bab 2 - bina nusantara | library & knowledge center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar...

40
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar / umum Pada teori dasar atau umum ini kami akan menjelaskan teori yang digunakan sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami. 2.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Basis Data adalah kumpulan relasi-relasi logis dari data (dan deskripsi data) yang dapat digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang di butuhkan oleh perusahaan. Database adalah relasi data logis yang terdiri dari entity-entity, attribute-attribute, dan relationship dari informasi organisasi/perusahaan. Kegunaan dari database adalah : 1. Menghilangkan redundancy data. 2. Keterbatasan akses data. 3. Meningkatkan keamanan. 4. Multiple User. 5. Independensi data (kebebasan data). Menurut Kusrini (2010, p2), pengertian Basis Data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau symbol).

Upload: lamnhi

Post on 28-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori dasar / umum

Pada teori dasar atau umum ini kami akan menjelaskan teori yang digunakan

sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami.

2.1.1 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Basis Data adalah

kumpulan relasi-relasi logis dari data (dan deskripsi data) yang dapat

digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang di

butuhkan oleh perusahaan.

Database adalah relasi data logis yang terdiri dari entity-entity,

attribute-attribute, dan relationship dari informasi organisasi/perusahaan.

Kegunaan dari database adalah :

1. Menghilangkan redundancy data.

2. Keterbatasan akses data.

3. Meningkatkan keamanan.

4. Multiple User.

5. Independensi data (kebebasan data).

Menurut Kusrini (2010, p2), pengertian Basis Data adalah kumpulan

data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai obyek,

orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan

karakter, atau symbol).

Page 2: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

10

Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai susut pandang seperti

berikut:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan

dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara

bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang

tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang

disimpan dalam media penyimpan elektronik.

Menurut James A.Hall (2010, p18), Basis Data merupakan tempat

penyimpanan fisik data keuangan dan nonkeuangan.

Menurut C.J. Date (2010, p10), Basis Data adalah sekumpulan

data persisten yang digunakan oleh system aplikasi dari suatu perusahaan.

System basis data pada dasarnya merupakan suatu system penyimpanan

record atau data yang terkomputerisasi.

2.1.2 Database Management System (DBMS)

Menurut Conolly dan Begg (2010: 66), Database Management System

(DBMS) adalah suatu sistem software yang memungkinkan user untuk

mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengatur akses ke database.

DBMS berinteraksi dengan program aplikasi user dan database. Menurut

Conolly dan Begg (2010: 66), DBMS menyediakan fungsi-fungsi sebagai

berikut:

Page 3: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

11

1. Memungkinkan user untuk mendefinisikan basis data, biasanya dari

Data Definition Language(DDL), DDL memungkinkan user untuk

membedakan tipe dan struktur data, dan batasan data yang akan

disimpan dalam basis data.

2. Memungkinkan user untuk menyisipkan, meng-update, menghapus

dan menerima data dari basis data, biasanya dari Data

Manipulation Language(DML).

3. Menyediakan kontrol akses ke basis data dengan menyediakan :

a. Sistem keamanan yang menengah akses ilegal ke dalam basis

data,

b. Sistem integrasi yang memelihara arah akurasi data,

c. Sistem pembagian hak akses ke basis data,

d. Sistem pengendalian untuk memulihkan basis data ke keadaan

sebelumnya, yang dikarenakan oleh kegagalan software atau

hardware,

e. Katalog pengaksesan user yang berisi penjelasan data.

Menurut Laudon (2010, 376) Database Management System (DBMS )

Peranti lunak khusus untuk membuat dan memelihara basis data dan

memungkinkan aplikasi bisnis individu mengambil data yang dibutuhkan

tanpa harus membuat basis data berbeda atau definisi data terpisah dalam

program komputernya.

Menurut McLeod (2010, p532), pengertian Database Management

System (DBMS) adalah sebuah aplikasi peranti lunak yang menyimpan

Page 4: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

12

struktur basis data, data itu sendiri, hubungan antar data di dalam basis

data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data.

2.1.2.1 Komponen DBMS

DBMS memiliki lima komponen penting yaitu:

1. Hardware (Perangkat Keras)

DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras dalam

menjalankannya. Perangkat keras dapat mencakup komputer

pribadi, sebuah mainframe, sebuah jaringan komputer.

Perangkat keras yang dipakai tergantung pada kebutuhan

organisasi dan DBMS yang digunakan. Beberapa DBMS yang

berjalan pada perangkat keras atau sistem operasi tertentu,

sementara DBMS yang lain dapat berjalan pada beragam

perangkat keras atau sistem operasi.

2. Software (Perangkat Lunak)

Komponen perangkat lunak terdiri dari pernagkat lunak

DBMS dan program aplikasi beserta Sistem Operasi (OS),

termasuk jaringan perangkat lunak jika DBMS digunakan

melalui jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen terpenting dalam DBMS

khususnya sudut pandang dari end user mengenai data, di

mana data berfungsi sebagai jembatan antara komponen mesin

dengan komponen manusia.

Page 5: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

13

4. Procedures (Tata Cara)

Procedures merupakan panduan dan aturan dalam

membuat dan menggunakan basis data. Procedures di dalam

basis data dapat berupa: login ke dalam basis data,

penggunaan fasilitas DBMS atau aplikasi program, cara

menjalankan dan menghentikan DBMS, membuat backup

database, menangani kerusakan hardware atau software,

mengubah struktur tabel,

mengumpulkan basis data dari beberapa disks, meningkatkan

kinerja atau membuat arsip data pada secondary storage.

