bab 1 waham
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 BAB 1 WAHAM
1/7
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sabagai makhluk holistik dalam berinteraksi dipengaruhi
oleh faktor internal (dari dalam dirinya) dan faktor eksternal (luar) baik
keluarga, kelompok maupun komunitas. Dalam berhubungan (berinteraksi)
manusia harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar mampu
beradaptasi dengan lingkungan. (Sulistiawati, 200).
!mumnya manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan baik, namun ada "uga indi#idu yang mengalami kesulitan untuk
melakukan penyesuaian dengan persoalan yang dihadapi. mereka bahkan
gagal melakukan koping yang sesuai dengan tekanan yang dialami, atau
mereka menggunakan koping yang negatif, koping yang tidak menyelesaikan
persoalan dan tekanan tapi lebih pada menghindari atau mengingkari
persoalan yang ada.
$erubahan%perubahan sosial yang serba &epat sebagai konsekuensi
modernisasi, industrialisasi, kema"uan ilmu pengetahuan dan teknologi
mempunyai dampak pada kehidupan masyarakat. 'idak semua orang mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan%perubahan tersebut pada gilirannya
dapat menimbulkan ketegangan atau stress berdasarkan pengertian diatas
seseorang akan melakukan reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area
fungsi indi#idu, termasuk berfikir dan berkomunikasi, menerima dan
-
7/26/2019 BAB 1 WAHAM
2/7
2
mengenterpretasikan realitas, beralasan dan menun"ukkan emosi dan
berprilaku dengan sikap yang disebut gangguan skizofrenia. (Maramis .,
1**).
Skizofrenia akan menimbulkan ge"ala%ge"ala yaitu waham,
halusinasi dan ilusi. Waham yaitu keyakinan yang salah yang bertentangan
dengan bukti%bukti yang nyata dan tidak konsisten dengan intelegensi dan
latar belakang budaya. Waham mun&ul sebagai usaha klien untuk memenuhi
kebutuhan psikologinya yang tidak terpenuhi oleh kenyataan dalam hidupnya,
seperti meningkatkan harga diri, rasa aman, ketenangan atau hukuman yang
berkaitan dengan perasaan bersalah atau membebaskan diri dari ke&emasan
(+asmun 2001).
-aplan dan Sado&k dalam buku saku psikiatri menyebutkan bahwa
dikebanyakan negara berkembang, insiden gangguan waham berkisar antara
1 / kasus baru per 100 orang, pre#alensi 0,00/. (Sulistiowati, 200)
Sebagai gambaran pre#alensi kasus "iwa yang rawat inap di +umah
Sakit iwa $ro#insi usa 'enggara 3arat pada tahun 2011 sebanyak 404 "iwa,
skizofrenia 516 "iwa (65,/5), afektif bipolar 1 "iwa (1*,14), sindrom
amnetik 1* "iwa (2,/), depresi 16 "iwa (2,10). $ada tahun 2012 yang
mengalami gangguan "iwa sebanyak *64 "iwa,skizofrenia440 "iwa. (+ekam
Medis +S $ro#insi '3, 2012)
Sedangkan pre#alensi kasus gangguan "iwa yang yang ada di
wilayah ker"a $uskesmas 7ikmel / (tigga) tahun terakhir yaitu tahun 2012
sebanyak 60 orang dengan perin&ian /2 orang menderita depresi, /1 orang
1
-
7/26/2019 BAB 1 WAHAM
3/7
/
menderita skizofrenia, 8 orang menderita ansietas dan / orang menderita
epilepsi, tahun 201/ sebanyak 5 orang dengan perin&ian /0 orang menderita
depresi, 24 menderita ski9ofrenia, / orang menderita ansietas dan 8 orang
menderita epilepsi dan tahun 2018 sebanyak 5 orang dengan perin&ian /0
orang menderita depresi, 24 menderita ski9ofrenia, / orang menderita ansietas
dan 8 orang menderita epilepsi (:aporan 'ahunan $uskesmas 7ikmel, 2018)
3erdasarkan data diatas bisa kita ambil suatu gambaran
pre#alensi kasus Skizofrenia di wilayah ker"a $uskesmas 7ikmel &ukup
tinggi. ;al ini menun"ukkan dengan terus bertambahnya gangguan "iwa
di masyarakat tiap tahunnya yang berarti peran keluarga belum optimal.
