bab 1 pendahuluan - badan keuangan dan aset daerah ... · pelimpahan wewenang tersebut ditetapkan...

76
Laporan Kinerja 2015 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Laporan Kinerja Tahunan sebagai bentuk laporan akuntabilitas atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah satu etintas akuntabilitas kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yang menyelenggarakan tugas pembantuan pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah atas penggunaan anggaran belanja daerah yang telah dialokasikan. Penyusunan laporan kinerja ini sesuai dengan amanah yang dikandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Tahunan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2015 sesuai dengan amanat dalam rangka pencapaian misi yang telah ditetapkan melalui pengukuran atas pencapaian sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebagai wujud komitmen kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terhadap Bupati Bantul dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja dalam pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja dengan mencantum target kinerja dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Selain itu Laporan Kinerja tahun 2015 juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai bagian dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Laporan Kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2015 diharapkan dapat memberi informasi yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai bahan evaluasi berkesinambungan dalam meningkatkan kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah; 2. Menginformasikan atas pencapaian target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja kepada pemberi mandat dalam hal ini adalah Bupati Bantul.

Upload: haquynh

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Laporan Kinerja Tahunan sebagai bentuk laporan akuntabilitas atas pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah satu

etintas akuntabilitas kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yang

menyelenggarakan tugas pembantuan pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan

aset daerah atas penggunaan anggaran belanja daerah yang telah dialokasikan. Penyusunan

laporan kinerja ini sesuai dengan amanah yang dikandung dalam Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan berpedoman

kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja Tahunan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan tahun

2015 sesuai dengan amanat dalam rangka pencapaian misi yang telah ditetapkan melalui

pengukuran atas pencapaian sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian

kinerja sebagai wujud komitmen kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah terhadap Bupati Bantul dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan

kinerja dalam pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja

dengan mencantum target kinerja dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan

Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul

Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul

Tahun 2011-2015. Selain itu Laporan Kinerja tahun 2015 juga sebagai bentuk

pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan

pemerintahan sebagai bagian dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good

governance) di Indonesia. Laporan Kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Tahun 2015 diharapkan dapat memberi informasi yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai bahan evaluasi berkesinambungan dalam meningkatkan kinerja Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset daerah;

2. Menginformasikan atas pencapaian target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan

dalam penetapan kinerja kepada pemberi mandat dalam hal ini adalah Bupati Bantul.

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 2

1.2 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama

Setelah dilakukan analisa tentang gambaran pelayanan, kajian atas hasil evaluasi pelaksanaan

tugas, pokok dan tata kerja serta kajian atas pencapaian sasaran strategis Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan

aset daerah terdapat beberapa isu penting dalam penyelenggaran tugas, pokok dan tatakerja.

Perumusan isu-isu penting tersebut memiliki maksud untuk menentukan permasalahan,

hambatan atas pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD

berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun sebelumnya, serta capaian kinerja

Renstra SKPD. Adapun isu penting terkait penyelenggaraan tugas, pokok dan tatakerja Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut:

1. Kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah masih rendah atau

sebaliknya sumber pendapatan daerah Kabupaten Bantul masih banyak tergantung

pada sumber pendapatan dari Pemerintah Pusat atau bersumber dari Dana

Perimbangan;

2. Masih rendahnya kontribusi pendapatan asli daerah dalam mendanai belanja daerah;

3. Rendahnya kapasitas fiskal;

4. Porsi belanja pegawai terhadap belanja daerah masih tinggi;

5. Keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi dalam pengelolaan keuangan

daerah:

6. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah

Kabupaten Bantul masih ditemukan penjelasan antara lain tentang pengelolaan aset

daerah yaitu adanya selisih nilai aset hasil inventarisasi, aset tetap belum seluruhnya

disajikan dengan informasi yang jelas dan lengkap. Hal tersebut mengindikasikan

belum terwujudnya tata kelola aset daerah yang tertib administrasi dari perencanaan

sampai dengan pemanfaatan aset daerah sehingga data barang milik daerah kurang

akurat;

7. Masih terdapat SKPD yang tidak konsisten dalam melaksanakan kegiatan dengan

rencana yang telah dituangkan dalam DPA SKPD, sehingga penyerapan dana

sebagian besar di akhir tahun anggaran.

Rekomendasi dan catatan strategis atas isu penting terkait penyelenggaraan tugas, pokok

dan tatakerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah nomor 1)

peningkatan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah atau sebaliknya

berkurangnya ketregantungan pendapatan daerah Kabupaten Bantul terhadap pendapatan dari

Pemerintah Pusat atau bersumber dari Dana Perimbangan, 2) betambahnya kontribusi

pendapatan asli daerah dalam mendanai belanja daerah dan 3) bertambahnya kapasitas fiskal

daerah, staregi yang diambil yaitu optimalisasi pendapatan asli daerah terutama dari

pendapatan pajak dan retribusi daerah. Optimalisasi pendapatan asli daerah dilaksanakan

dengan yaitu sebagai berikut

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 3

1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah. Langkah-

langkah yang diambil dalam melaksanakan intensifikasi sumber-sumber pendapatan asli

daerah sebagai berikut:

a. Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi) sistem perpajakan dan

retribusi daerah;

b. Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement bagi pengenaan pajak

dan retribusi daerah;

c. Sosialisasi dan pemberian penyuluhan yang memadai kepada masyarakat

mengenai ketentuan pajak daerah dan retribusi daerah;

d. Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaanpemungutan pendapatan

daerah;

e. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar unit satuan kerja terkait; dan

f. Peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah.

2. Sedang ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah dilaksanakan

memperkuat basis pajak dan retribusi daerah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Updating data basis pajak daerah serta optimalisasi pemanfaatan data

perpajakan yang bersangkutan;

b. Pengkajian ataspotensi dari jenis retribusi baru dan potensi pajak daerah

dilaksanakan dengan kerjasama pihak ke 3 (tiga);

c. Optimlisasi penyerapan pendapatan dari pajak daerah terutama dari PBB P2 dan

BPHTB yang telah menjadi pajak daerah.

3. Meningkatkan pendapatan asli daerah bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan dengan meningkatkan kontribusi pendapatan bagian laba atas

penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD melalui upaya pengelolaan

BUMD secara efisien dan efektif yang dapat ditempuh dengan perbaikan manajemen,

peningkatan profesionalisme BUMD, serta memperkuat permodalan melalui penyertaan

modal (investasi) pemerintah daerah yang dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan

daerah.

4. Terwujudnya tertib administrasi dalam tata kelola aset daerah dari perencanaan sampai

dengan pemanfaatan aset daerah sehingga data barang milik daerah dapat disajikan

dengan akurat agar menjadi bagian dalam mewujudkan opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul. Dalam rangka

meningkatkan keakuratan data barang milik daerah, strategi yang diambil optimalisasi

pengelolaan barang milik daerah. Kebijakan yang diambil adalah inventarisasi, klarifikasi

dan penataan barang milik daerah. Cara yang ditempuh untuk mendukung strategi dan

kebijakan yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan komitmen kepala SKPD/Unit Kerja selaku pengguna barang/kuasa

pengguna barang dalam mengelola barang daerah secara tertib administrasi

sesuai aturan berlaku;

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 4

b. Meningkatkan pemahaman pengelola barang milik daerah SKPD/Unit Kerja

tentang Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2008 tentang Sistem dan

Prosedure Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Bantul melalui kegiatan

forum komunikasi pengurus barang milik daerah;

c. Dipergunakan SIMDA BMD dalam pengelolaan barang milik daerah meliputi

perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan, dan akuntansi;

d. Melaksanakan klarifikasi dan inventarisasi barang milik daerah yang

dipergunakan SKPD/Unit Kerja sebagai tindak lanjut atas temuan BPK RI

terhadap Laporan Keuangan Daerah;

e. Meningkatkan pemahaman pengurus barang melalui bimbingan teknik dan

pendampingan pengurus barang dalam pengelolaan barang daerah dari

pencatatan aset daerah, barang yang berasal dari pengadaan, mutasi, hibah,

penghapusan dan optimalisasi aset untuk peningkatan PAD serta optimalisasi

aset bagi pengguna barang SKPD.

5. SKPD diharapkan konsisten dalam melaksanakan kegiatan dengan rencana yang dalam

DPA SKPD, sehingga penyerapan dana sebagian besar tidak terjadi di akhir tahun

anggaran. Strategis yang dilaksanakan sebagai berikut:

a. Meningkatkan displin anggaran bagi selurh SKPD agar kegitan-kegiatan yang

dilaksanakan sesuai dengan alokasi dalam DPA/DPPA SKPD;

b. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh SKPD dalam rangka dilakukan evaluasi

penyerapan atas anggaran belanja seluruh SKPDserta di anggaran belanja pada

seluruh SKPD dapat dipertanggungjawaban sesuai dengan aturan yang berlaku;

dan

c. Melaksanakan pelatihan kepada seluruh pengelola keuangan SKPD tentang

implementasi SIMDA Keuangan Daerah dalam pengelolaan keuangan daerah

melalui kerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bantul;

1.3 Organisasi DPPKAD

Dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi daerah telah dibentuk organisasi perangkat

daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Sebagai

unsur pelaksana di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah yang merupakan gabungan dari Bagian Keuangan yang

membidangi pengelolaan keuangan daerah, Bagian Perlengkapan yang membidangi

pengelolaan aset/kekayaan daerah dan Dinas Pendapatan Daerah yang membidangi

pengelolaan pendapatan daerah. Dalam perkembangan kebutuhan, karakteristik, kemampuan

dan potensi daerah guna mendukung terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan

didaerah maka telah dilaksanakan penataan kelembagaan dengan ditetapkan Peraturan

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 5

Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan

Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas

Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul tertanggal 29 Desember 2011,

nomenklatur Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diubah atau diganti menjadi

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan struktur organisasi

sebagai berikut:

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 6

Kepala Dinas Drs. Didik Warsito, Msi

NIP 19630915 199003 1 008

Sekretariat Joko Sigit Pramono, SE, MM

NIP. 19591004 199103 1 003

Sub Bag Umum Mulyatmi,SE

NIP 19640731 198607 2 001

Sub Bag Program Indrijati, SE

NIP. 19680122 199703 2 003

Sub Bag Keuangan & Aset Ani Suryani, SE

NIP. 19700302 199603 2 002

Kelompok Jabatan Fungsional

Bidang Pendafataran & Penetapan

Drs. R. Moelyosubagio, M.Si NIP 19620730 199603 1 002

Bidang Penagihan Drs. Trisna Manurung,

M.Si NIP 19711230 199603 1 002

Seksi Pendataan, Pendaftaran & Pelayanan

Ramiyana, S.IP NIP 19680208 199203 1 008

Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan Sugeng Prihatin, S.H.

NIP 19621217 199003 1 009

Seksi Penetapan Ambar Sutadi,S.H

NIP 19730731 199402 1 002

Seksi Penagihan dan Piutang

M. Baried, S.Sos. MM NIP 19691031 199102 1

001

Seksi Keberatan Jonet Rohmanyu,

SE,MSE NIP 19690616 199402 1 001

Seksi Pengendalian Operasional,

Pemeriksaan dan Penindakan Anggit Nur H, SH M.AP

NIP 19780918 199803 1004

Bidang Perbendaharaan Dian Mutiara Sri

Rahmawati, SH, MM NIP 19691112 199603 2 003

Bidang Akuntansi

M. Anas Jauhari, SE

NIP 19720212 199803 1 011

Bidang Aset

Sri Supriatini, SH, M.Hum

NIP 19720726 199803 2 007

Bidang Anggaran Suyono, SE

NIP 19661120 199403 1 008

Seksi Perencanaan Anggaran

Surana N, SE NIP 19690329 199303

1004

Seksi Pengendalian Anggaran Jugo N.S,

SE,M.Ec.Dev NIP 19730826 199903 1

005

Seksi Belanja Tidak Langsung

Yunis Marlina Nasution, SE, M.Ec.Dev

NIP 19740314 199903 2 005

Seksi Belanja Langsung Y. Apriani M, SE, MM

NIP 19690406 199603 2 005

Seksi Pembukuan Nurhidayati, SE

19700306 199503 2 002

Seksi Pengolahan Data dan Laporan

Sri Ambarwati, SE NIP 19701005 199203 2 011

Seksi Inventarisasi dan Penghapusan Mundakir, SE

NIP 19720329 199203 1 004

Seksi Penilaian dan Optimalisasi

Andus Sarwana, SE NIP 19670314 199403 1 009

Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Niken Iriani, S.IP

NIP 19600527 198603 2 007

UPT-UPT

Gambar 1.1 Struktur Organisasi DPPKAD

(Perda Kab. Bantul No 17 Tahun 2011)

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 7

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai organisasi perangkat daerah melaksanakan

urusan otonomi daerah pada bidang administrasi keuangan daerah mempunyai tugas

melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah, terdapat tiga fungsi yang melekat pada

kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yaitu sebagai Kepala

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola Keuangan

Daerah, Pembantu pengelola barang daerah (Sekretaris Daerah sebagai Pengelola Barang

Daerah), dan selaku Pengguna anggaran/pengguna barang daerah. Ke-tiga fungsi tersebut

diatas menunjukkan adanya pelimpahan wewenang dari Bupati Bantul selaku pemegang

kekuasaan pengelolaan keuangan dan barang daerah kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah untuk mengelola pendapatan, keuangan dan barang daerah.

Pelimpahan wewenang tersebut ditetapkan dengan keputusan Bupati Bantul berdasarkan

prinsip pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji, dan yang menerima

atau mengeluarkan uang.

Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul, memiliki

ketugasan yaitu melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas

pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah mempunyai fungsi

sebagai berikut:

1. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan dan aset;

2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan

keuangan dan aset;

3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan dan aset;

4. melaksanakan kesekretariatan Dinas; dan

5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

1.4 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja Tahunan Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah

Pusat dan Daerah;

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 8

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Penyusunan

Kiuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberap kali, terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/20/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama;

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul

Tahun 2011-2015 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan

Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul

Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2014 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015;

17. Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan

Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah

Kabupaten Bantul;

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 9

18. Peraturan Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedure

Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul;

19. Peraturan Bupati Bantul Nomor 96 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015;

20. Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja

Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015;

21. Peraturan Bupati Bantul Nomor 78 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015;

22. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)

Nomor 914/07/DPPKAD/2015.

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 10

Bab 2

Perencanaan Kinerja

2.1 Rencana Strategis

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan tugas,

pokok dan tata kerja dijiwai dengan semangat dan komitmen melakukan pengelolaan

keuangan dan aset daerah di Pemerintah Kabupaten Bantul secara akuntabel, transparan,

profesional dan bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan good and clean goverment.

Berlandaskan atas semangat dan komitmen tersebut Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah berupaya mewujudkan sebagai berikut:

1. Terlaksananya pengelolaan keuangan daerah berdasarkan azas secara tertib, taat

pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan

bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat

untuk masyarakat; dan

2. Terlaksananya pengelolaan barang milik daerah berdasarkan azas fungsional,

kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian

nilai.

Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut diatas telah ditetapkan visi dan misi Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai pedoman seluruh jajaran Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan tugas, pokok dan

tata kerja untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan seperti yang tertuang dalam

Perubahan atas Rencana Stratejik tahun 2011-2015. Visi, misi dan tujuan tersebut telah

disesuaikan dengan sasaran daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul

Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kabupaten

Bantul Tahun 2011-2015. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

tersebut terdapat 48 sasaran Pemerintah Kabupaten Bantul, Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah bertanggungjawab atas terwujudnya sasaran ke-tiga dari tujuan

dan misi pertama yaitu “Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola

pemerintahan yang empatik” dengan arah kebijakan inventarisasi, klarifikasi dan penataan aset

daerah dan optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah. Adapun sasaran ke-tiga

Kabupaten Bantul adalah meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan

daerah dengan indikator kinerja adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan

Keuangan Keuangan Daerah.

Perubahan atas perencanaan stratejik yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan

sasaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kabupaten Bantul selama periode 5 tahun khususnya tahun 2014-2015, yang

harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan yang

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 11

diselaraskan dan diarahkan kebijakan pembangunan khususnya pada bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset daerah yang disesuaikan dengan sasaran yang ditetapkan.

Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut:

Sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dalam

pencapaian tujuan dan sasaran strategis yaitu dengan ditetapkan Indikator Kinerja Utama

(IKU). IKU (key performance indikator) memiliki peran dalam merubah sesuatu yang bersifat

normatif (sasaran strategis) menjadi definitif, terukur dan realitis. Berdasarkan Peraturan Bupati

Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor

16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun

2011-2015 dalam lampiran II huruj J ditetapkan IKU Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah. Berikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 2.1)

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran DPPKAD

Visi

Menjadi institusi yang

terpercaya dan handal

dalam tata kelola

keuangan dan aset daerah

Misi

Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang profesional, akuntabel, transparan dan taat pada aturan yang berlaku;

Meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka memperkuat sumber-sumber pendanaan belanja daerah

Tujuan

Terwujudnya pengelolaan

keuangan dan aset daerah yang akuntabel, transparan, efisien, efektif dan taat pada aturan yang berlaku dalam rangka mewujudkan clean and good government;

Terlaksananya optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah.

Sasaran

Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel;

Meningkatkan kemampuan keuangan daerah

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 12

Sasaran Indikator Kinerja Rumus

Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel

1 Opini BPK Opini Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK

2

Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan

(Realisasi belanja daerah per triwulan dibagi dengan alokasi belanja daerah per triwulan)X100%

3 Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

(Jumlah SKPD telah menerapkan SAP dibagi jumlah SKPD)X100%

4 Prosentase keakuratan data barang milik daerah

(Jumlahaset yang terinventarisirdibagijumlahasetkeseluruhan) x 100%

Meningkatkan kemampuan keuangan daerah

1 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah

((Pendapatan daerah tahun t dikurangi pendapatan daerah tahun t-1) dibagi pendapatan daerah tahun t-1))X100%

2 Derajat desentralisasi (Pendapatan asli daerah dibagi pendapatan daerah)X100%

3 Prosentase kemampuan keuangan daerah

(Pendapatan asli daerah dibagi belanja daerah)X100%

Capain atas Indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis pada kondisi awal (tahun

2013) yaitu pada saat dilakukan perubahan atas Rencana Strategis Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan target kondisi akhir dari rencana strategis

(tahun 2015) adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 2.2)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Awal

(Tahun 2011)

Target Akhir

(Tahun 2015)

Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel

1 Opini BPK WTP:1 WDP:2

2 1

2 Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan

% 85 85

3 Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

% 60 70

4 Prosentase keakuratan data barang milik daerah

% 70 75

Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama DPPKAD

Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Sasaran Strategis DPPKAD

Tabel 2.1

Tabel 2.2

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 13

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Awal

(Tahun 2011)

Target Akhir

(Tahun 2015)

Meningkatkan kemampuan keuangan daerah

1 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah

% 11,87 12,79

2 Derajat desentralisasi % 8,27 16,88

3 Prosentase kemampuan keuangan daerah % 8,06 35,65

2.2 Penetapan Kinerja

Dokumen penetapan kinerja (PK) merupakan suatu dokumen dokumen pernyataan kinerja

/kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan

target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi/satuan

organiasi dalam periode waktu satu tahun. Dokumen penetapan kinerja yang telah disusun

merupakan komitmen Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun sebagaimana yang telah tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara

Kepala DPPKAD sebagai pihak pertama sebagai penerima amanah dengan Bupati Bantul

sebagai pihak ke-dua selaku pemberi amanah yang telah ditandatangani oleh kedua pihak

pada tanggal 29 Januari 2015.

