awal januari 2010

16
identitas Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat CMYK NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010 jendela Alih-alih membuat daerah resapan air sebagai kampus percontohan, pembuatan waduk oleh Unhas malah meresahkan warga yang tinggal di sekitar lokasi. Pembangunan Waduk Resahkan Warga proyek ini mengatakan, pembangunan saluran air dan waduk sudah diperhitung- kan dengan matang. Unhas memiliki permasalahan kekurangan air setiap musim kemarau. Apalagi, saat ini Asrama Mahasiswa (Ramsis) belum difungsikan. Karena tidak adanya persediaan air bersih. “Jika menggunakan jasa Perusahaan Distrik Air Minum (PDAM), perhitungan- nya adalah air sebanyak 1200 m 3 akan habis dalam waktu 2-3 jam perhari,” tutur Lawa- lenna. Sementara itu, Warga Jalan Sejati masih mempertanyakan kejelasan waduk ini. Menurut mereka, pembangunan waduk yang dimulai pada Agustus 2009 lalu itu tak pernah dibicarakan sebelumnya dengan warga. H Ali Mantong (53), salah seorang warga Jalan Sejati mengatakan tidak pernah ada koordinasi dari pihak pengelola proyek. “Mereka cuma menunjukkan gambar mengenai saluran air yang akan dibangun,” katanya sambil menunjuk saluran besar yang dialiri air limbah dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Tidak hanya H Ali Mantong yang merasa risau. Tapi sekira 15 rumah yang ber- hadapan langsung dengan bendungan. Salah seorang perwakilan warga sempat menemui Rektor Unhas untuk mem- bicarakan masalah ini. Menurutnya warga sudah memberikan solusi terhadap masa- lah tersebut. “Kami sudah mengajukan usulan, yakni bronjong (tanggul yang disusun oleh batu, red) dinaikkan, dan pengadaan pompa air supaya air yang berada di Jalan Sejati dialirkan ke danau di Kera-Kera sebagai danau resistan,” Waduk Unhas: Beberapa anak bermain di sekitar Waduk Unhas Tamalanrea, Minggu (17/1). Warga di sekitar area itu khawatir akan jebolnya waduk yang dibangun pada daerah pemukiman. Laput: MEMILIKI akreditasi adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi negeri maupun swasta. Jika sebuah perguruan tinggi tidak memiliki akreditasi, maka keberadaannya tak akan diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Akreditasi, Sebuah Cerminan Prestasi hal 7 Simak Berita Terbaru di www.identitasonline.net H ujan lebat yang terus mengguyur Makassar sejak Minggu malam (6/01), meresahkan warga Jalan Sejati Tamalanrea, Kompleks Unhas. Pasalnya di sekitar lokasi perumahan terdapat sebuah waduk yang bisa jebol sewatu-waktu. Apalagi jika debit air terus bertambah. Jika hal itu terjadi, maka tak ayal lagi perumahan warga akan jadi korban. Di sebelah waduk itu, terdapat sebuah rumah yang bisa saja terkena dampak langsung jika waduk ini jebol. Akibatnya, 10 orang penghuni rumah tak bisa tidur nyenyak selama musim penghujan ini. Waduk sedalam dua meter ini rencana- nya akan difungsikan sebagai penampung dan penyambung aliran menuju Sungai Tallo, ketika debit air meningkat di atas dua meter. Selain itu, limbah dari Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo akan dialirkan ke waduk ini, setelah melalui Instalasi Penyaringan Air Limbah (IPAL). Waduk itu kemudian akan dijadikan sebagai tempat penampungan sementara dan sebagai tahap awal perencanaan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA). Air dari tiga danau Unhas akan dibuatkan pipa untuk disambungkan menuju tangki yang ada di workshop. Kemudian dilakukan pengolahan air oleh IPA. Sayang, kurangnya dana membuat pembuatan waduk itu terhenti di tengah jalan. “Belum rampungnya pengerjaan proyek ini disebabkan oleh kurangnya dana yang disediakan,” papar Drs Jursum, Kepala Bagian Perlengkapan Unhas. Prof Dr Ir Lawalenna M Eng, perancang tambahnya pada Identitas. Mengenai air yang merembes ke rumah warga, Lawalenna ketika ditemui di Kantor Jurusan Teknik Sipil meminta warga tetap bersabar. “Kita minta agar aliran air jangan ditutup supaya air yang di waduk tidak tinggi. Kemarin dananya tidak cukup, cuma Rp 8 miliar. Pertenga- han 2010 akan ada tambahan dana Rp 2 miliar,” terang Lawalenna. Jika pembuatan waduk ini memang telah diperhitungkan matang-matang, semes- tinya tak perlu ada hal yang meresahkan warga. Musim hujan baru saja datang. Jika pengerjaan waduk masih harus menunggu pertengahan tahun, rasanya terlalu lama warga harus menyimpan keresahan. Jika tak segera ditanggulangi, bukan tak mung- kin waduk setengah jadi itu akan benar- benar jebol. Permasalahan yang ditimbulkan pem- buatan waduk ini tak hanya itu. Sumur yang berada disekitar saluran air sekarang tercemar. Indikasinya adalah air yang berbau dan sudah berwarna. Air dari sumur sudah tidak bisa lagi dipakai memasak seperti dulu. Air yang dipakai memasak nasi akan menyebabkan nasi basi di keesokan hari. Warga juga sudah tidak berani mengon- sumsi air sumur. “Kami takut meminum air itu, karena sudah tercemar limbah,” ungkap salah seorang warga yang tak ingin disebut namanya. Padahal, sumur tersebut menjadi sumber air utama bagi warga jika kemarau tiba. Tra, Mai /Nay IDENTITAS/ MUH SYUKRI PENGADAAN Laboratorium Geokomputasi 2004 silam bermuara pungutan dana pada mahasiswa. Hingga awal tahun ajaran 2009/ 2010 pihak jurusan tidak mengetahuinya. Misteri di Balik Pungutan Dana di Geologi hal 5 Renovasi Perpustakaan, Keberadaan Buku Dipertaruhkan KURANGNYA koordinasi antara fakultas dan pengelola perpustakaan FIB, berbuah rusaknya buku referensi, saat renovasi September 2008. Bak jatuh tertimpa tangga, buku referensi pun disinyalir dijual ke tukang loak. hal 11 GRAHAMEDIA Peduli Pelajar 2010 SPESIAL DISKON Khusus untuk SEMUA PELAJAR *dengan memperlihatkan kartu pelajar dan member card Grahamedia.

Upload: identitas-unhas

Post on 19-Jun-2015

793 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Awal Januari 2010

identitasPenerbitan Kampus Universitas Hasanuddin

Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat

CMYK

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010�

jendela

Alih-alih membuat daerah resapan

air sebagai kampus percontohan,

pembuatan waduk oleh Unhas malah

meresahkan warga yang tinggal di

sekitar lokasi.

Pembangunan WadukResahkan Warga

proyek ini mengatakan, pembangunansaluran air dan waduk sudah diperhitung-kan dengan matang. Unhas memilikipermasalahan kekurangan air setiapmusim kemarau. Apalagi, saat ini AsramaMahasiswa (Ramsis) belum difungsikan.Karena tidak adanya persediaan air bersih.

“Jika menggunakan jasa PerusahaanDistrik Air Minum (PDAM), perhitungan-nya adalah air sebanyak 1200 m3 akan habisdalam waktu 2-3 jam perhari,” tutur Lawa-lenna. Sementara itu, Warga Jalan Sejatimasih mempertanyakan kejelasan wadukini. Menurut mereka, pembangunanwaduk yang dimulai pada Agustus 2009lalu itu tak pernah dibicarakan sebelumnyadengan warga.

H Ali Mantong (53), salah seorang wargaJalan Sejati mengatakan tidak pernah adakoordinasi dari pihak pengelola proyek.“Mereka cuma menunjukkan gambarmengenai saluran air yang akan dibangun,”katanya sambil menunjuk saluran besaryang dialiri air limbah dari Rumah SakitWahidin Sudirohusodo.

Tidak hanya H Ali Mantong yang merasarisau. Tapi sekira 15 rumah yang ber-hadapan langsung dengan bendungan.Salah seorang perwakilan warga sempatmenemui Rektor Unhas untuk mem-bicarakan masalah ini. Menurutnya wargasudah memberikan solusi terhadap masa-lah tersebut. “Kami sudah mengajukanusulan, yakni bronjong (tanggul yangdisusun oleh batu, red) dinaikkan, danpengadaan pompa air supaya air yangberada di Jalan Sejati dialirkan ke danaudi Kera-Kera sebagai danau resistan,”

Waduk Unhas: Beberapa anak bermain di sekitar Waduk Unhas Tamalanrea, Minggu (17/1). Warga di sekitar area itu khawatir akan jebolnya waduk yangdibangun pada daerah pemukiman.

Laput:

MEMILIKI akreditasi adalah kewajiban yangharus dipenuhi oleh setiap perguruan tingginegeri maupun swasta. Jika sebuahperguruan tinggi tidak memiliki akreditasi,maka keberadaannya tak akan diakui olehDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Akreditasi,

Sebuah Cerminan Prestasi

hal 7

Simak Berita Terbaru di

www.identitasonline.net

Hujan lebat yang terusmengguyur Makassar sejakMinggu malam (6/01),meresahkan warga Jalan Sejati

Tamalanrea, Kompleks Unhas. Pasalnya disekitar lokasi perumahan terdapat sebuahwaduk yang bisa jebol sewatu-waktu.Apalagi jika debit air terus bertambah. Jika hal itu terjadi, maka tak ayal lagiperumahan warga akan jadi korban. Disebelah waduk itu, terdapat sebuah rumahyang bisa saja terkena dampak langsungjika waduk ini jebol. Akibatnya, 10 orangpenghuni rumah tak bisa tidur nyenyakselama musim penghujan ini.

Waduk sedalam dua meter ini rencana-nya akan difungsikan sebagai penampungdan penyambung aliran menuju SungaiTallo, ketika debit air meningkat di atasdua meter. Selain itu, limbah dari RumahSakit (RS) Wahidin Sudirohusodo akandialirkan ke waduk ini, setelah melaluiInstalasi Penyaringan Air Limbah (IPAL).

Waduk itu kemudian akan dijadikansebagai tempat penampungan sementaradan sebagai tahap awal perencanaanpembangunan Instalasi Pengolahan Air(IPA). Air dari tiga danau Unhas akandibuatkan pipa untuk disambungkanmenuju tangki yang ada di workshop.Kemudian dilakukan pengolahan air olehIPA. Sayang, kurangnya dana membuatpembuatan waduk itu terhenti di tengahjalan. “Belum rampungnya pengerjaanproyek ini disebabkan oleh kurangnyadana yang disediakan,” papar Drs Jursum,Kepala Bagian Perlengkapan Unhas.

Prof Dr Ir Lawalenna M Eng, perancang

tambahnya pada Identitas.Mengenai air yang merembes ke rumah

warga, Lawalenna ketika ditemui diKantor Jurusan Teknik Sipil memintawarga tetap bersabar. “Kita minta agaraliran air jangan ditutup supaya air yangdi waduk tidak tinggi. Kemarin dananyatidak cukup, cuma Rp 8 miliar. Pertenga-han 2010 akan ada tambahan dana Rp 2miliar,” terang Lawalenna.

Jika pembuatan waduk ini memang telahdiperhitungkan matang-matang, semes-tinya tak perlu ada hal yang meresahkanwarga. Musim hujan baru saja datang. Jikapengerjaan waduk masih harus menunggupertengahan tahun, rasanya terlalu lamawarga harus menyimpan keresahan. Jikatak segera ditanggulangi, bukan tak mung-kin waduk setengah jadi itu akan benar-benar jebol.

Permasalahan yang ditimbulkan pem-buatan waduk ini tak hanya itu. Sumuryang berada disekitar saluran air sekarangtercemar. Indikasinya adalah air yangberbau dan sudah berwarna. Air dari sumursudah tidak bisa lagi dipakai memasakseperti dulu.

Air yang dipakai memasak nasi akanmenyebabkan nasi basi di keesokan hari.Warga juga sudah tidak berani mengon-sumsi air sumur. “Kami takut meminumair itu, karena sudah tercemar limbah,”ungkap salah seorang warga yang takingin disebut namanya. Padahal, sumurtersebut menjadi sumber air utama bagiwarga jika kemarau tiba.�

Tra, Mai /Nay

ID

EN

TIT

AS

/ M

UH

SY

UK

RI

PENGADAAN Laboratorium Geokomputasi2004 silam bermuara pungutan dana padamahasiswa. Hingga awal tahun ajaran 2009/2010 pihak jurusan tidak mengetahuinya.

Misteri di Balik

Pungutan Dana di Geologi

hal 5

Renovasi Perpustakaan,Keberadaan Buku Dipertaruhkan

KURANGNYA koordinasi antara fakultas danpengelola perpustakaan FIB, berbuahrusaknya buku referensi, saat renovasiSeptember 2008. Bak jatuh tertimpa tangga,buku referensi pun disinyalir dijual ke tukangloak.

hal 11

GRAHAMEDIAPeduli Pelajar 2010

SPESIAL DISKONKhusus untuk SEMUA PELAJAR*dengan memperlihatkan kartu pelajar dan member card Grahamedia.

Page 2: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 2tajuk

identitas diterbitkan Universitas Hasanuddin berdasarkan STT Departemen Penerangan RI No: 012/SK/Dirjen PPG/SIT/1975/tanggal 20 Januari . ISSN:0851-8136. Beredar di lingkungan sendiri (nonkomersial) � Ketua Pengarah: Idrus A Paturusi � Wakil Ketua Pengarah: Nasaruddin Salam � Anggota Pengarah: Dadang Achmad Suriamiharja, Wardihan Sinrang, Dwia Aries Tina Pulubuhu �Penasehat Ahli: Ishak Ngeljaratan, Atja Razak Thaha, SM Noor, Aidir Amin Daud, M Darwis, Husain Abdullah, Sapri Pamulu, Sukriansyah S. Latief � Ketua Penyunting: M. Dahlan Abubakar � KetuaPenerbitan: Fajar S Juanda

� Penyunting Pelaksana: Muh. Iqbal Jafar � Koordinator Liputan: Rasdiana Rustam � Staf Litbang: Ahmad Yani Hasti � Staf Penyunting: Hidayat Doe, Sindbad Okstanza Y, M Thamrin,Yunita Dewi Masitoh, Syamsul Marlin � Reporter: Asri, Aniswati Syahrir, Firmansa, Hardianti, Shaela Mayasari � Fotografer: Muh Syukri � Artistik dan Tata Letak: Armansyah Rachim(Koordinator), Kun Agung Sumarmo � Sekretaris: Naiman Malik (Non aktif) � Bendahara: Icha Dian Nurcahyani � Iklan/Promosi: Haryati Harnang (Koordinator), Hadrianti D Lasari � Sirkulasi:Saimun� Tim Supervisor: Maqbul Halim, M Arifuddin, Jupriadi, Dahlan, Amiruddin PR, Muchlis Amans Hadi, Muh Ishak Zaenal, Sayid Alwi Fauzy, Arif Fuddin Usman, Gunawan Mashar, Rasyid Al Farizi,Ahmad Khatib Syamsuddin, Munandar Kasim, Abdul Haerah, Supa Atha`na, Dahlan � Alamat Penerbitan: Kampus Unhas Tamalanrea, Gedung UPT Perpustakaan Lt 1 Jalan Perintis KemerdekaanKM 10, Telp (0411) 589899, Fax 510088-Telex 71179, Makassar 90245. Website: www.identitasonline.com, E-mail: [email protected] � Tarif Iklan: (Hitam/Putih) Rp 250 mm/kolom(Mahasiswa), Rp 500,- mm/kolom (Umum), (Warna) Rp 500,- mm/kolom (Mahasiswa), Rp 1000,- mm/kolom (Umum).

Redaksi identitas menerima tulisan berupa opini, esai, cerpen, puisi, ringkasan skripsi,/tesis/disertasi/penelitian & karikatur. Pihak redaksi identitas berhak mengedit naskah sepanjangtak mengubah nilai/makna tulisan. Tulisan yang termuat mendapat imbalan secukupnya (sebulan setelah terbit bisa diambil).

sms inbox

karikatur

Bila anda memiliki informasi,harapan, dan saran mengenai

kondisi Unhas silahkan kirim smske nomor: 08991525659

dari pembaca

dari redaksi

Assalamu Alaikum Wr WbSEBELUMNYA terimaksihkepada identitas yang bersediamemuat surat saya ini. Saya maumenanyakan tentang green houseyang ada di Fakultas Pertanian.Green house yang ada di fakultassudah tidak terlihat seperti greenhouse yang sebenarnya. Padahalgreen house itu masih dipakaiuntuk kepentingan praktikum.Mohon penjelasanya.

Mahasiswa Fakultas Pertanianangkatan 2008

TanggapanSEBENARNYA Green House diFakultas Pertanian itu ada tujuh.Empat yang ada di sampingfakultas dan tiga yang lainya ituada di Eksfarm. Dua Green Houseyang ada di Eksfarm itu baru sajadiperbaiki. Sementara dua yangada di fakultas itu menurut paraahli pertanian sudah tidak layakpakai. Posisinya pun tidak cocokuntuk Green House. Namun, untukmeruntuhkan atau merenovasi-nya butuh izin dari Menteri Keua-ngan. Kalaupun ada mahasiswayang masih memakainya, karenamahasiswa itu sendiri yang ma-las. Kami sudah menyediakanGreen House di eksfarm tapi masihada saja mahasiswa yang praktekdan penelitian disana. Kami jugatidak bisa membatasi dosen yangmenganjurkan untuk melakukanpraktek di sana. �

Dr Ir Salengke MScPembantu Dekan II Fakultas

Pertanian

Green House Pertanian,

Masih layak atau tidak?

04115235xxxBPK DEKAN FAK TEKNIK sysebagai org tua mau bertax apapengumpulan pd mlm hari ygdilakukan para senior pd mabadibenarkan.

085255546xxxKenapa Unhas Fak Farmasimenerbitkan 2 jenis ijazah padakonsentrasi lab. Kesehatan

08524265xxxBuku perpus Unhas diganti yglbih baru dong.. hampir smuabuku tdk brmutu.

ADAKAH korelasi antara demokrasi dengan kesejahteraan rakyat disebuah bangsa? Kalau ada,bagaimanakah sistem demokrasi itudibangun? Mampukah bangsa Indonesia mewujudkannya di tengaheuforia demokrasi yang terjadi saat ini? Pertanyaaan itu tampaknyapenting diajukan dalam seminar internasional yang digelar olehpascasarjana Unhas pada Kamis (14/01).

Dimana dalam acara akbar itu, Mahathir Muhammad hadir sebagaikeynot speaker yang akan membahas “Demokrasi untuk KesejahteraanRakyat.” Kehadiran Mahathir selaku pembicara tunggal didasarkanpada pengalaman empiris kalau Malaysia – di masa rezim Mahathir –kehidupan ekonomi rakyat Malaysia berkembang lebih baik. Ekonomimasyarakat pribumi melayu bisa tumbuh seiring dengan pengangkatanderajat dan hak ekonomi kaum minoritas yang ada di negeri jiran tersebut.

Meski secara politik pemerintahan Mahathir tak sedemokratis Indo-nesia sekarang. Malah, kepemimpinan Mahathir dianggap sedikitdiktataor. Lantas yang jadi tanda tanya, demokrasi macam apa yangdimaksud serta yang dijalankan oleh Mahathir itu sendiri? Terlepas darisemua penjelasan serta pembahasan model demokrasi Malaysia, istilahdemokrasi selalu dipertentangkan maknanya, apakah merujuk padademokrasi liberal (barat), demokrasi lokal atau demokrasi ala sosialis.Semua mengklaim demokrasi dengan embel-embel tertentu.

Konsep demokrasi idealnya merujuk pada kedaulatan rakyat yangbersifat utuh, rakyat menjadi berdaulat secara politik, ekonomi, socialbudaya dan bahkan hukum. Namun, jika melihat pada prosesdemokratisasi yang terjadi saat ini, demokrasi kita baru sebatasdemokrasi politik yang procedural, permukaan dan kulit belaka. Itupunprosesnya dimanipulasi dan dibajak oleh elite politik menjadi sebatasarena pertarungan pengaruh, kepentingan, dan kekuasaan individualdan kelompok tertentu.

