asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan …elib.stikesmuhgombong.ac.id/218/1/sofiani nim....

58
i ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA KELUARGA NY. R DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Disusun oleh : Sofiani A01301844 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016

Upload: doanminh

Post on 06-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

PADA KELUARGA NY. R DI DESA WONOKRIYO

KECAMATAN GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Disusun oleh :

Sofiani

A01301844

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2016

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Laporan Hasil Ujian Komprehensif telah Diterima dan Disetujui oleh

Pembimbing Ujian Akhir Diploma III Keperawatan STIKES Muhammadiyah

Gombong pada:

Hari/ Tanggal : 2 Agustus 2016

Tempat : STIKES Muhammadiyah Gombong

Pembimbing

(Rina Saraswati, M. Kep)

iii

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

PADA KELUARGA NY. R DI DESA WONOKRIYO

KECAMATAN GOMBONG

yang dipersiapkan dan disusun oleh

Sofiani

A01301844

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal : 5 Agustus 2016

Susunan Dewan Penguji

1. Sarwono, S.KM (............................................)

2. Rina Saraswati, M. Kep (............................................)

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong

(Sawiji, S.Kep. Ns, M.Sc)

iv

Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI, Juli 2016

Sofiani1, Rina Saraswati

2

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

PADA KELUARGA NY. R DI DESA WONOKRIYO

KECAMATAN GOMBONG

Latar Belakang: Salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan bagi

tenaga kesehatan adalah Diabetes Mellitus (DM). Pasien dengan DM membutuhkan

perawatan oleh pelayanan kesehatan untuk mendapat manajemen dan pencegahan

terjadinya komplikasi DM. Manajemen tersebut biasanya dengan perubahan gaya

hidup seperti nutrisi makanan yang sehat.

Tujuan Penulisan: Tujuan penulisan ini yaitu melakukan asuhan keperawatan

pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien DM.

Hasil: Masalah keperawatan yang muncul yaitu ketidakefektifan pemeliharaan

kesehatan.

Tindakan: Penulis melakukan tindakan penyuluhan kesehatan tentang DM, senam

DM, dan nutrisi menggunakan leaflet.

Evaluasi: Hasil evaluasi menunjukkan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

teratasi.

Kata Kunci: nutrisi, asuhan keperawatan

v

DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALT SCIENTCE INSTITUTE OF GOMBONG

Nursing Care Report, July 2016

Sofiani1, Rina Saraswati

2, M. Kep. Ns

ABSTRACT

NURSING CARE OF FULFILLING NUTRITION NEED TO THE FAMILY

OF Mrs. R IN WONOKRIYO VILLAGE, GOMBONG

Background: Diabetes Mellitus (DM) is one of the challenging health problems

for health professionals. Diabetic patient needs appropriate treatment by health

professional to obtain good management and to prevent diabetes’ complications.

The management usually starts with lifestyle changes such as healthy nutritional

foods.

Objective: to describe nursing care of fulfilling nutrition need to the family of Mrs.

R at Gombong II Community Health Center.

Discussion: The main nursing diagnosis was ineffective health maintenance.

Intervention and implementation done to solve the diagnosis were health

education about DM, DM gymnastics, and healthy nutrient using leaflet.

Results: Evaluation showed that the problem of ineffective health maintenance

has been resolved.

Keywords: nursing care, ineffective health maintenance, nutrition need

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan

judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada Keluarga Ny. R

di Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong”. Sholawat serta salam tetap

tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis

mendapat kemudahan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. M. Madkhan Anis, S. Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

2. Sawiji, S. Kep. Ns, M.Sc, selaku Ketua Prodi D III Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong.

3. Rina Saraswati, M. Kep selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan

bimbingan dan pengarahan.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan

mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada

gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata

semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gombong, Juli 2016

Penulis

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN KTI AKHIR ........................................................ iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

ABSTRACT ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan Penulisan ........................................................................ 5

C. Manfaat Penulisan ...................................................................... 6

BAB II KONSEP DASAR ............................................................................. 7

A. Kebutuhan Nutrisi ...................................................................... 7

B. Diet Diabetes Melitus ................................................................ 11

C. Konseling Nutrisi ......................................................................... 16

BAB III RESUME KEPERAWATAN ........................................................... 19

A. Pengkajian .................................................................................. 19

B. Analisa Data ............................................................................... 21

C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi ........................................ 22

BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 27

A. Diagnosa I .................................................................................... 27

B. Diagnosa II................................................................................... 28

C Implementasi ............................................................................... 29

D Analisis Tindakan ....................................................................... 34

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 37

A. Kesimpulan ................................................................................. 37

B. Saran ........................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi yang telah ada, khususnya pada

teknologi kesehatan angka harapan hidup manusia semakin meningkat.

