bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2010-1-00050-if...
TRANSCRIPT
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang dapat mendukung dalam penyelesaian skripsi ini,
diantaranya adalah pengenalan jaringan komputer, model-model referensi jaringan,
arsitektur jaringan, peralatan yang digunakan untuk membangun suatu jaringan, serta
penjelasan mengenai backup dan restore secara otomatis menggunakan rsync.
2.1 Pengertian Jaringan (Network)
Menurut Norton(1995) jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih
komputer beserta perangkat–perangkat lain yang dihubungkan agar dapat saling
berkomunikasi dan bertukar informasi, sehingga membantu menciptakan efisien
dan optimasi dalam bekerja. Dan menurut Turban (2003) jaringan komputer adalah
rangkaian yang terdiri dari media komunikasi, peralatan, dan perangkat lunak yang
dibutuhkan untuk menghubungkan dua atau lebih sistem komputer. Tujuan dari
pembuatan jaringan komputer adalah :
1. Dapat menghemat hardware seperti membagi sumber daya : pemakaian
harddisk, memori, CPU, printer
2. Memperlancar komunikasi data : e-mail, instant messaging, chatting
3. Akses informasi : web browsing
6
Setiap komputer, printer, atau peripheral yang terhubung dengan jaringan
disebut dengan node. Dalam suatu jaringan komputer dibutuhkan sekurang-
kurangnya 2 unit komputer atau lebih, jumlah komputer yang terhubung bisa
sampai ratusan, ribuan, bahkan jutaan node yang saling terhubung. Hubungan antar
komputer tidak terbatas hanya berupa kabel tembaga, namun dapat melalui fiber
optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit. Berdasarkan
jangkauan ruang lingkupnya jaringan komputer dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu :
• LAN (Local Area Network)
• MAN (Metropolitan Area Network)
• WAN (Wide Area Network)
2.2 Klasifikasi Jaringan
2.2.1 Local Area Network
Local Area Network adalah jaringan komunikasi yang dapat
menghubungkan berbagai jenis perangkat dan menyediakan pertukaran data
antara perangkat-perangkat tersebut, jaringan komputernya memiliki
cakupannya terbatas pada suatu lokasi kecil, misalnya dalam suatu rumah,
gedung, atau kantor. LAN merupakan jaringan yang paling sering digunakan
dalam suatu perusahaan terutama perusahaan kecil. LAN dirancang untuk
tujuan berikut :
7
• Beroperasi dalam area geografis yang terbatas.
• Memungkinkan multi-access terhadap media dengan bandwidth yang
besar.
• Mengatur jaringan secara private dalam kendali administrasi lokal.
• Menyediakan konektifitas fulltime pada service lokal.
• Secara fisik menghubungkan device yang berdekatan.
Kecepatan pada jaringan lokal relatif tinggi, mulai dari 1, 10, 100
sampai 1.000 Mbps. Jika dilihat dari segi kecepatan ini, tidak hanya transfer
teks saja yang didukungnya, transfer data berupa grafis, audio, dan video
pun sangatlah memungkinkan. LAN yang umumnya menggunakan switch,
akan mengikuti prinsip kerja switch itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa
switch tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga
penyampaian data dilakukan secara broadcast.
Gambar 2.1 Contoh Topologi Local Area Network
8
2.2.2 Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network ( MAN ) yaitu jaringan komputer yang
saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa lebih dari 1
Km, ini merupakan pilihan untuk membangun jaringan kantor dalam suatu
kota.
Gambar 2.2 Contoh Topologi Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network ( MAN ) pada dasarnya merupakan
versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi
yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor – kantor
perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi ( Swasta ) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan
suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
Alasan utamanya memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah
9
ditentukannya standart untuk MAN, dan Standart ini sekarang sedang
diimplementasikan.
2.2.3 Wide Area Network
WAN atau Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang
mencakup area yang besar. Sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar
wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai
jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi
publik. WAN terdiri dari kumpulan device yang bertujuan untuk
menjalankan program-program aplikasi.
WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu
dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi
yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi
yang lain.
Jaringan WAN menghubungkan beberapa LAN atau MAN dari
beberapa kota atau negara yang berbeda. WAN biasanya terhubung via
satelit atau fiber optic. WAN mempunyai daerah yang sangat luas dan
menggunakan siklus komunikasi yang menghubungkan node-node
intermediate. Kecepatan transmisinya beragam dari 2 Mbps, 34 Mbps, 45
Mbps, 15 Mbps, sampai 625 Mbps ( atau terkadang lebih ). Faktor khusus
yang mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus
komunikasi, seperti jaringan telepon, satelit, atau komunikasi pembawa lain
yang digunakannya.
10
Ciri-ciri dari WAN adalah adanya penekanan pada fasilitas transmisi
sehingga komunikasi dapat berjalan efisien. Sangatlah penting untuk
mengkontrol jumlah lalu lintas data dan mencegah delay yang berlebihan.
Karena topologi WAN lebih komplek dari MAN maka algoritma rute aliran
data juga menjadi perhatian.
WAN menjadi sangat luas, membentang ke seluruh dunia.
Organisasi yang mendukung WAN dikenal sebagai NSP ( Network Service
Provider). NSP merupakan bagian inti dari internet. WAN yang
dikoneksikan melalui NSP bersama-sama terkoneksi membentuk suatu
jaringan internet yang bersifat global. NSP yang ada bervariasi dalam
kecepatan transmisi data, transit delay, dan konektivitas yang diberikan.
WAN biasanya diimplementasikan menggunakan teknologi switching yaitu,
circuit switching dan packet switching.
