bab 1 pendahuluan - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan...

36
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan globalisasi, persaingan dalam berbisnis terasa semakin ketat. Tingginya persaingan tersebut membuat perusahaan dituntut untuk selalu mengatur dan mengontrol operasional perusahaan agar dapat bersaing dan bertahan dalam persaingan tersebut. Adanya persaingan antara perusahaan berpengaruh pada para pekerja dan mereka dituntut mengerjakan rutinitas kerja yang padat. Di samping itu, menurut (Redaksi Agromedia, 2008:1), “kemacetan, kesibukan, dan tuntutan pekerjaan yang cepat telah menjadi keseharian sebagian warga kota”. Tuntutan kerja yang padat dapat memicu tekanan tersendiri pada seseorang sehingga menimbulkan rasa stres, lelah, dan jenuh. Salah satu alternatif untuk menghilangkan stres dan kejenuhan adalah memiliki hewan peliharaan (Redaksi Agromedia, 2008:1). Hewan peliharaan pada umumnya memiliki karakter setia pada pemiliknya, penampilan yang lucu dan menarik, memiliki suara yang indah, bertingkah menggemaskan, sehingga dapat menghibur pemiliknya (pet owner). Hewan peliharaan dengan berbagai karakteristik diatas membuat pet owner merasa senang, tidak merasa kesepian, mengurangi tingkat

Upload: truongthu

Post on 10-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan globalisasi, persaingan dalam berbisnis terasa

semakin ketat. Tingginya persaingan tersebut membuat perusahaan dituntut untuk

selalu mengatur dan mengontrol operasional perusahaan agar dapat bersaing dan

bertahan dalam persaingan tersebut. Adanya persaingan antara perusahaan

berpengaruh pada para pekerja dan mereka dituntut mengerjakan rutinitas kerja yang

padat. Di samping itu, menurut (Redaksi Agromedia, 2008:1), “kemacetan,

kesibukan, dan tuntutan pekerjaan yang cepat telah menjadi keseharian sebagian

warga kota”. Tuntutan kerja yang padat dapat memicu tekanan tersendiri pada

seseorang sehingga menimbulkan rasa stres, lelah, dan jenuh.

Salah satu alternatif untuk menghilangkan stres dan kejenuhan adalah

memiliki hewan peliharaan (Redaksi Agromedia, 2008:1). Hewan peliharaan pada

umumnya memiliki karakter setia pada pemiliknya, penampilan yang lucu dan

menarik, memiliki suara yang indah, bertingkah menggemaskan, sehingga dapat

menghibur pemiliknya (pet owner). Hewan peliharaan dengan berbagai karakteristik

diatas membuat pet owner merasa senang, tidak merasa kesepian, mengurangi tingkat

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

2

stres, dan kejenuhan dari padatnya rutinitas pekerjaan (Smolkovic, et al., 2012). Hal

ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Scribani, et al. (2015) bahwa

“memelihara hewan peliharaan juga dapat menurunkan tingkat hormon kortisol

(hormon penyebab stres) dan meningkatkan hormon oksitosin (hormon meningkatkan

rasa bahagia)”. Tidak hanya itu, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh

McConnell et al. (2011) bahwa memelihara hewan peliharaan memberikan dua jenis

manfaat yaitu, psikologis dan fisiologis. Secara fisiologis, jumlah pet owner yang

meninggal akibat serangan jantung (1%) lebih sedikit dibandingkan jumlah

masyarakat yang tidak memiliki hewan peliharaan(7%). Hal ini terjadi karena hewan

peliharaan memberi dukungan sosial kepada pemiliknya secara psikologis. Selain itu,

McConnell et al. (2011) menjelaskan bahwa pet owner lebih menikmati hidup,

sejahtera, sehat, dan kepuasan terhadap cinta kasih yang lebih tinggi dibandingkan

non pet owner. Berdasarkan penelitian McConnell et al. (2011), adanya perbedaan

secara psikologis antara pet owner dan non owner.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

3

Tabel 1.1 Rata-rata Perbedaan Rasa Kesejahteraan, Faktor Kepribadian, dan

Dukungan Kasih Sayang. Sumber: McConnell et.al (2011)

Berdasarkan tabel diatas, pet owner memiliki tingkat depresi, rasa kesepian,

rasa khawatir, takut, sifat egois, dan gejala-gejala sakit yang lebih rendah

dibandingkan non pet owner. Bahkan pet owner merasa lebih percaya diri, bahagia,

terbuka, dapat menerima masukkan, dan lebih merasa aman dibandingkan non pet

owner.

Memiliki hewan peliharaan tidak hanya sekedar kegemaran saja, tetapi hewan

peliharaan juga dianggap sebagai teman atau bahkan keluarga. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh Associated Press (2010) menjelaskan bahwa

Pet Owner Non Pet Owner

Well-being measures

Depression 30.00 31.72

Loneliness 38.64 41.64

Self-estreem 34.27 32.21

Physical illness and symptoms 3.98 4.21

Subjective happiness 5.20 5.06

Exercise and fitness 4.40 3.94

Personality factors

Openness 4.06 3.98

Agreeableness 3.98 3.88

Conscientiousness 4.03 3.68

Extraversion 3.52 3.25

Neuroticism 2.16 2.23

Attachment style endorsement

Secure 4.62 4.50

Fearful 3.16 3.72

Preoccupied 2.53 3.06

Dismissing 3.64 3.10

Variable

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

4

50% pet owner memperlakukan hewan peliharaan mereka sebagai anggota keluarga,

30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam

foto keluarga.

