b. kepabeanan, perpajakan, dan cukaisertapengawasan - direktorat jenderal bea dan cukai · 2011. 3....

68
I.) .f.- <. w MENTERIKEUANGAN R.EPUBLIK INDONESIA SALINAN PERA TURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 242/PMK. 04/2009 TENTANG PERUBAHAN AT AS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009 TENTANG TATA CARA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BARANG KE DAN DARI KAWASAN YANG TELAH DITUNJUK SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan atas pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari kawasan yang telah ditunjuk sebag~i kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, perlu melakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 47/PMK.04/2009 tentang Tata Cara Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan. Dari Kawasan yang Telah Ditunjuk sebagai Kawasan Perdagangan Bebas ,dan Pelabuhan Bebas; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 47/PMK.04/2009 tentang Tata Cara Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dati Kawasan yang Telah Ditunjuk sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas; b. 1. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, dan Cukai Serta Pengawasan Atas Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Serta Berada Di Kawasan Yang Telah Ditunjuksebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4970); Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 47/PMK.04/2009 tentang Tata Cara Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Kawasan yang Telah Ditunjuk sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas; . 2. 3.

Upload: others

Post on 09-Mar-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

I.).f.-

<.

wMENTERIKEUANGANR.EPUBLIK INDONESIA

SALINANPERA TURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 242/PMK. 04/2009

TENTANG

PERUBAHAN AT AS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009TENTANG TATA CARA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BARANG KE

DAN DARI KAWASAN YANG TELAH DITUNJUK SEBAGAI KAWASANPERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS

Menimbang

Mengingat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN,

a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan atas pemasukandan pengeluaran barang ke dan dari kawasan yang telah ditunjuksebag~i kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, perlumelakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor47/PMK.04/2009 tentang Tata Cara Pemasukan dan PengeluaranBarang Ke dan. Dari Kawasan yang Telah Ditunjuk sebagaiKawasan Perdagangan Bebas ,dan Pelabuhan Bebas;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentangPerubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor47/PMK.04/2009 tentang Tata Cara Pemasukan dan PengeluaranBarang Ke dan Dati Kawasan yang Telah Ditunjuk sebagaiKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas;

b.

1. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2009 tentang PerlakuanKepabeanan, Perpajakan, dan Cukai Serta Pengawasan AtasPemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Serta Berada DiKawasan Yang Telah Ditunjuksebagai Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 15, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4970);

Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 47/PMK.04/2009 tentangTata Cara Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan DariKawasan yang Telah Ditunjuk sebagai Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas;

.

2.

3.

Page 2: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

Menetapkan

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHANATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR47/PMK.04/2009 TENTANG TATA CARA PEMASUKAN DANPENGELUARAN BARANG KE DAN DARI KAWASAN YANGTELAH DITUNJUK SEBAGAI KAW ASAN PERDAGANGAN BEBASDAN PELABUHAN BEBAS.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor47/PMK.04/2009 tentang Tata Cara Pemasukan dan PengeluaranBarang Ke dan Dari Kawasan yang Telah Ditunjuk sebagai KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas diubah sebagai berikut:

1. Di antara Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1 (satu) ayat,yakni ayat (la) dan diantara ayat (4) dan ayat (5) disisipkan 1(satu) ayat, yakni ayat (4a), sehingga Pasal 2 berbunyi sebagaiberiku t: '

rJ

Pasal2,(1) Pemasukan barang dari luar Daerah Pabean ke Kawasan

Bebas hanya dapat dilakukan oleh pengusaha yang telahmendapat izin usaha dari Badan Pengusahaan Kawasan.

(la) Izin usaha dari Badan Pengusahaan Kawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dipergunakan untukpemasukan barang dari luar Daerah Pabean ke KawasanBebas melalui Kawasan Bebas lainnya.

(2) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanyadapat memasukkan barang ke Kawasan Bebas yangberhub1;1ngan dengan kegiatan usahanya.

(3) 'Jumlah dan jenis barang yang berhubungan dengankegiatan usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)ditetapkan oleh Badan Pengusahaan Kawasan.

(4) Pemasukan barang konsumsi untuk kebutuhan pendudukdari luar Daerah Pabean ke Kawasan Bebas, hanya dapatdilakukan oleh pengusaha yang telah mendapatkan izin dariBadan Pengusahaan Kawasan, dalam jumlah dan jenis yangditetapkan oleh Badan Pengusahaan Kawasan.

Page 3: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

. ;,

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-3-.

(4a) Jumlah dan jenis barang yang berhubungan dengankegiatan usahanya sebagaimana dimaksud pad a ayat (3),dapat dilakukan perubahan setelah mendapat izin dariBadan Pengusahaan Kawasan.

(5) Jumlah dan jenis barang konsumsi sebagaimana dimaksudpada ayat (4) tidak dapat dilakukan perubahan apabila:

a. telah disampaikan Pemberitahuan Pabean pemasukanbarang ke Kawasan Bebas dari luar Daerah Pabean;dan/ atau

b. telah diajukan manifes kedatangan sarana pengangkutdengan kode BC1.1 di Kantor Pabean.

2. Ketentuan Pasal18 diubah dengan menambah 1 (satu) ayat, yakniayat (4), sehingga Pasal18 berbunyi sebagai berikut:

Pasal18

(1) Penimbunan barang yang belum diselesaikan KewajibanPabeannya dapat dilaksanakan di:

a. Tempat PenimbuI\an Sementara; ataub. tempat lain. yang diperlakukan sama dengan Tempat

Penimbunan Sementara setelah mendapat izin kepalaKantor Pabean.

Penimbunan barang di tempat lain sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b diberikan dalam hal :

a. sifat barang tersebut sedemikian rupa sehingga tidakdapat ditimbun di Tempat Penimbunan Sementara;

b. barang tersebut tidak dapat dilakukan penimbunan diTempat Penimbunan Sementara karena terdapat kendalateknis; atau

(2)

(3)

c. terjadi kongesti yang dinyatakan secara tertulis olehpengusaha Tempat Penimbunan Sementara.

Atas penimbunan barang sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan pengawasan Pabean dan dibuatkan laporanPenimbunan.

Tata cara penimbunan barang sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b adalah sebagaimana ditetapkan dalamLampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini, yangmerupakan bagi!ID y~g tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri Keuangan ini.

(4)

Page 4: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-4-

3. Ketentuan Pasal19 ayat (6) diubah dan di antara ayat (6) dan ayat(7) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (6a), sehingga Pasal 19berbunyi sebagai berikut:

(1)

Pasal19

Pengeluaran barang dari Kawasan Pabean, atau temp at lainyang diperlakukan sama dengan Tempat PenimbunanSementara dengan tujuan untuk dimasukkan ke KawasanBebas, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. dalam hal barang yang dikeluarkan berasal dari luarDaerah Pabean, wajib disampaikan dengan PPFTZdengan kode PPFTZ-01; dan

b. dalam hal barang yang dikeluarkan berasal dariKawasan Bebas lain atau Tempat Penimbunan Berikat,wajib disampaikan dengan PPFTZ dengan kode PPFTZ-02.

(2) Pengeluaran barang dari suatu tempat ke tempat lain dalamsatu Kawasan Bebas yang melewati tempat lain dalamDaerah Pabean, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. diperlakukan sebagai pengeluaran barang yang berasaldari Kawasan Bebas lain; dan

b. menggunakan PPFTZ dengan kode PPFTZ-02 yang sama .pada saat pengeluaran dan pemasukannya.

(3) Ketentuan mengenai kewajiban untuk menyampaikanPemberitahuan Pabean untuk pengeluaran barangsebagaimana dimaksud pada ayat (I), tidak berlaku untuk:

a. barang pindahan;

b. barang penumpang dan awak sarana pengangkut;

c. barang pelintas batas;

d. barang kiriman melalui perusahaan jasa titipan;

e. barang kiriman melalui PT (Persero) Pos Indonesia; atau

f. barang tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

(4) PPFTZ dengan kode PPFTZ-Ol atau PPFTZ dengan kodePPFTZ-02 sebagaimana dimaksud pada ayat (I), dibuat olehpengusaha yang akan memasukkan barang atau PengusahaPengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) berdasarkan dokumenpelerigkap pabean dengan menghitung sendiri bea masuk,cukai, dan/ atau pajak yang dibebaskan.

Page 5: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-5-

(5) Dalam hal barang berasal dari Tempat Penimbunan Berikat,PPFTZ dengan kode PPFTZ-02 wajib dilampiri denganPemberitahuan Pabean pengeluaran barang dari TempatPenimbunan Berikat tujuan Kawasan Bebas.

(6) Pengeluaran barang yang berasal dari suatu Kawasan Bebaske Kawasan Bebas lain menggunakan PPFTZ dengan kodePPFTZ-02.

(6a) PPFTZ dengan kode PPFTZ-02 sebagaimana dimaksud padaayat (6) dapat dipergunakan sebagai pemberitahuanpemasukan barang dari Kawasan Bebas asal ke KawasanBebas lain, sepanjang telah ditandasahkan oleh Pejabat diKawasan Bebas asal.

(7) Untuk pengeluaran atas barang berlaku ketentuan sebagaiberikut:

a. pengeluaran atas barang sebagaimana dimaksud padaayat (3) huru£ a, huru£ d, dan huru£ £, dilakukan denganmenggunakan Pemberitahuan Impor Barang Khusus(PIBK);

b. pengeluaran atas barang sebagaimana dimaksud padaayat (3) huru£ b,' dilakukan dengan menggunakanCustoms Declaration;

c. pengeluaran atas barang sebagaimana dimaksud padaayat (3) huru£ e, dilakukan dengan menggunakanPencacahan dan Pembeaan Kiriman Pos (PPKP); dan

d. pengeluaran atas barang sebagaimana dimaksud padaayat (3) huru£ c, dilakukan dengan menggunakan BukuPas Barang Lintas Batas (BPBLB).

(8) Penggunaan Customs Declaration sebagaimana dimaksudpada ayat (7) huru£ b hanya diwajibkan untuk pemasukanbarang ke Kawasan Bebas dari luar Daerah Pabean.

(9) Pengeluaran atas barang sebagaimana dimaksud pada ayat(3) huru£ a, huru£ b, huru£ c, huru£ d, dan huru£ e,dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan mengenai barang pindahan, barangpenumpang, barang awak sarana pengangkut, barangpelintas batas, dan barang kiriman.

(10) Pengeluaran atas barang sebagaimana dimaksud pada ayat(3) huru£ £ dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yangditetapkan oleh Direktur Jenderal.

Page 6: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-6-

4. Ketentuan Pasal 21 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat(8) diubah, sehingga Pasal21 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 21

(1) Terhadap pengeluaran barang dari Kawasan Bebas berlakuketentuan sebagai berikut:

a. pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke luar DaerahPabean atau tempat lain dalam Daerah Pabean wajibmenggunakan PPFTZ dengan kode PPFTZ-01; atau

b. pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke TempatPenimbunan Berikat atau Kawasan Bebas lain wajibmenggunakan PPFTZ dengan kode PPFTZ-02.

(2) Penggunaan PPFTZ dengan kode PPFTZ-Ol dalam rangkapengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke Luar DaerahPabean dibuat oleh pengusaha berdasarkan dokumenpelengkap pabean dengan menghitung sendiri bea keluaryang seharusnya dibayar apabila atas pengeluaran barangtersebut dikenakan bea keluar.

(3) Penggunaan PPFTZ dengan kode PPFTZ-01 dalam rangkapengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke tempat lain'Dalam Daerah Pabean dibuat oleh pengusaha berdasarkandokumen pelengkap pabean dengan menghitung sendiribea masuk, cukai, dan pajak yang seharusnya dibayar.

(4) Penggunaan PPFTZ dengan kode PPFTZ-02 dalam rangkapengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke TempatPenimbunan Berikat atau ke Kawasan Bebas lain dibuat olehpengusaha berdasarkan dokumen pelengkap pabean.

(5) Penggunaan PPFTZ dengan kode PPFTZ-Ol dan PPFTZdengan kode PPFTZ-02 sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak diperlukan untuk pengeluaran barang pribadipenumpang, awak sarana pengangkut, dan barang kirimansampai dengan batas nilai pabean dan/ atau jumlah tertentu.

(6) PPFTZ dengan kode PPFTZ-01 dan PPFTZ dengan kodePPFTZ-02 . sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibdilampiri Pemberitahuan Pabean yang digunakan pada saatpemasukan barang ke Kawasan Bebas. '

Page 7: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-7-

(7) Dalam hal pengusaha tidak dapat melampirkanPemberitahuan Pabean yang digunakan pada saatpemasukan barang ke Kawasan Bebas sebagaimanadimaksud pada ayat (5), barang yang akan dikeluarkan ketempat lain dalam Daerah Pabean, Tempat PenimbunanBerikat, atau Kawasan Bebas lain, diperlakukan sebagaibarang yang berasal dari Iuar Daerah Pabean.

(8) Barang hasil produksi Kawasan Bebas yang akandikeluarkan ke tempat lain dalam Daerah Pabean, harusmelampirkan konversi . penggunaan barang atau bahanbaku, dalam hal barang atau bahan baku tersebut berasaldari luar Daerah Pabean.

(9) Konversi penggunaan barang atau bahan baku sebagaimanadimaksud pada ayat (8), harus mendapatkan persetujuandari Badan Pengusahaan Kawasan.

(10) Dalam hal barang yang akan dikeluarkan dari KawasanBebas ke luar Daerah Pabean merupakan barang yangdikenakan bea keluar, diperlakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan yang mengaturmengenai bea keluar.

5. Di antara Pasal 21 dan Pasal22 disisipkan 4 (empat) pasal, yakniPasal 21A, Pasal 21B, Pasal 21C, dan Pasal 21D, yang berbunyisebagai berikut:

Pasal 21A

(1) Pengusaha dapat melakukan pengeluaran barang asal luarDaerah Pabean yang berhubungan dengan kegiatanusahanya dari Kawasan Bebas denganmenggunakan saranapengangkut melalui pem.bongkaran lebih dahulu atau tanpamelalui pembongkaran lebih dahulu di pelabuhan ataubandar udara yang difunjuk oleh Badan PengusahaanKawasan.

(2) Pengeluaran barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),wajib diberitahukan dengan Pemberitahuan Pabean.

(3) Pemberitahuan Pabean sebagaimana dimaksud pada ayat(2), berupa manifes keberangkatan sarana pengangkut(outward manifest) yang telah mendapat nomor dan tanggalpendaftaran.

(4) Pemberitahuan Pabean sebagaimana dimaksud pada ayat(3),disaIl'lpaikan ke Kantor Pabean sebelum keberangkatansarana pengangkut.

Page 8: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-8-

fasal 21B

(1) Terhadap pengeluaran barang asal luar Daerah Pabeansebagaimana dimaksud dalam Pasal 21A ayat (1), dapatdiangkut ke Tempat Penimbunan Sementara dalamKawasan Pabean di Kantor Pabean lainnya melaluipelabuhan atau bandar udara yaf!-g ditunjuk oleh BadanPengusahaan Kawasan atau Tempat Penimbunan Sementaralainnya, di Kawasan Bebas.

(2) Pengeluaran barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),wajibdiberitahukan dengan Pemberitahuan Pabean.

(3) Pemberitahuan Pabean sebagaimana dimaksud pada ayat(2) menggunakan PPFTZ dengan kode PPFTZ-04.

Pasal 21C

(1) Pengeluaran barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal21B ayat (1) dilakukan dengan menyerahkan PPFTZ dengankode PPFTZ-04 dan jaminan sebesar bea masuk, cukai dan

.

PPN atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, danPajak Penghasilan Pasal 22 kepada Kantor Pabean yangmengawasi Kawasan Pabean temp at pembongkaran barang.

(2) Pengeluaran barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal21B ayat (1) dapat diberikan dalam hal jumlah, jenis, nomor,merek serta ukuran kemasan atau peti kemas sesuai denganyang tercantum dalam PPFTZ dengan kode PPFTZ-04.

(3) Tata cara pengeluaran barang asalluar Daerah Pabean dariKawasan Bebas untuk diangkut ke Tempat PenimbunanSementara di Kawasan Pabean di Kantor Pabean lainnyamelalui pelabuhan atau bandar udara yang ditunjuk olehBadanPengusahaan Kawasan atau Tempat PenimbunanSementara lainnya di Kawasan Bebas adalah sebagaimanaditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Keuanganini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 21D

(1) Barang dari Kawasan Bebas yang berasal dari luar DaerahPabean dapat dikeluarkan untuk tujuan tertentu dalamjangka waktu tertentu ke Tempat Lain Dalam DaerahPabean setelah mendapat izin dari kepala Kantor Pabean diKawasan Bebas dengan mempertimbangkan rekomendasidari Badan Pengusahaan Kawasan.

~

0

Page 9: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-9-

(2) Pengeluaran barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),hanya dapat dilakukan oleh pengusaha terhadap barangyang berhubungan dengan kegiatan usahanya berupa mesinatau peralatan untuk:

a. kepentingan produksi atau pengerjaan proyekinfrastrukturi

b. keperluan perbaikan, pengerjaan, pengujian, ataukalibrasii dan/ atau

c. keperluan peragaan atau demonstrasi.

(3) Terhadap barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a, pengusaha wajib:

a. membayar bea masuk sebesar 2% (dua persen) untuksetiap bulan atau bagian dari bulan, dikalikan jumlahbulan jangka waktu pengeluaran, dikalikan jumlah beamasuk yang seharusnyadibayari dan

b. menyerahkan jaminan sebesar selisih antara bea masukyang seharusnya dibayar dengan yang telah dibayarditambah dengan PPN, atau PPN dan Pajak Penjualanatas Barang Mewah; dan Pajak Penghasilan Pasal 22.

(4) Terhadap barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b dan huruf c, pengusaha wajib menyerahkan jaminansebesar bea masuk yang seharusnya dibayar, ditambahdengan PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atas BarangMewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22.

(5) Terhadap pengeluaran barang sebagaimana dimaksud padaayat (1), pengusaha wajib menyampaikan PPFTZ dengankode PPFTZ-01.

(6) Pengeluaran barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulansejak tanggal PPFTZciengan kode PPFTZ-01 dan dapatdiperpal)jang dalam jangka waktu maksimal1 (satu) kali 6(enam) bulan.

(7) Dalam hal barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak dimasukkan kembali ke Kawasan Bebas dalam jangkawaktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6), kepala KantorPabean di Kawasan Bebas segera mencairkan jaminansebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dan ayat (4),dan mengenakan sanksiadministrasi berupa denda sebesar100% (seratus persen) dari bea masuk yang seharusnyadibayar.

.

Page 10: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-lU-

(8) Tata cara penyelesaian pengeluaran barang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana ditetapkandalam Lampiran V Peraturan Menteri Keuangan ini, yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri Keuangan ini.

6. Ketentuan BAB IV diubah dengan menambah 1 (satu) Bagian,yakni Bagian KEEMPAT, yang berbunyi sebagai berikut:

Bagian Keempat

Pengemas yang Dipakai Berulang-ulang (Returnable Package)

7. Di antara Pasal 28 dan Pasal 29 disisipkan 1 (satu) pasal, yakniPasal 28A, yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 28A

(1) Pengusaha dapat:

a. memasukkan pengemas yang dipakai berulang-ulang(returnable package) dari Tempat Lain Dalam DaerahPabean ke Kawasan Bebas; dan

b. mengeluarkan pengemas yang dipakai berulang-ulang(returnable package) dari Kawasan Bebas ke Tempat LainDalam Daerah Pabean,

setelah mendapat izin dari kepala Kantor Pabean.

(2) Pemasukan dan pengeluaran pengemas yang dipakaiberulang-ulang (returnable package) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikecualikan dari ketentuan menyerahkanPemberitahuan Pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal19, Pasal20, dan Pasal21.

(3) Tata cara pemasukan dan pengeluaran pengemas yangdipakai berulang-ulang (returnable package) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana ditetapkandalam Lampiran VI Peraturan Menteri Keuangan ini, yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri Keuangan ini.

8. Ketentuan Pasal 32 diubah, sehingga Pasal 32 berbunyi sebagaiberiku t:

Pasal 32

Pemeriksaan Fisik atas pemasukan barang ke Kawasan Bebasdari luar Daerah Pabean, Kawasan Bebas lain, atau TempatPenimbunan Berikat dilakukan dalam hal:,

Page 11: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-11-

a. pemeriksaan secara acak; dan/ atau

b. diterbitkan Nota Hasil Intelijen.