2.2.3.1 Circuit Switching
Circuit Switching membuat suatu koneksi fisik untuk data
dan suara antara pengirim dan penerima. Circuit Switching
memungkinkan hubungan data yang dapat diinisialisasikan ketika
dibutuhkan dan berakhir ketika komunikasi selesai. Saat kedua
jaringan terhubung dan sudah diautentikasi, maka sudah dapat
dilakukan pengiriman data. Circuit Switching memastikan adanya
kapasitas koneksi yang tetap tesedia untuk pelanggan. Jika sirkuit
ini membawa data komputer, pemakaian kapasitas yang sudah
11
ditetapkan ini menjadi tidak efisien karena adanya variasi dalam
pemakaian. Contoh : Analog Dial-Up, ISDN (Integrated Services
Digital Network), dll.
2.2.3.2 Packet Switching
Packet Switching merupakan suatu metode yang
digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet.
Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari
suatu node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian
memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data
tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-
potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan
melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan
diarahkan ke rute yang berbeda melalui router (telkom.net).
Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati
jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian
potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket.
Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain
dari sumber ke tujuan pada setiap titik seluruh paket diterima,
disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya.
Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima
paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima.
12
Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan
dibandingkan dengan penggunaan Circuit switching antara lain:
a. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node
dapat menggunakan jalur yang dipakai bersama secara
dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.
b. Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda
antara dua jenis jaringan yang berbeda data rate-nya.
c. Saat beban lalu lintas meningkat, pada model circuit
switching, beberapa pesan yang akan ditransfer dikenai
pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila
beban lalu lintas mulai menurun. Sedangkan pada model
packet switching, paket tetap bisa dikirimkan, tetapi akan
lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).
d. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data.
Jadi dalam suatu antrian paket yang akan dikirim, suatu
paket dapat diberi prioritas lebih tinggi untuk dikirim
dibanding paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang
lebih tinggi akan mempunyai delivery delay yang lebih
kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang lebih
rendah.
Contoh aplikasi packet switching adalah jaringan ATM
(Asynchronous Transfer Mode), ATM melibatkan pengiriman
13
data dalam bentuk potongan-potongan yang memiliki ciri
tersendiri.
2.3 Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu aturan atau rules bagaimana menghubungkan
komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-
komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti : server,
workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data).
Ada dua jenis topologi, yaitu physical topology (topologi fisik) dan logical
topology (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan layout atau bentuk
jaringan, susunan peletakan device pada suatu jaringan. Sedangkan topologi logika
berkaitan dengan bagaimana cara mengakses data pada jaringan.
2.3.1 Physical Topology
Physical Topology adalah gambaran secara fisik dari pola
hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server,
workstation, hub, switch, pengkabelan, dll. Bentuk umum yang biasa
digunakan adalah Bus, Star, dan Ring.
1. Topologi Bus
Pada topologi ini, terdapat suatu kabel tunggal atau kabel pusat
dimana seluruh komputer dan server dihubungkan (Rizky, Microsoft
Windows Server 2003, p.18).
14
Gambar 2.3 Topologi Bus
2. Topologi Star
Pada topologi ini, setiap komputer pada jaringan terhubung secara
langsung dengan server atau hub (Rizky, Microsoft Windows Server
2003, p.19).
Gambar 2.4 Topologi Star
3. Topologi Ring
Pada topologi ini, semua komputer dan server dihubungkan sehingga
terbentuk pola cincin atau loop tertutup (Rizky, Microsoft Windows
Server 2003,p.20).
15
Gambar 2.5 Topologi Ring
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Topologi Bus, Star, dan Ring
Topologi Kelebihan Kekurangan
Topologi
Bus
• Pengembangan jaringan
atau penambahan komputer
baru tidak mempengaruhi
komputer lain.
• Bila terjadi
gangguan di
sepanjang kabel
pusat, maka akan
menggangu jaringan
secara keseluruhan.
Topologi
Star
• Bandwidth dapat
digunakan secara optimal,
karena setiap komputer
mempunyai kabel tersendiri
yang terhubung dengan
server.
• Bila terjadi gangguan di
suatu jalur kabel, tidak
akan menggangu jaringan
secara menyeluruh.
• Dibutuhkan banyak
kabel
16
4. Topologi Mesh
Jaringan dengan topologi mesh mempunyai jalur ganda dari setiap
perangkat pada jaringan seperti pada gambar di atas. Semakin banyak
jumlah komputer pada jaringan, semakin sulit cara pemasangan
kabel-kabel pada jaringan tersebut karena jumlah kabel-kabel yang
harus di pasang menjadi berlipat ganda. Oleh karena itu, pada
jaringan mesh yang murni, setiap perangkat jaringan dihubungkan
satu sama lain menggunakan jalur ganda untuk hub-hub utama
sebagai jalur cadangan jika terjadi masalah di jalur utama.
Gambar 2.6 Topologi Mesh
Topologi
Ring
• Tidak akan terjadi collision
atau tabrakan pengiriman
data.
• Bila suatu komputer
atau kabel
mengalami
gangguan,maka
seluruh jaringan
akan terganggu.
17
5. Topologi Hybrid
Gabungan dari beberapa topologi (bus,ring,star,atau mesh). Topologi
ini mengkombinasikan keunggulan-keunggulan dari setiap topologi
dan menimimalisir kelemahan. Contoh dari topologi ini adalah
Topologi Pohon, yang merupakan gabungan antara topologi bus
dengan topologi star.
Gambar 2.7 Topologi Hybrid
2.3.2 Logical Topology
Logical Topology adalah gambaran secara maya bagaimana suatu
host dapat berkomunikasi melalui medium. Bentuk umum yang biasa
digunakan adalah Broadcast dan Token Passing.
1. Broadcast
Topologi ini mengartikan bahwa setiap host yang mengirim packet
akan mengirimkan packetnya ke semua host.
18
2. Token – Pasing
Mengendalikan akses jaringan dengan mempass-kan suatu token
elektronik yang secara sekuensial akan melalui masing-masing
anggota dari jaringan komputer. Ketika suatu komputer mendapatkan
token tersebut, berarti komputer tersebut diperbolehkan mengirim
data. Jika komputer tersebut tidak memiliki data yang akan dikirim,
maka token akan dilewatkan ke komputer berikutnya.
