asuhan keperawatan as pada pasien dengan ketuban pecah
TRANSCRIPT
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 1/48
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA
PASIEN DENGAN KETUBAN PECAH DINI
Posted by nurse87 on 29 Mei 2009
Posted in: Keperawatan. Tagged: Maternitas. 12 komentar
A. Konsep Dasar Medik
1. Definisi
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, danditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi
kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten)
Kejadian ketuban pecah dini mendekati 10 % dari semua persalinan. Pada umur kehamilan
kurang dari 34 minggu, kejadian sekitar 4 %. Sebagian dari ketuban pecah dini mempunyaiperiode laten melebihi satu minggu. Early rupture of membrane adalah ketuban pecah pada fase
laten persalinan.
2. Anatomi Fisiologi
Darah terdiri dari elemen-elemen berbentuk dan plasma dalam jumlah setara. Elemen-elemen
berbentuk tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah(trombosit). Plasma terdiri dari 900 air dan 100 elektrolit, gas terlarut berbagai produk sisametabolisme dan zat-zat gizi misalnya gula asam amino, lemak, koleesterol, dan vitamin. Protein
dalam darah misalnya albumin dan imuno globilin ikut menyusun plasma.
1) Pembentukan Sel Darah
Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit di bentuk di hati dan limfa pada sumsum tulang
belakang. Proses pembentukan sel-sel darah disebut hematopoiesis.
2) Sel Darah Merah
Sel darah merah tidak memiliki inti sel, mitokondria atau ribosom. Sel ini tidak dapat melakukanmitosis. Fosforilasi oksidatif sel atau pembentuk hemoglobin yang mengangkut sebagian besar
oksigen yang diambil dari paru-paru ke sel-sel diseluruh tubuh. Sel darah matang di keluarkan
dari sumsum tulang dan hidup sekitar 120 hari untuk kemudian mengalami disentegrasi dan mati.
Sel darah di gambarkan berdasaran ukuran dan jumlah hemoglobin yang terdapat di dalam sel :
1. Nermositik : sel yang ukurannya normal
2. Nermokromik : sel dengan jumlah hemoglobin yang normal
3. Mikrositik : sel yang ukurannya terlalu kecil4. Makrositik : sel yang ukurannya terlalu besar
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 2/48
5. Hipokromik : sel yang sejumlah Hbnya terlalu sedikit
6. Hiperkromik : sel yang sejumlah Hbnya terlalu banyak
3) Hemoglobin
Hemoglobin terdiri dari bahan yang mengandung besi yang disebut hem (heme) dan proteinglobulin. Terdapat sekitar 300 molekul hemoglobin dalam setiap sel darah merah. Hemoglobindalam darah dapat mengikat oksigen secara partial atau total.
4) Pemecahan Sel Darah Merah
Apabila sel darah merah mulai berdisentegasi pada akhir masa hidupnya, sel tersebutmengeluarkan hemoglobinnya kedalam sirkulasi. Hemoglobin diuraikan hati dan limfa. Molekul
globulin diubah menjadi asam-asam amino. Besi dismpan dihati dan lmfa sampai di gunakan
kembali oleh tubuh. Sisa molekul lainnya diubah menjadi bilirubin, yang kemudian dieksresikan
melalui tinja atau urin.
3. Etiologi
Penyebab ketuban pecah dini (KPD) mempunyai dimensi multifaktorial yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Serviks inkopeten
Ketegangan rahim berlebihan; kehamilan ganda, hidramnion
Kelainan letak janin dalam rahim, letak sunsang, letang lintang
Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum masuk PAP,
sepalopelvik disproforsi
Kelainan bawaan dari selaput ketuban
Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga menyebabkan ketuban pecah.
4. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung sebagai berikut :
Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi
Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah pecahdengan mengeluarkan air ketuban.
5. Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini (KPD)
Sebagai gambaran umum untuk penatalaksanaan KPD dapat dijabarkan sebagai berikut :
Pertahankan kehamilan sampai cukup matur, khususnya maturitas paru sehingga
mengurangi kejadian kegagalan perkembangan paru yang yang sehat
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 3/48
Terjadi infeksi dalam rahim, yaitu korioamnionitis yang menjadi pemicu sepsis,
meningitis janin, dan persalinan prematuritas
Dengan perkiraan janin sudah cukup besar dan persalinan diharapkan berlangsung dalam
waktu 72 jam dapat diberikan kortikosteroid, sehingga kematangan paru janin dapat
terjamin.
Pada kehamilan 24 sampai 32 minggu yang menyebabkan menunggu berat janin cukup,perlu dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan, dengan kemungkinan janin
tidak dapat diselamatkan.
Menghadapi KPD, diperlukan KIM terhadap ibu dan keluarga sehingga terdapatpengertian bahwa tindakan mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbangan untuk
menyelamatkan ibu dan mungkin harus mengorbankan janinnya.
Pemeriksaan yang rutin dilakukan adalah USG untuk mengukur distansia biparietal danpeerlu melakukan aspirasi air ketuban untuk melakukan pemeriksaan kematangan paru
melalui perbandingan L/S
Waktu terminasi pada hamil aterm dapat dianjurkan selang waktu 6 jam sampai 24 jam,
bila tidak terjadi his spontan.
6. Tujuan umum dalam Asuhan Perawatan Bayi Baru Lahir adalah untuk :
1. Mempertahankan Pernapasan
- Segera setelah bayi lahir, bayi diletakkan dengan kepala lebih rendah dari pada badan agar
supaya lendir keluar dari mulut dan mencegah lendir dan kadang – kadang darah dan mekonium
masuk kesaluran pernafasan.
- Pengisapan lendir harus dilakukan dengan cepat dan lembut
- Bayi normal dalam beberapa detik sampai satu menit dengan membersihkan mulut danhidung dari lendir akan segera timbul pernafasan spontan
1. Mencegah Infeksi
- Usaha yang paling efektif untuk mencegah infeksi pada bayi baru lahir ialah mencuci
tangan sebelum memegang bayi dan perlengkapan yang digunakan untuk merawat bayi,
mengisolasi bayi yang sakit dan memakai pakaian yang bersih.
