bab 2 landasan teorilibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2... · 2.1 internet dan...

60
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan lobal dan jaringan-jaringan computer yang luas dan berkembang pesat tanpa ada manajemen atau kepemilikan terpusat. Saat ini, internet menghubungkan individu-individu dan perusahaan satu sama lain dengan informasi di seluruh dunia. Internet menyediakan koneksi ke informasi, hiburan, dan komunikasi kapanpun dan dimanapun. Perusahaaan menggunakan internet untuk membangun hubungan lebih dekat dengan pelanggan dan rekan bisnis serta untuk menjual dan mendistribusikan produk mereka dengan lebih efisien dan efektif. Sedangkan pengertian inernet menurut Strauss, et al (2003, p8) adalah sebuah jaringan global dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Banyak dari komputer dalam jaringan tersebut menyimpan file-file, seperti halaman website, yang nantinya dapat diakses oleh semua jaringan komputer. Internet berasal dari kata interconnection networking merupakan dua komputer atau yang lebih saling saling berhungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan di dunia yang seling berinteraksi dan bertukar informasi (Wahana Komputer, 2003, p1). Adapun pengertan intranet adalah jaringan komputer pribadi yang menggunakan protokol internet untuk dapat berbagi data dan informasi secara aman dalam lingkup satu organisasi atau badan atau sistem operas jaringan organisasi tersebut (Ahira, 20..). Prinsip dasar yang menjad tolok ukur perbedaan antara internet dan intranet adalah ruang lingkup akses dan bagi pakai data. Situs dan laman intranet pertama muncul pada 1997-1996. meskipun tak tercatat secara resmi, istilah intranet menjadi umum di antara

Upload: others

Post on 08-Aug-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Internet dan Intranet

2.1.1 Pengertian

Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan lobal dan

jaringan-jaringan computer yang luas dan berkembang pesat tanpa ada manajemen atau

kepemilikan terpusat. Saat ini, internet menghubungkan individu-individu dan

perusahaan satu sama lain dengan informasi di seluruh dunia. Internet menyediakan

koneksi ke informasi, hiburan, dan komunikasi kapanpun dan dimanapun. Perusahaaan

menggunakan internet untuk membangun hubungan lebih dekat dengan pelanggan dan

rekan bisnis serta untuk menjual dan mendistribusikan produk mereka dengan lebih

efisien dan efektif. Sedangkan pengertian inernet menurut Strauss, et al (2003, p8)

adalah sebuah jaringan global dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Banyak

dari komputer dalam jaringan tersebut menyimpan file-file, seperti halaman website,

yang nantinya dapat diakses oleh semua jaringan komputer. Internet berasal dari kata

interconnection networking merupakan dua komputer atau yang lebih saling saling

berhungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan di dunia yang seling

berinteraksi dan bertukar informasi (Wahana Komputer, 2003, p1).

Adapun pengertan intranet adalah jaringan komputer pribadi yang menggunakan

protokol internet untuk dapat berbagi data dan informasi secara aman dalam lingkup

satu organisasi atau badan atau sistem operas jaringan organisasi tersebut (Ahira, 20..).

Prinsip dasar yang menjad tolok ukur perbedaan antara internet dan intranet adalah

ruang lingkup akses dan bagi pakai data. Situs dan laman intranet pertama muncul pada

1997-1996. meskipun tak tercatat secara resmi, istilah intranet menjadi umum di antara

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

8

 

para penggunanya, seperti universitas, perusahaan teknologi, dan organisasi-organisasi

besar.

Intranet juga perlu dibedakan dari ekstranet. Perbedaan di antara keduanya ada

pada hak kases. Intranet hanya dapat diakses oleh karyawan atau orang dalam

perusahaan, sedangkan sumber daya ekstranet dapat diakses oleh pelanggan, penyuplai,

atau pihak lain yang telah mendapat persetujuan. Ekstranet dapat memperluas cakupan

jaringan pribadi ke internet dengan persetujuan dan peraturan khusus.

Intranet dapat dihubungkan dengan internet melalui network gateway yang

dilengkapi firewall. Hal ini untuk menjaga intranet agar tetap bebas dari akses eksternal

yang tidak diinginkan atau disetujui. Gateway juga seringkali mengimplementasikan

pengenalan pengguna, enkripsi pesan, dan seringkali menjadi poin koneksi virtual private

network (VPN) bagi karyawan yang sedang tidak berada di tempat agar tetap dapat

mengakses informasi, sumber daya komputasi, dan komunikasi internal perusahaan.

2.1.2 Manfaat Internet dan Intranet

Sejalan dengan meningkatnya peranan teknologi informasi dalam bisnis maupun

teknologi, akses terhadapt sumber dan jaringan informasi menjadi semakin penting bagi

para pengguna. Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang

berkembang sangat pesat pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi

terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya para pengguna mengenal manfaat apa

yang diperoleh melalui jaringan ini.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari internet sebagai berikut (Wahana

Komputer, 2003, p24):

1. Informasi yang didapatkan lebih cepat dan murah dengan menggunakan aplikasi dan

fasilitas internet seperti: e-mail, www, newsgroup, ftp, gropher, dan lain sebagainya.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

9

 

2. Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi, dengan adanya koran, majalah, brosur

dalam internet, dan sebagainya.

3. Media promosi, misalnya pengenalan, pemesanan produk perusahaan.

4. Komunikasi interaktif melalui e-mail, video conferencing, IRC, dan sebagainya.

5. Sebagai alat penelitian dan pengembangan.

6. Sebagai alat pertukaran data.

Dan masih banyak lagi manfaat yang diperoleh apabila seseorang mempunyai

akses ke internet. Misalnya, informasi untuk kehidupan pribadi, seperti kesehatan,

rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, sosial. Informasi untuk kehidupan

profesional atau pekerja seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, asosiasi

profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai forum komunikasi.

Sedangkan manfaat/ keuntungan intranet (Ahira, 2011), adalah:

1. Produktivitas tenaga kerja: intranet dapat menolong para penggunanya untuk

mencari dan menampilkan informasi lebih cepat serta menggunakan aplikasi yang

relevan dengan fungsi dan tanggung jawab yang sesuai.

2. Waktu: intranet mengizinkan organisasi menyebarkan informasi kepada para

karyawan ketika dibutuhkan. Karyawan dapat memperoleh tautan yang relevan

dengan informasi yang dbutuhkan daripada harus bergantung pada email

3. Komunikasi: intranet dapat menjadi sebuah alat hebat untuk komunikasi antar

komponen organisasi, baik secara vertikal maupun horizontal. Dari sudut pandang

komunikasi, intranet sangat berguna untuk inisiatif strategi komunikasi yang memiliki

jangkauan global di dalam organisasi.

4. Web publishing: dapat mempermudah akses terhadap informasi korporat melalu

hypermedia atau teknologi web. Contohnya buku panduan karyawan, dokumen

keuntungan, kebijakan perusahaan, standar perusahaan, umpan-balik berita, dan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

10

 

pelatihan. Ini semua dapat diakses melalui standar internet pada umumnya seperti

file PDF, file animasi flash, dan aplikasi CGI.

5. Operasional dan manajemen bisnis: intranet juga digunakan sebagai tumpuan atau

platform dalam pengembangan dan penerapan aplikasi untuk mendukung

operasional dan keputusan bisnis di seluruh jaringan perusahaan.

6. Efektif biaya: para pengguna dapat menampilkan informasi dan data melalui

peramban web dari pada harus menggunakan dokumen fisik seperti: panduan

prosedur, jaringan telepon internal, serta formulir-formulir. Ini dapat menghemat

pengeluaran perusahaan terhadap biaya cetak, penggandaan dokumen, dan

pertahanan lingkungan.

7. Kolaborasi terpadu: berkas dan pekerjaan dapat diakses oleh setiap karyawan

sehingga mempermudah kegiatan kerja tim

8. Kemampuan cross-platform: web browser standar telah tersedia di hampir setiap

sistem operasi.

9. Dibangun untuk satu pihak: banyak perusahaan yang menyeragamkan spesifikasi

komputernya. Ini membuat para pengembang intranet untuk menulis aplikasi yang

dapat bekerja untuk satu sistem. Dengan demikian, seorang pengguna dapat tahu

dengan siapa ia sedang berhubungan serta dapat mengatur sendiri pengaturan

akses intranet berdasarkan peran (jabatan dan departemen)

10. Memajukan budaya korporasi; Jangkauan cepat terhadap informasi terbaru; dan

mendukung arsitektur komputasi dstrbutif

 Hasil penelitian Darudianto dan Punta (2007), di PT. Balfour Beatty Sakti Indonesia 

(PT. BBSI), menjelaskan bahwa: tidak adanya sistem informasi menyebabkan  kurangnya 

perencanaan pengadaan persedian material dan persediaan yang dibeli   sebagai safety 

stock  menjadi  berlebihan.  Hal  itu  menyebabkan  penumpukkan  persediaan  sehingga 

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

11

 

operasi perusahaan kurang efisien dan dapat menyebabkan kerusakan pada material itu 

sendiri. Model  persediaan  yang  akan  digunakan  untuk mengatasi masalah  ini  adalah 

model Periodic Order Quantity (POQ) yang merupakan pengembangan dari model dasar 

Economic Order Quantity  (EOQ).  Usulan  pemecahan masalah  akan  diterapkan  dalam 

bentuk sistem  informasi persediaan berupa analisis dan perancangan sistem  informasi 

persediaan material berorientasi objek dengan pendekatan Mathiassen (Jurnal Commit, 

Binus University, 2007)

2.1.3 Istilah dalam Internet dan Intranet

Menurut MCLeod dan Schell (2004, p55), ada beberapa istilah yang berhubungan

dengan internet, antara lain:

1. Website

Menunjukan sebuah computer yang dihubungkan dengan internet yang memuat

hypermedia yang dapat diakses melalui computer lain yang berada dalam jaringan

melalui sebuah hypertext links.

2. Homepage

Berhubungan dengan sebuah halaman utama dari sebuah website. Halaman lain dari

website dapat diakses melalui homepage ini.

3. Electronic mail (e-mail)

Sebuah fasilitas internet yang memungkinkan kita mengirim dan menerimana surat

dalam format digital.

4. World Wide Web

World Wide Web (www atau the web) merupakan system besar terdiri dari server-

server yang menawarkan berbagai jenis informasi kepada semua orang di internet.

Informasi ini bias berbentuk teks biasa, gambar, suara dan tipe data lainnya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

12

 

2.2. Elektronic-Business (e-business)

2.2.1 Definisi E-Business

Menurut Turban (2008, p4), elektronic business atau e-Business merupakan

pengertian yang luas dari e-commerce yaitu tidak hanya membeli dan menjual barang

atau jasa, namun juga melayani konsumennya, bekerja sama dengan rekan kerja, serta

melakukan transaksi elektronik di dalam sebuah organisasi. Elektronic business atau

yang lebih dikenal dengan e-business adalah sebuah kunci bisnis melalui penggunaan

teknologi internet atau merupakan sebagai suatu kegiatan bisnis yang dilakukan secara

otomatis dan semi-otomatis dengan menggunakan system informasi computer. Istilah

yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini,

sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan

teknologi Internet.

E-Business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan system

pemprosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-

Business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan supplier dan mitra bisnis

perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasaan pelanggan secara

lebih baik. E‐bisnis  melibatkan  proses  bisnis  yang  mencakup  seluruh  rantai  nilai: 

pembelian  elektronik  dan  manajemen  rantai  suplai,  pemrosesan  order  elektronik, 

penanganan pelayanan pelanggan, dan bekerja sama dengan mitra bisnis.  

