bab 1 pendahuluan rdtr
DESCRIPTION
Bidang Tata RuangTRANSCRIPT
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
I
1.1 LATAR BELAKANG
Di dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Ren-
cana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota, merupakan penjabaran dari Rencana Umum
Tata Ruang Wilayah Kota ke dalam rencana distribusi pemanfaatan ruang dan bangu-
nan serta bukan bangunan pada kawasan kota. Dengan kata lain Rencana Detail Tata
Ruang Kota mempunyai fungsi untuk mengatur dan menata kegiatan fungsional yang
direncanakan oleh perencanaan ruang diatasnya, dalam mewujudkan ruang yang
serasi, seimbang, aman, nyaman dan produktif. Muatan yang direncanakan dalam
RDTR kegiatan berskala kawasan atau lokal dan lingkungan, dan atau kegiatan
khusus yang mendesak dalam pemenuhan kebutuhannya.
Rencana Detail Tata Ruang Kota dilakukan berdasarkan tingkat urgensi/priori-
tas/keterdesakan penanganan kawasan tersebut di dalam konstelasi wilayah kota.
Rencana Detail Tata Ruang Kota juga merupakan rencana yang menetapkan blok-blok
peruntukan pada kawasan fungsional kota, sebagai penjabaran “kegiatan” ke dalam
wujud ruang, dengan memperhatikan keterkaitan antar kegiatan fungsi dalam
kawasan, agar tercipta lingkungan yang serasi, selaras, seimbang dan terpadu.
Rencana Detail Tata Ruang Kota adalah rencana pemanfaatan ruang Bagian
Wilayah Kota secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam
rangka pengaturan zonasi, perijinan dan pembangunan kawasan.
Berdasarkan pengalaman dalam menyusun RDTR ternyata dirasakan masih
banyak kekurangan. Kekurangan tersebut terjadi karena pengertian tentang fungsi
BAB 1 Pendahuluan | I-1
BAB IPENDAHULUA
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
kawasan kegiatan, kemudian pengembangannya belum sepenuhnya dipahami benar,
disamping gambaran tentang Rencana Detail Tata Ruang yang dibutuhkan juga belum
seragam, termasuk pedoman dan NSPM terkait juga belum sepenuhnya dimanfaatkan
oleh perencana maupun Pemerintah Daerah.
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan yang selanjutnya disingkat RDTRK
adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang
dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota. Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) disusun untuk bagian dari wilayah kabupaten/kota yang merupakan kawasan
perkotaan dan/atau kawasan strategis kabupaten atau kawasan strategis kota.
Secara substansi RDTR memuat yaitu antara lain tujuan penataan ruang
bagian wilayah perencanaan, rencana pola ruang, rencana jaringan prasarana, peneta-
pan sub bagian wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya, ketentuan
pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi.
Di dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Ren-
cana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah atau Kota, merupakan penjabaran dari Ren-
cana Umum Tata Ruang Wilayah Kota ke dalam rencana distribusi pemanfaatan ruang
dan bangunan serta bukan bangunan pada kawasan kota. Dengan kata lain Rencana
Detail Tata Ruang Kota dan wilayah mempunyai fungsi untuk mengatur dan menata
kegiatan fungsional yang direncanakan oleh perencanaan ruang diatasnya, dalam
mewujudkan ruang yang serasi, seimbang, aman, nyaman dan produktif. Muatan yang
direncanakan dalam RDTR kegiatan berskala kawasan atau lokal dan lingkungan, dan
atau kegiatan khusus yang mendesak dalam pemenuhan kebutuhannya.
Rencana Detail Tata Ruang Kota dan wilayah dilakukan berdasarkan tingkat ur-
gensi/prioritas/keterdesakan penanganan kawasan tersebut di dalam konstelasi
wilayah kota. Rencana Detail Tata Ruang Kota juga merupakan rencana yang mene-
BAB 1 Pendahuluan | I-2
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
tapkan blok-blok peruntukan pada kawasan fungsional kota, sebagai penjabaran
kegiatan ke dalam wujud ruang, dengan memperhatikan keterkaitan antar kegiatan
fungsi dalam kawasan, agar tercipta lingkungan yang serasi, selaras, seimbang dan
terpadu. Rencana Detail Tata Ruang Kota dan wilayah adalah rencana pemanfaatan
ruang bagian wilayah kota secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan
ruang dalam rangka pengaturan zonasi, perijinan dan pembangunan kawasan.
