asuhan keperawatan as pada pasien dengan ketuban pecah

48
 ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA PASIEN DENGAN KETUBAN PECAH DINI Posted by nurse87 on 29 Mei 2009 Posted in:  Keperawatan. Tagged:  Maternitas . 12 komentar  A. Konsep Dasar Medik 1. Definisi Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten)  Kejadian ketuban pecah dini mendekati 10 % dari semua persalinan. Pada umur kehamilan kurang dari 34 minggu, kejadian sekitar 4 %. Sebagian dari ketuban pecah dini mempunyai periode laten melebihi satu minggu.  Early rupture of membrane adalah ketuban pecah pada fase laten persalinan. 2. Anatomi Fisiologi Darah terdiri dari elemen-elemen berbentuk dan plasma dalam jumlah setara. Elemen-elemen berbentuk tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Plasma terdiri dari 900 air dan 100 elektrolit, gas terlarut berbagai produk sisa metabolisme dan zat-zat gizi misalnya gula asam amino, lemak, koleesterol, dan vitamin. Protein dalam darah misalnya albumin dan imuno globilin ikut menyusun plasma. 1) Pembentukan Sel Darah Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit di bentuk di hati dan limfa pada sumsum tulang belakang. Proses pembentukan sel-sel darah disebut hematopoiesis. 2) Sel Darah Merah Sel darah merah tidak memiliki inti sel, mitokondria atau ribosom. Sel ini tidak dapat melakukan mitosis. Fosforilasi oksidatif sel atau pembentuk hemoglobin yang mengangkut sebagian besar oksigen yang diambil dari paru-paru ke sel-sel diseluruh tubuh. Sel darah matang di keluarkan dari sumsum tulang dan hidup sekitar 120 hari untuk kemudian mengalami disentegrasi dan mati. Sel darah di gambarkan berdasaran ukuran dan jumlah hemoglobin yang terdapat di dalam sel : 1. Nermositik : sel yang ukurannya normal 2. Nermokromik : sel dengan jumlah hemoglobin yang normal 3. Mikrositik : sel yang ukurannya terlalu kecil 4. Makrositik : sel yang ukurannya terlalu besar

Upload: siti-sarah-purnamasari

Post on 12-Jul-2015

568 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 1/48

 

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA

PASIEN DENGAN KETUBAN PECAH DINI

Posted by nurse87 on 29 Mei 2009 

Posted in: Keperawatan. Tagged: Maternitas. 12 komentar 

A. Konsep Dasar Medik 

1. Definisi

Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, danditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi

kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten) 

Kejadian ketuban pecah dini mendekati 10 % dari semua persalinan. Pada umur kehamilan

kurang dari 34 minggu, kejadian sekitar 4 %. Sebagian dari ketuban pecah dini mempunyaiperiode laten melebihi satu minggu. Early rupture of membrane adalah ketuban pecah pada fase

laten persalinan.

2. Anatomi Fisiologi 

Darah terdiri dari elemen-elemen berbentuk dan plasma dalam jumlah setara. Elemen-elemen

berbentuk tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah(trombosit). Plasma terdiri dari 900 air dan 100 elektrolit, gas terlarut berbagai produk sisametabolisme dan zat-zat gizi misalnya gula asam amino, lemak, koleesterol, dan vitamin. Protein

dalam darah misalnya albumin dan imuno globilin ikut menyusun plasma.

1) Pembentukan Sel Darah

Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit di bentuk di hati dan limfa pada sumsum tulang

belakang. Proses pembentukan sel-sel darah disebut hematopoiesis.

2) Sel Darah Merah

Sel darah merah tidak memiliki inti sel, mitokondria atau ribosom. Sel ini tidak dapat melakukanmitosis. Fosforilasi oksidatif sel atau pembentuk hemoglobin yang mengangkut sebagian besar

oksigen yang diambil dari paru-paru ke sel-sel diseluruh tubuh. Sel darah matang di keluarkan

dari sumsum tulang dan hidup sekitar 120 hari untuk kemudian mengalami disentegrasi dan mati.

Sel darah di gambarkan berdasaran ukuran dan jumlah hemoglobin yang terdapat di dalam sel :

1.  Nermositik : sel yang ukurannya normal

2.  Nermokromik : sel dengan jumlah hemoglobin yang normal

3.  Mikrositik : sel yang ukurannya terlalu kecil4.  Makrositik : sel yang ukurannya terlalu besar

Page 2: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 2/48

 

5.  Hipokromik : sel yang sejumlah Hbnya terlalu sedikit

6.  Hiperkromik : sel yang sejumlah Hbnya terlalu banyak 

3) Hemoglobin

Hemoglobin terdiri dari bahan yang mengandung besi yang disebut hem (heme) dan proteinglobulin. Terdapat sekitar 300 molekul hemoglobin dalam setiap sel darah merah. Hemoglobindalam darah dapat mengikat oksigen secara partial atau total.

4) Pemecahan Sel Darah Merah

Apabila sel darah merah mulai berdisentegasi pada akhir masa hidupnya, sel tersebutmengeluarkan hemoglobinnya kedalam sirkulasi. Hemoglobin diuraikan hati dan limfa. Molekul

globulin diubah menjadi asam-asam amino. Besi dismpan dihati dan lmfa sampai di gunakan

kembali oleh tubuh. Sisa molekul lainnya diubah menjadi bilirubin, yang kemudian dieksresikan

melalui tinja atau urin.

3. Etiologi 

Penyebab ketuban pecah dini (KPD) mempunyai dimensi multifaktorial yang dapat dijabarkan

sebagai berikut :

  Serviks inkopeten

  Ketegangan rahim berlebihan; kehamilan ganda, hidramnion

  Kelainan letak janin dalam rahim, letak sunsang, letang lintang

  Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum masuk PAP,

sepalopelvik disproforsi

 Kelainan bawaan dari selaput ketuban

  Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga menyebabkan ketuban pecah.

4. Patofisiologi 

Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung sebagai berikut :

  Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi

  Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah pecahdengan mengeluarkan air ketuban.

5. Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini (KPD) 

Sebagai gambaran umum untuk penatalaksanaan KPD dapat dijabarkan sebagai berikut :

  Pertahankan kehamilan sampai cukup matur, khususnya maturitas paru sehingga

mengurangi kejadian kegagalan perkembangan paru yang yang sehat

Page 3: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 3/48

 

  Terjadi infeksi dalam rahim, yaitu korioamnionitis yang menjadi pemicu sepsis,

meningitis janin, dan persalinan prematuritas

  Dengan perkiraan janin sudah cukup besar dan persalinan diharapkan berlangsung dalam

waktu 72 jam dapat diberikan kortikosteroid, sehingga kematangan paru janin dapat

terjamin.

