bab 2 landasan perancangan · tipografi dalam desain komunikasi visual bekerja sebagai ilmu atau...

25
3 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Layout Menurut Ambrose, G., & Harris, P.A. (2015:9) dalam buku berjudul Basics Design: Layout, layout atau tata letak adalah penataan elemen-elemen desain dalam kaitannya dengan ruang yang ditempati dan sesuai dengan skema estetika keseluruhan. Tujuan utama dari tata letak adalah untuk menyajikan elemen-elemen visual dan tekstual yang akan dikomunikasikan agar memungkinkan pembaca untuk menerimanya dengan baik. Dengan tata letak yang baik, jika ada informasi yang cukup kompleks, pembaca dapat dinavigasi dan dibantu dengan adanya tata letak. Dalam membuat layout juga harus mengatur hierarki sebuah elemen. Dimana hirarki dalam tata letak bisa mempengaruhi visual serta membuat prioritas entah itu elemen, informasi atau juga gambar. Gambar 2.1 Contoh Sketsa Layout Sumber: interaction-design.org Menurut Dabner, D., Stewart, S., & Vickress, A. (2017:43) David Dabner, Sandra Stewart, Eric Zempol dan Abbie Vickress dalam buku berjudul

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 3

    BAB 2

    LANDASAN PERANCANGAN

    2.1 Tinjauan Umum

    2.1.1 Teori Layout

    Menurut Ambrose, G., & Harris, P.A. (2015:9) dalam buku berjudul

    Basics Design: Layout, layout atau tata letak adalah penataan elemen-elemen

    desain dalam kaitannya dengan ruang yang ditempati dan sesuai dengan skema

    estetika keseluruhan.

    Tujuan utama dari tata letak adalah untuk menyajikan elemen-elemen

    visual dan tekstual yang akan dikomunikasikan agar memungkinkan pembaca

    untuk menerimanya dengan baik. Dengan tata letak yang baik, jika ada

    informasi yang cukup kompleks, pembaca dapat dinavigasi dan dibantu dengan

    adanya tata letak.

    Dalam membuat layout juga harus mengatur hierarki sebuah elemen.

    Dimana hirarki dalam tata letak bisa mempengaruhi visual serta membuat

    prioritas entah itu elemen, informasi atau juga gambar.

    Gambar 2.1 Contoh Sketsa Layout

    Sumber: interaction-design.org

    Menurut Dabner, D., Stewart, S., & Vickress, A. (2017:43) David

    Dabner, Sandra Stewart, Eric Zempol dan Abbie Vickress dalam buku berjudul

  • 4

    Graphic Design School A Foundation Course for Graphic Designers Working

    in Print, Moving Image and Digital Media, grid dapat membagi area menjadi

    unit yang proporsional, membuat visual keseluruhan berstruktur, dan

    membantu menyatukan semua elemen visual sehingga menjadi suatu kesatuan

    yang baik.

    Pada perancangan publikasi buku ini, penulis menggunakan sistem

    modular grid, terbentuk dari 6 kolom dan 7 baris.

    Gambar 2.2 Modular Grid

    Sumber: Penulis

    2.1.2 Teori Tipografi

    Tipografi dalam desain komunikasi visual bekerja sebagai ilmu atau

    strategi yang melibatkan metode kerja penataan layout, bentuk, ukuran dan sifat

    yang semuanya memiliki tujuan tertentu terutama estetika. Menurut Dabner,

    D., Stewart, S., & Vickress, A. (2017: 62) tipografi adalah proses mengatur

    huruf, kata, dan teks untuk hampir semua konteks, dan merupakan salah satu

    alat paling penting yang dikuasai desainer untuk komunikasi visual yang

    efektif. Dalam desain, tipografi adalah manifestasi visual dari bahasa,

    memanfaatkan semua kualitas ekspresif dan praktisnya, dan memberikan

    keunikan di mana seni, sains, dan komunikasi terhubung. Menurut Anggraini

    S., L. & Nathalia, K. (2014) pada buku Desain Komunikasi Visual: Dasar-

  • 5

    Dasar Panduan untuk Pemula mereka menjelaskan bahwa penggunaan tipografi

    yang kurang diperhatikan dapat mempengaruhi desain yang indah, terlebih juga

    tidak komunikatif. Dalam membuat perencanaan suatu karya desain,

    keberadaan elemen tipografi harus diperhitungkan karena dapat mempengaruhi

    susunan kuasa (hierarki) dan keseimbangan karya desain.

    Dalam pemilihan huruf, setidaknya harus memperhatikan dua hal yang

    mendasar, yaitu karakter produk yang akan ditonjolkan dan karakter segmen

    pasarnya. Sebagai contoh, publikasi buku yang akan penulis buat bertemakan

    minimalis maka dari itu, saya menggunakan jenis huruf yang menggambarkan

    karakteristik sekaligus memberikan kesan minimalis.