9. Ketentuan Pasal36 diubah dengan menambah 2 (dua) ayat, yakniayat (3) dan ayat (4), sehingga Pasal36 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 36

(1) Pemeriksaan Fisik dapat dilakukan di Kawasan Pabean ataudi tempat lain. di luar Kawasan Pabean dengan izin kepalaKantor Pabean atau Pejabat yang ditunjuknya.

(2) Dalam hal Pemeriksaan Fisik dilakukan karena ditetapkansecara acak atau diterbitkan Nota Hasil Intelijen,Pemeriksaan Fisik dilakukan di Kawasan Pabean.

""

(3) Persetujuan Pemeriksaan Fisik barang di tempat lain di luarKawasan Pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1)sekaligus merupakan izin untuk menimbun barang digudang atau lapangan penimbunan milik pengusaha yangbersangkutan.

.

(4) Tata cara penimbunan barang untuk Pemeriksaaan Fisikbarang di tempat lain di luar Kawasan Pabean sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sebagaimana ditetapkan dalamLampiran VII Peraturan Menteri Keuangan ini, yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri Keuangan ini.

10. Ketentuan Pasal 47 diubah, sehingga Pasal 47 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 47

(1) Dasar perhitungan pungutan negara atas pengeluaranbarang atau bahan baku asalluar Daerah Pabean ke tempatlain dalam Daerah Pabean adalah sebagai berikut:

a. bea masuk dihitung berdasarkan tarif bea masuk barangatau bahan baku asal luar Daerah Pabean denganpembebanan yang berlaku pada saat PPFTZ dengankode PPFTZ-Ol didaftarkan dan nilai pabean pada saatpemasukan barang atau bahan baku ke Kawasan Bebas;

b. cukai dihitung berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang cukai;

Page 12: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-12-

(2)

c. PPN dihitung berdasarkan tarif yang berlaku dikalikanharga jual atau harga pasar wajar sesuai denganperaturan perundang-undangan di bidang perpajakan;

d. Pajak Penghasil~m Pasa! 22 dihitung berdasarkan tarifyang berlaku dari nilai pabean pada saat pemasukanbarang atau bahan baku ke Kawasan Bebas ditambahdengan bea masuk.

Apabila pembebanan tarif bea masuk sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a untuk bahan baku lebihtinggi dari pembebanan tarif bea masuk untuk barang hasilproduksi Kawasan Bebas, bea masuk dihitung berdasarkanpembebanan tarif bea masuk barang hasil produksiKawasan Bebas yang berlaku pada saat PPFTZ dengan kodePPFTZ-Ol didaftarkan dan nilai . pabean pada saatpemasukan bahan baku ke Kawasan Bebas.

11. Ketentuan Pasal 64 diubah sehingga Pasal 64 berbunyi sebagaiberiku t:

Pas a! 64

Dalam hal Sistem Komputer Pelayanan belum dapatdioperasikan secara penuh sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Keuangan Nomor 47/PMK04/2009 tentang Tata CaraPemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Kawasan yangTelah Ditunjuk sebagai Kawasan Perdagangan Bebas danPelabuhan Bebas, pelayanan kepabeanan dilakukan denganmenggunakan Sistem Komputer Pelayanan yang tersedia diKantor Pabean.

12. Mengubah Lampiran IV dan Lampiran VI Peraturan MenteriKeuangan Nomar 47/PMK.04/2009 tentang Tata CaraPemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Kawasan yangTelah Ditunjuk sebagai Kawasan Perdagangan Bebas danPelabuhan Bebas, sehingga menjadi sebagaimana ditetapkandalam Lampiran I dan II Peraturan Menteri Keuangan ini, yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri Keuangan ini.

Page 13: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-13-

Pasal II

1. Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku,terhadap perlakuan kepabeanan yang terkait dengan tata carapemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari kawasan yangtelah ditunjuk sebagai Kawasan Perdagangan Bebas danPelabuhan Bebas yang dilaksanakan oleh Kantor Pabean diKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas sejak tanggal1 April 2009 sampai dengan sebelum diundangkannya PeraturanMenteri Keuangan ini, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidakbertentangan dengan Peraturan Menteri Keuangan ini.

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal. diundangkan.

2.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalamBerita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di JakartalPada tanggal 30 Desembe;/2009MENTERI KEUANGAN,

ttd.

SRI MUL YANI INDRA W A TI

Diundangkan di Jakartapada tanggal 30 Desember 2009

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

ttd.

PATRIALIS AKBAR

2009 NOMOR 542

Page 14: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

LAMPI RAN IPERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR242/PMK.04/~ TENTANGPERU BAHAN AT AS PERA TURAN MENTERI

KEUANGAN NOMOR 47/PMK.O.4/2009TENTANG TATA CARA PEMASUKAN DANPENGELUARAN BARANG KE DAN DARIKAW ASAN YANG TELAH DITUNJUK

MENTERI KEUANGAN SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS

TAT A CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUANPABEAN BERUPA OUTWARD MANIFEST

A. Pada Kantor Pabean yang dalam pelayanan manifesnya menggunakan tulisan diatas formulir1 Pengangkut:

1.1. menyiapkan Outward Manifesta. Outward Manifest paling sedikit memuat elemen data:

a) Bagi sarana pengangkut melalui laut:1) nama sarana pengangkut;2) bendera/kebangsaan;3) nomor pelayaran (voyage number);4) nama pengangkut;5) pelabuhan asal/ pelabuhan muat;6) pelabuhan tujuan;7) tanggal dan jam keberangkatan;8) jumlah Bill of Lading;9) nomor urut;10) nomor dan tanggal Bill of Lading;11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);12) nama dan alamat penerima (consignee);13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/ notify party);14) nomor dan merek kemasan/peti kemas;15) nomor segel kemasan/ peti kemas;16) jumlah dan jenis kemasan/ peti kemas;17) ukuran dan tipe kemasari/peti kemas;18) uraian barang;19) berat kotor (bruto);20) ukuran/volume barang;21) mother vessel, apabila ada;22) nomor dan tanggal PEB, atau dalam hal menggunakan

fasilitas PEB Berkala mencantumkan nomor dan tanggal

. pendaftaran yang tercantum pada Persetujuan Ekspor;23) keterangan; dan24) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.

.b) Bagi sarana pengangkut melalui udara:

1) nama sarana pengangkut;2) bendera/kebangsaan;3) nomor penerbangan;4) nama pengangkut;5) pelabuhan asaVpelabuhan muat;6) pelabuhan tujuan;7) tanggal dan jam keberangkatan;8) jumlah Airway Bill;9) nomor urut; .10) nomor dan tanggal Airway Bill;

Page 15: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-

11)12)13)14)15)16)17)18)19)20)

nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);nama dan alamat penerima (consignee);nama dan alamat pemberitahu (notifiJaddress/notifiJ party);nom or dan merek kemasan;jumlah dan jenis kemasan;uraian barang;berat kotor (bruto);ukuran/volume barang;first carrier, apabila ada;nomor dan tanggal PEB, atau dalam hal menggunakanfasilitas PEB Berkala mencantumkan nomor dan tanggalpendaftaran yang tercantum pada Persetujuan Ekspor;

21) keterangan; dan22) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.

c) Bagi sarana pengangkut melalui darat:1) nomor tanda kendaraan (car registration number);2) nama pengangkut (perseorangan/ perusahaan);3) tempat/negara asal barang;4) temp at tujuan;5) tanggal keberangkatan;6) nomor urut; .

7) nama dan alamat pengi,rim (supplier);8) nama dan alamat penerima barang;9) jumlah dan jenis kemasan/ peti kemas;10) uraian barang;11) berat kotor (bruto) dan/ atau ukuran/volume barang;12) nomor dan tanggal PEB, atau dalam hal menggunakan

fasilitas PEB Berkala mencantumkan nomor dan tanggalpendaftaran yang tercantum pada Persetujuan Ekspor;

13) keterangan; dan14) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.

b. Outward Manifest dibuat secara rinci dalam pos-pos sertadikelompokkan secara terpisah dengan pengelompokan:

a) barang atau peti kemas kosong tujuan luar Daerah Pabean;

b) barang atau peti kemas kosong tujuan Kawasan Bebas lain;

c) barang atau peti kemas kosong tujuan temp at lain dalam DaerahPabean;

d) barang ataupeti kemas kosong asal luar Daerah Pabean yangdikeluarkan dari Kawasan Bebas menggunakan sarana pengangkuttanpa dilakukan pembongkaran lebih dahulu di pelabuhan ataubandar udara yang ditunjuk oleh Badan Pengusahaan Kawasan;

Page 16: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-3-

e) barang atau peti kemas kosong asal luar Daerah Pabean yangdikeluarkan dari Kawasan Bebas menggunakan sarana pengangkutdengan dilakukan pembongkaran lebih dahulu di pelabuhan ataubandar udara yang ditunjuk oleh Badan Pengusahaan Kawasan; dan

f) barang atau peti kemas kosong asal luar daerah pabean yangdiangkut ke Tempat Penimbunan Sementara dalam KawasanPabean di Kantor Pabean lainnya melalui pelabuhan atau bandarudara yang ditunjuk oleh Badan Pengusahaan Kawasan atauTempat Penimbunan Sementara lainnya di Kawasan Bebas.

1.2. melakukan pembayaran PNBP; dan1.3. menyerahkan Outward Manifest dengan dilampiri bukti pembayaran PNBP

kepada Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabean;

2. Pejabat yang Mengelola Manifes:2.1. meneliti bukti pembayaran l'NBl';2.2. meneliti kelengkapan dan kebenaran elemen data Outward Manifest;2.3. membukukan Outward Manifest ke dalam Buku Catatan l'abean (BCl' BC 1.1)

dan memberikan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1 pada OutwardManifest bersangkutan;

2.4. memberikan bukti penerimaan dengan mencantumkan nomor dan tanggalpendaftaran BC 1.1 dan menyerahkannya kepada pengangkut;

2.5. meneliti uraian barang dalam BC 1.1 dan mencatat nomor pos BC 1.1 yanguraian barangnya kurang jelas; dan

2.6. menyampaikan data pos BC 1.1 kepada l'ejabat yang memeriksa dokumenekspor barang untuk dilakukan rekonsiliasi.

B. Pada kantor pabean yang dalam pelayanan manifesnya menggunakan mediapenyimpan data, elektronik

1. l'engangkut:1.1. menyiapkan Outward Manifest menggunakan program

manifes j mod ul pengangkut:a. Outward Manifest paling sedikit memuat elemen data:

a) Bagi sarana pel)gangkut melalui laut:1) nama sarana pengangkut;2) benderajkebangsaan;3) nomor pelayaran (voyage number);4) nama pengangkut;5) pelabuhan asalj pelabuhan muat;6) pelabuhan tujuan;7) tanggal dan jam keberangkatan;8) jumlah Bill of Lading;

aplikasi

Page 17: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-4-

9) nomor urut;10) nomor dan tanggal Bill of Lading;11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);12) nama dan alamat penerima (consignee);13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);14) nomor dan merek kemasan/petikemas;15) nomor segel kemasan/ petikemas;16) jumlah dan jenis kemasan/ petikemas;17) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;18) uraian barang;19) berat kotor (brilto);20) ukuran/ volume barang;21) mother vessel, apabila ada;22) nom or dan tang gal PEB, at au dalam hal menggunakan fasilitas

PEB Berkala mencantumkan nomor dan tanggal pendaftaranyang tercantum pada Persetujuan Ekspor;

23) keterangan; dan24) nama jelas pengangkut.

b) Bagi sarana pengangkut melalui udara:1) nama sarana pengangkut;2) bendera/kebangsaan;3) nomor penerbangan (flight,number);4) nama pengangkut;5) pelabuhan asaVpelabuhan muat;6) pelabuhan tujuan;7) tanggal dan jam keberangkatan;8) jumlah Ainuay Bill;9) nomor urut;10) nomor dan tanggal Ainvay Bill;

11' nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);12) nama dan alamat penerima (consignee);13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);14) nomor dan merek kemasan;15) jumlah clan jenis kemasan;16) uraian barang;17) berat kotor (bruto);18) ukuran/ volume barang;19) first carrier, apabila ada;20) nomor dan tanggal PEB, atau dalam hal menggunakan fasilitas

PEB Berkala mencantumkan nomor dan tanggal pendaftaranyang tercantum pada Persetujuan Ekspor;

21) keterangan; dan22) nama jelas pengangkut.

Page 18: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-5-

c) Bagi sarana pengangkut melalui darat:1) nomor tanda kendaraan (car registration number);2) nama pengangkut (perseoranganl perusahaan);3) tempatl negara asal barang;4) temp at tujuan;5) tanggal keberangkatan;6) nomor urut;7) nama dan alamat pengirim (supplier);8) nama dan alamat penerima barang;9) jumlah dan jenis kemasanl peti kemas;10) uraian barang;11) berat kotor (bndo) danl atau ukuran/volume barang;12) nomor dan tanggal PEB, atau dalam hal menggunakan fasilitas

PEB Berkala mencantumkan nomor dan tanggal pendaftaranyang tercantum pada Persetujuan Ekspor;

13) keterangan; dan14) nama jelas pengangkut.

b. Outward Manifest dibuat secara rind dalam pos-pos serta dikelompokkansecara terpisah dengan pengelompokan:

a) barang atau peti kemas kosong tujuan luar Daerah Pabean;

b) barang atau peti kemas kosong tujuan Kawasan Bebas lain;

c) barang atau peti kemas kosong tujuan tempat lain dalam DaerahPabean;

d) barang atau peti kemas kosong asal luar Oaerah Pabean yangdikeluarkan dari Kawasan Bebas menggunakan sarana pengangkuttanpa dilakukan pembongkaran lebih dahulu di pelabuhan ataubandar udara yang ditunjuk oleh Badan Pengusahaan Kawasan;

e) barang atau peti kemas kosong asal luar Daerah Pabean yangdikeluarkan dari Kawasan Bebas menggunakan sarana pengangkutdengan dilakukan pembongkaran lebih dahulu di pelabuhan ataubandar udara yang ditunjuk oleh Badan Pengusahaan Kawasan; dan

f) barang atau peti kemas kosong asal Iuar daerah pabean yangdiangkut ke Tempat Penimbunan Sementara dalam KawasanPabean di Kantor Pabean lainnya melalui pelabuhan atau bandarudara yang ditunjuk oleh Badan Pengusahaan Kawasan atauTempat Penimbunan Sementara lainnya di Kawasan Bebas.

1.2. melakukan pembayaran PNBP; dan1.3. menyerahkan Media Penyimpan Data Elektronik yang berisi data Outward

Manifest dan lembar pengantarnya dengan dilampiri bukti pembayaranPNBP kepada Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabean;

Page 19: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

'./

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-6-

2. Sistem Komputer Pelayanan Manifes:2.1. meneliti bukti pembayaran PNBPi2.2. meneliti kelengkapan pengisian data Outward Manifest;2.3. memberikan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1i dan2.4. mencetak tanda bukti penerimaan dengan mencantumkan nomor dan

tanggal BC 1.1;.

3. Pejabat Bea dan Cukai yang mengelola manifes menyerahkan tanda buktipenerimaan yang telah diberi nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1 kepadapengangku t;

4. Sistem Komputer Pelayanan melakukan rekonsiliasi PEB dan PemberitahuanPabean lainnya dengan pos BC 1.1i dan

5. Pejabat Bea dan Cukai yang mengel ala manifes meneliti uraian barang dalam BC1.1 dan mencatat nomor pas BC 1.1 yang uraian barangnya kurang jelas.

C. Pada kantor pabean yang dalam pelayanan manifesnya menggunakan SistemPertukaran Data Elektronik

1. Pengangkut:1.1 menyiapkan Outward Manifest menggunakan program aplikasi

manifes / modul pengangkut:a. Outward Manifest paling sedikit memuat elemen data:

a) Bagi sarana pengangkut melalui laut:1) nama sarana pengangkuti2) bendera/kebangsaan;3) nomor pelayaran (voyage number);4) nama pengangkut;5) pelabuhan asal/ pelabuhan muat;6) pelabuhan tujuani7) tanggal dan jam keberangkatani8) jumlah Bill of Lading;9) nomor urut;10) nomor dan tanggal Bill of Lading;11) nama dan ala mat pengirim (shipper/supplier);12) nama dan alamat penerima (consignee);13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify partY)i14) nomor dan merek kemasan/petikemas;15) nomor segel kemasan/ peti kemasi16) jumlah dan jenis kemasan/peti kemas;17) ukuran dan tipe kemasan/ peti kemas;18) uraian barang;19) berat kotor (brutO)i20) ukuran/volume barangi21) mother vessel, apabila adai

Page 20: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-7-

..

22) nomor dan tanggal PEB, atau dalam hal menggunakanfasilitas PEB Berkala mencantumkan nomor dan tanggalpendaftaran yang tercantum pad a Persetujuan Ekspor;

23) keterangan; dan24) nama jelas pengangkut.

b) Bagi sarana pengangkut melalui udara:1) nama sarana pengangkut;2) bendera/kebangsaan;3) nomor penerbangan (flight number);4) nama pengangkut;5) pelabuhan asaVpelabuhan muat;6) pelabuhan tujuan;7) tanggal dan jam keberangkatan;8) jumlah Airway Bill;9) nomor urut;10) nomor dan tanggal Ainoay Bill;11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);12) nama dan alamat penerima (consignee);13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);14) nomor dan merek kemasan;15) jumlah dan jenis kemasan;16) uraian barang;17) berat kotor (bruto);18) ukuran/volume barang;19) first carrier, apabila ada;20) nomor dan tanggal PEB, atau dalam hal menggunakan

fasilitas PEB ~Berkala mencantumkan nomor dan tanggal. pendaftaran yang tercantum pada Persetujuan Ekspor;21) keterangan; dan22) nama jelas pengangkut.

c) Bagi sarana pengangkut melalui darat:1) nomor tanda kendaraan (car registration number);2) nama pengangkut (perseorangan/perusahaan);3) tempat/negara asal barang;4) temp at tujuan;5) tanggal keberangkatan;6) nomor urut;7) nama dan alamat pengirim (supplier);8) nama dan alamat penerima barang;9) jumlah dan jenis kemasan/ petikemas;10) uraian barang;11) berat kotor (bruto) dan/ atau ukuran/volume barang;

t

Page 21: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-8-

12) nomor dan tanggal PEB, atau dalam hal menggunakanfasilitas PEB Berkala mencantumkan nomor dan tanggalpendaftaran yang tercantum pada Persetujuan Ekspor;

13) keterangan; dan14) nama jelas pengangkut.

b. Outward Manifest dibuat secara rinei dalam pos-pos sertadikelompokkan secara terpisah dengan pengelompokan:a) barang atau peti kemas kosong tujuan luar Daerah Pabean;b) barang atau peti kemas kosong tujuan Kawasan Bebas lain;c) barang atau peti kemas kosong tujuan tempat lain dalam Daerah

Pabean;d) barang atau peti kemas kosong asal luar Daerah Pabean yang

dikeluarkan dari Kawasan Bebas menggunakan sarana pengangkuttanpa dilakukan pembongkaran lebih dahulu di pelabuhan ataubandar udara yang ditunjuk oleh Badan Pengusahaan Kawasan;

e) barang atau peti kemas kosong .asal luar Daerah Pabean yangdikeluarkan dari Kawasan Bebas menggunakan sarana pengangkutdengan dilakukan pembongkaran lebih dahulu di pelabuhan ataubandar udara yang ditunjuk oleh Badan Pengusahaan Kawasan; dan

f) barang atau peti kemas kosong asal luar daerah pabean yangdiangkut ke Tempat Penimbunan Serhentara dalam KawasanPabean di Kantor Pabean lainnya inelalui pelabuhan atau bandarudara yang ditunjuk oleh Badan Pengusahaan Kawasan atauTempat Penimbunan Sementara lainnya di Kawasan Bebas.

