auditor brand name

11
Telaah Kritis Artikel Tugas Kuliah Auditing Judul : Auditor Brand Name Reputations and Industry Specialization Penulis : Allen T. Craswell Jere R Francis Stephen L. Taylor Sumber : Journal of Accounting and Economics 20 (1995) Oleh : Kelompok 2 Untuk : Dr. Payamta, SE, M.Si, Akt, CA. CPA 1. Tujuan dan Latar Belakang Penelitian ini merupakan perluasan penelitian sebelumnya yang mengindikasikan bahwa KAP Big6 (sebelumnya Big8) menghasilkan audit fee yang lebih tinggi. Tujuan penelitian a. Penelitian ini menggunakan lebih banyak sampel dari penelitian sebelumnya b. Penelitian ini berpendapat bahwa penelitian sebelumnya telah mencampur adukkan dua komponen penentuan harga audit yaitu (1) keunggulan nama besar (2) keunggulan spesialisasi industri. 2. Penelitian sebelumnya Watts dan Zimmerman, 1986 Ketika biaya keagenan (agency cost) meningkat, maka ada permintaan kualitas audit yang lebih tinggi, salah satunya dilakukan sukarela oleh manajer sebagai bagian mekanisme pengawasan dari pemegang saham atau kreditur. Defond, 1992; Francis dan Wilson, Permintaan audit pada umumnya dan audit yang berkualitas pada khususnya diasumsikan sebagai jalan keluar yang efisien terhadap

Upload: hanacandraprastuti

Post on 19-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Auditor Brand Name

Telaah Kritis ArtikelTugas Kuliah Auditing

Judul : Auditor Brand Name Reputations and Industry SpecializationPenulis : Allen T. Craswell

Jere R FrancisStephen L. Taylor

Sumber : Journal of Accounting and Economics 20 (1995)Oleh : Kelompok 2Untuk : Dr. Payamta, SE, M.Si, Akt, CA. CPA

1. Tujuan dan Latar Belakang

Penelitian ini merupakan perluasan penelitian sebelumnya yang mengindikasikan

bahwa KAP Big6 (sebelumnya Big8) menghasilkan audit fee yang lebih tinggi.

Tujuan penelitian

a. Penelitian ini menggunakan lebih banyak sampel dari penelitian sebelumnya

b. Penelitian ini berpendapat bahwa penelitian sebelumnya telah mencampur

adukkan dua komponen penentuan harga audit yaitu (1) keunggulan nama besar

(2) keunggulan spesialisasi industri.

2. Penelitian sebelumnya

Watts dan Zimmerman, 1986

Ketika biaya keagenan (agency cost) meningkat, maka ada

permintaan kualitas audit yang lebih tinggi, salah satunya

dilakukan sukarela oleh manajer sebagai bagian mekanisme

pengawasan dari pemegang saham atau kreditur.

Defond, 1992; Francis dan Wilson, 1988; Palmrose, 1984

Permintaan audit pada umumnya dan audit yang berkualitas

pada khususnya diasumsikan sebagai jalan keluar yang efisien

terhadap masalah peningkatan biaya auditee ketika biaya

teknologi akuntansi merupakan komponen penting pada biaya

perusahaan. Auditor menyediakan jaminan integritas terhadap

angka-angka dari sistem akuntansi perusahaan. Studi empiris

telah menghasilkan dukungan terhadap hubungan antara biaya

keagenan dan kualitas audit.

Shockley dan Holt, 1983; Palmrose, 1984

Pengetahuan atas spesialisasi industri merupakan pengalaman

tambahan bagi auditor disamping pengetahuan umum untuk

melaksanakan audit.

