bab 1 pendahuluan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab5/2013-2... ·...
TRANSCRIPT
-
17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Catur Mitra Sejati Sentosa(CMSS) adalah anak perusahaan dari induk
perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana(CSA) yang bergerak sebagai distributor
bahan bangunan. Melahirkan konsep belanja bahan bangunan pertama di Indonesia
dengan nama Mitra10. Sebagai antisipasi terhadaop era globalisasi dan pasar bebas
AFTA pada tahun 2003 dimana semua negara Asia bisa berbisnis secara bebas di
negara anggota seperti di negara sendiri, maka memasuki bisnis retail dirasakan
penting demi memperkuat jaringan, survive serta dapat berkembang. Selain itu,
bisnis ritel modern merupakan salah satu jenis usaha yang dianggap akan
berkembang dengan pesat di Indonesia
Dalam tahun 1997-1998 PT CMMS berhasil membuka 10 supermarket bahan
bangunan dengan nama Mitra10 dan menerapkan konsep sebagai ritel satu atap yang
dekat dengan pelanggan serta sentra penjualan bahan bangunan. Konsep ini membuat
para pelanggan dapat berbelanja bermacam-macam produk dengan kategori dan jenis
yang sangat lengkap, pada tempat yang nyaman dan luas, dan juga dengan harga
barang yang murah.
Dewasa ini penerapan promosi online sudah menjadi bagian penting, dimana
suatu masyarakat menginginkan kemudahan dan keinstanan dalam melakukan setiap
rutinitasnya sehingga para pebisnis mulai mengembangkan E-promotion dalam
pengembangan usahanya. Hampir di semua sektor bisnis mulai mengembangkan E-
promotion dalam proses bisnisnya, salah satu sektor bisnis yang mulai menggunakan
E-promotion dalam mengembangkan bisnisnya adalah supermarket bahan bangunan
yakni PT.CMSS(Mitra10) yang menggunakan promosi online sebagai sarana
pemasarannya.
E-promotion adalah satu satu strategi yang digunakan oleh PT.CMSS untuk
meningkatkan penjualan dalam menjangkau customer di seluruh Indonesia, dengan
menggunakan sistem website danmedia sosial online yang berfungsi mendukung
penyediaan informasi tentang produk bahan bangunan, pemesanan layan antar dan
promosi bagi pelanggannya, selain itu strategi perusahaan melakukan e-promotion
adalah untuk meningkatkan brand image yang dimiliki perusahaan, karena
-
PT.CMSSsadar bahwa brand image dapat mempengaruhi customer yang merupakan
modal utama dalam meningkatkan profit perusahaan. PT.CMSS lebih
mengoptimalkan penggunaan media sosial melalui facebook, yang selalu di update
jika adanya promo dan pemberitahuan, sementara penggunaan website PT.CMSS
hanya berupa information tentang produk yang ada dan company profile saja.
Ketatnya persaingan supermarket bahan bangunan sekarang ini dan semakin
pesatnya kemajuan teknologi dalam sistem pemesanan online menjadi tantangan
PT.CMSS yang kurang mengoptimalkan sistem promosi secara online, sehingga
pelayanan pemesanan melalui online tidak berjalan dengan baik. Ini dapat
mempengaruhi brand image PT.CMSS dan memberikan presepsi yang negatif
kepada konsumen.
ketika penulis melakukan wawancara terhadap pihak PT.CMSS,
permasalahan yang terjadi adalah banyak complain dari pihak pelanggan terhadap
PT.CMSS, jumlah complain yang sudah dilakukan pelanggan dari 2013-2014
adalahlebih dari seratus complain, tetapi untuk tahun 2014 jumlah complain ada
sekitar belasan, hal tersebut dapat berdampak terhadap berubahnya pandangan
customer terhadap PT.CMSS dan dapat mempengaruhi brand image dari PT.CMSS.
Banyaknya complain yang disampaikan oleh customer terkait hal kurang ramahnya
sales dalam menerangkan produk, stock produk yang sering habis, pengiriman
barang terlambat, keterangan produk di dalam website kurang jelas.
Permasalahan di atas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa PT.CMSS masih
kurang dalam memberikan pelayanan yang lebih baik, yang dapat berdampak
terhadap menurunnya brand image, dan juga dapat berpengaruh terhadap penurunan
perspective customer terhadap PT.CMSS karena sikap dan tindakan konsumen
terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh apa yang konsumen sudah dapatkan di
PT.CMSS
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melihat terdapat suatu kebutuhan
untuk meneliti lebih lanjut E-promotion terhadap brand image yang berdampak pada
perspective customer. Selain itu pertimbangan penulis mengangkat permasalahan
perspective customer pada PT.CMSS, dikarenakan berdasarkan pengamatan peneliti
bahwa masih minimnya penelitian yang berhubungan dengan fenomena perspective
customer, terutama yang membahas mengenai promosi perusahaannya. Maka dari itu
penulis ingin menganalisa melalui penelitian yang berjudul ANALISA
-
19
PENGARUH E-PROMOTION TERHADAP BRAND IMAGE DAN
DAMPAKNYA PADA PERSPECTIVE CUSTOMER PT.CMSS(Study Case:
PT.CMSS Tangerang)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas, maka masalah yang dapat di identiikasi adalah :
1. Apakah E-Promotion berpengaruh terhadap Brand Image?
2. Apakah E-Promotion berpengaruh terhadap Perspective Customer?
3. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap Perspective Customer?
4. Apakah E-Promotion berpengaruh terhadap Perspective Customer melalui
brand Image?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh E-Promotion terhadap Brand Image di PT.CMSS
2. Untuk mengetahui pengaruh E-Promotion terhadap Perspective Customer di
PT.CMSS
3. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap Perspective Customer di
PT.CMSS
4. Untuk mengetahui pengaruh E-Promotion terhadap Perspective Customer
melalui Brand Image di PT.CMSS
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
a. Memperluas wawasan penulis tentang fenomena e-promotion yang sedang
berkembang.
b. Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sejauh mana teori-
teori yang di dapat selama masa perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia
nyata.
c. merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah, menganalisis,
dan menganalisa situasi serta mengadakan penyelidikan yang bersifat formal
d. menganalisis hambatan hambatan dalam penggunaan e-promotion.
-
e. dengan adanya mengenai pengaruh penggunaan e-promotion terhadap
presepsi customer, maka dapat dilihat apakah sistem tersebut sudah berjalan
efektif.
2. Bagi perusahaan
a. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam
memecahkan masalah perusahaan.
b. Diharapkan dapat dijadikan masukan yang bermanfaat dan mningkatkan
kualitas pelayanann dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan.
3. Bagi pihak lain
a. Diharapkan hasil penilitian ini dapat bermanfaat dalam menambah
pengetahuan bagi pihak-pihak lain
b. Hasil penilitian ini dapat diharapkan menambah informasi dan refrensi yang
bermanfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
-
21
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Internet
Menurut Maryono dan Istiana(2008,p28) internet adalah jaringan-jaringan
komputer (networks) sedunia yang saling berhubungan satu sama lain. Agar bisa
berhubungan, komputer menggunakan bahasa yang disebut TCP/IP (Transmission
Control Protocol/ Internet Protocol). TCP/IP memberikan sebuah alamat address dan
identitas yang unik dan tidak boleh sama pada setiap komputer di seluruh dunia.
Menurut Yuhefizar(2008,p5), internet adalah rangkaian jaringan komputer
yang dapat diakses secara umum diseluruh dunia yang mengirimkan data dalam
bentuk paket data berdasarkan standar internet protocol IP.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa internet adalah
jaringan yang terhubung secara global dengan menggunakan TCP/IP sebagai
protocol pertukaran paket .Penggunaan internet saat ini terus berkembang dan
memberikan banyak keuntugan bagi penggunaya terutama berkaitan dengan
informasi.
2.2 Pengertian Pemasaran
Menurut Joseph, William, dan Jerome (2008,p112), pemasaran adalah suatu
aktivitas yang bertujuan mencapai sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara
mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang dan
jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen.
Menurut Rangkuti (2006,p198), pemasaran adalah suatu proses kegiatan
yang dipengaruhi oleh berbagai faktor social, budaya, politik, ekonomi dan
manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing
individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan
menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
Menurut Kotler yang dikutip oleh Suyanto(2004), pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk
memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
produk dan nilai.
5
-
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah
suatu proses sosialisasi terhadap konsumen tentang pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen akan produk dan jasa yang memberikan nilai manfaat kepada
konsumen dan kepada organisasi.
2.2.1 Bauran pemasaran(marketing mix)
Dalam memasarkan sebuah barang atau jasa,perusahaan harus mampu untuk
lah ini mengkombinasikan variabel, istilah ini sering disebut dengan istilah
marketing mix (bauran pemasaran). Menurut Fuad, Christine, Nurlela, Sugiarto dan
Paulus(2006,p119), ada 4 unsur dalam pemasaran, yakni:
1. Product(produk)
Adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan
perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan. Pembeli akan membeli produk jika pembeli merasa
cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan
pembeli.
2. Pricing (harga)
Adalah sejumlah kompensasi (uang maupun barang, kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Pada saat
ini, bagi sejumlah orang, harga masih menduduki tempat teratas sebagai penentu
dalam keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa. Karena itu penentuan
harga salah satu keputusan penting bagi manajemen perusahaan.