1.2. melakukan pembayaran PNBP dan menyerahkan tanda bukti pembayaranPNBP kep.ada Pejabat Bea dan Cukai yang mengelola manifes;

1.3. Mengirimkan Outward Manifest ke Komputer Pelayanan di Kantor Pabeanmelalui sistem PDE;.

2. Sistem Komputer Pelayanan Manifes di Kantor Pabean:2.1. meneliti bukti pembayaran PNBP2.2. meneliti kelengkapan dqta (validasi) Outward Manifest yang dikiri~ melalui

sistem PDE oleh pengangkut;.,2.3. memberikan no mar dan tanggal pendaftaran BC 1.1; d~'tt2.4. melakukan rekonsiliasi PEB dan Pemberitahuan Pabean lainnya "dengan

pos BC 1.1.3. Pejabat yang mengelola manifes meneliti uraian barang dalam BC 1.1 dan

mencatat nomor pos BC 1.1 yang uraian barangnya kurang jelas.

v

Page 22: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

No. Tidak Sesuai Ketentuan Sesuai Ketentuan1. Spare parts, auto parts Gear, Nut, Bolt, Chain, Camshaft

2. Electronic parts, Electric parts Diode, transistor, LED, IC, PCB, cable

3. Foodstuff Noodle, Candy, Tea, Coffee

4. Stationery Books, pencit pen, ink

5. Household Refrigerator, Washing machine,Chair,Television

6. Chemical product, chemicals, chemical Dyestuff, Surfactant, Soap, Toothpaste~oods

7. Fabrics, textile Jeans, T-shirt, undenl1ear, socks, sweater, hat

8. Plastic products Toys, Tooth brass

9. Electrical goods, Electronics Television, Radio, Video player, CD player,magic jar .

10. Machinery Drilling machine, sewing machine, knittingmachine, printin~ machine

11. 'fools Screwdriver, hammer, saw, drill

12. Home appliances Blender, Juicer, Mixer, Stove, Microwaveoven

13. Various ~oods Diuraikan sesuai ienis baran~

14. Sundry goods Diuraikan sesuai ienis baran~

15. General cargo, general merchandise Diuraikan sesuai ienis baran~

16. Personal effect Diuraikan sesuai jenis baran~

17. Raw Material Diuraikan sesuai ienis baran~

.~.'

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-9-

CONTOH PENULISAN URAIAN BARANG PADA OUTWARD MANIFEST

MENTERI KEUANGAN,

ttd.

SRI MUL YANI INDRA W A TI

~

Page 23: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

. LAMPIRAN IIPERATURAN MENTER! KEUANGANNOMOR242/PMK.042009 TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER!KEUANGAN NOMOR 47/PMK04/2009TENTANG TATA CARA PEMASUKAN DANPENGELUARAN BARANG KE DAN DAR!

, KAWASAN YANG TELAH DITUNJUK

MENTERI KEUANGAN SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS

TAT A CARA PEMASUKAN BARANGKE KAWASAN BEBAS DANPENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BEBAS

A. TATA CARA PEMASUKAN BARANG KE KAWASAN BEBAS

I. PEMASUKAN BARANG DARI LUAR DAERAH PABEAN

A) Penyampaian Pemberitahuan Pabean Dengan Menggunakan FormulirDan Pemeriksaan Pabean

1. Pengusaha mengisi formulir Pemberitahuan Pabean (PPFfZ-01)secara lengkap berdasarkan dokumen pelengkap pabean,menandatangani dan membubuhkan stempel perusahaan padaformulir PPFfZ-01.

2. Pengusaha melakukan pembayaran bea masuk, cukai, dan pajak,dalam hal terdapat pungutan negara yangterutang.

3. Pengusaha menyampaikan PPFfZ-01 dilampiri dokumen pelengkappabean, Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak (SSPCP).

4. Pejabat penerima dokumen menerima berkas PPFfZ-01 melakukanpenelitian sebagai berikut:a. ada atau tidaknya pemblokiran Pengusaha dan PPJK;b. kelengkapan pengisian data PPFTZ-01;c. pencantuman Nomor Transaksi Bank (NTB)/Nomor Transaksi

Pos (NTP), Nomor Transaksi 'Penerimaan Negara (NTPN) dalamSSPCP;

d. pembayaran bea masuk, cukai, dan pajak, dalam hal terdapatpungutan negara yang dibayar;

e. pembayaran PNBP dan/ atau rekapitulasi pembayaran PNBPberkala untuk yang menggunakan fasilitas PNBP berkala;

f. kode dan nilai tukar valuta asing yang ada dalam data NDPBM;g. surat ijin sebagai pengusaha di Kawasan Bebas;h. daftar jumlah dan jenis barang yang ditetapkan oleh Badan

Pengusahaan Kawasan atau dokumen lain yang dipersamakandengan itu yang harus ditandasahkan terlebih dahulu oleh BadanPengusahaan Kawasan sebagai bagian dari daftar jumlah dan jenisbarang yang ditetapkan;

i. pos tarif yang tercantum dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia(BTBMI); ,

j. bukti penerimaan jaminan, dalam hal importasi memerlukanjaminan; dan

k. Nomor Pokok PPJK (NP-PPJK) serta jumlah jaminan PPJK, dalamhal menggunakan pPJK.

5. Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada butir 4 tidaksesuai, Pejabat penerima dokumen menerbitkan Nota PemberitahuanPenolakan (NPP).

Page 24: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-

6. Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada butir 4 telahsesuai, maka Pejabat penerima dokumen. meneruskan berkas PPFTZ-01 kepada Pejabat yang menangani penelitian barang larangan danpembatasan untuk dilakukan penelitian barang larangan danl ataupembatasan.

7. Pejabat yang menangani penelitian larangan dan pembatasanmelakukan penelitian barang larangan atau pembatasan:7. 1. dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang tidak terkena

ketentuan larangan atau pembatasan, meneruskan berkas PPFTZ-01 kepada Pejabat penerima dokumen untuk:7. 1. 1. diberikan nomor pendaftaran; dan7. 1.2. diteruskan kepada Pejabat pemeriksa dokumen.

7.2. dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang terkenaketentuan larangan atau pembatasan, dilakukan penelitianpemenuhan ketentuan larangan atau pembatasanberdasarkan dokumen pelengkap pabean, dan ditindaklanjutisebagai berikut:7.2. 1. dalam hal hasil penelitian menunjukkan ketentuan

larangan atau pembatasan belum dipenuhi, Pejabat yangmenangani penelitian barang larangan atau pembatasanmenerbitkan Nota Pemberitahuan Barang Larangan atauPembatasan (NPBL) dengan tembusan kepada unitpengawasan.

7.2.2. dalam hal hasil penelitian menunjukkan ketentuanlarangan atau pembatasan telah dipenuhi, Pejabat yangmenangani penelitian barang larangan atau pembatasanmeneruskan berkas PPFTZ-Ol kepada Pejabat penerimadokumen untuk:7.2.2. 1. diberikan nomor pendaftaran PPFTZ-01; dan7.2.2.2. diteruskan kepada Pejabat pemeriksa dokumen.

7.2.3. apabila ,dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelahtanggal penerbitan NPBL Pengusaha tidak menyerahkandokumen yang dipersyaratkan maka Pejabat penerimadokumen menerbitkan NPP.

8. Dalam hal terhadap barang tidak dilakukan pemeriksaan fisik, Pejabatpemeriksa dokumen menerbitkan SPPB sebagai persetujuanpengeluaran barang dari Kawasan Pabean clan mengirimkannyakepada Pengusaha.

Page 25: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

..3-

9. Dalam hal terhadap barang dilakukan pemeriksaan fisik:9. 1. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan Surat Pemeriksaan

Fisik (SPF) serta mengirimkannya kepada Pengusaha.9.2. Pengusaha menyampaikan pemberitahuan kesiapan

pemeriksaan fisik kepada PeJabat. pemeriksa dokumen dalamjangka waktu paling larna 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPF.

9.3. Pejabat pemeriksa barang menerima invo~ce/packing list daninstruksi pemeriksaan dariPejabat pemerikS~ d6kumen.

9.4. Pejabat pemeriksa barang melakukan Pemeriksaan Fisik barangdan mengambil contoh barang jika diperlukan, membuatLaporan Hasil Pemeriksaan (LHP) danmembuat Berita AcaraPemeriksaan Fisik (BAP Fisik)dengan tembusan kepada unitpengawasan, kemudian mengirim LHP dan BAP Fisik kepadaPejabat pemeriksadokumen.

9.5. Dalam hal diperlukan, unit pengawasan seger a berkoordinasidengan Pejabat pemeriksa dokumen.

9.6. Pejabat pemeriksa dokumenmenerima LHP dan BAP Fisik,untuk dilakukan penelitian.

9.7. Dalam hal diperlukan uji laboratorium, Pejabat pemeriksadokumen mengirimkancontoh barang dan invoice/packing list kelaboratorium.

9.8. Dalam hal hasil pemeriksaan fisik dan hasil uji laboratoriummenunjukkan kesesuaian dengan pemberitahuan, sertaketentuan larangan dan pembatasan telah dipenuhi, Pejabatpemeriksa dokumen menerbitkan $PPB dan menyampaikannyakepada pengusaha.

9.9. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan tidak sesuai dan tidakada tindak lanjut dari unit pengawasan, Pejabat pemeriksadokumen melakukan penelitian tarif dan nilai pabean, sertapemenuhan ketentuan tentang larangan/ pembatasan.

9.10. Berdasarkanpenelitiansebagaimana dimaksud pada butir 9.9:9.10.1. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan SPTNP

kepada Pengusaha dalam hal terdapat kekuranganpembayaran bea masuk, cukai, dan pajak, dengantembusan kepada Pejabat yang menangani urusanpenagihan.

9.10.2. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan NPBLdalam hal ditemukan barang yang terkena ketentuanlarangan atau pembatasan.

9.10.3. Pengusaha melakukan pelunasan pembayaran beamasuk, cukai, pajak, dan sanksi administrasiberdasarkan SPTNP serta menyerahkan persyaratanyang terkait dengan ketentuan larangan ataupembatasan berdasarkan NPBL.

Page 26: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-4-

9.11. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan SPPB setelahpengusaha memenuhipelunasan pembayaran bea masuk,cukai, pajak, dan sanksi adininistrasi serta pemenuhanketentuan larangan ataupembatasan.

B) I' enyampaian Pemberitahuan Pabean Dengan Menggunakan MediaPenyimpaJ) Data. Elektronik Dan Pemeriksaan 1'abean1. 1'engusaha menyiapkan 1'emberitahuan 1'abean (1'1'1'TZ-01) dengan

menggu.nakan program aplikasi 1'1'FTZ-Ol, berdasarkan dokumenpelengkap pabean.

2. Pengusaha melakukan,pembayaran-bea mas uk, cukai, pajak, dalam halterdapat pungutan negarayang teritutang.

3. 1'engusaha menyampaikanke Kantor 1'abean hasiI cetak 1'PFTZ-Oldalam rangkap 3 (tiga), media .penyimpan data elektronik, dandokumen pelengkap pabean, dania tau SS1'CP.

4. Pejabat penerima dokumen menerima berkas 1'1'1'1'Z-01, danmemeriksa kesesuaian hasil cetak 1'PF1'Z-01 dengan data dalam mediapenyimpan data elektronik.

5. 1'ejabat penerima dokumenmengunggat_1 (upload) data dari mediapenyimpan data ke SKPKantor PabeaIt, kemudian mengembalikanmedia penyimpan data elektronik kepada Pengusaha.

6. 1'ejabat penerima dokumen melakukan penelitian sebagai berikut:a. ada atau tidaknya pembldkiran f'>engusaha dan 1'1'JK;b. pencantuman Nomer 1'rans'aksi13ank (Nl'13)/Nomor 1'ransaksi

Pos (NIl'», Nomer 1'ransaksi 1'enedmaan Negara (N1'1'N) dalamSSPC1';

c. pembayaran bea mas uk, cukai,dan pajak, dalam hal terdapatpungutan negara yang dibaya;:; .

d. pembayaranPNB1' dan/ atau rekapitullisi pembayaran 1'NB1'berkala untukY21l1g menggunakanfasiIitas PNBP berkala;

e. surat ijin sebagai pengusaha di Kawasan Bebas;f. daftar jumlah dan jeriis barang yang ditetapkan oleh Badan

PengusahaanKawascm atau dokurnen lain yang dipersamakandengan itu yang harus' ditanda..sahkan terlebih dahulu oleh BadanPengusahaan Ka'wasan sebagai bagian dari d41ftar jumlah dan jenisbarang yang ditetapkan; .

g. bukti penerirnaan jarninan, dalam hal memerlukan jaminan; danh. Nomer 1'okok 1'PJK (NP;'1'PJK) serta juqliah jaminan 1'1'JK, bila

rnenggunakan 1'PJI<.7. Pejabat penerima do~umen merekam hasil penelitiannya ke dalam

SKI'. . .

8. SKI' menerlma dataPPFTZ-Ol dan melakJkan penelitian tentang:8.1. kelengkapan pengisian data 1'1'FTZ-01;8.2. kode dan niIai tukar valuta asing 'ada dalam data ND1'BM;8.3. pos tarif tercanturn dalam BTBMI;1

Page 27: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-5-

9. Dalam hal hasil penelitian Pejabat penerima dokumen dan SKPtidak sesuai:9.1. Pejabat penerima dokumen menerbitkan Nota Pemberitahuan

Penolakan (NPP) dengan menggunakan SKP;9.2. Pengusaha melakukan perbaikan data PPFTZ-Ol dan

melengkapi kekurangan persyaratan sesuai NPP, sertamenyampaikan kembali ke Kantor Pabean.

10. Dfilam hal pengisian data PPFTZ-Ol telah sesuai danl ataupencocokkan bukti pembayaran bea masuk, cukai, pajak dan PNBPtelah sesuai, SKP melakukan penelitian tentang pemenuhan ketentuanlarangan atau pembatasan berdasarkan data PPFTZ-Ol.

11. Hasil penelitian menunjukkan barang tidak terkena ketentuan,larangan atau pembatasan, SKP melakukkan kegiatan:11.1. memberikan nomor pendaftaran PPFTZ-01; dan11.2. meneruskan data PPFTZ-Ol ke Pejabat pemeriksa dokumen.

12. Dalam hal hasil penelitian SKP menunjukkan perlu penelitian lebihlanjut terkait dengan ketentuan larangan atau pembatasan, SKPmeneruskan data PPFTZ-Ol kepada Pejabat yang menanganipenelitian barang larangan atau pembatasan untuk dilakukanpenelitian. ,

13. Pejabat yang menangani penelitian larangan atau pembatasanmelakukan penelitian barang larangan atau pembatasan danpemenuhan ketentuan larangan atau pembatasan berdasarkandokumen pelengkap pabean.

14.I-lasil penelitian Pejabat yang menangani penelitian barang laranganatau pembatasan menunjukkan:14.1. ketentuan lm'angan dan pembatasan belum dipenuhi, Pejabat

. yang menangani penelitian barang larangan atau pembatasanmerekam hasil penelitian untuk selanjutnya SKP menerbitkanNotaPemberitahuan Barang Larangan atau Pembatasan (NPBL)dengan tembusan kepada unit pengawasan.

14.2. ketentuan larangan atau pembatasan telah dipenuhi, Pejabat. yang menangani penelitian barang larangan atau pembatasan:

14.2.1. merekam hasil penelitian ke dalam SKP untukditerbitkan nomor pendaftaran PPFl'Z-Ol; dan

14.2.2. meneruskan data PPFTZ-01 ke Pejabat pemeriksadokumen.

15. Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggalpenerbitan NPBL Pengusaha tidak menyerahkan dokumen yangdipersyaratkan maka pejabat penerima dokumen menerbitkan NPPdengan menggunakan SKP.

16. Dalam hal terhadap barang tidak dilakukan pemeriksaan fisik Pejabatpemeriksa dokumen menerbitkan SPPB dan mengirimkannya kepadapengusaha.

Page 28: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-6:'

17. Dalam hal barang dilakukan pemeriksaan fisik:17.1. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan 5urat Pemeriksaan

Fisik (5PF) serta mengirimkannya kepada Pengusaha. .

17.2. Pengusaha menyampaikan pemberitahuan kesiapanpemeriksaan fisik kepada Pejabat pemeriksa dokumen dalamjangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal 5PF.

17.3. Pejabat Pemeriksa Barang menerima invoice/packing list daninstruksi pemeriksaan dari Pejabat pemeriksa dokumen.

17.4. Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaan fisik barangdan mengambil contoh barang jika diperlukan, membuatLaporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan membuat Berita AcaraPemeriksaan Fisik (BAP Fisik).

17.5. Pejabat pemeriksa barang merekam LHP ke dalam 5KP dengantembusan kepada unit pengawasan, kemudian mengirim LI-IPdan BAP Fisik kepada pejabat pemeriksa dokumen.

17.6. Dalam hal diperlukan, unit pengawasan segera berkoordinasidengan Pejabat pemeriksa dokumen.

17.7. Pejabat pemeriksa dokumen menerima LHP dan BAP Fisik,untuk dilakukan penelitian.

17.8. Dalam hal diperlukan uji laboratorium, Pejabat pemeriksadokumen mengirimkan contoh barang dan invoice/packing list kelaboratorium.

17.9. Dalam hal hasil pemeriksaan fisik dan hasH uji laboratoriummenunjukkan kesesuaian dengan pemberitahuan, sertaketentuan larangan dan pembatasan telah dipenuhi, Pejabat

.pemeriksa dokumen menerbitkan 5PPB dan mengirimkannyakepada pengusaha.

17.10. Dalam hal hasH penelitian menunjukkan tidak sesuai dan tidakada tindak lanjut dari unit pengawasan, pejabat pemeriksadokumen melakukan penelitian tarif dan nilai pabean, sertapemenuhan ketentuan tentang larangan/ pembatasan.

17.11. Berdasarkan ,peneJitian sebagaimana dimaksud pada butir17.10:17.11.1.

17.11.2.

Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan 5P'fNPkepada Pengusaha dalam hal terdapat kekuranganpembayaran bea masuk, cukai, dan pajak, dengantembusan kepada pejabat yang menangani penagihan.Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan NPBL dalamhal ditemukan barang yang terkena ketentuanlarangan/ pembatasan.

Page 29: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

. -7-

17.12. Pengusaha melakukan pelunasan pembayaran bea masuk,cukai, PDRI, dan sanksi administrasi serta menyerahkanpersyaratan yang terkait dengan ketentuan larangan ataupembatasan.

17.13. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan SPPB setelahmelakukan penelitian tentang pelunasan pembayaran beamasuk, cukai, pajak, dan sanksi administrasi serta pemenuhanketentuan larangan atau pembatasan, serta menyampaikankepada pengusaha.

C) Pengeluaran Barang Dari Kawasan Pabean1. Pejabat mengawasi pengeluaran barang dari Kawasan Pabean oleh

pengusaha berdasarkan SPPB.2. Pengusaha menerima SPPB yang diberikan catatan oleh pejabat yang

mengawasi pengeluaran barang.

II. PEMASUKAN BARANG DARI TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT ATAUDARI KAWASAN BEBAS LAIN.

A) Penyampaian Pemberitahuan Pabean Dengan Tulisan di atas Formulirdan Pemeriksaan Pabean1. Dalam hal barang berasal dari Tempat Penimbunan Berikat,

Pengusaha menyiapkanPemberitahuan Pabean (PPFTZ-02) denganmengisi secara lengkap dan benar berdasarkan dokumen pelengkappabean.

2. Dalam hal barang berasal dari Kawasan Bebas lain, Pengusahamenyiapkan Pemberitahuan Pabean (PPFTZ-02) yang digunakansebagai dokumen pemberitahuan pabean pengeluaran dari KawasanBebas asal dan telah ditandasahkan oleh Pejabat di Kawasan Bebasasal, beserta dokumen pelengkap pabean.

3. Pengusaha menyampaikan PPFTZ-02 dan dokumen pelengkap pabeanke Kantor Pabean.

4. Pejabat penerima dokumenmenerima berkas PPFTZ-02 kemudianmelakukan penelitian sebagai berikut:a. ada atau tidakny;a pemblokiran Pengusaha dan PPJK;b. kelengkapan pengisian data PPFTZ-02;c. perhitungan bea masuk, cukai, dan pajak;d. pembayaran PNBP dan! atau rekapitulasi pembayaran PNBP

berkala untuk yang menggunakan fasilitas PNBP berkala;e. kesesuaian PPFTZ-02 dengan pemberitahuan

pengeluaran barang dari Tempat Penimbunan Berikat asal;f. kesesuaian PPFTZ-02 dengan BC 1.1;g. kode dan nilai ttikar valuta aSing ada dalam data NDPBM;h. pos tarif tercantum dalam BTBMI;i. bukti penerimaan jaminan, dalam hal memerlukan jaminan; dan

pabean

Page 30: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-8-

J. Nomor Pokok PPJK (NP-PPJK) dan jumlah jaminan PPJK, dalamhal menggunakan pPJK.

5. Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada butir 4:a. tidak sesuai, maka pejabat penerim(i dokumen menerbitkan Nota

Pemberitahuan Penolakan, (NPP).b. sesuai dengan yang tertera pada PPFTZ-02, maka pejabat penerima

dokumen memberikan nomor pendaftaran dan meneruskankepada pejabat pemeriksa dokumen.