    Menurut Kliever J. (2019) minimalis menemukan pergerakannya

    sebagai desain pada awal era 20-an. Pernyataan terkenal untuk desain

    minimalis berasal dari seorang arsitek bernama Ludwig Mies van der Rohe:

    “Less Is More”. Seni minimalis berkembang di tahun 1960an di Amerika.

    Mirip dengan gerakan seni De Stijl (yang mendorong kesederhanaan dan

    abstraksi dengan mengurangi desain hanya pada bentuk dan warnanya yang

    esensial), pelukis bereaksi terhadap seni “abstrak-ekspresionisme” hingga

    akhirnya hanya menggunakan bentuk geometris yang belum sempurna dalam

    karya seninya dan tidak menambahkan hiasan apapun atau elemen-elemen

    lainnya. Bersamaan dengan itu, pengaruhnya mulai masuk di berbagai lapangan

    desain, dari arsitektur dan mebel sampai pembuatan film dan desain cetak.

    Sekarang minimalis sudah menemukan popularitasnya, terlihat pada

    produk-produk Apple dan cara kemasannya, serta pada logo Google yang baru.

    Penggunaan font pada produk Apple memiliki desain yang minimalis dengan

    ciri-ciri sebagai berikut :

    • Garis yang bersih dan ujung yang tumpul, bentuk geometris;

    • Keterbacaannya baik; yang dimaksud disini adalah bentuk huruf

    secara keseluruhan, huruf kecil yang cukup tinggi, dan bentuk

    huruf yang mudah dikenali;

  • 6

    Gambar 2.3 Tipografi Pada Produk Apple

    Sumber: developer.apple.com

    Gambar 2.4 Tipografi Pada Produk Apple Iphone

    Sumber: learnui.design.com

    Gambar 2.5 Tipografi Pada Logo Baru Google

    Sumber: designforhackers.com

    2.1.2.1 Legibility dan Readability

    Kedua prinsip pokok desain tipografi mempunya tujuan utama,

    yaitu untuk memastikan agar informasi yang ingin disampaikan melalui

  • 7

    suatu karya desain komunikasi visual dapat tersampaikan dengan tepat

    kepada pembaca.

    Menurut Lieberman, J. B. (1978) mengatakan ada dua hal yang

    akan menentukan kesuksesan desain terkait dengan penggunaan

    tipografi yaitu legibility dan readability.

    Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu

    karakter atau huruf tanpa harus bersusah payah. Legibility suatu kata

    atau kalimat dapat dilihat dari kerumitan desain huruf dan penggunaan

    warna.

    Dan menurut Lieberman, J. B. (1978:85) readability adalah

    kemudahan dimana mata dapat menyerap pesan dan bergerak sepanjang

    garis. Readability juga merupakan penggunaan huruf dengan

    memperhatikan hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat

    jelas. Jarak antar huruf tidak dapat diukur secara matematika, tetapi

    harus dilihat dan dirasakan. Ketidaktepatan penggunaan spasi dapat

    mengurangi kemudahan membaca informasi sehingga mengakibatkan

    pesan yang disampaikan tidak seluruhnya ditangkap oleh pengamat.

    Gambar 2.6 Legibility dan Readability

    Sumber: medium.com

    2.1.3 Teori Warna

    Menurut Dabner, D., Stewart, S., & Vickress, A. (2017: 96) warna

    adalah alat yang ampuh, terutama dalam mendesain informasi, di mana warna

    digunakan untuk membantu perancangan mengatur data ke dalam berbagai

    struktur, dan untuk membantu ‘pengalaman’ membaca suatu desain. Psikolog

    telah membuktikan bahwa warna dapat menangkap suatu objek sebelum

    melihat bentuk dan detailnya. Karena warna bekerja pada level dasar tersebut,

  • 8

    warna sangat baik dalam menjaga hal-hal yang telah ditetapkan, memperkuat

    hierarki informasi, membimbing mata melalui sistem dan data yang kompleks,

    dan membantu navigasi melalui ruang fisik.

    Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Warna dapat

    menyampaikan pesan atau membedakan sifat secara jelas. Warna dapat

    menarik perhatian dan meningkatkan mood. Pemakaian warna yang kurang

    tepat dapat mengurangi nilai keterbacaan, dan bahkan menghilangkan minat

    untuk membaca. Jika digunakan dengan tepat, warna dapat membantu

    menciptakan mood dan membuat elemen lebih bermakna. Pada pembuatan

    publikasi buku ini saya akan menggunakan warna cokelat muda, cream dan

    pastel pink, dan biru.

    Menurut Gengli, L. (2018:27) warna cokelat adalah warna yang earthy

    yang memancarkan stabilitas dan keandalan akal. Ini juga memunculkan

    asosiasi dengan hal-hal organik dan alami, seperti tekstur kayu dan batu.

    Dengan makna, dapat diandalkan, stabil, alami, organik, serius dan hangat.

    Warna cokelat juga menenangkan pikiran sekaligus menciptakan perasaan

    earthiness.

