bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang - bina nusantara...

21
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang Industri otomotif saat ini berkembang sangat pesat terutama di kota-kota besar, hal ini mengingat kebutuhan alat dalam menjalani kegiatan sehari-hari dengan mobilitas yang sangat tinggi. Brand yang bersaing dalam industry ini juga tidak sedikit, mulai dari kelas premium seperti Mercedes-benz, BMW sampai dengan Honda, Toyota, Daihatsu, dll. Belum lagi Brand baru yang masuk dalam persaingan industry otomotif seperti Proton dan Chery. Industri otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian terutama di Indonesia. Saat terjadi krisis global yang berasal dari Amerika pada tahun 2008, industri otomotif bertumbuh positif ketika industri-industri lainnya melambat. Pada pertengahan tahun 2009, industri otomotif di Indonesia kembali bersemangat sehingga penjualan dipastikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Sampai pada akhir tahun 2010 penjualan mobil telah mencapai 625ribu unit, mengalahkan rekor pada tahun 2008 angka penjualannya mencapai 603unit. Indonesia bersama Thailand merupakan pasar industry otomotif dalam kawasan ASEAN. Tahun 2008, Thailand menguasai 29% penjualan mobil di ASEAN, kemudian diikuti Indonesia yang menguasai 28% pasar. (Investor Daily, 2011)

Upload: nguyennga

Post on 13-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

1

 

 

Bab 1

Pendahuluan

1.1 latar belakang

Industri otomotif saat ini berkembang sangat pesat terutama di kota-kota besar,

hal ini mengingat kebutuhan alat dalam menjalani kegiatan sehari-hari dengan mobilitas

yang sangat tinggi. Brand yang bersaing dalam industry ini juga tidak sedikit, mulai dari

kelas premium seperti Mercedes-benz, BMW sampai dengan Honda, Toyota, Daihatsu,

dll. Belum lagi Brand baru yang masuk dalam persaingan industry otomotif seperti

Proton dan Chery.

Industri otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian terutama di

Indonesia. Saat terjadi krisis global yang berasal dari Amerika pada tahun 2008, industri

otomotif bertumbuh positif ketika industri-industri lainnya melambat. Pada pertengahan

tahun 2009, industri otomotif di Indonesia kembali bersemangat sehingga penjualan

dipastikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Sampai pada akhir tahun 2010 penjualan

mobil telah mencapai 625ribu unit, mengalahkan rekor pada tahun 2008 angka

penjualannya mencapai 603unit. Indonesia bersama Thailand merupakan pasar industry

otomotif dalam kawasan ASEAN. Tahun 2008, Thailand menguasai 29% penjualan

mobil di ASEAN, kemudian diikuti Indonesia yang menguasai 28% pasar. (Investor

Daily, 2011)

Page 2: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

2

 

 

Mayoritas pasar otomotif di Indonesia dikuasai oleh mobil berpenumpang atau

yang sering kita sebut multi purpose vehicle (MPV), MPV menguasai 75% penjualan

mobil di Indonesia, sisanya adalah mobil seperti sedan dan city car. Berdasarkan Brand,

Toyota merupakan market leader dengan menguasai 37,9% pasar mobil di Indonesia,

diikuti Daihatsu 14,7% dan Mitsubishi 14,1% pasar mobil. Dalam iklim persaingan

industry otomotif seperti ini, Toyota mampu menjadi market leader, hal ini tentu bukan

hal yang biasa. PT. Toyota Astra Motor melalui produk Toyota kijang meraih

penghargaan indonesian customer loyalty award 2005 untuk kategori mobil non sedan

berdasarkan survey indonesian customer loyalty index 2005.

“Rahasia kekuatan Toyota adalah bahwa perusahaan memiliki strategi yang andal sejak awal,

dan lebih penting lagi, pergantian generasi manajemen senior terus menjalankan tradisi itu. Kiichiro

berharap dapat menggunakan otak dan keahlian Jepang untuk membangun industry mobil di Jepang dan

membuat mobil penumpang kecil kelas dunia. Kendati impiannya tidak terwujud selama era Kiichiro,

sepupunya Eiji mewujudkannya melalui Corolla. Namun, jika mereka sudah puas dengan hal itu, Toyota

akan berakhir sebagai pabrikan mobil murah Eiji menetapkan tujuan baru “Global Ten”, atau meraih

10% penjualan global. Perlu waktu dua decade untuk mewujudkan hal itu. Setelah mencapai Global Ten,

Toyota dengan berani menyatakan bahwa perusahaan akan meningkatkan pangsa pasar menjadi 15%

pada 2010. Angka 15% adalah setara dengan produsen otomotif terbesar di dunia. Di saat yang sama,

agar tidak dilihat sebagai perusahaan dominan, Toyota menyusun konsep “kebaikan perusahaan” atau

memperoleh penghargaan social dan cepat merespons isu pemanasan global degan membuat kendaraan

listrik-hibrid. Berkat merek mewah Lexus, citra Toyota berubah dramatis dan memicu pertumbuhan lebih

lanjut. ( Masaaki sato, 2008)

Kutipan di atas yang diambil dari buku “The Toyota Leaders” mungkin

merupakan jawaban mengapa selama ini Toyota mampu menjadi raja dalam industry

Page 3: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

3

 

 

otomotif. Toyota, lebih dari sebuah perusahaan otomotif, tapi merupakan sebuah gaya

hidup, sebuah pembuktian pemanfaatan perkembangan teknologi. Toyota juga cepat

tanggap dalam menghadapi isu pemanasan global, oleh sebab itu dengan tingkat inovasi

mereka yang tinggi, mobil-mobil hybrid diciptakan seperti Toyota Prius. Kehebatan

Toyota terletak pada kombinasi kuantitas produk yang dijaga dengan kualitas.