6. Dalam hal pemasukan barang ke Kawasan Bebas dari TempatPenimbunan Berikat atau Kawasan Bebas lainnya ditetapkan tidakdilakukan pemeriksaan fisik, pejabat pemeriksa dokumen menerbitkanSPPB dan menyampaikannya kepada pengusaha.

7. Dalam hal pemasukan barang ke Kawasan Bebas dari TempatPenimbunan Berikat atau Kawasan Bebas lainnya ditetapkan hamsdilakukan pemeriksaan fisik:7. 1. pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan Suiat Pemeriksaan

Fisik (SPF) serta mengirimkannya kepada Pengtisaha.7.2. Pengusaha menyampaikan pemberitahuan kesiapan

pemeriksaan fisik kepada pejabat pemeriksa dokumen dalamjangka waktu paling lama 3' (tiga) hari kerja setelah tanggal SPF.

7.3. Pejabat pemeriksa barang menerima invoice/packing list daninstruksi pemeriksaan dari pejabat pemeriksa dokumen.

7.4. Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaan fisik barangdan mengambil contoh barang jika diperlukan, membuatLaporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan membuat Berita AcaraPemeriksaan Fisik (BAP Fisik) dengan tembusan kepada unit

. pengawasan, kemudian mengirim LHP dan BAP Fisik kepadapejabat pemeriksa dokumen.

7.5. Dalam hal diperlukan, unit penga.wasan segera berkoordinasidengan pejabat pemeriksa dokumen.

7.6. Pejabat pemeriksa dokumen menerima LHP dan BAP Fisik,untuk dilakukan penelitian.

7.7. Dalam hal diperlukan uji laboratorium, pejabat pemeriksadokumen mengirimkan contoh barang dan invoice/packing list kelaboratorium.

7.8. Dalam hal hasil pemeriksaan fisik dan hasil uji laboratoriummenunjukkan kesesuaian dengan pemberitahuan, pejabatpemeriksa dokumen menerbitkan SPPB sebagai persetujuanpengeluaran dari Kawasan Pabean dan menyampaikannyakepada pengusaha.

7.9. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan tidak sesuai,diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 31: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-9-

B) P enyampaian Pemberitahuan Pabean Melalui Media Penyimpan dataElektronik dan Pemeriksaan Pabean1. Dalam hal barang berasal dari Tempat Penimbunan Berikat,

Pengusaha menyiapkan Pemberitahuan Pabean (PPFfZ-02) denganmengisi secara lengkap dan benar berdasarkan dokumen pelengkappabean. .

2. Dalam hal barang berasal dari Kawasan Bebas lain, Pengusahamenyiapkan Pemberitahuan Pabean (F'PFTZ-02) yang digunakansebagai dokumen pemberitahuan pabean pengeluaran dari KawasanBebas asal dan telah ditandasahkan oleh Pejabat di Kawasan Bebasasal, beserta dokumen pelengkap pabean.

3. Pengusaha menyampaikan ke Kantor Pabean Pemberitahuan Pabeandalam rangkap 3 (tiga), media penyimpan data elektronik, dandokumen pelengkap pabean.

4. Pejabat penerima dokumen pada Kantor Pabean menerima berkasPPFTZ-02, dan memeriksa kesesuaian hasil cetak PPFfZ-02 dengandata dalam media penyimpandata elektronik.

5. Pejabat penerima dokumen mengunggah (upload) data dari mediapenyimpan data ke SKP Kantor Pabean, dan mengembalikan mediapenyimpan data elektronik kepada Pengusaha.

6. Pejabat penerima dokumen melakukan penelitian sebagai berikut:a) ada atau tidaknya pemblokiran terhadap pengusaha dan PPJK;b) perhitungan Bea Masuk, Cukai, pajak;c) pembayaran PNBP dan/ atau rekapitulasi pembayaran PNBP

berkala untuk yang menggunakan fasilitas PNBP berkala; dand) k esesuaian Pemberitahuan Pabean dengan pemberitahuan

pabean pada saat pengeluaran barang dari Tempat PenimbunanBerikat asal.

7. Pejabat penerima dokumen merekam hasil penelitiannya ke dalamSKP.

8. SKP menerima data PPFTZ-02 dan melakukan penelitian sebagaiberikut:a. kelengkapan pengisian dataPPFTZ-02;b. kode dan nilai tukar valuta asing ada dalamdata NDPBM;c. kesesuaian PPFTZ-02 denganBC 1.1;d. pos tarif tercantum dalam BTBMI;,

e. bukti penerimaan jaminan, dalam halmemerlukan jaminan; danf. Nomor Pokok PPJK (NP-PPjK) sertajumlah jaminan PPJK, dalam

hal menggunakan pPJK. .

9. Dalam hal pengisian data PPFfZ-02 dan pencocokan buktipembayaran PNBP telah sesuai, SKP meJl\erbitkan nomor pendaftaranPPFTZ-02 dan meneruskan data PPFYZ-02 ke pejabat pemeriksadokumen.

Page 32: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-10-

10. Dalam hal hasil penelitianp~jabat p~nerima dokumen sebagaimanadimaksud pada butir ~ dan pengisian data !'>PFTZ-02 sebagaimanadimaksud pada butir 8 tidak sesuai:10.1. Pejabat penerinla dokumen menerbitkan ,Nota Pemberitahuan

Penolakan (NPP) dengan menggunakan SKP;10.2. Pengusaha melakukan perbaikan. data PPFTZ-02 dan

melengkapi kekurangan per~yaratan. sesuai NPP, lalumenyampaikan kembali ke Kan,tm; P(ibean.

11. Dalam hal pemasukan barang ke Kawasal1, Bebas dari TempatPenimbunan Berikat atau Kawasan Bebas lainnya ditetapkan tidakdilakukan pemeriksaan fisik, pejabat pemeri,ksa dokumen menerbitkanSPPB dan mengirimkannya kepada Pengusaha.

12. Dalam hal pemasukan barangke Kawasan; Bebas dari TempatPenimbunan Berikat atau Kawasan Bebas lainnya ditetapkan harusdilakukan pemeriksaan fisik:. . . .12.1. Pejabat pemeriksa dokumen,.II}<::nerbitkan Surat Pemeriksaan

Fisik (SPF) serta mengidmkannya kepada pengusaha.12.2. Pengusaha menyampaikan pemberitahuan kesiapan

pemeriksaan fisik kepada pejabat peIl}er,iksa dokumen dalamjangka waktu paling lama 3' (tiga) hari kerj~ setelah tanggal SPF.

12.3. Pejabat pemedksa baraIlg menerima invoice/packing list daninstruksi pemedksaan d?U'i pejabat yang menangani pelayananpabean. .

12.4. Pejabat pemeriksa barangmelakuk~n pemeriksaan fisik barangdan mengamqil contoh barang jika diperlukan, membuatLaporan Hasil Pemeriksaan(LHP) dan membuat Berita Acara

. Pemeriksaan Fisik (BAP Fisik).12.5. Pejabat pemedksa barang merekam LI-IP ke dalam SKI'>dengan

tembusan kepada unit pengawasan, kemudian mengirim Ll11'dan BAP Fisik kepada pejabatpel1}eriksa dokumen.

12.6.. Dalam hal diperlukan, unit pengawasan: segera berkoordinasidengan pejabat pem,eriksa dok,uInel'\'

12.7. Pejabat pemeriksa dokumgp ,nienerima ,1,111' dan BAP Fisik,untuk dilaktikan penelitian. ,

12.8. Dalam hal diperlukan uj~. laboratoriurn' pejabat pemeriksadokumen mengirimkan c{)ntotl.bar9-ng dan invoice/packing list kelaboratorium. .

12.9. Dalam hal hasil pemeriksa~n fisik clan hasil uji laboratoriummenunju kkan kesesuaiap' dengan pembedtahuan, pejabatpemeriksa dokumen. meriQrbgk~n SPP]~ sebagai persetujuan

..,,'"j

pengeuaran barangq~.flm~nyampaikanJ~epada pengusaha.12.10. Dalam hal hasil penelitian m~nur\j.J.1kkan tidak sesuai,

diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 33: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-11-

C) Pengeluaran Barang Dari Kawasan Pabean

1. Pengusaha menyerahkan SPPB kepada pejabat yang mengawasipengeluaran barang.

2. Pejabat yang mengawasi pengeluaran barang membuka segel kemasanbarang/ peti kemas dan mengawasi pengeluaran barang dari KawasanPabean oleh pengusaha berdasarkan SPPB.

3. Pengusaha menerima SPPB yang diberikan catatan oleh Pejabat yangmengawasi pengeluaran barang.

D) Pasca Persetujuan Pengeluaran Barang

1. Pejabat menyampaikan lembar copy PPFTZ-02 kepada Kantor Pabeanyang mengawasi Tempat Penimbunan Berikat atau Kawasan Bebasasal barang untuk dilakukan rekonsiliasi.

2. Pejabat yang mengelola manifes melakukan penutupan Pos BC 1.1 atasPPFTZ-02 yang telah diselesaikan.

III. PEMASUKAN DARI TEMP AT LAIN DALAM DAERAH PABEAN.

A) Penyampaian Pemberitahuan Pabean dengan Tulisan di atas Formulir danPemeriksaan Pabean1. Pengusaha menyiapkan Pemberitahuan Pabean (PP-FTZ.03) dengan

mengisi formulir secara lengkap, berdasarkan dokumen pelengkappabean.

2. Pengusaha menyampaikan PPFTZ-03, dan dokumen pelengkappabean.

3. Pejabat penerima dokumen menerima berkas PPFTZ-03 melakukan°penelitian kelengkapan pengisian data PPFTZ-03;

4. Dalam hal pengisian data tidak lengkap, pejabat penerima dokumenmengembalikan dokumen PPFTZ-03.

5. Dalam hal pengisian data PPFTZ-03 telah lengkap, Pejabat penerimadokumen memberikan nomor pendaftaran.

6. Pejabat penerima dokumen menyerahkan copy PPFTZ-03 kepadaPengusaha untuk disetujui/ di-endorse PejabatDiljen Pajak.

7. Pengusaha menyerahkan PPFTZ-03 yang telah disetujui/ di-endorsePejabat Ditjen Pajak, kepada Pejabat yang me:ngawasi pengeluaranbarang dari Kawasan Pabean.

..,

8. Pengusaha mengeluarkan barang dari Kawasan Pabean berdasarkanPPFTZ-03 yang telah disetujui/di-endorse PejabatDiljen Pajak.

9. Pejabat mengawasi pengeluaran barang dari Kawasan Pabean olehPengusaha berdasarkan PPFTZ-03.

10. Pengusaha menerima PPFTZ4J3 yang diberikan' catatan olch pejabatyang mengawasi pengeluaran barangdari Kawasan Pabean.

Page 34: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-12-

B) P enyampaian Pemberitahuan Pabean Melalui Media Penyimpan DataElektronik dan Pemeriksaan Pabean

1. Pengusaha menyiapkan Pemberitahuan Pabean (PPFTZ-03) denganmenggunakan program aplikasi PPFTZ-03, berdasarkan dokumenpelengkap pabean. .

2. Pengusaha menyampaikan ke Kantor Pabean PPFTZ-03 dalamrangkap 3 (tiga), media penyimpan data elektronik, dokumenpelengkap pabean.

3. Pejabat penerima dokumen pada Kantor Pabean menerima berkasPPFTZ-03, dan memeriksa kesesuaian hasH cetak PPFTZ-03 dengandata dalam media penyimpan data elektronik.

4. Pejabat penerima dokumen mengunggah (upload) data dari mediapenyimpan data ke SKP Kantor PaDean, kemu.'dian mengembalikanmedia penyimpan dataelektronikkepada Pengu~aha.

5. SKP menerima data PPFTZ-03 dan melakukan penelitian kelengkapanpengisian data PPFTZ-03:5.1. dalam hal pengisian tidak ~engkap, Pejabat penerima dokumen

mengembalikan kepada pengusaha untuk dHengkapi.

5.2. dalam hal pengisian lengkap, P.ejabatr-penerima dokumenmembubuhkan nomor pendaftarandari SKP ke hasH cetakPPFTZ-03 dan menyerahkancopy PPFTZ-03 kepada pengusahauntuk disetujuij di-endorse Pejabat Ditjen Pajak.

6. Pengusaha menyerahkan PPFTZ..03 yang telah disetujuij di-endorsePejaqat Ditjen Pajak kepada Pejabat Bea dan Cukai yang mengawasipengeluaran barang.

7. Pengusahamengeluarkan barang dari Kawasam Pabean berdasarkanPPFTZ-03 yang telahdisetujuij di-endorse Pejabat Ditjen Pajak.

8. Pejabat mengawasi pengeluaran barang dari KaWasan Pabean oleh.Pengusaha berdasarkan PPFTZ-03. .

9. Pengusaha menerima PPFTZ-03 yangdiberikan catatan oleh Pejabatyang mengawasi pengeluaran barang.

B. TAT A CARA PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BEBAS

I. PENGELUARAN BARANG KE TEMP AT LAIN DALAM DAERAHPABEAN

~

A) Penyampaian. Pemberitahuan Pabean Dengan Tulisan Di Atas Formulir. dan Pemeriksaan Pabean

Page 35: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

<>

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-13-

1. Pengusaha mengisi formulir Pemberitahuan Pabean (PPFTZ-Ol)dengan lengkap berdasarkan dokumen pelengkap pabean.

2. Pengusaha melakukan pembayaran bea masuk, cukai, pajak, danPenerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

3. Pengusaha menyampaikan PPFTZ-01, dokumen pelengkap pabean,Surat Setoran Pabean, Cukai, dan. Pajak (SSPCP) atau Surat SetoranPajak (SSP), surat keputusan pembebasan/keringanan bea masukdan/ atau PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah,dan Pajak Penghasilan Pasal 22, bukti pembayaran PNBP dan/ ataurekapitulasi pembayaran PNBP berkala untuk menggunakan fasilitasPNBP berkala, dokumen pemesanan pita cukai untuk Barang KenaCukai (BKC) yang pelunasan cukainya dengan cara pelekatan pitacukai, dan izin/ rekomendasi dari instansi terkait ke Kantor Pabean.

4. Pejabat penerima dokumen menerima berkas PPFTZ-Ol kemudianmelakukan penelitian terhadap:a. ada atau tidaknya pemblokiran Pengusaha dan PPJK;b. kelengkapan pengisian data PPFTZ-Ol;c. pencantuman Nomor Transaksi Bank (NTB)/Nomor Transaksi Pos

(NTP) dan/ atau Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN)dalam SSPCP;

d. pembayaran bea mas uk, cukai, dan PPN, atau PPN dan PajakPenjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22;

e. pembayaran PNBP dan/ atau rekapitulasi pembayaran PNBPberkala untuk yang menggunakan fasilitas PNBP berkala;

f. kesesuaian PPFTZ-01 dengan pemberitahuan pabean pada saatpemasukan ke Kawasan Bebas dalam hal barang berasal dari luarKawasan Bebas;

g. kode dan nilai tukar valuta asing yang ada dalam data NDPBM;h. pos tarif yang. tercantum dalam Buku Tarif Bea Masuk

Indonesia (BTBMI);1. . Pengusaha memiliki Nomor Induk Kepabeanan (NIK), selain

importasi pertama atau Pengusaha yang dikecualikan dari NIK;j. bukti penerimaan jaminan, dalam hal importasi memerlukan

jaminan; dank. Nomor Pokok PPJK (NP-PPJK) dan jurnIahjaminan PPJK, dalam

hal menggunakan pPJK.5. Dalam hal hasil penelitian .sebagaimana dimaksud pada butir 4 tidak

sesuai Pejabat penerima dokumen menerbitkan Nota PemberitahuanPenolakan (NPP).

Page 36: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

"

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-14-

6. Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada butir 4 telahsesuai dengan yang tertera pada PPFTZ-01, maka l'ejabat penerimadokumen meneruskan berkas l'PFTZ-01 kepada l'ejabat yangmenangani penelitian barang larangan atau pembatasan untukdilakukan penelitian barang larangan atau pembatasan.

.

7. l'ejabat yang menangani penelitian larangan atau pembatasanme1akukan penelitian barang larangan atau pembatasan.7.1. dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang tidak terkena

ketentuan larangan atau pembatasan, meneruskan berkasl'PFTZ-01 kepada Pejabat penerima dokumen untuk:a) diberikan nomor pendaftaran; danb) diteruskan kepada l'ejabat pemeriksa dokumen.

7.2. dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang terkenaketentuan larangan atau pembatasan, dilakukan penelitiandokumen yang dipersyaratkan:7.2.1. dalam hal hasil penelitian menunjukkan ketentuan

larangan atau pembatasan belum dipenuhi, Pejabatyang menangani penelitian barang larangan ataupembatasan menerbitkan Nota Pemberitahuan BarangLarangan atau Pembatasan (NPBL) dengan tembusankepada unit pengawasan.pengusaha menyerahkan dokumen yangdipersyaratkan dilampiri dengan hasil cetak NPBLkepada Pejabat pemeriksa dokumen.dalam hal hasil penelitian menunjukkan dokumenyang dipersyaratkan te1ah dipenuhi, l'ejabat yangmenangani penelitian barang larangan ataupembatasan meneruskan berkas Pl'FTZ-01 kepadaPejabat penerima dokumen untuk:a) diberikan nomor pendaftaran; danb) diteruskan kepada l'ejabat pemeriksa dokumen.apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kelia setclahtanggal penerbitan NPBL Pengusaha tidakmenyerahkan dokumen yang dipersyaratkan makal'ejabat penerimadokumen menerbitkan Nl'l'.

8. Dalam ha1 pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke temp at laindalam Daerah l'abean ditetapkan tidak dilakukan pemeriksaan fisik,Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan SPPB sebagai persetujuanpemuatan barang dan mengirimkannya kepada Pengusaha.

9. Dalam hal pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke tempat laindalam Daerah l'abean ditetapkan harus dilakukan pemeriksaan fisik:9. 1. l'ejabat pemeriksa dokumen menerbitkan Surat l'emeriksaan

Fisik (SPF) serta mengirimkannya kepada Pengusaha.

7.2.2.

7.2.3.

7.2.4.

Page 37: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-15-

9.2. Pengusaha menyampaikan pemberitahuan kesiapanpemeriksaan fisik kepada Pejabat pemeriksa dokumen dalamjangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPF.

9.3. Pejabat Pemeriksa Barang menerima invoice/packing list daninstruksi pemeriksaan dari Pejabat pemeriksa dokumen.

9.4. Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaan fisik barangdan mengambil contoh barang jika diperlukan, membuatLaporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan membuat Berita AcaraPemeriksaan Fisik (BAP Fisik) dengan tembusan kepada unitpengawasan, kemudian mengirim LHP dan BAP Fisik kepadaPejabat pemeriksa dokumen.

9.5. Dalam hal diperlukan, unit pengawasan segera berkoordinasidengan Pejabat pemeriksa dokumen.

9.6. Pejabat pemeriksa dokumen menerima LHP dan BAP Fisik,untuk dilakukan penelitian.

9.7. Dalam hal diperlukan uji laboratorium, Pejabat pemeriksadokumen mengirimkan contoh barang dan invoice/packing list kelaboratorium.

9.8. Dalam hal hasil pemeriks~an fisik dan hasil uji laboratoriumserta penelitian tarif dan nilai pabean menunjukkan kesesuaiandengan pemberitahuan, dan bea masuk, cukai, pajak, dan sanksiadministrasi telah dilunasi, serta ketentuan larangan danpembatasan telah dipenuhi, Pejabat pemeriksa dokumenmenerbitkan SPPB.

9.9. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan tidak sesuai dan tidakada tindak lanjut dari unit pengawasan, Pejabat pemeriksa

.dokumen melakukan penelitian tarif dan nilai pabean, sertapemenuhan ketentuan tentang laranganj pembatasan.Berdasarkan penelitian sebagaimana tersebut:9.9.1. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan SPTNP

kepada Pengusaha dalam hal terdapat kekuranganpembayaran bea masuk, cukai, dan PDRI, dengantembusan kepada Pejabat yang menangani urusanpenagihan.Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan NPBLdalam hal ditemukan barang yang terkena ketentuanlarangan atau pembatasan.Pengusaha menerima respons SPTNP dan NPBLuntuk barang yang terkena ketentuan larangan ataupembatasan, kemudian melakukan pelunasanpembayaran bea masuk, cukai, PDRI, dan sanksiadministrasi serta menyerahkan persyaratan yangterkait dengan ketentuan larangan atau pembatasan.