3. Distribution(saluran distribusi)
Adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai
kepada konsumen atau berbagai aktivitas peruahaan yang mengupayakan agar
produk sampai ke tangan konsumen, saluran distribusi penting karena barang
yang telah dibuat dan sudah ditetapakn harganya, tetapi masih harus
didistrubiskan ke konsumen.
4. Promotion (promosi)
Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar perannya. Promosi
merupakan kegiatan-kegiatan yang sangat aktif dilakukan perusahaan untuk
mendorong konsumen membeli produk yang di tawarkan.
-
23
2.3 Promosi
Promosi menurut Haryadi(2005,p19), adalah salah satu elemen pokok
pemasaran produk yang sering dianggap sebagai kegiatan yang sangat praktis,
hands-on, dan karenanya cenderung menekankan pada seni promosi dan bukannya
teknik.
Promosi menurut Iskandar(2007,p81), adalah setiap aktivitas yang ditujukan
untuk memberitahukan, membujuk, atau mempengaruhi konsumen untuk tetap
menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Promosi menurut Montaner dan Pina (2008), terbagi 2 yakni:
1. Monetary Promotion atau price promotions adalah sebuah aksi yang dimana
mengizinkan customer untuk membeli sebuah produk dengan harga yang lebih
murah dari biasanya
2. Non-monetary Promotion merupakan sebuah promosi yan gmengunakan
beberapa aksi dalam melakukan promosi dan tidak langsung memberikan harga
yang murah.
2.3.1 Promosi online (E-Promotion)
Menurut Pribadi (2010,p3), promosi online adalah kegiatan berpromosi yang
dilakukan menggunakan media internet dengan segala kelebihannya, antara lain:
multimedia, interaktif, dan realtime
2.3.2 Indikator indikator Promosi Online
Indikator yang digunakan di dalam promosi secara online adalah :
1. Iklan
Menurut rangkuti(2009,p230),Indikator yang digunakan dalam online
adalah link ke situs lainnya, serta iklan yang di letakkan dalam situs yang
bersangkutan
Menurut Soegoto(2009,p230), iklan adalah media promosi yang dibayar
oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa kepada public atau
calon pelanggan. Iklan dibagi menjadi 3 strategi, yakni:
-
a. Iklan Persuasif : strategi yang mempengaruhi konsumen melalui kualitas
produk agar konsumen tersebut mau membeli produk kita, bukan perusahaan
lain.
b. Iklan Perbandingan : strategi beriklan dengan membandingkan dua produk
atau lebih secara langsung.
c. Iklan pengingat : strategi beriklan untuk mengingatkan ke konsumen tentang
keberadaan produk kita.
2. SalesPromotion
Menurut rangkuti(2009,p230),Indikator yang digunakan dalam promosi
online adalah :
a. Menawarkan sesuatu secara gratis
b. Memberikan kupon diskon atau penawaran khusus lain
c. Memberikan penawaran yang berhubungan dengan loyaltias
d. Memberikan program yang berkaitan dengan undian, games serta berbagai
permainan yang ditentukan pemenangnya
e. Membuat games secara online
3. Publicrelations
Menurut rangkuti (2009,p230), Indikator indikator yang terdapat dalam
promosi online adalah :
a. Kumpulan pertanyaan berikut jawaban yang sering ditanyakan oleh
konsumen
b. Pendaftaran untuk e-newsletter
c. Merekomendasikan situs kepada orang lain
4. DirectMarketing
Menurut rangkuti (2009,p230), Indikator indikator yang digunakan:
a. Nomor telephone atau contact number
b. Nomor fax
c. Link ke email
d. Fasilitas untuk menggunakan bahasa lain
5. Personalselling
Menurut rangkuti (2009,p230), Indikator yang digunakan dalam personal
selling :
a. Fasilitas untuk menjual secara online
-
25
b. Cara pembayaran secara online
2.4 Brand
Menurut Sugiarto(2004,p34), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol
disain, ataupun kombinasi yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang
dihasilkan oleh suatu peruashaan.
Menurut Calvary (2007,p78), merek adalah simbol pengejawantahan seluruh
informasi yang berkaitan dengan produk dan jasa. Merek biasanya terdiri dari nama,
logo, dan seluruh elemen visual lainnya seperti gambar, tipografi, warna dan simbol.
Menurut Rangkuti (2006,p60), merek merupakan janji penjual untuk secara
konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa merek
adalah suatu simbol dan janji yang mengidentifikasikan produk dan jasa tertentu
kepada konsumen.
2.4.1 BrandImage
Menurut Rangkuti (2009,p90), citra merek adalah nilai simbolis yang
berhubungan dengan merek. Menurut Franzen dan Moriarty(2009,p19), brand image
adalah suatu pandangan yang umum di pikiran konsumen. Menurut Soegoto
(2009,p175), brand image adalah citra yang dibangun dalam alam bawah sadar
konsumen melalui informasi and ekspektasi yang diharapkan melalui produk atau
jasa. Citra merek dibangun dengan memasukkan kepribadian atau citra kedalam
produk atau jasa, untuk kemudian dimasukkan kedalam alam bawah sadar
konsumen.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa brand image adalah
suatu kepercayaan di benak konsumen terhadap informasi produk dan jasa tersebut.
2.4.1.1 Indikator Brand Image
Menurut David Biel (Wood ,2009,p18) ada 3 komponen pembentuk Brand
Image, yakni:
1. Corporate Image : Citra yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Perusahaan
sebagai organisasi berusaha untuk membangun image nya dengan tujuan supaya
-
nama perusahaan nya baik, dan akan mempengaruhi segala hal mengenai apa
yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
2. User Image : pengalaman pengguna dalam menggunakan merek tersebut tentang
apa yang akan di dapat/manfaat di dalam produk/jasa tersebut.
3. Product Image : Citra konsumen terhadap suatu produk yang dapat berdampak
positif maupun negatif.
2.5 CaraPandang Konsumen (Perspective Customer)
Menurut Gunawan (2006,p30) presepsi ialah daya mengenal barang, kualitas
atau hubungan dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui,
atau mengartikan setelah pancainderanya mendapat rangsangan.
Menurut Sugiarto(2004,p96), percevied quality akan membentuk presepsi
konsumen di mata pelanggan yang artinya presepsi terhadap keseluruhan kualitas
dari suatu keseluruhan produk dan jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa
yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dan loyalitas terhadap
merek.
Menurut Irawan(2007,p91), dalam perspektif perilaku konsumen, klaim
terhadap kandungan bahan adalah cara untuk memberikan signal terhadap kualitas
produk. Presepsi konsumen terhadap suatu produk berkualitas, sudah pasti akhirnya
dapat meningkatkan daya tarik untuk produk tersebut.
Menurut pengertian di atas dapat disimpulikan bahwa perspective customer
adalah hasil dari penilaian produk atau jasa tentang kualitas di mata konsumen yang
berpengaruh terhadap loyalitas.
2.5.1 Indikator yang mempengaruhi cara pandang dan ekspektasi konsumen
Menurut Gasperz(2008,p118), faktor yang memengaruhi cara pandang
konsumen adalah:
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan
konsumen ketika ia sedang mencoba melakukan traksaksi dengan
produsen/pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan
keinginannya besar, harapan atau ekspektasi konsumen akan tinggi, begitu juga
sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan.
-
27
3. Pengalaman dari teman teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas
produk yang akan dibeli oleh konsumen itu. Hal itu jelas mempengaruhi presepsi
konsumen terutama pada produk-produk yang dirasakan berisiko tinggi.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi prespsi konsumen.
Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan seyogyianya tidak membuat
kampanye yang berlebihan melewati tingkat ekspektasi konsumen. Kampanye
yang berlebihan akan memberikan dampak yang negative ke presepsi konsumen.
2.5.2 Faktor faktor yang mempengaruhi presepsi konsumen tentang kualitas
Menurut Takeuchi dan Quelch (Gasperz, 2008,p118), mendeskripsikan faktor
faktor yang mempengaruhi presepsi konsumen berdasarkan waktu sebelum
membeli, saat membeli dan sesudah membeli, berikut adalah tabelnya:
Tabel 2.1 Faktor yang mempengaruhi konsumen
2.6 Hubungan Perspective Customer Terhadap Kepuasan Konsumen
Menurut AJami (2008,p68), kepuasan customer merupakan suatu ke-efektifan
dari pandangan jangka pendek konsumen, dan jangka panjang nya adalah dapat
berdampak hilangnya konsumen.
Menurut Irawan(2007,p3), kepuasan merupakan presepsi dari konsumen
terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya. Pelanggan tidak akan
puas jika presepsi nya belum terpenuhi dan pelanggan akan puas jika presepsi nya
sesuai atau melebihi yang diharapkan.
Sebelum membeli produk Saat membeli Produk Sesudah membeli Produk
Image dan nama perusahaan
Pengalaman sebelumnya
Opini dari teman
Reputasi took/tempat
penjualan
Publikasi hasil-hasil
pengujian produk
Harga yang diiklankan
Spesifikasi perfomansi
Komentar dari penjual
produk
Kondisi dan persyaratan
jaminan
Kebijaksanaan perbaikan
dan pelayanan
Program program
pendukung
Harga yang ditetapkan
Kemudahan instalasi dan
penggunaan
Penanganan, perbaikan,
pengaduan, jaminan
Ketersediaan suku cadang
Efektivitas pelayanan
Keandalan produk
Performansi komparatif
-
Menurut pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen
berpengaruh terhadap pandangan konsumen, baik secara positif maupun secara
negatif.