Toyota didirikan pada tahun 1937, awalnya disebut “Toyoda Motor Company”

yang mendasar pada Toyoda Automatic Loom Works yang merupakan perusahaan

induk. Mobil dibuat dan dijual di bawah bendera Toyoda Automatic Loom Works

dengan nama “Toyoda”. Lambang berupa lingkaran mengelilingi kata “Toyoda” yang

ditulis dalam huruf jepang dijadikan sebagai logo perusahaan. Namun Kiichiro Toyoda

selaku pendiri Toyota merasa keberatan, meski rencana awal menggunakan brand

Toyoda, menurut dia Toyota lebih mudah diucapkan oleh orang asing, karena pada saat

itu Kiichiro Toyoda sudah memiliki visi Global.

Ketika kiichiro memasuki industry otomotif, ia memiliki rencana yang saat itu terdengar seperti

mimpi: “Kita tidak hanya akan menangani mobil. Kita akan menempatkan otak dan keahlian Jepang untuk

membuat mobil kelas dunia”. Wawasannya bahwa mobil merupakan komoditas internasional dan bahwa

jika bisnis akan berdiri kokoh, maka dunia harus menjadi panggungnya. Tujuh puluh tahun kemudian,

tepatnya pada 2007, Toyota memproduksi dan menjual lebih banyak kendaraan ketimbang General

Motors, menyamai pendapatan penguasa industry mobil global itu dalam tiga perempat abad terakhir.

Banyak yang berbicara bahwa “Toyota Production System” (TPS) sebagai sumber keberadaan Toyota.

Namun, yang membentuk tulang punggung TPS yang sesungguhnya adalah system produksi tepat waktu

(just-in-time, JIT) bentukan Kiichiro yang membawa efisiensi ekonomi ke titik tertinggi dengan memasok

komponen yang tepat pada saat yang tepat dan dalam jumlah yang tepat. (Masaaki Sato, 2008)

Page 4: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

4

 

 

Namun mimpi itu kini memang menjadi kenyataan, di Indonesia maupun

Amerika, Toyota menjadi brand leader. Toyota tidak selalu menjadi kekuatan global

seperti saat ini. Toyota pernah hampir bangkrut akibat kemerosotan pendanaan, terpuruk

dan melakukan PHK massal dengan puncaknya pengunduran diri Kiichiro Toyoda.

Krisis ini memaksa perusahaan menyerah, terbagi menjadi divisi manufaktur dan

penjualan, yang tidak bersatu lagi selama beberapa decade. Tetapi pada akhirnya tetap

mampu berdiri kembali dan bahkan menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Hal ini

mungkin disebabkan oleh system manajemen Toyota yang kokoh.

Cikal bakal manajemen Toyota terus diwariskan melalui para pemimpin sejak pendirian hingga

saat ini aturan Toyota menuturkan kehidupan dan pemikiran Sakichi Toyoda, penemu yang ulung dan

pendiri Toyota Group. Disusun oleh Kiichiro, aturan yang terdiri atas lima bagian ini diumumkan pada 30

Oktober 1935, bertepatan dengan peringatan enam tahun wafatnya Sakichi:

1. Bersikap kontributif bagi perkembangan dan kesejahteraan Negara dengan bekerja sama,

apa pun posisinya, dalam menjalankan tugas anda dengan tulus.

2. Menjadi pelopor melalui kreativitas tanpa batas, rasa ingin tahu, dan mengejar perbaikan.

3. Bersikap praktis dan menghindari kecerobohan.

4. Bersikap baik dan murah hati, berupaya menciptakan kehangatan seperti di rumah.

5. Bersikap hormat, dan menunjukan penghargaan untuk sesuatu yang besar dan kecil dalam

pemikiran dan perbuatan.

(Masaaki Sato, 2008)

Aturan pertama tentang bersikap kontributif didasari dorongan untuk menjadi

penemu, menemukan sesuatu yang dapat menguntungkan Negara. Basis manajemen

Page 5: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

5

 

 

Toyota adalah “menguntungka negeri”. Dengan menyatukan kuantitas dan kualitas, kini

Toyota menjadi tolak ukur di antara perusahaan Jepang, dan perusahaan lainnya di

seluruh dunia dengan harapan membentuk perusahaan yang dapat berdiri kokoh dalam

jangka waktu panjang seperti Toyota.

Aturan kedua Toyota tentang menjadi pelopor merupakan prinsip khas Toyota,

buktinya Toyota merupakan produsen pertama yang mengembangkan mobil hibrid.