;al ini disadari karena banyak faktor diantaranya pandangan masyarakat
yang keliru menganggap gangguan "iwa disebabkan karena kerasukan roh
"ahat sehingga orang yang mengalami gangguan "iwa dipasung dan
diku&ilkan dari keluarga karena dianggap aib bagi keluarga. 3anyaknya
penyandang gangguan mental disebabkan "uga karena belum
maksimalnya perawat dalam meren&anakan inter#ensi keperawatan
dengan mengikutsertakan keluarga dalam setiap upaya penyembuhan,
seringkali klien yang sudah dipulangkan lalu kambuh lagi dengan
masalah yang sama bahkan lebih berat karena tidak sedikit keluarga
yang menolak kehadiran klien kembali bersama keluarga (+asmun,
2001)
-
7/26/2019 BAB 1 WAHAM
4/7
8
!ntuk men&egah terus bertambahnya masalah kesehatan yang
berkaitan dengan gangguan "iwa pada anggota keluarga atau masyarakat
perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan kemampuan keluarga
yang meliputi tugas pokok keluarga dalam bidang kesehatan,
mengikutsertakan keluarga dalam setiap upaya penyembuhanangguan $roses $ikir aham $ada Diagnosa Medis Skizofreniadi ilayah
-er"a $uskesmas 7ikmel -abupaten :ombok 'imur?dengan menggunakan
teknik pendekatan asuhan keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
3erdasarkan uraian tersebut di atas maka permasalahan yang dapat
dirumuskan sebagai berikut Bagaimanakah Penerapan Asuhan
Keperaatan !ia "engan Masalah Utama #angguan Pr$ses Pikir %
&aham Pa"a Diagn$sa Me"is Skizofrenia Paranoid "i &ila'ah Ker(a
Puskesmas Aikmel Ka)upaten L$m)$k *imur+,.
-
7/26/2019 BAB 1 WAHAM
5/7
1.2 *u(uan Penulisan
7dapun tu"uan penulisan $roposal -arya 'ulis @lmiah ini adalah
sebagai berikut
1.-.1 *u(uan Umum
$enulis mampu memahami dan menerapkan asuhan
keperawatan "iwa pada klien dengan masalah utama gangguan proses
pikir waham pada diagnosa medis Skizofrenia Paranoid dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
1.-.2 *u(uan Khusus
Setelah menyusun $roposal -arya 'ulis @lmiah ini, penulis
diharapkan dapat
a. Men"elaskan konsep dasar penyakit skizofrenia mulai dari
pengertian, penyebab, tanda dan ge"ala, dan penatalaksanaan.
b. Men"elaskan konsep dasar gangguan proses pikir waham mulai
dari pengertian, penyebab, tanda dan ge"ala, dan
penatalaksanaan.
&. Melakukan pengka"ian pada klien dengan masalah utama
gangguan proses pikir waham pada diagnosa medis Skizofrenia
Paranoid.
d. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan masalah
utama gangguan proses pikir waham pada diagnosa medis
Skizofrenia Paranoid.
-
7/26/2019 BAB 1 WAHAM
6/7
5
e. Menyusun ren&ana asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah utama gangguan proses pikir waham pada diagnosa
medis Skizofrenia Paranoid.
f. Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan msalah
utama gangguan proses pikir waham pada diagnosa medis
Skizofrenia Paraoid.
g. Melakukan e#aluasi asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah utama gangguan proses pikir waham pada diagnosa
medis Skizofrenia Paranoid.
h. Melakukan pendokumentasian pada klayan dengan masalah
masalah utama gangguan proses pikir waham pada diagnosa
medis Skizofrenia
1. Man/aat Penulisan
1..1 Man/aat Bagi Mahasisa
Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam penerapan
asuhan keperawatan "iwa khususnya klien dengan masalah utama
gangguan proses pikir waham pada diagnosa medis Skizofrenia
Paranoid.
1..2 Man/aat Bagi 0nstitusi Pen"i"ikan
Diharapkan dapat di"adikan sebagai ka"ian pustaka dan
pengembangan ilmu keperawatan khususnya bidang keperawatan
"iwa komunitas.
-
7/26/2019 BAB 1 WAHAM
7/7
6
1..- Man/aat Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan dalam penerapan asuhan
keperawatan "iwa khususnya klien dengan masalah utama gangguan
proses pikir waham pada diagnosa medis Skizofrenia Paranoid.
1.. Man/aat Bagi Keluarga
Meningkatkan pengetahuan keluarga dalam perawatan pada
klien dengan masalah utama gangguan proses pikir waham pada
diagnosa medis Skizofrenia Paranoid.
1. istematika Penulisan
!ntuk memudahkan pemahaman isi penulisan $roposal -arya 'ulis
@lmiah ini, penulis membagi dalam dua 373 yaitu
373 1 merupakan 373 $endahuluan yang membahas tentang latar
belakang, rumusan masalah, tu"uan penulisan, manfaat penulisan dan
sistematika penulisan.
373 2 merupakan 'in"auan 'eori yang membahas tentang konsep
skizofrenia yang meliputi A pengertian, penyebab, ge"ala%ge"ala, skizofrenia,
pembagian skizofrenia, dan penatalaksanaan skizofrenia. -onsep dasar
gangguan proses pikir waham yang meliputi A pengertian, penyebab, tanda
dan ge"ala dan penatalaksanaan. -onsep dasar asuhan keperawatan klien
dengan masalah utama gangguan proses pikir waham yang meliputi A
pengka"ian, diagnosa keperawatan, peren&anaan, pelaksanaan, e#aluasi
keperawatan dan dokumentasi keperawatan.