asuhan kebidanan komprehensif pada ny

14
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S G2P0A1 PARTURIENT ATERM KALA II DENGAN EKLAMSI, FETAL DISTRESS, DAN IUGR JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas presentasi kasus PKK III Disusun oleh : Viga Dwi Fatra 130103090002 Fitria Nuraini S 13010390008 Dewi Kurniawati 130103090016 Nisa Rahayu N 130103090021 Lela Sri Andriani 1301030900 Ane Yunia Kustanti 130103090057 Tuti Lutfia 130103090039 Nanda Arifiani Arifin 130103090053 Novi Halimi 130103090068 Vina Suhermawati 130103090084 Rida Nurlatifah 130103097060 Aziza Fauziah 130103097088 Angkatan V

Upload: vina-suhermawati

Post on 25-Jul-2015

727 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY S G2P0A1

PARTURIENT ATERM KALA II DENGAN EKLAMSI FETAL

DISTRESS DAN IUGR JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas presentasi kasus PKK III

Disusun oleh

Viga Dwi Fatra 130103090002

Fitria Nuraini S 13010390008

Dewi Kurniawati 130103090016

Nisa Rahayu N 130103090021

Lela Sri Andriani 1301030900

Ane Yunia Kustanti 130103090057

Tuti Lutfia 130103090039

Nanda Arifiani Arifin 130103090053

Novi Halimi 130103090068

Vina Suhermawati 130103090084

Rida Nurlatifah 130103097060

Aziza Fauziah 130103097088

Angkatan V

PROGRAM D3 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2012

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat meyelesaikan studi kasus

yang berjudul ldquo Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny S G2P0A1 parturient aterm kala II

dengan eklamsi fetal distress dan iugr janin tunggal hidup intrauterinerdquo ini dengan tepat

waktu

Studi kasus ini disusun sebagai upaya untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Praktik Kebidanan Klinik III di program D3 kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran

Dalam penyusunan studi kasus ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat

1 Direktur RSUD Kabupaten Subang berserta jajarannya

2 dr HBudi Subiantoro MMK selaku kepala Diklat

3 dr PhiliansyahSpOG selaku konsultan dalam penyusunan studi kasus ini

4 Nining SST selaku kepala ruangan PONEK RSUD kelas B Kabupaten Subang yang

telah memnerikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan studi kasus ini

5 Yusi Yuliati SST selaku Clinical Instruktur ruang PONEK RSUD Kelas B Kabupaten

Subang yang telah membimbing kami di lapangan dalam penyusunan studi kasus ini

6 Yuyu Sri RSST selaku Clinical Instuktur ruang Flamboyan RSUD Kelas B

Kabupaten Subang yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam

penyusunan studi kasus ini

7 Hj EtiAmKeb selaku Clinical Instruktur ruang Poliklinik Kebidanan RSUD Kelas B

Kabupaten Subang yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalma

penyusunan studi kasus ini

8 Ani Maryani SKepNers selaku Clinical Instuktur ruang Cempaka RSUD Kelas B

Kabupaten Subang yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam

penyusunan studi kasus ini

9 HartinahSST selaku preceptoringpembimbing akademik yang telah memberikan

bimbingan dan dukungan dalam penyusunan studi kasus ini

10 Serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama

menyelesaikan studi kasus ini

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusunan mendapatkan

imbalan dari Allah SWT dan penyusunan berharap semoga studi kasus ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang membutuhkan Penyusunan menyadari bahwa penyusunan studi kasus

komprehensif ini masih kurang sempurna adanya untuk itu segala kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat penyusun harapkan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

11 LatarBelakang

12 TujuanUmumdanKhusus

13 MetodePenulisan

BAB II TINAJAUAN PUSTAKA

BAB III DOKUMENTASI KEBIDANAN

BAB 1V PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah terbesar bagi

negara ndash negara berkembang Di negara miskin sekitar 20- 50 kematian wanita usia subur

disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan

Faktor predisposisi preeklampsiaeklampsia antara lain adalah paritas umur ibu hamil

kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun diabetes melitus hipertensi kronik riwayat

keluarga dengan preeklampsia dan penyakit vaskuler ginjal Catatan statistik seluruh dunia

menunjukkan dari insidensi 5-8 preeklampsia dari semua kehamilan terdapat 12 lebih

diantaranya dikarenakan oleh primigravida Menurut data The New England Journal of

Medicinepada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia sebanyak 39 kehamilan

kedua 17 dan kehamilan ketiga 18 (1)

Angka kejadian preeklampsia berat ditemukan pada kelompok paritas 0 sebanyak (58)

dan pada kelompok paritas lebih dari atau sama dengan 5 sebanyak (45) Menurut Offord

pengaruh paritas sangat besar karena (20) nullipara pernah menderita hipertensi atau

eklampsia dibanding multipara yang hanya (7) Preeklampsia lebih tinggi terjadi pada

primigravida dibandingkan dengan multipara Resiko preeklampsiaeklampsia pada

primigravida dapat terjadi 6 sampai 8 kali dibanding multipara Sindrom preeklampsia ringan

dengan hipertensi edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh

wanita yang bersangkutan Sehingga tanpa disadari preeklampsia ringan akan berlanjut

menjadi preeklampsia berat bahkan eklampsia pada ibu hamil (2)

Pre-eklampsia dan gangguan hipertensi lainnya selama kehamilan menyebabkan 76000

kematian ibu dan bayi 500000 setiap tahun Pada saat diobati pre-eklampsia dapat

menyebabkan hal yang serius fatal bahkan komplikasi bagi ibu dan bayi Kondisi ini

memberikan kontribusi yang siginifikan terhadap morbiditas neonatal dan penyebab kedua

kematian ibu dan pada penelitian Brosnihan pre-eklampsia memengaruhi tujuh sampai

sepuluh persen dari seluruh kehamilan di Amerika Serikat Sementara di negara-negara

berkembang seperti Indonesia kematian ibu yang disebabkan oleh eklampsia dan pre-

eklampsia mencapai 12 dari semua kematian ibu(3)

Jadi dapat dikatakan Pre-eklampsia dan Eklampsia merupakan penyebab utama kedua

kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti etiologinya(4)

Diperkirakan pre-eklampsia terjadi 5 kehamilan lebihsering ditemukan pada

kehamilan pertama Juga pada wanita yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi

ataumenderita penyakit pembuluh darah Setiap tahunnya 50000 ibu meninggal dunia karena

eklampsia dan preeklampsia (5)

Insiden eklampsia dan pre eklampsia berat (PEB) berkisar 11000 sampai 11700

Karena itu kejadian kejang ini harus dihindarkan Maka apabila pre eklampsia tidak diobati

secara tepat bisa berakibat fatal yaitu kematian bayi yang dikandung bahkantermasuk

ibunya sendiri(6)

Berdasarkan data WHO pada tahun 2005 bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin

meninggal dunia mencapai lebih dari 500000 orang sementara itu insiden eklampsia

menurut WHO adalah 05 Dengan demikian dalam setiap tahunnya terdapat sekitar

700000 penderita eklampsia dan 43000 wanita yang mengalami kematian akibat penyakit

ini Angka kejadian pre-eklampsia di beberapa Negara di dunia bervariasi antara 4 ndash 9 dari

seluruh kehamilan (7)

Indonesia merupakan negara yang mempunyai AKI tertinggi di ASEAN Tahun 2010

AKI menjadi 228100000 dan ditargetkan pada tahun 2015 turun menjadi 104100000

kelahiran Jika dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Asia lainnya

AKI di Indonesia adalah 75 kali lebih besar dari AKI di Malaysia dan 10 kali lebih tinggi

dari AKI Singapura Berdasarkan distribusi presentase penyebab kematian ibu melahirkan

diketahui bahwa penyebab kematian ibu yaitu sebesar 28 perdarahan 24 eklampsia 11

