asuhan kebidan an keluarga berencana pada ny. m … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting...

87
ASUHAN KEBIDA P 2 A 0 UMUR 37 SPOTTING Diajukan PROGR SEKOLAH TIN ANAN KELUARGA BERENCANA 7 TAHUN AKSEPTOR KB IMPLAN G DI PUSKESMAS SIBELA SURAK KARYA TULIS ILMIAH n untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Ak Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : PRIHANA NUR SHOLIFAH NIM B13034 RAM STUDI DIPLOMA III KEBIDA NGGI ILMU KESEHATAN KUSUM SURAKARTA 2016 A PADA NY. M N DENGAN KARTA khir ANAN MA HUSADA

Upload: lamdang

Post on 20-Jun-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

ASUHAN KEBIDAN

P2 A0 UMUR 37

SPOTTING

Diajukan untuk memenuhi s

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY.

UMUR 37 TAHUN AKSEPTOR KB IMPLAN

SPOTTING DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

PRIHANA NUR SHOLIFAH

NIM B13034

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M

KB IMPLAN DENGAN

SURAKARTA

yarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M

P2 A0 UMUR 37 TAHUN AKSEPTOR KB IMPLAN DENGAN

SPOTTING DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA

Diajukan Oleh :

Prihana Nur Sholifah

NIM B13034

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal.................

Pembimbing

Muthiah Rissa P, SST., M.Kes

NIK.201487131

Page 3: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

ASUHAN KEBIDAN

P2 A0 UMUR 37

SPOTTING

Telah

PENGUJI I PENGUJI II

Deny Eka Widyastuti,

NIK. 201188075

Tugas A

Untuk memenuhi

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY.

UMUR 37 TAHUN AKSEPTOR KB IMPLAN DENGAN

SPOTTING DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun oleh :

Prihana Nur Sholifah

NIM B13034

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

PadaTanggal…….

PENGUJI I PENGUJI II

Widyastuti, SST., M.Kes Muthiah Rissa P, SST.,

NIK. 201487131

Akhir ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memenuhi Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

Siti Nurjanah, SST., M.Keb

NIK. 201188093

AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M

TAHUN AKSEPTOR KB IMPLAN DENGAN

SURAKARTA

PENGUJI I PENGUJI II

Rissa P, SST., M.Kes

syarat

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Page 4: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada

Ny. M P2 A0 umur 37 tahun Akseptor KB Implan dengan Spotting di Puskesmas

Sibela Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini sebagai syarat menyelesaikan

pendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarah dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselsaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi D III

kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Muthiah Rissa P, SST., M.Kes, selaku Dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes, selaku penguji Karya Tulis

Ilmiah.

5. Ibu Dr. Nur Hastuti, M.Kes selaku Kepala UPTD Puskesmas Sibela

Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

melakukan Studi Kasus.

6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

8. Ny. M beserta keluarga yang telah bersedia menjadi subjek penelitian dan

kerjasamanya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

v

9. Teman-teman Diploma III Kebidanan STIKes Kusuma Husada yang telah

memberikan dukungan hingga tersusunya Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih

jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya dan serta teman-teman seprofesi pada umumnya.

Surakarta, April 2016

Penulis

Prihana Nur Sholifah

Page 6: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2016

Prihana Nur Sholifah

B13034

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M

P2 A0 UMUR 37 TAHUN AKSEPTOR KB IMPLAN DENGAN

SPOTTING DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA Xii+ 73 halaman + 12 lampiran

INTISARI

Latar Belakang: Pemerintah terus menekan laju pertumbuhan jumlah

penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB) (Anggraini dan

Martini, 2012). Salah satu metode KB adalah kontrasepsi implan dengan

persentase pengguna di Indonesia sebesar (11,31%) akseptor. Namum implan

memilik beberapa efek samping salah satunya spotting. Spotting adalah

perubahan pola haid berupa perdarahan bercak ringan, jika perdarahan

berlanjut akan menyebabkan anemia (Arum dan Sujiyatini, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Sibela

Surakarta, pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Oktober 2015

diperoleh akseptor KB implan sebanyak 65 orang (11,5%), didapatkan

akseptor dengan keluhan spotting sebanyak 35 orang (63,6%) dan dengan

keluhan amenore sebanyak 20 orang (36,4%).

Tujuan: Melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB implan dengan

spotting di Puskesmas Sibela Surakarta dengan menggunakan pendekatan

manajemen kebidanan 7 langkah varney.

Penelitian: Jenis studi kasus yang digunakan pada pengambilan data ini yaitu

deskriptif yang berlokasi di Puskesmas Sibela Surakarta. Subjek studi kasus

yang diambil adalah akseptor KB implan dengan spotting, waktu studi kasus

dilaksanakan tanggal 1 Maret 2016 sampai dengan 08 Maret 2016. Teknik

pengumpulan data diambil dari data primer yang terdiri dari pemeriksaan

fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, wawancara,

pengamatan. Data sekunder meliputi studi dokumentasi, studi kepustakaan.

Hasil: Berdasarkan asuhan kebidanan yang menyeluruh yang telah

dilaksanakan selama 8 hari diperoleh hasil keadaan umum baik, vital sign

normal, tidak ada masalah potensial, ibu tidak cemas, perdarahan berhenti,

ibu tetap menggunakan KB implan, ibu akan datang kembali jika ada

keluhan.

Kesimpulan: Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada akseptor KB implan

dengan spotting terdapat kesenjangan antara teori dan praktik yaitu pada

langkah pengkajian data tidak dilakukan pemeriksaan inspekulo, perencanaan

dan pelaksanaan tidak sesuai dengan teori.

Kata Kunci: Asuhan kebidanan, KB implan, Spotting.

Kepustakaan: 33 literatur (tahun 2006 s/d 2015).

Page 7: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

vii

MOTTO

1. ALLAH tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya (QS. Al- Baqarah 26).

2. Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan. Teruslah berjuang untuk

memperjuangkan pilihan itu (penulis).

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

kepada :

1. Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas doa restunya, cinta kasihnya

selama ini.

2. Adik ku Irwan dan Annisa terima kasih banyak atas dukungannya.

3. Bagas sejati indiana terima kasih atas support yang diberikan .

4. Teman baik ku Pandawa terima kasih atas perjuangannya selama 3 tahun

ini dan teman-teman senasib seperjuangan angkatan 2013.

