bab 2 landasan teori 2.1 kerangka teori -...

45
12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori Dalam menganalisis masalah-masalah yang terdapat dalam skripsi ini, maka diperlukan adanya gambaran yang objektif terhadap masalah pokok tersebut. Untuk itu, dibutuhkan adanya suatu landasan yang bersifat teoritis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan media pertelevisian, khususnya Pengaruh Tayangan Ala Chef di Trans TV Terhadap Minat Memasak Ibu Rumah Tangga. Teori-teori yang relevan tersebut diambil dari beberapa buku panduan bidang komunikasi penyiaran media massa. 2.1.1 Pengertian Komunikasi Menurut Wilbur Schrarmm dalam buku Pengantar Teori Komunikasi oleh Suprapto (2006:4) menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process), Schramm menguraikannya demikian: “Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya

Upload: lythuy

Post on 04-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

  

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori

Dalam menganalisis masalah-masalah yang terdapat dalam skripsi ini,

maka diperlukan adanya gambaran yang objektif terhadap masalah pokok

tersebut. Untuk itu, dibutuhkan adanya suatu landasan yang bersifat teoritis

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan media pertelevisian, khususnya

Pengaruh Tayangan Ala Chef di Trans TV Terhadap Minat Memasak Ibu Rumah

Tangga. Teori-teori yang relevan tersebut diambil dari beberapa buku panduan

bidang komunikasi penyiaran media massa.

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Menurut Wilbur Schrarmm dalam buku Pengantar Teori

Komunikasi oleh Suprapto (2006:4) menyatakan komunikasi sebagai

suatu proses berbagi (sharing process), Schramm menguraikannya

demikian: “Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis

yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita

berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu

kebersamaan (commonness) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha

berbagi informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya

saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk

menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

13

adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki

pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu”.

Dari uraian Schramm itu dapat disimpulkan bahwa sebuah

komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan

kebersamaan (commonness); kesepahaman antara sumber (source)

dengan penerima (audiene-receiver)-nya. Sebuah komunikasi akan

benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan

lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.

2.1.2 Definisi Komunikasi

Deddy Mulyana (2005:61) mengkategorikan definisi-definisi tentang

komunikasi dalam tiga konseptual yaitu:

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan

searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang

(sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka)

ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar,

majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai

proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada

komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru bila diterapkan

pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya

jawab. Pemahaman komunikasi dalam konsep ini, sebagai

definisi berorientasi-sumber.

Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi semua

kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

14

menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang

lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan

yang disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi

kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu

kepada orang lain atau membujuk untuk melakukan sesuatu.

Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan

satu arah:

− Everet M. Roger : komunikasi adalah proses dimana suatu ide

dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih,

dengan maksud untuk mengubah tingkah laku.

− Gerald R. Miller : komunikasi terjadi ketika suatu sumber

menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang

disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.

− Carld R. Miller : komunikasi adalah proses yang

memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan

rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk

mengubah perilaku orang lain (komunkate).

− Theodore M. Newcomb : Setiap tindakan komunikasi

dipandang sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari

rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.

2. Komunikasi sebagai interaksi

Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses

sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

15

menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang

penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau

nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah

menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu

seterusnya. Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, Shanon

dan Weaver, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang

saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja

dan tidak terbatas pada bentuk pada bentuk komunikasi verbal,

tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

3. Komunikasi sebagai transaksi

Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang

dinamis yang secara sinambungan mengubah phak-pihak yang

berkomunikasi. Berdasarkan pandangan ini, maka orang-orang

yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara

aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat mereka

bertukar pesan verbal dan atau pesan non verbal.

Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi:

− Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss : Komunikasi adalah

proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih.

− Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson : Komunikasi adalah

proses memahami danberbagi makna.

− William I. Gordon : Komunikasi adalah suatu transaksi

dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

16

− Donald Byker dan Loren J. Anderson : Komunikasi adalah

berbagi informasi antara dua orang atau lebih.

2.1.3 Unsur – Unsur Komunikasi

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas

behwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang

yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu,

artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya

sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini juga bisa

disebut komponen atau elemen komunikasi. Untuk itu, kita perlu

mengetahui unsur-unsur komunikasi (Cangara, 2006:23).

Adapun unsur-unsur komunikasi sebagai berikut : 1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai

pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi

antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi juga bisa

dalam bentuk kelompok misalnya, partai, organisasi atau

lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau

dalam bahasa Inggrisnya disebut source atau sender.

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu

yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat

disampaikan dengan cara tatap muka atau dengan melalui media

komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

17

informasi, nasehat, atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan

biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau

information.

3. Media

Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan

untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.

Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada

yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya,

misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindera dianggap

sebagai media komunikasi. Selain indera manusia, ada juga

saluran komunikasi seperti surat, telepon, telegram yang

digolongkan sebagi media komunikasi antarpribadi.

Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat

menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya

terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan

mendengarkannya. Media dalam komunikasi massa dapat

dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media

elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku,

brosur, stiker, buletin, paster, spanduk, dan sebagainya.

