bab 17 modal saham dari bapa kasim
DESCRIPTION
sangat penting untuk dibaca karena mengandung bahan yang mudah untuk dibaca dan sehat bacaannyahheheheheheheTRANSCRIPT
MAKALAH KELOMPOK 2
MODAL SAHAM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Menengah 2
Dosen : Drs. M. Kasim , SE, M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Farida Ariani A1A310001
Umi Razanah A1A310017
Liva Uriany Sundari A1A310023
Yulianti MayangSari A1A310024
Uliana Nur Anggraeni A1A310036
KEMENTRIAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN EKONOMI
BANJARMASIN
APRIL 2012
1
BAB IPENDAHULUAN
1. latar belakang
Perseroan Terbatas (PT) merupakan suatu kesatuan usaha yang dari segi hukum
dipisahkan dari pemiliknya. Karena pemiliknya terdiri dari jumlah yang cukup banyak, maka
pengelolaan perseroan akan diserahkan kepada pihak pihak lain yang diangkut menjadi
pimpinan PT tersebut. Untuk mendapatkan modal, PT menerima setoran dari pemilik. Pemilik
PT merupakan kumpulan pihak-pihak yang mempunyai saham sehingga disebut pemegang
saham. Saham yang dikeluarkan oleh PT dicantumkan nama pemiliknya, disebut saham atas
nama, dapat juga tidak dicantumkan nama pemiliknya.
Ada kalanya sebuah PT menjual saham kepada orang lain dan untuk menarik pembeli
diberikan saham biasa sebagai bonus. Dalam penjualan saham perlu diperhatikan perlakuan
terhadap agio dan disagio saham karena selama saham tersebut masih beredar, rekening
disagio maupn agio akan tampak dalam neraca.
Kadang-kadang sebuah PT bisa membeli perusahaan lain dan menggabungkannya
dengan perusahaan yang lama untuk menjadi perusahaan dengan nama baru maupun dengan
nama yang lama. Persoalan muncul mengenai bagaimana penyusunan buku-buku pada
perusahaan lama dan perusahaan baru. Untuk menjawab persoalan tersebut akan dibahas pada
bab 2.
2
BAB IIISI
II.1 BONUS BERUPA SAHAM
Agar penjualan obligasi atau saham priorotas bisa menarik pembeli, kadang – kadang
diberikan saham biasa sebagai bonus. Misalnya dalm penjualan 10 lembar saham prioritas utama
@Rp 1.000,- diberi bonus 1 lembar biasa, nominal Rp. 1000,-. Harga pasar saham prioritas tanpa
bonus = Rp 950,- per lembar. Jurnal untuk mencatat transaksi di atas sebagai berikut:
Kas Rp 10.000,- -
Disagio saham prioritas 500,- -
Disagio dalam saham 500,- -
Modal saham prioritas - Rp 10.000,-
Modal saham biasa - Rp 1.000,-
Disagio saham prioritas dan saham biasa dihitung sebagai berikut:
Nilai nominal saham prioritas(10 lembar) Rp. 10.000,-
Harga pasar saham prioritas (10 lembar) 9.500,-
Disagio saham prioritas Rp 500,-
Harga jual saham prioritas plus bonus Rp. 10.000,-
Harga jual saham prioritas tanpa bonus 9.500,-
Nilai saham biasa Rp. 500,-
Nilai nominal saha biasa 1.000,-
Disagio saham biasa Rp 500,-
II.2 PERLAKUAN TERHADAP AGIO ATAU DISAGIO SAHAM YANG DIJUAL
Dalam hal penjualan saham dengan harga diatas atau dibawah nilai nominal, maka selisih
itu akan dicatat di dalam rekening agio atau disagio saham. Rekening (akun) agio saham dipakai
untuk mencatat kelebihan harga di atas nilai nominalnya sedang rekening disagio saham dipakai
untuk mencatat kekurangan harga dari nilai nominal saham. Rekening – rekening agio atau
disagio adalah rekening yang menunjukkan modal yang disetor dari pemegang saham, oleh
karena itu selama saham – saham terssebut masih beredar maka rekening itu juga akan nampak
3
dalam neraca, di dalam neraca rekening disagio saham merupakan pengurangan terhadap
rekening modal saham yang berhubungan denagn saham tersebut dibatalkan.
