bab 08 analisis varianstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-varian-jadi.pdf · diberikan...

46
299 BAB 08 ANALISIS VARIAN Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu statistik parametrik yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan yaitu Analisis Varian. Oleh karena itu pada bagian ini (Analisis Varian) akan dibahas secara rinci tentang; analisis varian satu jalan, penggunaan hasil analisis satu jalan, analisis varian dua jalan, dan penggunaan hasil analisis dua jalan. 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN Analisis varian atau analysis of variance (Anova) biasa digunakan untuk menguji perbandingan. Peneliti yang ingin menguji hipotesis komparasi (perbandingan) pada umumnya menggunakan alat uji analisis varian. Karena itu analisis varian digunakan untuk menguji hipotesis komparasi ratarata k sampel. Sesuai dengan namanya, analisis varian yaitu teknik analisis yang digunakan untuk menentukan apakah perbedaan atau variasi nilai suatu variabel terikat itu disebabkan oleh atau tergantung pada perbedaan (variasi) nilai pada variabel bebas. Perlu dipahami bahwa dalam analisis varian terdapat dua komponen varian nilai yang harus dipisahpisahkan karena memiliki makna yang berbeda, yaitu (1) komponen varian antara kelompok (between groups) yang benarbenar disebabkan oleh perbedaan varian nilai variabel bebas dan (2) komponen varian dalam kelompok (within groups) yang tidak disebabkan oleh perbedaan varian nilai variabel bebas. Varian antara kelompok (between groups) yang benarbenar disebabkan oleh perbedaan varian nilai variabel bebas biasa disebut dengan istilah “Explained

Upload: dinhkhuong

Post on 16-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

299 

BAB 08 ANALISIS VARIAN  

Sebagaimana  yang  sudah  dijelaskan  sebelumnya  bahwa  salah  satu  statistik parametrik  yang  sering  digunakan  dalam  penelitian  pendidikan  yaitu  Analisis Varian.  Oleh karena itu pada bagian ini (Analisis Varian) akan dibahas secara rinci tentang;  analisis  varian  satu  jalan,  penggunaan  hasil  analisis  satu  jalan,  analisis varian dua jalan, dan penggunaan hasil analisis dua jalan. 

 

8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN Analisis  varian  atau  analysis  of  variance  (Anova)  biasa  digunakan  untuk menguji  perbandingan.    Peneliti  yang  ingin  menguji  hipotesis  komparasi (perbandingan) pada umumnya menggunakan alat uji analisis varian.   Karena itu  analisis  varian  digunakan  untuk menguji  hipotesis  komparasi  rata‐rata  k sampel. 

Sesuai dengan namanya,  analisis  varian  yaitu  teknik  analisis  yang digunakan untuk menentukan apakah perbedaan atau variasi nilai suatu variabel terikat itu  disebabkan  oleh  atau  tergantung  pada  perbedaan  (variasi)  nilai  pada variabel  bebas.    Perlu  dipahami  bahwa  dalam  analisis  varian  terdapat  dua komponen  varian  nilai  yang  harus  dipisah‐pisahkan  karena memiliki makna yang berbeda, yaitu  (1) komponen varian antara kelompok  (between groups) yang benar‐benar disebabkan oleh perbedaan varian nilai variabel bebas dan (2) komponen varian dalam kelompok  (within groups) yang  tidak disebabkan oleh perbedaan varian nilai variabel bebas. 

Varian antara kelompok (between groups) yang benar‐benar disebabkan oleh perbedaan varian nilai variabel bebas biasa disebut dengan  istilah “Explained 

Page 2: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

300 

variance” atau “sumbangan efektif”.  Varian dalam kelompok (within groups) yang tidak disebabkan oleh perbedaan varian nilai variabel bebas biasa disebut dengan  istilah  “Unexplained  variance”.    Untuk  melakukan  analisis  varian dapat menggunakan rumus sebagai berikut: 

Y μ τ ε  

Penjelasan: 

Y   =  Sekor sebenarnya variabel terikat untuk semua subyek µ  =  Rata‐rata sekor variabel terikat untuk semua subyek τ   =  Perbedaan (variasi) sekor variabel terikat antara kelompok ε   =  Perbedaan (variasi) sekor variabel terikat dalam kelompok  

Untuk  memperoleh  pemahaman  yang  lebih  konkrit  tentang  bagaimana penerapan  atau  aplikasi  analisis  varian  dalam  penelitian  pendidikan  dapat diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. 

 

 

Kasus 8.1 

Seorang  guru  ingin  melakukan  pengujian  terhadap  perolehan  hasil  belajar siswa  yang  disebabkan  oleh  penggunaan  waktu  belajar  siswa.    Dalam pengujian ini sebagai variabel terikat (Y) adalah hasil belajar.  Sebagai variabel bebasnya  (X)  adalah  lama  waktu  belajar  (dalam  jam)  yang  dikelompokkan menjadi empat yaitu 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam.  Jumlah responden untuk masing‐masing kelompok sebanyak 4 orang dan tingkat kesalahan yang dipilih yaitu 5%.  Setelah dilaksanakan tes kepada seluruh responden maka diperoleh data sbb: 

Tabel 8.1  Sekor hasil tes belajar siswa berdasarkan lama belajarnya 

Responden Lamanya Belajar (jam) 

2  3  4  5 1. 2. 3. 4. 

79,30 83,80 82,00 82,50 

85,50 87,20 87,50 87,00 

84,00 86,80 83,10 87,80 

83,30 84,00 82,80 82,50 

 

1) Menginput Data 

Satu hal  yang perlu diperhatikan bahwa  kesalahan pada  saat menginput data maka akan mengakibatkan kesalahan hasil analisis data.  Oleh karena 

Page 3: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

301 

itu perlu diperhatikan baik‐baik  ketika menginput data  yang  akan diolah menggunakan statistik analisis varian.   

Berdasarkan data di atas perlu ditetapkan bahwa variabel bebas  (X) yaitu lama  belajar  dan  variabel  terikat  (Y)  hasil  belajar.    Pada  variabel  bebas lama  belajar  terdiri  atas  2,  3,  4,  dan  5  masing‐masing  sebanyak  4 responden.    Pada  variabel  bebas  diisikan  dengan  sekor  hasil  tes  yang dicapai oleh masing‐masing responden sesuai dengan lamanya waktu yang digunakan untuk belajar.   Masing‐masing waktu  terdiri atas 4  responden sehingga 2  jam ada 4 responden, 3  jam ada 4 responden.   Demikian  juga untuk lama belajar 4 dan 5 jam masing‐masing 4 responden. 

Berdasarkan penyajian data  yang  ada maka  input  ke program  SPSS  yang harus dilakukan ditunjukkan sbb. 

(1) Tampilkan  Variable  View  yang  terdapat  pada  jendela  SPSS  Statistics Data Editor sehingga muncul kotak dialog sbb. 

Gambar 8.1  Kotak dialog Variable View pada SPSS Statistic Data Editor untuk menseting variabel penelitian 

Page 4: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

302 

  Penjelasan: 

a. Pada  kolom  Name:  isikan  dengan  nama  variabel,  misalkan  X.  Pengisian nama ini tidak boleh terlalu panjang. 

b. Kolom  Type  boleh  dibiarkan  atau  tidak  diubah.    Pada  kolom  ini terdapat 8 option yang dapat dipilih salah satu. 

c. Kolom Width boleh diubah boleh tidak. 

d. Kolom Decimals dapat diubah menjadi tanpa desimal, satu desimal, dua desimal, atau lebih. 

e. Kolom Label:  isikan dengan keterangan yang diperlukan.   Misalkan variabel  X  adalah  lama  belajar,  maka  pada  kolom  Label  dapat diisikan dengan keterangan Lama Belajar. 

f. Pada  kolom Values:  isikan dengan nilai dan  labelnya.   Misalkan 1 untuk mewakili 2  jam, maka pada kotak ValueI: di  isi 1 dan pada kotak Label: di isi dengan 2 jam.  Apabila data yang diinput berupa nilai  atau  sekor  yang  tidak  memerlukan  penjelasan  maka  tidak perlu mengubah pada kolom ini. 

g. Pada kolom Columns digunakan untuk mengatur  lebar kolom yang diinginkan. 

h. Kolom  Align  digunakan  untuk  mengatur  posisi  data  yang  akan diinput yaitu rata kiri, rata kanan, dan ditengah. 

i. Kolom Measure digunakan untuk menentukan  atau memilih  jenis skala  pengukuran  yang  digunakan.    Pada  kolom  ini  terdapat  tiga pilihan yang berupa Scale, Ordinal, dan Nominal. 

Perubahan‐perubahan  tersebut  berlaku  untuk  satu  baris  pada  baris kedua dan  seterusnya perlu pengaturan  tersendiri.   Karena  itu  setiap pengaturan  pada  kolom  yang  ditampilkan  oleh  Variable  View  hanya akan  berpengaruh  pada  satu  baris  tida  seluruh  baris  pada  kolom tersebut.    Apabila  seting  untuk  variabel  yang  digunakan  untuk menginput  data  telah  selesai maka  kotak  dialog Gambar  8.1  di  atas akan berubah tampilan dan tampak sbb. 

