asuhan keperawatan dengan demam berdarah dengue

Upload: rimbawan-ank

Post on 12-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Asuhan Keperawatan Dengan Demam Berdarah Dengue

TRANSCRIPT

Asuhan keperawatan dengan Demam Berdarah DenguePada Tn.A di RSUD Datoe Binangkang KotamobaguA. PENGKAJIAN 1. Identitas Diri Klien Nama : Tn. AUmur : 14 TahunJenis kelamin : Laki-lakiAlamat : Nuangan Status perkawinan : belum kawinAgama : IslamSuku : MongondowPendidikan: SMPPekerjaan: PelajarNo. RM : 011716Tgl masuk RS: 27 juni 2014Penanggung JawabNama : Ny. WPendidikan : SMA Pekerjaan : IRTAlamat : Nuangan

2. Keluhan utama Panas naik turun sejak 4 hari yang lalu3. Riwayat penyakit sekarangSaat dilakukan pengkajian klien mengatakan demam sejak 4 hari yang lalu. Keluhan yang menyertai : sakit kepala, pusing, mual muntah, kurang nafsu makan, 4. Riwayat penyakit dahuluSebelumnya klien belum pernah mengalami penyakit seperti yang dirasakan saat ini. Biasanya klien hanya pusing-pusing biasa5. Riwayat penyakit keluargaDalam keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami penyakit yang sam dengan klienGenogram 3 generasi

6. pemeriksaan fisika. tanda tanda vitalTD : 110/70R : 22X/mN : 60X/mSB: 36,4 derajat celcius

b. Head to toeKepalaBentuk : Oval, simetrisRambut : HitamTekstur : Tidak mudah dicabutKebersihan : Cukup

MataBentuk : SimetrisPupil : IsokorSklera : NormalKonjungtiva : Tidak pucatKelainan : Tidak adaKebersihan : Cukup

TelingaBentuk : SimetrisKelainan : Tidak adaSekret : Tidak adaKebersihan : Cukup

HidungBentuk : SimetrisKebersihan : Cukup

MulutBentuk : SimetrisWarna Bibir : Pucat dan keringKebersihan : Cukup

LeherBentuk : NormalKebersihan : Cukup

KulitWarna : Sawo matangOedema : Tidak adaTurgor : ElastisKebersihan : Cukup

Dada Inspeksi : SimetrisPalpasi : Tidak ada pembesaranPerkusi : SonorAuskultasi : Vesikuler

EkstremitasEkstremitas Bawah : SimetrisEkstremitas Atas : Simetris

AbdomenInspeksi : SimetrisPalpasi : Nyeri tekan dan kembungPerkusi : TympaniAuskultasi : Bising usus (+) GenetaliaKelainan : Tidak adaPengeluaran : - BAB : 1 x sehari - BAK : 4 5 x sehari

c. Pola aktivitas1. Pola NutrisiSebelum sakit makanan yang disukai klien nasi, ikan dan ayam, makanan yang tidak disukai tidak adaSelama sakit klien mengatakan kurang nafsu makan, klien mengatakan mual dan muntah. Porsi makan yang dihabiskan 1/4 dari porsi yang disajikan.2. Kebutuhan Cairan Sebelum sakit frekuensi minum 5-7 gelas perhari, jenis minuman air putih.Selama sakit frekuensi minum klien berkurang 3-4 gelas perhari.3. Pola Eliminasia. BAB Sebelum sakit frekuensi BAB 2 kali sehari, waktu pagi dan malam, konsistensi feces lunak berampas.Selama sakit klien BAB dengan frekuensi 3-6 kali sehari dengan konsistensi cair.b. BAK Sebelum sakit frekuensi BAK 5 kali sehari perhari, warna kuning muda, bau amoniak. Selama sakit frekuensi BAK 3-4 kali sehari .4. Pola Tidur dan Istirahat Sebelum sakit klien tidur 7-8 jam sehari, waktu tidur malam pukul 22.00-06.00 WITA dan pada siang hari waktu tidur pukul 14.00-15.00 WITA. Kebiasaan pengantar tidur dengar musik, tidak ada gangguan tidur.Selama sakit klien mengatakan tidurnya tidak teratur (insomnia intermitten), waktu tidur malam 23.00-05.00 WITA. Klien mengatakan susah tidur, Kesulitan saat tidur dan klien mudah terbangun.5. Pola Aktivitas dan Latihan Sebelum sakit kegiatan yang dilakukan klien dirumah yaitu membantu orang tua. Jenis olahraga yang disukai klien sepak bola lamanya 1 jam, waktu sore hari. Kegiatan diwaktu luang nonton TV.Selama sakit klien tidak dapat beraktivitas, klien mengeluh lemah.