Pengembangan ini bahkan sudah ditemukan oleh Sakichi sebelum isu pemanasan global.

Yaitu kendaraan listrik-hibrid yang menggabungkan listrik dengan mesin bertenaga

bensin. Saat ini mobil ramah lingkungan sudah melekat pada produk Toyota.

Aturan ketiga yang menyatakan sikap praktis dan menghindari kecerobohan

memiliki arti mengenai iklim korporat Toyota, menghargai isi ketimbang bentuk,

konsistensi di atas nama.

Bersikap baik dan murah hati, aturan keempat Toyota menunjukan ciri keluarga

besar Toyota. Toyota memandang karyawan sebagai keluarga dan asset perusahaan yang

berharga sehingga Toyota sangat melindungi kesejahteraan karyawannya.

Aturan terakhir adalah bersikap hormat, melingkupi antar suku, agama,

kebudayaan. Toyota merupakan persuhaan global yang sangat besar dimana

karyawannya mencapai jumlah di atas ribuan, sehingga perbedaan pasti terdapat pada

setiap kegiatan mereka. Latar karyawan yang berbeda-beda juga terdapat di semua pabrik

Toyota dimana toleransi dan rasa menghargai sangatlah diperlukan untuk

mengintegrasikan kegiatan mencapai visi perusahaan.

Page 6: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

6

 

 

Apa yang membedakan Toyota dengan para pesaingnya adalah arti pekerja pabrik bagi Toyota.

Mereka lebih dari sekedar sepasang tangan lini perakitan. Setiap orang adalah pekerja pengetahuan yang

mengumpulkan pengetahuan baru melalui pengalaman dan interaksi langsung dengan pekerja lainnya.

Apa yang diinginkan Toyota adalah satu model manajemen baru yang sesuai untuk produksi industry di

era pengetahuan, di mana pertumbuhan tidak hanya tergantung pada efisiensi operasional, tetapi juga

pada kemampuan manusia dan organisasi. Model Toyota ini mewakili pendekatan yang lebih manusiawi

bagi produksi industry karena perusahaan menempatkan manusia, dan bukan mesin, pada inti dari

segalanya. (Osono Shimizu Takeuchi, 2008)

Toyota merupakan perusahaan yang stabil. Profit dan penghasilan yang bagus

membuat Toyota mempertahankan valuasi lebih tinggi yang konsisten di pasar modal

selama 10 tahun terakhir. Dalam menghadapi naik turunya pertumbuhan ekonomi global,

Toyota selalu berusaha untuk mempertahankan seluruh tenaga kerja dan para dilernya,

meskipun mereka berkinerja buruk. Bukan hanya terhadap pekerja, Toyota sangat

memperhatikan customernya. Tentu mustahil untuk memenuhi semua kebutuhan

customer di setiap segmentasi pasar, mengingat besarnya dana yang dibutuhkan. Namun

berdasar filosofi, Toyota sebisa mungkin memenuhi kebutuhan mereka, seperti yang

terdapat dalam dokumen internal Toyota dimana menyatakan untuk mengambil sebuah

keputusan atau melaksanakan sebuah kebijakan, mendahulukan kebutuhan dan

keingingan customer secara global adalah elemen penting. Hal ini dijelaskan dalam buku

Extreme Toyota melalui paragraph dibawah ini.

Toyota melekatkan nilai social yang kuat untuk memenuhi kebutuhan setiap customer dan

meningkatkan kepuasan atas produk. Perusahaan mengungkapkan ke public tujuan mustahilnya guna

meningkatkan kesadaran social karyawannya. Hal ini tercermin pada pernyataan di bagian penutup

Toyota Value: “kami selalu mengoptimalkan upaya meningkatkan kebahagiaan setiap customer, serta

Page 7: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

7

 

 

membangun masa depan yang lebih baik bago orang-orang, masyarakat, dan planet yang kita tinggali.

Inilah tugas kita. Inilah Toyota”. (Osono Shimizu Takeuchi, 2008)

Brand Toyota telah membentuk citra mesin yang kuat, daya tahan dan keandalan.

Survey kualitas dari perusahaan informasi pemasaran J.D. Power and Associates terus

menempatkan Toyota sebagai brand leader. Reputasi seperti ini mengakibatkan mobil

memiliki nilai jual yang tinggi hingga waktu yang lama, tidak heran banyak masyarakat

di Indonesia yang menggunakan produk Toyota selama beberapa generasi. Pencitraan

dan Branding dari Toyota bias dibilang berhasil melihat dampak yang dihasilkannya

Penelitian ini akan berlangsung di kantor pusat Toyota di Jakarta yaitu PT.

Toyota-Astra Motor yang beralamat di Jl. Yos Sudarso, Sunter II, Jakarta 14330. Dengan

nomor Telp (021) 6515551 (hunting), dan Fax (021) 6515360. Kantor pusat ini didirikan

pada tanggal 15 Juli 2003 dengan modal awal disetor sebesar empat ratus milliar rupiah.