Konsep demokrasi seolah tidak mensyaratkan terciptanyakesejahteraan rakyat. Demokrasi dimaknai hanya sebatas keterbukaan,kebebasan politik dan pemilu belaka. Lebih dari itu, misalnya, hak-haksocial ekonomi rakyat digadaikan hanya untuk kepentingan elite politikdan partai politik saja. Produk serta proses hukum yang berlangsunghari ini pun, yang kita harapkan berpihak pada keadilan dan kepentinganrakyat masih jauh dari harapan dan realitas.

Akibatnya, demokrasi yang kita rajut selama ini tidak mensejahterakanserta berpihak pada rakyat secara umum. Kedaulatan sesungguhnyabaik politik, ekonomi, hukum hanya dinikmati oleh kaum elite, berduitdan penguasa. Pada dasarnya rakyat sama sekali tidak berdaulat,meski secara politik ada kebebasan yang dinikmati oleh rakyat.

Akan tetapi jika ditelaah lebih dalam, kebebasan yang selalu ditudingkebablasan, sesungguhnya bukanlah kebebasan sejati yang termaktubdalam sebuah kedaulatan. Kehendak dan aspirasi rakyat masihdirekayasa, disetir dan digerakkan oleh kepentingan sekelompok elitedan penguasa. Jika itu yang terjadi, sekali lagi, demokrasi kita tidakakan mensejahterakan rakyat Indonesia. Kedaulatan rakyat selamanyaakan tersandera oleh kepentingan elite dan penguasa yang jugaberkolaborasi dengan para kapitalis asing.

Akibatnya konsep demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untukrakyat dalam sebuah pemerintahan menjadi kambing hitam lantaranpraktek demokrasi para elite dan penguasa yang tidak demokratis ituhanya menambah keterpurukan, kemunduran dan instabilitas politik.Pada konteks inilah, presiden Susilo Bambang Yodoyono taksepantasnya hanya mengimbau pihak akademisi – dalam hal ini forumrector - untuk mendefenisikan ulang demokrasi yang berlangsung ditanah air. Semestinya imbauan itu juga diarahkan pada kelompok elitedan jajaran bawahnya untuk memaknai demokrasi secara utuh sehinggabisa berdemokrasi sekaligus berpolitik hanya untuk kedaulatan rakyat,bangsa dan Negara.

Sebaik apapun metodologi demokrasi yang dirancang nantinya paraakademisi, jika pelaku-pelaku politiknya – elite dan penguasa - tidakmengedepankan kepentingan dan kedaulatan rakyat di atas kepentinganpribadi dan kelompok, demokrasi Indonesia tidak akan mensejahterakan,malah memiskinkan, menyengsarakan dan mengacaukan sistemketatanegaraan kita.

Oleh karena itu, kontribusi dan peran semua elemen masyarakattermasuk mahasiswa dibutuhkan untuk mengawal dan mengontrolpraktek-pratek demokrasi para elite kita. Peran ini tentunya tidak sebataspada saat pesta demokrasi digelar (pemilu), namun lebih dari itu perilakudan kebijakan pemerintah harus terus dikawal untuk mewujudkankedaulatan rakyat baik dari segi ekonomi, politik, hukum dan socialbudaya. �

Demokrasi dan Kesejahteraan

Salam identitas!WAKTU terus bergulir, tahun 2009 barusaja berlalu dan kini kita melangkah ketahun 2010. Begitu pula dengan identitas,pengurus periode 2009 telah menga-manatkan kami untuk menahkodaiidentitas di tahun ini. Maka tak salah demimenghadapi tahun tantangan ini kamipengurus baru harus berbenah.

Raker adalah salah satu bentuk pem-benahan di awal tahun. Pada raker inikami mengevaluasi segala kekurangan diperiode kemarin dan berharap dapatmenyusun kembali agenda keredaksiandengan lebih baik pada periode 2010.Tentunya itu semua demi pembacaidentitas. Kami berharap dengan adanyaraker dapat menjadi bahan evaluasi bagiarah pemberitaan identitas yang lebihbersifat membangun dan membawaperubahan, tentunya perubahan yanglebih baik.

Ya, hidup ini penuh dengan kerikil-kerikil tajam yang selalu siap menjadipenghambat demi mencapai suatu tujuan.identitas juga mengalami hal serupa. Di

awal kepengurusan, kami harus bisaterbit dengan kondisi kru yang belummaksimal. Maklum beberapa kru kamiharus pulang ke kampung halaman,menjenguk kondisi orang tua yangsedang sakit. Tak hanya itu ada juga kruyang sementara praktek belajar lapangdi daerah. Tapi itu tak menjadi soaluntuk mengurungkan niat kami dalammenyajikan berita. Alhamdulillah pada edisi perdana inikami berhasil menghimpun informasidan menyajikan berita tetantang pem-buatan waduk di Jalan Sejati yangresahkan warga, penerapan PK BLUrupanya tak menjamin lancarnyapencairan dana UKM, evaluasi DO limasemester, indikasi penjualan bukurefernsi di Perpustakaan FIB danpungutan dana laboratorium diGeologi. Tak lupa pula, untuk edisi kaliini kami mengangkat tema laputtentang pentingnya Akreditasi bagiUnhas beserta jurusan/program studi.Selamat membaca! �

Red

Berbenah di Awal Kepengurusan

IDENTITAS/ ILHAM AMRapat Kerja: Kru identitas terlihat serius mengikuti rapat kerja memasuki tahunkepengurusan periode 2010, Selasa (12/1).

Page 3: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 3opini

Persoalan kerusakan lingkungan menjadi bagianyang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakatmoderen saat ini. Pemanasan global adalahsalah satu contoh persoalan yang sangat serius

yang harus dihadapi. Karena dampak akhirnya adalahkepunahan makhluk hidup di atas dunia.

Di sampng itu masih banyak isu kerusakan lingkunganlain yang mengancam kehidupan manusia modern danekosistemnya. Mulai dari banjir, tanah longsor, kepunahanspesies-spesies ekonomis dan ekologis penting, degradasidaya dukung lahan dan perairan, menipisnya sumber air,polusi di darat, laut dan udara oleh bahan pencemarberbahaya dan lain sebagainya. Tidak kalah pentingnyaperkembangan kehidupan modern juga mengikis carapandang alami masyarakat timur dalam memanfaatkandan mengelola lingkungannya.

Akar persoalan kerusakan lingkungan itu oleh kalanganintelektual seperti, Capra (2002) Fisikawan, Naes (1989)penggagas Deep Ecology, Fox (1990) penggagasTranspersonal Ecology, ditenggarai berakar padaparadigma emperisme Baconian yang diperkaya olehgagasan Cartesian-Newtonian yang reduksionis-mekanistik dalam memahami makro dan mikrokosmosalam semesta. Empirisme induktif dalam metode ilmiahyang digagas Francis Bacon tidak hanya memisahkanantara obyek dan subyek peneliti. Tetapi juga mengubaharah ilmu pengetahuan dari upaya untuk mencari kearifanmenjadi upaya untuk menaklukkan dan menguasai alamdemi kepentingan manusia (Capra 2002).

Gagasan antroposentrik ini kemudian diperkuatgagasan Rene Descartes tentang “Cogito ergo sum”,saya berfikir, maka saya ada. Gagasan itu selain salahdalam tataran logika juga mengimplikasikan bahwa pikiranmenjadi lebih kuat dari materi (tubuh, red) danmembawanya kepada padangan yang menyatakanbahwa akal dan materi merupakan dua hal yang terpisahdan berbeda secara mendasar.

Selanjutnya pemisahan ini membentuk suatu gagasanbahwa alam semesta merupakan sesuatu sistemmakanis, yang terdiri dari benda-benda terpisah yangdapat direduksi menjadi kepingan-kepingan materi dasar.Dengan sifat-sifat dan interaksinya dianggap sangatmenentukan semua fenomena alam. Pandanganreduksionis-deterministik Descartes ini kemudian diperkuatNewton yang mereduksi fenomena fisik hanyalah sebagaikonsekuensi gerak partikel benda, yang disebabkan olehkekuatan grafitasi yang saling tarik menarik (Capra 2002).

Padangan Newtonian ini semakin memperkuat metaforaCartesian tentang alam semesta sebagai mesin alroji.Secara umum Bacon, Descartes dan Newton telahmengagas suatu trilogi yaitu pengusaan, pemisahan danpematerian – reduksinis-mekanistik – alam sebagaikarakter science. Oleh karena itu hanya dengan trilogiitulah suatu gagasan atau metode dianggap ilmiah.

Pada akhirnya trilogi itu menjadi semacam worldviewatau pandangan dunia yang tidak hanya berpengaruhpada ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia, dan biologi.Tetapi lebih dari itu, pandangan dunia ini telah menyeruakjauh pada berbagai bidang ilmu seperti, sosiologi, psikologi(Capra 2002) bahkan ilmu agama.

Penafsiran agama, terutama agama Ibrahimi atau yangdikenal dengan agama samawi ditenggarai telah“tercemar” oleh trilogi di atas (White 1967 dan Toynbee1972). Hal ini terutama didasarkan pada kenyataan, dalamketiga kitab suci agama Ibrahimi itu memuat doktrin ImagoDei. Doktrin ini menyebutkan, manusia diciptakan sebagaicitra Tuhan. Pandangan ini bagi White dan Toynbeedinilai sangat antroposentrik. Terutama ketika dikaitkandengan ayat-ayat tentang penaklukan manusia atas alamsemesta.

Tulisan ini akan mendiskusikan “jalan alternatif” sebagailandasan dalam memahami teks-teks kitab suci, terutamakitab Suci Al Quran. Dengan cara yang tidak emperis-antroposentrik, sebagaimana yang dikehendaki Al Quran(QS:2:2, 3 & 4). Sehingga spirit keagamaan bisadihindarkan dari penafsiran yang tidak tepat. Di sampingitu tulisan ini ingin menawarkan spirit suci agama, sebagaipandangan dunia dalam pemanfaatan dan pelestarianlingkungan.

Monoteisme sebagai dasar pengelolaanlingkungan

Kepercayaan terhadap Kemahaesaan Tuhan ataumonotesime sering disebut sebagai pandangan dunia

tauhid dalam teks-teks agama Islam. Pandangan duniatauhid dapat didefinisikan sebagai konsepsi yangkomprehensip tentang alam semesta dan kehidupanmanusia, yang didasarkan pada nilai-nilai bahwa hanyaada satu keberadaan yaitu Allah sebagai Kausa Prima.

Prinsip tauhid atau monoteisme inilah yang akandielaborasi dalam tulisan ini. Karena ia mempunyai potensiuntuk menjadi sejenis paradigma yang dapatmenggantikan paradigma Cartesian-Newtonian yang telahmenunjukkan kemampuan destruktifnya terhadaplingkungan.

Pengajaran agama khususnya Islam, berdasarkansumbernya dapat dibagi menjadi dua, yaitu sumber yangberasal dari periwayatan (naqliyyah) dan intelektual(aqliyyah). Pengajaran yang berdasarkan periwayatanadalah seluruh pengetahuan yang disebarluaskan darigenerasi awal yang tidak diperoleh melalui pengfungsiansecara maksimal pikiran manusia. Sebaliknya pengajaranintelektual adalah seluruh pengetahuan yang secara prinsipdapat diperoleh oleh kesadaran intelek manusia, tanpabantuan generasi terdahulu dalam mentransmisi wahyu(Chittick 2000).

Tauhid yang merupakan penegasan bahwa tidak adatuhan selain Allah dan karena hanya Allah-lah yangmerupakan wujud absolute, adalah contoh yang gamblangdari pengetahuan Intelektual. Pengetahuan ini dapatdiperoleh manusia tanpa melalui pengajaran yang bersifatperiwayatan. Hal ini karena pengetahuan tentangkeabsolutan keberadaan Allah merupakan anugerahkepada manusia ketika ia mengfunsikan akal sehatnya.

Peryataan seorang muslim terhadap keberadaan Tuhanatau yang dikenal dengan syahadah, penyaksian bahwaAllah adalah wujud absolut, berimplikasi pada prosespenyerahan diri kepada diri yang absolut yaitu Tuhan.Hal ini karena eksisten-eksisten yang lain selain eksistensiyang absolut adalah eksistensi reflektif, yang bergantungpada eksistensi absolut, sebagai kausa prima.

Secara logis hal ini bisa dipahami melalui relasi sebabakaibat. Sebab tidak mungkin bergantung pada akibat,bahkan sebaliknya akibatlah yang bergantung secaraeksistensial kepada Sebab. Karena Tuhan sebagai Sebabdari segala sebab dan merupakan Eksistensi Absolut.Maka seluruh eksistensi selain-Nya adalah eksistensiyang bergantung atau berserah diri kepada-Nya. Dengandemikian penyerahan diri kepada Tuhan yang Esabukanlah proses yang dogmatis berdasarkan pengetahuanriwayat. Tetapi ia merupakan pengetahuan yang hadirbersamaan dengan kemaujudan manusia dan seluruheksistensi yang lain.

Oleh karena hubungan antara Eksistensi Tuhan daneksistensi alam semesta merupakan hubungan yangreflektif dengan Tuhan sebagai Kausa Prima. Maka antaraTuhan dan alam semesta dan antar komponen alamsemesta merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.Hal ini tidak mengimplikasikan bahwa eksistensi alamsemesta sama dengan Eksistensi Tuhan sebagaimanayang disalah-pahami oleh kaum monisme.

Secara sederhana kalangan filosof Islam seperti SadraAl Muta’allihin, Maestro Filsafat Transendental (HikmahAl-Mutaaliyyah) menggambarkan, relasi Tuhan dan Alamsemesta seperti hubungan cahaya putih yang dilewatkanpada sebuah prisma yang akan menghasilkan pendaranberbagai warna. Tuhan dianalogikan sebagai cahayaputih dan warna-warni yang direfleksikan adalah berbagaiesksistensi alam semesta.

Selanjutnya menurut Sadra, masing-masing eksistensiitu memiliki tingkat eksistensi yang berbeda-bedatergantung kekuatannnya masing-masing. Semakinbanyak esensi yang dikandung suatu eksistensi, makasemakin rendah tingkat intensitas dan kesempurnaannya.Begitu juga sebaliknya (Rahman 1975). Semakin uniksuatu eksistensi, maka semakin tinggi kedudukannyadalam tingkat gradasi eksistensinya dan itulah yang disebutdalam teks-teks agama sebagai manusia sempurna (InsanKamil) atau Citra Tuhan (Imago Dei).

Penyaksian yang kedua dalam pandangan dunia tauhidatau monoteisme yaitu penyaksian adanya Nabi sebagaimanusia yang mempunyai citra gradasional Tuhan yangtertinggi dibandingkan dengan seluruh eksisten-eksistenyang lain. Oleh karena itu para Nabi adalah orang-orangyang telah mengalami sejenis penyingkapan rohani (spiri-tual disclosure) melalui proses transformasi spiritual,dalam bahasa Al Quran disebut mi’raj. Penyaksian inimenunjukkan, kehadiran para Nabi atau orang-orang suciadalah wakil Tuhan, guna mengingatkan kembali anugerahtauhid yang inheren dalam diri manusia.

Untuk menjadi manusia transendental yang keberadaanreflektifnya adalah sebagai citra Tuhan, upaya pengingatanmerupakan upaya penting untuk mentransformasimanusia yang masih mentubuh (profan) dan belumsepenuhnya menyadari konsepsi monoteisme yanginheren di dalam dirinya. Seluruh proses “belajar menjadimanusia” pertama kali tergantung pada bagaimanamengingat Keabsolutan Tuhan dan selanjutnya tergantungpada pengingatan yang aktif dan bebas terhadapNya(Chittick 2000).

Selanjutnya syahadah kenabian juga merupakankonsepsi tentang manusia suci yang kepadanyapengelolaan alam semesta menjadi tanggungjawabnya.Penyerahan pengelolaan alam kepada manusia suci ini

sebagai rangkaian logis bahwa ia merupakan eksistensigradasional yang paling tinggi dan meniscayakankehampaan campur tangan dari eksistensi gradasionallainnya yang lebih rendah.

Pengelolaan dalam padangan dunia monotesimemerupakan bagian dari proses pembimbingan alamsemesta untuk kembali menyadari posisinya dan yangakan kembali kepadaNya. Oleh karena itu konsepsiteks-teks agama tentang “ditaklukkannya” alam semestauntuk manusia harus dipahami dalam konteks syahadahkedua, yaitu penyaksian adanya manusia suci yangmerupakan citra Tuhan. Sebagai citra Tuhan yangmerupakan eksistensi gradasional tertinggi, Nabi tidakdimungkinkan secara logis melakukan kesalahan ataukerusakan.

Dalam bahasa Al Quran Nabi disebut sebagai manusiayang telah dan sedang mengalami pensucian dari segalajenis kesalahan (QS:33:33). Sebagaimana Tuhan yangtidak melakukan kesalahan atau kerusakan, makamanusia suci sebagai citra Tuhan juga tidak melakukankesalahan atau kerusakan. Oleh karenanya prosespengaturan atau pengelolaan alam tidak dilimpahkankepada eksisten-eksisten reflektif, kecuali kepada merekayang telah mentransformasi dirinya menjadi citra Tuhan(QS:24:55;QS:21:105) atau dalam bahasa Tu Wei-Mingdisebut sebagai manusia yang telah mensurga (Chittick2000).

Prinsip-prinsip pandangan dunia monotesime di atastidak hanya dapat mengantikan dualisme Cartesian-Newtonian tentang persoalan jiwa dan tubuh, antarasubyek dan obyek. Tetapi juga memberi landasan ontologis-epistemis tentang sesuatu yang bersifat metafisik danfisik serta relasi antara mikro dan makrokosmos yangmerupakan satu kesatuan organik. Tidak seperti metaforaCartesian-Newtonian yang menganggap alam semestasebagai mesin besar yang deterministik, padangan duniamonotesime memahami bahwa alam semesta merupakanbagian eksistensi reflektif yang selalu bergerak dan olehkarena itu hidup menuju pada titik kesempurnaan dibawahbimbingan Tuhan.

Disamping itu pandangan dunia monoteismemenyediakan gagasan hirarkial dinamis tentang alamsemesta. Gagasan ini memahami bahwa alam semestasekalipun merupakan satu kesatuan yang utuh danorganik, tidak menepis kenyataan hirarkis di dalamnyayang berbeda dengan pandangan kaum deep ecologyegaliter (Griffin 2003). Hirarki itu dalam pandangan duniamonoteisme bukan suatu yang determistik-meterialistik.Tetapi merupakan sesuatu yang dinamis dantransendental. Suatu peringkat-peringkat atau maqam yangdicapai dengan mengaktifkan intelektualitas yangmentauhid yang inheren dalam kehadiran setiap eksistensireflektif di bawah bimbingan Tuhan melalui manusia sucisebagai citra-Nya.

Dengan demikian pandangan dunia monoteismemenyediakan konsepsi ontologis-epistemis tentang alamsemesta yang organik-dinamik. Disamping itu ia jugamenawarkan konsepsi aksiologis tentang prosesbagaimana menjadi citra Tuhan. Dalam pandangan duniamonoteisme hanya manusia citra Tuhanlah yangmempunyai kemampuan sempurna dalam mengelolahalam semesta. Karena mereka bukan hanya telahmengenal (ma´rifat) atau mengalami spiritual disclosuretetapi juga telah “lebur” (fana) atau terserap oleh SangMaha Pengelolah alam semesta, Allah Rabb Al-‘Alamin.�

* Penulis adalah Ekotoksikolog dan SekretarisJurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan Unhas

Monoteisme: “Jalan Alternatif”Pengelolaan Lingkungan

Oleh : Khusnul Yaqin

ILUSTRASI/ KUN AGUNG S

Bagi pembaca identitas yang ingin memasukkan opini padarubrik opini di identitas,

dapat memenuhi syarat sebagai berikut:

- Panjang naskah sebaiknya dua halaman

- spasi satu

- ukuran12, dan

- Font Times New Roman.

Page 4: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 4wansus

Sebagai seorang pendakwah, bagai-mana Anda menilai kondisi moralbangsa saat ini?

Saat ini kita sedang mengalami krisisyang luar biasa, pada semua sisikehidupan bangsa ini. Terkhusus untukpemerintahan, ini merupakan sebuahtantangan yang luar biasa utamanyabuat mahasiswa sebagai penerus danpencerah masa depan. Moral anakbangsa patut dipertanyakan. Saat ini,ternyata kemajuan teknologi malahmembuat interaksi sosial yang tidaksehat antar individu. Sebagai contohantar individu dengan individu laindapat berinteraksi hanya dengan melaluidunia maya.

