bab 1 pendahuluan dan metode sampling (1)

11
7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1) http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 1/11  UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI S1 GIZI KESEHATAN  Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281, Telp./Fax.: 0274-547775 BAB 1 PENDAHULUAN DAN METODE SAMPLING Modul Pembelajaran Pertemuan ke-1 (KULIAH) ANALISIS ZAT GIZI Semester 2/ 3 SKS /KUG1215 oleh 1. Lily Arsanti Lestari, STP., MP. 2. Fatma Zuhrotun Nisa’, STP., MP.  3. Ir. Sudarmanto S., MS. Didanai dengan dana BOPTN P3-UGM Tahun Anggaran 2012 Desember 2012

Upload: iinintan17

Post on 02-Mar-2018

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 1/11

 

UNIVERSITAS GADJAH MADA 

FAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM STUDI S1 GIZI KESEHATAN Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281, Telp./Fax.: 0274-547775 

BAB 1PENDAHULUAN DAN METODE SAMPLING

Modul Pembelajaran Pertemuan ke-1(KULIAH)

ANALISIS ZAT GIZISemester 2/ 3 SKS /KUG1215

oleh1. Lily Arsanti Lestari, STP., MP.

2. Fatma Zuhrotun Nisa’, STP., MP. 3. Ir. Sudarmanto S., MS.

Didanai dengan dana BOPTN P3-UGMTahun Anggaran 2012

Desember 2012

Page 2: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 2/11

 

Deskripsi Singkat

Pertemuan pertama ini dibagi menjadi 2 sesi @ 50 menit. Pada sesi 1 akan

disampaikan kepada mahasiswa kontrak belajar selama mengikuti perkuliahan

Analisis Zat Gizi. Isi RPKPS yang meliputi topik dan sub topik bahasan, tujuan

 pembelajaran, learning outcome, metode pembelajaran (kuliah, tutorial, dan

 praktikum), serta cara evaluasi/penilaian akan dijelaskan kepada mahasiswa. Pada

sesi 2 akan diberikan materi mengenai ruang lingkup analisis zat gizi, pentingnya

analisis zat gizi, jenis analisis, metode sampling yang benar, kesahihan / validitas

data, presisi dan akurasi, dan jenis-jenis error.

Manfaat

Penjelasan mengenai kontrak belajar dan isi RPKPS dapat memandu

mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran mata kuliah ini sehingga di akhir

 pembelajaran, mahasiswa diharapkan mendapat nilai yang bagus. Materi metode

sampling yang benar merupakan dasar yang penting untuk diketahui mahasiswa

karena pada pertemuan-pertemuan selanjutnya akan dibahas mengenai metode

analisis zat-zat gizi yang lebih spesifik.

Relevansi

Topik dan sub topik yang dibahas pada pertemuan ini sangat relevan untuk

mendukung kompetensi yang akan dicapai.

Learn ing Outcome

Mengidentifikasi cara melakukan sampling dan metode analisis yang benar

sesuai dengan komoditas bahan yang akan dianalisis

Page 3: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 3/11

 

MATERI PENDAHULUAN DAN METODE SAMPLING

Ruang lingkup analisis zat giziAnalisis dapat diartikan sebagai usaha pemisahan suatu kesatuan pengertian

ilmiah (dalam ilmu-ilmu sosial) atau suatu kesatuan materi bahan menjadi

komponen-komponen penyusunnya sehingga dapat dikaji lebih lanjut. Dalam cabang

ilmu kimia, analisis berarti penguraian bahan menjadi senyawa-senyawa

 penyusunnya yang kemudian dapat dipakai sebagai data untuk menetapkan

komposisi (susunan) bahan tersebut. Cara analisis ini juga dikenal dalam cabang-

cabang ilmu lain misalnya matematik, psikologi, ekonomi, dan lain-lain.

Kata analisis atau analisis berasal dari kata Yunani kuno yang masuk ke dalam

 bahasa Latin modern yaitu kata analusis yang berarti melepaskan. Kata analusis

sendiri terdiri dari dua suku kata yaitu  ana yang berarti kembali dan luein yang

 berarti melepas sehingga analuein  berarti melepas kembali atau mengurai. Kata

analusis ini kemudian terserap ke dalam bahasa Inggris menjadi analysis  (kalau

tunggal) atau analyses (kalau jamak). Kata analysis tersebut kemudian menjadi kosa

kata bahasa Indonesia dan juga bahasa-bahasa lain.

Dengan perkembangan teknologi elektronika yang sangat pesat dalam akhir

abad ke-20, tata cara atau prosedur analisis kimia-fisika juga berkembang sangat

 pesat dengan berbagai pilihan yang semakin luas. Prosedur-prosedur analisis yang

telah dipakai berpuluh-puluh tahun yang lalu, serta merta menjadi kuno dan

ketinggalan jaman. Alat peralatan analisis, secara pasti dan meyakinkan mengarah ke

sistem digital dan komputer melalui perkembangan mikroelektronik.