Saham dari Toyota di Indonesia dimiliki oleh PT. Astra International Tbk sebesar 51%

dan Toyota Motor Corporation sebesar 49%. Terdapat lima dealer utama resmi yaitu PT

Astra Internasional, PT New Ratna Motor, PT Agung Automall, PT Hasjrat Abadi dan

NV Hadji Kalla Trd.Co.

Toyota memiliki visi menjadi perusahaan otomotif yang paling sukses dan

dihormati di kawasan Asia Tenggara serta memberikan pengalaman terbaik dalam

kepemilikan kendaraan. Misi Toyota adalah secara berkesinambungan menyediakan

produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui

program pemasaran yang terbaik. Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan

menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan

Page 8: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

8

 

 

pelanggan. Memperkuat kolaborasi dengan produsen, dealer utama dan dealer-dealer

melalui komunikasi dan kerjasama yang lebih baik untuk mengembangkan operasi

perusahaan yang sehat dalam segala aspek, misalnya pemenuhan peraturan, lingkungan

dan lain-lain.

Toyota juga mendirikan pabrik di Indonesia yang dinamakan PT. Toyota Motor

Manufacturing Indonesia. Saham dipengang oleh Toyota Motor Corporation sebesar 95%

dan PT. Astra International Tbk sebesar 5%. Pabrik ini disebut dengan istilah Karawang

Plant. Menggunakan Toyota Production System (TPS) yang merupakan kunci sukses

Toyota memasuki era globalisasi yang didasari Just In Time dan continuos improvement.

Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor Manufacturing

Indonesia yang berlokasi di Karawang International Industrial City (KIIC), TelukJambe,

Jawa Barat. Karawang Plant dibangun pada 29 Mei 1996 dengan nilai investasi sebesar

Rp. 462,2 miliar. Walaupun mulai beroperasi pada tahun 1998, namun Karawang Plant

baru diresmikan pada tahun 2000. Pada saat ini, Karawang Plant memiliki kapasitas

produksi 100.000 unit mobil per tahun. Karawang Plant yang berdiri di area tanah seluas

1.000.000 m2 dengan luas bangunan 300.000 m2 memiliki konsep pabrik otomotif kelas

dunia yang memadukan teknologi tinggi, keahlian sumber daya manusia, dan kepedulian

terhadap karyawan dan lingkungan. Sedangkan dalam hal produksi, Karawang Plant

menitikberatkan pada produksi Innova yang ditujukkan untuk pasar domestic dan

internasional. Untuk CBU, tujuan ekspornya adalah ke negara-negara Timur Tengah

(Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Yordania, Syria, dan

Page 9: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

9

 

 

Libanon), Negara-negara kepulauan Pasifik (Fiji dan Solomon), serta ke Negara-negara

Asia (Brunei Darussalam dan Thailand). Sedangkan untuk CKD memiliki tujuan ekspor

ke Malaysia, Filiphina, dan Vietnam.

Fasilitas Karawang Plant meliputi Fasilitas Produksi yang terdiri dari Stamping

Shop, Welding Shop, Painting Shop, Assembling Shop. Fasilitas Pendukung terdiri dari

Test Course, Employee Facilities. Dan Environment yang memiliki management system

dalam hal Waste Water Treatment dan Toyota Forest.

Tentang aksesoris yang digunakan Toyota, Materialnya terbuat dari material

terbaik sesuai standar Toyota. Polyprophelene Plastic (PP) adalah bahan yang tahan

benturan, sering dipakai untuk front & rear bumper guard. Acrylonitrie Butadine Styrene

(ABS) adalah bahan yang sangat ringan sehingga tidak akan mengganggu performa

kendaraan. Standar material diguanak untuk menjaga material supaya mempunyai daya

tahann untuk kondisi yang akan sering dihadapi, contoh untuk spoiler menggunakan

material ABS karena material ini paling tahan terhadap sinar matahari.

Proses pembuatan yang sesuai standar Toyota meliputi beberapa langkah.

Langkah pertama adalah Styling Design, Tujuannya untuk memberikan desain yang

terbaik melalui proses pembuatan beberapa alternatif styling design (2 dimensi),

mengadakan design review, dan memilih satu desain yang terbaik Langkah kedua adalah

Product Design /CAD Data Development yang bertujuan supaya produk jadi nanti akan

benar-benar sesuai dengan desain produk (product design) melalui proses desain yang

terpilih kemudian dibuat data 3 dimensi dengan bantuan Computer Aided Design (CAD),

Page 10: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

10

 

 

lengkap dengan posisi pemasangan, dan komponen pendukung seperti nut & bolt, double

adhesive tape, atau klip. Hasilnya disebut CAD Data. Kemudian dibuat drawing atau

gambar teknik. Hasil produksi massal nantinya harus sesuai dengan drawing ini, baik

secara dimensi maupun kelengkapan komponennya. Langkah ketiga adalah Mock-up

Review dengan tujuan untuk memastikan persisi produk benar-benar tepat dan sesuai

dengan kendaraan melalui proses pembuatan produk yang menyerupai produk aslinya,

mengevaluasi dengan melakukan pemasangan ke mobil. Jika masih terdapat kekurangan,