2.7 Hubungan antara Variabel
2.7.1 Hubungan antara E-promotion terhadap Brand image
Menurut jurnalThe effect of Promotion Type And Benefit Congruency on
Brand Image (Montaner dan Pina, 2008), brand image sekarang sudah menjadi
bagian penting di dalam masyarakat dan menjadi strategi bisnis untuk sebagian
perusahaan, karena brand yang memiliki nilai tinggi memberikan perusahaan nilai
tambah. Promosi juga dapat berdampak terhadap brand karena:
1. Promosi dapat menambahkan kepekaan konsumen akan suatu
harga (Johnson,1984; Blatberg, Briesch and Fox 1995)
2. dapat mengurangi kualitas harga dari harga yang di promosikan
(lichtenstein, bloch and black, 1988; raghubir and corfman; Jorgensen, taboubi
and zaccour, 2003)
3. konsumen mempelajari pola dari suatu brand, dan mengambil
keuntungan dari suatu keadaan tersebut (mella,gupta and jedidi, 1998)
2.7.2 Hubungan e-promotion terhadap persepsi konsumen
Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Teresa Montaner
Mengenai the effect of promotion type and benefit congruency on brand
image(2008), meyatakan hasil dari penggunaan promotion dapat mengubah
consumer persepsi dari promotion brand , tetapi itu juga menyatakan perubahan dari
persepsi dapat berbeda dari bagaimana dan dimana promosi itu dilakukan.
2.7.3 Hubungan Brand Image terhadap Presepsi Konsumen
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahman, Haque dan Hussain
(2012), pengukuran image dari suatu perusahaan tidak dapat dilakukan oleh atribut
saja tetapi harus melalui sudut pandang konsumen tersebut.
2.8 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
-
29
No Peneliti Judul Hasil penelitian
1 Teresa Montaner,Jose-
miguel Pina
The effect of Promotion
Type And Benefit
Congruency on Brand
Image
XY
(Promotion
berpengaruh terhadap
Brand image)
2 Muhammad sabbir
rahman,Md.Mahmudul
Haque,Bashir Hussain
Brand Image on Customer
Perception:structural
equiation Modeling
Approach on Yung
Customers in Bangladesh
YZ
(Brand Image sangat
signifikan
mempengaruhi
customer perspective)
3 Ray Johnson,Johan
Bruwer
Regional Brand Image and
Perceived wine quality:
the customer perspective
Y Z
(Brand image
berpengaruh terhadap
Customer perspective)
2.9 Kerangka Pemikiran
2
2.8
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.10 Hipotesis
1. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel E-Promotion terhadap
Brand Image
E-PROMOTION Advertising Sales Promotion
Fredi Rangkuti (2009) dan Soegoto (2009)
Perspective customer
Kebutuhan dan Keinginan Pengalaman masa lalu Pengalaman dari teman Komunikasi iklan
Vincent Gaspers(2008,p118)
Brand Image
Corporate Image User Image Product Image
David Biel (2009)
-
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel E-Promotion terhadap Brand
Image
2. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel E-Promotion terhadap
Perspective Customer
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel E-Promotion terhadap
Perspective Custoemer
3. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Brand Image terhadap
Perspective Customer
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Brand Image terhadap
Perspective Customer
4. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Variabel E-Promotion terhadap
Perspective Customer melalui Brand Image
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Variabel E-Promotion terhadap
Perspective Customer melalui Brand Image
-
31
BAB3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Asosiatif, dengan
tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Dengan penelitian
asosiatif dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan
dan mengontrol suatu gejala/fenomena. Selain itu dengan penelitian asosiatif dapat
diketahui hubungan antar variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara
variabel independen dan variabel dependen. Menurut Istijanto(2005,p96), penelitian
asosiatif adalah menguji ada atau tidaknya asosiasi atau interdepensi antara dua
variabel dan analisa prediktif bertujuan untuk melakukan perkiraan suatu nilai
variabel.
Penelitian ini menggunakan Kuisoner sebagai metode penggumpulan
data.Metode Survey untuk melihat faktor yang mempegaruhi individu pada
penerapan E-Promotion (X) terhadap Brand Image(Y) dan dampaknya pada
Perspective Customer (Z) pada konsumen PT Mitra10, selain itu penelitian ini
menggunakan Design Cross Section. Menurut Hermawan,(2005,p14), Cross
sectional adalah penelitian sekali bidik(One Snapshot) atau penelitian yang
pengumpulan datanya sekali bidik. Unit analisis yang diteliti adalah individu, yaitu
para konsumen PT. CMSS (Mitra10).
Tabel 3 1desain penelitian
Tujuan Jenis Dan Metode
Penelitian Unit Analisis Time Horizon
T-1 Asosiatif/Kuisoner Individu-konsumen Cross section
T-2 Asosiatif /Kuisoner Individu-konsumen Cross section
T-3 Asosiatif /Kuisoner Individu-konsumen Cross section
T-4 Asosiatif /Kuisoner Individu-konsumen Cross section
Keterangan :
T-1 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promtion (X) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Brand Image (Y)
-
T-2 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promotion (X) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Perspective Customer (Z)
T-3 : Untuk mengetahui apakah variabel Brand Image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Perspective Customer (Z)
T-4 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promotion (X) berpengaruh terhadap
Perspective Customer (Z) melalui Brand image (Y).
3.2 Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel adalah penjelasan dari variabel-variabel yang akan
diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan. variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
1. Variabel E-Promotion (X)
Tabel 3 2 Variabel E-Promotion
2. Variabel Brand Image (Y)
Tabel 3.2 Variabel Brand Image
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Corporate Image
Tanggapan Konsumen terhadap perusahaan yang
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
E-Promotion Sumber: Fredi Rangkuti (2009) dan Soegoto(2009)
Advertising
Iklan yang ditampilkan membuat konsumen sadar
Penggunaan gambar dalam iklan menarik
Penggunaan kata dalam iklan menarik
Likert Ordinal (1-5)
Sales Promotion
Diskon yang diberikan besar
Program undian yang diadakan menarik
-
33
Brand Image Sumber: David Biel(2009)
menyediakan produk/jasa Likert Ordinal (1-5)
User Image Presepsi konsumen terhadap barang dan jasa yang digunakan
Product Image Presepsi konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang diberikan
3. VariabelPerspective Customer (Z)
Tabel 3.3 Variabel Perspective Customer
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Perspective Customer Sumber: Vincent Gaspersz(2008)
Kebutuhan dan keinginan
Produk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan konsumen
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan ekspektasi konsumen
Likert Ordinal (1-5)
Pengalaman Produk yang diberikan memiliki kualitas tinggi dan dapat di rekomendasikan
Produk yang disajikan memiliki sejarah yang baik
Komunikasi melalui iklan
iklan yang dipasang tidak melebihi ekspektasi konsumen
kualitas produk sesuai dengan iklan yang disampaikan
3.3 Jenis dan Sumber Data
Di dalalam Penulisan skripsi ini, jenis data yang digunakan oleh penulis
adalah jenis data primer, dimana data diambil langsung dari konsumen
PT.CMSS(Mitra10). Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data
yang diambil dari pengamatan menggunakan skala numerik yang berupa angka.
Tabel 3.4 Jenis dan sumber data
Tujuan Variabel Jenis Data Sumber Data
-
1. Data Primer adalah data asli yang dikumpullkan oleh periset untuk menjawab
masalah risetnya secara khusus (Istijanto, 2005pP45) Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode pengumpulan data primer kulitatif yaitu kuisioner.
2. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan
peneliti. Peneliti hanya mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut ke
pihak lain. Peneliti hanya memanfaat data yang sudah ada untuk penelitiannya
(Istijanto,2006,p33)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan 3 metode
pengumpulan data, yaitu:
1. Riset Kepustakaan
Digunakan untuk memperoleh data dengan membaca, mengumpulkan, mencatat,
mempelajari text book dan buku-buku pelengkap atau refrensi seperti jurnal,
website, majalah dan media cetak lainnya di perpustakaan sesuai dengan literatur
objek penelitian.
2. Observasi
Penelitian dilakukan untuk memperoleh data primer yaitu dengan mendatangi
konsumen PT.Mitra10 sehingga kebutuhan akan data dapat dipenuhi.
3. Kuisioner
Teknik Kuisioner dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pernyataan- pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
T-1 E-promotion
Brand Image
Kuantitatif Primer-kuisioner
T-2 Brand Image
Perspective Customer
Kuantitatif Primer-kuisioner
T-3 E-Promotion
Perspective Customer
Kuantitatif Primer-kuisioner
T-4 E-promotion
perspective customer
melalui brand image
Kuantitatif Primer-kuisioner
-
35
Hasil dari kuisioner tersebut digunakan oleh penulis untuk mengetahui faktor
mana yang harus ditingkatkan dalam E-Promotion dan Brand Image.