    Gambar 2.7 Color Palette

    Sumber: Penulis

    Warna biru melambangkan ketenangan, sensitif, dan kepercayaan.

    Sedangkan warna hijau melambangkan alam, kehidupan, dan symbol

    kesehatan, serta natural. Dan juga warna cokelat muda memberikan kesan

    fleksibel, tenang, damai, menenangkan pikiran, memiliki sifat seimbang,

    natural dan dekat dengan lingkungan.

  • 9

    Warna pastel terasa ringan, lembut, dan menenangkan. Mereka bekerja

    dengan baik dengan warna-warna netral untuk menciptakan perasaan

    earthiness.

    2.1.4 Teori Semiotika

    Menurut Dabner, D., Stewart, S., & Vickress, A. (2017: 23) disebutkan

    bahwa semiotika adalah sistem yang menghubungkan benda, kata, dan gambar

    dengan makna melalui petanda dan ditandakan.

    Dabner, D., Stewart, S., & Vickress, A. (2017: 23) mengatakan bahwa

    Ferdinand de Saussure umumnya diakui sebagai bapak semiotika. Teorinya

    membagi tanda atau semua hal yang mewakili makna, terbagi dalam dua

    kategori: petanda dan penanda. Petanda adalah simbol yang mewakili sesuatu

    yang dapat menggali makna; yang ditandakan adalah objek atau makna actual

    yang diwakilinya. Misalnya, simbol universal, atau penanda untuk toilet umum

    pria dan wanita memiliki pengenalan instan yang melampaui bahasa, dan yang

    ditandakan adalah toilet yang sebenarnya. Jenis kosa kata non-verbal dari

    tanda-tanda ini memiliki relevansi yang meningkat dalam jangkauan global

    komunikasi kontemporer dan ketika dirancang dengan baik, dapat

    memerintahkan pengakuan instan.

    Thabroni G. (2018) mengatakan semiotika diambil dari kata bahasa

    Yunani: semeion, yang berarti tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili

    sesuatu; metafora. Proses mewaikili itu terjadi pada saat tanda itu ditafsirkan

    hubungannya dengan yang diwakilinya, bisa berupa bentuk atau warna dalam

    karya senirupa. Proses tersebut disebut semiosis.

    Semiosis adalah suatu proses dimana suatu tanda berfungsi sebagai

    perwakilan dari apa yang ditandainya. Hal yang menjadi fokus dalam kajian

    semiotika disini adalah semiosis itu sendiri, yaitu proses yang memadukan

    entitas yang disebut sebagai representasi dari entitas yang diwakili tersebut

    yang disebut objek. Proses semiosis sering disebut sebagai signifikansi.

    2.1.5 Teori Desain Minimalis

    Berikut ini merupakan teori tentang Less Is More menurut Gengli, L.

    & Sundae L. (2014: 20), Less, menghilangkan apa pun yang tidak memiliki

  • 10

    alasan untuk berada pada suatu karya. Less, lebih efisien. Tidak mengalihkan

    keindahan dan kegairahan produk di dalamnya. Tidak mencoba membodohi

    pelanggan dengan janji yang tidak jelas dan rumit untuk mencemari desain.

    Less, membentuk pandangan yang jelas dan jujur tentang siapa klien melalui

    analisis, melibatkan perasaan pemirsa, dan menyampaikan esensi secara

    langsung. Dan berikut ini akan dijabarkan lanjutan teori Less Is More :

    1. Kurang itu menyenangkan. Sangat mengesankan. Merupakan pemilihan

    warna yang cermat.

    2. Kurang adalah menghilangkan semua elemen yang tidak perlu. Mengirim

    pesan dengan cara yang paking ringkas.

    3. Kurang itu menjauhi objek dari detail dan elemen yang di hiasi.

    4. Kurang adalah cara komunikasi. Memungkinkan warna yang kaya dari

    produk berbicara sendiri.

    5. Desain minimal memberikan istirahat bagi pikiran yang kelelahan. Jika

    dieksekusi dengan baik, itu mungkin juga menambah rasa keanggunan.

    Kesederhanaan dalam desain akan memfasilitasi kelayakan aplikasi di

    semua jenis media, dengan nilai estetika dan fungsional dipertahankan.

    6. Desainer yang minimalis adalah orang yang memberikan alat berpikir untuk

    memulai pikiran mereka. Jika desainer memberi lebih sedikit, pemirsa

    memiliki lebih banyak ruang untuk menangkap pesan dengan cara mereka

    sendiri.

    7. “Sederhana” seperti yang terlihat, untuk mencapai desain minimal yang

    memadai sebenarnya menantang karena keterbatasan jumlah elemen.

    Adalah bijaksan untuk fokus pada satu titik dalam desain daripada

    menggabungkan berbagai ide. Untuk mencapai intensitas, elemen lain

    diperlukan untuk memperkuat efeknya. Tipografi dan “ruang putih” penting

    untuk menciptakan desain elegan yang cerdas.

