bab 2 gambaran umum lokasi studi

24
II - 1 LAPORAN PENDAHULUAN PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI 2.1 Kondisi Geografi Kabupaten Tanah Laut dengan ibukota Kabupaten di Kota Pelaihari di batasi sebelah Barat dan sebelah Selatan oleh Laut Jawa, sebelah Timur oleh Kabupaten Kotabaru dan sebelah Utara oleh Kabupaten Banjar dari propinsi Kalimantan Selatan. Posisi geografis berada pada : 114 0 30’ 20’’ sampai 115 0 23’ 31’’ Bujur Timur 3 0 30’ 33’ sampai 4 0 11’ 38’’ Lintang Selatan Kabupaten Tanah Laut meliputi 9 kecamatan, yang mempunyai luas desa, dan penduduk masing-masing : No Kecamatan Luas Jumlah Desa Jumlah Penduduk Km 2 % 1 Panyipatan 336,00 9,34 10 18.556 2 Takisung 343,00 9,54 12 24.877 3 Kurau 268,50 7,46 22 22.813 4 Bati-Bati 234,25 6,51 22 28.903 5 Tambang Ulang 130,72 3,63 10 12.279 6 Pelaihari 570,05 15,85 28 60.849 7 Batu Ampar 549,55 15,28 14 18.990

Upload: aminudin-arif

Post on 26-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 1

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

BAB IIGAMBARAN UMUM

DAERAH STUDI

2.1 Kondisi Geografi

Kabupaten Tanah Laut dengan ibukota Kabupaten di Kota

Pelaihari di batasi sebelah Barat dan sebelah Selatan oleh Laut

Jawa, sebelah Timur oleh Kabupaten Kotabaru dan sebelah Utara

oleh Kabupaten Banjar dari propinsi Kalimantan Selatan. Posisi

geografis berada pada :

1140 30’ 20’’ sampai 1150 23’ 31’’ Bujur Timur

30 30’ 33’ sampai 40 11’ 38’’ Lintang Selatan

Kabupaten Tanah Laut meliputi 9 kecamatan, yang mempunyai

luas desa, dan penduduk masing-masing :

No KecamatanLuas

Jumlah DesaJumlah

PendudukKm2 %

1 Panyipatan 336,00 9,34 10 18.556

2 Takisung 343,00 9,54 12 24.877

3 Kurau 268,50 7,46 22 22.813

4 Bati-Bati 234,25 6,51 22 28.903

5 Tambang Ulang 130,72 3,63 10 12.279

6 Pelaihari 570,05 15,85 28 60.849

7 Batu Ampar 549,55 15,28 14 18.990

8 Jorong 628,00 17,46 10 21.244

9 Kintap 537,00 14,93 14 25.742

  Kab. Tanah Laut 3.597,07 100 142 61.270Sumber : BPS, Registrasi Penduduk Kab. Tanah Laut , 2002

Page 2: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 2

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

2.2 Kondisi Topografi

Ditinjau dari segi topografinya, Wilayah Kabupaten Tanah Laut

didominasi oleh dataran rendah yang landai, yang membentang

dari Barat ke Timur, mulai dari arah Selatan (Pantai Laut Jawa)

kearah Utara (pedalaman), dan bergelombang hingga bergunung

di daerah pedalaman yang berbatas dengan Kabupaten Banjar.

Secara umum dapat dikatakan bahwa topografi wilayah

Kabupaten Tanah Laut dapat di bagi atas 2 (dua) bagian besar,

yaitu :

a. Bagian selatan merupakan dataran rendah yang landai hingga

berombak. Bentangan daerah ini memanjang dari Timur ke

Barat dengan lebih melebar di bagian Barat yang terdiri dari

rawa-rawa dan daerah aliran sungai, muara sungai dan Pantai

Laut Jawa.

b. Bagian utara, merupakan daerah yang bergelombang, berbukit

dan bergunung sampai ke perbatasan dengan Kabupaten

Banjar. Pada wilayah ini terdapat beberapa puncak, yaitu :

Puncak Gunung Kemuning (750 m dpl)

Puncak Gunung Batu Karo (621 m dpl)

Puncak Gunung Batu Belerang (921 m dpl)

Puncak Gunung Kematian (951 m dpl)

Puncak Gunung Batu Mandi (901 m dpl)

Puncak Gunung Sekupang (1.051 m dpl)

