bab 2. teknik irigasi -...

12
TEKNIKIRIGASI

Upload: vuongdang

Post on 30-Jan-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

TEKNIKIRIGASI

Page 2: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

TEKNIKIRIGASI

2.1. UMUM

Bangunan dan saluran irigasi sudah dikenal orang sejak zaman sebelumMasehi. Hal ini dapat dibuktikan oleh peninggalan sejarah, baik sejarah nasionalmaupun sejarah dunia. Keberadaan bangunan tersebut disebabkan oleh adanyakenyataan bahwa sumber makanan nabati yang disediakan oleh alam sudahtidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Segi teknis dari persoalanpertanian ini menimbulkan permasalahan dari yang paling sederhana sampaiyang paling sulit.

Air tunduk pada hukum gravitasi, sehingga air dapat mengalir melaluisaluran-saluran secara alamiah ke tempat yang lebih rendah. Untuk keperluanair irigasi, dengan cara yang paling sederhanapun telah dapat dicapai hasil yangcukup memadai.

Kemajuan ilmu dan teknologi senantiasa memperluas batas-batas yang dapatdicapai dalam bidang keirigasian. Manusia mengembangkan ilmualam, ilmufisika dan juga hidrolika yang meliputi statika dan dinamika benda cairoSemuaini membuat pengetahaun tentang irig~si bertambah lengkap.

2.2. KUALITASAIR IRIGASI

Tidak semua air cocok untuk dipergunakan bagi kebutuhan air irigasi. Airyang dapat dinyatakan kurang baik untuk air irigasi biasanya mengandung :

a. bahan kimia yang beracun bagi tumbuhan atau orang yang makan tanamanitu,

b. bahan kimia yang bereaksi dengan tanah yang kurang baik,C. tingkat keasaman air (Ph),d. tingkat kegaraman air,e. bakteri yang membahayakan orang atau binatang yang makan tanaman yang

diairi dengan air tersebut.

Sebenarnya yang menentukan besarnya bahaya adalah konsentrasi senyawadalam larutan tanah. Dengan demikian, kriteria yang didasarkan pada kegaramanair irigasi hanyalah merupakan suatu pendekatan saja. Pada awal pemakaian air

8

Page 3: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak akan terlihat.Namun dengan bergulirnya waktu, konsentrasi garam di dalam tanah akanmeningkat. -

Sejumlah unsur dapat merupakan racun bagi tanaman atau binatang. Misalnyakandungan boron sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, namun konsentrasilebih dari 0,05 mg/liter akan dapat menggangu sitrus, kacang-kacangan danbuah musiman. Untuk kandungan boron yang lebih dari 4 mg/liter, semua tanamandianggap akan mendapatkan gangguan. Boron terkandung dalam sabun sehinggadapat merupakan faktor yang kritis dalam penggunaan limah bagi irigasi.

Selenium, walaupun dalam konsentrasi rendah, sangat beracuri bagi ternakdan harns dihindari. Garam-garamyang berupa kalsium, magnesium dan potasiumdapat juga berbahaya bagi air irigasi. Dalam jumlah yang berlebihan, garam-garam ini akan mengurangi kegiatan osmotik tanaman, mencegah penyerapanzat giri dari tanah. Di samping itu, garam-garam ini dapat mempunyai pengarnhkirniawi tidak langsung terhadap metabolisme tanaman dan mengurangi kelulusanair dari tanah yang bersangkutan dan mencegah drainasi atau aerasi yang cukup.

Konsentrasi kritis di dalam air irigasi tergantung dari berbagai faktor, namunjumlah yang melebihi 700 mg/liter akan berbahaya bagi beberapa jenis tanamandan konsentrasi yang melebihi 2000 mg/liter akan berbahaya bagi hampir seluruhtanaman.

2.3. SISTEMIRIGASI DAN KLASIFIKASIJARINGAN IRIGASI

Dalam perkembangannya, irigasi dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :

a. Irigasi Sistem Gravitasi

Irigasi gravitasi merupakan sistem irigasi yang telah lama. dikenal danditerapkan dalam kegiatan usashatani. Dalam sistem irigasi ini, sumber airdiambil dari air yang ada di permukaan burni yaitu dari sungai, waduk dahdanau di dataran tinggi. Pengaturan dan pembagian air irigasi menuju kepetak-petak yang membutuhkan, dilakukan secara gravitatif.

b. Irigasi Sistem Pompa

Sistem irigasi dengan pompa bisa dipertimbangkan,apabilapengambilansecara gravitatif ternyata tidak layak dari segi ekonomi mauupn teknik.

9

Page 4: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

Cara ini membutuhkan modal kecil, namun memerlukan biaya ekspoitasiyang besar.