5. Almameter tercinta.

Page 8: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Prihana Nur Sholifah

Tempat / tanggal lahir : Mataram (NTB) / 05 Nopember 1994

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Siyono wetan, Rt. 63/10, Logandeng, Playen,

Gunungkidul, DIY

Riwayat Pendidikan

1. SD N Lempeh, Sumbawa Barat Lulus Tahun : 2007

2. SMP N 01 Sumbawa, Sumbawa Barat Lulus Tahun : 2010

3. MAN Gondangrejo, Karanganyar Lulus Tahun : 2013

4. D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan Tahun 2013

Page 9: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii

KATA PENGANTAR ........................................................................ iv

INTISARI ........................................................................................... vi

MOTTO .............................................................................................. vii

CURICULUM VITAE ....................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Studi Kasus .................................................................. 4

D. Manfaat Studi Kasus ................................................................ 5

E. Keaslian Studi Kasus ............................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis .............................................................................. 8

1. Definisi Keluarga Berencana ............................................. 8

2. Kontrasepsi ......................................................................... 9

3. Kontrasepsi Implan ............................................................ 11

4. Spotting .............................................................................. 17

B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................... 18

1. Pengertian Manajemen Kebidanan .................................... 18

2. Proses Manajemen Kebidanan 7 Langkah Varney ............ 19

3. Data Perkembangan ........................................................... 38

C. Landasan Hukum ..................................................................... 39

Page 10: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

x

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi ................................................................................ 41

B. Lokasi Studi ............................................................................. 41

C. Subjek Studi ............................................................................. 41

D. Waktu Studi .............................................................................. 42

E. Istrumen Studi .......................................................................... 42

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 42

G. Alat-alat yang digunakan ......................................................... 45

H. Jadwal Studi Kasus .................................................................. 46

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ......................................................................... 47

B. Pembahasan ............................................................................. 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 71

B. Saran ......................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Riwayat obstetri .......................................................................... 48

Tabel 4.2 Riwayat KB ................................................................................. 49

Page 12: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian (dalam bentuk tabel).

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan.

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan.

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin penggunaan Lahan.

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan.

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden.

Lampiran 7. Surat persetujuan Responden (Informed Consent).

Lampiran 8. Lembar Observasi.

Lampiran 9. Satuan Acara Penyuluhan.

Lampiran 10. Leaflet.

Lampiran 11. Dokumentasi.

Lampiran 12. Lembar Konsultasi.

Page 13: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang berkembang dengan jumlah

peningkatan penduduk yang tinggi. Hasil sensus menurut publikasi Badan

Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2010 menyebutkan bahwa jumlah

penduduk Indonesia adalah 118.168.290 orang, terdiri atas 119.507 pria dan

118.048.783 wanita, dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun.

Pertumbuhan penduduk ini tentu saja berimplikasi secara signifikan terhadap

perkembangan ekonomi dan kesejahteraan negara (Irianto, 2014).

Pemerintah terus menekan laju pertumbuhan jumlah penduduk melalui

program Keluarga Berencana (KB). Sebab jika tidak meningkatkan peserta

KB, jumlah penduduk Indonesia akan mengalami ledakan yang luar biasa

(Anggraini dan Martini, 2012). Salah satu metode KB adalah kontrasepsi

implan.

Kontrasepsi implan diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1982 dan

dapat diterima masyarakat sehingga Indonesia merupakan negara terbesar

pemakaian implan (Manuaba, 2010). Implan adalah alat kontrasepsi yang

disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam. Berbentuk kapsul

silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek dari batang korek api. Di

dalamnya terdapat hormon Levonorgestril yang dapat mencegah terjadinya

Page 14: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

2

kehamilan (Syafrudin dkk, 2011). Dua efek samping utama implan adalah

perdarahan menstruasi yang tidak teratur memiliki rentang dari amenore

(jarang terjadi) sampai perdarahan tiba-tiba, tidak teratur dan sering atau ada

bercak darah (spotting) sampai perdarahan berkepanjangan (Varney dkk,

2006).

Spotting termasuk perdarahan rahim disfungsional yang disebabkan

oleh gangguan hormonal endogen (dari dalam) (Proverawati dan Misaroh,

(2009). Spotting adalah perubahan pola haid berupa perdarahan bercak

ringan, namun jika perdarahan berlanjut akan menyebabkan anemia (Arum

dan Sujiyatini, 2009).

Berdasarkan data dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional) peserta KB aktif nasional tahun 2014 sebanyak

29.790.000 orang. Apabila dilihat berdasarkan jumlah pengguna kontrasepsi

maka presentasinya adalah : akseptor KB suntik sebanyak 13.348.103 orang

(44,80%), akseptor KB pil sebanyak 7.412.539 orang (24,88%), KB implan

sebanyak 3.369.869 orang (11,31%), KB IUD (Intra Uterine Device)

sebanyak 3.365.070 orang (11,29%), KB MOW (Medis Operatife Wanita)

sebanyak 1.152.293 orang (3,86%), KB kondom sebanyak 842.045 orang

(2,82%), KB MOP (Medis Operatife Pria) sebanyak 300.081 orang (1,00%)

(BKKBN, 2014). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari BKKBN KB implan

menduduki urutan nomor 3.

