bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab2/2009-2-00438-ti bab 2.pdfbab 2...

30
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994) sistem adalah kumpulan komponen yang berhubungan dengan beberapa bentuk interaksi yang bekerja bersama- sama dengan tujuan untuk mencapai tujuannya. Menurut Marimin (2004) Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks. Menurut Eriyatno (2003), pendekatan sistem adalah metodologi yang bersifat rasional sampai bersifat intuitif yang memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu. 2.1.2 Unsur Utama Dalam Sistem Elemen-elemen atau bagian-bagian Adanya interaksi atau hubungan antar elemen-elemen atau bagian-bagian. Adanya suatu yang mengikat elemen-elemen atau bagian-bagian tersebut menjadi suatu kesatuan. Terdapat suatu tujuan bersama

Upload: vankhanh

Post on 09-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Menurut Togar Simatupang (1994) sistem adalah kumpulan komponen

yang berhubungan dengan beberapa bentuk interaksi yang bekerja bersama-

sama dengan tujuan untuk mencapai tujuannya.

Menurut Marimin (2004) Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang

terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha untuk

mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Menurut Eriyatno (2003), pendekatan sistem adalah metodologi yang

bersifat rasional sampai bersifat intuitif yang memecahkan masalah guna

mencapai tujuan tertentu.

2.1.2 Unsur Utama Dalam Sistem

• Elemen-elemen atau bagian-bagian

• Adanya interaksi atau hubungan antar elemen-elemen atau bagian-bagian.

• Adanya suatu yang mengikat elemen-elemen atau bagian-bagian tersebut

menjadi suatu kesatuan.

• Terdapat suatu tujuan bersama

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

21

2.1.3 Karakteristik Sistem

Menurut Togar Simatupang (2003), semua sistem memiliki

karakteristik yang sama dan penting untuk diketahui sebagai dasar untuk

memahami bagaimana sistem dapat diterapkan pada dunia nyata. Berikut ini

akan dibahas mengenai karakteristik sistem, yaitu :

• Perilaku Sasaran

Setiap sistem berusaha untuk mencapai suatu sasaran atau lebih. Suatu

sistem diterapkan pasti untuk mecapai tujuan tertentu dimana tujuan itu

sudah ditentukan sejak awal sehingga tujuan menjadi pendorong bagi

sistem untuk mencapai tujuan. Misalnya : mobil memiliki tujuan untuk

transportasi, alat bisnis dan simbol status.

• Keseluruhan (wholism)

Maksud dari karakteristik ini adalah suatu sistem pasti terdiri dari bagian-

bagian yang saling bergabung membentuk suatu kesatuan dan tidak dapat

direduksi dan dihilangkan, misalnya : mobil merupakan sekumpulan dari

logam, karet, dan komponen.

• Keterbukaan (Openness)

Sistem mempunyai sifat terbuka terhadap pengaruh lingkungan dimana

sumber dan pemakai nilai-nilai yang dihasilkan sistem tersebut berada.

Segala hal yang berada disekitar sistem merupakan lingkungannya.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

22

Misalnya : mobil memiliki pengaruh dari undang-undang, kondisi jalan,

keadaan cuaca.

• Transformasi (Transformation)

Transformasi memiliki pengertian bahwa suatu sistem mempunyai

kemampuan untuk mengubah nilai status sumber daya (input) menjadi

keluaran (output) melalui suatu proses transformasi untuk mencapai

tujuannya. Misalnya : mobil mengubah bensin menjadi energi.

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dengan cara yang berbeda-beda, berikut

adalah klasifikasi dari sistem :

• Sistem Alami dan Sistem Buatan Manusia.