2.4 Media Transmisi Komputer
Dalam membangun jaringan komputer, sangat penting untuk memnentukan
jenis media transmisi yang akan digunakan. Media transmisi bekerja dengan
menghubungkan antar terminal satu dengan terminal lainnya, dengan cara
mengirimkan atau menerima sinyal atau gelombang elektromagnetik. Pemilihan
media transmisi yang tepat diharapkan dapat memenuhi akses jaringan dalam hal
mentransmisi data dengan cepat. Media transmisi dapat dibedakan menjadi dua
jenis antara lain wire network dan wireless network.
2.4.1 Wire Network
Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan
kabel sebagai media penghantar. Data mengalir pada kabel, bahan dasar
yang biasa digunakan adalah tembaga. Ada juga kabel yang
menggunakan bahan sejenis fiber optic atau serat optic. Bahan tembaga
19
biasa digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN atau WAN
menggunakan gabungan kabel tembaga dan serat optik.
2.4.1.1 Kabel Twisted Pair
Bahan kabel ini dibuat dari tembaga dan selubungnya
memiliki beragam warna, bentuk kabel twister pair ini dipuntir/
dipilin. Pilinan ini berfungsi untuk menjaga interferensi masing-
masing kabel. Kabel twisted pair dibagi menjadi dua macam
sebagai berikut:
1. STP (Shielded Twisted Pair), yaitu kabel twisted pair yang
setiap pasangnya diberi perlindungan lagi.
2. UTP (Unshielded Twisted Pair), yaitu kabel twisted pair yang
tidak diberi perlindungan untuk setiap kabelnya.
2.4.1.2 Kabel Coaxial
Kabel ini lebih sederhana, berisikan kawat tembaga
sebagai initnya dan di sekelilingnya dilapisi dengan bahan
penyekat, di luarnya dilapisi dengan bahan konduktor yang
dianyam atau dijalin. Ada dua tipe kabel coaxial sebagai berikut:
1. Coaxial baseband, yang biasa digunakan untuk transmisi digital
dengan resistansi 50 ohm.
2. Coaxial broadband, biasa digunakan untuk transmisi analog
dengan resistansi 75ohm.
Kabel coaxial memiliki daya transmisi yang cukup jauh sebagai
berikut;
20
1. 200meter dengan kecepatan 10Mbps (10base2-thin coaxial RG
58, RG 54 dengan impedansi 75ohm broadband ethernet)
2. 500meter dengan kecepatan 10Mbps (10base5-thick coaxial).
Akibat perkembangan teknologi jaringan yang begitu pesat,
teknologi coaxial sudah jarang digunakan untuk membangun
jaringan komputer. Alasannya, kecepatan transmisi data lambat
dan keamanan jaringan komputer yang kurang aman.
2.4.1.3 Fiber Optik
Prinsip kerja serat optic adalah mentransformasikan data
dengan pulsa cahaya. Pulsa cahaya dapat digunakan untuk
mensinyalkan bit 0(nol). Transmisi menggunakan optic memiliki
tiga komponen utama penting sebagai berikut, yaitu media
transmisi, sumber cahaya, dan detector.
2.4.2 Wireless Network
Teknologi wireless merupakan salah satu pilihan yang sangat
tepat untuk mengganti teknologi jairngan lama yang masih menggunakan
kabel. Memakai teknologi wireless akan mendapatkan banyak
keuntungan, penggunan tidak dibatasi ruang gerak, tetapi hanya dibatasi
jarak akses jangakauan pemancar WiFi. Apabila ingin jangkauan yang
lebih jauh, dapat memanfaatkan perangkat khusus seperti boster yang
bisa berfungsi sebagai relay dan mampu menjangkau ratusan meter,
bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Cara lain adalah
21
memanfaatkan seperangkat access point yang dapat saling me-relay
(bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik, sehingga jarak jangkauan
akan semakin jauh.
2.5 Protokol Jaringan
Protokol jaringan adalah suatu aturan yang mengatur cara-cara dalam suatu
jaringan bertukar informasi. Model yang umum dijadikan referensi untuk
mempelajari protokol jaringan adalah model referensi lapisan Open Sistem
Interconnection (OSI Layers). Sedangkan Internet Protocol Suite (TCP/IP)
merupakan protokol jaringan yang saat ini sangat umum digunakan untuk
internetworking. Fungsi-fungsi protokol dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :
• Enkapsulasi
• Segmentasi dan reassembling
• Kontrol Koneksi (Connection Control)
• Pengiriman sesuai order (Orderal Delivery)
• Flow control
• Error control
• Pengalamatan (Addressing)
• Multiplexing
• Servis-servis Transmisi (Transmission services)
22
2.5.1 Model OSI Layer
Open Sistem Interconnection (OSI) adalah suatu model jaringan
yang didesain oleh International Organization of Standarization (ISO).
ISO adalah Suatu Lembaga International pengembangan standar untuk
berbagai subyek. Organisasi ini bersifat sukarela. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan pengembangan standarisasi dan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan hal itu untuk memfasilitasi pertukaran barang dan jasa
di lingkup internasional dan mengembangkan kerjasama dalam bidang
dan kegiatan intelektual, ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi.
(Stallings,2001,p25)
OSI layer adalah model untuk arsitektur komunikasi komputer,
serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standard-standard
protokol. (Stallings, Jaringan Komputer,p.21). Lapisan pada Model OSI,
yaitu :
23
Gambar 2.8 OSI Layer
1. Physical Layer
Meliputi interface fisik antara suatu perangkat transmisi
data (misalnya, workstation, komputer) dengan suatu media
transmisi atau jaringan. Layer ini berhubungan langsung dengan
hardware. Physical Layer mendefinisikan semua spesifikasi fisik
dan elektris untuk semua peralatan meliputi level tegangan,
spesifikasi kabel, tipe konektor dan timing. Physical layer
melakukan dua hal: mengirim dan menerima bit. Bit hanya
24
mempunyai dua nilai, 1 dan 0. Physical layer berkomunikasi
langsung dengan berbagai jenis media komunikasi. Berbagai jenis
media yang berbeda merepresentasikan nilai bit ini dengan cara
yang berbeda. Beberapa menggunakan nada audio, sementara
yang lain menggunakan state transition yaitu perubahan tegangan
listrik dari tinggi ke rendah dan sebaliknya (Forouzan, Behrouz
A., Data Communications And Networking, 2003, p32).