Bisa dijelaskan krisis dalam hal iniseperti apa?

Krisis yang dialami seperti nasionalis-me, misalnya lagu-lagu daerah. Dululagu-lagu daerah, saya bisa dapatkandibangku sekolah. Saat ini secara nyataanak-anak lebih suka mendengarkanlagu-lagu dari luar negeri, bukan daridaerah asalnya. Katanya tidak gaul ataumalah kampungan. Kebudayaan jugakurang diperhatikan. Tidak ada lagigenerasi muda yang mengetahui aksara-aksara asli suatu daerah, misalnya diJawa atau di Makassar. Kalau tidak salahnamanya adalah aksara lontara.

Kebudayaan seperti wayang pun, yangnotabane menjadi perebutan denganbangsa lain, sebenarnya pun tak banyakanak bangsa yang mau melestarikannyalagi. berbeda dengan yang terjadi diChina, yang begitu mengeksplorkebudayaannya. Bahkan seantero duniatahu bahwa itu adalah milik mereka.Semua orang tahu negara itu karenakebudayaannya.Menurut Anda bagaimana peran Islamterhadap perbaikan moral dan akhlakbangsa?

Saya harapkan, mudah-mudahanpemerintah lebih memperhatikan pen-didikan utamanaya pendidikan agama.Memang untuk menciptakannya taksemudah itu, kita harus menempuh jalanberliku. Oleh karena itu kita harusberbuat apa yang kita bisa, mulai daridiri sendiri. Sebagai contoh, karena sayamemiliki sedikit pengetahuan tentangmusik dan sedikit pengetahuan tentangagama, jadi saya mencobanya denganhal ini. Misalnya ada satu orang yangberpikir sama seperti saya, Insyaallahakan terjadi gelombang perubahan dantahun ini bisa lebih baik lagi.

Bagaimana pandangan Anda terhadapupaya yang dilakukan mubalig untukmemperbaiki moral bangsa?

Ya kultur semua orang untuk mem-perbaiki moral dan akhlak itu berbeda-beda. Sebuah tindakan perlawanan di-lakukan karena ada alasannya. Yangjelas kita tidak sepantasnya menjudgeapakah ini benar atau salah. Tiapgerakan Islam saling mengingatkan,kita meningkatkan kualitas diri, kualitaskeimanan, meningkatkan karya-karyadan saling mengingatkan sahabat, istri,suami dan anak-anak kita.

Saat Moral dan Akhlak DipertanyakanKemajuan teknologi yang semakin pesat, membuat jarak tak lagi menjadi

kendala untuk melakukan interaksi sosial. Namun, apakah interaksi semacam

ini dapat dikatakan sehat dan apakah hal ini mampu membuat moral dan

akhlak anak bangsa semakin baik atau malah semakin buruk? Berikut petikan

wawancara Icha Dian N dan Mifda Hilmiyah dari identitas dengan

penyanyi religi Opick, Minggu (10/01) di Gedung AP Pettarani dalam acara

memperingati tahun baru satu muharram.

Nama Lengkap: Aunur RofiqLil Firdaus (Opick) � TTL:Jember, Jawa Timur, 16 Maret1974.� Karir:Memulai karirpada tahun 90-an, lewat sebuahband beraliran cadas bernamaTimor Band.� Judul Album:

Istighfar, Semesta Bertasbih, cahaya hati dan Mahamelihat

Bagaimana Anda melihat perilaku me-nyimpang terhadap ajaran agama yangdilakukan sendiri oleh orang-orang yangsejatinya menjadi tauladan?

Saya beri contoh tawuran, tidak semuanyasebenarnya orang yang tawuran dan mela-kukan tindaka anarkis itu menginginkananarkis, atau tidak semua orang jika dalamsuatu departemen korupsi melakukantindakan korupsi. Ada nasihat seorang ulamabahwa maksiat itu lahir lebih dulu dari kamu,menemani kamu selama hidup, dan maksiattetap ada ketika kamu mati. Kamu tidakmenghilangkan kemaksiatan tapi tugaskamu adalah menjaga diri kamu, orang-or-ang yang kamu cintai, keluargamu, sahabat-sahabatmu, sebanyak itu kamu harus men-jaga mereka.

Lantas sejauh mana pengaruh tingginyakecerdasan seseorang dengan moral yangmencerminkan dirinya?

Kecerdasan tidak bisa diukur, tapi akhlakdapat menentukan keberkahan suatu bangsa.Bila seseorang bangga dengan hidupnya,kekayaan serta kepintaran yang dimiliki, itubukan merupakan jaminan. Karena Allahyang membuat orang mulia. Setiap orangdapat menjadi apa saja sesuai keinginan Al-lah.

Banyak yang beranggapan kemiskinanmembuat bobroknya moral bangsa, bagai-mana pendapat Anda?

Sebenarnya bukan kemiskinan yangmenyebabkan hal itu. Tapi tidak adanyaakhlak yang dimiliki, banyak orang kayayang korupsi. Ada juga orang miskin tapitidak korupsi dan bahagia menjalanihidupnya. Menurut saya korupsi adalahsistem dari sebuah kebudayaan .

Apa yang membuat Anda begitu konsistenberdakwah melalui lagu-lagu religi?

Berdakwah merupakan kewajiban setiaporang. Saya hanya orang Islam yang harusberkarya apa yang kita bisa. Saya hanyaseorang anak jalanan yang memiliki keter-batasan, yang hanya mampu memainkanalat musik,. Ya dengan inilah saya melakukansebuah perubahan. Namun, Allah yangmengubah hidup saya menjadi seperti saatini.

Apa harapan Anda untuk generasi muda saatini?

Saya berharap Islam menjadi arah penda-ngan mahasiswa, bukan Islam yang radikal.Tapi Islam yang penuh kasih sayang. Karenamenurut saya mahasiswa yang mungkinlebih baik dari saya. �

Data Diri

IDENTITAS/ ARMAN

Page 5: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 5civitas

bundel

Akhir Januari 1989

“Panen” Kerja Sama di Awal Tahun

SELAMA Sembilan hari pada 1989, Unhasmampu membuat setidaknya tiga kerjasama dari pihak luar. Ini membuktikanUnhas telah memiliki kepercayaan daripihak luar yang harus diemban olehUnhas.

Kerjasama yang dilakukan bersamaDirektur RS Kusta Ujung Pandang olehProf dr Misbahuddin Adnan dan dr F ATandjung. Kedua belah pihak bekerjasama dalam bidang penelitian, pendidikandan pengabdian pada masyarakat.

Selain di bidang kesehatan, Unhas jugamelakukan kerjasama dengan TNI AL(Tentara Nasional Indonesia AngkatanLaut) yang diwakili oleh Deputi PersonilKasal yang melakukan kerjasama denganFakultas Kedokteran Gigi (FKG).Kerjasama dilakukan dalam menunjangpemanfaatan Institut Kesehatan Gigi dibidang pendidikan, penelitian danpengabdian.

Berbagai kerja sama yang dilakukanUnhas dengan pihak luar ini berdampakpada 500 mahasiswa FKG yang akanmelakukan ‘co-shap’ di berbagai rumahsakit. Menurut Fachruddin selaku RektorUnhas. “daya tampung rumah sakit ituhanya 300 orang, kemudian 200 oranglainnya terpaksa memperpanjang masapendidikan mereka di kampus”.

Akhir Januari 1999

Apa Daya Dana Kecil

MELIHAT rencana yang dicanangkanuntuk menjadikan Unhas sebagai PusatPenelitian dari berbagai disiplin ilmu atausebagai Universitas Riset, makadibangunlah gedung Research Center.Secara tidak langsung para dosen dituntututuk melakukan sebuah penelitian demitercapainya cita-cita Univeritas Risettersebut.

Namun, banyak pihak yang pesimisdengan mimpi ini. Melihat masih banyak-nya program D3 dan pembukaan programekstensi. “Kedua program itu tak perludibuka, hanya buang waktu,” kata Dr drRazak Thaha sebagai Ketua Pusat StudiGizi dan Pangan.

Pelan tapi pasti, menurut Razak yangseharusnya dilakukan demi menggapaiimpian ini adalah mahasiswa S1 yang lebihdiutamakan ke bidang riset. Kemudianmahasiswa S2 lebih diarahkan untukfokus di bidang riset saja.

Selain masalah program yang dibuka,masalah klasik juga menjadi masalahutama, yakni banyaknya dosen kurangmelakukan penelitian. Disebabkankurangnya kucuran dana yang disediakanpihak Unhas. Karena sejatinya, dalammelakukan sebuah penelitian, diperlukandana demi menunjang kelancaran pe-nelitian tersebut.

Salah seorang tim menuju Unhas Uni-versitas Riset, DR Mappajantjimempertanyakan cita-cita unhas kedepannya,“kenapa tidak, kita akanbergerak ke arah itu?”. Menurtnya sudahbanyak cara yang ditempuh untukmencapai cita-cita ini. Seperti mem-pertahankan jumlah Mahasiswa S1 danmenambha jumlah Mahasiswa S2. Tapi takdipungkiri, banyak hambatan yang akandihadapi Unhas ke depannya. Masalahdana serta kelengkapan fasilitas yangkurang memadai juga diakuinya sebagaihambatan terbesar untuk sekarang ini. �

Senin (4/01), empat belasmahasiswa yang terdaftar sebagaipeserta mata kuliah Pemodelan AirTanah Program Studi (Prodi)

Teknik Geologi, hendak memulai ujian diLaboratorium Geokomputasi JurusanTeknik Geologi (TG). Namun sebelumnya,setiap peserta ujian diwajibkan membayarsebesar Rp 150 ribu kepada dosen penga-suh mata kuliah. Hal serupa juga dialami82 mahasiswa peserta mata kuliah StatistikDasar, semester awal 2009/2010 ProdiTeknik Geologi. Sebesar Rp 75 ribu merekakucurkan ke tangan dosen yang sama.

Tercatat mata kuliah yang melakukanpungutan yakni Geokomputasi, TeknikPantai, Pemodelan Air Tanah dan StatistikDasar. Jumlah iuran yang dibayarkanberkisar Rp 75 ribu hingga Rp 150 ribu permata kuliah. Praktik pungutan keempatmata kuliah ini diasuh Ir Hj RohayaLangkoke MT dan telah berlangsung sejak2004 silam.

Menurut pengakuan salah seorangpeserta mata kuliah yang enggan di-sebutkan identitasnya, mereka tidak dapatmasuk mengikuti ujian, jika tidak mampumelunasi pembayarannya. Alternatiflainnya, diberi kebijakan dengan syaratsegera melunasi setelah ujian itu ber-langsung. Bila belum dilunasi hingga bataspemasukan nilai, maka ujiannya akanberbuah error. “Selama hampir lima tahun,hal ini menjadi tanda tanya besar bagiMahasiswa Teknik Geologi,” keluhnya

Penggunaan dana hasil pungutan ini yangkurang transparan menjadi asal muasalkontraversi dikalangan Mahasiswa TeknikGeologi. Mereka mempertanyakan kemanapembayaran itu dialirkan? “Kurangyatransparansi pengelolaan dananya makakawan-kawan di Geologi menganggap iniadalah pungutan liar yang dilakukan sangpendidik,” tambahnya.

Lahirnya pungutan empat mata kuliahasuhan Rohaya ini berawal di tahun 2004silam. Mahasiswa yang hendak melak-sanakan praktik harus ke Lembaga Pener-bangan dan Antarariksa Nasional (Lapan)yang bertempat di Kabupaten Parepare.Dengan alasan memudahkan mahasiswamelakukan praktik, Rohaya berinisiatifmenarik pungutan pada mahasiswa pesertaempat mata kuliah itu, untuk perawatanLaboratorium Geokomputasi.

Bermodalkan sepuluh buah komputerhibah dari program SP4 Dikti dan pungutandari mahasiswa, Rohaya mulai mengelolalaboratorium Geokomputasi. Alhasil,mahasiswa tak perlu lagi bolak-balikLapan hingga saat ini.

Ketika ditemui di Laboratorium Geo-komputasi, Selasa (05/01). Rohaya men-jelaskan, penggunaan dana sepenuhnyadialokasikan pada pengadaan sarana danprasarana laboratorium seperti kursi, mejakomputer dan biaya maintenance laborato-rium yang tidak disediakan jurusan. Meskibegitu pada Laboratorium Geokomputasiselama lima tahun tak ada perubahan yangsignifikan. Mulai dari jumlah, kapasitaskomputer dan software yang dipakai masihsama. Sehingga tidak diperlukan biayabesar untuk perawatannya. Hal itu diakuiBahrul Hidayah dan L Akhirum, Maha-siswa Prodi Teknik Geologi angkatan 2006.

Sementara itu di Program Studi TeknikPertambangan sendiri, di bawah naungan

Pengadaan Laboratorium Geokompu-

tasi 2004 silam bermuara pungutan

dana pada mahasiswa. Hingga awal

tahun ajaran 2009/2010 pihak

jurusan tidak mengetahuinya

Misteri di BalikPungutan Dana di Geologi

jurusan yang sama, untuk melakukanpraktikum di laboratorium Permodelan,mereka tidak dipunguti biaya sepeserpun.Pengeluaran uang hanya untuk praktiklapangan yang dananya dikelola secaramandiri oleh mahasiswa. “Telahdirealisasikan surat edaran yang ditujukankepada semua staf pengajar di lingkupJurusan Teknik Geologi agar tidakmengadakan pungutan,” papar KetuaJurusan Teknik Geologi.

Jika dikalkulasikan untuk dua matakuliah pada semester awal 2009/2010 ini,total pungutan yang diperoleh Rohayasebesar Rp 8.250.000, bila semua pesertamelunasi pembayarannya. Jadi dapatdikatakan untuk dua semester, total pungu-tan dari dana mahasiswa sekira puluhanjuta, tergantung dari jumlah mahasiswayang memprogramkan mata kuliah yangdiasuhnya

Menanggapi persoalan ini Ketua JurusanTeknik Geologi mengatakan, keberadaanLab itu diketahui pihak jurusan. Namunpungutan itu tidak pernah dilaporkannya.“Jurusan tidak mengetahui adanya iuran

yang dikenakan kepada mahasiswa. Dosenbersangkutan tidak pernah melaporkantentang perihal tersebut,” ungkap Ir JamalRauf Hasan MT di Ruang Kerja, Selasa (05/01).

Anehnya, pernyataan yang berbedadilontarkan oleh Rohaya. Menurut pe-ngakuannya, ia telah melakukan koor-dinasi dengan pihak jurusan dan pungutanitu sepengetahuan jurusan. Pernyataan-pernyataan yang berseberangan semakinmengurai benang kusut yang menunggudiluruskan selama lima tahun ini. Kalausudah begini, ratusan Mahasiswa ProdiTeknik Geologi yang jadi korbannya.Entah siapa yang berkata benar.

Untuk mengadakan pungutan padamahasiswa harus melalui Surat Keputusan(SK ) Rektor dan SK Dekan. “Untukmenarik pungutan pada mahasiswa, dosenataupun jurusan harus mengantongi SKRektor dan SK Dekan,” jelas Ir Ansar SuyutiMT, Pembantu Dekan II Fakultas Teknik.Ironisnya Rohaya tidak memiliki SK itu.�

Ali/Fmn

Mata kuliah yang melakukan pungutan Semeter Awal 2009/2010

Daftar Barang Laboratorium Geokumputasi

Sumber: Administrasi Tata Usaha Teknik Geologi, (*properti yang diperoleh dari pungutan mahasiswa sejak 2004)

1 Kursi Chitose 2004 6 Buah Baik SP42 Batteray Kering 2004 1 Unit Rusak Fak. Teknik Pinjam dari jurusan3 Komputer 2004 5 Unit Baik SP4 Tahap I4 Meja Ligna 2005 1 Unit Rusak5 Meja Arinda 2005 1 Unit Baik6 AC Merk Haer 1 PK 2005 1 Unit Baik Sumbangan*7 AC Merk Aux 1 PK 2005 1 (satu) Baik SP48 UPS 2005 1 Unit Baik Fak. Teknik9 Meja Indeks 2006 2 (set) Baik Sumbangan*10 Meja Komputer 2006 16 Unit Baik Sumbangan*11 Komputer 2006 6 Unit Baik SP4 Tahap II 5 baik,1 rusak12 Kursi Chitose 2007 9 Buah Baik Sumbangan*13 UPS 2008 4 Unit Baik Sumbangan*14 CPU 2004 2008 5 Unit Baik Lanjutan di-upgrade15 Komputer 2009 1 Unit Baik Sumbangan*16 Monitor + CPU 2009 6 Unit Rusak

No Nama Barang Tahun Jumlah Keadaan Sumber Dana Keterangan

1 Pemodelan Air Tanah 14 orang Rp 150.000,- Rp 2.100.000,-2 Statistik Dasar 82 orang Rp 75.000,- Rp 6.150.000,-

Total 106 orang Rp 8.250.000,-

No Mata Kuliah Jumlah Peserta Jumlah Iuran/Orang Total

IDENTITAS/ ILHAM A M

Terkunci: Seorang mahasiswa sedang melintas di depan Laboratorium Geokomputasi, Jumat (15/1).Sejak 2004 pengelola lab memungut iuran kepada mahasiswa, tanpa ada SK Rektor.

Page 6: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 6

kronik

civitas

Pintu II Tutup, Pintu I Macet

Tahun 2008 silam, Unhasmenetapkan sistem PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum(PK BLU) dan mulai direalisasikan

tahun 2009. Penerapan sistem BLU ditujukanuntuk meningkatkaan pelayanan padasivitas akademika dan memudahkanpengelolaan serta transparansi keuangan.Sehingga kualitas layanan bisa lebih baik,efisien serta efektif. Dengan PK BLU ini,diharapkan pengelolaan anggaran bisalebih fleksibel dan leluasa dijalankan.

Sebelum sistem PK BLU, Unhas menggu-nakan sistem Daftar Isian PenyelenggaraanAnggaran (DIPA). Namun dianggap kurangefektif. Karena seluruh dana yang diterimatermasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) seperti SPP, harus disetorkan keNegara. Setelah itu baru dikembalikan keuniversitas. Sehingga memerlukan waktuyang cukup lama.

Hal itulah yang mendorong pihak uni-versitas menerapkan sistem PK BLU. Akantetapi, penerapan PK BLU ini masih kurangmampu mempermudah aliran dana,khususnya dana kemahasiswaan. Pasalnya,beberapa waktu lalu para pengurus UKMmengeluhkan lambannya proses pencairandana dari pihak rektorat. Proposal bantuandana milik beberapa UKM, baik tingkat uni-versitas maupun fakultas yang telahdidesposisi ternyata menumpuk dalamsebuah lemari ruang Bendahara PembantuRektor (PR) III .

Bahkan di meja bendahara itu jugaterlihat beberapa proposal yang telah berisiLaporan Pertanggung Jawaban (LPJ). Namunbelum memperoleh pencairan dana.Akibatnya, pengurus UKM melakukanberbagai cara untuk menutupi kekurangandana kegiatannya. Semisal melakukankerjasama dengan pihak perusahaan swastaatau bahkan menunda beberapa kali ke-giatannya, karena dana tak kunjung cair.

Kegiatan Rektor Unhas Cup, misalnya,yang sejatinya diselenggarakan UKM Caturpada November 2009 harus mengalamipenundaan hingga Februari mendatang.Pasalnya sumber dana yang diharapkan darikemahasiswaan tak kunjung dikucurkan.

“Kita sudah dua kali menunda kegiatan,baru desposisi terlalu banyak .Jadi untukmenutupi kita kewalahan, apalagi tidak adasponsor, habismi,” ucap Meiyer Imbar, ketuaUKM catur. Mahasiswa Fakultas MIPA inimenambahkan, “sekira tanggal 20-anDesember 2009 kemarin kita juga sudahmemasukkan LPJ. Tapi kata bendahara barubisa dicairkan tahun depan (tahun 2010, red).Seharusnya kan begitu ada desposisi danLPJ dana kita sudah bisa cair,” tuturnya.

Berbeda dengan UKM Catur, UKM Teatermenyoalkan kebijakan yang mengharuskanLPJ sebelum kegiatan terlaksana. UKM yangmelaksanakan kegiatan tingkat nasionalOktober 2009 lalu ini merasa bingung dengankebijakan itu dan memutuskan menemuiPR III. Sehingga dananya langsung dicairkantanpa melalui proses LPJ terlebih dahulu.