Sehubungan dengan hal tersebut salah satu kawasan kota di Kabupaten
Mukomuko Provinsi Bengkulu adalah Kota Mukomuko. Dalam masa terbentuknya yang
relatif baru Kecamatan Kota Mukomuko membutuhkan banyak landasan-landasan
pembangunan, guna menjaga pencapaian tujuan pembentukan Kecamatan Kota
Mukomuko dapat terwujud di masa mendatang. Dan dengan kewenangan yang
diberikan kesempatan untuk berkreasi dan berinisiatif dalam mempersiapkan
landasan-landasan pembangunan sesuai kebutuhan dan potensi, tanpa harus
menunggu petunjuk dan arahan pemerintah pusat atau propinsi.
Dari tinjauan umum perekonomian Kecamatan Kota Mukomuko didominasi
sektor pertanian yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan,
dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian dengan luas lahan sawah
sebesar 271 Ha. Dari sensus yang sama diketahui penduduk yang bekerja 18.727 jiwa.
Sebesar 66,04 persen atau 47.568 jiwa menggeluti pertanian. Sisanya menggan-
tungkan hidup di sektor industri pengolahan, perdagangan, angkutan, jasa, dan sektor
lainnya.
Secara teoritis dan praktis bagi sebuah daerah yang baru dimekarkan
dibutuhkan banyak jenis rencana pembangunan mulai yang bersifat sektoral,
instansional maupun kewilayahan. Paradigma Perencanaan yang saat ini berkembang
menempatkan bahwa Rencana Tata Ruang menjadi lokomotif bagi rencana lainnya,
BAB 1 Pendahuluan | I-3
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
atau dapat dikatakan bahwa Rencana-rencana pembangunan yang terpadu
(intergrated) tersebut di atas, diderivasi dari sebuah Rencana Tata Ruang. Hal ini
sedang dilaksanakan bagi Kota Mukomuko, sehingga dapat diharapkan Rencana Tata
Ruang yang disusun dapat menjadi acuan bagi penyusunan rencana-rencana
pembangunan di Kota Mukomuko.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang telah menjadi komitmen
bersama. Dalam hal tersebut masyarakat dan pemerintah berkewajiban mendorong
pelaksanaan otonomi daerah tersebut, dan berkaitan dengan terbitnya Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang serta materi teknis
pendukungnya perlu segera dipersiapkan demi mendukung kesemuanya dalam
peningkatan perencanaan pembangunan yang lebih sistematis, terarah dan terkendali.
Maka dengan landasan tersebut, untuk mendukungnya suatu Rencana Detail Tata
Ruang Kecamatan Kota Mukomuko, yang merupakan amanat dan turunan dari
Rencana Tata Ruang Kota Mukomuko ke dalam produk rencana yang lebih rinci,
sehingga dapat mendukung dalam aplikasi produk-produk perencanaan ditingkat
wilayah perkotaan.
Serangkaian kegiatan telah dilakukan dalam penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko, dengan penyesuaian dalam
pelaksanaan di lapangan dimana ditemukannya hal-hal yang perlu dipertajam lagi
sesuai dengan kondisi setempat. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya pembuatan
dokumen RDTR Kecamatan Kota Mukomuko ini telah disesuaikan dengan karakteristik
setempat.
Prinsip dasar dalam penataan ruang adalah membangun kinerja ruang yang
sesuai pemanfaatan daerah, dalam hal ini dimaksudkan Rencana Detail Tata Ruang
Kecamatan Kota Mukomuko bertujuan untuk mewujudkan ruang Kecamatan Kota
BAB 1 Pendahuluan | I-4
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
Mukomuko yang serasi, selaras dan seimbang dimasa yang akan datang. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan pedoman teknis
rencana detail ruang kawasan, disebutkan bahwa penataan detail meliputi
perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang dan pengendalian tata ruang pada
kawasan dalam hal ini adalah Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko.