Infeksi 5 abortus 5 persalinan lama 3 emboli obat 8 komplikasi masa puerperium

11 lain ndash lain

Tujuan dari pembangunan Nasional diantaranya menurunkan angka kematian ibu hingga

tiga perempat dalam kurun waktu 1990 ndash 2015 Keadaan saat ini angka kematian ibu terus

menurun dari tahun 1991 sebesar 390 per 100000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100000

kelahiran hidup namun perlu upaya dan kerja keras untuk mencapai target Millenium

Development Goals (MDGs) sebesar 104 per 100000 kelahiran hidup pada tahun 2015

mendatang (8)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu

Provinsi Jawa Barat mencapai 321 100000 kelahiran hidup Faktor penyebab langsung

kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 40 ndash 60 pre-eklampsia dan eklampsia 20 ndash 30

Dengan demikian perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab kematian ibu

sedangkan pre-eklampsia merupakan penyumbang terbesar kematian ibu kedua setelah

perdarahan(9)

Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang kematian ibu tahun 2009 sebanyak 10

dari 27727 persalinan Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan preeklampsi berat

dan komplikasi lain Sedangkan kematian bayi sebanyak 180 kasusdari 27727 asfiksia

infeksi aspirasi diare danpenyebab lain yang tidakdiketahui (10)

Berdasarkan data di RSUD Subang kasus kejadian ibu yang eklamsi pada tahun 2009

sebanyak 0 kasus 2010 sebanyak 13 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 8 kasus dan

spontan 5 kasus Pada tahun 2011 sebanyak 23 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 6

kasus vacum 1 kasus spontan 5 kasusdan di rujuk ke RSHS sebanyak 9 kasus dan yang

meninggal sebanyak 1 kasus Pada tahun 2012 periode bulan Januari ndash April sebanyak 12

kasus Angka kejadian eklampsi yang ditemukan di RSUD Subang pada tahun 2012

ditemukan pada kelompok ibu dengan usia lt20 tahun sebanyak 5 kasus dan ibu dengan usia

gt35tahun sebanyak 1 kasus sementara itu berdasarkan paritas sebanyak 12 kasus terjadi pada

ibu dengan primipara dan 1 kasus terjadi pada multipara sedangkan berdasarkan usia gestasi

angka kejadian eklamsi 11 kasus terjadi pada kehamilan aterm dan 2 kasus pada usia gestasi

pre-term Untuk jenis persalinanya sebanyak 4 kasus lahir secara SC dan 3 kasus lahir secara

Ekstraksi Vacum dan 2 kasus dapat lahir secara normal 4 kasus di rujuk ke RSHS

Penanganan masalah ini tidaklah mudah karena faktor yang melatar belakangi kematian

ibu dan bayi baru lahir sangat kompleks Penyakit kematian ibu terbanyak (90) disebabkan

oleh komplikasi obstetri yaitu perdarahan infeksi dan eklamsi Di Indonesia pre eklamsi

dan eklamsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian

perinatal yang tinggi

Dengan masalah eklamsia yang serius dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak

yang akan dilahirkan maka penyusun berminat untuk mengangkat masalah kasus asuhan

kebidanan pada ldquoNy S Dengan Diagnosa G2P0A1Parturient AtermKala II dengan

Eklamsi Fetal Distress Dan IUGR Janin Tunggal Hidup Intrauterinrdquodi ruangan

PONEK RSUD Subang

12 Tujuan

a Tujuan umum

Dapat mengetahui dan memberikan asuhan kebidanan pada kasuseklamsi di

RSUDSubang

b Tujuan khusus

Dapat mengetahui dan mengatasi pada masalah kasus eklamsi di RSUD Subang

Dapat memberikan asushan kebidanan pada masalah eklamsi di RSUDSubang

Dapat berkolaborasi dengan dr SpOG dalam menangani kasus eklamsi di RSUD

Subang

13 Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metoda studi kepustakaan dan

metode penulisan studi jurnal terjemahan melalui internet untuk dijadikan referensi dan

melengkapi materi

14 Manfaat Presentasi kasus

141 Bagi Penyusun

Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dan terampil dalam

menerapkan ilmu dan keterampilan praktik untuk melakukan pengkajian kasus

patologi sebagai aplikasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (patologi)

142 Bagi RSUD Subang

Sebagai bahan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam melakukan pengkajian

terhadap suatu kasus

143 Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan pada suatu kasus sebagai bentuk

aplikasi terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi)

DAFTAR PUSTAKA

1 (Rozikhan 2006)

2 (Prawirohardjo 2006)

3 (WHO 2009)

4 (Neville 2001)

5 (Depkes RI 2005)

6 (Tampubolon 2007)

7 (httpDepkesgoid)

8 ( Bappenas 2010)

9 (Dinkes PemProv Jabar 2010)

10 (Dinas kesehatan Kabupaten Subang 2009)

Page 2: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat meyelesaikan studi kasus

yang berjudul ldquo Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny S G2P0A1 parturient aterm kala II

dengan eklamsi fetal distress dan iugr janin tunggal hidup intrauterinerdquo ini dengan tepat

waktu

Studi kasus ini disusun sebagai upaya untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Praktik Kebidanan Klinik III di program D3 kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran

Dalam penyusunan studi kasus ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat

1 Direktur RSUD Kabupaten Subang berserta jajarannya

2 dr HBudi Subiantoro MMK selaku kepala Diklat

3 dr PhiliansyahSpOG selaku konsultan dalam penyusunan studi kasus ini

4 Nining SST selaku kepala ruangan PONEK RSUD kelas B Kabupaten Subang yang

telah memnerikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan studi kasus ini

5 Yusi Yuliati SST selaku Clinical Instruktur ruang PONEK RSUD Kelas B Kabupaten

Subang yang telah membimbing kami di lapangan dalam penyusunan studi kasus ini

6 Yuyu Sri RSST selaku Clinical Instuktur ruang Flamboyan RSUD Kelas B

Kabupaten Subang yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam

penyusunan studi kasus ini

7 Hj EtiAmKeb selaku Clinical Instruktur ruang Poliklinik Kebidanan RSUD Kelas B

Kabupaten Subang yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalma

penyusunan studi kasus ini

8 Ani Maryani SKepNers selaku Clinical Instuktur ruang Cempaka RSUD Kelas B

Kabupaten Subang yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam

penyusunan studi kasus ini

9 HartinahSST selaku preceptoringpembimbing akademik yang telah memberikan

bimbingan dan dukungan dalam penyusunan studi kasus ini

10 Serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama

menyelesaikan studi kasus ini

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusunan mendapatkan

imbalan dari Allah SWT dan penyusunan berharap semoga studi kasus ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang membutuhkan Penyusunan menyadari bahwa penyusunan studi kasus

komprehensif ini masih kurang sempurna adanya untuk itu segala kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat penyusun harapkan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

11 LatarBelakang

12 TujuanUmumdanKhusus

13 MetodePenulisan

BAB II TINAJAUAN PUSTAKA

BAB III DOKUMENTASI KEBIDANAN

BAB 1V PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah terbesar bagi

negara ndash negara berkembang Di negara miskin sekitar 20- 50 kematian wanita usia subur

disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan

Faktor predisposisi preeklampsiaeklampsia antara lain adalah paritas umur ibu hamil

kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun diabetes melitus hipertensi kronik riwayat

keluarga dengan preeklampsia dan penyakit vaskuler ginjal Catatan statistik seluruh dunia

menunjukkan dari insidensi 5-8 preeklampsia dari semua kehamilan terdapat 12 lebih

diantaranya dikarenakan oleh primigravida Menurut data The New England Journal of

Medicinepada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia sebanyak 39 kehamilan

kedua 17 dan kehamilan ketiga 18 (1)

