bab 2 fraud

6
NAMA: FITA ISHFAH AINI NO/NIM: 15/125020301111007 BAB 2 A. SIAPA YANG MELAKUKAN KECURANGAN Beberapa tahun lalu, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan perilaku dari pelaku fraud itu sendiri.Pada penelitian ini, pelaku fraud dikomparasikan dengan tahanan yang dipenjara dan pelaku non kriminal seperti mahasiswa.Hal yang yang dikomparasikan berupa latar belakang pribadi dan psikologi dari ke tiga sampel tersebut. Menurut hasil riset tersebut didapatkanlah perbandingan pelaku kecurangan sebagai berikut: 1. Dibandingkan dengan pelaku tindakan criminal, memiliki kemumngkan lebih kecil untuk ditangkap, ditahan dan dijatuhi hukuman. Mereka jarang dijatuhi hukuman yang lama. 2. Seseorang yang sudah berumur 3. Lebih berpendidikan, religious, lebih sedikit cacatan criminal, kecanduan alcohol dan obat-obatan terlarang. 4. Sehat secara psikologis, optimis, kecukupan diri, pancapaian, motovasi dan harmoni dalam keluarga lebih dibandinkan pelaku kejahatan lain lain. 5. Menunjukan keterlibatan social, pengendalian diri, kebaikan, dan empati dibandinkan pelaku kejahatan lain. Dalam perusahaan sendiri pengetahuan ini membantu kita untuk mengetahui bahwa para pelaku fraud : 1. Kebanyakan pegawai, konsumen, pemasok, dan partner bisnis memiliki kesesuaian atau cocok dengankarakteristik yang dimiliki oleh pelaku fraud dan memiliki kemampuan untuk terlibat dalam fraud, 2. Sangat sulit untuk memprediksi apa yang menyebabkan pegawai, pemasok, klien, dan konsumen akanmenjadi tidak jujur. Berdasarkan pemapakran diatas, para pelaku fraud sangat sulit dibedakan seperti anda dengan saya atau orang lain. B. MENGAPA ORANG MELAKUKAN KECURANGAN Terdapat tiga alasan utama mengapa orang-orang melakukan fraud, yaitutekanan kesempatan dan rasionalisasi bahwa tindakan fraud diperbolehkan.Ketiga elemen itulah yangkita sebut dengan fraud triangle. Fraud triangle dapat diibaratkan sebagai fire triangle, dimana tekananadalah panas

Upload: fita

Post on 15-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bab 2 albrecth fraud

TRANSCRIPT

NAMA: FITA ISHFAH AININO/NIM: 15/125020301111007BAB 2A. SIAPA YANG MELAKUKAN KECURANGAN Beberapa tahun lalu, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan perilaku dari pelaku fraud itu sendiri.Pada penelitian ini, pelaku fraud dikomparasikan dengan tahanan yang dipenjara dan pelaku non kriminal seperti mahasiswa.Hal yang yang dikomparasikan berupa latar belakang pribadi dan psikologi dari ke tiga sampel tersebut.Menurut hasil riset tersebut didapatkanlah perbandingan pelaku kecurangan sebagai berikut:1. Dibandingkan dengan pelaku tindakan criminal, memiliki kemumngkan lebih kecil untuk ditangkap, ditahan dan dijatuhi hukuman. Mereka jarang dijatuhi hukuman yang lama.2. Seseorang yang sudah berumur3. Lebih berpendidikan, religious, lebih sedikit cacatan criminal, kecanduan alcohol dan obat-obatan terlarang.4. Sehat secara psikologis, optimis, kecukupan diri, pancapaian, motovasi dan harmoni dalam keluarga lebih dibandinkan pelaku kejahatan lain lain. 5. Menunjukan keterlibatan social, pengendalian diri, kebaikan, dan empati dibandinkan pelaku kejahatan lain. Dalam perusahaan sendiri pengetahuan ini membantu kita untuk mengetahui bahwa para pelaku fraud :1. Kebanyakan pegawai, konsumen, pemasok, dan partner bisnis memiliki kesesuaian atau cocok dengankarakteristik yang dimiliki oleh pelaku fraud dan memiliki kemampuan untuk terlibat dalam fraud, 2. Sangat sulit untuk memprediksi apa yang menyebabkan pegawai, pemasok, klien, dan konsumen akanmenjadi tidak jujur.Berdasarkan pemapakran diatas, para pelaku fraud sangat sulit dibedakan seperti anda dengan saya atau orang lain.