“Saya juga bingung alurnya, tapi sayatidak mau tahu, saya langsung ke PR III danhari itu bendahara mencairkan dana tanpaLPJ. Soalnya kegiatannya sudah mendesak,malu dong kalau tidak bayar juri, yang malukan Unhas sendiri,” terang MuhammadYusuf Rabbi selaku Ketua UKM Teater.

Yusuf menambahkan,“kalau menungguLPJ dulu untuk dapat dana maka kita tidakakan punya dana. Sistem ini tidak masukakal, apa yang mau dipetanggungjawabkankalau belum ada acara,” ungkap MahasiswaJurusan Teknik Sistem Perkapalan angkatan2004 itu.

Menanggapi keluhan beberapa UKM,Monika S Sos, Bendahara PR III pun angkat

PK BLU Diterapkan,Dana UKM Tetap Lamban

Beberapa bulan terakhir pengurus Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unhas

nampak gusar. Lantaran pencairan

dana proposal terkesan lamban.

bicara.“Biasanya mahasiswa bilang sudahlama memasukkan proposal padahal belummemasukkan LPJ. Memang bisa cair satuhingga tiga hari, tapi kalau yang berwenangtidak ada di tempat kita mau bagaimana.Apalagi bulan ini (Desember 2009, red)banyak proposal yang masuk, tentu pro-sesnya juga lama ditambah kalau LPJ danberkas lainnya belum lengkap, tentu akanlebih terlambat,” tegasnya saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (6/1).

Berbeda dengan Monica, salah seorangpejabat di lantai tiga rektorat yang enggandisebutkan namanya menuturkan,“ ini hanyamasalah teknis, sebenarnya sistem ini dibuatuntuk mempermudah jalannya administrasi,

sistem ini tidak termasuk dalam aturanBLU,” Rabu (6/1).

Sistem LPJ ini memang berbeda daritahun sebelumnya. Walaupun tidak tertulisdalam aturan PK BLU, pencairan danadengan cara memasukkan LPJ sebelumdana dicairkan ini berakar dari beberapaUKM yang sudah mendapat suntikan danakemahasiswaan. Namun tidak mengum-pulkan LPJ-nya. Sehingga berimbas padalambannya sistem administrasi. Walaudemikian, sistem ini semestinya tidakmencoreng penerapan sistem PK BLU diUnhas yang belakangan tetap memper-lambat kucuran dana. �

Arm/Kas

SIANG itu, Rabu (30/12/2009) nampak beberapamahasiswa pengurus UKM sedang berkumpul didepan ruang kerja bendahara Pembantu Rektor (PR)III. Mereka berkumpul bukan latihan berbaris,melainkan sedang menunggu pencairan dana dariproposal yang mereka ajukan.

Di dinding kaca ruangan itu tertempel sebuahkertas bertuliskan ‘Pencairan Dana Proposal mulaipukul 14.00 Wita’. Karena resah, salah seorangdiantaranya menambahkan tulisan ‘lewatmi’. Hal itudilakukan karena waktu di jam dinding telah melewatiwaktu yang tertera di pengumuman tersebut.

Rupanya berkumpulnya beberapa mahasiswaUKM di Ruang Bendahara PR III bermula ketika

kegiatan ‘Refleksi Setahun UKM’ yang digelar,Selasa (29/12/2009) di Gedung Pusat KegiatanMahasiswa. Ir Nasaruddin Salam selaku PR IIIdalam diskusi itu memutuskan, seluruh dana UKMakan dicairkan keesokan harinya, Rabu (30/12/2009). Setelah salah satu peserta diskusimempertanyakan kebijakan di atas.

Menanggapi hal itu, Nasaruddin menuturkan, “ini masalah teknis saja, tapi kalau ada komitmenpaling lama dua minggu bisa cair. Makanya hari itubisa dicairkan, proposal yang sudah didesposisitahun lalu juga bisa cair tahun 2009 ini,” ungkapnyakepada peserta diskusi. Selain itu Nasaruddinberjanji akan membenahi segala kekurangan yangterdapat dalam hal pencairan dana. Sehingga kedepannya lebih efektif dan efisien. �

Arm/Kas

Dalam Dua Hari Dana Itu Dicairkan

Dana yang dijanjikan akhirnya

dikucurkan.

IDENTITAS/ ILHAM A M

Menunggu: Tiga orang mahasiswa sedang menunggu pegawai pengelola administrasi kemahasiswaan diRuang Kabiro Kemahasiswaan lantai dua Gedung Rektorat beberapa waktu lalu.

REKTOR tiba-tiba mengeluarkanSurat Penugasan bernomor 53/H4.24/KP.23/2010 kepada SatuanPengamanan (Satpam) Unhas untukmenutup pintu II, Senin (4/1).Walaupun sudah dibantu denganTraffic light, gara-gara penutupanpintu II kemacetan tak pelak terjadidi pintu I. Pasalnya volumekendaraan jalur pintu I bertambah.Para pengendara harus memutarbalik dari pintu II kembali ke pintu IUnhas.Ternyata hal ini takmempengaruhi jalur pete-petekampus untuk mengubah haluan.Demi menambah jumlahpenumpang, setelah keluar daripintu I mereka tetap ke pintu II,bagian depan Rumah Sakit WahidinSudirohusodo.

Rasa jengkel dan kesal itulah yangdirasakan para sopir angkot maupunpengendara motor yang ingin me-lintas di pintu II Unhas. Pasalnya, takdiduga pintu yang selama ini dipakaiuntuk jalur pete-pete tiba-tibaditutup, tanpa ada pemberitahuan.“Penutupan pintu ini tak pernah disampaikan sebelumnya,” keluhIrfan salah satu sopir pete-petekampus.

Namun, saat ditanya alasan pe-nutupanya, Satpam pintu II hanyamenyebut, “ini perintah lansungdari Rektor untuk menutup pintu IIdan selanjutnya akan terus sepertiini”. �

Buku-Buku Yang Tak Terawat

TAK terawat, berantakan dan ber-debu itulah kesan ketika sedangmencari buku di Gedung Lantai DuaPerpustakaan Pusat Unhas. Hal inibukanlah yang pertama kalinya,tetapi sejak beberapa bulan yanglalu. Buku-buku yang terdapat dilantai dua senantiasa berantakan taktertata rapi, berdebu dan terkadangberserakan di lantai. Tak terurus dantak diperhatikan begitulah kesanyang didapat Asrul (samaran)Mahasiswa Pertanian angkatan 2008,saat mencari buku di ruang referensi,Jumat (8/1).

“Banyak sekali buku yang tidakterawat bahkan buku yang bagus punberdebu,” tambahnya. Kondisi se-perti ini tentunya sangat miris jikadibandingakn dengan gedung per-pustakaan yang baru saja direnovasi.Kemegahan yang ditampakan dariluar rupanya tidak diiringi dengankebersihan dan kenyamanan ruangmembaca. Jika dibiarkan terusbukan tidak mungkin akan banyak

Macet: Satpam Unhas tengah mengaturlaju kendaraan di Pintu I Unhas, Kamis(14/1).

IDENTITAS/ILHAM AM

Page 7: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 77laporan utama

Akreditasi merupakansuatu penilaian(evaluasi) penjaminanmutu atau kelayakansebuah program studiatau perguruan tinggi

yang dilakukan oleh pemerintah ataulembaga mandiri yang berwenang di luarperguruan tinggi. Mutu yang dimaksudadalah totalitas keadaan perguruan tinggitersebut, yang mencakup produk, proses,dan pelayanan yang disediakan.

Memperoleh akreditasi bagi sebuahprogram studi tidaklah gampang. Banyakproses yang harus dilalui. Sebagai prosesawal, program studi harus melakukanevaluasi diri secara internal. Proses

Akreditasi,Sebuah Cerminan Prestasi

evaluasi ini harus mengacu pada pedomanevaluasi diri yang telah diterbitkan BadanAkreditasi Nasional Perguruan Tinggi(BAN-PT). Pihak pengelola program studikemudian membuat sebuah ringkasanhasil evaluasi diri dan dikirimkan kepadaBAN-PT.

Setelah BAN-PT mengkaji hasil ring-kasan evalusi diri itu dan dianggap telahmemenuhi semua komponen yangdibutuhkan, maka BAN-PT akan me-ngirimkan instrumen akreditasi yangsesuai dengan tingkat program studi itu.Instrumen akreditasi ini akan diisi olehpihak pengelola program studi yangbersangkutan. Kemudian dikirimkankembali kepada BAN-PT beserta lampiranberkas-berkas yang diminta. Setelahseluruh berkas diterima oleh pihak BAN-PT, maka proses penilaian dilaksanakan.

Menteri Pendidikan, melalui KeputusanMendiknas nomor 187/U/1998, dannomor 118/U/2003 telah menetapkanBadan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT) sebagai lembaga non-struktural yangberwenang mengawasi penjaminan mutupendidikan dalam hal ini. Selainmengawasi, BAN-PT juga berkewajibanmenyebarluaskan status akreditasi darisemua lembaga pendidikan di Indonesia,baik negeri maupun swasta, kepadamasyarakat. Dengan begitu, masyarakat

bisa memilih perguruan tinggi berkualitasuntuk memperoleh pendidikan formal.

Status akreditasi yang dimiliki sebuahperguruan tinggi merupakan cerminanmutu dan kelayakannya di matamasyarakat, untuk dijadikan pilihan bagipara calon peserta didik. Misalnya saja,untuk sebuah perguruan tinggi denganakreditasi A, maka tak akan ada keraguanbagi calon peserta didik untuk memilihperguruan tinggi itu. Sebaliknya, sebuahperguruan tinggi dengan akreditasi Cakan menjadi pilihan terakhir bagi calonpeserta didik.

Atas dasar inilah, semua perguruan tinggiberlomba meningkatkan akreditasinya.Disamping untuk menarik peminat danmenunjukkan mutu atau kelayakan di matamasyarakat, juga karena DepartemenPendidikan Nasional telah mewajibkan halini kepada setiap perguruan tinggi.

Dalam undang-undang No.19/2005(pasal 91) tentang Standar NasionalPendidikan, ditetapkan bahwa setiapsatuan pendidikan pada jalur formal dannonformal wajib melakukan penjaminanmutu pendidikan. Perguruan tinggi yangtak memiliki akreditasi tidak diijinkanmeluluskan peserta didik.

Bahkan, perguruan tinggi bisa dikenakansanksi pidana jika belum memilikiakreditasi setalah dua tahun masa berdiri.

Memiliki akreditasi adalah

kewajiban yang harus dipenuhi

oleh setiap perguruan tinggi

negeri maupun swasta. Jika

sebuah perguruan tinggi tidak

memiliki akreditasi, maka

keberadaannya tak akan diakui

oleh Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi.

Selain itu, alumni yang telah diluluskanmemiliki hak untuk menuntut pihakpengelola perguruan tinggi yangbersangkutan, jika ketika ia lulus perguruantinggi itu belum terakreditasi, atau jikaklaim tentang akreditasi perguruan tinggiyang bersangkutan salah atau palsu.

Tak dapat dipungkiri, akreditasi memangsangat penting. Selain memberikanpencerahan bagi masyarakat yang akanmemiliki perguruan tinggi, juga dapatmencegah pemalsuan ijasah dan maraknyainstitusi-institusi pendidikan yang asalberdiri, tanpa mementingkan mutu dankualitas. Beberapa institusi ketenagakerjaandan perusahaan swasta menolak calontenaga kerja yang berasal dari perguruantinggi yang belum terakreditasi. Hal inimemberikan peluang bagi calon tenagakerja yang merupakan alumni sebuahperguruan yang terakreditasi.

Namun, menurut pengamat pendidikanDrs Alwi Rachman MA, akreditasi bukanlahsatu-satunya parameter yang dapatdijadikan tolak ukur dalam penjaminanmutu suatu perguruan tinggi. “Akademiplato, closeumnya Aristoteles kan tidakpakai gitu-gituan, yang penting kualitas dandedikasi pengajar dan alumninya,”tuturnya. �

Tim Laput

DOC. IDENTITAS

Rumah Sakit Pendidikan: Seorang pekerja tengah mengangkut pasir untuk merampungkan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unhas. Pembangunan fasilitas penunjang pendidikan ini merupakan syaratuntuk memperoleh akreditasi A.

Page 8: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 8LAPORAN8

Unhas sebagai sebuah institusi pendidikanterus mengembangkan potensi dankemampuan dirinya. Tak hanya dari segisarana dan prasarana, pembaharuanterkait hadirnya beberapa program studi

baru dan jurusan baru, seperti Ilmu Gizi, Fisioterapi,Teknik Informatika dan Teknik Lingkungan terusdikembangkan. Selain itu ada pula penggabunganbeberapa jurusan menjadi program studi, sepertiAgroteknologi dan penutupan jurusan Gizi KesehatanMasyarakat.

Untuk mencapai terselenggaranya pendidikanbermutu, diperluhkan sebuah paradigma barupendidikan yang difokuskan pada otonomi,akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi. Keempat pilar

Yang Baru, Tak TerakreditasiBeberapa program studi baru di

Uhhas seperti Ilmu Gizi, Teknik

Lingkungan dan Teknik

Informatika ternyata belum

terakreditasi.

Akreditasi tak ubahnya suatubentuk tanggung jawab universitas kepada publik.Pencerminan kualitas ini,membutuhkan monitoring

dan evaluasi dari seluruh stakeholders dansivitas akademika. Sebagai akumulasipenilaian yang sistematis, diharapkansetiap komponen memberikan gambarandan kinerja kualitas diri. Untuk itu,akreditasi merupakan penghargaan penca-paian kualitas yang ditetapkan.

Menjadi universitas terkemuka di ka-wasan Indonesia timur, memberikantantangan tersendiri bagi Unhas.Pihaknyadituntut mampu memberikan pelayanandan pendidikan yang berkualitas. Untukitu, kerjasama dari seluruh lapisan struktur

Cerminan dari kualitas pendidikan

pada sebuah universitas adalah

Akreditasi. Lantas bagaimana Unhas

sendiri berperan dalam proses

pencapaian akreditasi?

uiversitas dari rektorat, dekanat, dosen,karyawan serta mahasiswa adalah sebuahkemutlakan.

Jadi bila itu semua terjalin secara demo-kratis, maka bukan sebuah mimpi jika uni-versitas maupun fakultas sampai kepadaprogram studi dan jurusan memiliki tingkatakreditasi yang baik. Sehingga dapatdipercaya oleh masyarakat lokal, bahkansampai internasional.

Berdasarkan hasil evaluasidari BAN PTterhadap portofolio-portofolio yang diki-rimkan, Unhas mendapatkan akreditasi B,“sebenarnya jika dalam penyusunan porto-folio Unhas bisa lebih teliti, hampir sajaakreditasi A digenggam Unhas. Waktu itu,pengisian portofolionya terkesan dadakan.Data-data yang disajikan tidak komunikatif.Bagaimana mau bagus, untuk menyusundata-data dari semua fakultas saja hanyamenyita waktu 24 jam. Sementara sayayakin ada 14 fakultas dan waktu itu tidaklahcukup,” ujar Prof Saleh Pallu MT selakuAssesor Unhas

Pengakuan yang cukup mencengangkan,bagaimana mungkin lima tahun waktuberlakunya status akreditasi dikerjakan

dengan waktu yang singkat. Bisa jadiketidakseriusan dalam menyusunlahyang membuat Unhas hampir menggapaiakreditasi A.

Dalam Rencana Strategis Unhas sejakawal menjabat, 2006 silam, Citra Unhas2010 selalu didengung-dengungkanpimpinan universitas. Ada empat pointyang dititikberatkan. Pertama sistempendidikan yang handal, menyelengga-rakan penelitian dan pemberdayaanmasyarakat kampus, manajemen orga-nisasi yang efektif serta lingkungankampus yang asri dan bersahabat.

Namun apakah tidak terlalu bermuluk-muluk bahkan berangan-angan jikapencapaian akreditasi saja seperti ini.“Apa yang terjadi saat ini adalah suatubentuk kegagalan dari impian yangdiretas pak rektor,” ujar Aminuddin SKMMkes, Ketua Jurusan Gizi KesehatanMasyarakat FKM Unhas.

Untuk tiap program studi atau punjurusan, dalam memperoleh akreditasimereka dituntut untuk mengusul sendiri.Itu artinya Unhas memberi otonomisepenuhnya pada yang bersangkutan

untuk memproses akreditasinya.“Kalau pun ada yang belum ter-akreditasi itu merupakan faktorkemalasan dari yang bersangkutan,”tambah saleh pallu.

Berdasar aturan dari BAN PT, sebuahprogram studi baru dapat diakreditasijika tengah berumur 4 tahun. Hal inidimaksudkan agar bisa membenahikurikulum, kualitas dosen, kehadirandosen, indeks prestasi mahasiswanyadan tak lupa penelitian yang dilaku-kan para dosen. “Dalam hal ini Unhasturut mendorong agar kesemuanyaitu bisa bagus,” tambah PembantuRektor I, Prof Dadang A Suriamiharja.

Walau hanya berupa dorongan sertasejumlah fasilitas yang dapat digu-nakan oleh sivitas akademika, inilahyang dapat disuguhkan Unhas dalammenembus Citra Unhas 2010 yangdiimpikan. Semoga saja dengankekurangan yang dimiliki, kita cepatbisa berbenah dengan memperbaikistruktur pimpinan yang ada, daritingkat atas sampai bawah, semoga!�

Tim Laput

manajemen ini diharapkan pada akhirnya mampumenghasilkan pendidikan bermutu.

Berbicara tentang akreditasi tak putus hanya sampaiakreditasi apa yang suatu institusi itu dapatkan. Tapihasil akreditasi dari pengendalian dari luar itu perludiketahui oleh masyarakat, yang menunjukkan posisilembaga pendidikan bersangkutan dalam menghasilkanproduk atau jasa yang bermutu. Pelaksanaan akreditasidilakukan oleh suatu badan independen yangberwenang. Di Indonesia pelaksanaan akreditasiPerguruan Tinggi dilakukan oleh Badan AkreditasiNasional (BAN).

Umumnya tujuan akhir mahasiswa memperolehpendidikan di perguruan tinggi adalah mendapatpekerjaan. Untuk itu saat penerimaan CalonanPegawai Negeri Sipil (CPNS), lulusan perguruan tingginegeri maupun swasta, berlomba-lomba mendaftar.Peluang emas ini tak segampang membalikkan telapaktangan. untuk diraih, perlu berbagai syarat sepertilampiran akreditasi jurusan merek. Terkait dengan hal

ini, was-was tentu saja akan menghinggapi alumnidari prodi/jurusan yang belum terakreditasi.

Butuh waktu dua tahun bagi prodi/jurusan barumendapatkan akreditasi. Itu pun jika merekabergegas mengurusnya. Idealnya sebelummeluluskan mahasiswa, sebuah program studi/jurusan yang baru seharusnya sudah terakreditasi.Namun hingga saat ini masih ada saja yang belumterakreditasi.

Salah satunya seperti yang diungkapkan KetuaProdi Ilmu Gizi. “Kendala administrasi, format yangberbelit-belit, dan selalu ada perubahan (revisi)dalam proses pengusulan akreditasi menjadi alasanbesar, mengapa hingga telah berumur empat tahun diUnhas prodi Ilmu Gizi belum juga terakreditasi.”

Sementara untuk beberapa program studi lainmasih dalam proses mendaftar ke BAN PT.“Sementara ini Teknik Lingkungan masih berprosesdan Teknik Informatika tahun depan sudah bisakeluar,” jelas Dekan Fakultas Teknik, Prof Saleh

Pallu MT.Sampai saat ini tampaknya pihak universitas

belum terlalu memperhatikan masalah akreditasiprodi/jurusan. “Universitas hanya mendesakdan mengingatkan supaya bisa cepat akreditasi.Namun hanya sebatas itu saja, semisal danajuga tidak ada sama sekali,” ujar Dr Irelkawakib syam um MS, Ketua ProdiAgroteknologi.