1. Memperhatikan suhu tubuh
- Suhu lingkungan mempengaruhi kehidupan dan kesehatan bayi baru lahir, karena bila suhulingkungan tidak ada; metabolisme dan konsumsi oksigen bayi akan meningkat.
- Segera setelah bayi lahir harus dikeringkan dan ditempatkan ditempat yang hangat. Setelah
suhu tubuh bayi stabil biasanya 1-2 jam sesudah lahir, bayi dibersihkan atau dimandikan.
1. Mengenal tanda-tanda sakit
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 4/48
- Kondisi bayi dapat berubah dengan cepat karena itu perlu diawasi dengan kontinyu.
- Beberapa tanda-tanda kelainan yang harts diperhatikan misalnya kulit, kening pada ban
pertama kesukaran pernapasan, kenaikan atau penurunan suhu tubuh, biru atau pucat, penyakit
kembung, problem makan, muntah, kejang-kejang, tidak Bab selama 12 jam dan Bak dalam 12
jam pertama kehidupan dan penurunan badan-badan bayi yang banyak.
7. Materi Perubahan Fisiologi pada Bayi Baru Lahir
1. Pernapasan dan peredaran darah
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi 30 detik sesudah kelahiran. Pernapasan ini timbulsebagai akibat aktifitas normal dari susunan syaraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa
rangsangan lainnya. Seperti rangsangan hypoxaemia, sentuhan dan perubahan (perbedaan) suhu
dari dalam uterus dengan di luar uterus. Semua ini menyebabkan perangsangan pusat pernapasan
dalam otak yang meneruskan rangsangan tersebut untuk mengarahkan diafragma serta alat-alat
pernapasan lainnya.
1. Faeces
Faeces yang pertama keluar berupa pasta kental berwarna gelap dan lengket yang disebut
meconiumhal tersebut sebenarnya sudah ada sejak janin berumur 26 minggu dalam kandungan.
1. Memelihara Kulit
Mengingat bahaya infeksi kulit dengan Staphyloccocing, banyak rumah sakit tidak memandikan
bayi lagi, hanya darah dan meconium dibersihkan sedangkan dengan vernik caseosa dibiarkan.
1. Tali Pusat
Tali pusat diperiksa harus ada dua arteri dan satu vena, bila hanya didapat satu arteri mungkin
ada kelainan kongenital lain. Tali pusat biasanya lepas dalam 14 hari setelah lahir, paling sering
sekitar hari ke-10. Mengingat kemungkinan infeksi tindakan aseptik sangat harus diperhatikanwaktu merawat tali pusat.
1. Kehilangan Berat Badan
Karena selama 3 atau 4 hari yang pertama bayi boleh dikatakan hampir tidak kemasukkan cairan
sedangkan bayi mengeluarkan feces, urine dan keringat. Tidak mengherankan bahwa beratnyaturun sampai diimbangi oleh minum air susu yang cukup.
1. f. Refleks
Bayi menunjukkan beberapa refleks yang di sebut reflek primitive. Ada beberapa reflek primitive :
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 5/48
1. Moro Refleksi
Dapat dilihat bila bayi dikagetkan atau sekonyong- konyong digerakkan.
1. Graps Refleksi
Bila telapak dirangsang, tangan akan memberi reaksi seperti menggenggam.
1. Walking Refleks
Bila telapak kaki ditekan pada sebuah bangku atau pada suatu tempat yang datar, maka bayi akan
bergerak seperti berjalan
1. Crossed Ectension Refleksi
Bila satu tangkai dipegang pada posisi extensi pada lutut dan telapak kaki sisi yang sama digores
dengan kuku/jarum pada tungkai yang lain akan berada dalam posisi Fleksi Adduksi kemudianextensi
1. Rooting Refleksi
Rangsangan pada bibir atas bagian tengah mengakibatkan mulut terbuka dan rahang turun ke
bawah.
8. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir
Nilai APGAR
Apgar score dinilai pada satu menit bayi setelah lahir dan yang kedua lima menit setelah lahir,bayi yang normal nilai Apgarnya antara 7 – 10.
Berat dan panjang badan
Berat badan merupakan index gizi dan pertumbuhan yang baik terutama berat badan merupakanresultante pertumbuhan badan keseluruhan (normal BB : 2,5 - 4 kg). Panjang badan lain halnya
dengan berat badan, maka kenaikan tinggi badan tiap tahunnya terus menerus bertambah dari
lahir sampai dewasa, kecuali pada masa adolesensi (normal PB : 50 cm)
Lingkar kepala dan dada
Pengukuran lingkaran kepala penting karena berhubungan dengan volume intrakranial dan dapat
dinilai kecepatan tumbulrannya otak, ( normal ) LK : 33 35,6 cm). Lingkar dada pada masa
neonatal terjadi juga pertambahan panjang atau lebar dada yang normal antara 30 cm, 33 cm, dan36 cm.
9. Tindakan yang harus segera dilakukan pada Bayi dengan cara Pelaksanaannya
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 6/48
Menghisap lendir dan merangsang pernafasan bayi
1. Pengertian
Adalah memberikan pertolongan kepada bayi untuk mengeluarkan kotoran yang berupa lendir
dan darah serta air ketuban dari mulut, tenggorokan, dan hidung bayi dengan cara menghisapdengan alat.
1. Tujuan
1. membersihkan kotoran2. merangsang agar anak bernafas
3. Cara menghisap lendir
4. Resusitasi
Memberikan identitas bayi
1. nama nomor2. sidik jari kaki
Peralatan-peralatan disiapkan
Alat-alat :
1. Dua buah penjepit nadi2. Gunting tali pusat
3. Kapas lidi
4. Benang pengikat tali pusat
5. Alkohol 70 %6. Gaas steril
7. Iodium tintur 3 % / betadine 10 %
Cara kerja : Tali pusat dipotong dijepit dengan 2 buah penjepit nadi, diurut ke placenta ± 5 cm
lalu dipotong lagi klem di beri yodium tintur 3 % kemudian tali pusat diikat dengan 2 ikatan di
beri betadine dibungkus dengan kasa tali pusat.
