b a b iii metode penelitian a. lokasi dan subjek...

18
27 Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan lokasi penelitian adalah BKB Silih Asih yang letaknya di Kampung Babakan Garut Desa Kertajaya Kecamatan Ciranjang karena tempat penelitian dengan lokasi penelitian tidak terlalu jauh. Penelitian ini dilakukan pada para orang tuadankader BKB. Subjek penelitian adalah fokus atau sasaran penelitian. Dalam penulis karya tulis ini yang menjadi fokus penelitian adalahBKB Silih Asih, dengan judul penelitian yaitu “Upaya BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua di Kampung Babakan Garut Desa Kertajaya Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur”. Sedangkan subjek penelitian ini adalah individu, benda atau organisme, yang dijadikan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.Dalam penelitian kualitatif, istilah subjek penelitian yaitu pelaku yang memahami objek penelitian. Jadiyang dimaksudkan disini adalah orang yang memberi informasi tentang data yang dibutuhkan oleh peneliti, berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. Pada penelitian ini yang menjadi subyeknya adalah parakaderdanpeserta BKB SilihAsih di Kampung Babakan Garut Desa Kertajaya. Peneliti menentukan subjek penelitian pada penelitian ini yaitu sebanyak lima orang, yang terdiri dari dua orang kader inti BKB Silih Asih bernama Ibu Nining Rohaeni dan IbuYuliYuniati , lalusatu orang pengelolabernamaBapakCucu Santana. S.Pd.I, dandua orang peserta atau anggota BKB Silih Asih bernama Ibu Rita Rokoyah dan Ibu Nina Rosiana, lima orang tersebut sebagai sumber data dalam penelitian ini. Dipilih lima orang tersebut karena memenuhi kreteria sebagai berikut : 1. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan BKB Silih Asih yang tangah diteliti 2. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk diminta informasi.

Upload: trinhtram

Post on 13-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

27 Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B A B III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan lokasi penelitian adalah BKB Silih

Asih yang letaknya di Kampung Babakan Garut Desa Kertajaya Kecamatan

Ciranjang karena tempat penelitian dengan lokasi penelitian tidak terlalu jauh.

Penelitian ini dilakukan pada para orang tuadankader BKB.

Subjek penelitian adalah fokus atau sasaran penelitian. Dalam penulis

karya tulis ini yang menjadi fokus penelitian adalahBKB Silih Asih, dengan

judul penelitian yaitu “Upaya BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan

Pengasuhan Orangtua di Kampung Babakan Garut Desa Kertajaya Kecamatan

Ciranjang Kabupaten Cianjur”.

Sedangkan subjek penelitian ini adalah individu, benda atau organisme,

yang dijadikan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan

data penelitian.Dalam penelitian kualitatif, istilah subjek penelitian yaitu

pelaku yang memahami objek penelitian. Jadiyang dimaksudkan disini adalah

orang yang memberi informasi tentang data yang dibutuhkan oleh peneliti,

berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. Pada penelitian ini yang

menjadi subyeknya adalah parakaderdanpeserta BKB SilihAsih di Kampung

Babakan Garut Desa Kertajaya. Peneliti menentukan subjek penelitian pada

penelitian ini yaitu sebanyak lima orang, yang terdiri dari dua orang kader inti

BKB Silih Asih bernama Ibu Nining Rohaeni dan IbuYuliYuniati , lalusatu

orang pengelolabernamaBapakCucu Santana. S.Pd.I, dandua orang peserta atau

anggota BKB Silih Asih bernama Ibu Rita Rokoyah dan Ibu Nina Rosiana,

lima orang tersebut sebagai sumber data dalam penelitian ini.

Dipilih lima orang tersebut karena memenuhi kreteria sebagai berikut :

1. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada

kegiatan BKB Silih Asih yang tangah diteliti

2. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk diminta informasi.