Secercah harapan muncul bagi lulusandari sebuah prodi/jurusan yang belumterakreditasi nantinya. Seperti yang diutarakanAminuddin SKM MKes, “kalaupun seperti ituharusnya dapat dilihat keluaran itu berasal darimana, saya kira menopang nama Unhas sudahbisa lolos dari kegelisahan”. Jika benar sepertiitu tampaknya rasa lega sudah bisa dikantongibagi alumninya nantinya.�

Tim Laput

Citra Unhas2010 TersandungAkreditasi

Citra Unhas2010 TersandungAkreditasi

identitasNO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

Page 9: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 9

� Jurusan Sosiologi (Fisipol)

� Jurusan Sastra Jepang (FIB)

� Program Studi Sastra Perancis (FIB)

� Jurusan Sastra Daerah (FIB)

� Program Studi Teknik Industri (FT)

Sumber: Badan Akreditasi Nasional 2009

9

Universitas Hasanuddin sebagai universitas terbesar di Indonesia Timur patutberbangga hati menyandang akreditasiB. Setidaknya, itu sedikit lebih baik dibandingkan akreditasi C. Namun sayangnya,

masih ada beberapa jurusan dan program studi yangselama bertahun-tahun masih bertahan dengan akreditasiC. Sebut saja Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik (Fisipol), Jurusan Sastra Jepang, Sastra Prancisdan Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB), dan Pro-gram Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin, FakultasTeknik (FT).

Jika status akreditasi satu-satunya parameter yangdigunakan sebagai tolak ukur penjaminan mutu suatuprogram studi, apakah bisa dikatakan jurusan yangberakreditasi C ini belum layak dipertimbangkan dalamhal mutu? Sastra Jepang misalnya, yang berdiri padatahun 2005, sejak awal berdiri hingga saat ini masihberstatus akreditasi C. Demikian juga dengan ProgramStudi Teknik Industri yang telah berdiri jauh hari se-belumnya, yakni tahun 2002.

Sekretaris Jurusan Sastra Jepang, Taqdir Spdmengungkapkan, saat ini Tim Penyusun Akreditasi SastraJepang sedang merampungkan berkas-berkas yangdiminta oleh BAN-PT, untuk bisa meningkatkan statusakreditasi itu. “Prosesnya sementara berjalan, tinggalmenunggu lampiran-lampiran dari beberapa dosen. Ke-betulan beberapa dosen ada yang berasal dari jurusan

Masih SetiaPertahankan Akreditasi C

� Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta

Strategi Pencapaian

� Tata pamong, Kepemimpinan, Sistem

Pengelolaan, dan Penjaminan mutu

� Mahasiswa dan Lulusan

� Sumber daya manusia

� Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana

Akademik

� Pembiayaan, Sarana dan Prasarana,

serta Sistem Informasi

� Penelitian, Pelayanan/Pengabdian

kepada Masyarakat, dan Kerjasama

STANDAR PENILAIAN

AKREDITASI

Beberapa jurusan/program studi

masih setia mempertahankan

akreditasi C. Ini menunjukkan belum

adanya motivasi meningkatkan mutu

pendidikan.

lain,” ungkap Taqdir. Padahal, tim itu sendiri menuruttaqdir, telah dibentuk sejak Agustus 2009 lalu.

Sementara itu, Ketua Program Studi (prodi) TeknikIndustri, Retnari Dian Mudiastuti ST MSi mengakuberuntung atas perolehan akreditasi C ini. Menurutnya,sebuah program studi yang baru berdiri, wajar diberiakreditasi C, bahkan terkadang ada yang tidak diberiakreditasi sama sekali. “Prodi baru harus memenuhibeberapa poin, seperti jumlah guru besar dan dosen.Sedangkan untuk Teknik Industri sendiri guru besarnyabelum ada dan untuk dosen S3 itu 50% dari luar,” terangRetnari. Namun mengingat prodi ini berdiri tahun 2002,tentu tak bisa disebut baru lagi.

Tak hanya itu, ternyata masih ada prodi yang belumterakreditasi. Prodi tersebut adalah Ilmu Gizi, FakultasKesehatan Masyarakat. Prodi Ilmu Gizi berdiri pada Sep-tember 2005. Semestinya, akreditasi itu dapat diperolehsejak September 2007. Jika merujuk pada ketentuan yangditetapkan BAN-PT, bahwa prodi baru dapat mengurusakreditasinya sejak dua tahun masa berdiri.

Namun, Ketua Prodi Ilmu Gizi, Dr Dra Nurhaedar JafarApt M Kes mengakui, masih banyak kekurangan yangperlu dibenahi pada Ilmu Gizi. Sehingga berpengaruhpada pemberian akreditasi. Seperti laboratorium yangkekurangan maintenance dan tenaga pengajar yang kurang.“Kami selalu membawa wacana ini disetiap rapat, me-ngingatkan posisi untuk mencapai kelengkapanakreditasi,” papar Haedar.

Tak hanya memperoleh dan meningkatkan akreditasiyang sulit. Mempertahankannya pun sama susahnya. Kitadapat melihat kondisi yang dialami Fakultas Farmasi.Fakultas Farmasi yang awalnya bergabung sebagai salahsatu jurusan di Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam (MIPA) ini mulai memisahkan diri pada Maret 2007dengan menyandang gelar akreditasi A. Namun kondisiFakultas Farmasi sekarang ini membuat Dr EllyWahyuddin DEA selaku Dekan merasa khawatir.Pasalnya, gedung perkuliahannya masih terpencar-pencar. Ada yang menggunakan gedung perpustakaan,gedung lama di Fakultas MIPA, dan gedungLaboratorium di Baraya. “Jika Farmasi dire-akreditasitahun 2011 dan belum ada perubahan, bisa saja Farmasibukannya turun ke B, malah bisa turun ke C,” papar Elly.

Dengan melihat sebagian besar jurusan/prodi yangberhasil menyandang akreditasi A, maka seharusnya haltersebut menjadi cambuk bagi jurusan/prodi yang masihberakreditasi C untuk bisa meningkatkan akreditasinya.Apalagi yang belum terakreditasi sama sekali. Karenakenyataannya, pihak yang paling dirugikan dalam halini adalah alumninya yang kelak akan bersaing denganmahasiswa dari perguruan tinggi lain dalam mem-perebutkan kesempatan kerja.

Pembantu Rektor II Universitas Hasanuddin, Prof DrDadang A Suriamiharja mengungkapkan, dalam setiappertemuan dengan pimpinan fakultas, pihaknya selalumemberikan motivasi agar setiap prodi bisameningkatkan akreditasinya. Selain itu, ia juga berusahameningkatkan akreditasi Unhas dari B menjadi A. “Halyang perlu dilakukan untuk meningkatkan akreditasiUnhas menjadi A adalah meningkatkan kapabilitas dosen,hasil penelitian, jurnal internasional, dan sisteminformasi,” ungkap Dadang. �

Tim Laput

IDENTITAS/MUH SYUKRI

Akreditasi C: Seorang mahasiswi keluar dari ruangan JurusanSastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Jumat (15/1).Lima Jurusan masih memiliki akreditasi C, status akreditasi inimenjadi paramater masih kurangnya mutu sebagian jurusan diUnhas.

JURUSAN yang Masih AKREDITASI C

Hal yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan akreditasi Unhas

menjadi A adalah meningkatkan

kapabilitas dosen, hasil

penelitian, jurnal internasional,

dan sistem informasi.”

Prof Dr Dadang A Suriamiharja

(Pembantur Rektor I Unhas)

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas

Sebenarnya jika dalam penyusunan

portofolio Unhas bisa lebih teliti,

hampir saja akreditasi A digenggam

Unhas. Waktu itu, pengisian porto-

folionya terkesan dadakan. Data-data

yang disajikan tidak komunikatif.

Bagaimana mau bagus, untuk

menyusun data-data dari semua

fakultas saja hanya menyita waktu 24

jam. Sementara saya yakin ada 14

fakultas dan waktu itu tidaklah

cukup.”

Sumber: BAN PT 2009

Prof Saleh Pallu MT

(Assesor Unhas)

Kendala administrasi, format yang berbelit-belit, dan

selalu ada perubahan (revisi) dalam proses pengusulan

akreditasi menjadi alasan besar, mengapa hingga telah

berumur empat tahun di Unhas prodi Ilmu Gizi belum

juga terakreditasi

Dr Nurhaedar Jafar Apt MKes

(Ketua Prodi Ilmu Gizi)

N UTAMA

Page 10: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 10laporan utama 10

parade pendapat

Unhas mendapat akreditasi B dari BAN PT. Namun

Unhas tetap berusaha mencapai akreditasi

A.Lantas bagaimana sivitas akademika

menanggapinya? Berikut petikannya.

Antara Akreditasi

dan Realitas

Sahrianti Saad SHut MSi

Dosen Fakultas Kehutanan

“Kita sebagai dosen muda selaluoptimis. Universitas sudah men-canangkan program itu, kenapa kitatidak mendukung. Banyak juga pro-gram yang berdampak pada kamisebagai dosen muda. Salah satunya adalah meng-haruskan mengambil S3 di luar negeri. Hal sepertiitulah yang bisa meningkatkan mutu di universitasini.

Ishak, Mahasiswa Jurusan Ilmu

Kelautan 2007

Perbaiki sistem pengajarannya, sistemSCL yang sekarang masih kurangsempurna. Fasilitasnya juga harussesuai dengan keinginan untuk men-capai World Class. Karena labora-toriumnya masih seadanya.

Mujahidah, Mahasiswa FKM 2009

Khususnya di fakultas saya lihatmemang kurang memuaskan. Mi-salnya dosen yang jarang masuk danfasilitas seperti LCD yang rusak,sering saya temui.

Anwar, Pegawai Rektorat

Mungkin saja, saya kurang tahumasalah akreditasi. Namun Unhassemestinya bisa akreditasi A. Apalagibanyak melakukan penelitian-pe-nelitian dan Unhas sudah berusahauntuk itu.

Rafiqa Nurdin, Mahasiswa FK

2007

Laboratorium saja masih kurang,dalam Penelitian pun masih minim.Jika boleh membandingkan kitamasih kalah dengan institusipendidikan tinggi yang lain. Tetapi,mahasiswa bisa lebih berkarya tidak hanya dalampenulisan dan penelitian. Sudah semestinya kitamelihat ke luar serta mebandingkan institusipendidikan lain sebagai bahan perbandingan. Janganseperti katak dalam tempurung.

Fadly Rahman Mahasiswa Fakultas

Kedokteran 2004

Tidak ada salahnya Unhas menca-nangkan seperti itu. Tapi untuk men-capainya banyak yang harus di-lakukan. Mungkin kalau untuk jangkapendek belum bisa direalisasikan.Tapi untuk jangka panjang mungkin

bias tercapai. Kelengkapan untuk fasilitas harusmemadai, tenaga pengajar harus melewati perbaikanmutu.

Tim Laput

KoordinatorIcha Dian Nurcahyani

Aniswati Syahrir

AnggotaSatriani M, Hery S Pasaribu,

Ilham A M, Fadli, Atrasina

Adlina, Ummul Masir, Mifda

Hilmiyah

Di sebuah situs departemen pemerintahanyang sedang mencaricalon pegawai baru,tercantum salah satu

persyaratan yang berbunyi, pelamarberasal dari Jurusan yangTerakreditasi A oleh Depdiknas untukpendidikan Strata 2 (S2), Strata 1 (S1)/Diploma IV (D.IV), dan TerakreditasiB untuk Diploma III (D.III) Ini adalahsalah satu contoh persyaratan yangditerapkan oleh sebuah institusipemerintahan dalam mencari calonpegawai.

Di Indonesia, sejumlah BUMS danBUMN memang menjadikanakreditasi jurusan sebagai persyaratandalam perekrutan tenaga kerja. Sebutsaja misalnya BPK, DepartemenPerindustrian dan Perdagangan,Departemen Luar Negeri, dansejumlah institusi pemerintahanlainnya. Kesemua institusi ini hanyamenerima calon tenaga kerja dengansertifikat akreditasi A dan minimal Bdari jurusan. Bagi mereka yang hanyamengantongi sertifikat akreditasi C,tentu saja hanya bisa gigit jari. Merekatak bisa ikut bekerja di sebuah institusibergengsi.

Sebut saja Mulyani, mahasiswialumni Program Studi Teknik IndustriUniversitas Hasanuddin angkatan2005 ini tidak berhasil lulus berkasketika mendaftar di Badan PemeriksaKeuangan (BPK) tahun 2009 lalu.

Gagal Berkas KarenaAkreditasi C

Sejumlah perusahaan menerapkan

sistem akreditasi sebagai

persyaratan utama dalam

penerimaan karyawan. Para

pencari kerja yang berasal dari

program studi dengan akreditasi

C, harus bersabar.

Bukan hanya Mulyani yang tidaklulus, tapi 19 orang temannya yanglain, yang juga berasal dari programstudi yang sama. Selidik punyaselidik, ternyata mereka tersandungmasalah akreditasi. Teknik Industrimasih berakreditasi C, sementaraBPK hanya menerima calon pegawaidengan sertifikat akreditasi A.

“Ternyata akreditasi penting untukperekrutan tenaga kerja. Sayaberharap teknik Industri bisamempercepat pengurusan akreditasi.Kasihan juga kalau alumni haruskehilangan peluang kerja hanyakarena permasalahan akreditasi,”tutur Mulyani.

Seharusnya ini menjadi tantanganbagi jurusan/program studi terkait.Sebuah institusi pendidikan berdiritidak hanya sekedar untukmenampung peserta didik danmemberikan sejumlah keahliantertentu sesuai dengan bidangnya.Tujuan utama tentunya adalahmembantu peserta didik terserap didunia kerja. Jika mereka lulus tapi takbebas memiliki peluang kerja, sangatdisayangkan. Adalah kebanggaanbagi sebuah institusi pendidikan jikaalumninya bisa bekerja di institusimana pun yang mereka inginkan.

Tapi benarkah status akreditasisangat penting dalam perekrutantenaga kerja? Jawabannya bisabermacam-macam. Sejumlahperusahaan menganggap statusakreditasi sebuah institusi pendidikansebagai bentuk pembuktiankredibilitas. Dalam artian, sebuahinstitusi dengan akreditasi Akredibilitasnya tak perlu diragukan.Hal sebaliknya terjadi denganinstitusi pendidikan denganakreditasi C.

Pengamat pendidikan Prof SalehPallu MT menilai, tidak semestinyaakreditasi dijadikan satu-satunyapenilaian dalam penerimaan calonkaryawan. Menurutnya, aturan

akreditas tidak boleh diterapkan,karena akreditasi hanyalahindikator dari manajemen jurusan.“Jangan menyalahkan alumninya.Sama saja ketika ada pabrik yangkatanya jelek atau haram, makajangan salahkan produknya,salahkan pabriknya. Saya kiraaturan seperti itu sebagai peyaringsaja, supaya tidak terlalu banyakpendaftar yang melamar,” tuturSaleh.

Sementara itu, Pembantu Rektor IUnhas, Prof Dr Dadang ASuriamiharja mengatakan, pihaknyaselalu memberikan motivasi kepadaprogram studi yang masihberakreditasi C agar bisameningkatkan akreditasinya.“Dalam setiap pertemuan denganpimpinan fakultas, diberikansemangat untuk meningkatkanakreditasinya. Juga, program studiyang baru masih ada yang belumterakreditasi dan itu harusterakreditasi sebelum meluluskanmahasiswanya,” ungkap Dadang. �

Tim Laput

IDENTITAS/ARY

Page 11: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 1111civitas

koridorRenovasi Perpustakaan,Keberadaan Buku

Dipertaruhkan

Kurangnya koordinasi antara fakultas

dan pengelola perpustakaan FIB,

berbuah rusaknya buku referensi,

saat renovasi September 2008. Bak

jatuh tertimpa tangga, buku referensi

pun disinyalir dijual ke tukang loak.

B unyi atap dibongkar dangenteng jatuh di atasperpustakaan mengagetkandua orang pengelola perpusta-

kaan yang sedang melayani mahasiswa.Tak ayal, mereka hanya sempat menye-lamatkan diri dan bergegas meninggal-kan ruangan yang mulai dijatuhi rerun-tuhan genteng. Disela waktu renovasi,pengelola perpustakaan sempat menutu-pi rak buku dengan terpal plastik.

Akibatnya, buku referensi banyak yangrusak karena dijatuhi serpihan bahanbangunan. Kondisinya pun bertambahparah dengan turunnya hujan. Seharus-nya pihak fakultas menyampaikan hal inike pengelelola perpustakaan. Tetapi itutidak dilakukan.

Saat ini pasca renovasi, perpustakaanFakultas Ilmu Budaya (FIB) akhirnyaberbenah. Pengelola perpustakaan yangtidak ingin disebutkan namanya men-cium indikasi terjadinya pencurian ketikarenovasi. Kamus sama sekali tidak ada,beberapa skripsi dan buku juga raib. “Takdipungkiri kemungkinan saat renovasiada pencurian, pintu dikunci namun atapterbuka, lemari juga acak-acakan dansudah dicungkil,” ujar pengelola.

Terkait berkurangnya buku-buku diperpustakaan, nada miring terdengar darimahasiswa. Pasca renovasi buku per-pustakaan ada yang dijual ke tukang loak.“Saya melihat sendiri ada juga buku yangdijual sekira enam bulan lalu yang

kondisinya fifty-fifty, ada yang rusak adadan yang masih utuh. Lalu dibawa olehmobil pick up,” ungkap Ary (samaran)Mahasiswa Sastra Inggris ini.

Peristiwa penjualan buku sampaiterulang untuk kedua kalinya. “Kejadianitu berlangsung pada hari libur per-tengahan November, buku-buku di-angkut dengan mobil pick up lagi, masihada buku yang masih layak untuk dibacaikut dijual,” tambahnya.

Warga Senat Mahasiawa FIB sama sekalitidak menerima langkah pegawai perpus-takaan FIB yang menimbang sekaligusmenjual buku dan skripsi. Hasil inves-tigasi Tim Lima Senat FIB, ternyata pihakfakultas tidak tahu-menahu hal ini danmenurut pengelola kejadian itu karenakhilaf. Itulah sebabnya Senat MahasiswaFIB mengeluarkan pernyataan sikap yangmenolak indikasi penjualan buku diperpustakaan.

Dari beberapa buku yang hampirdiangkut mobil pick up, beberapa di-antaranya sempat diselamatkan Maha-siswa FIB. Misalnya, Tiga kamus jepangyang masih utuh dan satu skripsi tahun1999 di lembaga kemahasiswaan, sertabuku-buku lain yang dipegang maha-siswa dan belum dapat diidentifikasiberapa jumlahnya.

Ungkapan kekecewaan berkurangnyabuku perpustakaan juga datang darikalangan dosen, terkait dengan ba-nyaknya buku perpustakaan yang rusakdan hilang. Buku sumbangan dari Sum-mer I linguistik sebanyak 300 buahkondisinya entah bagaimana. “Kalaupunrusak kenapa tidak diamankan. Sayapernah mendengar ada buku yang dijual,kalaupun rusak atau hancur tidak bolehdijual. Karena itu inventaris negara dankewajiban kita semua untuk memeliharaharta negara,” ujar Dr Basrah Gissing MsiDosen Ilmu Budaya ini.

“Mengenai penjualan buku saya rasa

tidak ada, hanya kertas yang berham-buran yang dikumpulkan dalam satukarton dan diberikan kepada orang lainuntuk dijual,” tutur pengelola perpus-takaan setelah dikonfirmasi di ruangankerjanya, Rabu (6/1).

Drs Amir Pattu MHum selaku Pem-bantu Dekan II FIB ini tidak mengertidengan penjualan buku ini. Amir sudahmengonfirmasi untuk menghentikanpengangkutan. Namun laporan hasilpendataan belum sampai ke tangannya.“Untuk sementara buku yang belumdiklasifikasi disimpan dalam gudangkarena ada sebagian yang dimakanrayap,” ungkapnya sambil menunjukkanbuku di gudang. Menyoal pembenahanakan dibentuk tim yang bertugas meng-klasifikasi dan menyortir buku yangterbitan tahun 2003.