 

 

 

 

Page 5: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

303 

Gambar 8.2  Kotak dialog Variable View pada SPSS Statistic Data Editor setelah variabel penelitian diseting 

Apabila diperhatikan, pada baris pertama digunakan untuk menseting variabel  bebas  (X)  yang  berupa  lama  belajar.    Pada  baris  kedua digunakan untuk menseting variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa yang berupa sekor hasil tes. 

Pada  kolom  tertentu  untuk  baris  pertama,  kedua,  dan  seterusnya dapat berbeda  satu dengan  lainnya  akan  tetapi pada  kolom  tertentu kemungkinan  akan  diseting  sama.    Pengaturan  tersebut  tidak  ada keharusan  untuk  sama  antara  baris  pertama  dan  baris  berikutnya.  Setiap baris yang terdapat pada Variable View merupakan kolom ketika berada pada jendela Data View. 

Meskipun semua variabel telah diseting ke dalam program, maka yang ditampilkan  pada  layar  monitor  hanya  nama  variabelnya  saja  yang lainnya  tidak  ditampilkan  pada  layar  monitor.    Setingan  lain  akan terlihat efeknya ketika data masing‐masing variabel diinput. 

Page 6: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

304 

(2) Apabila  pensetingan  terhadap  variabel  penelitian  dianggap  telah selesai,  selanjutnya  Pilih  dan  klik  pada  Data  View  sehingga  akan menampilkan kotak dialog sbb. 

Gambar 8.3  Kotak dialog Data View pada SPSS Statistic Data Editor sebelum data masing‐masing variabel penelitian diinput 

Berdasarkan kotak dialog Gambar 8.3 di atas, maka data hasil tes pada Tabel 8.1 dapat diinput ke program SPSS sbb. 

a. Inputkan angka 1 di kolom X pada baris 1—4, angka 2 di baris 5—8, angka 3 di baris 9—12, dan angka 4 di baris ke 13—16. 

b. Inputkan sekor hasil tes yang terdapat di kolom 2 pada Tabel 8.1 ke baris 1—4 pada kolom variabel terikat (Y). 

c. Inputkan sekor hasil tes yang terdapat di kolom 3 pada Tabel 8.1 ke baris 5—8 pada kolom variabel terikat (Y). 

Page 7: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

305 

d. Inputkan sekor hasil tes yang terdapat di kolom 4 pada Tabel 8.1 ke baris 9—12 pada kolom variabel terikat (Y). 

e. Inputkan sekor hasil tes yang terdapat di kolom 5 pada Tabel 8.1 ke baris 13—16 pada kolom variabel terikat (Y). 

(3) Setelah selesai menginput seluruh data, maka kotak dialog Gambar 8.3 di atas akan berubah menjadi sebagaimana terlihat pada Gambar 8.4. 

Gambar 8.4  Kotak dialog Data View pada SPSS Statistic Data Editor setelah data masing‐masing variabel penelitian diinput 

 

Pasangan data  sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 8.4 di  atas dapat dibaca bahwa: 

(1) Siswa  yang  lama  belajarnya  2  jam mendapatkan  sekor  hasil  belajar 79,30; 83,80; 82,00; dan 82,50. 

Page 8: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

306 

(2) Siswa  yang  lama  belajarnya  3  jam mendapatkan  sekor  hasil  belajar 85,50; 87,20; 87,50; dan 87,00. 

(3) Siswa  yang  lama  belajarnya  4  jam mendapatkan  sekor  hasil  belajar 84,00; 86,80; 83,10; dan 87,80. 

(4) Siswa  yang  lama  belajarnya  5  jam mendapatkan  sekor  hasil  belajar 83,30; 84,50; 82,80; dan 82,50. 

2) Menganalisis data 

Berdasarkan  data  yang  ada,  untuk  menganalisis  menggunakan  Analisis Varian dapat dilakukan sbb. 

(1) Pilih dan  klik pada menu Analyze  yang  akan memunculkan  submenu baru  kemudian  pilih  pada  Compare Means  kemudian  pilih  dan  klik pada bagian One‐Way ANOVA sehingga akan muncul kotak dialog sbb. 

Gambar 8.5  Kotak dialog untuk penetapan variabel dependent dan variabel faktor pada analisis One‐Way ANOVA sebelum diisi 

 

 

 

Page 9: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

307 

Cara pengisian: 

(a) Pilih  dan  klik  pada  variabel  Hasil  Belajar  (Y)  kemudian  klik  pada tanda  panah  ke  kanan  yang  terdapat  di  sebelah  kanan  kotak Dependent list. 

(b) Pilih  dan  klik  pada  variabel  Lama  Belajar  (X)  kemudian  klik  pada tanda panah ke kanan yang terdapat di sebelah kanan kotak Factor.   

Dengan  pengisian  tersebut  karena  hanya  ada  dua  variabel maka pada kotak yang terdapat di sebelah kiri menjadi kosong.  Variabel Hasil Belajar dipindahkan ke kotak Dependent list dan variabel lama belajar dipindahkan ke kotak Factor. 

(c) Setelah  penetapan  variabel  terikat  dan  variabel  faktor,  maka tampilan kotak dialog Gambar 8.5 akan berubah menjadi sbb. 

Gambar 8.6  Kotak dialog penetapan variabel dependent dan variabel faktor pada analisis One‐Way ANOVA setelah diisi 

(2) Berdasarkan pada  kotak dialog Gambar 8.6 pilih dan  klik bagian Post Hoc...sehingga muncul kotak dialog sbb. 

 

Page 10: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

308 

 Gambar 8.7  Kotak dialog pemilihan besaran hasil analisis yang dikehendaki pada analisis One‐Way ANOVA: Post Hoc Multiple Comparisons 

(3) Pilih  dan  klik  pada  Tukey  sehingga  kotak  kecil  yang  terdapat  di depannya  akan  terisi  tanda  cek  lis  (√),  kemudian  pilih  dan  klik  pada bagian  Continue  sehingga  sistem  akan  menampilkan  kotak  dialog seperti pada Gambar 8.8. 

Gambar 8.8  Kotak dialog penetapan variabel dependent dan variabel faktor pada analisis One‐Way ANOVA setelah pengisian Post Hoc... 

Page 11: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

309 

Kotak dialog Gambar 8.6 dan Gambar 8.8 tampak tidak ada perbedaan sama  sekali,  hal  ini  karena  Post  Hoc...merupakan  bagian  dari  dialog One‐Way ANOVA sehingga tampak tidak ada perbedaan.  Berdasarkan kedua gambar  tersebut apabila masing‐masing diklik pada bagian OK akan memberikan hasil analisis yang berbeda.   Pada Gambar 8.8 akan memberikan out put yang  lebih  lengkap  jika dibandingkan dengan out put yang dihasilkan oleh Gambar 8.6. 

(4) Berdasarkan pada Gambar 8.8 pilih dan klik pada bagian OK sehingga akan memberikan out put (hasil) analisis sbb. 

Oneway

ANOVA 

Hasil Belajar 

  Sum of Squares Df Mean Square 

F  Sig. 

Between Groups  57.265 3 19.088 7.531  .004

Within Groups  30.415 12 2.535    

Total  87.680 15      

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons 

Hasil Belajar 

Tukey HSD 

(I) Lama Belajar 

(J) Lama Belajar 

Mean Difference 

(I‐J) Std. Error Sig. 

95% Confidence Interval 

Lower Bound  Upper Bound

2 jam  3 jam  ‐4.90000* 1.12574 .004 ‐8.2422  ‐1.5578

4 jam  ‐3.52500* 1.12574 .038 ‐6.8672  ‐.1828

5 jam  ‐1.37500 1.12574 .626 ‐4.7172  1.9672

Page 12: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

310 

3 jam  2 jam  4.90000* 1.12574 .004 1.5578  8.2422

4 jam  1.37500 1.12574 .626 ‐1.9672  4.7172

5 jam  3.52500* 1.12574 .038 .1828  6.8672

4 jam  2 jam  3.52500* 1.12574 .038 .1828  6.8672

3 jam  ‐1.37500 1.12574 .626 ‐4.7172  1.9672

5 jam  2.15000 1.12574 .275 ‐1.1922  5.4922

5 jam  2 jam  1.37500 1.12574 .626 ‐1.9672  4.7172

3 jam  ‐3.52500* 1.12574 .038 ‐6.8672  ‐.1828

4 jam  ‐2.15000 1.12574 .275 ‐5.4922  1.1922

*. The mean difference is significant at the 0.05 level. 

Homogeneous Subsets

Hasil Belajar 

Tukey HSDa 

Lama Belajar 

N Subset for alpha = 0.05 

1  2  3 

2 jam  4  81.9000    

5 jam  4  83.2750 83.2750  

4 jam  4    85.4250 85.4250

3 jam  4      86.8000

Sig.    .626 .275 .626

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. 

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000. 

