b a b iv situasi upaya kesehatan · pdf file27 | p r o f i l t a h u n a n p u s k e s m a s k...

20
27 | Profil Tahunan Puskesmas Kec. Tebet 2016 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN SERTA MASYARAKAT Kondisi keaktifan posyandu tahun 2016 100 % dari 121 posyandu dimana se-Kecamatan Tebet terdapat 95,87% posyandu mandiri dan 4,13 % posyandu purnama. Tidak terdapat juga posyandu yang memiliki jumlah balita lebih dari 100 balita. Tabel 4.1.1. Strata dan Keaktifan Posyandu PUSKESMAS STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TEBET TIMUR 0 0,00 0 0,00 1 8,33 11 91,67 12 12 100,00 TEBET BARAT 0 0,00 0 0,00 3 23,08 10 76,92 13 13 100,00 BUKIT DURI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 100,00 21 21 100,00 KEBON BARU 0 0,00 0 0,00 1 5,00 19 95,00 20 20 100,00 MENTENG DALAM 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 100,00 21 21 100,00 MANGGARAI SELATAN 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 100,00 20 20 100,00 MANGGARAI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 100,00 14 14 100,00 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0,00 0 0,00 5 4,13 116 95,87 121 121 100,00 RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0

Upload: vucong

Post on 04-Mar-2018

215 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

27 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

B A B IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN SERTA MASYARAKAT

Kondisi keaktifan posyandu tahun 2016 100 % dari 121 posyandu dimana se-Kecamatan Tebet terdapat 95,87% posyandu

mandiri dan 4,13 % posyandu purnama. Tidak terdapat juga posyandu yang memiliki jumlah balita lebih dari 100 balita.

Tabel 4.1.1. Strata dan Keaktifan Posyandu

PUSKESMAS

STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

JUMLAH %

TEBET TIMUR 0 0,00 0 0,00 1 8,33 11 91,67 12 12 100,00

TEBET BARAT 0 0,00 0 0,00 3 23,08 10 76,92 13 13 100,00

BUKIT DURI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 100,00 21 21 100,00

KEBON BARU 0 0,00 0 0,00 1 5,00 19 95,00 20 20 100,00

MENTENG DALAM 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 100,00 21 21 100,00

MANGGARAI SELATAN

0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 100,00 20 20 100,00

MANGGARAI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 100,00 14 14 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0,00 0 0,00 5 4,13 116 95,87 121 121 100,00

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

0

Page 2: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

28 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Pos

Pembinaan Terpadu (Posbindu) sudah tersedia di masing-masing kelurahan

minimal 1. Jumlah total posbindu sebesar 12 posbindu dan terbanyak pada

Kelurahan Tebet Timur yakni 4 posbindu.

Tabel 4.1.2. UKBM

PUSKESMAS

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

POSKESDES POLINDES POSBINDU

TEBET TIMUR - 0 4

TEBET BARAT - 0 1

BUKIT DURI - 0 1

KEBON BARU - 0 3

MENTENG DALAM

- 0 1

MANGGARAI SELATAN

- 0 1

MANGGARAI - 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA)

0 0 12

Page 3: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

29 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

4.2. KESEHATAN LINGKUNGAN

Berdasarkan tabel data capaian program kesehatan lingkungan

ditemukan beberapa masalah terkait indikator capaian kinerja program

kesehatan lingkungan. Berdasarkan metode identifikasi masalah diperoleh

masalah cakupan tempat pengolahan makanan yang menerapkan higiene

sanitasi yang baik masih rendah.

No Kegiatan Capaian Indikator Deviasi / Besaran Masalah

Peringkat Masalah

1 Rumah Sehat 40,39 85 -44,61 III

2 Tempat-Tempat Umum 40 85 -45,00 II

3 Tempat Pengolahan Makanan Laik Sehat

30,27 85 -54,73 I

Setelah melakukan identifikasi masalah dilakukan pencarian akar

penyebab masalah. Metode Root Cause Analysis (RCA) yang digunakan

adalah metode fishbone. Berdasarkan metode tersebut ditemukan

setidaknya 5 penyebab masalah yang berperan terhadap rendahnya

cakupan.

Page 4: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

30 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Dari akar penyebab masalah tersebut dilakukan penyusunan alternatif penyelesaian masalah melalui brainstorming

dengan para petugas porgram, kemudian alternatif penyelesaian masalah inilah yang menjadi bagian kegiatan program

Kesehatan Lingkungan.