 Pada kehamilan 24 sampai 32 minggu yang menyebabkan menunggu berat janin cukup,perlu dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan, dengan kemungkinan janin

tidak dapat diselamatkan.

  Menghadapi KPD, diperlukan KIM terhadap ibu dan keluarga sehingga terdapatpengertian bahwa tindakan mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbangan untuk 

menyelamatkan ibu dan mungkin harus mengorbankan janinnya.

  Pemeriksaan yang rutin dilakukan adalah USG untuk mengukur distansia biparietal danpeerlu melakukan aspirasi air ketuban untuk melakukan pemeriksaan kematangan paru

melalui perbandingan L/S

  Waktu terminasi pada hamil aterm dapat dianjurkan selang waktu 6 jam sampai 24 jam,

bila tidak terjadi his spontan.

6. Tujuan umum dalam Asuhan Perawatan Bayi Baru Lahir adalah untuk : 

1.  Mempertahankan Pernapasan

- Segera setelah bayi lahir, bayi diletakkan dengan kepala lebih rendah dari pada badan agar

supaya lendir keluar dari mulut dan mencegah lendir dan kadang – kadang darah dan mekonium

masuk kesaluran pernafasan.

- Pengisapan lendir harus dilakukan dengan cepat dan lembut

- Bayi normal dalam beberapa detik sampai satu menit dengan membersihkan mulut danhidung dari lendir akan segera timbul pernafasan spontan

1.  Mencegah Infeksi

- Usaha yang paling efektif untuk mencegah infeksi pada bayi baru lahir ialah mencuci

tangan sebelum memegang bayi dan perlengkapan yang digunakan untuk merawat bayi,

mengisolasi bayi yang sakit dan memakai pakaian yang bersih.

1.  Memperhatikan suhu tubuh

- Suhu lingkungan mempengaruhi kehidupan dan kesehatan bayi baru lahir, karena bila suhulingkungan tidak ada; metabolisme dan konsumsi oksigen bayi akan meningkat.

- Segera setelah bayi lahir harus dikeringkan dan ditempatkan ditempat yang hangat. Setelah

suhu tubuh bayi stabil biasanya 1-2 jam sesudah lahir, bayi dibersihkan atau dimandikan.

1.  Mengenal tanda-tanda sakit

Page 4: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 4/48

 

- Kondisi bayi dapat berubah dengan cepat karena itu perlu diawasi dengan kontinyu.

- Beberapa tanda-tanda kelainan yang harts diperhatikan misalnya kulit, kening pada ban

pertama kesukaran pernapasan, kenaikan atau penurunan suhu tubuh, biru atau pucat, penyakit

kembung, problem makan, muntah, kejang-kejang, tidak Bab selama 12 jam dan Bak dalam 12

 jam pertama kehidupan dan penurunan badan-badan bayi yang banyak.

7. Materi Perubahan Fisiologi pada Bayi Baru Lahir 

1.  Pernapasan dan peredaran darah

Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi 30 detik sesudah kelahiran. Pernapasan ini timbulsebagai akibat aktifitas normal dari susunan syaraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa

rangsangan lainnya. Seperti rangsangan hypoxaemia, sentuhan dan perubahan (perbedaan) suhu

dari dalam uterus dengan di luar uterus. Semua ini menyebabkan perangsangan pusat pernapasan

dalam otak yang meneruskan rangsangan tersebut untuk mengarahkan diafragma serta alat-alat

pernapasan lainnya.

1.  Faeces

Faeces yang pertama keluar berupa pasta kental berwarna gelap dan lengket yang disebut

meconiumhal tersebut sebenarnya sudah ada sejak janin berumur 26 minggu dalam kandungan.

1.  Memelihara Kulit

Mengingat bahaya infeksi kulit dengan Staphyloccocing, banyak rumah sakit tidak memandikan

bayi lagi, hanya darah dan meconium dibersihkan sedangkan dengan vernik caseosa dibiarkan.

1.  Tali Pusat

Tali pusat diperiksa harus ada dua arteri dan satu vena, bila hanya didapat satu arteri mungkin

ada kelainan kongenital lain. Tali pusat biasanya lepas dalam 14 hari setelah lahir, paling sering

sekitar hari ke-10. Mengingat kemungkinan infeksi tindakan aseptik sangat harus diperhatikanwaktu merawat tali pusat.

1.  Kehilangan Berat Badan

Karena selama 3 atau 4 hari yang pertama bayi boleh dikatakan hampir tidak kemasukkan cairan

sedangkan bayi mengeluarkan feces, urine dan keringat. Tidak mengherankan bahwa beratnyaturun sampai diimbangi oleh minum air susu yang cukup.

1.  f. Refleks

Bayi menunjukkan beberapa refleks yang di sebut reflek primitive. Ada beberapa reflek primitive :

Page 5: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 5/48

 

1.  Moro Refleksi

Dapat dilihat bila bayi dikagetkan atau sekonyong- konyong digerakkan.

1.  Graps Refleksi

Bila telapak dirangsang, tangan akan memberi reaksi seperti menggenggam.

1.  Walking Refleks

Bila telapak kaki ditekan pada sebuah bangku atau pada suatu tempat yang datar, maka bayi akan

bergerak seperti berjalan

1.  Crossed Ectension Refleksi

Bila satu tangkai dipegang pada posisi extensi pada lutut dan telapak kaki sisi yang sama digores

dengan kuku/jarum pada tungkai yang lain akan berada dalam posisi Fleksi Adduksi kemudianextensi

1.  Rooting Refleksi

Rangsangan pada bibir atas bagian tengah mengakibatkan mulut terbuka dan rahang turun ke

bawah.

8. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir

  Nilai APGAR

Apgar score dinilai pada satu menit bayi setelah lahir dan yang kedua lima menit setelah lahir,bayi yang normal nilai Apgarnya antara 7 – 10.

  Berat dan panjang badan

Berat badan merupakan index gizi dan pertumbuhan yang baik terutama berat badan merupakanresultante pertumbuhan badan keseluruhan (normal BB : 2,5 - 4 kg). Panjang badan lain halnya

dengan berat badan, maka kenaikan tinggi badan tiap tahunnya terus menerus bertambah dari

lahir sampai dewasa, kecuali pada masa adolesensi (normal PB : 50 cm)

  Lingkar kepala dan dada

Pengukuran lingkaran kepala penting karena berhubungan dengan volume intrakranial dan dapat

dinilai kecepatan tumbulrannya otak, ( normal ) LK : 33 35,6 cm). Lingkar dada pada masa

neonatal terjadi juga pertambahan panjang atau lebar dada yang normal antara 30 cm, 33 cm, dan36 cm.