Standar  teknis  khusus  untuk  e‐bisnis  memfasilitasi  pertukaran  data  antara 

perusahaan. E‐bisnis solusi perangkat lunak memungkinkan integrasi proses perusahaan 

intra  dan  inter  bisnis.  E‐bisnis  dapat  dilakukan  dengan menggunakan Web,  Internet, 

intranet, extranet, atau beberapa kombinasi dari ini.

2.2.2 Bagian-Bagian E-Business

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

13

 

Kalakota (2006, p5) menjelaskan, bahwa E-business adalah suatu aktifitas yang

memiliki beberapa bagian yaitu: e-Commerce, ditambah juga bagian yang menjalankan

aplikasi front office dan back office dengan menggunakan mesin untuk menjalankan

proses bisnis modern. E-Business merupakan redefinisi model bisnis lama, dengan

bantuan teknologi untuk memaksimalkan nilai pelanggan dengan strategi menyeluruh.

Maka dapat disimpulkan bahwa e-Business meliputi segala macam fungsi dan

kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, sehingga e-Business berkaitan secara

menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain, pembelian secara electronic

(electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management),

pemprosessan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja

sama dengan mitra bisnis. E-Business member kemungkinan untuk pertukaran data di

antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik melalui web, internet, intranet,

extranet atau kombinasi lainnya.

2.2.3 Tahapan E-Business

Ada empat tahapan pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-

business, dimana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business. Empat

tahapan itu adalah sebagai berikut :

1. Tahap pertama. Mendayagunakan komputer. Komputer menawarkan berbagai

keuntungan bagi sebuah bisnis yaitu banyak dana dan waktu yang dapat dihemat,

dan meningkatkan produktivitas. Kita dapat menuyusun laporan keuangan, membuat

daftar persediaan bahkan membuat materi perusahaan.

2. Tahapan kedua. Mendayagunakan jaringan dan internet. Apa yang ditawarkan

jarinagn computer dan internet bagi sebuah bisnis? Meningkatkan kemampuan

koordinasi dan komunikasi, baik internal dan eksternal, yang pada akhirnya dapat

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

14

 

diterapkan untuk meningkatkan produktivitas. Untuk kepentingan tersebut kita dapat

memanfaatkan e-mail, IRC maupun mailing list.

3. Tahapan ketiga. Membangun dan mendayagunakan web, web menawarkan

informasi selama 24 jam 7 hari dalam satu minggu, kita dapat berbagi informasi

dengan pelanggan sekaligus menjaring pelanggan baru.

4. Tahap keempat. E-commerce. Pada thaap ini, perusahaan telah mempersiapkan dan

membangun fasilitas transaksi online baik dengan pelanggan maupun denagn

supplier ataupun dengan pihak lain yang berkepentingan dengan web.

2.2.4 Keamanan E-Business

E-Business sistem secara alami memiliki risiko keamanan yang lebih besar

daripada sistem bisnis tradisional, oleh karena itu penting untuk e-bisnis sistem untuk

sepenuhnya dilindungi terhadap risiko ini. Sebuah jumlah yang jauh lebih besar orang

memiliki akses ke e-bisnis melalui internet daripada akan memiliki akses ke bisnis

tradisional. Pelanggan, pemasok, karyawan, dan orang lain banyak menggunakan

sistem e-bisnis tertentu setiap hari dan mengharapkan informasi rahasia mereka untuk

tetap aman. Hacker adalah salah satu ancaman besar bagi keamanan e-bisnis. Beberapa

kekhawatiran keamanan umum untuk e-Bisnis termasuk menjaga bisnis dan pelanggan

informasi pribadi dan rahasia, keaslian data, dan integritas data. Beberapa metode untuk

melindungi e-bisnis keamanan dan menjaga informasi aman termasuk langkah-langkah

keamanan fisik maupun penyimpanan data, transmisi data, software anti-virus, firewall,

dan enkripsi untuk beberapa daftar (Wikipedia, Mei 2011).

2.2.4.1 Kunci keamanan terhadap masalah dalam E-Business, adalah sebagai berikut:

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

15

 

1. Privasi dan kerahasiaan (Privacy and confidentiality)

Kerahasiaan adalah sejauh mana usaha membuat informasi pribadi yang tersedia

untuk bisnis lain dan individu [7]. Dengan bisnis apapun, rahasia informasi harus

tetap aman dan hanya dapat diakses oleh penerima yang dimaksud. Namun, ini

menjadi lebih sulit ketika berhadapan dengan e-bisnis khusus. Untuk menjaga

keamanan informasi tersebut, berarti melindungi setiap catatan elektronik dan file

dari akses yang tidak sah, serta memastikan transmisi yang aman dan penyimpanan

data informasi tersebut. Alat seperti enkripsi (penyandian) dan firewall mengelola

masalah khusus dalam e-bisnis.

2. Keaslian (Authenticity)

Transaksi E-bisnis menimbulkan tantangan yang lebih besar untuk membangun

otentisitas karena kemudahan dengan informasi elektronik yang dapat diubah dan

disalin. Kedua belah pihak dalam transaksi e-bisnis ingin memiliki kepastian bahwa

pihak lain adalah siapa yang menjadi tuntutan mereka, terutama ketika pelanggan

tempat pesanan dan kemudian menyerahkan pembayaran elektronik. Salah satu

cara umum untuk memastikan ini adalah untuk membatasi akses ke jaringan atau

pihak dipercaya dengan menggunakan teknologi virtual private network (VPN).

3. Integritas data (Data integrity)

Integritas data menjawab pertanyaan "Dapatkah informasi diubah atau rusak dengan

cara apapun?" Hal ini menyebabkan jaminan bahwa pesan yang diterima identik

dengan pesan yang dikirim. Sebuah bisnis harus yakin bahwa data tidak berubah

dalam perjalanan, entah sengaja atau karena kecelakaan. Untuk membantu

integritas data, firewall melindungi data yang tersimpan terhadap akses yang tidak

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

16

 

sah, sementara hanya back up data memungkinkan harus pemulihan data atau

peralatan rusak [6].

4. Non-repudiation

Kekhawatiran ini berkaitan dengan adanya bukti dalam transaksi. Sebuah bisnis

harus memiliki jaminan bahwa pihak yang menerima atau pembeli tidak dapat

menyangkal bahwa transaksi telah terjadi, dan ini berarti memiliki bukti yang cukup

untuk membuktikan transaksi. Salah satu cara untuk mengatasi non-repudiation

adalah menggunakan tanda tangan digital. Sebuah tanda tangan digital tidak hanya

memastikan bahwa pesan atau dokumen elektronik telah ditandatangani oleh orang,

tapi karena tanda tangan digital hanya dapat dibuat oleh satu orang, juga menjamin

bahwa orang ini tidak dapat kemudian menyangkal bahwa mereka memberikan

tanda tangan mereka.

5. Kontrol akses

Ketika sumber daya elektronik tertentu dan informasi terbatas hanya beberapa

individu yang berwenang, bisnis dan pelanggan harus memiliki jaminan bahwa tidak

ada orang lain dapat mengakses sistem atau informasi. Untungnya, ada berbagai

teknik untuk masalah ini, termasuk firewall, hak akses, identifikasi pengguna dan

teknik otentikasi (seperti: password dan sertifikat digital), Virtual Private Networks

(VPN), dan banyak lagi.

6. Ketersediaan (Availability)

Kekhawatiran ini secara khusus berhubungan dengan pelanggan bisnis sebagai

informasi tertentu harus tersedia ketika pelanggan membutuhkannya. Pesan harus

disampaikan dalam cara yang dapat diandalkan dan tepat waktu, dan informasi

harus disimpan dan diambil sesuai kebutuhan. Karena ketersediaan layanan penting

untuk semua e-bisnis website, langkah-langkah harus diambil untuk mencegah

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

17

 

gangguan layanan oleh peristiwa-peristiwa seperti listrik padam dan kerusakan

infrastruktur fisik. Contoh: untuk alamat ini termasuk  backup data, sistem

pemadaman api, Power Supply (UPS) sistem, perlindungan virus, serta memastikan

bahwa ada kapasitas yang memadai untuk menangani tuntutan yang ditimbulkan

oleh lalu lintas jaringan yang berat.

2.2.4.2 Tindakan Keamanan Umum untuk E-Sistem Bisnis

Berbagai bentuk keamanan ada untuk e-bisnis. Beberapa pedoman keamanan

umum termasuk di daerah keamanan fisik, penyimpanan data, transmisi data,

pengembangan aplikasi, dan sistem administrasi.

1. Keamanan fisik (Physical security)

Meskipun e-bisnis yang bisnis dilakukan secara online, masih ada langkah-langkah

keamanan fisik yang dapat diambil untuk melindungi bisnis secara keseluruhan.

Meskipun bisnis dilakukan secara online, gedung tempat server dan komputer harus

dilindungi dan memiliki akses terbatas pada karyawan dan orang lain. Misalnya,

ruangan ini hanya memungkinkan pengguna berwenang untuk masuk, dan harus

memastikan bahwa "jendela, turun plafon, saluran udara yang besar, dan dibesarkan

lantai" tidak mengizinkan akses mudah ke orang yang tidak sah. Lebih disukai

barang-barang penting akan disimpan di sebuah ruangan ber-AC tanpa jendela.

Pelindungan  terhadap lingkungan  sama pentingnya  dalam melindungi

keamanan  fisik  terhadap  pengguna yang tidak sah.  Ruangan  dapat melindungi 

peralatan terhadap  banjir  dengan menjaga  semua peralatan  terangkat  dari lantai. 

Selain itu,  ruangan harus  mengandung  pemadam api  jika terjadi kebakaran. 

Organisasi harus memiliki rencana pengamanan terhadap api dalam kasus situasi ini 

muncul.  Selain menjaga  keamanan  server  dan komputer,  juga  harus  menjaga 

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

18

 

keamanan  fisik dari  informasi rahasia  penting.  Ini termasuk  informasi klien  seperti

nomor  kartu kredit,  cek,  nomor  telepon, dll.  Ini juga  termasuk semua  informasi

pribadi organisasi.  

Mengunci salinan fisik dan elektronik dari data ini di laci atau lemari merupakan

salah satu ukuran tambahan keamanan. Pintu dan jendela yang mengarah ke daerah 

ini juga harus aman terkunci. Karyawan hanya yang perlu menggunakan informasi ini

sebagai  bagian dari pekerjaan  mereka harus diberi  kunci.  Informasi penting  juga

dapat  disimpan aman  dengan menjaga  backup  file dan  memperbarui informasi

tersebut secara teratur. 

"Situs Failover" dapat dibangun jika ada masalah dengan lokasi utama. Situs

ini harus menjadi seperti lokasi utama dalam hal perangkat keras, perangkat lunak,

dan fitur keamanan. Situs ini dapat digunakan dalam kasus kebakaran atau bencana

alam di situs aslinya. Hal ini juga penting untuk menguji situs "failover" untuk

memastikan itu benar-benar akan bekerja jika diperlukan.

2. Penyimpanan data (Data storage) 

Menyimpan data dengan cara yang aman adalah sangat penting untuk semua

bisnis, tetapi terutama untuk e-bisnis di mana sebagian besar data yang disimpan

secara elektronik. Data yang bersifat rahasia tidak boleh disimpan pada server e-

bisnis ", tapi malah pindah ke komputer lain fisik yang akan disimpan. Jika mungkin

mesin ini tidak boleh langsung terhubung ke internet, dan juga harus disimpan di

tempat yang aman. Informasi tersebut harus disimpan dalam format terenkripsi.