CAD data direvisi dan dievaluasi lagi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya

masalah saat produk tersebut diproduksi massal. Langkah keempat adalah Tooling

Development yang bertujuan untuk memastikan semua alat-alat yang digunakan sesuai

dengan kebutuhan untuk menghasilkan produk yang terbaik dengan proses pembuatan

perangkat pendukung produksi massal, seperti mold (cetakan), jig (alat bantu proses /

pemasangan), checking fixture (alat bantu pengecekan produk). Proses ini umumnya

memakan waktu, maksimal, 3 bulan. Langkah kelima adalah Trial & Performance

Evaluation dengan tujuan untuk menguji daya tahan produk sehingga memberikan rasa

aman dan nyaman kepada konsumen melalui proses hasil produksi massal diuji

ketahanannya melalui beberapa tes sesuai standar yang diterapkan TOYOTA seperti

ketahanan terhadap panas, vibrasi, atau bahan kimia. Standar Pengetesannya adalah

memastikan metode yang digunakan benar-benar dapat menguji ketahanan produk.

Contoh: Untuk ketahanan front bumper guard dan rear bumper guard diuji dengan

melakukan 30 kali automatic car washing test (mobil dicuci 30 kali secara kontinyu

dengan menggunakan automatic car washing machine) untuk memastikan tidak terjadi

perubahan posisi dan tidak ada cat yang mengelupas. Untuk ketahanan side visor

Page 11: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

11

 

 

terhadap sinar UV (ultraviolet) diuji dengan disinari lampu 130 V suhu 80°C selama 200

jam. Langkah keenam adalah Quality Control dengan tujuan untuk memastikan hanya

produk dengan kualitas terbaik yang akan sampai ke tangan konsumen melalui proses

penentuan batasan kualitas, seperti dimensi dan tampilan (gores, bintik). Langkah

ketujuh adalah Mass Production, Setelah produk dipastikan memenuhi standar yang

diterapkan TOYOTA, dan sudah dilakukan proses persetujuan (approval) barulah

Pemasok atau Supplier mulai melakukan produksi secara massal.

Menjadikan fasilitasnya sebagai yang terbaik dengan tujuan untuk menghasilkan

produk unggulan adalah filosofi utama PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Investasi dalam skala besar yang menyeimbangkan pemanfaatan teknologi modern

dengan sumber daya manusia untuk menghasilkan produk yang berkualitas telah

ditanamkan di pabrik-pabrik mereka di kawasan Sunter dan Karawang.

Mereka menjungjung tinggi keselamatan seluruh karyawan. Sertifikasi SMK3

untuk sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di pabrik Sunter I dan

Karawang merupakan bukti dari keseriusan mereka.

Fasilitas modern mereka didukung oleh aplikasi Toyota Way (Kaizen atau

continuous Improvement dan pengembangan sumber daya manusia) dalam sistem

produksi yang dikenal dengan nama Toyota Production System (TPS) yang telah teruji

kehandalannya. Melalui TPS, pengembangan sumber daya manusia di pabrik-pabrik

mereka diutamakan bagi semua level karyawan. Penerapan TPS juga dilakukan melalui

program-program dalam Toyota Manufacturer’s Club (TM Club) untuk para pemasok

Page 12: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

12

 

 

dalam negeri, yang saat ini telah mencapai lebih dari 100 dan mampu membantu mereka

mencapai tingkat kualitas dan biaya yang kompetitif. Keberhasilan kombinasi antara

fasilitas modern dan sistem produksi handal di TMMIN mendapat pengakuan

internasional dengan diraihnya berbagai penghargaan internasional untuk sistem

manajemen kualitas (ISO 9000) oleh pabrik-pabrik mereka di Sunter dan Karawang.

Nilai Toyota dari pusat sampai ke cabang-cabangnya di negara lain menggunakan

satu nilai yang sama disebut The Toyota Way. The Toyota Way merupakan seperangkat

prinsip, nilai serta perilaku yang mendasari manajerial Toyota Motor Corporation dan

system produksi. Focus nya berisi prinsip-prinsip di dua bidang utama yaitu perbaikan

terus menerus dalam hal produk serta saling menghormati orang dalam hal sumber daya

manusia. Ada 4 tahapan yang terbagi dalam 14 prinsip nilai dalam menjalani nilai

Toyota.

Tahap pertama mendasari filsafat jangka panjang, berisi prinsip pertama dimana

kadang untuk tujuan kedepan kita harus bisa mengorbankan tujuan keuangan jangka

pendek. Manusia membutuhkan tujuan untuk mendapatkan motivasi dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Tahap kedua menjelaskan bahwa dengan proses yang tepat maka akan didapatkan

hasil yang baik dan benar. Berisi prinsip kedua yang mengatakan proses pekerjaan harus

diikuti alurnya supaya ketika ada permasalahan yang keluar akan gampang dideteksi.