PUNGUTAN TAMBAHAN ATAS SAHAM (ASSESMENT)
Dalam suatu keadaan tertentu perusahaan bisa mengadakan pungutan tambahan kepada
para pemegang saham. Pencatatan terhadap pungutan tambahan ini tergantung pada harga jual
saham – saham tersebut. Apabila saham – saham itu dulu dijual di bawah nominal (dengan
disagio) maka pungutan tambahan ini yang dikenakan kepada para pemegang saham dicatat
sebagai berikut:
Kas Rp xxx
Disagio saham Rp xxx
Rekening disagio saham akan dikredit maksimum sebesar disagio yang timbul dari
penjualan saham. Jika pungutan lebih besar daripada disagio maka selisihnya akan dikredit ke
rekening modal pungutan tambahan. Tetapi apabila penjualan saham dulunya tidak di bawah
nominal maka pungutan tadi semuanya akan dikreditkan ke rekening modal pungutan tambahan.
PENGELUARAN SAHAM UNTUK MEMBELI (AKUISISI) PERUSAHAAN
Sebuah PT bisa membeli (akuisisi) perusahaan lain dan digabungkan (merger) menjadi
satu. Pembelian ini dapat dibayar dengan saham dari PT tersebut. Jumlah saham yang akan
dipakai utnuk pembayaran tergantung pada harga saham tersebut dan juga harga pasaran dari
aktiva perusahaan yang dibeli.
Kadang- kadang perusahaan yang diakuisisi dinilai lebih tinggi daripada harga pasar
aktivanya, hal ini bias disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kemampuan perusahaan itu
dalam memperoleh laba.selisih harga pasar aktiva yang dikuisisi dengan jumlah harga pembelian
yang disetujui dicatat sebagi goodwill.
Kadang – kadang perusahaan – perusahaan perseorangan bergabung untuk membentuk
suatu PT. nmasing – masing perusahaan akan menerima saham dari PT tersebut sebagai ganti
aktiva yang diserahkan kepada PT baru. Bias juga sebuah perusahaan perseorangan berganti
4
bentuk menjadi PT. Apabila perusaahn yang lama itu berbentuk firma maka para anggota firma
tersebut akan menerima saham dari PT yang baru sebanding dengan modal masing- masing
anggota.
Dalam keadaan ini ada 2 cara pencatatan yang dapat dilakukan:
1. Buku – buku perusahaan lama dilanjutkan sebagai buku perusahaan baru.
2. Buku – buku perusahaan lama ditutup dan dibuat buku baru untuk perusahaan baru.
Berikut ini diberikan contoh utnuk menjelaskan penggunaan cara- cara tersebut. Misalnya:
firma A & Z yang beranggotakan A dan Z, membagi laba dengan perbandingan 2:3. Pada
tanggal 5 Oktober 2005, mereka berubah bentuk perusahaannya menjadi PT pada tanggal 5
October 2005 sebagai berikut:
Firma A& Z
NERACA
Per 5 October 2005
Kas Rp 95.000,-
Piutang Rp 180.0000,-
Cadangan Kerugian piutang 15.000,-
165.000,-
Persediaan barang 200.000,-
Aktiva tetap Rp 800.000,-
Akumulasi depresiasi 200.000,-
600.000,-
Rp. 1.060.000,-
Utang lancar Rp. 150.000,-
Modal A 310.000,-
Modal Z 600.000,-
Rp 1.060.000,-
PT yang baru diberi nama PT Risa Fadila dengan modal saham biasa sebanyak 3.000
lembar dengan nilai nominal @ Rp1.000,00. Semua aktiva Firma A & Z (kecuali kas) diserahkan
kepada PT Risa Fadila dan semua utang Firma A & Z akan dilunasi oleh PT Risa Fadila. Firma
A & Z menerima 1.500 lembar saham dari PT Risa Fadila untuk penukaran perusahaannya. Sisa
saham yang ada dijual dengan harga Rp1.000,00 per lembar.
5
Dalam perubahan bentuk perusahaan ini, oleh PT Risa Fadila diadakan beberapa
penyesuaian terhadap catatan Firma A & Z sebagai berikut :
a. Cadangan kerugian piutang dinaikkan menjadi Rp20.000,00
b. Barang dagangan dinilai sebesar Rp255.000,00 (berdasarkan harga beli pada tanggal 5
Oktober 2005)
c. Aktiva tetap dinilai kembali menjadi Rp1.500.000,00 dan akumulasi depresiasi sebesar
Rp400.000,00
Saham yang diterima oleh Firma A & Z dibagikan untuk A sebanyak 500 lembar dan untuk
Z 1.000 lembar. Sisa uangdari Fira dibagi kepada A & Z sesuai dengan sisa modal masing-
masing.