Peningkatan tersebut mengakibatkan pula peningkatan pada masalah kesehatan.

Masalah kesehatan yang sering tejadi dan terus meningkat dari tahun ke tahun

yaitu hipertensi, rematoid artritis, gout artritis, Diabetes Mellitus (DM) dan

lainnya (Kemenkes, 2013).

Salah satu masalah kesehatan kesehatan yang masih menjadi tantangan

bagi tenaga kesehatan adalah DM (Trento, et al., 2008). DM adalah salah satu

jenis penyakit degeneratif yang mengalami peningkatan setiap tahun di negara-

negara seluruh dunia. Menurut Internasional of Diabetic Federation (IDF, 2015)

tingkat prevalensi global penderita DM pada tahun 2014 sebesar 8.3% dari

keseluruhan penduduk di dunia dan mengalami peningkatan pada tahun 2014

menjadi 387 juta kasus. Indonesia merupakan negara menempati urutan ke 7

dengan penderita DM sejumlah 8.5 juta penderita setelah Cina, India dan

Amerika Serikat, Brazil, Rusia, Mexico. Angka kejadian DM menurut data

Riskedas (2013) terjadi peningkatan dari 1.1% di tahun 2007 meningkat menjadi

2.1% di tahun 2013 dari keseluruhan penduduk sebanyak 250 juta jiwa.

Peningkatan prevalensi data penderita DM diatas salah satunya yaitu Provinsi

Jawa Tengah yang mencapai 152.075 kasus. Prevalensi diabetes, pada umur ≥ 15

tahun menurut kabupaten/ kota, Provinsi Jawa Tengah 2013, prevalensi diabetes

yang terdiagnosis dokter tertinggi di Kota Surakarta (2.8%) sedangkan untuk

kabupaten Kebumen (1.4%).

Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, seperti makanan dan

minuman berkadar gula tinggi, sudah menjadi gaya hidup masyarakat moderen

sekarang ini yang kemudian memicu timbulnya penyakit-penyakit akibat pola

makan dan minum yang tidak sehat dan kelebihan gizi. Kelebihan gizi membuat

orang menjagi kegemukan yang mengarah munculnya penyakit kronis,

1

2

khususnya DM. Faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti

makan berlebihan, berlemak, kurang aktivitas fisik, dan stress berperan besar

sebagai pemicu DM (Darbiyono, 2011).

Pasien dengan DM membutuhkan perawatan oleh pelayanan kesehatan

untuk mendapat manajemen dan pencegahan terjadinya komplikasi seperti

gangguan pada sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem integumen dan

gangguan pada ginjal (IDF, 2015). Manajemen tersebut biasanya dengan

perubahan gaya hidup seperti nutrisi makanan yang sehat (Price & Wilson,

2006).

Diabetes tidak bisa diobati, orang yang terkena diabetes tidak bisa normal

lagi, hanya bisa dikendalikan seumur hidup dengan mengatur

pola hidup yang baik guna meningkatkan status kesehatan pasien DM. Menurut

Krisnatuti, Yenrina, & Rasjmida (2014), salah satu caranya dengan pengaturan

diet. Penderita DM didalam melaksanakan diet harus memperhatikan (3J), yaitu :

jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal makanan yang harus diikuti, dan jenis

makanan yang harus diperhatikan (Hasdianah, 2012).