Puncak Gunung Haur Bonak (744 m dpl)

Puncak Gunung Aur Bunek (1.150 dpl)

Puncak Gunung Condong (553 m dpl)

Ditinjau dari sudut ketinggian tempat (elevasi), wilayah

Kabupaten Tanah Laut dibagi 6 (enam) kelas elevasi , yaitu

kelas 0 - 7 meter, 7 - 25 meter, 25 - 100 meter, 100 - 500 meter,

Page 3: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 3

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

500 – 1000 meter dan diatas 1000 meter. Kelas ketinggian

(elevasi) lahan yang paling luas di Kabupaten Tanah Laut adalah

kelas elevasi 0 - 7 meter dpl, yaitu mencapai 58.240 Ha (15.6 %

dari luas daratan). Sedangkan kelas ketinggian yang paling kecil

luasnya adalah kelas elevasi di atas 1.000 meter dpl, yaitu

13.661 Ha (3,7% dari luas daratan). Kelas elevasi ketinggian 0-7

meter dpl terdapat di seluruh kecamatan, kecuali Kecamatan

Batu Ampar dan Kecamatan Tambang Ulang sedangkan kelas

elevasi ketinggian di atas 500 meter terdapat di Kecamatan

Kintap, Jorong, Pelaihari dan Bati-Bati.

2.3 Kemiringan Lahan (Lereng)

Kemiringan/kelerengan suatu lahan berkaitan dengan kepekaan

tanah terhadap erosi tanah, Semakin tinggi/terjal lerengnya maka

tanah semakin peka terhadap erosi. Bila dilihat dari kemiringan

tanahnya, wilayah Kabupaten Tanah Laut dapat dibedakan dalam

6 (enam) kelompok, yaitu sebagai berikut :

a. 0 – 3 %, sebagian besar tersebar di wilayah Timur

membentang dari bagian Barat hingga Timur, mulai dari

Selatan (pantai) ke Utara (pedalaman) dengan luas 250.460 Ha

(67,16 % dari luas total daratan)

b. 3 – 8 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah,

membentang dari bagian Barat hingga Timur, dengan luas

44.830 Ha (12,02 % dari luas total daratan).

c. 8 – 15 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah,

membentang dari bagian Barat hingga Timur, dengan luas

31.600 Ha (8,47 % dari luas total daratan).

d. 15 – 25 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah,

membentang dari bagian Barat hingga Timur, dengan luas

21.805 Ha (5,85 % dari luas total daratan).

Page 4: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 4

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

e. 25 – 40 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah

dan Utara, membentang dari bagian Barat hingga Timur,

dengan luas 10.690 Ha (2,87 % dari luas total daratan).

f.> 40 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah dan

Utara, membentang dari bagian Barat hingga Timur, dengan

luas 13.545 Ha (3,63 % dari luas total daratan).

Terlihat bahwa wilayah Kabupaten Tanah Laut didominasi oleh

kelas lereng 0 – 3% yaitu sebesar 77,80% dari luas total wilayah

daratan. Kelas lereng tersebut selain potensial untuk tanaman

pangan lahan basah (padi sawah) berpotensi juga untuk

perikanan tambak bagi wilayah yang ada di sepanjang pantai.

2.4 Kondisi Geologi

Berdasarkan tinjauan terhadap peta geologi Propinsi Kalimantan

Selatan di Kabupaten Tanah Laut berumur antara mesozoik,

tersier dan kuarter.

Secara fisiografis Kabupaten Tanah Laut terletak di bagian ujung

Barat Daya Pegunungan Meratus dan di bagian Selatan Cekungan

Barito dan Anak Cekungan Asam-Asam. Pegunungan Meratus

terutama ditempati oleh batuan pra tersier, sedangkan Cekungan

Barito dan Anak Cekungan Asam-Asam ditempati oleh batuan

sediment tersier.

Morfologi wilayah di Kabupaten Tanah Laut dapat dibagi menjadi

4 (empat) satuan morfologi yaitu Satuan Morfologi Dataran,

dataran bergelombang, perbukitan dan pegunungan. Satuan

Morfologi Dataran menempati bagian ujung Selatan dan ujung

Barat. Ketinggian berkisar antara 0 – 10 m dpl. Satuan ini berupa

endapan alluvium rawa dan pantai yang tersusun dari batuan

sediment kwarter. Satuan Morfologi Dataran Bergelombang

menempati bagian Barat dan Selatan, yaitu sekitar jalur jalan raya

Page 5: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 5

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Bati-bati – Pelaihari – Asam-asam; Pelaihari – Batakan dan

Pelaihari – Takisung. Ketinggian berkisar antara 10 – 50 m dpl.