Setiap informasi yang sangat sensitif tidak boleh disimpan jika mungkin. Jika

tidak perlu disimpan, harus terus hanya beberapa yang dapat diandalkan mesin

untuk mencegah akses mudah. Langkah-langkah keamanan tambahan harus diambil

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

19

 

untuk melindungi informasi ini (seperti kunci pribadi) jika memungkinkan. Selain itu,

informasi hanya harus disimpan untuk jangka waktu yang singkat, dan setelah itu

tidak lagi diperlukan harus dihapus untuk mencegah jatuh ke tangan yang salah.

Demikian pula, backup dan salinan informasi harus disimpan yang aman dengan

langkah-langkah keamanan yang sama seperti informasi yang asli. Setelah cadangan

tidak lagi diperlukan, itu harus hati-hati namun menyeluruh dihancurkan.

3. Transmisi data dan pengembangan aplikasi

Semua informasi sensitif yang dikirim harus dienkripsi. Bisnis dapat memilih untuk

menolak klien yang tidak dapat menerima tingkat enkripsi. Informasi rahasia dan

sensitif juga harus tidak pernah dikirim melalui e-mail. Jika itu harus, maka juga

harus dienkripsi.

4. Sistem administrasi

Keamanan pada sistem operasi default harus ditingkatkan segera. Patch dan update

perangkat lunak harus diterapkan secara tepat waktu. Perubahan sistem konfigurasi

semua harus disimpan dalam log dan segera diperbaharui. Sistem administrator

harus terus mengawasi kegiatan yang mencurigakan dalam bisnis dengan memeriksa

file log dan meneliti kegagalan logon diulang. Mereka juga bisa audit e-sistem bisnis

mereka dan mencari setiap lubang di keamanan. Hal ini penting untuk membuat

rencana pasti untuk keamanan di tempat tetapi juga untuk menguji keamanan

langkah-langkah untuk memastikan mereka benar-benar bekerja dengan

menggunakan rekayasa sosial, orang yang salah bisa mendapatkan suatu pegangan

dari informasi rahasia. Untuk melindungi terhadap hal ini, staf dapat dibuat

menyadari rekayasa sosial dan dilatih untuk benar menangani informasi sensitif.

E-bisnis  dapat menggunakan  password  untuk login  karyawan,  mengakses

informasi  yang aman,  atau dengan  pelanggan.  Password harus  dibuat  sulit untuk 

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

20

 

menebak. Mereka harus  terdiri dari  huruf dan angka,  dan  setidaknya  tujuh hingga

delapan  digit.  Mereka seharusnya tidak  mengandung  nama, tanggal  lahir, dll 

Password harus sering diganti dan harus unik setiap kali. Hanya pengguna password 

seharusnya  tahu password  dan  tidak boleh  ditulis  atau disimpan  di mana saja. 

Pengguna juga harus terkunci dari sistem setelah sejumlah upaya  logon gagal untuk

mencegah menebak password.  

2.3. Portal Content

2.3.1 Definisi Portal

Portal  intranet  adalah  sebuah  lokasi  pusat  untuk  informasi  dan  aplikasi  dalam 

sebuah  organisasi,  disajikan  dalam  format  elektronik.  Perusahaan,  pemerintah, 

kelompok  nirlaba  dan  institusi  pendidikan  menggunakan  portal  intranet  untuk 

memfasilitasi fungsi organisasi. Portal  intranet menyediakan titik pusat akses  informasi 

dan aplikasi (Evans, 2010).

Kalakota  (2001,  p87‐88)  menjelaskan  bahwa  portal  sebagai  perantara  atau 

penengah  yang  menawarkan  suatu  pelayanan  yang  berkumpul  untuk  kelompok 

pengguna  yang  spesifik.  Portal  terjadi  ketika  pemain‐pemain  baru  sukses  dalam 

menempatkan  diri  di  antara  konsumen  dan  pemasok.  Biasanya,  secara  ekstrim 

konsumen yang difokuskan oleh para pemain baru memasuki rantai yang berhubungan 

dengan ketidakpuasan secara spesifik dengan sistem saat ini dalam menjalankan bisnis. 

Adapun menurut Turban (2002, p29), portal adalah gerbang besar di mana lewat portal 

tersebut  para  karyawan,  rekan‐rekan    bisnis,  dan  masyarakat  dapat  mengakses 

informasi  perusahaan  dan  berhubungan  serta  berkolaborasi  sebagaimana  yang 

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

21

 

dibutuhkan. Banyak perusahaan yang bergerak menuju konfigurasi jaringan yang sama. 

Saat  ini,  sangat  tidak  mungkinmelakukan  bisnis  dengan  para  rekan  bisnis  tampa 

dihubungkan melalui internet, ekstranet atau EDI (Extranet Data Interchange). Menurut 

Turban  (2002, p66) portal dikembangkan dari mesin pencari dalam suatu usaha untuk 

melengkapi pintu gerbang yang komprehensif menuju internet.  

Hasil penelitian Levy (2009) dengan judul ”Content portal an effecitve from

organization” menyatakan bahwa: platform Portal yang sangat umum digunakan adalah

yang memenuhi banyak kebutuhan, yang memungkinkan informasi dan pengetahuan

disediakan di portal ini. Portal adalah platform utama untuk solusi manajemen

pengetahuan dan untuk aplikasi konten yang kaya; aksesibilitas telah ditemukan menjadi

faktor penting untuk menggunakan portal dan kesuksesan bisnis.  Metode  yang 

dilaporkan  adalah  berdasarkan  konteks  bukan  oleh  format  pengetahuan.  Berkaitan 

konteks untuk proses kerja dan kebutuhan pengguna utama sebagaimana didefinisikan 

oleh  pengguna  lapangan,  hasil  yang  tinggi  dari  tingkat  kegunaan  portal,  karena  itu 

dibangun secara efektif  (Levy.  Jurnal Praktek Manajemen Pengetahuan, Vol. 10, No 2, 

Juni 2009) 

2.3.2 Tipe Portal

Menurut Diana (2001, p16) portal merupakan semacam pintu gerbang yang

menjadi titik awal penjelajahan di internet ke mana saja. Ada tiga tipe portal :

1. Portal Horizontal

Yaitu portal yang menyediakan beraneka ragam informasi dan layanan seperti

www.yahoo.com , www.msn.com.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

22

 

2. Portal Vertkal

Portal yang menyediakan informasi dan layanan tertentu sesuai dengan kebutuhan

dan segmentasi khusus, seperti www.amazon.com untuk pembelian buku, kaset,

video, CD, dan sejenisnya serta www.indo.com

3. Portal Wireless

Portal yang diakses lewat telepom genggam (ponsel).

2.3.3 Definisi Content

Menurut Nakano (2002, p191), content adalah hal yang digunakan kembali dan

indikasinya membuka makna baru yang mengambil inti dari nilai ekonomis tambahan

dari aset berharga yang tidak dapat dipisahkan, seperti teks, grafik, dan berbagai tipe

media. Pada website konvensional, sebuah aset yang eksistensinya dikelilingi dengan

halaman HTML. Penggunaan kembali memungkinkan, tetapi aset itu perlu dikutip dengan

informasi tentang aset itu sendiri, suatu kutipan kadang-kandang ditunjuk sebagai

metadata. Kutipan itu harus mengandung informasi dasar seperti deskripsian,

penciptaannya dan tanggal penciptaannya, bersama dengan informasi pengindeksan,

menggunakan garis penuntun dan informasi berkaitan. Dalam beberapa cara kutipan dari

sebuah aset, apakah itu jenis data primer atau sekunder, tidak berbeda dari jenis data

sebaliknya dari subset metadata. Untuk sebuah kebebasan bergerak kita sendiri, sebuah

aset mengandung metadata deskriptif, dapat melayani sebagai aset yang dapat

dipercaya. Mungkin, hal itu memperoleh identitasnya sendiri. Kutipan content

memerlukan a tag savy respository.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

23

 

2.3.4 Komponen Content

Collins (2001, p45-46, p92-93, p282) menjelaskan bahwa content dibagi menjadi 4

(empat), yaitu :

1. Content Page (s)

Koleksi dari pilihan menu sekunder yang diasosiasikan atau dihubungkan kepada

konteks dari halaman content umum juga disajikan. Pilihan menu ini dilengkapi akses

ke halaman-halaman content tambahan. Feature ini bagian dari halaman content

yang digunakan untuk mengkreasikan bagian tertentu dari koleksi paling besar dari

informasi halaman content. Content page tabs meliputi metrick (sistem menghitung

dengan angka dasar sepuluh), hal lain dan sehari-hari. Untuk masing-masing

halaman content, content page tabs melengkapi jalur logis untuk mengorganisasikan

koleksi informasi berhubungan yang mengandung halaman content.

2. Content Page (halaman konten)

Informasi ini disajikan pada jendela utama browser yang diasosiasikan dengan

pilihan menu portal atau pilihan navigasi lain yang dipilih oleh pengguna portal

perusahaan. Ini adalah jendela atau rangka terbesar. Hal ini mengandung satu atau

banyak jendela content, content page tabs, dan informasi yang relevan tentang

content (pandangan peripheral). Masing-masing halaman content mengandung

bagian tertentu yang logis dari golongan yang lengkap dari fungsi-fungsi bisnis dan

mengandung aplikasi-aplikasi pelayanan sendiri pada solusi portal perusahaan.

3. Content Window (s) (jendela konten)

Koleksi informasi yang berisi halaman content dapat menjadi jendela single atau

beberapa jendela informasi yang berisi halaman content yang sama. Ini adalah

jendela content yang menyusun objek data pada organisasi. Koleksi dari jendela

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

24

 

content yang berhubungan sering dikelompokkan bersama dan disajikan dalam

halaman content.

4. Content-Relevant Information (informasi yang relevan tentang konten)

Beberapa tambahan feature dapat terlihat pada seksi informasi dari portal

perusahaan untuk akses yang mudah oleh para penggunannya. Hal ini direfleksikan

pada seksi pandangan peripheral dari deskop. Seksi dari desktop portal mengandung

notifikasi dan hyperlinks untuk informasi penting yang diperlukan para pengguna

untuk mengakses organisasi. Contoh desktop portal yang kedua dengan penampilan

yang berbeda dengan layout dapat dilihat pada interface pengguna toptier. Hal ini

termasuk :

a. Tools (peralatan)

Untuk mengakses kolaborasi, komunikasi dan aplikasi yang standart pada

organisasi.

b. Navigation (navigasi)

Untuk melengkapi pilihan navigasi tambahan, yang mengandung banyak data

dan pengetahuan yang cukup, yang menghubungkan atau relevan dengan

informasi yang disajikan pada halaman content.

c. Untuk melengkapi pesan-pesan penting yang berhubungan dengan konteks

halaman content dan perlu membawa perhatian dari pengguna portal

perusahaan.

Menurut Collins (2001, p147) content access (akses content), terbagi menjadi:

Corporate intranet / intranet perusahaan

a. Database/ Data Wherehouse

b. Directories / direktori

c. Document Repositories / repositori dokumen

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

25

 

d. EDI (Electronic Data Interchange) / pertukaran data elektronik

e. E-mail Respositories -repositori surat elektronik

f. File Servers / server file

g. Image and Fax Repositories / repositori gambar dan faksimili

h. Mainframe Reports / laporan mainframe

2.3.5 Content Managemen System

Nakano (2002, p33) menjelaskan bahwa content management adalah tata tertib

yang mengatur waktu secara akurat, bekerjasama, pengulangan dan pengembangan

yang dapat direproduksi dari properti web. Hal ini mengkombinasikan mekanisme untuk

menyimpan koleksi aset web degan memproses aktivitas yang sempurna dari manusia

dan mesin di dalam organisasi. Content managemen merepon kombinasi unik masalah

yang disikapi oleh pengembangan web.