Berdasarkan data dari (DKK) Dinas Kesehatan Kota Surakarta peserta

KB aktif tahun 2013 sebanyak 57.034 peserta. Apabila dilihat berdasarkan

Page 15: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

3

jumlah pengguna kontrasepsi maka presentasinya adalah : akseptor KB suntik

sebanyak 27.189 orang (47,7%), KB IUD (Intra Uterine Device) sebanyak

12.028 orang (21,1%), akseptor KB pil sebanyak 7.899 orang (13,8%), KB

kondom sebanyak 4.941 orang (8,7%), KB implan sebanyak 2.406 orang

(4,2%), KB MOW (Medis Operatife Wanita) sebanyak 2.391 orang (4,2%),

KB MOP (Medis Operatife Pria) sebanyak 180 orang (0,3%) (DKK

Surakarta, 2014). Berdasarkan hasil yang diperoleh DKK Surakarta KB

implan menduduki urutan nomor 5.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Sibela

Surakarta, pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Oktober 2015

diperoleh hasil sebagai berikut. Jumlah akseptor KB keseluruhan sebanyak

561 akseptor dengan rincian : akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 274 orang

(48,84%), pil sebanyak 139 orang (24,77%), intra uterine devices (IUD)

sebanyak 53 orang (9,44%), kondom sebanyak 30 orang (5,34%), akseptor

KB implan sebanyak 65 orang (11,5%). Dari 65 orang pengguna implan

tersebut, terdapat 10 orang akseptor tanpa keluhan dan 55 orang dengan

keluhan. Adapun rincian akseptor dengan keluhan adalah sebagai berikut :

dengan keluhan spotting sebanyak 35 orang (63,6%) dan dengan keluhan

amenore sebanyak 20 orang (36,4%).

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis peroleh di Puskesmas

Sibela Surakarta, didapatkan hasil pengguna KB implan dengan keluhan

spotting sebanyak 35 orang (63,6%). Angka ini cukup tinggi, sehingga

penulis tertarik untuk mengambil studi kasus dengan judul “Asuhan

Page 16: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

4

Kebidanan Keluarga Berencana pada Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor

KB Implan dengan Spotting di Puskesmas Sibela Surakarta”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam studi kasus ini yaitu “Bagaimana

penatalaksanaan asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny. M P2 A0

umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting di Puskesmas Sibela

Surakarta dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah

varney ?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. M P2 A0 umur 37

tahun akseptor KB implan dengan spotting di Puskesmas Sibela Surakarta

dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah

varney.

2. Tujuan Kusus

a. Penulis Mampu

1) Melaksanakan pengkajian data pada Ny. M P2 A0 umur 37 tahun

akseptor KB implan dengan spotting.

2) Melakukan interpretasi data pada Ny. M P2 A0 umur 37 tahun

akseptor KB implan dengan spotting.

3) Merumuskan diagnosa potensial pada Ny. M P2 A0 umur 37 tahun

akseptor KB implan dengan spotting.

Page 17: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

5

4) Melakukan antisipasi masalah yang akan dilaksanakan pada Ny. M

P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting.

5) Merencanakan asuhan yang menyeluruh pada Ny. M P2 A0 umur 37

tahun akseptor KB implan dengan spotting.

6) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada Ny. M P2 A0 umur

37 tahun akseptor KB implan dengan spotting.

7) Melakukan evaluasi tindakan secara teliti dan cermat pada Ny. M P2

A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting.

b. Penulis mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata

di lapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat pada akseptor

KB implan dengan spotting.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi diri sendiri

Studi kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

dalam praktik di lahan dan mendapatkan gambaran yang nyata dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB implan dengan

spotting.

2. Bagi institusi

a. Puskesmas Sibela Surakarta

Studi kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

pelaksanaan asuhan kebidanan pada akseptor KB implan dengan

spotting, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan yang sudah ada.

Page 18: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

6

b. Institusi Pendidikan Kebidanan

Studi kasus ini diharapkan dapat digunakan untuk tambahan referensi,

wacana dan pengetahuan mahasiswa maupun pengajar tentang asuhan

kebidanan pada akseptor KB implan dengan spotting.

3. Bagi Masyarakat

Studi kasus ini diharapkan dapat sebagai wacana dalam meningkatkan

pengetahuan bagi akseptor KB implan tentang efek samping dari KB

implan berupa spotting dan segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan

jika hal tersebut terjadi.

E. Keaslian Studi Kasus

Berdasarkan penulisan kepustakaan ada beberapa karya tulis ilmiah tentang

Asuhan Kebidanan Akseptor KB Implan dengan spotting yang pernah

dilakukan oleh :

1. Feni Hastuti (tahun 2010) STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul

: “Asuhan Kebidanan Akseptor KB Implan dengan Spotting di RB

Beta Kusuma Matesih Karanganyar”. Asuhan yang diberikan berupa pil

KB planotab dengan dosis 2x1 tablet / hari selama 14 hari dan pemberian

konseling tentang efek kontrasepsi implan. Hasilnya spotting dapat diatasi

selama 14 hari keadaan ibu membaik dan implan tetap dipakai.

2. Desma Lataliana (tahun 2009) STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan

judul : “Asuhan Kebidanan pada Ny. L Akseptor KB Implan dengan

Spotting di BPS Suparti Pondok Sambungmacan Sragen”. Asuhan yang

diberikan berupa pil kombinasi 30-35 µg etinilesstradiol dengan dosis 2x1

Page 19: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

7

tablet / hari selama 6 hari dan KIE tentang vulva hygiene. Hasilnya

spotting dapat diatasi selama 13 hari, keadaan ibu membaik dan implan

tetap dipakai.

3. Yekti Ayu Mahanani (tahun 2015) STIKes Kusuma Husada Surakarta

dengan judul : “Asuhan Kebidanan pada Ny. N umur 39 tahun P2A0

Akseptor KB Implan dengan Spotting di BPM Dyah Sumarmo Boyolali”.

Asuhan yang diberikan berupa tablet penambah darah dengan dosis 1x1

tablet / hari dan dan KIE tentang vulva hygiene. Hasilnya spotting dapat

diatasi selama 7 hari, keadaan ibu membaik dan implan tetap dipakai.

4. Annisa Nur Fauziyah (tahun 2015) UNS Fakultas Kedokteran Program D

III Kebidanan dengan judul : “Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

pada Ny. R P1A0 Akseptor Implan dengan Spotting di RSUD Surakarta”.

Asuhan yang diberikan berupa asam tranexamat 500 mg, SF 60 mg, pil

kombinasi 1 siklus dan pemantauan dengan kunjungan rumah sebanyak

3x. Hasilnya flek-flek yang dialami tidak berhenti dan dilakukan kuretasi

untuk menghentikan perdarahan.

Perbedaan dengan studi kasus diatas dengan studi kasus penulis adalah

subjek, lokasi, waktu dan terapi. Persamaan dari studi kasus diatas dengan

penulis adalah kasus KB implan dengan spotting.