Sumber air yang dapat dipompa untuk keperluan irigasi dapat diambil darisungai, misalnya Setasiun Pompa Gambarsari dan Pesangrahan (sebelumada Bendung Gerak Serayu), atau dari air tanah, seperti pompa air suplesidi 01 simo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

c. Irigasi Pasang-surut

Yang dimaksud dengan sistem irigasi pasang-surut adalah suatu tipe irigasiyang memanfaatkan pengempangan air sungai akibat peristiwa pasang-surutair laut. Areal yang direncanakan untuk tipe irigasi ini adalah areal yangmendapat pengaruh langsung dari peristiwa pasang-surut air laut. Untukdaerah Kalimantan misalnya, daerah ini bisa mencapai panjang 30 - 50 kmmemanjang pantai dan 10 - 15 km masuk ke darat. Air genangan yangberupa air tawar dari sungai akan menekan dan mencuci kandungan tanahsulfat masam dan akan dibuang pada saat air laut surut.

Adapun klasifikasi jaringa irigasi bila ditinjau dari cara pengaturan, carapengukuran aliran air dan fasilitasnya, dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu :

a. Jaringan Irigasi Sederhana

Oi dalam jaringan irigasi sederhana, pembagian air tidak diukur atai diatursehingga air lebih akan mengalir ke saluran pembuang. Persediaan airbiasanya berlimpah dan kemiringan berkisar antara sedang dan curam. Olehkarena itu hampir-hampir tidak diperlukan teknik yang sulit untuk pembagianair (lihat gambar 2.1.).

Jarihgan irigasi ini walaupun mudah diorganisir namun memiliki kelemahan-kelemahan serius yakni :

1. Ada pemborosan air dan karena pada umumnya jaringan ini terletak didaerah yang tinggi, air yang terbuang tidak selalu dapat mencapai daerahrendah yang subur.

2. Terdapat banyak pengendapan yang memerlukan lebih banyak biayadari penduduk karena tiap desa membuat jaringan dan pengambilansendiri-sendiri.

3. Karena bangunan penangkap air bukan bangunan tetap/permanen, makaumumya pendek.

10

Page 5: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

b. Jaringan Irigasi Semi Teknis

Pada jaringan irigasi semi teknis, bangunan bendungnya terletak di sungailengkap dengan pintu pengambilan tanpa bangunan pengukur di bagianhilirnya. Beberapa bangunan permanen biasanya juga sudah dibangun di.jaringan saluran. Sistim pembagian air biasanya serupa dengan jaringansederhana (lihat gambar 2.2.). Bangunan pengambilan dipakai untukmelayani/mengairi daerah yang lebih luas dari pada daerah layanan jaringansederhana.

c. Jaringan Irigasi Teknis

Salah satu prinsip pada jaringan irigasi teknis adalah pemisahan antarasaluran irigasi/pembawa dan saluran pembuanglpematus. Ini berarti bahwabaik saluran pembawa maupun saluran pembuang bekerja sesuai denganfungsinya masing-masing. Saluran pembawa mengalirkan air irigasi kesawah-sawah dan saluran pembuang mengalirkan kelebihan air dari sawah-sawah ke saluran pembuang. (Lihat gambar 2.3).

Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasi teknis. Sebuahpetak tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan luas keseluruhan yangumumnya berkisar antara 50 - 100 ha kadang-kadang sampai 150 ha.

Jaringan saluran tersier dan kuarter mengalirkan air ke sawah. Kelebihanair ditampung didalam suatu jaringan saluran pembuang tersier dan kuarterdan selanjutnya dialirkan ke jaringan pembuang sekunder dan kuarter.

Jaringan irigasi teknis yang didasarkan pada prinsip-prinsi di atas adalahcara pembagian air yang paling efisien dengan mempertimbangkan waktu-waktu merosotnya persediaan air serta kebutuhan petani. Jaringan irigasiteknis memungkinkan dilakukannya pengukuran aliran, pembagian air irigasidan pembuangan air lebih secara efisien. Jika petak tersier hanya memperolehair apda satu tempat saja dari jaringan utama, hal ini akan memerlukanjumlah bangunan yang lebih sedikit di saluran primer, ekspoitasi yang lebihbaik dan pemeliharaan yang lebihmurah. Kesalahan dalam pengelolaan airdi petak-petak tersier juga tidak akan mempengaruhi pembagian air dijaringan utama.

.'': . "a singkat;k1asifikasijaringan irigasi dapat dilihat pada tabeI3.1. berikutllll.

11

Page 6: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

Tabel 3.1.Klasifikasi J aringan Irigasi

,-

2.4. CARA PEMBERIANAIR IRIGASI

Untuk mengalirkan dan membagi air irigasi, dikenal 4 eara utama,yaitu :

a. Pemberian air irigasi lewat permukaan tanah, yaitu pemberian air irigasimelalui permukaan tanah.

b. Pemberian air irigasi melalui bawah permukaan tanah, yaitu pemberian airirigasi yang menggunakan pipa dengan sambungan terbuka atau berlubang-lubang, yang ditanam 30 - 100 em di bawah permukaan tanah.

e. Pemberian air irigasi dengan panearan,. yaitu eara pemberian air iriga.sidalam bentuk panearan dari suatu pipa berlubang yang tetap atau berputarpada sumbu vertikal.