 

Berdasarkan out put di atas maka menunjukkan bahwa analisis varian telah selesai dilakukan  permasalah  selanjutnya  yaitu  bagaimana  menggunakan  besaran‐

Page 13: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

311 

besaran  statistik  dalam  kaitannya  dengan  penelitian  yang  dilakukan.    Untuk memahami  dengan  baik  bagaimana  memanfaatkan  besaran  statistik  yang dihasilkan  pada  analisis  varian  dapat  diikuti  pada  pembahasan  di  bagian  8.2 berikut. 

 

 

8.2 PENGGUNAAN HASIL ANALISIS SATU JALAN

Berdasarkan hasil  (out put) analisis varian  tersebut di atas menunjukkan  tiga komponen  utama  yang  berupa:  (1)  ANOVA,  (2)  Post  Hoc  Test  yang  berupa Multiple Comparisons, dan (3) Homogeneous Subsets.  Di sisi lain, penggunaan analisis varian  terdapat  tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dan dipenuhi dalam penerapan penelitian yang berupa: 

1) Penentuan signifikansi umum 

2) Penentuan signifikansi perpasangan (multiple comparisons) 

3) Penentuan komponen varian 

Masing‐masing komponen yang diperlukan pada analisis varian tersebut dapat dijelaskan sbb. 

 

 

PENENTUAN SIGNIFIKANSI UMUM  

Sebagaimana  pada  penelitian  umumnya,  penentuan  signifikansi  sangat berkaitan  dengan  pembuktian  hipotesis.    Oleh  karena  itu,  sebelum menentukan signifikansi terlebih dahulu dirumuskan hipotesis sbb. 

 

Ho  =  Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antarlama belajar siswa (2, 3, 4, dan 5 jam) 

H1  =  Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antarlama belajar siswa (2, 3, 4, dan 5 jam) 

 

Hasil  analisis  menggunakan  program  SPSS  menunjukkan  bahwa  besaran statistik yang ditampilkan pada Tabel ANOVA dapat disajikan sbb. 

Page 14: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

312 

ANOVA 

Hasil Belajar 

 Sum of Squares Df 

Mean Square  F  Sig. 

Between Groups  57.265 3 19.088 7.531  .004

Within Groups  30.415 12 2.535    

Total  87.680 15      

 

Kriteria yang digunakan: 

(1) Menggunakan harga koefisien F 

a. Apabila F hitung lebih besar daripada F tabel, maka Ho ditolak. 

b. Apabila F hitung lebih kecil daripada F tabel, maka Ho diterima. 

(2) Menggunakan harga probabilitas atau koefisien Significance 

a. Apabila  hargha  probabilitas  atau  koefisien  significance  lebih  kecil daripada alpha (α), maka Ho ditolak. 

b. Apabila  hargha  probabilitas  atau  koefisien  significance  lebih  besar daripada alpha (α), maka Ho diterima. 

Berdasarkan  hasil  analisis  yang  disajikan  pada  tabel  ANOVA  menunjukkan bahwa  taraf  signifikansi hasil hitungan  sebesar 0,004 yang berarti  lebih kecil dari  tingkat  kesalahan  (alpha)  yang  ditetapkan  yaitu  0,05.    Sesuai  dengan ketentuan yang berlaku dalam pengetesan hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa  hipotesis  nihil  (Ho)  yang  menyatakan  “tidak  ada  perbedaan  hasil belajar siswa antarlama belajar siswa” (2, 3, 4, dan 5 jam) ditolak yang berarti bahwa hasil pembuktian menerima hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan terdapat  perbedaan  hasil  belajar  siswa  secara  signifikan  (meyakinkan) antarlama belajar siswa (2, 3, 4, dan 5 jam). 

Apabila menggunakan harga koefisien F maka kita harus mencari besarnya F tabel terlebih dahulu untuk alpha 5% dengan dk pembilang 3 dan dk penyebut 12  sehingga  diperoleh  harga  koefisien  F  tabel  sebesar  3,49.    Hasil  analisis menunjukkan harga koefisien F hitung  sebesar 7,531.   Hasil analisis  tersebut menunjukkan bahwa F hitung > F tabel sehingga Ho yang menyatakan “tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antarlama belajar siswa” (2, 3, 4, dan 5 jam) ditolak.    Hasil  analisis  tersebut  membuktikan  bahwa  ada  perbedaan  hasil belajar siswa antarlama belajar siswa (2, 3, 4, dan 5 jam). 

Page 15: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

313 

Kesimpulan pada signifikansi umum  ini menunjukkan bahwa setidak‐tidaknya terdapat satu pasang  (dua kelompok) yang berbeda secara signifikan  (nyata). Kesimpulan  signifikansi  umum  pada  analisis  varian  tersebut  tidak  dapat diartikan bahwa setiap pasangan pasti berbeda secara signifikan (nyata).  

 

 

PENENTUAN SIGNIFIKANSI PER PASANGAN (MULTIPLE COMPARISONS)  

Meskipun telah diuji signifikansinya secara umum masih diperlukan pengujian signifikansi untuk setiap pasangan.   Hasil pengujian signifikansi secara umum pada  analisis  varian meskipun menyatakan  ada  perbedaan  secara  signifikan (nyata),  maka  tidak  dapat  diartikan  bahwa  setiap  pasangan  pasti  berbeda secara signifikan  (nyata).   Hasil pembuktian tersebut hanya dapat dinyatakan setidak‐tidaknya  ada  satu  pasang  (dua  kelompok)  yang  berbeda  secara signifikan (nyata).  Oleh karena itu perlu adanya pengujian per pasangan untuk menentukan  pasangan mana  yang  berbeda  secara  signifikan  dan  pasangan mana yang tidak berbeda.  Untuk mengetahui pasangan‐pasangan mana yang berbeda  secara  signifikan dan pasangan‐pasangan mana  yang  tidak berbeda diperlukan adanya uji signifikansi per pasangan. 

Untuk  memudahkan  dalam  menentukan  pasangan‐pasangan  yang  berbeda secara  signifikan  dan  pasangan‐pasangan  yang  tidak  berbeda  dapat  dilihat pada  output  hasil  analisis  yang  disajikan  pada  tabel Multiple  Comparisons berikut ini. 

 

Multiple Comparisons 

Hasil Belajar 

Tukey HSD 

(I) Lama Belajar 

(J) Lama Belajar 

Mean Difference 

(I‐J) Std. Error Sig. 

95% Confidence Interval 

Lower Bound  Upper Bound

2 jam  3 jam  ‐4.90000* 1.12574 .004 ‐8.2422  ‐1.5578

4 jam  ‐3.52500* 1.12574 .038 ‐6.8672  ‐.1828

Page 16: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

314 

5 jam  ‐1.37500 1.12574 .626 ‐4.7172  1.9672

3 jam  2 jam  4.90000* 1.12574 .004 1.5578  8.2422

4 jam  1.37500 1.12574 .626 ‐1.9672  4.7172

5 jam  3.52500* 1.12574 .038 .1828  6.8672

4 jam  2 jam  3.52500* 1.12574 .038 .1828  6.8672

3 jam  ‐1.37500 1.12574 .626 ‐4.7172  1.9672

5 jam  2.15000 1.12574 .275 ‐1.1922  5.4922

5 jam  2 jam  1.37500 1.12574 .626 ‐1.9672  4.7172

3 jam  ‐3.52500* 1.12574 .038 ‐6.8672  ‐.1828

4 jam  ‐2.15000 1.12574 .275 ‐5.4922  1.1922

* The mean difference is significant at the 0.05 level. 

 

Berdasarkan  tabel  Multiple  Comparisons  menunjukkan  bahwa  terdapat beberapa  pasangan  yang  berbeda  secara  nyata  (signifikan).    Salah  satu  ciri yang sangat mudah untuk dikenali bahwa pasangan  tersebut berbeda secara signifikan  (nyata)  yaitu  nilai  pada  kolom Mean  Difference  (i‐j)  diberi  tanda bintang. 

Beberapa  pasangan  yang  berbeda  secara  nyata  untuk  hasil  analisis  di  atas dapat ditunjukkan sbb. 

a. Pasangan  2—3  jam,  dengan  Mean  Difference  sebesar  ‐4.90000  dan signifikansi hitung sebesar 0,004 (0,004 < 0,05). 

b. Pasangan  2—4  jam,  dengan  Mean  Difference  sebesar  ‐3.52500  dan signifikansi hitung sebesar 0,038 (0,038 < 0,05). 

c. Pasangan  3—5  jam,  dengan  Mean  Difference  sebesar  3.52500  dan signifikansi hitung sebesar 0,038 (0,038 < 0,05). 

Beberapa pasangan yang lainnya berdasarkan hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan, yaitu 

a. Pasangan  2—5  jam,  dengan  Mean  Difference  sebesar  ‐1.37500  dan signifikansi hitung sebesar 0,626 (0,626 > 0,05). 

b. Pasangan  3—4  jam,  dengan  Mean  Difference  sebesar  1.37500  dan signifikansi hitung sebesar 0,626 (0,626 > 0,05). 

Page 17: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

315 

c. Pasangan  4—5  jam,  dengan  Mean  Difference  sebesar  2.15000  dan signifikansi hitung sebesar 0,275 (0,275 > 0,05). 