4. Wawancara
Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
permasalahan yang dialami oleh PT.CMSS, jenis promosi online yang dilakukan,
serta seberapa banyak complain yang sudah dilakukan oleh konsumen terhadap
PT.CMSS
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel atau teknik sampling adalah satu cara mengambil
sample yang respresentative dari populasi dimana pengambilan sample harus
dilakukan sedemikian rupa sehinga diperoleh sample yang benar-benar dapat
mewakili dan menggambarkan keadaan yang sebenarnya (riduwan dan kuncoro
2008,p40),
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan penulis dalam mengambil sample
adalah probability sampling. probability sampling adalah metode pendekatan yang
digunakan untuk survey dengan tujuan generalisasi, adapaun beberapa jenis teknik
penarikan sample dengan pendekatan probability sampling, untuk pengambilan
sample yang lebih spesifik, peneliti menggunakan simple random sampling.
Pertimbagan penelitian dalam penentuan sampel yaitu pelanggan di
PT.CMSS(Mitra10). Menurut Harinaldi(2005,p2), populasi adalah kumpulan dari
keseluruhan pengukuran objek, atau individu yang sedang dikaji. Sedangkan menurut
Asep Hermawan(2009,p145), populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang,
peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti.
3.6 Teknik Pengolahan Sampel
Untuk meneliti berapa banyak jumlah sampel minimal yang perlu diambil
untuk melakukan penelitian, peneliti menggunakan rumus slovin(Husein Umar,
2003):
21 Ne
Nn
+=
Dimana :
-
n = jumlah sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
berdasarkan rumus tersebut dapat diperoleh jumlah sampel :
2%)10(3500001
350000
+=n
Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 99.7 = 100 responden
3.7 Metode Analisis
Menurut Istijanto (2005,p91), analisis merupakan tindakan mengolah data
hingga menjadi informasi yang bermanfaat dalam menjawab riset.
Tabel 3.5 Tabel Metode Analisis
Tujuan Teknik analisis
T-1 Path Analysis
T-2 Path Analysis
T-3 Path Analysis
T-4 Path Analysis
Dimana:
T-1 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promtion (X) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Brand Image (Y)
T-2 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promotion (X) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Perspective Customer (Z).
T-3 : Untuk mengetahui apakah variabel Brand Image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Perspective Customer (Z).
T-4 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promotion (X) berpengaruh terhadap
Perspective Customer (Z) melalui Brand image (Y).
Alasan peneliti menggunakan jalur path (path analysis) adalah untuk
menganalisa pola hubungan antar variabel, dengan tujuan untuk mengetahui
-
37
pengaruh langsung maupun tidak langsung variabel bebas(independen) terhadap
variabel tergantung (dependen).
3.7.1 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007,p.30), langkah-langkah transformasi
data ordinal menjadi data interval adalah sebagai berikut:
1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan
2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5
yang disebut sebagai frekuensi
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi.
4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi berurutan
per kolom skor
5. Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung
nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
6. Menentukan densitas, tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang
diperoleh dengan menggunakan tabel Koordinat Kurva Normal Baku.
7. Menentukan scale value (skala nilai) dengan menggunakan rumus :
( ) ( )( ) ( )LimitUpperatDestitasLimitUpperBelowArea
itlimupperatDensitasitlimloweratDestitasNS
=
8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus :
Y= NS + [1+ l NSmin l ]
3.7.2 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu
daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Langkah-langkah mengukur validitas menurut Husein Umar(2003,p110)
adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. Konsep yang
akan diukur hendaknya dijabarkan terlebih dahulu shingga operasionalnya dapat
dilakukan.
2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Responden
diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Disarankan agar
jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30
-
orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.
3. Memersiapkan tabel tabulasi jawaban agar lebih mudah untuk diproses dan
diolah oleh penulis.
4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan
skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment, yang rumus nya
seperti berikut :
Dasarpengambilankeputusanadalah:
Jikar hasilpositif,sertarhasilr tabel,makabutiratauvariabletersebutvalid
Jikar hasiltidakpositif,sertarhasil>rtabel,makabutiratau variable tersebuttidak
valid.
Jikar hasilrtabletapibertandanegatif,makabutiratau variable tersebuttidakvalid.
1 . Menentukannilairtabel
Daritabelr,untukdf(degreepffreedom)=jumlahresponden-
2,ataudalamkasusinidf= 100-2=98.Danalphasebesar0.1.Dalampenelitianinidi
dapatrtabel0.13
2. Mencarirhitung
Disinirhitunguntuktiapitem(Variabel)dapatdilihatpadakolomcorrected
item total corelation.
3.7.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan
yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuisioner.
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir
pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas sebaiknya
dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga
dapat diketahui konstuk variabel mana yang tidak reliable.
Kriteria uji Reliabilitas :
-
39
Reliablitias suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbachs
Alpha > 0,60
3.7.4 Uji Normalitas
Menurut santoso(2010) distribusi normal merupakan salah satu distribusi yang
sering digunakan dalam statistik. Distribusi ini sangat penting, karena banyak sekali
uji statistik yang memerlukan data berdistribusi normal. Menguj inormalitas data
gunanya untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametrik. Normalitas suatu
variabelumunyadideteksidengangrafikatauuji statistik.
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data
yang mempunyai pola seperti distribusi normal yakni berbentuk lonceng (bell
shaped), selain itu distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke
kanan jika dilihat dari plotnya.Padaprinsipnya normalitasdapatdideteksidengan
melihatpenyebaran data(titik)padasumbudiagonaldarigrafiknormal.
Hipotesis :
Ho: Dataterdistribusisecaranormal
Ha: Datatidakterdistribusisecaranormal
Dasar pengambilankeputusan :
Nilaisignifikansi(sig)ataunilaiprobabilitas,dataterdistribusisecaranormal.
Nilaisignifikansi(sig)ataunilaiprobabilitas
-
{ }{ }
=
2222 )()(
))((
iiii
iiixy
YYnXxn
YXYXnr
Korelasi Pearson dilambang dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih
dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1, artinya nilai korelasinya negatife
sempurna, jika nilai r = 0, artinya tidak ada korelasi, dan jika nilai r = 1 berarti nilai
korelasi nya sangat kuat.
Tabel 3.6 interval
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.80-1.00 Sangat Kuat
0.60-0.799 Kuat
0.40-0.599 Cukup Kuat
0.20-0.399 Rendah
0.00-0.199 Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007,p90)
Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi
dari hubungan antara variabel X terhadap Y. uji signifikansi adalah sebagai berikut :
Hipotesis :
Ho : Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
Ha : Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
Dasar pengamblan keputusan :
Sig Ho diterima Ha ditolak
Sig < Ho ditolak Ha diterima
Keterangan : (alpha) adalah tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-
tingkatkepercayaan)
3.7.6 Path Analysis
Path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel (endogen). Model path
analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat atau a set
-
41
hypothesized causal relation among variabels (Kuncoro dan Riduwan, 2007:2)
Menurut Riduwan dan Kuncoro, asumsi yang mendasari path analysis sebagai
berikut:
1. Hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif dan bersifat normal
2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas yang
berbalik
3. Variabel terikan (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio
4. Menggunakan sampel probablity sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel
5. Observed variabels diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan
relible)
6. Model yang dianalisis dispesifikasikan dengan benar berdasarkan teori-teori dan
konsep-konsep yang relevan, atau model teori yang dikaji serta dibangun
berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan antar
variabel yang diteliti
Untuk kategori pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
dalam model yang dapat dilihat dari nilai koefiien beta, diuraikan dalam tabel berikut
Tabel 3.7 Pengaruh Path
Koefisien Beta (path) Daya/pengaruh
0,05-0.09 Lemah
0,10 0.29 Sedang
>0,30; Kuat
3.8 Rancangan Uji Hipotesis
Dasar pengambilan keputusan dapat ditentukan dengan membandingkan nilai
probabilitas sig dengan nilai probabilitas 0.1 (10%) dengan tingkat kepercayaansebesar
90%
Dasar Uji Hipotesis :
o Jika nilai probabilitas 0.1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,1
sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
o Jika nilai probabilitas 0.1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau
(0,1 sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
-
Keterangan Variabel :
X : E-Promotion
Y : Brand Image
Z : Perspective Customer
T-1
- Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotion terhadap Brand
Image
- Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotion terhadap Brand
image
T-2
- Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap
PerspectiveCustomer
- Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap
PerspectiveCustomer
T-3
- Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotion terhadap
Perspective Customer
- Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotion terhadap Perspective
Customer
T-4
- Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotionterhadap
Perspective Customer melalui Brand image
- Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotionterhadap Perspective
Customer melalui Brand image
3.9 Rancangan Implikasi Penelitian
Hasil Penelitian tentang Pengaruh E-Promotion terhadap Brand Image dan
dampaknya terhadap Perspective Customer pada PT.CMSS merupakan penelitian yang
menggambarkan bagaimana pengaruh E-Promotion (Promosi Online) PT.CMSS
berpengaruh terhadap Brand Image (Citra merek) yang berdampak pada Cara pandang
-
43
customer (Perspective Customer). Peneliti Berharap Implikasi yang dapat diberikan
untuk PT.CMSS ini dapat membantu memberikan analisis variabel mana yang dominan
melaluiE-Promotionterhadap Brand Imagedan dampaknya kepada Perspective
Customer PT.CMSS.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil perusahaan dan visi misi PT Catur Mitra Sejati Sentosa,Tbk ( CMSS)
4.1.1 PT Catur Mitra Sejati Sentosa,Tbk ( CMSS)
PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) adalah anak perusahaan dari induk
perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana (CSA) yang bergerak sebagai distributor
bahan bangunan.melahirkan konsep belanja bahan bangunan pertama di Indonesia
dengan nama Mitra10. Sebagai antisipasi terhadap era globalisasi dan pasar bebas
AFTA pada tahun 2003 di mana semua negara Asia bisa berbisnis secara bebas di
negara anggota seperti di negara sendiri, maka memasuki bisnis retail dirasakan
penting demi memperkuat jaringan, survive, serta dapat berkembang. Selain itu,
bisnis ritel modern merupakan salah satu jenis usaha yang dianggap akan
berkembang dengan pesat di Indonesia.