    Yana H. (2020) mengatakan gerakan minimalis dimulai pada abad ke-

    20 dan dapat ditemukan dalam semua bentuk seni. Idenya adalah memiliki

    karya seni dengan jumlah, warna, bentuk, tekstur dan garis yang minim.

    Seorang arsitek bernama Ludwig Mies van der Rohe mengungkapkan

    “Less Is More” yang artinya kesederhanaan memiliki nilai yang lebih. Desain

  • 11

    dibuat hanya untuk komponen yang diperlukan, menggunakan palet yang

    netral, tipografi yang kuat sehingga menjadi titik fokus.

    Menurut Kay-Kok S. (2019), fotografi minimalis dapat dirangkum

    dalam satu kutipan dari Leonardo da Vinci: “Kesederhanaan adalah

    kecanggihan tertinggi”. Dengan mengupas foto hingga ke esensi yang kosong,

    fotografer minimalis menunjukkan betapa dahsyatnya kesederhanaan. Tidak

    ada kekacauan yang mengalihkan perhatian penonton dari subjek utama.

    Mereka melihat persis apa yang diinginkan oleh fotografer.

    Dengan memilih elemen dengan hati-hati, agar tetap minim dan harus

    mencerminkan sesuatu yang menarik dan indah, seperti objek-objek sederhana,

    yakni batu di pasir atau kayu di dalam air, dan bahkan benda-benda biasa dapat

    digunakan untuk mencapai beberapa bidikan indah. Berikut adalah contoh

    fotografi minimalis :

    Gambar 2.8 Seni Fotografi Minimalis 1

    Sumber: noupe.com

    Gambar 2.9 Seni Fotografi Minimalis 2

    Sumber: noupe.com

  • 12

    Gambar 2.10 Seni Fotografi Minimalis 3

    Sumber: noupe.com

    2.1.6 Teori Publikasi Buku

    Menurut Safanayong, Y. (2006:78) selain pemilihan material, teknik

    cetak dan finishing, berikut ini akan dijabarkan pemaparan bagian-bagian yang

    penting dari proses kreatif dalam membuat sebuah publikasi buku.

    • Cover

    Hardcover dan Softcover (paperback)

    o Jaket Buku (untuk hardcover)

    o Cover Depan atau Muka

    - Judul, subjudul, pengarang atau penulis atau

    editor

    - Logo penerbit, judul seri

    o Punggung (tulisan dibaca dari atas kebawah)

    - Judul, penulis

    - Logo penerbit

    o Cover Belakang

    - Biografi penulis dan blurb

    - Barcode dan ISBN atau ISSN

    o Flap Jaket

    - Uraian singkat atau teaser copy (pada flap depan)

  • 13

    - Biografi penulis dan potret (pada flap belakang)

    - ISBN

    o Endpaper atau inside cover depan dan belakang

    • Halaman-halaman pendahuluan (preliminary)

    o Preliminary blank

    o Half title atau bastard

    - Judul (biasanya ditempatkan setelah endpaper)

    - Review, uraian singkat penulis atau teaser copy

    o Frontispiece (contoh: left of title page)

    - Sebuah gambar dengan keterangan (caption)

    - Setelah half title

    o Judul halaman (title page)

    - Judul, subjudul, judul seri dan penulis

    - Penerbit, tempat publikasi

    o Hal imprint (verso of title page)

    - © copyright nama pemilik, tahun publikasi

    - Informasi reprint : nomor reprint, tanggal

    - ISBN

    - Detail produksi, seperti nama-nama : editor,

    desainer, manajer produksim percetakan.

    - Colophon : detil tipografis dan reproduksi, seperti

    jenis huruf dan kertas yang digunakan, proses

    pencetakan yang dipilih, edisi, fotografi, desain

    (colophon bisa pada halaman bagian depan atau

    belakang).

    - Dedikasi atau kuotasi

    - Foreword (oleh penulis tamu)

    - Daftar isi, daftar ilustrasi, daftar tabel (diawali

    dengan angka romawi pada halaman isi)

    - Kata pengantar (disampaikan oleh penulis atau

    penulis tamu mengapa buku ini eksis)

  • 14

    - Penghargaan (penulis atau penerbit

    berterimakasih pada kontributor atau penasehat)

    - Introduksi (biasanya oleh penulis)

    • The endmatter

    o Informasi tambahan (supplement)

    o Appendix

    o Referensi (atau pada akhir tiap bab)

    o Sumber ilustrasi (atau dibawah acknowledgments) atau

    dalam keterangan

    o Glosari (opsional dan letak lebih tradisional)

    o Bibliografi

    o Indeks

    o Colophon (menerangkan detil produksi-peletakan

    opsional)