9.9.2.

9.9.3.

Page 38: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-16-

10. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan SPP13 sebagai persetujuanpemuatan barang setelah melakukan penelitian tentang pelunasanpembayaran bea masuk, cukai, PPN atau PPN dan Pajak Penjualanatas 13arang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22, dan sanksiadministrasi serta pemenuhan ketentuan larangan atau pembatasan.

B) P enyampaian Pemberitahuan Pabean Melalui Media Penyimpan DataElektronik dan Pemeriksaan Pabean

1. Pengusaha menyiapkan Pemberitahuan Pabean (PPFTZ.01) denganmenggunakan program aplikasi PPFTZ-01, berdasarkan dokumenpelengkap pabean.

2. Pengusaha melakukan pembayaran bea masuk, cukai, pajak melaluiBank Devisa PersepsijPos Persepsi.

3. Pengusaha melakukan pembayaran PN13P dan/ atau rekapitulasipembayaran PNBP berkala untuk yang menggunakan fasilitas PNBPberkala.

.

4. Pengusaha menyampaikan ke Kantor Pabean PPFTZ-01 dalamrangkap 3 (tiga), media penyimpan data elektronik, dokumenpelengkap pabean, SSPCP dan/ atau surat keputusanpembebasan/keringanan 13M dan/ atau pajak, bukti pembayaranPN13P dan/ atau rekapitulasi pembayaran PNBP berkala, dokumenpemesanan pita cukai untuk BKC yang pelunasan cukainya dengancara pelekatan pita cukai, dan izin/ rekomendasi dari instansi teknis.

5. Pejabat penerima dokumen pada Kantor Pabean menerima berkasPPFT~-Ol, lalu memeriksa kesesuaian hasil cetak PPFTZ-01 dengandata dalam media penyimpan data elektronik.

6. Pejabat penerima dokumen mengunggah (upload) data dari mediapenyimpan data ke SKP Kantor Pabean, kemudian mengembalikanmedia penyimpan data elektronik kepada Pengusaha.

7. Pejabat penerima dokumen melakukan penelitian ada atau tidaknyapemblokiran terhadap Pengusaha dan PP]K, meneliti pencantumanNTB/NTP dan/ atau NTPN dalam SSPCP serta mencocokkan buktipembayaran bea masuk, cukai, PDRI dan PN13P dan/ atau rekapitulasipembayaran PNBP berkala, kesesuaian PPFTZ-01 denganPemberitahuan Pabean pada saat pemasukan ke Kawasan Bebas dalamhal barang berasal dari luar Kawasan Bebas lalu merekam hasilpenelitiannya ke dalam SKP.

8. SKI) menerima data PP1'TZ-01 dan melakukan penelitian sebagaiberiku t:a. kelengkapan pengisian data PPFTZ-01;

Page 39: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

..'

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-17-

b. kode dan nilai tukar valuta asing ada dalam data NDPBM;c. pos tarif tercantum dalam BTBMI;d. Pengusaha memiliki Nomor Induk Kepabeanan (NIK), selain

importasi pertama atau Pengusaha yang dikecualikan dari NIK;e. bukti penerimaan jaminan, dalam hal importasi memerlukan

jaminan; danf. Nomor Pokok PPJK (NP-PPJK) dan jumlah jaminan PPJK, dalam

hal menggunakan pPJK.9. Dalam hal hasil penelitian Pejabat penerima dokumen dan SKI"'

menunjukkan tidak sesuai dan/ atau tidak lengkap:9.1. Pejabat penerima dokumen menerbitkan Nota Pemberitahuan

Penolakan (NPP) dengan menggunakan SKP;9.2. Pengusaha melak.ukan perbaikan data PPFTZ-01 dan

melengkapi kekurangan persyaratan sesuai NPP, lalumenyampaikan kembali ke Kantor Pabean.

10. Dalam hal pengisian data PPFTZ-Ol' telah lengkap dan pencocokanbukti pembayaran bea masuk, cukai, PPN atau PPN dan PajakPenjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22 danPNBP dan/ atau rekapitulasi pembayaran PNBP berkala telah sesuai,SKP melakukan penelitian ten tang pemenuhan ketentuan laranganatau pembatasan.

11. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang tidak terkenaketentuan larangan atau pembatasanatau ketentuan larangan ataupembatasan telah dipenuhi, SKI"' memberikan nom or pendaftaranPPFTZ-Ol dan meneruskan data Pemberitahuan Pabean ke Pejabatpemeriksa dokumen.

12. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang perlu penelitian lebihlanjut' terkait dengan ketentuan larangan atau pembatasan, SKI"'meneruskan data PPFTZ-Ol kepada" Pejabat yang menanganipenelitian barang larangan atau pembatasan untuk dilakukanpenelitian.

13. Dalamhal hasil penelitian menunjukkan barang termasuk dalamketentuan larangan dan pembatasan, Pejabat yang menanganipenclitian barang larangan atau pcmbatasan melakukan pcnelitiandokumcn yang dipersyaratkan:

"

13.1. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan dokumen yangdipersyaratkan belum dipenuhi, Pejabat yang menanganipenelitian barang larangan atau pcmbatasan merekam hasilpenelitian untuk selanjutnya SKP menerbitkan NotaPemberitahuan Barang Larangan atau Pembatasan (NPBL)dengan tembusan kepada unit pengawasan.

13.2. Pengusaha menyerahkan dokumen yang dipersyaratkandilampiri dengan NPBL kepada Pejabat yang menanganipenelitian barang Iarangan atau pembatasan.

Page 40: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-18-

13.3. Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggalpenerbitan NPBL Pengusaha tidak menyerahkan dokumenyang dipersyaratkan maka pejabat penerima dokumenmenerbitkan NPP dengan menggunakan SKP.

13.4. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan dokumen yangdipersyaratkan telah sesuai, Pejabat yang menangani penelitianbarang larangan atau pembatasan merekam dokumen yangdipersyaratkan ke dalam SKP selanjutnya untuk diterbitkannomor pendaftaran Pemberitahuan Pabean dan diteruskan kePejabat pemeriksa dokumen.

14. Dalam hal pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke tempat laindalam Daerah Pabean tidak dilakukan Pemeriksaan Fisik, Pejabatpemeriksa dokumen menerbitkan SPPB sebagai persetujuan pemuatanbarang dan mengirimkannya kepada pengusaha..

15. Dalam hal pengeluaran barang dari kawasan bebas ke Tempat LainDalam Daerah Pabean dilakukan Pemeriksaan Fisik:15.1. Pejabat pemeriksa dokum~n menerbitkan Surat Pemeriksaan

Fisik (SPF) serta mengirimkannya kepada Pengusaha.15.2. Pengusaha menyampaikan pemberitahuan kesiapan

pemeriksaan fisik kepada pejabat pemeriksa dokumen dalamjangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPF.

15.3. Pejabat pemeriksa barang menerima invoice/packing list daninstruksi pemeriksaan dari pejabat yang menangani pelayananpabean.

15.4. .Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaan fisik barangdan mengambil contoh barang jika diperlukan, membuatLaporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan membuat Berita AcaraPemeriksaan Fisik (BAP Fisik).

15.5. Pejabat pemeriksa barang merekam LHP ke dalam SKP dengantembusan kepada unit pengawasan, kemudian mengirim LHPdan BAP Fisil~ kepada pejabat pemeriksa dokumen.

15.6. Dalam hal diperlukan, unit pengawasan segera berkoordinasidengan pejabat pemeriksa dokumen.

15.7. Pejabat pemeriksa dokumen menerima LHP dan BAP Fisik,untuk dilakukan penelitian.

15.8. Dalam hal diperlukan uji laboratorium, pejabat pemeriksadokumen mengirimkan contoh barang dan invoice/packinglist kelaboratorium.

Page 41: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-19-

Dalam hal hasil Pemeriksaan Fisik dan hasil uji laboratoriumserta penelitian tarif dan nilai pabean menunjukkan kesesuaiandengan pemberitahuan, dan bea mas uk, cukai, PPN atau PPNdan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak PenghasilanPasal 22, dan sanksi administrasi telah dilunasi serta ketentuanlarangan dan pembatasan telah dipenuhi, pejabat pemeriksadokumen menerbitkan SPPB sebagai persetujuan pemuatanbarang.Dalam hal hasil penelitian menunjukkan tidak sesuai dan tidakada tindak lanjut dari unit pengawasan, Pejabat pemeriksadokumen melakukan penelitian tarif dan nilai pabean, scrtapemenuhan ketentuan tentang laranganl pembatasan.Berdasarkan penelitian tersebut:

Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan SPTNPkepada Pengusaha dalam hal terdapat kekuranganpembayaran bea mas uk, cukai, dan PPN atau PPNdan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan PajakPenghasilan Pasal 22, dengan tembusan kepadapejabat yang menangani penagihan.Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan NPB1.dalam hal ditemukan barang yang terkenaketentuan laranganl pembatasan.Pengusaha menerima res pons SIYl'NP dan NPBLuntuk barang yang terkena ketentuan larangan ataupembatasan, kemudian melakukan pelunasanpembayaran bea masuk, cukai, PPN, atau PPN danPajak Penjualan atas Barang Mewah, dan PajakPenghasilan Pasal 22, dan sanksi administrasi sertamenyerahkan persyaratan yang terkait denganketentuan larangan atau pembatasan.Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan SPP13sebagai persetujuan pemuatan barang setelahmelakukan penelitian ten tang pclunasanpembayaran bea masuk, cukai, PPN atau PPN danPajak Penjualan atas Barang Mewah, dan PajakPenghasilan Pasal 22, dan sanksi administrasi sertapemenuhan ketentuan larangan atau pembatasan.

C) Pemuatan Barang Ke Sarana Pengangkut

1. Pengusaha menyerahkan SPPB atau SPF kepada Pejabat yangmengawasi pemasukan barang ke Kawasan Pabean, atau Pejabat yangmengawasi pemuatan barang ke sarana pengangkut dalam hal barangdimuat di luar Kawasan Pabean.

15.9.

15.10.

15.10.1.

15.10.2.

15.10.3.

15.10.4.

Page 42: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-20-

2. Pejabat mengawasi pemasukan barang ke Kawasan Pabean, ataupemuatan barang ke sarana pengangkut berdasarkan SPPB.

3. Pengusaha menerima SPPB atau SPF yang telah diberikan catatan olehpejabat yang mengawasi pemasukanbarang ke Kawasan Pabean, ataupemuatan barang ke sarana pengangkut.

4. Pengusaha mengeluarkan barang dari Kawasan Pabean untuk. dimuatke atas sarana pengangkut yang akan berangkat ke tempat lain dalamDaerah Pabean.

D) Tindak Lanjut Setelah Pemuatan Barang

Dalam hal pengeluaran barang dari Kawasan Be~as ke temp at lain dalamDaerah Pabean ditetapkan tidak dilakukan pemeriksaan fisik:1. Pejabat pemeriksa dokumen meneliti uraian barang dalam

PPFTZ-01, dan meminta tambahan keterangan terkait uraianbarang dan/ atau permintae.n informasi tentang nilai pabeankepada Pengusaha dalam hal diperlukan.

2. Pengusaha menyampaikan bukti-bukti kebenaran nilai pabeankepada pejabat pemeriksa dokumen dalam jangka waktu 7(tujuh) hari kerja setelah tanggal permintaan informasi nilaipabean dan/ atau tambahan keterangan terkait uraian barang.

3. Pejabat pemeriksa dokumen meneliti dan menetapkan tarif dannilai pabean dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejaktanggal pendaftaran PPFTZ-01 dan menerbitkan SPTNP, ataumenerbitkan rekomendasi audit kepabeanan dalam halmenemukan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, danPDRI setelah melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggalpendaftaran PPFTZ-01. .

4. Pengusaha menerima SPTNP untuk selanjutnya dilunasi dalamjangka waktu paling lama 60 (emimpuluh) hari sejak tanggalSPTNP, dan menyerahkan SSPCP kepada pejabat yangmenangani penagihan.

II. PENGELUARAN BARANG KE TEMPAT PENIMBUNAN BERIKATAT AU KAWASAN BEBAS LAIN

A) Penyampaian Pemberitahuan Pabean Dengan Tulisan Di Atas Formulirdan Pemeriksaan Pabean J

1. Pengusaha menyiapkan Pemberitahuan Pabean (PPFTZ-02) denganmengisi formulir secara lengkap, berdasarkan dokumen pelengkappabean.

2. Pengusaha menyampaikan PPFTZ-02 clan dokumen pelengkap pabeanke Kantor Pabean.

\.

Page 43: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

"i('MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-21-

3. Pejabat penerima dokumen menerima berkas PPFTZ-02 kemudianmelakukan penelitian sebagai berikut:a. ada atau tidaknya pemblokiran Pengusaha;b. kelengkapan pengisian data PPFTZ-02;c. perhitungan bea masuk, cukai, dan PPN atau PPN dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22;d. pembayaran PNBP danl atau rekapitulasi pembayaran PNBP

berkala jika menggunakan fasilitas PNBP berkala;e. kesesuaian PPFTZ-02 dengan pemberitahuan pabean pada saat

pemasukan ke Kawasan Bebas dalam hal barang berasal dari luarKawasan Bebas;

f. kode dan nilai tukar valuta asing ada dalam data NDPBM;g. pos tarif tercantum dalam BTBMI;h. bukti penerimaan jaminan, dalam hal importasi memerlukan

jaminan; dani. Nomor Pokok PPJK (NP-PPJK) dan jumlah jaminan PPJK, dalam

hal menggunakan pPJK.4. Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada butir 3 tidak

sesuai Pejabat penerima dokumen menerbitkan Nota PemberitahuanPenolakan (NPP).

5. Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada butir 3 telahsesuai dengan yang tertera pada PPFTZ-02:5.1. Dalam hal pengeluaran ke Kawasan Bebas lainnya, Pejabat

penerima dokumen memberikan nomor pendaftaran PPFTZ-02dan meneruskan berkas PPFTZ-02 kepada Pejabat pemeriksa

.dokumen. .

5.2. Dalam hal pengeluaran ke Tempat Penimbunan Berikat:5.2.1. pejabat penerima dokumen meneruskan berkas PPFTZ-02

kepada Pejabat yang menangani penelitian baranglarangan atau pembatasan untuk dilakukan penelitianbarang larangan atau pembatasan.

5.2.2. dalam pal hasi! penelitian menunjukkan barang terkenaketentuan larangan atau pembatasan, Pejabat yangmenangani penelitian barang larangan menerbitkan NotaPemberitahuan Barang Larangan atau Pembatasan(NPBL) dengan tembusfiln kepada unit pengawasan.

5.2.3. apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelahtanggal penerbitan NPBI,..pengusaha tidak menyerahkandokumen yang dipersyaratkan maka pejabat penerimadokumen menerbitkan.NPP.

Page 44: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

~

MENTERIKEUANGANREPUBlIK INDONESIA

-22-

5.2.4. dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang tidakterkena ketentuan larangan atau pembatasan, atau telahmemenuhi ketentuan larangan atau pembatasan, Pejabatyang menangani penelitian. barang larangan ataupembatasan meneruskan berkas PPFTZ-02 kepadaPejabat penerima dokumen untuk:5.2.4.1. diberikan nomor pendaftaran; dan5.2.4.2. diteruskan kepada Pejabat pemeriksa dokumen.

6. Dalam hal pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ditetapkan tidakdilakukan pemeriksaan fisik, Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkanSPPB sebagai persetujuan pemuatan barang dan mengirimkannyakepada Pengusaha.

7. Dalam hal pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ditetapkan harusdilakukan Pemeriksaan Fisik:7.1. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan Surat Pemeriksaan

Fisik (SPF) serta mengirimkannya kepada Pengusaha.7.2. Pengusaha menyampaikan pemberitahuan kesiapan

Pemeriksaan Fisik kepada pejabat pemeriksa dokumen dalamjangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPF.

7.3. Pejabat pemeriksa barang menerima invoice/packing list daninstruksi pemeriksaan dari pejabat pemeriksa dokumen.

7.4. Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaan fisik barangdan mengambil contoh barang jika diperlukan, membuatLaporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan membuat Berita AcaraPemeriksaan Fisik (BAP Fisik) dengan tembusan kepada unitpengawasan, kemudian mengirim LHP dan BAP Fisik kepada. pejabat pemeriksa dokumen.

7.5. Dalam hal diperlukan, unit pengawasan segera berkoordinasidengan pejabat pemeriksa dokumen.

7.6. Pejabat pemeriksa dokumen menerima LHP dan BAP Fisik,untuk dilakukan penelitian.

7.7. Dalam hal diperlukan uji laboratorium, pejabat pemeriksadokumen ~ngirimkan contoh barang dan invoice/packing list kelaboratorium.

7.8. Dalam hal hasil pemeriksaan fisik dan hasil uji laboratoriumserta penelitian tarif dan nilai pabean menunjukkan kesesuaiandengan pemberitahuan, pejabat pemeriksa dokumenmenerbitkan SPPB.

7.9. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan tidak sesuai,diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku.

8. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan SPPB sebagai persetujuanpemuatan barang setelah melakukan penelitian dokumen.

Page 45: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-23:-

B) P enyampaian Pemberitahuan Pabean Melalui Media Penyimpan DataElektronik dan Pemeriksaan Pabean.

1. Pengusaha menyiapkan Pemberitahuan Pabean (PPFTZ-02) denganmenggunakan program aplikasi PPFTZ-02, berdasarkan dokumenpelengkap pabean.

.

2. Pengusaha menyampaikan ke Kantor Pabean PPFTZ-02 dalamrangkap 3 (tiga), media penyimpan data elektronik, dan dokumenpelengkap pabean.

3. Pejabat penerima dokumen pada Kantor Pabean menerima berkasPPFTZ-02, lalu memeriksa kesesuaian hasil cetak PPFTZ-02 dengandata dalam media penyimpan data elektronik.

4. Pejabat penerima dokumen mengunggah (upload) data dari mediapenyimpan data ke SKP Kantor Pabean, kemudian mengembalikanmedia penyimpan data elektronik kepada Pengusaha.

5. Pejabat penerima dokumen melakukan penelitian:a. ada atau tidaknya pemblokiran terhadap Pengusaha dan PPJK;b. meneliti perhitungan bea masuk, cukai, pajak;c. pembayaran PNBP dan/ atau rekapitulasi pembayaran PNBP

berkala jika menggunakan £asilitas PNBP berkala; dand. kesesuaian PPFTZ-02 dengan pemberitahuan pabean pada saat

pemasukan ke Kawasan Bebas dalam hal barang berasal dari luarKawasan Bebas.

6. Pejabat penerima dokumen merekam hasil penelitiannya ke dalamSKP.

7. SKP menerima data PPFTZ-02 dan melakukan penelitian:a. kelengkapan pengisian data PPFTZ-02;b. kode dan nilai tukar valuta asing ada dalam data NDPBM;c. pos tari£ tercantumdalam BTBMI;d. bukti penerimaan jaminan, dalam hal importasi memerlukan

jaminan; dane. Nomor Pokok PPJK (NP-PPJK) dan jumlah jaminan PPJK, dalam

hal menggunakan pPJK.

8. Dalam hal hasH penelitian pejabat penerima dokumen sebagaimanadimaksud. pada butir 5 dan pengisian data PPFTZ-02 sebagaimanadimaksud pada butir 7 tidak sesuai:8.1. Pejabat penerima dokumen menerbitkan Nota Pemberitahuan

Penolakan (NPP) dengan menggunakan SKP;8.2. Pengusaha melakukan perbaikan data PPFTZ-02 dan

melengkapi . kekurangan persyaratan sesuai NPP, lalumenyampaikan kembali ke Kantor Pabean.

Page 46: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-24-

9. Dalam hal pengisian data PPFTZ-02 telah sesuai, dan/ ataupencocokan bukti pembayaran PNBPtelah sesuai:9.1. Dalam hal pengeluaran barang dari Kawasan Bebas tujuan

Kawasan Bebas lainnya, Pejabat penerima dokumenmemberikan nomor pendaftaran PPFTZ-02 dan meneruskanberkas PPFTZ-02 kepada pejaba:t pemeriksa dokumen.