Diet memegang peranan yang penting pada pasien DM. Banyak sekali

komplikasi yang bisa muncul jika pengendalian kadar gula darah pada penderita

Diabetes mellitus tidak segera dilakukan. Menurut (Sutrisno, 2012), komplikasi

dan penyakit serius yang dapat terjadi pada pasien DM yaitu jantung, stroke dan

gagal ginjal. Kepatuhan akan diet disini harus dilakukan seumur hidup secara

terus menerus dan rutin yang memungkinkan terjadinya kejenuhan pada pasien

Kepatuhan diet pasien merupakan suatu perubahan perilaku yang positif

dan diharapkan, sehingga proses kesembuhan penyakit lebih cepat dan

terkontrol. Pengaturan diet yang seumur hidup bagi pasien DM menjadi suatu

yang sangat membosankan dan menjemukan, jika dalam diri pasien tidak timbul

pengertian dan kesadaran yang kuat dalam menjaga kesehatannya. Perubahan

perilaku diet bagi pasien DM yang diharapkan adalah mau melakukan perubahan

pola makan dari yang tidak teratur menjadi diet yang terencana (Darbiyono,

2011).

3

Penelitian Setyani (2007) menggambarkan tingkat ketaatan diet bagi

pasien diabetes mellitus. Hasil penelitiannya menunjukkan hanya 43% pasien

yang patuh menjalankan diet diabetes mellitus. Sebanyak 57% pasien tidak patuh

menjalankan diet yang dianjurkan. Penelitian Juleka (2005) pada penderita

diabetes mellitus rawat inap di RSU Gunung Jati Cirebon menemukan bahwa

pengidap yang memiliki asupan energi melebihi kebutuhan mempunyai risiko

31 kali lebih besar untuk mengalami kadar glukosa darah tidak terkendali

dibandingkan dengan pengidap yang asupan energinya sesuai kebutuhan.

Kebutuhan dasar manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh

manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis

yang bertujuan untuk mempertahankan kebutuhan kesehatan (Suryono, 2010).

Maslow menyatakan ada lima kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu

kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta aman dan

kepemilikan, kebutuhan ektern dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan

fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar yang memiliki prioritas tertinggi

dalam hierarki Maslow dalam mempertahankan hidup. Kebutuhan fisiologis

meliputi air, udara, dan makanan (Potter & Perry, 2010).

Kebutuhan makanan yaitu salah satunya nutrisi. Nutrisi sebagai sumber

tenaga dalam aktifitas sehari-hari dan sebagai zat pembangun dan pengatur suhu

tubuh. Sebagai sumber tenaga, nutrisi dapat diperoleh dari karbohidrat sebanyak

50-55%, lemak sebanyak 30-35%, dan protein sebanyak 15% (Wong, 2008).

Tubuh manusia mempunyai kebutuhan esensial terhadap nutrisi, walaupun tubuh

dapat bertahan tanpa makanan lebih lama daripada cairan. Seperti kebutuhan

fisiologis lainnya, kebutuhan nutrisi mungkin tidak terpenuhi pada manusia

dalam berbagai usia. Proses metabolik mengontrol pencernaan, menyimpan zat

makanan, dan mengeluarkan produk sampah. Mencerna dan menyimpan zat

makanan adalah hal yang penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh

(Potter & Perry, 2010).

Masalah nutrisi sangat berkaitan dengan penyakit dan pengobatan. Pada

pasien DM harus melakukan upaya pengendalian agar kadar gula darah

terkendali. Pengendalian kadar gula darah DM dapat dilakukan dengan

4

menjalani lima pilar yaitu edukasi, pengaturan makanan, olahraga, obat dan

kontrol gula darah mandiri. Pada upaya kendali DM yaitu mengatur pola makan

dengan prinsip 3J yaitu tepat jadwal, tepat jenis, dan tepat jumlah makan

(Garnadi, 2012).

Penyakit DM terjadi akibat terjadinya gangguan mekanisme kerja hormon

insulin, sehingga gula darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat dinetralisir.

Gizi juga dapat menunjukkan perannya dalam terjadinya DM dalam dua arah

yang berlawanan. Gizi lebih yang merupakan petunjuk umum peningkatan taraf

kesejahteraan perorangan memperbesar kemungkinan manifestasi DM, terutama

pada mereka yang memang dilahirkan dengan bakat tersebut. Pada keadaan yang

demikian gejala DM dapat diatasi dengan pengaturan kembali keseimbangan

metabolisme zat gizi dalam tubuh dengan masukan zat gizi melalui makanan

(Hidayat, 2009), Oleh karena itu, perlu adanya suatu usaha untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diet DM.