9. Tindakan yang harus segera dilakukan pada Bayi dengan cara Pelaksanaannya 

Page 6: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 6/48

 

  Menghisap lendir dan merangsang pernafasan bayi

1.  Pengertian

Adalah memberikan pertolongan kepada bayi untuk mengeluarkan kotoran yang berupa lendir

dan darah serta air ketuban dari mulut, tenggorokan, dan hidung bayi dengan cara menghisapdengan alat.

1.  Tujuan

1.  membersihkan kotoran2.  merangsang agar anak bernafas

3.  Cara menghisap lendir

4.  Resusitasi

  Memberikan identitas bayi

1.  nama nomor2.  sidik jari kaki

  Peralatan-peralatan disiapkan

Alat-alat :

1.  Dua buah penjepit nadi2.  Gunting tali pusat

3.  Kapas lidi

4.  Benang pengikat tali pusat

5.  Alkohol 70 %6.  Gaas steril

7.  Iodium tintur 3 % / betadine 10 %

Cara kerja : Tali pusat dipotong dijepit dengan 2 buah penjepit nadi, diurut ke placenta ± 5 cm

lalu dipotong lagi klem di beri yodium tintur 3 % kemudian tali pusat diikat dengan 2 ikatan di

beri betadine dibungkus dengan kasa tali pusat.

  Menetes mata bayi

Tujuannya mencegah kemungkinan terjadinya infeksi karena kena kotoran waktu bayi melewati

 jalan lahir

  Mengukur dan menimbang BB bayi baru lahir

  Memberi pakaian.

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 7/48

 

Asrining Surasmi, Siti Handayani, Heni Nur Kusuma, (2002), “Perawatan Bayi Risiko Tinggi”,

Jakarta : EGC.

Dr. Santosa NI, SKM (1990), “ Perawatan Kebidanan yang Berorientasi Pada Keluarga

(Perawatan II) “, Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan Republik 

Indonesia.

Marilyn E. Doengoes, Mary Frances Mooorhouse (2001), “Rencana Perawatan Maternal/Bayi “,Jakarta : EGC.

Prof. Dr. Abdul Bari Saifudin, SPOG, MPHD ( 2002 ), “ Buku Panduan Praktis PelayananKesehatan Material & Neonatal “, : Jakarta : EGC. 

Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG (1998), “Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan”, Jakarta : EGC

BAB I 

TINJAUAN TEORITIS 

1.1.  Konsep Dasar  

1.1.1.  Definisi 

KPD ( Ketuban Pecah Dini ) adalah pecah nya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan mulai

dan di tunggu satu jam belum terjadi inpartu sebagian besar KPD adalah hamil aterm di atas 27 minggu,

sedangkan dibawah 36 minggu tidak terlalu banyak

( Ida Bagus, 2001 ) 

KPD ( Ketuban Pecah Dini ) adalah ketuban yang pecah spontan yang terjadi pada sembarang usia

kehamilan sebelum persalinan di mulai ( Mansjoer Arif, 2000 : 310 ) 

Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban secara spontan satu jam atau lebih sebelum

terjadi tanda-tanda persalinan. (Arief Mansjoer, 1999 : 310) 

1.1.2.  Anatomi Fisiologi 

Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan adalah 1000  – 1500 cc 

Page 8: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 8/48

 

  Ciri-ciri kimiawi : 

 Air ketuban berwarna putih kekeruhan, berbau khas amis, dan berasa manis, reaksinya agak

alkalis atau netral, berat jenis 1,008. Komposisinya terdiri atas 98 % air, sisanya albumin, urea, asam urik,

kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein kira-kira 2,6 gr 

% per liter terutama sebagai albumin. 

Dijumpai lecitin spingomyelin dalam air ketuban amat berguna untuk mengetahui apakah janin

sudah mempunyai paru-paru yang matang. Sebab peningkatan kadar lecitin pertanda bahwa permukaan

paru-paru diliputi zat surfaktan. Ini merupakan syarat bagi paru-paru untuk berkembang dan bernapas. Bila

persalinan berjalan lama atau ada gawat janin atau pada letak sungsang akan kita jumpai warna ketuban

keruh kehijau-hijauan, karena telah bercampur dengan mekonium. 

  Fungsi Air Ketuban 

1.  Untuk proteksi janin. 

Page 9: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 9/48

 

2.  Untuk mencegah perlengketan janin dengan amnion. 

3.   Agar janin dapat bergerak dengan bebas. 

4.  Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu. 

5.  Mungkin untuk menambah suplai cairan janin 

6.  Meratakan tekanan intra – uterin dan membersihkan jalan lahir bila ketuban pecah. 

7.  Peredaran air ketuban dengan darah cukup lancar dan perputarannya cepat, kira-kira 350-500 cc. 

   Asal Air Ketuban 

1. 

Kencing janin (fetal urin) 

2.  Transudasi dari darah ibu 

3.  Sekresi dari epitel amnion 

4.  Asal campuran (mixed origin)

( Ida Bagus, 2001 ) 

1.1.3.  Etiologi 

Penyebab ketuban pecah dini (KPD) mempunyai dimensi multifaktorial yang dapat dijabarkan

sebagai berikut : 

1.1.3.1.  Serviks inkopeten 

1.1.3.2.  Ketegangan rahim berlebihan; kehamilan ganda, hidramnion 

1.1.3.3.  Kelainan letak janin dalam rahim, letak sunsang, letang lintang 

1.1.3.4.  Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum masuk PAP, sepalopelvik

disproforsi 

1.1.3.5.  Kelainan bawaan dari selaput ketuban 

Page 10: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 10/48

 

1.1.3.6.  Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik

sehingga menyebabkan ketuban pecah. 

( Arif Monsjoer, dkk, 2001 : 310 ) 

1.1.4.  Manifestasi Klinik 

1.1.4.1.  keluar ketuban warna putih, keruh, jernih, kuning, hijau / kecoklatan sedikit / banyak 

1.1.4.2.  dapat di sertai demam bila sudah ada infeksi 

1.1.4.3.  janin mudah teraba 

1.1.4.4.  pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada , air ketuban sudah kering  

1.1.4.5.  inspeksikula, tampak air ketuban mengalir / selaput ketuban tidak ada dan air ketuban

ketuban sudah kering ( Arief Mansjoer, dkk,2001 : 310 ) 

1.1.5.  Patofisiologi 

Kantong amnion yang utuh berfungsi sebagai suatu mekanik terhadap. infeksi tetapi selain itu

cairan amnion mempunyai beberapa sifat bakteri ostatik yang dapat memainkan peran dalam pencegahan

kario amnionitis dan  infeksi janin. Membran yang utuh bukan merupakan sawar mutlak terhadap   infeksi

karena kolonisasibakteri terjadi 10% pasien dalam persalinan cukup bulan, dengan membrane yang utuh

sampai 25% pasien dalam persalinan kurang bulan. Janin kurang bulan dengan ketuban pecah dini, resiko

infeksi  dan sepsis yang keberadaannya di dalam rahim ahkan dapat menjadi   problematik, bagi ibu

resikonya bukan saja terjadi kariomnitis tetapi juga bisa   terjadi kegagalan induksi, maka harus dilakukan

operasi section caesaria. 