Dalam tahun 1997-1998 PT CMSS berhasil membuka 10 supermarket bahan
bangunan dengan nama Mitra10 dan menerapkan konsep sebagai ritel satu atap yang
dekat dengan pelanggan serta sentra penjualan bahan bangunan. Konsep ini membuat
para pelanggan dapat berbelanja bermacam-macam produk dengan kategori dan jenis
yang sangat lengkap, pada tempat yang nyaman dan luas, dan juga dengan harga
barang yang murah.
Kebutuhan masyarakat akan konsep berbelanja bahan bangunan dalam satu
atap, tidak saja menjadi dominasi warga Jakarta. Daerah-daerah lain di luar Jakarta
-
menjadi pertimbagan penting PT CMSS untuk memperluas jaringannya, di bagian
Timur pada tahun 2001 membuka cabang di Bali. Sejalan dengan
perkekmbangannya, maka pada tahun 2002 membuka di Surabaya, Batam 2005,
Medan 2008, dan pada tahun 2009 toko kedua di bypass Bali. Sekarang, total toko
Mitra10 sebanyak 20 toko, dimana pada tahun 2012 dibuka store baru di Cakung dan
Bogor. Dan masih akan dibuka lagi toko-toko Mitra10 di tempat-tempat strategis
lainnya.
4.1.2 Visi Misi PT Catur Mitra Sejati Sentosa ( CMSS)
Visi : Menjadi Perusahaan Nasional terdepan dibidang Distribusi & Logistik, dan
Ritel di Indonesia dan Asia Tenggara.
Misi :
1) Mengutamakan kepentingan bersama bagi semua pihak terkait
2) Memberikan pelayanan terbaik
3) Meningkatkan manajemen supply chain dan inovasi produk secara
berkesinambungan
4) Kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat
5) Mengoptimalkan sumber daya manusia
4.1.3 Struktur Organisasi PT Catur Mitra Sejati Sentosa ( CMSS)
29
-
45
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dalam PT.CMSS adalah:
1. President Director
a. Menentukan visi dan misi perusahaan
b. Menentukan arah dan tujuan perusahaan, beserta strategi-strategi umum.
c. Memeriksa dan melaporkan kinerja perusahaan kepada perusahaan induk.
2. Commercial Director
a. Menentukan strategi operasional dalam aktivitas utama perusahaan.
b. Memeriksa laporan periodik mengenai aktivitas bisnis perusahaan.
c. Bertanggung jawab atas aktivitas bisnis perusahaan kepada president
Director.
3. Bagian operational store
a. Memutuskan langkah strategis agar perusahaan mencarapi target penjualan
yang dicanangkan.
-
b. Melakukan fungsi evaluasi atas kinerja operational harian.
c. Melakukan penjualan secara rutin
4. Bagian Marchandise
a. Mengatur dan mencari informasi mengenai produk yang akan dijual
b. Menganalisis untuk memilih supplier
c. Membantu rancangan pengaturan display di toko.
5. Bagian Marketing dan Promo
a. Merancang kegiatan promosi dan pemasaran atas produk-produk perusahaan.
b. Menyusun strategi jangka pendek maupun jangka panjang pemasaran
perushaan.
c. Mencari konsumen dan melakukan penawaran penjualan
6. Bagian Audit & System
a. Melakukan audit sistem dan memastikan agar sistem yang dijalani sudah
sesuai dan prosedur SOP yang telah ditentukan.
7. Bagian HRD
a. Melaksanakan promosi, pemindahan, penurunan, serta pemberhentian
karyawan
b. Menyusun rencana pendidikan dan pelatihan karyawan.
c. Mengatur jadwal recruitmen, test, dan interview.
d. Memberikan konsultasi dan penyuluhan.
e. Mengatur jadwal kerja dan shift kerja.
8. Bagian Supply Chain
a. Mengatur transportasi dan pergudangan.
b. Mengatur pembelian ke supplier.
c. Mengatur persediaan antar toko dan gudang pusat.
9. Bagian Finance dan Accounting
a. Mengelola keuangan perusahaan baik penerimaan maupun pengeluaran
sesuai dengan ketetapan perusahaan.
b. Melakukan audit keuangan dan membuat laporan keuangan setiap periode
yang ditujukan kepada president director
c. Mengurus dan bertangung jawab atas kewajiban pajak-pajak perusahaan.
10. Bagian Information Technology(IT)
-
47
a. Bertanggung jawab atas pemeliharaan sistem yang dijalankan di perusahaan
agar dapat berjalan dengan baik.
b. Melakukan pengembangan terhadap sistem yang digunakan
c. Membuat program pelatihan penggunaan aplikasi untuk karyawan.
11. Bagian build & facility
a. Bertugas memastikan semua fasilitas di toko-toko Mitra10 tersedia dan masih
berfungsi dengan baik.
b. Melakukan perbaikan dan melakukan pembelian untuk perbaikan fasilitas dan
gedung.
c. Membuat laporan mengenai status gedung sebagai masukan untuk
perhitungan depresiasi asset.
12. Bagian marketing living
a. Menangani pemilihan produk furniture yang eksklusif.
b. Membuat perancangan service dekorasi rumah.
4.2 Profil Responden
Di dalam penelitan ini, profil responden digunakan untuk mempermudah
peneliti untuk mengetahui karakterikstik karakteristik dari para Pelanggan
PT.CMSS. Penggolongan dilakukan kepada pelanggan berdasarkan jenis kelamin,
usia, dan jenis pekerjaan. Dari penggolongan tersebut dapat memberikan kesimpulan
mengenai keadaan dari para pelanggan PT.CMSS. Penggolongan tersebut akan
dilampirkan berdasarkan tabel masing masing berikut ini, yaitu:
4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Karakteristik Jumlah Responden Persentase
1 Jenis Kelamin Pria 77 77%
Wanita 23 23%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
-
Gambar 4.2 Diagram profil berdasarkan jenis kelamin
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
4.2.2 Profil Responden Berdasarkan usia
Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia
No Karakteristik Tahun Jumlah Responden Persentase
2 Usia 16-20 2 2%
21-25 25 25%
26 30 48 48%
>30 25 25%
total 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
Gambar 4.3 Diagram profil berdasarkan Usia
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
4.2.3 Profil Responden Berdasarkan jenis pekerjaan
Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan pekerjaan
-
49
No Karakteristik Jumlah Responden Persentase
3 Pekerjaan Mahasiswa/i 8 8%
Pegawai/karyawan 35 35%
Wirausaha 38 38%
lainnya 19 19%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
Gambar 4.4 Diagram profil berdasarkan jenis pekerjaan
4.3 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik MSI (Method of Successive
Interval). Teknik tersebut digunakan untuk mentransformasi data ordinal menjadi
data interval. Dimana :
Alternatif Jawaban 1 = Sangat Tidak Setuju
Alternatif Jawaban 2 = Tidak Setuju
Alternatif Jawaban 3 = Netral
Alternatif Jawaban 4 = Setuju
Alternatif Jawaban 5 = Sangat Setuju
4.3.1 Transformasi variabelE-Promotion (X)
Dalam tabel 4.11 dibawah ini, merupakan hasil dari perhitungan variabel E-
Promotion (X), menggunakan teknik MSI yang dapat dilihat sebagai berikut:
-
Tabel 4.11 Transformasi Variabel E-Promotion
Skala Ordinal Berubah Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1
Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1.77
Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2.29
Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 2.86
Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4.26
Sumber : Hasil pengolahan data 2014
4.3.2 Transformasi variabelBrand Image (Y)
Dalam tabel 4.12 dibawah ini, merupakan hasil dari perhitungan variabel
Brand Image(Y), menggunakan teknik MSI yang dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.12 Transformasi Variabel Brand Image
Skala Ordinal Berubah Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1
Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1.79
Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2.35
Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 3
Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4.34
Sumber : Hasil pengolahan data 2014
4.3.3 Transformasi variabelPerspective Customer (Z)
Dalam tabel 4.13 dibawah ini, merupakan hasil dari perhitungan variabel
Perspective Customer (Y), menggunakan teknik MSI yang dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.13Transformasi Variabel Perspective Customer
Skala Ordinal Berubah Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1
Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1.79
Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2.45
Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 3.25
Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4.29
Sumber : Hasil pengolahan data 2014
-
51
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan terhadap 100 responden sebagai
langkah awal untuk mengetahui apakah pernyataan kuesioner sudah sesuai dengan
keinginan peneliti dan dinyatakan valid melalui perhitungan SPSS 16.0
Penelitian uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 100 responden
dengan menggunakan SPSS 16.0 , caranya yaitu dengan membandingkan rtabel
dengan rhitung pada derajat kebebasan n-2 dan tingkat kepercayaan sebesar 90%.