Hasil penelitian Nasrul (2011), tentang hubungan pengetahuan tentang

diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita

diabetes mellitus menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara

pengetahuan tentang diet DM dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada

penderita. Pengetahuan pasien tentang diet DM merupakan hal yang sangat

penting untuk membentuk perilaku kepatuhan dalam menjalani diet sehingga

tujuan tersebut dapat tercapai. Untuk meningkatkan pengetahuan dan

kepatuhan penderita diabetes mellitus diperlukan peran serta tenaga kesehatan

untuk memberikan informasi yang tepat melalui health education mengenai

cara pelaksanaan diet diabetes mellitus sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan kepatuhan pasien penderita diabetes mellitus.

Salah satu metode meningkatkan pengetahuan pasien DM adalah dengan

pemberian informasi diet DM. Pengetahuan sendiri dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu: pengalaman, pendidikan, instruksi verbal dan penerimaan

informasi verbal dari pihak lain, pekerjaan, umur, informasi, media. Masing-

masing faktor tidak berdiri sendiri, seringkali merupakan gabungan dari

beberapa faktor. Informasi yang dapat berpengaruh terhadap pengetahuan

5

seseorang dapat di peroleh dari berbagai cara misalnya dari media cetak dan

media elektronik. Macam-macam dari media cetak adalah poster, leaflet,

brosur, majalah, surat kabar, sticker dan pamphlet, sedangkan macam-macam

dari media elektronik adalah TV, radio, cassete dan slide. Media leaflet

maupun media elektronik seperti tampilan slide power point lewat LCD adalah

salah satu media yang paling sering digunakan oleh tenaga kesehatan dalam

memberikan penyuluhan kepada masyarakat (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas didasari penulis untuk memfokuskan

masalah pada pemenuhan nutrisi, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini diberi judul

“Asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada keluarga Ny. R di

Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk

menguraikan hasil asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

keluarga Ny. R di Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong.

2. Tujuan Khusus

a. Memaparkan hasil pengkajian pada klien dengan pemenuhan

kebutuhan nutrisi

b. Memaparkan hasil analisa data dan keperawatan pada klien dengan

pemenuhan kebutuhan nutrisi

c. Memaparkan hasil diagnosa pada klien dengan pemenuhan kebutuhan

nutrisi

d. Memaparkan perencanaan keperawatan yang dilakukan pada klien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

e. Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien

dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

f. Memaparkan evaluasi keperawatan yang dilakukan pada klien dengan

pemenuhan kebutuhan nutrisi

6

g. Memaparkan hasil inovasi tindakan pada klien dengan pemenuhan

kebutuhan nutrisi

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi

Menambah wawasan dan menjadi referensi tambahan untuk

mahasiswa dengan melakukan asuhan keperawatan pemenuhan

kebutuhan nutrisi pada pasien dengan DM.

2. Bagi Pasien dan Keluarga

Dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan serta wawasan

pasien dan keluarga tentang bagaimana cara perawatan pasien dengan

DM.

3. Bagi Praktek Keperawatan

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan

dan strategi bagi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan

pada pasien dengan masalah kebutuhan nutrisi.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

(2013). Riset Kesehatan Dasar 2013 (RISKESDAS 2013). Jakarta:

Depkes RI. Available from:

http://depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas%2020

13.pdf (Accessed 10 Juli 2016).

Basuki. (2002). Penyuluhan Diabetes Melitus. Panduan Penatalaksanaan

Diabete4s Melitus Terpadu (hal.131-151) Jakarta: Pusat Diabetes dan

Lipid

Smeltzer & Bare. (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Criticos. (2006) Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International

Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York:

Elsevier Science, Inc

Clark, C.M, Fradkin, J.E, Hiss,R.G, Lorenz, R.A. Vinicor,F.& Warren Boulton,

E.R.N. (2000). Promoting early diagnosis and treatment of type 2 diabe

tes. The National diabetes education program. JAMA 284.

Courtney M. (2007). Terapi Diet Dan Nutrisi. Jakarta : Hipokrates.