Sedangkan media elektronik antara lain: radio, film, televisi, video

recoding, audio cassette dan sebagainya.

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim

oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

18

dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima adalah

elemen penting dalam komunikasi, karena dialah yang menjadi

sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh

penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang

sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau

media.

5. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah

menerima pesan. Pengaruh itu bisa terjadi pada pengetahuan,

sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982). Karena itu,

pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan

pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat

penerimaan pesan.

6. Tanggapan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah

salah satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima.

Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur

lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada

penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan

perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk

menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai

kepada tujuan. Hal-hal seperti itu yang menjadikan tanggapan

balik yang diterima oleh sumber.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

19

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang

dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat

digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik,

lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi

waktu. Lingkungan fisik menunjukan bahwa suatu proses

komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintanganfisik

misalnya geografis. Komunikasi sering sekali sulit dilakukan

karena faktor jarak yang begitu jauh, dimana tidak tersedia

fasilitas komunikasi seperti telepon, kartu pos atau jalan raya.

Lingkungan sosial menunjukan faktor sosial budaya,

ekonomi politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi,

misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan status

sosial. Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang

digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik

yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang

sesuai dengan usia khalayak. Sedangkan dimensi waktu

menunjukan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan

komunikasi.

Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan

waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui karena dimensi

waktu maka informasi memiliki nilai. Jadi, setiap unsur memiliki

peranan yang sangat penting dalam membangun proses

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

20

komunikasi. Bahkan ketujuh unsur itu saling bergantung satu

sama lain.

2.1.4 Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat

menciptakan informasi sampai dipahaminya informasi oleh komunikan.

Komunikasi adalah suatu proses, suatu proses dimana komponen-

komponennya saling terkait, dan bahwa para komunikatornya beraksi dan

bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Selanjutnya, ada lima

faktor yang mempengaruhi proses komunikasi menurut William G. Scott

dalam buku Pengantar Teori Komunikasi oleh Suprapto (2006:7), yakni:

1. The Act (Perbuatan)

Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang

yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang

dilakukan oleh manusia. Pada umumnya lambang-lambang tersebut

dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu tanda-tanda

lain dapat pula dipergunakan.

2. The Scene (Adegan)

Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan

hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini

menjelaskan apa yang dilakukan, simbol apa yang digunakan, dan arti

dari apa yang dikatakan. Dengan kata lain, dengan menggunakan

simbol apa sesuatu itu dapat dikomunikasikan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

21

3. The Agent (Pelaku)

Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan

komunikasi disebut pelaku komunikasi. Pengirim (komunikator) dan

penerima (komunikan) yang terlibat di dalamnya adalah contoh

pelaku komunikasi tersebut, dan peranannya seringkali saling

menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang.

4. The Agency (Perantara)

Alat-alat yang dipergunakan dalam komunikasi dapat membangun

terwujudnya perantara itu (the agency). Alat-alat itu selain dapat

berwujud komunikasi lisan, tatap muka, dapat juga alat komunikasi

tertulis, seperti surat perintah, memo, buletin, nota, surat tugas dan

jenis lainnya.

5. The Purpose (Tujuan)

Menurut Grace dalam Thoha (Suprapto, 2006:8) ada 4 macam tujuan

tersebut:

1. Tujuan Fungsional (The Functional Goals), ialah tujuan yang

secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi

atau lembaga.

2. Tujuan Manipulasi (The Manipulative Goals), tujuan ini

dimaksudkan untuk menggerakkan orang-orang yang mau

menerima ide-ide yang disampaikan baik sesuai atau tidak sesuai

dengan nilai dan sikapnya sendiri.

3. Tujuan Keindahan (The Aesthetics Goals), tujuan ini bermaksud

untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

22

Komunikasi ini dipergunakan untuk memungkinkan seseorang

mampu mengungkapkan perasaan tadi dalam kenyataan.

4. Tujuan Keyakinan (The Confidence Goals), tujuan ini bermaksud

untuk meyakinkan atau mengembangkan keyakinan orang-orang

pada lingkungan.

2.1.5 Tujuan Komunikasi

Adapun tujuan komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut

(Effendy, 2004:8) :

1. Perubahan sikap (attitude change)

2. Perubahan pendapat (opinion change)

3. Perubahan perilaku (behavior change)

4. Perubahan sosial (social change)

Inti dari tujuan komunikasi di atas adalah untuk mengharapkan

pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan komunikan.

2.1.6 Fungsi komunikasi

Pada umumnya fungsi dari komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Fungsi memberitahu (to inform)

Contohnya: rambu-rambu lalu lintas, pengumuman

melalui radio, televisi, dan lainnya.

2. Fungsi mendidik (to educate)

Contohnya: kuliah, ceramah, diskusi, dan lain-lain.

3. Fungsi membujuk (to persuade)

Contohnya: iklan, kampanye.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

23

4. Fungsi menghibur (to entertaint)

Contohnya: pemutaran lagu atau musik, lawak.

2.2 Komunikasi Massa

Komunikasi Massa adalah salah satu jenis komunikasi, selain komunikasi

intrapersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi organisasi.