Menetes mata bayi
Tujuannya mencegah kemungkinan terjadinya infeksi karena kena kotoran waktu bayi melewati
jalan lahir
Mengukur dan menimbang BB bayi baru lahir
Memberi pakaian.
DAFTAR PUSTAKA
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 7/48
Asrining Surasmi, Siti Handayani, Heni Nur Kusuma, (2002), “Perawatan Bayi Risiko Tinggi”,
Jakarta : EGC.
Dr. Santosa NI, SKM (1990), “ Perawatan Kebidanan yang Berorientasi Pada Keluarga
(Perawatan II) “, Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Marilyn E. Doengoes, Mary Frances Mooorhouse (2001), “Rencana Perawatan Maternal/Bayi “,Jakarta : EGC.
Prof. Dr. Abdul Bari Saifudin, SPOG, MPHD ( 2002 ), “ Buku Panduan Praktis PelayananKesehatan Material & Neonatal “, : Jakarta : EGC.
Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG (1998), “Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan”, Jakarta : EGC
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
1.1. Konsep Dasar
1.1.1. Definisi
KPD ( Ketuban Pecah Dini ) adalah pecah nya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan mulai
dan di tunggu satu jam belum terjadi inpartu sebagian besar KPD adalah hamil aterm di atas 27 minggu,
sedangkan dibawah 36 minggu tidak terlalu banyak
( Ida Bagus, 2001 )
KPD ( Ketuban Pecah Dini ) adalah ketuban yang pecah spontan yang terjadi pada sembarang usia
kehamilan sebelum persalinan di mulai ( Mansjoer Arif, 2000 : 310 )
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban secara spontan satu jam atau lebih sebelum
terjadi tanda-tanda persalinan. (Arief Mansjoer, 1999 : 310)
1.1.2. Anatomi Fisiologi
Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan adalah 1000 – 1500 cc
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 8/48
Ciri-ciri kimiawi :
Air ketuban berwarna putih kekeruhan, berbau khas amis, dan berasa manis, reaksinya agak
alkalis atau netral, berat jenis 1,008. Komposisinya terdiri atas 98 % air, sisanya albumin, urea, asam urik,
kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein kira-kira 2,6 gr
% per liter terutama sebagai albumin.
Dijumpai lecitin spingomyelin dalam air ketuban amat berguna untuk mengetahui apakah janin
sudah mempunyai paru-paru yang matang. Sebab peningkatan kadar lecitin pertanda bahwa permukaan
paru-paru diliputi zat surfaktan. Ini merupakan syarat bagi paru-paru untuk berkembang dan bernapas. Bila
persalinan berjalan lama atau ada gawat janin atau pada letak sungsang akan kita jumpai warna ketuban
keruh kehijau-hijauan, karena telah bercampur dengan mekonium.
Fungsi Air Ketuban
1. Untuk proteksi janin.
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 9/48
2. Untuk mencegah perlengketan janin dengan amnion.
3. Agar janin dapat bergerak dengan bebas.
4. Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu.
5. Mungkin untuk menambah suplai cairan janin
6. Meratakan tekanan intra – uterin dan membersihkan jalan lahir bila ketuban pecah.
7. Peredaran air ketuban dengan darah cukup lancar dan perputarannya cepat, kira-kira 350-500 cc.
Asal Air Ketuban
1.
Kencing janin (fetal urin)
2. Transudasi dari darah ibu
3. Sekresi dari epitel amnion
4. Asal campuran (mixed origin)
( Ida Bagus, 2001 )
1.1.3. Etiologi
Penyebab ketuban pecah dini (KPD) mempunyai dimensi multifaktorial yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1.1.3.1. Serviks inkopeten
1.1.3.2. Ketegangan rahim berlebihan; kehamilan ganda, hidramnion
1.1.3.3. Kelainan letak janin dalam rahim, letak sunsang, letang lintang
1.1.3.4. Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum masuk PAP, sepalopelvik
disproforsi
1.1.3.5. Kelainan bawaan dari selaput ketuban
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 10/48
1.1.3.6. Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik
sehingga menyebabkan ketuban pecah.
( Arif Monsjoer, dkk, 2001 : 310 )
1.1.4. Manifestasi Klinik
1.1.4.1. keluar ketuban warna putih, keruh, jernih, kuning, hijau / kecoklatan sedikit / banyak
1.1.4.2. dapat di sertai demam bila sudah ada infeksi
1.1.4.3. janin mudah teraba
1.1.4.4. pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada , air ketuban sudah kering
1.1.4.5. inspeksikula, tampak air ketuban mengalir / selaput ketuban tidak ada dan air ketuban
ketuban sudah kering ( Arief Mansjoer, dkk,2001 : 310 )
1.1.5. Patofisiologi
Kantong amnion yang utuh berfungsi sebagai suatu mekanik terhadap. infeksi tetapi selain itu
cairan amnion mempunyai beberapa sifat bakteri ostatik yang dapat memainkan peran dalam pencegahan
kario amnionitis dan infeksi janin. Membran yang utuh bukan merupakan sawar mutlak terhadap infeksi
karena kolonisasibakteri terjadi 10% pasien dalam persalinan cukup bulan, dengan membrane yang utuh
sampai 25% pasien dalam persalinan kurang bulan. Janin kurang bulan dengan ketuban pecah dini, resiko
infeksi dan sepsis yang keberadaannya di dalam rahim ahkan dapat menjadi problematik, bagi ibu
resikonya bukan saja terjadi kariomnitis tetapi juga bisa terjadi kegagalan induksi, maka harus dilakukan
operasi section caesaria.
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 11/48
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 12/48
1.1.6. Komplikasi
1.1.6.1. infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenden dari vagina atau infeksi
pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya KPD.
1.1.6.2. partus peterm
Persalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari
37 minggu ( antara 20 – 37 minggu ) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram ( Manuaba, 1998 :
221)
1.1.6.3. prolap Tali pusat Tali pusat menumbung
1.1.6.4. distasia ( partus Kering)
Pengeluaran cairan ketuban untuk waktu yang akan lama akan menyebabkan dry labour atau
persalinan kering
1.1.7. Pemeriksaan Penunjang
1.1.6.1.