Sedangkan dengan aspek legal ini penataan detail ruang tidak hanya terbatas pada
penyusunan rencana tetapi lebih nyata hasilnya, bila diikuti dengan pemanfaatan dan
pengendalian ruang yang sesuai dengan rencana.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan yang cukup cepat dengan menghindari
menurunnya kualitas dan kelestarian lingkungan pada kawasan Kota Mukomuko
melalui Bappeda akan menyusun Rencana Detail Tata Ruang Kota Mukomuko.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Mukomuko ini merupakan pengembangan
dan penjabaran dari RTRW Kabupaten Mukomuko agar dapat lebih mudah dalam
operasionalnya. Dalam penyusunan ini akan memperhatikan kebijakan yang telah ada
dalam RTRW Kabupaten Mukomuko dan perda-perda yang berkaitan dengan
penataan ruang yang berlaku.
1.2. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN RDTR
Tujuan dan Sasaran Penataan Detail Tata Ruang Kawasan sebagaimana dise-
but dalam Undang-Undang Penataan Ruang dioperasionalkan ke dalam Tujuan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan adalah untuk mewujudkan ruang
wilayah Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko yang memenuhi kebutuhan pemban-
gunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi,
bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan untuk
tercapainya kesejahteraan masyarakat, memberikan pedoman untuk pemberian advice
BAB 1 Pendahuluan | I-5
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
planning, pengaturan pembangunan setempat, penyusunan rencana teknik ruang atau
rencana tata bangunan dan lingkungan.
Sasaran dari Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko adalah :
a. Terkendalinya pembangunan di wilayah Kabupaten Mukomuko pada kawasan
Kecamatan Kota Mukomuko baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
masyarakat.
b. Terciptanya keserasian antara kawasan lindung dan kawasan budidaya pada
kawasan yang di rencanakan yaitu Kota Mukomuko
c. Tersusunnya rencana dan keterpaduan program-program pembangunan Kabupaten
Mukomuko pada kawasan Kecamatan Kota Mukomuko
d. Tedorongnya minat investasi masyarakat dan dunia usaha di Kabupaten Mukomuko
pada kawasan Kecamatan Kota Mukomuko
e. Terkoordinasinya pembangunan antar wilayah kecamatan dan antar sektor
pembangunan daerah secara keseluruhan Kabupaten Mukomuko
Secara Fungsional Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko yang
fungsinya adalah :
a. Sebagai mitra keruangan dari pembangunan daerah.
b. Sebagai dasar kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah Kota Mukomuko
dalam hal ini adalah kawasan Kecamatan Kota Mukomuko.
c. Sebagai alat untuk mewujudkan keseimbangan perkembangan antar kawasan serta
keserasian antar sector.
d. Sebagai alat untuk mengalokasikan investasi yang dilakukan pemerintah,
masyarakat dan swasta.
e. Sebagai pedoman untuk penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) di Kecamatan Kota Mukomuko.
BAB 1 Pendahuluan | I-6
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
f. Sebagai dasar pengendalian pemanfaatan ruang kawasan di Kecamatan Kota
Mukomuko.
g. Sebagai dasar pemberian izin lokasi pembangunan pada kawasan Kecamatan Kota
Mukomuko.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari pedoman ini adalah untuk :
1. Tercapainya tujuan dan sasaran penataan ruang;
2. Terkendalinya baku mutu penataan ruang;
3. Terbakukannya Pedoman, NSPM, dan ketentuan-ketentuan, syarat-syarat dan
kriteria teknis kegiatan fungsional dalam penyusunan penataan ruang;
4. Mendorong koordinasi dan keterpaduan rencana sektoral, termasuk hirarkhi
perencanaan penataan ruang itu sendiri.
1.3. DASAR HUKUM
Perundang-undangan dan peraturan lainnya yang dijadikan landasan dalam
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Kota Mukomuko meliputi :
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok-Poko Agraria.