Page 11: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 11/48

 

 

Page 12: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 12/48

 

1.1.6.  Komplikasi 

1.1.6.1. infeksi 

Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenden dari vagina atau infeksi

pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya KPD. 

1.1.6.2. partus peterm 

Persalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari

37 minggu ( antara 20 – 37 minggu ) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram ( Manuaba, 1998 :

221) 

1.1.6.3. prolap Tali pusat Tali pusat menumbung 

1.1.6.4. distasia ( partus Kering) 

Pengeluaran cairan ketuban untuk waktu yang akan lama akan menyebabkan dry labour atau

persalinan kering 

1.1.7. Pemeriksaan Penunjang

1.1.6.1. 

Pemeriksaan Leukosid darah > 15000 / ul bila terjadi infeksi 

1.1.6.2.  test lakmus merah berubah menjadi biru 

1.1.6.3.  amnio sentetis 

1.1.6.4.  USG ( menentukan usia kehamilan , indeks cairan amnion berkurang ) ( Arief Monsjoer, dkk, 2001 :

313 ) 

1.1.8. Penatalaksanaan

1.1.8.1. Keperawatan 

a.  Rawat rumah sakit dengan tirah baring. 

b.  Tidak ada tanda-tanda infeksi dan gawat janin. 

c.  Umur kehamilan kurang 37 minggu. 

Page 13: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 13/48

 

d.   Antibiotik profilaksis dengan amoksisilin 3 x 500 mg selama 5 hari. 

e.  Memberikan tokolitik bila ada kontraksi uterus dan memberikan kortikosteroid untuk mematangkan fungsi

paru janin. 

f.  Jangan melakukan periksan dalam vagina kecuali ada tanda-tanda persalinan. 

g.  Melakukan terminasi kehamilan bila ada tanda-tanda infeksi atau gawat janin. 

h.  Bila dalam 3 x 24 jam tidak ada pelepasan air dan tidak ada kontraksi uterus maka lakukan mobilisasi

bertahap. Apabila pelepasan air berlangsung terus, lakukan terminasi kehamilan. 

1.1.8.2.  Medis 

a.  Bila didapatkan infeksi berat maka berikan antibiotik dosis tinggi. Bila ditemukan tanda-tanda inpartu,

infeksi dan gawat janin maka lakukan terminasi kehamilan. 

b.  Induksi atau akselerasi persalinan. 

c.  Lakukan seksiosesaria bila induksi atau akselerasi persalinan mengalami kegagalan. 

d.  Lakukan seksio histerektomi bila tanda-tanda infeksi uterus berat ditemukan. 

Page 14: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 14/48

 

  ASUHAN KEPERAWATAN 

1.2.1. pengkajian

1.2.1.1. Biodata klien

Biodata klien berisi tentang : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku, Agama, Alamat, No.

Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan, Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian. 

1.2.1.2. Keluhan utama : 

keluar cairan warna putih, keruh, jernih, kuning, hijau / kecoklatan sedikit / banyak, pada periksa

dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering, inspeksikula tampak air ketuban mengalir /

selaput ketuban tidak ada dan air ketuban sudahkering

1.2.1.3. Riwayat haid 

Umur menarchi pertama kali, lama haid, jumlah darah yang keluar, konsistensi, siklus haid, hari

pertama haid dan terakhir, perkiraan tanggal partus 

1.2.1.4.Riwayat Perkawinan 

Kehamilan ini merupakan hasil pernikahan ke berapa? Apakah perkawinan sah atau tidak, atau tidak

direstui dengan orang tua ? 

1.2.1.5. Riwayat Obstetris 

Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, hasil laboraturium : USG , darah, urine, keluhan selama

kehamilan termasuk situasi emosional dan impresi, upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan

yang diperoleh 

1.2.1.6.Riwayat penyakit dahulu

Penyakit yang pernah di diderita pada masa lalu, bagaimana cara pengobatan yang dijalani nya,

dimana mendapat pertolongan, apakah penyakit tersebut diderita sampai saat ini atau kambuh berulang  – 

ulang

Page 15: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 15/48

 

1.2.1.7. Riwayat kesehatan keluarga 

 Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang diturunkan secara genetic seperti panggul

sempit, apakah keluarga ada yg menderita penyakit menular, kelainan congenital atau gangguan kejiwaan

yang pernah di derita oleh keluarga 

1.2.1.8. Kebiasaan sehari –hari

a. Pola nutrisi : pada umum nya klien dengan KPD mengalami penurunan nafsu makan, frekuensi minum klien juga

mengalami penurunan 

b. Pola istirahat dan tidur : klien dengan KPD mengalami nyeri pada daerah pinggang sehingga pola tidur klien

menjadi terganggu, apakah mudah terganggu dengan suara-suara, posisi saat tidur (penekanan pada

perineum) 

c. Pola eliminasi : Apakah terjadi diuresis, setelah melahirkan, adakah inkontinensia (hilangnya infolunter 

pengeluaran urin),hilangnya kontrol blas, terjadi over distensi blass atau tidak atau retensi urine karena

rasa takut luka episiotomi, apakah perlu bantuan saat BAK. Pola BAB, freguensi, konsistensi,rasa takut

BAB karena luka perineum, kebiasaan penggunaan toilet. 

d. Personal Hygiene : Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaan pembalut dan kebersihan genitalia,

pola berpakaian, tata rias rambut dan wajah 

e. Aktifitas : Kemampuan mobilisasi klien dibatasi, karena klien dengan KPD di anjurkan untuk bedresh total 

f. Rekreasi dan hiburan : Situasi atau tempat yang menyenangkan, kegiatan yang membuat fresh dan relaks. 

