bab 2 landasan teori 2.1 pola airline - · pdf filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan...

39
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline Pola Airline merupakan suatu bentuk dan gambaran suatu sistem dari awal sampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan penerbangan Indonesia saat ini. Melalui wawancara dengan pihak PT. Batavia Air, sistem pemesanan dan pembelian tiket di Indonesia masih melalui loket, travel agent, telepon, dan Online melalui Internet. Dimana sistem pemesanan dan pembelian tiket masih tergolong tidak mudah dan memakan waktu yang cukup lama. Calon penumpang setelah memesan dan membeli tiket, calon penumpang datang ke bandara dengan membawa barang bawaan yang akan dititipkan ke bagasi, kemudian melakukan cek tiket dan passport untuk penerbangan domestik atau internasional yang dilakukan oleh petugas pengecekkan tiket dan passport, lalu petugas imigrasi juga memeriksa fiskal dan passpor bagi calon penumpang yang melakukan penerbangan internasional. Calon penumpang yang sudah diperiksa kelengkapan persyaratan untuk melakukan penerbangan menunggu jadwal keberangkatan pesawat di ruang tunggu yang disediakan di bandara, penumpang sudah bisa melakukan penerbangan saat jadwal penerbangan sudah tiba. Setelah penumpang sampai tujuan, penumpang melakukan pengecekkan ulang untuk fiskal dan passportnya di bandara tujuan, dan penumpang mengambil barang bawaan dari bagasi. Berjalannya sistem penerbangan dari awal sampai akhir masih diterapkan di Indonesia sampai saat ini.

Upload: vonga

Post on 03-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pola Airline

Pola Airline merupakan suatu bentuk dan gambaran suatu sistem dari awal

sampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan

penerbangan Indonesia saat ini. Melalui wawancara dengan pihak PT. Batavia Air,

sistem pemesanan dan pembelian tiket di Indonesia masih melalui loket, travel agent,

telepon, dan Online melalui Internet. Dimana sistem pemesanan dan pembelian tiket

masih tergolong tidak mudah dan memakan waktu yang cukup lama.

Calon penumpang setelah memesan dan membeli tiket, calon penumpang

datang ke bandara dengan membawa barang bawaan yang akan dititipkan ke bagasi,

kemudian melakukan cek tiket dan passport untuk penerbangan domestik atau

internasional yang dilakukan oleh petugas pengecekkan tiket dan passport, lalu petugas

imigrasi juga memeriksa fiskal dan passpor bagi calon penumpang yang melakukan

penerbangan internasional. Calon penumpang yang sudah diperiksa kelengkapan

persyaratan untuk melakukan penerbangan menunggu jadwal keberangkatan pesawat di

ruang tunggu yang disediakan di bandara, penumpang sudah bisa melakukan

penerbangan saat jadwal penerbangan sudah tiba. Setelah penumpang sampai tujuan,

penumpang melakukan pengecekkan ulang untuk fiskal dan passportnya di bandara

tujuan, dan penumpang mengambil barang bawaan dari bagasi. Berjalannya sistem

penerbangan dari awal sampai akhir masih diterapkan di Indonesia sampai saat ini.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

9

Berikut adalah gambaran pola Airline yang ada di Bandara Soekarno-Hatta:

Gambar 2.1 Pola Airline Berjalan di Bandara Soekarno-Hatta

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

10

2.2 Database

Database adalah himpunan data (file atau arsip) yang saling berhubungan dan

diorganisasikan sedemikian rupa untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh

user (Connolly dan Begg, 2002, p14). Dengan demikian database merupakan salah satu

komponen yang penting dalam sistem karena menyediakan informasi bagi user.

Relational database adalah sebuah kumpulan dari relasi yang telah

dinormalisasi dengan nama relasi yang jelas (Connolly dan Begg, 2002, p74). Relational

database merupakan suatu tipe database yang berdasarkan model relational, dimana

semua data dapat dilihat oleh user, disusun dalam bentuk tabel-tabel dan semua operasi

pada database berkerja pada tabel-tabel tersebut. Relasi antar-tabel pada relational

database sudah melalui tahap normalisasi dengan nama relasi yang berbeda-beda.

Ada 3 jenis relasi antar-records dalam tabel (Connolly dan Begg, 2002, p344)

yaitu:

1. Relasi one-to-one adalah relasi antara satu record dengan satu record dalam

tabel lain yang saling berhubungan.

2. Relasi one-to-many adalah relasi antara satu record dengan lebih dari satu

record dalam tabel lain sehingga saling berhubungan.

3. Relasi many-to-many adalah relasi antara banyak record dengan lebih dari satu

record dalam tabel lain yang saling berhubungan.

DBMS (Database Management System) adalah sebuah sistem software sistem

yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengatur

akses ke dalam database (Connolly dan Begg, 2002, p16). DBMS merupakan sebuah

software yang berinteraksi dengan user program aplikasi dan database.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

11

Sebuah DBMS menyediakan beberapa fasilitas berikut:

1. Data Definition Language (DDL)

DDL adalah sebuah bahasa yang mengijinkan Database Administrator atau

user untuk menggambarkan dan memberi nama dari entities, attribute, dan

relationships yang dibutuhkan untuk aplikasi bersama dengan semua

kepercayaan yang berhubungan dan batasan keamanan (Connolly dan Begg,

2002, p40).

