ayo lawan

26
kumbo adiguno telaah kritis dalam perspektif okulatif hibrid longitudinal post kolonial & non kolesterol

Upload: folk-mataramaninstitute

Post on 07-Apr-2016

227 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

kumbo adiguno

telaah kritis dalam perspektifokulatif hibrid longitudinalpost kolonial & non kolesterol

Kumpulan catatan Kumbo Adiguno pada

grup Facebook FOLK MATARAMAN INSTITUTE

menuju konser musik AYO LAWAN bersama

Sri Krishna dan Mataraman Swa Orchestra

pada 16 Maret 2014, di Gedung Pertujukan

Societet Militer - Taman Budaya Yogyakarta

Situ ngajaki nglawan yg gimana to bung?Sayane ndak pengalaman jadi hero je..

Tapi nek sekiranya berakibat hore, sayane oke.

Njuk yang dibilang menang atau kalah menurut situ yg kepiye to?

Nek situne cumak kopi paste jarene wong liyo njuk ngajak sayane

nglawan, situne dewe njuk dimana?

Bung asline sayane pingin banget sepihak mbek situne. Pingin punya

kesempatan ngobrol kepenak biar pengetahuan sayane pepak, biar kitane

kompak. Pokokmen sayane butuh dukungan situne, biar Ayo Lawan

mangkin jelas arahe.

Ajakan ‘Ayo lawan’ situne tanpa orek-orek catetan yang memadai, mbikin

sayane grogi setengah mati je bung. Ini asli bung, ndak kidding.. Seolah

sayane berposisi eksekutor yang sigap gembira membantai tiap musuh

yang situ sodorke.

1

Maap, muga2 ini temporary. Saat ini

jiwa raga sayane masihlah lungkrah

setelah kemarin menggigil njuk

muntah2, kejang2 ndak keruan saat

mbaca resensi dan nonton film Jagal

atawa ‘The Act of Killing’ - documen-

ter kekejaman bangsa kita di seputar

tahun 1965. Konon film ini masuk

nominasi dalam ajang kompetisi film

dunia.

Tertayangnya ‘Jagal’ di panggung

dunia itu tentu meruntuhkan moril

bangsa kita yang mengalaminya serta

trauma masal bagi para korban dan

kluarganya.

Perihnya luka serius atas kebodohan

fatal masa lalu itu, tiba-tiba mbikin

sayane tersudut sebagai warga bangsa

bertabiat binatang. Dan kehilangan

martabat untuk pantas bergaul sejajar

dengan bangsa beradab.

Meskipun sekarang kita makin paham

bahwa rangkaian peristiwa itu terpicu

oleh meruncingnya konflik internal

para elite kita yang ditunggangi

kepentingan ‘super power’ dengan

agenda tunggalnya dimana-mana.

2

posteraksi.org/poster-the-act-of-killing/

Tetapi celakanya, cheos serupa dengan modifikasi

modus, konteks dan skalanya, meletus lagi pada 15

Januari 1974 di Jakarta [malari]. 24 tahun kemudian

ibukota kembali dicekam oleh gelombang massa

yang bergolak makin distruktif dalam demo,

penculikan, penjarahan, perkosaan, bakar2an dan

seterusnya yang memuncak pada Mei 1998. Seolah

tuah kutukan keris Empu Gandring masih terus

membayangi tiap pergantian kekuasaan di tanah

ini.

Disamping bencana alam, bangsa ini memang telah

banyak menyimpan trauma atas berbagai bencana

kemanusiaan. Baik yang berasal dari kekerasan

politik, konflik antar etnik maupun fasisme atas

nama agama. Dari daratan Aceh sampai Papua, dari tanah Ambon sampai

Madura.

Pun begitu, ojo kuatir bung.. sayane juga sepakat kalo kasultanan dan

kasunanan di Jawa serta seluruh budaya Nusantara berikut pernak-pernik

tradisinya itu, tetaplah wujud pencapaian dialektika leluhur kita dalam

menanggapi zamanya. Seterusnya dijaga dan dihormati sebagai kekayaan

budaya bangsa.

3

Konon, yang namanya TMII itu *mustinya Taman Mini Nusantara Indah*,

dihasratkan sebagai monument hidup kebhinekaan budaya kita sekaligus

etalasenya di ibukota. Sedang tata kelola dan pengembangannya tersebar

di saentero negri ini, dengan kendali Dinas Kebudayan setempat.

Sayane juga sepakat, ‘Bangsa yang besar menghargai pahlawan dan

senimannya’. Sayane juga bangga pada moyang kita yg enggak mentah2

nguntal ‘jarene liyan’ njuk menistakan miliknya sendiri.