2.2.1 Definisi Komunikasi Massa

Menurut Bittner, definisi komunikasi massa yang paling

sederhana dikemukakan oleh Bittner (Ardianto, 2007 :3), yakni,

komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages

communicated through a mass medium to a large number of people).

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus

menggunakan media massa.

Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang

banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan,

bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka

itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media

massa adalah radio siaran, dan televisi, keduanya dikenal sebagai media

elektronik, yaitu surat kabar dan majalah, keduanya disebut dengan media

cetak, yaitu serta media film. Film sebagai media komunikasi massa

adalah film bioskop.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

24

2.2.2 Komponen Komunikasi Massa

Adapun komponen-komponen dari komunikasi adalah seperti

yang terdapat dalam buku Pengantar Komunikasi Massa oleh Ardianto

(2004:35) adalah:

a. Komunikator

Komunikator dalam komunikasi massa pada umumnya adalah

suatu organisasi yang kompleks, yang dalam operasionalnya

membutuhkan biaya yang sangat besar.

b. Pesan

Sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu

bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang.

c. Media

Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu

media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan

untuk memikat perhatian khalayak secara serempak

(simultaneous) dan serentak (instantaneous).

d. Khalayak

Dalam strategi komunikasi massa khalayak diperlukan analisis

yang seksama karena banyaknya dan kompleksnya khalayak yang

dituju.

e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa

Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada

umumnya ditujukan kepada massa (khalayak yang heterogen).

Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

25

sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama,

usia, budaya, dan sebagainya. Oleh karena itu, pesan tersebut

akan difilter (disaring) oleh khalayak yang menerimanya.

f. Gatekeeper (Penjaga Gawang)

Dalam proses perjalanan sebuah pesan dari sumber media massa

kepada penerimanya, gatekeepers ikut terlibat didalamnya. Istilah

gatekeepers pertama kali digunakan oleh Kurt Lewin dalam

bukunya Human Relation (1974). Fungsi utama gatekeepers

adalah menyaring pesan yang diterima seseorang.

2.2.3 Ciri- ciri Komonikasi Massa

Melalui defenisi-defenisi komunikasi massa tersebut, kita dapat

mengetahui ciri-ciri komunikasi massa. Menurut Nurudin dalam bukunya

Pengantar Ilmu Komunikasi Massa (2007:19), ciri-ciri dari komunikasi

massa adalah :

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang,

tetapi kumpulan orang. Artinya, kumpulan antar berbagai macam

unsur dan kerja sama satu sama lain dalam sebuah lembaga.

Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sistem

itu adalah sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan

suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan,

simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk

mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain

dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

26

Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa

setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Kumpulan individu, dalam berkomunikasi individu-

individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam

media massa.

2) Pesan yang disebarkan atas nama media yang

bersangkutan, dan bukan atas nama pribadi unsur- unsur

yang terlibat.

3) Apa yang dikemukakan komunikator biasanya untuk

mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara

ekonomis.

2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/ beragam.

Artinya, komunikan terdiri dari beragam pendidikan, umur, jenis

kelamin, status sosial ekonomi, jabatan yang beragam, dan memiliki

agama atau kepercayaan yang berbeda pula. Herbert Blumer

pernah memberikan ciri-ciri tentang karakteristik

audience/komunikan sebagai berikut :

a. Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen.

Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan.

Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai

kelompok dalam masyarakat.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

27

b. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu

sama . Di samping itu, antarindividu itu tidak berinteraksi satu

sama lain secara langsung.

c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi

formal.

3. Pesannya Bersifat Umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada

satu orang atau kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,

pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak plural. Oleh karena itu,

pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus.

Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk

golongan tertentu.

Ketika melihat televisi misalnya, karena televisi ditujukan

untuk dinikmati oleh orang banyak, pesannya harus bersifat umum.

Misalnya dalam pemilihan kata-katanya, sebisa mungkin

menggunakan kata populer bukan kata-kata ilmiah. Sebab, kata

ilmiah merupakan monopoli kelompok tertentu.

4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah

Pada media massa, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak

bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media

massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda.

5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan

Salah satu ciri komunikasi massa selanjutnya adalah adanya

keserempakan dalam proses penyebaran pesannya. Serempak

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

28

berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir

bersamaan.

6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan

kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis.

Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media

elektronik (mekanik atau elektronik). Televisi disebut media massa

yang kita bayangkan saat ini tidak terlepas dari pemancar.

Apalagi dewasa ini telah terjadi revolusi komunikasi massa

dengan perantara satelit. Peran satelit akan memudahkan proses

pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi.

Bahkan saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung

(live) dan bukannya siaran yang direkam (recorded).

7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang

pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam

penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini

berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,

menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang

disebarkan lebih mudah dipahami.

Gatekeeper juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan,

menganalisis, menambah data, dan mengurangi pesan-pesannya.

Intinya, gatekeeper merupakan pihak yang ikut menentukan

pengemasan sebauh pesan dari media massa. Semakin kompleks

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

29

sistem media yang dimiliki, semakin banyak pula (pemalang pintu

atau penapis informasi) yang dilakukan. Bahkan, bisa dikatakan,

gatekeeper sangat menentukan berkualitas atau tidaknya informasi

yang akan disebarkan. Baik buruknya dampak pesan yang

disebarkan pun tergantung pada fungsi penapisan informasi atau

pemalang pintu.