2. Data Manipulation Language (DML)

DML adalah sebuah bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi untuk

mendukung operasi manipulasi data di dalam database (Connolly dan Begg,

2002, p41).

3. Menyediakan kontrol akses ke dalam database, sebagai contoh:

a. Security system, dimana mencegah user yang tidak mempunyai hak untuk

mengakses database.

b. Integrity system, dimana menjaga konsistensi dari data.

c. Concurrency control system, dimana mengijinkan akses yang terbagi dalam

database.

d. Recovery control system, dimana mengembalikan kondisi database

sebelum kegagalan hardware atau software.

e. User-accessible catalog, dimana berisi deskripsi dari data dalam database.

SQL adalah suatu bahasa yang dirancang untuk sistem operasi pengaksesan

data pada struktur relational database yang mentransformasikan input menjadi output

yang diinginkan user (Connolly dan Begg, 2002, p111). Operasi pengaksesan data

meliputi penyisipan data (insert), pengubahan data (update), pengambilan data (select),

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

12

dan penghapusan data (delete). Perintah-perintah di atas dilakukan atas permintaan dari

user.

2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Pressman, metode rekayasa perangkat lunak adalah pengembangan

dan useran prinsip untuk memperoleh perangkat lunak secara ekonomis yang reliable

dan bekerja secara efisien pada mesin nyata (Pressman, 1997, p28). Dalam usaha untuk

mengembangkan perangkat lunak harus didefinisikan terlebih dahulu.

Semua metode rekayasa perangkat lunak itu memiliki serangkaian tugas yang

luas yang menyangkut analisa kebutuhan, desain, konstruksi program, pengujian, dan

pemeliharaan. Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat

aplikasi, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai serta penyampaian yang

dibutuhkan. Jadi ketepatan dalam memilih metode rekayasa perangkat lunak harus

dilakukan untuk mendapatkan sarana yang diinginkan.

2.3.1 Software Development Life Cycle (SDLC)

SDLC merupakan suatu siklus pengembangan aplikasi dari awal sampai akhir,

yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari

setiap tahapan (Anonim9) yang secara garis besar terbagi dalam:

1. Analysis

a Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :

i. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah

atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya

digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki system

ii. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

13

iii. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini

iv. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

b Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :

i. Problem detection

• Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin

berkurang manfaatnya (memburuk).

• Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi

dalam system

ii. Initial investigation

• Tujuan : Memeriksa sistem saat ini dengan penekanan pada

daerah -daerah yang menimbulkan permasalahan.

• Hasil : Penjelasan sistem saat ini.

iii. Requirement analysis (determination of ideal systems) • Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari

system Informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem

akan menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan

sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).

• Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap system

iv. Generation of system alternatives

• Tujuan : Menggali perbedaan dari alternatif sistem dalam

mengurangi jarak antara sistem saat ini dengan sistem

idealnya.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

14

• Hasil : Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan

digunakan untuk memperbaiki system.

v. Selection of proper system • Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan

menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif

sistem yang paling baik, dan menjualnya kepada

manajemen.

• Hasil : Hasil-hasil dari sistem pembelajaran.

2. Design

a. Dalam tahap perancangan memiliki tujuan, yaitu untuk mendesain sistem

baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi

perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

b. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :

i. Output Design

• Tujuan : Memberikan bentuk-bentuk laporan sistem dan

dokumennya.

• Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output)

ii. Input Design

• Tujuan : Memberikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan

dilayar ke sistem informasi.

• Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

15

iii. File Design

• Tujuan : Memberikan bentuk-bentuk masukan

didokumen dan dilayar ke sistem informasi.

• Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan

(input).

2.3.2 Waterfall Model

Waterfall model merupakan versi populer dari daur hidup pengembangan

sistem untuk rekayasa perangkat lunak. Sering dianggap sebagai pendekatan klasik dari

daur hidup pengembangan perangkat lunak, waterfall model menggambarkan metode

pengembangan yang linear dan sekuensial. Pengembangan waterfall memiliki tujuan

yang berbeda untuk setiap fase dalam pengembangan. Bayangkan air terjun pada jurang,

sekali air telah mengalir ke tepi jurang dan telah memulai perjalanannya menuju sisi

gunung, itu tidak dapat kembali lagi. Hal ini sama dengan pengembangan waterfall.

Sekali fase pengembangan telah diselesaikan, pengembangan akan dilanjutkan ke fase

berikutnya dan tidak ada titik balik.

Keuntungan dari waterfall model adalah model ini memperbolehkan

departementalisasi dan pengendalian manajerial. Setiap jadwal dapat dibuat dengan

deadline untuk setiap tahap pengembangan dan sebuah produk dapat dihasilkan melalui

proses pengembangan seperti sebuah mobil dalam tempat cuci mobil dan secara

teoritikal akan dikirim pada waktunya. Pengembangan bergerak dari konsep, melalui

desain, implementasi, pengujian, instalasi, permasalahan, dan berakhir pada operasi dan

pemeliharaan. Setiap fase pada pengembangan berlangsung pada urutan yang tepat,

tanpa ada langkah yang saling tumpang tindih atau berulang. Kerugian dari model atau

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

16

pengembangan ini adalah model ini tidak mengizinkan untuk banyak revisi. Saat sebuah

aplikasi sudah berada dalam tahap atau langkah pengujian, ini akan sangat sulit untuk

kembali dan mengubah sesuatu yang dipikir tidak terlalu baik pada langkah atau tahap

konsep.