B. MENGAPA ORANG MELAKUKAN KECURANGAN Terdapat tiga alasan utama mengapa orang-orang melakukan fraud, yaitutekanan kesempatan dan rasionalisasi bahwa tindakan fraud diperbolehkan.Ketiga elemen itulah yangkita sebut dengan fraud triangle.

Fraud triangle dapat diibaratkan sebagai fire triangle, dimana tekananadalah panas yang dapat menyebabkan api. Akan tetapi, Lister (2007) mengungkapkan bahwa tekanan sendiri tidak akan dapat membuat seseorang melakukan fraud, kecuali adanya faktor lainnya berupakesempatan yang serupa denga bahan bakar yang membuat api tetap menyala dan rasionalisasi sebagai oksigennya.

1. TEKANAN (PRESSURE)Terdapat beberapa unsur yang memepengaruhi tekanan antara lain :a. Tekana Keuangan Beberapa riset menyebutkan bahwa 95% dari kecurangan yang ada merupakan tekanan keuangan dan tekanan untuk melakukan perbuatan yang jahat.Biasanya pelaku kecurangan dengan permasalahan keuangan terkait dengan :1) Siat serakah2) Hidup diatas rata-rata orang kebanyakan3) Tagihan tinggi atau hutang pribadi4) Kredit yang tidak menguntungkan5) Kerugian keuangan secara pribadi6) Kebutuhan keuangan yang tidak terdugaContohnya seseorang yang melakukan kesalahan dalam melakukan investasi yang menyebabkan kehilangan uang, bangkrut, kurang untung memenuhi kebutuhan hidup.

b. Tekanan Untuk Melakukan Perbuatan Jahat/Tidak BaikGaya hidup bebas-tanpa kendali biasanya disebut-sebut sebagai pemicu orang-orang jujur dapatterlibat dalan fraud. Contohnya, berjudi, memakai obat-obatan terlarang/narkoba, minum alkohol,atau berbakat mencuri sejak umur yang masih dini. Hal-hal seperti itu dapat memicu tekananfinansial, karena orang-orang akan membutuhkan uang yang lebih banyak dari seharusnya untuk memenuhi kebutuhannya itu.

c. Tekanan Terkait Pekerjaan Faktor-faktor yang memicu timbulnya fraud yang berhubungan dengan tekanan pekerjaan, yaituseperti tidak adanya penghargaan terhadap pekerjaan yang telah dilakukannya, ketidakpuasanterhadap pekerjaan, ketakutan akan kehilangan pekerjaan, sedang mencari-cari promosi kenaikan jabatan, serta kurangnya upah atau gaji yang diberikan.

d. Tekanan LainnyaSeperti keinginan istri/suami yang menginginkan peningkatan gaya hidup yang lebih mewah serta keinginan untuk menggerakkan atau memimpin system yang sedang berjalan, seperti perusahaan suami/istrimereka. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh manuisa terkadang sulit untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

2. KESEMPATAN (OPPORTUNITY)Terdapat 6 faktor utama yang meningkatkan kesempatan untuk melakukan kecurangan., diantaranya:a. Kurangnya Pengendalian Yang Mencegah Atau Mendeteksi Perilaku KecuranganComittee of Sponsoring Organizations (COSO) memperkenalkan beberapa elemen dari kerangka kerja pengendalian internal suatu organisasi,diantaranya1) Lingkungan PengendalianLingkungan pengendalian merupakan atmosfer kerja yang dibangun oleh organisasi untuk para pegawainya.Lingkungan Pengendalian meliputi peranan dan contoh manajemen, komunikasi manajemen, dan perekrutan yang sesuai, struktur organisasi yang jelas, dan departemen audit internal yang efektif.2) Sistem akuntansiSetiap kecurangan terdiri atas tiga elemen, yaitu: Tindakan pencurian, di mana aset diambil Penyembunyian, dimana pelaku berusaha untuk menyembunyikan kecurangan dari pihak lain Konversi, di mana pelaku menghabiskan uang atau mengubah aset yang dicuri dalam bentuk uang, kemudian menghabiskannya. Sistem akuntansi yang efektif memberikan jejak audit yang memungkinkan kecurangan dapat ditemukan dan membuat penyembunyian menjadi sulit dilakukan. Sistem akuntansi yang baik harus memastikan bahwa transaksi yang tercatat telah valid, diotorisasi secara tepat, lengkap, diklasifikasi dengan sesuai, dilaporkan dalam periode yang sesuai, dinilai secara tepat, diringkas secara benar.3) Aktivitas (Prosedur) PengendalianProsedur pengendalian antara lain, pemisahan tugas dan pengelolaan ganda, sistem otorisasi, pengecekan independen, pengamanan fisik, dan dokumentasi dan pencatatan.