Gambar 2.2 Dokumen Perjanjian Kerja DPPKAD Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 14

Dalam dokumen penetapan kinerja tersebut memuat pernyataan penetapan kinerja aparatur,

sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama serta target kinerja yang ingin dicapai juga

memuat anggaran belanja langsung yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis.

Penyusunan PK DPPKAD berdasarkan pada Perubahan Rencana Strategis DPPKAD,

Rencana Kinerja DPPKAD tahun 2015, IKU DPPKAD sebagaimana dalam pada lampiran J

pada Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015. Penetapan Kinerja tahun 2015

merupakan tahun terakhir Perubahan Rencana Strategis DPPKAD sehingga capaian kinerja

tahun 2015 tersebut mencerminkan capaian akhir Rencana Startegis DPPKAD tahun 2011-

2015. Penetapan Kinerja DPPKAD tahun 2015 sebagai berikut: (lihat Tabel 2.3)

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

1.

Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel

1 Opini BPK RI atas LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2014

WTP=1 WDP=2

1

2 Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan

Persen 85

3 Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Persen 80

4 Prosentase keakuratan data barang milik daerah

Persen 90

2.

Meningkatkan kemampuan keuangan daerah

1 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah

Persen 10,02

2 Derajat desentralisasi Persen 16,82

3 Prosentase kemampuan keuangan daerah

Persen 15,79

2.3 Program Untuk Pencapaian Sasaran

Dalam rangka mencapai target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen

Perjanjian Kinerja DPPKAD tahun 2015 membutuhkan anggaran belanja langsung semula

sebesar Rp10.438.587.540,00 setelah Perubahan APBD Kabupaten Bantul tahun 2015

menjadi sebesar Rp11.205.963.490,00. Anggaran tersebut dibutuh oleh DPPKAD untuk

melaksanakan program pokok/utama yang berjumlah enam program dengan 67 kegiatan.

Adapun rincian program dan kegiatan pokok/utama beserta pagu anggaran belanja langsung

per sasaran strategis dan per indikator kinerja adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 2.4)

Penetapan Kinerja (PK) DPPKAD Tahun 2015

Tabel 2.3

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 15

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SASARAN PROGRAM

ANGGARAN

Sebelum Perubahan

Setelah Perubahan

Men

ing

katk

an

kem

am

pu

an

pen

gelo

laan

keu

an

gan

dan

keka

yaan

dae

rah

Opini Pemeriksaan BPK

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

50.405.000 43.405.000

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

2.188.036.320 2.245.522.320

Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota

59.039.000 63.039.000

Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

43.366.000 43.366.000

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 2.340.846.320 2.395.332.320

Persentase penyerapan anggaran (belanja daerah) sesua dengan alokasi

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

525.730.200 543.205.200

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 525.730.200 543.205.200

Persentase SKPD yang menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

155.610.000 175.985.000

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 155.610.000 175.985.000

Persentase keakuratan data barang milik daerah

Program Pengelolaan Barang Daerah 1.979.386.550 2.061.886.550

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 1.979.386.550 2.061.886.550

Pagu Anggaran Belanja Langsung Sasaran I

5.001.573.070 5.176.409.070

Men

ing

katk

an

kem

am

pu

an

keu

an

gan

daera

h

Prosentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

548.479.200 610.425.200

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 548.479.200 610.425.200

Derajat Desentralisasi

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

3.632.655.750

4.279.787.700

Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

45.196.450 45.196.450

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 3.677.852.200 4.324.984.150

Persentase Kemampuan Keuangan Daerah

Program pengembangan data/informasi/statistik daerah

82.862.500 82.862.500

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

1.127.820.570 1.011.282.570

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 1.210.683.070 1.094.145.070

Pagu Anggaran Belanja Langsung Sasaran II

5.437.014.470 6.029.554.420

Pagu Anggaran Belanja Langsung Sasaran I dan II

10.438.587.540

11.205.963.490

Pagu Anggaran Belanja Langsung per Sasaran dan per Indikator Kinerja Tahun 2015

Tabel 2.4

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 16

Bab 3

Akuntabilitas Kinerja

Agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang diselenggarakan oleh Pemerintah saat ini

adalah perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen yang berfokus pada peningkatan

akuntabilitas serta peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Akuntabilitas

merupakan perwujudan kewajiban organisasi perangkat daerah (OPD) untuk

mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang

dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah satu OPD di lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang mengemban amanah melaksanakan tata kelola pada

bidang pendapatan, keuangan dan aset daerah berkewajiban mempertanggungjawabkan atas

anggaran belanja langsung yang dialokasikan untuk terlaksananya berbagai program dan kegiatan

sebagai upaya pencapaian target indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis yang

ditetapkan dalam dokumen Perubahan Rencana Strategis DPPKAD tahun 2011-2015 dan Rencana

Kinerja DPPKAD tahun 2015 dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja. Sebagai landasan

penyusunan laporan akuntabilitas kinerja adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Laporan akuntabilitas kinerja memberi informasi tentang tingkat pencapaian target indikator dari

masing-masing sasaran yang telah disepakati oleh Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah selaku penerima amanah dengan Bupati Bantul sebagai pemberi

amanah sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kinerja. Capaian kinerja diukur dengan

membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen PK

DPPKAD dengan realisasi. Pengukuran atas capaian kinerja tersebut mempergunakan skala nilai

peringkat kinerja sebagai berikut:

No Interval Nilai

Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Kode

1 ≥ 90,1 Sangat Baik

2 75,1 ≤ 90 Tinggi

3 65,1 ≤ 75 Sedang

Tabel 3.5 Skala Penilaian Realisasi Kinerja

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 17

No Interval Nilai

Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Kode

4 50,1 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

Selama periode tahun 2015 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah

melaksanakan ketugasan pada urusan rumah tangga pemerintahan daerah dan tugas

pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang tercermin

dengan pencapaian atas indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja DPPKAD tahun 2015 dan lampiran J

pada Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015. Capain atas IKU DPPKAD adalah

sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian Katagori

1 Opini BPK RI atas LKPD Kab. Bantul WTP : 1 WDP : 2

1 1 100,00

2 Persentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwula

% 85,00 85,75 100,89

3 Persentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

% 90 90 100,00

4 Persentase kekakuratan data barang daerah

% 80 80 100,00

5 Persentase pertumbuhan pendapatan daerah

% 10,43 7,20 69,00

6 Derajat desentralisasi % 17,54 19,74 112,53

7 Persentase kemampuan keuangan daerah

% 15,41 20,54 133,32

Sumber : DPPKAD, 2015, data diolah

Catatan:

Capaian IKU nomor satu berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014 merupakan

Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) DPPKAD Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 18

capaian kinerja tahun 2014 yang memperoleh penilaian pada tahun 2015 sedangkan

realisasi atas IKU pada tahun 2015 baru dapat diperoleh pada tahun 2016.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Keberhasilan capaian dari sasaran I meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah

yang transparan dan akuntabel terukur dari empat indikator kinerja dengan katagori capaian

Sangat Baik yaitu sebagai berikut:

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) merupakan produk akhir dari proses akuntansi

yang telah dilakukan sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul 2014 yang memuat Laporan

Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan

(CALK) yang disusun berdasar Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). LKPD Kabupatan Bantul

tahun 2014 disusun oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dimulai pada bulan Januari 2015 dengan

Sangat

Baik,

85.71

Sedang,

14.29

Sasaran 1

Meningkatkan kualitas pengelolaan

keuangan daerah yang transparan

dan akuntabel

1. Opini BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul

Gambar 3.3

Pencapaian IKU DPPKAD Tahun 2015

Dari hasil pengukuran capaian atas

ke-tujuh indikator kinerja utama

tersebut diatas dapat disimpulkan

bahwa enam indikator kinerja utama

Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah

menunjukkan katagori Sangat Baik

dengan persentase capaian diatas

90,01% dan hanya satu indikator

kinerja utama dengan katagori

realisasi capaian Sedang dengan nilai

persentase sebesar 69,00%.

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 19

menggabungkan laporan-laporan keuangan seluruh SKPD dan laporan keuangan PPKD terdiri

LRA, neraca dan CALK. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul tahun 2014

disampaikan oleh

Sekretaris Daerah selaku koordinator

pengelolaan keuangan daerah

disampaikan kepada Bupati Bantul

selaku pemegang kekuasaan atas

keuangan daerah dalam rangka

memenuhi pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD. Paling lambat

tiga bulan atau pada tanggal 30

Maret 2015 LKPD Kabupaten Bantul

telah disampaikan oleh Bupati Bantul

kepada Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK). Sebelum diserahkan ke BPK,

LKPD terlebih dahulu di reviuw oleh

Inpsektorat Kabupaten Bantul.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada tanggal 28 Mei 2015 BPK telah menerbitkan opini Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf penjelas atas LKPD Kabupaten Bantul tahun

2014. Pemberian opini WTP tersebut sebagai bentuk apresiasi dari BPK RI atas hasil

pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul telah menyajikan

kewajaran informasi sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah, kecukupan pengungkapan,

kepatuhan terhadap peraturan perundangserta efektifitas sistem pengendalian intern.

Indikator Kinerja Utama Capaian Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD (tahun 2015)

Realisasi Capaian Kinerja RPJMD

s/d tahun 2015

Target Realisasi %

Realisasi

Opini BPK RI atas LKPD Kab. Bantul TA 2014 (WTP : 1 dan WDP : 2)

1 1 1 100 1 100

Sumber data : DPPKAD Tahun 2015

Selama periode tahun 2010 s/d tahun 2015 Badan Pemeriksa Keuangan telah menerbitkan hasil

pemeriksaan keuangan atas LKPD Kabupaten Bantul tahun 2009, LKPD Kabupaten Bantul

tahun 2010, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2011, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2012, LKPD

Kabupaten Bantul Tahun 2013 dan LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2014 sebagai berikut:

Gambar 3.4 Penyerahan LKPD Kab. Bantul tahun 2014

Tabel 3.7 Target dan Realisasi Indikator Kinerja

Opini BPK RI atas LKPD Pemerintah Kabupaten Bantul

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 20

Tahun Opini Penjelasan

2011 WDP

2012 WDP Perhatian khusus penggunaan langsung dana Jamkesos, Penatausahaan dana bergulir, pemberdayaan ekonomi keluarga miskin (PEKM) dan adanya selisih nilai aset tetap hasil inventarisasi yang tidak dapat dijelaskan

2013 WTP Penyajian Investasi Non Permanen (dan bergulir) dan penyajian belanja bantuan keuangan alokasi dana desa

2014 WTP Masih adanya dana alokasi desa yang belum dipertanggungjawabkan, belum dilakukan verifikasi Piutang PBB dan aset tetap belum seluruhnya disajikan dengan informasi yang lengkap dan jelas

2015 WTP

Pengelolaan aset tetap yang belum memadai serta pencatatan dan pelaporan aset yang belum ditunjang sistem pengendalian yang memadai, pengembalian dana hibah Persiba belum memiliki dasar penerimaan yang sah, penggunaan ADD tahun 2012 belum ada laporan pertanggungjawaban dan belum digunakan dana pengadaan tanah atau masih tersimpan dalam SPD

Sumber data : DPPKAD tahun 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berkomitmen untuk mewujudkan

akuntabilitas dalam tata kelola keuangan daerah dari tahap perencanaan, penatausahaan dan

pelaporan keuangan daerah sebagai salah satu upaya mempertahankan opini WTP dengan

terlaksananya program-program sebagai berikut:

1. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan jumlah dua kegiatan;

2. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah 24

kegiatan;

3. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah dengan satu

kegiatan; dan

4. Program penataan peraturan perundang-undangan dengan satu kegiatan.

Upaya yang telah dilakukan oleh DPPKAD selama tahun 2015 dalam mempersiapkan LKPD

Kabupaten Bantul tahun 2015/tahun 2016 agar dapat memenuhi kriteria kesesuaian dengan

SAP, kecukupan pengungkapan, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

antara lain sebagai berikut:

Telah dilaksanakan penyusunan rancangan peraturan daerah/peraturan bupati tentang

APBD/Penjabaran APBD yang ditetapkan menjadi peraturan daerah/peraturan bupati

tentang APBD/Penjabaran APBD sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu paling lambat

tanggal 31 Desember tahun anggaran sebelumnya. Peraturan daerah/peraturan bupati

Tabel 3.8 Opini BPK terhadap LKPD Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2011 - 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 21

tentang APBD/perubahan APBD dipergunakan sebagai pedoman penerimaan dan

pengeluaran penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi

daerah dan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat serta sebagai landasan

operasional SKPD dalam melaksanakan program-program dan kegiatan-kegiatan, yaitu

sebagai berikut:

1. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016 dengan Lembaran

Daerah Nomor 17 Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2015;

2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 96 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul Tahun 2015 pada

Berita Daerah Nomor 96 Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2015;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 dengan lembaran

daerah Nomor 13 Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 21 Oktober 2015; dan

4. Peraturan Bupati Bantul Nomor 78 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul Tahun

2015 ditetapkan pada tanggal 21 Oktober 2015.

Sebagai pedoman SKPD dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang

tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul

tahun anggaran 2016 secara tertib administrasi telah disusun dan ditetapkan peraturan

bupati sebagai berikut:

1. Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2015 tentang Standarisasi Harga

Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Bantul ditetapkan pada tanggal 18

Desember 2015 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2016; dan

2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 93 Tahun 2015 tentang Kebijakan dan Pedoman

Pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016.

3. Telah disusun rancangan peraturan bupati Bantul tentang Tata Cara Pemberian

dan Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga, rancangan tersebut sudah

dikirim ke Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul untuk dilakukan

kajian. Rancangan tersebut disusun sebagai pengganti Peraturan Bupati Bantul

Nomor 8 Tahun 2011 perlu dilakukan perubahan dengan diberlakukannya

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahaun 2006.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul tahun

anggaran 2014, telah disusun rancangan peraturan daerah/peraturan bupati tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014 yang ditetapkan menjadi

sebagai berikut:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 09 Tahun 2015 tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 ditetapkan pada

tanggal 30 Juli 2015;

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 22

2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 63 Tahun 2015 tentang Penjabaran

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 ditetapkan pada

tanggal 30 Juli 2015.

Telah disampaikan informasi keuangan daerah (IKD) dalam bentuk hard dan soft copy ke

Kementerian Keuangan sebagai penyelenggaran SIKD (Sistem Informasi Keuangan

Daerah) dengan tepat waktu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 04/PMK.07/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Informasi Keuangan Daerah

yamg meliputi APBD, Perubahan APBD, Laporan Realisasi APBD Semester I, Laporan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas

Pembantuan.

Pada tanggal 28 Desember 2015 telah diselenggarakan sosialisasi peraturan Bupati

Bantul Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul

bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamya. Peserta acara sosialisasi ini

adalah seluruh pengelola keuangan SKPD dan sebagai narasumber adalah Kepala

Bidang Akuntansi yang menyampaikan materi tentang penerapan pengelolaan keuangan

daerah berbasis akrual berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015;

Telah diselenggarakan

rapat koordinasi

penyusunan laporan

keuangan tahun 2015 dan

evaluasi terhadap laporan

keuangan tahun 2014

berbasis akrual yang

dihadiri seluruh pembuat

neraca SKPD pada

tanggal 11 Maret 2015

bertempat di gedung Induk

Lantai 3 Kabupaten Bantul

dengan pendampingan

BPKP Provinsi DIY;

Standar Operating Prosedure (SOP) merupakan aspek yang penting dalan tata kelola

keuangan daerah, tahun 2015 telah dilaksanakan indentifikasi, perumusan, dan

penyusunan atas evaluasi pelaksanaan SOP DPPKAD yang ditetapkan dengan Keputusan

Bupati Bantul Nomor 900/536 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Keputusan Bupati

Bantul Nomor 2018 Tahun 2012 tentang Standar Operasinal Prosedur pada Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dengan jumlah

113 SOP terdiri sebagai berikut:

1. Pengelolaan keuangan daerah sebanyak 27 SOP;

2. Pengelolaan pendapatan daerah (pajak daerah) sebanyak 57 SOP;

3. Pengelolaan barang milik daerah sebanyak 9 SOP;

Gambar 3.5 Rakor Penyusunan Laporan Keuangan Daerah, tgl 11 Maret 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 23

4. Administratif DPPKAD sebanyak 20 SOP.

Penataan sistem penyelesaian kerugian daerah telah dilaksanakan kegiatan Tuntutan

Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR). Tahun 2015 telah disetorkan ke kas

daerah kerugian daerah sebesar Rp191.381.700,00 (data sementara per 31 Desember

2015, sebelum dilakukan audit oleh BPK RI). Selain itu kegiatan TP-TGR juga telah

menyusun dua laporan yaitu Laporan Kegiatan Majelis Pertimbangan TP-TGR Semester II

Tahun 2014 dan Laporan Kegiatan Majelis Pertimbangan TP-TGR Semester I Tahun

2015. Laporan ini disampaikan kepada Gubernur DIY dengan tembusan disampaikan

kepada BPK RI Perwakilan Provinsi DIY, Bupati Bantul, dan Anggota Majelis

Pertimbangan TP-TGR Kabupaten Bantul.

Terlaksananya tata kelola keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

yang terintegrasinya seluruh fungsi dari fungsi penganggaran, fungsi penatausahaan

keuangan daerah sampai dengan fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan daerah

dengan mempergunakan

sistem informasi keuangan

daerah yaitu aplikasi Simda

Keuangan Daerah

(Simkeuda) dari BPKP

Perwakilan Provinsi DIY.

Tahun 2015 Simda

Keuangan Daerah yang

dipergunakan adalah versi

2.7 release 3 merupakan

Simda Keuangan Daerah

yang telah berbasis akrual. Pada tanggal 17 Maret 2015 bertempat di Ruang Simda

Keuangan Daerah DPPKAD diikuti oleh seluruh admin simda keuangan daerah

didampingi oleh Perwakilan BPKP Propinsi DIY telah dilaksanakan proses mapping simda

akrual tahun 2015. Proses mapping tersebut dilakukan antara akun atau rekening

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011, dengan akun

yang diatur dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor

64 Tahun 2013 tentang

Penerapan Standart

Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual pada Pemerintahan Daerah.