Page 2: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

28

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut

Arikonto (2000:309) Metode deskriptif merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai setatus gejala yang

ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Pada penulisan skripsi ini yang dimaksudkan metode deskriptif ini penulis

hanya mendeskripsikan atau menggambarkan, penulisanyapun diarahkan pada

pengumpulan dan penyusunan data mengenai perencanaan program BKB Silih

Asih dan hasil dari pelaksanaan program BKB Silih Asih dalam meningkatkan

kemampuan pengasuhan orangtua.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

kualitatif yang perhatiannya lebih ditunjukan pada pembentukan teori

berdasarkan konsep-konsep yang timbul dari data empiris. Selain itu digunakan

pendekatan kualitatif karena untuk melibatkan penulis dalam kehidupan subjek

yang diteliti, dalam hal ini penulis terlibat langsung kelapangan dengan

mengumpulkan data yang relevan dan sesuai dengan focus masalah yang

diteliti.Dengan mengungkapkan perencanaan dan strategi program yang dibuat

oleh kader dalam upaya meningkatkan kemampuan pengasuhan orangtua, dan

hasil dari pelaksanaan program BKB Silih Asih dalam meningkatkan

kemampuan pengasuhan orangtua.

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif,

yaitu penelitian dengancara memandang objek kajian sebagai suatu sistem,

artinya objek kajian dilihat sebagai satuan terdiri dari unsur yang saling terkait

dan mendiskripsikan fenomena-fenomena yang ada ( Arikunto, 1993:209).

Fokus dalam pengasuhan anak oleh orang tua dorongan cinta kasih

keluarga, atau motivasi para orang tua dalam mengasuh anaknya dan tanggung

jawab orang tua terhadap pendidikan anak. Oleh karena itu pendekatan yang

dianggap cocok dalam penelitian ini pendekatan kualitatif yang menghasilkan

data diskriftif.

Page 3: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

29

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian deskriptif memungkinkan pencarian fakta dan interpretasi

yang tepat, memungkinkan mengkaji masalah-masalah normatif sekaligus

membuat perbandigan antar fenomena.

Dengan metode deskriptif kualitatif ini akan diperoleh pemahaman dari

penafsiran serta realistis dan mendalam mengenai makna dari kenyataandan

fakta yang ada. Karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak

berkenan dengan angka-angka, tapi mendeskripsikan, menguraikan dan

menggambarkan tentang pola upaya BKB dalam meningkatkan kemampuan

pengasuhan orang tua. Pola kemampuan pengasuhan orang tua melalui

pengalaman sehari-hari dalam lingkungan keluarga maupun dalam BKB Silih

Asih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana meliputi

keadaan fisik, pendidikan, pencaharian.

Lebih lanjut peneliti mengadakan pendekatan secara kekeluargaan

sehingga mereka akan lebih terbuka dalam memyampaikan penjelasan atau

keterangan yang diajukan .

D. Sumber Data Penelitian

Dalam pengumpulandata ini, penulis mengambil dari dua sumber data

yang terdiri dari :

1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumbernya. Dalam hal ini data

berupa informasi langsung dari para orang tua dan para kader BKB .

2. Data sekunder yaitu data yang digunakan untuk membantu menyelesaikan

data primer dari arsip atau dokumen atau buku-buku yang berkaitan denga

penelitian yang meliputi monografi BKB Silih Asih di Kampung Babakan

Garut Desa KertaJaya Kecamatan Ciranjnag.

E. Tehnik Pengumpulan Data

1. Tehnik Observasi.

Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indera( Arikunto, 1996,:145). Tehnik

merupakan pengamatan atau mendengarkan perilaku individu dalam situasi

Page 4: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

30

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau selang waktu tanpa manipulasi atau mengontrol, dimana perliku subjek

itu ditampilkan dalam tehnik observasi yang tidak mengabaikan

kemungkinan menggunakan sumber-sumber non manusia seperti dokumen

dan catatan-catatan observasi.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

langsung, yaitu peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan pada objek

peneliti ditempat peneitian dilakukan. Pada dasarnya tehnik ini dilakukan

sebagai upaya koreksi terhadap data primer dan skunder yang diperole

perihal derajat kesahihan.

Untuk tehnik observasi ini penelitin dilakukan bulan maret 2013 yaitu

degan survey awal tempat penelitian, sekaligus meminta ksedian para orang

tua sebagai subjek dari penelitian. Tehnik observasi juga dilakukan peneliti

saat wawancara dengan kader BKB Silih Asih.