Sistem alami merupakan hasil dari proses alam, contohnya sungai. Sistem

buatan manusia adalah system yang dibuat untuk membantu aktivitas

manusia, contohnya jembatan

• Sistem Statis dan Dinamis

Sistem statis adalah sesuatu yang terstruktur tapi tidak memiliki aktivitas,

contohnya jembatan. Sistem dinamis adalah sistem yang memiliki

berbagai sifat atau tingkah laku setiap waktu.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

23

• Sistem Fisik dan Abstrak

Sistem fisik adalah system yang melibatkan komponen fisik, contohnya

pabrik yang terdiri dari mesin, bangunan, orang-orang, dan lain-lain.

Sistem abstrak adalah sesuatu yang menggunakan symbol untuk

merepresentasikan komponen sistemnta, contohnya gambar pabrik oleh

seorang arsitek.

• Sistem Terbuka dan Tertutup

Sistem terbuka adalah system yang berinteraksi dengan lingkungan,

membiarkan material, informasi dan energi untuk bergerak tanpa batas.

Sistem tertutup adalah system yang berinteraksi sangat sedikit dengan

lingkungannya.

2.2 Pengetian ISO 9000 dan ISO 9001

ISO adalah suatu consensus internasional mengenai praktek

manajemen yang baik dan mampu secara berulang memenuhi persyaratan

pelanggan, dan dapat digunakan sebagai sari untuk menjadikan persyaratan

suatu standar. ISO meliputi berbagai organisasi tanpa melihat ukuran, jenis

industri, maupun budaya dari industri, inti dari pengertian ini adalah untuk

menentukan “apa” yang harus dipenuhi bukan “bagaimana”

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

24

ISO juga dapat dikatakan sebagai derajat dimana seperangkat karakteristik

memenuhi persyaratan dari pelanggan dan pihak terkait (Diktat training audit

internal )

2.2.1 Peranan ISO 9000 dan ISO 9001

ISO 9000 dan juga ISO 9001 mempunyai beberapa peranan, berikut

beberapa peranan dari ISO 9000 dan ISO 9001 :

• Persyaratan ini mencakup keseluruhan system bukan menjadi cakupan

bagi produk

• Mengidentifikasi persyaratan apa yang harus dipenuhi dan tidak

mengidentifikasi bagaimana untuk memenuhi persyaratan

• Setiap system manajemen mutu bersifat unique atau pasti berbeda

dengan system yang lainnya

• Sangat memungkinkan adanya fleksibilitas dalam menjalani system

• Memungkinkan manajemen tetap dalam posisi pengarah atau

pengendali.

(Sumber : Diktat training audit internal, 2007).

2.2.2 Asal Mula ISO 9000

ISO berawal mula pada saat Organization for Standardization

mengkoordinasikan agar seluruh system mempunyai persyaratan, dan dalam

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

25

proses penulisan atau penetapan standar ini diikuti lebih dari 70 negara yang

secara otomatis langsung bisa diterima secara internasional, hal ini terlihat

dari lebih dari 100 negara yang sudah mengadopsi ISO sebagai standar, dan

ISO juga diadopsi oleh negara-negara Eropa menjadi European Standard, dan

oleh negara Inggris menjadi British Standard.

2.2.3 Keluarga dari ISO 9001

Macam-macam persyaratan yang dijadikan standar dunia yang diawali

dengan penetapan ISO dibagi menjadi beberapa kelas yaitu,

• ISO 9000 mengenai system manajemen mutu : dasar/konsep dan

kosakata

• ISO 9001 mengenai system manajemen mutu : persyaratan

• ISO 9004 mengenai system manajemen mutu : pedoman untuk

penyempurnaan kinerja

• ISO 19011 mengenai pedoman untuk audit mutu dan lingkungan.

2.2.4 10 Alasan Organisasi Menggunakan ISO 9001

• Untuk memperoleh penghargaan yang dipasang di dinding

• Untuk menunjukkan telah memperoleh kepuasan dari pelanggan

• Dapat ikut dalam penawaran yang mempersyaratkan sertifikasi

• Untuk menjalankan bisnis yang jauh lebih efektif dan efisien

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

26

• Untuk pengendalian bisnis

• Untuk memastikan perbaikan terus menerus atau continous

improvement

• Menjadi bisnis yang berkelas dunia

• Menjadi yang terdepan dalam kompetisi

• Untuk memenuhi consensus internasional dalam praktek bisnis yang

baik

• Untuk memastikan system manajemen mutu berkembang sejalan

dengan kebutuhan bisnis

2.3 Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan cara

bertanya langsung kepada responden untuk kepentingan mencari

permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui

lebih dalam mengenai respondennya. Wawancara dapat dilakukan secara

terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat melalui tatap muka maupun

dengan menggunakan telepon.

• Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur adalah jenis wawancara dimana telah dibuat

instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

27

• Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman yang

digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalan yang akan

ditanyakan.

2.4 Unified Modeling Language

2.4.1 Definisi UML:

Unified Modeling Language adalah sebuah metode terbuka yang

digunakan untuk memspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan

mendokumentasi simbol-simbol dari software berorientasi obyek. UML

menawarkan cara standar untuk membuat blueprints dari sistem, termasuk

komponen dasar seperti :

• Aktor

• Proses bisnis

• Aktivitas dan komponen system.

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah

menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem piranti lunak (software). UML menawarkan

sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

28

UML dapat dibuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana

aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan

apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.

Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam

konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam

bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET.

Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi

prosedural dalam VB atau C.

2.4.2 Jenis-jenis Diagram UML

Diagram-diagram pada UML mewakili dua pandangan berbeda dari model

sistem:

• Model Statik atau struktural.

Menampilkan struktur statik dari system menggunakan obyek-obyek,

atribut, operasi dan hubungan.

• Model Dinamik atau behavioral

Memperlihatkan tingkah laku dinamik dari system dengan melakukan

kolaborasi antara obyek-obyek dan perubahan-perubahan pada obyek.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

29

Gambar 2.1 Bagan diagram pada UML

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/UML, 2008)

2.4.3 Diagram Struktural

Berikut ini jenis-jenis diagram yang termasuk dalam structural diagram, yaitu

• Class Diagram : menjelaskan struktur dari sistem dengan memperlihatkan

kelas-kelas sistem, atribut sistem dan hubungan antar kelas-kelas.

• Component Diagram : memperlihatkan bagaimana software dibagi-bagi

menjadi komponen-komponen dan memperlihatkan ketergantungan antara

komponen-komponen.

• Composite Structure Diagram : menjelaskan struktur dalam dari kelas dan

kolaborasinya yang membuat struktur ini.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

30

• Deployment Diagram : menyediakan model dari hardware yang digunakan

pengembangan system dan lingkungan eksekusi dan symbol pada

hardware.

• Object Diagram : memperlihatkan pandangan keseluruhan atau sebagian

dari struktur model sistem pada waktu tertentu.

• Package Diagram : memperlihatkan bagaimana system dibagi-bagi

menjadi kelompok logical dari model sistem pada waktu tertentu.

Gambar 2.2 Strucktural Diagrams

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/UML, 2008)

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

31

2.4.4 Behavior Diagrams

Berikut ini ialah jenis-jenis diagram yang termasuk dalam behavior

diagrams, yaitu :

• Activity Diagram : mewakilkan aliran kerja secara bertahap bisnis dan

operasional dari komponen-komponen dalam sebuah system.

• State Machine Diagram : notasi standar untuk menjelaskan beberapa

system, mulai dari program computer sampai proses bisnis.

• Use case Diagram : memperlihatkan fungsi-fungsi yang dapat dilakukan

oleh system dan ketergantungan antara system dan aktor.

UML Activity Diagram State Machine Digram Use case diagram

Gambar 2.3 Behaviour Diagram

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/UML, 2008)

• Interaction Diagram : menggambarkan aliran dari control dan data antara

benda-benda dalam system yang sedang dibangun.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

32

Communication Diagram : menggambarkan kombinasi dari informasi

yang diambil dari class, sequence, dan use case diagrams.

Interaction Overview Diagram : seperti halnya pada activity diagram

dimana memiliki node-node sendiri.