(1) Jika buku perusahaan lama dilanjutkan sebagai buku perusahaan baru
Perubahan terhadap nilai aktiva dicatat langsung ke rekening modal anggota kemudian
rekening modal anggota ditutup dan rekening modal saham dikredit. Sesudah itu transaksi-
transaksi yang berhubungan dengan PT Risa Fadila akan dicatat dalam buku-buku tersebut.
Jurnal-jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut
Transaksi JurnalMencatat perubahan-perubahan terhadap aktiva,selisihnya sebesar Rp55.000,00 dikreditkan ke rekening modal A & Z dengan perbandingan 2 : 3
Persediaan barang Rp 55.000,00Aktiva tetap 700.000,00 Cadangan kerugian piutang Rp 5000,00 Akumulasi depresiasi 200.000,00 Modal A 220.000,00 Modal Z 330.000,00
Mencatat goodwill yang dihitung sebagai berikut.Harga pasar saham yang diterima Firma A & Z =1.500 x Rp1.000,00= Rp1.500.000,00
Nilai aktiva yang ditransfer ke PT AktivaPiutang Rp 160.000,00Persediaan barang 255.000,00Aktiva tetap 1.000.000,00 Rp 1.515.000,00Utang 150.000,00 1.365.000,00Goodwill Rp 135.000,00
Goodwill Rp 135.000,00 Modal A Rp 54.000,00 Modal Z 81.000,00
Mencatat pembagian sahamA -500 x Rp1.000,00 = Rp 500.000,00Z -1000 x Rp1.000,00 = 1.000.000,00 Rp 1.500.000,00
Mencatat pembagian uang kas kepada anggaran Firma :A
Modal A Rp 500.000,00Modal Z 1.000.000,00 Modal saham biasa Rp1.500.000,00
6
Modal Rp 310.000,00 Penyesuaian Penilaian aktiva Rp 220.000,00Goodwill 54.000,00 + 274.000,00 Rp 584.000,00Saham diterima 500.000,00
Sisa Rp 84.000,00
Z Modal Rp 600.000,00 Penyesuaian Penilaian aktiva Rp 330.000,00Goodwill 81.000,00 + 411.000,00 Rp 1.011.000,00Saham yang diterima 1.000.000,00
Sisa Rp 11.000,00
Modal A Rp 81.000,00Modal Z 11.000,00 Kas Rp 95.000,00
Mencatat penjualan saham 1.500 lembar@ Rp1.000,00
Kas Rp1.500.000,00 Modal saham Rp1.500.000,00
Sesudah jurnal- jurnal di atas di posting, dapat disusun neraca untuk PT Risa Fadila per 5
Oktober 2005 sebagai berikut:
PT Risa Fadila
Neraca
Per 5 Oktober 2005
Kas Rp 1.500.000,00 Utang Rp 150.000,00
Piutang Rp 180.000,00
Cadangan kerugian piutang 20.000,00
160.000,00
Persedian barang 255.000,00 Modal saham 3.000.000,00
Aktiva tetap Rp 1.500.000,00
Akumulasi depresiasi 400.000,00
1.100.000,00
Goodwill 135.000,00
1.135.000,00 Rp 1.135.000,00
7
(2) Jika buku-buku perusahaan lama ditutup dan dibuat buku baru untuk perusahaan baru
Jika dibuat buku-buku baru untuk PT, maka semua rekening dalam buku firma ditutup
dan aktiva serta utang firma dicatat dalam buku PT. Pada waktu mengadakan penutupan buku-
buku firma dibuat jurnal untuk mencatat perpindahan aktiva dan utang-utang firma ke PT,
penerimaan saham dan pembagian saham serta uang kepada anggota firma. Jurnal untuk
menutup buku-buku firma adalah sebagai berikut:
Transaksi Jurnal
Perpindahan aktiva ke PT.