Tehnik observasi ini dilakukan atas dasar pertimbangan sebagai

berikut : a) Dapat terhindar dari data semu, b) Dapat diperoleh dari

pengelaman secara langsung, c) Memberi kemungkinan bagi peneliti

mengamati secara langsung, d) Peneliti dapat memahami berbagai

permasalahan yang terjadi dilapangan.

Mode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data-data penelitian

yang berkaitan dengan pola pengasuhan anak, dorongan cinta kasih

keluarga, atau motivasi para orang tua dalam mengasuh anaknya dan

tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak.

2. Tehnik Wawancara

Wawancara adalah suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1993:126).

Tehnik wawancara adalah pengumpulan data yang utama dalam peelitian

ini, karena informasi yang diperoleh dapat lebih mendalam sebab peneliti

mempunyai peluang lebih luas untuk mengembangkan lebih jauh informasi

yang diperoleh dari para kader maupun orang tua dan karena melalui tehnik

wawancara ini peneliti mempunyai peluang untuk dapat memehami pola

pengasuhan orang tua pada BKB Silih Asih.

Page 5: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

31

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada prinsipnya pertanyaan disusun fokus penelitian dan

permasalahan dalam penelitian ini, baru kemudian dilakukan wawancara.

Adapun kegiatan wawancara dan jawaban langsung ditulis dalam catatan

lapangan. Adapun peneliti menggunakan wawancara yaitu untuk

mendapatkan jawaban yang valid dari terwawancara maka peneliti harus

bertatap muka dan bertanya langsung dengan terwawancara.

Wawancara digunakan dengan menggunakan wawancara terstuktur

denga harapan mampu mengarahkan kepada kejujuran sikap dan pemikiran

subjek peneliti ketika memberikan informasi agar informasi yang diberka

sesuai dengan fokus penelitian.

Hasil Wawancara Perencanaan kegiatan yang disusun oleh kader dalam meningkatkan

pengasuhan orangtua di BKB Silih Asih

Kode : HWP

No Pertanyaan Kode Jawaban

1

Apakah ada kebijakan yang

dijadikan rujukan dalam

perencanaan program BKB

Silih Asih?

P

Iya ada kebijakan dari pemerintah

yang diawali dari program

P2WKSS

K1

Ada dari Kecamatan diawali dari

program P2WKSS yang

disosialisasikam dari awal tahun

2011 agar pendidikan anak sejalan

antara sekolah dan dirumah

K2

Iya ada kebijakan dari kecamatan

dan kabupaten, yang bertujuan

agar pengasuhan dan pendidikan

antara disekolah dan dirumah

sama dan bersinergi

2

Apakah dalam pelaksanaan

program BKB Silih Asih

sebelumnya dilakukan

identifikasi kebutuhan?

P

Iya Identifikasi dilakukan oleh

tutor, setelah itu didiskusikan

dengan pengelola.

K1 Ya dilakukan identifikasi

kebutuhan dilihat dari kebutuhan

para orangtua dan masukan dari

Page 6: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

32

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kader untuk pemberian materi

program BKB Silih asih

K2

Iya ada kita melakukan

identifikasi kebutuhan orangtua

lewat buku komunikasi, disitu

orangtua menceritakan kegiatan

anak-anaknya dirumah, dan kita

rumuskan untuk menjadi materi

yang akan diberikan pada

orangtua agar sesuai dengan

kebutuhan orangtua.

3

Apakah anda ikut terlibat

dalam identifikasi kebutuhan

program BKB Silih asih?

P

Tidak, kita hanya memantau,

identifikasi dilakukan oleh para

kader

K1

iya dilakukan identifikasi

kebutuhan sebelum melaksanakan

program dan identifikasi tersebut

dilakukan oleh kader dengan cara

mengundang calon peserta semua

lalu kami melakukan wawancara,

setelah kader mengidentifikasi

barulah didiskusikan dengan

pengelola.

K2

Iya kerena yang melakukan

identifikasi adalah kader, caranya

mengumpulkan calon peserta lalu

dilakukan wawancara.

4

Apakah proses pelaksanaan

program BKB Silih Asih ini

dilaksanakan atas dasar

kebutuhan orangtua?