Rendahnya

Cakupan

Tempat

Pengolahan

Makanan Laik

Sehat

Manusia Metode

Alat & Bahan Biaya Lingkungan

Belum tersedia

anggaran

sanitarian kit

Kurangnya

kompetensi

petugas dalam

melakukan

pemeriksaan

Kesiapan Tempat

Pengolahan

Makanan untuk

dilakukan

pemeriksaan

Pemeriksaan

dilakukan sendiri

tanpa disertai surat

tugas

Peralatan

pemeriksaan

jumlahnya

terbatas

Page 5: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

31 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

No Rencana Kerja Tahun 2017

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Sosialisasi Higiene sanitasi Pangan

2

Pembinaan dan Pengawasan TPM terjadwal secara rutin dan dibentuk Tim disertai surat tugas

3 Mencetak Buku Pemeriksaan Higine dan sanitasi TPM

4 Pengadaan aLat environmental Meter

5

Memberikan informasi jadwal kunjungan ke TPM dituju melalui surat pemberitahuan

Penyebab Masalah Altenatif Pemecahan Masalah Kurangnya kompetensi petugas dalam melakukan pemeriksaan

Sosialisasi Higiene sanitasi Pangan

Pemeriksaan dilakukan sendiri tanpa disertai surat tugas

Pembinaan dan Pengawasan TPM terjadwal secara rutin dan dibentuk Tim disertai surat tugas

Peralatan pemeriksaan jumlahnya terbatas

Mencetak Buku Pemeriksaan Higine dan sanitasi TPM

Belum tersedia anggaran sanitarian kit

Pengadaan aLat environmental Meter

Kesiapan Tempat Pengolahan Makanan untuk dilakukan pemeriksaan

Memberikan informasi jadwal kunjungan ke TPM dituju melalui surat pemberitahuan

Page 6: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

32 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

4.3. KESEHATAN KELUARGA

Identifikasi masalah dalam kesehatan keluarga untuk kesehatan ibu

termasuk kontrasepsi dilakukan dengan membandingkan antara cakupan dan

indikator kinerja. Berdasarkan identifikasi masalah, angka kematian ibu yang

cukup tinggi menjadi masalah utama kesehatan keluarga tahun 2016.

No Program Capaian Indikator Konversi Sesuai Indikator

Deviasi / Besaran Masalah

Peringkat Masalah

1 Angka Kematian Ibu

3 0 300 200 I

2 K1 100,2 100 100,20 0,20 VII

3 K4 95,4 98 97,35 -2,65 V

4 Persalinan Ditolong Oleh Nakes

95,9 99 96,87 -3,13 IV

5 Penanganan Komplikasi Kebidanan

67 89 75,28 -24,72 II

6

Cakupan Bufas Mendapatkan Pelayanan Kesehatan

95,8 99 96,77 -3,23 III

7 Cakupan KB aktif 76,7 76,9 99,74 -0,26 VI

Tingginya angka kematian ibu menjadi prioritas masalah yang

kemudian dibuat RCA dengan metode fishbone. Akar penyebab masalah

kemudian disusun alternatif pemecahan masalah melalui brainstorming yang

selanjutnya dibuat rencana kerja program kesehatan keluarga.

Page 7: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

33 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Bidan KPLDH belum

semua wilayah yang

ada

Belum ada petugas

puskesmas yang

bersertifikat PONED Angka

Kematian Ibu

yang Tinggi

Manusia Metode

Alat & Bahan Biaya Lingkungan

Puskesmas tidak memiliki

RB yang dikelola sendiri /

kerja sama RB swasta

Tidak tersedianya

anggaran kunjungan

rumah Bumil Risti

Pelaksanaan RW Siaga

dan Kelurahan Seiaga

belum optimal

Pemahaman masyarakat

tentang hamil resiko tinggi

masih rendah

Sistem rujukan yang

belum berjalan efektif-

efisien

Nomenklatur anggaran

operasional Kunjungan Rumah

untuk petugas tidak ada

Penanganan

komplikasi

persalinan masih

tidak sesuai

standar

Tidak tersedianya

RB PONED

Kunjungan rumah

bumil risti belum

optimal

Kelas ibu hamil

belum optimal

Pembinaan

fasyankes swasta

dan BPM belum

berjalan

Posyandu balita dan Bumil

belum optimal

Page 8: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

34 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Penyebab Masalah Altenatif Pemecahan Masalah Pemahaman masyarakat tentang hamil resiko tinggi masih rendah

Pembinaan pelayanan kesehatan ibu

Belum ada petugas puskesmas yang bersertifikat PONED

Pelatihan PONED untuk petugas

Bidan KPLDH belum semua wilayah yang ada

Penerimaan pegawai baru untuk formasi bidan KPLDH

Puskesmas tidak memiliki RB yang dikelola sendiri / kerja sama RB swasta

Pembangunan RB menunggu anggaran dari Dinas Kesehatan tahun 2017.