Page 20: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Teori Medis

1. Keluarga Berencana

a. Definisi

Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015), keluarga berencana

merupakan usaha suami-istri untuk mengukur jumlah dan jarak anak

yang diinginkan. Usaha yang dimaksudkan termasuk kontrasepsi atau

pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Prinsip dasar metode

kontrasepsi adalah mencegah sperma laki- laki mencapai dan membuahi

telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi

berimplantasi (melekat) dan berkembang didalam rahim.

Pengertian keluarga berencana menurut UU no 10 th 1992 (tentang

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera)

adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat

melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran,

pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga

kecil, bahagia dan sejahtera (Arum dan Sujiyatini, 2009).

Page 21: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

9

2. Kontrasepsi

a. Definisi

Menurut Mulyani dan Rinawati (2013), kontrasepsi yaitu

pencegahan pembuahan sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau

pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi kedinding rahim.

b. Pemilihan metode kontrasepsi

Menurut Prawirohardjo (2011), urutan pemilihan kontrasepsi

yang rasional adalah :

1) Fase menunda kehamilan (pil, IUD, sederhana, suntikan, implan).

2) Fase menjarangkan kehamilan (IUD, suntikan, minipil, pil, implan,

sederhana, steril).

3) Fase tidak hamil lagi (steril, IUD, implan, suntikan, sederhana, pil).

c. Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi

Menurut Varney dkk (2006), faktor yang mempengaruhi pemilihan

metode kontrasepsi, yaitu :

1) Faktor sosial-budaya.

2) Faktor pekerjaan dan ekonomi.

3) Faktor keagamaan.

4) Faktor hukum.

5) Faktor fisik.

6) Faktor hubungan.

7) Faktor psikologis.

8) Status kesehatan saat ini dan riwayat genetik.

Page 22: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

10

d. Syarat kontrasepsi

Menurut Proverawati dkk (2010), syarat kontrasepsi adalah :

1) Aman pemakaianya dan dipercaya.

2) Tidak ada efek samping yang merugikan.

3) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan.

4) Tidak mengganggu hubungan persetubuhan.

5) Tidak memerlukan bantuan medis atau kontrol yang ketat selama

pemakaiannya.

6) Cara penggunaannya sederhana atau tidak rumit.

7) Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

8) Dapat diterima oleh pasangan suami istri.

e. Macam – macam kontrasepsi

Menurut Handayani (2010), macam-macam metode kontrasepsi,

antara lain sebagai berikut :

1) Metode Kontrasepsi Sederhana Tanpa Alat

a) Metode alamiah

Metode alamiah terdiri dari :

(1) Metode kalender.

(2) Metode suhu basal.

(3) Metode lendir servik.

(4) Metode sympto thermal (perubahan suhu tubuh).

b) Metode amenorhea laktasi (MAL).

c) Metode coitus interruptrus (senggama terputus).

Page 23: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

11

2) Metode Sederhana Dengan Alat

Metode sederhana dengan alat terdiri dari :

a) Kondom.

b) Spermisida.

c) Diafragma.

d) Kap servik.

3) Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi hormonal terdiri dari :

a) Kontrasepsi pil.

b) Kontrasepsi suntik.

c) Implan.

4) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD).

5) Kontrasepsi Mantap

Menurut Dewi Kurnia (2013), kontrasepsi mantap ada dua yaitu :

a) MOW (Metode Operasi Wanita).

b) MOP (Metode Operasi Pria).

3. Kontrasepsi Implan

a. Definisi

Menurut Purwoastuti dan walyani (2015), implan atau susuk

kontrasepsi merupakan alat yang berbentuk batang dengan panjang

sekitar 4 cm yang didalamnya terdapat hormon progesteron, implan ini

kemudian dimasukkan kedalam kulit bagian lengan atas.

Page 24: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

12

b. Jenis-jenis implan

Menurut Saifuddin (2006), jenis-jenis implan ada 3, yaitu :

1) Norplan, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan

panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg

Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.

2) Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-

kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-keto-

desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.

3) Jadena dan indoplan, terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg

Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.

c. Cara kerja kontrasepsi implan

Menurut Saifuddin (2006), cara kerja dari kontrasepsi implan

adalah sebagai berikut :

1) Lendir serviks menjadi kental.

2) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit

terjadi implantasi.

3) Mengurangi transportasi sperma.

4) Menekan ovulasi.

d. Efektivitas kontrasepsi implan

Menurut Tresnawati (2013), efektivitas kontrasepsi implan sangat

efektif yaitu 99% (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan).

Page 25: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

13

e. Indikasi pemakaian kontrasepsi implan

Menurut Anggraini dan Martini (2012), indikasi pemakaian

kontrasepsi implan adalah :

1) Usia reproduktif.

2) Telah memiliki anak ataupun yang belum.

3) Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan

menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.

4) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.

5) Pasca persalinan dan tidak menyusui.

6) Pasca keguguran.

7) Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi.

8) Riwayat kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan).

9) Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan

darah atau anemia bulan sabit (sickle cell).

10) Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang

mengandung estrogen.

11) Sering lupa menggunakan pil.

f. Kontraindikasi pemakaian kontrasepsi implan

Menurut Yuhedi dan Kurniawati (2014), yang tidak boleh

menggunakan kontrasepsi ini yaitu :

1) Bagi ibu hamil atau diduga hamil.

2) Mengalami perdarahan pervaginam tanpa diketahui penyebabnya.

3) Tromboflebitis aktif atau trombo emboli.

Page 26: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

14

4) Penyakit hati akut.

5) Tumor hati jinak atau ganas.

6) Karsinoma payudara atau dicurigai karsinoma payudara.

7) Tumor ginekologi.

8) Wanita dengan penyakit jantung, hipertensi, DM.

g. Keuntungan dan kerugian KB implan

Menurut Manuaba (2010), keuntungan dan kerugian

menggunakan KB implan adalah :

1) Keuntungan :

a) Dipasang selama lima tahun.

b) Kontrol medis ringan.

c) Dapat dilayani di daerah pedesaan.

d) Penyulit medis tidak terlalu tinggi.

e) Biaya murah.

2) Kerugian :

a) Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat

menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur.

b) Berat badan bertambah.

c) Menimbulkan acne atau jerawat, ketegangan payudara.

d) Liang senggama terasa kering.