b. Ketidakmampuan Menilai Kualitas Dari Performa KinerjaPermasalahan kesempatan ini terjadi ketika seseorang tidak dapat menilai kualitas dan perorma kinerja.Hal ini biasa terjadi pada bidang jasa karena sulit menilai biaya yang dilakuakn untuk sebuah jasa.

c. Gagal untuk memberikan sanksi tegas terhadap palaku kecuranganDikarenakan banyaknya waktu dan biaya yang dibutuhkan selama proses pendakwaan, banyak perusahaan yang lebih memilih untuk memecat pegawainya yang melakukan kecurangan. Sebenarnya tindakan perusahaan ini kurang bijaksana.Mereka memang berhasil menyingkirkan pegawainya yang tidak jujur, namun ini merupakan sinyal bagi pegawai lainnya bahwa melakukan kecurangan di perusahaan tidak akan mendapatkan konsekuensi yang signifikan atas tindakan mereka.

d. KurangnyaAkses InformasiTerjadi ketika kirban tidak mengetahui informasi yang diketahui oleh pelaku kecurangan.Masalah ini terjadi dalam sebagian besar kecurangan manajemen yang dilakukan terhadap para pemegang saham, investor, dan pemegang utang.

e. Pengabaian, Sikap Apatis Dan Tidak Adanya Kapasitas Yang SesuaiKecurangan terjadi ketika beberapa sebab seperti perbedaan bahasa, seseorang yang rentan seperti orang yang sakit dan tua, tidak berpendidikan, dan lain-lain.

f. KurangnyaUpaya Untuk Jejak AuditBanyak kecurangan yang melibatkan pembayaran kas atau manipulasi catatan yang tidak dapat ditelursuri. Kecurangan yang dilakukan biasanya berhubungan dengan beban-beban, sebab ketika laporan keuangan ditutup, beban akan kembali menajadi nol, sehingga apabila pegawai menggunakan uang organisasi dengan memasukkannya pada akun-akun beban, maka pada periode selanjutnya tidak akan ada bukti untuk tindakan ini.3. RASIONALISASI Kita berasionalisasi saat kelebihan berat badan, saat tidak cukup olahraga atau saat menghabiskan uang lebih dari seharusnya. Sedangkan dalam organisasi sendiri seseorang akan berasionalisasi ketika ia beranggapan: Organisasi berhutang kepada saya Dilakukan untuk tujuan yang baik Cuman pinjem dan pasti dibalikin Saya berhak daper lebihMemungkinkan individu beretika untuk membenarkan prilaku yang tidak etis. Rasionalisasi dilakukan untuk mengeliminir inkonsistensi antara apa yang dilakukan dengan yang seharusnya dilakuakan. C. Perekrutan dalam Tindakan KecuranganMax Weber memperkenalkan kekuatan sebagai kemungkinan bahwa seseorang dapat memperoleh keinginannya meskiun bertentangan. Ketika kecurangan terjadi, konspirator meiliki keinginan untuk memperoleh keinginannyamemengaruhi orang lain untuk bertindak dan memlakukan seperti yang diinginkan pelakumeskipun bertentangan. Terdapat lima jenis kekuatan yang biasanya digunakan dalam merekrut seseorang untuk melakukan kecurangan, yaitu: 1. Kekuatan PenghargaanMerupakan kemampuan pelaku kecurangan untuk meyakinkan calon korban bahwa ia akan menerima keuntungan tertentu jika berpartisipasi dalam skema kecurangan. 2. Kekuatan KoersifMerupakankemampuan pelaku kecurangan untuk membuat individu merasakan hukuman jika ia tidak berpartisipasi dalam kecurangan. 3. Kekuatan Ahli, Merupakan kemampuan pelaku kecurangan untuk memengaruhi orang laon dikarenakan keahlian atau pengetahuannya.4. Kekuatan yang Memiliki Legitimasi, Merupakan kemampuan pelaku kecurangan untuk meyakinkan calon pelau yang akan ia rekrut bahwa ia benar-benar memiliki kekuasaan atas mereka. 5. Kekuatan Referen, Merupakan kemampuan pelaku untuk berhubungan dengan calon konspirator yang akan dilibatkan.

Sumber:http://fraudster.weebly.com/jenis-jenis-fraud.htmlhttps://arhiefstyle87.wordpress.com/2008/04/10/judi-pengertian-dan-jenis2nya/