Cara  lain untuk menentukan pasangan‐pasangan mana  yang berbeda  secara signifikan  dapat  juga  dilihat  pada  tabel Homogeneous  Sabsets  hasil  belajar.  Tabel ini menyajikan pasangan‐pasangan yang dinyatakan tidak berbeda, yaitu dapat ditunjukkan sbb. 

 

Hasil Belajar 

Tukey HSDa 

Lama Belajar 

N Subset for alpha = 0.05 

1  2  3 

2 jam  4 81.9000    

5 jam  4 83.2750 83.2750  

4 jam  4   85.4250 85.4250 

3 jam  4     86.8000 

Sig.    .626 .275 .626 

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. 

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000. 

 

Penjelasan: 

Isi tabel Homogeneous Sabsets hasil belajar dapat dibaca sbb. 

a. Pasangan  2—5  jam  dinyatakan  tidak  berbeda  karena  signifikansi  hitung lebih besar dari alpha (0,626 > 0,05). 

b. Pasangan  5—4  jam  dinyatakan  tidak  berbeda  karena  signifikansi  hitung lebih besar dari alpha (0,275 > 0,05). 

c. Pasangan  4—3  jam  dinyatakan  tidak  berbeda  karena  signifikansi  hitung lebih besar dari alpha (0,626 > 0,05). 

Berdasarkan  hasil  analisis  dapat  dinyatakan  bahwa  terdapat  tiga  pasangan yang  tidak berbeda.   Dengan demikian pasangan‐pasangan  selebihnya dapat dinyatakan berbeda secara signifikan (nyata). 

Page 18: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

316 

PENENTUAN KOMPONEN VARIAN  

Out  put  atau  hasil  olahan  komputer  dan  hasil  olahan  secara manual  untuk analisis varian atau yang lain, pada dasarnya memiliki tujuan yang sama.  Pada analisis  varian  yang  utama  adalah  digunakan  untuk menghitung  komponen varian sebagaimana yang dinyatakan pada rumus;  

Y μ τ ε  

Komponen‐komponen  yang  terdapat  pada  rumus  di  atas  berupa;  jumlah kuadrat total (sum of squares total), jumlah kuadrat antara kelompok (sum of squares  between  groups),  dan  jumlah  kuadrat  dalam  kelompok  (sum  of squares within  groups).   Hasil  analisis  ini  terdapat  pada  tabel ANOVA  yang terdiri atas enam kolom dan tiga baris.   

Untuk memberikan apa makna dari angka‐angka statistik yang dihasilkan perlu ditunjukkan kembali tabel ANOVA sbb. 

ANOVA 

Hasil Belajar 

  Sum of Squares Df Mean Square 

F  Sig. 

Between Groups  57.265 3 19.088 7.531  .004

Within Groups  30.415 12 2.535    

Total  87.680 15      

 

Berdasarkan  hasil  analisis  yang  ditampilkan  pada  tabel  ANOVA maka  dapat dihitung besarnya komponen varian masing‐masing dengan cara sbb. 

a. Persentase komponen varian antarkelompok (between groups) sebesar  

57,26587,680 x 100% 65,31% 

b. Persentase komponen varian dalam kelompok (within groups) sebesar  

30,41587,680 x 100% 34,69% 

 

Hasil perhitungan tersebut berarti bahwa sebesar 65,31% varian pada variabel terikat (hasil belajar siswa) disebabkan oleh variasi atau perbedaan pada nilai 

Page 19: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

317 

variabel bebas yang berupa  lamanya siswa belajar  (jam).   Selebihnya sebesar 34,69% tidak diketahui sebabnya. 

 

Berdasarkan pembahasan  tersebut menunjukkan bahwa pada analisis  varian terdapat  tiga hal pokok  yang harus dilakukan.   Ketiga hal pokok  yang harus dilakukan pada analisis varian yaitu berupa: 

1) Analisis signifikansi secara umum 

Pada  analisis  ini  digunakan  untuk menguji  hipotesis  secara  umum  tanpa harus  melihat  per  pasangan.    Berdasarkan  hasil  perhitungan  di  atas, meskipun  pada  hasil  analisis  secara  umum menyatakan  ada  perbedaan secara  signifikan  (nyata)  maka  kita  dapat  menyatakan  bahwa  setidak‐tidaknya  terdapat  satu  pasangan  (dua  kelompok)  yang  berbeda  secara signifikan  (nyata).    Hasil  tersebut  tidak  dapat  diartikan  bahwa  setiap pasangan pasti berbeda secara signifikan (nyata). 

2) Analisis signifikansi per pasangan 

Analisis  signifikansi  per  pasangan  ini  digunakan  untuk  memberikan penjelasan atas analisis signifikansi secara umum.  Pada bagian analisis ini dapat  digunakan  untuk  menunjukkan  pasangan‐pasangan  mana  yang berbeda  secara  signifikan  dan  pasangan‐pasangan  mana  yang  tidak berbeda.    Output  hasil  analisis  yang  dapat  digunakan  yaitu  ditampilkan pada tabel Multiple Comparisons. 

3) Besarnya komponen varian 

Bagian  ini  dimaksudkan  untuk  menghitung  berapa  besarnya  setiap komponen  varian  (yaitu  komponen  penjelas  dan  bukan  penjelas).  Berdasarkan  pada  contoh  di  atas,  maka  besarnya  Komponen  penjelas varian  dihitung  berdasarkan  pada  Sum  of  Square  pada  baris  Between groups.   Besarnya Komponen bukan penjelas varian dihitung berdasarkan pada Sum of Square pada baris Within groups dari total Sum of Square. 

 

8.3 ANALISIS VARIAN DUA JALAN  

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya pada analisis varian satu jalan, analisis varian dua jalan merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menentukan apakah  perbedaan  atau  variasi  nilai  suatu  variabel  terikat  disebabkan  oleh atau tergantung pada perbedaan (variasi) nilai pada dua variabel bebas.  Pada analisis  varian  dua  jalan  terdapat  empat  komponen  varian  nilai  yang  harus 

Page 20: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

318 

dipisah‐pisahkan  karena memiliki makna  yang  berbeda,  yaitu  (1)  komponen explained  varian  untuk  seluruh  variabel  bebas  (X1  +  X2),  (2)  komponen explained  varian  variabel  bebas  X1  saja,  (3)  komponen  explained  varian variabel  bebas  X2  saja,  dan  (4)  komponen  unexplained  varian.      Dengan demikian pada analisis varian dua jalan tidak kita temukan istilah varian antar kelompok (between groups) dan varian dalam kelompok (within groups). 

Untuk melakukan analisis menggunakan analisis varian dua  jalan  tahapannya tidak jauh berbeda dengan analisis varian satu jalan.  Karena itu besaran angka yang dihasilkan oleh SPSS digunakan untuk: 

1) Menentukan signifikansi secara umum. 

2) Menentukan signifikansi per pasangan. 

3) Menentukan besaran masing‐masing komponen varian. 

Sebagai bahan penjelasan  secara  rinci diberikan  contoh kasus yang disajikan pada bagian berikut. 

 

Contoh 8.2 

Seorang  guru  ingin  melakukan  pengujian  terhadap  perolehan  hasil  belajar siswa  yang  disebabkan  oleh  penggunaan  waktu  belajar  siswa.    Dalam pengujian ini sebagai variabel terikat (Y) adalah hasil belajar.  Sebagai variabel bebas  pertama  (X1)  adalah  lama  waktu  belajar  (dalam  jam)  yang dikelompokkan menjadi empat yaitu 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam.   Sebagai variabel bebas kedua  (X2) yaitu kemampuan awal siswa yang dikelompokkan menjadi tinggi dan rendah.  Jumlah responden untuk masing‐masing kelompok sebanyak  4  orang  dan  tingkat  kesalahan  yang  dipilih  yaitu  5%.    Setelah dilaksanakan tes kepada seluruh responden maka diperoleh data sbb: 

Tabel 8.2  Sekor hasil tes belajar siswa berdasarkan lama belajarnya dan tingkat kemampuan awal siswa 

 Lamanya Belajar (jam) 

2  3  4  5 

Kemampuan Awal 

Tinggi 

79.30 83.80 82.00 82.50 

85.50 87.20 87.50 87.00 

84.00 86.80 83.10 87.80 

83.30 84.00 82.80 82.50 

Rendah 

80.30 81.80 80.00 82.50 

84.00 86.80 83.10 87.80 

83.30 83.00 82.80 81.50 

85.50 85.20 84.50 83.00 

Page 21: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

319 

Berdasarkan data di atas maka variabel bebas lama belajar terdiri atas 2, 3, 4, dan  5 masing‐masing  sebanyak  8  responden  yang  terdiri  atas  kemampuan awalnya  tinggi  4  responden  dan  kemampuan  awalnya  rendah  4  responden.  Pada variabel bebas diisikan dengan sekor hasil tes yang dicapai oleh masing‐masing  responden  sesuai  dengan  lamanya  waktu  yang  digunakan  untuk belajar.   Dengan  demikian masing‐masing  lama waktu  belajar  terdiri  atas  8 responden. 