Untuk memenuhi kebutuhan hewan peliharaan seperti makanan dan berbagai

perawatan, pet owner tidak segan-segan merogoh kantong untuk memberikan yang

terbaik untuk peliharaannya dengan kualitas dan harga premium. Hal tersebut

dilakukan pet owner sebagai wujud kasih sayang terhadap hewan peliharaannya.

Salah satu perawatan yang pada umumnya diberikan kepada hewan peliharaan ialah

grooming. Grooming adalah salah satu layanan yang disediakan pet shop dan salon

hewan peliharaan untuk merawat dan membersihkan hewan peliharaan. Selain itu,

perawatan yang perlu dilakukan adalah membawa hewan peliharaan ke dokter secara

rutin agar hewan peliharaan selalu sehat. Menurut Drh. Erren definsi sehat tidak

hanya sehat jasmani tetapi juga mental. Hewan adalah makhluk hidup yang perlu

bersosialisasi seperti halnya manusia. Dengan bersosialisasi akan mengasah mereka

menjadi lebih aktif dan interaktif. Kegiatan yang biasanya dilakukan agar hewan

peliharaan dapat bersosialisasi, dengan mengajak mereka untuk bermain di sekitar

rumah agar mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses

bersosialiasi ini perlu dilakukan agar hewan peliharaan tidak menjadi stres di

lingkungan yang baru.

Selain tren memelihara hewan yang terus meningkat, peluang bisnis untuk

memenuhi kebutuhan dan perawatan hewan peliharaan juga terus meningkat. Contoh

industri yang telah ada sebagai berikut: bisnis tempat penangkaran (breeder), salon-

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

5

salon khusus hewan (grooming), petshop, café, dan training center (Redaksi

Agromedia, 2008, p. 5).

1.1.1 Market Overview

1.1.1.1 Global

Amerika Serikat, Inggris, dan Australia merupakan negara dengan jumlah

penduduk yang paling banyak memiliki hewan peliharaan. Berikut adalah

pertumbuhan jumlah penduduk yang memiliki hewan peliharaan dari tahun 1994 –

2009:

Tabel 1.2 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Australia yang Memiliki Hewan Peliharaan

Sumber: (Australian Companion Animal Council, 2010)

Tabel 1.3 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Amerika Serikat yang Memiliki Hewan

Peliharaan

sumber: Sumber: (Australian Companion Animal Council, 2010)

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

6

Tabel 1.4 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Inggris yang Memilki Hewan Peliharaan

Sumber: (Australian Companion Animal Council, 2010)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tren memelihara hewan

terus meningkat dan jumlah populasi hewan peliharaan yang juga terus meningkat.

Meningkatnya jumlah pet owner di negara tersebut dikarenakan adanya

pertumbuhan masyarakat urban dan jumlah penduduk yang memiliki penghasilan

lebih. Disamping itu, jumlah industri yang berhubungan dengan kebutuhan hewan

peliharaan juga meningkat seperti industri makanan hewan yang mendominasi pasar

Amerika Serikat sebesar 70% (Kanimozhi & Sumadevi, 2014). Selain itu, jumlah

pertumbuhan penjualan juga terus meningkat hingga mencapai 4% pertahun. Berikut

adalah pertumbuhan penjualan industri Pet Care secara global.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

7

Gambar 1.1 Pertumbuhan Penjualan Industri Pet Care

Sumber: (Euromonitor International, 2013)

Berdasarkan Gambar 1.1 menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penjualan

industri pet care secara global terus meningkat hingga mencapai 4% pertahun. Secara

keseluruhan terdapat 10 negara yang merupakan market terbesar di industri pet care

sebagai berikut:

Gambar 1.2 Market Terbesar di Industri Pet Care

Sumber: (Euromonitor International, 2013)

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

8

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa market terbesar untuk

industry Pet Care adalah Amerika Serikat. Menurut The American Pet Product

Association (APPA), 68% dari keluarga di Amerika Serikat memiliki hewan

peliharaan. Sepertiga dari keluarga tersebut memiliki setidaknya 1 anjing (Geissler,

2003). Mereka menghabiskan US$16,1 billion untuk makanan, US$9.9 billion untuk

peralatan, US$9.8 billion untuk dokter hewan, US$2.1 billion untuk membeli hewan

peliharaan dan US$2.9 billion untuk kebutuhan lainnya.

Pasar Amerika Serikat mengeluarkan biaya perawatan hewan peliharaannya

lebih dari US$25 billion pada tahun 2013. Rata-rata pengeluaran pertahun untuk

memenuhi kebutuhan pokok seekor anjing mencapai US$1.000. Disamping itu, pet

owner dapat mengeluarkan US$15.000 pertahun jika ingin memenuhi semua

perawatan dan kebutuhan hewan peliharaannya seperti grooming, training, pet-

sitting, dan nail painting (Dotson & Hyatt, 2008).

