bab 2 - labkom sma 34 jakarta  · web viewtahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian...

27

Click here to load reader

Upload: truongtuyen

Post on 28-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Nama Sekolah : SMA NEGERI 34 JAKARTAMata Pelajaran : EKONOMIKelas / Program : XISemester : 1Standar Kompetensi : 3. Mengenal Pasar modalKompetensi Dasar : 3.1 Mengenal jenis produk dalam bursa efekMateri Pembelajaran : 1. Mengenal Pasar Modal

2. Jenis Produk Bursa EfekIndikator : 1. Mendeskripsikan konsep pasar Modal

2. Mendeskripsikan jenis produk dalam pasar modalAlokasi Waktu : 4 x 45 menit

1. MENGENAL PASAR MODAL

1.1. Pengertian Pasar ModalPasar modal (capital market) merupakan pasar yang memfasilitasi penerbitan dan perdagangan surat berharga keuangan seperti saham dan obligasi. Penerbitan surat berharga dilakukan melalui mekanisme penawaran umum atau sering disebut go public. Sedangkan, pasar sekunder merupakan pasar yang memfasilitasi jual beli atas surat berharga yang ditelah diterbitkan melalui go public.

Di pasar modal terdapat banyak jenis surat berharga. Masing-masing surat berharga memiliki karakteristik tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda. Ada surat berharga yang menjanjikan keuntungan besar namun sekaligus berisiko besar. Ada pula yang menjanjikan keuntungan kecil dengan risiko yang kecil pula. Umumnya semakin tinggi keuntungan yang dijanjikan semakin besar pula risikonya. Beberapa jenis surat berharga yang populer di pasar modal antara lain: saham, obligasi, dan reksa dana.

Pasar Modal memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis pasar yang lain. Sebagai ilustrasi, berikut sekilas karakteristik dan perbedaan masing-masing bentuk pasar:

Indikator Pasar

Pasar Uang Pasar Modal Pasar Tenaga Kerja

Pasar Komoditi

Jangka Waktu

Jangka Pendek

Jangka Panjang Jangka Panjang Jangka Menengah

Barang Dagangan

SBI, SBPU Saham, Obligasi, Reksadana dll.

Pasar Faktor Produksi

Kopi, Minyak Nabati, dan hasil alam lainnya

Hasil Bunga Dividen, Capital Gain

Upah, Bunga Laba

Pelaksana Bank Indonesia

Perusahaan Efek, Bursa Efek

Penyelenggara Pasar Tenaga Kerja

Bursa Berjangka

Peranan Piranti Operasi Pasar Terbuka

Alternatif Pendanaan Perusahaan dan Alternatif Investasi bagi Pemodal

Peningkatan Produksi

Alternatif Perdagangan dan Alternatif Investasi bagi Pemodal

1.2. Fungsi Pasar ModalPada dasarnya terdapat 2 fungsi utama pasar modal, yaitu (1) sebagai sarana pendanaan usaha bagi perusahaan, dan (2) sebagai sarana berinvestasi bagi para pemodal.

Hal: 1

Page 2: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Keberadaan pasar modal banyak memberikan manfaat bagi perusahaan. Perusahaan dapat memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan modal. Dengan tambahan modal yang diperoleh, perusahaan dapat melakukan berbagai kebutuhan investasi seperti membuat pabrik baru, membeli mesin, penambahan cabang, membayar utang, menambah modal kerja, dan berbagai kebutuhan perusahaan lainnya.Perusahaan dapat menerbitkan obligasi atau saham melalui pasar modal. Saham dan obligasi yang diterbitkan tersebut dibeli oleh para pemodal sehingga perusahaan dapat memperoleh dana baru yang selanjutnya digunakan untuk berbagai kebutuhan perusahaan.Jumlah dana yang diperoleh perusahaan melalui pasar modal umumnya dalam jumlah besar. Nilainya dapat berupa nilai ratusan miliar hingga mencapai triliun rupiah. Berbeda dengan perusahaan meminjam dana dari bank dimana dana yang diperoleh umumnya diberikan secara bertahap (atau dalam beberapa termin pencairan), sementara di pasar modal, perusahaan memperoleh dana tersebut secara sekaligus. Kegiatan perusahaan menerbitkan saham atau obligasi di pasar modal disebut penawaran umum atau sering pula disebut go public.Fungsi ke-2 pasar modal yaitu sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi. Dengan adanya pasar modal, maka para pemilik modal atau investor dapat memperdagangkan surat berharga yang ada di pasar modal. Dengan memegang atau memperdagangkan surat berharga tersebut, para pemilik dapat memperoleh berbagai keuntungan. Investasi, dapat diartikan sebagai komitmen pemilik modal untuk menempatkan dana pada obyek investasi tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan. Dalam kehidupan modern, masyarakat semakin banyak memiliki pilihan dalam melakukan kegiatan investasinya. Berbeda dengan masyarakat tradisional, istilah ‘investasi’ lebih identik dengan menyimpan uang secara tradisional seperti menyimpan uang di bawah bantal, menaruh uang di suatu tempat tertentu agar tidak ada orang yang melihat, atau identik dengan melakukan pembelian emas, sawah, atau tanah. Pada masyarakat modern, investasi tidak hanya sebatas pembelian rumah, atau deposito saja, namun kegiatan investasi sudah berkembang sangat luas. Perkembangan itu dapat dilihat dari timbulnya beberapa obyek investasi yang ada sekarang ini, seperti bisnis bagi hasil pertanian atau agribisnis, jual beli mata uang asing atau valas, jual beli saham atau obligasi, dan beragam obyek investasi lainnya. Dimasa kini, dalam melakukan suatu Investasi, penempatan dana yang ada tidak cukup dilakukan hanya sebatas satu atau dua obyek investasi saja, namun dana tersebut disebar pada sekumpulan obyek investasi atau yang lebih dikenal dengan istilah pengelolaan portofolio; contoh sederhana misalnya investasi dilakukan melalui beberapa obyek investasi seperti deposito, saham, obligasi, properti dan lain-lain.

Dari penjelasan diatas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa:

Dari pengertian tersebut, maka dapat ditarik beberapa poin penting antara lain:

Investasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan dana atau uang. Dengan kata lain jika seseorang ingin berinvestasi maka ia harus memiliki dana atau uang. Sebagai contoh sederhana, misalnya orang tua kita bekerja keras agar ia memiliki dana atau uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (sandang dan pangan). Jika ada kelebihan maka orang tua kita dapat menabung atau mendepositokan uang tersebut, ibu kita juga dapat membeli perhiasan dan berbagai keperluan lain.

