bab 2 pengujian agregat halus
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
1/18
BAB 2
PENGUJIAN AGREGAT HALUS
2.1 Kandungan Lumpur
2.1.1 Tujuan
Untuk mendeteksi kandungan lumpur dalam pasir sebagai salah satu komponen
penyusun beton.
2.1.2 Alat dan Bahan
1). Alat
a. Gelas ukur 250 cc
b. Cawan
c. Timbangan
d. Pipet
e. Oven
2). Bahan
a. Agregat halus (pasir)
b. Air bersih
35
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
2/18
2.1.3 Langkah Kerja
1. Menyiapkan sampel pasir dan mengeringkan dalam oven.
2. Menimbang pasir kering oven seberat 100 gram.
3. Memasukkan pasir ke dalam gelas ukur dan melakukan proses pencucian
sebagai berikut :
a. Memasukkan air ke dalam gelas ukur yang telah berisi pasir dengan
ketinggian 12 cm dari permukaan pasir.
b. Menutup mulut gelas rapat-rapat dengan tangan.
c. Gelas dikocok 10 kali (dianggap satu kali pencuucian).
d. Membuang air dalam gelas (usahakan pasir tidak ikut terbuang).
e. Proses pencucuian diulang sampai bersih.
4. Menuangkan pasir ke dalam cawan (air yang ikut menetes diambil dengan
pipet).
5. Pasir dalam cawan tersebut kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 110
C.
6. Setelah dikeluarkan dari oven didiamkan hingga mencapai suhu kamar.
7. Menimbang pasir yang sudah dikeringkan.
2.1.4 Alur Kerja
36
Menimbang pasir kering oven seberat 100 gram
Memasukkan pasir ke dalam gelas ukur
Menuangkan air bersih ke dalam gelas lalu di kocok
A
Mulai
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
3/18
Gambar 2.1 Alur Kerja Pengujian Kandungan Lumpur dalam Pasir
2.1.5 Hasil Pengujian dan Analisis Data
Tabel 2.1 Tabel Hasil Pengamatan Pencucian Agregat Halus
Pencucian ke Pengamatan
1 - 3
45 - 8
9 10
11
sangat keruh
keruhagak keruh
agak jernih
jernih
37
selesai
Membuang air bersih sisa pengocokan
Mengulangi proses pencucian sampai bersih
Menuangkan pasir ke dalam cawan
Memasukkan pasir ke dalam oven pada suhu 110 C
Mendiamkan pasir kemudian menimbangnya
A
A
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
4/18
Gambar 2.2 Gambar Hasil Pengamatan Pencucian Agregat Halus
sangat keruh keruh agak jernih agak jernih jernih
Analisis Data dan Perhitungan :
Berat awal pasir (a) = 100 gram
Berat akhir pasir (b) = 93,5 gram
Kadar Lumpur %100a
ba
=
%100100
5,93100
=
5,6= %
2.1.6 Kesimpulan
Kadar lumpur yang disyaratkan PBI 1971 untuk pasir yang akan digunakan
sebagai campuran dalam adukan beton maksimal adalah 5%. Dalam pengujian ini
diperoleh kandungan lumpur dalam pasir sebesar 6,5 %, maka pasir tersebut tidak
memenuhi syarat yang telah ditetapkan sebagai bahan bangunan yang baik.
38
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
5/18
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
6/18
2.2.4 Alur Kerja
Gambar 2.3 Alur Kerja Pengujian Kandungan Zat Organik Dalam Pasir
2.2.5 Hasil Pengujian dan Analisis Data
Setelah diaduk dan didiamkan selama 24 jam, warna NaOH yang semula jernih
berubah menjadi kuning muda. Hal ini menunjukkan bahwa zat organik dalam
sampel sedikit
40
Memasukkan larutan NaOH 3% kedalam tabung gelas ukur yang berisisampel, kemudian mengocoknya selama 10 menit
Meletakan campuran tersebut ditempat terlindung selama 24 jam
Mengamati perubahan warna air yang berada diatas pasir
Mengambil sampel pasir kering oven
Memasukkan contoh pasir sebanyak 130 cc ke dalam tabung gelas ukur
Mencocokkannya dengan tabel Prof. Rosseno
mulai
selesai
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
7/18
2.2.6 Kesimpulan
Dari hasil percobaan diperoleh perubahan warna NaOH menjadi kuning muda.
Berdasarkan tabel 2.2, kandungan zat organik sebesar 0-10 %. Hal ini
menunjukkan bahwa pasir tersebut sedikit mengandung zat organik. Sehingga
telah memenuhi syarat untuk bahan pembuatan beton.