Solusi content management harus mengambil perhitungan kebutuhan dan

memotivasi sebagian besar pemegang saham, termasuk para pengembang web, para

kontributor content, para pemilik bisnis, para administrator content, para manajer

produksi dan para eksekutif (Nakano ,2002, p43). “Content management” saat ini hanya

dapat digunakan untuk menunjuk para prinsip dan praktek seputar pengembangan,

peraturan, pemeliharaan dan menguraikan content dalam organisasi. Sebagaimana hal

yang lebih umum untuk menemukan para praktisis manajemen konten daripada para

ilmuan manajemen content (Nakano ,2002, pxxvi).

Menurut Collins (2001, p38-39) content management adalah penerbit dan

pendistribusian elemen pendukung kreasi content, otorisasi dan termasuk (atau di luar

dari) koleksi-koleksi content portal perusahaan. Sebagaimana aturannya, organisasi-

organisasi memiliki isi dari informasi dan materi referensi untuk menyiapkan portal

perusahaan. Ada kebijakan-kebijakan baru, prosedur-prosedur, bentuk-bentuk, contoh-

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

26

 

contoh, pengumuman-pengumuman, jadwal-jadwal dan masih banyak lagi yang

diperlukan untuk mendorong karyawan-karyawan secara berkesinambungan. Content

tersedia dari desktop portal perusahaan yang harus siap untuk didistribusikan pada

banyak online, siap didownload, atau format hard-copy. Manajemen content dan

tampilan integrasi third-party yang tersedia pada produk-produk software portal memiliki

faktor-faktor penting untuk memeriksa dan mencocokkan pada kebutuhan-kebutuhan

organisasi. Manajemen content tergantung kepada sejumlah responsibilitas atau

departemen-departemen yang menunjang informasi pada portal perusahaan.

Di dalam fungsi nyata yang memberikan solusi portal perusahaan seperti

personalisasi content atau penambahan yang mungkin dipusatkan, sebagaimana lainnya

seperti kreasi content dan kualitas informasi yang disajikan mungkin tidak berpusat.

Identifikasi para ahli daerah bisnis yang bertanggungjawab untuk kelangsungan tinjauan

kemabali dan garansi-garansi tambahan yang memerlukan informasi untuk

memberitahukan keputusan.

Adapun menurut Turban (2002, p878) content management adalah manajemen

content sebuah website. Content dapat diciptakan secara in house dan atau dibeli dari

sumber third-party. Manajemen content dimulai dengan pemasok-pemasok yang baik

dan kemudian mengumpulkan, menstandarisasi, mengklasifikasikan, hosting dan terus

menerus memperbaharui data katalognya. Hal tersebut bukanlah tugas yang kecil,

berdasarkan hal itu organisasi-organisasi yang berpotensi membeli dalam jumlah besar

memiliki ratusan pemasok, masing-masing menggunakan format-format data yang

berbeda dan daftar istilah untuk mendeskripsikan bagian-bagian katalognya. Secara

spesifik, manajemen content katalog berharga dan sulit untuk alasan-alasan berikut ini:

1. Content katalog yang ada lebih sering berdasarkan tulisan atau dakam bentuk

elektronik, content biasanya tidak siap untuk e-commerce yang dinamis.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

27

 

2. Content dalam perbedaannya dan seringkali format-formatnya tidak dapat

dicocokkan.

3. Sangat sedikit standarisasi jalur produk ini yang tidak dijabarkan, bahkan untuk

komoditas yang sama atau pemasok yang sama.

4. Informasi produk jarang dikatagorikan atau di klasifikasikan.

5. Perubahan yang sering dapat diharapkan.

6. Informasi yang dapat diuraikan harus dikombinasikan dengan informasi contract

critical, seperti harga yang di negosiasikan, untuk setiap pembelian yang dilakukan

oleh organisasi.

Collins (2001 p127-128) menjelaskan bahwa content management system untuk

menyetujui dan menghamburkan dokumen-dokumen secara luas adalah penting untuk

menyiarkan pengetahuan yang diakumulasikan dari pengalaman-pengalaman yang lalu

dan sekarang dalam organisasi. Tipe informasi yang diinginkan organisasi untuk publikasi

mencakup laporan-laporan yang kompetitif, forecasts dan peninjauan kembali, kebijakan-

kebijakan dan prosedur-prosedur, materi pelatihan, surat kabar secara berkala.

Tantangan manajemen content menentukan:

1. Materi dan dokumentasi apa yang dibutuhkan untuk dipublikasikan bagi portal

perusahan.

2. Bagaimana dan kapan informasi ini dipublikasikan

3. Dimana informasi-informasi itu ditempatkan dalam portal perusahaan

4. Siapa yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan informasi yang

dipublikasikan

5. Bagaimana karyawan-karyawan di dalam organisasi itu diberitahu tentang

penempatan materi yang dipublikasikan tersebut.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

28

 

2.3.6 Fungsi Content Management

Berdasarkan pendapat Nakano (2002, p34) infrastruktur a content management

terdiri atas subsistem yang memenuhi empat fungsi berikut ini :

1. Kreasi content dan perubahan subsistem

Kreasi content dan perubahan subsistem terdiri dari alat-alat perubahan content,

seperti editor HTML, pengolahan kata, editor gambar, dan editor XML. Variasi yang

luas dari peralatan merefleksikan fakta bahwa masing-masing jenis dari spesialis

conten, seperti pengkreasian seni ilustrasi atau telepon yang mendukung hubungan

pengkreasian tiket bermasalah, menjadi paling efisien ketika para individu

menggunakan peralatan yang sesuai untuk keahlian merekadan daerah permasalah.

Pekerja dari kreasi content dan perubahan subsistem adalah mengakses masukan,

hasil dari proses pemilikan yang tidak sah dalam pemasukan seperti memeriksa

kesalahan, memeriksa bentuk dan kapan saja dapat memberikan kemungkinan

umpan balik secara langsung kepada para pengguna peralatan tentang hasil dari

aksinya.

2. Repositori content and versioning

Repositoru subsistem melengkapi penyimpanan, akses, perbaikan, pengindeksan,

versioning, dan konfigurasi manajemen content. Content termasuk files, aset-aset

database, dan aset terstruktur.

3. Subsistem alur kerja dan routing

Subsistem alur kerja mengatur penyerahan, pekerjaan teratur yang menangani

notifikasi aktivitas bersama dari banyak spesialis yang diperlukan untuk

mengkreasikan, mengubah, tes, review, dan menerima the pletero of simple dan

tipe-tipe aset pada repositori yang berlawanan. Subsistem ini membutuhkan

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

29

 

kesadaran repositori content untuk mengizinkan aksi pekerjaan yang menyebabkan

perubahan repositori.

4. Deployment dan manajemen operasional

Deployment dan subsistem manajemen operasi memperbanyak beragam tipe aset

dari lingkungan pengembangan menuju produksi. Hal itu menjadikan efisien dan

dapat dipercaya. Itu membutuhkan mekanisme yang sederhana untuk melengkapi

jaminan positif ketika hal tersebut mendeteksi adanya suatu kondisi yang salah.

Keefektifan dan penguraian dan subsistem operasi itu diukur dari reliabilitas dan

pelayanan, ketika meminimalkan usaha administrasi.

2.4. Website

2.4.1 Pengertian Website

Berdasarkan pendapat Sardi (2004, p4), website adalah sekumpulan dokumen

yang dipublikasikan melalui jaringan internet ataupun intranet sehingga dapat diakses

oleh user melalui web browser.

2.4.2 Kriteria Website yang baik

Berdasarkan pendapat Laudon dan Laudon (2002, p17), “website adalah

keselurhan dari pemeliharaan halaman www oleh organisasi atau individual”. Sedangkan

menurut pendapat Laudon dan Laudon (2002, p273), “Homepage adalah tampilan layar

teks dan grafik www yang menyambut user dan menjelaskan pembangunan halaman

oleh organisasi”. Menurut Frank (2000, p141-146), ada beberapa hal yang penting dalam

suatu situs, yaitu:

1. Buat suatu kondisi dimana konsumen akan tertarik untuk segera bertransaksi. Ini

dapat dilakukan dengan menempatkan produk unggulan pada halaman pertama, lalu

arahkan mereka menuju produk-produk lainnya.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

30

 

2. Buat halaman yang menjelaskan gambaran perusahaan, konsumen ingin mengetahui

dengan siapa mereka melakukan bisnis, oleh karena itu disediakan halaman situs

yang menjelaskan profil perusahaan, visi dan misi, serta lainnya.

3. FAQs (Frequently Asked Questions)

4. FAQs adalah sarana utama bagi konsumen jika menginginkan jawaban yang cepat

dan sederhana dari pertanyaan mereka.

5. Objek dari FAQs adalah semua pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang mungkin

ditanyakan konsumen.

6. Buat suatu urutan yang baik dalam FAQs atau buat dalam suatu kategori yang

mempermudah konsumen membaca informasinya.

7. Full Contact Information – alamat perusahaan, telepon, fax, e-mail

a. Konsumen ingin mengetahui bahwa bisnis perusahaan benar-benar nyata, maka

untuk membuktikannya dengan memberikan beberapa cara untuk menghubungi

perusahaan.

b. Halaman Kontak (Contact Page) yang baik dapat membantu menaikkan tingkat

kepercayaan terhadap bisnis perusahaan.

8. Kebijakan Privasi

Perusahaan harus memberikan kepercayaan kepada konsumen, bahwa perusahaan

menjamin privasi masing-masing konsumen.

2.4.3. Cara Membangun Website Portal

Situs portal adalah gerbang ke World Wide Web (www). Banyak orang menyalah

gunakan "situs portal" untuk merujuk ke homepage situs. Sementara sebuah homepage

biasa bertindak sebagai halaman masuk ke situs web tertentu, situs portal bertindak

sebagai titik awal untuk semua informasi website. Situs portal dapat horisontal atau

vertikal. Situs portal horisontal, seperti Yahoo atau MSN, berisi semua informasi situs dan

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

31

 

link situs web untuk bertindak sebagai titik awal untuk semua konten website lain. Situs

portal vertikal, seperti Garden.com atau Fool.com bertujuan untuk menjadi titik awal

untuk niche tertentu (Kaye, 2011).

Berikut ini adalah Petunjuk/ Panduan (Instructions) membangun Website Portal,

yang dikemukakan oleh Kaye (2011):

1. Buatlah daftar semua jenis konten yang diperlukan untuk situs portal yang akan

dibuat. Jika akan membuat sebuah portal horisontal, maka diperlukan berita, harga

saham, cuaca, kalender, mesin pencari dan semua email yang terkandung dalam

portal yang akan dibuat. Jika akan menciptakan sebuah portal vertikal, hanya

mencakup jenis konten khusus untuk niche Anda dan membatasi untuk hanya

berfokus pada niche topik yang ditetapkan. Misalnya, jika akan dibuat sebuah portal

makanan kesehatan, maka harus meninggalkan harga saham yang tidak

berhubungan dengan makanan kesehatan, dan hanya mencakup berita yang

berhubungan dengan industri kesehatan atau makanan.

2. Membeli atau membuat konten Anda sendiri seperti tercantum dalam Langkah satu

di atas. Meskipun banyak konten ini dapat ditemukan secara gratis, sebaiknya

membedakan diri dari kompetisi dengan menggunakan kustom konten berkualitas

tinggi yang tidak umum tersedia di tempat lain.