Page 2: Auditor Brand Name

3. Hipotesis

H1 : Dalam industri yang tidak memiliki auditor spesialis, auditor Big8 akan mendapat audit fee yang lebih tinggi dibanding auditor non-Big8

H2 : Dalam industri yang mempunyai auditor spesialis, auditor non-spesialis Big8 akan mendapat audit fee yang lebih tinggi dibanding auditor non-Big8

H3 : Dalam industri yang mempunyai auditor spesialis, auditor spesialis Big8 akan mendapat fee yang lebih tinggi dibanding auditor non-spesialis Big8

4. Data dan Model Penelitian

a. Spesialisasi auditor

Penelitian ini menggunakan spesialisasi auditor berdasarkan analisis dari Craswell

dan Taylor (1991):

b. Sampel

Penelitian menggunakan sampel dari data auditor untuk tahun fiskal 1987 yang

diambil dari Who Audit Australia? (Craswell, 1988). Sampel terdiri dari 1.484

perusahaan terdaftar.

Page 3: Auditor Brand Name

c. Model

Untuk menguji H1 s.d. H3 digunakan model regresi OLS

Page 4: Auditor Brand Name

5. Hasil

a. Benchmark dengan penelitian sebelumnya

Hasil replikasi penelitian Francis (1984); Francis dan Stokes (1986) menggunakan

sampel 1.484 perusahaan menunjukkan bahwa fee Big8 31% lebih tinggi daripada

auditor Big8.

b. Hasil Uji Hipotesis (Tabel 4)

- Menggunakan sampel 573 perusahaan di industri tanpa spesialisasi audit, H1

didukung oleh model penelitian. Fee Big8 signifikan pada p<0.01 dan adjusted

r2 bernilai 0.80. Nilai parameter 0.29, berarti bahwa secara rata-rata fee

auditor Big8 34% lebih tinggi daripada fee auditor non-Big8.

- Menggunakan sampel 707 perusahaan dengan spesialisasi industri tapi tidak

diaudit oleh auditor spesialis, H2 didukung oleh model penelitian. Fee non-

spesialis Big8 secara signifikan lebih tinggi dari fee non-Big8 pada p<0.01. Nilai

parameter 0.195, berarti bahwa secara rata-rata fee non-spesialis Big8 lebih

tinggi 22% dari auditor non-Big8.

- Pada tabel 5, fee spesialis Big8 dibandingkan fee non-spesialis Big8 pada 513

perusahaan (204 diaudit oleh auditor spesialis Big8, 309 diaudit oleh auditor

non-spesialis Big8). Sesuai prediksi, fee spesialis Big8 lebih tinggi secara

signifikan pada p<0.03. Nilai parameter 0.15, berarti bahwa secara rata-rata

auditor spesialis Big8 lebih tinggi 16% daripada fee auditor non-spesialis Big8.

- Hasil pengujian H1 s.d. H3 mendukung prediksi penelitian ini: (1) setelah

mengendalikan spesialisasi industri, fee Big8 lebih besar dari fee non-Big8,

konsisten dengan adanya hasil positif dari investasi Big8 terhadap reputasi, dan

(2) fee spesialis Big8 lebih tinggi dari fee non-spesialis Big8, konsisten dengan

adanya hasil positif dari reputasi auditor Big8 yang mungkin kurang bernilai di

industri dimana terdapat spesialisasi auditor Big8.

6. Ekonometrik dan masalah estimasi

a. Tingkat kompetisi pasar

Interpretasi bahwa fee audit sebagai hasil dari reputasi atau spesialisasi industri

didasarkan asumsi bahwa pasar audit kompetitif. Diketahui bersama bahwa pasar

audit bersifat kompetitif untuk perusahaan-perusahaan kecil karena banyaknya

auditor. Tetapi untuk perusahaan besar, dominasi auditor Big8 menimbulkan

pertanyaan tentang tingkat kompetisi pasar (Simunic, 1980).

Page 5: Auditor Brand Name

Hasil uji pangsa pasar Big8 dari 1.484 sampel:

- 742 sampel tengah atas yang mempunyai median total asset $63.8 juta,

pangsa pasar Big8 sebesar 64%

- 742 sampel tengah bawah yang mempunyai median total aset $6.3 juta,

pangsa pasar Big8 sebesar 52%.