1.2.1.9. pemeriksaan fisik

a.  Pemeriksaan kesadaran klie, BB / TB, tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu  

b.  Head To Toe 

  Rambut : warna rambut, jenis rambut, bau nya, apakah ada luka lesi / lecet 

Page 16: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 16/48

 

  Mata : sklera nya apakah ihterik / tdk, konjungtiva anemis / tidak, apakah palpebra oedema /

tidak,bagaimana fungsi penglihatan nya baik / tidak, apakah klien menggunakan alat bantu penglihatan /

tidak. Pada umu nya ibu hamil konjungtiva anemis 

  Telinga : apakah simetris kiri dan kanan, apakah ada terdapat serumen / tidak, apakah klien menggunakan

alt bantu pendengaran / tidak, bagaimana fungsi pendengaran klien baik / tidak 

  Hidung : apakah klien bernafas dengan cuping hidung / tidak, apakah terdapat serumen / tidak, apakah

fungsi penciuman klien baik / tidak 

  Mulut dan gigi : bagaimana keadaan mukosa bibir klien, apakah lembab atau kering, keadaan gigi dan

gusi apakah ada peradangan dan pendarahan, apakah ada karies gigi / tidak, keadaan lidah klien bersih /

tidak, apakah keadaan mulut klien berbau / tidak. Pada ibu hamil pada umum nya berkaries gigi, hal itu

disebabkan karena ibu hamil mengalami penurunan kalsium 

  Leher : apakah klien mengalami pembengkakan tyroid 

  Paru – paru 

I : warna kulit, apakah pengembangan dada nya simetris kiri dan kanan, apakah ada terdapat luka memar 

/ lecet, frekuensi pernafasan nya 

P : apakah ada teraba massa / tidak , apakah ada teraba pembengkakan / tidak, getaran dinding dada

apakah simetris / tidak antara kiri dan kanan 

P : bunyi Paru 

 A : suara nafas

  Jantung

I : warna kulit, apakah ada luka lesi / lecet, ictus cordis apakah terlihat / tidak 

P : frekuensi jantung berapa, apakah teraba ictus cordis pada ICS% Midclavikula 

P : bunyi jantung 

 A : apakah ada suara tambahan / tidak pada jantung klien 

Page 17: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 17/48

 

  Abdomen

I : keadaan perut, warna nya, apakah ada / tidak luka lesi dan lecet

P : tinggi fundus klien, letak bayi, persentase kepala apakah sudah masuk PAP / belum 

P : bunyi abdomen

 A : bising usu klien, DJJ janin apakah masih terdengar / tidak

  Payudara : puting susu klien apakah menonjol / tidak,warna aerola, kondisi mamae, kondisi ASI klien,

apakah sudah mengeluarkan ASI /belum 

  Ekstremitas 

 Atas : warna kulit, apakah ada luka lesi / memar, apakah ada oedema / tidak 

Bawah : apakah ada luka memar / tidak , apakah oedema / tidak 

  Genitalia : apakah ada varises atau tidak, apakah ada oedema / tidak pada daerah genitalia klien  

  Intergumen : warna kulit, keadaan kulit, dan turgor kulit baik / tidak

1.2.2. Diagnosa Keperawatan 

1.2.2.1. resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, pecah ketuban, kerusakan kulit, penurunan

hemoglobin, pemajanan pada patogen

1.2.2.2. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan terjadi nya ketegangan otot rahim 

1.2.2.3. Ansietas berhubungan dengan kurang nya pengetahuan atau konfirmasi tentang penyakit 

1.2.2.4. Gangguan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya nyeri, peningkatan HIS 

1.2.2.5.Intoleransi aktifitas b.d. kelemahan fisik

Resiko infeksi

berhubungan

dengan prosedur 

invasif, pecah

Tujuan :

infeksi tidak terjadi

pada ibu 

kriteria hasil

 jau ulang

kondisi/faktor risiko

yang ada

sebelumnya. Catat

disi dasar ibu,

seperti diabetes

atau hemoragi,

menimbulkan

Page 18: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 18/48

 

ketuban,

kerusakan kulit,

penurunan

hemoglobin,

pemajanan pada

patogen

pencapaian tepat

waktu pada

pemulihan luka

tanpa komplikasi 

waktu pecah

ketuban. 

Kaji terhadap

tanda dan gejala

infeksi (misalnya:

peningkatan suhu,

nadi, jumlah sel

darah putih, atau

bau/warna rabas

vagina). 

Berikan perawatan

perineal sedikitnya

setiap 4 jam bila

ketuban telah

pecah 

potensial resiko

infeksi atau

penyembuhan luka

yang buruk. Resiko

korioamnionitis

meningkat dengan

berjalannya waktu,

sehingga

meningkatkan

resiko infeksi ibu

dan janin. 

Pecah ketuban

terjadi 24jam

sebelum

pembedahan dapat

menyebabkan

amnionitis sebelum

intervensi bedah

dan dapat

mengubah

penyembuhan

luka. 

Untuk mencegah

Page 19: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 19/48

 

agar tidak terjadi

infeksi 

Gangguan rasa

nyaman : nyeri

berhubungan

dengan terjadi nya

ketegangan otot

rahim 

 Ansietas

berhubungan

dengan kurang nya

pengetahuan atau

konfirmasi tentang

penyakit 

Tujuan : 

rasa nyeri

berkurang

Kriteria hasil : 

klien tampak

tenang 

klien tampak

nyaman 

Tujuan : 

klien pengetahuan

klien bertambah

setelah diberikan

informasi

mengenai penyakit

nya 

nitor tanda – tanda

vital : TD,

pernafasan, nadi

dan suhu 

ajrakan klien

teknik relaksasi

atur posisi klien 

berikan

lingkungan yang

nyaman dan batasi

pengunjung 

tinjau proses

penyakit dan

harapan masa

depan

dorong periode

istirahat yang

adekuat dengan

ri dapat

mengakibatkan

peningkatan

frekuesni

pernafasan dan

nadi 

untuk mengurangi

rasa nyeri yang

dirasakan klien 

untuk memberikan

kenyamanan pada

klien 

agar klien dapat

beristirahat

memberikan

pengetahuan dasar 

dimana klien dapat

Page 20: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 20/48

 

 

Gangguan

kebutuhan

istirahat tidur 

berhubungan

dengan adanya

nyeri , peningkatan

HIS 

kriteria hasil : 

klien tidak resah

lagi dengan peyakit

nya 

menunjukkan

pemahaman akan

proses penyakit

dan prognosis 

tujuan : 

kebutuhan

istirahat tidur klien

terpenuhi 

Kriteria hasil : 

klien dapat tidur 

dengan tenang dan

tidak gelisah 

klien menunjukkan

pola tidur yang

adekuat 

aktifitas terjadwal 

berikan pelayanan

kesehatan

mengenai penyakit

nya 

 jelaskan kepada

klien apa yg terjadi,

berikan

kesempatan untuk

bertanya dan

berikan jawaban

yang terbuka dan

 jujur 

lakukan

pengkajian

terhadap

gangguan

kebutuhan tidur  

motivasi klien agar 

mengalihkan

perhatian 

monitor kebutuhan

membuat pilihan

agar klien tidak

merasa jenuh dan

mempercepat

proses

penyembuhan 

agar klien

mengerti dengan

bahaya nya infeksi

dan penyakit nya 

menunjukkan

realitas situasi

yang dapat

membantu klien

atau orang

terdekat menerima

realitas dan mulai

menerima apa

yang terjadi

Page 21: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 21/48

 

Intoleransi aktifitas

b.d. kelemahan

fisik 

Tujuan:

- aktivitas kembali

sesuai

kemampuan

pasien. 