Hal: 2

Investasi merupakan komitmen untuk menempatkan dana pada satu atau beberapa obyek investasi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang atau untuk mempertahakan nilai dana

Page 3: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Obyek Investasi menunjukkan tempat, media atau sarana yang dijadikan sasaran berinvestasi. Wahana investasi dapat berupa perhiasan, tanah, mesin, gedung, pabrik, surat berharga seperti saham atau obligasi dan lain-lain.

Jangka waktu tertentu. Kegiatan investasi umunya berkaitan dengan rentang waktu tertentu, misalnya deposito 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun. Atau surat berharga jangka pendek yaitu di bawah satu tahun dan seterusnya.

Mendapatkan Keuntungan. Motif seseorang melakukan investasi pada dasarnya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Kalau kita menabung maka keuntungan yang akan kita dapatkan adalah berupa bunga yang akan kita terima secara periodik. Deposito akan memberikan keuntungan berupa bunga secara berkala. Sedangkan seseorang membeli saham maka ia berharap akan mendapatkan keuntungan yang dibagikan perusahaan (dividen) atau keuntungan ketika menjual saham (capital gain). Namun yang perlu diingat adalah bahwa motif keuntungan dalam investasi tidak selalu berwujud uang. Sebagai contoh misalnya seorang ibu membeli emas atau perhiasan dengan tujuan agar perhiasan tersebut sewaktu-waktu dapat dijual untuk keperluan mendadak. Tujuan lainnya adalah untuk mempertahankan nilai uang tersebut karena adanya inflasi. (ingat: inflasi merupakan penurunan nilai uang yang berakibat melemahnya daya beli uang).

Masa Mendatang. Investasi merupakan komitmen yaitu melakukan pengorbanan dengan menanamkan uang pada suatu wahana investasi tertentu untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Masalahnya adalah karena masa mendatang memiliki ketidakpastian maka keuntungan yang diharapkan dalam suatu kegiatan investasi bukan merupakan suatu jaminan atau mengandung risiko. Risiko dapat diartikan sebagai penyimpangan atas keuntungan yang diharapkan. Sebagai contoh sederhana misalnya seseorang melakukan pembelian uang dolar pada saat harga 1 US dolar sama dengan Rp 9.000 dan ia berharap nilai dolar akan naik di atas Rp 10.000. Namun setelah seminggu kemudian ternyata nilai dolar bukannya menguat namun sebaliknya melemah hingga nilai 1 US dolar menjadi Rp 8.000. Dalam kasus tersebut tentu saja bukan keuntungan yang diperoleh namun sebaliknya jika dijual pada harga Rp 8.000 maka kerugianlah yang dialami. Dengan demikian dalam investasi kita tidak adil jika hanya memikirkan keuntungan; seyogyanya kita juga mempertimbangkan risiko yang akan muncul. Jadi keuntungan dan risiko merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan investasi.

1.3. Sejarah Perkembangan Pasar Modal di IndonesiaPasar modal telah lama ada di bumi nusantara tercinta ini. Hal tersebut ditandai dengan berdirinya Bursa Efek pertama yang dibentuk pemerintah Hindia Belanda di Batavia pada tahun 1912. Karena didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda maka tentu saja bursa tersebut diperuntukkan bagi kepentingan pemerintah Hindia Belanda yang saat itu menjajah Indonesia.Perkembangan pasar modal Indonesia, dapat dikelompokkan ke dalam beberapa periode, yaitu:

Hal: 3

Page 4: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Masa PenjajahanPada abad ke-19 dalam upaya meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah Hindia Belanda membangun perkebunan secara besar-besaran. Pengembangan perkebunan dan perdagangan pada umumnya memerlukan pembiayaan yang cukup besar. Salah satu sumber pendanaan diperoleh dari para penabung yang sebagian besar orang-orang Belanda dan Eropa lainnya. Untuk menghimpun dana tersebut pengusaha-pengusaha Hindia Belanda mendirikan Vereniging voor de Effecten di Batavia dan sekaligus memulai perdagangan Efek pada tanggal 14 Desember 1912.

Efek yang diperdagangkan pada masa itu adalah saham/obligasi perusahaan perkebunan Hindia Belanda yang beroperasi di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya pasar modal Batavia tersebut, kemudian bursa Efek dibuka juga di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925.

Hal: 4

Page 5: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Ketika suhu politik di Eropa meningkat pada awal tahun 1939, Pemerintah Hindia Belanda memusatkan perdagangan Efek di Jakarta, dan menutup bursa Efek di Semarang dan Surabaya. Ketika Perang Dunia II berkecamuk, bursa Efek di Jakarta juga ditutup pada tanggal 10 Mei 1940.

Masa Orde LamaPada tahun 1949 pemerintah Hindia Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia, dan pada tahun 1950 pemerintah menerbitkan Obligasi Republik Indonesia serta mendorong keinginan untuk mengaktifkan kembali Bursa Efek Indonesia dengan tujuan untuk mencegah mengalirnya Efek-Efek ke luar negeri. Pada tahun 1958 kegiatan bursa terhenti akibat inflasi dan keadaan perekonomian yang tidak menentu.

Masa Orde BaruPerekonomian Indonesia pada masa orde lama mengalami tingkat inflasi sebesar 650% pada tahun 1966, kemudian mengalami penurunan menjadi 24,75% pada tahun 1969 saat mulai dicanangkan Rencana Pembangunan Lima Tahun I (REPELITA I). Repelita I memerlukan dana yang cukup besar, untuk itu kepada masyarakat dianjurkan untuk membiasakan diri menabung (Deposito, Tabanas, Taska). Pengerahan dana melalui masyarakat yang bersifat jangka pendek melalui pasar uang dinilai sangat berhasil. Dengan keberhasilan tersebut pemerintah mulai melakukan persiapan-persiapan untuk membentuk pasar modal.Pada tahun 1976 pemerintah mengaktifkan kembali Pasar Modal Indonesia yang didahului dengan dibentuknya Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), Badan Pembina Pasar Modal, dan PT Danareksa melalui Keppres No. 52 tahun 1976, yang mempunyai fungsi dan tugas membina dan mengatur pelaksanaan teknis pasar modal. Pada tanggal 10 Agustus 1977 Pasar Modal Indonesia secara resmi diaktifkan kembali yang ditandai dengan adanya go public dan perdagangan saham PT Semen Cibinong.Tahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomasi yang menggantikan sistem perdagangan manual pada 22 Mei 1995. Sistem yang tergolong modern tersebut dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual.

Masa Orde Reformasi hingga saat iniWalaupun ekonomi Indonesia mengalami kinerja yang tidak menggembirakan seiring dengan berlangsungnya krisis ekonomi, namun pasar modal mampu bertahan dan secara bertahap mampu mengalami perbaikan dan pertumbuhan. Sepanjang era ini, terdapat beberapa pencapaian antara lain: penerapan sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading), percepatan sistem penyelesaian (settlement) dari 4 hari (T+4) menjadi lebih singkat yaitu 3 hari (T+3), sistem perdagangan jarak jauh (remote trading), pengembangan instrumen derivatif dan lain-lain.