2. Data Link Layer
Data Link Layer berfungsi menghasilkan alamat fisik
(physical addressing), pesan-pesan kesalahan (error
notifications), pemesanan pengiriman data (flow control). Switch
dan bridge merupakan peralatan yang bekerja yang bekerja pada
layer ini.
3. Network Layer
Network Layer menyiapkan transfer informasi diantara
end-sistem lewat jaringan komunikasi. Bertanggung jawab
terhadap pengiriman paket data dari sumber awal ke tujuan akhir.
Network Layer bertanggung jawab dalam network routing,
addressing, dan logical protocol. Peralatan yang bekerja pada
layer ini adalah router.
25
4. Transport Layer
Berfungsi untuk menyediakan suatu mekanisme perubahan
data di antara ujung sistem (memecah informasi menjadi paket-
paket dan menyusun paket-paket menjadi informasi).
5. Session Layer
Layer ini berfungsi untuk menyelenggarakan, mengatur
dan memutuskan sesi komunikasi. Session Layer menyediakan
layanan kepada layer presentation dan mengatur pertukaran.
6. Presentation Layer
Presentation Layer merupakan layer penerjemah, enkripsi,
dekripsi dan kompresi. Layer ini didesain untuk menangani syntax
dan semantic dari pertukaran informasi antara dua sistem.
(Forouzan, Behrouz A., Data Communications And Networking,
2003,p40).
7. Application Layer
Application Layer bertanggung jawab dalam hal
penyediaan layanan untuk user. Layer ini menyediakan user
interface dan mendukung layanan seperti e-mail, remote file
access dan transfer, internet dan lain-lain. (Forouzan, Behrouz A.,
Data Communications And Networking, 2003, p39).
26
2.5.2 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Model TCP/IP dikembangkan oleh ARPANET yang disponsori
oleh departemen pertahanan USA (DoD) dengan tujuan ingin
menciptakan suatu jaringan yang dapat bertahan dalam segala kondisi
(Tanenbaum, 2003, p41).
Saat ini TCP/IP adalah protokol standar yang paling banyak
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk
membentuk suatu jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan suatu
standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme
transport jaringan fisik yang digunakan sehingga dapat digunakan dimana
saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana
yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga
beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama
lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti
protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti
Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan
yang heterogen.
Sekumpulan protokol TCP/IP dimodelkan dengan empat layer
yaitu : Network Access Layer ( Ethernet, X.25,SLIP, PPP), Internet Layer
(IP,ICMP,ARP), Transport Layer (TCP,UDP) dan Application Layer
(SMTP,FTP,HTTP,dll).
27
1. Application Layer
Layer ini mengintegrasikan berbagai macam aktifitas dan tugas-tugas
yang melibatkan fokus dari layer OSI yaitu Application, Presentation
dan Session. Layer ini juga mendefinisikan protokol untuk komunikasi
aplikasi node-to-node dan juga mengendalikan spesifikasi tatap muka
pengguna.
2. Transport Layer
Layer ini sejalan dengan layer Transport di model OSI. Layer
ini mendefinisikan protokol untuk mengatur tingkat layanan transmisi
untuk aplikasi. Layer ini juga menangani masalah seperti menciptakan
komunikasi end-to-end yang handal dan memastikan data bebas dari
kesalahan saat pengiriman, serta menangani mengenai urutan paket dan
menjaga integritas data.
3. Internet Layer
Layer ini setara dengan layer Network dalam OSI, yaitu
mengalokasikan protokol yang berhubungan dengan transmisi logika
suatu paket ke seluruh jaringan. Layer ini menjaga pengalamatan host
dengan memberikan alamat IP dan menangani routing dari paket yang
melalui beberapa jaringan.
4. Network Access Layer
Layer ini merupakan gabungan dari layer Physical dan Data
Link di OSI. Layer ini memantau pertukaran data antara host dan
28
jaringan, dan bertugas mengawasi pengalamatan secara hardware dan
mendefinisikan protokol untuk transmisi fisik data.
2.5.3 IETF (The Internet Engineering Task Force)
Internet Engineering Task Force(disingkat IETF), merupakan
suatu organisasi internasional yang menjaring banyak pihak (baik itu
individual ataupun organisasional) yang tertarik dalam pengembangan
jaringan komputer dan Internet. Organisasi ini diatur oleh IESG (Internet
Engineering Steering Group), dan diberi tugas untuk mempelajari
masalah-masalah teknik yang terjadi dalam jaringan komputer dan
internet, dan kemudian mengusulkan solusi dari masalah tersebut dari
IAB (Internet Architecture Board); IAB bertanggung jawab menentukan
keseluruhan arsitektur internet, memberikan petunjuk dan bimbingan
umum kepada IETF, IETF merupakan pihak yang mempublikasikan
spesifikasi yang membuat standar protokol TCP/IP. (Stallings,2001, p23).
ITU-T (Internasional Telecommunication Union-Telecommunication
Standardization Sector) merupakan bagian dari agen spesialisasi Amerika
Serikat. Tujuan Utamanya adalah membuat standarisasi, menentukan apa
yang diperlukan, acuan teknis, dan operasi dalam telekomunikasi
internasional, tanpa memperhatikan pada negara asal dan tujuan.
(Stallings, 2001, p27).