9.2. Dalam hal pengeluaran barang dari Kawasan Bebas tujuanTempat Penimbunan Berikat, SKP melakukan penelitian tentangpemenuhan ketentuan larangan atau pembatasan berdasarkandata PPFTZ-02:9.2.1. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang perlu

penelitian lebih lanjut terkait dengan ketentuan laranganatau pembatasan, SKP meneruskan data PPFTZ-02kepada Pejabat yang menangani penelitian baranglarangan atau pembatasan untuk dilakukan penelitian.

9.2.2. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan ketentuanlarangan dan pembatasan belum dipenuhi, pejabat yangmenangani penelitian barang larangan atau pembatasan .

merekam hasil penelitian untuk selanjutnya SKPmenerbitkan Nota Pemberitahuan Barang Larangan atauPembatasan(NPBL) dengan tembusan kepada unitpengawasan.

9.2.3. Pengusaha menyerahkan dokumen yang dipersyaratkandilampiri dengan NPB~ kepada pejabat yang menanganipenelitian barang larang~ atau pembatasan.

9.2.4. Dalam hal hasil penelitian menunj:ukkan dokumen yangdipersyaratkan belum. sesuai, pej(ibat yang menangani. penelitian barang larangan atau pembatasan

memberitahukan kepada pengusaha melalui pejabatpenerima dokumen.

9.2.5. Dalam halhasil penelitian mehunjukkan barang tidakterkena ketentuan laranganatau pembatasan atauketentuan larangan atau pe~ba.tasan telah dipenuhi, SKPmemberikan nomor pendaftaran PPFTZ-02 danmeneruskan data PPFTZ-02 kepada Pejabat pemeriksadokumen.

9.2.6. Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelahtanggal penerbitan NPBL pengusaha tidak menyerahkandokumen yang dipersyaratkan maka pejabat penerimadokumen menerbitkan NPP dengan menggunakan SKP.

10. Dalam hal pengeluaran barang dari KawasanBebas ditetapkan tidakdilakukan Pemeriksaan Fisik, Pejabat pemeriksa dokumenmenerbitkan SPPB sebagai persetujuan pemuatan barang danmengirimkannya kepada pengusaha.

Page 47: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-25-

11. Dalam hal pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ditetapkan hamsdilakukan Pemeriksaan Fisik: <>

11.1. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan Surat PemeriksaanFisik (SPF) serta mengirimkannya kepada pengusaha.

11.2. Pengusaha menyampaikan pemberitahuan kesiapanpemeriksaan fisik kepada pejabat pemeriksa dokumen dalamjangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja.se~elah tanggal SPF.

11.3. Pejabat pemeriksa barang menerima invoice/packing list daninstruksi pemeriksaan dari pejabatpemeriksa dokumen.

11.4. Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaan fisik barangdan mengambil contoh barang jika diperlukan, membuatLaporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan membuat Berita AcaraPemeriksaan Fisik (BAP Fisik).

11.5. Pejabat pemeriksa barang merekam LHP ke dalam SKP dengantembusan kepada unit pengawasan, kemudian mengirim LHPdan BAP Fisik kepada pejabat pemeriksa dokumen.

11.6. Dalam hal diperlukan, unit pengawasan segera berkoordinasidengan pejabat pemeriksa dokumen.

11.7. Pejabat pemeriksa dokumen menerima LHP dan BAP Fisik,untuk dilakukan penelitian:

11.8. Dalam hal diperlukan uji laboratorium, pejabat pemeriksadokumen mengirimkan contoh barang. dan invoice/packing list kelaboratorium.

11.9. Dalam hal hasil pemeriksaan fisik dan hasil uji laboratoriumserta penelitian tarif dan nilai pabean menunjukkan kesesuaiandengan pemberitahuan, dan bea masuK, cukai, PDRI, dan sanksiadministrasi telah dilunasi serta ketentuan larangan dan.pembatasan telah dipenuhi, Pejabat pemeriksa dokumenmenerbitkan SPPB.

11.10. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan tidak sesuai,diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku.

11.11. Pejabat pemeriksa dokumenmenerbitkan SPPB sebagaipersetujuan pemuatan barang setelah rnelakukan penelitiandokumen serta pemenuhan ketentuan larangan ataupembatasan.

C) Pemuatan Barang Ke Sarana Pengangkut1. Pengusaha menyerahkan SPPB atau SPF kepada Pejabat yang

mengawasi pemasukan barang ke Kawasan Pabean, atau Pejabat yangmengawasi pemuatan barang ke saranapengangkut dalam hal barangdimuat diluar Kawasan Pabean.

2. Pejabat mengawasi pemasukan barang ke Kawasan Pabean, ataupemuatan barang ke sarana pengangkut berdasarkan SPPB.

Page 48: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-26-

3. 1'engusaha menerima S1'1'B atau S1'F yang telah diberikan catatan olehpejabat yang mengawasi pemasukan barang ke Kawasan Pabean, ataupemuatan barang ke sarana pengangkut

.

4. 1'engusaha' mengeluarkanbarang dariKawasan Pabean untuk dimuatke atas sarana pengangkut.

.

D) Tindak Lanjut SetelahPemuatan Barang

1. Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabean di Kawasan Bebasasal mengirimkan PPFTZ.,02 kepada pejabat yang mengelola manifesdi Kantor Pabean yang meng~wasi Tempat Penimbunan Berikat atauKawasan Bebas tujuan sebagai verkliker.

2. Pejabat yang mengelola manifes di Kantor 1'abean di Kawasan Bebasasal melakukan rekonsiliasi antara dokumen 1'PFTZ-02 dengandokumen BC 1.1 keberangkatan.

3. Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabean di Kawasan Bebasasal menerima kembali P1'FTZ,..02 dari pejabat yang mengelola manifesdi Kantor Pabean yang mengawasi Tempat Petlimbunan Berikat atauKawasan Bebas tujuan.

4. Apabila 1'P1'TZ-02 tidak diteriIria kembali dalam jangka waktu 14(empat belas) hari setehl:h tanggal 51'1'13, meminta konfirmasi dariKantor Pabean yang mengawasi 'rempat 1'enimbunan Berikat atauKawasan Bebastujuan tentangrealisasipemasukan barang dimaksud.

5. Apabila hasil konfirm~si yan,g diperQli~h dad Pejabat yang mengelolamanifes di Kantor.. 1'abean yang .II\engawasi Tempat PenimbunanBerikat atau !1Cawasan Bebas tp.ju.,aI}"J?ahwa PP1'TZ-02 tidak diterimadari Pengusaha/PengaI\gkut~ atau, qarang dimaksud tidak sampai diTempat Penimbunan BeriJ.<atata:u Kawasan Bebas tujuan, atau barangdimaksud telahdibongkqr/ditimbun di, Tempat Penimbunan Berikatatau Kawasan Bebas tujuan namun jumlah barang yangdibongkar / ditimbu1;l ~edapatan kuraf).g:a. melakukan pcny~lidikan tentang timbulnya permasalahan tersebut;b. menerbitkan Surat Penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk,

Cukai, P1'N atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah,dan Pajak Penghasilan Pasal 22 dan sanksi administrasi berupadenda;

c. menyerahkan Surat Penetapan kekurangan pembayaran BeaMasuk, Cukai, PPN atau PPN,dan Pajak Penjualan atas BarangMewah, dan Pajak' Penghasilan Pasal 22 dan sanksi administrasiberupa denda kepada Pejabatyang mengelola penagihan untukmcnerbitkanSurat Tagihan.

Page 49: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-27-

III. PENGELUARAN BARANG KE LUAR DAERAH PABEAN

A) Penyampaian Pemberitahuan Pabean Dengan Tulisan Di Atas Formulirdan Pemeriksaan Pabean

berdasarkan dokumenmembubuhkan stempel

1. Pengusaha mengisi formulir PPFTZ-01pelengkap pabean, menandatangani danperusahaan pada formulir PPFTZ-Ol.

2. Pengusaha melakukan pembayaran Bea Keluar melalui Bank DevisaPersepsi/Pos Persepsi.

3. Pengusaha melakukan pembayaran PNBP danl atau rekapitulasipembayaran PNBP berkala jika menggunakan fasilitas PNBP berkala.

4. Pengusaha menyerahkan formulir PPFTZ-Ol, bukti pembayaran BeaKeluar, PNBP danl atau rekapitulasi pembayaran PNBP berkala, dandokumen pelengkap pabean ke pejabat penerima dokumen di KantorPabean pemuatan.

5. Pejabat penerima dokumen melakukan penelitian ada tidaknyapemblokiran Pengusaha dan pPJK.

6. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan Pengusaha atau PPJKdiblokir, pejabat penerima dokumen mengembalikan PPFTZ-Ol danmenerbitkan NPP.

7. Dalam hal hasH penelitian menunjukkan Pengusaha/PPJK tidakdiblokir, pejabat penerima dokumen melakukan penelitian:a. kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud pada butir 4;b. kesesuaian antara PPFTZ-Ol dengan dokumen pelengkap pabean

dan bukti pembayaran PNBP danl atau Bea Keluar; danc. kelengkapan pengisian data PPFTZ.

8. Dalam hal hasH penelitian oleh pejabat penerima dokumensebagaimana dimaksud pada butir 7 menunjukkan tidak lengkapdanl atau tidak sesuai, Pejabat penerima dokumen mengembalikankepada pengusaha berkas PPFTZ-Ol beserta kelengkapannya.

9. Dalam hal hasil' penelitian oleh pejabat penerima dokumensebagaimana dimaksud dalam butir 6 menunjukkan lengkapdansesuai, Pejabat penerima dokumen mengirimkan berkas PPFTZ-Olkepada Pejabat yang menangani penelitian barang larangan ataupembatasan untuk dilakukan penelitian terkait pemenuhan ketentuanlarangan atau pembatasan:9.1. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang yang akan

dikeluarkan .ke LDP termasuk barang yang dilarang ataudibatasi, Pejabat yang menangani penelitian barang laranganatau pembatasan melakukan penelitian dokumen yangdipersyaratkan dari instansi terkait.

Page 50: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTER.! KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-28-

9.2. Dalam hal dokumen yang dipersyaratkan dari instansi terkaittidak lengkap dan/ atau tidak sesuai dengan PPFTZ-01, pejabatyang menangani penelitian barang larangan atau pembatasanmenerbitkan NPPD dan mengembalikan berkas PPFTZ-Olkepada Pengusaha. .

9.3. Pengusaha menyerahkan NPPD, berkas PPFTZ dan dokumenpelengkap pabean dalam rangka pemenuhan NPPD, kepadaPejabat Bea dan Cukai yang menangani penelitian baranglarangan atau pembatasan di Kantor Pabean pemuatan, sebelumbarang yang akan dikeluarkan ke Luar Daerah Pabeandimasukkan ke Kawasan Pabean.

9.4. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan barang yang akandikeluarkan ke LDP tidak termasuk yang dilarang atau dibatasi,atau dokumen yang dipersyaratkan dari. instansi terkait telahlengkap dan telah sesuai dengan PPFrZ-Ol, Pejabat yangmenangani penelitian barang larangan atau pembatasanmeneruskan berkas PPFTZ-Ol kepada Pejabat pemeriksadokumen.

10. Pejabat pemeriksa dokumen melakukan penelitian apakah terhadapbarang yang akan dikeluarkan ke LDP wajib dilakukan PemeriksaanFisik.

11. Pejabat pemeriksa dokumen memberikan nomor pendaftaran padaPPFTZ-Ol dan menerbitkan:a. NPPB, dalam hal atas barang tidak dilakukan pemeriksaan fisik;

atau .

b. PPB, dalam hal atas barang dilakukan pemeriksaan fisiko12. Pejabat pemeriksa dokumen menyampaikan copy berkas PPFTZ-Ol

dan NPPB atau PPB kepada pengusaha.13. Dalam hal terhadap PPFTZ-Ol diterbitkan PPB:

13.1. Pengusaha memberitahukankesiapan Pemeriksaan Fisikkepada pejabat pemeriksa dokumen dalam jangka waktu palinglama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal PPB.

13.2. Pejabat pel1leriksa barang melakukan Pemeriksaan Fisikberdasarkan copy invoice/packinglist, copyPEBdan PPB. .

14. Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaan fisik barang danmengambil contoh barang jika diperlukan dan menuangkan hasilpemeriksaan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

15. Pejabat pemeriksa barang menyampaikanLHP kepada Pejabatpemeriksa dokumen untuk penanganan lebih lanjut.

16. Dalam hal diperlukan uji laboratorium, pejabat pemeriksa dokumenmengirimkan contoh barang dan invoice/packing list serta LHP kelaboratorium.

Page 51: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-29-

17. Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan NPPB sebagai persetujuanpemuatan barang setelah melakukan penelitian tentang pelunasanpembayaran bea keluar, sanksi administrasi dan pemenuhanketentuan larangan atau pembatasan.

B) P enyampaian Pemberitahuan Pabean Melalui Media Penyimpan. DataElektronik dan Pemeriksaan Pabean1. Pengusaha menyiapkan PPFTZ-01 dengan menggunakan program

aplikasi PPFTZ-01 berdasarkan dokumen pelengkap pabean.2. Pengusaha mencetak PPFTZ-01, menandatanganinya dan menyimpan

data PPFTZ-Ol ke dalam Media Penyimpan Data Elektronik.3. Pengusaha melakukan pembayaran bea keluar melalui Bank Devisa

Persepsi/Pos Persepsi.4. Pengusaha melakukan pembayaran PNBP dan/ atau rekapitulasi

pembayaran PNBP berkala jika menggunakan fasilitas PNBP berkala.

5. Pengusaha menyerahkan hasil cetak PPFTZ-01 dilampiri denganmedia penyimpan data elektronik yang berisi data PPFTZ-01, buktipembayaran bea keluar, PNBP dan/ atau rekapitulasi pembayaranPNBP berkala, dan dokumen pelengkap pabean ke pejabat penerimadokumen di Kantor Pabean pemuatan.

6. Pejabat penerima dokumen melakukan penelitian ada tidaknyapemblokiran Pengusaha atau pPJK.

7. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan Pengusaha atau PPJKdiblokir, pejabat penerima dokumen mengembalikan PPFTZ-01beserta lampirannya dan menerbitkan NPP.

8. Dalam hal hasil penelitian menunjukkan Pengusaha atau PPJK tidakdiblokir, pejabat penerima dokumen melakukan penelitian:a. kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud pada butir 4;

danb. kesesuaian antara PPFTZ-01 dengan dokumen pelengkap

. pabean dan bukti pembayaran PNBP dan/ atau bea keluar.9. Pejabat penerima dokumen mengunggah (upload) data PPFTZ-01 dari

media penyimpan data elektronik ke Sistem Komputer Pelayanan.10. Sistem Komputer Pelayanan melakukan penelitian kelengkapan

pengisian data PPFTZ-01.11. Dalam hal hasil penelitian oleh Pejabat penerima dokumen dan oleh

Sistem Komputer Pelayanan menunjukkan tidak lengkap dan/ atautidak sesuai Pejabat penerima dokumen mengembalikan PPFTZ-01beserta lampirannya kepada pengusaha disertai dengan NPP.

12. Dalam hal hasil penelitian oleh Pejabat penerima dokumen dan SistemKomputer Pelayanan menunjukkan lengkap dan sesuai, SistemKomputer Pelayanan melakukan penelitian pos tarif yang berkaitandengan barang yang dilarang atau dibatasi.

Page 52: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-30-

L~. Daiaen hal hasd penelitian oich Sistem Komputer Pela~'ananmenunjukkan pos tarif barang yang akan Jike1uarkan kc LDP tidaktcrrnasuk dalant pos tarif barang yang dilarang atau dibatasi, SistcmKomputer Pclayanan rnembcri nomor dan tanggai pcndaftaranPPFTL-01, dan 111enerbitkan respon: .

a. NPPB, dalam ha! atas barang tidak dilakukan pemcriksaan fisik;atau

b. PPB, dalam hal atas barang dilakukan pemeriksaan fisiko1ct. Dalal'!" hal hasil penelitian oleh Sistcm KOIT1.putcr Pe]a\'anC1n

menunjukkan pos tarif barang yang akan dikeluarkan ke !'oPtermasuk dalam pas tarif barang yang dilarang at<1Udibatasi:14,1. PejabC1t penenma dokumen mengirimkan bcrbts PPFI/-01

kepada pejabat yang menangani pcnclitian barang larangclnatau pembatasan untuk dilakukan pcne1itian tl'rkait kctentuantentang larangan atau pembatasan,

I-L2, Dalam ha] hasil pene1itian pejabat yang menangani penclitianbarang larangan dan pernbatasan mcnunjukkan barcmg ~:angakan dikeluarkan ke LDP termasuk barang yang dilMang ataudibatasi:1ct.2.1. Pejabat yang mcnangani penclitian bcuang ]Mangan dctn

pembatasan mclakukan pcnclitian dokumen vangdipersyaratkan dari instansi tcrkait.

1ct.2.2. Dalam hal dokumen yang dipcrsyaratkan dari instansiterkait tidak lengkap danl atau tidak scsuai denganPPFTZ-01, pejabat .yang menangani pcnelitian bClranglarangan dan pembatasan mcncrbitkan NPPD danmcngcmbalikan bcrkas PPFIZ-01 kcpada PcngusahC1.

14,2,3. Pcngusaha rncnyerahkan N PPD, berkas PPFT/-01 dandokumcn pelengkap pabean dalam rangka pcmcnuhanNPPD, kepada Pcjabat Bca dan Cukai vang menanganipcnelitian barang larangan dan pembatasan Ji kantorpabean pcmuatan, sebelum barang yang akandikcluarkan kc 1DP dimasukkan kc KJWclSan Pabcan.

1-1.3. Dalam hal hasil penelitian pejabat YC1ng mcnangani pencl1tianbarang larangan dan pcn"lbatasan rncnunjukkan barang yangakan dikcluarkan ke LDP tidak termasuk barC1ng yang di!arangatau dibatasi C1tau dokumen yang dipcrsyaratkan dari instansiterkait telah lengkap dan sesuai dcngan PPJ:TZ-01, SistcmKomputer Pelayanan memberikan nomor dan tanggalpendaftaran PPFTZ-01 dan menerbitkan rcspon:a. NPPB, dalam hal barang tidak dilakukan pcmcriksaan fisik;

ataub. PPB, dalam hal barang dilakukan pcmeriksaan fisik.

Page 53: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-:~1-

1S. Pcjabat pcmcriksa Jokumen menyampaikan copy berkas PPFTZ-Oldan NPPB atau PPS kepaJa pengusaha.

16. Dalam hal tcrhadap PPFTZ-Ol ditcrbitkan FPS:

16.1. Pengusaha membcritahukan kcsiapan Pemcriksaan. FisikkcpaJa pl'jabat pcmeriksa dokumen d21l21mjangka vv21ktu paling121ma,) (tig21) hari kerja setelah t21nggal Pf)B.Pcj21b21t pcmeriksa bar21ng mclakukan Pemcriks21an Fisikbcrd21sarkan copy i}/[J01O'/f1(/cking list, copy PEB dan PPB.

16.2.

17. Fej21bat pemcriksa barang me]akukan pemeriksaan fisik bMang danmengambil contoh barang jika cliperlukan dan menuangbn hasilpcmeriksaan dalam Laporan Ilasil Pcnlcriks<1an (UIP).

18. Pcjabat pcmcriksd huang menyampaikan !J IP kcpada Pejdbatpcmeriksa clokumcn untuk penanganan Icbih lanjut.

19. DaJam hat dipcrlukan uji laboratorium, pcji:Jbat pemeriksa dokumenmcngirirnkan contoh b21rang clan irll'Olce/pncklllg list scrta IJIP kc]aboratorium.

20. Pcjabat pcmeriksa dokumen mencrbitkan N PPB scbagai persetujua IIpcmuatan barcl11g sctelah mclakukan penelitian tcnt21ng pclunasanpcmbayaran bea kcluM, sanksi adlninistrasi dan pcmenuhanketcntuan larangan atau pcmbatasan.

C) Pcmdsukan Barang ke Kavvasan Pabcan dan Femuatan ke Sarana[\~ncran gkuttJ t.

2.

Pengusaha membawa ke Kawasan Pabcan barang yang akandikcluarkan dari Kawasan Bebas ke luar Dacrah Pabc21n dengandilindungi:(1. NPPB, dalarn hal tclah ditcrbitkan NPPB;b. PPFL(-01 dan PPB, ddlarn IIdl terhad21p barang ckspor dilakukan

pcrneriksaan fisik di Kawasan Pabcan;c. [Jcrrnohonan Pcmuatan Barang Ekspor Curah vang telah

diberikan catatan pcrsetujuan muat, daJarn ha1 barang ekspormerupakan barang curah; atau

d. PKB dilampiri dcngan NPPB dari scmuadalam PKB, dalam hal barang cksporkonsolidasi.