- Dari tabel 3, sampel 911 perusahaan dalam industri spesialis, pangsa pasar

Big8 sebesar 56%.

- Dari tabel 3, sampel 573 perusahaan dalam non-spesialis industri, pangsa pasar

Big8 sebesar 61%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa auditor Big8 sangat dominan, meskipun

menggunakan lebih banyak sampel.

b. Spesifikasi model dan ukuran perusahaan

Penelitian terdahulu menemukan bahwa spesifikasi model sensitive terhadap

ukuran perusahaan (Francis dan Stoke, 1986; Pelmrose, 1986a; Simunic, 1980).

Potensi masalah ini dievaluasi menggunakan Chow test (Chow, 1960). Konsistensi

struktur model di tabel 4 dan 5, sampel dibagi menjadi tengah atas dan tengah

bawah berdasarkan median total asset $18.2 juta.

Hasilnya pada tabel 6:

- Uji H1, premium Big8 sebesar 39% di sampel tengah atas dan 28% di sampel

tengah bawah.

- Uji H2, premium Big8 hanya signifikan untuk sampel tengah bawah yaitu 33%.

- Uji H3, pada sampel tengah bawah: fee spesialis Big8 tidak berbeda secara

signifikan dengan fee non-spesialis Big8; perbedaan signifikan hanya pada

sampel tengah atas dengan fee auditor spesialis 34% lebih besar dari fee non-

spesialis Big8.

c. KAP Big8 secara individu dan industri spesialis

Untuk menentukan dominasi salah satu (beberapa) auditor Big8, model pada tabel

4 dan 5 di estimasi kembali dengan mengeluarkan satu per satu auditor Big8.

Hasilnya, tidak ada indikasi pengaruh dominan dari satu auditor Big8 tertentu.

Untuk menentukan dominasi salah satu (beberapa) grup industri pada spesialisasi

industri, model pada tabel 5 di estimasi kembali dengan mengeluarkan satu per

satu dari 9 industri spesialis. Hasilnya, spesialisasi industri tidak ditentukan oleh

satu (beberapa) grup industri.

d. Kemungkinan pencampuradukan resiko audit

Page 6: Auditor Brand Name

Model penelitian kemungkinan tidak dapat menangkap fenomena seandainya

audit terhadap 9 industri yang mempunyai spesialisasi secara sistematis lebih

beresiko.

Untuk menelitinya, 23 industri dalam penelitian ditentukan resiko audit

berdasarkan resiko finansial, resiko sistematik (beta) dan total resiko yang diukur

menggunakan standar deviasi dari hasil saham harian. Hasilnya di tabel 7, dimana

industri minyak dan pertambangan (kode 01-04) terlihat lebih beresiko dibanding

industri lainnya.

Untuk memastikan hasil di tabel 5 tidak ditentukan oleh industri

minyak/pertambangan, sampel untuk menguji H3 (tabel 5) dibagi menjadi industri

minyak/pertambangan dan industri lainnya. Hasilnya dalam tabel 8 menunjukkan

bahwa variabel auditor spesialis signifikan di tingkat yang sama pada kedua jenis

sampel dan estimasi parameter dapat dibandingkan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa premium spesialis industri di tabel 5 yang ditentukan oleh resiko auditnya

tetap terkontrol pada model penelitian.

e. Audit bersama dan fee non-audit

Model penelitian tidak mempertimbangkan kemungkinan elastisitas antara fee

audit dan fee non-audit. Ada kemungkinan bahwa keuntungan nama merek (tabel

4) atau keuntungan spesialisasi industri (tabel 5) dipengaruhi oleh tingkat fee non-

audit, dimana variabel fee non-audit tersebut diabaikan dalam model.

Untuk menguji hal tersebut, tabel 4 dan tabel 5 diestimasi kembali dengan 2 cara:

- Variabel dependen (LFA) didefinisikan sebagai total upah auditor (untuk jasa

audit dan non-audit). Hasilnya, tidak ada pengaruh terhadap variabel auditor

atau pada uji H1 s.d. H3.

