avicenna

Upload: anissa-rahmawati

Post on 09-Jul-2015

124 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Abu 'Ali al-Husain bin Sina lebih dikenal di Eropa dengan nama Latinized Dia mungkin adalah filsuf paling signifikan dalam tradisi Islam dan bisa dibilang filsuf paling berpengaruh dari era pra-modern "Avicenna.". Lahir di Afshana dekat Bukhara di Asia Tengah di sekitar 980, dia adalah yang terbaik dikenal sebagai polymath, sebagai dokter yang besar bekerja Canon (al-Qanun fi al-Tibb) terus diajarkan sebagai buku teks medis di Eropa dan di dunia Islam sampai periode modern awal, dan sebagai seorang filsuf yang utama summa Cure (al-Shifa ') memiliki dampak yang menentukan pada skolastik Eropa dan terutama pada Thomas Aquinas (wafat 1274). Terutama seorang filsuf metafisik menjadi yang bersangkutan dengan pemahaman keberadaan diri di dunia ini dalam kaitannya dengan kontingensi, filsafat Ibnu Sina merupakan upaya untuk membangun sebuah sistem yang koheren dan komprehensif yang sesuai dengan tuntutan agama kebudayaan Islam. Dengan demikian, ia mungkin dianggap sebagai filsuf Islam pertama utama. Ruang filosofis bahwa ia mengartikulasikan bagi Allah sebagai Diperlukan Keberadaan meletakkan dasar untuk teori intelek, jiwa dan kosmos. Lebih lanjut, ia diartikulasikan perkembangan di perusahaan filosofis dalam Islam klasik jauh dari keprihatinan apologetik untuk membangun hubungan antara agama dan filsafat terhadap upaya untuk memahami filosofis dari doktrin agama dan bahkan kunci menganalisis dan menafsirkan Alquran. Penelitian terbaru telah berusaha untuk menemukannya dalam tradisi Aristotelian dan Neoplatonisme. Hubungannya dengan yang terakhir adalah ambivalen: meskipun menerima beberapa aspek kunci seperti kosmologi emanationist, dia menolak epistemologi dan teori Neoplatonisme jiwa pra-ada. Namun, metafisika berutang banyak pada sintesis "Amonnian" dari para komentator kemudian Aristoteles dan diskusi dalam teori hukum dan kalam pada makna, makna dan menjadi. Selain dari filsafat, kontribusi lain Avicenna terletak pada bidang kedokteran, ilmu alam, teori musik, dan matematika. Dalam ilmu Islam ('ulum), ia menulis serangkaian komentar singkat pada ayat-ayat Alquran yang dipilih dan bab-bab yang mengungkapkan metode hermeneutis seorang filsuf yang terlatih dan berusaha untuk berdamai dengan wahyu. Ia juga menulis beberapa kiasan sastra yang filosofis tentang nilai beasiswa terbaru adalah bertentangan keras. Pengaruhnya di Eropa Abad Pertengahan menyebar melalui terjemahan karyakaryanya pertama yang dilakukan di Spanyol. Dalam dunia Islam, dampaknya langsung terasa dan menyebabkan apa yang disebut Michot memiliki Ketika alGhazali memimpin serangan teologis atas ajaran-ajaran sesat dari para filsuf "la pandmie avicennienne.", Ia dipilih Ibnu Sina, dan generasi kemudian ketika Shahrastani memberikan account dari ajaran para filsuf Islam, ia mengandalkan pada karya Ibnu Sina, yang metafisika ia kemudian berusaha menyangkal dalam

Berjuang melawan para filsuf (al-filsuf Musari'at). Metafisika Avicennan menjadi dasar untuk diskusi filsafat Islam dan teologi filosofis. Pada periode modern awal di Iran, posisi metafisisnya mulai ditampilkan dengan modifikasi kreatif yang mereka menjalani karena pemikir mazhab Isfahan, Mulla Sadra dalam tertentu (w. 1641).