Angka kejadian preeklampsia berat ditemukan pada kelompok paritas 0 sebanyak (58)

dan pada kelompok paritas lebih dari atau sama dengan 5 sebanyak (45) Menurut Offord

pengaruh paritas sangat besar karena (20) nullipara pernah menderita hipertensi atau

eklampsia dibanding multipara yang hanya (7) Preeklampsia lebih tinggi terjadi pada

primigravida dibandingkan dengan multipara Resiko preeklampsiaeklampsia pada

primigravida dapat terjadi 6 sampai 8 kali dibanding multipara Sindrom preeklampsia ringan

dengan hipertensi edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh

wanita yang bersangkutan Sehingga tanpa disadari preeklampsia ringan akan berlanjut

menjadi preeklampsia berat bahkan eklampsia pada ibu hamil (2)

Pre-eklampsia dan gangguan hipertensi lainnya selama kehamilan menyebabkan 76000

kematian ibu dan bayi 500000 setiap tahun Pada saat diobati pre-eklampsia dapat

menyebabkan hal yang serius fatal bahkan komplikasi bagi ibu dan bayi Kondisi ini

memberikan kontribusi yang siginifikan terhadap morbiditas neonatal dan penyebab kedua

kematian ibu dan pada penelitian Brosnihan pre-eklampsia memengaruhi tujuh sampai

sepuluh persen dari seluruh kehamilan di Amerika Serikat Sementara di negara-negara

berkembang seperti Indonesia kematian ibu yang disebabkan oleh eklampsia dan pre-

eklampsia mencapai 12 dari semua kematian ibu(3)

Jadi dapat dikatakan Pre-eklampsia dan Eklampsia merupakan penyebab utama kedua

kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti etiologinya(4)

Diperkirakan pre-eklampsia terjadi 5 kehamilan lebihsering ditemukan pada

kehamilan pertama Juga pada wanita yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi

ataumenderita penyakit pembuluh darah Setiap tahunnya 50000 ibu meninggal dunia karena

eklampsia dan preeklampsia (5)

Insiden eklampsia dan pre eklampsia berat (PEB) berkisar 11000 sampai 11700

Karena itu kejadian kejang ini harus dihindarkan Maka apabila pre eklampsia tidak diobati

secara tepat bisa berakibat fatal yaitu kematian bayi yang dikandung bahkantermasuk

ibunya sendiri(6)

Berdasarkan data WHO pada tahun 2005 bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin

meninggal dunia mencapai lebih dari 500000 orang sementara itu insiden eklampsia

menurut WHO adalah 05 Dengan demikian dalam setiap tahunnya terdapat sekitar

700000 penderita eklampsia dan 43000 wanita yang mengalami kematian akibat penyakit

ini Angka kejadian pre-eklampsia di beberapa Negara di dunia bervariasi antara 4 ndash 9 dari

seluruh kehamilan (7)

Indonesia merupakan negara yang mempunyai AKI tertinggi di ASEAN Tahun 2010

AKI menjadi 228100000 dan ditargetkan pada tahun 2015 turun menjadi 104100000

kelahiran Jika dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Asia lainnya

AKI di Indonesia adalah 75 kali lebih besar dari AKI di Malaysia dan 10 kali lebih tinggi

dari AKI Singapura Berdasarkan distribusi presentase penyebab kematian ibu melahirkan

diketahui bahwa penyebab kematian ibu yaitu sebesar 28 perdarahan 24 eklampsia 11

Infeksi 5 abortus 5 persalinan lama 3 emboli obat 8 komplikasi masa puerperium

11 lain ndash lain

Tujuan dari pembangunan Nasional diantaranya menurunkan angka kematian ibu hingga

tiga perempat dalam kurun waktu 1990 ndash 2015 Keadaan saat ini angka kematian ibu terus

menurun dari tahun 1991 sebesar 390 per 100000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100000

kelahiran hidup namun perlu upaya dan kerja keras untuk mencapai target Millenium

Development Goals (MDGs) sebesar 104 per 100000 kelahiran hidup pada tahun 2015

mendatang (8)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu

Provinsi Jawa Barat mencapai 321 100000 kelahiran hidup Faktor penyebab langsung

kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 40 ndash 60 pre-eklampsia dan eklampsia 20 ndash 30

Dengan demikian perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab kematian ibu

sedangkan pre-eklampsia merupakan penyumbang terbesar kematian ibu kedua setelah

perdarahan(9)

Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang kematian ibu tahun 2009 sebanyak 10

dari 27727 persalinan Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan preeklampsi berat

dan komplikasi lain Sedangkan kematian bayi sebanyak 180 kasusdari 27727 asfiksia

infeksi aspirasi diare danpenyebab lain yang tidakdiketahui (10)

Berdasarkan data di RSUD Subang kasus kejadian ibu yang eklamsi pada tahun 2009

sebanyak 0 kasus 2010 sebanyak 13 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 8 kasus dan

spontan 5 kasus Pada tahun 2011 sebanyak 23 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 6

kasus vacum 1 kasus spontan 5 kasusdan di rujuk ke RSHS sebanyak 9 kasus dan yang

meninggal sebanyak 1 kasus Pada tahun 2012 periode bulan Januari ndash April sebanyak 12

kasus Angka kejadian eklampsi yang ditemukan di RSUD Subang pada tahun 2012

ditemukan pada kelompok ibu dengan usia lt20 tahun sebanyak 5 kasus dan ibu dengan usia

gt35tahun sebanyak 1 kasus sementara itu berdasarkan paritas sebanyak 12 kasus terjadi pada

ibu dengan primipara dan 1 kasus terjadi pada multipara sedangkan berdasarkan usia gestasi

angka kejadian eklamsi 11 kasus terjadi pada kehamilan aterm dan 2 kasus pada usia gestasi

pre-term Untuk jenis persalinanya sebanyak 4 kasus lahir secara SC dan 3 kasus lahir secara

Ekstraksi Vacum dan 2 kasus dapat lahir secara normal 4 kasus di rujuk ke RSHS

Penanganan masalah ini tidaklah mudah karena faktor yang melatar belakangi kematian

ibu dan bayi baru lahir sangat kompleks Penyakit kematian ibu terbanyak (90) disebabkan

oleh komplikasi obstetri yaitu perdarahan infeksi dan eklamsi Di Indonesia pre eklamsi

dan eklamsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian

perinatal yang tinggi

Dengan masalah eklamsia yang serius dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak

yang akan dilahirkan maka penyusun berminat untuk mengangkat masalah kasus asuhan

kebidanan pada ldquoNy S Dengan Diagnosa G2P0A1Parturient AtermKala II dengan

Eklamsi Fetal Distress Dan IUGR Janin Tunggal Hidup Intrauterinrdquodi ruangan

PONEK RSUD Subang

12 Tujuan

a Tujuan umum

Dapat mengetahui dan memberikan asuhan kebidanan pada kasuseklamsi di

RSUDSubang

b Tujuan khusus

Dapat mengetahui dan mengatasi pada masalah kasus eklamsi di RSUD Subang

Dapat memberikan asushan kebidanan pada masalah eklamsi di RSUDSubang

Dapat berkolaborasi dengan dr SpOG dalam menangani kasus eklamsi di RSUD

Subang

13 Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metoda studi kepustakaan dan

metode penulisan studi jurnal terjemahan melalui internet untuk dijadikan referensi dan

melengkapi materi

14 Manfaat Presentasi kasus

141 Bagi Penyusun

Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dan terampil dalam

menerapkan ilmu dan keterampilan praktik untuk melakukan pengkajian kasus

patologi sebagai aplikasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (patologi)

142 Bagi RSUD Subang

Sebagai bahan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam melakukan pengkajian

terhadap suatu kasus

143 Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan pada suatu kasus sebagai bentuk

aplikasi terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi)

DAFTAR PUSTAKA

1 (Rozikhan 2006)

2 (Prawirohardjo 2006)

3 (WHO 2009)

4 (Neville 2001)

5 (Depkes RI 2005)

6 (Tampubolon 2007)

7 (httpDepkesgoid)

8 ( Bappenas 2010)

9 (Dinkes PemProv Jabar 2010)

10 (Dinas kesehatan Kabupaten Subang 2009)