Sebagaimana Sunan Kalijogo salah satune, yang membumikan ajaranya

dengan menempuh kompromi budaya dalam syiarnya. Mensenyawakan

muatannya dalam lakon2 wayang kulit yang digemari jamaahnya. Glenak-

glenik ciyamik Ki Dalang mbek Kanjeng Sunan Kalijogo itu, rumongso sa

pantas menjadi inspirasi para stake holder kebudayaan dalam nyikapi era

global ini secara cerdas dan asoy

Bungkusan Paseduluran - Glenak glenik ciyamik seni rupa ruang publik Yogyakarta http://regional.kompasiana.com/2011/01/08/spirit-nasi-bungkus-spirit-keistimewaan-jogja-331481.html

4

Kalo moyange kita ndak cerdas dan serta dalam

‘berglenikan’, isa jadi kasultanan di seluruh Nusantara kita hari ini persis

kerajaan2 ndik Persia dulu itu bung.. alias foto copyan, zonder sekatenan,

grebegan, labuhan dll [Jogja]. Nek kebablasen, bisa2 njuk enggak

mengakui Borobudur itu bikinan moyange dewe, padahal wong sak jagat

mengagumi je.. dagelan to bung?

Yang keblinger macam gitu, dalam budaya dulur2 kita ndik Minang -

Sumatra Barat, akan dibuang kembali ke asalnya.. bebatuan. Malin

Kundang yang durhaka itu seumpama kacang lupa pada kulitnya, lupa

bumi asal usule. Mirip mahluk jadi2an dalam sinkretisme Jawa yang ndak

ngambah bumi aliyas setan - gendruwo gentayangan dari dunia lain.

Species langitan dari angkasa antah berantah itu, ndik wilayah universal

termasuk rombongane UFO, alien julukane.

Naah, situne masih sepakat mbek sayane to bung? Bahwa bangsa kita

adalah bangsa manusia bumi. Bahwa simbah buyute kita2 bukan cuilan

batu gunung, batu akik atawa batu meteor. Bahwa keluarga kita2 bukan

trah gendruwo atawa kloningan alien.. Deal to bung?

Glenikan ciyamik pantas diperjuangkan bung.. 29/1/2014

trampil berkepribadian

sor mejo ono ulane

ngomong opo anane

situne yes, sinine oke

deal!!

5

Kendaraan daripada nenek moyang

Moyange kita bangsa bahari di

wilayah perlintasan kepulauan

Nusantara ini, nasibe kok seperti

menempati istana lawang sewu

(berpintu seribu).

Terbuka berdinding samudra jalur

sliwar sliwernya berbagai bangsa,

etnis dan budayanya. Akibate

moyang kita para pelaut dengan

kapal besarnya itu lebih terbiasa

menemui keragaman

6

Pengalaman srawung global itulah yang menumbuhkan ketrampilan dan

kearifan mengelola perbedaan. Resiko dari ajur-ajer multicolor itulah

yang melengkapi pondasi jati dirinya njuk bernasib sumeh, pinter dan

gaul. Moyange kita ternyata pelaut 'andap asoy' secara kodrati. Nek

melawan kodrat jarene bakal kuwalat.. piye jal?

‘Mbah Gaul' leluhur kita dengan kodrat geografis archipelnya itu diberkahi

nasib berbudaya terbuka cenderung egaliter, pluralis, saling menghormati

dan menerima secara apa adanya. Ora pilih2 konco/bolo, prasojo, ora

neko-neko masio soro. Ora minderan ora gengsian.. Elek Yoben..

Kodrat pembawaannya yang ramah didukung oleh kelimpahan kekayaan

alam tropisnya itu mbikin blioune menjadi mudah diterima, mudah

dipercaya dan lebih dihargai sesamanya. Lebih kajen, terhormat atawa

'ellegance' istilahe.

Brajat daripada ELEK JO BEN

7

Pribadi bangsa yg begitu itu rumongso sa telah jadi jatidiri moyang kita,

jauh sebelum akhirnya diformulasikan menjadi standart internasional

sikap politik semua negara demi terciptanya kerukunan dunia dan

perdamaian abadi.

Penerimaan dan penghormatan bangsa2 terhadap bangsa 'elek yoben'

itu, secara fanatik sa yakini sebagai kemenangan kodrati moyang kita.

Sehingga bliou2ne punya sekutu dimana-mana, ndak pernah menjadi

ancaman atau musuh siapa saja, dimana saja. Kemerdekaan dan kejayaan

pun bersama mereka. 'Jalesveva Jaya Mahe' itulah maknanya.