(ABN ALI AL HOSAIN IBN Abdallah ibn Sina, yang disebut oleh Avicenna Latin). Dokter Arab dan filsuf, lahir di Kharmaithen, di provinsi Bokhara, 980; meninggal di Hamadan, Persia Utara, 1037. Ibnu Sina sebenarnya Persia, bukan Arab Dari sketsa otobiografi yang telah turun kepada kita kita belajar bahwa dia adalah seorang pemuda yang sangat dewasa sebelum waktunya; pada usia sepuluh ia tahu Quran dengan hati, sebelum ia berusia enam belas ia telah menguasai apa yang harus dipelajari fisika, matematika, logika , dan metafisika; pada usia enam belas ia mulai studi dan praktek kedokteran, dan sebelum dia menyelesaikan dua puluh satu tahun itu ia menulis terkenal "Canon" ilmu medis, yang selama beberapa abad, setelah waktunya, tetap utama otoritas di sekolah kedokteran baik di Eropa dan di Asia. Ia menjabat penguasa Persia berturut-turut beberapa sebagai dokter dan penasihat, bepergian dengan mereka dari tempat ke tempat, dan meskipun kebiasaan keramahtamahan yang ia terkenal, mengabdikan banyak waktu untuk buruh sastra, seperti yang disaksikan oleh seratus volume yang ia tulis. Otoritas kami untuk fakta-fakta di atas adalah "Kehidupan Ibnu Sina,", berdasarkan autobiografi, yang ditulis oleh muridnya Jorjani (Sorsanus), dan diterbitkan dalam edisi Latin awal karya-karyanya. Selain medis "Canon," tulisnya komentar tebal pada karya Arisotle dan dua ensiklopedi besar yang berjudul "Al Schefa", atau "Al Chifa" (yaitu penyembuhan) dan "Al Nadja" (yaitu pembebasan). The "Canon" dan bagian dari ensiklopedi tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada awal abad kedua belas, oleh Gerard dari Cremona, Dominicus Gundissalinus, dan John Avendeath, mereka diterbitkan di Venice, 1493-95.Teks-teks Arab lengkap dikatakan dikatakan dalam

naskah di Perpustakaan Bodleian.Sebuah teks Arab dari "Canon" dan "Nadja" diterbitkan di Roma, 1593. Filsafat Ibnu Sina, seperti pendahulunya di kalangan Arab, yang Aristoteleanism berbaur dengan neo-Platonisme, sebuah eksposisi ajaran Aristoteles dalam terang Kitab Komentar dari Thomistius, Simplicius, dan neo-Platonis. Logika Nya dibagi menjadi sembilan bagian, yang pertama adalah pendahuluan setelah cara Porfiri itu "monofisit", kemudian ikuti enam bagian yang sesuai dengan enam risalah penyusunan "Organon"; bagian kedelapan dan kesembilan terdiri masing-masing dari risalah pada retorika dan puisi. Ibnu Sina memberikan perhatian khusus untuk definisi, logika representasi, karena ia gaya, dan juga klasifikasi ilmu. Filosofi, katanya, yang merupakan nama umum untuk pengetahuan ilmiah, termasuk filsafat spekulatif dan praktis. Filsafat spekulatif dibagi ke dalam ilmu rendah (fisika), dan menengah ilmu pengetahuan (matematika), dan ilmu yang unggul (metafisika termasuk teologi). Filsafat praktis dibagi menjadi etika (yang menganggap manusia sebagai individu); ekonomi (yang menganggap manusia sebagai anggota masyarakat domestik); dan politik (yang menganggap manusia sebagai anggota masyarakat sipil).Pembagian ini penting karena pengaruh mereka pada penataan ilmu di sekolah-sekolah mana filsafat Ibnu Sina mendahului pengenalan karya-karya Aristoteles. Suatu prinsip favorit Ibnu Sina, yang dikutip tidak hanya oleh Averroes tetapi juga oleh terpelajar, dan terutama oleh St Albertus Agung, itu intellectus di formis AGIT universalitatem, yaitu universalitas ide-ide kita adalah hasil dari kegiatan pikiran itu sendiri. Prinsipnya, bagaimanapun, adalah untuk dipahami dalam realistis, bukan dalam arti nominalistic. Berarti Avicenna adalah bahwa, sementara ada perbedaan dan kemiripan antara hal-hal secara independen dari pikiran, konstitusi formal hal dalam kategori individualitas, universalitas generik, universalitas tertentu, dan sebagainya, adalah pekerjaan pikiran. Doktrin fisik Avicenna menunjukkan kepadanya dalam terang pengikut setia Aristoteles, yang tidak memiliki apapun sendiri untuk menambah pengajaran tuannya. Demikian pula, dalam psikologi, ia mereproduksi doktrin Aristoteles, kadang-kadang meminjam penjelasan, atau ilustrasi, dari Alfarabi. Di satu titik, bagaimanapun, ia bersusah payah mengatur arti sebenarnya, karena ia memahami hal itu, Aristoteles, di atas semua eksposisi dan elaborasi dari komentator.Titik itu adalah pertanyaan dari Intelek Aktif dan Pasif. (Lihat SEKOLAH ARABIAN FILSAFAT). Dia mengajarkan bahwa yang terakhir adalah pikiran individu dalam keadaan potensi berkaitan dengan pengetahuan, dan bahwa mantan adalah pikiran impersonal dalam keadaan pikiran