Daur hidup pengembangan sistem memiliki tahap-tahap sebagai berikut ini:

1. System Information Engineering and Modelling

Sebagaimana perangkat lunak selalu merupakan sistem yang besar (bisnis),

kerja dimulai dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan untuk semua elemen

sistem dan kemudian mengalokasikan beberapa bagian dari kebutuhan ini

dalam kebutuhan perangkat lunak. Sistem merupakan dasar dan kebutuhan

yang sangat kritis untuk keberadaan perangkat lunak dalam semua entitas. Jadi,

jika sistem tidak berada pada tempatnya, sistem harus diperbaiki dan

diletakkan pada tempatnya.

2. Software Requirement Analysis

Software Requirement Analysis juga dikenal sebagai pembelajaran mengenai

kemungkinan yang terjadi. Pada tahap ini, tim pengembangan mengunjungi

penumpang pesawat terbang dan mempelajari kebutuhan mereka. Mereka

meneliti kebutuhan akan otomatisasi perangkat lunak pada sistem yang

diberikan. Pada akhir tahap ini, tim melengkapi dokumen yang berisi

rekomendasi khusus yang berbeda-beda untuk calon sistem. Tujuan penting

dari fase ini adalah untuk menemukan kebutuhan dan untuk mendefinisikan

masalah yang perlu diselesaikan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

17

3. System Analysis and Design

Pada fase ini, proses pengembangan perangkat lunak, struktur perangkat lunak

keseluruhan dan perbedaan atau nuansanya didefinisikan. Dalam istilah

teknologi client/server, banyaknya tier yang dibutuhkan untuk memakai

arsitektur software, desain database, desain struktur data, representasi interface

, detail (algoritma), dan sebagainya, semua didesain dalam fase ini. Model

pengembangan perangkat lunak diciptakan. Analisis dan desain merupakan hal

yang sangat penting dalam daur pengembangan. Sistem logikal dari produk

dikembangkan dalam fase ini.

4. Code Generation

Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin.

Jika desain ditampilkan dengan lebih rinci, penghasilan kode dapat

diselesaikan tanpa banyak masalah. Alat-alat untuk programming seperti

compilers, interpreters, debuggers digunakan untuk menghasilkan kode.

Bahasa pemprogramman tingkat tinggi yaitu Java 2 Platform seperti Java 2

Micro Edition (J2ME) dan Java 2 Standard Edition (J2SE) digunakan untuk

koding pemrograman (Anonim11). Dengan penyesuaian terhadap tipe aplikasi,

bahasa pemprogramman yang tepat dapat dipilih.

5. Testing

Sekali koding dihasilkan, pengujian program perangkat lunak dimulai.

Metodologi pengujian yang berbeda-beda tersedia untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang muncul di langkah-langkah sebelumnya. Alat-alat

pengujian yang berbeda dan metodologi-metodologi tersedia. Beberapa

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

18

perusahaan membangun alat-alat sendiri untuk menguji segala sesuatu yang

saling berkesinambungan untuk operasi pengembangan mereka sendiri.

6. Maintenance

Perangkat lunak pasti akan mengalami perubahaan saat perangkat lunak itu

dikirimkan ke pelanggan. Ada banyak alasan untuk perubahan. Perubahaan

dapat terjadi karena beberapa nilai input yang tidak diharapkan masuk ke

dalam sistem. Selain itu, perubahan dalam sistem dapat dengan langsung

mempengaruhi operasi perangkat lunak. Perangkat lunak harus dikembangkan

untuk menyesuaikan perubahan yang mungkin terjadi selama periode-periode

setelah implementasi.

2.4 Smart Card

2.4.1 Pengenalan Smart Card

Teknologi Smart Card adalah sebuah standar industri yang didefinisikan dan

dikendalikan oleh Joint Technical Committee 1 (JTC1) yang merupakan bagian dari

International Standards Organization (ISO) dan International Electronic Committee

(IEC). Standar internasional dengan seri ISO/IEC 7816 diperkenalkan pada tahun 1987

dan terakhir diperbaharui pada tahun 2003. Standar ini berisi tentang berbagai aspek

daripada smart card antara lain tentang karakteristik fisik, kontak secara fisik, sinyal

elektronik dan protokol transmisi, perintah, arsitektur keamanan, identifikasi aplikasi

dan elemen-elemen data yang terdapat pada smart card.

Smart card secara normal adalah berupa kartu dari bahan plastik yang memiliki

integrated circuit (IC). Smart card biasa dipergunakan sebagai kartu kredit dan kartu

SIM pada handphone. Smart card merupakan kartu yang memiliki media penyimpanan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

19

yang bersifat aman dan non-volatile, tetapi pada tahap pengembangan berikutnya sebuah

smart card memiliki microprocessor dan memori untuk mendukung pemrosesan data

dan penyimpanan data. Dengan adanya microprocessor di dalam smart card maka dapat

dilakukan proses keamanan data dengan menggunakan algoritma pengamanan atau

kriptografi seperti RSA, AEC dan (3)DES.