Page 3: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

10 Serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama

menyelesaikan studi kasus ini

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusunan mendapatkan

imbalan dari Allah SWT dan penyusunan berharap semoga studi kasus ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang membutuhkan Penyusunan menyadari bahwa penyusunan studi kasus

komprehensif ini masih kurang sempurna adanya untuk itu segala kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat penyusun harapkan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

11 LatarBelakang

12 TujuanUmumdanKhusus

13 MetodePenulisan

BAB II TINAJAUAN PUSTAKA

BAB III DOKUMENTASI KEBIDANAN

BAB 1V PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah terbesar bagi

negara ndash negara berkembang Di negara miskin sekitar 20- 50 kematian wanita usia subur

disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan

Faktor predisposisi preeklampsiaeklampsia antara lain adalah paritas umur ibu hamil

kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun diabetes melitus hipertensi kronik riwayat

keluarga dengan preeklampsia dan penyakit vaskuler ginjal Catatan statistik seluruh dunia

menunjukkan dari insidensi 5-8 preeklampsia dari semua kehamilan terdapat 12 lebih

diantaranya dikarenakan oleh primigravida Menurut data The New England Journal of

Medicinepada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia sebanyak 39 kehamilan

kedua 17 dan kehamilan ketiga 18 (1)

Angka kejadian preeklampsia berat ditemukan pada kelompok paritas 0 sebanyak (58)

dan pada kelompok paritas lebih dari atau sama dengan 5 sebanyak (45) Menurut Offord

pengaruh paritas sangat besar karena (20) nullipara pernah menderita hipertensi atau

eklampsia dibanding multipara yang hanya (7) Preeklampsia lebih tinggi terjadi pada

primigravida dibandingkan dengan multipara Resiko preeklampsiaeklampsia pada

primigravida dapat terjadi 6 sampai 8 kali dibanding multipara Sindrom preeklampsia ringan

dengan hipertensi edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh

wanita yang bersangkutan Sehingga tanpa disadari preeklampsia ringan akan berlanjut

menjadi preeklampsia berat bahkan eklampsia pada ibu hamil (2)

Pre-eklampsia dan gangguan hipertensi lainnya selama kehamilan menyebabkan 76000

kematian ibu dan bayi 500000 setiap tahun Pada saat diobati pre-eklampsia dapat

menyebabkan hal yang serius fatal bahkan komplikasi bagi ibu dan bayi Kondisi ini

memberikan kontribusi yang siginifikan terhadap morbiditas neonatal dan penyebab kedua

kematian ibu dan pada penelitian Brosnihan pre-eklampsia memengaruhi tujuh sampai

sepuluh persen dari seluruh kehamilan di Amerika Serikat Sementara di negara-negara

berkembang seperti Indonesia kematian ibu yang disebabkan oleh eklampsia dan pre-

eklampsia mencapai 12 dari semua kematian ibu(3)

Jadi dapat dikatakan Pre-eklampsia dan Eklampsia merupakan penyebab utama kedua

kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti etiologinya(4)

Diperkirakan pre-eklampsia terjadi 5 kehamilan lebihsering ditemukan pada

kehamilan pertama Juga pada wanita yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi

ataumenderita penyakit pembuluh darah Setiap tahunnya 50000 ibu meninggal dunia karena

eklampsia dan preeklampsia (5)

Insiden eklampsia dan pre eklampsia berat (PEB) berkisar 11000 sampai 11700

Karena itu kejadian kejang ini harus dihindarkan Maka apabila pre eklampsia tidak diobati

secara tepat bisa berakibat fatal yaitu kematian bayi yang dikandung bahkantermasuk

ibunya sendiri(6)

Berdasarkan data WHO pada tahun 2005 bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin

meninggal dunia mencapai lebih dari 500000 orang sementara itu insiden eklampsia

menurut WHO adalah 05 Dengan demikian dalam setiap tahunnya terdapat sekitar

700000 penderita eklampsia dan 43000 wanita yang mengalami kematian akibat penyakit

ini Angka kejadian pre-eklampsia di beberapa Negara di dunia bervariasi antara 4 ndash 9 dari

seluruh kehamilan (7)

Indonesia merupakan negara yang mempunyai AKI tertinggi di ASEAN Tahun 2010

AKI menjadi 228100000 dan ditargetkan pada tahun 2015 turun menjadi 104100000

kelahiran Jika dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Asia lainnya

AKI di Indonesia adalah 75 kali lebih besar dari AKI di Malaysia dan 10 kali lebih tinggi

dari AKI Singapura Berdasarkan distribusi presentase penyebab kematian ibu melahirkan

diketahui bahwa penyebab kematian ibu yaitu sebesar 28 perdarahan 24 eklampsia 11

Infeksi 5 abortus 5 persalinan lama 3 emboli obat 8 komplikasi masa puerperium

11 lain ndash lain

Tujuan dari pembangunan Nasional diantaranya menurunkan angka kematian ibu hingga

tiga perempat dalam kurun waktu 1990 ndash 2015 Keadaan saat ini angka kematian ibu terus

menurun dari tahun 1991 sebesar 390 per 100000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100000

kelahiran hidup namun perlu upaya dan kerja keras untuk mencapai target Millenium

Development Goals (MDGs) sebesar 104 per 100000 kelahiran hidup pada tahun 2015

mendatang (8)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu

Provinsi Jawa Barat mencapai 321 100000 kelahiran hidup Faktor penyebab langsung

kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 40 ndash 60 pre-eklampsia dan eklampsia 20 ndash 30

Dengan demikian perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab kematian ibu

sedangkan pre-eklampsia merupakan penyumbang terbesar kematian ibu kedua setelah

perdarahan(9)

Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang kematian ibu tahun 2009 sebanyak 10

dari 27727 persalinan Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan preeklampsi berat

dan komplikasi lain Sedangkan kematian bayi sebanyak 180 kasusdari 27727 asfiksia

infeksi aspirasi diare danpenyebab lain yang tidakdiketahui (10)

Berdasarkan data di RSUD Subang kasus kejadian ibu yang eklamsi pada tahun 2009

sebanyak 0 kasus 2010 sebanyak 13 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 8 kasus dan

spontan 5 kasus Pada tahun 2011 sebanyak 23 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 6

kasus vacum 1 kasus spontan 5 kasusdan di rujuk ke RSHS sebanyak 9 kasus dan yang

meninggal sebanyak 1 kasus Pada tahun 2012 periode bulan Januari ndash April sebanyak 12

kasus Angka kejadian eklampsi yang ditemukan di RSUD Subang pada tahun 2012

ditemukan pada kelompok ibu dengan usia lt20 tahun sebanyak 5 kasus dan ibu dengan usia

gt35tahun sebanyak 1 kasus sementara itu berdasarkan paritas sebanyak 12 kasus terjadi pada

ibu dengan primipara dan 1 kasus terjadi pada multipara sedangkan berdasarkan usia gestasi

angka kejadian eklamsi 11 kasus terjadi pada kehamilan aterm dan 2 kasus pada usia gestasi

pre-term Untuk jenis persalinanya sebanyak 4 kasus lahir secara SC dan 3 kasus lahir secara

Ekstraksi Vacum dan 2 kasus dapat lahir secara normal 4 kasus di rujuk ke RSHS

Penanganan masalah ini tidaklah mudah karena faktor yang melatar belakangi kematian

ibu dan bayi baru lahir sangat kompleks Penyakit kematian ibu terbanyak (90) disebabkan

oleh komplikasi obstetri yaitu perdarahan infeksi dan eklamsi Di Indonesia pre eklamsi

dan eklamsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian

perinatal yang tinggi

Dengan masalah eklamsia yang serius dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak

yang akan dilahirkan maka penyusun berminat untuk mengangkat masalah kasus asuhan

kebidanan pada ldquoNy S Dengan Diagnosa G2P0A1Parturient AtermKala II dengan

Eklamsi Fetal Distress Dan IUGR Janin Tunggal Hidup Intrauterinrdquodi ruangan

PONEK RSUD Subang

12 Tujuan

a Tujuan umum

Dapat mengetahui dan memberikan asuhan kebidanan pada kasuseklamsi di

RSUDSubang

b Tujuan khusus

Dapat mengetahui dan mengatasi pada masalah kasus eklamsi di RSUD Subang

Dapat memberikan asushan kebidanan pada masalah eklamsi di RSUDSubang

Dapat berkolaborasi dengan dr SpOG dalam menangani kasus eklamsi di RSUD

Subang

13 Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metoda studi kepustakaan dan

metode penulisan studi jurnal terjemahan melalui internet untuk dijadikan referensi dan

melengkapi materi

14 Manfaat Presentasi kasus

141 Bagi Penyusun

Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dan terampil dalam

menerapkan ilmu dan keterampilan praktik untuk melakukan pengkajian kasus

patologi sebagai aplikasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (patologi)