3. Buat mesin pencari yang ditargetkan mencari melalui informasi yang luas yang

tersedia di situs yang akan dbuat. Jika akan dibuat sebuah portal horisontal, maka

dibuat mesin pencari untuk mencari seluruh Web untuk data. Jika akan dibuat

sebuah portal vertikal, maka harus dibuat mesin pencari yang melakukan pencarian

melalui situs-situs lain dalam kategori niche terkait.

4. Personalisasi pengalaman portal untuk pengguna. Jadilah intuitif dan membuat

personalisasi berdasarkan sejarah/riwayat browser pengguna. Menawarkan versi

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

32

 

yang berbeda dari portal berdasarkan dari negara mana pengunjung masuk.

Membawa berita berdasarkan istilah penelusuran pengunjung telah mencari

sebelumnya. Menawarkan personalisasi canggih, seperti tata letak halaman dan

skema warna, dengan memungkinkan pengguna untuk menetapkan preferensi

mereka sendiri dan menyesuaikan pengalaman pengguna berdasarkan preferensi ini.

Menyimpan informasi pengunjung yang menggunakan browser cookies.

5. Bagilah link ke saluran atau subdivisi untuk menjaga jumlah besar portal informasi

terorganisir. Setiap saluran berisi jenis spesifik aplikasi portal atau direktori informasi

seperti berita, harga saham, mencari situs web dan cuaca. Menampilkan data aktual

dan bukan hanya link ke data. Misalnya, menampilkan saluran cuaca benar-benar

akan menunjukkan cuaca dan bukan hanya berisi link ke situs cuaca.

6. Tampilkan saluran standar, atau kolom, bagi pengunjung portal waktu pertama.

Personalisasi homepage dengan menampilkan hanya saluran pengunjung ingin

melihat dalam urutan pengunjung memilih pada kunjungan berikutnya.

7. Integrasikan fungsionalitas Web 2.0 dengan menambahkan dalam fungsi komunitas

dan user-generated content seperti kelompok, forum, komentar, blog dan upload

video.

2.5. Metode Analisis

2.5.1 Analisis Porter

Menurut Turban (2004, p64), analisis Porter menggambarkan lima kekuatan

persaingan dalam industri, yaitu :

1. Pendatang Baru Potensial

Ancaman masuknya pendatang baru pada suatu industri yang membawa kapasitas

baru, keinginan untuk merebut bagian pasar serta sering kali juga sumber daya yang

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

33

 

besar. Akibatnya harga bisa jadi turun atau biaya membengkak sehingga

mengurangi laba perusahaan.

2. Produk Pengganti/ Substitusi

Produk pengganti yang membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan

harga tertinggi yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Posisi dalam

menghadapi produk pengganti mungkin merupakan persoalan tindakan industri

secara kolektif.

3. Keuatan Tawar Menawar Pembeli

Kekuatan tawar menawar dari pembeli yang sering menyebabkan harga turun, tawar

menawar mutu lebih tinggi, dan permintaan pelayanan lebih baik, lebih - lebih pada

sekelompok pembeli dalam jumlah besar. Oleh karena itu, perlu seleksi pembeli,

mana pembeli yang mempunyai kekuatan tawar menawar dan mana segmen dalam

industri tersebut yang mempunyai kekuatan kurang atau lebih.

4. Kekuatan Tawr Menawar pemasok

Ancaman dari pihak pemasok terhadap industri yang berusaha menaikkan harga atau

menurunkan mutu produk. Bahkan sering pemasok didominasi oleh beberapa

perusahaan, sedangkan industri tidak mempunyai alternatif lain.

5. Persaingan di Industri Sejenis

Strategi dan perencanan  kedepan untuk dapat bersaing dengan perusahaan  yang 

menjadi pesaingnya. Semakin banyaknya perusahaan yang masuk kedalam  industri 

tersebut membuat perusahaan harus menerapkan suatu strategi dalam menghadapi 

persaingan  di  industri  tersebut  agar  perusahaan  tetap  dapat  bertahan  di  dalam 

pasar.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

34

 

Wheelen dan Hunger ( 2006, p82 ) secara lebih mendalam membahas teori Porter

tentang kekuatan yang mempengaruhi dan menentukan kompetisi dalam sebuah

industri, dalam buku tersebut dikemukakan :

1. Ancaman Pendatang Baru

Menarik atau tidaknya suatu industri bervariasi, tergantung dari seberapa besar

keluar masuknya hambatan yang ada. Ketika hambatan yang masuk pada suatu

perusahaan tinggi dan hambatan keluarnya rendah maka hal tersebutlah yang paling

dianggap menarik. Pandatang baru dalam industri akan membuka kapasitas yang

baru untuk mendapatkan pangsa pasar dan sumber daya yang berkualitas. Karena

alasan itulah, mereka dianggap sebagai ancaman oleh pemain lama. Ancaman dari

pendatang baru akan tergantung juga pada hambatan masuk dan reaksi dari

pesaing. Beberapa kemungkinan hambatan masuk yang akan ditemui, adalah :

a. Skala ekonomi

Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru ke suatu industri karena

memaksa pendatang baru untuk masuk dengan skala besar atau harus memikul

biaya tinggi. Skala ekonomis dalam suatu produksi, riset pemasaran dan layanan

merupakan hambatan utama masuk dalam industri komputer besar.

b. Perbedaan produk

Indentifikasi merek menimbulkan hambatan karena memaksa pendatang baru

mengeluarkan biaya besar untuk merebut kesetiaan pelanggan, iklan, layanan

pelanggan menjadi yang pertama dalam industri dan difernsiasi produk

merupakan beberapa faktor yang menciptakan indentifikasi merek.

c. Modal

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

35

 

Keharusan dalam menanamkan modal yang besar agar dapat bersaing

menimbulkan hambatan masuk, khususnya jika modal tersebut diperlukan untuk

pengeluaran yang bersifat tidak akan kembali, seperti iklan rintisan, riset dan

pengembangan.

d. Switching cost

Perusahaan-perusahaan yang sudah ada mungkin memiliki keunggulan biaya

yang tidak dimiliki oleh calon pendatang baru, terlepas dari ukuran dan skala

ekonomis yang mereka capai. Keunggulan ini dapat bersumber dari pengaruh

kurva belajar dan pengaruh kurva pengalaman.

e. Akses ke saluran distribusi

Pendatang baru tentu saja harus mengembangkan distribusi produk atau jasa

mereka.

f. Peraturan pemerintah

Pemerintah dapat membatasi atau bahkan melarang masuknya pendatang baru

ke dalam industri, melalui tindakan - tindakan seperti keharusan adanya izin dan

pembatasan akses ke bahan baku.

2. Persaingan di antara pemain yang ada

Kekuatan ini paling berpengaruh dibandingkan dengan empat kekuatan yang ada,

strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil jika strategi itu

memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan strategi yang dijalankan oleh

perusahaan pesaing. Intensitas persaingan di antara perusahaan yang bersaing

cenderung meningkat ketika jumlah pesaing bertambah, ketika perusahaan yang

bersaing menjadi setara besarnya dan kemampuannya, ketika permintaan produk

industri menurun dan ketika potongan harga menjadi biasa.

3. Ancaman dari produk dan jasa pengganti

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

36

 

Tekanan dalam persaingan membuat perusahaan menciptakan suatu produk

pengganti sebagai strategi dalam bersaing. Kekuatan kompetitif produk pengganti

paling mudah diukur dari seberapa besar pangsa pasar yang direbutnya dan rencana

perusahaan produk pengganti tersebut untuk meningkatkan kapasitas serta

penetrasi pasar.

4. Kekuatan tawar menawar dari pembeli

Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi yang lebih panjang atau

pelayanan khusus untuk memperoleh loyalitas pelanggan ketika kekuatan tawar dari

konsumen sangat luar biasa. Kekuatan tawar menawar konsumen juga lebih besar

ketika produk yang dibeli bersifat standar atau tidak berbeda.

5. Kekuatan tawar menawar dari pemasok

Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri,

terutama ketika jumlah pemasok banyak, ketika hanya ada sedikit bahan baku

pengganti yang baik, atau ketika biaya pengganti bahan baku amat tinggi. Sering kali

demi kepentingan bersama, pemasok dan produsen saling membantu dengan

memberikan harga yang terjangkau, mutu yang lebih baik, pengembangan

pelayanan baru, penyerahan barang tepat waktu, dan mengurangi biaya

inventarisasi, sehingga meningkatkan kemampuan dalam meraih laba dalam jangka

waktu yang lebih panjang.

Berikut ini adalah gambar analisis Porter secara skematis (Kotler, 2004. p64):

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

37

 

Gambar 2.1 Gambar Analisis Porter (Kotler, 2004. p64)

2.5.2 Analisis Fishbone

2.5.2.1 Definisi Analisis Fishbone

Menurut Palimirma (2010), istilah lain dari Fishbone Diagram adalah Diagram

Ishikawa, dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa seorang pakar kendali mutu. Dr. Kaoru

Ishikawa seorang ilmuwan Jepang, merupakan tokoh kualitas yang telah

memperkenalkan user friendly control, Fishbone cause and effect diagram, emphasised

the ‘internal customer’ kepada dunia. Ishikawa juga yang pertama memperkenalkan 7

(seven) quality tools: control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart,

and flowchart yang sering juga disebut dengan “7 alat pengendali mutu/kualitas” (quality

control seven tools). Sering kali disebut sebagai fishbone diagram dikarenakan

bentuknya yang menyerupai tulang ikan. Fishbone Diagram lahir karena adanya

kebutuhan akan peningkatan mutu atau kualitas dari barang yang dihasilkan. Seringkali

dalam suatu proses produksi dirasakan hasil akhir yang diperoleh tidak sesuai dengan

ekspektasi, misalnya: barang cacat terjadi lebih dari yang ditetapkan, hasil penjualan

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

38

 

sedikit, mutu barang kompetitor lebih baik dari barang kita. Dari sinilah timbul pemikiran

untuk melakukan analisa dan evaluasi terhadap proses yang sudah terjadi dalam rangka

untuk memperbaiki mutu. Fishbone Diagram merupakan salah satu alat pengendali mutu

yang fungsinya untuk mendeteksi permasalahan yang terjadi dalam suatu proses

industri.

Fishbone Diagram dalam penerapannya digunakan untuk mengidentifikasi faktor-

faktor yang menjadi penyebab permasalahan. Diagram ini sangat praktis dilakukan dan

dapat mengarahkan satu tim untuk terus menggali sehingga menemukan penyebab

utama atau Akar suatu permasalahan. Akar “penyebab” terjadinya masalah ini memiliki

beragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan.

Gambar 2.2 Diagram Fishbone (Sumber: Ishikawa, dalam Palimirma (2010),

2.5.2.2 Langkah-langkah Penerapan Analisis Fishbone

Fishbone Diagram sering juga disebut sebagai diagram Sebab Akibat. Dimana

dalam menerapkan diagram ini mengandung langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyiapkan sesi sebab-akibat

2. Mengidentifikasi akibat

3. Mengidentifikasi berbagai kategori.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

39

 

4. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran.

5. Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama

6. Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin

Menurut Dicky Rahardi (2010), analisa tulang ikan atau Fishbone digunakan untuk

mengkategorikan berbagai sebab potensial dari satu masalah atau pokok persoalan

dengan cara yang mudah dimengerti dan rapi. Juga alat ini membantu kita dalam

menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses, yaitu dengan cara memecah

proses menjadi sejumlah kategori yang berkaitan dengan proses, mencakup manusia,

material, mesin, prosedur, kebijakan dan sebagainya.