5. People (Manusia)

Komponen terakhir yaitu manusia yang terlibat dengan

system tersebut.

Menurut Connoly dan Begg (2010, p128-p129),

komponen-komponen DBMS meliputi:

a. Querry Processor: Merupakan komponen DBMS yang

utama yang mengubah query ke dalam seperangkat

instruksi tingkat rendah langsung ke database. Manager

b. Database Manager : DM mengantarmukakan dengan

program aplikasi user-submitted dan query. DM menerima

query dan memeriksa skema eksternal dan konseptual

untuk menentukan record konseptual apa yang diperlukan

untuk memuaskan permintaan.

Page 6: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

14

c. File Manager : File manager memanipulasi

penyimpananfile dasn mengatur penempatan ruang

penyimpanan dalam disk. Komponen ini mendirikan dan

memelihara daftar struktur dan index yang didefinisikan

dalam skema internal.

d. DML Processor: Modul ini mengubah pernyataan DML

yang tertanam dalam program aplikasi ke dalam panggilan

fungsi standart dalam host language. Komponen ini harus

berinteraksi dengan query processor untuk membuat kode

yang sesuai.

e. DDL Complier: Modul ini mengubah pernyataan DDL ke

dalam seperangkat tabel berisi meta data. Tabel ini

kemudian disimpan dalam katalog system sementara itu

informasi kendali disimpan dalam header file data.

f. Catalog Manager: Catalog manager mengatur akses ked an

memelihara katalog system. Katalog system diakses oleh

sebagian besar komponen DBMS.

2.1.2.2 Kerugian DBMS

Kerugian DBMS adalah sebagai berikut :

1. Kompleksitas

2. Ukuran

3. Biaya dari penggunaan DBMS

4. Biaya konversi

Page 7: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

15

5. Kinerja

6. Dampak yang tinggi dari kegagalan

Menurut Connoly dan Begg (2010, p127-p131), DBMS

memiliki kerugian sebagai berikut:

a. Kompleksitas

Ketentuan dari fungsi yang kita harapkan dari DBMS yang baik

membuat DBMS menjadi sebuah software yang sangat

kompleks, perancang dan pengembang database, DA, dan DBA,

serta pengguna akhir harus memahami fungsi tersebut untuk

mendapatkan banyak keuntungan dari DBMS ini.

b. Ukuran

Fungsi yang kompleks dan luas membuat DBMS menjadi

software yang sangat besar, memerlukan banuak ruang hardisk

dan jumlah memori yang besar untuk berjalan dengan efisien.

c. Biaya dari suatu DBMS

Biaya DBMS bervariasi tergantung pada lingkungan dan fungsi

yang disediakan. Disitu juga terdapat biaya pemeliharaan

tahunan yang juga dimasukkan dalam daftar harga DBMS.

d. Biaya penambahan perangkat keras.

Kebutuhan tempat penyimpanan bagi DBMS dan database amat

memerlukan pembelian tempat penyimpanan tambahan, lebih

lanjut, untuk mencapai performa yang diperlukan, mungkin

diperlukan untuk membeli mesin yang lebih besar dan

sebagainya. Hal ini tentu memerlukan tambahan biaya yang

Page 8: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

16

tidak sedikit. Tergantung pada spesifikasi perangkat keras yang

diperlukan.

2.1.3 Database Language

Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), sebuah sub-bahasa data

terdiri dari dua bagian: Data Definition Language (DDL) dan Data

Manipulation Language (DML). DDL di gunakan untuk menentukan

skema database dan DML di gunakan untuk kedua membaca dan update

database. Bahasa-bahasa ini disebut sub-language data karena mereka

tidak termasuk konstruksi untuk semua kebutuhan komputasi tingkat,

seperti pernyataan kondisional atau iteratif, yang di sediakan oleh bahasa

pemrograman tingkat tinggi.

2.1.3.1 Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), Data Definition

Language (DDL) adalah sebuah bahasa yang mengizinkan

Database Administrator (DBA) atau user untuk mendeskripsikan

dan memberi nama entitas, atribut, dan hubungan yang diperlukan

aplikasi beserta intergrity yang berhubungan dan batasan

keamanan.

Menurut Ema Utami (2009, p89), Data Definition Language

merupakan subbahasa SQL mengenai data definition, yang seperti

arti harafiahnyaberkaitan erat dengan definisi suatu data yang pada

model relasional direpresentasikan dalam suatu tabel.

Page 9: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

17

Menurut Ir. Harianto Kristanto (2010, p12), Data Definition

Language merupakan paket bahasa dalmDBMS dibagi menjadi

beberapa definisi. Pola/skema database di spesifikasikan dengan

satu set definisi yang dieskpresikan dengan satu bahasa khusus

disebut DDL (Data Definition Language). Hasil kompilasi dari

perintah DDL adalah satu set dari tabel yang disimpan dalam file

khusus disebut Data Dictionary/Directory.

2.1.3.2 Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), pengertian Data

Manipulation Language adalah suatu bahasa yang menyediakan

seperangkat operasi untuk mendukung manipulasi data yang berada

pada basis data. Pengoperasian data yang akan di manipulasi

biasanya meliputi :

1. Penambahan data baru ke dalam basis data.

2. Modifikasi data yang disimpan ke dalam basis data.

3. Pengembalian data yang terdapat di dalam basis data.

4. Penghapusan data dari basis data.

DML dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Procedural dan Non-

procedural. Procedural DML adalah suatu bahasa yang

memperbolehkan pengguna untuk mendesprikpsikan ke sistem data

apa yang di butuhkan dan bagaimana mendapatkan data tersebut

secara tepat, sedangkan Non-procedural DML adalah sebuah

Page 10: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

18

bahasa yang mengizinkan pengguna untuk menentukan data apa

yang di butuhkan tanpa memperhatikan bagaimana data diperoleh.