Gambar 3.6 Aplikasi Simda Keuangan Daerah Versi 2.7

Gambar 3.7 Mapping Simda Akrual 2015, tgl 17 Maret 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 24

Selain itu dalam rangka

meningkatan pemahaman

pelaksanaan akrual basis dalam

Simda Keuangan daerah

khususnya entry pendapatan telah

dilaksanakan pendampingan oleh

BPKP Perwakilan Propinsi DIY

pada tanggal 12 dan 13 Oktober

2015 bertempat di ruang rapat

DPPKAD lantai 2 dengan peserta

seluruh SKPD penghasil.

Telah disusun modul analisa standar belanja (ASB) sebagai instrumen bagi seluruh SKPD

dalam memberi penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk

melaksanakan suatu kegiatan. Sehingga SKPD dalam mengusulkan kegiatan merupakan

usulan yang paling ekonomis, efisien, dan efektif.

Penyusunan ASB dilaksanakan

dengan pendampingan dari Biro

Organisasi Provinsi DIY antara lain

telah dilaksanakan dua kali pelatihan

teknis penyusunan analisa standar

belanja yang diikuti oleh perwakilan

dari seluruh SKPD di lingkungan

Pmemerintah Kabupaten Bantul yaitu

pada tanggal 8 Mei 2015 dan 9 Juli

2015 bertempat di Gedung Induk

Lantai 3 Sayap Barat Kompleks

Parasamya yang dihadiri oleh semua

pegawai di jajaran Bidang Anggaran

DPPKAD, perwakilan dari BAPPEDA,

Bagian Hukum dan Bagian

Organisasi Sekretariat Daerah

Kabupaten Bantul. Melalui pelatihan

ini diharapkan SKPD dapat

menyusun ASB sebagai dasar dalam

menyusun Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) SKPD.

Gambar 3.9 Pendampingan Penyusunan ASB, tgl 8 Mei 2015

Gambar 3.10 Pelatihan Teknis Penyusunan ASB, tgl 9 Juli 2015

Gambar 3.8 Pendampingan dan peningkatan pemahaman pelaksanaan akrual basis oleh BPKP Perwakilan Provinsi DIY

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 25

ASB yang telah disusun tahun 2015 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3. 9)

No Modul ASB Tujuan

1 SBU : 01 Monitoring evaluasi program dan kegiatan

Untuk melakukan monitoring dan evaluasi program pada setiap SKPD oleh SKPD yang bersangkutan

2 SBU : 02 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Untuk menyusun laporan kinerja SKPD (LAKIP, Konsep LKPJ, Konsep LPPD)

3 SBU : 03 Penerbitan Majalah/Jurnal/Booklet Untuk memberikan informasi kepada Publik bagi SKPD yang memiliki tugas pokok dan fungsi tersebut

4 SBU : 04 Workshop - Rapat Kerja Merupakan forum untuk memperoleh masukan, rekomendasi dan solusi dari sebuah permasalahan

5 SBU : 05 Bimbingan teknis untuk masyarakat (Pelajar/Mahasiswa/Masyarakat)

Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat umum dalam bidang tertentu

6 SBU : 06 Bimbingan teknis untuk PNS, petugas atau yang disetarakan

Menambah wawasan/pengetahuan dan bekal ketrampilan terbatas untuk melaksanakan tugas tertentu, diklat ini dapat dilaksanakan oleh SKPD

7 SBU : 07 Pameran/Promosi Untuk melakukan promosi produk unggulan daerah dan bursa kerja

8 SBU : 08 Penilaian Angka Kredit Melakukan penilaian terhadap kinerja pemangku jabatan fungsional

9 SBU : 09 Penyebaran Informasi Melalui Media

Penyebarluasan informasi kepada kalayak/kalangan tertentu maupun untuk masyarakat bersifat umum

10 SBU : 10 Penerapan SPM Terjadinya sinkronisasi SPM di SKPD

Sumber data : Bidang Anggaran DPPKAD, tahun 2015

Tersajinya berbagai informasi tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah sebagai

rencana aksi daerah tentang transparansi pengelolaan anggaran daerah sesuai dengan

Instruksi Mendagri Nomor 188.52/1797/SJ tentang Peningkatan Transparansi Pengelolaan

Anggaran Daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul berkewajiban menyampaikan

informasi keuangan Pemerintah Daerah kepada masyarakat. Kewajiban tersebut telah

dilaksanakan melalui pengelolaan website resmi Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah yang menyajikan menu konten dengan nama “Transparansi

Pengelolaan Anggaran Daerah”. Tahun 2015 melalui menu konten tersebut telah

dipublikasikan data mutakhir keuangan daerah yang meliputi 12 jenis dokumen, yaitu

Tabel 3.9

Rekapitulasi Analisa Standar Belanja Umum Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 26

Ringkasan RKA-SKPD; Ringkasan

RKA-PPKD; Rancangan Perda

tentang APBD; Perda tentang APBD;

Rancangan Perda tentang

Perubahan APBD; Peraturan Daerah

tentang Perubahan APBD;

Ringkasan DPA-SKPD; Ringkasan

DPA-PPKD; Laporan Realisasi

Anggaran (LRA) seluruh SKPD;

Laporan Realisasi Anggaran Pejabat

Pengelola Keuangan Daerah (LRA-PPKD); Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD)

yang sudah audit; Opini atas Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD).

Telah dilaksanakan pelatihan system informasi akuntansi bagi Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) pada tanggal 13 s/d 17 April 2015 bertempat di Gedung Induk Lantai III

Kompleks Parasamya Kabupaten Bantul, peserta pelatihan adalah perwakilan dari seluruh

UPT (Unit Pelayanan Teknis) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantu l yang berjumlah 27

Puskesmas. Masing-masing

Puskesmas mengirim dua orang

sebagai pengelola keuangan untuk

mengikuti pelatihan yang

berlangsung selama lima hari

dengan pendampingan dari BPKP

Perwakilan Provinsi DIY

dilaksanakan sebagai upaya

mendukung meningkatkan kualitas

kinerja pelayanan publik di bidang kesehatan serta mewujudkan transparasi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan BLUD.

Pengelola keuangan SKPD termasuk bendahara pengeluaran memiliki peranan yang

sangat penting dan strategis dalam pengelolaan keuangan SKPD, sehingga dipandang

perlu diberikan peningkatan kemampuan dalam administrasi pengelolaan keuangan

SKPD khususnya pengelolaan keuangan dengan mempergunakan Simda Keuangan

Daerah. Dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelola keuangan SKPD di

lingkungan Kabupaten Bantul telah dilaksanakan pembinaan secara rutin dalam bentuk

rapat koordinasi yang terselenggara sebagai berikut:

1. Tanggal 2 Februari 2015 bertempat di Gedung Induk lantai 3 Komplek

Parasamya yang dihadiri seluruh bendahara dinas/instansi di Kabupaten Bantul

dilaksanakan acara Sosialisasi Simda Keuangan Versi 2.7 (Penatausahaan

Keuangan Daerah). Materi yang disampaikan pelaksanaan pengelolaan

keuangan daerah berbasis akrual.

Gambar 3.11 Website DPPKAD

Gambar 3.12 Pelatihan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) BLUD

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 27

2. Tanggal 3 Desember 2015 bertempat ruang rapat bidang Perbendaharaan

DPPKAD telah dilaksanakan rapat koordinasi pembahasan format

penatausahaan keuangan dengan menggunakan simda keuangan daerah tahun

2016. Penatausahaan yang dimaksud adalah dalam hal format penomoran SPP

dan SPM. Adapun format penulisan penomoran SPP dan SPM tahun 2015 dan

tahun 2016

Selain itu juga telah melaksanakan rapat koordinasi bersama SKPD yang mengalami

permasalahan dalam mempertanggungjawabkan keuangan SKPD. Hasil yang telah

dicapai dari kegiatan fasilitasi dan pembinaan pengelola keuangan SKPD adalah

berkurangnya kesalahan SKPD dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan

anggaran belanja SKPD.

Upaya-upaya tersebut dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah untuk mewujudkan faktor pendukung dari aspek sumber daya manusia dan

kelembagaan, sistem informasi keuangan daerah, kelengkapan regulasi dan kepatuhan

sebagai upaya mempertahankan opini WTP atas LKPD Kabupaten Bantul sehingga

Pemerintah Kabupaten Bantul dapat meraih kembali opini WTP.

Anggaran kas ini dipergunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup sebagai

perkiraan arus kas masuk dari pendapatan daerah untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran

sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA/DPPA SKPD yang telah

disahkan sebagai perkiraan arus kas keluar. Selain itu anggaran kas juga berfungsi sebagai

alat kontrol dan pengendalian atas kinerja keuangan daerah dan manajemen kas dari mulai

perencanaan sampai dengan pelaporan tentang aliran kas. Penyerapan anggaran belanja

daerah perlu dilakukan pengontrolan melalui manajemen kas guna menghindari pembayaran

belanja daerah yang tidak tepat waktu sehingga pemanfaatan kas daerah dapat lebih optimal.

Berdasarkan anggaran kas penyerapan atas anggaran belanja daerah dengan ketersediaan

dana yang diatur setiap triwulan ditargetkan sebesar 85%.

Indikator ini menunjukkan baik tidaknya perencanaan yang dibuat oleh SKPD dalam

penyerapan anggaran belanja daerah khususnya penyerapan belanja langsung, karena

penyerapan belanja langsung oleh SKPD yang sesuai dengan dengan alokasi yang diatur

dalam anggaran kas menunjukkan perencanaan yang baik dimana kegiatan-kegiatan

dilaksanakan oleh SKPD sesuai dengan jadwal atau alokasi penarikan dana yang tercatum

dalam masing-masing DPA/DPPA SKPD. Penyerapan belanja daerah setiap triwulan selama

tahun 2015 disajikan sebagai berikut: (lihat grafik 3.13 dan Tabel 3.10)

2. Penyerapan anggaran belanja daerah sesuai

dengan alokasi per triwulan

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 28

Melalui indikator tersebut

menunjukkan baik tidaknya

perencanaan yang dibuat oleh

SKPD dalam penyerapan anggaran

belanja daerah khususnya

penyerapan belanja langsung,

karena penyerapan belanja

langsung oleh SKPD yang sesuai

dengan dengan alokasi yang diatur

dalam anggaran kas menunjukkan

perencanaan yang baik dimana

kegiatan-kegiatan telah

dilaksanakan oleh SKPD sesuai

dengan jadwal atau alokasi

penarikan dana yang tercantum

dalam masing-masing DPA/DPPA SKPD. Penyerapan belanja daerah setiap triwulan selama

tahun 2015 disajikan sebagai berikut: (lihat grafik 3.10 dan Tabel 3.9)

Grafik 3.13 Perbandingan Realisasi Belanja Daerah dengan Ketersediaan Dana per Triwulan Tahun 2015

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

793,184

438,238

561,443

386,393

197,199

426,025

578,983

666,575

Alokasi Realisasi

Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015, data sementara belum diaudit BPK, diolah

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 29

Uraian

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahun 2015

Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %

Belanja Tidak Langsung

576.126

156.592

27,18

143.247 236.046 164,78 408.949 394.879 96,56 201.585

380.406

188,71 1.329.907 1.167.923 87,82

Belanja Langsung

217.058

40.607

18,71

294.990 189.979 64,40 152.494 184.104 120,73 184.808

286.169

154,85 849.350 700.859 82,52

Jumlah

793.184

197.199 24,86

438.238

426.025 97,21 561.443 578.983 103,12 386.393

666.575 172,51 2.179.257 1.868.781 85,75

Sumber data : Simda Keuangan Daerah per Desember 2015 (data sementara sebelum diaudit BPK)

Tabel 3.10

Pemerintah Kabupaten Bantul Rencana dan Realisasi Penarikan Belanja Daerah per Triwulan

Tahun 2015

Dalam Jutaan Rupiah

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 30

Dari tabel sebagaimana tersebut diatas menunjukkan realisasi penyerapan anggaran belanja

daerah tahun 2015 sebesar 85,75% atau anggaran belanja daerah sebesar

Rp2.179.257.337.075,00 terserap sebesar Rp1.868.781.438.261,00 terdiri dari sebagai

berikut:

1. Penyerapan atas belanja langsung sebesar 82,52% atau sebesar

Rp700.858.906.490,00 dari total anggaran belanja langsung sebesar

Rp849.350.353.843,00; dan

2. Penyerapan atas belanja tidak langsung sebesar 87,82% atau sebesar

Rp1.329.906.983.232,00 dari total anggaran belanja tidak langsung sebesar

Rp1.167.922.531.771,00 .

Capaian atas kinerja persentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi

anggaran kas telah sesuai dengan target yang ditetapkan bahkan capaiannya melebihi 100%

yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.11)

Indikator Kinerja Utama Capaian Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD (tahun 2015)

Realisasi Capaian Kinerja RPJMD

s/d tahun 2015

Target Realisasi %

Realisasi

Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi anggaran kas

89,43 85,00 85,75 100,89 85 100,89

Sumber data : Simda Keuangan per 31 Desember 2015, data sementara sebelum diaudit BPK, diolah

Capaian atas indikator kinerja ini telah didukung dengan terlaksananya program peningkatan

dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dengan terselenggaranya tujuh kegiatan.

Selama tahun 2015 kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut:

Telah dilaksanakan pencermatan dan penerbitan DPA/DPPA SKPD sebanyak 63 DPA

dan 63 DPPA SKPD. DPA/DPPA SKPD.

Telah menyusun dua buku anggaran kas yaitu buku anggaran kas berdasarkan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 dan buku anggaran kas berdasarkan

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015. Anggaran kas

ini dipergunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup sebagai perkiraan arus

kas masuk dari pendapatan daerah untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai

dengan rencana penarikan dana seperti yang tercantum dalam DPA/DPPA SKPD yang

telah disahkan sebagai perkiraan arus kas keluar.

Tabel 3.11 Capaian Kinerja Indikator Persentase Penyerapan Anggaran

Belanja Daerah sesuai dengan Alokasi Anggaran Kas

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 31

Telah diterbitkan sebanyak 652 SPD untuk 59 SKPD dan Pejabat Pengelola Keuangan

Daerah (PPKD) dengan jumlah dana yang disediakan sebesar Rp2,354.535.832.107,19.

Rincian SPD berserta dana yang telah disediakan untuk masing-masing kelompok belanja

daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.12.)

No Uraian Jumlah

SPD Rupiah

1 Belanja Tidak Langsung 177 796.123.115.955,00

2 Belanja Tidak Langsung Non Gaji 164 534.270.917.277,43

3 Belanja Langsung 237 835.325.165.843,00

4 Pembiayaan Daerah 74 188.816.633.031,76

Jumlah 652 2.354.535.832.107,19

Sumber Data : Bidang Anggaran per 31 Desember 2015

Telah dilaksanakan atas pengujian dan penelitian kebenaran dan kelengkapan dokumen

berupa SPM dan kelengkatan lainnya yang telah diajukan oleh seluruh SKPD/Unit Kerja

dan PPKD dengan diterbitkan SP2D yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.13)

No U r a i a n SP2D Nilai SP2D (Rupiah)

1 SP2D UP 58 15.052.012.229

2 SP2D GU 753 123.997.753.379

3 SP2D TU 179 17.614.648.467

4 SP2D Nihil 237 29.590.863.341

5 SP2D LS B/J 2532 422.186.627.412

6 SP2D LS BTL dan Pembiayaan 5730 1.277.036.036.227

Jumlah 9489 1.885.477.941.055

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, per 31 Desember 2015

Telah dilaksanakan kegiatan fasilitasi penyaluran belanja tidak langsung yang

dianggarkan pada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) kepada penerima

sebesar Rp197.514.108.280,00 dan menfasilitasi penyaluran pengeluaran pembiayaan

Tabel 3.13 Rekapitulasi Penerbitan SP2D

Tahun 2015

Tabel 3.12 Rekapitulasi Penerbitan Surat Penyediaan Dana

(SPD) Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 32

daerah yang dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan daerah PPKD sebesar

Rp33.496.500.000,00. Rincian penyaluran belanja tidak langsung dan pengeluaran

pembiayaan daerah yang dianggarkan pada DPPKAD selaku PPKD selama tahun 2015

adalah sebagai berikut: (lihat tabel 3.14 dan tabel 3.15)

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Bertambah/(Berkurang)

Rupiah %

Belanja Hibah 30.955.590.500,00 30.311.590.500,00 (644.000.000,00) 97,92

Belanja Bantuan Sosial 18.391.950.000,00 17.453.300.000,00 (938.650.000,00) 94,90

Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

11.177.432.740,00 11.177.422.633,00 (10.107,00) 100,00

Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

138.297.392.912,00 137.955.724.509,00 (341.668.403,00) 99,75

Belanja Tidak Terduga 17.531.754.023,43 616.070.638,00 (16.915.683.385,43) 3,51

Jumlah 216.354.120.175,43 197.514.108.280,00 (18.840.011.895,43) 91,29

Sumber data : Simda Keuangan Daerah PPKD, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Bertambah/(Berkurang)

Rupiah %

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

25.600.000.000,00 25.600.000.000,00 0,00 100,00

Dana Bergulir 10.411.000.000,00 7.896.500.000,00 (2.514.500.000,00) 75,85

Jumlah 36.011.000.000,00 33.496.500.000,00 (2.514.500.000,00) 93,02

Sumber data : Simda Keuangan Daerah PPKD, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)

Tabel 3.14 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung PPKD

Tahun 2015

Tabel 3.15 Anggaran dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 33

Selain itu juga telah dilaksanakan penyaluran belanja bantuan sosial yang diterima

dalam bentuk tunai oleh penerima dengan besaran dibawah Rp1.000.000,00 yaitu

antara lain sebagai berikut:

Tanggal 7 Dsemeber 2015 bertempat di

Sekretariat DPPKAD telah disalurkan

bantuan sosial pembangunan MCK

sebesar Rp900.000,00 setiap kepala

keluarga dengan jumlah penerima

bantuan sebanyak 64 kepala keluarga dari

kecamatan Sanden, kecamatan

Banguntapan, kecamatan Jetis,

kecamatan Sewon, kecamatan Pleret,

kecamatan Pandak, kecamatan Imogiri

dan kecamatan Pajangan.

Tanggal 8 Desember 2015

bertempat di ruang Sekeretariat

DPPKAD dilaksanakan

pencairan bantuan sosial

dengan peruntukkan

pembangunan lantai dengan

penerima bantuan sebanyak 32

kepala keluarga dengan

besaran bantuan sebesar

Rp750.000,00 setiap kepala

keluarga.

Tanggal 2 Desember 2015

bertempat di ruang pertemuan

lantai 2 Dinas Sosial Kompleks

Perkantoran Manding telah

dilaksanakan penyaluran

bantuan sosial bagi Wanita

Rawan Sosial Ekonomi peserta

Program Keluarga Harapan

(WRSE-PKH) dengan jumlah

penerima bantuan 140 wanita

yang berstatus janda kategori

rawan secara sosial dan

Gambar 3.15 Penyaluran Bantuan Sosial Lantainisasi

Gambar 3.14 Penyaluran Bantuan Sosial Pembangunan MCK

Gambar 3.16 Penyaluran Bantuan WRSE-PKH

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 34

ekonomi dengan besaran bantuan sebesar Rp1.000.000,00. Bantuan tersebut

diberikan untuk dipergunakan sebagai modal usaha sesuai dengan proposal yang

telah diajukan ke Bupati Bantul melalui Dinas Sosial.