- Natural log dari fee non-audit ditambahkan pada model sebagai variabel

independen. Hasilnya, tidak ada pengaruh terhadap variabel auditor atau pada

uji H1 s.d. H3.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada indikasi bahwa fee audit pada tabel 4

dan 5 dikacaukan oleh adanya fee non-audit.

f. Definisi alternatif dari spesialisasi industri

Penelitian Craswell dan Taylor (1991) mendefinisikan spesialisasi industri

menggunakan aturan pangsa pasar 10%. Penelitian mencoba menggunakan aturan

pangsa pasar 20% untuk menguji sensitivitas hasil. Hasil yang diperoleh:

Page 7: Auditor Brand Name

- Industri spesialisasi menjadi 6 industri dan hanya ada 67 perusahaan (9 dan

204 perusahaan bila menggunakan aturan 10%)

- 5 dari 6 industri mempunyai 1 auditor spesialis, sisanya mempunyai 2 auditor

spesialis.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa hasil penelitian ini sensitive terhadap definisi

spesialisasi industri, dan peneliti tidak dapat mengesampingkan kemungkinan

kesalahan hasil penelitian jika menggunakan aturan 10% pangsa pasar untuk

mendifinisikan auditor spesialisasi industri.

g. Jumlah audit spesialis yang dilaksanakan oleh auditor spesialis

Auditor diklasifikasi sebagai spesialis dengan paling sedikit 3 s.d. 30 audit. Dalam

penelitian ini terdapat 20 auditor spesialis dengan 3 s.d. 31 audit yang terbagi

menjadi:

- 9 auditor terkonsentrasi di 5 jenis industri (01,04,09,11,19) dengan mean 16.9

audit (range antara 7 s.d. 31).

- 11 auditor pada jenis industri lain (02,03,07,13) dengan mean 5.6 audit (range

antara 3 s.d. 9).

Untuk menganalisis sensitifitas, premium spesialis industri di estimasi kembali

menggunakan sampel yang mempunyai auditor spesialis terbesar. Hal ini

mengurangi sampel menjadi 406 sampel (152 audit spesialis dan 254 audit non-

spesialis). Hasilnya konsisten dengan tabel 5 bahwa estimasi kuat di seluruh jumlah

audit spesialis dan tidak ditentukan oleh industri yang jumlah audit per spesialis

relative kecil.

7. Kesimpulan

Penelitian empiris ini mendukung bahwa fee audit Big8 mengandung kelebihan-

kelebihan yang berhubungan dengan nama merek dan spesialisasi industri. Spesialisasi

mungkin menyebabkan keekonomisan produksi auditor, bukti menunjukkan bahwa

hasil yang positif dari investasi di spesialisasi mendominasi potensi keekonomisan

produksi dan menyebabkan biaya audit rata-rata yang lebih tinggi.

Keterbatasan:

a. Definisi dari auditor yang berspesialisasi industri berdasarkan aturan 10% pangsa

pasar dan hasil penelitian sensitive terhadap definisi ini.

b. Peneliti tidak mengetahui bagaimana spesialiasi auditor muncul di beberapa

industri tapi tidak di industri yang lain.

Page 8: Auditor Brand Name

c. Peneliti tidak mengetahui sebab beberapa perusahaan menggunakan auditor

spesialis tetapi tidak dengan perusahaan lain.

Penelitian mendatang:

- Belum diketahui hubungan antara permintaan terhadap auditor spesialis dengan

faktor industri atau faktor perusahaan. Penelitian mendatang perlu dilakukan

untuk meneliti hubungan antara permintaan auditor spesialis dan faktor industri

dan faktor khusus perusahaan (misalnya kepemilikan dan struktur keuangan) dan

atribut produksi-investasi yang mempengaruhi biaya keagenan.

- penelitian audit di masa datang harus berhati-hati untuk mengendalikan

spesialisasi industri karena tampaknya menjadi dimensi kualitas penting yang

membedakan audit Big 8 di luar reputasi nama merek.