Suatu pernyataan dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung>
rtabel) sedangkan tidak valid apabila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel)
. Berdasarkan taraf signifikan 10% jumlah sampel (n) = 100, df = 98, dengan ttabel =
1.29 sedangan nilai rtabel = 0,13
Berikut ini adalah hasil perhitungan uji validitas dari 100 responden untuk
tiap variabel E-Promotion, Brand Image dan Perspective Customer pada PT.CMSS
dengan menggunakan SPSS 16.0.
4.4.1 Uji Validitas Variabel E-Promotion(X)
Tabel 4.4 Uji Validitas (X)
Variabel Nomor Pertanyaan
Corrected Item Total
Correlation R-Tabel Keterangan
E-Promotion
P1 0.481 0.13 Valid
P2 0.364 0.13 Valid
P3 0.538 0.13 Valid
P4 0.403 0.13 Valid
P5 0.469 0.13 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh
pernyataan pada Variabel E-Promotion dinyatakan Valid karena r hitung > r tabel.
-
4.4.2 Uji Validitas Variabel Brand Image (Y)
Tabel 4.5 Uji Validitas (Y)
Variabel Nomor
Pertanyaan
Corrected Item Total Correlation
R-Tabel Keterangan
Brand Image
P1 0.312 0.13 Valid
P2 0.397 0.13 Valid
P3 0.430 0.13 Valid
P4 0.449 0.13 Valid
P5 0.452 0.13 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh
pernyataan pada Variabel Brand Image dinyatakan Valid karena r hitung > r tabel.
4.4.3 Uji Validitas Variabel Perspective Customer (Z)
Tabel 4.6 Uji Validitas (Z)
Variabel Nomor
Pertanyaan
Corrected Item Total Correlation
R-Tabel Keterangan
Brand Image
P1 0.349 0.13 Valid
P2 0.298 0.13 Valid
P3 0.181 0.13 Valid
P4 0.568 0.13 Valid
P5 0.537 0.13 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2014
-
53
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh
pernyataan pada Variabel Perspective Customer dinyatakan Valid karena r hitung > r
tabel.
4.4.4 Uji Reliabilitas
secara umum keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam
kisaran 0,70 bisa diterima, dan lebih dari 0,80 adalah baik. Dalam penelitian ini uji
realiabilitas yang dilakukan pada masing-masing variabel menggunakan SPSS 16.0,
yaitu apabila nilai Cronbachs Alpha >0,60 maka dinyatakan reliable. Hasil
pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukan di bawah ini :
Tabel 4.7 Uji Reabilitas Variabel X, Y, dan Z
Variabel Cronbachs Alpha Keterangan
E-Promotion(X) 0,695 Reliable
Brand Image (Y) 0,653 Reliable
Perspective Customer (Z) 0,625 Reliable
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014
Seluruh variabel dinyatakan reliable dengan keandalan yang bisa diterima
dan tidak buruk karena nilai Cronbachs Alpha dari seluruh variabel lebih besar dari
0,60.
4.4.5 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal, uji normal untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data
pada gambar grafik Q-Q plot. Data-data dari variabel dapat dikatakan normal, jika
sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot.
Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut :
Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,1 maka data dikatakan
berdistribusi normal.
Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,1 maka data dikatakan tidak
berdistribusi normal.
-
Angka Sig. Atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test of
normality atau plot melalui alat bantu SPSS dan tingkat kepercayaan 90% atau 10%
tingka kesalahan.
dalam uji normalitas apabila jika peneliti memiliki responden di atas > 50
responden, maka Sig. Kolmogrov-Smirnova yang dibandingkan dengan Alpha,
sedangkan jika peneliti memiliki responden dibawah < 50 responden, maka Sig.
Sahprio yang dibandingkan dengan Alpha untuk menguji normalitas dari data yang
diperoleh peneliti.
4.4.5.1 UjiNormalitas E-Promotion (Variabel X)
Tabel 4.8 Uji Normalitas Variabel X
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR0000
1 .071 100 .200* .976 100 .068
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014
Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS, uji Kolmogrov-Sig. = 0,200
> 0,1 maka data berdistribusi normal
-
55
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014
Gambar 4.5Grafik Normalitas Variabel E-Promotion
Jika dilihat pada gambar 4.5 terlihat sebaran data variabel E-Promotion (X)
dapat dikatakan baik karena hasil Normal Q_Q plot E-Promotion (X) membuktikan
bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus atau normal.
4.4.5.2 UjiNormalitas Brand Image (Variabel Y)
Tabel 4.9 Uji Normalitas Variabel Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR0000
1 .067 100 .200* .968 100 .017
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
-
Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS, uji Kolmogrov-Sig. = 0,200
> 0,1 maka data berdistribusi
normal
Gambar 4.6Grafik Normalitas Variabel Brand Image
Jika dilihat pada gambar 4.6 terlihat sebaran data variabel Brand Image(Y)
membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus yang artinya
bahwa variabel tersebut berdistribusi normal.
4.4.5.3 UjiNormalitas Perspective Customer (Variabel Z)
Tabel 4.10 Uji Normalitas Variabel Z
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR0000
1 .081 100 .106 .974 100 .041
a. Lilliefors Significance Correction
-
57
Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS, uji Kolmogrov-Sig. = 0,106
> 0,1 maka data berdistribusi normal.
Gambar 4.7Grafik Normalitas Variabel Perspective Customer
Jika dilihat pada gambar 4.7 terlihat sebaran data variabel Perspective
Customer(Z) membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus
yang artinya bahwa variabel tersebut berdistribusi normal.
4.5 Analisa Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui penilaian dari responden di
lapangan atas pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner. Penilaian diketahui
berdasarkan nilai rata-rata penilaian yang diperoleh untuk setiap pernyataan dari
kuesioner.
Untuk mengetahui penilaian berdasarkan nilai rata-rata terlebih dahulu
dilakukan penyusunan kriteria penilaian, dimana harus diketahui interval kelas untuk
rata-rata yang dicari dengan rumus sebagai berikut:
0,80 5
1-5
KelasJumlah
Terendah Nilai - Tertinggi Nilai Kelas Interval ===
Dengan interval kelas 0,80 kemudian disusun kriteria penilaian rata-rata
jawaban responden yang disajikan pada Tabel di bawah ini:
-
Tabel 4.14 Kategori Mean Dari Skor Jawaban
Interval Kategori
Skor Keterangan
4,20 < a =< 5,00 5 Sangat setuju
3,40 < a =< 4,20 4 Setuju
2,60 < a =< 3,40 3 Netral
1,80 < a =< 2,60 2 Tidak setuju
1,00 < a =< 1,80 1 Sangat tidak setuju
Sumber : Hasil pengolahan data 2014
4.5.1 Analisa Deskriptif Variabel E-Promotion (X)
Tabel 4.15 Kategori Mean Dari Skor Jawaban
Indikator Skor Jawaban
Mean Kategori 1 2 3 4 5
X1 10 16 22 33 19 3.35 N
X2 9 13 19 38 21 3.49 S
X3 11 17 23 31 18 3.28 N
X4 11 15 21 31 22 3.38 N
X5 15 8 15 34 28 3.52 S
E-Promotion ( X ) 3,404 T
Sumber : Hasil pengolahan data 2014
Secara keseluruhan responden menilai bahwa E-Promotion(X) PT.CMSS
tergolong tinggi, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden pada
variabel E-Promotion(X) sebesar 3,404.
-
59
4.5.2 Analisa Deskriptif Variabel Brand Image (Y)
Tabel 4.16 Kategori Mean Dari Skor Jawaban
Indikator Skor Jawaban
Mean Kategori 1 2 3 4 5
X1 8 9 14 37 32 3.76 S
X2 4 16 19 28 33 3.70 S
X3 2 12 22 35 29 3.77 S
X4 7 11 21 38 23 3.59 S
X5 6 10 18 38 28 3.72 S
Brand Image (Y) 3,708 T
Sumber : Hasil pengolahan data 2014
Secara keseluruhan responden menilai bahwa Brand Image(Y) PT.CMSS
tergolong tinggi, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden pada
variabel Brand Image (Y) sebesar 3,708.
4.5.3 Analisa Deskriptif Variabel Perspective Customer (Z)
Tabel 4.17 Kategori Mean Perspective Customer
Indikator Skor Jawaban
Mean Kategori 1 2 3 4 5
X1 4 5 17 39 35 3.96 S
X2 5 14 22 41 18 3.53 S
X3 2 16 28 31 23 3.57 S
X4 7 13 20 31 29 3.62 S
X5 5 11 17 43 24 3.70 S
Perspective Customer (Z) 3,676 T
Sumber : Hasil pengolahan data 2014
Secara keseluruhan responden menilai bahwa Perspective Customer
PT.CMSS tergolong tinggi, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban
responden pada variabel Perspective Customer (Y) sebesar 3,676.