Amerika Serikat adalah pasar yang terbesar untuk industri produk dan layanan

hewan. Tren populasi hewan peliharaan di negara ini diprediksikan terus meningkat

hingga 4 tahun mendatang (IBISWorld, 2015).

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

9

Gambar 1.3 Prediksi Peningkatan Populasi Hewan Peliharaan di Amerika Serikat

Sumber (IBISWorld, 2015)

Jumlah pet owner yang menganggap hewan peliharaannya sebagai teman atau

keluarga terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 1.9% pertahun.

Meningkatnya jumlah pet owner tersebut akan berpengaruh pada pertumbuhan

industri produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan hewan peliharaan. Peningkatan

ini diprediksikan akan terus bertumbuh hingga tahun 2020 dengan rata-rata

pertumbuhan 3.1% atau peningkatan penjualan mencapai US$20.4 billion.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

10

Gambar 1.4 Prediksi Peningkatan Pendapatan Industri

Sumber (IBISWorld, 2015)

IBISWorld (2015) memprediksikan persaingan industri akan semakin ketat

dengan masuknya pesaing dengan menggunakan teknologi seperti e-commerce dan

bisnis online lainnya. Bahkan, bisnis dengan menggunakan e-commerce

diprediksikan akan memiliki pertumbuhan penjualan yang lebih signifikan

dibandingkan industri biasa seperti petshop, produk makanan, mainan dan lain-

lainnya.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

11

Gambar 1.5 Persaingan Industri Hewan Peliharaan

Sumber: (IBISWorld, 2015)

1.1.1.2 Indonesia

Tren memiliki hewan peliharaan juga diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal

ini terbukti dari jumlah pertumbuhan populasi anjing ras di Indonesia bertumbuh rata-

rata 3% pertahunnya. Pertumbuhan ini didukung oleh jumlah anjing ras yang di-

import dari luar negeri seperti Eropa, Thailand, maupun Taiwan sebanyak 529 ekor

anjing ras pada tahun 2013. Selain anjing ras, pertumbuhan populasi kucing ras di

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

12

Indonesia juga meningkat hingga mencapai 20% pertahunnya. Rata-rata pertumbuhan

kucing yang diimport ke Indonesia mencapai 12% setiap tahunnya hingga pada tahun

2013 jumlah kucing ras yang di-import ke Indonesia adalah 994 ekor (Indonesian Cat

Association - Federation Internationale Feline, 2016). Berikut adalah tabel

pertumbuhan anjing dan kucing ras di Indonesia.

Gambar 1.6 Pertumbuhan Jumlah Import Anjing dan Kucing Ras di Indonesia

Sumber: Perkin dan Indonesian Cat Association - Federation Internationale Feline

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

13

Gambar 1.7 Pertumbuhan Jumlah Populasi Anjing dan Kucing Ras di Indonesia

Sumber: Perkin dan Indonesian Cat Association - Federation Internationale Feline

Pertumbuhan tren pet owner dan populasi hewan peliharaan ini berdampak

positif terhadap industri makanan hewan peliharaan. Perkembangan penjualan produk

makanan hewan peliharaan di Indonesia setiap tahunnya bertumbuh 10% hingga 15%

seperti yang dijelaskan oleh Thomas Aquinas Nugroho sebagai Country Business

Manager Nestle Purina Petcare yang merupakan market leader produk makan hewan

peliharaan di Indonesia (Ramdhani, 2014).

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

14

Gambar 1.8 Pertumbuhan Pet Care di Indonesia

Sumber: (Euromonitor International, 2013)

Pertumbuhan tren pet owner Indonesia tersebar dari Sumatera, Jawa,

Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali dan NNT. Pertumbuhan industri ini

berkembang secara signifikan khususnya di Jakarta. Hal ini terlihat jelas pada

pertumbuhan jumlah petshop yang ada di Jakarta.

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

15

Gambar 1.9 Jumlah Petshop di Jakarta

Sumber (http://anjingdijual.com/alamat/petshop/dki-jakarta)

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa market industri hewan

peliharaan lebih berkembang signifikan pada daerah Jakarta Barat, Jakarta Selatan,

dan Jakarta Utara. Oleh karena itu, penelitian petshop selanjutnya diadakan pada

ketiga daerah tersebut. Petshop pada umumnya menjual hewan peliharaan, makanan,

mainan dan produk perawatan lainnya. Namun, petshop sekarang tidak hanya

menjual produk tetapi juga menyediakan berbagai layanan perawatan untuk hewan

peliharaan seperti grooming dan hotel. Hasil survei yang dilakukan oleh penulis

terdapat 60% petshop yang menjual produk dan layanan (service).