Fishbone diagram mengidentifikasi banyak penyebab yang mungkin dari sebuah

efek atau permasalahan. Ini dapat digunakan untuk menyusun sesi brainstorming dan

dengan cepat dapat digunakan untuk mengurutkan permasalahan-permasalahan ke

dalam kategori-kategori yang sangat berguna. Fishbone juga menunjukkan

permasalahan dan kategori potensial dari penyebab secara visual. Teknik ini digunakan

untuk permasalahan kompleks dengan penyebab ganda, dan dapat mengidentifikasikan

penyebab potensial untuk permasalahan dan dapat membedakan yang mana yang harus

dipecahkan.

2.5.2.3 Indikasi Penggunaan Analisis Fishbone

Fishbone diagram digunakan ketika:

1. Ketika kita harus mengidentifikasi penyebab yang mungkin untuk sebuah

permasalahan.

2. Terutama ketika sebuah tim cenderung jatuh dalam kebiasaannya.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

40

 

2.5.2.4 Cara membuat fishbone diagram:

1. Mengerti letak permasalahan/ efek. Menuliskannya pada bagian kanan tengah dari

flipchart. Menggambarkan sebuah kotak yang mengelilinginya dan menggambarkan

sebuah panah yang menuju padanya.

2. Lakukan brainstorm pada kategori-kategori mayor yang menyebabkan

permasalahan. Jika ini terasa sulit, gunakan topik utama yang umum, seperti:

a. Rekomendasi untuk manufacturing industry / pabrik:

Metode yang digunakan

Mesin (peralatan)

Orang (kekuatan manusia)

Material/ bahan-bahan

Pengukuran

Lingkungan

b. Rekomendasi untuk administrasi dan industri servis:

Harga

Promosi

Orang

Proses

Tempat/Sumber tenaga

Kebijakan

Prosedur

Produk (untuk servis)

c. Rekomendasi untuk industri servis:

Keadaan sekitar

Pemenuh kebutuhan (supplier)

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

41

 

Sistem

Keahlian

3. Tuliskan kategori-kategori dari penyebab sebagai cabang-cabang dari panah utama.

4. Lakukan brainstorm mengenai semua penyebab permasalahan yang mungkin terjadi.

Penyebabnya dapat dituliskan di beberapa tempat jika berhubungan dengan

kategori-kategori yang ada.

5. Tuliskan penyebab yang lebih detail / levelnya di bawah penyebab utama sebagai

cabang dari penyebab utama.

6. Fokuskan perhatian pada grafik dimana semua ide ditunjukkan.

7. Kemudian selidiki bagaimana dapat menyebabkan permasalahan.

8. Segera buat rencana untuk memecahkan permasalahan ini. Ini bisa saja dengan

melakukan aksi level-tinggi dan penugasan tim untuk menganalisa.

Contoh langkah-langkah analisis fishbone dalam gambar:

Gambar 2.3 Contoh diagram Fishbone Sumber: miuzero-knowledges.blogspot.com (Fishbone Diagram)

Gambar 2.4 Contoh diagram Fishbone Sumber: miuzero-knowledges.blogspot.com (Fishbone Diagram)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

42

 

Gambar 2.5 Contoh diagram Fishbone Sumber: miuzero-knowledges.blogspot.com (Fishbone Diagram)

2.5.3 Analisa SWOT

2.5.3.1 Definisi Analisis SWOT

Menurut David (2004, p31) Analisis SWOT adalah suatu alat yang dipakai untuk

meyusun faktor-faktor strategis perusahaan, atau analisis sistematis untuk

mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan kelemahan internal perusahaan serta peluang

dan ancaman dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Adapun Sidqi (2006, p112)

menjelaskan bahwa Analisis SWOT adalah analisis yang dilakukan untuk mendapatkan

strategi yang tepat (khusus) bagi objek implementasi. Analisis SWOT dapat dilakukan

dengan wawancara dengan pihak perusahaan hingga didapat fakta mengenai Kekuatan

(Strength), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Opportunities), dan Ancaman (Threat).

Terdapat 4 (empat) strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT untuk perbaikan dan

pengingakatan kinerja perusahaan yaitu strategi SO, WO, ST dan WT. Masing-masing

strategi didapat dengan menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan.

Menurut David (2009, p325), alat-alat input mendorong para penyusun strategi

untuk mengukur subjektivitas selama tahap awal proses perumusan strategi. Membuat

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

43

 

berbagai keputusan kecil dalam matriks input menyangkut signifikansi relatif faktor-

faktor eksternal dan internal memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih

efektif menciptakan serta mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik

selalu dibutuhkan dalam menentukan bobot dan peringkat yang tepat.

2.5.3.2 Matrik External Factor Evaluation (EFE)

Menurut David (2004, pp161-162), Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

membuat perencanaan strategi dapat meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi,

sosial, budaya, demografi, lingkungan politik, pemerintah, hukum, teknologi dan

persaingan. Terdapat lima langkah dalam pengembangan matriks EFE :

1. Buatlah daftar faktor-faktor eksternal yang di identifikasi dalam proses audit

eksternal. Cari nama 10 dan 20 faktor, terasuk peluang-peluang dan ancaman yang

mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar peluang dahulu kemudian

ancaman. Usahakan sespesifik mungkin.

2. Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat penting).

Bobot menunjukan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar berhasil dalam

industri tersebut. Peluang sering mendapatkan bobot yang lebih besar dari pada

ancaman. Tetapi ancaman juga menerima bobot tertinggi, jika berat atau sangat

mengancam. Bobot yang wajar dapat ditentukan dengan membandingkan pesaing

yang sukses dan yang gagal atau dengan mendiskusikan faktor tersebut. Jumlah

seluruh bobot yang diberikan pada faktor di atas harus sama dengan 1,0.

3. Berikan peringkat 1 sampai 4 kepada masing-masing faktor eksternal kunci untuk

menunjukan seberapa efektif strategi perusahaan saat itu merespon faktor tersebut,

dengan catatan 4 = respon luar biasa, 3 = respon di atas rata-rata, 2 = respon rata-

rata, 1 = respon jelek. Peringkat didasarkan atas keadaan perusahaan, sedangkan

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

44

 

bobot dalam langkah 2 didasarkan pada industri penting untuk diperhatikan bahwa

baik peluang maupun ancaman dapat memperoleh peringkat 1, 2, 3, dan 4.

4. Kalikan setiap bobot dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobotkan.

5. Jumlahkan nilai yang dibobotkan untuk setiap variabel untuk menentukan nilai bobot

total bagi organisasi.

Berapapun jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam matriks

EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi dalah 4,0 dan yang

terendah adalah 1,0 sedangkan rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Jumlah nilai yang

dibobot sama dengan 4,0 menunjukan bahwa suatu organisasi memberi respon yang

sangat bagus terhadap peluang-peluang dan ancaman yang ada di dalam industrinya.

Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif memanfaatkan peluang yang ada

dan meminimalkan potensi pengaruh negatif dari ancaman eksternal. Jumlah yang

dibobot sama dengan 1,0 menunjukan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan

peluang atau menghindari ancaman eksternal.

2.5.3.3 Matriks Internal Factor Evaluation (EFI)

Menurut David (2004, p217-218), Matriks Evaluasi Faktor Internal atau EFI adalah

alat perumusan strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

utama dalam berbagai bidang fungsional ataupun suatu usaha. Matriks ini juga menjadi

landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara bidang-bidang

ini. Penilaian intuitif diperlukan dalam membuat matriks EFI. Matriks EFI dapat

dikembangkan dalam lima langkah sebagai berikut:

1. Tulislah faktor-faktor internal utama sebagaimana teridentifikasi dalam proses audit

internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

45

 

maupun kelemahannya. Tuliskan kekuatan terlebih dahulu dan baru kemudian

kelemahan.

2. Berikan bobot dengan kisaran 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (terpenting) pada

setiap faktor. Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukan seberapa penting

faktor itu menunjang keberhasilan perusahaan dalam industri yang digelutinya.

Tanpa memperdulikan apakah faktor kunci adalah kekuatan atau kelemahan internal,

faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja organisasi

diberi bobot yang tertinggi. Jumlah dari semua bobot harus sama dengan 1,0.

3. Berikan peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor untuk menunjukan apakah

faktor itu merupakan kelemahan besar (peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat =

2), kekuatan kecil (peringkat = 3), atau kekuatan besar (peringkat = 4). Ingatlah

bahwa peringkat 3 atau 4 hanya untuk kekuatan sedangkan 1 dan 2 hanya untuk

kelemahan. Peringkat yang diberikan berdasarkan keadaan perusahaan, sedangkan

bobot dalam langkah 2 berdasarkan keadaan industri.

4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot

untuk setiap variabel.

5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan total nilai

yang dibobot untuk organisasi.

Berapapun banyaknya faktor yang dimasukan dalam matriks EFI, jumlah nilai yang

dibobot dapat berkisar 1,0 yang rendah sampai 4,0 yang tertinggi, dengan rata-rata 2,5.

Total nilai yang dibobot jauh dibawah 2,5 merupakan ciri-ciri organisasi yang lemah

secara internal, sedangkan jumlah yang jauh diatas 2,5 menunjukan posisi internal kuat.

Seperti matriks EFE, matriks EFI harus kuat antara 10 sampai 20 faktor. Jumlah faktor

tidah berpengaruh terhadap rentang jumlah nilai yang dibobot karena bobot selalu

berjumlah 1,0.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

46

 

2.5.3.4 Matriks SWOT

Menurut David (2009,p327) Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman

adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer

mengembangkan 4 (empat) jenis strategi: Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO

(kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman), dan Strategi WT (kelemahan-

ancaman).

Tabel 2.1 Tabel Matriks SWOT Sumber: David (2009, p328)

Berikut ini adalah keterangan dari Matriks SWOT :

Strategi SO

Memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari

peluang eksternal, dengan harapan organisasi berada dalam posisi dimana kekuatan

internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren dan

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

47

 

kejadian eksternal. Ketika sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar,

maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya dan berkonsentrasi pada

peluang.

Strategi ST

Menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi

dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat

harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal.

Strategi WO

Bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil

keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul

tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya untuk

memanfaatkan peluang tersebut.

Strategi WT

Merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal

serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai

ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang

berbahaya.

Terdapat 8 (delapan) langkah dalam membentuk sebuah matriks SWOT:

1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.

2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.

3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.

4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel

Strategi SO.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

48

 

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel

Strategi WO.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel

Strategi ST.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada

sel Strategi WT.

2.5.3.5 Matriks Internal-External (IE)

Menurut David (2009, p344) Matriks IE memposisikan berbagai divisi suatu

organisasi dalam tampilan 9 sel. Matriks IE serupa dengan Matriks BCG dalam pengertian

bahwa kedua alat tersebut menempatkan divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram

sistematis. Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan penting antara Matriks IE dengan

Matrik BCG. Pertama, sumbunya tidak sama. Juga, matriks IE membutuhkan lebih

banyak informasi mengenai divisi daripada Matriks BCG. Selain itu, implikasi strategis dari

setiap matriks berbeda.