Darbiyono, D. 2011. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pengetahuan

Gizi Dengan Tingkat Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus

Tipe 2 Rawat Jalan di RSUD Kabupaten Karanganyar. Skripsi.

Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Hasdianah. (2012). Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak –

Anak Dengan Solusi Herbal. Yogyakarta : Nuha Medika

Herdman. (2015). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions &

Classification, 2015–2017. 10 nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.

Hidayat, Alimul. A. A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi

Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Hiswani (2012). Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Mellitus. Medan:

Universitas Sumatera Utara.

IDF. (2015). A Guide to National Diabetes Programmes. Belgium: International

Diabetes Federation.

Garnadi, Y. (2012). Hidup Nyaman dengan Diabetes Mellitus. Jakarta: Agromedia

Pustaka

Kemenkes RI. (2013). Topik Utama Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di

Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Krisnatuti, D.(2014). Diet Sehat Untuk Penderita Diabetes Mellitus. Jakarta :

Penebar Swadaya

Maulana, M. (2009). Mengenal Diabetes Mellitus Panduan Praktis Menangani

Penyakit Kencing Manis. Jogjakarta : Katahati

Mona E., Bintanah S., Astuti R., (2012). Hubungan Frekuensi Pemberian

Konsultasi Gizi dengan Kepatuhan Diit Serta Kadar Gula Darah

Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Rawat Jalan di RS Tugurejo

Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang volume 1

No 1 November 2012.

Mulidah, S., Fajarsari, D., Kawuriansari, R. (2010). Studi Efektifitas Leaflet

Terhadap Skor Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea di SMP

Kristen 1 Purwokerto Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah

Kebidanan.Volume 1 No. 1 Edisi Desember 2010.

Muslikha, P., Purwanti, S. Peran Leaflet ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan Ibu

Tentang ASI Eksklusif dan Motivasi Untuk Menyusui Secara Eksklusif

di BPS NY. Djuwedah Kebasen Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah

Kebidanan, Vol.2 No.1 Edisi Juni 2011.

Nasrul (2011). Hubungan Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus Dengan

Kepatuhan Pelaksanaan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal

Keperawatan – Volume 01 / Nomor 01/ Januari 2011 – Desember 2011

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :

Rineka cipta

Laniwati, E. (2012). Penyakit Kencing Manis. Yogyakarta : Kanisius.

PERKENI. (2011). Konsensus pengelolaan diabetes melitus tipe 2 di indonesia

2011. Semarang: PB PERKENI.

Persagi. (2010). Penuntun Konseling Gizi. Jakarta: PT. Abadi.

Potter & Perry. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &

Praktek. Jakarta : EGC

Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-

Proses Penyakit, Ed: 6, Vol: 2. Jakarta: EGC.

Rock. (2008). Nutrition in the Prevalention and treatment of disease. Di dalam:

Goldman L, Ausiello D, editor. Cecil Textbook of Medicin. Philadelphia:

Saunders Elsevier

Setyani. (2007). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang Diabetes

Mellitus Dengan Kepatuhan Dalam Melaksanakan Diet Pada Pasien

Diabetes Mellitus Di BRSD RSU RAA Soewondo Kabupaten Pati.

Skripsi : Tidak dipublikasikan.

Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia; dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta:

EGC

Smet, B .(2009). Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT.Grasindo.

Sobur, A. (2013). Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Soegondo,S, Soewondo,P. Semiardji, G.& Soebadri,S. (2003). The Status of

diabetes control in Indonesia: A national audit of patients with type 2

diabetes melitus in the year 2001. Majalah Kedokteran 53.

Suryono dan Widiati (2010). Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Nuha

Medika

Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. (2011). Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Supariasa I.D.N, (2012). Pendidikan & Konsultasi Gizi. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Sutrisno, M. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Dengan Kepatuhan

Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Unit Perawatan Umum

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Skripsi. Jakarta.

Universitas Esa Unggul

Tandra. (2007). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tarwoto dan Wartonah. (2011). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Taylor, E (2007). Healthy Psychology. Singapura : Mc Graw-Hill inc.

Trento, M., Broglio, F., Riganti, F., Basile, M., Borgo, E., Kucich, C., et al.