2. Undang-Undang No. 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan Pertambangan.
3. Undang-Undang No. 11 Tahun 1974, tentang Pengairan.
4. Undang-Undang No. 13 Tahun 1980, tentang Jalan.
5. Undang-Undang No. 5 Tahun 1980, tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati
dan Ekosistemnya.
6. Undang-Undang No. 9 Tahun 1990, tentang Kepariwisataan.
7. Undang-Undang No. 04 Tahun 1992, tentang Perumahan dan Permukiman.
8. Undang-Undang No.05 Tahun 1992, tentang Cagar Budaya.
9. Undang-Undang No. 12 Tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman.
10. Undang-Undang No. 24 Tahun 1992, Tentang, Penataan Ruang.
BAB 1 Pendahuluan | I-7
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
11. Undang-Undang No. 14 Tahun 1992, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
12. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
13. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999, tentang Telekomunikasi
14. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999, tentang Kehutanan
15. Undang-Undang No. 20 Tahun 2002, tentang Ketenaga Listrikan.
16. Undang-Undang No. 03 Tahun 2003, tentang Pembentukan Kabupaten
Mukomuko.
17. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah (dh.UU
No.22/1999).
18. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggu-
langan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
19. Undang-Undang No.26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang Nasional, Provinsi
dan Wilayah Kota/Kabupaten.
20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4739);
21. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi (Lem-
baran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4746 );
22. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
BAB 1 Pendahuluan | I-8
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
23. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64,Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);
24. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tamba-
han Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
25. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);
26. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959);
27. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisa-
taan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
28. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelak-
sanaan Hak dan Kewajiban, Serta Bentuk Tata Cara Peran Serta Masyarakat
dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3660);
29. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No.1 Tahun 2004,
tentang Perubahan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
30. Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1970, tentang Perencanaan Hutan.
31. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1985, tentang Jalan.
32. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1985, tentang Perlindungan Hutan.
33. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990, tentang Pengendalian Pencemaran Air.
34. Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991, tentang Sungai.
BAB 1 Pendahuluan | I-9
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
35. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1996, tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan
Ruang.
36. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1997, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional.
37. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999, tentang Pengendalian Pencemaran
dan/atau Perusakan Laut.
38. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999, tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
39. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2000, tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang Wilayah.
40. Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001, tentang Irigasi.
41. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2002, tentang Tata Hutan dan Rencana
Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan, dan Penggunaan Kawasan Hutan.
42. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004, tentang Penatagunaan Tanah.
43. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2004, tentang Peren-
canaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
146; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452);
44. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005, tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik In-
donesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4490);
45. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005, tentang Pembi-
naan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
BAB 1 Pendahuluan | I-10
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
46. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006, tentang Irigasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 46, Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4624);
47. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006, tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);
48. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007, tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22; Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4696);
49. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pemba-
gian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
50. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008, tentang Ren-
cana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 48, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
51. Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990, tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
52. Keputusan Presiden No. 62 Tahun 2000, tentang Koordinasi Penataan Ruang
Nasional.
53. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 32/KPTS/M/2002,
tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang.
54. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 2004 ten-
tang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
BAB 1 Pendahuluan | I-11
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
55. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 420/Kpts-Ii/1999 Tang-
gal : 15 Juni 1999 tentang : Penunjukan Kawasan Hutan di Provinsi Bengkulu
Seluas : 920.964 Ha sebagai Kawasan Hutan.
56. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 3 Tahun 2006 tentang Rencana Pem-
bangunan Jangka Menengah Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2010.
57. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rencana Pem-
bangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005–2025
58. RTRW Kabupaten Mukomuko No. 6 Tahun 2012
1.4. RUANG LINGKUP PERENCANAAN
1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Kota Mukomuko
Kabupaten Mukomuko pada kawasan pada hakikatnya meliputi seluruh wilayah yang
termasuk di dalam wilayah administrasi Kecamatan Kota Mukomuko. Secara geografis
Kecamatan Kota Mukomuko memiliki luas wilayah 227,00 KM2, terbagi menjadi 9
(sembilan) Kelurahan/Desa yaitu Kelurahan/Desa Bandar Ratu, Kelurahan/Desa Koto
Jaya, Kelurahan/Desa Pasar Mukomuko, Kelurahan/Desa Pasar Sebelah,
Kelurahan/Desa Pondok Batu, Kelurahan/Desa Selagan Jaya, Kelurahan/Desa Tanah
Harapan, Kelurahan/Desa Tanah Rekah, dan Kelurahan/Desa Ujung Padang dengan
total penduduk 15.727 jiwa.