Sistem pengamatan berskala secara manual atau analog (jarum penunjuk)

semakin banyak ditinggalkan. Prosedur resmi yang dianjurkan oleh AOAC

(Association of Official Analytical Chemists) selalu diperbarui setiap lima tahun.

Dalam dasa warsa terakhir abad ke-20 ini, prosedur resmi tersebut berkembang

dengan pesat, terutama dalam penggunaan alat peralatan yang lebih mutakhir. Hal ini

tentunya sangat merepotkan negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam

mengikuti tata cara analisis yang mutakhir karena keterbatasannya dalam penyediaan

 peralatan yang lebih baru. Namun demikian, meskipun cara lama mungkin kurang

cepat dan kurang efisien, kalau dilaksanakan dengan baik tidak kurang tepat dan

Page 4: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 4/11

 

cermatnya dengan cara-cara baru.

Analisis zat gizi dalam bahan makanan meliputi analisis : kadar air total, abu

total, karbohidrat, protein, lemak dan minyak, vitamin, mineral, dan komponen non

gizi.

Peran analisis zat gizi

Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai zat gizi.

Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi tubuh, mengatur proses

dalam tubuh dan membuat lancarnya pertumbuhan serta memperbaiki jaringan

tubuh. Beberapa di antara zat gizi yang disediakan oleh pangan tersebut disebut zatgizi esensial, mengingat kenyataan bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibentuk

dalam tubuh, setidak-tidaknya dalam jumlah yang diperlukan untuk pertumbuhan

dan kesehatan yang normal. Jadi zat gizi esensial yang disediakan untuk tubuh yang

dihasilkan dalam pangan, umumnya adalah zat gizi yang tidak dibentuk dalam tubuh

dan harus disediakan dari unsur-unsur pangan di antaranya adalah asam amino

esensial. Semua zat gizi esensial diperlukan untuk memperoleh dan memelihara

 pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang baik. Oleh karena itu, pengetahuan

terapan tentang kandungan zat gizi dalam pangan yang umum dapat diperoleh

 penduduk di suatu tempat adalah penting guna merencanakan, menyiapkan, dan

mengkonsumsi makanan seimbang.

Analisis bertujuan untuk menguraikan suatu kesatuan bahan menjadi unsur-

unsurnya (constituents) atau untuk menentukan komposisi kesatuan bahan tersebut.

Tujuan analisis dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.  menguraikan komponen-komponen suatu bahan makanan kemudian menentukan

 jenis atau jumlahnya sehingga dapat disusun komposisi keseluruhan bahan

tersebut,

2.  menentukan adanya suatu komponen bahan makanan dan kemudian memastikan

 berapa kadarnya sehingga dapat ditentukan kualitas bahan makanan tersebut.

Penentuan kualitas ini dapat berkaitan dengan adanya penentuan formal atau

aturan perundangan maupun dalam kaitannya dengan kebutuhan obyektif

teknologi pengolahan maupun nilai gizi,

Page 5: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 5/11

 

3.  menentukan komponen bahan atau nutrisi yang terkandung dalam suatu bahan

makanan sehingga dapat dipakai sebagai patokan untuk menyusun menu sehari-

hari pada umumnya atau diet khusus,

Cara / metode sampling yang benar

Contoh atau sampel yang diambil untuk dianalisis harus bersifat representatif

artinya mewakili sifat keseluruhan bahan. Yang paling ideal tentunya apabila

keseluruhan bahan dianalisis, akan tetapi hal ini tidak praktis, boros, dan tidak perlu.

Sampel yang representatif akan cukup baik mewakili seluruh (populasi) bahan.

Untuk mengambil sampel hanya diperlukan sebagian kecil bahan yang akandianalisis. Tidak ada aturan statistik yang pasti berapa bagian dari bahan yang harus

diambil untuk sampel, dapat diambil antara 5-20% apabila sudah cukup memadai,

namun apabila terlalu banyak, cukup diambil akar pangkat dua dari berat (atau

volume bahan seluruhnya). Sampel tersebut harus diambil dari sebanyak mungkin

tempat (bagian) sehingga seluruh bagian terwakili. Sebenarnya, apabila bahan sudah

memiliki tingkat homogenitas yang tinggi, jumlah sampel cukup sedikit saja.