    2.2 Tinjauan Khusus

    2.2.1 Data Khusus

    2.2.1.1 Pengertian Minimalis oleh Leo Babauta

    Menurut Babauta, L. (2019:8), ia mengatakan bahwa hidup minimalis

    adalah menyingkirkan apa-apa yang tidak perlu, untuk memberi ruang kepada

    apa yang memberi anda kebahagiaan. Hidup minimalis adalah menghapus

    kekacauan dalam segala bentuknya, sehingga anda merasa damai dan bebas

    serta tak terbebani. Orang minimalis menjauhi pola pikir yang lebih banyak

    dalam artian cara pandang yang melihat bahwa makin banyak mendapatkan dan

    mengonsumsi serta belanja barang-barang maka akan makin baik; bahwa lebih

    besar itu lebih baik, sehingga terkubur dalam tumpukan barang-barang. Orang

    minimalis lebih memilih merangkul keindahan yang ditimbulkan oleh

    kepemilikan barang yang sedikit, estetika hidup hemat, hidup puas dengan

    memiliki apa-apa yang dibutuhkan dan apa-apa yang benar-benar

    membahagiakan. Orang minimalis pun sadar, memiliki barang yang banyak

    tidak akan membuat kita bahagia. Memiliki banyak dan itu sungguh membuat

    hidup menjadi makin tidak bermakna. Alhasil, mengisi hidup dengan apa-apa

    yang ramai dan ingar bingar tidak lagi diinginkan, tetapi justru dihindari. Nilai-

  • 15

    nilai minimalis itu terletak pada kualitas, bukan pada kuantitas, dalam semua

    bentuk.

    Gambar 2.11 Leo Babauta

    Sumber: richroll.com

    Prinsip-prinsip minimalis antara lain adalah :

    • Menghilangkan hal-hal yang tidak perlu

    • Kenali hal-hal yang penting bagi hidup kita

    • Perhitungkan semuanya

    Apa pun yang dilakukan atau yang selalu anda lakukan dalam

    hidup, jadikan itu layak untuk dilakukan. Jadikan itu sebagai

    sesuatu yang benar-benar berarti bagi diri sendiri.

    • Isi hidup dengan kegembiraan

    • Pilah-pilah

    Bersikap minimalis bukan lah titik akhir dalam hidup.

    Melainkan ini adalah proses pemilahan yang konstan, meninjau

    kembali dengan memilah-milah ulang.

  • 16

    2.2.1.2 Pengertian Minimalis oleh Fumio Sasaki

    Gambar 2.12 Buku Goodbye Things (kiri) dan Fumio Sasaki (kanan)

    Sumber: apartmenttheraphy.com

    Menurut Sasaki, F. (2018:15) ia mengatakan bahwa minimalis

    adalah orang yang bisa membedakan kebutuhan dan keinginan-

    keinginan karena ingin menampilkan cerita tertentu serta tidak takut

    mengurangi benda-benda yang termasuk keinginan. Mengurangi jumlah

    barang kepemilikan bukanlah tujuan akhir itu sendiri.

    Bagi Sasaki, minimalisme adalah metode bagi tiap orang untuk

    mengenali hal-hal apa yang sungguh-sungguh penting baginya.

    Menganggap proses itu sebagai awal perjalanan menyusun kisah

    kehidupan kita sendiri. Minimalisme adalah upaya memangkas hal-hal

    yang tidak esensial agar bisa sepenuhnya menghargai hal-hal yang

    memang berharga bagi kita. Minimalisme adalah gagasan sederhana

    yang bisa diterapkan di setiap tahap kehidupan. Minimalisme harus

    timbul bukan karena ilham sesaat atau sekedar ingin mengikuti gaya

    hidup baru, melainkan niat yang tulus dan kebutuhan membara untuk

    memaknai ulang kehidupan kita.

  • 17

    Gambar 2.13 Fumio Sasaki dan Lemari Pakaiannya

    Sumber: japantimes.co.jp

    Gambar 2.14 Furnitur di Rumah Fumio Sasaki

    Sumber: haaretz.com

    2.2.1.3 55 Kiat Berpisah dari Barang

    Menurut Sasaki, F. (2018:55-109), berikut ini merupakan 55 kiat untuk

    berpisah dari barang :

    1. Buang jauh-jauh pikiran bahwa kita tidak mampu membuang barang.

    2. Membuang barang membutuhkan keterampilan.

    3. Dengan membuang, sebetulnya ada yang bertambah.

    4. Tanyakan pada diri sendiri, mengapa sulit berpisah dari barang.

    5. Minimalisasi memang tidak mudah, tapi tidak mustahil.

    6. Kapasitas benak, energy, dan waktu kita terbatas.

  • 18

    7. Buang satu barang sekarang juga.

    8. Tidak ada satu barang pun yang akan membuat kita menyesal setelah

    kita membuangnya.

    9. Mulailah dengan membuang barang yang jelas-jelas merupakan

    sampah.

    10. Kurangi barang-barang kembar.

    11. Buang barang yang sudah setahun menganggur.

    12. Buang barang yang dibeli hanya demi citra diri.

    13. Bedakan keinginan dan kebutuhan.

    14. Dokumentasikan barang yang sulit dibuang.

    15. Beralih ke foto digital untuk memudahkan mengenang sesuatu.

    16. Barang bagaikan teman sekamar, tapi kita yang membayar sewa

    tinggalnya.