P Iya atas dasar kebutuhan orangtua

K1 Iya

K2 Iya

PP1 Iya atas dasar kebutuhan orangtua

PP2 Iya sesuai dengan kebutuhan yang

kami butuhkan

5 Apakah peserta BKB Silih

Asih dilibatkan dalam

P Tidak

K1 Tidak

Page 7: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

33

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perencanaan program BKB ? K2 Tidak

6 Apakah anda dilibatkan dalam

perencanaan program BKB?

PP1 Tidak dilibatkan

PP2 Tidak dilibatkan

7

Bagaimana anda merumuskan

tujuan program BKB Silih

Asih?

P

Perumusan tujuan ini kita lakukan

dengan mendiskusikan hasil

identifikasi dengan para kader

disesuaikan dengan tujuan dari

program BKB

K1

Mendiskusikan hasil identifikasi

yang didapat dengan pengelola

dan kader

K2

Kita merumuskan tujuan program

BKB pertama dilihat dari harsil

identifikasi kebutuhan setelah itu

dirumuskan dengan tujuan awal.

8

Apakah ibu mengetahui

tujuan diadakannya program

BKB Silih Asih ?

PP1

Iya saya mengetahui tujuan

diadakannya program BKB yaitu

untuk menyamakan pendidikan

dan pengasuhan yang diberikan di

sekolah dan dirumahdan untuk

memberikan pengetahuan kepada

para orangtua mengenai

pengasuhan perkembangan anak

dll.

PP2

Iya saya mengetahui, pertama

untuk memberitahukan kepada

para orangtua tentang pengajaran

dan pengasuhan yang diberikan

kader BKB Silih Asih dan untuk

pengetahuan orangtua tentang

mengasuh dan mendidik anak

dirumah.

9

Bagaimana pembagian waktu

pada proses pelaksanaan

program BKB Silih asih?

P

Pembagian waktu telah disusun

pada saat perencanaan program

workshop itu kita laksanakan pada

hari sabtu, untuk pemeriksaan

kesehatan dua minggu sekali

setiap hari senin, orangtua masuk

Page 8: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

34

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sentra 2 kali persemester.

K1

Workshop pada hari sabtu, 3 jam

dalam setiap pertemuan dari jam

8.00-10.00 WIB, orangtua masuk

sentra 2 kali persemester.

K2 Workshop 3 jam setiap pertemuan

dilaksanakan setiap hari sabtu.

1

0

Pada hari apa saja program

BKB Silih Asih

dilaksanakan?

PP1

Workshop 2-3 jam setiap

pertemuan sebulan sekali dijadwal

setiap hari sabtu, udah dijadwal

oleh Kader BKB Silih Asih.

PP2

Workshop dari jam 08.00 sampai

jam 11.00. WIB, pemeriksaan 2

minggu sekali harinya

disesuaikan.

1

1

Apa anda selalu hadir pada

pelaksanaan program BKB?

PP1

Iya saya selalu mengusahakan

hadir karena program tersebut

penting.

PP2 Iya saya selalu hadir walaupun

jadwal jualan.

1

2

Dimanakah tempat kegiatan

BKB ini berlangsung?

P

Di posyandu anggur Rw 05, tapi

untuk kegiatan di luar disesuaikan

dengan tema.

K1

Untuk pelaksanan program BKB

Silih Asih dilaksanakan bangunan

posyandu anggur RW 5.

K2

Menggunakan bangunan posyandu

RW 5 dan untuk kegiatan luar

disesuaikan dengan tema.

PP1 Di Posyandu Anggur

PP2 Di posyandu Anggur

Page 9: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

35

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

3

Apakah tempat tersebut sudah

layak dijadikan tempat

pelaksanaan program BKB?

PP1

Iya sudah layak karena pada

pelaksanaan kita menggunakan

kursi tempatnya juga lumayan

besar jadi tidak pengap.

PP2 Iya sudah layak menurut saya

1

4

Bagaimana pembiayaan pada

kegiatan program BKB Silih

Asih?

P

Pembiayaan diseduaikan dengan

yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan program BKB itu

sendiri.

K1 Pembiayaan dilihat dari kebutuhan

program BKB.