(2008). Sleep abnormalities in type 2 diabetes may be associated with

glycemic control. Acta Diabetol , 45:225-229.

Wong, D. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pedeatrik Wong. Edisi 6. Jakarta:

EGC

Lampiran

SAP

(SUSUNAN ACARA PENYULUHAN)

NUTRISI BAGI PENDERITA DIABETES

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan

Komunitas Dan Keluarga

Disusun Oleh:

Sofiani

A01301844

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2015

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Ajar : Keperawatan Keluarga

Pokok Bahasan : Diabetes

Sub Pokok Bahasan : Nutrisi bagi penderita DM

Hari/Tanggal : Minggu, 11 juni 2016

Waktu : 10.00 WIB

Penyuluh : Sofiani

Tempat : Wonokrio Rt02 Rw03

A. Tujuan

Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan maka keluarga

Ny.R Mampu merawat anggota keluarga yang sakit Diabetes (gula darah

tinggi) pada Ny.R Untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 3 x 25

menit keluarga Ny.R Mampu:

1. Mengerti pengertian Diabetes

2. Mengetahui penyebab Diabetes

3. Mengetahui tanda dan gejala Diabetes

4. Mengetahui komplikasi Diabetes

5. Mengetahui tentang penatalaksanaan pada pasien Diabetes

B. Sasaran dan Target

Sasaran ditujukan pada keluarga Ny.R

Target ditujukan pada Ny.R

C. Strategi Pelaksanaan

Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari Minggu tanggal 11 Juni 2016

pukul 10.00 WIB

D. Metode

Ceramah

Diskusi/ tanya jawab

E. Susunan Acara

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan

Proses

Penutup

☺ Mengucapkan salam

☺ Penyampaian tujuan pertemuan sesuai

kontrak waktu

☺ Menjelaskan tentang pengertian Diabetes

☺ Menjelaskan tentang penyebab Diabetes

☺ Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes

☺ Menyebutkan Komplikasi Diabetes

☺ Menjelaskan tentang penatalaksanan

perawatan pasien Diabetes

☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga

☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan

salam

☺ Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

5 menit

15 menit

5 menit

F. Setting Tempat

Keterangan:

A : Penyampai Materi

B : Peserta

P : Penguji

G. Media

Lembar balik

Leaflet

SAP

H. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Ny.R hadir dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang nutrisi

2. Evaluasi Proses

Peserta/ keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontrak waktu yang

ditentukan

Klien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak siketahuinya

Klien menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan

3. Mahasiswa

Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan

Dapat menjalankan perananya sesuai dengan tugas

4. Evaluasi Hasil

Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan

P B

A

Adanya kesepakatan antara Klien dengan perawat dalam melaksanakan

implementasi keperawatan selanjutnya.

I. Daftar Pertanyaan

1. Sebutkan pengertian Diabetes

2. Sebutkan penyebab Diabetes

3. Sebutkan tanda dan gejala Diabetes

4. Sebutkan diit pada orang dengan Diabetes

5. Sebutkan makanan yang harus dihindari

J. Standar Jawaban

1. Diabetes Melitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai

oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

2. Penyebab DM :

Faktor keturunan

Gaya hidup

Obesitas/ kegemukan

Penuan

Infeks

3. Tanda dan gejala DM:

Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi

o polidipsi (banyak minum)

o poliuri (banyak kencing)

o polipagi (banyak makan)

Kelemahan tubuh

Kesemutan/ rasa gatal

Gatal-gatal pada kulit

Luka yang tidak sembuh-sembuh

4. Diit pada DM :

Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah lemak, rendah protein

5. Makanan yang harus dihindari: gula, susu, madu, nangka, durian

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Diabetes (Gula darah tinggi) adalah penyakit kronik yang kompleks yang

melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta

berkembangnya komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler dan neurologist. (

Long, 1996 : 4 )

Diabetes merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. ( Smeltzer,2002 :

1220 )

Diabetes merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Glukosa secara normal

bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk dihati dari

makanan yang dikonsumsi. (Brunner dan Suddarth, 2002).