4.5.4 HubunganE-Promotion Terhadap Brand Image (T-1)
-
Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel E-
Promotion (X) dan Brand Image (Y), perhitungan koefisien korelasi antara E-
Promotion (X) dan Brand image (Y) PT.CMSS dilakukan dengan menggunakan
SPSS 16.0 pada tabel berikut ini :
Tabel 4.18 Korelasi X Y
Correlations
X Y
X Pearson
Correlation 1 .495**
Sig. (1-tailed) .000
N 100 100
Y Pearson
Correlation .495** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan tabel 4.18, besarnya hubungan E-Promotion (X) dan Brand
image (Y) PT.CMSS adalah 0495, hal ini menunjukkan adanya hubungan antara E-
Promotion (X) dan Brand image (Y). Sumbangan dari variabel E-Promotion (X)
adalah KP = r2 x 100% = 0,4952 x 100% = 24,50% artinya variabel E-Promotion (X)
memberi pengaruh pada variabel Brand image (Y) pada PT.CMSS adalah sebesar
24.50% dan sisanya 75.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui hubungan variabel E-Promotion (X) terhadap Brand
image (Y) PT.CMSS, maka dilakukan uji signifikan sebagai berikut :
Hipotesis :
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel E-Promotion (X) terhadap
Brand image (Y) PT.CMSS
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel variabel E-Promotion (X)
terhadap Brand image (Y) PT.CMSS
-
61
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai probabilitas 0.1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0.1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0.1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0.1 Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi dari output tabel 4.18 maka
menghasilkan angka sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan = 0,1, maka nilai sig
lebih kecil dari (Sig ) yaitu 0,000 0,1 artinya Ho ditolak atau Ha diterima.
Kesimpulan yang didapat adalah ada hubungan yang signifikan antara variabel E-
Promotion (X) terhadap Brand image (Y) PT.CMSS.
Pada hasil uji corelation pearson antara (X) dan (Y) diatas penulis ringkas
dalam tabel 4.18 berikut :
Tabel 4.19 Sifat hubungan Bivariat X dan Y
Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan
X dengan Y 0,495 Cukup Kuat, Searah, dan
Signifikan
Sumber : Hasil pengolahan data, 2014
4.6 Analisa Jalur Path
Langkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi dua, bagian, dimana
pengujian dilakukan secara keseluruhan dan individu untuk 2 struktur yang
diberbeda, menjadi sub-struktur 1 dan sub-struktur 2. Berikut merupakan kerangka
hubungan antara jalur (X terhadap Y. X, Y terhadap Z ) dan dibuat dalam persamaan
struktur sebagai berikut, yaitu :
Y = yxX+y1 (Persamaan Sub-struktur 1)
Z = zxX+zy +z2 (Persamaan Sub-struktur 2 )
-
4.6.1 Pengujian Sub-struktur 1
Analisis Pengaruh E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y) PT.CMSS
Gambar 4.8pengujian Sub-struktur 1
4.6.2 Pengujian Sub-struktur 2
Analisis Pengaruh E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y) dan
dampaknya terhadap Perspective Customer (Z) PT.CMSS.
Gambar 4.9pengujian Sub-struktur 2
4.6.3 Pengujian secara simultan E-Promotion (X) dan Brand image (Y) pada
PT.CMSS
Tabel 4.20pengaruh secara individual
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
X Y
X
Z
Y
-
63
1 .495a .245 .237 .87778
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variabel: y
Dari tabel 4.19 Model Summary Sub- srtuktural 1 tersebut, diketahui bahwa
pengaruh variabel E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y) pada PT.CMSS
sebesar R Square (R2) adalah 0,245 = 24,5 % dan besarnya pengaruh variabel lain
yang mempengaruhi variabel Brand image (Y) pada PT.CMSS adalah sebesar 0,755
= 75,5 %
y1 =2
=
= 0,8689
Dari hasil pengolahan data, pengaruh antara E-Promotion (X) secara simultan
dan signifikan terhadap Brand image (Y) pada PT.CMSS dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
Tabel 4.21 Anova Sub-struktur 1
ANOVA b
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 24.488 1 24.488 31.782 .000a
Residual 75.508 98 .770
Total 99.996 99
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variabel: y
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh antara E-Promotion (X) secara simultan dan signifikan
terhadap Brand image (Y) pada PT.CMSS
Ha : ada pengaruh antara E-Promotion(X) secara simultan dan signifikan terhadap
Brand image (Y) pada PT.CMSS.
-
Dasar Pengambilan keputusan
Jika nilai Probabilitas 0,1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai Probabilitas 0,1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya signifikan.
.
Dari hasil uji Signifikansi pada tabel 4.20 Anova Sub-struktur 1, diperoleh sig
sebesar 0,000. Jika dibandingkan dengan = 0,1 maka sig lebih kecil dari ( Sig )
yaitu 0,1 0,00yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak, yang menunjukkan bahwa
ada pengaruh antara E-Promotion secara simultan dan signifikan terhadap Brand
image pada PT.CMSS.
4.6.4 Pengujian Secara Individual E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y)
pada PT CMSS
Besarnya pengaruh secara Individual variabel X terhadap Y ditunjukkan oleh
tabel Coefficient berikut :
Tabel 4.22 Coefficient Sub-struktural 1
Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 201
Untuk mengetahui hubungan variabel E-Promotion (X) terhadap Brand image
(Y) PT.CMSS secara individual, maka penulis melakukan uji t sebagai berikut :
Hipotesis :
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .640 .355 1.803 .075
X .721 .128 .495 5.638 .000
a. Dependent Variabel: y
-
65
Ho : Variabel E-Promotion (X) tidak berpengaruh secara individu terhadap variabel
Brand image (Y) pada PT.CMSS
Ha : Variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara individu terhadap variabel Brand
image (Y) pada PT.CMSS
Dasar pengambilan Keputusan
t hitung < t tabel : Ho diterima ( Ha ditolak )
t hitung >t tabel : Ha diterima ( Ho ditolak )
Nilai t tabel dilihat pada taraf signifikan 0,1 dimana Df = jumlah sampel
variabel derajat kebebasan = 100-2 = 98. T tabel pada df 98 = 1,29 sedangkan thitung
diperoleh pada tabel 4.22 Coefficient Sub-Struktural 1 dimana diketahui besarnya
thitung variabel E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y) pada PT. CMSS = 5.638
yang berarti t hitung > ttabel ( 5.638 > 1.29 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya
variabel E-Promotion (X) secara individu berpengaruh terhadap variabel Brand
image (Y) pada PT. CMSS
Uji Signifikan secara Individual
Hipotesis
Ho : Variabel E-Promotion (X) tidak berpengaruh secara signifikan individu
terhadap variabel Brand Image (Y) pada PT. CMSS
Ha : Variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara signifikan individu terhadap
variabel Brand Image (Y) pada PT. CMSS
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau
(0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0,1 Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.
Dari tabel 4.18 Coefficient Sub-Struktural 1, dapat dilihat bahwa variabel E-
Promotion (X) mempunyai sig. Sebesar 0,000 jika dengan = 0,1 nilai sig. Lebih
kecil dari pada nilai ( 0,000 < 0,1 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara signifikan terhadap Brand image (Y)
pada PT.CMSS dan besarnya Beta (Koefisien jalur) variabel E-Promotion (X)
terhadap variabel Brand image (Y) Pada PT.CMSS adalah 0,495 (yx)
-
0.8689
Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2013
Gambar 4.10 Nilai dari pengaruh dalam Sub-Struktur 1
Dari pengujian tersebut, maka diperoleh persamaan sub-struktur 1 sebagai
berikut :
Y = yxX+y1 Y = 0,495 X + 0,8689 y1
4.6.5 Pengaruh E-Promotion(X) Terhadap Brand Image(Y) dan Dampaknya
pada Perspective Customer(Z) (T-4)
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Variabel E-
Promotion(X) dan Variabel Brand Image (Y) dengan Variabel Perspective Customer
(Z) pada PT.CMSS dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0, hasil pengolahan
korelasi ditunjukan pada tabel berikut :
Y
X
yx = 0,495
-
67
Tabel 4.23 Korelasi Variabel Y dan Z
Correlations
z X y
Pearson Correlation
Z 1.000 .636 .441
X .636 1.000 .495
Yang .441 .495 1.000
Sig. (1-tailed) z . .000 .000
X .000 . .000
y .000 .000 .
N z 100 100 100
X 100 100 100
y 100 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2014
Analis Korelasi Variabel E-Promotion (X) terhadap Perspective Customer
(Z) pada PT.CMSS.
Berdasarkan tabel 4.22 besarnya hubungan E-Promotion (X) terhadap
Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS adalah 0,636, hal ini menunjukkan adanya
hubungan antara E-Promotion (X) terhadap Perspective Customer (Z) pada
PT.CMSS. Sumbangan dari variabel E-Promotion (X) adalah KP = r2 x 100% =
0,6362 x 100% = 40.44%, artinya variabel E-Promotion (X) hanya memberi
pengaruh pada variabel Perspective Customer (Z) PT.CMSS sebesar 40.44% dan
sisanya 59.56 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
Untuk mengetahui hubungan variabel E-Promotion (X) terhadap Perspective
Customer (Z) pada PT.CMSS, maka dilakukan uji signifikansi sebagai berikut :
Hipotesis :
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel E-Promotion (X) terhadap
Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel E-Promotion (X) terhadap
Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS
-
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (
0,1 Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (
0,1 Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.
Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi pada tabel 4.23 maka angka yang
dihasilkan sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan = 0,1 maka nilai sig lebih kecil
dan nilai sig lebih kecil dari (Sig ) yaitu 0,000 0,1 artinya Ho ditolak atau Ha
diterima. Kesimpulan yang didapat adalah ada hubungan yang signifikan antara
variabel E-Promotion (X) terhadap Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS.