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

16

Gambar 1.10 Persentase Jumlah Petshop yang Menjual Produk dan Layanan di

Jakarta. Sumber: Penulis

Berdasarkan survei ke beberapa petshop di Jakarta, umumnya petshop selalu

menambah variasi produk dan layanan setiap tahunnya. Terdapat 90% petshop yang

menambahkan variasi produk, dan 60% petshop yang menambah jenis pelayanannya

setiap tahunnya. Selain itu, adanya kenaikan harga produk sebesar 5-20% setiap

tahunnya. Akan tetapi, dari harga layanan terdapat 77% petshop tidak adanya

kenaikan harga setiap tahunnya. Dalam satu hari umumnya pet shop memiliki rata-

rata jumlah transaksi penjualan produk mencapai 27 transaksi per hari. Rentang harga

produk yang biasa dijual mulai dari Rp25.000 hingga Rp1.000.000. Pemilik petshop

ini menceritakan pendapatan yang dihasilkan perhari dari penjualan produk hewan ini

dapat mencapai Rp10.000.000 hingga Rp15.000.000 bahkan lebih. Selain produk,

rata-rata transaksi penjualan layanan (service) dapat mencapai 20 transaksi

perharinya. Rentang harga layanan dimulai dari Rp Rp35.000 - Rp1.000.000. Bahkan,

ada 70% petshop yang menambah fasilitas dan membuka cabang agar dapat

memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas lagi.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

17

1.1.2 Consumer Behavior

Berdasarkan market overview baik secara global maupun market Indonesia

dapat disimpulkan pet owner rela menghabiskan uang mereka untuk membeli produk

dan layanan dengan harga yang premium sebagai wujud kasih sayangnya kepada

hewan peliharaan. Pernyataan ini didukung oleh (Stewart, 2014) yang menjelaskan

bawah pemeliharaan hewan menjadikan pembeli tingkat premium. Menurut survei,

70% dari pemilik hewan mau membayar lebih untuk menjamin kesehatan hewan

peliharaannya, dan 30 % lainnya mau membeli barang-barang hewan peliharaan yang

merupakan kualitas barang terbaik, walaupun mahal (Stewart, 2014). Berikut adalah

pertumbuhan pasar makanan anjing dan kucing 2013:

Gambar 1.11 Pertumbuhan Industri Makanan Anjing dan Kucing

Sumber: (Euromonitor International, 2013)

Pertumbuhan pasar makanan anjing dan kucing dengan harga premium rata-

rata lebih tinggi dibandingkan makanan dengan harga menengah ke bawah

(Euromonitor International, 2013). Selain itu, pet owner Indonesia juga memiliki tren

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

18

yang sama untuk membeli produk dan layanan dengan harga premium. Hal ini

didukung oleh hasil survei yang telah dilakukan oleh penulis terhadap pet owner yang

berada di Jakarta. Berikut adalah hasil survei:

Tabel 1.5 Rata-Rata Biaya Produk Makanan Hewan Peliharaan Perbulan di Jakarta.

Sumber: Penulis

Rata-Rata Biaya Produk Makanan Perbulan Anjing Kucing

Tidak ada biaya 6% 0%

Rp1-Rp100.000 4% 16%

Rp100.001– Rp500.000 60% 60%

Rp500.001–Rp1.000.000 21% 19%

> Rp1.000.000 9% 5%

Tabel 1.6 Rata-Rata Biaya Layanan Hewan Peliharaan Perbulan di Jakarta

Sumber: Penulis

Rata-Rata Biaya Layanan Perbulan Anjing Kucing

Tidak ada biaya 19% 9%

Rp1 – Rp100.000 0% 26%

Rp100.001 – Rp500.000 47% 54%

Rp500.001 – Rp1.000.000 0% 11%

> Rp1.000.000 34% 0%

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

19

Gambar 1.12 Jumlah Perawatan Hewan Peliharan Perbulan di Jakarta

Sumber: Penulis

Tabel 1.7 Kenaikan Harga Produk Makanan Hewan Peliharaan Pertahun

Sumber: Penulis

Kenaikan Harga Produk Makanan Pertahun Anjing Kucing

Tidak naik, sama saja 11% 21%

Ya, naik sekitar Rp1.000 – Rp10.000 27% 37%

Ya, naik sekitar Rp10.001 – Rp20.000 27% 23%

Ya, naik sekitar Rp20.001 – Rp30.000 16% 11%

Ya, naik lebih dari Rp30.000 18% 9%

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

20

Tabel 1.8 Kenaikan Harga Perawatan Hewan Peliharaan Pertahun

Sumber: Penulis

Kenaikan Harga Perawatan Pertahun Anjing Kucing

Tidak naik, sama saja 18% 24%

Ya, naik sekitar Rp1.000 – Rp10.000 12% 36%

Ya, naik sekitar Rp10.001 – 20.000 42% 24%

Ya, naik sekitar Rp20.001 – Rp30.000 27% 16%

Ya, naik lebih dari Rp30.000 0% 0%

Berdasarkan hasil survei diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata pet owner

menghabiskan Rp100.000 hingga Rp1.000.000 untuk membeli makanan dan layanan

(service) untuk hewan peliharaannya. Rata-rata hampir 50% pet owner membawa

hewan peliharaannya untuk perawatan satu hingga dua kali perbulan. Pet owner

selalu memberikan produk dan layanan premium ini walaupun harga produk dan

layanan (service) setiap tahun naik Rp10.000 hingga Rp30.000.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cheong dan Yi (2015) ada empat

