bab 2 diktat instrumentasi industri
DESCRIPTION
bab 2 dari diktat instrumentasiTRANSCRIPT
DIKTAT INSTRUMENTASI INDUSTRI PTEL 659
BAB 2TransduserI. Topik : Klasifikasi, keuntungan, kekurangan dan karakteristik transduser
II. Tujuan : Setelah melakukan kegiatan pembelajaran diharapkan mahasiswa
dapat :
2.1. Menjelaskan pengertian transduser
2.2. Menyebutkan klasifikasi transduser listrik
2.3. Menyebutkan keuntungan-keuntungan dan kekurangan-kekurangan
transduser listrik.
2.4. Menjelaskan karakteristik transduser listrik
III. Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran untuk topik transduser membahas tentang: pengertian
tranduser, klafikasi transduser listrik, keuntungan-keuntungan dan kekurangan-
kekurangan menggunakan transduser listrik dan karakterteristik dasar transduser
listrik.
IV. Materi
4.1. Pengertian transduser
Transducer adalah suatu peralatan / alat yang dapat mengubah suatu besaran ke
besaran lain, seperti besaran listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal
(panas).
4.2. Klasifikasi transduser listrik
Transduser listrik dapat dibagi dalam dua katagori yaitu transduser pasif dan
transduser aktif. Transduser pasif bekerja berdasarkan prinsip pengontrolan energi,
transduser ini bekerjanya atas dasar perubahan parameter listrik (resistansi, induktansi
atau kapasitansi), oleh karena itu supaya dapat bekerja diperlukan penggerak atau
sumber dari luar yang berbentuk energi listrik sekunder. Contoh: pemakaian strain
21
DIKTAT INSTRUMENTASI INDUSTRI PTEL 659
gauge digerakkan sumber listrik arus searah, LVDT (transformator diferensial)
digerakkan oleh sinyal gelombang pembawa, Contoh lain: RTD (resistance thermal
detector), Potensiometer dan NTC.
Transduser aktif adalah devais yang dapat membangkitkan sendiri, bekerja menurut
hukum kekekalan energi. Tranduser aktif dapat membangkitkan sinyal output listrik
yang ekuivalen tanpa adanya sumber energi dari luar. Contoh: piezo electric,
termocouple, photovoltatic dan termistor.
Tabel 2.1. menampilkan prinsip kerja, sifat dan pemakaian alat dari kelas tranduser
berdasarkan klasifikasi dan kelas transduser.
Tabel 2.1. Klasifikasi transduser listrik
Parameter listrik dan kelas transduser
Prinsip kerja dan sifat alat Pemakaian alat
Transduser Pasif
Potensiometer Perubahan nilai tahanan karena posisi kontak bergeser
Tekanan, pergeseran/posisi
Strain gage Perubahan nilai tahanan akibat perubahan panjang kawat oleh tekanan dari luar
Gaya, torsi dan posisi
Transformator selisih (LVDT)
Tegangan selisih dua kumparan primer akibat pergeseran inti trafo
Tekanan, gaya, dan pergeseran
Gage arus pusar Perubahan induktansi kumparan akibat perubahan jarak plat
Pergeseran dan ketebalan
Transduser Aktif
Gage kerutan magnetik(magnetostriction gage)
Sifat‐sifat magnetik diubah olehtekanan geser (stress)
Gaya, tekanan,bunyi (suara)
Pengukuran efek Hall Beda potensial Fluksi magnet, arus
22
DIKTAT INSTRUMENTASI INDUSTRI PTEL 659
dibangkitkan pada sebuah plat semikonduktor(germanium) bila fluksi magnetberinteraksi dengan arus yangdimasukkan.
Sel fotoemisif Emisi elektron akibat radiasi yang masuk pada permukaan fotemisif
Cahaya dan radiasi
Kamar ionisasi (ionisasion chamber)
Aliran elektron diindusir oleh ionisasi gas akibat radioaktif.
Aliran elektron diindusir oleh ionisasi gas akibat radioaktif.