2.2.4 Karakteristik Komunikasi Massa

Karakteristik komunikasi massa menurut Ardianto dalam bukunya

yang berjudul Komunikasi Massa Suatu Pengantar (2004, 7) adalah

sebagai berikut :

− Komunikator Terlembagaan

Komunikasi itu menggunakan media massa, baik media cetak

maupun elektronik. Menurut Wright, bahwa komunikasi itu

melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam

organisasi yang kompleks.

− Pesan Bersifat Umum

Komunikasi itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu

ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk

sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi

bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta,

peristiwa atau opini.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

30

− Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena

komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.

Disamping itu, komunikan komunikasi massa adalah heterogen,

karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda,

yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin,

pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat

ekonomi.

− Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi

lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang

dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu,

komunikan yang lebih banyak tersebut secara serempak pada

waktu ang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

− Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbangan Hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan

sekaligus. Pada komunikasi antarpesona, unsur hubungan sangat

penting. Sebaliknya, pada komunikasi massa, yang penting adalah

unsur isi.

− Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan atau

melalui media massa. Karena melalui media massa maka

komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

31

langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan

pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat

melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi

antarpesona. Dengan demikian komunikasi massa itu bersifat satu

arah.

− Stimulasi Alat Indra ”Terbatas”

Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada

jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya

melihat. Pada siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya

mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita

menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.

− Umpan Balik Tertunda (Delayed)

Komponen umpan balik atau lebih populer dengan sebutan

feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi

apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari

feedback yang disampaikan oleh komunikan.

2.2.5 Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Sean MacBride (1980) yang dikutip oleh Cangara dalam

bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2003:63), mengemukakan bahwa

“komunikasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan

tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok untuk mengenai

pertukaran data, fakta dan ide”. Karena itu, komunikasi massa dapat

berfungsi untuk :

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

32

1. Informasi

Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan,

opini dan komentar. Sehingga orang bisa mengetahui keadaan

yang terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah,

nasional atau internasional.

2. Sosialisasi

Menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan

sebagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta

bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif.

3. Motivasi

Mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui

apa yang mereka baca, liat, dengar lewat media massa.

4. Bahan diskusi

Menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai

persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang

menyangkut orang banyak.

5. Pendidikan

Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas

baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non

formal, serta meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik

menarik dan mengesankan.

6. Memajukan kebudayaan

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

33

Media massa menyebarkanluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui

pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah tercetak

seperti buku dan penerbitan-penerbitan lainya. Pertukaran ini

akan memungkinkan peningkatan daya kreativitas guna

memajukan kebudayaan nasional masing-masing negara, serta

mempertinggi kerjasama hubungan antarnegara.

7. Hiburan

Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua

golongan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam

rumah tangga. Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu,

lirik dan bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada

situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainya.

8. Intergrasi

Banyak bangsa di dunia dewasa ini diguncang oleh kepentingan-

kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras, komunikasi

seperti satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan-

perbedaan itu dalam memupuk dan memperkokoh persatuan

bangsa.

2.3 Media Massa

2.3.1 Pengertian Media Massa

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan

pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

34

penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan

menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film,

radio, dan televisi (Cangara, 2003:134).

2.3.2 Karakteristik Media Massa

Media massa memiliki beberapa karakteristik seperti yang

dikemukakan oleh (Cangara, 2003:134) antara lain:

− Bersifat melembaga

− Bersifat satu arah

− Meluas dan serempak

− Memakai peralatan teknis atau mekanis

− Bersifat terbuka

Media massa seperti disebutkan di atas memiliki ciri-ciri tertentu,

antara lain ciri massif (massive) atau massa (massal), yakni tertuju kepada

sejumlah orang yang relatif banyak. Secara umum media massa adalah

alat yang di gunakan dalam proses penyampaian pesan dari sumber

kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi, baik cetak

maupun elektronik.

2.3.3 Efek Media Massa

Menurut M. Chaffee dalam buku Dasar-Dasar Public Relation

oleh Ardianto (2005:49), “media massa mempunyai efek yang berkaitan

dengan perubahan sikap, perasaan, dan perilaku dari komunikannya”.

Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa media massa

mempunyai efek kognitif, efektif, dan konatif/behavioral .

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

35

1. Efek kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang

sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan

dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu

khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan

mengmbangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa,

seseorang dapat memperoleh informasi tentang benda orang atau

tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya.

2. Efek afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari

komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang

sesuatu tetapi lebih dari itu khalayak diharapakan dapat turut

merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan

sebagainya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas

rangsangan emosional pesan media massa adalah suasana

emosional, skema kognatif, suasana terpaan, predisposisi

individual dan identifikasi khalayak dengan tokoh dalam media

massa.