142 Bagi RSUD Subang

Sebagai bahan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam melakukan pengkajian

terhadap suatu kasus

143 Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan pada suatu kasus sebagai bentuk

aplikasi terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi)

DAFTAR PUSTAKA

1 (Rozikhan 2006)

2 (Prawirohardjo 2006)

3 (WHO 2009)

4 (Neville 2001)

5 (Depkes RI 2005)

6 (Tampubolon 2007)

7 (httpDepkesgoid)

8 ( Bappenas 2010)

9 (Dinkes PemProv Jabar 2010)

10 (Dinas kesehatan Kabupaten Subang 2009)

Page 4: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

11 LatarBelakang

12 TujuanUmumdanKhusus

13 MetodePenulisan

BAB II TINAJAUAN PUSTAKA

BAB III DOKUMENTASI KEBIDANAN

BAB 1V PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah terbesar bagi

negara ndash negara berkembang Di negara miskin sekitar 20- 50 kematian wanita usia subur

disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan

Faktor predisposisi preeklampsiaeklampsia antara lain adalah paritas umur ibu hamil

kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun diabetes melitus hipertensi kronik riwayat

keluarga dengan preeklampsia dan penyakit vaskuler ginjal Catatan statistik seluruh dunia

menunjukkan dari insidensi 5-8 preeklampsia dari semua kehamilan terdapat 12 lebih

diantaranya dikarenakan oleh primigravida Menurut data The New England Journal of

Medicinepada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia sebanyak 39 kehamilan

kedua 17 dan kehamilan ketiga 18 (1)

Angka kejadian preeklampsia berat ditemukan pada kelompok paritas 0 sebanyak (58)

dan pada kelompok paritas lebih dari atau sama dengan 5 sebanyak (45) Menurut Offord

pengaruh paritas sangat besar karena (20) nullipara pernah menderita hipertensi atau

eklampsia dibanding multipara yang hanya (7) Preeklampsia lebih tinggi terjadi pada

primigravida dibandingkan dengan multipara Resiko preeklampsiaeklampsia pada

primigravida dapat terjadi 6 sampai 8 kali dibanding multipara Sindrom preeklampsia ringan

dengan hipertensi edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh

wanita yang bersangkutan Sehingga tanpa disadari preeklampsia ringan akan berlanjut

menjadi preeklampsia berat bahkan eklampsia pada ibu hamil (2)

Pre-eklampsia dan gangguan hipertensi lainnya selama kehamilan menyebabkan 76000

kematian ibu dan bayi 500000 setiap tahun Pada saat diobati pre-eklampsia dapat

menyebabkan hal yang serius fatal bahkan komplikasi bagi ibu dan bayi Kondisi ini

memberikan kontribusi yang siginifikan terhadap morbiditas neonatal dan penyebab kedua

kematian ibu dan pada penelitian Brosnihan pre-eklampsia memengaruhi tujuh sampai

sepuluh persen dari seluruh kehamilan di Amerika Serikat Sementara di negara-negara

berkembang seperti Indonesia kematian ibu yang disebabkan oleh eklampsia dan pre-

eklampsia mencapai 12 dari semua kematian ibu(3)

Jadi dapat dikatakan Pre-eklampsia dan Eklampsia merupakan penyebab utama kedua

kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti etiologinya(4)

Diperkirakan pre-eklampsia terjadi 5 kehamilan lebihsering ditemukan pada

kehamilan pertama Juga pada wanita yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi

ataumenderita penyakit pembuluh darah Setiap tahunnya 50000 ibu meninggal dunia karena

eklampsia dan preeklampsia (5)

Insiden eklampsia dan pre eklampsia berat (PEB) berkisar 11000 sampai 11700

Karena itu kejadian kejang ini harus dihindarkan Maka apabila pre eklampsia tidak diobati

secara tepat bisa berakibat fatal yaitu kematian bayi yang dikandung bahkantermasuk

ibunya sendiri(6)

Berdasarkan data WHO pada tahun 2005 bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin

meninggal dunia mencapai lebih dari 500000 orang sementara itu insiden eklampsia

menurut WHO adalah 05 Dengan demikian dalam setiap tahunnya terdapat sekitar

700000 penderita eklampsia dan 43000 wanita yang mengalami kematian akibat penyakit

ini Angka kejadian pre-eklampsia di beberapa Negara di dunia bervariasi antara 4 ndash 9 dari

seluruh kehamilan (7)

Indonesia merupakan negara yang mempunyai AKI tertinggi di ASEAN Tahun 2010

AKI menjadi 228100000 dan ditargetkan pada tahun 2015 turun menjadi 104100000

kelahiran Jika dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Asia lainnya

AKI di Indonesia adalah 75 kali lebih besar dari AKI di Malaysia dan 10 kali lebih tinggi

dari AKI Singapura Berdasarkan distribusi presentase penyebab kematian ibu melahirkan

diketahui bahwa penyebab kematian ibu yaitu sebesar 28 perdarahan 24 eklampsia 11

Infeksi 5 abortus 5 persalinan lama 3 emboli obat 8 komplikasi masa puerperium

11 lain ndash lain

Tujuan dari pembangunan Nasional diantaranya menurunkan angka kematian ibu hingga

tiga perempat dalam kurun waktu 1990 ndash 2015 Keadaan saat ini angka kematian ibu terus

menurun dari tahun 1991 sebesar 390 per 100000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100000

kelahiran hidup namun perlu upaya dan kerja keras untuk mencapai target Millenium

Development Goals (MDGs) sebesar 104 per 100000 kelahiran hidup pada tahun 2015

mendatang (8)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu

Provinsi Jawa Barat mencapai 321 100000 kelahiran hidup Faktor penyebab langsung

kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 40 ndash 60 pre-eklampsia dan eklampsia 20 ndash 30

Dengan demikian perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab kematian ibu

sedangkan pre-eklampsia merupakan penyumbang terbesar kematian ibu kedua setelah

perdarahan(9)

Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang kematian ibu tahun 2009 sebanyak 10

dari 27727 persalinan Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan preeklampsi berat

dan komplikasi lain Sedangkan kematian bayi sebanyak 180 kasusdari 27727 asfiksia

infeksi aspirasi diare danpenyebab lain yang tidakdiketahui (10)

Berdasarkan data di RSUD Subang kasus kejadian ibu yang eklamsi pada tahun 2009

sebanyak 0 kasus 2010 sebanyak 13 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 8 kasus dan

spontan 5 kasus Pada tahun 2011 sebanyak 23 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 6

kasus vacum 1 kasus spontan 5 kasusdan di rujuk ke RSHS sebanyak 9 kasus dan yang

meninggal sebanyak 1 kasus Pada tahun 2012 periode bulan Januari ndash April sebanyak 12

kasus Angka kejadian eklampsi yang ditemukan di RSUD Subang pada tahun 2012

ditemukan pada kelompok ibu dengan usia lt20 tahun sebanyak 5 kasus dan ibu dengan usia

gt35tahun sebanyak 1 kasus sementara itu berdasarkan paritas sebanyak 12 kasus terjadi pada

ibu dengan primipara dan 1 kasus terjadi pada multipara sedangkan berdasarkan usia gestasi

angka kejadian eklamsi 11 kasus terjadi pada kehamilan aterm dan 2 kasus pada usia gestasi

pre-term Untuk jenis persalinanya sebanyak 4 kasus lahir secara SC dan 3 kasus lahir secara