motif yang membuat pet owner rela membeli produk dan jasa hewan peliharaan

dengan harga premium. Motif pertama adalah mencintai hewan peliharaan berarti

mencintai diri sendiri, motif kedua adalah rasa kepemilikan, motif ketiga adalah rasa

sayang, dan terakhir adalah rasa perlu pengorbanan. American Animal Hospital

Association (AAHA) menjelaskan 80% pet owner merasa hewan peliharaannya

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

21

merupakan sahabat dan 72% merasa hewan peliharaan memberikan rasa kasih

sayang. Temuan ini menjelaskan bahwa pet owner menganggap hewan peliharaan

adalah perpanjangan atau bagian dari diri mereka. Akibatnya, pet owner membelikan

pakaian hewan peliharaannya dan aksesoris yang disukainya walaupun hewan

peliharaan tidak nyaman menggunakan barang-barang tersebut.

Selain itu, pet owner merasa memiliki hubungan unconditional love terhadap

hewan peliharannya (Cheong & Yi, 2015). Menurut Dotson dan Hyatt (2008),

“Hewan peliharaan memiliki beberapa peranan dalam memenuhi kebutuhan pet

owner. Peran pertama (projective function) adalah hewan peliharaan merupakan

sebuah simbol atau perpanjangan diri dalam kehidupan sosial. Peran kedua

(sociability function) adalah hewan peliharaan menfasilitasi interaksi interpersonal.

Peran ketiga (surrogate function) adalah sebagai pengganti teman”. Oleh karena itu,

pet owner biasa bergabung bersama komunitas sesama pecinta hewan peliharaan

lainnya. Komunitas anjing ras yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 1.9 Komunitas Anjing Indonesia 2014

Sumber: Perkin

No Nama Deskripsi

1 IGSC Indonesian German Shepherd Dog

2 KDI Klub Dobermann Indonesia

3 KBI Klub Boxer Indonesia

4 KRI Klub Rottweiler Indonesia

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

22

No Nama Deskripsi

5 KMPI Klub Miniature Pinscher Indonesia

6 IPC Indonesian Pomerian Club

7 GRCI Golden Retriever Club of Indonesia

8 HTAKB Himpunan Trah Anjing Kintamani Bali

9 KBSI Klub Belgian Shepherd Indonesia

10 KSHI Klub Siberian Husky Indonesia

11 KSI Klub Samoyed Indonesia

12 KAI Klub Agility Indonesia

Selain itu, pet owner memperlakukan hewan peliharaannya seperti anak dan

merayakan ulang tahunnya. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari Walsh (2009)

menjelaskan pet owner merayakan ulang tahun hewannya “bark mitzvahs” sebagai

wujud cinta kasih dan anggota keluarga. Bahkan, menurut Kathy dan Salzberg (2011)

terdapat 79% pet owner Amerika Serikat merayakan ulang tahun hewan peliharaan

masing-masing.

Selayaknya manusia, momen ulang tahun hewan peliharaan merupakan

momen yang patut dirayakan dan diabadikan (Harrington, 2014). Merayakan ulang

tahun dan perkawinan hewan pelihara sebagai wujud kasih sayang, juga sebagai

wujud suka cita yang dirayakan bersama para undangan berserta keluarga. Akan

tetapi, pet owner harus meluangkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar untuk

mempersiapkan perayaan momen perkawinan tersebut. Hal yang perlu dipersiapkan

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

23

adalah kue ulang tahun, lokasi, dekorasi, catering, kostum, konsep, pembawa acara,

urutan acara, souvenir, surat undangan, dan entertainment serta vendor yang dapat

memenuhi keinginan pemilik hewan tersebut.

Namun anjing dan kucing tidak memiliki masa hidup yang panjang seperti

manusia. Rata-rata maksimum umur anjing 12 tahun dan sedangkan kucing 15 tahun

(American Association for the Advancement of Science, 2015). Oleh karena itu, pet

owner ingin memiliki keturunan hewan peliharaannya dengan melakukan

perkawinan, agar mendapatkan keturunan yang memiliki karakteristik yang sama.

Namun, sebagian pet owner merasa kesulitan menemukan pasangan yang cocok

untuk hewan peliharaannya karena keterbatasan informasi. Selain itu, sebagai wujud

kasih sayang pet owner kepada hewan peliharaannya, mereka ingin merayakan

momen penting tersebut. Namun, sama halnya seperti perayaan ulang tahun,

persiapan perayaan perkawinan juga memerlukan waktu yang cukup panjang dan

melelahkan.