Selisih antara tagihan kepada
pembeli (1500 lembar @ Rp
1.000,00) dengan nilai buku Aktiva
Yang dipindahkan (Rp
815.000,00) , merupakan laba
penjualan perusahaan dan dibagi
untuk A dan Z berbanding 2:3
sebagai berikut:
A = 25
× Rp 685.000,00
= Rp 274.000,00
Z = 35
× Rp 685.000,00
= Rp 411.000,00
Piutang PT Risa Fadila Rp 1.500.000,00
Utang lancar 150.000,00
Cadangan kerugian piutang 15.000,00
Akumulasi depresiasi 200.000,00
Piutang Rp 180.000,00
Persedian barang dagang 200.000,00
Aktiva tetap 800.000,00
Modal A 274.000,00
Modal Z 411.000,00
Mencatat penerimaan saham dari PT
Risa Fadila
Saham PT Risa Fadila Rp1.500.000,00
Piutang PT Risa Fadila Rp1.500.000,00
Mencatat pembagian saham untuk A
& Z
Modal A Rp 500.000,00
Modal Z 1.000.000,00
PT Risa Fadila Rp1.500.000,00
Mencatat pembagian kas untuk A &
Z
Modal A Rp 84.000,00
Modal Z 11.000,00
Kas Rp 95.000,00
Dalam jurnal-jurnal di atas, penilaian kembali aktiva dan pengakuan goodwill tidak
dicatat dalam buku firma, tetapi jika diinginkan maka penilaian kembali dan goodwill dapat
dicatat dalam buku-buku firma, kemudian baru dipindahkan ke PT.
8
Ada cara lain yang dapat digunakan dalam menutup buku-buku firma, yaitu dengan
menutup langsung semua rekening-rekening aktiva, utang dan modal. Dalam cara ini laba
penjualan perusahaan dan pembagian saham serta kas, untuk anggota firma tidak dicatat dalam
pembukuan. Jurnal untuk menutup langsung rekening-rekening aktiva, utang dan modal firma A
& Z sebagai berikut:
Utang lancar Rp 150.000,00
Cadangan kerugian piutang 15.000,00
Akumulasi depresiasi 200.000,00
Modal A 310.000,00
Modal Z 600.000,00
Kas Rp 95.000,00
Piutang 180.000,00
Persedian barang 200.000,00
Aktiva tetap 800.000,00
Sedangkan jurnal yang dibuat PT Risa Fadila sebagai berikut:
Transaksi Jurnal
Mencatat aktiva dan utang yang
diterima dari Firma A & Z
Piutang Rp 180.000,00
Persedian barang dagang 255.000,00
Aktiva tetap 1.500.000,00
Goodwill 135.000,00
Cadangan kerugian piutang Rp 20.000,00
Akumulasi depresiasi 400.000,00
Utang lancar 150.000,00
Utangl A & Z 1.500.000,00
Mencatat pengeluaran saham 1.500
lembar untuk Firma A & Z
Utang A & Z Rp1.500.000,00
Modal saham Rp1.500.000,00
Mencatat penjualan saham 1.500
lembar @ Rp 1.000,00 tunai
kas Rp1.500.000,00
Modal saham Rp1.500.000,00
Dalam jurnal di atas aktiva yang diterima oleh PT Risa Fadila dicatat dengan jumlah
penilaian kembali dan cadangan kerugian piutang serta akumulasi depresiasi di kredit. Alternatif
lain yang dapat dilakukan ialah, aktiva dicatat dengan jumlah nilai sehat sesudah penilaian
9
kembali. Sehingga dalam cara ini tidak ada pencatatan untuk cadangan kerugian piutang dan
akumulasi depresiasi.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Penjualan obligasi atau saham priorotas agar bisa menarik pembeli, kadang – kadang
diberikan saham biasa sebagai bonus. Dalam hal penjualan saham perlu diperhatikan perlakuan
terhadap agio atau disagio saham yang dijual karena selama saham tersebut beredar, maka
rekening agio atau disagio akan tampak dalam neraca. Adakalanya perusahaan melakukan
pungutan tambahan kepada pemegang saham. Pencatatan terhadap pungutan ini tergantung pada
harga jual saham tersebut. Perusahaan yang membeli perusahaan lain dan digabungkan menjadi
satu dapat memilih salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melanjutkan pembukuan yang
sudah berjalan, yakni buku-buku lama perusahaan lama dilanjutkan sebagai buku perusahaan
baru atau buku-buku perusahaan lama ditutup dan dibuat buku baru untuk perusahaan baru. Cara
tersebut dapat dipilih sesuai kebutuhan si pemakai.
10