Rekonsiliasi belanja SKPD dilaksanakan dengan mencocokkan data belanja langsung dan

belanja tidak langsung dari masing-masing SKPD dengan data belanja langsung dan belanja

tidak langsung dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang

dilaksanakan setiap triwulan. Melalui rekonsiliasi ini telah tersaji data belanja langsung dan

belanja tidak langsung yang akurat dari masing-masing SKPD dari segi pertanggungjawaban

atas anggaran belanja, SP2D yang telah diterbitkan oleh Kuasa Bendahara Umum Daerah

maupun laporan realisasi penyerapan. Selain itu kegiatan ini juga telah melaksanakan

pemantauan terhadap penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015 dengan SKPD

pengelola DAK.

Berdasarkan manajemen kas dapat dipeoleh informasi keuangan daerah dengan menilai atas

penyerapan anggaran belanja daerah setiap triwulan dibandingkan dengan anggaran belanja

daerah yang telah ditetapkan dalam anggaran kas setiap triwulan. Sehingga capaian atas indikator

ini belum dapat menunjukkan kinerja yang baik atas penyerapan anggaran belanja daerah karena

penyerapan belanja langsung dan belanja tidak langsung tidak sesuai dengan alokasi yang diatur

dalam anggaran kas.

Kondisi alokasi dan penyerapan anggaran belanja daerah baik anggaran belanja tidak langsung

maupun anggaran belanja langsung setiap triwulan tahun 2015 disajikan pada grafik 3.17 diatas,

grafik 3.18 dan grafik 3.19 yaitu sebagai berikut:

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

793,184

438,238

561,443

386,393

197,199

426,025

578,983

666,575

Alokasi Realisasi

Grafik 3.17 Penyerapan Belanja Daerah dengan Ketersediaan

Dana per Triwulan Tahun 2015

Tahun 2015 anggaran belanja

daerah yang dialokasikan pada

triwulan I lebih besar/tinggi

daripada anggaran belanja

daerah yang dialokasikan pada

triwulan II, III dan triwulan IV,

sedang pada triwulan I

penyerapan atas belanja daerah

justru menunjukkan penyerapan

yang paling rendah daripada

penyerapan pada triwulan II, III

dan penyerapan belanja

tertinggi justru pada triwulan IV

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 35

Grafik sebagaimana tersebut diatas memberi informasi selama tahun 2015 kinerja atas penyerapan

belanja daerah baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung tidak sesuai dengan alokasi

yang diatur dalam angggaran kas setiap triwulan. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai

permasalahan-permasalahan.

Permasalahan:

1. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana anggaran kurang matang sehingga dalam

pelaksanaan anggarannya membutuhkan waktu untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian

termasuk sering melakukan revisi atas dokumen pelaksanaan anggaran (DPA);

2. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana penarikan dana tidak seuai dengana

pelaksanaan jadwal pelakanaan kegiatan sehingga terdapat kebiasaan SKPD memiliki

kecenderungan pengalokasian terhadap penarikan dana pada triwulan I lebih besar

dibanding dengan triwulan berikutnya;

3. Adanya kehati-hatian dalam proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang

mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan pengadaannya yang berpengaruh

terhadap penyerapan anggaran belanja langsung;

4. Lemahnya koordinasi antara perencanaan dan pelaksanaan anggaran terutama untuk

kegiatan pembangunan;

5. Keterlambatan penerimaan petunjuk teknis untuk pelaksanaan kegiatan yang bersumber

dari dana alokasi khusus; dan

6. Penyerapan belanja tidak langsung (kecuali belanja pegawai) belum sesuai dengan rencana

penarikan yang diatur dalam anggaran kas dan DPA/DPPA PPKD, dikarenakan penyaluran

belanja hibah kepada kelompok masyarakat dan penyaluran belanja bantuan sosial kepada

masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pemberkasan administrasi

sebagai salah satu persyaratan mengakibatkan penyerapan belanja hibah dan belanja

bantuan sosial dilaksanakan pada akhir tahun.

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

576,126

143,247

408,949

201,585 156,592

236,046

394,879 380,406

Alokasi Anggaran Realisasi

Grafik 3.18 Penyerapan Anggaran Belanja

Tidak Lansung per Triwulan

Tahun 2015

Tabel 3.19 Penyerapan Belanja Langsung

per Triwulan Tahun 2015

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

217,058

294,990

152,494

184,808

40,607

189,979

184,104

286,169

Alokasi Anggaran Realisasi

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 36

Solusi:

Solusi sebagai upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan menumpuknya

penyerapan belanja daerah pada akhir tahun yaitu sebagai berikut:

1. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana penarikan dana untuk satu tahun anggaran

dirinci untuk tiap bulan per jenis belanja sebagai alat untuk menantau pelaksanaan kegiatan;

2. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap SKPD/Unit Kerja yang memiliki

penyerapan anggaran dengan deviasi tinggi antara realisasi dengan alokasi anggaran setiap

triwulannya;

3. Kesesuaian penyerapan belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan telah

dipergunakan sebagai salah satu indikator untuk mengevaluasi kinerja SKPD di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bantul;

4. SKPD penanggungjawab teknis atas penyaluran belanja hibah dan belanja bantuan sosial

dalam melaksanakan pemberkasan persyaratan administrasi lebih awal dilaksanakan

sehingga pengajuan kepada DPPKAD selaku PPKD sesuai dengan alokasi yang diatur

dalam anggaran kas; dan

Penyusunan laporan keuangan daerah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,

realisasi anggaran, posisi arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat

bagi para kinerja keuangan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi

sumber daya. Laporan keuangan daerah yang disusun tersebut dilaksanakan dengan cara

menggabungkan laporan-laporan keuangan yang disusun oleh seluruh etintas akuntansi atau

seluruh SKPD yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan

keuangan. Entitas akuntansi atau SKPD sebagai pengguna anggaran/barang berkewajiban

menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan

anggaran/barang yang dikelolanya kepada etintas pelaporan. Adapun laporan keuangan yang

dikirim setiap bulan oleh etintas akuntansi adalah neraca dan laporan SPJ (Surat

Pertanggungjawaban) fungsional. Neraca yang disusun oleh seluruh entitas akuntansi diteliti

kembali oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan pendampingan

dari perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan membandingkan antara neraca dengan data dari Simda Keuangan

Daerah dan data yang dibuat oleh pengurus barang.

3. Persentase SKPD yang Telah Menerapkan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 37

Capaian indikator kinerja persentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) telah memenuhi target yang ditetapkan bahkan melebihi target dengan tingkat

capaian melebihi 100% katagori SANGAT BAIK, yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.16)

Indikator Kinerja Utama Capaian Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD (tahun 2015)

Realisasi Capaian Kinerja RPJMD

s/d tahun 2015

Target

Realisasi

% Realisasi

Persentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

90 90 90 100,00 90 100,00

Capaian atas indikator kinerja persentase SKPD yang telah menerapkan standar akuntansi

pemerintah didukung terlaksananya program peningkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan daerah dengan terselenggaranya dua kegiatan. Selama tahun 2015 upaya-upaya yang

telah dilaksanakan untuk mendukung tercapai atas indikator kinerja prosentase SKPD telah

menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah, antara lain sebagai berikut:

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64

tentang Penerapapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah

Daerah maka perlu dilaksanakan penyempurnaan atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 72

Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul. Tahun 2015

telah ditetapkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul diundangkan di Bantul pada tanggal 21 Oktober

2015 sebagai pengganti Peraturan Bupati Bantul Nomor 72 Tahun 2014 tentang Kebijakan

Laporan keuangan yang disusun oleh

SKPD dengan akuntabel/benar, 54,

90%

Laporan keuangan yang disusun oleh

SKPD belum dengan

akuntabel/benar, 6, 10%

Tabel 3.16 Capaian Persentase SKPD yang Telah Menerapkan Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP)

Selama tahun 2015 terdapat 6

etintas akuntansi dari 60 etintas

akuntansi yang menyusun

laporan keuangan berupa

neraca belum benar.

Prosentase SKPD telah

menerapkan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP)

sebagaimana gambar grafik

diatas (lihat gambar grafik

3.17).

Grafik 3.19 Penerapan SAP pada SKPD Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 38

Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014

Nomor 72) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;

Tanggal 28 Desember 2015 telah diselenggarakan sosialisasi peraturan Bupati Bantul

Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul

bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamya. Peserta acara sosialisasi ini

adalah seluruh pengelola keuangan SKPD dan sebagai narasumber adalah Kepala

Bidang Akuntansi yang menyampaikan materi tentang penerapan pengelolaan keuangan

daerah berbasis akrual berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015.

Melalui acara sosialisasi ini diharapkan komponen laporan keuangan berbasis akrual

dapat berjalan dan laporan keuangan yang disusun dapat benar diperlukan adanya

kerjasama antara pembuat neraca, bendahara barang, bendahara penerima, bendahara

pengeluaran dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dalam menyajikan

kebenaran dari masing-masing laporan.

Telah dilaksanakan

pendampingan (coaching

clinic) pembuatan laporan

keuangan berupa neraca

atau Laporan Realisasi

Anggaran (LRA)

Dinas/Instansi se

Kabupaten Bantul secara

rutin setiap bulannya

selama tahun 2015

dengan kerjasama dengan

Badan Pengawasan

Keuangan dan

Pembangunan (BPKP)

Perwakilan Propinsi DIY. Melalui pendampingan ini telah tersusun laporan keuangan

berupa neraca dari seluruh SKPD dengan benar dan akuntabel sehingga

Permasalahan:

1. Masih terdapat beberapa SKPD dalam menyusun neraca SKPD dilakukan oleh bendahara

pengeluaran;

2. Kurang koordinasi antara penyusun neraca dan pengurus barang sehingga data aset yang

disajikan dalam neraca tidak sama dengan data aset yang dilaporkan oleh pengurus

barang.

Solusi:

1. Pemisahan ketugasan antara penyusun neraca dan bendahara pengeluaran;

2. Meningkatkan koordinasi dalam entitas akuntansi antara penyusun neraca dan pengurus

barang sehingga ada kesamaan data aset yang disajikan dalam neraca dan laporan aset;

Gambar 3.20 Pendampingan BPKP dalam Penyusunan Neraca Dinas/Instansi di Ruang Rapat DPPKAD

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 39

3. Petugas penyusun neraca dalam etintas akuntansi tidak hanya 1 (satu) penyusun neraca

diharapkan ke depan penyusunan neraca dilakukan oleh 2 (dua) petugas penyusun

neraca;

4. Pelaksanaan pendampingan penyusunan neraca dinas/instansi oleh Perwakilan BPKP

Provinsi DIY lebih intensif dilaksanakan.

5. Diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan standar akuntansi berbasis akrual.

Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam pasal 156

ayat (1) disebutkan bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang

dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan

milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, dengan

demikian prosentase keakuratan data barang milik daerah merupakan salah satu indikator

kinerja dari sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan

akuntabel.

Sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab DPPKAD sebagai pembantu pengelola BMD

yaitu mengkoordinir pengelolaan BMD yang ada pada masing-masing SKPD dan membantu

pengelola BMD dalam melaksanakan kewenangannya maka dalam rangka mendapatkan data

aset daerah Kabupaten Bantul sesuai dengan kondisi riil telah dilaksanakan program

pengelolaan barang daerah yaitu dengan melaksanakan kegiatan penatausahaan aset daerah

yang meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi dan pelaporan aset daerah. Setiap SKPD atau

Unit Kerja selaku pengguna barang atau kuasa pengguna barang harus melakukan

penatausahaan aset atas aset daerah yang berada di bawah penguasaannya. Hasil dari proses

pembukuan dan inventarisasi oleh pengguna barang atau kuasa pengguna barang menyusun

pelaporan aset daerah dengan menyajikan informasi terkait aset daerah pada waktu tertentu

yaitu laporan semesteran dan laporan tahunan disampaikan kepada Bupati Bantul melalui

Pengelola Barang Daerah. Laporan-laporan barang daerah yang disusun oleh pengguna/kuasa

pengguna barang dihimpun oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

selaku pembantu pengelola barang daerah menjadi Laporan Barang Milik Daerah Daerah yang

dipergunakan sebagai bahan penyusunan neraca Pemerintah Daerah. Wewenang dan

tanggungjawab DPPKAD sebagai pembantu pengelola BMD yaitu mengkoordinir pengelolaan

BMD yang ada pada masing-masing SKPD dan membantu pengelola BMD dalam melaksanakan

Pada saat laporan kinerja DPPKAD tahun 2015 disusun, laporan barang milik daerah Kabupaten

Bantul tahun 2015 sedang dalam proses penyusunan laporan BMD sebagai dasar penyusunan

neraca Pemerintah Kabupaten Bantul. Penyusunan laporan BMD dilakukan dengan

menggabungkan seluruh laporan aset dari seluruh SKPD/Unit Kerja berdasarkan Kartu

4. Persentase Keakuratan Data Barang Milik Daerah

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 40

Inventaris Barang (KIB) A-F dengan Buku Inventarisasi (BI). Pengukuran kinerja persentase

keakuratan barang milik daerah dilakukan dengan membandingkan data aset daerah setelah

daudit oleh BPK dengan data aset dari bidang Aset Daerah pada tahun 2014 yaitu sebagai

berikut: (lihat Tabel 3.17)

No Uraian

Data Aset Tetap Selisih

Neraca (setelah audit)

Bidang Aset Rupiah %

1 Tanah

121.908.411.118

125.853.759.878

(3.945.348.760) -3,24

2 Peralatan dan Mesin

349.219.098.977

373.482.917.051

(24.263.818.074)

-6,95

3 Gedung dan bangunan

1.065.637.462.080

1.072.854.175.756

(7.216.713.677)

-0,68

4 Jalan, jaringan dan irigrasi

1.507.407.780.931

1.506.658.775.052

749.005.880

0,05

5 Aset tetap lainnya

69.558.102.154

66.537.926.091

3.020.176.064 4,34

Jumlah

3.113.730.855.260

3.145.387.553.828

(31.656.698.568) -1,02

Sumber data : DPPKAD tahun 2015

Tahun 2014 data aset yang disajikan pada neraca setelah diaudit BPK RI pada tahun 2015

terdapat selisih lebih sebesar Rp31.656.698.568,00 atau 1,02% dari data aset yang dihimpun

oleh Bidang Aset DPPKAD. Selisih tersebut menginformasikan belum akuratnya data aset yang

telah disusun melalui pelaksanaan program pengelolaan barang milik daerah. Sehingga capaian

atas indikator kinerja akurasi data barang milik daerah adalah sebegai berikut: (lihat Tabel 3.18)

Indikator Kinerja Utama

Capaian Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD (tahun 2015)

Realisasi Capaian Kinerja RPJMD

s/d tahun 2015

Target Realisasi %

Realisasi

Akurasi data barang milik daerah

72,96 85,00 85,00 100,00 85,00 85,00

Tabel 3.17 Barang Milik Daerah Berdasarkan Neraca Kab. Bantul

dan Data dari Bidang Aset DPPKAD Tahun 2014

Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Akurasi Data BMD tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 41

Capaian indikator kinerja ini sudah sesuai dengan target, keberhasilan ini didukung

terlaksananya program pengelolaan barang daerah dengan sebelas kegiatan. Selama tahun

2015 dalam rangka mewujudkan capaian indikator kinerja ini telah dilaksanakan berbagai upaya

yaitu sebagai berikut:

Telah dilaksanakan workshop pengurus barang guna meningkatkan

pemahaman/pengetahuan pengurus barang seluruh SKPD/Unit Kerja dalam mengelola

barang daerah sehingga diharapkan seluruh pengurus barang di semua SKPD dalam

melaksanakan ketugasan dapat lebih kapabel untuk menunjang keberhasilan pengelolaan

barang milik daerah secara tertib, efektif, efisien dan taat pada aturan yang berlaku.

Workshop tersebut diselenggarakan

pada tanggal 9 s/d 11 Juni 2015

dengan tema workshop Pengurus

Barang untuk mewujudkan laporan

barang milik daerah yang

akuntabel yang diselenggarakan di

Gedung Induk Lantai 3 Komplek

Parasamya Kabupaten Bantul

dengan peserta sebanyak 279

pengurus barang dari jajaran sekolah

dasar (SD) se Kabupaten Bantul.

Tujuan workshop tersebut adalah meningkatkan pemahaman pengurus barang Sekolah

Dasar dalam mengelola barang milik daerah yang ada di masing-masing sekolah dasar

secara tertib administrasi, tertib hukum dan tertib fisik. Acara workshop Pengurus Barang

ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul bapak Drs. Riyantono, M.Si.

Narasumber acara ini adalah Sekretaris DPPKAD yang menyampaikan materi tentang

manajemen barang milik daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun

2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara dan narasumber dari Inspektorat

Kabupaten Bantul menjelaskan tentang pengamanan barang milik daerah sebagai

kegiatan/tindakan pengendalian dan penertiban dalam upaya pengurusan barang milik

daerah secara fisik, administrasi dan tindakan hukum.

Terwujudnya pengelolaan barang milik daerah secara akurat, cepat, efisien dan efektif

serta menciptakan transparansi kebijakan pengelolaan barang milik daerah dengan

mempergunakan sistem informasi manajemen yang komprehensif dan handal, yaitu

dengan mempergunakan Simda BMD yang dibuat oleh BPKP. Penggunaan aplikasi Simda

BMD dilaksanakan melalui kerjasama antara Pemerintah

Kabupaten Bantul dengan BPKP Perwakilan Propinsi DIY sejak tahun 2012. Tahun 2015

telah diperoleh database aset/barang milik daerah pada aplikasi Simda BMD berdasarkan

Gambar 3.21 Workshop Pengurus Barang Sekolah Dasar, tgl 9-11 Juni 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 42

KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB

E dan KIB F yang merupakan

gabungan dari 281 sekolah dasar

dan 17 UPT, 60 SKPD, 28

Puskesmas, 47 SMP dan 34

SMA/SMK sehingga kedepan

akan memberi kemudahan dalam

pelaporan penatausahaan

barang milik daerah.

Dalam rangka meningkatan keakuratan data barang milik daerah, tahun 2015 Pemerintah

Kabupaten Bantul telah mnyelenggarakan kegiatan sensus barang milik daerah di semua

SKPD/Unit Kerja terdiri dari 60 SKPD, 28 Puskesmas, 47 SMP dan 34 SMA/SMK serta

melaksanakan sensus ulang atas barang milik daerah seluruh sekolah dasar dan UPT

PPD se Kabupaten Bantul yang berjumlah 281 sekolah dasar dan 17 UPT PPD.