Tren memelihara hewan ini telah menjadi lifestyle masyarakat secara global

dan Indonesia khususnya Jakarta. Bahkan, sebagian pet owner menjadikan hewan

peliharaannya sebagai teman untuk jalan-jalan dan menjadi ajang untuk

memperlihatkan kelucuan, keunikan hewan peliharaannya pada masyarakat. Hal ini

dapat dilihat pada perkumpulan pet owner khususnya anjing yang membawa

peliharaannya ke Mall Central Park (CP) untuk bersosialisasi dengan orang-orang

baru atau anjing lainnya. (Cheong & Yi, 2015) menjelaskan bahwa hewan peliharaan

tidak hanya perpanjangan diri pemiliknya tetapi juga merupakan lifestyle.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

24

Gambar 1.13 VALS Framework

Sumber: SRI International (Strategic Business Insights, 2016)

Berdasarkan framework VALS, pet owner Indonesia dapat dikategorikan

sebagai achivers yang membeli produk premium. Hal tersebut dikarenakan

masyarakat Indonesia cenderung ingin menunjukan kesuksesan mereka kepada orang

lain, dan mementingkan lifestyle.

Selain itu, sebagian besar non pet owner memiliki motivasi sebagai achiever

yang mengejar pencapaian, mengutamakan lifestyle, suka menjadi pusat perhatian,

dan memilih produk dengan harga premium untuk membukti kepada orang lain

kesuksesan mereka. Hal ini terbukti dari sebagian besar konsumen di Indonesia,

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

25

khususnya Jakarta yang memiliki keinginan yang sangat besar untuk mengikuti tren.

Contohnya, saat ini maraknya merayakan bridal shower atau perayaan sebelum

melepas masa lajang dengan sahabat. Acara tersebut merupakan salah satu tren dari

negara luar, dan sekarang sudah mulai menjadi tren tersendiri di Indonesia. Sehingga

penulis memprediksikan bahwa ada peluang besar non pet owner yang memiliki

motivasi achiever mengikuti tren menjadi pet owner yang merayakan ulang tahun dan

perkawinan hewan peliharaannya.

1.1.3 Urgency

Gambar 1.14 Prediksi Pertumbuhan GDP Dunia

Sumber: (Euromonitor International, 2013)

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

26

Gambar 1.15 Prediksi Pertumbuhan GDP Indonesia

(The World Bank Group, 2016)

Gambar 1.16 Pertumbuhan Industri Pet Care Dunia

Sumber: (Euromonitor International, 2013)

Menurut Euromonitor International (2013) memproyeksikan 66%

pertumbuhan GDP dunia dihasilkan oleh negara berkembang (emerging market).

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

27

Bahkan terdapat 88% populasi dunia hidup dalam emerging market tersebut.

Sehingga, pertumbuhan pendapatan tinggi bertumbuh dengan cepat pada negara

emerging market ini. Indonesia merupakan salah satu emerging market yang

memiliki pertumbuhan GDP yang baik setiap tahunnya.

Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan industri pet

care yang terbesar kedua di dunia yaitu 5% sampai 9%. Rata-rata total

pengeluaran produk dan perawatan hewan peliharaan dalam setahun mencapai

US$35.297.571. Tipe perilaku konsumen pet owner di Jakarta selalu ingin

membeli produk atau layanan premium, mengikuti tren dan lifestyle. Bahkan, non

pet owner juga memiliki motivasi achiever yang sama dengan pet owner yaitu

mementingkan lifestyle dan status sosial. Pertumbuhan pet care yang signifikan,

perilaku pet owner dan non pet owner yang memiliki potensi besar untuk menjadi

pet owner membuat peluang industri hewan peliharaan ini sangat menjanjikan.

Selain itu mengikuti tren dan lifestyle, latar belakang rasa sayang,

perpanjangan diri, dan umur hewan peliharaan yang pendek membuat pet owner

merayakan dan mengabadikan ulang tahun dan perkawinan hewan peliharaannya.

Namun, belum ada wadah yang dapat memenuhi kebutuhan pet owner tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan urgency yang telah dipaparkan diatas, dapat dikerucutkan

menjadi beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

28

1. Adanya keinginan pet owner Indonesia untuk mengikuti tren dan

perkembangan lifestyle dari negara luar yang dapat merepresentasikan

status sosial pet owner.

2. Keterbatasan informasi pet owner untuk menemukan pasangan hewan

peliharaannya.

3. Perencanaan perayaan ulang tahun atau perkawinan yang rumit, lama, dan

memerlukan tenaga yang besar untuk mencari vendor yang sesuai dan

dapat mengimplementasikannya.

4. Padatnya rutinitas pet owner, adanya keterbatasan waktu untuk membeli

kebutuhan hewan peliharaannya, dan membutuhkan sarana yang dapat

memudahkan dalam memenuhi kebutuhan hewan peliharaannya.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis melihat adanya peluang bisnis

yang dapat mengatasi masalah dari pet owner. Oleh karena itu, penulis merancang

bisnis model Pet Celebration Planner untuk mempersiapkan, mengabadikan

perayaan ulang tahun atau perkawinan, menyediakan sarana mempertemukan

pasangan yang sesuai untuk kucing dan anjing ras, dan menyediakan platform market

place untuk memudahkan pet owner mencari kebutuhan hewan peliharaannya.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

1.3.1 Tujuan

Tujuan pembuatan bisnis model adalah sebagai berikut:

1. Menggagas suatu bisnis model yang selalu memahami kebutuhan pet owner.

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

29

2. Menyediakan layanan dan jasa konsultasi untuk membantu mempersiapkan

perayaan dan mengabadikan momen ulang tahun dan perkawinan hewan

peliharaan dengan praktis dan mudah.