Smart card tidak memiliki baterai dan menjadi aktif apabila terhubung dengan

sebuah card reader. Pada saat terhubung dengan card reader dan melakukan proses

reset maka kartu tersebut akan berubah menjadi pasif, kemudian akan menunggu

perintah selanjutnya dari aplikasi client dalam hal ini adalah card reader. Smart card

dapat bersifat contact atau contactless. Contact smart card akan berhubungan dengan

card reader dengan cara terhubung secara fisik melalui 8 pin yang terdapat di dalam

smart card. Sedangkan contactless smart card berkomunikasi dengan menggunakan

radio frequency pada jarak tertentu.

2.4.2 Komunikasi dengan Smart Card

Kita dapat berkomunikasi dan mengakses smart card dengan cara membuat

suatu aplikasi yang disebut applet kemudian menanam aplikasi tersebut ke dalam smart

card dengan menggunakan aplikasi smart card loader. Untuk dapat mengakses data dan

melakukan pemrosesan pada smart card kita menggunakan suatu protokol komunikasi

yang disebut Application Protocol Data Unit (APDU).

APDU memiliki struktur komunikasi yang dipergunakan oleh client (smart

card reader) dan smart card untuk berhubungan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

20

Tabel 2.1 Struktur Instruksi APDU (Anonim12)

Command APDU

Header (required) Body (optional)

CLA INS P1 P2 Lc Data

Field Le

CLA merupakan kolom yang mengidentifikasikan sebuah aplikasi secara spesifik.

Kolom INS merupakan kolom yang berisi kode instruksi yang akan dijalankan untuk

melakukan fungsi pemrosesan. Kolom P1 dan P2 merupakan kolom parameter dari

instruksi (INS) yang dijalankan. Kolom Lc berisi jumlah data yang ingin dikirim

melalui instruksi ini, apabila suatu perintah APDU tidak mengirimkan data berarti nilai

dari kolom Lc adalah 0x00. Kolom data merupakan kolom yang berisi kumpulan data

yang dikirimkan melalui instruksi APDU ini. Kolom Le merupakan kolom yang berisi

jumlah byte maksimal yang diharapkan dari sebuah response, kolom ini bisa berisi nilai

tertentu atau berisi 0x00. Bentuk dari instruksi APDU ini berupa kumpulan nilai

hexadesimal yang dikirim dari card reader menuju applet yang berada di dalam smart

card.

APDU dapat memiliki nilai respon dari instruksi yang diberikan. Respon

APDU memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan struktur instruksi. Struktur

dari respon APDU adalah sebagai berikut.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

21

Tabel 2.2 Struktur Respon APDU

Response APDU

Body (optional) Trailer (required)

Data Field SW1 SW2

Kolom data merupakan kolom yang berisi data yang dikembalikan dari sebuah instruksi.

Kolom SW1 dan SW2 berisi status dari instruksi yang dikirimkan. Bentuk dari respon

APDU ini juga berupa nilai dalam hexadesimal.

2.5 Near Field Communication (NFC)

2.5.1 Pengenalan NFC

NFC adalah teknologi wireless yang memiliki frekuensi tinggi (13.56 MHz)

yang memiliki kecepatan transfer data 424 Kbits/second dengan jarak jangkauan yang

pendek atau dekat. Alat ini dapat dipergunakan dalam pertukaran data dengan jarak

sekitar 10 cm (Anonim 10). Teknologi NFC merupakan gabungan antara smartcard dan

smartcard reader yang ditanam di dalam satu perangkat, umumnya perangkat tersebut

merupakan perangkat mobile seperti handphone. NFC dapat berkomunikasi dengan

perangkat smartcard dan smartcard reader atau dengan perangkat NFC yang lain.

Dengan adanya perangkat NFC yang ditanam di dalam sebuah perangkat mobile seperti

handphone, maka kegiatan transaksi seperti pembayaran atau transaksi micro payment

dapat dilakukan dengan mendekatkan perangkat NFC ini ke perangkat NFC, smartcard

atau smartcard reader yang berada di point of sales transaksi tersebut. Dengan adanya

fitur seperti ini maka NFC disebut sebagai perangkat yang mendukung “contactless

transaction”.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

22

Ada 3 kemampuan atau fungsi utama yang dimiliki oleh perangkat NFC,

kemampuan tersebut adalah :

1. Kemampuan untuk berhubungan dengan perangkat elektronik secara peer-to-

peer seperti home office system, wireless headset dan handphone.

2. Kemampuan mengakses digital content. Contoh digital content disini adalah

sebuah poster iklan yang telah ditanam RF tag sehingga user bisa

mendownload content iklan yang ada ke dalam handphone user.

3. Membuat transaksi seperti pembayaran tiket, pembayaran tagihan dan jenis

pembayaran micro payment yang lain sehingga pembayaran tersebut menjadi

bersifat “contactless”

Gambar 2.2 Arsitektur Teknologi NFC (Anonim1)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

23

Spesifikasi sederhana dari perangkat NFC ditunjukkan di dalam tabel di bawah

ini

Tabel 2.3 Perbandingan Perangkat NFC dan Bluetooth (Anonim2)

NFC Bluetooth

Network Type Point-to-point Point-to-multipoint

Range < 0.2 m 10 m

Speed 424 kbit/s 2,1 mbit/s

Set-up time < 0,1 s 6 s

Compatible with RFID Yes No

Dengan kemampuan dari perangkat NFC di atas maka akan dapat mendukung

kegiatan seperti :

a. Melakukan pembayaran dengan memanfaatkan gelombang radio yang akan

berkomunikasi dengan card reader yang ada pada point of sales, sehingga user

bertransaksi dengan hanya mendekatkan handphone ke dekat card reader tersebut.