Sequence Diagram : menggambarkan bagaimana obyek

berkomunikasi dengan sesame dalam pesan yang bertahap.

Timing Diagram : merupakan tipe yang lebih spesifik dari interaction

diagram.

Communication

diagram

Interaction overview

diagram Sequence diagram

Gambar 2.4 Interaction Diagram

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/UML, 2008)

2.4.5 Function

Function didefinisikan untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan

sistem untuk membantu actor. Function adalah fasilitas yang membuat suatu

model bermanfaat bagi actor. Sebuah fungsi akan diaktifkan, dieksekusi dan

akhirnya memberikan hasil, dimana eksekusi yang dilakukan terhadap fungsi

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

33

dapat merubah perubahan di problem domain dan application domain. Ada 4

tipe dari fungsi yaitu update, signal, read dan compute. Penjelasan dari empat

tipe function dijelaskan di bawah ini:

1. Update

Function ini disebabkan oleh event problem domain dan

menghasilkan perubahan dalam state atau keadaan dari model

tersebut.

2. Signal.

Function ini disebabkan oleh perubahan keadaan atau state dari

model yang dapat menghasilkan reaksi pada konteks. Reaksi ini

dapat berupa tampilan bagi actor dalam application domain atau

intervensi langsung dari problem domain.

3. Read.

Function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan

actor dan mengakibatkan sistem menampilkan bagian yang

berhubungan dengan informasi dalam model.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

34

4. Compute.

Function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan

actor dan berisi perhitungan yang melibatkan informasi yang

disediakan oleh actor atau model, hasil dari function adalah

tampilan dari hasil komputasi.

Hasil dari aktivitas function adalah daftar dari function atau function

list yang merinci function-function yang kompleks. Function list dibuat

berdasarkan dari use case description. Kompleksitas dari function list dimulai

dari yang simple sampai yang very complex.

Gambar 2.5 Function

( Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/function, 2008)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

35

2.4.6 User Interface

Interface adalah suatu fasilitas yang membuat model dan function

dapat berinteraksi dengan actor. Interface menghubungkan sistem dengan

semua aktor yang berhubungan dalam konteks. Interface digunakan oleh actor

untuk berinteraksi dengan sistem.

Kegiatan analisis user interface ini berdasarkan pada hasil dari

kegiatan analisis lainnya yaitu model problem domain, kebutuhan functional

dan use case. Interface terdiri dari user interface dan system interface. Hasil

dari aktivitas ini adalah sebuah deskripsi elemen-elemen user interface dan

elemen-elemen system interface yang ditunjukkan lewat pembuatan tampilan

(form), navigation diagram dan lainnya.

Menurut Mathiassen (2000, p344), Navigation Diagram merupakan

statechart diagram khusus yang berfokus pada user interface. Diagram ini

menunjukkan window-window dan transisi diantara window-window tersebut.

Sebuah window dapat digambarkan sebagai sebuah state. State ini memiliki

nama dan berisi gambar miniatur window. Transisi antar state dipicu oleh

ditekannya sebuah tombol yang menghubungkan dua window.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

36

2.5 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer

dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai

suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

• Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU,

memori, harddisk.

• Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting.

• Akses informasi: contohnya web browsing.

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer

meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan

disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server).

Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir

seluruh aplikasi jaringan komputer.

2.5.1 Klasifikasi Jaringan Komputer

Pada jaringan computer, terdapat beberapa klasifikasi berdasarkan

skala atau jangkauan, yaitu :

• Personal Area Network (PAN)

• Campus Area Network (CAN)

• Local Area Network (LAN)

• Metropolitant Area Network (MAN)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

37

• Wide Area Network (WAN)

• Global Area Network (GAN)

2.5.2 Local Area Network

Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer

yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer

kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya

komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer

juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses

yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat

seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi

dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan

menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN),

maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

• Mempunyai pesat data yang lebih tinggi

• Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit

• Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator

telekomunikasi

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

38

2.5.3 Fungsi-fungsi Jaringan Komputer

Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang

berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki

komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain

sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi

sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis

jaringan komputer:

• Client-server : jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan

khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah

komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti

www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau

bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer.

Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer

dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database

server dan lainnya.

• Peer-to-peer : jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server

dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing

antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5

komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses

terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari

B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

39

C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat

A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua

fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini

dinamakan peer to peer.

2.5.4 Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris

antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.

Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini :

• Topologi Bus

Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama

menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang

mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan

ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang

masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini

seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin

pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa

mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya

tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat

sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang

sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

40

mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka

akan mengganggu kinerja.

Keunggulan topologi ini adalah pengembangan jaringan atau

penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa

mengganggu workstation lain.

Kelemahan topologi ini bila terdapat gangguan disepanjang kabel

pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Gambar 2. 6 Topologi Bus

(Sumber : us.geocities.com)

• Topologi Bintang

Topologi bintang adalah topologi berupa konvergensi dari node

tengah ke setiap node atau pengguna.

Kelebihan

Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada

saluran tersebut dan station yang terpaut, tingkat keamanan termasuk

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

41

tinggi, tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk, penambahan dan

pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

Kelemahan

Jika node tengah mengalami kerusakan maka seluruh kegiatan akan

terhenti.

Gambar 2.7 Topologi Bintang

(Sumber : www.teach-ict.com, 2008)

• Topologi Cincin

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian

titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian

sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi

cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami

gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan

mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam

secara bersamaan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

42

Gambar 2.8 Topologi Cincin

(sumber :tkjdua.blogspot.com dan wikipedia.org, 2008)

• Topologi Jala

Topologi jala atau mesh adalah sejenis topologi jaringan yang

menerapkan hubungan antarsentral secara penuh. Jumlah saluran harus

disediakan untuk membentuk jaringan ini adalah jumlah sentral dikurangi

1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan

meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Topologi ini selain kurang

ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh, 2008)

Gambar 2.9 Topologi Jala

(Sumber : www.meshage.com/NetworkTopology-Mesh.png, 2008)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

43

• Topologi Pohon

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga

sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan

untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki

yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin

keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini

cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Keunggulan

Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat.

Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri

atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk

terminal penjualan.

Kelemahan

Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka

kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi

tidak efektif.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

44

Gambar 2.10 Topologi Pohon

(Sumber : www.geocities.com/tree, 2008)

2.6 Metode Pemecahan Masalah

Metode untuk menyelesaikan persoalan menggunakan pendekatan

sistem terdiri dari beberapa tahap proses. Tahap-tahap tersebut meliputi

analisis, rekayasa model, implementasi rancangan, dan operasi sistem. Setiap

tahap dalam proses tersebut diikuti oleh suatu evaluasi berulang guna

mengetahui apakah hasil dari masing-masing tahap telah sesuai dengan yang

diharapkan atau belum.

Karakteristik permasalahan yang sebaiknya menggunakan pendekatan

sistem dalam pengkajiannya yaitu:

• kompleks, yaitu interaksi antar elemen cukup rumit,

• dinamis, faktornya ada yang berubah menurut waktu dan ada pendugaan

ke masa depan,

• probabilistik, yaitu diperlukannya fungsi peluang dalam inferensi

kesimpulan maupun rekomendasi.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

45

Pada perancangan sistem terdapat tahapan validasi sistem. Validasi

merupakan tahapan dimana model yang dihasilkan dapat dipakai pada industri

asam stearat yang lain (diluar sampel yang diujicobakan). Verivikasi terhadap

model perlu dilakukan untuk membandingkan model dengan kondisi empirik.

Verivikasi merupakan suatu proses sebelum model tersebut menjadi valid.

Tahapan lain adalah implementasi.

Gambar 2.11 Metoda Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Secara Sistem

(Sumber : Eriyatno, 2003.: Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Bogor: IPB Press. ).