Satuan ini tersusun oleh batuan sediment kwarter dan tersier.

Satuan Morfologi Perbukitan menempati bagian tengah

merupakan kaki dari Pegunungan Meratus. Ketinggian berkisar

antara 50 – 250 m dpl. Satuan ini tersusun oleh batuan metamorf

dan sediment serta sebagian kecil batuan beku. Satuan Morfologi

Pegunungan menempati bagian Utara, dicirikan oleh lereng yang

terjal dengan ketinggian puncak lebih dari 250 m dpl. Beberapa

puncaknya seperti Gunung Kematian (951 m dpl), Gunung Batu

Belerang (921 m dpl), Gunung Batu Karo (621 m dpl).

2.5 Jenis Tanah

Jenis Tanah yang ada di Wilayah Kabupaten Tanah Laut adalah

jenis tanah podsolik, latosol, alluvial dan gleisol. Yang

mendominasi wilayah Kabupaten Tanah Laut adalah jenis tanah

Alluvial, Podsolik dan Laotosol. Sedangkan jenis tanah Gleisol

hanya sebagian kecil saja, dan tersebar di 6 (enam) kecamatan,

yaitu Kecamatan Kurau, Bati-Bati, Takisung, Tambang Ulang,

Pelaihari dan Panyipatan.

Jenis tanal latosol memiliki solum tanah tebal sampai sangat

tebal, kandungan bahan organic 3 – 9 %, pH tanah antara 4,5 –

6,5 yaitu dari masam sampai agak masam, struktur tanahnya

lemah dan konsistennya gembur. Secara keseluruhan tanah ini

mempunyai sifat fisika dan sifat kimia yang baik, sehingga

produktivitas lahannya sedang sampai tinggi, menempati areal

seluas 108.780 Ha (29,17 % dari luas daratan seluruhnya).

Jenis tanah Alluvial disebut juga sebagai tubuh tanah endapan,

kandungan bahan organiknya rendah, reaksi tanahnya masam

sampai netral, struktur tanahnya pejal atau tanpa struktur dan

Page 6: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 6

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

konsistensinya keras waktu kering, teguh waktu lembab,

kandungan unsur haranya relatif kaya dan banyak tergantung

pada bahan induknya. Secara keseluruhan tanah alluvial

mempunyai sifat fisika kurang baik sampai sedang, sifat kimia

sedang sampai baik, sehingga produktivitas tanahnya sedang

sampai tinggi, menempati areal seluas 120.290 Ha (32,26 % dari

luas lautan).

Jenis tanah podsolik memiliki solum tanah yang paling tebal yaitu

90 – 180 cm, tekstur tanahnya lempung berliat hingga liat,

konsistensinya gembur di bagian atas dan teguh di lapisan bawah,

kandungan bahan organiknya kurang dari 5 %, kandungan unsure

hara tanaman rendah, reaksi tanah (pH) sangat masam sampai

sangan masam yaitu 4 – 5,5. Secara keseluruhan tanah ini

memiliki sifat kimia kurang baik, sifat fisika tidak mantap karena

sifat agregratnya kurang baik, sehingga mudah terkena erosi.

Produktivitasnya adalah rendah sampai sedang, menempati areal

satuan 123.010 Ha (32,98 % dari luas total daratan)

2.6 Tekstur Tanah

Tekstur tanah di wilayah Kabupaten Tanah Laut diklasifikasikan

menjadi 3 (tiga), yaitu tekstur halus (lempung berliat hingga liat),

tekstur sedang (lempung sampai lempung liat berdebu) dan

tekstur kasar (lempung berpasir sampai berkerikil). Tekstur tanah

akan berpengaruh terhadap kesuburan fisik tanah, kemampuan

menyerap dan menyimpan air dan kepekaan terhadap erosi

Sifat tanah yang bertekstur halus baik untuk budidaya maupun

non budidaya. Pada tanah yang bertekstur halus semua tanaman

dapat tumbuh dengan baik dan tahan terhadap erosi. Sedangkan

pada tanah yang bertekstur sedang tanaman masih dapat

tumbeuh dengan baik, tetapi harus dengan perlakuan khusus

Page 7: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 7

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

untuk mencegah erosi, karena bertekstur sedang lebih peka

terhadap erosi. Tanah dengan tekstur kasar memerlukan air

sangat tinggi, sehingga daya simpan airnya sangat rendah,

akibatnya kurang cocok untuk tanaman pangan lahan kering.