Selama menunggu saat analisis, kemungkinan besar sampel yang telah diambil

akan mengalami perubahan-perubahan. Oleh karena itu untuk bahan (atau

komponen) yang mudah mengalami perubahan harus diusahakan untuk segera

dianalisis atau didahulukan dari bahan lain yang lebih stabil. Perubahan-perubahan

yang mungkin terjadi selama menunggu saat analisis misalnya :

1.   perubahan kimiawi : misalnya oksidasi. Untuk menghindari oksidasi ini

dapat dilakukan dengan menempatkan sampel dalam wadah yang kering,

dingin, dan kedap udara, atau kalau dirasa perlu disimpan dalam wadah

yang berisi gas inert.

2. 

 perubahan biokimiawi atau enzimatis. Untuk bahan-bahan yang diambil

dari organisme hidup (tanaman atau hewan) kemungkinan besar masih

mengalami aktivitas fisiologis yang dapat mempengaruhi hasil

 pengamatan analitis. Untuk menghindari kemungkinan perubahan

 biokimiawi atau enzimatis ini, sampel sebaiknya disimpan dalam alat

 pendingin (bahkan mungkin pembeku atau freezer) atau dapat pula

Page 6: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 6/11

 

diperlakukan sedemikian rupa sehingga enzim menjadi inaktif tanpa

mengubah sifat-sifat bahan yang lain.

3. 

 perubahan yang disebabkan karena adanya kontaminasi mikrobiologis.

Usaha pencegahan perubahan mikrobiologis ini misalnya penyimpanan

sampel dalam suhu rendah atau dengan penambahan bahan pengawet anti

mikrobia.

4.  Perubahan fisis misalnya terjadinya penguapan sebagian komponen atau

 penyerapan air dari udara sekitar oleh sampel. Masalah ini dapat

ditanggulangi dengan menyimpan sampel dalam botol bersih yang kering

dan tertutup rapat. Dapat juga dibantu dengan menambahkan bahan pengering (adsorben).

5.   perubahan mekanis, misalnya goncangan, pemanasan, pendinginan, dan

sebagainya. Untuk menghindari masalah ini, sampel dapat disimpan

dalam wadah yang kuat dan dapat menyerap goncangan atau bantingan.

Jenis Analisis

Analisis Kualitatif: identifikasi unsur atau zat/senyawa apa yang ada/terkandung

dalam suatu contoh / sampel.

Analisis kuantitatif: penetapan banyaknya suatu unsur/zat tertentu yang ada dalam

suatu contoh/sampel bahan. Bila kadar zat tersebut  1.0% contoh, maka zat tersebut

termasuk senyawa major, jika kadar zat tersebut antara 0.01-1% contoh, maka zat

tersebut termasuk senyawa minor; serta jika kadar zat   0.01% contoh, maka

senyawa tersebut termasuk senyawa “trace” (runutan).

Tahapan Analisis

1. pengambilan/pencuplikan sampel (=sampling)

2. mengubah analit ke bentuk yang sesuai dengan alat ukur

3. pengukuran / metoda analisis

4. perhitungan dan penafsiran pengukuran

Page 7: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 7/11

 

I PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING)

Analisis kimia biasanya hanya memerlukan sedikit bahan. Jika bahan yang ada

sedikit dan tidak akan digunakan lagi untuk hal lain, maka semuanya dpt dipakai

sebagai sampel. Jika bahannya sangat mahal, digunakan sesedikit mungkin

sampelnya .

Apabila samplenya homogen maka cara samplingnya sederhana; tetapi bila

samplenya heterogen, perlu perlakuan atau tindakan khusus agar samplenya

representatif  (= mewakili apa yang dianalisis).

Contoh : analisis protein bijian, diambil sedikit sampel dari tiap karung (tergantung

 jumlah yang ada), kemudian digabungkan untuk memperoleh  gross sample  (bisa beberapa kilogram). Gross sample  dikecilkan ukuran-nya untuk memperoleh

laboratory sample (beberapa puluh atau ratus gram); dari sini akan diambil beberapa

gram atau miligram sebagai analysis sample .

Pengecilan ukuran sampel dapat dilakukan berbagai cara, misalnya dengan

mengambil bagian-bagiannya kemudian mencampurkan (dapat beberapa tahap),

menggiling dan mengayak untuk mendapatkan bubuk yang homogen untuk

dianalisis.

Untuk bahan-bahan biologis biasanya perlu penanganan khusus. Bahan biologis (sel-

sel/jaringannya masih aktif) perlu dijaga agar tidak mengalami perubahan kimiawi,

dan dijaga agar tidak mengalami kontaminasi.  Untuk mencegah perubahan dalam

sampel dapat ditambahkan bahan pengawet yang sesuai atau penyimpanan beku .