Ya

Tidak

Analisa Kebutuhan

Formulasi Permasalahan

Identifikasi Sistem

Permodelan Sistem

Pembuatan Program Komputer

Verifikasi dan Validasi

Implementasi

Evaluasi Periodik

Mulai

Selesai

Memuask

Ya

Memuask

Tidak

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

46

Gambar 2.12 Contoh Diagram Alir Pemecahan Masalah

(Sumber : Thesis Fajar Kurniawan, Rancang Bangun Model Penilaian Kinerja Industri Asam Stearat

dari Minyak Sawit, IPB 2003)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

47

2.7 Simulasi

Menurut Togar Simatupang 1994, simulasi adalah mencoba menirukan

kondisi nyata dengan menjalankan sub sistem dan komponen fungsional

sistem dengan data-data rekaan.

2.8 Teknik-teknik Pengukuran Waktu Kerja

• Pengukuran waktu kerja secara langsung

Menurut Sritomo (2002), Pengukuran dengan cara ini dapat

dilakukan dengan metode jam henti (stopwatch) dan dengan metode

sampling kerja. Pada metode jam henti pengukuran dilakukan saat seorang

pekerja sedang melakukan kegiatan yang menjadi obyek penelitian

dimana setelah itu akan ditentukan penyesuaian dan kelonggaran yang

sesuai untuk perhitungan waktu baku.

Sedangkan pada metode sampling kerja, pengamatan aktivitas

kerja dilakukan dengan selang waktu yang diambil secara acak terhadap

satu atau lebih pekerja/operator dan kemudian mencatatnya apakah mesin

atau operator sedang berkerja atau menganggur (idle). Jika dalam

pengamatan terlihat bahwa pekerja sedang bekerja maka tanda ”tally”

akan diberikan pada bagian kerja dan apabila pekerja sedang menganggur

maka tanda ”tally” akan diberikan pada bagian menganggur. Kemudian

waktu baku dapat di hitung dengan rumus :

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

48

produkunit per Time Standard

Allowance%%100%100

produced pieces ofnumber total(%) rating eperformanc

(%) bekerjawaktu (jam) timeTotal

−×

××

=

• Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung

Pada pengkuran dengan metode ini pengukuran dapat dilakukan

dengan tiga metode yaitu dengan metode formula standar, metode data

waktu gerakan, dan dengan metode time measurement. Pada metode time

measurement atau biasa disebut MTM, pengukuran waktu baku dengan

menggunakan data gerakan standar dan waktu standar yang sudah

ditentukan. Gerakan-gerakan standar pada MTM adalah : menjangkau,

mengangkut, memutar, menekan, memegang, mengarahkan, melepas,

melepas rakit, gerakan mata, gerakan anggota badan.

2.9 Gantt Chart

Gantt chart adalah suatu alat yang bernilai khususnya untuk proyek-

proyek dengan jumlah anggota tim yang sedikit, proyek mendekati

penyelesaian dan beberapa kendala proyek.

1. Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah

diterapkan oleh para manajer proyek untuk memungkinkan seseorang

melihat dengan mudah waktu dimulai dan selesainya tugas-tugas dan sub-

sub tugas dari proyek.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00438-TI BAB 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Menurut Togar Simatupang (1994)

49

2. Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan

antara tugas-tugas maka semakin besar kecenderungan dan keinginan

untuk memodifikasi gantt chart.

3. Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “what if” saat

melihat kesempatan-kesempatan untuk membuat perubahan terlebih

dahulu terhadap kebutuhan.

2.9.1 Keuntungan menggunakan Gantt chart :

• Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat

sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.

• Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan

sesungguhnya pada saat pelaporan.

• Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan.

2.9.2 Kelemahan Gantt Chart :

• Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu

kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak

yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal

keseluruhan proyek.

• Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila

diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.

(Sumber:http://dosen.amikom.ac.id/downloads/materi/PENJADWALAM%20PROYEK%20PERANGK

AT%20LUNAK.doc, 2008).