29
2.6 Perangkat Jaringan
Perangkat yang terhubung langsung ke jaringan dapat dikelompokan menjadi
dua bagian, yaitu perangkat end-user (host) dan perangkat jaringan. Contoh
perangkat end-user(host) antara lain : komputer, printer, scanner, dan perangkat
lain yang menghasilkan layanan secara langsung kepada user. Perangkat jaringan
merupakan perangkat yang terhubung dengan perangkat lainnya sehingga
membentuk suatu jaringan komputer dimana pada perangkat tersebut mendukung
fungsi-fungsi jaringan. Adapun beberapa perangkat jaringan yang umum
digunakan, yaitu:
1. Repeater
Repeater adalah perangkat yang beroperasi di layer fisik. Repeater
menerima sinyal, dan sebelum sinyal menjadi lemah atau rusak, maka repeater
akan membangkitkan pola-pola bit, kemudian repeater akan meneruskan sinyal
yang telah diperbaiki. Repeater dapat meningkatkan panjang LAN secara fisik
dan dapat berfungsi menghubungkan bagian-bagian dari LAN. Repeater juga
akan meneruskan setiap frame yang dikirim, dan tidak memiliki kemampuan
untuk menyaring setiap frame. Fungsi repeater adalah sebagai pembangkit
ulang atau regenerator dan bukan penguat (amplifier).
2. Hub
Hub adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima data dan
meneruskannya menuju tempat yang lainnya. Hub terdiri dari port-port RJ-45
female sehingga kabel - kabel twisted pair yang sudah terpasang konektor RJ-45
30
pada ujung - ujungnya dapat dengan mudah dihubungkan pada Hub. Hub
digunakan pada topologi star dan dapat diparalel hingga maksimum tiga buah
Hub. Port yang dimiliki Hub bervariasi mulai dari 5 Port, 10 Port, 12 Port, 16
Port, 24 Port, 32 Port dan yang terbanyak 64 Port. Untuk jaringan komputer
yang menggunakan Hub yang diparalel lebih dari 3 Hub, maka diperlukan suatu
Router untuk menghubungkan Hub yang keempat dan seterusnya. Semua
network connections yang terhubung ke Hub secara langsung akan men-share
suatu single collision domain, dimana jika suatu client mengirim data, maka
semua client yang terhubung ke Hub tersebut akan menerima data yang dikirim
oleh pengirim.
3. Bridge
Bridge adalah alat yang menghubungkan suatu LAN dengan LAN yang
lain dengan teknologi yang sama ( misalkan pada dua LAN yang menggunakan
teknologi ethernet yang sama ). Bridge akan memisahkan data mana yang harus
dikirim pada LAN-nya sendiri atau dengan LAN lain yang terhubung
dengannya.
Bridge bekerja pada level data-link layer ( physical network ) di suatu
jaringan. Bridge menyalin frame data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain
sepanjang jalur komunikasi terjalin. Beberapa produk dari bridge dapat
berfungsi juga sebagai router sehingga dikenal dengan istilah brouter ( bridge-
router ).
31
4. Switch
Switch berada pada layer fisik dan data link. Switch adalah bridge yang
memungkinkan kinerja lebih cepat. Perbedaan bridge dengan switch adalah
pada switch terdapat banyak port yang spesifik untuk masing-masing node,
sehingga tidak terjadi collision dalam jaringan.
5. Router
Pada jaringan yang besar, seperti internet, diperlukan adanya router.
Router dapat berupa suatu alat ( dedicated ) atau berupa suatu aplikasi. Aplikasi
router ter-install di suatu komputer personal sehingga sering dikenal dengan
istilah PC-router. Router berfungsi untuk memutuskan pada titik manakah paket
data harus diteruskan. Router dapat tersambung pada dua jaringan atau lebih dan
dapat memutuskan jaringan mana yang akan menerima paket data yang
diteruskan oleh router.
Router umumnya terletak pada gateway pada suatu jaringan. Router
memiliki apa yang dinamakan routing table, yaitu suatu daftar dari rute - rute
yang tersedia dan mampu memilih rute terbaik untuk suatu paket data. Fungsi
routing merupakan standar Layer 3 ( Network Layer ) pada model OSI. Pada
jaringan yang menggunakan koneksi internet berkecepatan tinggi seperti DSL,
router berfungsi ganda sebagai firewall. Produsen router yang terkenal antara
lain adalah 3Com dan Cisco.
6. Access Point
Access Point adalah alat bantu pada jaringan wireless atau WLAN
(Wireless-LAN). Access Point menerima dan mengembalikan
32
data yang berupa gelombang. Access Point menghubungkan antara komputer
yang satu dengan yang lain pada WLAN dan kadang berfungsi pula menjadi
jembatan ( Bridge ) antara WLAN dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Access Point memiliki fungsi yang sama seperti hub bagi jaringan yang
menggunakan kabel. WLAN berukuran kecil cukup menggunakan satu Access
Point, namun WLAN yang besar membutuhkan beberapa Access Point
sekaligus.
2.7 IP Addressing
Menurut Wijaya (2004,p27) IP address adalah alamat logika yang diberikan
ke peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP address terdiri dari
32 bit angka binary, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit (oktat)
yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya :
11000000.00010000.00001010.00000001
Atau dapat ditulis dalam bentuk empat kelompok format decimal (0-255)
misalnya :
192.16.10.1
Baik bilangan binary dan decimal merepresentasikan nilai yang sama.
Namun IP address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilangan decimal. Salah
satu masalah dengan penggunaan binary adalah pengulangan bilangan 0 dan 1 yang
panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.
33
IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4). IP
address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID
menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host atau
komputer. Oleh karena itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer
berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Berapa jumlah kelompok angka
yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID adalah bergantung
pada kelas IP address yang dipakai.
IP address dapat dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan E
(Mansfield,2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, C digunakan untuk address biasa.
Sedangkan kelas D untuk multicasting (224.0.0.0-239.255.255.255) dan kelas E
(240.0.0.0-255.255.255.255) dicadangkan dan belum digunakan.