Kriteria hasil:

- pasien bisa

beraktivitas seperti

biasa. 

tidur  

ciptakan suasana

nyaman

- Bantu pasien

dalam memenuhi

kebutuhan sehari-

hari seminimal 

mungkin. 

- Beri posisi

nyaman. 

- Anjurkan

menghemat energy

hindari kegiatan

yang melelahkan. 

-Jelaskan

pentingnya

mobilisasi diri. 

agar dapat

memberikan

gambaran sampai

sejauh mana

kebutuhan tidur 

terganggu 

dengan

mengalihkan

perhatian, maka

perhatian klien

tidak hanya tertuju

pada rasa nyeri

sehingga

membantu

relaksasi pada

klien sewaktu tidur  

untuk mengetahui

apakah kebutuhan

tidur klien

terpenuhi seperti

biasa atau belum 

suasana yang

tenang dapat

Page 22: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 22/48

 

membantu

relaksasi sehingga

nyeri berkurang

dan klien bisa tidur 

agar kebutuhan

sehari – hari klien

dapat terpenuhi

seperti biasa nya 

agar klien merasa

nyaman dan

tenang 

kelelahan dapat

menyebabkan

lama nya proses

penyembuhan

klien,,jadi dengan

menghindari

kegiatan yang

melelahkan dapat

membantu proses

penyembuhan 

proses

penyembuhan

Page 23: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 23/48

 

 Implementasi

Setelah rencana keperawatan di susun, maka rencana tersebut diharapkan dalam tindakan nyata

untuk mencapai tujuan yang diharapkan, tindakan tersebut harus terperinci sehingga dapat diharapkan

tenaga pelaksanaan keperawatan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan

Implementasi ini juga dilakukan oleh si pembuat rencana keperawatan dan di dalam pelaksanaan

keperawatan itu kita harus menjunjung tinggi harkat dan martabat sebagai manusia yang unik 

1.2.5. Evaluasi

Evaluasi adalah hasil akhir dari proses keperawatan dilakukan untuk mengetahui sampai dimana

keberhasilan tindakan yang diberikan sehingga dapat menentukan intervensi yang akan dilanjutkan

Page 24: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 24/48

 

BAB II 

TINJAUAN KASUS 

2.1. Pengkajian

Tanggal pengkajian : 16 agustus 2010

2.1.1. Identitas klien

Nama : Ny.I 

Umur : 20 tahun 

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Sudah menikah 

 Agama : Islam 

Pekerjaan : Ibu rumah tangga 

Pendidikan : SMA 

 Alamat : situmbuak / Tilatang kamang 

No.MR : 249226 

Ruang Rawat : ruang Rawat Inap kebidanan RSUD Dr.Achmad

Muchtar Bukittinggi 

Tgl masuk : 14 agustus 2010 

Penanggung jawab 

Nama : Tn.H 

Umur : 25 tahun 

Hub. Dg keluarga : suami 

Pekerjaan : wiraswasta

Page 25: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 25/48

 

2.1.2. Alasan masuk

Klien masuk IGD pada hari sabtu pukul 00.30 WIB, dengan keluhan keluar cairan

ketuban dari pervaginaan berwarna jernih dan tidak berbau 

2.1.3. Riwayat kesehatan

2.1.3.1. Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengatakan keluar cairan ketuban dari pervaginaan sejak malam, klien mengatakan cairan

ketuban yang keluar pervaginaan berwarna jernih dan tidak berbau,frekuensi ganti duk klien sebanyak 5x

sehari, klien mengatakan perut terasa sakit dari pinggang sampai ke ari  – ari,nyeri yang dirasakan klien

nyeri sedang dengan skala nyeri 6,klien mengatakan susah tidur karena nyeri yang dirasakan,frekuensi

tidur klien hanya 7 jam sehari,klien mengatakan nafsu makan berkurang sejak beberapa hari yg lalu ,klien

mengatakan berat badan nya menurun,BB sehat 68 Kg BB sakit 64 Kg,klien sudah 2 hari tidak ada Buang

air besar, klien mengatakan cemas dan tidak mengetahui tentang penyakit yang di derita nya saat ini, klien

tampak meringis dan sering memegang perut nya, porsi makan yang dihabiskan klien hanya ½ porsi,klien

mengatakan selama dirumah sakit klien hanya beraktifitas di tempat tidur, aktifitas klien di rumah sakit

hanya di tempat tidur, DJJ bayi 135 x/i, HB 10,4 gr %, therapi yang diberikan ceftriaxon 2 x 1 gr dan

dexametason 2 x 1 amp

2.1.3.2. Riwayat Kesehatan dahulu 

Klien sebelum nya tidak pernah mengalami penyakit yang di derita nya sekarang, klien juga tidak

ada penyakit jantung, DM, hipertensi 

2.1.3.3. Riwayat kesehatan keluarga 

Keluarga klien tidak ada memiliki penyakit keturunan, menular dan kejiwaan 

2.1.3.4. Riwayat menstruasi 

Page 26: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 26/48

 

Menarche : 13 tahun

Siklus haid : teratur ( 1x/ bulan ) 

Lama haid : 5 – 8 hari 

Ganti Duk : 2 – 3x / hari 

Keluhan pd saat haid : nyeri pd saat haid 

2.1.3.5. Riwayat Kehamilan

HPHT : 18 Desember 2009

TP : 25 September 2010

Kehamilan : G1

P0

 A0

H0

( Gravid 1, partus belum ada, abortus tidak ada, hidup belum ada ) 

2.1.4. Pemeriksaan Fisik

2.1.4.1. Kesadaran : Compos Metis 

2.1.4.2. BB / TB : 64 kg / 159 cm

2.1.4.3. Tanda – Tanda vital 

TD : 110 / 80 mmhg P : 24x /i 

N : 88x / i S : 36,2 º C 

2.1.4.4. Head To Toe 

a.  Rambut : berwarna coklat, lurus, bersih, tidak berbau,tidak terdapat lesi 

b.  Mata : sklera tidak ihterik, konjungtiva anemis,pupil sama besar ka / ki, palpebra

tidak ada oedema, fungsi penglihatan baik,tidak menggunakan alat bantu

penglihatan,bereaksi terhadap cahaya 

c.  Telinga : simetris ka / ki , tidak terdapat serumen,tidak

menggunakan alat bantu pendengaran, fungsi pendengaran baik 

d.  Hidung : bernafas tidak menggunakan cuping hidung,tidak terdapat

serumen ,fungsi penciuman baik 

Page 27: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 27/48

 

e.  Mulut dan Gigi : mukosa bibir lembab, keadaaan gigi dan gusi tidak ada peradangan

dan pendarahan, ada karies gigi, lidah bersih, keadaan mulut tidak berbau 

f.  leher : tidak terjadi pembengkakan tyroid 

g.  Paru – Paru : 