Proses pekerjaan dibuat sedemikian rupa agar mengurangi terbuangnya waktu secara sia-

sia seperti produksi berlebihan dan menunggu. Prinsip ketiga menggunakan system

“tarik” untuk menghindari kelebihan produksi, ini merupakan metode dimana proses

Page 13: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

13

 

 

sinyal memberi isyarat bahwa bahan mana yang lebih dibutuhkan. Prinsip keempat

mengajari prinsip bekerja seperti kura-kura lebih daripada kelinci. Hal ini membantu

pencapaian tujuan dengan mengurangi kelebihan tenaga dan peralatan serta minimalisasi

limbah produksi. Prinsip kelima tentang membangun budaya menghentikan jalur

produksi untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas selayaknya.

Setiap karyawan dalam Toyota Production System memiliki hak untuk menghentikan

proses produksi apabila mengidentifikasi masalah pada kualitas. Prinsip keenam isinya

standar kewajiban dan proses adalah pondasi untuk kemajuan berkelanjutan dan

penguatan karyawan. Meskipun Toyota memiliki system birokrasi, cara implementasinya

mengizinkan untuk terjadinya kemajuan berkelanjutan dari orang-orang yang terkena

dampak langsung sistemnya. System tersebut mendorong karyawan untuk berjuang

dalam memajukan perusahaan. Prinsip ketujuh menggunakan pengendali visual supaya

tidak ada masalah yang luput dari mata. Isinya adalah program 5S, Sort adalah mencari

tahu hal-hal yang tidak dibutuhkan. Straighten adalah menyediakan ruang untuk segala

barang. Shine adalah area kerja yang bersih. Standardize adalah menciptakan aturan dan

SOP. Sustain adalah mengatur system dan mengawasinya. Prisnisp kedelapan isinya

menggunakan teknologi yang dapat diandalkan dan yang telah lulus ujicoba sehingga

bisa dimanfaatkan untuk kemajuan bersama.

Tahap ketiga focus pada sumber daya manusia yaitu menambah nilai pada

organisasi dengan mengembangkan karyawan. Prinsip kesembilan menciptakan

pemimpin yang benar-benar mengerti akan pekerjaannya, menjalankan filsafat Toyota

dan mengajarkannya kepada orang lain. Karyawan harus dilatih dan dididik agar

menciptakan lingkungan organisasi yang saling belajar. Prinsip kesepuluh berisi tentang

Page 14: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

14

 

 

mengembangkan orang yang luar biasa dan team yang mendasari filsafat perusahaan.

Prinsip kesebelas tentang menghargai kolega serta rekan kerja dengan membantu dan

mendorong mereka untuk semakin maju.

Tahap keempat berisi problem solving secara terus menerus untuk menimbulkan

budaya organisasi yang mau terus belajar. Prisip keduabelas tentang melihat sendiri

tentang situasi yang ada supaya kita benar-benar bisa mengerti. Sebelum melihat dengan

mata kepala sendiri, kita akan susah untuk mengerti situasi yang sedang terjadi. Dalam

prinsip ini diterapkan sepuluh prinsip manajemen Tadashi Yamashima, yang pertama

adalah selalu mengingat tujuan akhir. Yang kedua adalah tahu jelas kewajiban kita. Yang

ketiga adalah berpikir dan berbicara berdasarkan data dan informasi yang bisa

dibuktikan. Yang keempat adalah menggunakan keuntungan dari pengalaman orang lain

dalam diskusi informasi. Yang kelima adalah membagikan informasi kepada orang lain.

Yang keenam adalah selalu melapor dan memberikan informasi pada waktu yang tepat.

Yang ketujuh adalah analisa dan memahami kejadian yang bakal terjadi sesuai kapasitas

kita, yang kedelapan adalah melakukan kegiatan yang mendukung kemajuan secara terus

menerus. Yang kesembilan adalah berpikir diluar aturan umum. Yang kesepuluh adalah

selalu sadar untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kerja. Prinsip ketigabelas

tentang pengambilan keputusan secara perlahan berdasar penimbangan segala aspek.

Prinsip keempat belas adalah menjadi organisasi yang peka akan ilmu baru untuk

dipelajari, serta dapat melewati proses introspeksi. Proses untuk menjadi organisasi yang

mau belajar meliputi saling kritik. Teknik problem solving dalam mendapatkan akar

permasalahan meliputi proses persepsi dalam memandang permasalahan, menjernihkan

Page 15: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

15

 

 

permasalahan, mencari daerah penyebab, mengukur dengan barometer, evaluasi dan

proses standarisasi.

1.2 Ruang Lingkup

Penelitian ini berfokus pada system dan strategi Toyota dalam melakukan branding

untuk mendapatkan repetisi pembelian konsumen atau yang sering kita sebut customer

loyalty. Menurut penelitian J.D. Power dan asosiasinya, 65% dari pemilik Toyota ketika

hendak berganti mobil, mereka menggantikannya dengan sebuah Toyota baru, bukan

merk yang baru. Toyota mempertahankan tingkat pembelian repetisi konsumennya

dengan mempertahankan kualitas produknya serta servis dan garansi yang dapat

membuat tingkat kepuasan konsumennya mencapai klimaks. Efek dari kualitas penjualan

Toyota menghasilkan efek word-of-mouth di kalangan masyarakat yang notabene

menarik calon pelanggan baru.