Page 27: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

15

h. Efek samping kontrasepsi implan

Menurut Sulistyawati (2011), efek samping kontrasepsi implan

yaitu :

1) Amenorea (tidak haid).

2) perdarahan bercak (spotting) ringan.

3) Ekspulsi.

4) Infeksi pada daerah insersi.

5) Berat badan naik atau turun.

i. Teknik pencabutan implan

Menurut manuaba (2012), terdapat tiga teknik pencabutan implan

sebagai berikut :

1) Teknik “Pop- Out”

a) Insisi dilakukan pada bagian distal tempat pemasangan implan.

b) Tangan kiri operator mendorong kapsul implan.

c) Dengan menggunakan pisau bedah, jaringan ikat yang menutupi

kapsul dilepaskan (sampai bersih), lalu kapsul ditarik keluar.

2) Teknik Baku

a) Alat-alat :

(1) Klem mosquito.

(2) Klem crile.

(3) Pisau bedah.

b) Teknik pelepasan :

(1) Desinfeksi daerah di sekitar kapsul.

Page 28: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

16

(2) Daerah di sekitar kapsul insisi sampai 1/3 kapsul dianestesi.

(3) Kapsul didorong ke arah insisi dan ujungnya dijepit dengan

klem mosquito.

(4) Jaringan ikat di sekitar kapsul dibersihkan, selanjutnya,

kapsul dikeluarkan menggunakan klem crile.

3) Teknik “U”

a) Alat-alat

(1) Klem khusus (yaitu modifikasi dari klem pemfiksasi vas

deferens, yang dibengkokan sehingga melengkung).

(2) Klem mosquito atau crlie.

(3) Pisau bedah.

b) Teknik pelepasan

(1) Lokasi kapsul ditentukan, lalu ditandai dengan pena.

(2) Lakukan insisi membujur pada kulit di antara kapsul 3-4 cm.

(3) Klem norplan di masukkan sejajar dengan insisi, selanjutnya

diputar 90 ° ke arah bahu sehingga kapsul terlipat.

(4) Dengan terjadinya lipatan tersebut, implan dibersihkan dari

jaringan ikat sekitarnya.

(5) Dengan tindakan pembersihan ini diharapkan implan akan

tersembul dan mudah dilepaskan.

Page 29: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

17

4. Spotting

a. Definisi

Spotting adalah perdarahan inter-menstrual yang jumlahnya sedikit

sekali sehingga tidak memerlukan pemakaian tampon atau kain atau

kassa pembalut (Hartanto, 2015).

Spotting yaitu perubahan pola haid berupa perdarahan bercak

ringan (Sulistywati, 2014). Spotting adalah perdarahan yang tidak ada

hubungan dengan haid dan dapat disebabkan kelainan organik dan

kelainan hormon (Dewi Kurnia, 2013).

b. Penyebab

Disebabkan karena penurunan kadar estrogen yang menyebabkan

terhambatnya pembentukan endometrium dan menimbulkan perdarahan

yang tidak teratur sama sekali, penyebab lain stres psikologi serta

komplikasi dan pemakaian alat kontrasepsi (Irianto, 2015).

c. Penatalaksanaan kasus spotting

Menurut Handayani (2010), penatalaksanaan kasus spotting

adalah Spotting sering ditemukan terutama pada tahun pertama

pemakaian implan bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak

diperlukan tindakan apapun. Bila klien mengeluh dapat diberikan :

1) Kotrasepsi oral kombinasi (30-50 µg) selama 1 siklus.

2) Ibuprofen (hingga 800 mg 3 kali sehari x 5 hari). Terangkan pada

klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil kombinasi habis.

Page 30: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

18

3) Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil

kombinasi selama 3-7 hari dan lanjutkan dengan satu siklus pil

kombinasi.

Penatalaksanaan kasus spotting menurut Saifuddin, (2006)

adalah:

1) Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada

tahun pertama. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak

diperlukan tindakan apapun.

2) Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin

melanjutkan pemakaian implan dapat diberikan pil kombinasi satu

siklus, atau ibuprofen 3x800 mg selama lima hari. Terangkan pada

klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil kombinasi habis.

3) Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil

kombinasi untuk 3-7 hari dan kemudian dilanjutkan dengan satu

siklus pil kombinasi, atau dapat juga diberikan 50 µg etinilestradiol,

atau 1,25 mg estrogen equen konjugasi 14-21 hari.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Menurut Tresnawati (2013), manajemen kebidanan adalah suatu

pendekatan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode

untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

temuan, keterampilan, dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk

mengambil suatu keputusan yang berfokus pada klien.

Page 31: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

19

2. Proses Manajemen Kebidanan 7 Langkah Varney

Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah

yang memperkenalkan sebuah metode atau pemikiran dan tindakan-

tindakan dengan urutan yang logis sehingga pelayanan komprehensif dan

aman dapat tercapai (Ambarwati, 2010). Menurut Helen Varney, proses

manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah yang berurutan, dimulai dari :

a. Langkah 1 : Pengkajian

Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah mengumpulkan

semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

1) Data subjektif

Data subjektif diperoleh dengan cara melakukan anamnesa.

Anamnesa adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data pasien

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Bagian penting dari

anamnesa adalah data subjektif pasien yang meliputi : biodata

identitas pasien dan suami pasien, alasan masuk dan keluhan,

riwayat haid atau menstruasi, riwayat perkawinan lalu, riwayat

obstetri (riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu), riwayat

persalinan sekarang, riwayat dan perencanaan keluarga berencana,

riwayat kesehatan (kesehatan sekarang, kesehatan yang lalu,

kesehatan keluarga), pola kebisaaan (pola makan dan minum, pola

eliminasi, pola aktivitas dan istirahat, personal hygiene), data

pengetahuan, psikososial, spiritual, dan budaya (Tresnawati, 2013).

Page 32: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

20

a) Identitas pasien

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), identitas

meliputi :

(1) Nama : nama jelas dan lengkap bila perlu nama

panggilan sehari-hari agar tidak keliru

dalam memberikan penanganan.

(2) Umur : dicatat dalam tahun untuk mengetahui

adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun,

alat-alat reproduksi belum matang, mental

dan psikisnya belum siap.