Pelaksanaan sensus ulang terhadap sekolah dasar dan UPT dikarenakan sensus barang

milik daerah di seluruh jajaran SKPD/Unit Kerja termasuk sekolah dasar dan UPT PPD

harus dilaksanakan dalam satu waktu tertentu (dalam tahun yang sama), padahal pada

tahun 2014 telah dilaksanakan sensus barang milik daerah di seluruh sekolah dasar dan

seluruh UPT PPD. Sebagai pedoman pelaksanaan sensus adalah Peraturan Bupati

Bantul Nomor 37 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Sensus Barang

Milik Daerah. Sensus barang milik daerah tahun 2015 dilaksanakan secara serentak dari

tanggal 18 Agustus 2015 s/d minggu I (pertama) bulan November 2015.

Tim sensus barang milik daerah

Pemerintah Kabupaten Bantul dibagi

menjadi beberapa kelompok. Masing-

masing kelompok tim sensus BMD

terdiri 5-6 orang telah melaksanakan

sensus barang milik daerah di

SKPD/Unik Kerja sesuai dengan

jadwal yang ditetapkan dengan

melakukan verifikasi atas laporan saldo

akhir Barang Milik Daerah per 31

Desember 2014 dan Laporan

Mutasi Semester I (pertama) tahun 2015; mencermati dan membenahi laporan terkait

dengan temuan BPK pada tahun sebelumnya antara lain catatan BMD dalam KIB A-KIB F

yang belum disertai dengan kode barang, masih banyak tahun perolehan belum

dicantumkan; melaksanakan cek fisik atas keberadaan BMD yang tertulis dalam laporan

KIB A-F dan BI.

Gambar 3.22 Aplikasi Simda Barang Milik Daerah

Gambar 3.23 Sensus BMD di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kab. Bantul

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 43

Data barang milik daerah yang telah disensus oleh Tim Sensus maka SKPD/Unit Kerja

melakukan koreksi terhadap laporan barang milik daerah yang dituangkan dalam berita

acara yang ditandatangai oleh pengguna/kuasa pengguna barang dengan diketahui oleh

Tim Sensus BMD. Berdasarkan berita acara hasil sensus tersebut ditemukan barang milik

daerah yang belum tercatat sebanyak Rp26.549.399.053,00 dan barang milik daerah yang

belum diketemukan sebesar Rp4.489.689.909,00 dengan rincian sebagai berikut: (lihat

Tabel 3.19)

No Uraian Jumlah (Rupiah)

BMD belum dicatat BMD belum diketemukan

1 Kib A (Tanah)

- -

2 Kib B (Peralatan dan mesin)

14.565.479.188 944.701.141

3 Kib C (Gedung dan bangunan)

7.123.084.240 559.000.000

4 Kib D (Jalan, jaringan dan irigasi)

268.371.783 415.317.650

5 Kib E (Aset tetap laiinya)

3.489.033.842 2.570.671.119

6 Kib F (Kontruksi dalam pengerjaan)

1.103.430.000 -

Jumlah

26.549.399.053 4.489.689.909

Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015

Sensus BMD menghasilkan data BMD dengan rincian disajikan pada tabel sebagai

berikut: (lihat Tabel 3.20)

Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015

No Uraian Jumlah (Rupiah)

1 Kib A (Tanah)

122.181.717.333

2 Kib B (Peralatan dan mesin)

395.161.769.133

3 Kib C (Gedung dan bangunan)

1.011.945.561.798

4 Kib D (Jalan, jaringan dan irigasi)

1.506.956.225.985

5 Kib E (Aset tetap laiinya)

62.233.232.148

6 Kib F (Kontruksi dalam pengerjaan)

3.228.199.450

Jumlah

3.101.706.705.846

Tabel 3.19 Jumlah Barang Milik Daerah yang Belum Tercatat dan

Diketemukan Hasil Sensus BMD Tahun 2015

Tabel 3.20 Data BMD Hasil Sensus

Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 44

Telah disusun Rencana Kebutuhan BMD (RKBMD) tahun 2016, Rencana Kebutuhan

Pemeliharaan BMD (RKPBMD) tahun 2016, Daftar Kebutuhan BMD (DKBMD) tahun

2015, Daftar Kebutuhan Pemeliharaan BMD (DKPBMD) tahun 2016, Laporan Mutasi

Semester II tahun 2014, Laporan Mutasi Semester I tahun 2015, dan Laporan BMD tahun

2014.

Sebagai hasil inventarisasi barang milik daerah berdasarkan daftar rekapitulasi inventaris

yang dibuat dan dilaporkan dari seluruh SKPD (60 SKPD) dan unit kerja (120 unit kerja)

sebagai pengguna barang secara periodik yaitu semesteran dan tahunan dalam bentuk

laporan, telah tersusun daftar rekapitulasi barang milik daerahPemerintah Kabupaten

Bantul tahun 2014 dan daftar rekapitulasi barang milik daerah Pemerintah Kabupaten

Bantul Semester I Tahun 2015.

Telah disusun daftar pengadaan barang milik daerah tahun 2014 yang disusun dengan

menggunakan laporan seluruh SKPD/unit kerja tentang pengadaan barang milik daerah

tahun 2014 dengan dana yang bersumber dari APBD maupun non APBD yang dilengkapi

dokumen pengadaan barang dari seluruh SKPD/unit kerja. Laporan atas hasil pengadaan

barang daerah dari masing-masing pengguna/kuasa pengguna barang selama tahun 2014

berdasarkan ketentuan dalam pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah maka status pengguna barang milik

daerah ditetapkan oleh Bupati yaitu dengan ditetapkan Keputusan Bupati Bantul Nomor

392 Tahun 2015 tentang Status Pengguna Barang Milik Daerah Kabupaten Bantul Tahun

2014.

Salah satu pengelolaan Aset daerah adalah penghapusan dan pemindahtanganan.

Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik Daerah dari daftar barang dengan

menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan

Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan/atau Pengelola Barang dari tanggung

jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.

Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Daerah sebagai tindak

lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan

sebagai modal Pemerintah. Untuk aset yang sudah lama dan tidak dapat digunakan

secara optimal lagi oleh pemerintah daerah, aset tersebut dapat dilakukan penghapusan,

selain itu secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dihapus, karena

biaya operasional dan pemeliharaannya lebih besar dari manfaat yang diperoleh. Selama

tahun 2015 telah diterbitkan 19 Surat Keputusan Bupati Bantul tentang penghapusan

barang milik daerah berupa bangunan gedung yang tidak memenuhi syarat

teknis/kebutuhan ruang untuk peningkatan pelayanan dan akan dibangun kembali dan

beberapa kendaraan dinas dan barang inventaris dari daftar barang milik daerah.

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 45

Kegiatan penghapusan telah menyelenggarakan pemindahtangan melalui perantara

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta dengan menjual

secara lelang di muka umum barang inventaris barang milik Pemerintah Kabupaten Bantul

berupa 10 unit kendaraan bermotor roda empat, 46 unit kendaraan roda dua dan 13 unit

kendaraan roda enam. Pendapatan asli daerah yang diperoleh dari hasil penjualan aset

daerah yang tidak dipisahkan sebesar Rp844.934.170,00 terdiri dari sebagai berikut:

1. Penjualan peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai sebesar

Rp31.150.000,00;

2. Penjualan kendaraan dinas roda dua sebesar Rp41.214.070,00;

3. Penjualan kendaraan dinas roda dua sebesar Rp473.096.100,00;

4. Penjualan bahan-bahan bekas bangunan sebesar Rp74.224.000,00;dan

5. Penjualan hasil peternakan sebesar Rp225.250.000,00

Dari pentaan aset diperoleh data barang milik daerah yang telah dipinjampakaikan kepada

instansi vertikal tahun 2015 yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.21)

No Jenis Barang Milik Daerah Jumlah

1 Gedung dan Bangunan 4

2 Kendaraan dinas roda 4 10

3 Kendaraan dinas roda 2 15

4 Peralatan dan mesin 131

Jumlah 160

. Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015

Pada tahun 2015 telah disewakan barang milik daerah berupa tanah dan bangunan

kepada pihak ke-tiga dengan ditetapkan Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 481 tahun

2014 tentang penyewaan tanah dan gedung eks Transito kepada PT Bantul Jaya dan

Keputusan Bupati Bantul Nomor 522 tahun 2015 tentang penyewaan sebagain tanah di

Gambar 3.24 Barang Milik Daerah yang diusulkan penghapusan

Tabel 3.18 Daftar BMD yang dipinjampakaikan

s/d Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 46

Kompleks Perkantoran Manding Pemerintah Kabupaten Bantul kepada PT BPD DIY.

Sampai tahun 2015 barang milik daerah berupa tanah dan gedung yang disewakan

kepada pihak ke-tiga yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.22)

No Pemohon Tanah dan Bangunan Pemanfaatan Jangka waktu

sewa

1 SMP Unggulan Aisyiah Bantul

Gedung Eks Dikmenof SMP Unggulan Aisyiah Bantul

15 Juni 2012 s/d 14 Juni 2017

2 PT Bantul Jaya Utama

Tanah dan gedung eks Transito Kab. Bantul

Mess Persiba 2 April 2015 s/d 1

April 2016

3 PT BPD DIY Tanah di kompleks Perkantoran Manding

Kantor Kas BPD DIY Cabang Bantul

14 Desember 2015 s/d 13 Desember

2020

Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015

Pemanfaatan barang milik daerah melalui penyewaan barang milik daerah atas tanah

dan/atau bangunan dengan pihak ke-tiga sebagaimana pada tabel diatas, tahun 2015

telah disetor biaya sewa ke Kas Daerah tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp8.550.000,00

dari PT Bantul Jaya Utama dan tanggal 11 Desember 2015 sebesar Rp15.000.000,00 dari

BPD DIY.

Telah dilaksanakan pengamanan dokumen pemilikan barang milik daerah, sesuai dengan

ketugasan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai

pembantu pengelola barang milik daerah dan Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD)

dengan menyimpan seluruh bukti kepemilikan tanah dan/atau bangunan Pemerintah

Daerah dan bukti kepemilikan kendaraan dinas/operasional. Sebagai titik berat kegiatan

ini adalah penertiban/pengamanan secara fisik dan administratif sehingga barang milik

daerah dapat dipergunakan/dimanfaatkan secara optimal serta terhindar dari

penyerobotan, pengambil alihan atau klaim dari pihak lain. Tahun 2015 kegiatan ini telah

melakukan pengamanan atas bukti kepemilikan tanah sebanyak 249 sertifikat disimpan di

deposit box pada Bank Pembangunan daerah DIY Cabang Bantul. Sedang pengamanan

atas dokumen kepemilikan kendaraan dinas/operasional sampai dengan tahun 2015

sebanyak 1.671 BPKB telah disimpan oleh Bidang Aset DPPKAD, adapun rincian

kepemilikan kendaraan dinas adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.23.)

Tabel 3.22 Daftar Tanah dan Gedung Pemda yang Disewakan

s.d Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 47

No Uraian Jumlah

1 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 6 46

2 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 4 323

3 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 3 42

4 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2 1260

Jumlah BPKB Kendaraan Dinas 1671

Sumber data : Bidang Aset DPPKAD tahun 2015

Permasalahan :

Opiini WTP atas LKPD yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten Bantul selama tiga tahun

berturut-turut dengan paragraf penjelasan antara lain tentang tata kelola aset tetap yang belum

memadai. Penyebab belum memadai tata kelola aset tetap yaitu sebagai berikut:

1. Masih terdapat beberapa SKPD/Unit Kerja belum menganggap pengurusan barang milik

daerah sebagai hal penting dan menjadi prioritas;

2. Masih terdapat beberapa pengguna barang/kuasa pengguna barang yang kurang

memahami tentang pentingnya pengelolaan barang daerah dibawah kekuasaannya

secara tertib sesuai aturan yang berlaku, sehingga laporan aset yang disajikan kurang

akurat berdampak atas kekauratan laporan barang milik daerah sebagai dasar

penyusunan neraca Kabupaten Bantul;

3. Dokumen barang milik daerah sebagaian tidak ada;

4. Keterbatasan SDM pengelola barang milik daerah pada SKPD/Unit Kerja;

5. Belum dilaksanakan secara keseluruhan pengelolaan barang milik daerah dengan

memperggunakan Simda BMD, sehingga penatausahaan barang milik daerah masih

dilaksanakan secara manual yang memakan waktu yang lama dan menjadi tidak efisien;

6. Simda BMD belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Solusi :

1. Membangun komitem seluruh kepala SKPD/Unit Kerja sebagai pengguna/kuasa

pengguna barang daerah berserta seluruh jajarannya untuk melakukan tata kelola aset

daerah dibawah kekuasaan secara tertib adminsitrasi;

2. Ketepatan dan kebenaran laporan BMD telah dipergunakan sebagai salah satu

indikator kinerja untuk mengevaluasi kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Bantul;

Tabel 3.23 Daftar Dokumen Kepemilikan Kendaraan

Dinas/Operasional s/d Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 48

3. Tata kelola aset daerah dari perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan

dan akuntansi barang daerah dilaksanakan dengan menggunakan Simda BMD;

4. Meningkatkan tunjangan pengurus barang milik daerah;

5. Memberikan sanksi bagi SKPD/Unit Kerja yang belum menyampaikan laporan BMD

semesteran/tahunan berupa penundaan pencairan uang persediaan (UP);

6. Melaksanakan inventarisasi dan sensus barang milik daerah secara mandiri di masing-

masing SKPD/Unit Kerja; dan

7. Dalam meningkatkan keterbatasan SDM pengelola BMD antara lain melaksanakan

secara rutin workshop pengurus barang.

Capain ke tiga indikator kinerja dari sasaran II menunjukkan dua indikator kinerja dengan katagori

capain SANGAT BAIK dan satu indikator kinerja dengan katagori capaian SEDANG. Capaian

atas ke tiga indikator kinerja dari sasaran meningkatkan kemampuan keuangan daerah adalah

sebagai berikut:

Indikator persentase pertumbuhan pendapatan daerah dipergunakan untuk menginformasikan

kinerja atas pendapatan daerah, tahun 2015 pertumbuhan pendapatan daerah ditargetkan

memiliki pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 9,97% atau tahun 2015 pendapatan daerah

ditargetkan bertambah sebesar Rp180.812.298.588,89 dari target pendapatan daerah tahun

2014. Tahun 2015 pertumbuhan pendapatan daerah yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten

Bantul menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan persentase pertumbuhan pendapatan

daerah sebesar 7,20% atau pendapatan daerah yang telah dicapai tahun 2015 menunjukkan

adanya peningkatan atau bertambah sebesar Rp130.571.506.086,48 dari pendapatan daerah

yang telah dicapai tahun 2014. Pertumbuhan pendapatan daerah baik target dan realisasi tahun

2015 disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.24)

Sasaran IIMeningkatkan kemampuan

keuangan daerah

1. Persentase Pertumbuhan Pendapatan

Daerah

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 49

Uraian

Tahun 2014 Tahun 2015 Pertumbuhan Pendapatan Daerah

Target Realisasi Target Realisasi Target Rupiah

Target %

Realisasi Rupiah

Realisasi %

Pendapatan Asli Daerah

288.038,73 357.411,06 335.797,05 383.889,90 47.758,32 16,58 26.478,84 7,41

Dana Perimbangan

1.042.578,60 1.036.632,90 1.054.209,87 1.041.842,46 11.631,27 1,12 5.209,56 0,50

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

402.629,81 419.873,18 524.052,52 518.756,28 121.422,70 30,16 98.883,10 23,55

Jumlah Pendapatan Daerah

1.733.247,14 1.813.917,14 1.914.059,44 1.944.488,65 180.812,30 10,43 130.571,51 7,20

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per Januari 2015 (sebelum diaudit BPK RI)

Tabel sebagaimana tersebut diatas menunjukkan tahun 2015 sumber-sumber pendapatan daerah

baik target maupun realisasi memilki pertumbuhan yang positif. Dari ke-tiga sumber pandapatan

daerah tersebut, lain-lain pendapatan daerah yang sah menunjukkan pertumbuhan pendapatan

yang tertinggi dengan tingkat presentase sebesar 23,55%. Pertumbuhan pendapatan selanjutnya

dari pendapatan asli daerah dengan persentase pertumbuhan pendapatan sebesar 7,41%. Sedang

pertumbuhan pendapatan terendah dari dana perimbangan dengan persentase pertumbuhan

pendapatan sebesar 0,50%.

Capaian atas indikator kinerja persentase pertumbuhan pendapatan daerah sebagai berikut: (lihat

tabel 3.25)

Indikator Kinerja Utama

Capaian

Tahun

2014

Tahun 2015

Target

Akhir

RPJMD

(tahun

2015)

Realisasi

Capaian

Kinerja

RPJMD

s/d tahun

2015

Target Realisasi

%

Realisasi

Persentase pertumbuhan pendapatan daerah

19,43 10,43 7,20 69,00 10,43 69,00

Capaian atas indikator kinerja ini sebesar 69% katagori SEDANG, tidak tercapainya target indikator

kinerja persentase pertumbuhan pendapatan daerah dipengaruhi oleh target bertambahnya

Tabel 3.24 Pertumbuhan Pendapatan Daerah

Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2015

Dalam jutaan Rupiah

Tabel 3.25 Capaian Indikator

Persentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 50

pendapatan daerah tahun 2015 lebih besar daripada bertambahnya pendapatan daerah yang telah

dicapai tahun 2015. Selain itu juga dipengaruhi oleh sebagai berikut:

1. Tahun 2015 pendapatan asli daerah ditargetkan bertambah sebesar Rp47.758.321.988,20

atau meningkat sebesar 16,58% dari target tahun 2014, sedang realisasi pendapatan asli

daerah bertambah sebesar sebesar Rp26.478.841.427,66 atau meningkat 7,41% dari

realisasi tahun 2014. Pertumbuhan sumber-sumber pendapatan asli daerah disajikan

pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.26)

dalam Jutaan Rupiah

Uraian

Tahun 2014 Tahun 2015 Pertumbuhan Pendapatan Daerah

Target Realisasi Target Realisasi Target Rupiah

Target %

Realisasi Rupiah

Realisasi %

Pendapatan Pajak Daerah

77.892

99.558

93.710

123.257

15.818

20,31

23.699 23,80

Hasil Retribusi Daerah

26.470

26.005

19.765

22.840

(6.705) -25,33

(3.164)

-12,17

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

12.639

12.643

18.373

18.380

5.735

45,38

5.736 45,37

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

171.038

219.204

203.949

219.413

32.911

19,24

208 0,09

Jumlah Pendapatan Asli Daerah

288.039

357.411

335.797

383.890

47.758

16,58

26.479 7,41

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 sebelum diaudit BPK

Tabel tersebut diatas diperoleh informasi bahwa dari ke empat sumber pendapatan asli

daerah terdapat satu sumber pendapatan asli daerah yang dicapai tidak sesuai dengan

yang ditargetkan yaitu persentase pertumbuhan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

tahun 2015 ditargetkan mengalami kenaikan sebesar 19,24% atau bertambah sebesar

Rp32.911.156.650,00 dari target tahun 2014, sedang pertumbuhan pendapatan dari lain-

lain pendapatan asli daerah yang sah yang dicapai tahun 2015 mengalami peningkatan

hanya sebesar 0,09% atau hanya bertambah sebesar Rp208.141.430,00.

