asuhan keperawatan askep halusinasi perseptual

7
ASUHAN KEPERAWATAN ASKEP HALUSINASI PERSEPTUAL Pengkajian Data yang perlu dikaji a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan 1). Data Subyektif : Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang. Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah. Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya. 2). Data Objektif : Mata merah, wajah agak merah. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit, memukul diri sendiri/orang lain. Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam. Merusak dan melempar barang-barang. b. Perubahan sensori perseptual : halusinasi 1) Data Subjektif a) Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata b) Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata c) Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus d) Klien merasa makan sesuatu e) Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya f) Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar g) Klien ingin memukul/melempar barang-barang 2) Data Objektif Klien berbicar dan tertawa sendiri Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu Disorientasi c. Isolasi sosial : menarik diri 1) Data Subyektif Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab

Upload: sesha-amiliano

Post on 17-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askep

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN ASKEP HALUSINASI PERSEPTUAL

Pengkajian

Data yang perlu dikajia. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan1). Data Subyektif :Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah.Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.2). Data Objektif :Mata merah, wajah agak merah.Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit, memukul diri sendiri/orang lain.Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.Merusak dan melempar barangbarang.

b. Perubahan sensori perseptual : halusinasi1) Data Subjektifa) Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyatab) Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyatac) Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulusd) Klien merasa makan sesuatue) Klien merasa ada sesuatu pada kulitnyaf) Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengarg) Klien ingin memukul/melempar barang-barang2) Data ObjektifKlien berbicar dan tertawa sendiriKlien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatuKlien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatuDisorientasic. Isolasi sosial : menarik diri1) Data SubyektifSukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan singkat tidak, ya.2) Data ObyektifApatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri/menghindari orang lain, berdiam diri di kamar, komunikasi kurang atau tidak ada (banyak diam), kontak mata kurang, menolak berhubungan dengan orang lain, perawatan diri kurang, posisi tidur seperti janin (menekur)

Diagnosa Keperawatan

Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perubahan sensori perseptual : halusinasiPerubahan sensori perseptual : halusinasi berhubungan dengan menarik diri.

Rencana Tindakan Keperwatan

Diagnosa keperawatan 1 : Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perubahan sensori perseptual : halusinasiTujuan umum : Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkunganTujuan khusus :a. Klien dapat membina hubungan saling percayaTindakan : Salam terapeutik perkenalan diri jelaskan tujuan ciptakan lingkungan yang tenag buat kontrak yang jelas (waktu, tempat, topik) Beri kesempatan mengungkapkan perasaan Empati Ajak membicarakan hal-hal yang ada di lingkungan

b. Klien dapat mengenal halusinasinyaTindakan : Kontak sering dan singkat Observasi tingkah laku yang terkait dengan halusinasi (verbal dan non verbal) Bantu mengenal halusinasinya dengan menanyakan apakah ada suara yang didengar dan apa yang dikatakan oleh suara itu. Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu, tetapi perawat tidak mendengarnya. Katakan bahwa perawat akan membantu Diskusi tentang situasi yang menimbulkan halusinasi, waktu, frekuensi terjadinya halusinasi serta apa yang dirasakan saat terjadi halusinasi Dorong untuk mengungkapkan perasaan saat terjadi halusinasi

c. Klien dapat mengontrol halusinasinyaTindakan : Identifikasi bersama tentang cara tindakan jika terjadi halusinasi Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien dan cara baru untuk mengontrol halusinasinya Bantu memilih dan melatih cara memutus halusinasi : bicara dengan orang lain bila muncul halusinasi, melakukan kegiatan, mengatakan pada suara tersebut saya tidak mau dengar Tanyakan hasil upaya yang telah dipilih/dilakukan Beri kesempatan melakukan cara yang telah dipilih dan beri pujian jika berhasil Libatkan klien dalam TAK : stimulasi persepsi

d. Klien dapat dukungan dari keluargaTindakan : Beri pendidikan kesehatan pada pertemuan keluarga tentang gejala, cara, memutus halusinasi, cara merawat, informasi waktu follow up atau kapan perlu mendapat bantuan Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

e. Klien dapat menggunakan obat dengan benarTindakan : Diskusikan tentang dosis, nama, frekuensi, efek dan efek samping minum obat Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara, waktu) Anjurkan membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan Beri reinforcement positif klien minum obat yang benar.

Diagnosa keperawatan 2 : Perubahan sensori perseptual : halusinasi berhubungan dengan menarik diri.Tujuan Umum :Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasiTujuan Khusus :a. Klien dapat membina hubungan saling percayaTindakan:Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara : sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal perkenalkan diri dengan sopan tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai jelaskan tujuan pertemuan jujur dan menepati janji tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien

b. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diriTindakan Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau bergaul Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul 2.1. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

c. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.Tindakan :Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lainberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan prang laindiskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lainberi reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

d. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lainTindakan beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

e. Klien dapat melaksanakan hubungan sosialTindakan kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :K PK P P lainK P P lain K lainK Kel/Klp/Masy Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan

f. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lainTindakan Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang lain Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain.

g. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluargaTindakanBina hubungan saling percaya dengan keluarga :salam, perkenalan dirijelaskan tujuanbuat kontrakeksplorasi perasaan klienDiskusikan dengan anggota keluarga tentang :perilaku menarik diripenyebab perilaku menarik diriakibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapicara keluarga menghadapi klien menarik diriDorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lainAnjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali semingguBeri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino Gonohutomo, 2003Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung, 2000