3. Efek konatif/behaviorial

Efek konatif/behaviorial merupakan akibat yang timbul pada diri

khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. Seperti

misalnya, adegan kekerasan dalam televisi atau film dapat menjadi

pemicu seseorang berbuat seperti yang ada di televisi atau film

tersebut.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

36

2.3.4 Bentuk-Bentuk Media Massa

Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori

(Ardianto, 2007:103), yakni media massa cetak dan media elektronik.

Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah

surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi

kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media on-line

(internet).

2.3.5 Televisi

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling

berpengaruh pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memilih

televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita

dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh

jam dalam sehari (Ardianto, 2007:134).

2.3.6 Sejarah Singkat Televisi

Sebagaimana radio siaran, penemuan televisi telah melalui

berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19

dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan

Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow

dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode

pengiriman gambar melalui kabel (Heibert, Ungrait, Bohn, 1975: 283)

dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi oleh

Ardianto (2007:135). Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada

tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins.

2.3.7 Karakteristik Televisi

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

37

Berikut ini adalah macam-macam karakteristik televisi (Ardianto,

2007,137) :

− Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat

dilihat (audiovisual). Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya

mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak

televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Namun demikian,

tidak berarti gambar lebih penting daripada kata-kata. Keduanya

harus ada kesesuaian secara harmonis.

− Berpikir dalam gambar

Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam

gambar :

1. Visualisasi (visualization)

Visualisasi adalah proses menerjemahkan kata-kata yang

mengandung gagasan yang menjadi gambar secara

individual.

2. Penggambaran (picturization)

Penggambaran adalah kegiatan merangkai gambar-gambar

individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya

mengandung makna tertentu. Dalam proses penggambaran

ada gerakan-gerakan kamera tertentu yang dapat

menghasilkan gambar sangat besar (big close-up), gambar

diambil dari jarak dekat (close-up), dan lain-lain.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

38

Perpindahan dari satu gambar ke gambar lainnya pun

bermacam-macam, bisa secara menyamping (panning),

dari atas ke bawah atau sebaliknya (tilting), dan

sebagainya.

3. Pengoperasian lebih kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi

siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang.

Peralatan yang digunakannya pun lebih banyak dan untuk

mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh

orang-orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian

media televisi lebih mahal daripada surat kabar, majalah

dan radio siaran.

2.3.8 Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat

kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur

dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media

televisi sebagaimana pada umumnya tujuan utama khalayak menonton

televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh

informasi.

2.4 Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik /Judul yang dibahas

2.4.1 Teori Uses and Gratification

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

39

Teori Uses and gratifications (kegunaan dan kepuasan) pertama

kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Kartz pada tahun 1974

dalam bukunya The Uses on Mass Communication : Current Perspectives

on Grativication Research. Teori ini mengatakan bahwa pengguna media

memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut.

Dengan kata lain pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses

komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media

yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori

uses and gratifications mengasusmsikan bahwa pengguna mempunyai

pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya (Nurudin, 2007:191).

Teori Uses and Gratification digambarkan sebagai a dramatic

break with effects tradition of the past, suatu loncatan dramatis dari teori

jarum hipodermik. Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media

terhadap khalayak, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan khalayak

terhadap media. Khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk

memenuhi kebutuhannya. Dari sinilah timbul istilah uses dan

gratification (Rakhmat, 2002:65).

Teori uses and gratifications lebih menekankan pada pendekatan

manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai

otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz

percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk

menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak

alasan khalayak untuk menggunakan media.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

40

Menurut pendapat teori ini , konsumen media mempunyai

kebebasan untuk memututskan bagaimana (lewat media mana) mereka

menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada

dirinya (Nuruddin, 2007:192). Teori ini memusatkan perhatian pada

penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasaan (gratifications)

atas kebutuhan seseorang. Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain

pelarian dari rasa khawatir, peredaan rasa kesepian, dukungan emosional,

perolehan informasi, dan kontak sosial. Sebagian besar perilaku khalayak

akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu.

Model ini meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis

dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau

sumber-sumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan. Penelitian

yang menggunakan uses dan gratifications memusatkan pehatian pada

kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan

kebutuhan (Ardianto, 2004:70).

Lihu Katz, Jay G. Blumle, dan Michael Gurevitch (Ardianto,

2004:71) menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses

and Gratification Media sebagai berikut:

1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari

penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan

pemuasan kebutuhan dengan pemiliham media terletak pada

khalayak.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

41

3. Media massa harus saling bersaing dengan sumber-sumber lain

untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhannya yang dipenuhi

media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui

konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang

bersangkutan.

4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang

diberikan anggota khalayak artinya, orang dianggap cukup

mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-

situasi tertentu..

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus

ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

Sementara Schramm dan Porter dalam bukunya Men, Women,

Message and Media (1982) pernah memberikan formula untuk

menjelaskan bekerjanya teori uses and gratifications.

Gambar 2.1

Bagan Teori Uses and Gratifications

Sumber : Nurudin (2007)

Imbalan disini bisa berarti imbalan yang saat itu juga diterima

(segera) atau imbalan yang tertunda. Imbalan itu memenuhi kebutuhan

Janji Imbalan

____________________ = Probabilitas Seleksi

Upaya yang Diperlukan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

42

khayalak. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut

sangat bergantung pada tersedia tidaknya media dan kemudahan

memanfaatkannya. Bila membagi janji imbalan dengan upaya yang

diperlukan, maka akan memperoleh probabilitas seleksi dari media massa

tertentu (Nurudin, 2003:182).