7. Riwayat Lingkungan a. Kebersihan rumah klien dijaga. b. Polusi disekitar dipengaruhi oleh asap kendaraan karena lokasi rumah klien dekat dengan jalan raya.8. Aspek Psikososiala. PersepsiHal yang amat di pikirkan klien saat ini adalah ingin lekas sembuh dari penyakitnya, klien berharap sembuh setelah menjalani perawaatan dan pengobatan, perubahan yang dirasakan klien selama sakit klien merasa kurang mampu beraktivitas seperti sebelum sakit.b. Suasana hati : klien merasa cemas Rentang perhatian : baik dan klien fokus pada pembicaraan.c. Hubungan komunikasi Pembicaraan klien jelas, relevan, mampu mengekspresaikan perasaan dan mampu mengerti pembicaraan orang lain.Bahasa utama yang digunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah Klien tinggal bersama keluarga (orang tua, kakak dan adiknya). Adat istiadat yang dianut klien yaitu adat mongondow Pengambilan keputusan dilakukan oleh ayah klien sebagai kepala keluarga. Pola komunikasi dan interaksi baik.d. Pertahanan Koping Pengmbilan keputusan dilakukan oleh klien sendiri. Yang dilakukan klien jika menghadapi masalah atau stress klien berdiskusi dengan keluarga, dan yang dilakukan perawat agar klien aman dan nyaman yaitu menghibur klien serta mengajak klien untuk berinteraksi mengungkapkan permasalahannya.e. Sistem Nilai Kepercayaan Sumber kekuatan klien adalah agama islam sebagai agama yang klien anut. Kegiatan keagamaan yang sering dilakukan shalat 5 waktu dirumah, kegiatan yang dilakukan selama dirawat tidak ada.

9. Pemeriksaan PenunjangLaboratorium Result Unit Normal LimitsDarah Hemoglobin : 12 g / dl L = 13-16 , P = 12-15 Leukosit 3640 /mm ( 5.0-10 ) x 103 / L Eritrosit4.200.000 /mm( 4,5 5,5 ) x 106 / L Hematokrit : - L = 40-48 %, P = 36-42 % Trombosit : 124.000 ( 150 450 ) x 103 / L

10. Terapi IVFD RL 28 tts/menit.Invomit injeksiNeurosanbe

ANALISA DATANOD A T AETIOLOGIPROBLEM

1DS : Klien mengatakan demam sejak 4 hari yang lalu. Klien mengatakan sakit kepala dan pusing.DO : K.U sedang Kesadaran komposmentis TTV : TD = 110/70 mmHg, N = 60 x/m, P = 22 x/m, S = 38oCProses inflamasiHipertermi

2DS : Klien mengatakan selama sakit frekuensi minum berkurang 3-4 gelas perhari. Klien mengatakan sering mual dan muntah DO : Test turgor kulit buruk Mukosa bibir nampak kering. Kelopak mata agak cekung Klien tampak berkeringat. Konjungtiva tampak anemis Tanda-tanda vital :

Hasil lab. Trombosit : 54 x 103 / L54 x 103 / L ( 150 450 ) x 103 / L

Intake cairan tidak adekuatDeficit Volume Cairan dan Elektrolit

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Deficit volume cairan dan elektrolit b/d intake cairan yang tidak adekuat 2. Hipertermi b/ d proses inflamasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa KeperawatanTujuanRencanaRasional

1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam diharapkan klien menunjukan temperatur tubuh dalam batas normal, dengan kriteria :- Suhu badan kembali normal 36,5 0 C-- Klien tidak gelisah-

1. Pantau suhu badan pasien

2. Pantau suhu lingkungan, batasi penggunaan pakaian yang tebal

3. Berikan kompres hangat, hindari penggunaan kompres dengan alkohol

4. Kolaborasi pemberian antiperetik

5. Anjurkan kepada orang tua cara mengukur suhu tubuh anak

1) Suhu 38 0 C 41,1 0C Menunjukan proses penyakit infeksius. Pola demam dapat membantu dalam diagnosis (kurva demam lanjut berakhir lebih dari 24 jam menunjukan pneumonia atau tifoid, demam remiten (bervariasi hanya beberapa derajat dalam arah tertentu ) menunjukan penyakit paru lainya, suhu yang kembali normal dalam peiode 24 jam menunjukan episodik septik.2) Suhu ruangan jumlah selimut harus dirubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal

3) Dapat membantu menurunkan panas tubuh akibat efek vasidilatasi pembuluh darah, Penggunaan alkohol dan es dapat kedinginan dan meningkatkan suhu secara aktual, dan alkohol dapat mengeringkan kulit4) Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentral pada hipotalamus, meskipun demam dapat berguna untuk membatasi pertumbuhan arganisme dan meningkatkan autodestruksi dari sel-sel yang terinfeksi5) Pengetahuan yang benar membantu mengurangi rasa cemas dan keterlibatan orang tua mengurangi ketakutan dan kecemasan anak

.