2. Tahun 2015 pendapatan dana perimbangan ditargetkan bertambah sebesar

Rp11.631.273.006,00 atau meningkat sebesar 1,12% dari target tahun 2014, sedang

realisasi pendapatan dana perimbangan bertambah sebesar sebesar Rp5.209.562.203,00

atau meningkat 0,50% dari realisasi tahun 2014. Pertumbuhan pendapatan dari sumber-

sumber dana perimbangan disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.27)

Tabel 3.26 Pertumbuhan Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah

Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 51

dalam jutaan Rupiah

Uraian

Tahun 2014 Tahun 2015 Pertumbuhan Pendapatan Daerah

Target Realisasi Target Realisasi Target Rupiah

Target %

Realisasi

Rupiah

Realisasi %

Bagi Hasli Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

32.412

26.466

36.186

26.632

3.774

11,64

166 0,63

Dana Alokasi Umum

949.252

949.252

942.851

942.851

(6.401) -0,67

(6.401)

-0,67

Dana Alokasi Khusus

60.914

60.914

75.173

72.360

14.259 23,41

11.445

18,79

Jumlah Pendapatan Dana Perimbangan

1.042.579

1.036.633

1.054.210

1.041.842

11.631

1,12

5.210 0,50

Sumber data : Simda Keuangan per 31 Desember 2015, data sementara sebelum diaudit

Ke tiga sumber pendapatan dana perimbangan menunjukkan target bertambahnya

masing-masing sumber-sumber dana perimbangan tidak tercapai dikarenakan

penerimaan dana perimbangan tergantung dengan alokasi pagu yang ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat.

3. Tahun 2015 lain-lain pendapatan daerah yang sah ditargetkan bertambah sebesar

Rp121.422.703.595,20 atau meningkat sebesar 30,16% dari target tahun 2014, sedang

realisasi pendapatan dana perimbangan bertambah sebesar sebesar

Rp98.883.102.456,35 atau meningkat 23,55% dari realisasi tahun 2014. Pertumbuhan

pendapatan dari sumber-sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah disajikan pada

tabel sebagai: (lihat Tabel 3.28)

Uraian

Tahun 2014 Tahun 2015 Pertumbuhan Pendapatan

Daerah

Target Realisasi Target Realisasi Target Rupiah

Target %

Realisasi

Rupiah

Realisasi %

Pendapatan Hibah

1.878

3.413

6.160

5.175

4.282 2,28

1.761

51,60

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

83.287

98.768

130.830

127.656

47.543

0,57

28.888 29,25

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

285.847

285.847

354.195

354.195

68.348

0,24

68.348 23,91

Tabel 3.27 Pertumbuhan Sumber-sumber Pendapatan Dana

Perimbangan Tahun 2015

Tabel 3.28 Pertumbuhan Sumber-sumber Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah Tahun 2015 (dalam Jutaan Rupiah)

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 52

Uraian

Tahun 2014 Tahun 2015 Pertumbuhan Pendapatan

Daerah

Target Realisasi Target Realisasi Target Rupiah

Target %

Realisasi

Rupiah

Realisasi %

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

31.618

31.845

32.867

31.731

1.249

0,04

(114) -0,36

Jumlah Pendapatan lain-lain pendapatan daerah yang sah

402.630

419.873

524.053

518.756

121.423

30,16

98.883 23,55

Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015, data sementara sebelum diaudit

Tidak tercapainya target pertumbuhan pendapatan daerah dari ke empat sumber lain-lain

pendapatan daerah yang sah yaitu penerimaan bantuan keuangan dari provinsi atau

pemerintah daerah lainnya tahun 2015 ditarget bertambah sebesar 0,04% atau sebesar

Rp1.249.137.200,00 dari target tahun 2014 dan realisasi penerimaan bantuan keuangan

dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya mengalami penurunan sebesar

Rp113.892.800,00 atau dengan persentase pertumbuhan yang negatif 0,36%.

Penerimaan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya tergantung

dari pagu alokasi penerimaan dari pemerintah Provinsi DIY.

Selama tahun 2015 untuk mendukung indikator kinerja ini telah dilaksanakan empat kegiatan dari

program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. Adapaun upaya-upaya

yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut:

Telah menfasilitasi penyusunan formulir 1721-A2 yang memuat penghasilan dan

perhitungan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 periode tahun 2014 masing-masing

PNS/CPNS se-Kabupaten Bantul sebanyak 10.281 formulir 1721 A-2. Formulir ini telah

didistribusikan ke seluruh PNS/CPNS sebagai lampiran SPT Tahunan (tahun 2014) yang

dilaporkan ke Kantor Pajak Pratama. Selain itu kegiatan ini juga telah menyusun SPT

masa bulan Desember tahun 2014.

Kegiatan ini juga telah

menfasilitasi pelaksanaan

sosialisasi e-filling oleh Kantor

Pajak Pratama Bantul pada

tanggal 17 Februari 2015

bertempat di Gedung Induk

Lantai 3 dengan peserta

sosialisasi bendahara gaji

dinas/instansi se Kabupaten

Bantul. Dalam acara sosialisasi

ini disampaikan tentang cara

Gambar 3.24 Sosialisasi e-filling oleh Kantor

Pajak Pratama Bantul

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 53

penyampaian SPT secara elektronik yang dapat dilakukan melalui website

Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Pelaporan SPT Tahunan melalui e-filling

dapat menghindari antrian yang panjang saat pelaporan.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman peran dana bagi hasil pajak penghasilan orang

pribadi dan ketentuan/tata cara perpajakan terkait dengan pasal 21 dan PPh pasal 25/29

telah diselenggarakan dua kali sosialisasi pajak penghasilan orang pribadi pasal 21 dan

pasal 25 yaitu pada tanggal 1 Oktober 2015 bertempat di Gedung Induk Lantai 3

Kompleks Parasamya Bantul peserta 100 orang perangkat desa dari 75 desa di

Kabupaten Bantul dan tanggal 11 dan 13 November 2015 dengan peserta Aparatur Sipil

Negara (ASN) dari Dinas Pendidikan Dasar sebanyak 200 (orang). Penyelenggaraan ke-2

(dua) sosialisasi tersebut bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamnya.

Melalui kegiatan pengelolaan dana perimbangan telah memperlancar penyaluran dana

perimbangan dari pemerintah pusat dan pemerintah propinsi ke kas daerah dengan telah

ditransfer dana perimbangan sebesar Rp1.519.047.148.289,89 atau terealisasi 96,25%

terdapat selisih kurang sebesar Rp59.215.243.816,39 dari target sebesar

Rp1.578.262.392.106,28 (data sementara per 7 Januari 2015, sebelum dilakukan audit

oleh BPK RI).

Telah dilaksanakan sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan pemberantasan cukai ilegal

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.07/2009 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana

Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi Atas Penyalahgunaan Alokasi Dana Bagi

Hasil Cukai Hasil Tembakau. Bentuk kegiatan ini adalah melaksanakan pengawasan dan

pemantauan atas pita cukai rokok ilegal di pasar Imogiri dan pasar Barongan oleh Tim

Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai dan Pemberantasan Cukai Ilegal terdiri dari unsur

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Inspektorat, Polres,

Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Sat.Pol.PP dan Bagian Hukum. Hasil pengawasan

dan pemantauan tidak ditemukan pita cukai illegal di kedua pasar tersebut. Selain itu

kegiatan ini juga telah mengadakan sosialisasi ketentuan bidang cukai bertempat di desa

Selopamioro, Imogiri, pada tanggal 28 Mei 2015 dengan peserta 80 petani tembakau

dari kecamatan Imogiri,

kecamatan Pundong, kecamatan

Jetis, kecamatan Piyungan,

kecamatan Pleret dan kecamatan

Bambanglipuro. Acara ini

diselenggarkan berkerjasama

dengan Dinas Pertanian dan

Kehutanan, materi yang

disampaikan tentang penggunaan

dana bagi hasil cukai hasil

tembakau untuk Gambar 3.25 Sosialisasi DBH Cukai Hasil Tembakau di

Desa Selopamioro Imgiri

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 54

peningkatan kualitas bahan baku industri hasil tembakau. Dalam sosialisasi tersebut juga

disampaikan informasi tentang penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau sesuai

dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) telah dibuat sarana penyimpanan cukai hasil

tembakau (gudang tembakau di Siluk), pembelian alat rajang, pembibitan tembakau.

Sosialisasi pengunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau juga diselenggarakan pada

tanggal 17 November 2015 dengan peserta petani tembakau dari wilayah kecamatan Pleret

dan kecamatan Piyungan. Selain itu juga telah dipasang baliho di beberapa titik di

jalan yaitu Kreteg Abang (kecamatan

Sanden), barat makam Raja-raja

(kecamatan Imogiri), Potorono

(kecamatan Banguntapan),

perempatan Pacar (kecamatan

Sewon) dan pasar Sungapan

(kecamatan Sedayu). Tujuan

sosialisasi ini adalah memberikan

pemahaman kepada masyarakat

tentang cukai tembakau dan hasil

berbagai olahan tembakau lainnya,

agar masyarakat lebih mengerti dan

memahami arti pentingnya ketentuan cukai tembakau terhadap kegiatan pembangunan.

Sehingga tidak terjadi pelanggaran dalam bentuk peredaran cukai palsu dan peredaran barang

barang dari tembakau dan hasil olahan tembakau tanpa cukai.

Derajat desentralisasi fiskal atau rasio pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah

dipergunakan untuk menginformasikan kontribusi atau peranan pendapatan asli daerah terhadap

pendapatan daerah. Tahun 2015 rasio pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah

ditargetkan sebesar 17,54% terealisasi 19,74%. Target dan realisasi pendapatan asli daerah

dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.29

dan Grafik 3.27)

2. Derajat Desentralisasi Fiskal/Rasio PAD

terhadap Pendapatan Daerah

Gambar 3.26 Baliho DBHCHT

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 55

Uraian Target (Rupiah) Realisasi (Rupiah)

Pendapatan Asli Daerah 335.797.050.980,39 383.889.904.150,34

Dana Perimbangan 1.054.209.874.000,00 1.041.842.461.074,00

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 524.052.518.106,28 518.756.283.557,89

Jumlah Pendapatan Daerah 1.914.059.443.086,67 1.944.488.648.782,23

Rasio PAD terhadap Pendapatan daerah 17,54 19,74

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015, diolah (sebelum diaudit BPK RI)

Hal tersebut menunjukkan bahwa realisasi kontribusi dana perimbangan mengalami penurunan

atau berkurangnya ketergantungan pendapatan daerah terhadap pendapatan dari dana

perimbangan meskipun persentase penurunan relatif kecil yaitu sebesar 2,20% dari yang

ditargetkan, sedangkan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah

mengalami kenaikan sebesar 1,50% dari ditargetkan yaitu sebesar 17,54% tercapai 19,74%.

Pada tahun 2015 tabel dan grafik tersebut diatas juga menginformasikan pendapatan asli daerah

memiliki kinerja pendapatan yang baik ditunjukkan dengan tercapainya target pendapatan

daerah sebesar Rp383.889.904.150,34 dari target sebesar Rp335.797.050.980,39 atau

terealisasi 114,32%.

Capaian atas indikator kinerja derajat desentralisasi fiskal/rasio PAD terhadapat Pendapatan

Daerah tahun 2015 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.30)

Tabel 3.29 Derajat Desentralisasi Fiskal/Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Tahun 2015

Target Realisasi

17.54 19.74

55.08 53.58

27.38 26.68

Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Dari tabel 3.29 dan grafik 3.27

menunjukkan bahwa kontribusi

terbesar sebagai sumber

pendapatan daerah adalah

dana perimbangan dengan

target 55,08% terealisasi

53,58%, sementara kontribusi

terendah bersumber dari

pendapatan asli daerah yaitu

target 17,54% terealisasi

19,74%.

Grafik 3.

Grafik 3.27 Kontribusi Sumber-sumber Pendapatan

Daerah terhadap Pendapatan Daerah

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 56

Indikator Kinerja Utama

Capaian

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

(tahun

2015)

Realisasi

Capaian

Kinerja

RPJMD

s/d

tahun

2015

Target Realisasi %

Realisasi

Derajat desentralisasi fiskal/Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah

19,7 17,54 19,74 112,53 17,54 112,53

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 sebelum diaudit BPK, diolah

Katagori SANGAT BAIK telah dicapai indikator derajat desentralisasi/rasio pendapatan asli

daerah terhadap pendapatan daerah. Keberhasilan atas capaian indikator kinerja tersebut

didukung dengan terlaksananya enam kegiatan pada program peningkatan dan pengembangan

pengelolaan keuangan dan aset daerah dan satu kegiatan dari program penataan peraturan

perundang-undangan. Upaya-upaya yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 antara lain

sebagai berikut:

Menyelenggarakan intensifikasi penerimaan PBB tahun 2015 dari tanggal 14 Agustus

sampai dengan 15 September 2015 bertempat di 17 kecamatan sesuai dengan jadwal

yang ditentukan.

Melalui kegiatan ini seluruh dukuh sesuai dengan wilayah administrasinya telah

melaporkan perkembangan penerimaan dan penyetoran PBB P2.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat Bantul sebagai wajib pajak untuk

melakukan pembayaran PBB P2 sebelum jatuh tempo kegiatan ini juga telah

Tabel 3.30 Capaian Derajat Desentralisasi Fiskal/Rasio PAD terhadap

Pendapatan Daerah Tahun 2015

Gambar 3.28 Kegiatan Intensifikasi PBB P2 tanggal 15 September 2015

Kegiatan intensifikasi penerimaan

PBB P2 dilaksanakan oleh tim

intensifikasi PBB Kabupaten

Bantul. Maksud dilaksanakan

kegiatan ini adalah meningkatkan

peran partisipasi masyarakat dalam

membayar PBB sebelum jatuh

tempo. Peserta kegiatan

intensifikasi PBB P2 adalah

camat, lurah desa, petugas yang

menangani PBB P2 tingkat

kecamatan dan desa berserta

seluruh dukuh.

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 57

menyelenggarakan sosialisasi dengan menginformasikan berbagai kemudahan wajib

pajak dalam membayar PBB antara lain dengan menggunakan media sebagai berikut:

Pemasangan spanduk di 75 desa yang berisi himbauan kepada warga desa membayar

PBB P2 sebelum jatuh tempo;

Penyuluhan PBB P2 kepada wajib pajak melalui siaran langsung di Bantul Radio

Mengikuti kegiatan Bantul Expo dengan membuka stand Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah pada tanggal 26 Juli s/d 5 Agustus 2015. Keikutsertaan

DPPKAD dalam kegiatan Bantul Expo selain ikut meramaikan kegiatan tahunan Bantul

Expo bertujuan untuk memberi berbagai

informasi tentang pajak daerah yang

dikelola dan menyelenggarakan

pelayanan pembayaran PBB P2

sehingga masyarakat dapat melakukan

pembayaran PBB P2 di stand DPPKAD

tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan

DPPKAD karena DPPKAD berkerjasama

dengan BNI 46 ke Kantor Pelayanan

DPPKAD karena DPPKAD berkerjasama

dengan BNI 46 dan BRI Syariah waktu

pelayanan dan penerimaan pembayaran

PBB P2 mulai jam 15.00–20.00 WIB di

stand DPPKAD di arena Bantul Ekspo,

kompleks Pasar Seni Gabusan. Selain

itu juga diselenggarakan undian

pembayaran PBB P2 bagi wajib pajak

PBB P2 yang telah melakukan

pembayaran PBB P2 tahun 2015

dibuktikan dengan bukti pembayaran.

Gambar 3.29 Baliho tentang Himbauan Membayar PBB sebelum jatuh

tempo

Gambar 3.31 Hadiah Undian Pembayaran PBB P2

Gambar 3.30 Stand DPPKAD Kab. Bantul di

kegiatan tahunan Bantul Expo

Pemasangan baliho tentang

himbauan kepada masyarakat

Bantul dalam membayar PBB

P2 sebelum jatuh tempo

(sebelum tanggal 30 September

2015). Baliho ini diletakkan di

lokasi yang strategis antara lain

di jalan Bantul dan perempatan

jalan Palbapang;

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 58

Dikeluarkan Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Nomor

973/01608/DPPKAD tentang Bulan Panutan Pembayaran PBB Tahun 2015 bagi PNS di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu pada bulan Mei 2015. Surat edaran

tersebut berisi himbauan bahwa bagi PNS yang berdomisili di Kabupaten Bantul dan

bertempat tinggal di rumah atas nama sendiri dihimbau segera membayar PBB Tahun

2015 di loket pembayaran yang dapat dilaksanakan melalui BPD DIY, BRI Syariah dan

Bank BNI dan segera menyerahkan fotocopy bukti pembayaran PBB Tahun 2014 masing-

masing instansi.

Dalam rangka mengoptimalkan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan (PBB P2) agar target penerimaan PBB P2 tercapai, kegiatan ini telah

memberikan uang stimulan pelunasan PBB kepada para pihak yang terkait pengelolaan

PBB P2 bagi kecamatan, desa dan dukuh se Kabupaten Bantul. Pemberian uang

stimulan berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 356 Tahun 2015 tentang

Pemberian Uang Stimulan Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan (PBB P2) bagi kecamatan, desa, dan dukuh se-Kabupaten Bantul tahun

anggaran 2015.

Sesuai dengan komitmen Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak daerah khususnya wajib pajak

BPHTP pada tanggal 8 Mei 2015 bertempat di Pendopo Parasamya Kabupaten Bantul,

telah dilaksanakan Launching

Program Validasi Jumat Sehari

BPHTB (DASI JUMARI). Melalui

Validasi Jumat Sehari BPHTB

proses penyelesaian pajak

daerah BPHTB dilaksanakan

setiap hari Jum at bisa

diselesaikan pada hari itu juga

dengan persyaratan yang

ditentukan.

Melaksanakan operasi non yustisi

pajak reklame dengan penindakan

atas papan reklame yang tidak berijin

dan jatuh tempo atau telah habis

masa ijinnya sebanyak 29 papan

reklame di sepanjang jalan utama di

wilayah Kabupaten Bantul antara lain

penertiban reklame di jalan ring road

selatan depan UMY, jalan

Parangtritis, jalan Bantul;

Gambar 3.32 Operasi Non Yustisi Pajak Reklame di Jalan

Gambar 3.31 Launching Program DASI JUMARI

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 59

Menyelenggarakan rapat koordinasi secara rutin setiap bulan dengan melibatkan 16

SKPD penghasil dalam bentuk rekonsiliasi dan evaluasi atas realisasi pendapatan asli

daerah yang dicapai oleh masing-masing SKPD penghasil. Sehingga kinerja atas

pencapaian target pendapatan asli daerah yang diampu oleh masing-masing SKPD

penghasil dapat diketahui, serta dilaksanakan evaluasi bagi SKPD penghasil dengan

target pendapatan asli daerah belum tercapai setiap triwulan sesuai dengan target

pendapatan asli daerah yang diatur dalam Anggaran Kas Kabupaten Bantul.