Tabel 2.2 Hubungan Perubahan Warna NaOH dengan Prosentase Kandungan Zat
Organik
Warna campuran air + NaOH Kandungan Zat Organik
JernihKuning Muda
Kuning Tua
Kuning Kemerahan
Coklat Kemerahan
Coklat Tua
0 %0 10%
10 20%
20 30%
30 50%
50 100%
2.3 Specific Gravity
2.3.1 Tujuan
Untuk menentukan Bulk Spesific Gravity, Bulk Spesific Gravity SSD, Apparent
Spesific Gravity, dan Absorbsion Agregat Halus.
41
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
8/18
2.3.2 Alat dan Bahan
1). Alat
a. Conical Mould dan temper (pemadat)
b. Tabung Volumetrick Flash 500 cc
c. Neraca/timbangan
d. Oven
e. Cawan
f. Pipet
2). Bahan
a. Agregat halus (pasir) 500 gram
b. Air bersih
2.3.3 Langkah Kerja
1. Membuat pasir dalam keadaan SSD dengan cara :
a. Mengambil pasir yang telah disediakan (dianggap kondisi lapangan SSD),masukkan dalam conical mould sampai 1/3 tinggi.
b. Menumbuk dengan tamper sebanyak 15 kali, tinggi jatuh temper 2 cm.
c. Menambah pasir hingga 2/3 tinggi, lalu mengulangi prosedur b.
d. Menambah pasir hingga penuh dan mengulangi lagi prosedur b.
e. Memasukkan pasir hingga penuh lalu meratakan permukaan pasir.
f. Mengangkat conical mould sehingga pasir dengan sendirinya akan
merosot. Pemerosotan pasir tidak boleh lebih dari tinggi dan apabila penurunan pasir mencapai 1/3 tinggi atau 2,5 cm, maka pasir tersebut
sudah dalam keadaan kering permukaan (SSD).
2. Mengambil pasir SSD sebanyak 500 gram, dimasukkan dalam volumetrick
flash, dan diisi air hingga penuh lalu didiamkan hingga 24 jam.
3. Setelah 24 jam, menimbang volumetrick flash yang berisi pasir dan air
tersebut.
42
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
9/18
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
10/18
Gambar 2.4 Alur Kerja Pengujian Spesific Gravity Agregat Halus
2.3.5 Hasil Pengujian dan Analisis Data
A. Data Hasil Pengujian
a. Berat pasir SSD = 500 gram (D)
b. Berat pasir kering oven = 480 gram (A)c. Berat volumetrick flash + air = 725 gram (B)
d. Berat volumetrick flash + air + pasir = 1020 gram (C)
44
Diperoleh data untuk perhitungan nilai specific gravity
Mengeluarkan pasir dari volumetric flash , masukkan dalam oven dengansuhu 110 0C selama 24 jam
Menimbang pasir dari oven setelah mencapai suhu kamar
Isi volumetrick flash yang kosong dengan air hingga penuh
Menimbang volumetrick flash + air
selesai
A
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
11/18
B. Analisis Data
a. Bulk Specific Gravity =
34,21020500725
480=
+=
+ C D B
A
b. Bulk Specific Gravity SSD = 44.21020500725
500=
+=
+ C D B
D
c. Apparent Specific Gravity = 60,21020725480
480=
+=
+ C B A
A
d. Absorbsion = %17,4%100480
480500%100 =
=
A
A D
2.3.6 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan analisis data diperoleh nilai :
1. Bulk Specific Gravity agregat halus = 2,34
2. Bulk Specific Gravity SSD agregat halus = 2,44
3. Apparent Specific Gravity = 2,60
4. Absorbsion = 4,17 %
Berdasar ASTM C.128-79 syarat Bulk Specific Gravity SSD adalah 2.5 2.7.
Hasil percobaan dan analisis data menunjukkan bahwa nilai Bulk Specific Gravity
SSD adalah 2,44 sehingga dapat disimpulkan bahwa pasir sampel memenuhi
syarat dan layak digunakan sebagai agregat halus dalam pembuatan beton.
2.4 Gradasi Agregat Halus
2.4.1 Tujuan
Untuk memeriksa susunan atau variasi susunan agregat halus dan angka kehalusan
agregat halus (pasir) tersebut.
45
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
12/18
2.4.2 Alat dan Bahan
1). Alat
a. Neraca/timbangan berkapasitas 5 kg, ketelitian 100 mg.
b. Satu set mesin getar.
c. Satu set ayakan dengan diameter :
9,50 mm
4.75 mm
2.36 mm
1.18 mm
0.85 mm
0.30 mm
0.15 mm
0 (pan)
2). Bahan
a. Agregat halus (pasir) 2000 gr.
2.4.3 Langkah Kerja
1. Menyiapkan agregat halus (pasir) sebanyak 2000 gr.
2. Menyiapkan satu set ayakan dan menyusun berurutan mulai dari pan (paling bawah), hingga ayakan 9,5 mm (paling atas), lalu susunan ayakan tersebut
diletakkan pada mesin penggetar.