1.4.2. Ruang Lingkup Materi
Upaya mewujudkan ruang pada kawasan Kecamatan Kota Mukomuko
Kabupaten Mukomuko yang serasi, selaras dan seimbang dengan tetap
mengupayakan terwujudnya pertumbuhan ekonomi wilayah, pemerataan
pembangunan antar wilayah dan antar sektor serta terjaminnya keberlanjutan
BAB 1 Pendahuluan | I-12
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
pembangunan daerah di Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko, disusun rencana tata
ruang dengan muatan rencana antara lain :
1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang kawasan kecamatanKota
Mukomuko
2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya di kawasan
Kecamatan, Kota Mukomuko
3. Rencana Pengelolaan Kawasan Pedesaan, Kawasan Perkotaan dan Kawasan
Kecamatan Kota Mukomuko
4. Rencana Sistem Prasarana Wilayah kawasan Kota Mukomuko.
5. Rencana Pembangunan Tanah, Air, Udara dan Sumberdaya lainnya pada
kawasan Kota Mukomuko
6. Rencana Sistem Kegiatan Pembangunan (Program).
1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan dalam penyusunan RDTR Kecamatan Kota
Mukomuko akan mengikuti intepretasi dari Permen PU No. 20 Tahun 2011, tentang
pedoman penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota. Adapun sistematika
Penyusunan RDTR kecamatan Kota Mukomuko adalah :
1. Bab 1 Pendahuluan, yang berisikan latar belakang penyusunan, Ruang
Lingkup, dasar Hukum, Tujuan RDTR dan Sistematika Pembahasan.
2. Bab 2 Ketentuan Umum, yang bersubstansi pada istilah dan definisi,
kedudukan RDTR dan peraturan zonasi serta masa berlakunya RDTR serta
kriteria Lingkup Wilayah Perencanaan.
3. Bab 3 Tujuan penetapan BWP, substansi dalam bab 3 ini tinjuan terhadap
RTRW kabupaten Mukomuko, profil wilayah Kota mukomuko, isu strategis
yang muncul dalam pembangunan Kota Mukomuko, tujuan penetapan BWP
dan kebijakan strategis penataan BWP.
BAB 1 Pendahuluan | I-13
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota Mukomuko , Kabupaten Mukomuko
4. Bab 4 Rencana Pola Ruang, bab 4 beriskan konsep pengembangan BWP,
skenario pengembangan, system pusat kegiatan, arahan pengembangan ,
pembagian sub BWP dan peruntukan Blok, penetapan kode zona dan sub
zona.
5. Bab 5 Rencana jaringan Prasana, substansi isi adalah rencana jaringan
pergerakan, Jaringan jalan Lingkungan, jaringan transportasi laut jaringan
transpotasi udara, rencana pengembangan jaringan telekominikasi, rencana
jaringan air minum dan rencana jaringan Drainase serta rencana jaringan
prasaran umum (PSU) lainnya.
6. Bab 6 adalah penetapan sub BWP yang diprioritaskan penangannya,
dimana materi isi dalam bab 6 ini adalah penetapan lokasi BWP yang
diprioritaskan, kriteris penetapan sub BWP serta rencana penangannya.
7. Bab 7 adalah ketentuan pemanfataan ruang, bab ini dibagi dalam berbagai
muatan diantara lainnya perwujudan pola ruang, perwujudan zona lindung,
dan program perwujudan jaringan prasarana umum.
8. Bab 8 adalah Peraturan zonasi yang meliputi ketentuan kegiatan dan
penggunaan lahan, kententuan intensitas pemanfaatan lahan, ketentuan
tata bangunan serta ketentuan sarana dan prasara umum.
BAB 1 Pendahuluan | I-14