Tidak tersedianya RB PONED

Posyandu balita dan Bumil belum optimal Melakukan monitoring kegiatan Posyandu kerja sama dengan Program Gizi

Pelaksanaan RW Siaga dan Kelurahan Siaga belum optimal

Kerjasama dengan porgram promosi kesehatan dalam pelaksanaan RW Siaga

Kelas ibu hamil belum optimal Pelaksanaan kelas ibu hamil lebih optimal

Pembinaan fasyankes swasta dan BPM belum berjalan

Melakukan pembinaan pada fasyankes swasta dan BPM

Kunjungan rumah bumil risti belum optimal Kunjungan rumah dilakukan dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor

Penanganan komplikasi persalinan masih tidak sesuai standar

Melakukan audit medik pada kasus kematian ibu

Nomenklatur anggaran operasional Kunjungan Rumah untuk petugas tidak ada

Kunjungan rumah dilakukan dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor

Sistem rujukan yang belum berjalan efektif-efisien

Melakukan MOU dengan fasyankes tingkat I dan tingkat II terkait sistem rujukan ibu hamil

Page 9: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

35 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

No Rencana Kerja Tahun2017

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Pembinaan pelayanan kesehatan ibu

2 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

3 Penyuluhan Kespro Calon pengantin

4 Pembangunan RB menunggu anggaran dari Dinas Kesehatan tahun 2017.

5 Melakukan audit medik pada kasus kematian ibu

6 Kunjungan rumah dilakukan dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor

7 Pelatihan PONED untuk petugas

8 Penerimaan pegawai baru untuk formasi bidan KPLDH

9 Melakukan monitoring kegiatan Posyandu kerja sama dengan Program Gizi

10 Melakukan MOU dengan fasyankes tingkat I dan tingkat II terkait sistem rujukan ibu hamil

Page 10: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

36 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

a. KESEHATAN IBU dan BERSALIN

Cakupan pelayanan kesehatan ibu tahun 2016 untuk kunjungan K4

yakni 95,4 % masih dibawah Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang

Kesehatan tahun 2016 yakni sebesar 98 %. Terjadi selisih yang cukup besar

antara K1 dan K4 yakni 107,2 % dan 95,4 % yang berarti adanya ibu hamil

yang memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan yang tidak

sesuai standar Antenatal Care (ANC) yakni sebanyak 4 kali dengan 1 kali

pada masing-masing trimester 1 dan 2 serta 2 kali pada trimester 3

kehamilan.

Sementara itu cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan sebesar 95,9 % juga masih lebih rendah dari target SPM 2016

sebesar 98 %. Masalah lain juga muncul pada ibu nifas yang mendapatkan

pelayanan kesehatan serta diberikan vitamin A yang cakupannya lebih

rendah dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yakni

sebesar 95,8 % dan 77,1 %.

Page 11: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

37 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Tabel 4.3.1. Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Nifas

PUSKESMAS

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS

JUMLAH K1 K4 JUMLAH

PERSALINAN DITOLONG NAKES

MENDAPAT YANKES NIFAS

IBU NIFAS MENDAPAT VIT A

JUMLAH % JUMLAH %

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

TEBET TIMUR 391 214 54,7 183 46,8 371 135 36,4 135 36,4 135 36,4

TEBET BARAT 431 419 97,2 391 90,7 411 381 92,7 380 92,5 381 92,7

BUKIT DURI 587 745 126,9 659 112,3 568 651 114,6 651 114,6 635 111,8

KEBON BARU 632 636 100,6 631 99,8 613 613 100,0 611 99,7 0 0,0

MENTENG DALAM 637 647 101,6 640 100,5 611 607 99,3 607 99,3 553 90,5

MANGGARAI SELATAN 421 412 97,9 406 96,4 399 404 101,3 404 101,3 416 104,3

MANGGARAI 498 530 106,4 521 104,6 478 519 108,6 519 108,6 539 112,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.597 3.603 100,2 3.431 95,4 3.451 3.310 95,9 3.307 95,8 2.659 77,1

Sementara itu, cakupan penangan komplikasi kebidanan tahun 2016 masih sebesar 67 %, berbeda jauh dengan

target SPM 2016 yakni 89 %. Penanganan komplikasi neonatal juga masih rendah yakni sebesar 63 %. Penanganan komplikasi

kebidanan dan komplikasi neonatal yang baik sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan neonatal.