Photomultiplier Emisi elektron sekunder akibat radiasi yang masuk ke katoda sensitif cahaya
Cahaya, radiasi dan relay sensitif cahaya
Termokopel Pembangkitan ggl pada titik sambung dua logam yang berbeda akibat dipanasi
Temperatur, aliran panas dan radiasi
Generator kumparan putar (tachogenerator)
Perputaran sebuah kumparan di dalam medan magnit yang membangkitkan tegangan
Kecepatan dan getaran
Piezoelektrik Pembangkitan ggl bahan kristal piezo akibat gaya dari luar
Suara, getaran, percepatan, tekanan
Sel foto tegangan Terbangkitnya tegangan pada sel foto akibat rangsangan energi dari luar
Cahaya matahari
Termometer tahanan (RTD) Perubahan nilai tahanan kawat akibat perubahan
Temperatur, panas
23
DIKTAT INSTRUMENTASI INDUSTRI PTEL 659
temperatur
Hygrometer tahanan Tahanan sebuah strip konduktif berubah terhadap kandungan uap air
Kelembaban relatif
Termistor (NTC) Penurunan nilai tahanan logam akibat kenaikan temperatur
Temperatur
Mikropon kapasitor Tekanan suara mengubah nnilai kapasitansi dua buah plat
Suara, musik,derau
Gage‐tekanan, kapasitansiBerubah
Jarak antara dua plat paraleldiubah oleh sebuah gaya yangdiberikan dari luar.
Pergeseran, tekananSuara, musik, derau
Ukuran dielektrik Variasi kapasitansi melaluiperubahan dielektrik.
ketebalan
Transducer rangkaianMagnetik
Induktansi diri atau induktansi bersama dari kumparan yang dieksitasi oleh AC diubah dngperubahan‐perubahan di dalam rangkaian magnetik.
Tekanan,pergeseran
Pengukuran reluktansi Reluktansi rangkaian magnetik diubah dengan mengubah posisi inti besi sebuah kumparan
Tekanan, pergeseran, getaran, posisi
4.3. Keuntungan-keuntungan dan kekurangan-kekurangan transduser listrik
Transduser listrik berfungsi untuk mengubah besaran fisika, mekanik atau optik
untuk ditransformasikan langsung dan diubah menjadi besaran listrik yang berupa
tegangan atau arus yang sebanding dengan besaran yang diukur. Parameter penting
24
DIKTAT INSTRUMENTASI INDUSTRI PTEL 659
untuk menilai kemampuan transduser yaitu: linieritas, sifat pengulangan, resolusi
(ketajaman) dan kehandalan.
(1) Keuntungan transduser listrik meliputi:
a. Output listrik dapat diperkuat menurut keperluan.
b. Output dapat dilihat dan direkam secara jarak jauh, selain dapat dibaca atau
dilihat untuk beberapa transduser dapat diproses bersama-sama.
c. Output dapat diubah tergantung keperluan pemeragaan atau mengontrol alat
lain. Besarnya sinyal dapat dinyatakan dengan tegangan atau arus. Informasi
frekuensi atau pulsa. Output yang sama dapat diubah menjadi format digital,
pemeragaan digital, pencetakan (print out) atau penghitungan dalam proses
(on-line computation). Karena output dapat dimodifiksi atau diperkuat maka
sinyal output tersebut dapat direkam pada osilograp perekam multi channel
misalnya, pada transduser listrik yang digunakan secara bersamaan.
d. Sinyal dapat dikondisikan atau dicampur untuk mendapatkan kombinasi
output dan transduser sejenis, seperti contohnya pada komputer on line, atau
pada sistem kontrol adaptif.
e. Ukuran dan bentuk transduser dapat disesuaikan dengan rancangan alat untuk
mendapatkan berat serta volume optimum.
f. Dimensi dan bentuk desain dapat dipilih agar tidak mengganggu sifat yang
diukur seperti misalnya pada pengukuran turbulensi arus, ukuran transduser
dapat dibuat kecil sekali, ini akan menaikkan frekuensi natural dan menjadi
lebih baik. Contohnya pada transduser piezo elektrik miniatur yang
digunakan untuk mengukur getaran.