1.4. Kelembagaan dan Pelaku di Pasar Modal IndonesiaBapepam merupakan lembaga atau otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal. Bapepam diharapkan dapat mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, transparan, efisien serta penegakan peraturan (law enforcement), dan melindungi kepentingan investor di pasar modal. Bapepam secara struktural ada di bawah pengawasan dan pengendalian Menteri Keuangan.

1.4.1. Bursa EfekBursa Efek adalah lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan/menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antar berbagai perusahaan/perorangan yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan efek perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek.

Hal: 5

Page 6: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Menurut UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Bursa Efek adalah “Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka”.

Di Indonesia saat ini terdapat dua Bursa Efek yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Yang dapat menjadi pemegang saham Bursa Efek adalah Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek.

Tugas Bursa Efek sebagai Fasilitator: Menyediakan sarana perdagangan efek. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat

pada efek-efek yang dijual. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat. Memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik calon investor dan

perusahaan yang go public. Menciptakan instrumen dan jasa baru.

Tugas Bursa Efek sebagai SRO (Self Regulatory Organization) Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan Bursa Mencegah praktek transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi

pengawasan Ketentuan Bursa Efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi

pelaku pasar modal.

Sebagai sebuah pasar, Bursa Efek dapat dianalogikan dengan sebuah mall.

Variabel Mall Bursa EfekBarang Dagangan

Pakaian, makanan, minuman dll

Saham, obligasi

Pembayaran Cash and Carry T + 3Penyewa Kios Pedagang Perusahaan Efek/Perusahaan

Pialang

1.4.2. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)Adalah salah satu lembaga pendukung terselenggaranya kegiatan sistem pasar modal secara lengkap, selain lembaga penyimpanan & penyelesaian. Lembaga ini yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa.

LKP saat ini diselenggarakan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Sesuai dengan fungsinya, lingkup kerja KPEI antara lain: Melakukan kliring atas semua transaksi bursa pada Bursa Efek di Indonesia.

Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban anggota bursa yang timbul dari transaksi bursa. Dengan adanya kliring maka tercipta suatu sistem pelaporan dan konfirmasi transaksi bursa, kejelasan posisi hak dan kewajiban penyelesaian, peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelesaian transaksi bursa, peluang penanggulangan potensi kegagalan penyelesaian, serta adanya catatan dan dokumentasi yang baik.

Melakukan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Penjaminan berfungsi untuk memberikan kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban anggota bursa yang timbul dari transaksi bursa.

1.4.3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

Hal: 6

Page 7: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral (tempat penyimpanan terpusat) bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Saat ini diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Bank Kustodian itu sendiri adalah bank yang bertindak sebagai tempat penyimpanan & penitipan uang, surat-surat berharga maupun barang-barang berharga.

Di era Scripless atau Perdagangan Tanpa Warkat yang saat ini tengah berjalan maka peran KSEI akan menjadi semakin besar karena LPP akan berfungsi penuh sebagai Kustodian Sentral dimana semua Efek akan disentralisasi dalam bentuk catatan elektronik. Saat ini tengah berjalan suatu proses yang disebut Konversi, yaitu suatu proses dimana semua saham yang ada saat ini (masih dalam bentuk sertifikat) akan di konversi ke dalam bentuk catatan elektronik yang dimiliki KSEI, yaitu sistem C-BEST. Dengan sistem demikian, dimana yang tercatat adalah Rekening Efek, maka penyelesaian transaksi menjadi lebih efektif dan efisien karena penyelasaian transaksi cukup dilakukan dengan sistem pemindahbukuan (book-entry settlement) dari satu rekening ke rekening lainnya.

1.4.4. Perusahaan EfekPerusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi (UU Pasar Modal). Hal tersebut berarti sebuah Perusahaan Efek dapat menjalankan salah satu, dua atau ketiga kegiatan usaha tersebut. Namun yang perlu dicatat adalah, bahwa Perusahaan Efek (berbentuk Perseroan Terbatas) dapat menjalankan usaha tersebut setelah mendapat ijin dari Bapepam. Di Bursa Efek Jakarta terdapat sekitar 120-an Perusahaan Efek yang menjadi anggota dari Bursa Efek Jakarta dan menjalankan aktivitas baik sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, maupun Manajer Investasi.

1.4.4.1. Penjamin Emisi EfekPerusahaan Efek yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten tersebut. Kontrak tersebut memiliki sistem penjaminan dalam 2 bentuk:1. Best effort, berarti Penjamin Emisi hanya menjual sebatas yang

laku.2. Full commitment, berarti Penjamin Emisi menjamin penjualan

seluruh saham yang ditawarkan. Bila ada yang tak terjual, maka Penjamin Emisi yang membelinya.

1.4.4.2. Perantara Pedagang EfekDalam bahasa sehari-hari masyarakat lebih awam dengan istilah pialang atau broker dibanding istilah Perantara Pedagang Efek. Istilah Perantara Pedagang Efek merupakan istilah yang dapat kita temukan dalam Undang-Undang Pasar Modal. Istilah tersebut mengandung dua makna yaitu: (1) Perantara dalam Jual Beli Efek, artinya bertindak sebagai perantara dalam aktivitas jual beli efek, karena investor tidak boleh melakukan kegiatan jual beli secara langsung tanpa melalui perantara atau broker atau pialang. Jadi setiap transaksi jual dan beli harus melalui perantara. Untuk jasa sebagai perantara tersebut maka perantara mendapatkan komisi dari investor baik untuk kegiatan jual maupun beli. (2) Pedagang Efek, artinya disamping bertindak sebagai perantara maka perusahaan efek juga dapat melakukan aktivitas jual beli saham untuk kepentingan perusahaan efek tersebut.

1.4.4.3. Manajer Investasi

Hal: 7

Page 8: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Adalah perusahaan/perorangan yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM untuk mengelola portfolio efek untuk para investor/nasabah baik secara perorangan atau kolektif. Dana nasabah tersebut kemudian diinvestasikan pada macam-macam jenis efek. Pengertian Manajer Investasi tidak termasuk perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank.

1.4.5. Lembaga Penunjang Pasar ModalLembaga Penunjang Pasar Modal adalah lembaga-lembaga yang menunjang berlangsungnya industri pasar modal. Lembaga-lembaga tersebut adalah:1. Biro Administrasi Efek, yaitu lembaga penunjang pasar modal dalam hal

administrasi Efek, baik pada pasar perdana maupun pasar sekunder. Bentuk pelayanan yang diberikan BAE antara lain dalam bentuk pencatatan dan pemindahan kepemilikan Efek.