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci; skor bobot IFE total pada sumbu x

dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Setiap divisi dalam suatu organisasi harus

membuat Matriks IFE dan Matriks EFE dalam kaitannya dengan organisasi. Skor bobot

total yang diperoleh dari divisi-divisi tersebut memungkinkan susunan matriks IE di

tingkat perusahaan. Pada sumbu x dari matriks IE, skor bobot IFE total 1,0 sampai 1,99

menunjukkan posisi internal yang lemah; skor 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; dan

skor 3,0 sampai 4,0 adalah kuat. Serupa dengannya, pada sumbu y skor bobot EFE total

1,0 sampai 1,99 dipandang rendah; skor 2,0 sampaii dengan 2,99 dianggap sedang;

skor 3,0 sampai dengan 4,0 adalah tinggi.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

49

 

2.5.4 Tujuh Tahapan Internet Marketing (The Seven Stages)

Menurut Mohammed et al. (2003, p8) ada 7 tahapan dalam Internet Marketing

sebagai berikut:

Gambar 2.6 :Tujuh Tahap Internet Marketing Sumber : Mohammed et al. (2003,p9)

2.5.4.1 Tahap 1:Membentuk Peluang Pasar (Framing the market opportunity)

Tahapan mengenai penyusunan identifikasi peluang pasar, ada enam tahapan di

dalam proses tersebut antara lain:

1. Langkah 1: Investigate opportunity in an existing New Value System

Mengidentifikasi peluang pada sistem yang sudah berjalan atau pada sistem yang

baru. Dalam tahapan ini, dibahas mengenai proses identifikasi peluang-peluang yang

terdapat pada sistem yang baru dengan tetap menyesuaikannya dengan sistem yang

sudah berjalan.

2. Langkah 2: Identify unmade or underserved costumer needs

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

50

 

Mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi. Dalam tahapan ini

diidentifikasikan atas kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi selama

menggunakan sistem yang lama.

3. Langkah 3: Determine Target Costumer Segment

Mengidentifikasi segmen pelanggan. Segmentasi memiliki pengertian sebagai proses

pengelompokan konsumen berdasarkan faktor-faktor tertentu. Perusahaan harus

dapat men-segmentasikan setiap konsumennya sehingga memudahkan perusahaan

untuk menentukan target perusahaan. Pendekatan segmentasi pasar dapat

dibedakan berdasarkan: geographics; demographics; firmographics; behavioral;

occasion (situasional); psychographics; benefits.

4. Langkah 4: Access Resource Requirements to deliver the Offering

Menggunakan sumber daya perusahaan untuk menyampaikan sebuah penawaran.

Maksudnya adalah dilakukan sebuah identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan

sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk kemudian dikaji dan diperbaiki sehingga

berdasarkan hasil dari proses tersebut dapat dibentuk sebuah penawaran.

a. Customer-facing: Sumber daya dalam customer-facing meliputi nama merk,

tenaga penjualan yang handal dan saluran distribusi yang beragam.

b. Internal: Sumber daya ini berhubungan dengan operasi internal perusahaan,

seperti teknologi, pengembangan produk, pengalaman staff, skala ekonomis dan

sebagainya.

c. Upstream: Sumber daya ini ada kaitannya dengan hubungan perusahaan dengan

supplier (penyalur). Contohnya meliputi hubungan kerjasama dengan berbagai

pemasok dan tingkatan kerjasama operasional antara perusahaan dengan

pemasoknya.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

51

 

5. Langkah 5: Assess competitive, technological and financial attractiveness of

opportunity

Menilai kekuatan persaingan, teknologi dan finansial perusahaan terhadap peluang.

Pada tahap ini kita akan menentukan siapa saja pesaing perusahaan, baik secara

langsung maupun secara tidak langsung serta teknologi dan keuangan yang dapat

dijadikan peluang bagi perusahaan. Pada langkah kelima ini, terdapat 9 faktor dari 4

area yang dapat digunakan untuk menentukan suatu karakter dan pentingnya

sebuah kesempatan :

a. Competitive intensity

Dari gambar berikut, dapat digambarkan peta kompetitor suatu perusahaan

untuk menentukan direct dan indirect competitor-nya :

Gambar 2.6 Peta Kompetitor Sumber : Mohammed et al. (2003, p62)

Keterangan :

Lingkaran 1: Menggambarkan perusahaan utama Lingkaran 2: Menggambarkan perusahaan-perusahaan yang menjadi pesaing

secara langsung bagi perusahaan. Lingkaran 3: Menggambarkan perusahaan-perusahaan yang menjadi pesaing

secara tidak langsung bagi perusahaan.

Dua jenis pesaing untuk sebuah proses bisnis, yaitu :

1) Direct Competitor

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

52

 

Pesaing dalam industri yang sama, yang menawarkan produk dan jasa yang

sama.

2) Indirect Competitor

Pesaing tidak langsung dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:

a) Substitute producers, perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa

yang berbeda namun memiliki fungsi yang sama dengan yang ditawarkan

oleh perusahaan.

b) Adjacent competitors, pesaing yang tidak menawarkan produk yang

langsung menjadi pengganti, namun memiliki potensi untuk menjadi

substitute producers.

c) Customers Dynamics

Unsur-unsur yang membingkai keseluruhan dinamika pelanggan dari suatu

pasar, adalah:

Tingkatan dari kebutuhan yang belum terpenuhi atau besarnya

kesempatan yang tidak terbatas (unconstrained opportunity). Ini adalah

jumlah pasar dengan sesuatu yang benar-benar baru.

Tingkat interaksi diantara segmen-segmen pelanggan utama (segments

interactions). Hal ini adalah tingkatan aktivitas penguatan yang akan

menghasilkan pembelian dan pemakaian yang lebih. Perusahaan yang

memiliki dinamika anggota-mempengaruhi-anggota (viral dynamics)

dapat dengan cepat menangkap banyak peluang.

Tingkat pertumbuhan yang memungkinkan (likely rateof growth).

Biasanya merujuk kepada persentase dari pertumbuhan tahunan

pelanggan. Pasar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi

menghadirkan peluang yang signifikan bagi para pemainnya.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

53

 

d) Techonogy Vulnerability, merupakan penilaian terhadap teknologi yang

diterapkan dalam perusahaan.

e) Microeconomics, merupakan penilaian terhadap keadaan financial

perusahaan yang dapat dilihat dari tingkat pendapatan dan pangsa pasar.

6. Langkah 6: Conduct Go/ No Go Assessment

Melakukan penilaian layak / tidak layak. Pada Tahap ini akan ditentukan keputusan

akhir yang dapat dilihat dari peluang yang ada. Dimana peluang tersebut akan

menentukan apakah layak / tidak layak bagi perusahaan untuk dapat melakukan

internet marketing. Beberapa faktor yang digunakan untuk menentukan keputusan

Go / Not Go antara lain :

Competitive vulnerability (Kemampuan bersaing)

Magnitude of unmet need (tingkat kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi)

Technical vulnerability (Kemampuan teknis)

Technology vulnerability (Kemampuan teknologi)

Interaction between segment (Interaksi dalam segmentasi)

Likely rate of growth (Kecenderungan pertumbuhan)

Market size (Ukuran pasar)

Level of profitability (Tingkat keuntungan)

Dari pertimbangan-pertimbangan di atas terdapat 3 parameter yang digunakan

untuk mengukur faktor-faktor yang di atas, yaitu sebagai berikut :

Faktor positif

Apabila faktor tersebut memberikan nilai tambah ke perusahaan.

Faktor netral

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

54

 

Apabila faktor tersebut tidak memberikan dampak yang terlalu besar ke

perusahaan.

Faktor negatif

Apabila faktor tersebut akan membuat perusahaan mengalami kesulitan dalam

meraih peluang yang ada.

2.5.4.2 Tahap 2: Menyusun Strategi Pemasaran (Formulating The Market Strategy)

Proses perencanaan strategi pemasaran yang akan digunakan didalam sistem

pemasaran yang baru, yaitu dengan tahapan berikut:

1. Segmentation

Melakukan proses segmentasi pelanggan sesuai dengan tujuan dan bidang yang

dijalankan perusahaan

Gambar 2.7 Bricks and Mortars Segmentation Scenarios

Sumber: Mohammed et.al (2003, p108)

Perusahaan tradisional yang baru terhadap internet akan menyadari bahwa

segmentasi online dapat menghasilkan empat skenario berbeda. Adapun 4

kemungkinan segmentasi online, diantaranya :

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

55

 

2. Market Expansion

Tidak ada perubahan dalam karakteristik pelanggan secara online dan offline, tetapi

ukuran segmen berubah. Hal ini terjadi karena penggunaan internet yang dapat

mengatasi masalah geografis. Karenanya, segmen pelanggan mungkin terlihat mirip

dalam karakteristiknya, akan tetapi meningkat dalam ukurannya.

3. Market Reclassification

Segmentasi pelanggan online berbeda dengan segmentasi pelanggan offline. Hal ini

terjadi karena kemampuan internet untuk meningkatkan daya jual perusahaan sebab

itu akan menciptakan pelanggan online yang semakin banyak menuntut sesuatu

yang lebih dari perusahaan.

4. No Change

Tidak ada segmen baru yang difokuskan oleh perusahaan dan besarnya pelanggan

online pada umumnya sama besar dengan segmentasi pelanggan offline.

5. Reclassified Expansion

Merupakan gabungan dari market expansion dengan market reclassification sehingga

terjadi perubahan dari jumlah dan karakteristik dari pelanggan.

6. Targeting

Merupakan tahapan yang di dalamnya menentukan identifikasi target pasar secara

spesifikasi berdasarkan segmentasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

56

 

Gambar 2.8 Bricks and Mortar Targeting Scenarios

Sumber: Mohammed et.al (2003, p110)

Keterangan:

a = melayani segmen online sebagai offline b = melayani sebagian dari offline segmen on-line c = melayani segmen baru online d = melayani sebagian dari offline sebaik segmen baru on-line

Terdapat dua dimensi penting dalam skenario sasaran ini, yaitu berpusat pada usaha

pemasaran pada seluruh segmen atau sebagian dari segmen persamaan pelanggan

dengan pasar offline perusahaan (pelanggan yang sama atau berbeda).

a. Blanket Targeting

Segmentasi online tidak menunjukan adanya sesuatu yang baru, secara umum

karakteristik pelanggan online sama dengan pelanggan offline. Namun segmen

bertambah besar karena faktor seperti meningkatnya jangkauan geografis atau

pelanggan offline perusahaan tersebut merupakan pengguna internet.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

57

 

b. Beachhead Targeting

Pada bagian ini ditemukan dimana segmen online dari pelanggan lebih kecil dari

offline. Hal ini terjadi karena hanya sebagian kecil pelanggan perusahaan yang

menggunakan internet. Pelanggan-pelanggan ini mungkin menunjukan

peningkatan pilihan dengan menggunakan internet (untuk mengambil

keuntungan dari yang ditawarkan online) tetapi biasanya masih memperlihatkan

pilihan pembelian yang sama seperti pelanggan offline.

c. Bleed-Over Targeting

Target dari segmen online meliputi sebagian dari segmen offline dan juga

menargetkan sebagian dari segmen pelanggan yang baru. Segmen yang

ditargetkan dapat mencangkup individu-individu yang mungkin sebelumnya

diabaikan pada pilihan terget segmen offline karena online sekarang

menawarkan sesuatu yang memikat untuk menarik pelanggan-pelanggan

tersebut.

d. New Opportunity Targeting

Target dari segmen online merupakan segmen pelanggan yang baru. Target

pelanggan ini memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama sekali berbeda

dengan segmen offline. Skenario ini mungkin terjadi ketika terdapat produk-

produk yang berbeda, hal yang baru untuk pelanggan dengan lokasi geografis

yang berbeda atau jika pemasaran sebelumnya tidak mampu menjangkau dan

mempengaruhi persepsi produk.