Pcngusahcl rnenycrahkan dokurnen sebagairnana dimaksud butir 1kcpada Pejabclt di pintu masuk Kawasan Pabcan.Pcjabat di pintu masuk Kawasan Pabean::U. mencocokkan nomor kemasan atau nornor dan ukuran peti kcmas

yang tcrtcra pad a kemasan atau pcti kcrnas dcngan yang tcrtcrapada:a) data PPFTZ-01, NPPB, PPB, atau PKB, dalam hal pintu masuk

Kawasan Pabean dilengkapi dengan sarana komputcr; atau

PFB yang terd21patmerupakan barang

1.

3.

Page 54: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

32.

MENTERIKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-~2-b) date! \clng tcrcantum cialam data FPFT.I-O!, NPPB, PPB, atau

PKI3 ]anl ha! pintu masuk Kawasan Pabean tidakliilengkapi L1cngan sar,ma komputcr

mcml'riksa keutuhan segel scrta mencocokkan nomor dan jcnissegel padZ\ kemasan atau pcti kemas, dalam ha] dilakukanpcnyege1an pada pcb kemas atau kemasan barangdalam ha] hasi] pcmeriksaan segel dan nom or pctikcmas/ kemasan menunjukkan tidak scsuZ\i dan/ atau kondisisegel tidak utuh:a) mcngizinkan kernasan at,lU peti kenlas mZ\suk ke

Kavvasan Pabean;b) nwnczmtumkcln hasi] pcngawasan

PFFI/-Ol,. NPPB, PPB, cian/ atau PKB;c) mcnyerahkan kepaua unit pcnga\NZ\san, berkas rf)Fl.l-01,

N PPB, PPB, dan/ atau PKB untuk proses lebih lanjut.da!am ha! hasi] pemcriksaan segel dan nomor petikernas/ kcrnasa II mcnunjukk,1Il scsua i dan/ atau kondisi segeltidak utuh scsuai dan/ atau kondisi segel utuh, menandatanganiP[)F!/, N PPt3 atau PKB atau memberi catatan tentang

pcmasukan bclrang ke K,Hvasan Pabean pc1da PPB danmcnycr(1hkdn kcp(1da pengusaha.mcrnbcribn C-cltatan tcmda sl,'Jesai masuk padcl SKP dan/ atJUformuJir PFFT/.-01.illclakukan tindak laJljut scsuai tata kcrja pcmuatcl1l barangcurah, lbJani hal b(1rang yang clkan dikcluarkan dariKawasan Bcb(ls kc IUM Dacrah Pabcan merupakan barangcurah.

'). '\.

pemasukan pada

~.-1

'f :.:.'.J

1! .

D) Tindak I "clnjut Sdclah Pcrnuatan 13arang

Pcjalxlt pC'mcriksa dokumcn:1.1. mcneJiti dan rncnetapkan pcrhitungan Bca Kc)uar dalam jangka

vvaktu'1,() (tiga puluh) hari scjak tanggal pendaftaran PPFl'Z-01

dalarn hal b(1rang yang Jikeluarkan dari Ki.l\vasan Bcbas kcf"UZ1rD,wrah Pahcan dikcnakan Bea Keluar;!11l'ncrbitkan SPPBK dalam hal tcrdapat kekurang(1npcmbayaran BCd Kcluar.

/ PCJlgu'~clhcl Inclilkukil!l pcrnbilyaran Be'l Keluar benbsarkan SPPBK,sl'suai dcngan kctcntu(ln tcntang 13ea Keluar.

Salinan sesuai denga~~~....Kepala Biro Umun~:~J~~'\>.

II L~ /P/"

"J:.\KWla B~gian fW/Dcpartemcl1 \~~\-r~-,) ~ E

;~~;-;- r-:-

J-':'-~ I\

"''''.''

,,,.. .. .,1, ) .,¥".,

'J-'-"'Vi' .

" ..,1v u_-./ /'

. .~T--'~~C...~:/

.--. '~:.,;,:,;.;,,-.:,.:;.~_.

,'.''''''

'12

MENTERl KEUANGAN,

ud.

SRI MULYANI INDRAWATI

Page 55: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

LAMPIRAN IIIPERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 242/PMK.04/2009TENTANGt'Et<UBAHAN ATAS PERATURAN MENTERIK...UANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009TENTANG TATA CARA PEMASUKAN DANPENGELUARAN BARANG KE DAN DARIKAWASAN YANG TELAH DITUNJUKsEBAGAI KAWASAN PERDAGANGANBEBAS DAN PELABUHANBEBAS

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

TAT A CARA PENIMBUNAN BARANG YANG BELUM DISELESAIKANKEWAJIBAN PABEANNYA DI TEMP AT LAIN YANG DIPERLAKUKAN

SAMA DENGAN TEMP AT PENIMBUNAN SEMENTARA

1. Pengusaha:

a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Kantor Pabean untuk.melakukanpenimbunan barang di tempat lain yang diperlakukan sarnadengan Tempat Penimbunan Semen tara (gudang atau lapanganpenimbunan milik pengusaha) dengan menyebutkan alasannya danmelampirkan fotocopy Bill of Ladingj Air Way Bill berikut dokumenpendukung lainnya;

b. Menerima Berita Acara Penyegelan rangkap kedua dari petugas yangmelakukan penyegelan barang; .

c. Menyerahkandaftar kemasan atau petikemas atau jumlah barang curahyang telah ditimbun kepada Pejabat yang mengelola manifes, paling lama24 (duapuluh empat) jam sete]ah selesai penimbunan barang.

2. Kepala Kantor Pabean:

a. Menerima permohonan penimbunan barang di tempatdiperlakukan sam a dengan Tempat Penimbunan(gudangjlapangan milik pengusaha);

b. Membuat keputusan atas permohonan Pengusaha.

3. Pejabat Fasilitas:

a. Menerima penerusan permohonan penimbunan barang di tempat lainyang diperlakukan sarna dengan Tempat Penimbunan Sementara(gudangjlapangan milik pengusaha) dari Kepala Kantor Pabean;

b. Meneliti alasan yang dikemukakan oleh pengusaha dalam suratpermohonan untuk me]akukan penimbunan barang di temp at lain yangdiperlakukan sarna dengan Tempat Penimbunan Semen tara(gudangjlapangan milik pengusaha), berikut dokumen pendukung;

c. Meminta rekomendasi Pejabat Penindakan untuk menelitikelayakanjkeamanan tempat penimbunan,. risiko yang melekat kepadabarangj pengusaha dan aspek pengawasan lainnya;

d. Membuat usulan keputusaI} atas permohonan Pengusaha kepada KepalaKantor Pabean.

lain yangSementara

4. Pejabat Penindakan:

a. Menerima permintaan rekomendasi dari Pejabat Fasilitas ataspermohonan penimbunan di tempat lain yang diperlakukan sarna denganTempat Penimbunan Semen tara (gudangjlapangan mil~ pengu~aha);

b. Melakukan pengecekan tempat penimbunan dengan ber)\oordinasidengan Pejabat Penimbunan;

.

,,

Page 56: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-c. Menunjuk petugas untuk untuk melakukan pengecekan lapangan dan

menerima laporan hasil pengecekan lapangan berikut gambar denahtempat penimbunan;

.

d. Membuat rekomendasi kepada Pejabat Fasilitas tentang ~e~setujuan ataupenolakan permohonan dari pengusaha, serta mekanisme pengawasannyadalam hal disetujui. .

s. Pejabat Penimbunan:

a. Melakukan koordinasi dengan Pejabat Penindakan ,dalam rangkapengecekan tempat penimbunan;

b. Menunjuk petugas untuk melakukan pengawalan dan pengawasanpenimbunan;

c. Menerima Berita Acara Penyegelan dari petugas yang mengawasipengawalan dan pengawasan penimbunan;

d. Menerima daftar kemasan atau petikemas atau jumlah barang curah yangtelah dibongkar dari pengangkut dan mencocokkan dengan BCL 1.2;

e. Melakukan monitoring penyelesaian kewajiban pabean atasbarang yangditimbun di tempat lain yang diperlakukan sarna d€ngan TempatPenimbunan Semen tara (gudangjlapangan milik pengusaha).

6. Petugas yang melakukan pengecekan tempat lain yang diperlakukan samadengan Tempat Penimbunan Sementara (gudanW1apangan milikpengusaha):

a. Melakukan pengecekan temp at lain yang diperlakukan sarna denganTempat Penimbunan Sementara (gudangjlapangan milik pengusaha);

b. Membuat laporan hasil pengecekan lapangan berikrit. 'gambar denahgudang atau lapangan penimbunan, dan menyerahkannya1kepada PejabatPenindakan.

7. Petugas yang melakukan pengawasan penimbunan:

a. Melakukan pengawalan barang dan pengawasan penimburtan;

b. Melakukan .penyegelan barang di tempat lain yang dip«:!r~akukan sarnadengan Temp at Penimbunan Sementara (gudangjlapangan milikpengusaha) dan membuat Berita Acara Penyegelan;

.

c. Mernbuat laporan hasil penimbunan barang dan ~enyerahkannya kepadaPejabat Penimbunan;.

d. Menyerahkan Berita Acara Penyegelan lembar pertama kepada PejabatPenimbunan dan lembar kedua kepada pengusaha.

..

MENTERI.KEliANGAN,

ttd.

SRI MUL Y ANI INDRA W A 1'1

Page 57: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

LAMPIRAN IVPERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR242/FMK.04/2009 TENTANGPERUBAHANATAS PERATURAN MENTER!KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009TENTANG TATA CARA PEMASUKAN DANPENGELUARAN BARANG KE DAN DARIKAWASAN YANG TELAH DITUNJUKSEBAGAI KAWASAN PERDAGANGANBEBAS DAN PELABUHAN BEBAS

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

TAT A CARA PENGELUARAN BARANG ASAL LUAR DAERAH PABEANDARI KAW ASAN BEBAS UNTUK DIANGKUTKE TEMP AT PENIMBUNAN

SEMENT ARA DALAM KAW ASAN PABEAN DI KANTOR PABEANLAINNYA MELALUI PELABUHAN ATAU BANDAR UDARA YANG

DITUNJUK OLEH BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN ATAU TEMP ATPENIMBUNAN SEMENTARA LAINNYA DI KAWASAN BEBAS

1. Pengusaha{Pengangkut:a. Mengisi Pemberitahuan Pabean PPFTZ-04 dalam rangkap 3 (tiga) secara

lengkap dan benar;b. Menyerahkan jaminan atas Bea Masuk, ,Cukai dan PPN, atau PPN dan

Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22kepada Pejabat yang mengelola jaminan di Kantor Pabean tempatpengeluaranj pemuatan barang di Kawasan Bebas;

c. Menyerahkan PPFTZ-04 beserta bukti penerimaan jaminan kepada Pejabatyang mengelola manifest di Kantor Pabean tempatpengeluaranj pemuatan barang di Kawasan Bebas;

d. Menerima kembali PPFTZ-04 lembar pertama dari Pejabat yang mengelolamanifes setelah diberikan catatan pengeluaranj pemuatan barang danjangka waktu pengangkutan, untuk melindungi pengangkutan barangsampai di Tempat Penimbunari Sementara tujuan dalam Kawasan Pabeandi Kantor Pabean lainnya;

e. Menyerahkan PPFTZ-04 lembar pertama kepada Pejabat yang mengelolamanifes di Kantor Pabean lainnya yang mengawasi Tempat PenimbunanSementara tujuan pada saat barang tiba;

£. Menerima kembali bukti penerimaan jaminan dari Pejabat yang mengelolamanifes di Kantor Pabean tempat pengeluaranjpemuatan barang diKawasan Bebas setelah barang sampai.di Tempat Penimbunan Sementaratujuan dalam Kawasan Pabean di Kantor 'Pabean lainnya, untuk menarikkembali jaminan yang telah diserahkan;

g. Menerima Surat Penetapan kekurangan pembayaran Bea, Masuk, Cukai,PPN, atau PPN d<l.!\Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan PajakPenghasilan Pasal 22 dan sanksi administrasi berupa dendadariPejabatyang mengelola penagihahj pengembalian di Kantor Pabean tempatpengeluaranj pemuatan barang di Kawasan Bebas serta membayar BeaMasuk, Cukai, PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah,dan Pajak Penghasilan Pasal 22 dan denda, apabila barang tersebut tidaksampai di Tempat PenimbunanSementara tujuan dalam Kawasan Pabeandi Kantor Pabean lainnya, atau jumlah barang yang dibongkarj ditimbunkedapatan kurang, dan pengusahajPengangkut

'tidak dapat

mempertanggungjawabkan terjadinya kesalahan tetsebut.

Page 58: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2 - .

2. Pejabat yang Mengelola Jaminan di Kantor Pabean Tempat PengeluaranfPemuatan Barang di Kawasan Bebas:a. Menerima jaminan atas Bea Masuk, Cukai danPPN, atauPPN dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan, Pasa! 22, sertamemberikan bukti penerimaan jaminan.kepada PengusMa/Pengangkut;

b. Menerima kembali bukti penerimaan jaminan dariPengusaha/Pengangkut setelah barang tiba di TempatP~imbunanSementara tujuan dalam Kawasan Pabean di Kantor Pa~ap lainnya, danselanjutnya mengembalikan jaminan kepada Pengusaha/Pengangkut;

c. Mencairkan jaminan, dalam hal diterbitkan Surat Penetapan kekuranganpembayaran Bea Masuk, Cukai, PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atasBarang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22 dan sanksiadministrasiberupa denda, dan Pengusaha/Pengangkut tidak melunasi Bea Masuk,Cukai, Pajak Dalam Rangka Impor dan denda dalam jangka waktu yangtelah ditentukan.

3. Pejabat yang Mengelola Manifes di Kantor Pabea1.1,. TempatPengeluaran/Pemuatan Barang di Kawasan Bebas: ,

a Menerima PPFTZ-04 dalam rangkap 3 (tiga) beserta bukti p~nerimaanjaminan dari Pengusaha/Pengangkut dan meneliti .kebenaran dataPPFTZ-04;

b. Membukukan PPFTZ-04 ke dalam BCP-PPFTZ-04 dan memberikan nomorpendaftaran pada PPFTZ-04;

c. Mencocokkan PPFTZ-04 dengan pos BC 1.1:1) apabila kedapatan sesuai:

a) menutup pos BC 1.1 yang bersangkutan;b) memberikan persetujuan pengeluaran/pemuatan barang pada

PPFTZ-04;c) mengirimkan PPFTZ-04 kepada Petugas yang mengawasi

pengeluaran/ pemuatan barang, untuk dilakukan pencocokkannomor, merek, ukuran, jumlah dan jenis kemasan/petikemas danpeneraan segel pada kemasan/ petikemas serta untuk pengawasanpengeluaran/ pemuatan barang;

2) apabila kedapatan tidak sesuai, PPFTZ-04; dikembalikan kepadaPengusaha/pengangkut untuk diperbaiki;

d. Menerima kembali PPFTZ-04 dari Petugas yang mengawasipengeluaran/ pemuatan' barang, setelah diberi catatanpengeluaran/ pemuatan barang dan peneraan segel; .

e. Mencantumkan pada PPFTZ-04 perkiraan jangka waktu pengangkutanbarang sampai di Tempat Penimbunan Sement.ara tujuan dalam KawasanPabean di Kantor Pabean lainnya;

f. Menyerahkan PPFTZ-04leI?-bar pertama kepada PengusaJ1a/Pengangkut,untuk melindungi pengangkutan barang sampai di Tempat PenimbunanSementara. tujuan dalam Kawasan Pabean diKantor Pabean la,innya;

Page 59: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-3 - .

g. Mengirim PPFTZ-04 lembar kedua kepada Pejabat yang mengelolamanifesdi Kantor Pabean lainnya yang mengawasi Tempat PenimbunanSementara tujuan sebagai verkliker;

h. Menyimpan PPFTZ-04 lembar ketiga beserta bukti penerimaan jaminanuntuk monitoring;

i. Menerima kembali PPFTZ-04 lembar kedua dari Pejabat yang mengelolamanifes di Kantor Pabean lainnya yang mengawasi Tempat PenimbunanSementara tujuan;

j. Menyerahkan bukti penerimaan jaminan kepada Pengusaha/Pengangkut,setelah PPFTZ-04 lembar kedua diterima kembali dari Pejabat yangmengelola manifes di Kantor Pabean lainnya yang mengawasi TempatPenimbun,an Sementara tujuan;

.

k. Apabila PPFTZ-04 lembar kedua tidak diterima kembali dalam jangkawaktu 14 (empat belas) hari setelah waktu yang ditetapkan,memintakonfirmasi dari Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabean lainnyayang mengawasi Tempat Penimbunan Sementara tujuan tentang realisasipembongkaran/ penimbunan barang dimaksud;

1. Apabila hasil konfirmasi yang diperoleh dari Pejabat yang mengelolamanifes di Kantor Pabean lainnya yang mengawasi Tempat PenimbunanSementara tujuan, bahwa PPFTZ-04 lembar pertama tidak diterima dariPengusaha/Pengangkut, atau barang ~imaksud tidak sampai di TempatPenimbunan Sementara tujuan dalam Kawasan Pabean di Kantor Pabeanlainnya, atau barang dimaksud telah dibongkar/ditimbun di TempatPenimbunan Sementara tujuan dalam Kawasan Pabean di Kantor Pabeanlainnya namun jumlah barang yang dibongkar/ ditimbun kedapatankurang:1) Melakukan penyelidikan tentang timbulnya permasalahan tersebuti2) Menerbitkan Surat Penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk,

Cukai, PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, danPajak Penghasilan Pasal 22 dan sanksi administrasi berupa denda;

3) Menyerahkan Surat Penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk,Cukai, PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atas Batang Mewah, danPajak Penghasilan Pasal 22 dan sanksi administrasi berupa dendakepada Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian untukmenerbitkan Surat T?gihan.

4. Petugas yang Mengawasi Pengeluaran/PemuatanBarang di Kantor PabeanTempat Pengeluaranf Pemuatan Barang di Kawasan Bebas:a. Menerima PPFTZ-04 dari Pejabat yang mengelola manifes di Kantor

Pabean Tempat Pengeluaran/Pemuatan Barang di Kawasan Bebasib. Mengawasi pengeluaran/ pemuatan barang dengan mencocokkan

PPFTZ-04 dengan nomor, merek, ukuran, jumlah dan jenis kemasan/petikemas yang bersangkutan:

.

1) kedapatan sesuai, dilakukan peneraan segelpada kemasan/petikemasdan selanjutnya barang dapat dikeluarkan/ dimuat;

Page 60: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-4-

2) kedapatan tidak sesuai, barang tidak dapat dikeluarkanj dimuat,PPFTZ-04 dikirimkan kepada Pejabat yang mengelola manifes untukpenyelesaian lebih lanjut;

c. Memberikan catatan tentang pengeluaranjpemuatan barang danpeneraan segel pada PPFTZ-04;

d. Mengirimkan kembali PPFTZ-04pengeluaranj pemuatan dan peneraanmengelola manifes.