K2 Dilihat dari apa yang dibutuhkan

dari pelaksanaan program

1

5

Berasal darimana dana untuk

program BKB

K1 Biaya program BKB Silih Asih,

orangtua tidak dilibatkan.

K2

Dalam pembiayaan orangtua tidak

dilibatkan karena program BKB

itu termasuk pasilitas dari

Puskesmas.

1

6

Apakah ibu dilibatkan dalam

pembiayaan program BKB?

PP1 Tidak dilibatkan, program BKB

gratis

PP2 Tidak dilibatkan

3. Tehnik Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud untuk melengkapi data dari wawancara

dan observasi. Tehnik dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data

yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dalam penelitian

ini dari dokumentasi ini dimaksudkan untuk melenkapi data dari hasil

observasi dan wawancara. Pertimbangan peneliti menggunakan tehnik

dokumentasi karena dokumentasi merupakan sumber data yang stabil. Data

dari dokumentasi memeiliki tingkat kepercayaan yang tinggi akan

Page 10: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

36

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebenaran atau keabsahan data dan dokumentasi juga sebagai sumber data

yang kaya untuk memperjelas identitas subjek penelitian sehingga dapat

mempercepat proses penelitian.

Dalam penelitian ini dokumen diperoleh dari kantor KepalaDesa

Kertajaya berupa gambaran umum BKB Silih Asih, dan untuk mempertajam

validitas laporan akan ditambahkan foto-foto yang berkaitan dengan

pelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen peneliti adalah : angket, ceklis

(check-list), atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan .

(Arikunto, 1998:151)

Dengan demikian maka dapat dikatakan menurut pendapat Arikunto

“Penelitian di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrumen

atau alat, agar data yang diperoleh lebih baik”.

Keberhasilan atau bermutu tidaknya suatu penelitian ditentukan oleh data

yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dan pengujian

hipotesis dapat diperoleh melalui instrumen. Oleh karena itu, alat pengambilan

data harus dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris yang

sebagaiman adanya. Instrumen merupakan bagian yang paling penting karena

berfungsi sebagai alat atau sarana untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Sebelum melakukan proses pengambilan data penelitian, maka perlu

dibuatkan instrument penelitian untuk mengukur variabel upaya BKB dalam

meningkatkan kemampuan pengasuhan orang tua. Semua lnstrumen dirakit

berdasarkan pada kisi-kisi yang meliputi dimensi, dan indikator.

a) Penyusunan Kisi-kisi

Penyusunan kisi-kisi penelitian disusun secara systematis sesuai

dengan perumusan masalah yang telah ditetapkan, yang selanjutnya di

Page 11: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

37

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

klasifikasikan berdasarkan indicator untuk memudahkan dalam pembuatan

alat pengumpul data yang akan digunakan dan dari indicator ini dijabarkan

menjadi butir-butir pertanyaan atu pernyataan.

Untuk memudahkan penyusunan instrument maka dibuat dalam

bentuk matriks yang didalamnya berisi pertanyaan penelitian ,aspek

penelitian, indicator, sumber data dan alat pengumpul data.

Tabel 3.1.

Penyusunan Kisi-kisiPenelitian

Judul PertanyaanPenelitian AspekPenelitian Indikator Sumber

Data

Upaya kader

BKB Dalam

Meningkatkan

Kemampuan

Pengasuhan

Orangtua

1.Bagaiman perencanaan kegiatan

yang disusun oleh kader BKB

Silih Asih dalam

Meningkatkan pengasuhan

orangtua?

1.1Perencanaan

program BKB SilihAsih

1.1.1 Kebijakan

1.1.2Identifikasi

kebutuhan

1.1.3 Perumusan tujuan

1.1.4 Waktu dan tempat

Kader

2. Bagaimanastrategi yang

dilakukan oleh kader BKB

Silih Asih dalam

meningkatkan kemampuan

pengasuhan orang tua?

2.1 Strategi

pelaksanaan program

BKB SilihAsih

2.1.1 Kegiatanyang

dilaksanakan

2.1.2 Peserta

2.1.3 Tujuan

2.1.4Pemateri

2.1.5 Materi

2.1.6 Metode

2.1.7 Media

2.1.8 Evaluasi

Kader

3.Bagaimanastrategi yang

dilakukankader BKB dalam

menghadapi kendala-kendala

untuk meningkatkan

kemampuan pengasuhan

orang tua?