Pemeriksaan Leukosid darah > 15000 / ul bila terjadi infeksi
1.1.6.2. test lakmus merah berubah menjadi biru
1.1.6.3. amnio sentetis
1.1.6.4. USG ( menentukan usia kehamilan , indeks cairan amnion berkurang ) ( Arief Monsjoer, dkk, 2001 :
313 )
1.1.8. Penatalaksanaan
1.1.8.1. Keperawatan
a. Rawat rumah sakit dengan tirah baring.
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi dan gawat janin.
c. Umur kehamilan kurang 37 minggu.
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 13/48
d. Antibiotik profilaksis dengan amoksisilin 3 x 500 mg selama 5 hari.
e. Memberikan tokolitik bila ada kontraksi uterus dan memberikan kortikosteroid untuk mematangkan fungsi
paru janin.
f. Jangan melakukan periksan dalam vagina kecuali ada tanda-tanda persalinan.
g. Melakukan terminasi kehamilan bila ada tanda-tanda infeksi atau gawat janin.
h. Bila dalam 3 x 24 jam tidak ada pelepasan air dan tidak ada kontraksi uterus maka lakukan mobilisasi
bertahap. Apabila pelepasan air berlangsung terus, lakukan terminasi kehamilan.
1.1.8.2. Medis
a. Bila didapatkan infeksi berat maka berikan antibiotik dosis tinggi. Bila ditemukan tanda-tanda inpartu,
infeksi dan gawat janin maka lakukan terminasi kehamilan.
b. Induksi atau akselerasi persalinan.
c. Lakukan seksiosesaria bila induksi atau akselerasi persalinan mengalami kegagalan.
d. Lakukan seksio histerektomi bila tanda-tanda infeksi uterus berat ditemukan.
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 14/48
ASUHAN KEPERAWATAN
1.2.1. pengkajian
1.2.1.1. Biodata klien
Biodata klien berisi tentang : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku, Agama, Alamat, No.
Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan, Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian.
1.2.1.2. Keluhan utama :
keluar cairan warna putih, keruh, jernih, kuning, hijau / kecoklatan sedikit / banyak, pada periksa
dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering, inspeksikula tampak air ketuban mengalir /
selaput ketuban tidak ada dan air ketuban sudahkering
1.2.1.3. Riwayat haid
Umur menarchi pertama kali, lama haid, jumlah darah yang keluar, konsistensi, siklus haid, hari
pertama haid dan terakhir, perkiraan tanggal partus
1.2.1.4.Riwayat Perkawinan
Kehamilan ini merupakan hasil pernikahan ke berapa? Apakah perkawinan sah atau tidak, atau tidak
direstui dengan orang tua ?
1.2.1.5. Riwayat Obstetris
Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, hasil laboraturium : USG , darah, urine, keluhan selama
kehamilan termasuk situasi emosional dan impresi, upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan
yang diperoleh
1.2.1.6.Riwayat penyakit dahulu
Penyakit yang pernah di diderita pada masa lalu, bagaimana cara pengobatan yang dijalani nya,
dimana mendapat pertolongan, apakah penyakit tersebut diderita sampai saat ini atau kambuh berulang –
ulang
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 15/48
1.2.1.7. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang diturunkan secara genetic seperti panggul
sempit, apakah keluarga ada yg menderita penyakit menular, kelainan congenital atau gangguan kejiwaan
yang pernah di derita oleh keluarga
1.2.1.8. Kebiasaan sehari –hari
a. Pola nutrisi : pada umum nya klien dengan KPD mengalami penurunan nafsu makan, frekuensi minum klien juga
mengalami penurunan
b. Pola istirahat dan tidur : klien dengan KPD mengalami nyeri pada daerah pinggang sehingga pola tidur klien
menjadi terganggu, apakah mudah terganggu dengan suara-suara, posisi saat tidur (penekanan pada
perineum)
c. Pola eliminasi : Apakah terjadi diuresis, setelah melahirkan, adakah inkontinensia (hilangnya infolunter
pengeluaran urin),hilangnya kontrol blas, terjadi over distensi blass atau tidak atau retensi urine karena
rasa takut luka episiotomi, apakah perlu bantuan saat BAK. Pola BAB, freguensi, konsistensi,rasa takut
BAB karena luka perineum, kebiasaan penggunaan toilet.
d. Personal Hygiene : Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaan pembalut dan kebersihan genitalia,
pola berpakaian, tata rias rambut dan wajah
e. Aktifitas : Kemampuan mobilisasi klien dibatasi, karena klien dengan KPD di anjurkan untuk bedresh total
f. Rekreasi dan hiburan : Situasi atau tempat yang menyenangkan, kegiatan yang membuat fresh dan relaks.