2. Kustodian, yaitu lembaga yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, menerima bunga, dividen, dan hak-hak lain menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

3. Wali Amanat (trustee), adalah lembaga yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi atau surat utang lainnya. Peran Wali Amanat diperlukan dalam emisi obligasi. Selain itu, Wali Amanat juga berperan sebagai pemimpin dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO).

4. Pemeringkat Efek, adalah perusahaan swasta yang melakukan peringkat/ranking atas efek yang bersifat utang (seperti obligasi). Tujuan pemeringkatan adalah untuk memberikan pendapat (independen, obyektif dan jujur) mengenai risiko suatu Efek Utang. Di Indonesia saat ini terdapat 2 lembaga yang berperan sebagai Pemeringkat Efek yaitu PT. PEFINDO dan PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia (D.C.R). Pemeringkatan atas suatu Efek Utang atau obligasi akan membantu investor untuk mengetahui risiko atas suatu obligasi.

1.4.6. Profesi Penunjang Pasar ModalLembaga/perusahaan yang diperlukan untuk dijadikan mitra oleh Emiten dalam rangka penawaran umum. Pihak tersebut antara lain:1. Akuntan Publik, yang banyak berperan dalam penyajian informasi keuangan

perusahaan baik yang akan maupun telah go public.Dalam suatu penawaran umum, akuntan mempunyai tugas utama untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan emiten menurut standar audit yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Audit tersebut diperlukan agar diperoleh suatu keyakinan bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material. Akuntan dalam hal ini, bertanggung jawab penuh atas pendapat yang diberikan terhadap laporan yang diauditnya.Seperti kita ketahui bahwa laporan keuangan merupakan pintu utama untuk menilai kinerja suatu perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang sedang melakukan penawaran umum, sehingga opini Akuntan akan memberikan suatu keyakinan bagi pihak lain atas laporan keuangan yang diterbitkan emiten tersebut.

2. Notaris, adalah pejabat umum yang berwenang dalam membuat akta perubahan anggaran dasar emiten.Dalam emisi saham, notaris berperan dalam membuat akta perubahan anggaran dasar emiten, dan apabila diinginkan oleh para pihak, notaris juga berperan dalam pembuatan perjanjian penjaminan emisi efek, perjanjian antar penjamin emisi efek dan perjanjian dengan agen penjual.Dalam emisi obligasi, notaris berperan dalam pembuatan perjanjian perwaliamanatan dan perjanjian penanggungan.

3. Konsultan Hukum, adalah ahli hukum yang memberikan dan menanda-tangani pendapat hukum mengenai emisi atau emiten. Dalam proses go

Hal: 8

Page 9: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

public, konsultan hukum berfungsi untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) mengenai keadaan emiten.Dalam suatu penawaran umum Konsultan Hukum bertugas untuk memberikan opini dari segi hukum (legal opinion). Konsultan Hukum bertugas untuk melakukan pemeriksaan atas fakta hukum yang ada mengenai emiten. Pendapat Konsultan Hukum mencakup pemeriksaan atas: Anggaran dasar emiten beserta perubahannya Ijin usaha emiten Bukti pemilikan/penguasaan harta kekayaan emiten Perikatan oleh emiten dengan pihak lain Perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkut emiten dan

pribadi pengurus perseroan.Dapat disimpulkan bahwa, tujuan dari pendapat Konsultan Hukum tersebut agar investor mendapat pendapat/opini dari pihak ketiga bahwa emiten yang tengah melakukan penawaran umum tersebut tidak bermasalah dari sisi hukum.

4. Penilai (appraiser), adalah pihak yang memberikan jasa profesional dalam menentukan nilai wajar suatu aktiva suatu perusahaan.Dalam suatu emisi, penilai berperan untuk menentukan nilai wajar aktiva tetap perusahaan bersangkutan.

5. Penasihat Investasi (investment advisor), yaitu lembaga atau perorangan yang memberikan nasihat kepada emiten atau calon emiten berkaitan dengan berbagai hal. Pada umunya berkaitan dengan masalah keuangan, seperti nasihat mengenai struktur modal yaitu menyangkut komposisi utang dan modal sendiri.

1.5. Emiten dan Perusahaan PublikEmiten adalah Pihak yang melakukan kegiatan Penawaran Umum. Emiten berupa perusahaan yang telah mengeluarkan saham atau obligasi yang dijual kepada masyarakat.Perusahaan Publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurangnya 300 pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3 milyar. Selama suatu perusahaan memenuhi kriteria tersebut (kepemilikan dan permodalan), maka selama itu pula perusahaan tersebut wajib memenuhi ketentuan-ketentuan di bidang pasar modal yang mengatur perusahaan publik, khususnya yang berkaitan dengan prinsip keterbukaan.

1.6. InvestorInvestor adalah orang yang memiliki dana lebih guna diinvestasikan ke dalam pembelian saham atau obligasi. Investor dapat dibedakan atas investor perorangan dan investor institusi seperti dana pensiun. Investor dapat pula dibedakan atas investor lokal dan investor asing.

Hal: 9

Page 10: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

2. JENIS PRODUK BURSA EFEK

2.1. Pengertian Surat BerhargaSurat Berharga adalah istilah umum di dalam dunia keuangan yang menunjukkan bukti (dapat berupa selembar kertas) hak investor (yaitu pihak yang memiliki surat berharga tersebut) untuk mendapatkan hak tertentu atas kepemilikan surat berharga. Hak atas kepemilikan tersebut dapat berbentuk macam-macam, misalnya hak untuk mendapatkan bagian tertentu atas kekayaan pihak yang menerbitkan surat berharga tersebut (umumnya surat berharga diterbitkan oleh perusahaan).Dikatakan berharga, karena surat tersebut memiliki nilai ekonomis dan dapat diperjualbelikan pada tingkat harga tertentu sehingga seorang pemegang surat berharga dapat memperoleh keuntungan atas jual beli surat berharga tersebut.Di pasar modal, istilah khusus untuk menyebut surat berharga adalah Efek. Jadi, untuk menyatakan surat berharga di pasar modal seperti saham atau obligasi, kita dapat menyebut Efek. Oleh sebab itu, kata Efek banyak kita temukan di pasar modal, seperti Bursa Efek, Perusahaan Efek, dan lain-lain. Dalam buku ini, penulis selain menggunakan istilah Efek, juga menggunakan istilah surat berharga secara bergantian.Ada banyak jenis Efek di pasar modal. Namun, terdapat 3 jenis Efek yang paling populer yaitu saham, obligasi, dan Reksa Dana.