Ekstraksi Vacum dan 2 kasus dapat lahir secara normal 4 kasus di rujuk ke RSHS

Penanganan masalah ini tidaklah mudah karena faktor yang melatar belakangi kematian

ibu dan bayi baru lahir sangat kompleks Penyakit kematian ibu terbanyak (90) disebabkan

oleh komplikasi obstetri yaitu perdarahan infeksi dan eklamsi Di Indonesia pre eklamsi

dan eklamsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian

perinatal yang tinggi

Dengan masalah eklamsia yang serius dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak

yang akan dilahirkan maka penyusun berminat untuk mengangkat masalah kasus asuhan

kebidanan pada ldquoNy S Dengan Diagnosa G2P0A1Parturient AtermKala II dengan

Eklamsi Fetal Distress Dan IUGR Janin Tunggal Hidup Intrauterinrdquodi ruangan

PONEK RSUD Subang

12 Tujuan

a Tujuan umum

Dapat mengetahui dan memberikan asuhan kebidanan pada kasuseklamsi di

RSUDSubang

b Tujuan khusus

Dapat mengetahui dan mengatasi pada masalah kasus eklamsi di RSUD Subang

Dapat memberikan asushan kebidanan pada masalah eklamsi di RSUDSubang

Dapat berkolaborasi dengan dr SpOG dalam menangani kasus eklamsi di RSUD

Subang

13 Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metoda studi kepustakaan dan

metode penulisan studi jurnal terjemahan melalui internet untuk dijadikan referensi dan

melengkapi materi

14 Manfaat Presentasi kasus

141 Bagi Penyusun

Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dan terampil dalam

menerapkan ilmu dan keterampilan praktik untuk melakukan pengkajian kasus

patologi sebagai aplikasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (patologi)

142 Bagi RSUD Subang

Sebagai bahan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam melakukan pengkajian

terhadap suatu kasus

143 Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan pada suatu kasus sebagai bentuk

aplikasi terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi)

DAFTAR PUSTAKA

1 (Rozikhan 2006)

2 (Prawirohardjo 2006)

3 (WHO 2009)

4 (Neville 2001)

5 (Depkes RI 2005)

6 (Tampubolon 2007)

7 (httpDepkesgoid)

8 ( Bappenas 2010)

9 (Dinkes PemProv Jabar 2010)

10 (Dinas kesehatan Kabupaten Subang 2009)

Page 5: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah terbesar bagi

negara ndash negara berkembang Di negara miskin sekitar 20- 50 kematian wanita usia subur

disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan

Faktor predisposisi preeklampsiaeklampsia antara lain adalah paritas umur ibu hamil

kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun diabetes melitus hipertensi kronik riwayat

keluarga dengan preeklampsia dan penyakit vaskuler ginjal Catatan statistik seluruh dunia

menunjukkan dari insidensi 5-8 preeklampsia dari semua kehamilan terdapat 12 lebih

diantaranya dikarenakan oleh primigravida Menurut data The New England Journal of

Medicinepada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia sebanyak 39 kehamilan

kedua 17 dan kehamilan ketiga 18 (1)

Angka kejadian preeklampsia berat ditemukan pada kelompok paritas 0 sebanyak (58)

dan pada kelompok paritas lebih dari atau sama dengan 5 sebanyak (45) Menurut Offord

pengaruh paritas sangat besar karena (20) nullipara pernah menderita hipertensi atau

eklampsia dibanding multipara yang hanya (7) Preeklampsia lebih tinggi terjadi pada

primigravida dibandingkan dengan multipara Resiko preeklampsiaeklampsia pada

primigravida dapat terjadi 6 sampai 8 kali dibanding multipara Sindrom preeklampsia ringan

dengan hipertensi edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh

wanita yang bersangkutan Sehingga tanpa disadari preeklampsia ringan akan berlanjut

menjadi preeklampsia berat bahkan eklampsia pada ibu hamil (2)

Pre-eklampsia dan gangguan hipertensi lainnya selama kehamilan menyebabkan 76000

kematian ibu dan bayi 500000 setiap tahun Pada saat diobati pre-eklampsia dapat

menyebabkan hal yang serius fatal bahkan komplikasi bagi ibu dan bayi Kondisi ini

memberikan kontribusi yang siginifikan terhadap morbiditas neonatal dan penyebab kedua

kematian ibu dan pada penelitian Brosnihan pre-eklampsia memengaruhi tujuh sampai

sepuluh persen dari seluruh kehamilan di Amerika Serikat Sementara di negara-negara

berkembang seperti Indonesia kematian ibu yang disebabkan oleh eklampsia dan pre-

eklampsia mencapai 12 dari semua kematian ibu(3)

Jadi dapat dikatakan Pre-eklampsia dan Eklampsia merupakan penyebab utama kedua

kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti etiologinya(4)

Diperkirakan pre-eklampsia terjadi 5 kehamilan lebihsering ditemukan pada

kehamilan pertama Juga pada wanita yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi

ataumenderita penyakit pembuluh darah Setiap tahunnya 50000 ibu meninggal dunia karena

eklampsia dan preeklampsia (5)

Insiden eklampsia dan pre eklampsia berat (PEB) berkisar 11000 sampai 11700

Karena itu kejadian kejang ini harus dihindarkan Maka apabila pre eklampsia tidak diobati

secara tepat bisa berakibat fatal yaitu kematian bayi yang dikandung bahkantermasuk

ibunya sendiri(6)

Berdasarkan data WHO pada tahun 2005 bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin

meninggal dunia mencapai lebih dari 500000 orang sementara itu insiden eklampsia

menurut WHO adalah 05 Dengan demikian dalam setiap tahunnya terdapat sekitar

700000 penderita eklampsia dan 43000 wanita yang mengalami kematian akibat penyakit

ini Angka kejadian pre-eklampsia di beberapa Negara di dunia bervariasi antara 4 ndash 9 dari

seluruh kehamilan (7)

Indonesia merupakan negara yang mempunyai AKI tertinggi di ASEAN Tahun 2010

AKI menjadi 228100000 dan ditargetkan pada tahun 2015 turun menjadi 104100000

kelahiran Jika dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Asia lainnya

AKI di Indonesia adalah 75 kali lebih besar dari AKI di Malaysia dan 10 kali lebih tinggi

dari AKI Singapura Berdasarkan distribusi presentase penyebab kematian ibu melahirkan

diketahui bahwa penyebab kematian ibu yaitu sebesar 28 perdarahan 24 eklampsia 11

Infeksi 5 abortus 5 persalinan lama 3 emboli obat 8 komplikasi masa puerperium

11 lain ndash lain

Tujuan dari pembangunan Nasional diantaranya menurunkan angka kematian ibu hingga

tiga perempat dalam kurun waktu 1990 ndash 2015 Keadaan saat ini angka kematian ibu terus

menurun dari tahun 1991 sebesar 390 per 100000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100000

kelahiran hidup namun perlu upaya dan kerja keras untuk mencapai target Millenium

Development Goals (MDGs) sebesar 104 per 100000 kelahiran hidup pada tahun 2015

mendatang (8)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu

Provinsi Jawa Barat mencapai 321 100000 kelahiran hidup Faktor penyebab langsung

kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 40 ndash 60 pre-eklampsia dan eklampsia 20 ndash 30

Dengan demikian perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab kematian ibu

sedangkan pre-eklampsia merupakan penyumbang terbesar kematian ibu kedua setelah

perdarahan(9)

Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang kematian ibu tahun 2009 sebanyak 10

dari 27727 persalinan Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan preeklampsi berat

dan komplikasi lain Sedangkan kematian bayi sebanyak 180 kasusdari 27727 asfiksia

infeksi aspirasi diare danpenyebab lain yang tidakdiketahui (10)