Pada umumnya tanah di Kabupaten Tanah Laut ini bertekstur

sedang yang meliputi jenis tanah alluvial, latosol dan podsolik

yaitu 297,285 Ha (79,91 % dari luas total daratan), tanah

bertekstur halus meliputi jenis tanah gleisol dan podsonik seluas

46.750 Ha (12.54 % dari luas total daratan) dan tanah yang

bertekstur kasar meliputi jenis tanah alluvial seluas 28.915 Ha

(7.75 % dari luas total daratan). Dengan demikian, di Kabupaten

Tanah laut sedikitnya terdapat 28.915 Ha (7.75 % dari luas total

daratan) mempunyai kendala dalam pengembangan kawasan

budidaya dengan faktor pembatas tekstur tanah yang kasar.

2.7 Kedalaman Efektif Tanah

Kedalaman efektif tanah di wilayah Kabupaten Tanah Laut di

klasifikasikan kedalam 4 (empat) kelas kedalaman efektif tanah

yaitu dalam (lebih dari 90 cm) sedang (80 – 90 cm), dangkal (30 –

60 cm) dan sangat dangkal (kurang dari 30 cm). Kedalaman

efektif tanah akan berpengaruh terhadap wilayah perakaran

tanaman, jenis tanaman/tumbuhan dan tegakan tanaman.

2.8 Kondisi Sumber Daya Air

Di Kabupaten Tanah Laut keadaan hidrologi atau sumber daya air

dapat dikelompokkan atas 3 (tiga) bagian, yaitu :

a. Sungai atau Danau

Keadaan hidrologi sungai dan danau sebagai sumber daya air

permukaan di Kabupaten Tanah Laut atas sungai-sungai besar

Page 8: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 8

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

dan kecil yang bermuara di Laut Jawa. Sungai-sungai besar

antara lain Sungai Maluka (640 Km2), Sungai Tabanio (770

Km2), Sungai Sabulur (190 Km2), Sungai Sawarangan (580

Km2). Fungsi-fungsi sungai tersebut adalah untuk sumber air

minum, pengairan, usaha perikanan dan sebagai sarana

transportasi antara daerah/daerah timur dengan daerah-

daerah Barat di Kabupaten Tanah Laut. Adapun danau-danau

(rawa) yang terdapat di Kabupaten Tanah Laut yaitu Rawa

Benua Raya (6.600 Ha), Rawa Panjaratan (2.500 Ha) dan Rawa

Sanipah (5.600 Ha). Pada musiman hujan terdapat wilayah

yang terkena banjir, baik terus menerus tergenang maupun

tergenang secara periodik. Wilayah yang selalu tergenang

adalah daerah Benua Raya dan Panjaratan.

b. Air Tanah

Kedalaman air tanah di suatu wilayah antara lain ditentukan

oleh tinggi wilayah dari permukaan laut, jenis batuan induk dan

sebagainya. Wilayah Kabupaten Tanah Laut tersusun dari

batuan induk yang bervariasi dan terletak pada ketinggian 0 –

1000 m dpl. Oleh sebab itu kedalaman air tanahnya akan

bervariasi, dari dangkal (daerah pantai hingga perbukitan dan

pegunungan).

c. Curah Hujan

Curah hujan sebagai faktor fisik bersifat dinamis karena di

pengaruhi oleh waktu. Curah hujan dimasukkan sebagai faktor

fisik karena besar kecilnya curah hujan akan mempengaruhi

faktor fisik yang lain, seperti menyebabkan terjadinya erosi,

adanya genangan air pada daerah-daerah tertentu. Dengan

pengaruh kedua faktor fisik tersebut sekaligus akan

Page 9: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 9

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

mempengaruhi tindakan budidaya baik terhadap teknik

pengolahan tanah maupun pemilihan jenis komoditi yang akn

dibudidayakan dalam bidang pertanian.