Elek Yoben kudu dipertahankan..31/1/2014

8

Mural karya Subandi Giyanto - Tiang Fly Over Jl. Mataram Yogyakartahttp://hooliganart.blogspot.com/2013/11/seni-mural-jogja-wujud-kebersamaan-dan.html http://www.nyananews.com/2013/03/23/samuel-indratma-si-pembuat-keindahan-dinding-kota-budaya/

Kalimat itu mungkin dianggep melecehkan martabat birokratnya yang

beragama 'belanja' dan meyakini 'Tamu & pembeli adalah raja'.

Kemuliaan macam inilah rupanya yang hendak dikembangkan di

masyarakat. Mangkanya akan dibangun banyak rumah ibadah berupa

hotel & mall di Jogja ini, agar setiap saat masyarakat leluasa melakukan

ritualnya menjadi 'raja'.. Maap, situ agamane apa to?

9

Situne masih ingat ndak, ayat lawas yang

berbunyi ‘Teliti Sebelum Membeli’.

Ajaran suci dari kitab ‘Mana Suka Siaran

Niaga’ terbitan TVRI itu memang pernah

menjadi satu-satunya sumber dakwah

yang ditaati bersama. Tapi saat ini telah

dianggap kuno atau ortodok. Penganut

ajaran yang lebih moderat telah

menyusun kitab perjanjian barunya

dengan judul ‘Aku Berbelanja Maka Aku

Ada’. Pemeluk fanatiknya melakukan

jalan2 ke mall sebagai ritual eksistensial

mereka, menjadi simbol religiusitas

jamaahnya.

Banyak dari mereka telah mengenyam

‘surga’ nya, menjelajah rumah2 ibadah

belanja ter suci di seluruh dunia.

http://nobodycorp.org/2013/12/23/poster-poster-tersukai-2013/

#jp-carousel-1333

10

Yang ini sepertinya penganut maniak aliran garis keras agama belanja.http://news.liputan6.com/read/811770/showroom-mobil-mewah-di-gedung-kpk

Situ ndak usah heran, ‘belanja’ juga telah menjadi keimanan negara.

Mangkanya produk dalam negri menjadi seperti anak tiri. Sandang dan

pangan impor, pendidikan impor, hiburan impor, penyakit impor, obat2an

impor, dokter dan rumah sakit impor, apa lagi ya… gadgetnya situ impor

kan? Arlojine situ, sepatu.. cawetnya situ.. Semua produk yang impor2 itu

memang diupayakan demi terjaganya 'rasa kaya' segenap warga bangsa

sebagaimana lagu2 pujian kepada tanah airnya.

impor mbah, he he..

sori lho..

Bagian dari diprakarsai oleh Kerupuk (Komunitas Ruang Publik Kota) Yogyakarta.http://kuss-indarto.blogspot.com/2006/12/dpr-yang-d-rp.html

proyek seni "Di Sini Akan Dibangun Mall" yang

11

mrengesmu kok melimpah,

mbelinya ndik mana?

BUMN satu persatu akan dikerjasamakan, go public gitulah. Kesertaan

pengelolaan dan kepemilikan asing, diyakini akan menjamin kualitas

outputnya. Setidaknya merek produk2nya dirubah berbau asinglah biar

krasa impor. Tenaga2 produktip dan babu2 yang belum fasih beribadah,

sebanyak-banyaknya di upgrade, ditransfer biar jadi mualaf, diexpor.. kalo

boleh sih ditukar dengan aparat, pejabat, mentri dan presiden berstempel

impor.. semacam outsourcing gitulah..

Maap, kok jadi monolog sendiri.. Asline, situ agamane apa to? Dari tadi

kok cumak cengar-cengir cekikikan.. Meskipun kumel dan tidak wangi,

tapi wajah dan senyume situ mewah lho.. sumpah, kualitas imporlah..

Ehmm, sebentar.. Situne ini pura2 miskin apa miskin beneran sih? Ndak

usah malu, negarane dah bangkrut kok rakyate pake pura2 miskin..

dagelan.

12

Hajigurik!.. mukake saya dicopet..

Situ putihan ya?

‘Diam Paham Luka Merasa’situ ndak paham kok ikutan pantomim..

Situ abangan ya?

Mbok ndak cumak ngguya-ngguyu gitu, mbok jujur wae.. Situne abangan ya?..

memahami ilmunya tapi ndak mengamalkan syari'atnya, aliyas mana suka,

gitu kan? Kalem ja, yang begitu itu lebih banyak kok. Semua juga dah paham

kalo yang impor2 itu banyak diantaranya bikinan lokal.