(3) Agama : untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut

untuk membimbing atau mengarahkan

pasien dalam berdoa.

(4) Pendidikan : berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan

untuk mengetahui sejauh mana tingkat

intelektualnya (kecerdasan), sehingga bidan

dapat memberi konseling sesuai dengan

pendidikannya.

(5) Pekerjaan : gunanya untuk mengetahui dan mengukur

tingkat sosial ekonominya, karena ini juga

mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.

(6) Suku/bangsa : berpengaruh pada adat istiadat atau

kebiasaan sehari-hari.

Page 33: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

21

(7) Alamat : ditanya untuk mempermudah kunjungan

rumah bila diperlukan.

b) Alasan kunjungan atau keluhan utama

Keluhan utama untuk mengetahui masalah yang dihadapi

yang berkaitan dengan kondisi pasien (Ambarwati dan Wulandari,

2010). Keluhan utamanya adalah perdarahan bercak (spotting)

yang dialami akseptor KB implan.

c) Riwayat perkawinan

Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan

mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga

pasangan, kawin umur berapa tahun, status pernikahan, lama

pernikahan, dan suami yang keberapa (Sulistyawati, 2011).

d) Riwayat menstruasi

Pada riwayat menstruasi dianamnesis pertama kali klien

mendapatkan haid pada usia berapa, lamanya haid berapa hari,

siklus haidnya berapa hari dan nyeri yang menyertai haid

(dismenorhoe) (Irianto, 2015). Pada akseptor KB implan dengan

spotting riwayat menstruasi berupa perdarahan bercak.

e) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak,

cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan nifas

yang lalu (Ambarawati dan Wulandari, 2010).

Page 34: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

22

f) Riwayat KB

Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan

kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama

menggunakan kontrasepsi serta rencana KB (Ambarawati dan

Wulandari, 2010).

g) Riwayat penyakit

(1) Riwayat kesehatan sekarang

Untuk mengetahui ibu menderita penyakit menular

(TBC, hepatitis, dan malaria), penyakit keturunan (DM,

jantung, hipertensi) (Sulistyawati, 2011).

(2) Penyakit yang sedang diderita

Tanyakan kepada klien penyakit apa yang sedang ia

derita sekarang. Hal ini diperlukan untuk menentukan

bagaimana asuhan berikutnya (Astuti, 2012).

(3) Riwayat kesehatan keluarga

Dengan menyebutkan nama penyakit berat yang pernah

diderita oleh keluarga dan dikhususkan terhadap riwayat

kesehatan terutama penyakit genetik dan penyakit keturunan,

misalnya kejadian diabetes, penyakit jantung, tekanan darah

tinggi, stroke, epilepsi dan lain-lain (Setiadi, 2012).

Page 35: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

23

(4) Riwayat keturunan kembar

Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada

yang mempunyai riwayat keturunan kembar (Ambarwati dan

Wulandari, 2010).

(5) Riwayat operasi

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah dilakukan

tindakan operasi atau belum (Ambarwati dan Wulandari,

2010).

b) Pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), pemenuhan

kebutuhan sehari-hari adalah :

(1) Pola nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum,

frekuensi, banyaknya, jenis makanan, makanan pantangan.

(2) Pola eliminasi

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan

buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi, dan

bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi, warna,

jumlah.

(3) Pola istirahat

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa

jam pasien tidur, kebiasaan sebelum tidur.

Page 36: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

24

(4) Pola hygiene

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga

kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia.

(5) Aktivitas sehari-hari

Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari. Pada

pola ini perlu dikaji pengaruh aktivitas terhadap

kesehatannya.

C) data psikologis

Data psikologis ini untuk mengetahui keadaan psikologis

pasien akseptor KB implan dengan spotting. Pasien merasa cemas

atau tidak dengan adanya bercak darah yang keluar (Sulistyawati,

2014).

2) Data objektif

Data objektif dapat diperoleh melalui pemeriksaan fisik

sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital, dan

pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara

inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi (Tresnawati, 2013).

a) Status generalis :

(1) Keadaan umum

Menurut Sulistyawati (2011), keadaan umum dibagi

menjadi dua, yaitu :

Page 37: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

25

(a) Baik

Jika pasien memperlihatkan respon yang baik

terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik

pasien tidak mengalami ketergantungan dalam

berjalan.

(b) Lemah

Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang

atau tidak memberikan respon yang baik terhadap

lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak

mampu lagi untuk berjalan sendiri.

(2) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran

pasien, dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran

mulai dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal)

sampai dengan coma (pasien tidak dalam keadaan sadar

(Sulistyawati, 2011). Menurut Astuti, (2012) tingkat

kesadaran dibedakan menjadi :

(a) Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal,

sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan

tentang keadaan sekelilingnya.

(b) Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk

berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak

acuh.

Page 38: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

26

(c) Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat,

waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi,

kadang berhayal.

(d) somnolen (Obtundasi, letargi), yaitu kesadaran

menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah

tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang

(mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi,

mampu memberi jawaban verbal.

(e) Stupor (sopora koma), yaitu keadaan seperti tertidur

lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.

(f) coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak

ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin

juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya.

(3) tanda-tanda vital

Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi tekanan

darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh (Suparmi, 2012).

(a) Tekanan darah

Mengukur tekanan darah bertujuan untuk menilai

sistem kardiovaskuler (Kusmiyati, 2010).

(b) Suhu

Mengukur suhu tubuh bertujuan untuk mengetahui

keadaan pasien apakah suhu tubuhnya normal

(36,5ºC-37,5ºC) atau tidak (Kusmiyati, 2010).

Page 39: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

27

(c) Pernapasan

Menghitung pernapasan dilakukan selama 1 menit

penuh. Tujuan untuk mengetahui sistem fungsi

pernapasan yang terdiri dari mempertahankan

pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-

paru dan pengaturan keseimbangan asam basa

(Kusmiyati, 2010).

(d) Nadi

Denyut nadi adalah loncatan aliran darah yang

dapat teraba pada berbagai titik tubuh (Setiadi, 2012).

(4) Tinggi badan

Mengukur tinggi badan bertujuan untuk mengetahui

tinggi badan pasien, membantu menegakkan diagnosa,

menentukan prognosis (Kusmiyati, 2010).