2.2. Mengenal SahamSaham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atau penyertaan modal investor di dalam suatu perusahaan. Artinya, jika seseorang membeli saham suatu perusahaan, itu berarti dia telah menyertakan modal ke dalam perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli.Saham merupakan surat berharga yang dikeluarkan sebuah perusahaan dalam rangka menambah modal perusahaan tersebut. Jika sebuah perusahaan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat luas atau kepada publik maka perusahaan tersebut dikatakan go public (baca: go pablik) atau telah menjadi perusahaan publik, dalam arti kepemilikan atas perusahaan tersebut tidak hanya dimiliki sekelompok orang (atau orang-orang yang mendirikan perusahaan tersebut), namun kepemilikannya telah menyebar ke banyak pihak.

Saham merupakan bentuk penyetoran modal kedalam suatu perusahaan. Artinya jika 5 orang sepakat untuk mendirikan sebuah perusahaan, maka bentuk setoran modal yang disetorkan masing-masing pihak adalah berupa sejumlah saham yang disetorkan ke perusahaan baru tersebut. Misalnya, perusahaan tersebut disepakati untuk didirikan dengan modal sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dimana nilai nominal setiap saham sebesar Rp 500,- (lima ratus rupiah). Apa artinya? Artinya perusahaan terdiri atas modal saham sebanyak 200.000 lembar saham. (100.000.000 dibagi 500 = 200.000).

Dengan perbedaan jumlah dana yang dimiliki masing-masing pihak, misalnya masing-masing pihak menyetor modal sebagai berikut:

Pemegang Saham

Jumlah saham disetor (lembar

saham)

Nilai Nominal Saham (Rp)

Nilai Penyertaan

(Rp)

Prosentase Kepemilikan

SahamJohan 80.000 500 40.000.000 40%Joko 60.000 500 30.000.000 30%Jono 40.000 500 20.000.000 20%Jenny 10.000 500 5.000.000 5%Jarot 10.000 500 5.000.000 5%

Total 200.000 100.000.000 100%

Dari tabel di atas terlihat bahwa Johan merupakan penyetor modal terbesar dimana ia menyetor sebanyak 80.000 lembar saham (nominal Rp 500) senilai Rp 40 juta. Joko

Hal: 10

Page 11: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

menyetor uang sebesar 30 juta atau setara dengan kepemilikan saham sebanyak 60 ribu lembar saham. Jenny dan Jarot menyetor modal dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 10 ribu lembar saham atau setara dengan 5% kepemilikan saham di perusahaan tersebut.Komposisi yang menggambarkan porsi kepemilikan saham dalam suatu perusahaan dikenal dengan istilah struktur permodalan perusahaan.Dari contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa nilai nominal saham merupakan batas minimal penyetoran modal ke dalam sebuah perusahan. Dari contoh diatas, kita melihat bahwa batas minimal penyetoran ke perusahaan tersebut adalah sebesar Rp 500 atau setara dengan satu lembar saham.

Dalam perjalanan selanjutnya atau misalnya beberapa tahun kemudian perusahaan tersebut tumbuh menjadi besar, sehingga membutuhkan tambahan modal baru. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan tersebut adalah dengan melakukan penawaran umum yaitu dengan cara menjual saham baru kepada masyarakat. Kegiatan tersebut umumnya dikenal dengan sebutan go public. Misalnya perusahaan tersebut mengeluarkan saham baru sebanyak 50 juta lembar saham. Saham baru tersebut dijual dengan harga Rp 800,- per lembar saham. Penjualan saham pertama kali kepada publik disebut dengan istilah Pasar Perdana. Dengan go public tersebut maka yang semula pemegang saham PT Maju Terus hanya 5 pemegang saham, maka pemegang saham PT Maju Terus setelah go public bertambah. Tambahan pemodal baru tersebut dapat berjumlah ribuan orang, dimana porsi pembelian masing-masing pihak tergantung berapa banyak saham yang dibelinya di Pasar Perdana.

2.2.1. Karakteristik SahamSeperti diuraikan di atas, bahwa saham merupakan wujud penyertaan modal ke dalam sebuah perusahaan. Adapun karakteristik saham sebagai bentuk penyertaan modal ke dalam perusahaan adalah antara lain:1. Hak atas keuntungan perusahaan

Pemegang saham memiliki hak atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut. Pembagian keuntungan tersebut dikenal dengan istilah dividen atau pembagian dividen. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. Dengan demikian, jika perusahaan mengalami kerugian maka dividen tidak akan dibagikan kepada para pemegang saham. Pembagian dividen harus mendapat persetujuan para pemegang saham dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham atau biasa disingkat RUPS. Sebagai contoh PT ABC memutuskan untuk membagi dividen sebesar Rp 200 untuk pemegang saham. Joni memiliki 10.000 lembar saham, sehingga Joni mendapat dividen sebesar Rp 2 juta. Umumnya, semakin besar keuntungan perusahaan, maka semakin besar pula dividen yang akan diterima pemegang saham.

2. Hak atas Harta PerusahaanPemegang saham pada dasarnya adalah pemilik perusahaan, dengan demikian maka pemegang saham memiliki hak atas harta yang dimiliki perusahaan. Jika suatu ketika perusahaan tersebut bubar atau dilikuidasi, maka pemegang saham berhak atas sisa kekayaan perusahaan tersebut.

3. Hak Suara dalam Rapat Umum Pemegang SahamSetiap pemegang saham mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Setiap lembar saham memiliki satu hak suara (one share one vote) dalam sebuah voting di dalam RUPS. Dengan demikian, setiap pemegang saham dapat menyatakan suaranya (setuju atau tidak) atas sebuah agenda dalam rapat pemegang saham. Tentu saja semakin banyak porsi saham yang dimiliki maka semakin besar peluang pemegang saham dalam sebuah voting untuk suatu agenda rapat, misalnya agenda untuk menyetujui pembagian keuntungan perusahaan, penunjukan direktur baru, dan berbagai keputusan perusahaan lainnya.

Hal: 11

Page 12: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

2.2.2. Keuntungan dan Kerugian SahamPemegang saham memiliki beberapa keuntungan dengan memiliki atau membeli saham, yaitu:1. Dividen. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang investor ingin mendapatkan dividen, maka investor tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama, yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Misalnya, dividen akan dibagikan 3 bulan lagi, maka jika pemegang saham tersebut ingin mendapatkan pembagian dividen tersebut, maka ia mesti memegang saham tersebut hingga tiga bulan mendatang. Dividen merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang, seperti misalnya investor institusi, dana pensiun dan lain-lain.Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai yang berarti setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu, misalnya Rp 300 per lembar saham. Namun demikian dividen dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham, misalnya setiap pemegang 1 lembar akan diberi dividen sebanyak 2 lembar saham. Johan memiliki sebanyak 1.000 lembar saham sehingga dengan pembagian dividen saham tersebut jumlah saham yang dimiliki Joni bertambah menjadi 3.000 lembar saham.