1.2.1.9. pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan kesadaran klie, BB / TB, tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu
b. Head To Toe
Rambut : warna rambut, jenis rambut, bau nya, apakah ada luka lesi / lecet
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 16/48
Mata : sklera nya apakah ihterik / tdk, konjungtiva anemis / tidak, apakah palpebra oedema /
tidak,bagaimana fungsi penglihatan nya baik / tidak, apakah klien menggunakan alat bantu penglihatan /
tidak. Pada umu nya ibu hamil konjungtiva anemis
Telinga : apakah simetris kiri dan kanan, apakah ada terdapat serumen / tidak, apakah klien menggunakan
alt bantu pendengaran / tidak, bagaimana fungsi pendengaran klien baik / tidak
Hidung : apakah klien bernafas dengan cuping hidung / tidak, apakah terdapat serumen / tidak, apakah
fungsi penciuman klien baik / tidak
Mulut dan gigi : bagaimana keadaan mukosa bibir klien, apakah lembab atau kering, keadaan gigi dan
gusi apakah ada peradangan dan pendarahan, apakah ada karies gigi / tidak, keadaan lidah klien bersih /
tidak, apakah keadaan mulut klien berbau / tidak. Pada ibu hamil pada umum nya berkaries gigi, hal itu
disebabkan karena ibu hamil mengalami penurunan kalsium
Leher : apakah klien mengalami pembengkakan tyroid
Paru – paru
I : warna kulit, apakah pengembangan dada nya simetris kiri dan kanan, apakah ada terdapat luka memar
/ lecet, frekuensi pernafasan nya
P : apakah ada teraba massa / tidak , apakah ada teraba pembengkakan / tidak, getaran dinding dada
apakah simetris / tidak antara kiri dan kanan
P : bunyi Paru
A : suara nafas
Jantung
I : warna kulit, apakah ada luka lesi / lecet, ictus cordis apakah terlihat / tidak
P : frekuensi jantung berapa, apakah teraba ictus cordis pada ICS% Midclavikula
P : bunyi jantung
A : apakah ada suara tambahan / tidak pada jantung klien
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 17/48
Abdomen
I : keadaan perut, warna nya, apakah ada / tidak luka lesi dan lecet
P : tinggi fundus klien, letak bayi, persentase kepala apakah sudah masuk PAP / belum
P : bunyi abdomen
A : bising usu klien, DJJ janin apakah masih terdengar / tidak
Payudara : puting susu klien apakah menonjol / tidak,warna aerola, kondisi mamae, kondisi ASI klien,
apakah sudah mengeluarkan ASI /belum
Ekstremitas
Atas : warna kulit, apakah ada luka lesi / memar, apakah ada oedema / tidak
Bawah : apakah ada luka memar / tidak , apakah oedema / tidak
Genitalia : apakah ada varises atau tidak, apakah ada oedema / tidak pada daerah genitalia klien
Intergumen : warna kulit, keadaan kulit, dan turgor kulit baik / tidak
1.2.2. Diagnosa Keperawatan
1.2.2.1. resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, pecah ketuban, kerusakan kulit, penurunan
hemoglobin, pemajanan pada patogen
1.2.2.2. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan terjadi nya ketegangan otot rahim
1.2.2.3. Ansietas berhubungan dengan kurang nya pengetahuan atau konfirmasi tentang penyakit
1.2.2.4. Gangguan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya nyeri, peningkatan HIS
1.2.2.5.Intoleransi aktifitas b.d. kelemahan fisik
Resiko infeksi
berhubungan
dengan prosedur
invasif, pecah
Tujuan :
infeksi tidak terjadi
pada ibu
kriteria hasil
jau ulang
kondisi/faktor risiko
yang ada
sebelumnya. Catat
disi dasar ibu,
seperti diabetes
atau hemoragi,
menimbulkan
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 18/48
ketuban,
kerusakan kulit,
penurunan
hemoglobin,
pemajanan pada
patogen
pencapaian tepat
waktu pada
pemulihan luka
tanpa komplikasi
waktu pecah
ketuban.
Kaji terhadap
tanda dan gejala
infeksi (misalnya:
peningkatan suhu,
nadi, jumlah sel
darah putih, atau
bau/warna rabas
vagina).
Berikan perawatan
perineal sedikitnya
setiap 4 jam bila
ketuban telah
pecah
potensial resiko
infeksi atau
penyembuhan luka
yang buruk. Resiko
korioamnionitis
meningkat dengan
berjalannya waktu,
sehingga
meningkatkan
resiko infeksi ibu
dan janin.
Pecah ketuban
terjadi 24jam
sebelum
pembedahan dapat
menyebabkan
amnionitis sebelum
intervensi bedah
dan dapat
mengubah
penyembuhan
luka.
Untuk mencegah
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 19/48
agar tidak terjadi
infeksi
Gangguan rasa
nyaman : nyeri
berhubungan
dengan terjadi nya
ketegangan otot
rahim
Ansietas
berhubungan
dengan kurang nya
pengetahuan atau
konfirmasi tentang
penyakit
Tujuan :
rasa nyeri
berkurang
Kriteria hasil :
klien tampak
tenang
klien tampak
nyaman
Tujuan :
klien pengetahuan
klien bertambah
setelah diberikan
informasi
mengenai penyakit
nya
nitor tanda – tanda
vital : TD,
pernafasan, nadi
dan suhu
ajrakan klien
teknik relaksasi
atur posisi klien
berikan
lingkungan yang
nyaman dan batasi
pengunjung
tinjau proses
penyakit dan
harapan masa
depan
dorong periode
istirahat yang
adekuat dengan
ri dapat
mengakibatkan
peningkatan
frekuesni
pernafasan dan
nadi
untuk mengurangi
rasa nyeri yang
dirasakan klien
untuk memberikan
kenyamanan pada
klien
agar klien dapat
beristirahat
memberikan
pengetahuan dasar
dimana klien dapat
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 20/48
Gangguan
kebutuhan
istirahat tidur
berhubungan
dengan adanya
nyeri , peningkatan
HIS
kriteria hasil :
klien tidak resah
lagi dengan peyakit
nya
menunjukkan
pemahaman akan
proses penyakit
dan prognosis
tujuan :
kebutuhan
istirahat tidur klien
terpenuhi
Kriteria hasil :
klien dapat tidur
dengan tenang dan
tidak gelisah
klien menunjukkan
pola tidur yang
adekuat
aktifitas terjadwal
berikan pelayanan
kesehatan
mengenai penyakit
nya
jelaskan kepada
klien apa yg terjadi,
berikan
kesempatan untuk
bertanya dan
berikan jawaban
yang terbuka dan
jujur
lakukan
pengkajian
terhadap
gangguan
kebutuhan tidur
motivasi klien agar
mengalihkan
perhatian
monitor kebutuhan
membuat pilihan
agar klien tidak
merasa jenuh dan
mempercepat
proses
penyembuhan
agar klien
mengerti dengan
bahaya nya infeksi
dan penyakit nya
menunjukkan
realitas situasi
yang dapat
membantu klien
atau orang
terdekat menerima
realitas dan mulai
menerima apa
yang terjadi
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 21/48
Intoleransi aktifitas
b.d. kelemahan
fisik
Tujuan:
- aktivitas kembali
sesuai
kemampuan
pasien.
Kriteria hasil:
- pasien bisa
beraktivitas seperti
biasa.
tidur
ciptakan suasana
nyaman
- Bantu pasien
dalam memenuhi
kebutuhan sehari-
hari seminimal
mungkin.