Ukuran Sample

Sampel harus cukup untuk semua uji yang akan dilakukan. Sampel homogen cukup

250 gram (atau mililiter). Sampel rempah kering & bijian sebanyak 100gr - 250gr;

 buahan dan sayuran segar sebanyak 1  –   2 kg; daging, ikan segar, serta olahannya

sebanyak 0,5 –  1 kg.

II MENGUBAH ANALIT KE BENTUK SESUAI DENGAN ALAT UKUR

Sebelum merencanakan suatu prosedur analisis, harus diketahui informasi apa yang

diperlukan dan tipe sampel apa yang akan dianalisis:

 

 bagaimana sampel harus diperoleh

Page 8: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 8/11

 

  seberapa banyak sampel diperlukan

  seberapa sensitif/peka metoda yang akan dipakai

 

seberapa ketepatan dan kecermatan hasil yang dikehendaki

Ketepatan dalam Pemilihan Prosedur yang Ideal

Jika kita memilih prosedur analisis yang tepat, maka data yang kita hasilkan akan

 bersifat :

 

Sahih (valid) : berdasar ilmiah

  Tepat (accuracy)

 

Cermat (precission)

  Cepat : waktu relatif singkat

  Hemat : berbiaya relatif rendah

  Aman : tidak berbahaya

 

Keterulangan (reproducibility) tinggi

  Khusus (specific)

  Andal (reliable)

 

Mantap (stable)

Ketepatan (akurasi) & kecermatan (presisi)

Hasil yang tepat/akurat adalah hasil yang sangat mendekati nilai sejati dari

 besaran terukur. Pengukuran semakin tepat bila galat (simpangan / standard deviasi)

semakin kecil. Pengukuran yang cermat (presisi) merujuk ke cocok tidaknya di

antara sekelompok hasil-hasil pengukuran. Istilah cermat tidak menyiratkan

hubungan antara hasil pengukuran dengan nilai sejati.

Page 9: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 9/11

 

Contoh hasil pengukuran :

Tabel 1. Contoh Data Hasil Analisis

ERROR (GALAT) DATA, SIMPANGAN

Error = selisih numerik antara nilai terukur dengan nilai sebenarnya (=nilai sejati).

Ada 4 jenis error, yaitu :

1.  Error terpastikan  (=determinate) atau sistematik = error yang dapat

dikaitkan ke sebab-sebab tertentu yang dapat diketahui. Error ini bersifat satu

arah relatif terhadap nilai sejati; seringkali dapat diulang dan dapat diramal.

Contoh sumber error terpastikan : anak timbangan yang berkarat, buret

dengan skala tidak cermat dan kabur, reagensia tidak murni, endapan yang

larut, reaksi samping/ikutan dalam titrasi; suhu terlalu tinggi.

Ada 3 kelompok error terpastikan :

(a) error metoda : akibat dari metoda analisisnya

(b) error operasi : akibat kurang terampilnya analis

(c) error instrumen: akibat dari alat pengukur tidak bekerja persis sesuai

dengan standar yang dituntut.

2.  Error tetap/konstan : error yang besarannya (magnitude) hampir konstan

dalam sederet analisis, tidak peduli berapapun ukuran sampel.

Error ini akan nampak berkurang/menurun dengan semakin besarnya sampel

 bila nilai error disajikan relatif terhadap kualitas yang diukur.

3. 

Error sebanding  : error yang nilai relatifnya konstant dengan berubahnya

A  B  C 

Hasil Analisis 10,1

10,0

10,2

10,2

10,1

10,0

8,1

8,0

8,3

8,2

8,0

8,0

13,0

9,2

10,3

11,1

13,2

8,2

Rata-rata hasil 10,1 8,1 10,8

Kesalahan 0,0 2,0 0,7

Kesimpulan ??  ??  ?? 

Page 10: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 10/11

 

ukuran sampel, atau sebaliknya nilai mutlak galat berubah sesuai dengan

 berubahnya ukuran sampel.

4. 

Error tak terpastikan  (=indeterminate) : Error yang timbul sebagai akibat

dari variabel-variabel yang diluar kendali di dekat batas penampilan suatu

instrumen alat. 

Contoh : penyimpangan alat baca analitis akibat fluktuasi tegangan listrik;

getaran gedung akibat kendaraan melintas atau akibat gempa; variasi

temperatur ruang atau pemanasan; ketidakmampuan mata mendeteksi

 perubahan yang sangat halus pada alat baca.

Page 11: Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

7/26/2019 Bab 1 Pendahuluan Dan Metode Sampling (1)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-dan-metode-sampling-1 11/11

 

TES FORMATIF

1.  Bagaimanakah cara sampling yang benar?

2. 

Apa yang dimaksud dengan presisi dan akurasi?

3.  Tentukan jenis data yang ada pada Tabel 1, apakah memenuhi kriteria presisi

dan akurat?