3.1 Strategi kendala

yang

dilakukankader

BKB SilihAsih

3.1.1 Materi

3.1.2 Metode

3.1.3 Media

3.1.4 Evaluasi

Kader

4. Bagaimana kemampuan

kemampuan yang dimiliki para orang

tuasetelahmentua seteah mengikuti kegiatan

yanglehkader yang dilakukan oleh kader BKB?

4.1

HasilkegiatanBKB

SilihAsihdalamme

ningkatkanpengas

uhan orangtua.

4.1.1 Pengetahuan

4.1.2 Sikap

pengasuhanorangtua

4.1.3

Komunikasipengasuhan

orangtua

- Kader

-Peserta

Page 12: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

38

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. PenyusunanPedomanWawancara

Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu menyusun

pedoman wawancara dimana didalamnya beisi daftar pertanyaan yang akan

diajukan pada subjek penelitian. Pedoman wawancara ini dimaksudkan

untuk memudahkan pelaksanaan wawancara yang didalamnya terdapat

aspek –aspek yang ditanyakan yaitu perencanaan program, strategi

program, strategi mengatasi masalah dan hasil pelaksanaan program.

c. Penyusunan Pedoman Observasi

Dalampenelitian ini sebelum dilakukan observasi, peneliti terlebih dahulu

menyusun pedoman observasi, yang didalamnya berisi aspek-aspek yang

akan diobservasi. Adapun aspek yang akan di observasi yaitu mengenai

hasil dari pelaksanaan program BKB Silih Asih. Hasil Observasi Terhadap

Hasil Program Parenting Dalam meningkatkan Pola asuh yang kratif bagi

orang tua

Observasi

ke

Aspek yang di

observasi Deskripsi

1

Sikap pola asuh

yang kratif

orang tua di

rumah

Padahasil observasi sekitar jam 11.00 PP1

baru datang menjemput anak kedua PP1

sekolah , PP1 langsung menyuruh anaknya

untuk mengganti baju, sesudah berganti

baju (ss) makan,(ss) makan di suapi oleh

PP1 setelah itu tidak lama anak pertama PP1

NN dating dari pulang sekolah PP1

mengarahkan NN untuk memberikan salam

kepada peneliti ,PP1 menyuruh untuk

berganti baju terlebih dahulu sebelum NN

bermain

Komunikasi

pola asuh yang

kreatif

Pp1 mendengarkan ketika anaknya NN

bercerita, PP1 memperhatikan NN pada saat

bercerita ,sesekali menanggapi cerita sang

anak dengan memberikan pertanyaan dari

PP1. Sehingga komunikasi PP1 dengan

anak menjadi dua arah PP1 tidak hanya

Page 13: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

39

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi pendengar saja

Menciptakan

suasana pola

asuh kreatif

Tidak ada tempat bermain khusus di rumah

PP1 ,terlihat anak PP1 bermain NN di ruang

mana saja NN meminta izin kepada PP1

untuk bermain dengan temannya di luar

rumah, PP1 mengizinkan NN untuk bermain

SS bermain di ruang keluarga bermain

barby sendiri, PP1 sedang di kamar

memberikan nasi kepada anak ketiganya.