• Class A address
Class A didesain untuk mensupport network yang besar, dengan jumlah lebih
dari 16 juta host address yang tersedia. IP address Class A hanya
menggunakan octet yang pertama untuk menunjukkan network address, dan tiga
oktet sisanya tersedia untuk host address.
Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan bit pertama adalah 0 maka
angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 00000000 dalam bilangan
biner sedangkan dalam bilangan decimal adalah 0. Dan angka tertinggi yang
dapat direpresentasikan adalah 01111111 dalam bilangan biner dan dalam
bilangan desimal adalah 127. Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP
address 127.0.0.0 tidak dapat digunakan karena dipakai untuk loopback testing,
34
maka alamat IP address yang octet pertamanya yang dimulai dengan angka
antara 1 sampai 126 di dalam octet pertama adalah alamat Class A.
• Class B address
Class B address didesain untuk mensupport kebutuhan jaringan dengan ukuran
menengah sampai dengan ukuran besar. Suatu IP address Class B menggunakan
dua oktet pertama dari empat oktet untuk menunjukkan network address, dan
sisanya menunjukkan host address.
Dua bit pertama dari oktet pertama Class B selalu 10. Sisa dari enam bit
berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh karena itu angka terendah yang dapat
direpresentasikan dalam bilangan biner adalah 10000000 dan dalam bilangan
desimal adalah 128, sedangkan angka tertinggi direpresentasikan dalam
bilangan biner adalah 10111111 dan dalam bilangan desimal adalah 191.
Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 128-191 adalah alamat
Class B.
• Class C address
Class C address adalah alamat yang umum digunakan. Alamat ini
dimaksudakan untuk mensupport jaringan kecil dengan jumlah maksimum 254
host. Class C address dimulai dengan bilangan binary 110. Oleh karena itu,
angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11000000 dalam bilangan
binary dan dalam bilangan desimal adalah 192 sedangkan angka tertinggi yang
dapat direpresentasikan adalah 11011111 dalam bilangan binary dan dalam
bilangan desimal adalah 223. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan
192 – 223 adalah alamat Class C.
35
• Class D address
Class D address diciptakan untuk memungkinkan multicasting di dalam suatu
IP address. Multicast address adalah network address unik yang menunjukkan
paket dengan address tujuan ke group predefined dari suatu IP address, oleh
karena itu single unit dapat mentransmit aliran tunggal dari data secara
simultan ke penerima lebih dari satu.
Class D address dimulai dengan binary 1110. Oleh karena itu, angka terendah
yang dapat direpresentasikan adalah 11100000 dalam bilangan binary dan
dalam bilangan desimal adalah 224 sedangkan angka tertinggi yang dapat
direpresentasikan adalah 11101111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan
desimal adalah 239. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka
224 – 239 adalah alamat Class D.
• Class E address
Class E address telah ditetapkan, namun Internet Engineering Task Force
(IETF) menetapkan address ini untuk keperluan riset, oleh karena itu tidak ada
IP di Class E address yang dikeluarkan untuk digunakan dalam internet. Empat
bit pertama dari Class E address selalu diset menjadi 1111. Oleh karena itu,
range oktet pertama untuk Class E address adalah 11110000 sampai 11111111
atau 240 sampai 255.
Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka setiap IP
harus memiliki subnet mask. Dengan memperhatikan default subnet mask yang
diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Berikut Tabel 2.2 dijelaskan
36
mengenai pengelompokkan kelas-kelas IP address beserta denan jumlah jaringan
dan jumlah host per jaringan dapat digunakan beserta default sebnet mask-nya.
Tabel 2.2 Kelas – Kelas IP address
Kelas ip address
Kelompok oktat pertama
Network ID
Host ID
Jumlah jaringan
Jumlah host perjaringan
Default subnet mask
A 1 – 126 w. x.y.z 127 16.777.216 255.0.0.0
B 128 – 191 w.x y.z 16.384 65.536 255.255.0.0
C 192 - 223 w.x.y Z 2.097.152 256 255.255.255.0
Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahahan yang harus diketahui,
yaitu:
- Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback.
- Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
- Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID jaringan.
Jika Host ID semuanya berupa angaka binary 1, IP address ini biasanya digunakan
untuk broadcast ke semua host dalam jaringan local.
2.7.1 Public and Private IP addressing
Internet assigned number Authority (IANA) yang merupakan badan
internasional, yang mengatur masalah pemeberian IP address untuk
digunakan dalam internet, menyediakan kelompok-kelompok IP address
37
yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut private IP address.
Private address atau non-routable ini dialokasikan untuk digunakan pada
jaringan yang tidak terkoneksi ke internet. Berikut ini pada Tabel 2.3
merupakan kelompok IP address yang termasuk ke dalam kelompok
private address.
Tabel 2.3 Private Ip Address
Class private Ip address Kelompok private IP address
A 10.0.0.1 – 10.255.255.254
B 172.16.0.1 – 172.31.255.254
C 192.168.0.1 – 192.168.255.254
Sedangkan untuk public IP address, alamat yang digunakan diluar
dari private IP address tersebut. Setiap komputer yang terhubung dengan
internet menggunakan public IP public sebagai alamatnya, oleh karena itu
tidak boleh ada public IP address yang sama dalam internet. Pembagian
public IP address juga dilakukan oleh IANA. Public IP address bisa
didapatkan dengan membeli pada Internet Service Provider (ISP) terdekat.
38
2.8 Backup
Backup adalah suatu copy dari file sistem atau bagian dari file sistem (seperti
data dan file) yang disimpan pada media penyimpanan lain yang dapat digunakan
sewaktu-waktu untuk me-restore data atau file tersebut jika memang dibutuhkan.