2. Capital Gain. Keuntungan lain yang akan didapatkan pemegang saham adalah Capital Gain yaitu merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya seorang investor membeli saham Bank BRI dengan harga per saham Rp 900, kemudian beberapa waktu kemudian investor tersebut menjual sahamnya dengan harga Rp 1.200 yang berarti investor tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 300 untuk setiap saham yang dijualnya.

Di satu sisi, saham dapat memberikan keuntungan kepada para pemegangnya, namun saham juga mengandung beberapa risiko, antara lain:1. Tidak Mendapat Dividen. Perusahaan akan membagikan dividen jika

perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian peluang keuntungan investor untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja atau prestasi perusahaan tersebut.

2. Capital Loss. Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu investor mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian, seorang investor mengalami capital loss. Misalnya seorang investor memiliki Bank ABC dengan harga beli Rp 3.000 namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga per saham Rp 2.400,- yang berarti investor tersebut mengalami capital loss Rp 1.000 untuk setiap saham yang dijual.

Disamping 2 risiko utama diatas, pemegang saham juga masih dihadapkan dengan kemungkinan risiko lainnya yaitu:3. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi. Jika suatu perusahaan bangkrut,

maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut. Perusahaan yang bangkrut atau dibubarkan akan dikeluarkan dari Bursa Efek. Artinya saham perusahaan tersebut tidak lagi tercatat di Bursa tersebut sehingga akan menyulitkan investor untuk menjual

Hal: 12

Page 13: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

saham tersebut. Kalaupun ada pihak yang bersedia membeli saham tersebut, namun tentu saja dengan harga yang relatif rendah.

Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi atau perusahaan dibubarkan, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur seperti bank serta pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham. Risiko yang satu ini relatif jarang terjadi, namun demikian pemegang saham tetap perlu waspada dengan jalan mengawasi perkembangan perusahaan sehingga investor dapat menjual sahamnya terlebih dahulu ketika mengetahui perkembangan perusahaan yang semakin kurang berprestasi.

2.2.3. Jenis-jenis SahamSaham dapat diklasifikasikan menjadi:1. Saham Biasa2. Saham Preferen

Antara saham biasa dan saham preferen terdapat beberapa perbedaan, antara lain:1. Saham preferen memberikan pembayaran yang tetap kepada investor,

sementara dividen yang didapat pemegang saham biasa tergantung kinerja perusahaan sehingga pemegang saham biasa dapat menerima dividen dan dapat pula tidak menerima dividen.

2. Dalam hal perusahaan di likuidasi atau dibubarkan, pemegang saham preferen memiliki tingkat klaim yang lebih tinggi atas aset perusahaan dibanding saham biasa.

Yang perlu diingat adalah bahwa jika pelaku dipasar modal berbincang-bincang tentang saham, tentu yang dimaksud adalah saham biasa. Dengan demikian, pembahasan dalam buku ini mengacu kepada saham biasa yang selanjutnya akan disebut saham.

2.3. Mengenal ObligasiObligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala, dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

2.3.1. Karakteristik ObligasiObligasi sering pula disebut sebagai surat utang yang berarti perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut berutang kepada masyarakat untuk tujuan tertentu misalnya menambah modal perusahaan, membangun pabrik baru dan sebagainya.Sebagai surat utang, obligasi memiliki beberapa karakteristik, yaitu sebagai berikut:1. Memiliki Masa Jatuh Tempo. Masa berlaku suatu obligasi sudah ditentukan

secara pasti pada saat obligasi tersebut diterbitkan, misalnya 5 tahun, 7 tahun dan seterusnya. Artinya, jika telah melampaui masa jatuh tempo, maka obligasi tersebut otomatis tidak berlaku lagi.

2. Nilai Pokok Utang. Besarnya nilai obligasi yang dikeluarkan sebuah perusahaan telah ditetapkan sejak awal obligasi tersebut diterbitkan, misalnya PT ABC menerbitkan obligasi sebesar Rp 100 Milyar. Umumnya, obligasi memiliki pecahan sebear Rp 50 juta. Berarti jika jumlah obligasi yang diterbtikan adalah sebanyak 2.000 obligasi. Pecahan obligasi disekenal dengan istilah denominasi. Jika seseorang membeli sebanyak 2 obligasi, maka uang yang dia keluarkan adalah sebesar 2 obligasi x 50 juta atau setara dengan Rp 100 juta. Nilai pokok utang yang sebesar Rp 100

Hal: 13

Page 14: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Milyar tersebut wajib dikembalikan perusahaan ketika obligasi tersebut jatuh tempo, misalnya 5 tahun.

3. Kupon Obligasi. Pendapatan utama pemegang obligasi adalah berupa bunga yang dibayar perusahaan kepada pemegang obligasi pada waktu-waktu yang telah ditentukan misalnya dibayar setiap 3 bulan, atau setiap 6 bulan sekali. Di obligasi, istilah bunga umumnya disebut kupon. Kupon merupakan daya tarik utama bagi para investor untuk membeli obligasi karena kupon tersebut merupakan pendapatan pasti yang diterima pemegang obligasi selama masa belakunya obligasi tersebut. Di Indonesia, umumnya kupon obligasi dibagikan setiap 3 bulan atau secara kuartalan. Besarnya kupon yang dibayar perusahaan penerbit obligasi, dapat berupa: (1) kupon dengan tingkat bunga tetap, misalnya sebesar 17% setiap tahun.(2) kupon dengan tingkat bunga mengambang. Artinya tingkat bunga yang

diberikan tidak tetap atau tergantung tingkat suku bunga yang sedang berlaku. Biasanya yang dijadikan patokan adalah tingkat bunga SBI (sertifikat Bank Indonesia). PT X menerbitkan obligasi dengan tingkat bunga mengambang sebesar 3 persen diatas SBI. Jika misalnya sekarang tingkat SBI sebesar 10% maka tingkat bunga atas kupon adalah menjadi sebesar 13%. Jadi, besarnya kupon yang diterima pemegang obligasi tergantung kepada tingkat bunga SBI yang berlaku saat itu.

(3) Kupon dengan tingkat bunga kombinasi atau gabungan antara tetap dan mengambang. Misalnya PT ABC menerbitkan obligasi dengan masa 5 tahun dengan ketentuan kupon 2 tahun diawal dengan tingkat bunga tetap, dan 3 tahun selanjutnya dengan tingkat bunga mengambang. Dengan demikian, pada 2 tahun pertama investor akan menerima penghasilan secara tetap, sementara 3 tahun terakhir pendapatan bunga ditentukan besarnya tingkat suku bunga SBI.