2

Sikap pola asuh

yang kratif

orang tua di

rumah

PP1 sedang memasak di dapur SS tiba-tiba

datang menemui PP1 , SS membantu PP1

mengaduk-ngaduk telur , anak pertama PP1

yang bermain mobil-mobilan bersama

teman-temannya di ruang tv (ruang

keluarga)PP1 tidak menemaninya karena

PP1 sedang masak denga nanak yang kedua

.ketika memasuki pukul 16:00 PP1

menyuruh anak-anaknya untuk mandi anak

pertama PP1 masih terlihat asyik bermain

mobil tamiya bersama teman-temannya

,PP1 mendekati sang anak dan berkata

kepada anaknya dan teman-temannya ayo

semuannya pada mandi dulu , namun anak

PP1 berusaha menolak dan mengundur

waktu untuk mandi dan PP1 memberikan

pilihan kepada anak agar anak mau mandi ,

dengan memberikan pilihan kepada anaknya

mau mandi dulu setelah itu boleh main lagi

nantinya .sang anak pun memilih untuk

mandi setelah itu ia dapat main lagi

Komunikasi

pola asuh yang

kreatif

PP1 ketika berbicara dengan anakannya

selalu memperhatikan wajah sang anak dan

mendengarkan anak dengan seksama ,PP1

selalu memberikan kesempatan kepada

anak-anaknya untuk berbicara apa yang

ingin ia bicarakan PP1 menjadi pendengar

yang baik

Page 14: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

40

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menciptakan

pola asuh yang

kratif

Anak pertama dan kedua PP1 sedang

bermain bersama di ruang keluarga

sedangkan PP1 belum datang dari took ,

tidak lama PP1 datanganak-anaknya pun

langsung berlari dan memberikan salam

kepada PP1

Observasiterhadaphasil program parenting dalammeningklatakanpolaasuh yang

kreatifbagi orang tua

Observ

asike

Aspek yang di

beriobservasi

Deskripsi

1 Sikap pola asuh

yang kreatif

oranng tua di

rumah

Berdasarkan hasil observasi pada keluarga PP2

pada waktu yang akan datang setelah pulang

sekolah PP2 langsung mengajarkan anaknya

untuk mengganti bajunya setelah ganti baju sang

anak baru di perbolehkan bermain.

Pp2 memberikan contoh langsung dalam

menanamkan nilai yang positif untuk sang anak,

seperti PP2 selalu membiasakan anak-ananya

untuk membereskan mainan seteleah selesai

bermain agar dalam diri anak tertanam sifat

yang bertanggungjawab .

Komunikasi pola

asuh yang kreatif

Peneliti bersama PP2 menunggu YY pulang dari

kober Bunda ganesa selama di jalan PP1

mendengarkan Yy menceeritakan kegiatan yang

sudah dia lakukan, PP2 mendengarkan dengan

baik dan memberikan respon yang positif

kepada anak dengan memberikan pujian ketika

anak menceritakan dia melakukan hal yang baik.

Menciptakan

suasana pola asuh

yang kratif

PP2 mnyediakan tempat khusus bermain untuk

anak-anaknya PP2 menyediakan beraneka

ragam mainan untuk anak ada matras puzzle

,ada ring bola basket mobil-mobilan boneka dll ,

PP2 membebaskan anak-anaknya untuk bermain

di dalama rumah.anak pertama PP2 mengajak

Page 15: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

41

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PP2 dan adiknya untuk bermain peran sekolah

YY berperan menjadi guru PP2 dan XX menjadi

muridnya

2 Sikap pola asuh

yang kreatif orang

tua di ruamh

Anak pertama PP2 memlihatkan hasil gambar ke

orang tuannya , PP2 awalnya tampak bingung

melihat hasil gambar anaknnya , PP2

mennyakan kepada anak ketika sedang

menjelaskan PP2 mengerti dan memberikan

pujian “ anak mamah pinter bisa gambar planet

bagus sekali” sambil mencium keniung sang

anak

Komunikasipolaa

suh yang kreatif

PP2 selalu mendengarkan anaknya bercerita, dan

merespon ketikaanknnya bercerita dan suka

membuat humor yang kreatif .

Menciptakan

suasana pola asuh

yang kreatif

Berdaasarkan hasil observasi PP2 menemni

anaknnya bermain dan mengajakannya untuk

membuat mainan dari origami terlihat anak

begitu semangat ketika sedang membuat mainan

dari origami .ketika pukul 13.30 PP2

mengajakan aknnya untuk tidur siang namun

anak-anak PP2 masih ingin bermain dan mereka

mengambil puzzle dan memasangnya ,akhirnya

PP2 mengajak anaknya untuk memasang puzzle

sambil tiduran agar sianak menjadi ngantuk dan

mau diajak untuk tidur siang . cara itu pun

berhasil membuat anak menjadi ngantuk.

G. Tehnik Analisis Data

Proses analisis data bukan hanya merupakan tindak lanjut logis dari

pengumpulan data tetapi juga merupakan proses yang tidak terpisahkan

dengan pengumpulan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu informasi kunci hasil dari wawancara ,

dari pengamatan dilapangan atau observasi dan hasil studi dokumentasi

(Moleong, 2002:29).