b. Mendapatkan informasi, penawaran khusus dan diskon dari smart poster (poster

yang telah tertanam RF Tag).

c. Membeli tiket untuk transportasi, menonton pertandingan, bioskop, dll.

d. Melakukan absensi di kantor.

e. Mentransfer dan mencetak foto ke dalam printer yang telah tertanam perangkat

NFC.

f. Sharing business card atau data dengan mobile application yang memiki

perangkat NFC.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

24

Dengan adanya teknologi NFC ini dapat dibayangkan banyak orang akan dapat

melakukan pembayaran, authentifikasi ke sistem, pertukaran data dan aktifitas micro

payment seperti pembelian tiket hanya dengan menggunakan perangkat mobile mereka.

Sektor transportasi merupakan salah satu fokus pengimplementasian teknologi

NFC. Saat ini telah dikembangkan contactless ticket untuk mempercepat proses

transaksi penjualan tiket transportasi umum dan meningkatan kualitas pelayanan public.

NFC dapat membantu mengurangi biaya pembuatan tiket dan menghemat perawatan

infrastruktur tiket (Anonim13). Dengan menggunakan perangkat NFC yang tertanam

dalam perangkat mobile, masyarakat dapat membeli tiket secara elektronik dengan cepat

dan aman. Masyarakat juga dapat melihat status balance yang masyarakat miliki dan

dapat mengupdate balance masyarakat. Pemanfaatan teknologi NFC dapat mengurangi

biaya menajemen dan karcis tiket.

NFC dapat merubah cara pembayaran sehingga bersifat “contactless payment”.

Masyarakat hanya perlu mendekatkan perangkat mobile ke dekat sebuah terminal yang

telah tertanam reader untuk membayar atau membeli barang. Perangkat mobile sendiri

memiliki kemampuan untuk menyimpan beberapa account seperti nomor kartu kredit,

nomor tabungan dan kartu prabayar yang nantinya akan dipergunakan dalam

pembayaran.

Mendapatkan informasi dengan cepat dan mudah dapat dilakukan dengan

memanfaatkan teknologi NFC. Dengan hanya membawa perangkat mobile, user dapat

mendownload content iklan, promo atau diskon yang diberikan dengan cara

mendekatkan perangkat mobile ke dekat poster yang tertanam NFC tag ataupun terminal

yang telah disediakan. Apalagi dengan adanya dukungan mobile application maka dapat

memberikan dukungan dan servis yang lebih banyak kepada customer.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

25

Konektifitas dengan perangkat elektronik lain juga ditawarkan oleh teknologi

NFC. Contohnya ketika masyarakat melakukan pertukaran data antar perangkat mobile

untuk melakukan pertukaran electronic business card, foto, pencetakan foto secara

contactless, melakukan absensi, sinkronisasi kalender atau mengakses digital content,

men-setup koneksi WI-FI atau Bluetooth dengan hanya mendekatkan perangkat –

perangkat tersebut satu sama lain

Gambar 2. 3 Transaksi ATM dengan NFC (Anonim4)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

26

Gambar 2.4 Transaksi pembayaran dengan NFC (Anonim5 )

Gambar 2.5 Transaksi kartu credit dengan menggunakan NFC (Anonim6)

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

27

2.6 Radio Frequency Identification (RFID)

2.6.1 Pengenalan RFID

RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan

frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi

dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder (Transmitter + Responder).

Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari device yang

kompatibel, yaitu pembaca RFID (Micro-Reader).

RFID merupakan teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan

sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak

tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam bentuk tag

yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write),

tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat

berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas

data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka

RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi.

Pada sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu

objek. Setiap tag dapat membawa informasi yang unik, diantaranya: nomor seri, model,

warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan

yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan

informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga proses identifikasi objek

dapat dilakukan. Sistem RFID terdiri dari empat komponen, di antaranya seperti dapat

dilihat pada gambar 2.6:

1. Tag: ini adalah device yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag

RFID sering juga disebut sebagai transponder.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

28

2. Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID

dengan tag RFID.

3. Pembaca RFID(Micro-Reader): adalah alat yang kompatibel dengan tag RFID

yang akan berkomunikasi secara wireless dengan tag.

4. Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat

membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID

dilengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan

gelombang elektromagnetik.

Gambar 2.6 Sistem RFID (Supriatna, 2007, p3)

Walaupun teknologi RFID telah hadir selama hampir 20 tahun, belum ada

standar data tunggal untuk satuan maupun untuk aplikasi industri. Sebagai tambahan

terhadap biaya per label, ketiadaan suatu standar data yang jelas juga menjadi suatu

faktor yang membatasi penggunaan RFID secara luas.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

29

2.6.2 Tag RFID

Tag RFID adalah komponen yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena

yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronik dari tag RFID

umumnya memiliki memori sehingga tag ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan

data. Memori pada tag secara dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data

Read Only, misalnya nomor seri yang unik yang disimpan pada saat tag tersebut

diproduksi. Sel lain pada RFID mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara berulang.

