az zahrawi
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Az Zahrawi
1/1
Apakah anda, sahabat atau keluarga pernah melakukan pengobatan melalui operasi? Jika
iya, pantaslah anda berterimakasih kepada Az-Zahrawi. Dokter muslim asal Spanyol inilah
peletak dasar ilmu bedah.
Dialah Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi. Pakar ilmu kedokteran muslim yang hidup diabadd pertengahan inilah yang meletakkan dasar ilmu bedah. Namanya pun terkenal di kalangan
ilmuwan Barat dengan sebutan Abulcasis.
Dia lahir di Madinah Zahra di sekitar Kordoba, Andalusia (Spanyol) pada 936-1013M. Di
kalangan bangsa Moor Andalusia, dia dikenal dengan nama Az-Zahrawi. Kisah masa kecilnya tak banyak
terungkap. Sebab, tanah kelahirJannya az-Zahrawi dijarah dan dihancurkan. Sosok dan kiprah az-Zahrawi
baru terungkap ke permukaan, setelah ilmuwan Andalusia Abu Muhammad bin Hazm (993M-1064M)
menempatkannya sebagai salah seorang dokter bedah terkemuka di Spanyol. Sejarah hidup alias
biografinya baru muncul daJlam al-Humaidyis Jadhwat al Muqtasib yang baru rampung setelah enam
dasawarsa kematiannya.
Az-Zahrawi mendedikasikan separuh abad masa hidupnya untuk praktik dan mengajarkan ilmu
kedokteran. Sebagai seorang dokter termasyhur, az-Zahrawi pun diangkat menjadi dokter istana padaera kekhalifahan Al-Hikam II di Andalusia. Berbeda dengan ilmuwan muslim kebanyakan, az-Zahrawi tak
terlalu banyak melakukan perjalanan. Ia lebih banyak mendedikasikan hidupnya untuk merawat korban
kecelakaan serta korban perang.
WARISAN HARTA KARUN
Karya monumentalnya adalah al-Tasrif yang berisi berbagai topic mengenai kedokteran dalam
30 jilid. Buku ini diterjemahkan ke bahasa latin oleh Gerardo dari Cremonia pada abad Eropa
Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa.
Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, az-Zahrawi secara rinci dan lugas
mengupas tentang ilmu bedah, orthopedic, opthalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara
umum. Ia juga mengupas tentang kosmetika.
Az-Zahrawi juga menemukan puluhan alat bedah modern. Dalam kitab a-Tasif, bapak
ilmubedah itu memperkenallkan lebih dari 200 alat bedah. Di antaranya ternyata banyak peralatan
yang tak pernah digunakan ahli bedah sebelumnya.
Menurut catatan, selama karirnya az-Zahrawi telah menemukan 26 peralatan bedah. Salah satu
alat yang ditemukan dan digunakan az-Zahrawi adalah catgut. Alat yang digunakan untuk menjahit
bagian dalam itu hingga kini masih digunakan ilmu bedah modern.
Az-Zahrawi juga memperkenalkan penggunaan ligature (benang pengikat luka) untuk
mengontrol pendarahan arteri. Ada juga jarum bedah, pisau bedah (scalpel), sendok bedah (surgical
spoon), pengait bedah (surgical hook), dan lain sebagainya. Tak Cuma itu, az-zahrawi juga menemukan
peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing
dari tenggorokan serta alat untuk memeriksa telinga.
Nah, kontribusi az-Zahrawi bagi dunia kedokteran khususnnya bedah hingga kini tetap dikenangdunia. Luar biasa, bukan?