Berdasarkan penyajian data yang ada maka input ke program SPSS yang harus dilakukan ditunjukkan sbb. 

(1) Tampilkan Variable View yang  terdapat pada  jendela SPSS Statistics Data Editor  sehingga muncul  kotak  dialog  sebagaimana  terlihat  pada Gambar 8.9. 

Gambar 8.9  Kotak dialog Variable View pada SPSS Statistic Data Editor untuk menseting variabel penelitian 

Page 22: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

320 

Cara Pengisian: 

a) Pada  baris  pertama  kolom  Name  isikan  dengan  nama  X1  sebagai variabel bebas pertama (lama belajar).  Dalam membuat nama variabel usahakan sesingkat mungkin (tidak perlu terlalu panjang). 

b) Pada  baris  pertama  kolom  Label  isikan  nama  secara  lengkap  dari variabel  bebas  pertama  yang  sebagai  penjelasan  X1,  yaitu  Lama Belajar.   Hal  ini  apabila diperlukan untuk menjelaskan nama  variabel yang  telah  dtetapkan  sebelumnya.    Nama  yang  dicantumkan  pada kolom Label ini akan ditampilkan pada output hasil analisis. 

c) Pada baris pertama untuk kolom Value buatlah label dengan ketentuan sbb. 

(a) Value: 1 untuk label 2 jam;  

(b) Value: 2 untuk label 3 jam;  

(c) Value: 3 untuk label 4 jam; dan  

(d) Value: 4 untuk label 5 jam. 

d) Pada baris kedua untuk kolom Name isikan nama variabel bebas kedua (kemampuan  awal)  dengan  nama  X2.    Sebagaimana  pada  variabel sebelumnya,  dalam  membuat  nama  variabel  usahakan  sesingkat mungkin (tidak perlu terlalu panjang). 

e) Pada baris kedua untuk kolom Value buatlah  label dengan ketentuan sbb. 

Value: 1 untuk label kemampuan awal tinggi, dan  

Value: 2 untuk label kemampuan awal rendah. 

f) Pada  baris  kedua  kolom  Label    isikan  nama  lengkap  variabel  bebas kedua yang sebenarnya sebagai penjelasan X2, yaitu Kemampuan Awal siswa.   Nama  variabel  yang  tertulis pada  kolom  Label  ini ditampilkan pada saat memilih variabel yang akan dianalisis dan juga pada out put hasil analisis. 

g) Pada baris ketiga kolom Name Isikan nama variabel terikat yang berupa hasil  belajar  dengan  nama  Y.    Penulisan  nama  variabel  usahakan sesingkat mungkin (tidak perlu terlalu panjang). 

h) Pada baris ketiga untuk kolom Label Isikan nama variabel terikat secara lengkap  yang  sebenarnya  sebagai  penjelasan  Y,  yaitu  Hasil  Belajar siswa.   Nama  variabel  yang  tertulis pada  kolom  Label  ini ditampilkan pada saat memilih variabel yang akan dianalisis dan juga pada out put 

Page 23: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

321 

hasil  analisis.    Penulisan  nama  pada  kolom  ini  (Label)  bisa  ditulis dengan panjang sebagaimana nama variabel yang sebenarnya. 

Setelah  informasi  yang  berkaitan  dengan  variabel  penelitian  diseting  sesuai dengan kebutuhan maka hasilnya akan tampak pada Gambar 8.10 berikut ini. 

Gambar 8.10  otak dialog seting variabel‐variabel penelitian pada jendela SPSS Statistics Data Editor ‐ Variable View 

(2) Berdasarkan  pada  tampilan  Gambar  8.10  tersebut menunjukkan  bahwa variabel  penelitian  yang  akan  dianalisis  telah  selesai  dan  siap menerima input data.   Variabel yang telah diseting yaitu X1 berupa  lama belajar, X2 berupa kemampuan awal siswa, dan Y adalah hasil belajar.  Sesuai dengan kotak dialog Gambar 8.10 pilih dan klik pada bagian Data View  sehingga tampilan Gambar 8.10 berubah menjadi sbb. 

 

Page 24: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

322 

Gambar 8.11  Kotak dialog pengisian data untuk masing –masing variabel penelitian pada jendela SPSS Statistics Data Editor 

Cara menginput data masing‐masing variabel sbb. 

a. Pada kolom variabel bebas X1 (lama belajar) isikan angka‐angka sbb.  

a) Angka 1 pada baris pertama sampai baris kedelapan, yang berarti lama belajar 2 jam. 

b) Angka  2  pada  baris  kesembilan  sampai  baris  keenam  belas,  yang berarti lama belajar 3 jam. 

c) Angka 3 pada baris ketujuh belas sampai baris kedua puluh empat, yang berarti lama belajar 4 jam. 

d) Angka 4 pada baris kedua puluh lima sampai baris ketiga puluh dua, yang berarti lama belajar 5 jam. 

b. Pada kolom variabel bebas X2  (kemampuan awal siswa)  isikan angka‐angka sbb. 

Page 25: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

323 

a) Angka  1  pada  baris  pertama  sampai  baris  keempat,  yang  berarti kemampuan awal tinggi. 

b) Angka  2  pada  baris  kelima  sampai  baris  kedelapan,  yang  berarti kemampuan awal rendah. 

c) Angka  1  pada  baris  kesembilan  sampai  baris  kedua  belas,  yang berarti kemampuan awal tinggi. 

d) Angka 2 pada baris ketiga belas  sampai baris keenam belas, yang berarti kemampuan awal rendah. 

e) Angka 1 pada baris ketujuh belas  sampai baris kedua puluh, yang berarti kemampuan awal tinggi. 

f) Angka  2  pada  baris  kedua  puluh  satu  sampai  baris  kedua  puluh empat, yang berarti kemampuan awal rendah. 

g) Angka  1  pada  baris  kedua  puluh  lima  sampai  baris  kedua  puluh delapan, yang berarti kemampuan awal tinggi. 

h) Angka 2 pada baris kedua puluh sembilan sampai baris ketiga puluh dua, yang berarti kemampuan awal rendah. 

c. Pada kolom variabel terikat Y isikan hasil belajar secara berurutan dari lama belajar 2  jam dengan kemampuan awal  tinggi, kemmpuan awal rendah  sampai  lama  belajar  5  jam  dengan  kemampuan  awal  tinggi sampai ke kemampuan awal rendah. 

Setelah selesai menginput data untuk semua variabel, maka tampilan layar monitor  akan  terlihat  sebagaimana  ditampilkan  pada Gambar  8.12  pada halaman berikut ini. 

Pada  kotak  dialog  Gambar  8.12  hanya  tampak  sebanyak  19  baris sedangkan data yang sebenarnya ada sebanyak 32 baris, yaitu 4 kelompok lama  belajar  dikalikan  8  responden.    Perlu  diperhatikan  bahwa  setiap kelompok  lama  belajar  terdiri  atas  kemampuan  awal  tinggi  dan  rendah, sedangkan untuk kelompok kemampuan awal tinggi ada 4 responden dan kelompok  kemampuan  awal  rendah  ada  4  responden  sehingga  tiap  satu kelompok lama belajar terdiri atas 8 responden. 

Selanjutnya,  setelah  selesai  menginput  seluruh  data  hasil  penelitian  dapat dilakukan analisis data dengan tahapan sbb. 

 

 

 

Page 26: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

324 

Gambar 8.12  Kotak dialog SPSS Statistics Data Editor yang telah diisi data untuk masing–masing variabel penelitian 

 

Apabila  kita melihat  kondisi  tampilan  lembar  kerja  SPSS  Statistics  Data Editor sebagaimana terlihat pada Gambar 8.12 maka kita telah siap untuk melakukan  berbagai  analisis  yang  dikehendaki.   Data  yang  telah  diinput sebagaimana  terlihat  pada  Gambar  8.12  sudah  dapat  dianalisis  sesuai dengan disain yang dibuatnya. 

Untuk  melakukan  analisis  varian  dengan  dua  jalur  atau  analisis  varian dengan klasifikasi ganda dapat dilakukan dengan cara sbb. 

(1) Berdasarkan pada jendela SPSS Statistics Data Editor – Data View, pilih dan klik pada menu Analyze sehingga ditampilkan submenu Analyze sbb. 

 

 

Page 27: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

325 

Gambar 8.13  Kotak dialog tentang pemilihan alat analisis varian dua jalan yang akan digunakan untuk mengolah data 

 

(2) Pilih pada General Linear Model sehingga di sebelah kanannya muncul 4 submenu  General  Linear  Model  yang  berupa  Univariate,  Multivariate, Repeated Measures, dan Variance Components sebagaimana terlihat pada Gambar 8.13.   Berdasarkan empat  submenu  tersebut pilih dan  klik pada bagian Univariate, sehingga akan menampilkan kotak dialog sebagaimana yang ditampilkan pada Gambar 8.14. 

Cara penetapan variabel yang akan di analisis sbb. 

a. Pilih dan  klik pada  variabel hasil belajar  (Y)  sehingga bagian  tersebut menjadi  diblok,  kemudian  pilih  dan  klik  pada  tanda  panah  ke  kanan yang mengarah pada kotak Dependent Variable sehingga variabel hasil belajar (Y) berada pada kotak Dependent Variable. 