B. Etiologi

Faktor penyebab diabetes mellitus:

1. Faktor keturunan

2. Gaya hidup

3. Obesitas/ kegemukan

4. Penuan

5. Infeksi

C. Manifestasi Klinik

1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi

polidipsi (banyak minum)

poliuri (banyak kencing)

polipagi (banyak makan)

2. Kelemahan tubuh

3. Kesemutan/ rasa gatal

4. Gatal-gatal pada kulit

5. Luka yang tidak sembuh-sembuh

D. Pencegahan

a. Makan yang sehat

b. Olahraga teratur

c. Kontrol Berat badan selalu

E. Penanganan

Penanganan untuk menjegah terjadinya DM adalah:

1. Kontrol kadar gula darah yang teratur

2. Olah raga yang teratur/ latihan gerak

3. Minum obat secara teratur

4. Makanan sesuai diit

F. Diit Pada Diabetes Melitus

Pemberian diit pada DM dengan memperhatikan prinsip 3 J yaitu:

1. Jenis bahan Makanan

2. Jadual makanan

3. Jumlah makanan

Diit pada Dm adalah:

Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah lemak, rendah protein

Tujuan Pemberian Diit pada DM:

1. Mempertahankan kadar gula agar normal

2. Mempertahankan BB yang seimbang

3. Mencegah Komplikasi akut dan kronik

Makanan yang harus dihindari

1. Gula

2. Susu

3. Madu

Makanan yang mengandung karbohidrat yang boleh dimakan

1. Nasi

2. Kentang

3. Roti

4. Singkong

Bahan makanan yang mengandung protein hewani yang boleh dimakan,

seperti:

1. Ikan segar

2. Ayam

3. Telur Ayam

4. Udang

Bahan makanan yang mengandung protein nabati yang boleh dimakan,

seperti:

1. Tahu

2. Tempe

3. Kacang tanah

4. Kacang hijau

5. Kacang merah

Sayuran yang bebas dimakan

1. Kangkung

2. Tomat

3. Terong

4. Ketimun

5. Kol

6. Sawi

7. Gambas

Sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi:

1. Buncis

2. Daun singkong

3. Kacang panjang

4. Kembang Kol

5. Bayam

Buah yang bebas dimakan tanpa dibatasi

1. Jambu air

2. Jambu biji

3. Pepaya

Buah yang boleh dimakan tapi dibatasi

1. Pisang, kecuali pisang ambon dan pisang hijau

2. Jeruk

3. Mangga

4. Nanas

Buah yang tidak boleh dimakan, seperti;

1. Nangka

2. Durian

3. Sawo

4. Leercy

5. Apel merah

SAP

(SUSUNAN ACARA PENYULUHAN)

SENAM DIABETES

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan

Komunitas Dan Keluarga

Disusun Oleh:

Sofiani

A01301844

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2015

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Ajar : Keperawatan Keluarga

Pokok Bahasan : Diabetes

Sub Pokok Bahasan : Perawatan pada pasien DM

Hari/Tanggal : Minggu, 11 juni 2016

Waktu : 10.00 WIB

Penyuluh : Sofiani

Tempat : Wonokrio Rt02 Rw03

K. Tujuan

Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pelatihan kesehatan selama 3 x 25

menit keluarga Ny.R Mampu:

6. Mengerti pengertian senam DM

7. Mengetahui manfaat dan tujuan senam DM

8. Mengetahui tentang penatalaksanaan senam DM

L. Sasaran dan Target

Sasaran ditujukan pada keluarga Ny.R

Target ditujukan pada Ny.R

M. Strategi Pelaksanaan

Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari jum’at 09 Juni 2016

pukul 13.00 WIB

N. Metode

Ceramah

mempraktikkan bersama bagaimana langkah’ senam DM itu

O. Susunan Acara

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan

Proses

Penutup

☺ Mengucapkan salam

☺ Penyampaian tujuan pertemuan sesuai

kontrak waktu

Mengerti pengertian senam DM

Mengetahui manfaat dan tujuan senam DM

Mengetahui tentang penatalaksanaan senam DM

☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga

untuk mempraktikkan kembali langkah’

senam DM

☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan

salam

☺ Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

5 menit

15 menit

5 menit

P. Setting Tempat

Keterangan:

A : Penyampai Materi

B : Peserta

P : Penguji

P B

A

Q. Media

Leaflet

kertas/koran untuk tindakan senam dm

SAP

R. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

keluarga Tn.S hanya istri saja yang hadir untuk mengikuti acara

penyuluhan

2. Evaluasi Proses

Peserta/ keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontrak waktu yang

ditentukan

Anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak

siketahuinyaP

Anggota keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan

5. Mahasiswa

Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan

Dapat menjalankan perananya sesuai dengan tugas

6. Evaluasi Hasil

Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan

Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam

melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.