I : warna kulit putih, pengembangan dada simetris ka / ki, tidak ada lesi / memar , bernafas tidak

menggunakan otot bantu pernafasan, frekuensi pernafasan 24x / i 

P : tidak ada teraba massa, idak teraba pembengkakan, getaran dinding dada terasa simetris ka/ki 

P : bunyi paru – paru resonan 

 A : suara nafas terdengar vesikuler  

h. Jantung : 

I : warna kulit dada putih,tidak ada lesi atau luka lecet, ictus cordis tidak terlihat 

P : terasa ictus cordis teraba pada ICS5 midclavikula dan batas jantung teraba,frekuensi jantung 88x/i 

P : bunyi jantung redup 

 A : tidak terdapat bunyi tambahan

I. Payudara : puting susu menonjong, aerola menghitam, mamae tidak

terlalu tegang 

J. Abdomen

I : perut terlihat membuncit, kulit bersih, tidak ada luka lesi 

P : fundus 3 jari di bawah px, letak bayi Puka, persentas kepala 

P : timpany

 A : bising usus ( + ), DJJ : 135x / i 

L. Ekstremitas : 

 Atas : kulit berwana putih, terdapat luka bekas suntikan, tidak ada oedema 

Bawah : tidak ada kelainan, tidak terdapat memar / luka lecet, tidak ada oedema

Page 28: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 28/48

 

M. Genitalia : vagina keluar cairan berwarna jernih tapi tidak berbau, tidak

terdapat varises dan tidak ada oedema 

N. Integumen : turgor kulit baik, kulit lembab tidak kering

2.1.5. Data Biologis

No   

1  N

M

m

n

k

n

p

a

m

 

m

n

k

Page 29: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 29/48

 

n

p

a

2  E

B

f

i

k

n

k

B

f

i

Page 30: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 30/48

 

k

n

k

3  I

d

t

t

k

t

4  P

H

r

Page 31: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 31/48

 

5  g

k

a

 

2.1.6. Riwayat Alergi 

Klien tidak memiliki alergi ( baik alergi makanan maupun alergy obat – obatan 

2.1.7. Riwayat psikologis 

Klien mengatakan cemas dan tidak mengetahui tentang penyakit yang di alami nya saat ini. Klien dan suami

klien sering bertanya kepada perawat tentang penyakit nya

2.1.7. Riwayat Spritual 

Selama di Rumah Sakit klien ada melakukan sholat 5 waktu 

2.1.8. Riwayat Sosial Ekonomi 

Suami klien bekerja sebagai wiraswasta, klien mengatakan gaji suami nya cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari – hari 

2.1.9. Data Penunjang

Tgl  Pemeriksaan  Hasil  Normal  Kesan 

Page 32: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 32/48

 

 

2.1.10. Data Pengobatan

( 15 agustus

2010 ) 

Ceftriaxon 2 x 1 gr ( jam 09.00 – 21.00 ) 

Dexametason 2 x 1 amp ( jam 09.00 – 21.00 ) 

 Amoxilin 3 x 1 (500 gr) 

Vit C 3 x 1 (100 gr) 

2.1.11. Data Fokus 

2.1.11.1. Data Subjektif  

a.  Klien mengatakan keluar cairan ketuban dari pervaginaan sejak malam 

b.  klien mengatakan cairan ketuban yang keluar pervaginaan berwarna jernih dan tidak berbau 

c.  klien mengatakan perut terasa sakit dari pinggang sampai ke ari  – ari 

d.  klien mengatakan susah tidur karena nyeri yang dirasakan 

e.  klien mengatakan cemas dan tidak mengetahui tentang penyakit yang di derita nya saat ini  

f.  klien mengatakan nafsu makan berkurang sejak beberapa hari yang lalu 

g.  klien mengatakan berat badan nya menurun 

h.  klien mengatakan sudah 2 hari tidak buang air besar  

i.  klien mengatakan selama di rumah sakit klien hanya beraktifitas ditempat tidur  

2.1.11.2. Data Objektif  

a.  klien tampak lemah 

b.  klien tampak cemas 

c.  porsi yang dihabiskan klien hanya ½ porsi 

15 agustus

2010 

Hemoglobin 

Leukosit 

Trombosit 

10,4 gr % 

9100 / ul 

204.000 

13 – 16 gr % 

5000 – 10000 / ul 

15000 – 40000 

Rendah 

Normal 

Normal 

Page 33: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 33/48

 

d.  BB sehat 68 Kg, BB sakit 64 Kg 

e.  cairan yang keluar dari vagina berwarna jernih dan tidak berbau 

f.  frekuensi ganti duk klien sebanyak 5x dalam sehari

g.  nyeri yang dirasakan klien nyeri sedang dengan skala nyeri 6 

h.  frekuensi tidur klien hanya 7 jam sehari

i.  aktifitas klien di rumah sakit hanya di tempat tidur  

 j.  therapi yg diberikan ceftriaxon 2 x 1 gr dan dexametason 2 x 1 amp 

k.  DJJ bayi 135 x / i 

l.  HB klien 10,4 gr % 

m.  klien sering bertanya tentang penyakit nya 

n.  TTV

TD : 110 /80 mmhg P : 24x/i 

N : 88x/i S : 36,2º C 

2.1.12. Analisa Data 

No  D

1  DS

men

kan

kelu

cair

ketu

dar

Page 34: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 34/48

 

perv

aan

seja

mal

men

kan

cair

ketu

yan

kelu

perv

aan

berw

 jern

dan

berb

DO

c

ketu

yan

kelu

dar

Page 35: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 35/48

 

vag

berw

 jern

dan

berb

frek

gan

klie

seb

k

dala

seh

Th

yg

dibe

ceft

2 x

dan

dex

aso

1 am

2  DS

Page 36: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 36/48

 

 

men

kan

tera

sak

ping

sam

ke

ari 

men

kan

sela

diru

sak

klie

bera

as

dite

tidu

DO

tam

Page 37: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 37/48

 

mer

dan

mem

ngi

nya

yan

dira

n

nye

sed

den

ska

nye

ak

klie

diru

sak

dite

tidu

3  DS

men

Page 38: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 38/48

 

 

kan

cem

terh

pen

yan

der

nya

men

kan

men

hui

pen

yan

alam

nya

DO

tam

cem

seri

bert

Page 39: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 39/48

 

tent

pen

nya

DS

men

kan

sus

tidu

kare

nye

yan

dira

men

kan

frek

tidu

han

 jam

dala

seh

Page 40: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 40/48

 

DO

frek

tidu

klie

han

 jam

seh

tam

lem

DS

men

kan

kura

nafs

mak

seja

beb

a

yan

Page 41: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 41/48

 