    17. Merapikan tidak sama dengan meminimalkan.

    18. Berantas dulu tempat penyimpanannya, baru kemudian keadaannya

    19. Biarkan ruangan tak terpakai tetap kosong.

    20. Berhenti berpegang pada kata “kelak”

    21. Ucapkan selamat tinggal pada diri yang dulu.

    22. Buang barang yang sudah dilupakan.

    23. Tidak perlu mencoba cara-cara kreatif saat hendak membuang barang.

    24. Tidak perlu memikirkan nilai uang yang sudah dibelanjakan.

    25. Tidak perlu membeli barang sebagai stok.

    26. Merasa bahagia membantu kita tetap berfokus.

    27. Layanan lelang, cara cepat berpisah dengan barang.

    28. Metode lelang sebagai cara untuk sekali lagi melihat barang.

    29. Gunakan layanan antar-jemput untuk membuang barang.

    30. Tidak perlu memikirkan harga yang sudah dibayarkan.

    31. Bayangkan toko sebagai gudang pribadi.

    32. Kota sebagai ruang pribadi.

    33. Buang barang yang tidak membangkitkan minat.

    34. Jika barang ini hilang, apakah akan dibeli lagi?

    35. Tidak perlu cemas akan hadiah yang diterima kalau kita sendiri tidak

    ingat pernah memberikan apa saja.

    36. Coba pikirkan apa sebetulnya yang diinginkan almarhum?

  • 19

    37. Membuang memorabilia tidak sama dengan membuang kenangan.

    38. Semakin besar barang, semakin banyak bedan lain yang terakumulasi.

    39. Rumah bukan museum; tidak perlu ada benda koleksi.

    40. Jadilah makhluk sosial, jadilah peminjam barang.

    41. Sewalah yang bisa di sewa.

    42. Media sosial untuk meningkatkan motivasi menjadi minimalis.

    43. Bagaimana kalau kita mulai dari awal?

    44. Ucapkan “sampai ketemu” sebelum “selamat tinggal”

    45. Buang barang yang menimbulkan kebisingan visual

    46. Satu masuk, satu keluar

    47. Jangan ulangi “kesalahan concorde”

    48. Cepat mengakui kesalahan agar kita terus tumbuh.

    49. Berpikirlah bahwa membeli adalah menyewa.

    50. Tidak perlu membeli karena murah.

    51. Jika jawabannya bukan sangat butuh, katakana tidak.

    52. Barang kita butuhkan akan kembali pada kita.

    53. Bersyukurlah.

    54. Membuang barang bisa dianggap mubazir. Namun, mubazir

    merupakan rasa bersalah yang membuat kita menahan barang.

    55. Barang yang dilepaskan adalah barang yang akan diingat selamanya.

    2.2.1.4 Ciri Hidup Orang Minimalis

    • Mengubah Pola Pikir

    Hidup di jaman sekarang yang semua serba mudah untuk

    dijangkau sangat berpengaruh pada sikap dan pola pikir

    seseorang. Yang seharusnya barang tersebut tidak perlu dibeli

    tapi terlanjur sudah dibeli, sedangkan untuk membayar sesuatu

    yang merupakan kebutuhan malah tidak mampu, dan itu karena

    hanya memikirkan citra diri. Dengan hidup minimalis, pola pikir

    yang impulsif tidak akan muncul.

    • Pengendalian Diri

    Tahap kedua setelah mengubah pola pikir. Pengendalian

    diri adalah kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku

    untuk mencapai tujuan tertentu. Mengambil sikap untuk

  • 20

    menahan diri, tidak mengikuti nafsu dapat membantu untuk

    mengambil keputusan dan membedakan mana yang kebutuhan

    dan mana yang keinginan.

    • Fokus

    Kemampuan konsentrasi pada tingkat kepekaan pada

    suatu objek tanpa menambahkan hal lainnya yang bisa

    mengurangi bahkan menghilangkan kualitas konsentrasi.

    • Sehat

    Kesehatan bersifat menyeluruh mengandung empat

    aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam

    kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut :

    1. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan

    mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang

    secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh

    berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

    2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni

    pikiran, emosional, dan spiritual.

    a. Pikiran yang sehat tercermin dari cara berpikir atau

    jalan pikiran.

    b. Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan

    seseorang untuk mengekspresikan emosinya,

    misalnya takut, gembira, kuatir, sedih, dan

    sebagainya.

    c. Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang

    dalam mengekspresikan rasa syukur pujian.

    Dengan kata lain, sehat spiritual adalah keadaan

    dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua

    aturan-aturan agama yang dianutnya.

    3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu

    berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara

    baik, tanpa membedakan ras, suku, agama, kepercayaan,

    status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling

    toleran dan menghargai.

  • 21

    4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang

    (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang

    menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap

    hidupnya sendiri atau keluargnya secara finansial. Bagi

    mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia

    lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak

    berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang

    berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai

    kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti,

    misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan

    kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan

    lainnya bagi usia lanjut.