- Beri posisi
nyaman.
- Anjurkan
menghemat energy
hindari kegiatan
yang melelahkan.
-Jelaskan
pentingnya
mobilisasi diri.
agar dapat
memberikan
gambaran sampai
sejauh mana
kebutuhan tidur
terganggu
dengan
mengalihkan
perhatian, maka
perhatian klien
tidak hanya tertuju
pada rasa nyeri
sehingga
membantu
relaksasi pada
klien sewaktu tidur
untuk mengetahui
apakah kebutuhan
tidur klien
terpenuhi seperti
biasa atau belum
suasana yang
tenang dapat
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 22/48
membantu
relaksasi sehingga
nyeri berkurang
dan klien bisa tidur
agar kebutuhan
sehari – hari klien
dapat terpenuhi
seperti biasa nya
agar klien merasa
nyaman dan
tenang
kelelahan dapat
menyebabkan
lama nya proses
penyembuhan
klien,,jadi dengan
menghindari
kegiatan yang
melelahkan dapat
membantu proses
penyembuhan
proses
penyembuhan
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 23/48
Implementasi
Setelah rencana keperawatan di susun, maka rencana tersebut diharapkan dalam tindakan nyata
untuk mencapai tujuan yang diharapkan, tindakan tersebut harus terperinci sehingga dapat diharapkan
tenaga pelaksanaan keperawatan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan
Implementasi ini juga dilakukan oleh si pembuat rencana keperawatan dan di dalam pelaksanaan
keperawatan itu kita harus menjunjung tinggi harkat dan martabat sebagai manusia yang unik
1.2.5. Evaluasi
Evaluasi adalah hasil akhir dari proses keperawatan dilakukan untuk mengetahui sampai dimana
keberhasilan tindakan yang diberikan sehingga dapat menentukan intervensi yang akan dilanjutkan
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 24/48
BAB II
TINJAUAN KASUS
2.1. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 16 agustus 2010
2.1.1. Identitas klien
Nama : Ny.I
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Sudah menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : situmbuak / Tilatang kamang
No.MR : 249226
Ruang Rawat : ruang Rawat Inap kebidanan RSUD Dr.Achmad
Muchtar Bukittinggi
Tgl masuk : 14 agustus 2010
Penanggung jawab
Nama : Tn.H
Umur : 25 tahun
Hub. Dg keluarga : suami
Pekerjaan : wiraswasta
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 25/48
2.1.2. Alasan masuk
Klien masuk IGD pada hari sabtu pukul 00.30 WIB, dengan keluhan keluar cairan
ketuban dari pervaginaan berwarna jernih dan tidak berbau
2.1.3. Riwayat kesehatan
2.1.3.1. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan keluar cairan ketuban dari pervaginaan sejak malam, klien mengatakan cairan
ketuban yang keluar pervaginaan berwarna jernih dan tidak berbau,frekuensi ganti duk klien sebanyak 5x
sehari, klien mengatakan perut terasa sakit dari pinggang sampai ke ari – ari,nyeri yang dirasakan klien
nyeri sedang dengan skala nyeri 6,klien mengatakan susah tidur karena nyeri yang dirasakan,frekuensi
tidur klien hanya 7 jam sehari,klien mengatakan nafsu makan berkurang sejak beberapa hari yg lalu ,klien
mengatakan berat badan nya menurun,BB sehat 68 Kg BB sakit 64 Kg,klien sudah 2 hari tidak ada Buang
air besar, klien mengatakan cemas dan tidak mengetahui tentang penyakit yang di derita nya saat ini, klien
tampak meringis dan sering memegang perut nya, porsi makan yang dihabiskan klien hanya ½ porsi,klien
mengatakan selama dirumah sakit klien hanya beraktifitas di tempat tidur, aktifitas klien di rumah sakit
hanya di tempat tidur, DJJ bayi 135 x/i, HB 10,4 gr %, therapi yang diberikan ceftriaxon 2 x 1 gr dan
dexametason 2 x 1 amp
2.1.3.2. Riwayat Kesehatan dahulu
Klien sebelum nya tidak pernah mengalami penyakit yang di derita nya sekarang, klien juga tidak
ada penyakit jantung, DM, hipertensi
2.1.3.3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada memiliki penyakit keturunan, menular dan kejiwaan
2.1.3.4. Riwayat menstruasi
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 26/48
Menarche : 13 tahun
Siklus haid : teratur ( 1x/ bulan )
Lama haid : 5 – 8 hari
Ganti Duk : 2 – 3x / hari
Keluhan pd saat haid : nyeri pd saat haid
2.1.3.5. Riwayat Kehamilan
HPHT : 18 Desember 2009
TP : 25 September 2010
Kehamilan : G1
P0
A0
H0
( Gravid 1, partus belum ada, abortus tidak ada, hidup belum ada )
2.1.4. Pemeriksaan Fisik
2.1.4.1. Kesadaran : Compos Metis
2.1.4.2. BB / TB : 64 kg / 159 cm
2.1.4.3. Tanda – Tanda vital
TD : 110 / 80 mmhg P : 24x /i
N : 88x / i S : 36,2 º C
2.1.4.4. Head To Toe
a. Rambut : berwarna coklat, lurus, bersih, tidak berbau,tidak terdapat lesi
b. Mata : sklera tidak ihterik, konjungtiva anemis,pupil sama besar ka / ki, palpebra
tidak ada oedema, fungsi penglihatan baik,tidak menggunakan alat bantu
penglihatan,bereaksi terhadap cahaya
c. Telinga : simetris ka / ki , tidak terdapat serumen,tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, fungsi pendengaran baik
d. Hidung : bernafas tidak menggunakan cuping hidung,tidak terdapat
serumen ,fungsi penciuman baik
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 27/48
e. Mulut dan Gigi : mukosa bibir lembab, keadaaan gigi dan gusi tidak ada peradangan
dan pendarahan, ada karies gigi, lidah bersih, keadaan mulut tidak berbau
f. leher : tidak terjadi pembengkakan tyroid