7. Positioning

Bagaimana perusahaan mampu mempengaruhi pelanggan sehingga produk yang

ditawarkan dianggap unik dan bernilai oleh pelanggan dan juga mempunyai nilai

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

58

 

pada target pasar sebagai langkah akhir dalam proses strategi pengambilan

keputusan.

a. Blanket Positioning

Strategi positioning ini berfokus pada penawaran tambahan layanan yang bisa

didapat dari internet seperti kenyamanan dan kemudahan akses. Dimana

segmentasi targetnya tidak berubah, strategi akan banyak berasal dari strategi-

strategi posisi offline yang telah ada.

b. Beachhead Positioning

Strategi positioning ini berfokus pada blanket positioning, tetapi lebih berfokus

pada komunitas konsumen yang lebih kecil. Posisi ini mengansumsikan bahwa

segmen yang lebih kecil memberikan nilai yang lebih pada kemampuan internet

seperti kenyamanan dan akses.

c. Bleed-Over positioning

Strategi positioning ini menyerupai penawaran offline, tetapi juga membuat

penawaran online menarik bagi tipe konsumen baru. Strategi posisi tersebut

akan mencoba untuk merujuk ke segmen-segmen yang berbeda dari

sebelumnya.

d. New opportunity positioning

Strategi positioning ini ditunjukan pada segmen konsumen baru.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

59

 

Gambar 2.9 Bricks and Mortar Positioning Scenarios and Guidelines Sumber: Mohammed et.al (2003, p112)

2.5.4.3 Tahap 3: Merancang Pengalaman Pelanggan (Designing Costumer

Experience)

Costumer experience adalah sebagai salah satu penerjemah user ketika

berhadapan dengan sebuah website. Perusahaan harus memahami tipe costumer

experience yang dibutuhkan untuk menyampaikan peluang besar. Pengalaman harus

berhubungan dengan posisi perusahaan dan strategi marketing.

Ada 3 (tiga) tahapan membangun costumer experience, yaitu:

1. Experience Functionality

Di dalam functionality dijelaskan mengenai bagaimana perusahaan memberikan

produk yang sesuai dengan keinginan pasar dan sesuai dengan periode waktu yang

ada. Tahap ini meliputi: kemudahan dan kegunaan navigasi, kecepatan,

kepercayaan, keamanan, dan media pengaksesan.

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

60

 

2. Experience Intimacy

Suatu usaha perusahaan mengajak pelanggan (karyawan) untuk merasa lebih dekat

dengan perusahaan sehingga mereka merasa dimengerti. Tahap ini meliputi:

customization, komunikasi, konsistensi, kepercayaan terhadap perusahaan, dan nilai

kepuasan dari pelanggan.

3. Experience Evangelism

Saat perusahaan berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan, maka dengan sendirinya

tercipta suatu pengalaman dari pelanggan yang digambarkan sebagai individual

experience yang menggabungkan brand / merk perusahaan ke dalam kehidupannya

sehari-hari.

Pada tahap ini pelanggan menjadi seorang evangelist yaitu seorang pelanggan yang

menyebarluaskan suatu produk atau brand. Mereka mendapatkan suatu pengalaman

dan mendapatkan suatu nilai kepuasan yang besar terhadap suatu produk.

2.5.4.4. Tahap 4: Membangun Hubungan Antarmuka dengan Pelanggan

(Crafting The Costumer Interface )

Pada tahap inilah teknis perancangan tampilan media website, dengan

menggunakan kerangka kerja 7C (7C’s Framework) yaitu dengan mengidentifikasi

tantangan-tantangan perancangan tampilan utama yang dihadapi ketika

mengimplementasikan model bisnis.

Elemen-elemen dari 7C tersebut, yaitu: (Mohammed et.al. 2003, pp161-162)

1. Context

Mencakup estetika dan fungsional “look and feel”. Menekankan pada tampilan grafik

yang menarik, warna-warna dan segi desain, foto, dan pemakaian huruf. Selain itu

juga penekanan pada tujuan yang dapat bermanfaat seperti membuat navigasi.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

61

 

2 (dua) dimensi dari context, yaitu:

a. Fungsional

Situs yang didesain dengan baik dibangun dengan mengorganisasikan semua

informasi kedalam kelompok-kelompok halaman dan menyediakan navigasi yang

efektif dari halaman ke halaman. Tiga faktor kritikal dalam layout situs yaitu:

1) Section Breakdown

2) Linking Structire

3) Navigation tools

b. Aesthetic (Estetika)

Sifat estetika dari sebuah situs didapat dari pemilihan dan kombinasi dari warna,

grafik, fotografi, pilihan tulisan dan visual lainnya sehingga menciptakan desain

situs yang enak dipandang.

2. Content

Sebagai semua pola digital pada website. Hal ini meliputi media digital seperti teks,

audio, video, dan grafik – harus dapat menyampaikan pesan dengan sebaik-baiknya,

diantaranya produk, jasa, dan penyediaan informasi. Jika konteks semakin luas pada

hal bagaimana rancangan situs, berbeda dengan content yang terpusat pada apa

yang ditampilkan (berbagai informasi yang ditampilkan).

a. Community

Dapat diartikan sebagai kumpulan jalinan hubungan yang dibangun diatas

perhatian yang sama. Community dapat menghasilkan content maupun

pelayanan yang menarik pelanggan pada sebuah website, dapat juga melayani

pelanggan untuk membangun hubungan lebih dekat antara perusahaan dengan

pelanggan atau antara pelanggan dengan pelanggan. Contoh : message board

dan live chats.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

62

 

b. Customization

Diartikan sebagai kemampuan situs dalam memberikan bentuk yang berbeda

pada tiap pelanggan atau memberikan kebebasan pada pelanggan untuk

membuat personalisasi pada website.

3. Communication

Merujuk pada dialog yang melibatkan website dengan penggunanya. Komunikasi ini

dapat terjadi dalam 3 (tiga) bentuk, yakni perusahaan kepada user (e-mail), user ke

perusahaan (costumer service), dan user ke user (instant messaging).

Dimensi komunikasi, yaitu:

a. Broadcast: Pertukaran informasi satu arah dari organisasi ke pengguna.

Contoh: mass mailing, FAQ, e-mail newsletter.

b. Interaktif: Komunikasi dua arah antara organisasi dengan pengguna.

Contoh : e-commerce dialogue, customer service, dan user input.

c. Hybrid: Kombinasi antara broadcast dengan interaktif.

4. Connection

Jaringan dari link antara situs tersebut dengan situs-situs lainnya. Link yang di-klik

dan membawa pengunjung pergi dari situs perusahaan atau dapat membawa

pengunjung ke situs perusahaan.

5. Commerce

Tool-tool fungsional yang menunjuk pada fitur-fitur website yang memiliki

kemampuan untuk melakukan commerce (pertukaran).

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

63

 

2.5.4.5 Tahap 5: Merancang Program Pemasaran (Designing The Marketing

Program)

Tahapan merancang program pemasaran yang akan diterapkan pada sistem

pemasaran yang baru dan bertujuan untuk mempererat hubungan perusahaan dengan

pelanggan atau mitra kerja, atau juga menarik minat bagi calon pelanggan terhadap apa

yang ditawarkan oleh perusahaan.

Ada 4 tahap hubungan pelanggan, yaitu:

1. Awareness (Tahap Kesadaran)

Tahap dimana pelanggan mengenal bahwa perusahaan mungkin menjadi partner,

namun tidak memulai komunikasi atau membeli produk.

2. Exploration/Expantion (Tahap Eksplorasi)

Pelanggan mempertimbangkan kemungkinan pertukaran, mengumpulkan informasi

atau mungkin mencoba berbelanja.

3. Commitment (Tahap Komitmen)

Tahap dimana perusahaan berhasil membuat pengunjung pada website-nya menjadi

pelanggan yang selanjutnya berkembang menjadi pelanggan dengan tingkat loyalitas

tinggi.

4. Dissolution (Tahap Pemutusan Hubungan)

Tahap ini terjadi ketika salah satu pihak yang terlibat keluar dari hubungan.

Hubungan dapat diputuskan baik oleh pihak perusahaan maupun pihak pelanggan,

sehingga menghasilkan hubungan yang terputus.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

64

 

Untuk mendesain rancangan program pemasaran ini perusahaan perlu memperhatikan :

1. Customer Relationship

Merupakan hubungan antar perusahaan dengan pelanggan dimana perusahaan

mengatur pergerakan pelanggan dari tahap awareness, exploration, kemudian ke

tahap commitment hingga berakhir pada dissolution.

2. Marketspace Mix

Merupakan suatu alat yang digunakan oleh tim pemasaran internet yang

mendeskripsikan hubungan antara empat tahap hubungan dalam program

pemasaran (awereness, exploration, commitment, and dissolution) dengan enam

kategori faktor utama yang meningkatkan pemasaran perusahaan (product, price,

communication, community, distribution and branding).

Awereness Exploration Commitment Dissolution

Product

Price

Communication

Community

Distribution

Branding

Tabel 2.2 Market space Matrix Sumber: Mohammed et.al (2003, p542)

2.5.4.6 Tahap 6: Meningkatkan Informasi Pelanggan Melalui Teknologi

(Leveraging Costumer Information Through Technology)

Teknologi mendukung perusahaan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan

berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen yang berkaitan dengan research

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

65

 

marketing, database marketing, dan costumer relationship management. Dalam hal ini

tentu saja ada keselarasan proses yang berjalan antara sistem offline dan online.

1. Research Marketing

Penelitian kebutuhan pasar yang berbeda, penerimaan produk dan pelayanan dan

metode dari perkembangan pasar baru, itu adalah sistematik dan objektif proses

yang digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasi, merawat, menganalisis dan

menampilkan informasi tentang pasar yang khusus dengan tujuan untuk

mengidentifikasi dan mendefinisikan kesempatan masalah pemasaran.

2. Database Marketing

Terdiri dari perolehan informasi konsumen yang berarti bagi tiap individu,

menganalisa informasi ini untuk memperkirakan respon konsumen pada penawaran-

penawaran tertentu, dan membuat keputusan-keputusan pemasaran berdasarkan

respon yang diharapkan.

3. Costumer Relationship Management

Menetapkan profitabilitas jangka panjang dari pelanggan dan memelihara hubungan

dengan pelanggan utama. Pemasar yang efektif menggunakan pasar dan informasi

pelanggan untuk memberitahu dan mengurangi ketidakpastian hubungan dengan

pengelolaan pengambilan keputusan. Informasi pelanggan merupakan kekuatan dan

sistem informasi pelanggan membuat perusahaan dapat meningkatkan kekuatannya.

2.5.5.5 Tahap 7: Mengevaluasi Program Pemasaran (Evaluating The Marketing

Program)

Evaluasi kinerja merupakan faktor penting di dalam sebuah perusahaan. Tujuan

evaluasi tersebut diperlukan pengukuran dengan standar yang diinginkan untuk melihat

kinerja secara jelas dan objek yang diukur. Melalui pengukuran yang dilakukan maka

akan didapatkan pula feedback bagi perusahaan untuk melihat efektifitas dan

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2... · 2.1 Internet dan Intranet 2.1.1 Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p24) internet adalah jaringan

 

 

 

66

 

perencanaan serta implementasi yang telah dilakukan. Evaluasi tersebut dilakukan

dengan cara pengukuran : customer based, financial dan implementasi program serta

halaman situs. Perusahaan juga meninjau kembali program pemasaran yang telah

disususn melalui proses pengukuran dengan menggunakan matriks yang tujuannya

untuk menilai tingkat keberhasilanny.

2.6 Rerangka Penelitian

Gambar 2.10 Kerangka Penelitian

Analisis dan Perancangan Portal Content Yang Berbasis Situs Web di Unit Segmen TIP PT Telekomunikasi

Indonesia, Tbk. (TELKOM)

Metode Analisis :

1. Analisis Deskriptif - Analisis PORTER - Analisis Fishbone

2. Analisi Kuantitatif

- SWOT - The Seven Stages

Metode Pengumpulan Data : - Data Primer = Observasi, kuisioner, wawancara - Data Sekunder = literature, data kepustakaan

Hasil Analisis

Rancangan Portal content