3. Menyediakan berbagai kebutuhan untuk merayakan ulang tahun dan

perkawinan hewan peliharaan seperti kue, lokasi, dekorasi, catering, kostum,

konsep, pembawa acara, urutan acara, souvenir, surat undangan, dan

entertainment.

4. Menyediakan wadah untuk pet owner untuk berbagi informasi dan

menemukan pasangan yang cocok bagi hewan peliharaannya.

5. Menyediakan platform market place kebutuhan hewan peliharaan, sehingga

dapat mempermudah supplier dan pelanggan untuk bertransaksi dengan

mudah dan aman

1.3.2 Manfaat

Adapun manfaat dari bisnis model ini adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan business model dibidang event organizer untuk merayakan ulang

tahun atau perkawinan anjing dan kucing ras yang memenuhi kriteria

desireable, feasible, dan viable.

2. Merancang model bisnis yang dapat menjadi solusi bagi masyarakat,

komunitas, dan pet owner untuk mempermudah persiapan perayaan dan

mengabadikan perayaan ulang tahun atau perkawinan hewan peliharaannya.

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

30

3. Menyediakan wadah yang dapat mempermudah pet owner untuk saling

bertukar informasi dan mempertemukan pasangan yang cocok untuk hewan

peliharaannya.

4. Memudahkan pet owner untuk memenuhi kebutuhan hewan peliharaannya,

dengan transaksi melalui platform / market place Happy Buddy yang telah

bekerja sama dengan supplier.

1.4 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup yang dibahas pada penulisan bisnis model Pet Celebration

Planner: Happy Buddy dibatasi dalam beberapa cangkupan, sebagai berikut:

1. Pet Celebration Planner: Happy Buddy adalah penyedia jasa untuk

menyiapkan dan mengabadikan perayaan ulang tahun dan perkawinan hewan

peliharaan dan menyediakan layanan untuk memudahkan pelanggan

menemukan pasangan bagi peliharaannya.

2. Perancangan model bisnis ini dikhususkan kepada anjing dan kucing ras.

3. Segmentasi geografi adalah Jakarta.

4. Pet owner yang berstatus sosial menengah ke atas.

1.5 IDE BISNIS

1.5.1 What

Happy Buddy adalah menyediakan jasa yang membantu dalam

mempersiapkan, mengabadikan dan mewujudkan perayaan ulang tahun dan

perkawinan hewan peliharaan khususnya kucing dan anjing ras. Agar proses

Page 31: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

31

persiapan dapat berjalan lancar Happy Buddy menyediakan jasa konsultasi untuk

mempersiapkan perayaan termasuk kelengkapan perayaan seperti kue, lokasi,

dekorasi, catering, kostum, konsep, pembawa acara, urutan acara, souvenir, surat

undangan, dan entertainment. Selain itu, Happy Buddy juga menyediakan wadah

untuk pet owner untuk berbagai informasi tentang hewan peliharaannya dan juga

menjadi wadah untuk mencari jodoh atau pasangan yang cocok bagi hewan

peliharaannya. Happy Buddy menyediakan platform market place untuk

kebutuhan hewan peliharaan melalui website resmi Happy Buddy. Sehingga dapat

mempermudah pet owner dalam mencari kebutuhan yang diperlukan untuk hewan

peliharaannya melalui belanja ditoko online supplier yang telah bekerja sama

dengan Happy Buddy.

1.5.2 Who

Sebagai event-organizer khusus untuk hewan peliharaan, target market Happy

Buddy ialah yang memelihara anjing atau kucing di wilayah Jakarta dan ingin

merayakan momen ulang tahun dan perkawinan. Untuk target pasar Happy Buddy

ialah pet owner yang memiliki status sosial menengah ke atas.

1.5.3 Where

Untuk menggunakan jasa Happy Buddy dapat diakses melalui dua cara yaitu

melalui online dan offline. Jika pelanggan ingin memesan dan konsultasi secara

langsung bersama tim Happy Buddy (offline) dapat langsung ke kantor Happy Buddy

– Jakarta Barat. Happy Buddy berlokasi di wilayah Jakarta Barat karena, banyaknya

Page 32: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

32

komunitas hewan peliharaan yang tersebar di daerah Jakarta Barat, sehingga lokasi

tersebut memiliki pontensi yang besar untuk membuka bisnis.

Selain itu, jika ingin melakukan pemesanan acara secara online, pelanggan

dapat mengakses melalui website resmi atau mobile phone. Metode komunikasi bisa

melalui email, telepon dan terdapat juga layanan online chatting yang siap menjawab

pertanyaan pelanggan seputar rencana perayaan yang ingin digelar.

1.5.4 When

Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan industri pet care yang

terbesar kedua di dunia yaitu 5-9%. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa industri

hewan peliharaan merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

Dilihat dari perilaku konsumen khususnya di Jakarta selalu ingin membeli produk

atau layanan premium, mengikuti trend dan lifestyle dari luar negeri. Budaya

merayakan ulang tahun dan perkawinan untuk hewan peliharaan bukan suatu hal yang

baru lagi dan sudah sangat berkembang di Amerika. Melihat adanya tren tersebut para

pet owner Indonesia khususnya Jakarta ingin menyelanggarakan perayaan ulang

tahun dan perkawinan untuk hewan peliharaannya. Akan tetapi belum adanya wadah

yang dapat membantu untuk menyelenggarakan dan memenuhi kebutuhan pet owner

tersebut.