Analis Korelasi Variabel Brand image (Y) terhadap Perspective Customer
(Z) pada PT.CMSS
Berdasarkan tabel 4.23 bahwa besarnya hubungan Brand image (Y) terhadap
Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS adalah 0,441 hal ini menunjukkan adanya
hubungan antara Brand image(Y) terhadap Perspective Customer (Z) pada
PT.CMSS. Sumbangan dari variabel Brand image (Y) adalah KP = r2 x 100% =
0,4412 x 100% = 19,44 % , artinya variabel Brand image (Y) memberi pengaruh
yang cukup kuat pada variabel Perspective Custoemr (Z) pada PT.CMSS sebesar
19,44% dan sisanya 80,56 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui hubungan variabel Brand image (Y) terhadap
Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS, maka dilakukan uji signifikansi sebagai
berikut :
Hipotesis :
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Brand image (Y) terhadap
Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel Brand image (Y) terhadap
Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (
0,1 Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
106
-
69
Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (
0,1 Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.
Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi dari output pada tabel 4.24 maka
menghasilkan angka sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan = 0,1 maka nilai sig
lebih kecil maka nilai sig lebih kecil dari (Sig ) yaitu 0,000 0,1 artinya Ho
ditolak atau Ha diterima. Kesimpulan yang didapat adalah ada hubungan yang
signifikan antara variabelBrand image (Y) terhadap Perspective Customer (Z) pada
PT.CMSS.
Tabel 4.24 Sifat Hubungan Bivariat X, Y dan Z
Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan
X dengan Y 0,636 Kuat, Searah, dan Signifikan
Y dengan Z 0,441 Cukup Kuat, Searah, dan
Signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2013
Pada tabel 4.24 diatas merupakan ringkasan hubungan antara variabel
E-Promotion, Brand Image dan Perspective Customer.
4.6.6 Pengujian secara simultan E-Promotion (X) dan Brand image (Y)
terhadap Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS
Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2014
Dari tabel 4.25Model Summary Sub - Struktural 2 tersebut, diketahui bahwa
pengaruh Variabel E-Promotion (X) dan Brand Image (Y) terhadap Perspective
Customer (Z) pada PT.CMSS sebesar R Square (R2) adalah 0,425 = 42.5 % dan besar
Tabel 4.25Model Summary XYZ
Model Summaryb
Mode
l R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .652a .425 .414 .45901
a. Predictors: (Constant), y, X
b. Dependent Variabel: z
-
pengaruh Variabel lain yang variabel Perspective Customer (Z) adalah sebesar 57,5
%.
z2 =2
=
= 0,7582
Dari hasil pengolahan data, pengaruh antara E-Promotion (X) dan Brand
image (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Perspective Customer (Z) pada
PT.CMSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.26Anova Sub-struktur 2
ANOVA b
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 15.135 2 7.568 35.918 .000a
Residual 20.437 97 .211
Total 35.573 99
a. Predictors: (Constant), y, X
b. Dependent Variabel: z
Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2014
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh antara E-Promotion (X) dan Brand image (Y) secara
simultan dan signifikan terhadap Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS.
Ha : Ada pengaruh antara E-Promotion (X) dan Brand image (Y) secara simultan
dan signifikan terhadap Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS.
Dasar Pengambilan keputusan
Jika nilai Probabilitas 0,1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai Probabilitas 0,1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya signifikan.
Dari hasil uji Signifikansi pada tabel 4.26 Anova Sub-struktur 2, diperoleh sig
sebesar 0,000. Jika dibandingkan dengan = 0,1 maka sig lebih kecil dari ( Sig )
-
71
yaitu 0,1 0.000 yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak, yang mana menunjukkan
bahwa ada pengaruh antara E-Promotion (X) dan Brand image (Y) secara simultan
dan signifikan terhadap Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS
4.6.7 Pengujian Secara Individual E-Promotion (X) dan BrandImage (Y)
terhadap Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS
Tabel 4.27CoefficientsXYZ
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.531 .189 8.112 .000
X .480 .077 .553 6.239 .000
y .100 .053 .168 1.898 .061
a. Dependent Variabel: z
4.6.7.1 Pengujian secara individual antara variabel E-Promotion (X) dan
Variabel Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS
Hipotesis:
Ho : Variabel E-Promotion (X) tidak berpengaruh secara individu terhadap variabel
Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.
Ha : Variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara individu terhadap variabel
Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.
Dasar Pengambilan Keputusan:
t hitung < t tabel : Ho diterima ( Ha ditolak )
t hitung >t tabel : Ha diterima ( Ho ditolak )
Nilai t tabel dilihat pada taraf signifikan 0,1 dimana Df = jumlah sampel
vaiabel derajat kebebasan = 100 2 = 98. T tabel pada df 98 = 1,29 sedangkan thitung
diperoleh pada tabel 4.27Coefficient Sub-Struktural 2 dimana diketahui besarnya
thitung variabel E-Promotion (X) terhadap Perspective Custoemr (Z) pada PT. CMSS
= 6.239 yang berarti t hitung > ttabel ( 6.239 > 1.29 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima
artinya variabel E-Promotion (X) secara individu terhadap variabelPerspective
Customer (Z) pada PT.CMSS.
-
Uji Signifikan secara Individual antara E-Promotion (X) dan Perspective
Customer (Z) pada PT.CMSS
Hipotesis
Ho : Variabel E-Promotion (X) tidak berpengaruh secara signifikan individu
terhadap variabelPerspective Customer (Z) pada PT.CMSS.
Ha : Variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara signifikan individu terhadap
variabelPerspective Customer (Z) pada PT.CMSS.
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (
0,1 Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (
0,1 Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.
Dari tabel 4.27 Coefficient Sub-Struktural 2, diketahui bahwa variabel E-
Promotion (X) mempunyai sig. Sebesar 0,000 jika dengan = 0,1, nilai sig. Lebih
kecil dari pada nilai ( 0,10.000 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara signifikan terhadap Perspective
Customer (Z) pada PT. CMSS dan besarnya Beta (Koefisien jalur) variabel E-
Promotion (X) terhadap variabel Perspective Customer (Z) Pada PT.CMSS adalah
0,553 (zx)
4.6.7.2 Pengujian secara individual antara variabel Brand Image (Y) dan
Variabel Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS
Hipotesis
Ho : Variabel Brand image (Y) tidak berpengaruh secara individu terhadap variabel
Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.
Ha : Variabel Brand image (Y) berpengaruh secara individu terhadap variabel
Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.
Dasar Pengambilan Keputusan
t hitung < t tabel : Ho diterima ( Ha ditolak )
t hitung >t tabel : Ha diterima ( Ho ditolak )
Nilai t tabel dilihat pada taraf signifikan 0,1 dimana Df = jumlah sampel
variabel derajat kebebasan = 100-2 = 98. T tabel pada df 98 = 1,29 sedangkan thitung
diperoleh pada tabel 4.25 Coefficient Sub-Struktural2 dimana diketahui besarnya
-
73
thitung variabel Brand image (Y) terhadap Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS
= 1.898 yang berarti t hitung > ttabel ( 1.898 > 1.29 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima
artinya variabel Brand image (Y) secara individu berpengaruh terhadap
variabelPerspective Customer (Z) pada PT. CMSS.
Uji Signifikan Secara Individual antara Brand image (Y) terhadap
Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS
Hipotesis
Ho : Variabel Brand image (Y) tidak berpengaruh secara signifikan individu
terhadap variabelPerspective Customer (Z) pada PT. CMSS.
Ha : Variabel Brand image (Y) berpengaruh secara signifikan individu terhadap
Variabel Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.
Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (
0,1 Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (
0,1 Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.
Dari tabel 4.27 Coefficient Sub-Struktural 2, diketahui bahwa variabel Brand
Image (Y) mempunyai sig. Sebesar 0,061 jika dengan = 0,1, nilai sig. Lebih kecil
dari pada nilai ( 0,061 < 0,1 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
Brand image (Y) berpengaruh secara signifikan terhadap Perspective Customer (Z)
pada PT. CMSS dan besarnya Beta (Koefisien jalur) variabel Brand image (Y)
terhadap variabel Perspective Customer (Z) Pada PT. CMSS adalah 0.168 (zy)
-
Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2014
Gambar 4.11 Hasil Uji Sub-Struktur 2
Dari pengujian tersebut ,maka diperoleh persamaan sub-struktural 2 sebagai berikut :
Z = zxX+zy Y+z2
Z = 0.553X + 0.168Y + 0.75822
Setelah melakukan pengolahan data secara keseluruhan, maka dibawah ini
adalah rangkuman daripada pengaruh antar variabel sesuai dengan analisis jalur
Tabel 4.28 Rangkuman Pengaruh E-Promotion (X) dan Brand image (Y)
terhadap Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.
variabel Koefisien
Jalur
Pengaruh
Langsung Tidak Langsung
terhadap Y Total
X terhadap Y 0,495 0.495 - 0,495
X terhadap Z 0,553 0,553 0,495 x 0,168 =
0,083
0,636
Y terhadap Z 0,168 0,168 - 0,168
1 0,8689 0,8689 - 0,8689
2 0,7582 0,7582 - 0,7582
yx = 0,495
2 = 0,7582
zy = 0,168 zx = 0,553
X
Z
Y
1 = 0,8689
-
75
Berdasarkan hasil keseluruhan analis jalur diatas, perhitungan analis jalur
struktural variabel E-Promotion (X) dan Brand image(Y) terhadap Perspective
Custoemr (Z) pada PT.CMSS tersebut adalah sebagai berikut :