Page 16: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

42

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data

kualitatif model interaktif yang merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan

terus menerus. Menurut Miles (1992: 16-20) analisis model interaktif yang

terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secar bersamaan yaitu sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Proses Analisis Data

1. Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dengan data ini yaitu

mengenai upaya BKB dalam meningkatkan Kemampuan pengasuhan orang

tua. Data tersebut diambil dari para kader dan orang tua. Pengumpulan

data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi

dilakukan pada saat proses wawancara.

2. Langkah kedua adalah reduksi data, pada tahap ini peneliti memusatkan

perhatian pada catatan lapangan yang terkumpul selanjutnya data yang

terpilih disederhakan dengan mengklasifikasikan data atas dasar tema-tema,

memadukan data yang tersebar, menelusuri tema untuk merekomendasikan

data tambahankemudian peneliti melakukan abstraksi pasal tersebut

menjadi uraian singkat atau ringkasan.

3. Langkah ketiga adalah penyajian data, pada tahap ini peneliti melakukan

penyajian informasi dari para kader dan orang tua melalui bentuk teks

Penyajian Data Pengumpulan Data

Reduksi Data Simpulan / Verifikasi

Page 17: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

43

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

naratif agar diperoleh penyajian data yang lengkap dari hasil pengumpulan

data yang dilakukan. Dalam hal ini peneliti membuat teks naratih mengenai

informasi yang diberikan kepada para kader dan orang tua.

4. Langkah ke empat adalah tahapan kesimpulan, pada taap ini peneliti

melakukan uji kebenaran setiap makna yang muncul dari data yang

diperoleh dari informasi. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan pada

pemahaman terhadap data yang disajikan dan dibuat dalam pernyataan

singkat dan mudah dipahami dengan menguji pada pokok permasalahan

yang diteliti.

Dalam penelitian ini empat tahapan tersebut berlangsung secara

simultan, oleh karena itu tehnik bongkar pasang hasil penelitian ini terpaksa

dilakukan jika ditemukan fakta atau pemahaman baru yang lebih akurat. Data

yang dipandang tidak memiliki relevansi dengan maksud penelitian akan

dikesampingkankan.

H. DefinisiOperasional

1. Upaya

Upaya adalah usaha atau ikhtiar yang dilakukan oleh setiap orang,

pada penelitian ini dilakukan oleh kader BKB Silih Asih dalam

mengarahkan segala kemampuan yang dimilikinya dan menggali potensi

yang ada .Aspek yang terdapat didalamnya adalah :

1) meningkatkan pengetahuan orangtua tentang pola asuh,

2) Meningkatkan pemahaman orangtua mengenai polaasuh yang tepat,

3) Meningkatkan pemahaman orang tua tentang manfaat polaasuh.

2. Polaasuh

Pola asuh adalah cara merawat, mendidik dan mengasuh anak yang

sistemik dengan membuat kombinasi-kombinasi baru dalam pengasuhan

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dialami sehingga tercipta

teknik-teknik kreatip dalam pengasuhan. Pengasuhan merupakan perlakuan

orang tua dalam interaksi dan mendidik yang di lakukan orang tua untuk

Page 18: B A B III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Penelitianrepository.upi.edu/3138/6/S_PLS_1003217_CHAPTER3.pdfAsih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana

44

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukan kekuasaan dan cara orang tua memperhatikan keinginan anak.

Kekuasaan atau cara yang digunakan orang tua cenderung mengarah pada

pengasuhan anak yang diterapkan.

3. BinaKeluargaBalita( BKB )

Bina Keluarga Balita adalah suatu program yang memiliki tujuan

yang mulia yaitu meningkatkan peran orangtua (ayah dan ibu) serta anggota

keluarga lainnya dalam pembinaan tumbuh kembang anak balita sesuai

dengan usia dan tahap perkembangan yang harus dimiliki baik dalam aspek

fisik, kecerdasan, emosional, maupun sosial agar dapat tumbuh dan

berkembang menjadi anak yang maju mandiri dan berkualitas (Sumber:

Buku BKB-BKKBN; hal.1).