(5) Berat badan

Pengukuran ini dimaksudkan untuk menghitung

indeks masa tubuh (BMI), karena dengan mengetahui

(BMI) seseorang dapat melihat apakah seseorang termasuk

dalam kategori kurus, normal, obesitas (Suparmi, 2012).

b) Pemeriksaan sistematik

(1) Inspeksi

Teknik ini merupakan teknik pemeriksaan fisik yang

paling mudah karena tidak memerlukan peralatan khusus,

Page 40: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

28

hanya mengandalkan penglihatan dan kemampuan

menangkap tanda dan isyarat yang ditampilkan pasien

(Suparmi, 2012). Pemeriksaan inspeksi antara lain adalah :

(a) Rambut

Untuk mengetahui adanya kuantitas, distribusi,

tekstur. Secara kuantitas, untuk mengetahui tipis atau

tebal, distribusi untuk mengetahui adanya alopesia

(kerontokan) sebagian atau total, dan tekstur untuk

mengetahui kasar atau halus (Suparmi, 2012).

(b) Muka

Untuk mengetahui simetris wajah, gerakkan

involunter (gerakan spontan), oedema dan adanya

massa (Niman, 2013).

(c) Mata

Pemeriksaan mata dilakukan dengan teknik inspeksi

terhadap adanya kelainan, warna konjungtiva dan

sclera mata, kekeruhan lensa mata, reaksi dan ukuran

pupil, gerakan bola mata, dan ketajaman pengelihatan

(Suparmi, 2012).

(d) Hidung

Untuk mengetahui kebersihan hidung, adanya polip

atau tidak, dan alergi debu atau tidak (Sulistyawati,

2011).

Page 41: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

29

(e) Telinga

Untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran

atau tidak dan kebersihan telinga (Sulistyawati, 2011).

(f) Mulut

Pemeriksaan ini untuk mengetahui ada tidaknya

luka atau peradangan gusi, bibir, lidah dan faring,

keadaan gigi geligi, keadaan tonsil, keadaan lidah, dan

bau mulut (Suparmi, 2012).

(g) Leher

Pemeriksaan fisik leher meliputi otot, kelenjar getah

bening, kelenjar tiroid dan trakea (Niman, 2013).

(h) Dada dan mammae

Meliputi pemeriksaan pembesaran, simetris, aerola,

putting, kolostrum, dan tumor (Astuti, 2012).

(i) Axilla

Untuk mengetahui adanya pembesaran kelenjar

ketiak, massa dan nyeri tekan (Astuti, 2012).

(j) Abdomen

Meliputi pemeriksaan luka bekas operasi,

pembesaran perut, linea nigra, strie gravidarum

(Astuti, 2012).

Page 42: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

30

(k) Genetalia

Meliputi pemeriksaan varises, luka, kemerahan,

pengeluaran pervaginam, kelenjar bartholini

(bengkak, massa) (Astuti, 2012). Pada kasus spotting

pemeriksaan inspekulo juga dilakukan untuk

memastikan bahwa pengeluaran berupa darah yang

sedikit-dikit tersebut memang benar keluar melalui

jalan lahir (Affandi, 2010).

(l) Anus

Meliputi pemeriksaan hemoroid (Astuti, 2012).

(m) Ekstremitas

Meliputi pemeriksaan oedema, varices, kuku jari

dan reflek patella (Astuti, 2012).

(2) Palpasi

Palpasi merupakan salah satu teknik yang

mengandalkan kemampuan dalam mempergunakan

sensasi tangan dan kemampuan tanda serta

mempersepsikan temuan yang diperoleh (Suparmi, 2012).

(a) Muka

Meliputi pemeriksaan oedema dan cloasma

gravidarum (Astuti, 2012).

Page 43: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

31

(b) Leher

Pemeriksaan fisik leher meliputi otot, kelenjar getah

bening, kelenjar tiroid dan trakea (Niman, 2013).

(c) Payudara

Palpasi payudara untuk mengetahui kontur keras

atau lunak, adanya benjolan atau tumor, adanya cairan

darah, pus, cairan bening, air susu (Suparmi, 2012)

(d) Abdomen

Palpasi dilakukan dengan tujuan mencari adanya

tahanan, keras, lembut dan massa (Niman, 2013).

Pada kasus spotting dilakukan pemeriksaan abdomen

untuk mengetahui ada nyeri tekan atau tidak, dan ada

pembesaran tidak.

(e) Genetalia

Meliputi pemeriksaan varises, luka, kemerahan,

pengeluaran pervaginam, kelenjar bartholini

(bengkak, massa) (Astuti, 2012). Pada kasus spotting

untuk mengetahui perdarahan dan bercak darah

berupa flek-flek berwarna merah.

(3) Perkusi

Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara

mengetuk. Tujuan perkusi adalah menentukan batas-batas

organ atau bagian tubuh dengan cara merasakan vibrasi

Page 44: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

32

yang ditimbulkan akibat adanya gerakan yang diberikan

ke bawah jaringan (Priharjo, 2006).

(a) Ekstremitas

Meliputi pemeriksaan oedema, varices, kuku jari

dan reflek patella (Astuti, 2012).

(4) Auskultasi

Auskultasi merupakan metode pengkajian yang

menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran

(Priharjo, 2006).

(a) Tekanan darah

Tekanan darah diukur dengan menggunakan alat

tensimeter dan stetoskop. Tekanan darah normal,

sistolik antara 110 sampai 140 mmHg dan diastolik

antara 70 sampai 90 mmHg (Astuti, 2012).

(b) Nadi

Teknik pengukuran vital sign pulse (nadi) pada

lokasi tertentu di mana dapat dirasakan gelombang

darah yang disebabkan oleh pemompaan atau

kontraksi ventrikal kiri jantung. Normalnya frekuensi

nadi adalah 60-100 kali/menit (Niman, 2013).

c) Data penunjang

Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan urine

untuk mengetahui kadar protein dan glukosanya, dan

Page 45: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

33

pemeriksaan darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan

darah, Hb (normal ≥ 11gr %) (Astuti, 2012). Pada kasus KB

implan dengan spotting dilakukan pemeriksaan kehamilan

untuk memastikan pasien hamil atau tidak dan pemeriksaan Hb

(Arum dan Sujiyatini, 2009).

b. Langkah II : Interpretasi data

Interpretasi data merupakan identifikasi terhadap diagnosa,

masalah dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas

data-data yang telah dikumpulkan (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Interprestasi data meliputi :

1) Diagnosa kebidanan

Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan para, abortus,

anak hidup, umur ibu dan keadaan nifas (Ambarwati dan Wulandari,

2010).