Ada berbagai macam riset yang berangkat dari model Uses and

Gratifications, salah satunya adalah yang dilakukan oleh Philip

Palmgreen dari Kentucky University. Kebanyakan riset Uses and

Gratifications memfokuskan pada motif sebagai variabel independen

yang mempengaruhi penggunaan media. Palmgreen kendati juga

menggunakan dasar yang sama yaitu orang mengggunakan media

didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh

model Palmgreen ini lebih tidak berhenti disitu, dengan menanyakan

apakah motif-motif khalayak itu telah dipenuhi oleh media.

Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah menggunakan

media. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS (Gratification Sought)

dan GO (Gratification Obtained). Penggunaan konsep-konsep baru ini

memunculkan teori yang merupakan varian dari teori Uses and

Gratifications, yaitu teori Expectancy Values (nilai pengharapan).

Gratification Sougth adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan

individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (radio, tv,

koran). Gratification sougth adalah motif yang mendorong seseorang

mengkonsumsi media. Sedangkan gratification obtained kepuasan yang

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

43

nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media

tertentu (Palmgreen, 1985:27) dalam Kriyantono (2006:206).

Dengan kata lain menurut Palmgreen, gratifications sougth

dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat

berikan dan evaluasi seesorang mengenai isi media. Gratification

obtained mempertanyakan hal-hal yang khusus mengenai apa saja yang

telah diperoleh setelah menggunakan media dengan menyebutkan acara

atau rubrik tertentu secara spesifik.

Bisa dikatakan bahwa Uses & Gratifications bukanlah proses

komunikasi linier yang sederhana. Banyak faktor, baik personal maupun

eksternal, yang menentukan kepercayaan dan evaluasi seseorang

(Kriyantono, 2006:206).

2.4.2 Hubungan Teori Uses and Gratifications dengan Topik yang

Dibahas

Seperti yang telah diuraikan diatas mengenai teori Uses and

Gratifications, dapat diketahui bahwa teori tersebut mengasumsikan

bahwa pengguna media, yaitu seorang ibu rumah tangga memainkan

peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Ibu rumah

tangga mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi

kebutuhannya.

Seperti yang kita ketahui, tugas seorang ibu rumah tangga

tidaklah mudah. Mereka harus merawat suami serta anak-anaknya,

mengurusi pekerjaan rumah, dan juga memasak. Dengan kesibukan

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

44

seorang ibu rumah tangga, mereka tentu menyeleksi tontonan apa saja

yang kiranya dapat berguna dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Teori ini peneliti kaitkan dengan topik yang peneliti bahas dengan

judul “Pengaruh Tayangan Ala Chef di TRANS TV Terhadap Minat

Memasak Ibu Rumah Tangga”. Banyak faktor pendukung dalam

tayangan Ala Chef yang dapat membuat para ibu rumah tangga memilih

acara tersebut sebagai untuk ditonton. Contohnya, masakan yang

disajikan unik dan bervariasi, host cantik yang juga adalah seorang ibu

rumah tangga dan pandai memasak, masakan yang disajikan bukan hanya

berasal dari masakan dalam negeri saja, bahkan terkadang masakan yang

disajikan merupakan paduan dari masakan dalam dan luar negeri.

Faktor-faktor tersebut juga dapat menimbulkan minat memasak

ibu rumah tangga. Mulai dari rasa penasaran terhadap masakan yang

disajikan dalam program tersebut, hingga rasa motivasi untuk menjadi

pandai memasak seperti sosok host dalam program tersebut, yaitu Farah

Queen, seorang ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai artis,

model, dan koki.

2.4.3 Teori AIDDA

Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from attention to

action procedure, yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Menurut

Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (2003:305),

AIDDA adalah akronim dari kata-kata Attention (perhatian), Interest

(minat), Desire (hasrat), Descicion (keputusan), Action

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

45

(tindakan/kegiatan). Adapun keterangan dari elemen-elemen dari model

ini adalah:

1. Perhatian (Attention) : Keinginan seseorang untuk mencari

dan melihat sesuatu.

2. Ketertarikan (Interest) : Perasaan ingin mengetahui lebih

dalam tentang suatu hal yang menimbulkan daya tarik bagi

konsumen.

3. Keinginan (Desire) : Kemauan yang timbul dari hati tentang

sesuatu yang menarik perhatian.

4. Keputusan (Decision) : Kepercayaan untuk melakukan sesuatu

hal.

5. Tindakan (Action) : Suatu kegiatan untuk merealisasikan

keyakinan dan ketertarikan terhadap sesuatu.

Gambar 2.2

Model Teori AIDDA

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

46

Attention

Interest

Desire

Decision

Action

Sumber: Effendy (2003)

Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak.

Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukan action, maka

pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai

awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah

terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat

(interest), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat

adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi

timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang

diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan,

bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan

datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan

tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy,

2003:305).