Menurut Laudon (2010, p376), pengertian Data Manipulation

Language adalah bahasa yang berhubungan dengan system

manajemen basis data. Pengguna akhir dan programr menggunakan

bahasa ini untuk memanipulasi data dalam basis data.

Menurut Ir. Harianto Kristanto (2010, p12), pengertian Data

Manipulation Language adalah bahasa yang memperbolehkan

pemakai untuk akses atau manipulasi data sebagai yang telah

diorganisasiakn sebelumnya dalam model data yang tepat.

2.1.4 Database Application Lifecycle (DBLC)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), untuk merancang aplikasi

sistem basis data di perlukan tahapan tahapan yang di namakan dengan

Database Application Lifecycle (DBLC). Tahapan-tahapan tersebut

terdapat pada gambar 2.1.

Page 11: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

19

Gambar 2.1 Database Application Lifecycle

Menurut Connolly dan Begg (2005, p284), siklus hidup aplikasi basis

data adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Basis Data (Database Planning)

2. Definisi Sistem (System Definition)

3. Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan (Requirement Collection and

Analysis)

4. Perancangan Basis Data (Database Design)

5. Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Page 12: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

20

6. Perancangan Aplikasi (Application Design)

7. Prototyping

8. Implementasi (Implementation)

9. Data Conversion and Loading

10. Pengujian (Testing)

11. Operational Maintenance

2.1.4.1 Database Planning

Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), Database Planning

merupakan merencanakan bagaimana setiap tahapan dari siklus

dapat direalisasikan menjadi lebih efisien dan efektif. Perencanaan

basis data harus dapat terintegrasi dengan sistem informasi

perusahaan secara umum. Beberapa hal yang terlibat dalam

formula adalah strategi sistem informasi, yaitu :

1. Identifikasi dari rencana dan tujuan perusahaan dengan

menentukan kebutuhan sistem informasi.

2. Evaluasi sistem informasi yang sedang berjalan untuk

menentukan kelebihan dan kekurangan.

3. Penilaian dari keuntungan teknologi informasi yang dapat

member keuntungan kompetitif.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p286), database planning

merupakan tahapan untuk merencanakan bagaimana langkah-

langkah dalam siklus hidup basis data agar dapat direalisasikan

Page 13: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

21

seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan basis data harus

dapat diintegrasikan dengan keseluruhan strategi sistem informasi

suatu organisasi.

Terdapat tiga isu utama dalam merumuskan strategi sistem

informasi, diantaranya:

1. Identifikasi dari rencana dan tujuan perusahaan dengan

menentukan kebutuhan sistem informasi yang diperlukan.

2. Mengevaluasi sistem informasi yang ada sekarang ini untuk

menentukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang

ada.

3. Penilaian terhadap peluang teknologi informasi yang dapat

menghasilkan keuntungan yang kompetitif.

Langkah pertama yang paling penting dalam perencanaan basis

data adalah menggambarkan dengan jelas mission statement dari

proyek basis data, kemudian menentukan mission objectives di

mana tiap-tiap mission objectives dapat mengidentifikasi tugas-

tugas tertentu yang didukung oleh basis data.

2.1.4.2 System Definition

Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), System Definition

adalah Mendeskripsikan cakupan dan batasan dari aplikasi basis

data, baik pengguna dan area aplikasi tersebut. Sebelum mencoba

untuk merancang aplikasi basis data, pertama-tama harus

Page 14: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

22

mengidentifikasi batasan dari sistem yang akan kita investigasi dan

bagaimana membuat antarmuka dengan sistem informasi tiap

bagian dari organisasi. Dalam mendefinisikan sistem, harus di

tentukan oleh user view, yaitu mendefinisikan apa yang di

butuhkan oleh aplikasi basis data berdasarkan pandangan dari tiap

bagian tugas (misalnya manager atau supervisor) atau area aplikasi

perusahaan (misalnya marketing, personnel, atau stock control).

Menurut Connolly dan Begg (2005, p286), definisi system

(system definition) adalah mendeskripsikan jangkauan dan batasan

dari aplikasi basis data dan pandangan-pandangan utama para

pengguna. Sebelum mendesain suatu aplikasi basis data, terlebih

dahulu mengindentifikasikan batasan-batasan dari sistem yang

sedang diteliti dan bagaimana kaitannya dengan bagian lain dari

sistem informasi perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk

memastikan bahwa tidak ada pengguna utama basis data yang

terlupakan ketika dilakukan pengembangan aplikasi.

2.1.4.3 Requirements Collection and Analysis

Menurut Connolly and Begg (2010, p316), Requirements

Collection and Analysis adalah proses mengumpulkan dan analisis

informasi tentang bagian dari organisasi yang dapat di dukung oleh

aplikasi basis data, dan menggunakan informasi tersebut untuk

mengidentifikasi kebutuhan pengguna dari sistem baru. Banyak

teknik yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi

Page 15: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

23

tersebut, disebut teknik fact finding. Informasi yang dikumpulkan

untuk setiap user view, mencakup :

1. Deskripsi data yang digunakan.

2. Rincian mengenai bagaimana data dapat digunakan atau

dihasilkan.

3. Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi basis data yang

baru.