Telah dilaksanakan pengelolaan PBB berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun

2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB P2).

Sehingga proses pendataan,

penilaian, penetapan,

pengadministrasian,

pemungutan/penagihan dan

pelayanan PBB P2 telah

dilaksanakan oleh Pemerintah

Kabupaten Bantul. Pada tanggal

29 Januari 2015 telah

dilaksanakan proses cetak masal

SPPT PBB sebanyak 603.983

lembar yang dilanjutkan dengan

proses pengesahan dengan membubuhkan cap Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul.

Telah diselenggarakan Penyerahan SPPT PBB secara simbolis pada tanggal 10 Maret

2015 bertempat di Pendopo Parasamya oleh Bupati Bantul. Surat Pemberitahuan Pajak

Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan tahun 2015

secara simbolis ditandai dengan

diserahkan SPPT PBB P2 tahun 2015

oleh Wakil Bupati Bantul Drs. H.

Sumarno, P.R.S. kepada Lurah

Tirtohargo, Lurah Mangunan dan

Lurah Triwidadi sebagai perwakilan

lurah se Kabupaten Bantul dan ke-

tiga lurah tersebut juga menerima

piagam penghargaan sebagai desa

yang tercepat dalam membayar pajak

PBB di Kabupaten Bantul tahun 2015.

Dalam rangka terciptanya pengelolaan PBB P2 di Kabupaten Bantul dengan baik dan

meningkatnya kesadaran masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan sebelum jatuh

tempo selain kegiatan-kegiatan sebagaimana tersebut diatas juga diselenggarakan acara

sosialisasi kepada seluruh camat, lurah dan dukuh. Acara sosialisasi PBB P2 dimaksudkan

Gambar 3.33 Proses Cetak Masal SPPT PBB di

Ruang Pendaftaran dan Penetapan

Gambar 3.34 Penyerahan SPPT PBB Tahun

2015 secara Simbolis

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 60

meningkat peran serta aparat pengelola PBB P2 mulai dari pedukuhan, desa, kecamatan

dan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya pencapaian target pendapatan asli daerah

dari PBB P2. Penyelenggaraan acara sosialisasi PBB P2 dari bulan April s/d Juni 2015

bertempat di 17 kecamatan sesuai

dengan jadwal yang telah

ditetapkan. Dalam acara sosialisasi

juga dilakukan pengundian hadiah

untuk wajib pajak yang melakukan

pembayaran pajak PBB P2 lebih

awal dan akan dilakukan

pengundian di akhir acara

sosialisasi ini. Juga telah

dilaksanakan kerjasama dengan

bank sebagai tempat pembayaran

untuk menerima pembayaran PBB yaitu PT BPD DIY, PT Bank BRI Syariah dan PT BNI

(Persero) TBK sehingga memudahkan wajib pajak membayar PBB P2.

Sebagai upaya Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah meningkatkan

kualitas pelayanan kepada wajib pajak sehingga wajb pajak daerah sebagai pengguna

atas pelayanan yang telah diselenggarakan merasa puas dan dapat meningkatkan

kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak dalam memenuhi hak dan kewajibannya dalam

perpajakan. Selama tahun 2015 petugas pelayanan pajak telah melayani wajib pajak

sesusi Standard Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan sebanyak 25.188 wajib

pajak. DPPKAD berkomitmen

dengan meningkatkan kualitas

pelayanan kepada wajib pajak

dengan menyediakan ruangan

pelayanan dengan tata ruang

yang lebih representatif antara

lain ruangan pelayanan yang

sejuk, kursi tunggu, pervorator

karcis, sim atrian wajib pajak

serta penyediaan SIM pendapatan yang

terintegrasi sampai proses pelaporan,

memberikan piagam pengukuhan wajib

pajak dan piagam yang berisi

pengumuman tarif pajak restoran kepada

pengelola hotel dan restoran di wilayah

Kabupaten Bantul, serta menyediakan

berbagai blangko antara lain blangko

Gambar 3.35 Penyerahan Hadiah bagi WP yang membayar PBB lebih awal dalam acara sosialisasi PBB di Kec. Sedayu

Gambar 3.36 Ruang Pelayanan Wajib Pajak Daerah

Gambar 3.38 Sim Pelayanan Pajak Daerah

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 61

permohonan pajak daerah, surat setoran pajak daerah, blangko validasi Surat Setoran

Pajak Daerah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SSPD-PHTB).

Dalam rangka memberi penjelasan kepada masyarakat sebagai obyek pajak daerah tentang

apa saja pajak yang harus dibayar dan mekanisme pembayaran pajak daerah serta

menjelaskan dasar hukum atas pajak daerah yang dipungut oleh Pemerintah Daerah serta

manfaat penerimaan pajak daerah untuk meningkatkan pelayanan publik yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul telah dilaksanakan sosialisasi

pajak daerah di 17 kecamatan.

Adapun acara sosialisasi pajak daerah

antara lain telah dilaksanakan pada

tanggal 15 Juni 2015 bertempat di Aula

Kecamatan Pajangan, telah

dilaksanakan sosialisasi pajak daerah,

dihadiri oleh perwakilan DPPKAD,

Kecamatan Pajangan, seluruh dukuh di

Kecamatan Pajangan, dan perwakilan

wajib pajak. Dalam kesempatan

tersebut disosialisasikan tentang 11

pajak daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,

perolehan ke-sebelas pajak daerah disetorkan ke Kas Daerah dan dimanfaatkan untuk

membiayai jalannya roda pemerintah dalam memberikan pelayanan publik serta

meningkatkan kemandirian daerah.

Rasio pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah dipergunakan untuk mengetahui

peranan pendapatan asli daerah dalam membiayai belanja daerah. Tahun 2015 rasio

pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah ditargetkan sebesar 15,41% terealisasi

20,54%. Capaian atas indikator kinera persentase kemampuan keuangan daerah/rasio PAD

terhadap belanja daerah adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.31)

Indikator Kinerja Utama Capaian Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD (tahun 2015)

Realisasi Capaian Kinerja RPJMD

s/d tahun 2015

Target Realisasi %

Realisasi

Persentase kemampuan keuangan daerah/rasio PAD terhadap belanja daerah

21,02 15,41 20,54 133,32 15,41 20,54

3. Persentase Kemampuan Keuangan Daerah/Rasio

PAD terhadap Belanja Daerah

Tabel 3.31 Capaian Indikator Persentase Kemampuan Keuangan

Daerah/Rasio PAD terhadap Belanja Daerah

Gambar 3.39 Sosialisasi Pajak Daerah di Kecamatan Pajangan

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 62

Katagori capaian persentase kemampuan keuangan daerah atau rasio pendapatan asli daerah

terhadap belanja daerah yaitu SANGAT BERHASIL. Indikator kinerja ini memberi informasi

tentang kemampuan pendapatan asli daerah dalam mendanani belanja daerah, perkembangan

persentase indikator ini selama kurun tahun 2014 dan tahun 2015 adalah disajikan pada tabel

sebagai berikut: (lihat Tabel 3.32)

Uraian Tahun 2015

Realisasi Tahun 2014

Target Realisasi

Pendapatan Asli Daerah

335.797.050.981

383.889.904.150

357.411.062.723

Belanja Daerah

2.179.257.337.075

1.868.781.438.261

1.700.351.278.810

Rasio PAD terhadap Belanja Daerah 15,41 20,54 21,02

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, per 31 Desember 2015 diolah (data sementara sebelum diaudit)

Persentase kemampuan keuangan daerah tahun 2014 sebesar 21,02% lebih tinggi daripada

dengan persentase kemampuan keuangan daerah yang telah dicapai tahun 2015 yaitu sebesar

20,54%. Penurunan tersebut dikarenakan tahun 2015 pendapatan asli daerah yang dicapai

menunjukkan peningkatan sebesar 7,41% atau bertamabah Rp26.478.941.428,00 dari realisasi

tahun 2014 sedang peningkatan pendapatan asli daerah tersebut telah mendanani belanja

daerah yang meningkat sebesar 9,91% atau sebesar Rp168.430.159.451,00 dari tahun 2014.

Keberhasilan capaian atas indikator kinerja ini didukung dengan terlaksananya program

Pemeliharaan Basis Data PBB dengan satu kegiatan dan program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan tujuh kegiatan. Selama tahun 2015

upaya yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut:

Dalam rangka memperoleh data PBB yang akurat, lengkap dan mutakhir berupa data

registrasi PBB, peta-peta PBB, dan data pendukung lainnya telah dilaksanakan kegiatan

sebagai berikut:

1. Pemeliharaan basis data PBB dilaksanakan dalam rangka memperbaharui atau

menyesuaikan basis data yang telah terbentuk sebelumnya melalui kegiatan verifikasi

dalam rangka validasi data objek pajak PBB P2 dengan data yang ada di database

Pemeritah Kabupaten Bantul dengan kondisi di lapangan. Tahun 2015 kegiatan ini

dilaksanakan pada dua desa yaitu desa Argomulyo dan Murtigading. Pendataan ini

dilakukan dengan cara yaitu dukuh mendata seluruh wajib pajak PBB di wilayah

administrasinya secara langsung (door to door) kemudian hasil pendataan akan

dituangkan kedalam blangko perubahan data lama dan data baru PBB. Dari hasil

pendataan tersebut oleh petugas pendata dari DPPKAD akan dituangkan kedalam

Tabel 3.32 Persentase Kemampuan Keuangan Daerah/Rasio PAD

terhadap Belanja Daerah Tahun 2015 dan 2014

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 63

SPOP dan LSPOP sebagai dasar entry data ke dalam SISMIOP. Adapun hasil dari

pendataan objek pajak PBB di dua desa tersebut yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel

3.33)

No Desa Data

Penambahan (OP)

Awal (OP) Baru (OP)

1 Desa Argomulyo 11030 11361 331

2 Desa Murtigading 5740 6724 984

Jumlah 16770 18085 1315

Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD, tahun 2015

2. Dilaksanakan kegiatan Pendataan PBB P2. tahun 2015 di desa Seloharjo kecamatan

Pundong, desa Triharjo kecamatan Pandak dan desa Baturetno kecamatan

Banguntapan bekerjasama dengan pihak ke-3 yaitu CV Sakalike Bantul. Dalam

mendata obyek PBB ke-tiga desa tersebut CV Sakalike didampingi oleh dukuh-dukuh

ke-tiga desa tersebut. Pendataan PBB ini dilaksanakan selama 60 hari kalender yang

dimulai pada tanggal 22 Oktober 2015. Hasil pendataan PBB P2 tersebut oleh CV

Sakalike berupa SPOP dan LSPOP yang telah dientry sebagai dasar ketetapan SPPT

PBB seluruh obyek PBB di desa Seloharjo kecamatan Pundong, desa Triharjo

kecamatan Pandak dan desa Baturetno kecamatan Banguntapan. Hasil pendataan

PBB P2 di ke-tiga desa tersebut terdapat penambahan obyek PBB P2 sebanyak 3.042

menjadi 30.860 obyek PBB P2. Adapun hasil pendataan PBB P2 ke-3 desa tersebut

adalah sebagai berikut: (lihat Tabel3.3 4)

No Desa Data Data

Baru (OP) Awal (OP) Baru (OP)

1 Desa Srloharjo kecamatan Pundong

7917 9294 1377

2 Desa Triharjo kecamatan Pandak 13011 14589 1578

3 Desa Baturetno kecamatan Banguntapan

6977 7213 236

Jumlah 27905 31096 3191

Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD, tahun 2015

Tabel 3.33 Hasil Pendataan/Pemeliharaan Basis Data PBB

Tahun 2015

Tabel 3.34 Hasil Pendataan PBB P2 di Desa Seloharjo,

Triharjo dan desa Baturetno Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 64

Pemanfaatan atas uang daerah yang sementara belum digunakan untuk diinvestasikan

jangka pendek dalam bentuk deposito di bank umum berdasarkan Peraturan Bupati Bantul

Nomor 65 Tahun 2014 tentang Penempatan Uang Daerah dalam bentuk Deposito pada

Bank Umum. Tujuan dari penempatan uang daerah yang belum dimanfaatkan dalam

bentuk deposito pada Bank Umum yaitu untuk menambah penerimaan daerah dari

penerimaan bunga deposito sesuai dengan ketentuan tingkat suku bunga yang berlaku.

Tahun 2015 kegiatan peningkatan manajemen investasi daerah telah menetapkan target

penerimaan bunga deposito sebesar Rp21.152.153.064,00 terealisasi

Rp29.313.907.342,75 atau tercapai 138,59%.

Melaksanakan rapat koordinasi secara rutin dengan melibatkan semua SKPD penghasil

dalam upaya terealisasinya target pendapatan asli daerah yang diampu oleh masing-

masing SKPD penghasil, mengevaluasi kinerja pendapatan asli daerah dan melaksanakan

rekonsiliasi data pendapatan asli daerah dari masing-masing SKPD penghasil dengan

data pendapatan asli daerah yang dihimpun oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah. Serta menyusun laporan setiap bulan sebagai hasil

pencocokan data pendapatan asli daerah dengan SKPD penghasil dan laporan evaluasi

pencapaian target pendapatan asli daerah. Laporan tersebut disampaikan kepada Bupati

Bantul dengan tembusan Inspektorat.

Dalam rangka mengetahui potensi pendapatan asli daerah dari pajak khususnya pajak

parkir yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan

retribusi daerah yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten

Bantul, tahun 2015 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

mengadakan kerjasama dengan CV Sakalike untuk melaksanakan kajian atas potensi

pajak parkir dan retribusi wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Daerah Kabupaten Bantul guna meningkatkan kontribusi penerimaan pajak parkir dan

retribusi wisata terhadap pendapatan asli daerah. Melalui kerjasama dengan CV Sakalike

telah tersusun dokumen kajian yaitu sebagai berikut:

Laporan akhir kajian peningkatan potensi pajak parkir yang dikelola oleh

Kabupaten Bantul.

Laporan akhir kajian peningkatan potensi retribusi wisata yang dikelola oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bantul.

Dalam kedua dokumen laporan tersebut akan memberi arah atau gambaran kepada

Pemerintah Kabupaten dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah yang

bersumber dari pajak parkir dari retribusi wisata. Adapun tujuan dilaksanakan studi potensi

pajak parkir dan retribusi wisata yaitu sebagai berikut:

Memberi informasi tentang arah dan kebijakan yang dapat dilakukan oleh

Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka meningkatkan kinerja di bidang

pendapatan asli daerah dari pajak parkir dan retribusi wisata sehingga dapat

meningkatkan kontribusi pendapatan pajak parkir dan retribusi wisata terhadap

pendapatan asli daerah;

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 65

Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Pemerintah Kabupaten Bantul

dalam mengoptimalkan pendapatan asli daerah dari pajak parkir dan retribusi

wisata; dan

Memberikan estimasi potensi pendapatan asli daerah dari pajak parkir dan

retribusi daerah.

Piutang PBB pada basis data SISMIOP hasil penyerahan dari Pemerintah Pusat ke

Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dari tahun 1994 s/d tahun 2012 adalah sebesar

Rp58.344.063.730,00 dan piutang PBB P2 tahun 2013 adalah sebesar

Rp7.594.725.320,00 sehingga total piutang PBB P2 yang telah diverifikasi sebesar

Rp65.836.744.949,00. Adapun hasil rekapitulasi hasil verifikasi piutang PBB P2 yang telah

dilakukan oleh Tim Verifikasi Piutang PBB P2 Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

Total piutang tahun 1994 s/d tahun 2012 sebelum diverifikasi sebesar

Rp58.344.063.730,00, setelah diverikasi menjadi Rp46.659.762.737,00; dan

Total piutang tahun 1994 s/d tahun 2013 sebelum diverifikasi sebesar

Rp65.836.744.949,00, setelah diverifikasi menjadi Rp54.254.488.057,00

Tahun 2015 telah dilaksanakan verifikasi piutang atas tunggakan khusus PBB Gakin

(keluarga miskin) tahun 2007 s/d tahun 2012 yang menunjukkan bahwa PBB gakin

(keluarga miskin) sudah dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sehingga tunggakan

pajak PBB gakin tidak termasuk sebagai catatan atas piutang pajak daerah PBB. Adapun

hasil verifikasi piutang khusus PBB gakin belum dapat diketahui jumlahnya karena

kegiatan ini baru pada tahap pengelompokan data piutang PBB gakin berdasarkan NOP

(Nomor Objek Pajak).