Kabupaten Tanah Laut termasuk daerah beriklim tropis bash

karena tidak terdapat perbedaan musim yang jelas. Hujan

turun merata sepanjang tahun denga bulan-bulan relatif basah

antara Bulan Desember – Februari dan bulan-bulan relatif

kering antara bulan Juni – Agustus. Berdasarkan hasil

penelitian antara 1915 – 1941, curah hujan bagian

Timur/pantai sebesar 2,324 mm/tahun dengan rata-rata hari

hujan 150 hari/tahun dan di bagian Barat sampai dengan

perbatasan kabupaten. Curah hujan berkisar antara 2.500 –

3.000 mm/tahun dan di wilayah Timur berkisar antara 2.000 –

2.500 mm/tahun.

Berdasarkan data curah hujan rata-rata bulanan dan

perhitungan evapotranspilasi bulanan, maka Kabupaten Tanah

laut setiap bulannya tidak mengalami kekurangan air.

Tanaman tahunan tidak memerlukan adanya air irigasi pada

bulan-bulan yang water balance-nya kurang dari 100 mm akan

mengalami kekurangan air.

2.9 Kependudukan

Penduduk kabupaten Tanah Laut tahun 2002 berjumlah 234.253

jiwa dan jumlah rumah tangga adalah 61.270 rumah tangga.

Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tanah Laut per

tahun adalah 0,333 persen.

Kepadatan penduduk per km2 di kabupaten Tanah Laut adalah 64

jiwa per km2, dimana Kecamatan Bati-Bati adalah yang terpadat

dengan 123 jiwa per km2 disusul Kecamatan Pelaihari 106 jiwa

per km2, sedangkan Kecamatan Jorong dan Batu Ampar yang

Page 10: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 10

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

terjarang penduduknya yaitu 34 jiwa per km2. Secara garis besar

banyaknya desa/kelurahan, rumah tangga dan penduduk

Kabupaten Tanah Laut disajikan pada Tabel 2.1. dan rata-rata

banyaknya penduduk tiap desa/kelurahan, rumah tangga

disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.1Banyaknya Desa/Kelurahan, Rumah Tangga dan

Penduduk Kabupaten Tanah Laut

    BanyaknyaNo Kecamatan Desa/ Rumah Penduduk

  Kelurahan Tangga (Jiwa) 1. Panyipatan 10 4.755 18.5562. Takisung 12 6.314 24.8773. Kurau 22 5.677 22.8134. Bati-Bati 22 7.733 28.9035. Tambang Ulang 10 3.187 12.2796. Pelaihari 28 16.013 60.8497. Batu Ampar 14 5.039 18.9908. Jorong 10 5.703 21.2449. Kintap 14 6.849 25.742

  Kab. Tanah Laut 142 61.270 234.253

Sumber : BPS, Registrasi Penduduk Kabupaten Tanah Laut 2002

Tabel 2.2Rata-rata Banyaknya Penduduk tiap Desa/Kelurahan

Per Km2 dan Rumah Tangga setiap Kecamatan

    Rata - rata Penduduk

Page 11: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 11

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

No Kecamatan Desa/ Rumah Km2

  Kelurahan Tangga  1 Panyipatan 1.854 4 552 Takisung 2.073 4 343 Kurau 1.036 4 344 Bati-Bati 1.313 4 485 Tambang Ulang 1.227 4 1056 Pelaihari 2.173 4 727 Batu Ampar 1.356 4 1248 Jorong 2.124 4 769 Kintap 1.838 4 84

Kab. Tanah Laut 1.649 4 64Sumber : BPS, Registrasi Penduduk Kabupaten Tanah Laut 2002

Page 12: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 12

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

2.10 Kondisi Sosial Ekonomi

2.10.1 Pendapatan Rata-rata

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku tahun 2000 sebesar Rp.

7.347.598,- naik dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 6.184.505,-.

Sedangkan pendapatan regional perkapita tahun 2000 sebesar Rp.

5.823.205,- naik dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 4.901.417,-. Hal ini

menandakan bahwa tingkat produktivitas dan tingkat kemakmuran

masyarakat Tanah Laut saat ini terjadi peningkatan yang cukup

berarti. Secara garis besar PDRB perkapita atas dasar harga berlaku

dan pendapatan regional perkapita disajikan pada Tabel 2.3.