Gambar 2.7 Contoh Tag RFID (Supriatna, 2007, p4)

2.6.3 Kelas Tag

Berdasarkan catu daya tag, tag RFID (Radio Frequency Identification)

dapat digolongkan menjadi:

1. Tag Pasif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang dihasilkan

oleh pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya lebih murah,

ukurannya kecil, dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag hanya dapat

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

30

mengirimkan informasi dalam jarak yang terbatas 4-5m ketika menggunakan

frekuensi UHF ( 860 MHz– 930 MHz).

2. Tag Semi-Pasif: yaitu tag yang memiliki baterai terintegrasi dan oleh karena

itu tidak memerlukan energi dari medan pembaca untuk menggerakkan chip

itu. Ini memungkinkan tag untuk berfungsi dengan tingkatan sinyal yang lebih

rendah, menghasilkan jarak yang lebih besar sampai dengan 100 meter.

Jaraknya terbatas karena tag tidak mempunyai pemancar yang terintegrasi, dan

masih perlu menggunakan medan pembaca untuk komunikasi kembali ke

pembaca itu.

3. Tag Aktif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari baterai, sehingga akan

mengurangi daya yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat

mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh (sampai beberapa

kilometer). Kelemahan dari tipe tag ini adalah harganya yang mahal dan

ukurannya yang lebih besar karena lebih kompleks. Semakin banyak fungsi

yang dapat dilakukan oleh tag RFID maka rangkaiannya akan semakin

kompleks dan ukurannya akan semakin besar.

Tag RFID telah sering dipertimbangkan untuk digunakan sebagai barcode pada

masa yang akan datang. Pembacaan informasi pada tag RFID tidak memerlukan kontak

sama sekali. Karena kemampuan rangkaian terintegrasi yang modern, maka tag RFID

dapat menyimpan jauh lebih banyak informasi dibandingkan dengan barcode. Fitur

pembacaan jamak pada teknologi RFID sering disebut sebagai anti-collision.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

31

Tabel 2.4 Perbandingan Teknologi Barcode dengan RFID (Erwin, 2004, p15)

Barcode RFID Transmisi data Optik Elektromagnetik Kondisi Baca Line of Sight (LOS) Non-Los

Posisi Baca

Vertikal atau horisontal dengan toleransi

tertentu Bebas, segala kondisi

memenuhi Kecepatan Baca Relative (2-5 detik) < 120 milidetik per item

Ukuran data 48 bit (Code-39) 64-128 bit Modifikasi data Tidak bisa Bisa&Tidak Bisa

Posisi pembawa data Kontak cahaya Tanpa kontak

Jarak Komunikasi ± 7 cm (pendek)

± 30 cm (pendek) ± 3 m (menengah)

± 10 m (jauh) Supseptibilitas Lingkungan Debu Dapat diabaikan

Pembacaan jamak Tidak bisa Bisa Kemudahan Duplikasi Mudah Hampir Mustahil

2.6.4 Pembaca RFID (RFID Reader)

Pembaca adalah suatu unsur kunci pada setiap sistem RFID, dan merupakan

bagian dari proses pemilihan dan evaluasi produk. Sampai saat ini dalam pengembangan

untuk rantai persediaan dan pembaca sebagian besar digunakan dalam sistem kontrol

akses.

Sebuah pembaca RFID harus dapat melakukan dua hal penting, yaitu:

1. Menerima perintah dari software aplikasi.

2. Berkomunikasi dengan tag RFID.

Pembaca RFID merupakan penghubung antara software aplikasi dengan antena

yang akan meradiasikan gelombang radio ke tag RFID. Gelombang radio yang

diemisikan oleh antena berpropagasi pada ruangan di sekitarnya. Akibatnya data dapat

berpindah secara wireless ke tag RFID yang berada berdekatan dengan antena.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

32

2.6.5 Manfaat RFID

Banyak pembicara juga menyebutkan bahwa secara teknik, jelas sebuah

rangkaian lebih banyak manfaatnya (Poirier dan McCollum,2006,p12),termasuk:

1. Pandangan garis tidak dibutuhkan , sama seperti yang dibutuhkan didalam

kegunaan dari potongan coding.

2. Reader dapat mengamati banyak tag, sebanyak 1.000 pada satu waktu dengan

teknologi yang sekarang.

3. Ini tidak dibutuhkan untuk mengorientasikan dengan manual barang-barang

yang akan diamati terhadap reader untuk memperbaiki operasi.

4. RFID merupakan energi radio yang biasanya dapat menembus sebuah kemasan

artikel-artikel kecil dan mengetahui apa yang ada didalamnya, walaupun air

dan permasalahan logam sekarang ini.

5. Tags tertanam didalam kemasan yang tidak dapat dilecetkan,dibongkar digosok

sampai hilang, dan bahkan dihancurkan.

6. Tags dapat berisi sejumlah informasi seperti potongan codes dibeberapa waktu.

7. Kemampuan untuk menulis dan memasukkan informasi lebih lanjut diatas tags.

8. Perbaikan yang dramatis terjadi didalam informasi secara fleksibel (salah satu

contohnya, perubahan informasi di atas tags) sama seperti barang-barang yang

bergerak jelas sejalan dengan persediaan rangkaian jaringan.