2.4.4 Hubungan Teori AIDDA dengan Topik yang Dibahas

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

47

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa konsep dalam teori

AIDDA adalah proses psikologis dari diri khalayak. Bilamana jika

dikaitkan dengan topik yang dibahas oleh peneliti, seorang ibu rumah

tangga menemukan adanya sebuah program kuliner menarik perhatiannya

(attention), karena program tersebut bukan hanya menampilkan masakan

dari daerah-daerah tetapi juga terdapat demo masaknya. Selain itu

tayangan Ala Chef dibawakan oleh seorang host yang juga adalah seorang

chef yang cantik.

Untuk itu timbullah minat (desire) dari para ibu rumah tangga

untuk menyaksikan tayangan Ala Chef tersebut. Setelah menyaksikan

makanan-makanan yang terlihat menarik dan terlihat lezat, timbul hasrat

(desire) untuk mencoba memasak masakan tersebut di rumah masing-

masing. Kemudian, datanglah keputusan bahwa para ibu rumah tangga

akan mencoba untuk memasak masakan (action)yang didemo masakkan

oleh chef dalam tayangan Ala Chef tersebut.

2.4.5 Konsep Minat

Banyak pendapat yang menyebutkan bahwa keputusan seseorang

untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu didasarkan kepada minat

orang tersebut. Hardjana mengartikan minat sebagai suatu rasa lebih

suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan

antara diri sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minat (Hardjana, 2004:88).

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

48

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu

hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di

luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar

minat. Minat terbentuk karena adanya kebutuhan seseorang sepanjang

perkembangan seseorang tersebut. Kebutuhan ini sebagai stimulus atau

perangsang. Jadi agar stimulus dapat menimbulkan minat, tentu haruslah

menarik minat (manusia cenderung menyukai yang menarik bagi dirinya

dan menguntungkannya). Agar stimulus dapat menarik haruslah melalui

proses :

a) Adanya perhatian terhadap stimulus

b) Stimulus dapat dimengerti

c) Stimulus tersebut dapat diterima (penerimaan).

Ketiga kondisi tersebut adalah proses timbulnya minat terhadap

stimulus. Tetapi kondisi tersebut belum sampai pada tahap timbulnya

minat terhadap objek. Objek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

tayangan Ala Chef di TRANS TV.

Adapun minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat

memasak. Memasak adalah penggunaan panas pada bahan makanan agar

bahan makanan tersebut bisa dimakan. Memasak menjadikan suatu

bahan makanan menjadi matang, mudah untuk dicerna, menjadi enak, dan

merubah bahan makanan dari segi rasa, rupa, warna, dan lain-lain.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

49

Dengan demikian, dari beberapa pengertian tentang minat dan memasak,

minat memasak adalah aspek psikologis seseorang untuk menaruh

perhatian yang tinggi terhadap kegiatan yang menjadikan bahan makanan

bisa dimakan.

Minat memasak dapat ditentukan oleh tiga komponen (Soemanto,

2001:35).

1. Kognitif, yang berhubungan dengan gejala mengenai wujud

pengolahan, pengetahuan dan keyakinan serta harapan individu

tentang objek atau produk tertentu. Aspek kognitif dapat diartikan

sebagai letak hubungan antar bagian pengetahuan yang telah ada

dalam diri yang dikontrol oleh akal. Jadi disini akal sebagai

kekuatan yang mengendalikan pikiran.

2. Afektif, berwujud proses yang menyangkut perasaan tertentu

ditunjukkan pada objek tertentu. Aspek afektif dapat diartikan

sebagai suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam

situasi dengan jalan membuka diri terhadap suatu yang berbeda

dengan keadaan atau nilai dalam diri.

3. Konatif, proses tendensi atau kecenderungan untuk berbuat atau

tindakan suatu objek.

Jadi minat khalayak dalam penulisan ini adalah perhatian atau

kecenderungan yang terarah secara tertentu terhadap setiap episode

dalam tayangan Ala Chef di TRANS TV yang pada akhirnya mampu

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

50

menimbulkan keinginan khalayak untuk mengikuti kegiatan memasak

dalam tayangan Ala Chef.

2.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

2.6 Operasionalisasi Konsep

Media Elektronik

Komunikasi Massa Media Massa

TRANS TV

Acara Kuliner ALA CHEF

Mempengaruhi Minat Memasak Para Ibu Rumah

Tangga

Televisi Swasta

Televisi

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

51

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu ditentukan variabel-

variabel yang akan diteliti. Menurut Bilson Simamora (2004:2006), variabel

adalah karakteristik, sifat, atau atribut yang memiliki berbagai nilai. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel yang dijadikan objek penelitian

yaitu:

1. Tayangan Ala Chef (Variabel X), sebagai variabel bebas atau variabel

yang mempengaruhi. Skala yang digunakan adalah ordinal.

2. Minat Memasak (Variabel Y), yaitu sebagai variabel tidak bebas atau

variabel yang dipengaruhi. Skala yang digunakan adalah ordinal.