Masyarakat Kabupaten Tanah Laut secara umum bermata

pencaharian di bidang pertambangan dan penggalian, yaitu dengan

120 % disusul bidang jasa lainnya seperti perdagangan, industri

pengolahan, pengangkutan/ telekomunikasi. Sedangkan mata

pencaharian pertanian hanya menempati 93,19 % lebih kecil

dibandingakan dengan bidang usaha lainnya. Tingkat pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Tanah Laut disajikan pada Tabel 2.4.

Banyaknya perusahaan industri formal di Kabupaten Tanah laut

adalah 113 buah dan perusahaan industri non formal adalah 2.172

buah dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 6.067 orang.

Secara garis besar data-data tersebut ditunjukkan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.3PDRB Perkapita atas dasar Harga Berlaku

dan Pendapatan Regional 1997-1999

No Tahun PDRB Atas Dasar PendapatanHarga Berlaku Regional

1. 1997 1.718.316 357.505.9572. 1998 1.484.854 311.396.8743. 1999 1.449.036 308.684.693 

Sumber : BPS Kabupaten Tanah Laut 2001

Page 13: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 13

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Tabel 2.4.Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar

Harga Konstan Kabupaten Tanah Laut 1997-1999

No Lapangan Usaha 1997 1998 1999

1. Pertanian 99.37 85.17 93.19

2. Pertambangan dan Penggalian 112.06 364.59 120.00

3. Industri Pengolahan 105.22 88.02 102.88

4. Listrik, Gas dan Air Minum 107.79 103.51 113.26

5. Bangunan 97.94 70.79 106.18

6. Perdagangan, Restoran dan hotel 94.34 104.14 108.13

7. Pengangkutan dan Komunikasi 113.84 83.74 104.87

8. Bank dan Lembaga Keuangan 104.06 91.71 100.59

9. Jasa-jasa 103.85 75.89 104.64

  Produk Domestik Regional 100 100 100

  Bruto Sumber : BPS Kabupaten Tanah Laut 2001

Tabel 2.5.Banyaknya Usaha Industri Formal dan Non Formal Tenaga

Kerja Tahun 2001

Jenis IndustriUnit Usaha

Tenaga KerjaFor Non Jummal Formal Lah (orang)

1. Industri Hasil Pertanian dan 65 4.050 4.070 10.155

  Kehutanan (IHPK)

2. Industri Logam Mesin dan 25 995 1.020 2.349

  Kimia (ILMK)

3. Industri Aneka (IA) 3 40 43 67

  Kabupaten Tanah Laut 113 2.172 2.286 6.067

Sumber : BPS KabupatenTanah Laut 2001

Page 14: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 14

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

2.10.2 Prasarana dan Sarana

1. Jalan

Guna menunjang kelancaran lalu lintas sekaligus perekonomian

daerah Kabupaten Tanah Laut, terlihat bahwa pada tahun 2000

tercatat sarana jalan dengan panjang jalan negara sepanjang 136

km, jalan propinsi 32 dan jalan kabupaten 689 km.

2. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Jumlah pelanggan PLN selama tahun 2000 tercatat sebanyak

27.454 pelanggan dimana pelanggan terbanyak terdapat pada

pelanggan rumah tangga sebanyak 25.977 pelanggan atau 94,62

%.

3. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Jumlah pelanggan PDAM akhir tahun 2000 tercatat sebanyak 4.206

pelangan meningkat sebesar 11,00 % dari tahun sebelumnya.

Total produksi air minum adalah 915.191 m3 dan konsumsi rata-

rata air bersih penduduk Kota Tanah Laut sebesar 99,5

liter/orang/hari untuk sambungan rumah tangga, 26 m³/unit/bulan

Hidran Umum.

2.10.3 Kesehatan

Air dengan kualitas dan kuantitas yang cukup sangat penting untuk

menghindari terjadinya ancaman atau bahaya terhadap kesehatan

masyarakat. Hal tersebabkan 2 (dua) hal, pertama air sangat dekat

dengan manusia karena penggunaannya yang sangat luas dalam

aktifitas dan kegiatan manusia; kedua karena di dalam air dapat

terkandung mikroorganisme dan kuman-kuman penyakit yang

berbahaya (mikroorganisme pathogen) yang dapat menyebabkan

manusia terinfeksi penyakit.

Page 15: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 15

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Kualitas air yang jelek (tidak laik minum) dan kurangnya jumlah air

yang dikonsumsi bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit.