    • Bahagia

    Bahagia adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang

    ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan,

    kenikmatan, atau kegembiraan yang intens.

    • Positif

    • Minimalis menjauhi pola pikir yang lebih banyak dalam artian

    cara pandang yang melihat bahwa makin banyak mendapatkan

    dan mengonsumsi serta belanja barang-barang maka akan makin

    baik; bahwa lebih besar itu lebih baik, sehingga terkubur dalam

    tumpukan barang-barang. Orang minimalis lebih memilih

    merangkul keindahan yang ditimbulkan oleh kepemilikan

    barang yang sedikit, estetika hidup hemat, hidup puas dengan

    memiliki apa-apa yang dibutuhkan dan apa-apa yang benar-

    benar membahagiakan. Orang minimalis pun sadar, memiliki

    barang yang banyak tidak akan membuat kita bahagia. Memiliki

    banyak dan itu sungguh membuat hidup menjadi makin tidak

    bermakna. Alhasil, mengisi hidup dengan apa-apa yang ramai

    dan ingar bingar tidak lagi diinginkan, tetapi justru dihindari.

    Nilai-nilai minimalis itu terletak pada kualitas, bukan pada

    kuantitas, dalam semua bentuk.

  • 22

    2.2.2 Hasil Wawancara

    2.2.2.1 Hasil Wawancara Konten

    Penulis melakukan wawancara dengan seorang minimalis

    Indonesia bernama Lia Rifany Sebayang. Penulis menjelaskan bahwa

    tujuan penulis melakukan wawancara ini adalah sebagai salah satu

    syarat untuk tugas akhir ini. Penulis juga menjelaskan bahwa tugas

    akhir penulis adalah perancangan publikasi hidup minimalis.

    Penulis bertanya apakah yang menginspirasi Fany untuk

    memilih hidup sebagai minimalis, dan jawaban Fany adalah gaya hidup

    minimalis sangat berpengaruh positif pada hidupnya. Selain itu Ia

    merasakan lebih banyak bersyukur dengan apa yang dia punya. Serta

    dapat menabung untuk keperluan masa depan. Yang diperlukan pemula

    untuk melakukan hidup minimalis adalah sadar diri atau mawas diri,

    jangan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, saat

    membeli barang selalu bertanya pada diri sendiri “Apakah barang

    tersebut bermanfaat untuk saya sekarang sampai dikemudian hari?”

    Lalu penulis bertanya apa tanggapan Fany tentang gaya hidup

    zaman sekarang, lalu Fany menjawab, bahwa di era digital ini orang

    gampang sekali untuk mendapatkan informasi. Dengan informasi yang

    didapat dengan mudah dan cepat itu berpengaruh menumbuhkan

    keinginan seseorang untuk memiliki barang. Apalagi dengan adanya

    influencer di sosial media, jika kita follow influencer di Instagram, dan

    saat influencer tersebut menggunakan produk tertentu, rasanya kiat

    ingin juga memiliki produk tersebut. Bisa dibilang sosial media

    membuat orang zaman sekarang lebih konsumtif dan cenderung ingin

    menampilkan eksistensinya, dan ada juga yang membeli barang hanya

    demi gengsi yang tinggi”

    Dapat disimpulkan bahwa pengaruh influencer di sosial media

    sangat berdampak dan dapat mempengaruhi pengikutnya.

    2.2.2.2 Hasil Wawancara Teknis

    Penulis melakukan wawancara dengan illustrator bernama

    Dicky Saputra dan Dwie Judha Satria dari Studio Kancata. Penulis

    menjelaskan bahwa tujuan penulis melakukan wawancara ini adalah

  • 23

    sebagai salah satu syarat untuk tugas akhir ini. Penulis juga

    menjelaskan bahwa tugas akhir penulis adalah perancangan publikasi

    hidup minimalis.

    Dicky dan Dwie memberikan saran kepada penulis, sebelum

    kearah visual harus mengenali isi konten buku, informasi yang banyak

    dan tujuan buku akan berat di konten atau ilustrasi. Jika ingin lebih

    banyak pada konten, ilustrasi tidak perlu detail, agar pembaca

    berimajinasi lewat teks. Jika ingin lebih banyak pada visualnya, maka

    kebutuhannya harus tepat. Dengan mengenali anatomi buku, lalu

    dilanjutkan buat dummy lalu sketsa. Penulis disarankan juga untuk

    wawancara orang minimalis Indonesia, karena penulis membuat

    publikasi buku dan akan dipasarkan kepada warga Indonesia. Agar bisa

    menyampaikan pesan tentang hidup minimalis tanpa miskonsepsi dan

    serta pengalaman-pengalaman seorang minimalis dari Indonesia. Dan

    bisa memberitahu bahwa hidup minimalis bisa diterapkan di Indonesia.