Keberhasilan capaian kinerja indikator dari sasaran meningkatnya kemampuan keuangan daerah

didukung dengan kinerja DPPKAD sebagai koordinator pada sektor pendapatan daerah

khususnya dalam pengelolaan PAD. DPPKAD juga merupakan salah satu SKPD penghasil

antara lain melaksanakan pemungutan pajak daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Bantul Nomor 08 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah (mengatur tentang pajak hotel,

pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan

logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah dan pajak sarang burung walet), Peraturan

Daerah Kabupaten Bantul Nomor 09 tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi

dan Bangunan. Kinerja pendapatan asli daerah yang dikelola oleh DPPKAD tahun 2015

menunjukkan kinerja yang baik yaitu target sumber-sumber pendapatan daerah yang dikelola

dapat tercapai dengan persentase capainan sebesar 130%. Target dan realisasi PAD yang

dikelola oleh DPPKAD sebagai berikut: (lihat Tabel 3.35)

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 66

No Uraian

Tahun 2015 Bertambah (Berkurang)

Target Realisasi Rupiah %

I Pendapatan Pajak Daerah 93.709.829.500 123.257.183.735 29.547.354.235 131,53

1 Pajak Hotel

1.001.000.000 1.269.706.522 268.706.522 126,84

2 Pajak Restoran

3.500.000.000 5.329.779.786 1.829.779.786 152,28

3 Pajak Hiburan

484.000.000 531.504.236 47.504.236 109,81

4 Pajak Reklame

2.310.000.000 2.373.986.161 63.986.161 102,77

5 Pajak Penerangan Jalan

23.000.000.000 26.721.801.226 3.721.801.226 116,18

6 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

400.000.000 621.126.043 221.126.043 155,28

7 Pajak Parkir

90.000.000 114.948.775 24.948.775 127,72

8 Pajak Air Bawah Tanah

200.000.000 233.773.863 33.773.863 116,89

9 Pajak Sarang Burung Walet

2.200.000 2.250.000 50.000 102,27

10 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

22.869.000.000 28.833.470.095 5.964.470.095 126,08

11 Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

39.853.629.500 57.224.837.028 17.371.207.528 143,59

II Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

18.373.310.924 18.379.740.300 6.429.376 100,03

1

Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PDBPR Bank Bantul

3.340.231.319 3.340.231.319 - 100,00

2

Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD BPD DIY

14.500.969.305 14.500.969.305 - 100,00

3

Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PD Aneka Dharma

78.142.600 78.142.600 - 100,00

4

Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PDAM

203.967.700 203.973.500 5.800 100,00

5

Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD BUKP

250.000.000 256.423.576 6.423.576 102,57

III Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

21.777.703.064 33.047.861.105 11.270.158.041 151,75

1 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan

334.050.000 844.934.170 510.884.170 252,94

Penjualan Peralatan/Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai

31.150.000 31.150.000 - 100,00

Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah yang dikelola DPPKAD Tahun 2015 Tabel 3.35

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 67

No Uraian

Tahun 2015 Bertambah (Berkurang)

Target Realisasi Rupiah %

Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua

20.000.000 41.214.070 21.214.070 206,07

Penjualan Kendaraan Dinas Roda Empat

25.000.000 473.096.100 448.096.100 1892,38

Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan

32.650.000 74.224.000 41.574.000 227,33

Penjualan Hasil Peternakan

225.250.000 225.250.000 - 100,00

2 Penerimaan Jasa Giro 275.000.000 1.034.216.937 759.216.937 376,08

3 Penerimaan Bunga Deposito 21.152.153.064 29.660.234.459 8.508.081.395 140,22

4 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR)

16.500.000 543.616.100 527.116.100 3294,64

5 Pendapatan Denda Pajak - 2.180.586 2.180.586 0,00

6 Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan

- 23.283.242 23.283.242 0,00

7 Hasil dari pengelolaan dana bergulir - 168.749.323 168.749.323 0,00

8 Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

9 Penerimaan Lain-lain - 770.646.289 770.646.289 0,00

Penerimaan Lain-lain - 647.127.818 647.127.818 0,00

Pendapatan Jasa Produksi BUKP - 52.836.398 52.836.398 0,00

Hasil Pengelolaan Dana Bergulir dari Masyarakat

Pendapatan dari Dana Pembinaan BUKP

- 70.682.073 70.682.073 0,00

Jumlah 133.860.843.488 174.684.785.140 40.823.941.652 130,50

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)

Selama kurun tahun 2014 dan 2015 realisasi pendapatan asli daerah yang dikelola oleh

DPPKAD menunjukkan pertumbuhan positif atau tahun 2015 pendapatan asli daerah yang

dicapai meningkat sebesar 15,15% atau bertambah sebesar Rp22.985.511.859,00 dari tahun

2014. Perkembangan pendapatan asli daerah yang dikelola DPPKAD disajikan pada tabel dan

grafik sebagai berikut: (lihat Tabel 3.36 dan Grafik

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 68

Uraian

Realisasi Pertumbuhan

Tahun 2014 Tahun 2015 Rupiah %

Pendapatan Pajak Daerah 99.558.470.705

123.257.183.735

23.698.713.030 23,80

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

12.643.382.253

18.379.740.300

5.736.358.048 45,37

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

39.497.420.324

33.047.861.105

(6.449.559.218) -

16,33

Jumlah 151.699.273.281

174.684.785.140

22.985.511.859 15,15

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)

Pada sektor pendapatan daerah, DPPKAD selain sebagai salah satu dinas penghasil juga

melaksanakan fungsi sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang mengelola

pendapatan yang bersumber dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Adapun target dan

realisasi pendapatan daerah tahun 2015 yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.37)

Pendapatan

Pajak Daerah

Hasil

Pengelolaan

Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan

Lain-lain

Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

99,558

12,643

39,497

123,257

18,380

33,048

Tahun 2014 Tahun 2015

Tabel 3.36 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah yang dikelola

DPPKAD periode Tahun 2014 dan 2015

Pertumbuhan ke tiga sumber

PAD yang dikelola oleh

DPPKAD menunjukkan

pertumbuhan yang positif

kecuali lain-lain pendapatan

asli daerah yang sah.

Tahun 2015 realisasi lain-

lain pendapatan asli daerah

yang sah mengalami

penurunan sebesar 16,33%

atau berkurang sebesar

Rp6.449.559218,00.

Pertumbuhan pendapatan

pajak daerah merupakan

pertumbuhan yang tertinggi

dengan persentase 23,80%

atau penerimaan pajak

daerah tahun 2015

bertambah sebesar

Rp23.698.713.030,00.

Grafik 3.40 Perkembangan PAD pada DPPKAD Tahun 2014/2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 69

No Uraian Target Realisasi

Bertambah (Berkurang)

Rupiah %

I Dana Perimbangan

1.054.209.874.000

1.041.842.461.074

(12.367.412.926) 98,83

1 Dana Bagi Hasil Pajak

30.170.278.000

20.825.979.100

(9.344.298.900) 69,03

2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)

6.015.799.000

5.805.994.974

(209.804.026)

96,51

3 Dana Alokasi Umum

942.850.827.000

942.850.827.000

- 100,00

4 Dana Alokasi Khusus

75.172.970.000

72.359.660.000

(2.813.310.000) 96,26

II Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

524.052.518.106

518.756.283.558

(5.296.234.548)

98,99

1 Pendapatan Hibah

6.160.000.000

5.174.588.400

(985.411.600) 84,00

2 Dana bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

130.830.372.106

127.655.949.158

(3.174.422.948)

97,57

3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

354.195.046.000

354.195.046.000

-

100,00

4 Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya

32.867.100.000

31.730.700.000

(1.136.400.000)

96,54

Jumlah

1.578.262.392.106

1.560.598.744.632

(17.663.647.474) 98,88

Sumber data : Simda Keuangan Daerah Tahun 2015, data sementara sebelum diaudit

Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa pendapatan daerah yang dikelola oleh DPPKAD

selaku PPKD tidak terealisasi atau terdapat selisih kurang sebesar Rp17.663.647.474,00 atau

terealisasi sebesar 98,88% dari pendapatan daerah yang ditargetkan. Hal tersebut disebabkan

karena jumlah pendapatan daerah tersebut sangat dipengaruhi dengan pagu anggaran

pendapatan yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.

Perkembangan realisasi pendapatan daerah yang dikelola oleh DPPKAD selaku PPKD selama

periode tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.38)

Tabel 3.37 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah DPPKAD selaku PPKD

Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 70

No Uraian

Realisasi Pertumbuhan

Pendapatan Daerah

Tahun 2015 Tahun 2014 Rupiah %

I Dana Perimbangan

1.041.842.461.074

1.036.632.898.874

5.209.562.200 0,50

1 Dana Bagi Hasil Pajak

20.825.979.100

21.545.802.316

(719.823.216) -3,34

2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)

5.805.994.974

4.920.538.558

885.456.416

18,00

3 Dana Alokasi Umum

942.850.827.000

949.252.188.000

(6.401.361.000) -0,67

4 Dana Alokasi Khusus

72.359.660.000

60.914.370.000

11.445.290.000 18,79

II Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

518.756.283.558

419.873.181.102

98.883.102.456 23,55

1 Pendapatan Hibah

5.174.588.400

3.413.205.900

1.761.382.500 51,60

2 Dana bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

127.655.949.158

98.768.112.402

28.887.836.756

29,25

3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

354.195.046.000

285.847.270.000

68.347.776.000

23,91

4 Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya

31.730.700.000

31.844.592.800

(113.892.800)

-0,36

Jumlah

1.560.598.744.632

1.456.506.079.976

104.092.664.656 7,15

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, tahun 2015 data sementara sebelum diaudit dan tahun 2014

Tabel 3.38 Pertumbuhan Pendapatan Daerah pada DPPKAD selaku PPKD Tahun 2014 dan 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 71

Dari ke dua sumber pendapatan daerah tersebut menunjukkan pendapatan dana perimbangan

memiliki pertumbuhan hanya 0,50% atau pendapatan dana perimbangan yang dicapai tahun

2015 bertambah sebesar Rp5.209.562.000,00. Sedang lain-lain pendapatan daerah yang sah

memiliki pertumbuhan pendapatan sebesar 23,55% atau tahun 2015 lain-lain pendapatan daerah

yang sah bertambah sebesar Rp98.883.102.456,00 dari tahun 2014.

Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam

melaksanakan fungsinya sebagai koordinator pendapatan daerah selama tahun 2015 adalah

sebagai berikut:

1. Masih rendahnya kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah

2. Kesadaran wajib pungut pajak dan retribusi masih rendah;

3. Belum adanya database potensi pendapatan daerah;

4. Database Sismiop tidak valid meliputi data wajib pajak PBB, objek pajak PBB dan peta

PBB;

5. DPPdaerah;

6. Belum terkoordinirnya penanganan pendapatan secara menyeluruh dan terintegrasi;

Solusi

1. Perlu dilaksanakan intensifikasi dan ektensifikasi atas sumber-sumber pendapatan asli

daerah;

2. Perlu dilakukan pendataan dan pemeliharaan basis data PBB P2 secara rutin setiap

tahun;

Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerahyang Sah

1,041,842

20,826

1,036,633

21,546

Tahun 2015

Tahun 2014

Tahun 2015 pertumbuhan

pendapatan daerah pada

DPPKAD selaku PPKD

menunjukkan pertumbuhan

pendapatan daerah yang

meningkat atau positif

dengan persentase sebesar

7,15% atau pendapatan

daerah yang dicapai tahun

2015 meningkat sebesar

Rp104.092.664.656,00 dari

pendapatan daerah yang

dicapai tahun 2014. Grafik 3.41 Perkembangan Pendapatan Daerah pada DPPKAD

selaku PPKD Tahun 2014 dan 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 72

3. Perlu dilaksanakan sosialisasi lebih intensif dalam rangka meningkatkan keadaran

wajib pungut pajak dan retribusi daerah atas kewajibannya;

4. Perlu dilaksanakan pendataan dan penyimpanan database dengan menggunkan

sistem aplikasi yang terintegrasi;

5. Perlu koordinasi yang sinergis antar SKPD penghasil

3.3 Realisasi Anggaran

Tahun 2015 pagu anggaran yang dialokasikan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah sebesar Rp61.576.058.697,00 setelah perubahan APBD tahun 2015 pagu

anggaran bertambah sebesar 17,46% atau bertambah Rp10.752.529.450,00 sehingga pagu

anggaran menjadi Rp72.328.588.147,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.39)

No URAIAN

ANGGARAN

REALISASI

BERTAMBAH (BERKURANG)

SEBELUM PERUBAHAN

SETELAH PERUBAHAN

RUPIAH %

I Belanja tidak langsung

31.958.547.819

33.981.066.319

32.692.330.548

1.288.735.771 96,21

1 Belanja Gaji dan Tunjangan

6.892.497.000

6.870.636.000

6.676.891.579

193.744.421 97,18

2 Iuran Asuransi Kesehatan

19.847.357.819

18.109.767.319

17.313.212.018

796.555.301 95,60

3 Biaya Pemungutan PBB

318.030.000

4.100.000.000

3.959.870.834

140.129.166 96,58

4 Insentif Pemungutan Pajak Daerah

4.100.000.000

4.100.000.000

3.959.870.834

140.129.166 96,58

5 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

800.663.000

800.663.000

782.485.283

18.177.717

97,73

II Belanja langsung 29.617.510.878 38.347.521.828 35.665.761.131

2.681.760.697 93,01

Jumlah belanja 61.576.058.697 72.328.588.147 68.358.091.679 3.970.496.468 94,51

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)

Tabel 3.39 Anggaran dan Realisasi Belanja DPPKAD Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 73

Belanja langsung merupakan anggaran belanja yang dipergunakan terkait secara langsung

dengan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan. Belanja langsung tersebut terdirii

anggaran belanja langsung yang diperlukan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang

utama sebagaimana pagu anggaran yang tercantum atau yang diperjanjikan dalam Perjanjian

Kinerja (PK) dan program/kegiatan pendukung.

Belanja tidak langsung Belanja langsung

33,981,066,319

38,347,521,828

32,692,330,548

35,665,761,131

Anggaran

Realisasi

Program/kegiatan utama29%

Program/kegiatan

pendukung71%

Grafik tersebut menunjukkan

anggaran belanja DPPKAD

terbesar dialokasikan pada belanja

langsung yaitu sebesar 53,02%

atau sebesar Rp38.347.521.828,00

terealisasi sebesar

Rp35.665.761.131,00 sedang

alokasi anggaran pada belanja

tidak langsung sebesar 46,98%

atau sebesar Rp33.981.066.319,00

terealisasi sebesar

Rp32.692.330.548,00

Gambar 3.41 Anggaran dan Realisasi Belanja DPPKAD Tahun 2015

Grafik tersebut menginformasikan

tahun 2015 berdasarkan Perubahan

APBD anggaran belanja langsung

DPPKAD dialokasikan untuk

penyelenggaraan program/kegiatan

utama sebesar 29,22% dan

penyelenggaraan program/kegiatan

pendukung sebesar 70,78%. Pagu

anggaran dan realisasi sebagai

berikut: Grafik 3.42 Alokasi anggaran program utama dan program

pendukung tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 74

No URAIAN

ANGGARAN

REALISASI

BERTAMBAH (BERKURANG)

SEBELUM PERUBAHAN

SETELAH PERUBAHAN

RUPIAH %

1 Program/kegiatan utama

10.438.587.540

11.205.963.490

9.588.564.142

1.617.399.348 85,57

2 Program/kegiatan pendukung

19.178.923.338

27.141.558.338

26.077.196.989

1.064.361.349 96,08

Jumlah

29.617.510.878

38.347.521.828

35.665.761.131

2.681.760.697 93,01

Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015 (data sementara sebelum diaudit BPK), diolah

Pagu anggaran belanja langsung yang diperjanjikan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja antara

Bupati Bantul dengan Kepala DPPKAD sebesar Rp10.438.587.540,00 setelah perubahan APBD

menjadi Rp11.205.963.490,00 terealisasi sebesar Rp9.588.564.142,00 atau terserap 85,67%.

Realisasi pagu anggaran belanja langsung pada program utama diperlukan dalam upaya

pencapaian tujuh indikator kinerja dari dua sasaran strategis sebagaimana telah dibahas diatas,

yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.42)

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN

PROGRAM

ANGGARAN

REALISASI

BERTAMBAH (BERKURANG)

Setelah Perubahan

RUPIAH %

Me

ningk

atka

n ke

ma

mp

ua

n p

en

ge

lo

laa

n k

eu

an

ga

n d

an

k

ek

aya

an

dae

ra

h

Opini Pemeriksaan BPK

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

43.405.000 23.197.500 20.207.500 53,44

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

2.245.522.320 1.909.371.025 336.151.295 85,03

Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota

63.039.000 62.322.400 716.600 98,86

Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

43.366.000 30.670.500 12.695.500 70,72

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 2.395.332.320 2.025.561.425 369.770.895 84,56

Persentase penyerapan anggaran (belanja daerah) sesua dengan alokasi

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

543.205.200 524.734.255 18.470.945 96,60

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 543.205.200 524.734.255 18.470.945 96,60

Persentase SKPD yang menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

175.985.000 102.457.425 73.527.575 58,22

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 175.985.000 102.457.425 73.527.575 58,22

Persentase keakuratan data barang milik daerah

Program Pengelolaan Barang Daerah 2.061.886.550 1.712.106.340 349.780.210 83,04

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 2.061.886.550 1.712.106.340 349.780.210 83,04

Tabel 3.40 Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung pada Program/Kegiatan Utama dan Pendukung Tahun 2015

Tabel 3.42 Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 75

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN

PROGRAM

ANGGARAN

REALISASI

BERTAMBAH (BERKURANG)

Setelah Perubahan

RUPIAH %

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 5.176.409.070 4.364.859.445 811.549.625 84,32

Me

ningk

atka

n ke

ma

mp

ua

n k

eu

an

ga

n d

ae

ra

h

Prosentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

610.425.200 519.149.487 91.275.713 85,05

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 610.425.200 519.149.487 91.275.713 85,05

Derajat Desentralisasi

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

4.279.787.700

3.676.236.582

603.551.118 85,90

Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

45.196.450 38.220.807 6.975.643 84,57

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 4.324.984.150 3.714.457.389 610.526.761 85,88

Persentase Kemampuan Keuangan Daerah

Program pengembangan data/informasi/statistik daerah

82.862.500 78.884.580 3.977.920 95,20

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

1.011.282.570 911.213.241 100.069.329 90,10

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 1.094.145.070 990.097.821 104.047.249 90,49

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 6.029.554.420 5.223.704.697 805.849.723 86,64

Jumlah Anggaran Belanja Langsung Sasaran I dan II

11.205.963.490

9.588.564.142 1.617.399.348 85,57

Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015 (data sementara sebelum diaudit BPK), diolah

pencapaian sasaran I sebesar 46,19% atau sebesar Rp5.176.409.070,00 terealisasi sebesar

Rp4.364.859.445,00 atau terserap 84,32%.

Sasaran I Sasaran II

5,176,409,070

6,029,554,420

4,364,859,445

5,223,704,697

Anggaran Realisasi

Garfik tersebut

menunjukkan pencapaian

indikator kinerja dari sasaran II

membutuhkan anggaran

belanja langsung yang lebih

besar daripada pencapaian

indikator kinerja dari sasaran I

yaitu sebesar 53,81% atau

sebesar Rp6.029.554.420,00

dan terealisasi sebesar

Rp5.223.704.697,00 atau

terserap 84,32%. Sedang

anggaran belanja langsung

yang dialokasikan pada

Grafik 3.11 Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2015

Laporan Kinerja 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 76

B a b 4

P e n u t u p

Laporan Kinerja DPPKAD tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kepala DPPKAD

kepada Bupati Bantul yang telah memberi amanah dan tugas sebagaimana yang tertuang dalam

dokumen perjanjian kinerja. Pencapaian atas ke tujuh indikator kinerja dari sasaran strategis yang

merupakan indikator kinerja utama (IKU) DPPKAD sebagaimana yang diatur dalam lampiran J pada

Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama

Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015, dapat disimpulkan sudah sesuai dengan target bahkan melebihi

target dengan rata-rata capaian sebesar 102% katagori Sangat Baik. Rata-rata capaian indikator

kinerja dari masing-masing sasaran sebagai berikut:

Sasaran I meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah rata-

rata capaian ke-empat indikator kinerja sebesar 100% katagori Sangat Baik. Capaian

tersebut memberi gambaran pengelolaan keuangan dan aset daerah di Pemerintah

Kabupaten Bantul semakin tertib, transparan dan akuntabel dalam rangka mewujudkan

tujuan utama yaitu mewujudkan good governance dan clean goverment.

Sasaran II meningkatkan kemampuan keuangan daerah rata-rata capaian ke tiga indikator

kinerja diatas 100% katagori Sangat Baik. Capaian tersebut menginformasikan tentang

peranan pendapatan asli daerah semakin meningkat dalam memberi kontribusi terhadap

pendapatan daerah dan mendanai belanja daerah.

Hasil pengukuran kinerja ke tujuh indikator kinerja utama DPPKAD tahun 2015 disimpulkan enam

indikator kinerja atau sebanyak 85,71% dengan katagori Sangat Baik dan satu indikator kinerja atau

sebanyak 14,29% dengan katagori Sedang. Katagori sedang dicapai oleh indikator kinerja

persentase pertumbuhan pendapatan daerah.