g. Paru – Paru :
I : warna kulit putih, pengembangan dada simetris ka / ki, tidak ada lesi / memar , bernafas tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, frekuensi pernafasan 24x / i
P : tidak ada teraba massa, idak teraba pembengkakan, getaran dinding dada terasa simetris ka/ki
P : bunyi paru – paru resonan
A : suara nafas terdengar vesikuler
h. Jantung :
I : warna kulit dada putih,tidak ada lesi atau luka lecet, ictus cordis tidak terlihat
P : terasa ictus cordis teraba pada ICS5 midclavikula dan batas jantung teraba,frekuensi jantung 88x/i
P : bunyi jantung redup
A : tidak terdapat bunyi tambahan
I. Payudara : puting susu menonjong, aerola menghitam, mamae tidak
terlalu tegang
J. Abdomen
I : perut terlihat membuncit, kulit bersih, tidak ada luka lesi
P : fundus 3 jari di bawah px, letak bayi Puka, persentas kepala
P : timpany
A : bising usus ( + ), DJJ : 135x / i
L. Ekstremitas :
Atas : kulit berwana putih, terdapat luka bekas suntikan, tidak ada oedema
Bawah : tidak ada kelainan, tidak terdapat memar / luka lecet, tidak ada oedema
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 28/48
M. Genitalia : vagina keluar cairan berwarna jernih tapi tidak berbau, tidak
terdapat varises dan tidak ada oedema
N. Integumen : turgor kulit baik, kulit lembab tidak kering
2.1.5. Data Biologis
No
1 N
M
m
n
k
n
p
a
m
m
n
k
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 29/48
n
p
a
2 E
B
f
i
k
n
k
B
f
i
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 30/48
k
n
k
3 I
d
t
t
k
t
4 P
H
r
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 31/48
5 g
k
a
2.1.6. Riwayat Alergi
Klien tidak memiliki alergi ( baik alergi makanan maupun alergy obat – obatan
2.1.7. Riwayat psikologis
Klien mengatakan cemas dan tidak mengetahui tentang penyakit yang di alami nya saat ini. Klien dan suami
klien sering bertanya kepada perawat tentang penyakit nya
2.1.7. Riwayat Spritual
Selama di Rumah Sakit klien ada melakukan sholat 5 waktu
2.1.8. Riwayat Sosial Ekonomi
Suami klien bekerja sebagai wiraswasta, klien mengatakan gaji suami nya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari
2.1.9. Data Penunjang
Tgl Pemeriksaan Hasil Normal Kesan
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 32/48
2.1.10. Data Pengobatan
( 15 agustus
2010 )
Ceftriaxon 2 x 1 gr ( jam 09.00 – 21.00 )
Dexametason 2 x 1 amp ( jam 09.00 – 21.00 )
Amoxilin 3 x 1 (500 gr)
Vit C 3 x 1 (100 gr)
2.1.11. Data Fokus
2.1.11.1. Data Subjektif
a. Klien mengatakan keluar cairan ketuban dari pervaginaan sejak malam
b. klien mengatakan cairan ketuban yang keluar pervaginaan berwarna jernih dan tidak berbau
c. klien mengatakan perut terasa sakit dari pinggang sampai ke ari – ari
d. klien mengatakan susah tidur karena nyeri yang dirasakan
e. klien mengatakan cemas dan tidak mengetahui tentang penyakit yang di derita nya saat ini
f. klien mengatakan nafsu makan berkurang sejak beberapa hari yang lalu
g. klien mengatakan berat badan nya menurun
h. klien mengatakan sudah 2 hari tidak buang air besar
i. klien mengatakan selama di rumah sakit klien hanya beraktifitas ditempat tidur
2.1.11.2. Data Objektif
a. klien tampak lemah
b. klien tampak cemas
c. porsi yang dihabiskan klien hanya ½ porsi
15 agustus
2010
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
10,4 gr %
9100 / ul
204.000
13 – 16 gr %
5000 – 10000 / ul
15000 – 40000
Rendah
Normal
Normal
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 33/48
d. BB sehat 68 Kg, BB sakit 64 Kg
e. cairan yang keluar dari vagina berwarna jernih dan tidak berbau
f. frekuensi ganti duk klien sebanyak 5x dalam sehari
g. nyeri yang dirasakan klien nyeri sedang dengan skala nyeri 6
h. frekuensi tidur klien hanya 7 jam sehari
i. aktifitas klien di rumah sakit hanya di tempat tidur
j. therapi yg diberikan ceftriaxon 2 x 1 gr dan dexametason 2 x 1 amp
k. DJJ bayi 135 x / i
l. HB klien 10,4 gr %
m. klien sering bertanya tentang penyakit nya
n. TTV
TD : 110 /80 mmhg P : 24x/i
N : 88x/i S : 36,2º C
2.1.12. Analisa Data
No D
1 DS
men
kan
kelu
cair
ketu
dar
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 34/48
perv
aan
seja
mal
men
kan
cair
ketu
yan
kelu
perv
aan
berw
jern
dan
berb
DO
c
ketu
yan
kelu
dar
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 35/48
vag
berw
jern
dan
berb
frek
gan
klie
seb
k
dala
seh
Th
yg
dibe
ceft
2 x
dan
dex
aso
1 am
2 DS
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 36/48
men
kan
tera
sak
ping
sam
ke
ari
men
kan
sela
diru
sak
klie
bera
as
dite
tidu
DO
tam
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 37/48
mer
dan
mem
ngi
nya
yan
dira
n
nye
sed
den
ska
nye
ak
klie
diru
sak
dite
tidu
3 DS
men
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 38/48
4
5
kan
cem
terh
pen
yan
der
nya
men
kan
men
hui
pen
yan
alam
nya
DO
tam
cem
seri
bert
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 39/48
tent
pen
nya
DS
men
kan
sus
tidu
kare
nye
yan
dira
n
men
kan
frek
tidu
han
jam
dala
seh
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 40/48
DO
frek
tidu
klie
han
jam
seh
tam
lem
DS
men
kan
kura
nafs
mak
seja
beb
a
yan
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 41/48