yang sebenarnya dan abadi. Agar memperoleh ide-ide pikiran, Intelek Pasif harus datang ke dalam kontak dengan Intelek Aktif. Avicenna, bagaimanapun, bersikeras yang paling tegas bahwa kontak semacam itu tidak mengganggu dengan kekukuhan independen dari Akal Pasif, dan tidak menyiratkan bahwa itu adalah bergabung dengan Intelek Aktif. Ia secara eksplisit menyatakan bahwa pikiran individu mempertahankan individualitasnya dan bahwa, karena itu adalah spiritual dan material, adalah diberkahi dengan keabadian pribadi. Pada saat yang sama, ia cukup dari mistik untuk mempertahankan bahwa jiwa-jiwa pilihan tertentu mampu tiba di jenis yang sangat khusus dari persatuan dengan Intelek, Universal Aktif,, dan dengan demikian mencapai karunia nubuat. Metafisika ia mendefinisikan sebagai ilmu supranatural (ultra-fisik) yang dan Allah. Hal ini, seperti Aristoteles mengatakan, ilmu teologis. Ini memperlakukan keberadaan Allah, yang terbukti dari perlunya suatu Penyebab Pertama; itu memperlakukan dari Providence Allah, yang, seperti semua yang diajarkan Arab, adalah terbatas pada hukum universal alam, Badan Ilahi terlalu ditinggikan untuk menangani peristiwa tunggal dan kontingen, tetapi memperlakukan hierarki mediator antara Allah dan hal-hal materi, yang semuanya berasal dari Allah, Sumber dari segala sumber, Prinsip semua prinsip.Emanasi pertama dari Tuhan adalah dunia ide. Ini terdiri dari bentuk murni, bebas dari perubahan, komposisi, atau ketidaksempurnaan, melainkan mirip dengan dunia dipahami Plato, dan, pada kenyataannya, konsep Platonis. Selanjutnya ke dunia ide adalah dunia jiwa, terdiri dari bentuk-bentuk yang, memang, dipahami, namun tidak sepenuhnya terpisah dari materi. Ini adalah jiwa-jiwa yang menjiwai dan memberi energi bola surgawi. Selanjutnya ke dunia jiwa adalah dunia kekuatan fisik, yang lebih atau kurang benar-benar tertanam dalam materi darat dan mematuhi hukum-hukumnya, mereka, bagaimanapun, sampai batas tertentu bisa menerima kekuatan intelijen sejauh mereka mungkin dipengaruhi oleh seni sihir. Terakhir datang dunia materi jasmani; ini, menurut konsepsi neo-Platonis yang mendominasi pemikiran Ibnu Sina dalam teori emanasi, adalah sepenuhnya sendiri inert, tidak mampu bertindak tetapi hanya menjadi ditindaklanjuti (Occasionalism). Dalam susunan hirarkis makhluk, Intelek Aktif, yang, seperti dikemukakan di atas, memainkan peran penting dalam asal-usul pengetahuan manusia, milik dunia Ide, dan sifat yang sama dengan roh yang menghidupkan surgawibola. Dari semua ini jelas bahwa Ibnu Sina tidak terkecuali dengan deskripsi umum dari Aristoteleans Arab sebagai neo-Platonis penafsir Aristoteles. Masih ada dua doktrin lain alam metafisik umum yang menunjukkan dirinya dalam karakter juru yang asli, atau lebih tepatnya seorang Arab, dan bukan neo-