5. Pejabat yang Mengelola PenagihanfPengembalian di Kantor PabeanTempat Pengeluaranf Pemuatan Barang di Kawasan Bebas:a. Menerima Surat Penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai,

PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan PajakPenghasilan Pasal 22 dan sanksi administrasi berupa denda dari Pejabatyang mengelola manifes;

b. Menerbitkan Surat Tagihan berdasarkan Surat Penetapan kekuranganpembayaran Bea Masuk, Cukai, PPN,atau PPN dan PajakPenjualan atasBarang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22 dan sanksi adlninistrasiberupa denda yang telah jatuh tempo kepada PengusahajPengangkut;

c. Melakukan penagihan Bea Masuk, Cukai, PPN, atau PPN dan PajakPenjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22 dan sanksiadministrasi berupa denda kepada PengusahajPengangkut.

setelah diberikan catatansegel kepada Pejabat yang

6. Pejabat yang Mengelola Manifes di Kantor Pabean lainnya yangMengawasi Tempat Penimbunan Sementara Tujuan:a. Menerima PPFTZ-04lembar pertama dari Pengusaha/Pengangkut;b. Menerima PPFTZ-04 lembar kedua dari Pejabat yang mengelola manifes di

Kantor Pabean tempat pengeluaranj pemuatan barang di Kawasan Bebas;c. Mencocokkan PPFTZ-04 lembar pertama dengan lembar kedua;d. Mengirimkan PPFTZ-04 lembar pertama kepada Petugas yang me man tau

pembongkaranj penimbunan barang untuk pengecekan segel yangditerakan pacta kemasanj petikemas oleh Petugas yang mengawasipengeluaranj pemuatan barang di Kantor Pabean temp atpel~geluaranjpemuatan barang di Kawasan Bebas dan mencocokkannomor, merek, ukuran, jum1ah dan jenis kemasan atau peti kemas;

e. Menerima kembali PPFTZ-04 lembar pertama yang telah diberi catatanhasil pemeriksaan yangdilakukan oleh Petugas yang me man taupembongkaranj penimbunan barang;

f. Mencatat hasil pemeriksaan yang terdapat pada PPFTZ-04lembar pertamake dalam PPFTZ-04 lembar kedua;

g. Melakukan penyelidikan, apabila nomor, merek, ukuran, ju,mlah dan jeniskemasan atau peti kemas kedapatan tidak sesuai atau segel dalam keadaanrusak atau terdapat indikasi bahwa kemasanj petikemas bekas .dibu,~a;

Page 61: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-5-

h. Mengirim PPFTZ-04 lembar kedua dengan surat pengantar kepada Pejabatyang mengelola manifes di Kantor Pabean tempat pengeluaran/ pemuatanbarang di Kawasan Bebas, sebagai pemberitahuan bahwa barang telahdibongkar/ ditimbun;

i. Menyimpan PPFTZ-04 lembar pertama dan memonitor pengajuandokumen penyelesaian selanjutnya;

j. Mengirimkan hasil konfirmasi kepada Pejabat yang mengelola manifes diKantor Pabean tempat pengeluaran/ pemuatan bamng di Kawasan Bebas,dalam hal PPFTZ-04 lembar pertama tidak diterima dariPengusaha/Pengangkut, atau barangdimaksud tidak sampai di TempatPenimbunan Sementara tujuan dalam Kawasan Pabean di Kantor Pabeanlainnya, atau barang dimaksud telah dibongkar/ ditimbun di TempatPenimbunan Sementara tujuan dalam Kawasan Pabean di Kantor Pabeanlainnya namun jumlah barang yang dibongkar/ ditimbun kedapatankurang.

7. Petugas yang Memantau Pembongkaran/Penimbunan Barang di KantorPabean lainnya yang Mengawasi Tempat Penimbunan Sementara Tujuan:

a. Menerima PPFTZ-04 lembar pertama dari Pejabat yang mengelola manifesdi Kantor Pabean lainnya yang mengawasi Tempat PenimbunanSementara tujuan;

b. Melakukan pengecekan nomor, merek, ukuran, jumlah dan jeniskemasan/ peti kemas serta segel yang diterakan pada kemasan/ petikemasoleh Petugas di Kantor Pabean temp at pengeluaran/ pemuatan barang diKawasan Bebas dan mencocokkan dengan PPFTZ-04 dalam hal:1) kedapatan sesuai, barang dapat dibongkar;2) kedapatan tidak sesuai, PPFTZ-04 dikirimkan kepada Pejabat yang

mengelola manifes di Kantor Pabean lainnya yang mengawasi TempatPenimbunan Sementara tujuan untuk penyelesaian lebih lanjut danpembongkarannya hanya dapat dilakukan setelah mendapatpersetuiuan dari Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabeanlainnya yang mengawasi Tempat Penimbunan Sementara tujuan;

c. Memberikan catatan tentang hasil pengecekan pada PPFTZ-04 lembarpertama;

d. Mengirimkan kembali PPFTZ-04 lembar pertama kepada Pejabat yangmengelola manifes di Kantor Pabean lainnya yang mengawasi TempatPenimbunan Sementara tujuan.

MENTER! KEUANGAN,

ttd.

SRI MUL YANI INDRA W A TI

1 .~

Page 62: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

LAMPlRAN VPERATURAN MENTER!. KEUANGANNOMOR 242/PMIC04/2009 TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER!KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009TENTANG TATA CARA PEMASUKAN DANPENGELUARAN BARANG KE DAN DAR!KAWASAN YANG TELAH DlTUNJUKSEBAGAI KAWASAN PERDAGANGANBEBASDAN PELABUHAN BEBAS

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA'

TATA CARA PENYELESAIAN BARANG YANG DIKELUARKAN UNTUKTUJUAN TERTENTU DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU DARIKAWASAN BEBAS KE TEMPAT LAIN DALAM DAEAH PABEAN

A. Pada saat pengeluaran barang dari Kawasan Bebas:

1. Pengusaha:

a. Mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Pabean denganmelampirkan: surat rekomendasi dari Badan Pengusahaan Kawasan,jumlah dan jenis barang, alasan pengeluaran dengan melampirkaninvoice/ packing list, kontrak kerja dan dokumen pendukung lainnya;

b. Dalam hal permohonan diterima, mempertaruhkan jaminan sebesarBea Masuk dan PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atas BarangMewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 2,2yang seharusnya dibayar;

c. Setelah barang masuk ke dalam Kawasan Pabean, mengajukandokumen PPFTZ-Ol dengan melampirkan ijin, bukti penyerahanjaminan dan dokumen pelengkap pabean lainnya;

d. Melakukan pemuatan barang ke sarana pengangkut setelah mendapatpersetujuan pengeluaran barang;

e. Menyerahkan fotocopy dokumen PPFTZ-Ol yang telah ditandasahkankepada Kepala Kantor Pabean setempat.,

2. Kepala Kantor Pabean:

a. Menerima permohonan dari Pengusaha;

b. Dapat menolak pemberian ijin apabila pengusahanya termasuk dalampengusaha berisiko tinggi;

c. Menerbitkan Keputusan Pemberian Ijin.

3. Pejabat Fasilitas:a. Menerima penerusan permohonan dari Kepala Kantor Pabean;b. Melakukan penelitian kelengkapan permohonan;

c. Memberikan usulan Keputusan Pemberian Ijin kepada Kepala KantorPabean. '

4. Pejabat yang Mengelola Jaminan:

a. Melakukan penelitian dan menerima peletakan jaminan yangdipertaruhkan oleh Pengusaha;

b. Menerbitkan bukti penerimaan jaminan dan mengadministrasikanjaminan;

c. Menerima dan mengadministrasikan berkas PPFrZ-Ol besertalampirannya;

Page 63: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-

d. Memberitahukan kepada pengusaha terhadap jaminan 2 (dua) minggusebelum jatuh tempo, dan memproses sesuai ketentuanperundang-undangan yang berlaku.

5. Pejabat Pabean:a. Menerima dan meneliti kelengkapan dan kebenaran pengisian

dokumen PPFTZ-01;

b. Memberikan nomor pendaftaran dokumen dan mengeluarkan perintahpemeriksaan fisik barang dengan tingkat pemeriksaan 100% (seratuspersen) kepada Pejabat Pemeriksa Barang;

c. Menerima dan meneliti laporan hasil pemeriksaan fisik;

d. Apabila hasil pemeriksaan fisik kedapatan, sesuai~ menerbitkanpersetujuan pengeluaran barang untuk dimuat ke sarana pengangkut;

e. Mengirim dokumen PPFTZ-01 beserta lampirannya kepada PejabatPengelola Jaminan untuk pengadministrasiannya.

6. Pejabat Pemeriksa Barang:

a. Menerima perintah pemeriksaan fisik. dan melakukan pemeriksaanfisik barang dengan tingkat pemeriksaan 100% (seratus persen);

b. Menuangkan hasil pemeriksaan pada lembar hasil pemeriksaan danmelaporkan kepada Pejabat Pabean.

.

B. Pada saat pemasukan kembali barang ke Kawasan Bebas:

1. Pengusaha:

a. Mengajukan permohonan pemasukan barang kembali bersama-samadengan dokumen PPFTZ-03 dengan melampirkan PPFfZ-01 saatpengeluaran dan lampirannya serta dokumen pelengkap'lain;

b. Mengajukan permohonan penarikan jaminan kepada Pejabat yangmengelola jaminan dengan melampirkan bukti penerimaan jaminan,PPFTZ-01 pengeluaran" PPFTZ-03 dan lampirannya serta dokumenpelengkap lainnya;

c. Menerima Surat Penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk, PPN,atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan PajakPenghasilan Pasal 22 dan sanksi administrasi berupa denda dariPejabat Pengelola Jaminan serta membayar Bea Masuk, PPN, atau PPNdan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal22 dan denda, apabila barang tersebut tidak dimasukkan kembali keKawasan Bebas dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejaktanggal PPFTZ-01. '

Page 64: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-3-

2. Pejabat Pabean:

a. Menerima dan meneliti kelengkapan dan kebenaran pengisiandokumen PPFTZ-03;

b. Memberikan nomor pendaftaran dokumen PPFTZ-03 danmengeluarkan perintah pemeriksaan fisik baran~ dengan tingkatpemeriksaan 100% (seratus persen) kepada Pejabat Pemeriksa Barang;

c. Menerima dan meneliti laporan hasil pemeriksaan fisik;

d. Apabila hasil pemeriksaan fisik kedapatan sesuai, menerbitkanpersetujuan pengeluaran barang; .

e. Mengirim dokumen PPFTZ-03 beserta lampirannya kepada PejabatPengelola Jaminan untuk pengadministrasiannya.

3. Pejabat Pemeriksa Barang:

a. Menerima perintah pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaanfisik barang dengan tingkat pemeriksaan 100% (seratus persen);

b. Menuangkan hasil pemeriksaan pada lembar hasil pemeriksaan danmelaporkan kepada Pejabat Pabean.

4. Pejabat yang Mengelola Jaminan:

a. Menerima dan meneliti permohonan penarikan jaminan;

b. Mengembalikan jaminan kepada pengusaha dalam hal disetujui;

c. Menerima dan mengadministrasikan dokumen PPFTZ-03 besertalampirannya;

d. Menerbitkan Surat Tagihan berdasarkan Surat Penetapan kekuranganpembayaran Bea Masuk, PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atasBarang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22 dan sanksiadministrasi berupa denda kepada Pengusaha, apabila barang tersebuttidak dimasukkan kembali ke Kawasan Bebas dalam jangka waktupaling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal PPFTZ-01;

e. Mencairkan jaminan dan melakukan penagihan sanksi administrasiberu pa denda kepada Pengusaha.

""MENTERI KEUANGAN,

ttd.

SRI MUL Y ANI INDRA W A TI

.~

Page 65: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

LAMPIRAN VIPERATURAN MENTER! KEUANGANNOMOR 242/PMK.04/2009 TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER!KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009

. TE'.\ITANG TATA CARA PEMASUKAN DANPENGELUARAN BARANG KE DAN DARIKAWASAN YANG TELAH DITUNJUKSEBAGAI KAWASAN PERDAGANGANBEBASDAN PELABUHAN BEBAS

MENTERIKEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

T AT A CARA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN PENGEMAS YANGDIPAKAI BERULANG-ULANG (RETURNABLE PACKAGE)

KE DAN DARI KAWASAN BEBAS

1, Pengusaha:

a. Mengajukan permohonan tertulis penggunaan pengemas yang dipakaiberulang-ulang (returnablepackage)kepada Kepala Kantor Pabean;

b. Permohonan diajukan diawal kegiatan dan diperpanjang setiap tahundengan menyebutkan uraian pengemas antara lain:

1) Jenis;2) Identitas;3) Negara asal;4) Spesifikasi teknis; dan5) Perkiraan jumlah pemasukan dan pengeluaran yang mempergunakan

returnable packagedalam 1 (satu) tahun.c. Dalam hal permohonan diterima, mencantumkan nomor ijin pada setiap

dokumen pemasukan dan pengeluaran yang menggunakan returnablepackage;

d. Mengajukan permohonan penyelesaian pemasukan atau pengeluaranempty returnable package (kosong) dengan melampirkan ijin:1) Dalam hal pemasukan emphJreturnablepackage(kosong) kepada Pejabat

yang Mengelola Manifes untuk mendapatkan disposisipengeluarannya;

2) Dalam hal pengeluaran empty returnable package (kbsong) kepadaPejabat Pabean untuk mendapatkan disposisi pemuatan ke atas SaranaPengangkut;

e. Membuat laporan setiap 6 (enam) bulan tentang pemasukan danpengeluaran kepada Pejabat Fasilitas yang memberikan ijin dengantembusan kepada Kepala Kantor Pabean tempat pemasukan dan/ ataupengeluaraI1 returnable packageyang berisi sekurang-kurangnya:

1) Jenis dan jumlah returnable package pemasukan;2) Jenis dan jumlah returnable packagepengeluaran;3) Kantor Pabean pemasukan;4) Kantor Pabean Pengeluaran;.5) Saldo returnable Package.

.0

2. Kepala Kantor Pabean:a. Menerima permohonan penggunaan returnablepackagedari pengusaha;b. Dapat menolak pemberian ijin apabila pengusaha termasuk berisiko

tinggi;c. Menerbitkan Keputusan Pemberian Ijin Penggunaan returnablepackage.

'"

3. Pejabat Fasilitas:a. Menerima penerusan permohonan penggunaan returnable package dari'

Kepala Kantor Pabean;

Page 66: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 2-.

b. Melakukan penelitian kelayakan permohonan berdasarkan profilpengusaha dan returnable package; ..

c. Mengusulkan Keputusan Pemberian Ijin Penggunaan returnable packagekepada Kepala Kantor Pabean.

4. Pejabat yang Mengelola Manifes:a. Menerima permohonan penyelesaian empty returnable package(kosong);b. Meneliti permohonan penyelesaian dan memberikan disposisi pada

permohonan tersebut yang sekaligus merupakan ijin pengeluaran dariKawasan Pabean;

c. Membuat catatan tentang pemasukan dalam buku tersendiri berdasarkanNomor K~putusan Ijin Penggunaan returnable package dan memasukkannomor urut pembukuan pada permohonan penyelesaian tersebut;

d. Menutup Pos BC 1.1 atas empty returnable package(kosong) dengan nomorurut pembukuan pada permohonan penyelesaian tersebut;

e. menerima laporan setiap 6 (enam) bulan atas pemasukan dan pengeuaranreturnable packagedari pengusaha;

f. Menghitung Bea Masuk dan PPN, atau PPN dan Pajak Penjualan atasBarang Mewah, dan Pajak Penghasilan Pasal 22 serta Denda danmeneruskan penagihannya kepada Pejabat yang Mengelola Penagihan.

5. Pejabat Pabean:a. Menerima pengajuan permohonan penyelesaian pengeluaran empty

returnable package (kosong);.

b. Meneliti permohonan penyelesaian dan memberikan disposisipemuatannya ke atas sarana pengangkut;

c. Membuat catatan tentang pengeluaran empty returnable package (kosong)dalam buku tersendiri berdasarkan Nomor Keputusan Ijin Penggunaanreturnable ptlckage dan memasukkan nomor urut pembukuan padapermohonan penyelesaian tersebut;

d. Meneruskan pemberitahuan penyelesaian empty returnable package(kosong) ke Pejabat yang Mengelola Manifes untuk dilakukan rekonsiliasidengan data pemasukan.

MENTERI KEUANGAN,

ttd.

SRI MUL YANI INDRA W ATI

Page 67: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

LAMPIRAN VIIPERATURAN MENTER!' KEUANGANNOMOR242/~.04/2009 TENTANGPERUBAHAN ATAs PERATURAJ~ MENTER!KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2009TENTANG TATA CARA PEMASUKAN DANPENGELUARAN BARANG KE DAN DAR!KAWASAN YANG TELAH DITUNJUKSEBAGAI KAWASAN PERDAGANGANBEBASDAN PELABUHAN BEBAS

MENTERIKEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA'

TATA CARA PENIMBUNAN BARANG UNTUK PEMERIKSAAN FISIKDI TEMPAT LAIN DI LUAR KAWASAN PABEAN

(GUDANG AT AU LAP ANGAN PENIMBUNAN MILIK PENGUSAHA)

1. Pengusaha:

a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Kantor Pabean untukmelakukan pemeriksaan fisik barang di tempat lain di luar KawasanPabean (gudang atau lapangan penimbunan milik pengusaha yangbersangkutan) dengan menyebutkan alasannya;

b. Menerima BCF 2.6 A lembar pertama dari Pejabat Pabean, dalam halpermohonan untuk melakukan pemeriksaan fisik barang di gudang ataulapangan. penimbunan milik pengusaha yang bersangkutan disetujuiKepala Kantor Pabean u.p. Pejabat Fasilitas;

c. Menerima Berita Acara Penyegelan lembar kedua dari petugas yangmelakukan penyegelan.

2. Kepala Kantor Pabean:

a. Menerima permohonan dari Pengusaha untuk melakukan pemeriksaanfisik barang di temp at lain di luar Kawasan Pabean;

b. Membuat rekomendasi kepada Pejabat. Pabean bahwa permohonanpengusaha memenuhi persyaratan pemberian ijin atau tidak.

3. Pejabat Fasilitas:

a. Menerima penerusan permohonan untuk melakukan pemeriksaan fisikbarang di tempat lain di luar Kawasan Pabean dari Kepala Kantor Pabean;

b. Meneliti alasan yang dikemukakan oleh pengusaha dalam suratpermohonan untuk melakukan pemeriksaan fisik barang di gudang ataulapangan pe1'limbunan milik pengusaha;

c. Menunjuk petugas untuk melakukan pengecekan gudang atau lapanganpenimbunan milik pengusaha;

d. Menerima laporan hasH pengecekan lapangan berikut gambar denahgudang atau lapangan penimbunan;

e. Membuat usulan rekomenaasi kepada Kepala Kantor Pabean bahwapermohonan pengusaha memenuh~ persyaratan pemberian ijin atau tidak.

4. Pejabat Pabean:

a. Menerima persetujuan Kepala Kantor Pabean u.p. Pejabat Fasilitas untukmelakukan pemeriksaan fisik barang di gudang atau lapanganpenimbunan milik pengusaha;

b. Menunjuk petugas unhik melakukan pengawalan, pengawasanpenimbunan dan penyegelan barang;

c. Menerbitkan BCF 2.6 A dalam rangkap 2 (dua):

Page 68: b. Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai · 2011. 3. 17. · Kepabeanan, Perpajakan, dan CukaiSertaPengawasan Atas ... beamasuk,cukai,danpajakyangseharusnya

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-2-

1) lembar pertama kepada pengusaha untuk melindungi pengangkutanbarang sampai di gudang atau lapangan penimbunan milik pengusahayang bersangkutan;

2) lembar kedua kepada Petugas yang mengawasi pengeluaran barang;

d. Menerima BCF 2.6 A lembar kedua dari Petugas yang mengawasipengeluaran barang;

.

e. Menerima Berita Acara Penyegelan lembar pertama dari petugas yangmelakukan penyegelan.

5. Petugas yang Mengawasi Pengeluaran Barang:

a. Menerima dokumen BCF 2.6 A lembar kedua dari Pejab~t Eabean dan BCF2.6 A lembar pertama dari pengusaha; ,

b. Mengawasi pengeluaran barang dengan mencocokkan BCF 2.6/\ dengannomor, merek, ukuran, jumlah dan jenis kemasanjpeti kemas yangbersangkutan:

1) kedapatan sesuai, barang dapat dikeluarkan;

2) kedapatan tidak sesuai, barang tidak dapat dikeluarkan, BCF 2.6Adikirimkan kepada Pejabat Penindakan untuk penyelesaran lebihlanjut;

c. Memberikan catatan tentang pengeluaran barang pada BCF 2.6 A;

d. Mengembalikan BCF 2.6 A kepada pengusaha setelah diberi catatanpengeluaran;

e. Mengirimkan BCF 2.6 A lembar kedua kepada Pejabat Pabean.

6. Petugas Pengawasan Penimbunan:

a. Melakukan pengecekan gudang atau lapcmgan penfutbunan ,milikpengusaha;

b. Membuat l~poran hasH pengecekan lapanganberikut gambar denahgudang atau lapangan penimbunan, dan menyerahkannya kepada Pejabatyang melakukan pengawasan;

c. Melakukan pengawalan barang dan mengawasipenimbunan;

d. Melakukan penyegelan barang di gudangatau lapangan penimbunanmilik pengusaha dan membuat Berita Acara Penyegelan;

e. Menyerahkan Berita Acara Penyegelan lembar pertamaPejabat Pabeandan lembar kedua kepada pengusaha.

MENTERJ KEUANGAN,

ttd.

SRI MUL Y ANI INDRA W A TI