Penyakit yang terjadi akibat kualitas dan kuantitas air yang kurang

yang tercatat di Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan yaitu penyakit

diare, dengan jumlah penduduk yang terkena diare terutama di musim

kemarau yang tercatat di 14 Puskesmas di Kabupaten Tanah Laut ada

841 jiwa, dengan jumlah penderita terbanyak di kecamatan Pelaihari

135 jiwa dan terkecil di kecamatan Takisung.

2.11 Kondisi Eksisting Penyediaan Air Bersih

2.11.1 Wilayah Pelayanan PDAM

PDAM Kabupaten Tanah Laut memiliki tujuh cabang/unit wilayah baik

di pusat kota maupun di Ibukota Kecamatan yang terdiri dari :

No Wilayah Pelayanan Tahun Dibangun

1. BNA Pelaihari 1983a. Instalasi IPA Bajuinb. Instalasi Air terjun bajuinc. Instalasi sumur bor (Deep Will) Parit Mas & Angsau- Kota Pelaihari

2. IKK Panyipatan 1991 - Kecamatan Panyipatan

3. IKK Batu Ampar 1991 - Kecamatan Batu Ampar

4. IKK Jorong 1993 - Kecamatan Jorong

5. IKK Bati-Bati 1992 - Kecamatan Bati-Bati

6. IKK Takisung 2000 - Kecamatan Takisung

Sumber : Corporate Plan PDAM Tanah Laut, 2001 – 2005

Page 16: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 16

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

2.11.2 Persentase Penduduk Terlayani PDAM

Cakupan Pelayanan PDAM/IK Kabupaten Tanah Laut umumnya daerah

terdekat dengan instalasi pengolahan air (IPA), atau ibukota

kecamatan masing-masing IKK. Persentase penduduk Kabupaten

Tanah laut yang sudah terlayani perpipaan PDAM sebesar 13,03.

Secara rinci persentase pelayanan PDAM/IKK seperti tertera sebagai

berikut :

No.

PDAM/IKKJumlah

PendudukJumlah

TerlayaniProsentase

1. BNA Pelaihari 60.293 17.570 29,14

2. IKK Penyipatan 18.535 1.670 9,00

3. IKK Batu Ampar 18.852 1.351 7,17

4. IKK Bati-Bati 29.143 4.653 19,96

5. IKK Jorong 21.241 1.722 8,11

6. IKK Takisung 24.845 850 3,42

Jumlah 213.440 27.816 13,03

Sumber : Corporate Plan PDAM Tanah Laut, 2001 – 2005

2.11.3 Sumber Air Baku

Sumber air baku yang digunakan di PDAM Tanah Laut pada umumnya

adalah air permukaan dari air sungai Tabonio, sungai Pandahan,

sungai Jorong dan sungai-sungai lainnya. Selain itu sumber air baku

lainnya diambil dari air tanah dalam (sumur bor) dan air gunung.

Secara rinci sumber air baku yang digunakan PDAM kabupaten Tanah

Laut seperti tertera sebagai berikut :

Page 17: bab 2  gambaran umum lokasi studi

II - 17

LAPORAN PENDAHULUANPEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

No PDAM/IKKSumber Kapasitas Sistem

Air (Lt/dt) Pengambilan

1. BNA Pelaihari Sei. Tabonio 25 PompaAir tanah dalam 2 + 3 PompaAir Terjun Bajuin 15 Grafitasi

2. IKK Panyipatan Air gunung Birah dan 5 + 5 GrafitasiAir gunung Kauyuhan

3. IKK Batu Ampar Air gunung Paikat 5 + 5 Grafitasi

4. IKK Bati-Bati Sei. Pandahan 10 Pompa

5. IKK Jorong Sei. Jorong 5 + 5 Pompa

6. IKK Takisung Bendung Sungai 5 PompaTakisung

Jumlah 90 L/dtSumber : Corporate Plan PDAM Tanah Laut, 2001 – 2005

2.11.4 Sarana Penyediaan Air Bersih Pedesaan

Sarana air bersih pedesaan menggunakan teknik teknologi yang

dikelola oleh masyarakat setempat dengan dibantu oleh PDAM.

Sarana-sarana tersebut antara lain :

1. Terminal Air

2. Hidran Umum

3. Gapura (Tandon Air)

4. Sumur Gali

5. Sumur Bor