men
kan
bad
nya
men
DO
mak
yan
diha
an
½ p
seh
Kg,
sak
Kg
HB
10,4
%
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 42/48
2.2. Diagnosa Keperawatan
2.2.1. Resiko Infeksi berhubungan dengan Ketuban Pecah Dini
2.2.2. Gangguan Rasa Nyaman:Nyeri berhubungan dengan ketegangan otot rahim
2.2.3. Ansietas berhubungan dengan kurang nya pengetahuan klien tentang penyakit KPD
2.2.4. Gangguan Pola istirahat Tidur berhubungan dengan Peningkatan HIS
2.2.5. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak ade kuat
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 43/48
2.3. Intervensi
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil
1` Resiko Infeksi b /d Ketuban pecah
dini
DS :
klien mengatakan keluar cairan dari
pervaginaan
klien mengatakan cairan ketuban
yang keluar pervaginaan berwarna
jernih dan tidak berbau
DO :
cairan yang keluar berwarna jernih
dan tidak berbau
frekuensi ganti duk klien sebanyak 5x
dalam sehari
Tujuan
infeksi tidak terjadi
kriteria hasil
tidak ada keluar lagi cairan dari
pervaginaan
DJJ janin normal
Leukosit klien kembali normal
Suhu 36 – 37 °
bina hubungan s
pantau keadaan
berikan lingkung
berikan obat ses
2 Gangguan rasa nyaman : nyeri b / d
ketegangan otot rahim
DS :
klien mengatakan perut terasa sakit
dari pinggang ke ari –ari
DO :
klien tampak meringis
Tujuan
nyeri ( - )
Kriteria hasil
klien tampak tenang / rileks
klien mengatakan rasa nyeri pada perut
klien berkurang
TTV kembali normal
- monitor TTV
kaji skala nyeri (
ajarkan klien tek
atur posisi klien
berikan lingkung
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 44/48
klien tampak memegangi perut nya
nyeri yang dirasakan klien nyeri
sedang dengan skala nyeri 6
TD : 120 / 80 mmhg
N : 60 – 120 x/i
P :24 x /i
S :36 -37 °
3 Ansietas b / d kurang nya
pengetahuan klien tentang
penyakit KPD
DS :
klien mengatakan cemas terhadap
penyakit nya
klien mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakit yang di derita nya
DO :
klien tampak cemas
klien sering bertanya tentang penyakit
nya kepada perawat
Gangguan Pola istirahat Tidur
berhubungan dengan Peningkatan
HIS
DS :
klien mengatakan susah tidur karena
Tujuan
ansietas ( - )
Kriteria hasil
klien sudah mengerti tentang penyakit dan
perawatan KPD
klien tidak cemas lagi
Tujuan :
- tinjau proses pe
dorong klien unt
berikan pelayan
- kaji kebiasaan p
- berikan lingkun
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 45/48
4
5
nyeri yang dirasakan
klien mengatakan frekuensi tidur
hanya 7 jam dalam sehari
DO :
frekuensi tidur klien hanya 7 jam
sehari
klien tampak lemah
Gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi berhubungan dengan intake
yang tidak ade kuat
DS :
klien mengatakan kurang nafsu
makan sejak beberapa hari yang lalu
klien mengatakan berat badan nya
menurun
DO :
porsi makanan yang dihabiskan klien
½ porsi
BB sehat 68 Kg, BB sakit 64 Kg
- istirahat dan tidur klien terpenuhi
Kriteria hasil :
- menunjukkan pola tidur yang adekuat
Tujuan :
- kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
Kriteria hasil
- tidak menunjukkan tanda –tanda mal
nutrisi
- BB dalam batas normal
- menunjukkan pemasukan yang adekuat
dan penerangan
- batasi pengunju
- timbang BB klie
- kaji tanda – tan
- auskultasi bisin
muntah
- motivasi klien u
- berikan makana
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 46/48
2.4. Implementasi dan Evaluasi
No Hari / tgl Dx Jam Implementasi Evaluasi
1 Senin
16 agustus
2010
I
II
08.00
WIB
08.45
WIB
09.30
WIB
11.00
WIB
- membina hubungan saling
percaya melalui komunikasi
therapeutik
- memantau keadaan umum klien,
seperti kesadaran klien ,cairan yg
keluar dari pervaginaan klien,
TD,N,S,P klien
R/p : cairan yg keluar dari
pervaginaan masih ada, kesadaran
baik,
- memberikan obat injeksi
Ceftriaxon 1 gr dan dexametason 1
amp ( IV )
R/p : ceftriaxon dan dexametasn
sudah diberikan
S : klien mengatakan masih
ada keluar cairan dari
pervaginaan tapi tidak begitu
banyak
O : warna cairan jernih dan
tidak berbau
A : masalah belum teratasi
P : intervensi 2 – 4
dilanjutkan
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 47/48
11.25
WIB
11.30
WIB
13.00
WIB
13.45
WIB
14.00
WIB
- memberikan lingkungan yang
nyaman seperti kenyamanan
ruangan dan membatasi
pengunjung
R/p : klien dapat beristirahat
- memonitor TD,N,P,S klien
- mengkaji skala nyeri ( 1 – 10 )
R/p : skala nyeri klien 6
- mengajarkan klien teknik relaksasi
dengan cara tarik nafas dalam
sebanyak 3 x
- R/p : klien dapat melakukan teknik
relaksasi yg di ajarkan ,nyeri sedikit
berkurang
- mengatur posisi klien dengan
miring kiri saban 2 jam
R/p : klien dapat melakukan miring
kekanan dank e kiri saban 2 jam
- memberikan lingkungan yang
nyaman dg batasi pengunjung
R/p : klien merasa tenang dan
dapat beristirahat
S : klien mengatakan
pinggang sampai ke ari – ari
masih terasa nyeri
O : klien tampak memegangi
pinggang dan meringis
A : masalah belum teratasi
P : intervensi 1 –
5
dilanjutkan
5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 48/48
2 Selasa / 17
agustus 2010
08.00
WIB
Intervensi dihentikan
Klien pulang dengan
kemauan sendiri
Pd tgl 16 agustus 2010 pukul
17.30 WIB