4. Peringkat Obligasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam dunia investasi selalu terdapat kemungkinan harapan investor tidak sesuai dengan kenyataan atau selalu terdapat risiko. Risiko dalam berinvestasi di obligasi adalah risiko perusahaan penerbit obligasi tidak mampu memenuhi janji yang telah ditentukan, yaitu risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon maupun tidak mampu mengembalikan pokok obligasi. Agar investor memiliki gambaran tingkat risiko ketidakmampuan perusahaan dalam membayar, maka didalam dunia surat utang atau obligasi dikenal suatu tingkat yang menggambarkan kemampuan bayar perusahaan penerbit obligasi. Tingkat kemampuan membayar kewajiban tersebut dikenal dengan istilah Peringkat Obligasi. Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga yang secara khusus bertugas memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan perusahaan. Semua obligasi yang diterbitkan wajib diberi peringkat sedemikian agar dengan adanya peringkat tersebut maka investor dapat mengukur atau memperkirakan seberapa besar risiko yang akan dihadapi dengan membeli obligasi tertentu.

5. Dapat diperjualbelikan. Sebagai surat berharga, obligasi dapat diperjualbelikan seperti halnya saham. Jika suatu saat nilai obligasi meningkat, maka pemegang obligasi dapat menjual obligasi tersebut melalui dealer atau pialang obligasi. Pialang obligasi akan menerima fee atas transaksi obligasi tersebut.

2.3.2. Keuntungan dan Kerugian ObligasiSebagai sebuah instrumen investasi, obligasi menawarkan beberapa keuntungan menarik antara lain:1. Memberikan Pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon. Hal ini

merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan berupa bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi

Hal: 14

Page 15: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

daripada bunga yang diberikan deposito. Misalnya deposito memberikan bunga tahunan sebesar 12%, maka bunga yang diberikan obligasi misalnya 17,5% atau 20%. Sebagai tambahan, pembayaran bunga obligasi harus didahulukan sebelum perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham. Disamping itu, dalam posisi perusahaan penerbit mengalami likuidasi atau bubar, maka pemegang obligasi memiliki hak yang lebih tinggi atas kekayaan perusahaan dibanding dengan pemegang saham.Seperti yang telah diuraikan sebelumnya kupon yang diterima investor dapat berupa: (1) kupon dengan tingkat bunga tetap, (2) kupon dengan tingkat bunga mengambang, dan (3) kupon dengan tingkat bunga kombinasi.PT ABC menerbitkan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 20% selama 5 tahun. Investor A membeli sebanyak 3 obligasi. Dengan kondisi tersebut, maka Investor A tersebut akan memperoleh penghasilan sebesar 3 x (20% x 50 juta) yaitu Rp 30 juta setiap tahun atau penghasilan sebesar Rp 7,5 juta setiap tiga bulan (ingat...di Indonesia umumnya perusahaan membagikan kupon setiap 3 bulanan).

2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain). Disamping penghasilan kupon, pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi dibanding dengan harga belinya maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain. Jual beli obligasi dapat dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer atau pialang obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jika jual beli saham dinyatakan dengan nilai rupiah misalnya saham A dijual seharga Rp 3.000 per saham, maka jual beli obligasi dinyatakan dalam bentuk prosentase atas harga pokok obligasi. Dengan demikian dikenal 3 jenis tingkat penjualan obligasi yaitu (1) obligasi dijual lebih tinggi dari nilai pokok obligasi (dijual dengan premium), (2) obligasi dijual sama dengan harga pokok obligasi (dijual at par), (3) obligasi dijual lebih rendah dari nilai pokok obligasi (dijual dengan discount). Sebagai contoh PT ABC menawarkan obligasi yang dijual dengan diskon 2,5% yang berarti obligasi tersebut dijual sebesar 97,5% dari nilai pokok obligasi. Dari sisi perusahaan, perusahaan tersebut hanya memperoleh 97,5% dari pokok obligasi yang diterbitkan, misalnya jika perusahaan tersebut menerbitkan obligasi sebesar Rp 100 milyar maka jumlah uang yang diperleh perusahaan hanya sebesar Rp 97,5 milyar. Dari sisi investor, karena obligasi tersebut dijual dengan diskon maka investor membayar lebih murah. Misalnya investor A membeli sebanyak 4 obligasi, maka dia cukup membayar ( 4 x 50 juta x 97,5%) yaitu sebesar Rp 195 juta. 1 bulan kemudian nilai pasar obligasi tersebut meningkat, dan investor tersebut menjual obligasi tersebut dengan harga premium yaitu 12% diatas nilai pokok obligasi. Jadi obligasi tersebut dijual menjadi ( 4 x 50 juta x 112%) Rp 224 juta. Dengan demikian dalam waktu satu bulan investor obligasi tersebut mendapat keuntungan sebesar Rp 29 juta (224 juta – 195 juta). Tentu saja karena obligasi tersebut sudah berpindah tangan, maka hak atas kupon obligasi tersebut telah beralih kepada pemegang obligasi yang baru.

Meskipun termasuk surat berharga dengan tingkat risiko yang relatif rendah, namun obligasi tetap mengandung beberapa risiko, antara lain:1. Risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun

risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi. Ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dikenal dengan istilah default. Walaupun jarang terjadi, namun dapat saja suatu ketika penerbit obligasi tidak mampu membayar baik bunga maupun pokok obligasi. Jika penerbit obligasi tidak mampu membayar bunga, maka biasanya pembayaran bunga ditangguhkan atau diundur sesuai kesepakatan dengan para pemegang obligasi.

Hal: 15

Page 16: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

2. Risiko Tingkat Suku Bunga (interest rate risk). Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan pergerakan tingkat suku bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga; artinya jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun, sebaliknya jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Investor obligasi harus jeli memperkirakan tingkat suku bunga sedemikian sehingga ia dapat memperkirakan apakah terus memegang suatu obligasi, membeli obligasi baru atau menjual obligasi yang dipegang saat ini. Perdagangan obligasi sangat dipengaruhi tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan, maka nilai obligasi menjadi turun, yang berarti obligasi akan dijual dengan diskon atau dijual lebih murah.

2.3.3. Jenis-jenis ObligasiObligasi dapat dikategorikan menjadi:a. Obligasi Perusahaanb. Obligasi Pemerintah

Sebagai catatan, umumnya obligasi yang dibicarakan dan diperdagangakan adalah obligasi yang diterbitkan perusahaan. Oleh sebab itu, pembahasan dalam buku ini mengacu kepada obligasi perusahaan yang selanjutnya akan disebut obligasi.

2.4. Mengenal Reksa DanaReksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat investor, khususnya investor kecil dan investor yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.Dilihat dari asal kata-nya, Reksa Dana berasal dari kosa kata ‘reksa’ yang berarti ‘jaga’ atau ‘pelihara’ dan kata ‘dana’ yang berarti (kumpulan) uang, sehingga reksa dana dapat diartikan sebagai ‘kumpulan uang yang dipelihara (bersama untuk suatu kepentingan)’.Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat investor. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para investor, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.Jika seseorang melakukan pembelian saham, maka ia dapat menentukan pilihan atas saham mana saja yang akan dibeli, demikian pula ketika akan menjual ia dapat menentukan menjual yang mana saja sepanjang ia mau. Investasi seperti demikian dapat dikategorikan sebagai bentuk investasi langsung.Reksa Dana dikatakan sebagai bentuk investasi tidak langsung, karena investor tidak dapat menentukan saham mana saja yang dipilih untuk dibeli atau sebaliknya untuk dijual. Dalam Reksa Dana, para investor menyerahkan hak tersebut kepada Manajer Investasi sebagai pihak yang mengelola Reksa Dana tersebut.