Platonis. Yang pertama adalah divisinya menjadi menjadi tiga kelas: (a) apa yang mungkin semata, termasuk semua hal yg bersifat bumi, (b) apa yang sendiri hanya mungkin tapi diberkahi oleh Penyebab Pertama dengan kebutuhan; tersebut adalah ide-ide bahwa aturan bola surgawi (c) apa yang alam sendiri yang diperlukan, yaitu, Penyebab Pertama. Klasifikasi ini disebutkan dan disangkal oleh Averroes. Doktrin kedua, untuk yang juga menyinggung Averroes, adalah sistem yang cukup vokal panteisme yang Avicenna dikatakan telah diuraikan dalam sebuah karya, sekarang hilang, berjudul "philosophia orientalis". Para Skolastik, tampaknya, tahu apa-apa dari pekerjaan khusus pada panteisme, mereka itu, bagaimanapun, menyadari kecenderungan panteistik karya lain Ibnu Sina tentang filsafat, dan, sesuai, enggan untuk percaya dalam eksposisi tentang Aristoteles.

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah "Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad. Ibnu Sina bernama lengkap Ab Al al-Husayn bin Abdullh bin Sn (Persia Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab : .) Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 diHamadan, Persia (Iran). Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu." pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: AlQanun fi At Tibb).

Karya Ibnu Sina Qanun fi Thib (Canon of Medicine)(Terjemahan bebas:Aturan Pengobatan) Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan) An Najat

Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu. Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.

Berkat itu, Ibnu Sina dapat leluasa masuk ke perpustakaan istana Samani yang besar. Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian; Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu. Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.

Kesibukannya di pentas politik di istana Mansur, raja dinasti Samani, juga kedudukannya sebagai menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulah Deilami dan konflik politik yang terjadi akibat perebutan kekuasaan antara kelompok bangsawan, tidak mengurangi aktivitas keilmuan Ibnu Sina. Bahkan safari panjangnya ke berbagai penjuru dan penahanannya selama beberapa bulan di penjara Tajul Muk, penguasa Hamedan, tak menghalangi beliau untuk melahirkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah.

Ketika berada di istana dan hidup tenang serta dapat dengan mudah memperoleh buku yang diinginkan, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab Qanun dalam ilmu kedokteran atau menulis ensiklopedia filsafatnya yang dibeni nama kitab Al-Syifa. Namun ketika harus bepergian beliau menulis buku-buku kecil yang disebut dengan risalah. Saat berada di dalam penjara, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menggubah bait-bait syair, atau menulis perenungan agamanya dengan metode yang indah.

Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.

Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.

Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.

Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.

Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan metafisika Aristoteles yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.

Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham

paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi.

Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya.

Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tematema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.

Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.

IBNU SINA yang lebih dikenali di Barat dengan nama Avicenna mempunyai nama lengkap Abu Ali al- Huseyn bin Abdullah bin Hassan Ali bin Sina. Beliau merupakan seorang yang berbangsa Parsi. Menurut Ibnu Abi Ushaybiah ia lahir pada tahun 375 H, di desa Afshanah dekat kota Kharmaitan Propinzi Bukhara Afghanistan Pada usia 21 tahun, ketika berada di Kawarazm, ia mulai menulis karyanya yang pertama yang berjudul "AlMajmu" yang mengandungi berbagai ilmu pengetahuan yang lengkap.Kemudian ia melanjutkan menulis bukubuku lain.Nama-nama buku yang pernah dikarang Ibnu Sina, termasuk yang berbentuk risalah ukuran kecil, dimuat dan di himpun dalam satu buku besar yang berjudul "Essai de Bibliographie Avicenna" yang dihasilkan oleh Pater Dominican di Kairo.Antara yang terkandung dalam buku tersebut termasuklah buku karangan yang amat terkenal iaitu Al-Qanun Fit Tibb. Teori-teori anatomi dan fisiologi dalam buku-buku beliau adalah menggambarkan analogi manusia terhadap negara dan mikrokosmos (dunia kecil) terhadap alam semester sebagai makrokosmos (dunia besar).Misalnya digambarkan bahawa syurga kayangan adalah bulat dan bumi adalah persegi dan dengan demikian kepala itu bulat dan kaki itu empat persegi. Terdapat empat musim dan 12 bulan dalam setahun, dengan itu manusia memiliki empat tangkai dan lengan (anggota badan) mempunyai 12 tulang sendi. Hati (heart) adalah pangeran-nya tubuh manusia, sementera paru-paru adalah menteri-nya. Leher merupakan jendela-nya sang badan, manakala kandung empedu sebagai markas pusat-nya. Limpa dan perut sebagai bumbung sedangkan usus merupakan sistem komunikasi dan sistem pembuangan. Sementara itu "Canon of Medicine" memuatkan pernyataan yang tegas bahawa "darah mengalir secara terus-menerus dalam suatu lingkaran dan tak pernah berhenti" . Namun ini belum dapat dianggap sebagai suatu penemuan tentang srikulasi darah, kerana bangsa cina tidak membezakan antara urat-urat darah halus (Veins) dengan pembuluh nadi (arferies). Analogi tersebut hanyalah analogi yang digambarkan antara gerakan darah dan siklus alam semesta, pergantian musim dan gerakan-gerakan tubuh tanpa peragaan secara empirik pada keadaan yang sebenarnya. Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1709705-ibnu-sina/#ixzz1ZibC4urD