S. Daftar Pertanyaan

1. sebutkan pengertian senam DM

2. sebutkan manfaat dan tujuan senam DM

3. praktikan tentang penatalaksanaan senam DM

T. Stardar Jawaban

6. Senam DM adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien pasien diabetes..

7. Manfaat senam DM :

Memperlancar poredaran darah

Memperkuat otot-otot kecil

Mencegah terjadinya kelainan pada kaki

8. untuk mempraktikan atau mengulang yang sudah dilatih dari awan

pasien dapat mempraktikkan walaupun tidak scara urut.

TINJAUAN TEORI

G. PENGERTIAN

Diabetes (Gula darah tinggi) adalah penyakit kronik yang kompleks yang

melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta

berkembangnya komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler dan neurologist. (

Long, 1996 : 4 )

Diabetes merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. ( Smeltzer,2002 :

1220 )

Diabetes merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Glukosa secara normal

bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk dihati dari

makanan yang dikonsumsi. (Brunner dan Suddarth, 2002).

H. Etiologi

Faktor penyebab diabetes mellitus:

6. Faktor keturunan

7. Gaya hidup

8. Obesitas/ kegemukan

9. Penuan

10. Infeksi

I. Manifestasi Klinik

1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi

polidipsi (banyak minum)

poliuri (banyak kencing)

polipagi (banyak makan)

2. Kelemahan tubuh

3. Kesemutan/ rasa gatal

4. Gatal-gatal pada kulit

5. Luka yang tidak sembuh-sembuh

J. Pencegahan

d. Makan yang sehat

e. Olahraga teratur

f. Kontrol Berat badan selalu

K. Penanganan

Penanganan untuk menjegah terjadinya DM adalah:

5. Kontrol kadar gula darah yang teratur

6. Olah raga yang teratur/ latihan gerak

7. Minum obat secara teratur

8. Makanan sesuai diit

L. Diit Pada Diabetes Melitus

Pemberian diit pada DM dengan memperhatikan prinsip 3 J yaitu:

4. Jenis bahan Makanan

5. Jadual makanan

6. Jumlah makanan

Diit pada Dm adalah:

Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah lemak, rendah protein

Tujuan Pemberian Diit pada DM:

4. Mempertahankan kadar gula agar normal

5. Mempertahankan BB yang seimbang

6. Mencegah Komplikasi akut dan kronik

Makanan yang harus dihindari

1. Gula

2. Susu

3. Madu

Makanan yang mengandung karbohidrat yang boleh dimakan

5. Nasi

6. Kentang

7. Roti

8. Singkong

Bahan makanan yang mengandung protein hewani yang boleh dimakan,

seperti:

1. Ikan segar

2. Ayam

3. Telur Ayam

4. Udang

Bahan makanan yang mengandung protein nabati yang boleh dimakan,

seperti:

1. Tahu

2. Tempe

3. Kacang tanah

4. Kacang hijau

5. Kacang merah

Sayuran yang bebas dimakan

1. Kangkung

2. Tomat

3. Terong

4. Ketimun

5. Kol

6. Sawi

7. Gambas

Sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi:

6. Buncis

7. Daun singkong

8. Kacang panjang

9. Kembang Kol

10. Bayam

Buah yang bebas dimakan tanpa dibatasi

4. Jambu air

5. Jambu biji

6. Pepaya

Buah yang boleh dimakan tapi dibatasi

5. Pisang, kecuali pisang ambon dan pisang hijau

6. Jeruk

7. Mangga

8. Nanas

Buah yang tidak boleh dimakan, seperti;

6. Nangka

7. Durian

8. Sawo

9. Leercy

10. Apel merah