Dari segi ekonomis(Poirier dan McCollum,2006,p13), RFID akan memotong

biaya tenaga kerja yang rumit didalam koleksi data dan fungsi back office dan jaringan

fasilitas untuk mengembalikan jalur perjalanan dan perawatan.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

33

2.6.6 Departments of Defense (DOD)

Departments of Defense (DOD) adalah pencarian untuk bantuan modal yang

tidak terlihat (dimana barang dibutuhkan oleh para pesaing), deployment (bagaimana

mendapatkan bantuan modal yang tidak terlihat untuk kebutuhan), dan daur hidup

manajemen (bagaimana untuk mencegah pemesanan yang berlebihan atau redudant,

transportasi, dan biaya yang sudah lama atau usang).

Berikut adalah gambar analisis RFID dari kesempatan pasar Industri, yang

didalam gambar tersebut dijelaskan mengenai DOD:

Gambar 2.8 Analisis RFID (Poirier dan McCollum,2006,p23).

DOD dan Aerospace & defense dipertimbangkan industri dengan

kemungkinan tinggi mengembalikan modal dan paling disukai untuk menemukan

penerimaan. DOD mempunyai banyak aplikasi dimana bagian spesialnya adalah setia

pada sektor itu.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

34

Bagian dari tracking dibutuhkan oleh spesifikasi kapal terbang, misalnya

dapat difasilitaskan dengan menggunakan sistem tag RFID dan mewakili 1 aplikasi

untuk sektor bisnis ini.

2.7 Unified Modelling Language (UML)

UML adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk

memvisualisasi, menspesifikasi, merancang, dan mendokumentasi sistem piranti lunak

(Booch et al, 1999, p14). UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model

sebuah sistem. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML juga memiliki notasi. Notasi UML

merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti

lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu dan UML menjelaskan bagaimana bentuk-

bentuk tersebut didefinisikan.

Membangun model untuk suatu sistem piranti lunak sangat bergantung pada

konstruksinya atau kemudahan dalam memperbaikinya. Model yang bagus sangat

penting untuk menghasilkan komunikasi yang baik antar anggota tim dan untuk

meyakinkan sempurnanya arsitektur sistem yang dibangun.

Jika ingin membangun suatu model dari suatu sistem yang kompleks, tidak

mungkin user dapat memahaminya secara keseluruhan. Dengan meningkatnya

kompleksitas sistem, visualisasi dan pemodelan menjadi sangat penting. UML dibuat

untuk merespon kebutuhan tersebut.

Melihat dari faktor sejarah dan pendorong terbentuknya UML ini, dapat ditarik

suatu kesimpulan mengenai tujuan dibentuknya UML, yaitu sebagai berikut :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

35

1. Memberikan gambaran model konseptual piranti lunak dari suatu bahasa

pemrograman yang tekstual sehingga dapat dimengerti oleh orang-orang

yang non-programmer.

2. Membangun model yang tepat, tidak ambigu, dan lengkap yang dapat

membantu dalam tahap-tahap dari analisis, perancangan, dan implementasi.

3. Dapat memodelkan beberapa jenis bahasa pemrograman, dan membantu

memetakan kembali model tersebut ke suatu bahasa pemrograman yang

lain.

4. Membantu dalam dokumentasi perancangan piranti lunak.

Beberapa Bagian Dari UML

1. Class Diagram

Class diagram menggambarkan kumpulan class, interface, dan hubungan antar

class atau interface tersebut. Class diagram menggambarkan suatu gambaran desain

statis dari suatu sistem (Booch et al, 1999, p107).

Contoh penggunaan pada class diagram :

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

36

Gambar 2.9 Class Diagram (Miller, 2008)

Notasi yang digunakan dalam class diagram :

Tabel 2.5 Notasi Class Diagram (Booch, 1999)

Notasi Keterangan

+operation1()-attribute1

Class1

Class

Sebuah deskripsi dari seperangkat objek yang berbagi atribut, operasi,

dan relasi yang sama. Class terbagi atas 3 bagian, yaitu nama class

pada bagian atas, atribut class pada bagian tengah, dan operasi pada

bagian bawah.

Association

Merupakan hubungan struktural antar class yang saling berelasi.

Aggregation

Merupakan bentuk spesial dari hubungan asosiasi yang

menspesifikasikan semua hubungan antara kumpulan (the whole) dan

sebuah bagian (the part). Agregasi digambarkan dengan wajik tidak

terisi.

Composition

Composition digambarkan dengan wajik terisi.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

37

1 1..* 10..1

11..*

Multiplicity

Menggambarkan jumlah objek yang berpastisipasi dalam hubungan

antar class

Generalization

Merupakan sebuah relasi specialisasi / generalisasi dimana suatu kelas

dapat lebih general atau lebih spesifik dari kelas lainnya.

2. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan sekumpulan use case dan aktor serta

hubungannya (Booch et al, 1999, p234). Yang ditekankan adalah ”apa” yang dilakukan

terhadap sistem dan bukan ”bagaimana”. Sebuah use case menggambarkan interaksi

antara aktor dengan sistem.

Contoh useran pada use case diagram :

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

38

Gambar 2.10 Use Case Diagram (anonim 7)

Notasi yang digunakan dalam use case diagram:

Tabel 2.6 Notasi Use Case Diagram (Booch, 1999)

Notasi Keterangan

Actor1

Actor

Menspesifikasikan seperangkat peranan yang user sistem dapat

perankan ketika berinteraksi dengan use case.

UseCase1

Use Case

Sebuah deskripsi dari seperangkat aksi-aksi yang berurutan yang

ditampilkan sebuah sistem .