Page 12: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

38 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Tabel 4.3.2. Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal

PUSKESMAS JUMLAH

IBU HAMIL

PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIK

ASI KEBIDAN

AN

PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN

JUMLAH BAYI PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L P L + P

% L P L + P L P L + P % % %

TEBET TIMUR 391 78

22 28,1 183 188 371 25 27 52 14 56,0 15 55,6 29 55,8

TEBET BARAT 431 86

53 61,5 203 208 411 28 30 58 20 71,4 16 53,3 36 62,1

BUKIT DURI 587 117

90 76,7 281 287 568 40 42 82 27 67,5 28 66,7 55 67,1

KEBON BARU 632 126

64 50,6 303 310 613 43 46 89 22 51,2 20 43,5 42 47,2

MENTENG DALAM 637 127

126 98,9 302 309 611 43 45 88 17 39,5 19 42,2 36 40,9

MANGGARAI SELATAN

421 84

58 68,9 197 202 399 28 29 57 21 75,0 22 75,9 43 75,4

MANGGARAI 498 100

69 69,3 237 241 478 34 35 69 47 138,2 24 68,6 71 102,9

JUMLAH (KAB/KOTA)

3.597 719

482 67,0 1.706

1.745 3.451 241 254 495 168 69,7 144 56,7 312 63,0

Page 13: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

39 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

b. Keluarga Berencana (KB)

Secara umum cakupan KB aktif tahun 2016 di wilayah Kecamatan

Tebet sebesar 76,7 %. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan target

RPJMD tahun 2016 yakni sebesar 77,8 %. Cakupan KB aktif paling tinggi

pada Kelurahan Menteng Dalam yakni 104 % dari jumlah Pasangan Usia

Subur (PUS) dan paling rendah pada Kelurahan Manggarai yakni 50,4%

dari PUS. Sedangkan cakupan KB baru paling tinggi pada Kelurahan Tebet

Timur yakni 9 % dari PUS dan yang paling rendah pada Kelurahan Kebon

Baru yakni 3,6 % dari PUS.

Page 14: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

40 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Tabel 4.3.3. Cakupan KB Baru dan KB Aktif

PUSKESMAS JUMLAH

PUS

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF

JUMLAH % JUMLAH %

TEBET TIMUR 3.243 293 9,0 2.929 90,3

TEBET BARAT 4.175 291 7,0 3.146 75,4

BUKIT DURI 6.164 310 5,0 5.947 96,5

KEBON BARU 6.851 246 3,6 4.614 67,3

MENTENG DALAM

5.092 357 7,0 5.297 104,0

MANGGARAI SELATAN

3.904 196 5,0 2.497 64,0

MANGGARAI 7.036 560 8,0 3.547 50,4

JUMLAH (KAB/KOTA)

36.465 2.253 6,2 27.977 76,7

Sedangkan berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan,

perbandingan cakupan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

(MKJP) paling tinggi pada Kelurahan Manggarai yakni sebesar 17 % dan

paling rendah pada Kelurahan Menteng Dalam yakni sebesar 8,2 % dari

total penggunaan metode kontrasepsi. Sebagaimana diketahui bahwa

MKJP merupakan metode kontrasepsi yang lebih baik dengan masa

perlindungan dari kehamilan lebih lama dan efek samping lebih minimal.

Page 15: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

41 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

c. KESEHATAN ANAK

Cakupan kunjungan neonatal pertama kali (KN 1) tahun 2016 sebesar 104,3 % sudah melampaui target SPM 2016

sebesar 100 %. Demikian juga, cakupan kunjungan bayi sebesar 113,7 % melebihi target SPM 2016 yakni 100 %.

Tabel 4.3.4. Kunjungan KN 1 dan KN Lengkap

PUSKESMAS JUMLAH BAYI

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

L P L + P L P L + P

L+P P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

TEBET TIMUR 183 188 371 66 36,1 69 36,7 135 36,4 142 77,6 148 78,7 290 78,2

TEBET BARAT 203 208 411 186 91,6 195 93,8 381 92,7 177 87,2 191 91,8 368 89,5

BUKIT DURI 281 287 568 331 117,8 309 107,7 640 112,7 320 113,9 305 106,3 625 110,0

KEBON BARU 303 310 613 603 199,0 290 93,5 893 145,7 601 198,3 301 97,1 902 147,1

MENTENG DALAM

302 309 611 319 105,6 331 107,1 650 106,4 299 99,0 309 100,0 608 99,5

MANGGARAI SELATAN

197 202 399 179 90,9 182 90,1 361 90,5 175 88,8 179 88,6 354 88,7

MANGGARAI 237 241 478 269 113,5 270 112,0 539 112,8 269 113,5 270 112,0 539 112,8

JUMLAH (KAB/KOTA)