Informasi ini selanjutnya dianalisis untuk mengidentifikasi

kebutuhan yang dapat dimasukkan ke dalam aplikasi basis data

baru. Kebutuhan ini di deskripsikan ke dalam dokumen bersama

sebagai requirements specifications untuk aplikasi basis data baru.

Ada 3 (tiga) pendekatan untuk mengelola kebutuhan dari aplikasi

basis data dengan banyak user views, yaitu:

1. The centralized approach : kebutuhan dari setiap user view

digabung menjadi sebuah set kebutuhan dari aplikasi basis data.

2. The view integration approach : kebutuhan dari setiap user

view digunakan untuk membangun model data secara terpisah

untuk merepresentasikan user view tersebut. Model data yang di

hasilkan tersebut nantinya akan di gabungkan pada tahapan

database.

3. Kombinasi dari dua pendekatan di atas.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p288), Analisis dan

pengumpulan kebutuhan (requirement collection and analysis)

Page 16: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

24

merupakan proses pengumpulan dan analisis informasi tentang

pengguna aplikasi terhadap sistem baru.

Informasi yang dikumpulkan diantaranya :

1. Penjabaran dari data yang digunakan.

2. Detail mengenai bagaimana data digunakan.

3. Kebutuhan tambahan apapun untuk aplikasi basis data yang

baru.

Informasi ini kemudian dianalisis untuk mengindentifikasikan

kebutuhan yang dimasukkan untuk aplikasi basis data yang baru.

Ada bagian perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis

data, dan menggunakan informasi ini untuk mengindentifikasikan

kebutuhan

2.1.4.4 Application Design

Menurut Connolly dan Begg (2010, p329), Application Design

adalah merancang antarmuka pemakai (user interface) dan program

aplikasi, yang akan memproses basis data.

Dalam merancang aplikasi harus memastikan semua pernyataan

fungsional dari spesifikasi kebutuhan pemakai (user requirement

specification) yang menyangkut perancangan aplikasi program

yang mengakses basis data dan merancang transaksi yaitu cara

akses ke basis data dan perubahan terhadap isi basis data (retrieve,

update dan kegiatan keduanya). Artinya bagaimana fungsi yang di

butuhkan dengan cara untuk menciptakan user friendly.

Page 17: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

25

Menurut Connolly dan Begg (2005, p298-300), perancangan

aplikasi (application design) adalah merancang antarmuka

pengguna (user interface) dan program aplikasi, yang akan

menggunakan dan memproses basis data. Dalam perancangan

aplikasi harus memastikan semua kebutuhan-kebutuhan dari

spesifikasi kebutuhan pengguna (user requirement specification)

yang menyangkut perancangan aplikasi program yang mengakses

basis data dan merancang transaksi yaitu cara akses ke basis data

dan perubahan terhadap isi basis data (retrieve, update dan kegiatan

keduanya). Antarmuka yang dirancang harus memberikan

informasi yang dibutuhkan, sehingga pengguna aplikasi mudah

mempelajari dan mudah menggunakannya.

2.1.4.5 DBMS Selection (optional)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p325), DBMS Selection

yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data yang mencakup :

1. Mendefinisikan syarat-syarat referensi studi

Menentukan sasaran, batasan masalah dan tugas yang harus

dilakukan.

2. Mendaftar 2 (dua) atau 3 (tiga) jenis barang

Membuat daftar barang-barang, misalkan dari mana barang ini

didapat, berapa biayanya serta bagaimana bila ingin

mendapatkannya.

3. Mengevaluasi barang

Page 18: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

26

Barang-barang yang ada dalam daftar diteliti lebih lanjut untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan barang tersebut.

4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan

Merupakan langkah terakhir dari DBMS yaitu

mendokumentasikan proses dan untuk menyediakan pernyataan

mengenai kesimpulan dan rekomendasi terhadap salah satu produk

DBMS.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p295), pemilihan DBMS

yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data mencakup :

1. Mendefinisikan syarat-syarat referensi studi.

Menentukan tujuan, batasan masalah dan tugas yang harus

dilakukan.

2. Mendaftar dua atau tiga jenis produk.

Membuat daftar barang-barang, misalnya darimana barang

didapat, berapa biayanya, serta bagaimana bila ingin

mendapatkannya.

3. Mengevaluasikan produk.

Barang-barang yang ada dalam barang diteliti lebih lanjut

untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan barang tersebut.

4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan.

Langkah terakhir dari DBMS, yaitu mendokumentasikan

proses dan untuk menyediakan pernyataan mengenai kesimpulan

dan rekomendasi terhadap salah satu produk DBMS.

Page 19: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

27

2.1.4.6 Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2010, p320), Database Design

adalah Proses membuat perancangan basis data yang dapat

mendukung pekerjaan dan tugas perusahaan.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p322), Perancangan basis

data ini memiliki tiga tahapan, yaitu :

1. Perancangan basis data konseptual, yaitu proses membangun

sebuah model informasi yang digunakan di sebuah perusahaan,

terbebas dari segala pertimbangan fisik.

2. Perancangan basis data logis, yaitu proses membangun sebuah

model informasi yang di gunakan di sebuah perusahaan

berdasarkan pada sebuah mode data yang spesifik, tetapi terbatas

dari DBMS tertentu dan pertimbangan – pertimbangan fisikal

lainnya.

3. Perancangan basis data fisikal, yaitu proses menghasilkan

sebuah deskripsi dari pengimplementasian basis data pada media

penyimpanan sekunder, yang mendeskripsikan hubungan dasar,

pengorganisasian file, dan indeks yang digunakan untuk

memperoleh akses data secara efisien serta segala batasan integritas

dan ukuran-ukuran keamanan yang berhubungan.