Abu 'Ali al-Husain bin' Abd Allh bin Sn ', yang dikenal sebagai Abu Ali Sina (Arab : ) atauIbnu Sina (Arab : ) atau barat mengenalnya dengan nama Latin Avicenna (Yunani:A), (lahir c. 980 dekat Bukhara (kini wilayah Uzbekistan) meninggal 1037 di Hamedan (kini wilayah Iran). Beliau adalah seorang kebangsaan Persia yang ahli matematikawan, dokter, ensiklopedis dan filsuf yang tekenal dizamannya. Beliau juga seorang astronomi, apoteker, ahli geologi, logician, paleontologist, fisika, penyair, psikolog, ilmuwan, tentara, negarawan, dan guru. Ibnu Sn telah menulis hampir 450 karya dengan berbagai disiplin ilmu, namun hanya sekitar 240 yang masih bertahan hingga kini. Secara khusus, dari 150 karyanya yang masih ada berkonsentrasi pada falsafah dan 40 diantaranya berkonsentrasi pada kedokteran. Karyanya paling terkenal adalah Buku Penyembuhan, yang memuat ensiklopedi luas dan filosofis ilmiah (Al Qanun Al Tibb) The Canon of Medicine, yang merupakan standar medis di banyak perguruan tinggi zaman modern. The Canon of Medicine telah digunakan sebagai buku teks di perguruan tinggi dari Montpellier dan Louvain pada akhir 1650. Ibnu Sn mengembangkan sistem medis yang menkombinasikan antara pengalaman pribadi dalam pengobatan Islam, sistem pengobatan Yunani dokter Galen, metafisika Aristoteles serta berbagai sistem pengobatan kuno dari Persia, Mesopotamian dan India. Dia juga penemu dari logika Avicennian dan pendiri sekolah filosofis Avicinna, yang memiliki pengaruh dalam dunia Muslim dan Ilmuwan Modern. Ibnu Sn dianggap sebagai Bapak dari pengobatan modern, dan pharmacology khususnya untuk pengenalan sistematis eksperimen dan hitungan ke dalam studi fisiologi, penemuan itu menular dari sifat infeksius penyakit, pengenalan karantina untuk membatasi penyebaran penyakit menular, pengenalan percobaan obat-obatan, berdasarkan bukti-obat, uji klinis, Riwayat Ibnu Sina Kehidupan Ibnu Sina dikenal lewat sumber - sumber berkuasa dimana sebuah autobiografi membahas tiga puluh tahun pertama kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan oleh muridnya al-Juzajani, yang juga sekretarisnya dan temannya. Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang

wilayah Afganistan (dan juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan baik di Bukhara. Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina independen dengan memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang mengizinkannya menyusul para gurunya pada usia 14 tahun. Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera membuatnya menjadi kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu pengecualian sikap intellectual dan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya / Child prodigy yang telah menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia. Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu mata pencaharian dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda. Meskipun bermasalah besar pada masalah - masalah metafisika dan pada beberapa tulisan Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan meninggalkan buku - bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan - kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata - katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin. Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode - metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa "Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat - obat yang sesuai." Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.