Dr Noer Jihad selaku Kepala UPTPerpustakaan Pusat mangatakan, untukbuku lama harus dilakukan penyiangan,buku lama disimpan ditempat khusus.Kalau ada yang rusak atau robek dijilidlagi. “Jadi,untuk buku yang sudah lamadigudangkan karena sewaktu-waktu adayang ingin menggunakan buku bisadiambil,” ujarnya. �

Fda/ Nti

APAKAH pekerjaan Anda saat ini? pertanyaan palingberat dijawab bagi lulusan Perguruan Tinggi yang belummemperoleh pekerjaan tetap. Meningkatnya jumlahwisudawan dan wisudawati tidak berbanding lurusdengan peluang kerja yang ada. Sehingga tersingkirkarena tidak mampu bersaing di tengah ketatnyapersaingan pasar, yang kemudian berdampak padapengangguran semakin melonjak. Menurut DirekturJendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti ) di tahun 2009angka pengangguran di Indonesia mencapai 900 ribuorang. Angka tersebut mengalami peningkatan 20 %dari angka pengangguran di tahun 2006 yang jumlahnyasekira 740 ribu orang. Kira-kira 2900 perguruan tingginegeri dan swasta meluluskan setiap tahunya sarjanasekira 300 ribu orang. Artinya sebagian besar darimereka tidak tertampung di dunia kerja.Di dunia kerja saat ini, banyak dari instansi lebihmengutamakan kemampuan soft skill bukan IndeksPrestasi yang tinggi. Pengusaha menilai sebuahperusahaan akan terus berinovasi ketika kompetensikaryawanya memiliki soft skill . Untuk mendapatkaryawan yang mereka inginkan, mereka umumnyamengadakan tes wawancara untuk mengukur tingkatansoft skill calon karyawanya sebelumnya. Namun,kadangkala interview menjadi momok sebagian orang.Banyak dari mereka gagal di tahap ini. Ini disebabkankarena kurangnya soft skill yang mereka miliki.Hal inilah yang dikaji oleh Eko Nugroho, HRD PT IncoSorowako, saat menjadi pembicara dalam SeminarNasional Pengembangan Diri yang dilaksanakanHimpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomikerjasama dengan PT Inco Sorowako. Menurutnya,performa seseorang pada saat tes wawancara akansangat dipengaruhi oleh sejauh mana ia mempersiapkandiri untuk tes tersebut.Interview secara mendasar adalah aktivitas yangjarang dilakukan. Sehingga kebanyakan orang tidakcukup familiar dan tentu akan canggung dalammenghadapinya. Tidak hanya itu, kebanyakan orangIndonesia masih sungkan untuk mengungkapkan hal-halyang mereka kuasai atau keahlian mereka. Bagibanyak orang, tes wawancara kerja menjadikannyamelakukan hal-hal atau tindakan yang tidak biasadilakukan dalam keseharian. Oleh karenanya,persiapan menjadi prasyarat yang wajib.Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh daripersiapan sebelum interview. Pertama, meningkatkanrasa percaya diri dan kemantapan diri. Kedua,membantu menjawab pertanyaan secara ringkas danberisi, alih-alih buang waktu untuk sekedar sampaikanpoin yg simple. Ketiga, membantu dalam mengetahuiapa yang perlu dikatakan dan bagaimanamenyampaikannya. Keempat, membantu dalammenghadapi pertanyaan-pertanyaan susah. Kelima,membantu dalam menghindari ucapan-ucapan yangakan menimbulkan kesan negative. Keenam,meningkatkan kemampuan rapport-building.Kunci terpenting dalam suatu interview adalahpenguasaan materi yang akan ditanyakan. Kebanyakanpewawancara biasanya ingin mendengar tiga hal.Pertama, Can you do the job? Sejauh manakompetensi, wawasan, pengalaman atau potensi yangdimiliki dengan pekerjaan yang ditawarkan. Kedua,kenyamanan dengan lingkungan kerja yang akandilakoni. Ini menjadi penting untuk hubungan kerjadimasa yang akan datang meskipun kompetensinyaada. Ketiga, Seberapa besar tekad dan keinginan yangdimilki untuk meraih posisi yang diincar.Untuk melatih kemampuan interview, butuh latihanhingga lancar dan bukan sekedar hafal.Sebenarnyacara yang paling ampuh adalah dengan melakukanbanyak tes wawancara, bahkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kurang di minati. �

Hasdinar/Fmn

Catatan Seminar Nasional Pengembangan Diri“BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN DIRI MENCARIKERJA” di FIS I Ruang 111 Fakultas Ekonomi Unhas,Senin (28/12)

Soft Skill MenunjangKemampuan Interview

IDENTITAS/MUH SYUKRI

Ralat

PADA edisi nomor 718 Tahun XXXV.kolom kampusiana halaman 20terdapat keterangan foto kegiatanCelebes Robot Contest yang tertulisHimpunan Mahasiswa Teknik Sipilsebenarnya Himpunan MahasiswaTeknik Elektro.

Perpustakaan FIB: Mahasiswi serius membaca buku di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Jumat (15/1). Usai direnovasi September lalu,disinyalir banyak buku di perpustakaan ini mengalami kerusakan dan dijual ke tukang loak.

Page 12: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 12civitas

cermin

MIRIS rasanya, melihat salahsatu tayangan di televisi, seoranganak usia sembilan tahun, hanyamemiliki bobot tubuh tujuh kilo-gram. Padahal seharusnya bobottubuhnya bisa mencapai 16 kg.Bocah itu bernama Anisa, diaberasal dari tapanuli utara. Iaterlahir dari sebuah keluargasederhana, dengan seorang ayahpekerja serabutan. Namun yangagak mengherankan, ternyata ibunya adalah seorangpenjual makanan jadi. Kalo dipikir-pikir, tak sewajarnyadia menderita gizi buruk. Tapi apa daya dari keempatsaudaranya, hanya dia yang bernasib kurang beruntung.

Berbagai kisah lain pun nyata dihadapan kita. Masalahgizi yang timbul pada hakikatnya adalah masalah kesehatanmasyarakat yang berakar pada masalah kemiskinan. Halini berbanding terbalik dengan kemewahan dankeistimewaan yang diberikan negara untuk para menteri.Tak segan-segan, hanya untuk satu unit mobil dinas, negaramengeluarkan dana 1,3 M. Sangat disayangkan!

Entah sadar atau tidak, Indonesia hanya me-nganggarkan 20% dari APBN untuk sektor kesehatan.Anggaran ini pun habis untuk kegiatan yang bersifatnonpreventive (pencegahan, red). Wajar saja jika banyakpenduduk yang menderita gizi buruk. Jangankan untukmengenyam pendidikan, untuk makan saja sulit terpenuhi.

Perubahan gaya hidup sebagai dampak pembangunancenderung mempengaruhi pola makan masyarakat untukmengonsumsi makanan di luar rumah. Sehinggamendorong munculnya industri makanan termasukpelayanan jasaboga. Pertanyaan selanjutnya adalahapakah makanan tersebut layak konsumsi atau malahakan membahayakan kesehatan? Tak jarang hanya karenaaktifitas yang padat, makanan sebagai sumber energi takdiperhatikan, beruntung jika orang itu sudah dewasa. Tapiberbeda halnya dengan bocah yang masih selalu merengekjika lapar, orang tuanyalah yang harus mengatur polamakannya.

Lantas, apa kiranya yang dapat kita lakukan sebagaiseorang calon ahli gizi. Walau banyak orang yang mencibir,ahli gizi seyogyanya bukanlah tukang masak. Tapialangkah lucunya kita yang akan mengatur menuseseorang dengan berbagai resep masakan, jika tidaktahu bagaimana mengolah makanan itu.

Seorang Ahli Gizi membantu mempromosikan kesehatanyang baik melalui makanan yang tepat dan mengawasipersiapan serta pelayanan makanan. Dalam pengaturanmedis, ahli gizi dapat menyediakan kebutuhan gizi khususuntuk pasien yang tidak mampu mengkonsumsi makanannormal. Sehingga keberadaan ahli gizi menjadi penting,melihat begitu banyaknya fungsi makanan dalam tubuh.

Untuk itu konsultasi dengan ahli gizi tepat adanya.Karena untuk menjaga agar tubuh tetap bugar, konsumsimakanan perlu dijaga. Sedikit berbagi ilmu, banyak orangyang membagi makanan menjadi empat kategori, yangpertama, makanan merupakan kebutuhan. Dimana,makanan menjadi sumber energi yang menunjang tubuhuntuk bisa beraktifitas.

Kedua, makanan menjadi sebuah kesenangan.Umumnya jika senang terhadap satu jenis makanantertentu, maka hanya itu yang terus dan sering dikonsumsi.Ketiga, makanan merupakan kabiasaan. Ini bisa jadi sesuaidengan topografi dimana individu itu tinggal dan yangterakhir dan menjadi sesuatu yang meningkatkan derajatdan martabat seseorang adalah gaya hidup.

Keempat kategori ini yang membuat orang kebanyakanberanggapan bahwa ‘Makan ya makan aja yang pentingkenyang’. Anggapan ini yang harus diubah, percumamakan kalau tidak membuat sehat, bahkan membuat sakitdi kemudian hari.

Umumnya gizi buruk terjadi di daerah-daerah jauh dariwilayah perkotaan. Walau tak menutup kemungkinan didaerah pinggiran juga bisa terjadi. Disini harusnya peranaktif seorang Ahli gizi untuk setidaknya mengurangi jumlahkasus gizi buruk yang terjadi. Tapi apa yang terjadi jikaorang-orang yang menjadi ahli gizi adalah orang-orangyang tak mau menjamah kawasan yang jauh dariperkotaan? Sisi kemanusiaan harusnya lebih ditinggikanketimbang sisi egois diri sendiri. Berharap akan semakinbanyak ahli gizi yang mampu memberantas gizi buruk diIndonesia. Usaha kita semua dinantikan kawan, Semoga!�

* Penulis adalah Mahasiswi Prodi Ilmu Gizi FKM angkatan 2007 Unhas

Staf Penyunting PK identitas

Gizi dan Peran Ahli Gizi

Icha Dian N*

T ercatat sebagai MahasiswaUnhas merupakan suatukebanggaan tersendiri bagibanyak orang. Beragam caraacap kali ditempuh, sampaipada hal yang negatif. Salah

satu contohnya dengan menggunakan sistemjoki saat ujian masuk Unhas.

Sejak Unhas di bawah kepemimpinan ProfDr Ir Radi A Gani, diterapkan sistem evaluasi4 semester dan mahasiswa dituntut harusmelulusi sejumlah 48 Sistem Kredit Semes-ter (SKS). Sampai saat ini, kekhawatirankerap melanda civitas akademika.

Awal September 2009, Unhas kembalimengeluarkan SK mengenai evaluasi DOlima semester. Ketar-ketir kembali melandamahasiswa yang baru saja melulusi evaluasiempat semester.

Andi, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya(FIB) tampak sedih mendapat nilai Error.Artinya, berkurang sudah peluangnyamendapat tambahan jumlah SKS. Wajahnyakaku tak bisa membayangkan nasibnya diUnhas. Pertengahan November 2009, iamendapatkan SK Peringatan DO. Terkejutdan heran, dia pun mencoba mencari tahukebenaran dari SK itu. Evaluasi empat se-mester telah ia lewati. Rupanya 60 SKS harusdilulusi lagi pada semester lima. “Sayahanya bisa pasrah dan terima apa adanya,”

SK Baru Keluar,Mahasiswa Ketar-Ketir

Awal September 2009, Surat Keputusan

(SK) Rektor mengenai evaluasi DO lima

semester bagi angkatan 2007 terbit.

Sebagian mahasiswa resah akan

kehadiran SK itu

ujar Andi, Selasa (5/1).Beda pula dengan Fian (samaran),

Mahasiswa Fakultas Peternakan ang-katan 2007 ini tak tahu menahu tentanghadirnya SK ini. Namun jika benaradanya, kecemasan juga dapat diarasakan. Pembantu Dekan III di fa-kultasnya, saat dikonfirmasi mengakutak tahu menahu.

Keresahan dari mahasiswa lain bisajadi sama dengan yang dirasakan Andidan Fian. Banyak pihak yang me-nyesalkan kebijakan ini. Mereka me-nganggap melulusi evaluasi empat se-mester dengan pencapaian 48 SKS sudahmenjadi posisi aman. Namun, tidak bagimereka yang belum mencukupi 60 SKS.

Evaluasi DO lima semester,mewajibkan mahasiswa angkatan 2007melulusi 60 SKS dengan IPK minimal2,00 dan batas waktu hingga (8/01) .Mengomentari keluhan ini, Drs Alimin

Bado MS, selaku Kepala Biro AkademikUnhas mengatakan, itu adalah sebuahkebijakan yang lahir saat rapat 20Agustus 2009, antara Pembantu Rektor(PR) I dengan Pembantu Dekan 1 setiapfakultas. Kebijakan baru ini tidaktertulis dalam aturan akademik 2009.

Beragam asumsi mulai muncul ter-kait terbitnya SK ini. “Kebijakan iniberawal dari lebih besarnya pengaruhkegiatan non akademik dibandingakademik, alhasil banyak mahasiswayang belum/ tidak melulusi 48 SKS,”tambah Alimin.

Dengan melihat kasus seperti itu,maka pihak fakultas memberikanevaluasi tunda 48 SKS dan memberikesempatan sampai semester limadengan 60 SKS yang harus dilulusi.Alimin juga menambahkan, PenasehatAkademik (PA) mempunyai perananpenting dalam dalam proses evaluasimahasiswa.

FIB juga telah menerapkan evaluasitunda. Sama halnya dengan FakultasKehutanan, pihak fakultas telah me-nyurati setiap jurusan untuk mem-beritahukan mahasiswa yang terancamDO. “Surat telah diberikan ke jurusan-jurusan, dan telah memberi pem-beritahuan kepada mahasiswa yangterancam DO,” tambah DR NajmuddinH Abd Safa MA, selaku Pembantu DekanI FIB.

Sosialisasi terlambatMasalah evaluasi tunda yang dialami

mahasiswa angkatan 2007 sudah di-bicarakan, baik di jajaran universitasmaupun fakultas. Di kehutanan mi-salnya, mahasiswa yang diberi per-panjangan evaluasi telah diperingatisejak dini. Salah satunya dengan mem-buat pengumuman hingga programkonsultasi setiap hari rabu dengan PA.

Sosialisai akan SK ini sangat tidakmerata. Banyak mahasiswa yang belummengetahui adanya evaluasi seperti ini.“Adanya SK ini telah membuat kamiresah dan tidak tahu harus berbuat apa,”tambah Fian, Rabu (6/1).

Keresahan bagi mahasiswa yangtelah lulus evaluasi empat semester danterancam evaluasi lima semesterakhirnya terjawab. “Mereka tidak akandi DO, SK ini hanya motivasi saja,” jelasPR I Prof Dr Dadang AchmadSuriamiharja, Selasa (5/1).

Seharusnya, sosialisasi SK peringatanDO ini telah dilaksanakan sejak Septem-ber silam, yang merupakan awal prosesperkuliahan. Sehingga mahasiswa dapatlebih fokus dalam perkuliahan.

Namun, masalah tidak meratanyasosialisasi SK Rektor ini membuatsivitas akademika jadi bertanya-tanyatentang nasibnya di Unhas. Padahalsebenarnya, kebijakan ini mampumenambah motivasi bagi mahasiswa,jika sosialisasinya lebih awal. �

Hsp/Dia

IDENTITAS / ILHAM A M

SK DO: Seorang mahasiswa tampak memperhatikan dengan seksama daftar nama-nama mahasiswayang terancam DO beberapa waktu lalu.

Page 13: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 13kampusiana

agenda

akademika

TOKOH yang satu ini terkenal dengangagasan dan ide-idenya yangkontroversial. Kadang ia muncul dengangagasan yang melawan arus danmengejutkan banyak pihak. Namun, iatetaplah salah satu tokoh yang haruskita kenang karena pergerakannya didunia politik.

“Gitu, aja kok repot?” begitulahkalimat yang sering dilontarkan olehsosok akademika di edisi kali ini. Ya,

begitulah orang-orang mengenali Abdurrahman Wahid. Sosokyang familiar dengan sapaan Gus Dur ini lahir di Jombang,4 Agustus 1940 dari pasangan KH Wahid Hasyim dan HjSholehah.

Tokoh yang pernah bercita-cita menjadi anggota ABRI inipun memulai jenjang pendidikannya, dengan mengikutipendidikan Sekolah Dasar di Jakarta. Setelah itu, Gus Durmelanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah EkonomiPertama di Yogyakarta hingga lulus pada tahun 1957. GusDur memasuki dunia pendidikan agama secara intensif. Mula-mula ia menimba ilmu agama selama dua tahun di PesantrenTegalrejo, Magelang, di bawah bimbingan Kiai Chudori.Selanjutnya di Pesantren Tambak Beras, Jombang. GusDur bekerja sambil meneruskan pendidikan di pesantrensebagai santri senior.

Kehidupan religius memang telah mengisi kehidupannya.Sewaktu kecil, ia sudah diajar mengaji dan membaca AlQuran oleh kakeknya di Pesantren Tebuireng, Jombang.Maklum, kakeknya adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU)yakni Hasyim Asy’ari. Sedangkan dari garis keturunan sangIbu, ia merupakan keturunan tokoh besar NU, KH BisriSansuri.

Pada usia 22 tahun, sosok yang memiliki hobimendengarkan musik klasik barat ini, berangkat menujuMekah untuk menunaikan ibadah haji, sekaligus untukmelanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.Di sana, ia tinggal bersama para pelajar asal Indonesia dansempat menjadi Sekretaris Persatuan Pelajar Indonesia diMesir. Saat di luar negeri itu jugalah Gus Dur melangsungkanpernikahan jarak jauh dengan Siti Nuriah. Pasangan inikemudian dikaruniai empat orang putri, yakni AlissaMunawarah, Arifah, Chayatunnufus, dan Inayah.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Mesir, pada tahun1966 Gus Dur pindah ke Baghdad, Irak. Ia bergabung diDepartment of Religion di Universitas Baghdad denganmengambil spesialisasi Ilmu Sastra dan Humaniora. DariBaghdad, Gus Dur meneruskan pengembaraan akademisnyake sejumlah negara Eropa, dari satu universitas ke universi-tas lainnya. Terakhir, ia tinggal di Belanda sekitar enam bulan,dan sempat mendirikan Perkumpulan Pelajar Muslim Indo-nesia dan Malaysia.

Setelah hampir menjelajahi dunia, ia kembali ke Tanah Air,pada tahun 1971. Pada saat itu, Gus Dur bergabung denganFakultas Ushuluddin Universitas Hasyim Asy’ari. Di uni-versitas kota kelahirannya, Gus Dur mengajar teologi danbeberapa ilmu agama. Selanjutnya, sejak tahun 1974 iadipercaya sebagai sekretaris pesantren Tebuireng. Tak hanyaaktivitas mengajar, nampaknya Gus Dur senang mengirimkantulisannya di berbagai surat kabar, majalah, dan jurnal. Danberawal dari tulisan-tulisannyalah sosoknya mulai dikenal.

Kiprahnya di dunia politik dimulai sekitar awal 1980-an,ketika ia mulai banyak bersinggungan dan secara terbukamenawarkan ide-ide tentang pluralisme, demokrasi, HAM,dan lain-lain. Tindakan politiknya semakin jelas, sejak iaterpilih menjadi Ketua Umum PBNU pada Muktamar 1984di Situbondo. Melalui peran Gus Dur, NU menjadi ormasIslam pertama yang menerima pemberlakuan Pancasilasebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa danbernegara. Meskipun pernah hubungan Gus Dur denganpemerintah kembali merenggang karena sikap kritisnyaterhadap pemerintahan Soeharto. Posisinya sebagai KetuaUmum PBNU tetap dapat dipertahankannya selama duakali muktamar berturut-turut, yaitu pada tahun 1989 dan 1994.

