya.4,5

Pada tahun 2008 Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Indonesia

sebagai negara terbesar ke tiga sebagai pengguna rokok di dunia yakni sekitar 65 juta

perokok. Di Indonesia, rokok kretek merupakan jenis rokok yang lebih populer. Dari

kelas sosialnya, perokok kretek umumnya kelas menengah ke bawah.6,9

Pada umumnya tukang becak masuk dalam kategori masyarakat

berpenghasilan rendah dan mempunyai latar pendidikan yang juga rendah. Sebuah

penelitian di Amerika Serikat pernah mengkonfirmasikan adanya hubungan yang erat

antara kebiasaan merokok dengan latar pendidikan sang perokok.10

Selain hal tersebut telah diketahui bahwa tukang becak mempunyai kebiasaan

buruk yang dapat menggangu kesehatan seperti kebiasaan merokok, hal ini dapat

dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Prof Boedi Darmojo dikatakan bahwa

prevalensi merokok sebanyak 96,1% pada tukang becak di Semarang.11 Tingginya

prevalensi merokok pada tukang becak ini disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya: minimnya pengetahuan para tukang becak tentang bahaya rokok, bahkan

sangat sulit bagi mereka untuk memahami tulisan peringatan yang ada pada setiap

label rokok. Faktor lingkungan juga berpengaruh besar terwujudnya dorongan untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

merokok dan kemudian menjadi perokok tetap. Pengaruh teman, anggota keluarga dan

orang-orang disekitar yang kebanyakan semua merokok. Selain itu, mereka mengakui

bahwa dengan merokok mereka mendapatkan kenikmatan semacam rasa tenang.12

Organ pengecapan bagian perifer adalah taste buds. Ujung-ujung luar dari

taste buds tersusun di sekitar taste pore yang sangat kecil. Dari ujung-ujung setiap sel,

mikrovili menonjol ke luar menuju taste pore dan mengarah ke rongga mulut.

Mikrovili ini dianggap memberikan permukaan reseptor untuk pengecapan.19

Beberapa dari serabut saraf pengecap yang dirangsang oleh sel-sel reseptor ini

berinvaginasi menjadi lipatan membran sel pengecap yang juga dibentuk oleh banyak

vesikel. Vesikel ini mengandung substansi neurotransmiter yang dilepaskan melalui

membran sel untuk merangsang ujung-ujung serabut saraf dalam rensponnya terhadap

rangsang pengecapan.16,20

Zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak dan

merangsang ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang akan

menjalar ke nervus facialis (saraf VII) dan nervus glossopharyngeal (IX). Impuls dari

daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X). Impuls di ketiga saraf

tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari

sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis

kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex

serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya

kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.21

Penelitian ini didukung oleh adanya teori yang menjelaskan bahwa pada saat

rokok yang dihisap, nikotin yang terkondensasi dalam asap rokok masuk ke dalam

rongga mulut dan mungkin menempel pada gigi, lidah, dan taste buds.3 Iritasi yang

terus-menerus dari hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan jaringan

mukosa mulut. Hal ini menyebabkan nikotin lebih mudah terdeposit menutupi taste

bud yang mungkin dapat menghalangi interaksi zat-zat makanan ke dalam reseptor

rasa sehingga mikrovili sulit menterjemahkan impuls sehingga impuls yang diterima

tidak seutuhnya sempurna kemudian masuk melalui nervus facial apabila dari daerah

2/3 anterior lidah, nervus glossopharyngeal apabila dari 1/3 posterior lidah, dan

melalui nervus vagus apabila dari daerah selain lidah. Kemudian impuls yang tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

sempurna tadi yang berhasil diterjemahkan oleh mikrovili akan menyatu di medula

oblongata dan masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa

sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah

insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus

kemudian dihantar ke thalamus yang akan mempersepsikan impuls yang tidak

sempurna tadi menjadi persepsi rasa dan sebagai hasilnya terjadilah penurunan

sensitivas pengecapan rasa.21

Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan sensitivitas indera pengecap

pada perokok kretek dengan non perokok. Sampel penelitian untuk perokok kretek

dan non perokok yang mempunyai sifat yang homogen dari umur, status kesehatan

umum, jenis kelamin dan kebiasaan. Di samping itu perlakuan yang diberikan akan

sama baik kepada sampel perokok kretek maupun non perokok sebagai kontrol.

Perbedaan sensitivitas indera pengecap rasa manis dan rasa pahit pada perokok

kretek dapat diketahui selanjutnya sehingga dari dua rasa tersebut terdapat satu rasa

yang berpengaruh paling nyata pada perokok kretek. Hal ini penting untuk

mengetahui perubahan indera pengecap pada perokok kretek.

3.1 Hipotesis

Hipotesa dari penelitian ini adalah:

1. Terdapat perbedaan sensitivitas indera pengecap antara perokok kretek dengan

non perokok.

2. Terdapat perbedaan sensitivitas indera pengecap antara rasa manis dan rasa

pahit pada perokok kretek.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

3.2 Kerangka Teori

Nukleus tractus solitarius Iritasi yang terus menerus dari hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan jaringan mukosa mulut.

Nervus facial pada 2/3 anterior lidah, nervus glosspharyngeal pada 1/3 posterior lidah, nervus vagus

pada pharynx dan epiglotis.

Leminiskus medialis

Post central gyrus

Persepsi indera pengecap normal

Taste buds Taste pore

Pengaruh merokok pada indera pengecap

Saat rokok dihisap, nikotin yang terkondensasi mungkin menempel pada gigi, lidah, dan taste bud

Menghalangi interaksi zat-zat makanan ke dalam reseptor pengecap

Perubahan sensitivitas indera pengecap

Medula oblongata

Thalamus

Mikrovili

Impuls

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34540/4/Chapter II.pdf · Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian ... Jumlah

3.3 Kerangka Konsep

Lama merokok: > 3 tahun

Cara merokok: Asap

dikeluarkan dari mulut

Jumlah konsumsi rokok per harinya : > 5 batang

Perokok kretek Non Perokok

Pemeriksaan sensitivitas indera pengecap

Penurunan sensitivitas

indera pengecap

Taste buds normal

Jenis kelamin : laki-laki

Usia : 40-60 tahun

Tidak memiliki kelainan sistemik

Tidak terdapat luka/ kelainan

pada lidah Menempelnya nikotin

pada taste buds

Sensitivitas indera pengecap yang

normal Perbedaaan

Rasa manis Rasa Pahit

Reseptor manis

Reseptor asin

Reseptor asam

Reseptor pahit

Universitas Sumatera Utara