Kerusakan atau gangguan pada suatu sistem komputer dapat saja terjadi sewaktu-
waktu dan tidak dapat diduga kapan hal tersebut terjadi. Gangguan-gangguan atau
kerusakan pada sistem dapat disebabkan oleh: kerusakan perangkat keras, gangguan
terhadap sumber listrik sistem, ataupun kesalahan dalam pengoperasian (termasuk
kesalahan coding, dsb).
Hal tersebut merupakan hal yang alami, dimana gangguan-gangguan ataupun
kerusakan-kerusakan adalah hal yang pasti terjadi, hanya saja waktu terjadinya yang
tidak pasti. Semakin berat kerja suatu sistem, maka kemungkinan untuk terjadinya
gangguan atau kerusakan akan semakin besar.
Linux merupakan sistem operasi yang bersifat multiuser dan multitasking
dimana banyak data atau file dapat diakses oleh banyak user (yang memiliki hak
cukup) pada suatu saat. Dalam hitungan militdetik, data tersebut akan dibaca dan
ditulis berulang kali ke hard disk. Sebelum data tersebut ditulis ke hard disk, sistem
operasi (terutama Linux) akan menyimpan mengenai status data saat ini dan status
data tersebut pada file sistem. Jika terjadi interupsi atau gangguan pada prosesor saat
data tersebut diproses, status-status tersbut akan kacau atau bahkan hilang dari
memori yang kakan mengakibatkan terjadinya “data corrupt”. Maka, data harus
rutin ditulis ke dalam hard disk atau media penyimpanan lain.
39
Pengelola jaringan tidak dapat mengendalikan 100% gangguan atau
kerusakan yang terjadi. Akan tetapi sudah merupakan tugas seorang pengelola
jaringan untuk menjamin bahwa data dapat di-restore dalam waktu sesingkat-
singkatnya jika terjadi gangguan pada sistem. Memiliki backup merupakan satu-
satunya kesempatan untuk dapat mengembalikan data yang “terganggu”, walaupun
proses melakukan backup dapat sangat melelahkan dan memakan waktu, akan tetapi
hasil dari backup tersebut mungkin saja dapat menyelamatkan perusahaan dari
kebangkrutan. Proses backup harus dilakukan secara berkala dan berulang kali,
karena data akan selalu berubah seiring dengan adanya proses terjadi.
Pemilihan waktu atau penjadwalan proses backup juga harus disesuaikan
dengan aktifitas penggunaan sistem. Biasanya para pengelola jaringan akan
melakukan proses backup disaat pengaksesan terhadap sistem minimum, misalkan
pada malam hari setelah aktifitas selasai atau pagi hari setelah aktifitas selesai atau
pagi hari sebelum aktifitas dimulai.
2.8.1 Backup Data menggunakan rsync
Rsync adalah tool untuk transfer dan sinkronisasi file atau tree
(struktur direktori dan file) secara satu arah, baik transfer lokal (di sistem
yang sama) maupun remote (jaringan/internet). Rsync merupakan tools
kecil yang powerfull karena bisa bertindak sebagai server sekaligus
sebagai klien. Berikut adalah beberapa keunggulan dari rsync :
40
1. Hemat bandwidth dan mendukung resume: Jika di sisi penerima, file
yang ingin dikirimkan sudah ada, tapi belum tentu sama (misalnya
ukurannya lebih kecil/besar atau terdapat perbedaan karena versinya lebih
lama), maka rsync dapat melakukan serangkaian pengecekan
perbandingan checksum terhadap blok-blok dalam file di kedua sisi,
untuk meminimalisasi jumlah data yang harus ditransfer. Algoritma ini
disebut algoritma rsync. Jadi, sebagai contoh jika terdapat dua buah versi
file berukuran kurang lebih 100MB di dua tempat, dengan rsync sistem
membutuhkan transfer data sebesar 50MB, 10MB, atau bahkan di bawah
1MB untuk menyamakan kedua buah versi file ini, tergantung pada
seberapa sama kedua file tersebut sebelumnya. Saat mentransfer file
besar dan terjadi gangguan maka dapat menjalankan kembali rsync dan
rsync akan melanjutkan kembali transfer dari posisi putus dan
memastikan hasil akhirnya akan sama.
2. Cepat: Rsync dapat melakukan kompresi data saat transfer. Dibandingkan
FTP, rsync lebih cepat karena dapat melakukan pipelining, sementara
transfer menggunakan FTP menghabiskan jumlah koneksi yang banyak
dengan TCP/IP untuk setiap file yang ditransfer. Ini akan semakin tampak
saat tree berisi file kecil-kecil yang jumlahnya banyak (sebagai contoh
file-file website yang umumnya berisi banyak file HTML dan gambar), di
mana rsync dapat lebih cepat dari FTP.
3. Fleksibel: Rsync tidak hanya bisa mentransfer file tunggal, tapi juga
direktori dan tree secara rekursif. Sehingga user dapat memilih untuk
41
menghapus file/direktori yang sudah tidak ada dari sisi pengirim tapi
masih ada di sisi penerima. Selain itu dapat juga dilakukan proses
sinkronisasi metadata file seperti permission, kepemilikan, tanggal, dan
lain-lain. Rsync dapat menangani link simbolik, hardlink, device, dan
sebagainya. Selain opsi tersebut, masih terdapat opsi-opsi lainnya, yang
sering dijumpai pada tool lain seperti tar, cp, dan lain-lain.
4. Kemudahan setup: Jika setup samba membutuhkan waktu yang cukup
panjang, rsync dapat disiapkan dalam waktu kurang dari 5 menit sehingga
sangat membantu jika akan melakukan penyalinan data tanpa harus
melakukan setup yang rumit.
2.8.2 SSH (Secure Shell)
SSH adalah singkatan dari Secure Shell. SSH awalnya
dikembangkan oleh Tatu Yi Nen di Helnski University of Technology.
SSH merupakan protocol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang
aman diantara dua sistem yang menggunakan arsitektur client/server,
serta memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote.