Dengan indicator dari subjek yang diteliti, peneliti dapat membatasi ruang lingkup.

Branding dari Toyota sendiri akan kita lihat dari jenis strateginya, apakah universal atau

akan berbeda tergantung dari jenis produknya. Dilihat dari pasar di Indonesia,

kemampuan Toyota jelas tidak diragukan lagi. Dari segi konsumen, kita perlu meneliti

alasan mereka begitu setia dengan Toyota, apakah telah terjadi ikatan emosional antara

produk tersebut dengan pribadi si konsumen. Untuk mengukur kesetiaan konsumen, kita

dapat melihat seberapa lama mereka telah menggunakan produk dari Toyota itu sendiri

ataupun seberapa besar usaha mereka dalam mempromosikan Toyota di lingkungannya.

Page 16: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

16

 

 

1.3 Tujuan dan manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai prasyarat kelulusan dari fakultas komunikasi

dan multimedia di Binus University. Penelitian ini juga bertujuan agar kita mengetahui

pentingnya branding pada persaingan industry saat ini teruatama perusahaan-perusahaan

besar dan branding dalam membuat differensiasi dengan produk pesaing lainnya. Tulisan

ini dapat membantu kita untuk mengerti tahap dan strategi yang digencarkan Toyota

selama bertahun-tahun ini untuk mempertahankan posisi mereka sebagai market leader.

Seperti yang kita ketahui seiring berkembangnya teknologi ditambah pengaruh

globalisasi, serbuan brand dari luar negeri jumlahnya semakin meningkat, brand local

saja sudah kewalahan menghadapi pesaingnya, sekarang ditambah lagi brand dari luar

negeri.

Manfaat penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian lanjutan kepada angkatan

dari jurusan public relations selanjutnya. Penelitian ini juga bisa dijadikan alat dalam

memahami sistem manajemen yang digunakan dalam Toyota serta sebagai data

tambahan Toyota. Tulisan ini dapat menjadi referensi atas informasi yang berhubungan

dengan Toyota.

1.4 Metodologi

Metode kualitatif dalam penelitian ilmu komunikasi, cenderung menggunakan rumus

5W+1H(who,what,where,when,why dan how) dalam analisis datanya. What bertanya

tentang data dan fakta yang dihasilkan dari sebuah penelitian. How mengenai bagaimana

Page 17: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

17

 

 

proses data itu berlangsung. Sedangkan who tentang siapa saja yang bias menjadi

informan kunci dalam penelitian. Selain itu ada where dan when, masing-masing

bertanya tentang dimana sumber informasi penelitian itu bisa ditemukan dan kapan

sumber informasi itu bisa ditemukan. Komponen yang paling penting dicermati dalam

sebuah analisis penelitian kualtitatif adalah why yang berisi tentang analisis lebih dalam

atau penafsiran lebih dalam tentang apa yang dibalik fakta dan mengapa bisa terjadi

seperti itu.

Penelitian kualitatif memiliki karakteristik ilmu-ilmu lunak, focus penelitian kompleks dan luas,

holistic dan menyeluruh, subjektif dan perspektif emik, penalaran induktif, basis pengetahuan adalah

makna dan temuan, mengembangkan teori, tafsiran, komunikasi dan observasi, elemen dasar analisis

adalah kata-kata, interpretasi individu, dan keunikan. (DR.Elvinaro Ardianto,2010)

Metode kualitatif digunakan untuk meneliti fenomena yang terjadi dalam lingkungan

hidup manusia. Penelitian kualitatif biasanya ruang lingkupnya sempit tetapi sifat

pembahasannya tidak terbatas. Bogdan dan Taylor (Moleong,2007) mengemukakan

bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati.

Penelitian kualitatif merupakan perilaku artistic. Pendekatan filosofis dan aplikasi

metode dalam kerangka peneltitian kualitatif dimaksudkan untuk memproduksi ilmu-

ilmu “lunak”, seperti sosiologi, antropologi, komunikasi. Kepedulian utama peneliti

kualitatif adalah bahwa keterbatasan objektivitas dan control social sangat esensial.

Penelitian kualitatif berangkat dari ilmu-ilmu perilaku dan ilmu social. Esensinya adalah

sebagai sebuah metode pemahaman atas keunikan, dinamika, dan hakikat holistic dari

Page 18: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

18

 

 

kehadiran manusia dan interaksinya dengan lingkungan. Peneliti kualitatif percaya bahwa

kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui orang-orang yang dalam

interaksinya dengan situasi social kesejarahan (Danim,2002)

metode penelitian kualitatif berbeda dengan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian

dengan metode kuantitatif, seorang peneliti harus menjaga jarak terhadap masalah yang sedang

ditelitinya. Misalnya, ketika menyebarkan angket/kuesioner atau mewawancarai, seorang peneliti

kuantitatif tidak diperkenankan memberikan arahan jawaban kepada responden yang menjadi sumber

informasi penelitian. Seorang peneliti kuantitatif betul-betul mengandalkan instrument penelitiannya yang

sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sementara dalam penelitian metode kualitatif, justru seorang

peneliti menjadi instrument kunci. Apalagi teknik pengumpulan data yang digunakannya adalah observasi

partisipasi, peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian

dan sumber informasi penelitian. (DR.Elvinaro Ardianto,2010)

Unsur yang terdapat dalam penelitian kualitatif kurang lebih berisi judul yang

penulisannya singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian

penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang

bermacam-macam dan tidak bias makna. Kemudian ada abstrak, ditulis sesingkat

mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam laporan penelitian.

Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca memahami dengan

cepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk

membacanya. Yang tidak kalah penting adalah perspektif teoritis dan kajian pustaka,

perspektif teori menyajikan tentang teori yang digunakan sebagai perspektif baik dalam

membantu merumuskan fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data

atau membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang

studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa.

Page 19: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

19

 

 

Metode yang digunakan harus dijelaskan, menyajikan secara rinci metode yang

digunakan dalam proses penelitian. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh

temuan penelitian yang diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok

masalah atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam

laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan

sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi

peneliti itu sendiri. Hasil temuan memerlukan pembahasan lebih lanjut dan penafsiran

lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan

terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan

hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.

Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan

menganalisis kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubahnya menjadi entitas-entitas kuantitatif. Blumer

mencatat bahwa usaha mengkorelasikan suatu variable dengan variable lain kenyataannya mengabaikan

bagaimana variable-variabel ini didefinisikan oleh orang-orang yang diteliti. Senada dengan itu, cicourel

yang dipengaruhi schutz dan garfinkel menegaskan bagaimana pemilihan logika yang murni matematis

dapat mengabaikan pemikiran akal sehat yang digunakan oleh orang-orang yang diteliti dan peneliti.

Tidak seperti hubungan fisik, hubungan kausal menyangkut manusia tidak eksis terlepas dari tujuan dan

motif manusia. Dalam pandangan Bogdan dan Taylor, meskipun orang-orang bertindak dalam kerangka

suatu organisasi, interpretasi merekalah, bukan organisasi, yang menentukan tindakan mereka. Peran

social, norma, nilai, dan tujuan organisasi boleh menetapkan kondisi dan konsekuensi bagi tindakan,

namun tidak menentukan apa yang dilakukan orang. Dengan kata lain, seperti ditegaskan Silverman,

problem yang dihadapi peneliti kuantitatif adalah bahwa mereka mengabaikan konstruksi social dan

cultural dari variable-variabel yang ingin mereka korelasikan. (Dr.Deddy Mulyana,150)

Page 20: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

20

 

 

Melalui metode penelitian kualitatif, kita mendalami opini dan perilaku manusia.

Yang kita teliti dan lihat kebanyakan meliputi efek dari opini dan perilaku tersebut.

Penelitian kualitatif tidak sederhana seperti yang terlihat, karena opini manusia tidak

berdasarkan organisasinya atau lingkungannya, melainkan berdasarkan intepretasi

mereka masing-masing, dimana setiap manusia berbeda dalam hal itu.

1.5 Sistematika penulisan

Penelitian ini diawali dengan penulisan latar belakang masalah yang membuat

penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Toyota. Latar belakang akan menjelaskan

sedikit tentang sejarah Toyota, tentang bagaimana perusahaan otomotif ini bisa

berkembang dari perusahaan regional menjadi industry global yang diakui kekuatannya

di dunia. Kemudian dilanjutkan dengan penulisan ruang lingkup penelitian dimana

tentang strategi brading serta reputasi Toyota dalam mempengaruhi kesetiaan

konsumennya, agar dapat membatasi pembahasan dan tidak keluar dari topik. Tujuan dan

manfaat penelitian ini ditulis setelah ruang lingkup. Setelah itu penulis menjelaskan

metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian.

Penulisan skripsi ini harus berlandaskan pada teori agar tidak rancu dan terkesan

mengada-ada. Oleh sebab itu penulis memaparkan beberapa teori yang saling

mendukung seperti branding dan public relations. Serta teori reputasi sebagai teori inti

yang akan dikaitkan dengan permasalahan yang ada dan diteliti. Kemudian dalam

Page 21: Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang - BINA NUSANTARA ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-00450-MC Bab 1.pdf · Proton dan Chery. Industri otomotif ... mobil di Indonesia,

21

 

 

kerangka pikir akan dipaparkan bagaimana teori reputasi dapat mempengaruhi kesetiaan

konsumen.

Isi dari penulisan penelitian ini berupa penjabaran organisasi Toyota di Indonesia,

serta menjelaskan cara atau metode penulis dalam mengumpulkan data-data valid.

Setelah itu bisa kita lanjutkan dengan pengembangan solusi apabila branding dan

reputasi Toyota tidak mempengaruhi kesetiaan konsumen.

Menjelang tahap akhir, penulisan akan mendeskripsikan hasil dari penelitan

mengenai branding dan reputasi Toyota dalam mempengaruhi kesetiaan konsumen.

Isinya juga berupa rangkuman dari hasil wawancara yang berkaitan dengan penelitian

setelah itu laporan penelitian akan ditutup dengan pendapat peneliti berupa kesimpulan.