Association

Sebuah relasi struktural yang menghubungkan antara actor dengan use

case.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

39

«extends»

Extend

Menggambarkan bahwa target dari use case mewarisi tingkah laku dari

use case sumber.

<<include>>

Include

Menggambarkan bahwa sumber dari use case memasukkan tingkah laku

dari use case tujuan secara eksplisit.

System

System Boundary

Menggambarkan batasan dari sistem yang akan dibuat yang

mengelilingi sejumlah use case.

3. Activity Diagram

Activity diagram memodelkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas berikutnya

dalam suatu proses (Booch et al, 1999, p258).

Contoh useran pada activity diagram :

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

40

Gambar 2.11 Activity Diagram (Miller, 2008)

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

41

Notasi yang digunakan dalam activity diagram:

Tabel 2.7 Notasi Activity Diagram (Booch, 1999)

Notasi Keterangan

Initial State

Menggambarkan titik awal suatu aktifitas.

Final State

Menggambarkan titik akhir suatu aktifitas.

Transition Mengindikasikan bahwa suatu objek dari state

pertama akan menampilkan aksi-aksi tertentu dan

memasuki state kedua ketika peristiwa tertentu terjadi

dan kondisi telah terpenuhi.

Branch

Menspesifikasikan jalur alternatif yang membutuhkan 1

transisi masukan dan 2 atau lebih transisi keluaran.

Concurrent Fork

Menggambarkan pemecahan dari aliran kontrol tunggal

menjadi 2 atau lebih aliran kontrol yang bersamaan.

Concurrent Join

Menggambarkan penggabungan dari 2 atau lebih aliran

kontrol menjadi 1 aliran kontrol.

ActionState1

Action State

Sebuah state yang menggambarkan eksekusi dari aksi

atomic.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

42

ActivityState1

Activity State

Sebuah state yang menggambarkan eksekusi dari aksi

aksi nonatomic dimana state tersebut dapat

direpresentasikan oleh aktivitas diagram lainnya.

.

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan sekumpulan objek dan interaksinya,

termasuk message yang dikirim terhadap urutan waktu (Booch et al, 1999, p245).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian

langkah-langkah yang dilakukan sebagai tanggapan dari sebuah event untuk

menghasilkan keluaran tertentu.

Diawali dari apa yang memicu akivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja

yang terjadi secara internal dan keluaran yang dihasilkan. Masing-masing objek

memiliki lifeline vertikal sedangkan message digambarkan secara horizontal.

Contoh useran pada sequence diagram :

Gambar 2.12 Sequence Diagram (Miller, 2008)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

43

Notasi yang digunakan dalam sequence diagram:

Tabel 2.8 Notasi Sequence Diagram (Booch, 1999)

Notasi Keterangan

Object1

Object Lifeline

Merupakan sebuah garis yang merepresentasikan adanya sebuah objek

dalam jangka waktu tertentu.

Activation

Menggambarkan periode waktu ketika pemrosesan terjadi dalam

objek tersebut.

Message1()

Message2()

Message3()

Message, return, callback message

Penyampaian pesan dari satu objek ke objek lain atau ke diri sendiri.

5. Component Diagram

Component diagram menggambarkan kumpulan komponen–komponen dan

hubungan antar komponen tersebut (Booch et al, 1999, p107). Component diagram

digunakan untuk mengambarkan implementasi statis dari suatu sistem. Pada Gambar 2.

terlihat contoh dari component diagram.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

44

Gambar 2.13 Component Diagram (anonim8)

Notasi yang digunakan dalam component diagram:

Tabel 2.9 Notasi Component Diagram (Booch, 1999)

Notasi Keterangan

Component1

Component

Sebuah bagian fisik dan yang dapat tergantikan dari

sebuah sistem yang sesuai dengan dan menyediakan

realisasi dari seperangkat interface.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

45

Dependency

Sebuah hubungan semantic antara 2 hal dimana

perubahan pada salah satu (the independent thing) akan

mempengaruhi semantic dari lainnya (the dependent

thing).

6. Deployment Diagram

Deployment diagram menggambarkan kumpulan node dan hubungan antar node

tersebut. Deployment diagram dipakai untuk menggambarkan penyebaran (deployment)

dari suatu arsitektur. Pada Gambar 2.3 terlihat contoh dari deployment diagram.

Gambar 2.14 Deployment Diagram (Miller, 2008)

Notasi yang digunakan dalam deployment diagram:

Tabel 2.10 Notasi Deployment Diagram (Booch, 1999)

Notasi Keterangan

Node1

Node

Sebuah elemen fisik yang ada saat run time dan yang

merepresentasikan hasil perhitungan sumber daya.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pola Airline - · PDF filesampai akhir berjalannya sistem pemesanan dan pembelian tiket di perusahaan ... aplikasi, metode dan alat-alat ... Software Requirement

46

Component1

Component

Sebuah bagian fisik dan yang dapat tergantikan dari

sebuah sistem yang sesuai dengan dan menyediakan

realisasi dari seperangkat interface.

Dependency

Sebuah hubungan semantic antara 2 hal dimana

perubahan pada salah satu (the independent thing) akan

mempengaruhi semantic dari lainnya (the dependent

thing).

Association

Merupakan hubungan struktural antar class yang saling

berelasi.