asuhan keperawatan pada pasien dengan kehamilan ektopik

5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK

Upload: leni-marlena

Post on 28-Sep-2015

27 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KET

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK

1. KONSEP MEDIS1.1 PengertianKehamilan ektopik adalah kehamilan yang berimplantasi di luar endometrium normal.1.2 Penyebab kehamilan ektopik1) Gangguan pada lumen tuba(1) Infeksi menimbulkan perlekatan endosalping sehingga menyempitkan lumen(2) Hipoplasi tuba sehingga lumennya menyempit(3) Operasi plastik pada tuba (rekonstruksi) atau melepaskan perlekatan dan tetap menyempitkan tuba.2) Gangguan di luar tuba(1) Terdapat endometriosis tuba sehingga memperbesar kemungkinan implantasi(2) Kemungkinan migrasi eksternal sehingga hasil konsepsi mencapai tuba dalam keadaan blastula.Faktor yang meningkatkan kehamilan ektopik adalah:1) Infeksi panggul (PID; Penyakit radang panggul)2) Ruptur apendiks sebelumnya3) Kehamilan ektopik sebelumnya4) Pembedahan pada tuba falopian (seperti reversal ligasi tuba atau pembedahan interfilitas)5) Pengguanaan kontrasepsi IUDMenurut titus klasifikasi pembagian tempat tempat pembagian terjadinya kehamilan ektopik adalah:1) Kehamilan tuba: (1) Interstisial (2%)(2) Ismus (25%)(3) Ampula (55%)(4) Fimbria (17%)2) Kehamilan Ovarial (0,5%)3) Kehamilan Abdominal (0,1%)(1) Primer(2) Sekunder4) Kehamilan tuba ovaril5) Kehamilan intraligamenter6) Kehamilan servikal7) Kehamilan tanduk rahim rudimenter

1.3 Gejala klinik kehamilan ektopik1) Amenore(1) Lamanya amenore bervariasi dari beberapa hari sampai beberapa bulan(2) Dengan amenore dapat dijumpai tanda-tanda hamil muda yaitu morning sickness, mual muntah dan terjadi perasaan ngidam.2) Terjadi nyeri abdomen (1) Nyeri abdomen disebabkan kehamilan tuba yang pecah(2) Rasa nyeri dapay menjalar ke seluruh abdomen tergantung dari perdarahan didalamnya.(3) Bila rangsangan darah dalam abdomen mencapai diafragma maka dapat terjadi nyeri didaerah bahu(4) Bila darahnya membentuk hematokel yaitu yaitu timbunan didaerah kavum douglas maka akan terjadi rasa nyeri dibagian bawah dan saat buang air besar.3) Perdarahan(1) Terjadinya abortus dan ruptura kehamilan tuba terdapat perdarahan kedalam kavum abdomen dalam jumlah yang bervariasi.(2) Darah yang tertimbun dalam kavum abdomen tidak berfungsi sehingga terjadi gangguan dalam sirkulasi umum yang menyebabkan nadi meningkat, tekanan darah menurun sampai jatuh dalam keadaan syock.(3) Hilangnya darah dari peredaran darah umum yang menyebabkan penderita tampak anemis, daerah ujung ekstremitas dingin, berkeringat dingin, kesadaran menurun, dan pada abdomen terdapat timbunan darah.(4) Setelah kehamilannya mati, desidua dalam kavum uteri dikeluarkan dalam bentuk desidua spuria, seluruhnya dikeluarkan bersama dan dalam bentuk perdarahan hitam seperti menstrusi.1.5 PatofisiologiSalah satu fungsi saluran telur untuk membesarkan hasil konsepsi (zigot) sebelum turun dalam rahim. Tetapi oleh karena beberapa sebab dapat terjadi gangguan dalam perjalanan hasil konsepsi tersangkut dan tumbuh didalam tuba (saluran telur). Saluran telur bukan tempat yang ideal (sebenarnya) untuk tumbuh kembang hasil konsepsi karena kemampuannya terbatas. Disamping itu penghancuran pembuluh darah oleh proses proteolitik atau penghancuran protein, jonjot koreon, menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Gangguan perjalanan hasil konsepsi sebagian besar karena infeksi yang menyebabkan perlekatan saluran telur atau saluran telur buntu. Pembuluh darah pecah karena tidak mempunyai kemampuan berkontraksi, perdarahan tidak dapat dihentikan dan tertimbun didalam ruang abdomen.1.4 Pemeriksaan Penunjang1) Hemoglobin, hematrokit, dan hitung leukositSetelah perdarahan, volume darah yang berkurang dikembalikan ke arah normal oleh hemodilusi yang berlangsung dalam satu atau beberapa. Oleh karena itu, pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit pada awalnya mungkin hanya memperlihatkan sedikit penurunan. Pada kehamilan ektopik terganggu, derajat leukositosis sangat bervariasi. Pada sekitar separuh wanita dapat ditemukan leukositosis hingga 30.000/L.2) Pemeriksaan urine untuk kehamilan Pemeriksaan urine yang sering digunakan adalah pemeriksaan latex aglutination inhibition (hambatan pengumpalan latex) mengguanak slide dengan menggunakan sensitivitas untuk gonadotropin korion (hCG) dalam kisaran 500 hingga 800 mIU/mL. Pada kehamilan ektopik, kemungkinan positif hanyalah 50 hingga 60 persen. Jika digunakan tabung, deteksi hCG adalah sekitar dalam kisaran 150 hingga 250 mIU/mL. Dan uji ini positif pada 80-85 persen kehamilan ektopik. Uji yang menggunakan enzime linked immunosorbent assay (ELISA) sensitif hingga 10 sampai 50mIU/mL dan positif pada 95 persen kehamilan ektopik.3) Laparaskopi, memberikan visualisaai yang sangat baik dari struktur-struktur pelvis dan merupakan satu dari banyak bantuan yang bernilai dalam evaluasi suatu keadaaan patologis adneksa.

1.1.5 Penatalaksanaan1) Kaji stabilitas hemodinamik. Dengan segera pindahkan wanita yang mengalami hipotensi, takikardi, dan sesak napas, sianosis dan disorientasi kebagian kedaruratan2) Apabila dicurugai kehamilan ektopik, maka rujuk ke spesialis kebidanan3) Panduan antisipatif; Jika dicurigai ruptur kehamilan ektopik maka dibutuhkan intervensi bedah segera. Pada kehamilan ektopik tidak ruptur, 47-100 persen hilang secara spontan dan penatalaksanaannya berupa ekspektan. Metotreksat dapat diberikan atau intervensi bedah (biasanya melalui laparaskopi) dapat dilakukan. Dapat dilakukan RhoGAM dilalukan pada pasien dengan Rh negatif.