Berdasarkan data di RSUD Subang kasus kejadian ibu yang eklamsi pada tahun 2009

sebanyak 0 kasus 2010 sebanyak 13 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 8 kasus dan

spontan 5 kasus Pada tahun 2011 sebanyak 23 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 6

kasus vacum 1 kasus spontan 5 kasusdan di rujuk ke RSHS sebanyak 9 kasus dan yang

meninggal sebanyak 1 kasus Pada tahun 2012 periode bulan Januari ndash April sebanyak 12

kasus Angka kejadian eklampsi yang ditemukan di RSUD Subang pada tahun 2012

ditemukan pada kelompok ibu dengan usia lt20 tahun sebanyak 5 kasus dan ibu dengan usia

gt35tahun sebanyak 1 kasus sementara itu berdasarkan paritas sebanyak 12 kasus terjadi pada

ibu dengan primipara dan 1 kasus terjadi pada multipara sedangkan berdasarkan usia gestasi

angka kejadian eklamsi 11 kasus terjadi pada kehamilan aterm dan 2 kasus pada usia gestasi

pre-term Untuk jenis persalinanya sebanyak 4 kasus lahir secara SC dan 3 kasus lahir secara

Ekstraksi Vacum dan 2 kasus dapat lahir secara normal 4 kasus di rujuk ke RSHS

Penanganan masalah ini tidaklah mudah karena faktor yang melatar belakangi kematian

ibu dan bayi baru lahir sangat kompleks Penyakit kematian ibu terbanyak (90) disebabkan

oleh komplikasi obstetri yaitu perdarahan infeksi dan eklamsi Di Indonesia pre eklamsi

dan eklamsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian

perinatal yang tinggi

Dengan masalah eklamsia yang serius dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak

yang akan dilahirkan maka penyusun berminat untuk mengangkat masalah kasus asuhan

kebidanan pada ldquoNy S Dengan Diagnosa G2P0A1Parturient AtermKala II dengan

Eklamsi Fetal Distress Dan IUGR Janin Tunggal Hidup Intrauterinrdquodi ruangan

PONEK RSUD Subang

12 Tujuan

a Tujuan umum

Dapat mengetahui dan memberikan asuhan kebidanan pada kasuseklamsi di

RSUDSubang

b Tujuan khusus

Dapat mengetahui dan mengatasi pada masalah kasus eklamsi di RSUD Subang

Dapat memberikan asushan kebidanan pada masalah eklamsi di RSUDSubang

Dapat berkolaborasi dengan dr SpOG dalam menangani kasus eklamsi di RSUD

Subang

13 Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metoda studi kepustakaan dan

metode penulisan studi jurnal terjemahan melalui internet untuk dijadikan referensi dan

melengkapi materi

14 Manfaat Presentasi kasus

141 Bagi Penyusun

Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dan terampil dalam

menerapkan ilmu dan keterampilan praktik untuk melakukan pengkajian kasus

patologi sebagai aplikasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (patologi)

142 Bagi RSUD Subang

Sebagai bahan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam melakukan pengkajian

terhadap suatu kasus

143 Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan pada suatu kasus sebagai bentuk

aplikasi terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi)

DAFTAR PUSTAKA

1 (Rozikhan 2006)

2 (Prawirohardjo 2006)

3 (WHO 2009)

4 (Neville 2001)

5 (Depkes RI 2005)

6 (Tampubolon 2007)

7 (httpDepkesgoid)

8 ( Bappenas 2010)

9 (Dinkes PemProv Jabar 2010)

10 (Dinas kesehatan Kabupaten Subang 2009)

Page 6: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

Jadi dapat dikatakan Pre-eklampsia dan Eklampsia merupakan penyebab utama kedua

kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti etiologinya(4)

Diperkirakan pre-eklampsia terjadi 5 kehamilan lebihsering ditemukan pada

kehamilan pertama Juga pada wanita yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi

ataumenderita penyakit pembuluh darah Setiap tahunnya 50000 ibu meninggal dunia karena

eklampsia dan preeklampsia (5)

Insiden eklampsia dan pre eklampsia berat (PEB) berkisar 11000 sampai 11700

Karena itu kejadian kejang ini harus dihindarkan Maka apabila pre eklampsia tidak diobati

secara tepat bisa berakibat fatal yaitu kematian bayi yang dikandung bahkantermasuk

ibunya sendiri(6)

Berdasarkan data WHO pada tahun 2005 bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin

meninggal dunia mencapai lebih dari 500000 orang sementara itu insiden eklampsia

menurut WHO adalah 05 Dengan demikian dalam setiap tahunnya terdapat sekitar

700000 penderita eklampsia dan 43000 wanita yang mengalami kematian akibat penyakit

ini Angka kejadian pre-eklampsia di beberapa Negara di dunia bervariasi antara 4 ndash 9 dari

seluruh kehamilan (7)

Indonesia merupakan negara yang mempunyai AKI tertinggi di ASEAN Tahun 2010

AKI menjadi 228100000 dan ditargetkan pada tahun 2015 turun menjadi 104100000

kelahiran Jika dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Asia lainnya

AKI di Indonesia adalah 75 kali lebih besar dari AKI di Malaysia dan 10 kali lebih tinggi

dari AKI Singapura Berdasarkan distribusi presentase penyebab kematian ibu melahirkan

diketahui bahwa penyebab kematian ibu yaitu sebesar 28 perdarahan 24 eklampsia 11

Infeksi 5 abortus 5 persalinan lama 3 emboli obat 8 komplikasi masa puerperium

11 lain ndash lain

Tujuan dari pembangunan Nasional diantaranya menurunkan angka kematian ibu hingga

tiga perempat dalam kurun waktu 1990 ndash 2015 Keadaan saat ini angka kematian ibu terus

menurun dari tahun 1991 sebesar 390 per 100000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100000

kelahiran hidup namun perlu upaya dan kerja keras untuk mencapai target Millenium

Development Goals (MDGs) sebesar 104 per 100000 kelahiran hidup pada tahun 2015

mendatang (8)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu

Provinsi Jawa Barat mencapai 321 100000 kelahiran hidup Faktor penyebab langsung

kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 40 ndash 60 pre-eklampsia dan eklampsia 20 ndash 30

Dengan demikian perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab kematian ibu

sedangkan pre-eklampsia merupakan penyumbang terbesar kematian ibu kedua setelah

perdarahan(9)

Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang kematian ibu tahun 2009 sebanyak 10

dari 27727 persalinan Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan preeklampsi berat

dan komplikasi lain Sedangkan kematian bayi sebanyak 180 kasusdari 27727 asfiksia

infeksi aspirasi diare danpenyebab lain yang tidakdiketahui (10)

Berdasarkan data di RSUD Subang kasus kejadian ibu yang eklamsi pada tahun 2009

sebanyak 0 kasus 2010 sebanyak 13 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 8 kasus dan

spontan 5 kasus Pada tahun 2011 sebanyak 23 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 6

kasus vacum 1 kasus spontan 5 kasusdan di rujuk ke RSHS sebanyak 9 kasus dan yang

meninggal sebanyak 1 kasus Pada tahun 2012 periode bulan Januari ndash April sebanyak 12

kasus Angka kejadian eklampsi yang ditemukan di RSUD Subang pada tahun 2012

ditemukan pada kelompok ibu dengan usia lt20 tahun sebanyak 5 kasus dan ibu dengan usia

gt35tahun sebanyak 1 kasus sementara itu berdasarkan paritas sebanyak 12 kasus terjadi pada

ibu dengan primipara dan 1 kasus terjadi pada multipara sedangkan berdasarkan usia gestasi

angka kejadian eklamsi 11 kasus terjadi pada kehamilan aterm dan 2 kasus pada usia gestasi

pre-term Untuk jenis persalinanya sebanyak 4 kasus lahir secara SC dan 3 kasus lahir secara