Pada usia 17 tahun, Ibnu Sina berhasil menyembuhkan seorang raja di Bukhara, yaitu Nooh Ibnu Mansoor, setelah semua tabib terkenal yang diundang gagal menyembuhkan sang raja tersebut. Dan sebagai balasannya, Ibnu Sina diizinkan untuk membaca smeua buku-buku di perpustakaan setelah dia menolak pemberian hadiah sang Raja. Pekerjaan pertamanya menjadi fisikawan untuk emir, yang diobatinya dari suatu penyakit yang berbahaya. Majikan Ibnu Sina memberinya hadiah atas hal tersebut dengan memberinya akses ke perpustakaan raja Samanids, pendukung pendidikan dan ilmu. Ketika perpustakaan dihancurkan oleh api tidak lama kemudian, musuh - musuh Ibnu Sina menuduh din oa yang membakarnya, dengan tujuan untuk menyembunyikan sumber pengetahuannya. Sementara itu, Ibnu Sina membantu ayahnya dalam pekerjaannya, tetapi tetap meluangkan waktu untuk menulis beberapa karya paling awalnya. Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal.Samanid dynasty menuju keruntuhannya pada Desember 1004. Ibnu Sina menolak pemberian Mahmud of Ghazni, dan menuju kearah Barat ke Urgench di Uzbekistan modern, dimana vizier, dianggap sebagai teman seperguruan, memberinya gaji kecil bulanan. Tetapi gajinya kecil, sehingga Ibnu Sina mengembara dari satu tempat ke tempat lain melalui distrik Nishapur dan Merv ke perbatasan Khorasan, mencari suatu opening untuk bakat bakatnya. Shams al-Ma'li Qbtis, sang dermawan pengatur Dailam, seorang penyair dan sarjana, yang mana Ibn Sina mengharapkan menemukan tempat berlindung, dimana sekitar tahun (1052) meninggal dibunuh oleh pasukannya yang memberontak. Ibnu Sina sendiri pada saat itu terkena penyakit yang sangat parah. Akhirnya, di Gorgan, dekat Laut Kaspi, Ibnu Sina bertamu dengan seorang teman, yang membeli sebuah ruman didekat rumahnya sendiri idmana Ibnu Sina belajar logika dan astronomi. Beberapa dari buku panduan Ibnu Sina ditulis untuk orang ini ; dan permulaan dari buku Canon of Medicine juga dikerjakan sewaktu dia tinggal di Hyrcania. Ibnu Sina wafat pada tahun 1037 M di Hamadan, Iran, karena penyakit maag yang kronis. Ia wafat ketika sedang mengajar di sebuah sekolah. Pemikiran Ibnu Sina Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.

Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa. Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia. Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi. Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan metafisika Aristoteles yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya. Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi.

Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya. Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat. Ibnu Sina merupakan seorang ahli geografi yang mampu menerangkan bagaimana sungai-sungai berhubungan dan berasal dari gunung-ganang dan lembah-lembah. Malahan ia mampu mengemukakan suatu hipotesis atau teori pada waktu itu di mana gagal dilakukan oleh ahli Yunani dan Romani sejak dari Heredotus, Aristoteles sehinggalah Protolemaious. Menurut Ibnu Sina " gunung-ganang yang memang letaknya tinggi iaitu lingkungan mahupun lapisannya dari kulit bumi, maka apabila ia diterajang lalu berganti rupa dikarenkan oleh sungai-sungai yang meruntuhkan pinggiran-pinggirannya. Akibat proses seperti ini, maka terjadilah apa yang disebut sebagai lembah-lembah." Ibnu Sina juga telah memperkembangkan ilmu psikologi dalam perubatan dan membuat beberapa perjumpaan dalam ilmu yang dikenali hari ini sebagai ilmu perubatan psikosomatics "psychosomatic medicine". Beliau memperkembangkan ilmu diagnosis melalui denyutan jantung (pulse diagnosis) untuk mengenal pasti dalam masa beberapa detik sahaja ketidak - seimbangan humor yang berkenaan . Diagnosis melalui denyutan jantung ini masih dipratikkan oleh para hakim (doktor-doktor muslim) di Pakistan, Afghanistan dan Parsi yang menggunakan ilmu perubatan Yunani. Seorang doktor tabii dari Amerika (1981) melapurkan bahawa para hakim di Afghanistan, China, India dan Parsi sanggat berkebolehan dalam denyutan jantung di tempat yang dirasai tetapi mutunya yang pelbagai .Ini merangkumi :

Kuat atau denyutan yang lemah. Masa antara denyutan. Kandungannya lembap di paras kulit dekat denyutan itu dan lain-lain lagi.