(2) Kekurangan transduser listrik ialah :
Kekurangan-kekurangan transduser listrik, yaitu:
a. Kurang baik pada pengukuran presisi.
25
DIKTAT INSTRUMENTASI INDUSTRI PTEL 659
b. Alat kurang andal dibanding dengan jenis mekanik karena umur dan drift
komponen aktif yang digunakan dapat mempengaruhi besaran listrik.
c. Elemen sensor dan pengkondisi sinyal-sinyal relative mahal
d. Ketelitian dan resolusi tidak setinggi alat mekanik yang dapat mempunyai
ketelitian hingga 0,01%.
Tetapi sekarang dengan peningkatan teknologi rangkaian terintegrasi, ketelitian dan
stabilitasnya dapat ditingkatkan. Teknik spesial, seperti dengan feedback pada sistem
dimana indikasi nol diterapkan dalam pemrosesan, maka terdapat perbaikan ketelitian
tetapi menambah kekomplekan sistem sehingga ukurannya lebih besar dan
menurunkan frekuensi naturalnya dan harganya lebih mahal.
2.4. Karakteristik dasar transduser
Transduser dirancang untuk meraba besaran ukur yang spesifik atau hanya tanggap
terhadap besaran ukur tertentu saja. Pemilihan karakteristik transduser listrik dan
mekanik sangat penting, untuk pemakain tertentu dalam instrumen suatu penelitian
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kokoh (ruggedness) kemampuan untuk bertahan pada beban lebih, dengan
pengaman proteksi beban lebih yang dapat mencegah pemakaian beban
lebih.
b. Linieritas, Kemampuan menghasilkan karakteristik input-output yang
simetris dan linier.
c. Kemampuan ulang, kemampuan menghasilkan sinyal output yang tepat sama
bila mengukur besaran ukur sama secara berulang dalam kondisi lingkungan
sama pula.
d. Instrumentasi memuaskan, memberikan sinyal output analog yang tinggi
dengan perbandingan sinyal terhadap noise yang besar; dalam banyak hal
lebih disukai besaran digital.
e. Stabilitas dan keandalan tinggi, kesalahan pengukuran minimum, tidak
terpengaruh temperatur, getaran dan variasi keadaan lingkungan.
26
DIKTAT INSTRUMENTASI INDUSTRI PTEL 659
f. Tanggapan dinamis (dynamic response) baik: Output dapat dipercaya
terhadap input bila diambil sebagai fungsi waktu. Efek ini dianalisa sebagai
tanggapan frekuensi.
g. Karakteristik mekanik yang baik dapat mempengaruhi unjuk kerja statis
kuasistatis dan keadaan dinamis. Efek utamanya adalah :
(1) Histerisis mekanik, mengakibatkan tanggapan elemen sensor yang tidak
sempurna, yang terjadi pada dimensi transduser strain. Sifat ini
bergantung pada bahan yang dipakai.
(2) Kental atau merayap (creep): disebabkan karena adanya aliran kental
bahan elemen sensor. Besarnya semakin naik bila beban naik dan
temperatur naik. Bahan yang mempunyai titik leleh rendah
memperlihatkan harga sifat merayap/mengalir yang besar.
(3) Sifat elastis yang tertinggal (after effect): Perubahan bentuk yang masih
berlanjut bila beban diberikan dengan konstan dan kalau beban dilepas
maka bentuk secara perlahan-lahan akan kembali keasalnya, dan hilang
sisa perubahan bentuknya.
h. Minimumkan noise yang bersatu dengan devais integrated, minimumkan
asimitri dan kerusakan lain.
V. Pendalaman materi
1. Jelaskan dan beri contoh apa yang dimaksud dengan tranduser:
a. Pasif
b. Aktif
2. Sebutkan keuntungan apa saja yang diperoleh jika menggunakan tranduser
listrik
3. Sebutkan kerugian apa saja yang terjadi jika menggunakan tranduser listrik
4. Sebutkan karakteristik apa saja yang yang harus dimiliki oleh tranduser listrik
agar dapat dipakai sebagai instrumen pedeteksi.
27