Ekstraksi Vacum dan 2 kasus dapat lahir secara normal 4 kasus di rujuk ke RSHS

Penanganan masalah ini tidaklah mudah karena faktor yang melatar belakangi kematian

ibu dan bayi baru lahir sangat kompleks Penyakit kematian ibu terbanyak (90) disebabkan

oleh komplikasi obstetri yaitu perdarahan infeksi dan eklamsi Di Indonesia pre eklamsi

dan eklamsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian

perinatal yang tinggi

Dengan masalah eklamsia yang serius dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak

yang akan dilahirkan maka penyusun berminat untuk mengangkat masalah kasus asuhan

kebidanan pada ldquoNy S Dengan Diagnosa G2P0A1Parturient AtermKala II dengan

Eklamsi Fetal Distress Dan IUGR Janin Tunggal Hidup Intrauterinrdquodi ruangan

PONEK RSUD Subang

12 Tujuan

a Tujuan umum

Dapat mengetahui dan memberikan asuhan kebidanan pada kasuseklamsi di

RSUDSubang

b Tujuan khusus

Dapat mengetahui dan mengatasi pada masalah kasus eklamsi di RSUD Subang

Dapat memberikan asushan kebidanan pada masalah eklamsi di RSUDSubang

Dapat berkolaborasi dengan dr SpOG dalam menangani kasus eklamsi di RSUD

Subang

13 Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metoda studi kepustakaan dan

metode penulisan studi jurnal terjemahan melalui internet untuk dijadikan referensi dan

melengkapi materi

14 Manfaat Presentasi kasus

141 Bagi Penyusun

Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dan terampil dalam

menerapkan ilmu dan keterampilan praktik untuk melakukan pengkajian kasus

patologi sebagai aplikasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (patologi)

142 Bagi RSUD Subang

Sebagai bahan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam melakukan pengkajian

terhadap suatu kasus

143 Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan pada suatu kasus sebagai bentuk

aplikasi terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi)

DAFTAR PUSTAKA

1 (Rozikhan 2006)

2 (Prawirohardjo 2006)

3 (WHO 2009)

4 (Neville 2001)

5 (Depkes RI 2005)

6 (Tampubolon 2007)

7 (httpDepkesgoid)

8 ( Bappenas 2010)

9 (Dinkes PemProv Jabar 2010)

10 (Dinas kesehatan Kabupaten Subang 2009)

Page 7: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

sedangkan pre-eklampsia merupakan penyumbang terbesar kematian ibu kedua setelah

perdarahan(9)

Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang kematian ibu tahun 2009 sebanyak 10

dari 27727 persalinan Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan preeklampsi berat

dan komplikasi lain Sedangkan kematian bayi sebanyak 180 kasusdari 27727 asfiksia

infeksi aspirasi diare danpenyebab lain yang tidakdiketahui (10)

Berdasarkan data di RSUD Subang kasus kejadian ibu yang eklamsi pada tahun 2009

sebanyak 0 kasus 2010 sebanyak 13 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 8 kasus dan

spontan 5 kasus Pada tahun 2011 sebanyak 23 kasus dengan cara persalinan SC sebanyak 6

kasus vacum 1 kasus spontan 5 kasusdan di rujuk ke RSHS sebanyak 9 kasus dan yang

meninggal sebanyak 1 kasus Pada tahun 2012 periode bulan Januari ndash April sebanyak 12

kasus Angka kejadian eklampsi yang ditemukan di RSUD Subang pada tahun 2012

ditemukan pada kelompok ibu dengan usia lt20 tahun sebanyak 5 kasus dan ibu dengan usia

gt35tahun sebanyak 1 kasus sementara itu berdasarkan paritas sebanyak 12 kasus terjadi pada

ibu dengan primipara dan 1 kasus terjadi pada multipara sedangkan berdasarkan usia gestasi

angka kejadian eklamsi 11 kasus terjadi pada kehamilan aterm dan 2 kasus pada usia gestasi

pre-term Untuk jenis persalinanya sebanyak 4 kasus lahir secara SC dan 3 kasus lahir secara

Ekstraksi Vacum dan 2 kasus dapat lahir secara normal 4 kasus di rujuk ke RSHS

Penanganan masalah ini tidaklah mudah karena faktor yang melatar belakangi kematian

ibu dan bayi baru lahir sangat kompleks Penyakit kematian ibu terbanyak (90) disebabkan

oleh komplikasi obstetri yaitu perdarahan infeksi dan eklamsi Di Indonesia pre eklamsi

dan eklamsi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian

perinatal yang tinggi

Dengan masalah eklamsia yang serius dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak

yang akan dilahirkan maka penyusun berminat untuk mengangkat masalah kasus asuhan

kebidanan pada ldquoNy S Dengan Diagnosa G2P0A1Parturient AtermKala II dengan

Eklamsi Fetal Distress Dan IUGR Janin Tunggal Hidup Intrauterinrdquodi ruangan

PONEK RSUD Subang

12 Tujuan

a Tujuan umum

Dapat mengetahui dan memberikan asuhan kebidanan pada kasuseklamsi di

RSUDSubang

b Tujuan khusus

Dapat mengetahui dan mengatasi pada masalah kasus eklamsi di RSUD Subang

Dapat memberikan asushan kebidanan pada masalah eklamsi di RSUDSubang

Dapat berkolaborasi dengan dr SpOG dalam menangani kasus eklamsi di RSUD

Subang

13 Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metoda studi kepustakaan dan

metode penulisan studi jurnal terjemahan melalui internet untuk dijadikan referensi dan

melengkapi materi

14 Manfaat Presentasi kasus

141 Bagi Penyusun

Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dan terampil dalam

menerapkan ilmu dan keterampilan praktik untuk melakukan pengkajian kasus

patologi sebagai aplikasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (patologi)

142 Bagi RSUD Subang

Sebagai bahan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam melakukan pengkajian

terhadap suatu kasus

143 Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan pada suatu kasus sebagai bentuk

aplikasi terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi)

DAFTAR PUSTAKA

1 (Rozikhan 2006)

2 (Prawirohardjo 2006)

3 (WHO 2009)

4 (Neville 2001)

5 (Depkes RI 2005)

6 (Tampubolon 2007)

7 (httpDepkesgoid)

8 ( Bappenas 2010)

9 (Dinkes PemProv Jabar 2010)

10 (Dinas kesehatan Kabupaten Subang 2009)

Page 8: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

b Tujuan khusus

Dapat mengetahui dan mengatasi pada masalah kasus eklamsi di RSUD Subang

Dapat memberikan asushan kebidanan pada masalah eklamsi di RSUDSubang

Dapat berkolaborasi dengan dr SpOG dalam menangani kasus eklamsi di RSUD

Subang

13 Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metoda studi kepustakaan dan

metode penulisan studi jurnal terjemahan melalui internet untuk dijadikan referensi dan

melengkapi materi

14 Manfaat Presentasi kasus

141 Bagi Penyusun

Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dan terampil dalam

menerapkan ilmu dan keterampilan praktik untuk melakukan pengkajian kasus

patologi sebagai aplikasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (patologi)

142 Bagi RSUD Subang

Sebagai bahan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam melakukan pengkajian

terhadap suatu kasus

143 Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan pada suatu kasus sebagai bentuk

aplikasi terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologi)

DAFTAR PUSTAKA

1 (Rozikhan 2006)

2 (Prawirohardjo 2006)

3 (WHO 2009)

4 (Neville 2001)

5 (Depkes RI 2005)

6 (Tampubolon 2007)

7 (httpDepkesgoid)

8 ( Bappenas 2010)

9 (Dinkes PemProv Jabar 2010)

10 (Dinas kesehatan Kabupaten Subang 2009)

Page 9: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny

DAFTAR PUSTAKA

1 (Rozikhan 2006)

2 (Prawirohardjo 2006)

3 (WHO 2009)

4 (Neville 2001)

5 (Depkes RI 2005)

6 (Tampubolon 2007)

7 (httpDepkesgoid)

8 ( Bappenas 2010)

9 (Dinkes PemProv Jabar 2010)

10 (Dinas kesehatan Kabupaten Subang 2009)