Deficit volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tidak adekuatSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan Keseimbangan cairan dapat dipertahankan yang ditandai dengan kulit elastis, dan membran mukosa lembab, tanda=-tanda vital normal N 70-110 /m, P 15-30/m,Klien tidak mual dan muntah lagi.1. Monitor intake dan out put

2. Berikan cairan oral dan parenteral sesuai program

3. Kaji Satus hidrasi

4. Palpasi denyut perifer

5. Ajarkan orang tua dalam memenuhi kebutuhan cairan pada anak

6. Kolaborasi Pemberian cairan IV,

1) Penurunan haluaran urine akanmenyebabkan hipovolimia, keseimbangan cairan positif dengan disertai penambahan berat badan dapat mengidekasikan edema jaringan2)Pemenuhan cairan tubuh secara bertahap membantu metabolisme tubuh secara normal3) Monitoring status hidrasi sejak dini mengurangi komplikasi 4) Denyut yang lemah,mudah hilang dapat menyebbkan hipovolimia

5) Pemahaman dan pengetahuan yang benar dari keluarga/orang tua serta kerja sama yang baik akan membantu pemenuhan kebutuhan cairan anak6) Sejumlah cairan besar dibutuhkan untuk mengatsi hipovolimia relatif ( vasodilatasi perifer, menggantikan kehilangan dengan meningkatkan permeabilitas kapiler

I m p l e m e n t a s i

NO DXTANGGALJAMIMPLEMENTASIEVALUASI

127 JUNI 201410:001. Memantau suhu badan pasienHasil : sb : 38 derajat celcius2. Memantau suhu lingkungan, batasi penggunaan pakaian yang tebalHasil : klien memakai baju yang tipis3. Memberikan kompres hangat, hindari penggunaan kompres dengan alcoholHasil : klien di kompres dengan air yang hangat.4. Berkolaborasi pemberian antiperetikHasil : pemberian invomit,pantopump, neurosanbe5. Menganjurkan kepada orang tua cara mengukur suhu tubuh anak Hasil : keluarga mengerti yang di lakukan

S : klien mengatakan masih merasa demam

Keluarga mengatakan mengerti dengan apa yang dilakukanoleh perawat

O : suhu tubuh klien 37,5 derajat celcius

A: masalah belum teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan

227 juni 201410:151. Memonitor intake dan out putHasil : klien mampu minum 4 gelas air dalam sehari

2. Berikan cairan oral dan parenteral sesuai programHasil : memasang cairan iv dan memberikan klienminum air mineral

3. Kaji Satus hidrasiHasil : normal

4. Palpasi denyut periferHasil: denyut teraba normal

5. Ajarkan orang tua dalam memenuhi kebutuhan cairan pada anakHasil : orang tua klien paham dengan apa yang disarankan

6. Kolaborasi Pemberian cairan IV, Hasil : cairan yg diberikan RL : 28gtt/m

S : klien mengatakan

Hari kedua : 28 juni 2014NO DXTANGGALJAMIMPLEMENTASIEVALUASI

127 JUNI 201410:001. Memantau suhu badan pasienHasil : sb : 38 derajat celcius2. Memantau suhu lingkungan, batasi penggunaan pakaian yang tebalHasil : klien memakai baju yang tipis3. Memberikan kompres hangat, hindari penggunaan kompres dengan alcoholHasil : klien di kompres dengan air yang hangat.4. Berkolaborasi pemberian antiperetikHasil : pemberian invomit,pantopump, neurosanbe5. Menganjurkan kepada orang tua cara mengukur suhu tubuh anak Hasil : keluarga mengerti yang di lakukan

S : klien mengatakan masih merasa demam

Keluarga mengatakan mengerti dengan apa yang dilakukanoleh perawat

O : suhu tubuh klien 37,5 derajat celcius

A: masalah belum teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan

227 juni 201410:151. Memonitor intake dan out putHasil : klien mampu minum 4 gelas air dalam sehari

2. Berikan cairan oral dan parenteral sesuai programHasil : memasang cairan iv dan memberikan klienminum air mineral

3. Kaji Satus hidrasiHasil : normal

4. Palpasi denyut periferHasil: denyut teraba normal

5. Ajarkan orang tua dalam memenuhi kebutuhan cairan pada anakHasil : orang tua klien paham dengan apa yang disarankan

6. Kolaborasi Pemberian cairan IV, Hasil : cairan yg diberikan RL : 28gtt/m

S : klien mengatakan