Oleh sebagian orang, gagasan-gagasan dan tindakan GusDur kerap dipandang sebagai hal kontroversial danmengejutkan, Sekali waktu, Gus Dur menggagas untukmengganti salam assalamu’alaikum dengan selamat pagi.Gagasan yang kontan mendatangkan sergahan dari umatIslam. Pada lain waktu, Gus Dur mengejutkan banyak or-ang melalui kunjungannya ke Israel pada tahun 1994, justruketika masyarakat banyak menyoroti kelicikan negeri tersebutterhadap nasib rakyat Palestina. Walaupun berbagai hal yangdianggap kontroversial telah dilakukan Gus Dur, namun sepakterjangnya di dunia politik tak boleh kita hapus dengan begitusaja. Apalagi ia pernah menjadi mantan Presiden RepublikIndonesia. Semoga dia yang telah menghadap Ilahi, padahari rabu 30 Desember 2009, dapat diterima di sisinya. Amin.�

Atrasina Adlina / Hdl

Kejuaraan Rektor Unhas CupCatur antar Mahasiswa & Pelajar se-

Indonesia Timur “Berpikir Sebelum Bertindak”

Pendaftaran: 5 januari – 16 februari 2010Tempat : unit persatuan catur unhas

MPM peduliWaktu : 31 januari 2010Tempat : Parang loe kab. GowaPelaksana : Dept. humas UKM LDK MPM UH

Pelatihan dan Pendidikan LingkunganKelautan (PPLK)

Waktu : 21-24 januari 2010Tempat : Pulau Liukang, Desa Bira, Kec.Bonto Bahari, Kab. BulukumbaPelaksana : Marine Science Diving Club (MSDC)

Baksos Siaga Ners

SIAGA Ners menyelenggarakan Baksosdi Desa Mattirotasi Kec. Maros Baru Kab.Maros, Selasa (5/1). Kegiatan ini me-rupakan rangkaian acara Ulang TahunSiaga Ners yang ke-3. Dengan mengusungtema”Semangat Berbagi, SemangatBerbakti, Memulai Hidup Sehat BersamaSiaga Ners.” Baksos berupa penyuluhankesehatan,pemeriksaan kesehatan dansunatan massal. Sekitar 100 peserta darimasyarakat setempat dan dihadiri oleh WaOsde Nurisnah SKep Dosen Ilmu Ke-perawatan, dr Jamaluddin Ass KepalaPuskesmas Desa Mattirotasi dan MansyurKepala Desa Mattirotasi. “Semogapemeriksaan kesehatan gratis seperti inidapat tetap membantu masyarakat didaerah terpencil,” ujar Zulkifli MahasiswaIlmu Keperawatan angkatan 2006 ini. (Fda)

Starter Humanika 2009

DENGAN mengusung tema “Artikualsi,Elegansi, Kelembagaan Upaya Meretasdan Moralitas Mahasiswa.”HimpunanMahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak(Humanika) Unhas menyelenggarakanSosialisasi dan Training Mahasiswa(Starter), Jumat-Minggu (8-10/1). Kegiatanyang berlokasi di Bila Ranch KabupatenSidrap ini bertujuan sebagai pengkaderanawal Mahasiswa Baru (Maba) 2009 dansebagai pengembangan soft skill. Kegiatanyang dirangkaikan dengan pemberianmateri tentang ketegasan dankedisiplinan, dan pengenalan sejarahHumanika yang dihadiri sekitar 35 MabaHumanika.”Harapan saya semoga kader-kader humanika 2009 bisa menampakkantaringnya baik dalam bidang soft skill dan

hard skill,” ungkap Muh Irwan selakuketua Panitia. (Mai)

Pelatihan Program Pekerti

PUSAT Kajian Pengembangan AnalisisInstruksional (PKP AI) Lembaga Kajianpengembangan dan Penelitaianbekerjasama dengan Fakultas Kedo-kteran Program Keperawatan,mengadakan Pelatihan Program Ke-terampilan Dasar Teknik Instruksional(Pekerti) bagi dosen muda. Bertempatdi Ruang Penataran Pekerti AA, Senin-Jumat (4-15/1) . Dihadiri Prof Dr HDjabir Hamzah MA, Prof Dr Ir lellahRahim MSc, Prof Dr Ir Ambo Tuwo DEA,dan narasumber bertaraf nasionallainnya. Dihadiri sekitar 45 peserta.Kegiatan ini bertujuan untukmemberikan bekal bagi para dosenmuda untuk membuat bahan ajar danberhak memilki sertifikat pekerti yangkelak bisa digunakan sebagai syaratmenjadi dosen. “Bahwa lewat Pekertiini dosen tidak lagi menilai mahasiswakarena perasaan like dan dislike tapi adarekor yang dicapai oleh mahasiswatersebut,” ujar Dr Rahmat Muhammad.(Air)

Resep 09 Farmasi

BADAN Eksekutif Mahasiswa FakultasFarmasi mengadakan Resep 09, Sabtu-Senin (2-4/1). Acara yang diadakan diPasanggarahan Malino ini diikuti olehmahasiswa baru 2009 dan warga Fa-kultas Farmasi. Dengan mengusungtema “Reformulasi Sikap, Etika dan PolaPikir”, acara ini diikuti sekitar 150peserta. Kegiatan yang selalu diadakantiap tahun ini adalah rangkaian dalamprosesi untuk menjadi warga di Fa-kultas Farmasi. “Sebagai arena untukmengakrabkan diri seluruh wargaFarmasi antara mahasiswa dan dosen,”ujar Ferliem Mahasiswa Farmasiangkatan 2008 (Tra)

“Realitas” HIMAHI Fisip Unhas

DENGAN mengusung tema “Heal theReality Around, in Thousand of Hands”,Himpunan Mahasiswa Hubungan Inter-nasional (Himahi) mengadakan Baktisosial (Baksos) “Realitas”, Kamis-Minggu (7-10/1). Kegiatan yangdiadakan di Desa Bonto Bulaeng Keca-matan Sinoa Kabupaten Bantaeng inibertujuan agar mahasiswa bisa melihatlangsung kehidupan sosial masyarakatdi sana. Kegiatan ini merupakan salahsatu bentuk pengkaderan. dihadirisekitar 20 orang. Rahmania Java selakupanitia mengatakan, salah satu acarayang akan dilakukan adalahpenghijauan. “Mudah-mudahan denganadanya kegiatan ini kami bisa melihatlangsung lingkungan sosial yang belumterjamah oleh pihak pemerintah,”tambah mahasiswa angkatan 2008 itu.

(Hsp/Air)

Intercomp HEDS

BERTEMPAT di Gedung Ilmu Penge-tahuan Teknologi dan Seni (Ipteks)Hasanuddin English Debating Society(HEDS) mengadakan Internal Competi-tion (Intercomp), Selasa (5/1). Kegiatanini bertujuan untuk menyeleksi paraanggota HEDS untuk mengikuti NEOdebat di Binus, Jakarta. KegiatanIntercomp ini diikuti oleh sekitar 18 or-ang dan yang akan lolos ke binus hanya4 orang. Amel selaku Pengurus HEDSmengatakan bahwa perlombaan debatakan diadakan pada Februari. “Mudah-mudahan dengan mengikuti lombadebat, para anggota HEDS bisa lebihmeningkatkan kualitas debat paraanggota dan dapat menjadi debaternasional,” harap Mahasiswa Kedok-teran angkatan 2008 itu. (Hsp)

HIMIKA adakan VENUS 09

DENGAN mengusung tema “BersamaAlam Wujudkan Keakraban dalamBingkai Persaudaran” Himpunan Maha-siswa Ilmu Keperawatan (Himika)Unhas mengadakan Vacation and Educa-tion for Nursing Students (Venus), Jumat-Minggu (1-3/1). Kegiatan inidiselenggarakan dalam rangka peng-kaderan Mahasiswa Ilmu Keperawatan.Kegiatan yang diikuti sekira 51 orangini mengadakan pembersihan danramah lingkungan di desa BontolojongKabupaten Bantaeng. “Harapannyasetelah diadakanya kegiatan Venus ini,para mahasiswa dapat menumbuhkansolidaritas dan menjadi generasi mudayang memiliki solidaritas tinggi,”ungkap A Ulfiyani Wahid selakupanitia.(Hsp)

KADARZI Ilmu Gizi Unhas

BERTEMPAT di LEC Angkasa Maros,Jumat-Minggu (8-10/1), MahasiswaIlmu Gizi mengadakan Kaderisasi Gizi(Kadarzi). Kegiatan yang mengusungtema “Aktualisasi Peran Kader untukMeningkatkan Potensi Formasi dalamUpaya Pengabdian kepada Masyar-akat” ini diikuti sekitar 76 orang.Kegiatan ini diadakan dalam rangkapenyambutan mahasiswa baru Pro-gram Studi Ilmu Gizi. Kegiatan yangdiadakan oleh Divisi PengembanganSumber Daya Anggota ini akan menga-dakan materi, outbond, games, serta dia-log akademik. “Mudah-mudahanMahasiswa Ilmu Gizi memilki hubu-ngan silaturahmi yang baik antarangkatan dan dapat meningkatkankualitas setiap anggota,” ujar Astutiselaku Ketua Panitia. (Hsp)

Morning Coffe “Next:2010”

BERTEMPAT di Gedung Ilmu Penge-tahuan Teknologi dan Seni (Ipteks)Unhas, Komunitas Dosen Mudamenyelenggarakan diskusi yang se-lanjutnya disebut Morning Coffe, Selasa(5/1). Sesuai dengan temanya“Next:2010”. Kegiatan ini membi-carakan tentang bagaimana Unhas kedepannya. Dihadiri sekira 25 orangyang terdiri dari mahasiswa dan dosenmuda sendiri. Adapun yang menjadipembicara ialah Prof Dr Irawan PhDDekan Fakultas Kedokteran dan Prof DrFattah Kadir SE SU dosen dan mantanDekan Fakultas Ekonomi. Salah se-orang mahasiswa bertanya bahwaselama ini kenapa mahasiswa sekan-akan dijadikan objek, maka dari itudiperlukan jembatan. Menanggapi halitu, Arifin mengatakan, “kenapa mestimencari jembatan, kalian mahasiswapunya mesti punya inisitif sendiri”.(Arm)

Yang Kontroversial dan Mengejutkan

IDENTITAS/ILHAM A M

Dialog:Pasca menghadiri Seminar Internasional “Demokrasi Untuk Kesejahteraan Rakyat” diBaruga A P Pettarani, Mahatir Muhammad lalu berkunjung ke Rumah Sakit Pendidikan Unhasuntuk berdialog dengan Mahasiswa Unhas dari Malaysia, Kamis (14/1).

Gusdur

Page 14: Awal Januari 2010

identitas 14cerpen NO 719 l TAHUN XXXV l EDISI AWAL JANUARI 2010

puisiWanita Senja Baya, Jojo dan Aku

Seperti biasa, setelah kuliahselesai aku menuju halte di jalanraya menunggu angkot untukkembali ke rumah. Siang inisangat terik. Matahari seakan

sedang menari-nari di atas sana.Menunjukan kalau dialah sang kuasa langitdi siang hari. Keringat di kepalaku terusmengucur. Jilbab putihku sudah basah.Gerah. Ingin rasanya cepat-cepat sampaidi rumah. Meminum air yang tersedia dikulkas.Sambil menunggu angkot, akumemerhatikan keadaan di sekelilingku. Dihadapanku terlihat seorang wanita senjabaya memegang karung kumal yang berisikaleng dan botol bekas telah ia kumpulkandari tadi. Tak hanya karung kumal yang digenggam, tapi ia juga menggendong anakkecil berusia dua tahun yang diam.Sepertinya anak itu adalah cucunya.Wanita senja baya dan cucunya telahmenarik perhatianku. Mataku terusmengawasi gerak tangannya. Kulitnyakusam, tubuhnya kurus, dan rambutnyasudah ubanan. Sketsa rupa yang keriputtidak menghalanginya untuk terus mengaissampah. Bisa kutaksir usianya sudahseperdua abad, 50-an. Dia terusmengumpulkan kaleng dan botol bekas.Lalu memasukkan ke dalam karung kumalyang terus dibawanya. Aku terbuaimemerhatikan tingkahnya sehinggaketinggalan angkot. Mau tak mau akuharus menunggu angkot berikutnya.“Heee…! Nenek Tua..!!!! Kasi’mi cepatkarungmu sama saya!”Bentak seorang lelaki berbadan besar danberkulit hitam ke arah wanita senja bayaitu. Lelaki berkulit hitam itu juga pemulung.Sama seperti wanita senja baya itu. Tanpaperlawanan atau sikap protes, wanita senjabaya menyerahkan karung kumalkepadanya. Lelaki berbadan besar danberkulit hitam pun pergi meninggalkanwanita senja baya itu dan cucunya. Lelakihitam itu menjauh tanpa rasa salah. Diatelah merampas hasil kerja orang lain.Aku yang sedari tadi memerhatikanmereka, merasa kesal terhadap sikap danperilaku lelaki itu. Kenapa wanita senjabaya itu tidak melawan? Apa ia takut padalelaki itu, karena ia wanita yang sudahsenja baya yang tak ada lagi daya danupaya untuk memberi perlawanan?“Assalamu Allaikum.” Salam terdengardari suara seorang pengemis wanita mudayang menghampiri wanita senja baya itu.“Waalaikum Salam” Jawab wanita senjabaya.“Bu, saya pinjam dulu di’ cucuta’ Jojosetengah jam. Nanti saya kembalikansekalian sama uang setorannya 5000rupiah,” ucap wanita muda itu.Tanpa banyak bicara, sang wanita tuamenyerahkan cucunya, Jojo. Jojo tampaksedih dan menangis ketika terlepas darigendongan neneknya. Ya Allah…!Apakah benar yang aku liat ini?Kini mataku berbalik arah untukmemerhatikan wanita tadi yang sekarangmenggendong Jojo. Aku menjadipenasaran apa yang bakalan ia lakukan.Dia membawa Jojo ke jalan yang kinidipenuhi kendaraan. Lampu merahmenyala tanda berhenti. Mataku terusmengawasi. Apa yang terpikirkan olehkuternyata benar. Tak hanya di kota-kotabesar seperti Jakarta yang setiap harinyaterekam di layar tv, pengemis yangmenggendong anak dan meminta-minta darikendaraan ke kendaraan yang lain jugaada di kotaku.Ketika rasio tak lagi diguanakan olehmanusia mencari uang demi sesuap nasi,maka akan hadir kepalsuan. Jojo, anakbelia itu jadi korban ganasnya hidupan.Wanita muda itu telah menyusuri lampulalulintas yang berwarna merah. Diaberaksi dari angkot satu ke angkot yanglain. Menyodorkan gelas plastik bekas airminum mineral. Sambil memelas dengan

ucapnya.“Pa…! Bu…! Uangta’ kodong, seratusrupiah’mo…! Kasihan anakku dari tadipagi belumpi makan sampai sekarang,”Tuturnya. Tentu dengan wajah yangsengaja dipermak sendu.Salah satu dari penumpang angkotmengambil uang 1000 rupiah dari tasdan menaruhnya ke dalam gelas plastik.“Makasih di’…” Kembali suarapengemis itu terucap. Wanita muda itupun pergi melanjutkan untuk meminta -minta di angkot yang lain.Aku bersyukur kepada Allah, karenamasih ada yang mau memberikan uangkepada pengemis itu. Masih ada yangpunya nurani. Masih ada yang tidaktega melihat anak kecil mengelilingilampu lalulintas di siang hari yang terik.Jujur. Aku kadang jengkel dengan parapengemis yang kerjanya hanyameminta-minta. Kalau dilihat dari fisik,mereka sebenarnya tidak layakmengemis. Bukankah Rasulullah tidakpernah ingin umat dan para sahabatnyameminta-minta? Bukankah meminta-minta akan membuat seseorang malasbekerja dan hanya mengharapkan belaskasihan orang lain? Dan yang paling akuingat adalah kata guru agamaku. Beliausering bilang kalau tangan di atas lebihbaik dari tangan di bawah. Ah…! Yangjelas aku bersyukur. Bukan karenapengemis itu berhasil mendapatkanuang, tapi karena Jojo bisa cepatkembali ke pelukan neneknya.***Suara Jojo terus mengusikku. Seolahingin memberitahu kalau ia tak sangguplagi menantang mentari yang panasnyamakin garang. Emosiku tak tertahan.Tangisan Jojo yang semakin menjadi-jadi membuatku nekat melangkah.Kakiku bergerak menyeberang jalanmenuju lampu lalu lintas. Entah apayang aku perbuat sekarang.Aku terkejut ketika mendekati pengemisitu. Bayi mungil yang digendongnyaterus histeris. Jojo, bayi kecil itumemekakkan telingaku. Keringatkusemakin lancar. Jilbab dan bajukubasah. Panas matahari tanpa ampunmenghembaskan sinarnya. SementaraJojo, anak berusia dua tahun itu seketikaterdiam. Tak ada lagi suara tangisannya.Aku buru-buru mendekat, memegangtubuh mungil Jojo. Tanganku menyentuhlehernya. Meyakinkan diri kalau Jojotidak apa-apa. Aku takut sekali. Takutjika terjadi sesuatu pada Jojo.

Tanpa berpikir panjang aku merenggutJojo dari gendongan wanita muda itu.Inginku menyerahkan Jojo kepadawanita senja baya yang sedang beradadi seberang jalan. Mataku memburusegala arah, mencari wanita senja bayaitu.“De’, Mauki’ apakan cucuku? Kenapakita ambil dia dari wanita tadi?” Suarapelan itu terdengar persis di belakangku.Aku terkejut dengan pertanyaannya.Sebelum menjawab, Aku menyerahkanJojo yang lemas kepadanya.“Bu, Kita sadarkan apa yang kitaperbuat sekarang? Kita tega sebagainenek, biarkan cucuta’ dibawa kelilingdari angkot ke angkot dengan cuacapanas seperti ini?” Kali ini aku berbalikbertanya.Wanita senja baya itu terdiam danmenatapku, tanpa berkedip. Aku herandengan tatapan yang penuh kesusahan.“Maaf Bu! Apa ada yang salah denganpertanyaanku tadi?” Ucapku dengannada bersalah. Kali ini bukan sajamenatapku tapi wanita senja baya itumengeluarkan air mata. Memeluk Jojoerat dan menciumnya. Jojo semakinlemah tak berdaya. Kasih sayangwanita senja baya terlihat jelas. Dia jugatidak tega jika Jojo diarak dengan alasanmendapatkan uang. Cinta seorang nenek yang kinimengharapkan cucunya untuk bisamembuka mata terlihat jelas. Wanitasenja itu memekik.“Jojo, maafkan nenek. Nenek sayangsama Jojo” Tangan kananku bergerak.menghentikan taksi yang melintas. Aku

Getaran irama waktu, telah sampai dipenghujung malamYang sesak oleh bintang-bintang pucatdan awan-awan hitamNada-nada selanjutnya,membawakanku sepotong lirik kelamTentang mimpi buruk di tengah kemarausiang tadiKetika gagak-gagak hitam dan tikus-tikuskotor berlariBerebut menggerogoti seonggok bangkaibasiNamun benarkah itu mimpi?Atau, aku hanya merasa bahwa akutelah bermimpi?Dan jika aku telah benar-benar bermimpi,Mengapa ia lebih nyata dari kenyataanyang telah benar-benar nyata?Awan-awan hitam itu pun menguapDilemanya telah terlelapNamun aku kembali terjebak dalamsimpul kusut sang malamDalam tumpukan garis-garis kelamLalu kucoba ‘tuk kembali melihat ke arahdalamDari dalam diriku yang paling dalamDan kutemukan hatiku telah hampaNuraninya telah tiadaLalu apa artinya hidup tanpa nurani?Bukankah maut akan lebih berarti?Awan-awan hitam itu pun kembalimenguapMenyisakan sehelai garis putih padasimpul kusut yang ikut terlelapKurentangkan ia dengan seribu harapHingga terurai sebentuk jalan KebenaranIngin kuukir ia di pasir ketaatanNamun kutahu, segera ia ‘kan kembalipupusOleh jilatan ombak-ombak rakusMaka biarlah ia kembali menguapbersama awan-awan hitamYang ‘kan turun sebagai hujan di akhirmalamRahmatan Idul

Penulis adalah Mahasiswa SastraInggris Angkatan 2006

Renungan di Akhir Malam

(Tribute To Iwan Simatupang)

Oleh: Lisda Ariani Simabur

Iklan Syarat Opini&

Cerpen

ILUSTRASI/ KUN AGUNG

menarik wanita senja baya yang terusmemeluk Jojo.“Pak, tolong antarkan kami ke rumahsakit!” Pintaku kepada sopir taksi.Jalanan macet. Membuat aku tak kuasamelihat adegan nenek dan cucu disampingku. Mengharukan!Aku tidak ingin tenggelam dalam linang airmata. Sepasang mata wanita tua itukutatap lekat-lekat. Kutemukan petakesedihan yang mirip dasar sebuahsumur yang keruh. Ada genanganlumpur, bongkahan karang di sorot matawanita senja baya yang tajam menatapcucunya. Ah! Seperti mengundangkuuntuk basah kuyup air mata. Mentariyang sedari tadi memancarkan sinarteriknya, seakan lenyap dengan sekejap.Di luar hujan merembes deras. Langitkelam dan senja lebam dalam guyuranhujan lebat. Kilat menjilat sambung-menyambung seperti ingin membakarlangit. Halilintar bersahut-sahutan tiadahenti bagai ingin membelah dunia.Jojo yang tadinya pucat pasih tanpamembuka mata, kini mulai siuman.Wajahnya menoleh ke arah wanita senjabaya. Kini bibir kecil itu menyunggingkansenyuman manis terakhirnya. Seakanmemberitahukan kebahagiaan selama duatahun bersama neneknya. Sebentukucapan terima kasih yang telah maumerawatnya. Senyum terakhir yangterukir itu kini telah pergi selamanya danabadi menemui Rabb. �

*Penulis adalah Mahasiswi JurusanIlmu Komunikasi

Angkatan 2006, KOSMIK(Korps Mahasiswa Ilmi Komunikasi)

Page 15: Awal Januari 2010

identitas 15iptek NO 719 l TAHUN XXXV l EDISI AWAL JANUARI 2010

Judul : The Miracle of Enzyme: Self Healing ProgramJudul Asli : The Enzyme FactorPenulis : Hiromi Shinya, MDPenerjemah: Winny PrasetyowatiPenerbit : Penerbit Qanita PT Mizan PustakaEdisi : Cetakan X, September 2009Halaman : 304 Halaman

Ajaibnya Sebuah EnzimMASYARAKAT beranggapan, minum sususapi akan membantu mencegah osteoporo-sis. Menurut Prof Dr Hiromi Shiya, PenulisBuku The Miracle of Enzyme, hal itumerupakan miskonsepsi dan kesalahanbesar. Susu sapi adalah minuman ataumakanan paling buruk untuk manusia. Terlalubanyak minum susu terutama susu sapi,sebenarnya menyebabkan osteoporosis.