Hal: 16

Page 17: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

2.4.1. Manfaat Reksa DanaManfaat yang diperoleh investor jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:Pertama, investor walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang investor dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.Kedua, Reksa Dana mempermudah investor untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua investor memiliki pengetahuan tersebut.Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka investor tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.

2.4.2. Risiko Reksa DanaSeperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain: Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.

Risiko LikuiditasRisiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

Risiko WanprestasiRisiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.

2.4.3. Pengertian PortofolioDalam dunia investasi khususnya di pasar modal, istilah portfolio sering disebut para pelaku pasar. Portfolio dapat diartikan sebagai sekumpulan surat berharga yang dimiliki atau dibeli investor baik perorangan atau institusi. Jika seseorang memiliki beberapa saham dari industri yang berbeda, maka investor tersebut dikatakan memiliki portfolio investasi karena saham yang dibelinya tidak berasal dari industri yang sama. Seseorang juga dapat dikatakan memeliki portfolio investasi jika surat berharga yang dimilikinya tidak hanya saham, namun juga berupa obligasi dan surat berharga lainnya.

Umumnya tujuan adanya portfolio atau penyebaran investasi ke dalam beberapa obyek investasi bertujuan untuk mengurangi risiko. Misalnya, jika investasi disebar ke beberapa obyek investasi, maka ketika salah satu dari obyek investasi tersebut mengalami penurunan, maka risiko atau kerugian tersebut dapat ditutup oleh kenaikan harga surat berharga yang lain.

Hal: 17

Page 18: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

Dilihat dari portfolio investasinya atau kemana kumpulan dana diinvestasikan, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:1. Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini

hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

3. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.

4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.

2.4.4. Pengelola Reksa DanaPengelolaan Reksa Dana dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan izin dari Bapepam sebagai Manajer Investasi. Perusahaan pengelola Reksa Dana dapat berupa (1) Perusahaan Efek, dimana umumnya membentuk divisi atau PT tersendiri yang khusus menangani Reksa Dana, misalnya Danareksa Investment Management atau Trimegah Investment Management (2) Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan investasi atau investment management company.

Selain perusahaan investment management yang bergerak sebagai pengelola dana, maka pihak lain yang terlibat dalam pengelolaan suatu Reksa Dana adalah Bank Kustodian. Bank Kustodian mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam hal menyimpan, menjaga, dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan serta pembayaran/penjualan kembali suatu Reksa Dana berdasarkan kontrak yang dibuat dengan Manajer Investasi.Dalam UU PM disebutkan bahwa kekayaan Reksa Dana wajib disimpan pada Bank Kustodian sehingga pihak Manajer Investasi tidak memegang langsung kekayaan tersebut. Hal lain yang juga penting diketahui, bahwa Bank Kustodian dilarang terafiliasi dengan Manajer Investasi dengan tujuan untuk menghindari adanya benturan kepentingan dalam pengelolaan kekayaan Reksa Dana.

2.4.5. Pengertian NAB dan Cara PerhitunganNilai aktiva bersih (NAB) atau net asset value (NAV) merupakan alat ukur kinerja Reksa Dana. Nilai aktiva bersih berasal dari nilai portofolio reksadana yang bersangkutan. Seperti kita ketahui bahwa aktiva atau kekayaan Reksa Dana dapat berupa kas, deposito, SBPU, SBI, surat berharga komersial, saham, obligasi, right dan Efek lainnya. Sementara pada kewajiban Reksa Dana dapat berupa fee manajer investasi yang belum dibayar, fee bank kustodian yang belum dibayar, pajak-pajak yang belum dibayar, fee broker yang belum dibayar serta pembelian Efek yang belum dilunasi.Nilai aktiva bersih (NAB) merupakan jumlah aktiva setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada. Sedangkan NAB per Unit Penyertaan merupakan jumlah NAB dibagi dengan jumlah nilai Unit Penyertaan yang beredar (outstanding).

Dari penjelasan diatas, dapat dimengerti jika nilai NAB akan mengalami kenaikan atau penurunan, karena nilai NAB tersebut sangat tergantung akan kinerja aset yang merupakan portfolio Reksa Dana tersebut. Kalau harga pasar

Hal: 18

Page 19: Bab 2 - LABKOM SMA 34 JAKARTA  · Web viewTahun 1995 merupakan babak baru dalam proses pembelian saham di bursa yang ditandai dengan peluncuran Jakarta Automated Trading System (JATS),

aset-aset suatu Reksa Dana mengalami kenaikan maka NAB-nya tentu akan mengalami kenaikan, demikian juga sebaliknya.

Setiap sore, manajer investasi akan menilai harga pasar wajar seluruh aset reksadana. Dalam nilai pasar wajar tersebut termasuk semua keuntungan atau kerugian, baik yang telah direalisasikan maupun yang belum. (Kalau harga saham dalam portofolio naik, nilai portofolio akan naik pula, walaupun sahamnya sendiri tidak dijual).

NAB per saham/unit dihitung setiap hari oleh Bank Kustodian setelah mendapat data dari Manajer Investasi dan nilai tersebutlah yang kemudian setiap hari dapat dilihat keesokan harianya di media massa.

2.5. Perbandingan Saham, Obligasi, dan Reksa DanaDari berbagai penjelasan dan paparan seputar 3 jenis surat berharga diatas, maka dapat disimpulkan melalui tabel berikut:

Karakteristik/Instrumen

Saham Obligasi Reksa Dana

Sifat Penyertaan Modal Utang Pengelolaan Modal Bersama

Penerbit Perusahaan Perusahaan, Pemerintah

Perusahaan Efek

Keuntungan Dividen, Capital Gain Kupon, Capital Gain Modal kecil, dikelola manajer investasi

Risiko Tidak Mendapat Dividen, Capital Loss, Likuidasi

Gagal bayar atas kupon atau pokok, capital loss

Penurunan NAB, risiko likuiditas

Jenis Saham Biasa, Saham Preferen

Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah

Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Campuran

Mekanisme Perdagangan di Pasar Sekunder

Diperdagangkan di Bursa Efek

Diperdagangkan di Luar Bursa (over the counter)

Pemegang Reksa dana menjual kembali ke Penerbit Reksa Dana (redemption)

Hal: 19