Protokol SSH (Secure Shell ) dikembangkan untuk menggantikan Telnet
dalam melakukan remote login dan FTP. SSH merupakan produk
serbaguna yang dirancang untuk melakukan banyak hal, yang
kebanyakan berupa penciptaan tunnel antar host. Dua hal penting SSH
adalah console login (menggantikan telnet) dan secure filetransfer
(menggantikan FTP), tetapi dengan SSH mempunyai kemampuan
42
membentuk source tunnel untuk melewatkan HTTP, FTP, POP3, dan
apapun lainnya melalui SSH tunnel.
SSH menggunakan metode public-key cryptography untuk
mengenkripsi komunikasi antara dua host, demikian pula untuk
autentikasi pemakai. Dengan metode ini, kita akan memerlukan 2 buah
kunci berbeda yang digunakan baik untuk melakukan enkripsi dan
dekripsi. Dua buah kunci tersebut masing-masing disebut public key
(dipublikasikan ke publik/orang lain) dan private key (dirahasiakan/hanya
pemiliknya yang tahu). Masing-masing kunci di atas dapat digunakan
untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. SSH dapat digunakan untuk login
secara aman ke remote host atau menyalin data antar host, sementara
mencegah man-in-the-middle attacks (pembajakan sesi) dan DNS
spoofing atau dapat dikatakan Secure Shell adalah program yang
melakukan loging terhadap komputer lain dalam jaringan, mengeksekusi
perintah lewat mesin secara remote, dan memindahkan file dari satu
mesin ke mesin lainnya. SSH merupakan produk serbaguna yang
dirancang untuk melakukan banyak hal, yang kebanyakan berupa
penciptaan tunnel antar host.
Terdapat dua jenis protokol SSH yaitu SSH-1 dan SSH-2.
Masing-masing protocol memiliki arsitektur yang berbeda dan
menggunakan algoritma kriptografi yang berbeda.
Protocol SSH, baik SSH-1 maupun SSH-2 memiliki fitur - fitur
sebagai berikut :
43
1. Enkripsi : merupakan proses transformasi dari plaintext ke ciphertext.
Enkripsi digunakan untuk menyediakan kerahasiaan, dapat menyediakan
authentication dan perlindungan integritas. SSH melindungi data saat
melewati jaringan dengan cara mengenkripsinya. Saat data dikirim ke
jaringan, SSH secara otomatis melakukan enkripsi terhadap data
tersebut, lalu setelah data tersebut sampai ke pihak penerima, SSH secara
otomatis melakukan dekripsi terhadap data tersebut. SSH menyediakan
beberapa algoritma enkripsi, yaitu ARCFOUR, Blowfish, DES, IDEA,
dan triple- DES (3DES).
2. Integritas : berfungsi untuk melindungi dari perubahan data yang tak
legal. Integritas menjamin data yang dikirim melalui jaringan sampai ke
penerima dalam keadaan utuh dan tidak termodifikasi.Untuk menjaga
integritas data, Protocol SSH-2 menggunakan algoritma hash MD5 dan
SHA-1, sedangkan protocol SSH-1 menggunakan metode yang lebih
lemah, yaitu 32 - bit cyclic redudancy check (CRC - 32) dalam data
yang tidak terenkripsi pada setiap paket.
3. Autentifikasi : terdapat dua jenis autentifikasi yaitu message
autentification dan entity autentification. Message autentification
merupakan keaslian pesan, bahwa pesan yang diterima sama seperti yang
dikirimkan. Sedangkan entity autentification merupakan keaslian entitas /
keaslian identitas pengiriman pesan. Semua koneksi-koneksi SSH
melibatkan dua autentifikasi, yaitu saat client mengautentifikasi server
SSH (autentifikasi server) dan server mengautentifikasi user
44
(autentifikasi user). Autentifikasi server menjamin bahwa server SSH
asli, dan melindungi dari serangan man in the middle. SSH-1
menggunakan RSA untuk autentifikasi server, sedangkan SSH-2
menggunakan DSA. Autentifikasi user pada SSH menggunakan dua cara,
yaitu dengan menggunakan sistem public key dan sistem password yang
terenkripsi.
Gambar 2.9 Proses encryption dan decryption
2.8.3 Scheduling
Penjadwalan otomatis merupakan salah satu cara terbaik untuk
tetap membuat sistem berjalan dengan baik. Penjadwalan bertujuan agar
suatu aplikasi atau perintah dapat dijalankan oleh sistem pada waktu yang
ditentukan tanpa harus melibatkan pengelola jaringan untuk menjalankan
aplikasi atau perintah tersebut. Adapun utility yang biasa digunakan
untuk penjadwalan pada sistem operasi Linux adalah cron dan at.
45
2.8.3.1 Cron (Cronograph)
Pada umumnya, Linux akan me-load cron pada saat sistem
up sebagai clock daemon. Pada saat beroperasi, cron akan
membaca waktu (hari dan jam) suatu aplikasi yang akan
dijalankan dari suatu file yang bernama crontab.
Setiap kali spesifikasi (dari suatu aplikasi) dari isi crontab
cock dengan waktu sistem, maka cron akan menjalankan perintah
tersebut. Maka selama spesifikasi tersebut cocok, maka cron akan
menjalankannya dan akan menjalankan terus sampai
spesifikasinya berubah, dihapus atau service cron dimatikan. Sifat
ini akan sangat membantu dalam proses yang membutuhkan
eksekusi berkala, seperti backup, penyusunan database ataupun
penghapusan file-file yang sudah tidak terpakai lagi.
Perintah #crontab berfungsi untuk memberi tahu cron agar
memproses suatu perintah pada waktu yang ditentukan. Perintah
ini akan membuat cron membaca file (default/etc/crontab) yang
berisi jadwal dan perintah yang harus dijalankan pada suatu
waktu.
46
Format penulisan file crontab adalah
Minute Hour Day of
Month
Month Day of
Week
Command
0-59 0-23 1-31 1-12 0-6
Setiap bagian dipisahkan oleh spasi.