Tak kasi tau ya, kaum abangan ndik Jogja ini dah lama gabung mbek kaum

putihan ber aliran 'Diam Paham Luka Merasa'. Kemudian mbikin barisan

abang putih yang berjudul 'Pasukan Berani Malu' dibawah asuhan Kyai

Elekyoben. Pembawaan mereka lucu2, biasanya memang cekakaan, mirip2

situne.. santé, senyam -senyum, cuwek.. cekikikan.

‘Mandiri itu ndak pake ngrepoti, bikin sendiri jual sendiri.

Abang Putih harga mati, cari makan ndak pake mencuri.’

Viva VIRANEGARI NUSANTARA8/2/2014

13

MURAHSENYUMMURAHREJEKINE

‘Slow wae bung, daripada gatotkoco linglung kentekan pulsa.. rasido

bayaran, kabeh kapiran.. hehehe..’

Begitu kalimat temen sa, seorang makelar nginterupsi aksi telemarketing

sejawatnya. Maksute ternyata, daripada GAgal TOTal KOkehan COcot,

pulsa abis, ndak jadi transaksi, semua terlantar. ‘Slow wae’ yang dimaksut

bukannya pasif tapi efektif, juga bukan diam tapi efisien.

Weh, ciyamik juga itu si bung makelar punya kata2. Ibarat sopir rem2anya

aluus.. warningnya ndagel, komikel, enggak verbal. Njuk kebayang Raden

Gatotkaca mangsuk angin, kukur2 ndas, kumise mlorot kebawah.. he7x.

juragan pulsa ini ndak isa sms,

keypad hpne ndak ada hurufe..

waa mbake ngapusi lagi..

orange dasini og, situ

jangan gitu dong ah..

1514

MAKELAR DEMOKRASI

‘..nomor yg anda hubungi sedang diperjuangkan,

cobalah beberapa hari lagi..’

Talk Show di TV berlangsung seru.

Mbah Sopokae masih termangu.

Duduknya gelisah wajahnya resah,

makin ndak betah.

‘Pejabat kok boros!! ..

‘Maksute pripun to mbah?’

‘Wong terhormat itu kudu

berhemat, selain cerdas dan punya

bakat..

Wajib mendengar banyak tapi ndak

boleh obral pendapat.. Persoalan

yang ndak manfaat, ndak perlu

terlibat. Hindari salah paham, salah

omong, kebanyakan omong kosong,

berselisih atawa berdebat perihal

sepele yang ndak bermartabat..’

‘Marai kumat, gitu ya mbah hehehe.

Kalem mbah, semua pejabat biar

belajar tanggung jawab. Sekarang

ini jaman reformasi, jaman

demokrasi, keterbukaan, kudu

transparan mbah, ndak punya

pendapat kok minta pendapatan..’

‘Weh, ya memang disitu itu bedanya

orang terhormat dengan pejabat.

15

16

Tak kasih tau kamu ya.. Pejabat2 itu cerewet sedikit saja langsung

ketahuan pekoknya.. Orang terhormat itu bertanggung jawab dengan

berbuat, ndak waton berpendapat.. ndak berbuat kok minta

pendapatan..’

‘Kalian ini mau jadi bangsa berbuat apa sekedar pinter berdebat? Kalo

debatmu menang, perutmu langsung kenyang.. gitu po? Apa gunanya

menang, kalo tanah sawahmu diambil orang... Bangsa agraris kok

impor buah-buahan. Bangsa bahari kapalnya dirampok bajak laut

Somalia kok malah kasih uang tebusan.. Jiaaan trembelane tenan.

Demokrasi?.. Demokrasi gundulmu kui.. Atas nama demokrasi njuk

berantem sendiri dirumah, sementara tanah airmu ludes dijarah..

Demokrasi kok mbikin lemah, macam devide at impera senjatanya

kaum penjajah.. Huuu, payaaah..’ [simbah terlanjur kumat]

Ayo lawan demokrasi dagelan13/2/2014

Ibu walikota ini berbuat terhormat dipandu amanat...

BALON - Bakal O’on

Disini ngepot disana nyokot,

dimana-mana membikin repot

Disini nyatut disana kentut,

dimana-mana membikin ribut

Disini bauk disana busuk,

dimana-mana dusta dirabuk

Disini ngibul disana cabul,

dimana-mana bertumbuh bisul

20/1/2014

dapilsumpeg

17

ORASI JAZZ

Kata berjejal lidah berputar

Kalimat panjang menjalar-jalar

Iramanya acak tak jelas benar

Otaku terpelintir nalarku ambyar

Kata kata menjadi tuna makna

Kudengar saja bunyi mulutnya

Mungkin saatnya berseni suara

Dalam diam kunikmati lagunya

20/1/2014

18

19

Setop setoop..Situ sinten?