Page 28: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

326 

b. Pilih  dan  klik  pada  variabel  bebas  untuk  lama  belajar  (X1)  sehingga bagian  tersebut menjadi  diblok,  kemudian  pilih  dan  klik  pada  tanda panah  ke  kanan  yang mengarah  pada  kotak  Fixed  Factor(s)  sehingga variabel lama belajar (X1) berada pada kotak Fixed Factor(s). 

Gambar 8.14  Kotak dialog penetapan variabel dependen (terikat) dan variabel faktor tetap pada analisis varian dua jalan 

c. Pilih dan klik pada variabel bebas untuk kemampuan awal  siswa  (X2) sehingga bagian tersebut menjadi diblok, kemudian pilih dan klik pada tanda  panah  ke  kanan  yang  mengarah  pada  kotak  Fixed  Factor(s) sehingga variabel kemampuan awal siswa (X2) berada pada kotak Fixed Factor(s). 

Page 29: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

327 

Sampai pada  tahap  ini, setelah menentapkan variabel dependen  (terikat) dan variabel vaktor maka tampilannya akan terlihat sbb. 

Gambar 8.15  Kotak dialog penetapan variabel dependen (terikat) dan variabel faktor pada analisis varian dua jalan yang terisi 

Sebelum  melaksanakan  seting  lebih  lanjut  perlu  diamati  dan  dicermati dengan baik sehingga penempatan variabel‐variabel yang akan di analisis tidak  keliru.    Kesalahan  menempatkan  variabel  pada  kotak  yang  tidak sesuai  akan  mengakibatkan  kesalahan  besar  pada  out  put  yang ditampilkan.  Pada analisis varian dua jalan ini hanya terdapat satu variabel terikat  (dependent  variable)  yang  dapat  ditentukan  oleh  dua  variabel bebas.   Kedua variabel bebas tersebut ditempatkan secara bersama pada kotak  Fixed  Factor(s).    Ini  sebagai  langkah  awal  penempatan  variabel‐variabel yang akan dianalisis. 

(3) Berdasarkan  kotak dialog Gambar 8.15 pilih dan  klik pada bagian Model sehingga ditampilkan kotak dialog sbb. 

(4) Berdasarkan pada Gambar 8.16 pilih dan  klik pada bagian Custom untuk menspesifikasi  model.    Dengan  menklik  pada  bagian  Custom  tersebut 

Page 30: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

328 

maka mengakibatkan tampilan kotak Factors dan Covariates menjadi lebih terang. 

Gambar 8.16  Kotak dialog penetapan model analisis varian dua jalan antara Full factorial atau Custom 

Apabila  tidak  dilakukan  pengaturan  untuk  spesifikasi  model  analisis variannya maka out put hasil analisis yang ditampilkan oleh sesuai dengan yang diseting oleh program  (default) yang kemungkinan  tidak memenuhi apa  yang  menjadi  harapan  kita.    Untuk  melihat  hasilnya  sebagai pembuktian dapat dilakukan percobaan  analisis  guna melihat perbedaan out put yang ditampilkan. 

(5) Pilih dan klik pada bagian X1 dan X2 yang terdapat pada kotak Factors dan Covariates kemudian klik tanda panah ke kanan yang terdapat pada kotak Build  Term(s)  untuk memindahkan  variabel  X1  dan  X2  ke  kotak Model.  Langkah  ini menetapkan  bahwa  variabel  X1  dan  variabel  X2  ditetapkan sebagai variabel yang akan menentukan variasi nilai pada variabel terikat. 

Page 31: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

329 

(6) Pilih  dan  klik  pada  bagian  Interaction  yang  terdapat  pada  bagian  Build Term(s) dengan cara menklik pada tanda panah ke bawah yang terdapat di sebelah  kanan  Interaction  sehingga  muncul  beberapa  pilihan.   Berdasarkan alternatif yang ada pilih pada alternatif: All 2 way.  Alternatif yang ditawarkan oleh sistem yaitu ada 5 pilihan yang berupa: 

a. Interaction. b. Main effects. c. All 2 way. d. All 3 way. e. All 4 way. 

(7) Pada bagian Sum of Square yang  terdapat di  sebelah kiri bawah  isiannya perlu gantikan dengan Type I.  Setelah pengaturan seluruhnya selesai maka tampilan hasil seting kotak dialog Univariate: Model akan tampak sbb. 

Gambar 8.17  Kotak dialog penetapan model analisis varian dua jalan yang telah diisi 

Page 32: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

330 

(8) Berdasarkan kotak dialog Gambar 8.17 pilih dan klik pada bagian Continue sehingga kembali seperti pada tampilan Gambar 8.18. 

Gambar 8.18  Kotak dialog penetapan variabel dependen (terikat) dan variabel faktor pada analisis varian dua jalan yang telah diseting modelnya 

Apa yang ditampilkan pada Gambar 8.18 kelihatan tidak ada beda dengan apa yang ditampilkan pada Gambar 8.15.  Hal ini tidak berarti bahwa tidak perlu dilakukan seting model, karena tampilan tersebut apabila di berikan perintah untuk proses lebih lanjut maka keduanya akan menghasilkan out put  yang  sangat  berbeda.    Pada  Gambar  8.18  telah  dilakukan  seting terhadap  model  sedangkan  pada  Gambar  9.15  belum  dilakukan  seting terhadap model.  Dengan demikian kondisi keduanya sangat berbeda satu dengan lainnya. 

Pada  analisis  varian  dua  jalan  sebenarnya  terdapat  banyak  pilihan  yang dapat  ditampilkan  pada  out  put  hasil  analisis.    Beberapa  pilihan  yang terdapat pada analisis varian dua jalan tersebut berupa; Model, Contrasts, Plots, Post Hoc, save, dan ptions.  Namun demikian sering kali tidak semua 

Page 33: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

331 

pilihan  tersebut  diaktifkan  atau  diperlukan  sehingga  seting  hanya dilakukan  pada  bagian  tertentu  yang  memang  benar‐benar  diperlukan hasilnya.    Bagian  yang  paling  sering  digunakan  ketika menganalisis  data dengan varian dua jalan yaitu Model dan Post Hoc. 

(9) Pilih dan  klik pada bagian Post Hoc...yang  terdapat disebelah  kanan atas sehingga menampilkan kotak dialog sbb. 

 Gambar 8.19  Kotak dialog penentuan variabel Post Hoc Tests dan Equal Variances Assumed untuk analisis varian dua jalan 

Cara pengisian: 

a. Pilih  dan  klik  pada  factor(s)  X1  kemudian  pilih  dan  klik  pada  tanda panah  ke  kanan  untuk memasukkan  variabel  X1  ke  kotak  Post  Hoc Tests. 

Page 34: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

332 

b. Pilih  dan  klik  pada  factor(s)  X2  kemudian  pilih  dan  klik  pada  tanda panah  ke  kanan  untuk memasukkan  variabel  X2  ke  kotak  Post  Hoc Tests. 

c. Pilih  dan  klik  pada  bagian  Tukey  yang  terdapat  pada  kotak  Equal Variances Assumed  dengan  cara menklik  pada  kotak  kecil  di  sebelah kirinya. 

Pada analisis varian, baik satu  jalan atau  lebih perlu untuk melakukan tes terhadap  Post  Hoc  Tests  dan  Tukey  Test  sehingga  dapat  menganalisis signifikansi per pasangan. 

(10) Pilih dan klik pada bagian Continue sehingga tampilan pada Gambar 9.19 akan berubah menjadi berikut ini. 

Gambar 8.20  Kotak dialog penentuan Post Hoc Tests dan Equal Variances Assumed Tukey Test untuk analisis varian dua jalan 

Page 35: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

333 

Pada  kotak  dialog  Gambar  8.20  terdapat  banyak  Equal  Variances Assumed yang dapat dipilih dan diaktifkan  secara bersama  saat analisis dilakukan.    Namun  demikian  untuk  analisis  varian  paling  tidak  harus mengaktifkan Tukey Test untuk Equal Variances Assumed. 

(11) Pilih dan klik pada bagian Continue sehingga muncul kotak dialog sbb. 

 Gambar 8.21  Kotak dialog penetapan variabel dependen (terikat) dan variabel faktor pada analisis varian dua jalan yang telah diseting model dan Post Hoc 

testnya 

(12) Pilih  dan  klik  pada  bagian  OK  yang  terdapat  di  sebelah  kiri  bawah sehingga akan menghasilkan out put statistik sebagai berikut. 