12

Klasifikasi Jaringan

Teknis Semi Teknis Sederhana

l. Bangunan Dtama Bangunan Bangunan Pennanen Bangunan SementaraPennanen atau Semi Pennanen

2. Kemampuan bangunandalam mengukur dan Baik Sedang Jelek

mengatur debit

3. Jaringan Saluran Sal. irigasi Sal. irigasi dan Saluran irigasi dandan pembuang pembuang tidak se- pembuang jadi satuterpisah penuhnya terpisah

4. Petak Tersier Dikembangkan Belum dikembangkan Belum ada jaringanSepenuhnya atau densitas ba- terpisah yang di

ngunan tersier jarang kembangkan

5. Efisiensi secarakeseluruhan 50 - 60% 40 - 50% <40%

6. Ukuran Tak ada ba- Sampai 2000 ha < 500 hatasan

Page 7: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

Air dialirkan ke dalam pipa dan areal diairi dengan eara panearan sepertipemanearan pada waktu hujan. Alat panear ini kadang-kadang diletakkan diatas kereta dan dapat dipindah-pindahkan sehingga dapat memberikanpenyiraman yang merata. Pemberian air dengan eara panearan untukkeperluan irigasi semaeam ini, belum lazim digunakan di Indonesia.

d. Pemberian air dengan eara tetesan, yaitu pemberian air melalui pipa, dimana pada tempat-tempat tertentu diberi perlengkapan untuk jalankeluarnyaair aga menetes pada tanah. Cara pemberian air irigasi semaeaminipun belum lazim di Indonesia.

Cara pemberian air irigasi initopografi, ketersediaan air, jenispertimbangan lain.

tergantung pada kondisi tanah, keadaantanaman, iklim, kebiasaan petani dan

Cara pemberian air irigasi yang termasuk dalam eara pemberian air lewatpermukaan, dapat disebut antara lain :

a. Wild flooding : air digenangkan pada suatu daerah yang luas pada waktubanjir eukup tinggi sehingga daerah akan eukup sempurna dalampembasahannya; eara ini hanya eoeok apabila eadangan dan ketersediaanair eukup banyak.

b. Free flooding: daerah yang akan diairi dibagi dalam beberapa bagian/petak; air dialirkan dari bagian yang tinggi ke bagian yang rendah.

e. Check flooding : air dari tempat pengambilan (sumber air) dimasukkan kedalam selokan, untuk kemudian dialirkan pada petak-petak yang kecil;keuntungan dari sistem ini adalah bahwa air tidak dialirkan pada daerahyang sudah diairi.

d. Border strip method : daerah pengairan dibagi-bagi dalam luas yang keeildengan galengan berukuran lOx 100 m2 sampai 20 x 300 m2; air dialirkanke dalam tiap petak melalui pintu-pintu.

e. Zig-zig method: daerah pengairan dibagi dalam sejumlah petak berbentukjajaran atau persegi panjang; tiap petak dibagi lagi dengan bantuan galengandan air akan mengalir melingkar sebelum meneapai lubang pengeluaran.Cara ini menjadi dasar dari pengenalan perkembangan teknik dan peralatanirigasi.

f. Bazin method : eara ini biasa digunakan di perkebunan buah-buahan. Tiapbazin dibangun mengelilingi tiap pohon dan air dimasukkan ke dalarnnyamelalui selokan lapangan seperti pada ehek flooding.

13

Page 8: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

g. Furrow method : cara ini digunakan pada perkebunan bawang dan kentangserta buah-buahan lainnya. Tumbuhan tersebut ditanam pada tanah gundukanyang paralel dan diairi melalui lembah di antara gundukan.

14

Page 9: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

\., II\ pengambilan bebas

30tidak ada pengawasanpengambilan air

/./

0'"

garis ketinggian / kontur I~=-.Y sungai

~ kampung

~ bendung tidak permanen

7 dengan pengambilan bebas

saluran irigasi

Gambar 2.1. Jaringan irigasi sederhana

15

Page 10: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

~--4fI' /

bendungan permanendengan pengambilan

saluran irigasi

bangunan bagi

--~

-30- garis ketinggian / kountur

~ sungai

~ kampung

bendung tidak perman endengan pengambilan bebas

I.,..J~-----.-.-

Gambar 2.2. Jaringan irigasi semiteknis

16

Page 11: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak

-.-.-_30- garis ketinggian

--=-==psungai

~ kampung

,} bendung permanen I::.~ dengan pengambilan

_.~.-

bangunan bagi

bangunan sadap

pembuang tersier------

Gambar 2.3. Jaringan irigasi teknis

17

Page 12: Bab 2. Teknik Irigasi - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/irigasidanbangunanair/bab2... · yang kurang baik dalam jaringan irigasi, bahaya tersebut tidak