1.706 1.745 3.451 1.953 114,5 1.646 94,3 3.599 104,3 1.983 116,2 1.703 97,6 3.686 106,8

Page 16: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

42 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Tabel 4.3.5. Pelayanan Kesehatan Bayi

PUSKESMAS JUMLAH BAYI

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

L P L + P

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

TEBET TIMUR 183 188 371 270 147,5 146 77,7 416 112,1

TEBET BARAT 203 208 411 129 63,5 134 64,4 263 64,0

BUKIT DURI 281 287 568 640 227,8 309 107,7 949 167,1

KEBON BARU 303 310 613 598 197,4 294 94,8 892 145,5

MENTENG DALAM 302 309 611 248 82,1 257 83,2 505 82,7

MANGGARAI SELATAN 197 202 399 175 88,8 179 88,6 354 88,7

MANGGARAI 237 241 478 269 113,5 276 114,5 545 114,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.706 1.745 3.451 2.329 136,5 1.595 91 3.924 113,7

Page 17: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

43 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

d. IMUNISASI

Cakupan kelurahan UCI (Universal Coverage Immunization) tahun

2016 yakni 100 % sudah sesuai dengan target SPM 2016 yakni 100 %.

Namun demikian, masih terdapat beberapa kelurahan dengan cakupan

imunisasi tertentu yang masih rendah. Seperti pada Kelurahan Tebet

Timur untuk cakupan imunisasi hepatitis B < 7 hari 94,98 % dan Kelurahan

Tebet Barat untuk imunisasi DPT-HB-Hib 3 sebear 81,09 %. Keduanya

masih di bawah rata-rata yakni 95 %.

Tabel 4.3.6. Cakupan UCI

PUSKESMAS JUMLAH

DESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI

TEBET TIMUR 1 1 100,0

TEBET BARAT 1 1 100,0

BUKIT DURI 1 1 100,0

KEBON BARU 1 1 100,0

MENTENG DALAM 1 1 100,0

MANGGARAI SELATAN 1 1 100,0

MANGGARAI 1 1 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100,0

Page 18: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

44 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Page 19: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

45 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

4.4. GIZI MASYARAKAT

Cakupan penanganan gizi buruk tahun 2016 sebesar 100 % sudah

sesuai dengan target SPM 2016 yakni 100 %. Namun demikian, angka gizi

buruk masih cukup tinggi dimana terdapat 48 kasus gizi buruk dalam satu

tahun. Angka tertinggi pada Kelurahan Manggarai Selatan sebanyak 12 kasus

dan terendah pada Kelurahan Tebet Timur dan Tebet Barat dengan masing-

masing 3 kasus.

Tabel 4.3.7. Jumlah Kasus Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan

Selain masalah gizi buruk, cakupan penimbangan balita dibandingkan

dengan jumlah balita (D/S) juga masih di bawah 80 %. Data se-Kecamatan

Tebet untuk cakupan D/S hanya 71,7 % yang artinya masih terdapat sekitar

18,3 % balita yang tidak melakukan penimbangan berat badan secara rutin di

posyandu setiap bulan. Cakupan D/S paling tinggi pada Kelurahan Bukit Duri

yakni 88,8 % dan paling rendah pada Kelurahan Tebet Timur yakni 45,3 %.

PUSKESMAS

KASUS BALITA GIZI BURUK

JUMLAH DITEMUKAN

MENDAPAT PERAWATAN

L P L + P

L P L+P ∑ % ∑ % ∑ %

TEBET TIMUR 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0

TEBET BARAT 1 2 3 1 100,0 2 100,0 3 100,0

BUKIT DURI 3 3 6 3 100,0 3 100,0 6 100,0

KEBON BARU 5 4 9 5 100,0 4 100,0 9 100,0

MENTENG DALAM

4 2 6 4 100,0 2 100,0 6 100,0

MANGGARAI SELATAN

2

10 12 2 100,0

10

100,0

12 100,0

MANGGARAI 4 5 9 4 100,0 5 100,0 9 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA)

21 27 48 21 100,0 27 100,0 48 100,0

Page 20: B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN · PDF file27 | P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6 B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN

46 | P r o f i l T a h u n a n

P u s k e s m a s K e c . T e b e t 2 0 1 6

Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan juga masih

rendah. Cakupan se-Kecamatan Tebet hanya 40,1 %. Kelurahan dengan

cakupan ASI eksklusif terendah pada kelurahan Tebet Barat yakni 19,1 % dan

tertinggi pada Kelurahan Kebon Baru yakni 73 %.