 

men

kan

bad

nya

men

DO

mak

yan

diha

an

½ p

seh

Kg,

sak

Kg 

HB

10,4

Page 42: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 42/48

 

2.2. Diagnosa Keperawatan

2.2.1. Resiko Infeksi berhubungan dengan Ketuban Pecah Dini 

2.2.2. Gangguan Rasa Nyaman:Nyeri berhubungan dengan ketegangan otot rahim 

2.2.3. Ansietas berhubungan dengan kurang nya pengetahuan klien tentang penyakit KPD  

2.2.4. Gangguan Pola istirahat Tidur berhubungan dengan Peningkatan HIS  

2.2.5. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak ade kuat 

Page 43: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 43/48

 

2.3. Intervensi 

No  Diagnosa keperawatan  Tujuan dan kriteria hasil 

1`  Resiko Infeksi b /d Ketuban pecah

dini

DS : 

klien mengatakan keluar cairan dari

pervaginaan

klien mengatakan cairan ketuban

yang keluar pervaginaan berwarna

 jernih dan tidak berbau 

DO : 

cairan yang keluar berwarna jernih

dan tidak berbau

frekuensi ganti duk klien sebanyak 5x

dalam sehari

Tujuan

infeksi tidak terjadi 

kriteria hasil

tidak ada keluar lagi cairan dari

pervaginaan

DJJ janin normal 

Leukosit klien kembali normal 

Suhu 36 – 37 ° 

bina hubungan s

  pantau keadaan

  berikan lingkung

  berikan obat ses

2  Gangguan rasa nyaman : nyeri b / d

ketegangan otot rahim

DS : 

klien mengatakan perut terasa sakit

dari pinggang ke ari –ari 

DO : 

klien tampak meringis 

Tujuan

nyeri ( - ) 

Kriteria hasil 

klien tampak tenang / rileks 

klien mengatakan rasa nyeri pada perut

klien berkurang

TTV kembali normal

- monitor TTV

kaji skala nyeri (

ajarkan klien tek

  atur posisi klien 

berikan lingkung

Page 44: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 44/48

 

  klien tampak memegangi perut nya

nyeri yang dirasakan klien nyeri

sedang dengan skala nyeri 6 

TD : 120 / 80 mmhg 

N : 60 – 120 x/i 

P :24 x /i 

S :36 -37 ° 

3  Ansietas b / d kurang nya

pengetahuan klien tentang

penyakit KPD 

DS : 

klien mengatakan cemas terhadap

penyakit nya 

klien mengatakan tidak mengetahui

tentang penyakit yang di derita nya 

DO : 

klien tampak cemas 

klien sering bertanya tentang penyakit

nya kepada perawat

Gangguan Pola istirahat Tidur 

berhubungan dengan Peningkatan

HIS 

DS : 

klien mengatakan susah tidur karena

Tujuan

ansietas ( - ) 

Kriteria hasil 

klien sudah mengerti tentang penyakit dan

perawatan KPD 

klien tidak cemas lagi 

Tujuan :

- tinjau proses pe

dorong klien unt

berikan pelayan

 

- kaji kebiasaan p

- berikan lingkun

Page 45: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 45/48

 

 

nyeri yang dirasakan 

klien mengatakan frekuensi tidur 

hanya 7 jam dalam sehari 

DO : 

frekuensi tidur klien hanya 7 jam

sehari 

klien tampak lemah 

Gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi berhubungan dengan intake

yang tidak ade kuat 

DS : 

klien mengatakan kurang nafsu

makan sejak beberapa hari yang lalu 

klien mengatakan berat badan nya

menurun 

DO : 

porsi makanan yang dihabiskan klien

½ porsi 

BB sehat 68 Kg, BB sakit 64 Kg 

- istirahat dan tidur klien terpenuhi

Kriteria hasil : 

- menunjukkan pola tidur yang adekuat

Tujuan : 

- kebutuhan nutrisi klien terpenuhi 

Kriteria hasil

- tidak menunjukkan tanda  –tanda mal

nutrisi 

- BB dalam batas normal 

- menunjukkan pemasukan yang adekuat

dan penerangan

- batasi pengunju

- timbang BB klie

- kaji tanda – tan

- auskultasi bisin

muntah 

- motivasi klien u

- berikan makana

Page 46: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 46/48

 

 

2.4. Implementasi dan Evaluasi

No  Hari / tgl  Dx  Jam  Implementasi  Evaluasi 

1  Senin 

16 agustus

2010 

II 

08.00

WIB 

08.45

WIB 

09.30

WIB 

11.00

WIB 

- membina hubungan saling

percaya melalui komunikasi

therapeutik 

- memantau keadaan umum klien,

seperti kesadaran klien ,cairan yg

keluar dari pervaginaan klien,

TD,N,S,P klien

R/p : cairan yg keluar dari

pervaginaan masih ada, kesadaran

baik,

- memberikan obat injeksi

Ceftriaxon 1 gr dan dexametason 1

amp ( IV ) 

R/p : ceftriaxon dan dexametasn

sudah diberikan 

S : klien mengatakan masih

ada keluar cairan dari

pervaginaan tapi tidak begitu

banyak 

O : warna cairan jernih dan

tidak berbau 

A : masalah belum teratasi 

P : intervensi 2 – 4

dilanjutkan

Page 47: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 47/48

 

 

11.25

WIB 

11.30

WIB 

13.00

WIB 

13.45

WIB 

14.00

WIB 

- memberikan lingkungan yang

nyaman seperti kenyamanan

ruangan dan membatasi

pengunjung

R/p : klien dapat beristirahat 

- memonitor TD,N,P,S klien 

- mengkaji skala nyeri ( 1 – 10 ) 

R/p : skala nyeri klien 6 

- mengajarkan klien teknik relaksasi

dengan cara tarik nafas dalam

sebanyak 3 x 

- R/p : klien dapat melakukan teknik

relaksasi yg di ajarkan ,nyeri sedikit

berkurang 

-  mengatur posisi klien dengan

miring kiri saban 2 jam 

R/p : klien dapat melakukan miring

kekanan dank e kiri saban 2 jam 

- memberikan lingkungan yang

nyaman dg batasi pengunjung 

R/p : klien merasa tenang dan

dapat beristirahat

S : klien mengatakan

pinggang sampai ke ari – ari

masih terasa nyeri 

O : klien tampak memegangi

pinggang dan meringis 

A : masalah belum teratasi 

P : intervensi 1 –

5

dilanjutkan 

Page 48: Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah

5/12/2018 Asuhan Keperawatan as Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-as-pada-pasien-dengan-ketuban-pecah 48/48

 

 

2  Selasa / 17

agustus 2010 

08.00

WIB 

Intervensi dihentikan 

Klien pulang dengan

kemauan sendiri

Pd tgl 16 agustus 2010 pukul

17.30 WIB