 

 

 

 

Page 36: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

334 

OUT PUT ANALISIS VARIAN DUA JALAN 

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

Lama Belajar 1 2 jam 8

2 3 jam 8

3 4 jam 8

4 5 jam 8

Kemapuan Awal 1 KA Tinggi 16

2 KA Rendah 16

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Hasil Belajar

Source Type I Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Model 225244,622a 5 45048,924 16809,881 ,000

X1 225238,498 4 56309,624 21011,780 ,000

X2 6,125 1 6,125 2,286 ,142

Error 72,358 27 2,680

Total 225316,980 32

a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = 1,000)

Page 37: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

335 

Estimated Marginal Means

1. Lama Belajar

Dependent Variable:Hasil Belajar

Lama Belajar Mean Std. Error95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

2 jam 81,525 ,579 80,337 82,713

3 jam 86,113 ,579 84,925 87,300

4 jam 84,038 ,579 82,850 85,225

5 jam 83,850 ,579 82,662 85,038

2. Kemapuan Awal

Dependent Variable:Hasil Belajar

Kemapuan Awal Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

KA Tinggi 84,319 ,409 83,479 85,158 KA Rendah 83,444 ,409 82,604 84,283

Post Hoc Tests Lama Belajar

Multiple Comparisons

Hasil Belajar Tukey HSD

(I) Lama Belajar

(J) Lama Belajar

Mean Difference

(I-J)

Std. Error

Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

2 jam 3 jam -4,5875* ,81852 ,000 -6,8274 -2,3476

4 jam -2,5125* ,81852 ,024 -4,7524 -,2726

5 jam -2,3250* ,81852 ,040 -4,5649 -,0851

3 jam 2 jam 4,5875* ,81852 ,000 2,3476 6,8274

4 jam 2,0750 ,81852 ,077 -,1649 4,3149

5 jam 2,2625* ,81852 ,047 ,0226 4,5024

Page 38: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

336 

4 jam 2 jam 2,5125* ,81852 ,024 ,2726 4,7524

3 jam -2,0750 ,81852 ,077 -4,3149 ,1649

5 jam ,1875 ,81852 ,996 -2,0524 2,4274

5 jam 2 jam 2,3250* ,81852 ,040 ,0851 4,5649

3 jam -2,2625* ,81852 ,047 -4,5024 -,0226

4 jam -,1875 ,81852 ,996 -2,4274 2,0524

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2,680. *. The mean difference is significant at the ,05 level. Homogeneous Subsets

Hasil Belajar

Tukey HSDa,b

Lama Belajar N Subset

1 2 3

2 jam 8 81,5250

5 jam 8 83,8500

4 jam 8 84,0375 84,0375 3 jam 8 86,1125 Sig. 1,000 ,996 ,077

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2,680. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 8,000. b. Alpha = ,05.

Page 39: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

337 

8.4 PENGGUNAAN HASIL ANALISIS DUA JALAN Berdasarkan hasil  (out put) analisis varian  tersebut di atas menunjukkan  tiga komponen  utama  yang  berupa:  (1)  ANOVA,  (2)  Post  Hoc  Test  yang  berupa Multiple Comparisons, dan (3) Homogeneous Subsets.  Di sisi lain, penggunaan analisis varian  terdapat  tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dan dipenuhi dalam penerapan penelitian yang berupa: 

1) Penentuan signifikansi umum 

2) Penentuan signifikansi perpasangan (multiple comparisons) 

3) Penentuan komponen varian 

Masing‐masing komponen yang diperlukan pada analisis varian tersebut dapat dijelaskan sbb. 

Page 40: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

338 

PENENTUAN SIGNIFIKANSI UMUM Penentuan  signifikansi  pada  penelitian  umumnya  berkaitan  dengan pembuktian  hipotesis.    Oleh  karena  itu,  sebelum  menentukan  signifikansi terlebih dahulu perlu dirumuskan hipotesis.   Pada analisis varian dua  jalan  ini dapat dirumuskan 4 macam hipotesis pokok.   

Berdasarkan  Contoh  8.2  di  atas  maka  dapat  dirumuskan  empat  macam hipotesis pokok sbb. 

1) Efek Gabungan (Bersama‐sama) 

Hipotesis yang dapat dirumuskan untuk menyatakan efek gabungan antara lama belajar dan tingkat kemampuan awal sbb. 

Ho  =  Tidak ada perbedaan hasil belajar  siswa antarlama belajar  (2, 3, 4, dan  5  jam)  dan  antartingkat  kemampuan  awal  siswa  secara gabungan (bersama‐sama) 

H1  =  Terdapat  perbedaan  hasil  belajar  siswa  antarlama  belajar  (2,  3,  4, dan  5  jam)  dan  antartingkat  kemampuan  awal  siswa  secara gabungan (bersama‐sama) 

 

Kriteria uji: 

• Jika nilai sig. Hitung (probabilitas) < 0,05 maka tolak Ho. 

• Jika nilai sig. Hitung (probabilitas) > 0,05 maka terima Ho. 

Guna  menguji  hipotesis  tersebut  maka  out  put  analisis  yang  dapat digunakan  yaitu  tabel  Test  of  Between‐Subjects  Effects  yang  dapat ditunjukkan sbb. 

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Hasil Belajar

Source Type I Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Model 225244,622a 5 45048,924 16809,881 ,000

X1 225238,498 4 56309,624 21011,780 ,000

X2 6,125 1 6,125 2,286 ,142

Error 72,358 27 2,680

Total 225316,980 32

a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = 1,000)

 

Page 41: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

339 

Berdasarkan  hasil  analisis  yang  disajikan  pada  tabel  Test  of  Between‐Subjects Effects menunjukkan bahwa taraf signifikansi hasil hitungan untuk Model  sebesar 0,000 yang berarti  lebih kecil dari  tingkat kesalahan yang ditetapkan  yaitu  0,05.    Sesuai  dengan  ketentuan  yang  berlaku  dalam pengetesan hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil  (Ho) yang menyatakan  “Tidak  ada  perbedaan  hasil  belajar  siswa  antar  lama belajar (2, 3, 4, dan 5 jam) dan antar tingkat kemampuan awal siswa secara gabungan  (bersama‐sama)” ditolak  yang berarti bahwa hasil pembuktian menerima  H1  yang menyatakan  terdapat  perbedaan  hasil  belajar  siswa antar lama belajar (2, 3, 4, dan 5 jam) dan antar tingkat kemampuan awal siswa secara gabungan (bersama‐sama). 

Pada dasarnya untuk menyatakan menerima atau menolak Hipotesis nol (Ho) terdapat ukuran atau kriteria yang dapat digunakan: 

(1) Menggunakan harga koefisien F hitung.   Apabila menggunakan harga koefisien F maka F hitung harus dibandingkan dengan harga koefisien F tabel, dengan ketentuan: 

a. Apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak 

b. Apabila F hitung < F tabel maka Ho diterima 

(2) Menggunakan  harga  koefisien  probabilitas  (Signifikansi).    Apabila menggunakan harga  koefisien probabilitas maka  koefisien  signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat alpha (α) yang ditetapkan, dengan ketentuan: 

a. Apabila probabilitas > alpha yang ditetapkan maka Ho diterima 

b. Apabila probabilitas < alpha yang ditetapkan maka Ho ditolak 

Kesimpulan  signifikansi  umum  pada  analisis  varian  tersebut  tidak  dapat diartikan  bahwa  setiap  pasang  pasti  berbeda  secara  signifikan  (nyata). Kesimpulan  pada  signifikansi  umum  ini  menunjukkan  bahwa  setidak‐tidaknya  terdapat  satu  pasang  (dua  kelompok)  yang  berbeda  secara signifikan (nyata).  

 

2) Efek Perlakuan Lama Belajar (2, 3, 4, dan 5 jam) 

 

Hipotesis yang dapat dirumuskan untuk menyatakan efek perlakuan  lama belajar  terhadap hasil belajar sbb. 

Ho  =  Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antar  lama belajar (2, 3, 4, dan 5 jam) 

Page 42: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

340 

H1  =  Terdapat perbedaan hasil belajar  siswa antar  lama belajar  (2, 3, 4, dan 5 jam) 

 

Kriteria uji: 

• Jika nilai sig. Hitung (probabilitas) < 0,05 maka tolak Ho. 

• Jika nilai sig. Hitung (probabilitas) > 0,05 maka terima Ho. 

Hasil  analisis  yang  disajikan  pada  tabel  Test  of  Between‐Subjects  Effects menunjukkan  bahwa  taraf  signifikansi  hasil  hitungan  untuk  X1  (lama belajar) sebesar 0,000 yang berarti  lebih kecil dari tingkat kesalahan yang ditetapkan  yaitu  0,05.    Sesuai  dengan  ketentuan  yang  berlaku  dalam pengetesan hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil  (Ho) yang menyatakan  “Tidak  ada  perbedaan  hasil  belajar  siswa  antar  lama belajar  (2, 3, 4, dan 5  jam)” ditolak yang berarti bahwa hasil pembuktian menerima  H1  yang menyatakan  terdapat  perbedaan  hasil  belajar  siswa antar lama belajar (2, 3, 4, dan 5 jam). 

Sebagai  bahan  pertimbangan  bahwa  ada  dua  kriteria  atau  dasar  yang dapat digunakan untuk menyatakan menerima atau menolak hipoteisi nol. 