Hal tersebut merupakan suatu peluang besar bagi Happy Buddy untuk

merancang bisnis model Pet Celebration Planner. Bisnis model ini akan selesai pada

tahun 2016 dan bisnis akan diimpelementasikan pada tahun 2017.

Page 33: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

33

1.5.5 Why

Dengan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis melihat ada

peluang besar untuk masuk ke industri event organizer khususnya untuk hewan

peliharaan dan menjadi pioneer di Indonesia. Selain untuk memenuhi kebutuhan pet

owner untuk merayakan ulang tahun dan perkawinan hewan peliharaannya, Happy

Buddy menyediakan wadah untuk mencarikan informasi pasangan yang cocok untuk

hewan peliharaan.

Rutinitas pet owner yang tinggi membuat keterbatasan waktu bagi pet owner

untuk membeli kebutuhan hewan peliharaannya dengan kualitas dan produk yang

sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu, Happy Buddy menyediakan platform yang

digunakan sebagai market place untuk memberi kemudahan pet owner untuk

membeli kebutuhan tersebut secara online, praktis, mudah, dan aman.

Nilai dasar yang dipegang teguh oleh Happy Buddy ialah mengutamakan

kebahagiaan hewan peliharaan dan pemiliknya. Nilai ini dapat terwujud dengan

memberikan layanan dan produk yang terbaik untuk seluruh pelanggan dan selalu

mengayomi komunitas yang terus bertumbuh bersama Happy Buddy serta terus

berinovasi agar tetap dapat sustain dan membahagiakan pelanggan dalam ruang

lingkup yang lebih luas lagi.

1.5.6 How

Dengan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis melihat ada

peluang besar untuk masuk ke industri event organizer khususnya untuk hewan

Page 34: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

34

peliharaan dan menjadi pioneer di Indonesia. Selain untuk memenuhi kebutuhan pet

owner untuk merayakan ulang tahun dan perkawinan hewan peliharaannya, Happy

Buddy menyediakan wadah market place untuk memudahkan pet owner mencari

kebutuhan hewan peliharaannya. Nilai dasar yang dipegang teguh oleh Happy Buddy

ialah mengutamakan kebahagiaan hewan peliharaan dan pemiliknya. Nilai ini dapat

terwujud dengan memberikan layanan dan produk yang terbaik untuk seluruh

pelanggan dan selalu mengayomi komunitas yang terus bertumbuh bersama Happy

Buddy serta terus berinovasi agar tetap dapat sustain dan membahagiakan pelanggan

dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Business Model Creation ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bab, sebagai

berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab satu ini menjelaskan latar belakang dari ide Pet Celebration Planner:

Happy Buddy. Latar belakang membahas tentang perkembangan hewan di Indonesia,

perilaku konsumen, dan permasalahan yang dihadapi. Selain itu, bab ini menjelaskan

tujuan dan manfaat dengan mengadakan bisnis ini, ruang lingkup, ide bisnis, dan

sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab dua ini menjabarkan teori-teori yang menjadi landasan bisnis ini dan

analisis yang dibutuhkan dalam penulisan Business Model Creation ini. Selain itu,

Page 35: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

35

bab ini akan menjelaskan hasil analisis pasar, lingkungan, industri, pesaing, dan teori

lainnya yang berhubungan.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BISNIS

Bab tiga ini menguraikan secara menyeluruh desain business model yang

terdiri dari business model canvas. Pembahasan business model canvas atau 9

(Sembilan) building blocks yang terdiri dari customer segmentation, value

proposition, channels, customer relationship, revenue, key activities, key resources,

key partnership, dan cost akan dibahas secara satu persatu. Selain itu, bab ini juga

akan mencangkup bagaimana pandangan dari penulis untuk menerapakan konsep

tersebut dalam bisnis event organizer Happy Buddy.

BAB 4 RENCANA BISNIS

Bab empat membahas tentang perencanaan bisnis (business plan) seperti

perusahaan, strategi marketing yang digunakan untuk menarik calon pelanggan

(potential customer), analisa TOWS, opersional, pemberdayaan karyawan, struktur

organisasi, perencanan teknologi, dan financial projection serta prototype bisnis.

Page 36: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.id 1-bmc-2016-0114.pdf30% tidur bersama hewan peliharaannya dan 35% hewan peliharaan turut serta dalam foto keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan

36

BAB 5 KESIMPULAN

Bab lima merupakan bab penutup dari business model creation ini yang

menyimpulkan isi dari bab 1 hingga bab 4 serta studi kelayakan (feasibility) dari

bisnis Pet Celebration Planner: Happy Buddy. Selain itu, bab ini juga menjelaskan

potensi-potensi usaha yang dapat dikembangkan dikemudian hari untuk mengikuti

perkembangan zaman dan teknologi.