Menurut Connoly dan Begg (2010. P321), ada 4 (empat)

pendekatan dalam desain basis data yaitu :

1. Top-Down

Page 20: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

28

Di awali dengan pembentukan model data yang berisi beberapa

entitas high-level dan relationship, yang kemudian menggunakan

pendekatan top-down secara berturut-turut untuk mengidentifikasi

entitas lower level, relasi dan atribut lainnya.

2. Bottom-up

Di mulai dari atribut dasar (yaitu, sifat-sifat entitas dan relasi),

dengan analisis dari penggabungan antar atribut, yang

dikelompokan ke dalam suatu relasi yang merepresentasikan tipe

dari entitas dan relasi antar entitas.

3. Inside-out

Berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi sedikit berbeda

dengan identifikasi awal entitas utama dan kemudian menyebar ke

entitas, relasi, dan atribut terkait lainnya yang lebih dulu di

identifikasi.

4. Mixed

Mengunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk bagian

yang berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p291), perancangan basis data

(database design) merupakan proses pembuatan suatu desain untuk

sebuah basis data yang akan mendukung operasional dan tujuan

suatu perusahaan.

Ada dua pendekatan untuk mendesain sebuah basis data, yaitu :

1. Pendekatan bottom-up, dimulai pada tingkat awal dari atribut

(properti dari entitas dan relationship), melalui analisis dari

Page 21: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

29

asosiasi antar atribut, dikelompokkan menjadi hubungan yang

merepresentasikan jenis-jenis entitas dan hubungan antar entitas.

Pendekatan ini cocok untuk mendesain basis data yang sederhana

dengan jumlah atribut yang tidak banyak.

2. Pendekatan top-down, digunakan pada basis data yang lebih

kompleks. Dimulai dengan pengembangan dari model data yang

mengandung beberapa entitas dan hubungan tingkat tinggi,

kemudian menggunakan perbaikan top-down berturut-turut untuk

mengindentifikasikan entitas, hubungan dan atribut berkaitan

tingkat rendah. Pendekatan ini biasanya digambarkan melalui ER

(Entity Relationship).

2.1.4.7 Prototyping

Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), pengertian

Prototyping adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data,

yang membolehkan perancang atau user untuk mengevaluasi hasil

akhir sistem, baik dari segi tampilan maupun fungsi yang dimiliki

sistem. Tujuan utama dari mengembangkan suatu prototype adalah

mengizinkan user untuk menggunakan prototype guna

mengidentifikasikan corak sistem apakah bekerja dengan baik dan

jika mungkin meningkatkan corak baru kepada aplikasi database.

Dengan cara ini, kebutuhan dari pemakai dan pengembang sistem

dalam mengevaluasi kelayakan desain sistem akan semakin jelas

sehingga kelebihan atau kekurangan sistem dapat ditangani dengan

Page 22: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

30

baik. Strategi prototyping yang umum di gunakan sekarang ada

dua, yaitu requirement dan evolutionary prototyping. Requirement

prototyping adalah menggunakan prototype untuk menetapkan

kebutuhan dari tujuan aplikasi basis data dan ketika kebutuhan

sudah terpenuhi, prototype tidak di gunakan lagi atau dibuang.

Sedangkan evolutionary prototype menggunakan tujuan yang sama,

tetapi perbedaaan pentingnya adalah prototype tetap di gunakan

untuk selanjutnya di kembangkan menjadi aplikasi basis data yang

lengkap.

Menurut McLeod (2010, p532), pengertian Prototyping adalah

versi dari suatu calon system yang memberikan gambarana kepada

pengembang dan calon pengguna mengenai bagaimana system

dalam bentuk lengkapnya akan bekerja.

2.1.4.8 Implementation

Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), Implementation

merupakan realisasi secara fisik dari database dan desain aplikasi.

Pada tahap penyelesaian desain, kini kita dapat menerapkan basis

data dan program aplikasi yang telah kita buat. Implementasi basis

data menggunakan DDL yang kita pilih dalam melakukan

pemilihan DBMS atau dengan menggunakan Graphical User

Interface (GUI), yang menyediakan fungsional yang sama dengan

pernyataan DDL yang low-level. Pernyataan DDL digunakan untuk

menciptakan struktur basis data dan mengosongkan file yang

Page 23: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

31

terdapat dalam basis data tersebut. Pandangan pemakai lainnya

juga diimplementasikan dalam tahapan ini. Data Manipulation

Language (DML) di gunakan untuk mengimplementasikan

transaksi basis data di dalam bagian aplikasi program dari sasaran

DBMS, mungkin termasuk host programming language seperti,

Visual basic, Delphi, C, C++, Java, COBOL, dan Pascal.

2.1.4.9 Data Conversion and Loading

Menurut Connolly dan Begg (2010, p 334), Data Conversion

and Loading adalah mencakup pengambilan data dari sistem lama

untuk dipindahkan kedalam system yang baru. Langkah ini

diperlukan hanya ketika suatu sistem basis data baru sedang

menggantikan sistem yang lama. Sekarang, DBMS yang memiliki

kegunaan yang dapat mengisi file yang ada kedalam sistem yang

baru telah dianggap umum, kegunaan yang ada umumnya

memerlukan spesifikasi sumber file dan target basis data yang

baru. Ketika conversion and loading dibutuhkan, prosesnya barus

direncanakan untuk memastikan kelancaran transaksi untuk

keseluruhan operasi.