Susu sulit untuk dicerna. Pasalnya begitumemasuki lambung, kandungan kaseinmenyebabkan susu langung mengalamipenggumpalan menjadi satu. Sehinggamenjadi sangat sulit dicerna. Agar mampudicerna, tubuh mengeluarkan enzim pangkal,yang seharusnya digunakan untuk per-tumbuhan termasuk pertumbuhan tulang.

Saat minum susu, konsentrasi kalsiumdalam darah akan meningkat secara drastis,sembilan sampai sepuluh mili gram.Keadaan abnormal ini akan memicu tubuhuntuk mengembalikannya ke kondisi normal.Jalannya dengan membuang seluruh kalsiumdari ginjal melalui urine.

Jadi meminum susu berarti membuangkalsium dalam tubuh secara keseluruhan,

bukan sebaliknya. Susu hanya cocok untukbayi yang baru lahir dan susu sapi memangpada dasarnya untuk anak sapi. Tidak adaanak sapi yang meminum susu manusia.Shinya tentu tidak hanya mencari sensasi.Dia adalah ahli usus berusia tujuh puluhtahun, dengan pengalaman memeriksa300.000 usus manusia Amerika danJepang.

Selama lebih dari 40 tahun menelitilambung manusia, Shinya menemukanhubungan yang erat antara makanan yangdicerna dengan jenis penyakit yangmuncul. Wujud usus pun menampakkanjenis makanan dan minuman yangdikonsumsi. Dia menjadi hafal jenismakanan yang dicerna pasiennya bermutuatau tidak. Disebutkan juga bahwa makananyang paling tidak bermutu adalah susu dandaging.

Inti dari teori Shinya, setiap tubuhmanusia diberi anugerah berupa enzimpangkal yang disebut juga enzim induk.Enzim ini merupakan asal-muasal dari5000 jenis enzim yang ada di tubuh.Teorinya mengatakan, sebelum 5000 jenis

enzim ini berspesifikasi dan mengontrolsebuah proses biologi, wujudnya adalahenzim pangkal. Enzim pangkal ini jumlahnyaterbatas dan makanan yang buruk akanmengeluarkan enzim ini dalam jumlah yangbesar. Gastroenterolog ini berpendapatbahwa mati adalah habisnya enzim di tempatproduksinya.

Untuk Anda yang menginginkan umurpanjang, kuncinya dengan menghematpenggunaan enzim ini. Memakan makananyang segar juga merupakan cara yang pal-ing ampuh menghemat persediaan enzimajaib ini. Buku yang pertamakali dicetak tahun2008 ini juga menjelaskan, memakanmakanan yang digoreng akan menguraspersediaan enzim pangkal.

Penulis juga merekomendasikan banyakmemakan sayur, biji-bijian dan buah.Makanan yang berprotein tinggi harusdihindari. Konsumsi obat-obatan harusdiminimalkan. Pada dasarnya semua obatitu asing bagi tubuh. Semua obat me-ngandung racun. Apabila ditemukan obatyang efeknya cepat muncul, maka semakinkuat pula racun yang dikandungnya.

Buku ini berisi banyak informasi mengenaikebiasaan makan yang dianggap biasa.Namun sangat berpengaruh pada kelangsu-ngan hidup manusia. Dalam buku iniditawarkan program penyembuhan sendiri(Self Healing Program), yang beberapametodenya seperti yang dikemukansebelumnya. Program penyembuhan inidipraktekan pada pasiennya yang mengidapkanker. Hasilnya potensi munculnya kankerbisa ditekan sampai nol persen.

Tak heran sejak pertamakali buku inidiluncurkan, dua juta kopi laris terjual. Fakta-fakta mencengangkan seputar kesehatanyang dihadirkan pada setiap bab, membuatpembaca ingin segera menyelesaikannyadan menemukan fakta itu. Pendekatan ilmiahdan rasional yang disuguhkan kepadapembaca membuat buku ini mudah dipahami,walaupun masih banyak terdapat istilah tekniskedokteran yang hanya dapat diketahuidengan membuka kamus. Jadi janganmerasa yakin dulu dengan pola hudup yangAnda jalani, sebelum membaca The Miracleof Enzyme. �

Fadli/Sin

resensi

Teknologi BudidayaKepiting Cangkang Lunak

Setelah pertama kali ditemukan kepiting

cangkang lunak, kini komoditi ini mulai

dikembangbiakkan di bidang perikanan.

Dengan menggunakan kerambah yang

wadahnya saling terpisah.

Banyaknya tambak yangditinggalkan olehpemiliknya, membuatlokasi yang termarginal-

kan ini menjadi tak terawat.Lokasi itu berada di areaPertambakan Keera KabupatenWajo, Pampang Kota Makassardan tambak Unhas di Tallo. Halini kemudian menginisiatifDosen Jurusan Perikanan UnhasDr Ir Hadiratul Kudsiah MP,bersama rekannya Ir Rustam MSidan Dr Asmi Citra Malina untukmengaktifkan kembali lahan itu.Sejak tahun 2008 hingga kini,usaha pembudidayaan kepitingtambak cangkang lunak terusdikembangkan

Awalnya, kegiatan ini me-rupakan hasil kompetisi antaraperguruan tinggi se-Indonesia,yang dilaksanakan DP2M DIKTIDEPDIKNAS RI tahun 2007 silam.Hasil monitoring, verifikasi, danpenilaian tim reviewer DP2MDikti, memenangkan tim yangdiketuai Hadiratul. Dengan me-ngalahkan 605 hasil penelitianlainnya.

Tahapan Pelaksanaan BudidayaUsaha ini terbilang sangat

prospektif dan ramah lingkungan.Produk yang dihasilkan jugamemiliki nilai jual yang tinggidibanding dengan kepiting biasa.Kandungan nutrisi tambahanyang baru ditemukan padacangkang, membuatnya dapatdikonsumsi. Waktu pembudi-dayaannya terbilang singkat,berkisar 15–30 hari. Selain itupakan yang digunakan bersifatalami serta biasa pula dipolikultur(dicampur, red) dengan udang,

ikan bandeng dan rumput laut.Teknologi ini memiliki nilaimortalitas rendah.

Tahap awal persiapan budidayadimulai dengan membuat ke-ramba. Umumnya, tiap kerambaberukuran 20x20 cm dan hanyadiisi seekor kepiting. Hal inidimaksudkan agar kepiting tidaksaling memakan antara sesama-nya. Pada atas keramba dibuatkanpula jembatan, dengan tujuanmemudahkan pemantauan danpengangkutan kepiting saatmelakukan molting (pergantiankulit, red).

Proses selanjutnya adalahperawatan benih. Awalnya, benihyang dibeli dilepaskan padatempat khusus, tempat lain untukmenjaga agar kepiting tidak stres.Proses ini dilakukan selama satuhingga dua jam, untuk melakukanproses adaptasi. Syarat benih

terutama berukuran 10–15 ekorper kg. Benih ini kemudiandimasukkan dalam keramba.Lalu masuk dalam tahappemberian pakan.

Umumnya pakan yang diberi-kan disesuaikan dengan ukurantubuh kepiting. Untuk saat inijenis pakan yang dianggap pal-ing cocok ialah ikan segar bijinangka. Selama satu bulan, padaawal dibudidayakan kepitingdiberi pakan dua kali sehari.Setelah rentang waktu itu makapemberian pakannya dikurangisatu kali sehari. Pasalnya akanmempersulit proses molting jikaukurannya besar.

Proses molting dimulai saatbenih berumur kurang lebih satubulan. Satu persatu kepiting akanberganti kulit pada malam hari.Saat itulah kepiting ini diangkat,lalu direndam selama lima menit

di dalam air tawar. Tujuannya,agar cangkang kepiting tidakmengeras. Proses molting jugadilakukan dengan menusukpersendiannya. Sehingga kepitingakan teransang untuk melindungidiri dengan cara melepaskan diridari capitnya.

Proses ini berlangsung selamadua minggu hingga satu bulan,dan membutuhkan peneranganpada rentang waktu itu. Setelahmelalui proses, maka cangkangkepiting menjadi lunak. Kepitingini bisa hidup selama seminggu.Bisa juga dibekukan dan dibuatdalam kemasan sesuai permintaanpembeli.

Merambah ke Berbagai DaerahDari dua area pertambakan

yakni di daerah Keera danPampang, budidaya ini mampumenghasilkan rata-rata 300 kg per

bulan. Hasilnya lansungdiangkut oleh Bayer ke Surabayadan Bali. Menurut Hadiratul,permintaan ini masih minim.“Kami disuruh menyediakan 12ton per bulan, tetapi kami belummampu. Jadi kalau ada yang maubertambak jangan khawatirdengan pemasarannya. Soalnyakebutuhan pasar sangat banyak,”ucap Hadiratul diselingi senyumketika dikunjungi identitas, Rabu(6/01) di ruang tamu DekanFakultras Ilmu Kelautan danPerikanan.

Hasil penjualannya cukuplumayan. Jika dihitung per kilo-gram, seharga Rp 75 ribu untukdiperdagangkan di swalayan danuntuk pasar tradisional Rp 55ribu. Sementara modalnya Rp12ribu-Rp 15 ribu per kg. Untukmenyediakan hasil lebih banyak,kendala yang dialami berupapasokan benih yang belum cocokdengan habitatnya. Sedangkanuntuk pemeliharaannya sendiritelah memiliki tenaga ahli.Seperti di Pampang dijaga olehtujuh orang warga dan di Keerasendiri dijaga oleh tiga orangalumni Mahasiswa Unhas.

Hingga saat ini, pihaknya terusmelakukan workshop ke ber—bagai tempat, yang memilikidaerah tambak, seperti Wajo danMakassar. Dengan tujuan mem-perkenalkan produk sertamenarik investor untuk me-lakukan kerjasama. Di ling-kungan Unhas sendiri, berbagailokasi tambak milik Unhasmenjadi lahan-lahan baru yangakan diberdayakan, semoga!�

Arm/Dia

Tempat Penangkaran Kepiting

Cangkang Lunak

Contoh Kepiting Cangkan Lunak Hasil

Pengembangbiakan

ISTIMEWA

Page 16: Awal Januari 2010

NO 719 l TAHUN XXXVI l EDISI AWAL JANUARI 2010

identitas 16

CMYK

jejak langkah

Harumkan Almamater

Lewat Isu Global Warming

Mengukir Prestasidi Usia Muda

Syifa FauziaIDENTITAS/ ILHAM A M

IDENTITAS/ ILHAM A M

Asp

ar

Se

sasr

ia

dengan wajah sedih. Namun pengagum AndreaHirata ini menjadikan hal itu sebagai pem-belajaran untuk sabar dan lebih giat berlatihagar bisa mengikuti kejuaraan berikutnya.

Saat ini Aspar tengah giat berlatih untukpersiapan mengikuti Kejurnas yang akandiadakan di Yogyakarta, Maret 2010. Padatnyaaktivitas harian yang harus dijalani pun takmenjadi penghambat latihan bagi mahasiswadengan IPK 3,43 ini. Ia telah mempersiapkantrik khusus untuk mengatur waktu antara latihandan akademiknya. “Latihan ya latihan, kuliahya kuliah”, ungkap pria kelahiran Soppeng ini.“Kan dalam latihan kita diajarkan untuk disiplindan selalu tepat waktu. Kalau tidak disiplin,tidak mungkin bisa berlatih dengan teratur.Banyak hal yang diajarkan dalam karate,termasuk juga dalam hal mengontrol emositentunya,” tambahnya sambil tersenyum.

Motivasinya menjadi seorang atlet profes-sional tak lepas dari kekagumannya terhadapseniornya, Faisal Burhanuddin yang berada ditingkatan jauh di atasnya dalam bidang karate.Decak kagum terhadap seniornya menjadikanputra pasangan Drs Pammusureng dan Hj APawiloi S Sos ini lebih termotivasi melakonidunia karate. Dukungan besar dari pihak orangtua yang juga menggeluti dunia bela dirimembuatnya terus berjuang, untuk meng-harumkan nama Unhas dan Indonesia di bidangolahraga karate.

Selain aktif di Karate-Do UKM Unhas, ia jugaaktif di UKM Go Ju Kai Fakultas Hukum sebagaiTim Pelatih. Ke pada Ummul Masir dariidentitas Ia mengaku akan tetap fokus meng-geluti dunia karate, hingga ia mampumemperoleh cita-citanya meraih sabuk hitamdan sepuluh. Serta menjadi juara dunia suatu saatnanti. �

PETANG itu, Rabu (7/1) Gedung UnitKegiatan Mahasiswa (UKM) seperti biasanya

diramaikan para generasi muda berbakat yangsedang melakukan aktivitasnya masing-masing.Tak luput dari pandangan, tepat di bagiantengah lantai satu gedung itu, sekelompok or-ang berpakaian putih-putih bersabuk hitam,dengan lambang kepalan tangan pada sebelahsisi kanan seragamnya melakukan latihan yangmenjadi aktivitas harian mereka. Hingga senjatiba, gerakan demi gerakan dilakukan disertaidengan suara teriakan yang lantang . Inilahsekelumit rutinitas yang dilakukan AsparSesasria, seorang karatean asal FakultasHukum Unhas yang bergelut di aliran ka-rate-Go Ju Kai.

Kegemaran berolahraga mengantar-kannya melakoni kegiatan sebagaikaratean hingga saat ini. Menjadi atlettak pernah terpikir olehnya. Berawalsaat ia iseng-iseng mengikuti jejak sang

kakak yang kebetulan lebih dulu meng-ikuti karate di bidang Go Ju Kai, Aspar kerap

ia disapa mengikuti kakaknya latihan.Meskipun kala itu ia baru kelas satu SMP, iamengikuti latihan bersama tingkat SMA.Latihan dua kali seminggu diikutinya selama

setahun dan memperoleh sabuk putih.“Waktu itu, sempat ikut, tapi pas kelas dua

SMP sempat berhenti. Karena aktif diPramuka, tapi kelas tiga SMP saya ikut

lagi,” ujar mahasiswa angkatan 2008 ini.Kecintaannya terhadap dunia karate terus

berlanjut hingga di bangku SMA. Tak ayal,keahlian yang ia peroleh semakin meningkatdi bawah bimbingan Sensei Abdullah Lisa.Bahkan saat itu, ia sudah memperoleh keper-cayaan untuk mengikuti kejuaraan PRAPORDA, PON SMA Se- Sulawesi Selatan (Sulsel),Komite’ -60 kg, Komite’ +60 kg dan masihbanyak lagi segudang prestasi yang telah diukirmeskipun ia masih duduk di bangku SMA.

Walaupun masih tergolong muda, mahasiswayang tiga Februari mendatang genap berusia19 tahun ini telah beberapa kali memenangkankejuaran tingkat lokal maupun nasional. Ter-masuk Juara I Kata’ Beregu Putra untukKejuaraan Nasional (Kejurnas) Sunan KalijagaCup, Juara 1 beregu Putra Kejurnas Makassardan Juara 1 beregu Putra Universitas SebelasMaret Solo Cup.

Dari beberapa kejuaraan yang diikutinyadengan prestasi gemilang, kenangan pahit jugasempat menghampirinya. Saat itu pertandinganPekan Olahraga Mahasiswa Nasional(POMNAS) Palembang yang sejatinya ia ikutisebagai wakil Sulsel, harus dibatalkan. Karenamiss communication dengan pihak panitia. Kalaitu Aspar sempat dihinggapi perasaan kecewadan semangatnya memudar. “Biasanya orangstress karena kalah bertanding, tapi kalau sayastress karena gagal bertanding,” kenangnya

SENYUM Tergurat dari wajahnyayang ramah, seperti itulah kesanawal Hasdinar dari identitas, saatmenemui Syifa Fauzia,Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

dan Politik (FISIP) angkatan 2007, Selasa (5/1). Tak salah jika pada edisi kali ini, rubrikjeklang identitas memuat kisah Syifa. Salahsatu alasannya adalah gadis kelahiranMakassar ini telah dikenal melalui prestasi-nya di bidang karya tulis ilmiah. Sebut saja,prestasinya membawa nama Unhas dalamPekan Ilmiah Nasional di Universitas Bra-wijaya, Jawa Tengah, Rabu hingga Sabtu (22-25/7) tahun 2009.

Syifa, sapaan akrabnya, tak menyangkaakan menyabet juara tiga dalam kompetisitersebut. Pasalnya, dara kelahiran 8 Novem-ber 1989 ini harus bersaing dengan 1565peserta dari 119 perguruan tinggi negeri yangikut berkompetisi dalam ajang bergengsi itu.

Walaupun awalnya merasa berat, sekertarisjenderal direksi FISIP research center ini tetapberusaha optimis, dengan memilih IssueEnviromental sebagai fokus dalam karya yangtelah mengharumkan nama almamater kita.

Anak dari pasangan H Abdul Rahim LantiST dan A Nurhayati A Ma ini mengaku, cintadengan lingkungan. Tak perlu dipertanyakanlagi, mengapa ia mengangkat isu lingkungandalam kompetisi yang diadakan di Malang.Sejak kecil sang ibunda telah menghan-tarkannya untuk menyukai segala sesuatuyang berhubungan dengan lingkungan.Maklum saja ibu dari alumni SMA 1 Marosini adalah Guru Ilmu Pengetahuan Alam ditingkat Sekolah Dasar.

Berbekal membaca berbagai referensi danberkonsultasi dengan dosen pembimbing,akhirnya Finalis Olimpiade Ilmu SosialTingkat Nasional FISIP Universitas Indone-sia tahun 2006 ini, bersama dua rekan seper-juangannya mendapatkan pencerahan untukmengangkat tema isu Global warming danmenghubungkannya dengan masalah kedau-latan negara.

Karya tulis itu kemudian ia beri judulTelaah Kritis Pencairan Es di Kutub danPengaruhnya Terhadap Kedaulatan WilayahNegara Republik Indonesia. “SebenarnyaUnhas itu bagus dalam pengembangan ide,namun kita terbatas pada data. Jika ingindisetarakan dengan universitas lain kita perlumembenahi perpustakaan kita. Selain itu,butuh dosen yang mau meluangkan wak-tunya sebagai tempat kita bertanya,” ung-kapnya sambil mengenang Pekan Ilmiahyang telah membawanya mengangkat namakampus merah.

Dunia karya tulis bukanlah hal baru yangdigeluti oleh syifa di bangku perkuliahan.Sejak duduk di bangku SMA, berbagaiprestasi telah berhasil diraihnya. Berkat ide-ide cemerlangnya, prestasi yang pernah di-raihnya adalah sebagai Honda Best StudentTingkat Nasional, yang diselenggarakan olehAstra Honda Motor pada Tahun 2006.

Tak hanya itu, ia juga pernah tercatatsebagai lima Besar Finalis Symposium NationalEducation Tingkat Nasional, Fakultas Psiko-logi Universitas Indonesia Tahun 2007.Langkah Syifa yang terus mencoba untukberprestasi ini, seharusnya menjadi inspirasibagi kita semua.�

IDENTITAS/ ILHAM A M