3. Menuangkan pasir ke dalam ayakan paling atas dan menutup rapat-rapat
sususnan ayakan tersebut.
4. Menghidupkan mesin penggetar selama 5 menit.
5. Setelah 5 menit matikan mesin, lalu menimbang dan mencatat berat agregat
halus yang tertinggal pada masing-masing ayakan.
46
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
13/18
2.4.4 Alur Kerja
Gambar 2.5 Alur Kerja Pengujian Gradasi Agregat Halus
47
Menyiapkan pasir sebanyak 2000 gr
Menyiapkan satu set ayakan dan menyusun mulai dari bawah ke atas: pan;0,15 mm; 0,30 mm; 0,85 mm; 1,18 mm; 2,36 mm; 4,75 mm; 9,50 mm
Menuangkan pasir ke dalam ayakan paling atas dan menutupnya rapat-rapat
Memasukkan ke dalam mesin penggetar (fibrator) dan menyalakannya 5menit
Menimbang dan mencatat pasir yang tertinggal pada masing-masing ayakan
mulai
selesai
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
14/18
2.4.5 Hasil Pengujian dan Analisis Data
A. Hasil Pengujian
Tabel 2.3 Data Hasil Percobaan Gradasi Agregat Halus
Diameter Ayakan (mm) Pasir Tertinggal (gram)9,50
4,75
2,36
1,18
0,850,30
0,15
0,00
65
100
150
260
195880
250
90Jumlah 1990
Berat awal pasir = 2000 gram
Berat setelah diayak = 1990 gram
48
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
15/18
B. Analisis Data
Tabel 2.4 Analisis Awal Data Gradasi Agregat Halus
Diameter
Ayakan
(mm)
Berat Tertinggal Berat Lolos
Kumulatif
(%)
SNI
StandartGram % Kumulatif
(%)
9,50 65 3,266 3,266 96,734 1004,75 100 5,025 8,291 91,709 90-1002,36 150 7,538 13,825 84,171 75-1001,18 260 13,06
5
28,894 71,106 55-90
0,85 195 9,799 38,693 61,307 35-590,30 880 44,22
1
82,914 17,086 8-30
0,15 250 12,56
3
95,477 4,523 0-10
0,00 90 4,523 100 0 - 1990 100 271,460 426,636 -
- Sehingga banyak pasir yang hilang = 2000 - berat tertinggal= 2000 1990
= 10 gram
- Berat pasir tertinggal ( % ) =2000
inggal berat tertx 100%
=20001990
x 100%
= 99,5 %
49
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
16/18
- Banyak pasir yang hilang ( % )
=2000
)loloskomulatif berat-ltertinggakomulatif berat(x 100 %
=2000
19902000 x 100 %
= 0,5 %
- Modulus halus butir
= inggal berat tert%inggal berat tert%-inggal berat tertkumulatif %
=100
100460,271
= 1,7146
50
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
17/18
0
20
40
60
80
100
120
9.54.752.361.180.850.30.150
% k o m u l a t i f l o l o s
Diameter Saringan (mm)
Berat Lolos Kumulatif (%) maks SNI min
Grafik 2.1 Hubungan Antara Diameter Ayakan dengan Prosentase Lolos Awal
Analisis Akhir
Tabel 2.5 Analisis Akhir Data Gradasi Agregat Halus
Diameter Ayakan(mm)
Berat Tertinggal BeratLolos
Kumulatif (%)
SNIStandart
Gram % Kumulatif (%)9,50 0 0.000 0.000 100.000 1004,75 115 5.610 5.610 94.390 90-1002,36 155 7.561 13.171 86.829 75-1001,18 285 13.902 27.073 72.927 55-90
0,85 290 14.146 41.220 58.780 35-590,30 865 42.195 83.415 16.585 8-300,15 250 12.195 95.610 4.390 0-100,00 90 4.390 100.000 0.000 -
2050 100 366.098 433.90244
51
-
7/28/2019 Bab 2 Pengujian Agregat Halus
18/18
- Modulus halus butir
=inggal berat tert%
inggal berat tert%-inggal berat tertkumulatif %
=100
100098,366
= 2,661
-20.000
0.000
20.000
40.000
60.000
80.000100.000
120.000
9.54.752.361.180.850.30.150
% k u m u l a t i f l o l o s
Diameter Ayakan (mm)
Berat Lolos Kumulatif (%) SNI max SNI min
Grafik 2.1 Hubungan Antara Diameter Ayakan dengan Prosentase Lolos Akhir
2.4.6 Kesimpulan
Dari data hasil percobaan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa modulus
kehalusan agregat halus sebesar 1,7146 dan setelah dianalisis kehalusan agregat
halus sebesar 2,661. Berdasar SII-0052-80 syarat modulus kehalusan agregat
halus adalah 1.5 - 3.8. Jadi, agregat halus sampel memenuhi syarat sebagai bahan
bangunan pembuatan beton.
52