Page 24: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

32

2.1.4.10 Testing

Menurut Connolly dan Begg (2010, p334), Testing adalah

suatu proses melaksanakan program aplikasi dengan tujuan

menemukan kesalahan. Sebelum diterapkan dalam suatu sistem,

basis data harus dilakukan testing terlebih dahulu. Hal ini dicapai

dengan penggunaan secara hati-hati untuk merencanakan suatu test

dan data yang realistis sedemikian sehingga keseluruhan proses

pengujian sesuai dengan metode dan dilaksanakan sesuati aturan

yang ada.

2.1.4.11 Operation Maintenance

Menurut Connolly dan Begg (2010, p335), Operational

Maintenancne adalah proses memantau dan memelihara sistem

setelah di-install. Pada tahapan sebelumnya, basis data benar-benar

diuji dan diimplementasikan. Sekarang sistem beralih ke tahapan

pemeliharaan. Aktifitas dari tahapan ini adalah sebagai berikut :

1. Memantau kinerja dari sistem. Jika kinerjanya menurun

dibawah level yang dapat diterima, mungkin basis data perlu

diorganisasi

2. Pemeliharaan dan upgrade aplikasi basis data (jika di perlukan

ketika basis data sepenuhnya bekerja, pemantauan harus

memastikan kinerjanya dapat berada dalam tingkat yang

diterima.Sebuah DBMS biasanya menyediakan berbagai kegunaan

(utilities) untuk membantu administrasi basis data termasuk

Page 25: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

33

kegunaan untuk mengisi data kedalam basis data dan untuk

memberikan informasi seperti pemakaian basis data dan strategi

eksekusi query Database administrasi dapat menggunakan

informasi ini untuk memperbaiki sistem agar dapat memberikan

kinerja yang lebih baik.

2.1.5 Entity – Relationship Modelling

Menurut Connolly (2010, p371), Entity Relationship Modeling

merupakan pemodelan yang berguna untuk memberikan pemahaman yang

tepat terhadap data dan penggunaannya di dalam suatu perusahaan. Model

ini menggunakan pendekatan top-down dalam perancangan basis data yang

di mulai dengan mengidentifikasikan data penting yang disebut entity dan

relasi antar data yang akan direpresentasikan ke dalam model. Kemudian

di tambahkan detail-detail lebih seperti informasi yang akan dicari

mengenai entities dan relationship yang disebut dengan atribut dan

constraints pada entity, atribut dan relationship.

2.1.5.1 Entity Type

Menurut Connolly (2010, p372), Entity Type merupakan

sekumpulan objek di dunia yang memiliki property yang sama.

Entity di representasikan dalam bentuk diagram beruba persiegi

panjang berlabel nama dari entity.

Page 26: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

34

Gambar 2.2 Representasi Diagram dari entity

Menurut Connolly (2010, p372), Entity Type dapat diklasifikasikan

menjadi 2 (dua), yaitu :

1. Tipe Entitas kuat, yaitu entitas yang keberadaannya tidak

tergantung pada tipe entitas lainnya.

2. Tipe Entitas lemah, yaitu tipe entitas yang keberadaannya

tergantung

pada tipe entitas lainnya.

2.1.5.2 Relationship Types

Menurut Connolly (2010, p374), Relationship Types

merupakan suatu hubungan antar entity types. Relationship Types

direpresentasikan dalam bentuk diagram berubah garis lurus yang

menghubungkan dua buat entity types, ditandai dengan nama dari

relasi tersebut. Pada umumnya, relasi dinamai dengan kata kerja.

Nama Entity

Karyawan Cabang

Page 27: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

35

Memiliki

Gambar 2.3 Representasi Diagram dari Relationship

Menurut Connoly dan Begg (2010, p376), dalam Relationship

Types terdapat degree of relationship type.Degree of relationship

type merupakan jumlah tipe entitas yang terkait dalam

relationship.Entitas yang terkait dalam relationship disebut dengan

participants. Jadi, degree dari suatu relationship menunjukkan

banyak nya entitas yang tergabung dalam suatu relationship.

Terdapat 3 (tiga) jenis degree of relationship, yaitu:

a. Binary Relationship

Binary Relationship merupakan relationship yang mempunya dua

degree.

Memiliki ->

Gambar 2.4 Binary Relationship

Nama Entity

Karyawan Cabang

Karyawan Cabang

Page 28: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

36

b. Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relationship yang mempunyai

tiga degree.

Gambar 2.5 Ternary Relationship

c. Quertanary Relationship

Quertanary Relationship merupakan relationship yang mempunyai

empat degree

Gambar 2.6 Quaternary Relationship

Karyawan

Perusahaan

Cabang memiliki

Produksi

Perusahaan

Cabang Karyawan

memiliki

Page 29: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

37

2.1.5.3 Attribute

Menurut Connolly dan Begg (2010, p379), Attribute adalah

properti suatu entitas atau jenis relasi.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p378), Attribute Domain

adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih

atribut. Atribut dapat diklasifikasikan menjadi lima yaitu :

1. Simple Attribute

Simple Attribute adalah sebuah atribut yang terdiri dari komponen

tunggal yang mempunyai keberadaan bebas dan tidak dapat dibagi

menjadi bagian yang lebih kecil di kenal dengan nama Atomic

Attribute.

2. Composite Attribute

Composite Attribute adalah atribut yang teridir dari beberapa

komponen, di mana masing-masing komponen mempunyai

keberadaan yang bebas.