Definisi dan penjelasan tentang variabel X dan variabel Y dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 2.1

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

52

Operasionalisasi Konsep

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

Variabel Bebas

(Indipenden) :

Tayangan Ala Chef

- Gambar jelas

- Suara jelas

- Warna terang

- Lighting

- Pembawa Acara

- Jenis makanan yang

disajikan

Variabel Terikat

(Dependen) :

Minat Memasak

1. Perasaan (Afektif)

2. Ketertarikan (Behaviour)

3. Pikiran (Kognitif)

- Perasaan terhibur

- Rasa penasaran

- Keahlian host

mengkreasikan makanan

- Intensitas Menonton

- Keinginan memasak

makanan yang dimasak

oleh host.

- Keinginan untuk pandai

memasak seperti host.

- memiliki nilai positif

- memiliki manfaat

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

53

2.6.1 Variabel

Variabel adalah konsep yang memiliki variasi atau memiliki lebih

dari satu nilai (Martono, 2010:50). Variabel adalah bagian empiris dari

sebuah konsep yang merupakan penghubung dari dunia teoritis dengan

dunia empiris. Variabel adalah fenomena dan peristiwa yang dapat

diukur atau dimanipulasi dalam proses riset. Variabel dalam penelitian

ini adalah variabel independen (X) yaitu Tayangan Ala Chef, dan variabel

dependen (Y) yaitu minat memasak.

− Pengaruh

Pengertian pengaruh menurut Kamus Dasar Bahasa Indonesia

(2001:849), yaitu, pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari

sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan,

atau perbuatan seseorang. Dari pengertian yang telah

dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pengaruh

merupakan suatu daya yang dapat mengubah apa membentuk

sesuatu yang lain. Sehubungan dengan adanya penelitian yang

dilakukan oleh penulis, pengaruh merupakan bentuk sebab-akibat

antar variabel.

− Program

Kata program berasal dari bahasa Inggris , “programme” atau

‘program’ yang artinya acara atau rencana. Undang-undang di

Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

54

menggunakan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan

sebagai segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk

memenuhi kebutuhan audiencenya. Program atau acara yang

disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk

mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu

radio atau televisi (Morissan, 2005:97).

− Ala Chef

Ala Chef adalah sebuah tayangan kuliner yang

menampilkan perjalanan seorang chef perempuan mengelilingi

Indonesia dan mengeksplorasi kekayaan kuliner serta budaya

suatu daerah. Keunikan tayangan ini adalah host akan

melakukan demo masak yang akan menggabungkan resep

masakan tradisional Indonesia dan Eropa (Fusion) ala Chef

Farah Quinn. Hasil masakannya akan dicicipi oleh penduduk

lokal dan bahan-bahan masakan yang akan digunakan pun adalah

hasil bumi daerah yang dikunjungi.

Content (Durasi program 45 menit dan terbagi atas 3

segmen) :

- Host melakukan traveling ke berbagai daerah di

Indonesia

- Eksplorasi budaya & kuliner khas dari suatu daerah yang

dikemas lebih fun dan menarik

- Selalu ada interaksi/ aktivitas dengan penduduk lokal.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

55

- Mengkombinasikan kekuatan dari format reality dan

magazine membuat program kuliner ini menjadi

berbeda, informatif dan menarik perhatian penonton.

- Selain kekuatan kuliner, adanya demo memasak yang

simple dan praktis bisa dijadikan salah satu referensi

resep masakan oleh pemirsa.

− TRANS TV

TRANS TV adalah stasiun televisi yang menyiarkan acara Ala

Chef, PT TRANS TV memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober

1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan

oleh tim antar departemen pemerintah, maka sejak tanggal 15

Desember 2001, TRANS TV memulai siaran secara resmi.

− Minat memasak

Hardjana mengartikan minat sebagai suatu rasa lebih suka

dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu

hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin

kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat

(Hardjana, 2004:88).

Pengertian memasak adalah penggunaan panas pada bahan

makanan agar bahan makanan tersebut bisa dimakan. Memasak

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00445-mc 2.pdf · bidang komunikasi penyiaran media massa. ... (komunikan) yang terlibat

56

menjadikan suatu bahan makanan menjadi matang, mudah untuk

dicerna, menjadi enak, dan merubah bahan makanan dari segi rasa,

rupa, warna, dan lain-lain. Jadi minat memasak adalah aspek

psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi

terhadap kegiatan yang menjadikan bahan makanan bisa dimakan.

− Ibu Rumah Tangga

Menurut Melly G. Tan dalam Sukarni (2003:15) rumah tangga

adalah sekelompok orang yang tinggal dibawah satu atap atau

dalam satu bangunan dan mempunyai dapur dan anggaran rumah

tangga yang sama. Jadi ibu rumah tangga adalah seorang status

bagi seorang wanita yang telah menikah dan tinggal bersama

seorang kepala keluarga dibawah satu atap atau dalam suatu

bangunan.

− RW O6 kelurahan Kapuk Muara

RW 06 adalah sebuah RW yang terletak di wilayah perumahan

Pantai Indah Kapuk, Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara. RW

06 ini mencakup 15 RT yang terdiri dari 1068 kepala keluarga.

Kantor RW 06 terletak di Jalan Walet Indah 6, Pantai Indah

Kapuk. Saat ini Bapak Sutedi Djunaedi menjabat sebagai Ketua

RW 06.