    2.2.3 Struktur Buku

    1. Cover Buku (Depan dan Belakang)

    2. Daftar Isi

    3. Prakata

    4. BAB 1 : Apa Itu Hidup Minimalis?

    5. BAB 2 : Kenali Barang Yang Anda Miliki

    6. BAB 3 : 26 Kiat Berpisah Dengan Barang

    7. BAB 4 : Dari Kita Untuk Alam

    8. Penutup

    2.2.4 Data Pembanding

    Berikut ini adalah analisa contoh buku pembanding yang bertemakan

    minimalis :

    Buku Seni Hidup Minimalis oleh Francine Jay

  • 24

    Gambar 2.15 Cover Buku Seni Hidup Minimalis

    Sumber: ebooks.gramedia.com

    Judul Buku : Seni Hidup Minimalis

    Penulis : Francine Jay

    Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

    ISBN : 978-602-03-9844-0

    Jumlah Hal. : 278 Halaman

    Tanggal Terbit : Januari 2019

    Buku ini berisikan bagaimana cara hidup minimalis, tips-tips menjadi

    seorang minimalis, memberikan saran, memulai indahnya kehidupan

    minimalis, membagikan materi berdasarkan pengalaman hidup Francine.

    Visual dari cover buku Seni Hidup Minimalis sangat sederhana,

    dengan menggunakan ilustrasi berbasis vector yang menggambarkan

    sebuah bunga dandelion, dengan adanya ilustrasi bunga dandelion dengan

    harapan memiliki pesan bermakna seperti bunga dandelion tersebut walau

  • 25

    tangkainya kecil dan nampak sederhana, namun serpihan-serpihan kecil

    bunganya yang ringan akan terbang terbawa angin dan dapat menyebar

    kemana pun dan akhirnya dapat tumbuh menjadi bunga yang baru di tempat

    serpihan tersebut jatuh yang membawa kehidupan baru.

    Gambar 2.16 Isi Buku, Bagian Satu

    Sumber: Difoto oleh Penulis

    Tipografi yang digunakan untuk judul buku Seni Hidup Minimalis

    adalah typeface sans serif, bold, berwarna hitam yang membuatnya menjadi

    fokus utama saat melihat cover buku ini dan memiliki tingkat legibility dan

    readability yang tinggi. Serta finishing emboss pada tulisan Seni Hidup

    Minimalis dan nama penulis buku Francine Jay juga ilustrasi bunga

    dandelion yang membuat huruf dan ilustrasi menjadi timbul. Nama penulis

    buku, bunga dandelion, dan logo Gramedia menggunakan warna putih yang

    membuat fokus kedua, ketigas dan keempat. Latar belakang menggunakan

    warna bright PANTONE Primrose Yellow.

    Pada pembagian materi, bagian satu sampai dengan bagian empat

    menggunakan ilustrasi 12 helai daun yang diilustrasikan seperti tertiup

    angin dan juga ada beberapa yang diletakkan diujung bawah seperti daun

    yang gugur namun tidak ada pohonnya. Latar belakang dua halaman

    menggunakan warna bright PANTONE Sun Orange.

  • 26

    Gambar 2.17 Isi Buku

    Sumber: Difoto oleh Penulis

    Headline atau judul yang sangat sederhana dengan menggunakan

    persegi panjang dengan warna PANTONE Sun Orange, dan menggunakan

    huruf sans serif untuk membuat dan menandakan sebuah judul. Seluruh

    bagian isi hanya menggunakan teks dan kurang layout membuat mata lelah

    saat membaca. Ukuran body text dalam buku sudah baik.

    2.2.5 Tentang Penerbit

    Gambar 2.18 Logo Gramedia

    Sumber: gramedia.com

  • 27

    Gramedia Pustaka Utama adalah anak perusahaan dari Kelompok

    Kompas Grameida yang bergerak di bidang penerbitan buku yang didirikan

    sejak 25 Maret 1974.

    Gramedia Pustaka Utama selalu menerbitkan buku-buku bermutu baik

    terjemahan maupun karya asli dalam negeri, diantaranya jenis fiksi adalah

    Harry Potter karya JK Rowling, dan untuk nonfiksi adalah karya Robert

    Kiyosaki, Stephen Covey, Freddy Rangkuti dan lain-lain.

    2.2.6 Analisa SWOT

    • Strength

    Pembahasan dalam buku dibuat straight to the point atau

    langsung pada intinya. Visual dibuat menarik dan relevan

    dengan konsep minimalis.

    • Weakness

    Isi buku banyak white space, dimana orang bisa saja berpikir

    bahwa buku ini hanya memboros tinta juga kertas.

    • Opportunity

    Menjadikan buku dengan kategori self-improvement yang lebih

    menarik sehingga mampu mengajak pembaca untuk melakukan

    suatu kegiatan.

    • Threat

    Di zaman sekarang yang sangat canggih ini, ada fitur atau

    program internet bernamakan Podcast yang berisikan tentang

    rekaman asli audio atau video yang juga merupakan rekaman

    program radio, pertunjukan, atau acara.