3. Single-valued Attribute

Single–valued Attribute adalah atribut yang mempunyai nilai

tunggal untuk setiap kejadian dari tipe entity.

4. Multi-valued Attribute

Multi-valued Attribute adalah atribut yang mempuanyai beberapa

nilai untuk setiap kejadian dari tipe entity.

5. Derived Attribute

Page 30: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

38

Atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau

sekelompok atribut yang berhubungan, dan tidak harus berasal dari

satu entitas.

2.1.5.4 Key

Menurut Connolly dan Begg (2010, p381-382), Key adalah

sebuah field yang digunakan untuk mengidentifikasi satu atribut

atau lebih secara unik mengidentifikasi setiap record.

Keys yang sering digunakan yaitu :

1. Candidate Key

Candidate key merupakan kumpulan minimal dari atribut-atribut

yang secara unik mengidentifikasikan suatu entity.

2. Primary Key

Primary key merupakan candidate key yang dipilih untuk secara

unik mengidentifikasikan suatu entity.

3. Composite Key

Composite key merupakan candidate key yang terdiri atas dua atau

lebih atribut

4. Alternate Key

Alternate key merupakan candidate key yang tidak terpilih menjadi

primary key, atau biasa disebut dengan secondary key.

5. Foreign Key

Page 31: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

39

Foreign key merupakan sebuah primary key pada sebuah entitas

yang digunakan pada entitas lainnya untuk mengidentifikasi sebuah

entity.

2.1.5.5 Structural Constraints

Menurut Connoly dan Begg (2010, p396) Structural

Constraints memeriksa batasan tipe entitas yang mempunyai

kesamaan dalam relasi. Multiplicity adalah jumlah atau range dari

terjadinya yang mungkin dari suatu entity yang mungkin

berhubungan dengan kejadian tunggal dari jenis entitas yang terkait

melalui suatu hubungan tertentu.

Hubungan Structural Constraints dibagi menjadi 3 (tiga) jenis,

yaitu:

1. Hubungan One-to-One (1:1)

Hubungan antara entitas yang satu dengan entitas lain mempunyai

relasi hubungan satu entitas.

2. Hubungan One-to-Many (1:*)

Hubungan antara entitas pertama yang mempunyai banyak relasi

dengan entitas kedua yang mempunyai relasi satu entitas.

3. Hubungan Many-to-Many (*:*)

Hubungan antara entitas pertama yang mempunyai relasi banyak

dengan entitas kedua Cardinality adalah menjelaskan jumlah

maksimum hubungan terjadinya yang mungkin untuk suatu entitas

yang berpartisipasi dalam jenis hubungan tertentu. Participation

Page 32: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

40

adalah menentukan semua atau hanya beberapa terjadinya entitas

berpartisipasi dalam hubungan.

2.1.6 Normalization (Normalisasi)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p416), Normalization adalah

sebuah teknik untuk menghasilkan sekelompok relasi atau hubungan

dengan properti-properti yang diinginkan, yang memberikan kebutuhan

data dari suatu perusahaan suatu desain database harus memenuhi kondisi

untuk tidak mengandung anomali, yaitu suatu kejanggalan dari

penempatan atribut tertentu dari suatu objek data. Untuk membedakan satu

record dengan yang lainnya maka perlu di pilih atribut atau kombinasi

atribut sebagai kunci primer (primary key).

Tujuan pembuatan normalisasi adalah:

1. Membuat seminim mungkin terjadinya data rangkap.

2. Menghindarkan adanya data yang tidak konsisten terutama bila terjadi

penambahan, penghapusan data sebagai akibat adanya data rangkap.

3. Menjamin bahwa identitas tabel secara tunggal sebagai determinan

semua atribut.

2.1.6.1 First Normal Form ( 1NF )

First Normal Form (1NF) dapat di artikan bahwa sebuah relasi

di mana setiap baris dan kolom hanya berisi satu nilai suatu data

dikatakan Unnormalized (UNF), jika di dalamnya mengandung

kelompok yang berulang (redundancy group), sehingga untuk

Page 33: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

41

membentuk normalisasi pertama repeating group harus

dihilangkan.

Nilai dari setiap atribut adalah tunggal. Kondisi ini dapat

diperoleh dengan melakukan eliminasi terjadinya data ganda

(redundancy data). Namun ada kondisi pertama ini kemungkinan

masih terjadi adanya data rangkap.

2.1.6.2 Second Normal Form (2NF)

Second Normal Form (2NF) dapat di artikan bahwa sebuah

relasi dalam bentuk normal pertama dan atribut bukan primary key

yang tergantung secara fungsional kepada primary key.

Pengujian bentuk normal kedua dapat di hasilkan dengan

melihat apakah ada atribut bukan primary key yang merupakan

fungsi dari sebagian primary key.

2.1.6.3 Third Normal Form (3NF)

Third Normal Form (3NF) adalah sebuah relasi dalam bentuk

normal pertama dan kedua dan setiap atribut yang bukan primary

key yang bergantung secara transitif kepada primary key.

Pengujian terhadap 3NF dilakukan dengan cara melihat

apakah terdapat atribut yang bukan key terganrtung fungsional

terhadap atribut bukan key lainnya. Dengan cara yang sama, maka

setiap ketergantungan transitif di pisahkan. 3NF sudah cukup baik

Page 34: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

42

dalam arti anomali yang di kandungnya sudah sedemikian

minimum.