Dari ukuran-ukuran denyutan jantung seseorang hakim mungkin mengetahui dengan tepat penyakit yang dihinggapi di dalam tubuh si pesakit. Ibnu Sina menyedari kepentingan emosi dalam pemulihan. Apabila pesakit mempunyai sakit jiwa disebabkan oleh pemisahan daripada kekasihnya , beliau boleh mendapati nama dan alamat kekasihnya itu melalui cara berikut: Caranya adalah untuk menyebut banyak nama dan mengulanginya dan semasa itu jarinya diletakkan atas denyutan (pulse) apabila denyutan itu terjadi tidak teratur atau hampir-hampir berhenti , seseorang itu hendaklah mengulang proses tersebut. Dengan cara yang sedemikan , nama jalan , rumah dan keluarga disebutkan. Selepas itu , kata Ibnu Sina "Jika anda tidak dapat mengubat penyakitnya maka temukanlah si pesakit dengan kekasihnya , menurut peraturan syariah maka buatlah".(Terjemahan). Ibnu Sina adalah doktor perubatan yang pertama mencatatkan bahawa penyakit paru-paru (plumonary tuberculosis) adalah suatu penyakit yang boleh menjangkit (contagious) dan dia menceritakan dengan tepat tanda-tanda penyakit kencing manis dan masalah yang timbul darinya. Beliau sangat berminat dalam bidang mengenai kesan akal (mind) atas jasad dan telah banyak menulis berkenaan gangguan psikologi. Karya Ibnu Sina Buku-buku yang pernah dikarang oleh Ibnu Sina, dihimpun dalam buku besar Essai de Bibliographie Avicenna yang ditulis oleh Pater Dominician di Kairo dan diantara beberapa karya Ibnu Sina ialah : 1. Qanun fi Thib (Canon of Medicine) (Terjemahan bebas : Aturan Pengobatan) 2. Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan) 3. An Nayyat (Book of Deliverence) buku tentang kebahagiaan jiwa. 4. Al-Majmu : berbagai ilmu pengetahuan yang lengkap, di tulis saat berusia 21 tahun di Kawarazm 5. Isaguji (The Isagoge) ilmu logika Isagoge : Bidang logika 6. Fi Aqsam al-Ulum al-Aqliyah (On the Divisions of the Rational Sciences) tentang pembahagian ilmu-ilmu rasional. 7. Ilahiyyat (Ilmu ketuhanan) : Bidang metafizika 8. Fiad-Din yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi "Liber de Mineralibus" yakni tentang pemilikan (mimeral). 9. Risalah fi Asab Huduts al-Huruf : risalah tentang sebab-sebab terjadinya huruf - Bidang sastera arab 10. Al-Qasidah al- Aniyyah : syair-syair tentang jiwa manusia - Bidang syair dan prosa 11. Risalah ath-Thayr : cerita seekor burung. - Cerita-cerita roman fiktif

12. Risalah as-Siyasah : (Book on Politics) Buku tentang politik - Bidang politik 13. Al Mantiq, tentang logika. Buku ini dipersembahkan untuk Abu Hasan Sahil. 14. Uyun Al Hikmah (10 jilid) tentang filsafat. Ensiklopedi Britanica menyebutkan bahwa kemungkinan besar buku ini telah hilang. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Al Hikmah El Masyriqiyyin, tentang filsafat timur. Al Insyaf tentang keadilan sejati. Al Isyarat Wat Tanbihat, tentang prinsip ketuhanan dan kegamaan. Sadidiya, tentang kedokteran. Danesh Nameh, tentang filsafat. Mujir. Kabir Wa Saghir, tentang dasar-dasar ilmu logika secara lengkap. Hayy ibn Yaqzan, al-Ghurfatul Gharabiyyah

21. Salama wa Absal, (Pengasingan di Barat) Ref :

wikipedia.or.id taghrib.ir pkukmweb.ukm.my Sitasi : http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan/74-ibnu-sina.html