Halloo mas Gatot..saya Bejo

DEMOKRASI BEJO

Gairah zaman baru hidup bernegara

Mejanjikan kedaulatan tiap manusia

Memerangi tiran semua bangsa

Peluru & mesiu mengiring khotbahnya

Hanya 5 menit syahadatnya di bilik suara

Mengamini janji menuju sorga bersama

Yang berharta boleh menjadi imamnya

Yang berkuasa boleh menjadi gembalanya

Kalo berlimpah harta & sangat berkuasa?

Itu bejo namanya, sang pemenang zaman

Kenapa Bejo menang sepanjang zaman?

Bejo & Tuhan kerja bergantian, boleh kan?

24/1/2014

20

DAPIL SUMPEG

Wajah2 cantik, wajah2 gagah, wajah2 pinter, wajah2 amanah

Wajah2 bersulih taat beribadah, seolah keadaan segera berubah

Saatnya ngibul dipertandingkan, saatnya dusta dirayakan

Saatnya berfoya uang amplopan, seolah Robinhood berbagi jarahan

Para penjahat berburu jimat, berlomba menjadi orang berpangkat

Dukun politik berakrobat, obral restu calon bupati dan pejabat

Pencuri berjanji penjahat bersepakat, mengatur negri ini dengan taat

Negriku ditinggalkan orang terhormat, penyambung lidah rakyat sejati telah lama wafat

6/2/2014

situne mbok nyaleg bung..

biar kita enggak golput lagi

21

TEKA TEKI SILANG 2014

INDONESIA SIAPA YANG PUNYA

30

1 2 3 4 5 6

9

8

12

10

16 17 18

14 15

20

21

23

26

24 25

28

30 31

27

7

22

13

29

?

ABU JELANG PEMILU

Abu-abu dimana-mana, semesta mewarna dengan caranya

Abu-abu wajah negriku, ragu tak tentu masa depannya

Babak baru hidup bersama, gunung Kelud mendesak bersegera

90% muka lama 10% muka gila timbun saja, Nusantara ini kita yang punya

Viva Viranegari Nusantara15/2/2014

22

FOLK MATARAMAN merupakan ruang hedonis progresif, inisiatif dan foya-foya. Kami juga mengajak untuk saling reriyungan, ropyan-ropyan yang mengandung unsur gayeng dan ballada.

Ruang ini juga dapat menyembuhkan penyakit hypertensi dan gangguan pencernaan akut.

Maka dari itu mulailah mendengarkan musik Folk khas Mataraman.

Yes to...bung...? yang penting Minthilihir....

FOLK MATARAMAN INSTITUTE Lahir jam 2:35 AM, hari Rabu 23 April 2011.

Sri Krishnasamsoyo suwe tulisane samsoyo gempi.... situne didol nggak to kang

Kumbo Adiguno???... nek didol tak nempil.... qiqiqiqi

Bambang Herras ini tulisan organik nyang bakal membakar urat nadi situ2ne buwat

mengepalkan tangan...bar mengepalkan tangan njuk dilemeske sik..nyaut kopi....kepalkan lagi...AYO LAWAAAN

Kawier GeHa Dahsyaat dan memburai secara mletholongitudinal yg mengandung unsur

beragam. Syahduu..

Zahroh Al-khusna Ayo lawaaann... Sak kemengnyaaa... He he

YuswantoroAdi Bin AhmadYusron saudaraku Kumbo Adiguno, sudah saatnya tulisanmu macam ini di- atau

menerbitkan diri di medium yang lebih luas. Artinya jangan 'beredar' cuma di facebook belaka. Sungguh kawan tulisanmu sudah sangat layak muat di

koran atau majalah serius lainnya...lha mbok sumpah

Putu SutawijayaManteps Mas bro, ternyata tulisannya ngluwihi orang-orang yang berprofesi

sebagai penulis. Gaya Mas Kumbo: melukis dengan kata-kata

OngApik tenan tulisanne, bung Kumbo. Marai agawe ngguyu karo manthuk-

manthuk. Njur kelingan mbahku nek pas nesu-nesu sok muni, "Eiiidan mangan gamping, tenan..."

Nasirunwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkw....

Patah Ansori Oceh2an yang sungguh menyenangkan dan mupangati, beruntung sa punya

teman situ bung Kumbo..

Budi UbruxWeh.. Nganu..