2.1.6.4 Boyce Codd Normal Form (BCNF)

Boyce Codd Normal Form suatu relasi disebut memenuhi

BCNF jika dan hanya jika setiap determinan yang ada pada relasi

tersebut adalah candidate key. Untuk normalisasi ke bentuk BCNF,

maka tabel 3NF di dekomposis menjadi beberapa tabel yang

masing-masing memenuhi BCNF. Tujuan membentuk BCNF :

1. Semantik multiple candidate key menjadi lebih eksplisit (FD

hanya pada candidate key).

2. Menghindari update anomali yang masih mungkin terjadi pada

3NF.

Dari definisi 3NF dan BCNF, maka apabila suatu relasi memenuhi

BCNF pasti memenuhi 3NF, tetapi belum tentu sebaliknya.

2.1.6.5 Diagram Aliran Data

Menurut Whitten (2004: 334) diagram aliran data adalah suatu

bagan yang menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan

tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem.

Diagram Arus Data ini mempunyai simbol-simbol yang dapat

mengungkapkan komponen-komponen dasar dari proses dan

aliran sistem. Beberapa pengertian simbol (lihat daftar simbol)

yang digunakan di dalam diagram arus data, adalah:

Page 35: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

43

1. Kesatuan Data (External Entity)

Merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat

berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang memberikan

input (masukkan) atau menerima output (keluaran) dari sistem.

Gambar 2.7 External Entity

2. Arus Data

Arus data mengalir di antara proses, simpanan data dan

kesatuan luar. Arus data menunjukkan arus data yang masukan

untuk sistem ataupun keluaran dari sistem dan input yang masuk

kedalam proses yang harus menghasilkan output yang berbeda.

Arus data secara fisik antara lain dapat berupa formulir, laporan

tercetak, surat dan sebagainya.

Gambar 2.8 Arus Data

Page 36: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

44

3. Proses

Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin ataupun

komputer untuk mengolah masukkan dan menghasilkan keluaran

dari proses.

Gambar 2.9 Proses

4. Simpanan Data

Merupakan suatu penampungan data yang dapat berupa suatu

file, arsip, tabel dan sebagainya. Selain itu untuk menjelaskan

aliran data yang mengalir di sistem. Analisa sistem dapat

mengidentifikasikan data dengan kamus data.

Gambar 2.10 Simpanan Data

Page 37: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

45

2.2 Teori-teori khusus

Teori khusus merupakan teori pendukung yang dibuat untuk memenuhi

kriteria dari batasan pengolahan dan perancangan masalah yang dihadapi.

2.2.1 Monitoring

Menurut Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang

(2013) Monitoring adalah melakukan kegiatan monitoring untuk program

atau kinerja suatu kelompok dalam organisasi.

Menurut Avraham Mayevsky, Efrat Barbiro-Michaely (2013)

Monitoring adalah proses untuk melihat dan mencari informasi dalam

semua aspek dalam suatu objek.

Menurut George R. Tery (2009, p395) mengartikan Monitoring

sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya

mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-

tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang

telah diterapkan.

Menurut Schwalbe (2007, p111), Monitoring adalah proses mengukur

kemajuan menuju tujuan proyek, pemantauan deviasi dari rencana, dan

mengambil tindakan perbaikan untuk kemajuan sesuai dengan rencana.

- Monitoring Produk

Menurut Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang

(2013) Monitoring Produk adalah melakukan kegiatan untuk melihat proses

produk dalam organisasi.

Page 38: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

46

Menurut Avraham Mayevsky, Efrat Barbiro-Michaely (2013)

Monitoring Produk adalah proses untuk melihat dan mencari

informasi tentang produk dalam semua aspek.

Menurut Schwalbe (2007, p111), Monitoring Produk adalah

proses mengukur kemajuan suatu produk, apakah sudah sesuai dengan

rencana.

- Monitoring Proyek

Menurut Dr. Harry Hikma (2011, p121) Monitoring Proyek

adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang proyek

secara sistematis.

Menurut George R. Tery (2009, p395) mengartikan

Monitoring Proyek adalah mengevaluasi apa yang sedang dikerjakan

dalam suatu proyek dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan

korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah

diterapkan.

Menurut Sukaryadi (2010, p67) Monitoring Proyek adalah

penilaian yang terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan

proyek di dalam konteks.

Page 39: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

47

2.2.2 Penjualan

Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan

oleh suatu perusahaan yangmengajak orang lain untuk membeli barang

dan jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain

untuk membeli barang dan jasa yang ditaawarkan yang dapat

menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Banyak para ahli yang

berbeda-beda dalam mendefinisikan pengertian dari penjualan namun

semuanya memiliki arti yang sama. Beberapa diantaranya adalah menurut

Swasta (1991), “Penjualan merupakan suatu ilmu dan seni untuk

mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang

lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. “ (h.8).

Sedangkan menurut Mulyadi (2011), “Kegiatan penjualan terdiri dari

transaksi penjualan barang atau jasa, baik kredit maupun tunai.” (h.2).

Pengertian Penjualan menurut Henry Simamora dalam buku

Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis menyatakan bahwa : “

Penjualan adalaha pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan

jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.

Dari kedua pengertian penjualan diatas maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi

pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar

bersedia memberi barang atau jasa yang ditawarkan, penjualan adalah

pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang

dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.

Page 40: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center … ·  · 2013-05-28... hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data

48

2.3 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah

Gambar 2.11 Kerangka Pikir

Definisi Ruang Lingkup Masalah

Analisis Masalah

Analisis

Kebutuhan

Desain

Konseptual

Model

Desain Logikal

Model

Desain Fisikal

Model

Konstruksi dan

Pengujian