(1) Menggunakan harga koefisien F hitung.   Apabila menggunakan harga koefisien F maka F hitung harus dibandingkan dengan harga koefisien F tabel, dengan ketentuan: 

a. Apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak 

b. Apabila F hitung < F tabel maka Ho diterima 

(2) Menggunakan  harga  koefisien  probabilitas  (Signifikansi).    Apabila menggunakan harga  koefisien probabilitas maka  koefisien  signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat alpha (α) yang ditetapkan, dengan ketentuan: 

a. Apabila probabilitas > alpha yang ditetapkan maka Ho diterima 

b. Apabila probabilitas < alpha yang ditetapkan maka Ho ditolak 

 

Kesimpulan  signifikansi  pada  analisis  varian  untuk  lama  belajar  tersebut tidak dapat diartikan bahwa setiap pasang pasti berbeda secara signifikan (nyata).  Kesimpulan  pada  signifikansi  ini  menunjukkan  bahwa  setidak‐tidaknya  terdapat  satu  pasang  (dua  kelompok)  yang  berbeda  secara signifikan (nyata). 

 

Page 43: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

341 

3) Efek Kemampuan Awal (Tinggi dan Rendah) 

Untuk menguji efek tingkat kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar dapat dirumuskan hipotesis sbb. 

Ho  =  Tidak ada perbedaan hasil belajar  siswa antar  tingkat  kemampuan awal (tinggi dan rendah). 

H1  =  Terdapat  perbedaan  hasil  belajar  siswa  antar  tingkat  kemampuan awal (tinggi dan rendah). 

 

Kriteria uji: 

• Jika nilai sig. Hitung (probabilitas) < 0,05 maka tolak Ho. 

• Jika nilai sig. Hitung (probabilitas) > 0,05 maka terima Ho. 

Hasil  analisis  yang  disajikan  pada  tabel  Test  of  Between‐Subjects  Effects menunjukkan  bahwa  taraf  signifikansi  hasil  hitungan  untuk  X2 (kemampuan  awal  siswa)  sebesar  0,142  yang  berarti  lebih  besar  dari tingkat  kesalahan  yang  ditetapkan  yaitu  0,05.    Sesuai  dengan  ketentuan yang berlaku dalam pengetesan hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil  (Ho)  yang menyatakan  “Tidak  ada perbedaan hasil belajar siswa antar  tingkat  kemampuan awal  (tinggi dan  rendah)” diterima  yang berarti  bahwa  hasil  pembuktian menolak H1  yang menyatakan  terdapat perbedaan hasil belajar  siswa antar  tingkat kemampuan awal  (tinggi dan rendah). 

 

 

PENENTUAN SIGNIFIKANSI PER PASANGAN (MULTIPLE COMPARISONS) uji  signifikansi  secara  umum  telah  dilakukan,  selanjutnya  yaitu  diperlukan pengujian  signifikansi  untuk  setiap  pasangan.    Hasil  pengujian  signifikansi secara umum pada analisis varian tersebut tidak dapat diartikan bahwa setiap pasang  pasti  berbeda  secara  signifikan  (nyata).    Peneliti  perlu  melakukan pengujian perbedaan per pasangan untuk menentukan pasangan mana yang berbeda secara signifikan dan pasangan mana yang tidak berbeda.   

guna  memudahkan  dalam  menentukan  pasangan‐pasangan  yang  berbeda secara  signifikan  dan  pasangan‐pasangan  yang  tidak  berbeda  dapat  dilihat pada tabel Multiple Comparisons berikut ini. 

 

Page 44: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

342 

Multiple Comparisons

Hasil Belajar Tukey HSD

(I) Lama Belajar

(J) Lama Belajar

Mean Difference

(I-J)

Std. Error

Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

2 jam 3 jam -4,5875* ,81852 ,000 -6,8274 -2,3476

4 jam -2,5125* ,81852 ,024 -4,7524 -,2726

5 jam -2,3250* ,81852 ,040 -4,5649 -,0851

3 jam 2 jam 4,5875* ,81852 ,000 2,3476 6,8274

4 jam 2,0750 ,81852 ,077 -,1649 4,3149

5 jam 2,2625* ,81852 ,047 ,0226 4,5024

4 jam 2 jam 2,5125* ,81852 ,024 ,2726 4,7524

3 jam -2,0750 ,81852 ,077 -4,3149 ,1649

5 jam ,1875 ,81852 ,996 -2,0524 2,4274

5 jam 2 jam 2,3250* ,81852 ,040 ,0851 4,5649

3 jam -2,2625* ,81852 ,047 -4,5024 -,0226

4 jam -,1875 ,81852 ,996 -2,4274 2,0524

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2,680. *. The mean difference is significant at the ,05 level.

 

Sesuai  dengan  out  put  pada  tabel  Multiple  Comparisons  tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa pasangan yang berbeda secara nyata (signifikan).  Salah satu ciri yang sangat mudah dikenali bahwa pasangan yang berbeda secara signifikan (nyata) maka nilai pada kolom Mean Difference (i‐j) diberi tanda bintang. 

Beberapa  pasangan  yang  berbeda  secara  nyata  untuk  hasil  analisis  di  atas dapat ditunjukkan sbb. 

a. Pasangan 2—3 jam, dengan koefisien Mean Difference sebesar 4.5875 dan signifikansi hitung sebesar 0,000. 

b. Pasangan 2—4 jam, dengan koefisien Mean Difference sebesar 2.5125 dan signifikansi hitung sebesar 0,024. 

Page 45: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

343 

c. Pasangan 2—5 jam, dengan koefisien Mean Difference sebesar 2.3250 dan signifikansi hitung sebesar 0,040. 

d. Pasangan 3—4 jam, dengan koefisien Mean Difference sebesar 2.0750 dan signifikansi hitung sebesar 0,077. 

e. Pasangan 3—5 jam, dengan koefisien Mean Difference sebesar 2.2625 dan signifikansi hitung sebesar 0,047. 

f. Pasangan 4—5 jam, dengan koefisien Mean Difference sebesar 0.1875 dan signifikansi hitung sebesar 0,996. 

Pasangan‐pasangan  yang  lainnya  (Pasangan  4—5  jam)  berdasarkan  hasil analisis  menunjukkan  tidak  ada  perbedaan.    Lima  pasangan  dalam  model menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (signifikan). 

 

 

PENENTUAN KOMPONEN VARIAN Bagian lain yang ditampilkan oleh hasil analisis varian dua jalan menggunakan SPSS  besarnya  varian  tiap‐tiap  komponen.    Komponen‐komponen  yang terdapat pada out put analisis varian dua jalan berupa; jumlah kuadrat model (sum  of  squares  explained model),  jumlah  kuadrat  pada  variabel  bebas  X1 (sum  of  squares  variabel  bebas  X1),  jumlah  kuadrat  pada  variabel  bebas  X2 (sum of squares variabel bebas X2), dan jumlah kuadrat Residual/Error (sum of squares Residual/Error).    

Untuk memberikan apa makna dari angka‐angka statistik yang dihasilkan perlu ditunjukkan kembali tabel ANOVA sbb. 

 

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Hasil Belajar

Source Type I Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Model 225244,622a 5 45048,924 16809,881 ,000

X1 225238,498 4 56309,624 21011,780 ,000

X2 6,125 1 6,125 2,286 ,142

Error 72,358 27 2,680

Total 225316,980 32

a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = 1,000)

 

Page 46: BAB 08 ANALISIS VARIANstaff.unila.ac.id/radengunawan/files/2011/09/08.-Varian-Jadi.pdf · diberikan contoh atau ilustrasi sebagai berikut. ... Gambar 8.5 Kotak dialog untuk penetapan

344 

Berdasarkan out put hasil analisis  SPSS  yang ditampilkan pada  tabel ANOVA untuk sumber variasi (Source of Variations) menunjukkan bahwa: 

a. Persentase  komponen  varian  antar model  (expalined:  model)  diperoleh sebesar  

225244,622225316,980 x 100% 99,97% 

Ini merupakan  efek  gabungan  (bersama‐sama)  antara  variabel  lamanya belajar dan tingkat kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar. 

b. Persentase komponen varian antar kelompok variabel bebas X1 diperoleh sebesar  

225238,497225316,980 x 100% 99,97% 

Ini merupakan efek variabel bebas  lamanya belajar terhadap hasil belajar secara sendiri tanpa memperhitungkan kemampuan awal siswa. 

c. Persentase komponen varian antar kelompok variabel bebas X2 diperoleh sebesar  

6,125225316,980 x 100% 0,003% 

Ini merupakan efek variabel bebas tingkat kemampuan awal terhadap hasil belajar secara sendiri tanpa memperhitungkan lama belajar. 

d. Persentase  komponen  varian  yang  tidak  dapat  dijelaskan  oleh  model (unexplained varian) diperoleh sebesar  

72,358225316,980 x 100% 0,03% 

Hasil  perhitungan  tersebut  berarti  bahwa  sebesar  99,965%  varian  pada variabel  terikat  (hasil belajar  siswa) disebabkan oleh  variasi  atau perbedaan pada nilai variabel bebas yang berupa lamanya siswa belajar (jam) dan tingkat kemampuan  awal  secara  gabungan  (bersama‐sama).    Selebihnya  sebesar 0,03% tidak diketahui sebabnya.