Diagnosa : Ny... P…A… umur…tahun akseptor KB implan dengan

spotting.

Data dasar meliputi :

(a) Data subjektif

Pernyataan ibu tentang jumlah persalinan, apakah pernah

abortus atau tidak, keterangan ibu tentang umur, keterangan ibu

tentang keluhan (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(1) Ibu mengatakan bernama….

(2) Ibu mengatakan memakai KB implan sejak….

Page 46: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

34

(3) Ibu mengatakan mengalami bercak-bercak dari

kemaluannya sejak…..

(b) Data objektif

Hasil pemeriksaan tentang pengeluaran pervaginam, hasil

pemeriksaan tanda-tanda vital (Ambarwati dan Wulandari,

2010).

(1) Keadaan umum, untuk mengetahui keadaan umum apakah

baik atau lemah (Sulistyawati, 2011).

(2) Tanda-tanda vital, pemeriksaan tanda-tanda vital adalah

melakukan pengukuran suhu tubuh (temperature), nadi

(pulse), pernapasan (respirasirate), tekanan darah

(bloodpressure) dan pengkajian terhadap nyeri (pain) pada

tubuh (Niman, 2013).

(3) Genetalia, Untuk mengetahui adanya pembengkakan,

indurasi, nyeri dan sekret dari kelenjar bartholini (Niman,

2013).

2) Masalah

Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Masalah sering berhubungan

dengan bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap

diagnosisnya (Sulistyawati, 2011). Masalah yang dialami pada kasus

KB implan dengan spotting adalah :

(a) Rasa tidak nyaman pada daerah genetalia.

Page 47: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

35

(b) Rasa cemas pada perdarahan bercak (spotting).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum

terindikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan

melakukan analisa data (Kusbandiyah, 2010). Pada kasus KB implan

dengan spotting kebutuhan yang diperlukan menurut Sulistyawati,

(2014) yaitu, Penjelasan tentang gangguan pola haid pada pemakaian

implan berupa amenorea dan spotting.

c. Langkah III : Diagnosa potensial

Pada langkah ini diidentifikasikan masalah atau diagnosa

potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini

membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan menunggu

mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-benar terjadi

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Diagnosa potensial yang mungkin

terjadi pada kasus implan dengan spotting adalah terjadinya anemia

(Arum dan Sujiyatini, 2009).

d. Langkah IV : Antisipasi masalah

Langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen

kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani

bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi

pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Antisipasi pada anemia perlu

Page 48: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

36

diberikan preparat besi dan anjurkan mengkonsumsi makanan yang

banyak mengandung zat besi (Arum dan Sujiyatini, 2009).

e. Langkah V : Perencanaan

Langkah ini ditentukan dari hasil kajian pada langkah sebelumnya.

Jika ada informasi atau data yang tidak lengkap bisa dilengkapi.

Merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa

yang telah diidentifikasi atau diantisipasi yang sifatnya segera atau rutin

(Tresnawati, 2013). Rencana tindakan yang dapat dilakukan pada

akseptor KB implan dengan spotting menurut (Saifuddin, 2006) :

1) Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada

tahun pertama. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak

diperlukan tindakan apapun.

2) Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin

melanjutkan pemakaian implan dapat diberikan pil kombinasi satu

siklus, atau ibuprofen 3x800 mg selama lima hari. Terangkan pada

klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil kombinasi habis.

3) Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil

kombinasi untuk 3-7 hari dan kemudian dilanjutkan dengan satu

siklus pil kombinasi, atau dapat juga diberikan 50 µg

etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equen konjugasi 14-21 hari.

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan

pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan rencana

Page 49: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

37

asuhan secara efisien pada pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Pada langkah ini bidan melaksanakan langsung tindakan yang telah di

rencanakan pada akseptor KB implan dengan spotting menurut

Saifuddin (2011), yaitu sebagai berikut :

1) Menjelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama

pada tahun pertama. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil,

tidak diperlukan tindakan apapun.

2) Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin

melanjutkan pemakaian implan dapat diberikan pil kombinasi satu

siklus, atau ibuprofen 3x800 mg selama lima hari.

3) Menjelaskan pada klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil

kombinasi habis. Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa,

berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3-7 hari dan kemudian

dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga

diberikan 50 µg etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equen

konjugasi 14-21 hari.

g. Langkah VII : Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa

yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang

diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap

setiap aspek asuhan yang dilaksanakan tapi belum efektif atau

merencanakan kembali yang belum terlaksana (Ambarwati dan Wulan,

2010).

Page 50: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

38

Evaluasi yang ingin dicapai pada akseptor KB implan dengan

spotting menurut Sulistyawati (2011), yaitu :

1) Klien sudah tahu bahwa spotting adalah efek samping KB implan.

2) Ibu tetap menggunakan KB implan.

3) Terapi pil kombinasi atau etinilestradiol sudah diberikan dan ibu

bersedia untuk meminumnya.

3. Data Perkembangan

Metode pendokumentasian untuk data perkembangan dalam

asuhan kebidanan pada KB menggunakan SOAP. Menurut Muslihatun

dkk (2009), pendokumentasian manajemen kebidanan dengan metode

SOAP, yaitu :

a. S (Data Subjektif)

Data subjektif (S), merupakan pendokumentasian manajemen

kebidanan menurut Helen Varney langkah pertama (pengkajian data),

terutama data yang diperoleh melalui anamnesa.

b. O (Data Objektif)

Data objektif (O), merupakan pendokumentasian manajemen

kebidanan menurut Helen Varney pertama (pengkajian data), terutama

data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan

fisik pasien, pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik

lain.

Page 51: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

39

c. A (Assessment)

(Analysis/Assessment), merupakan pendokumentasian hasil analisis

dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.

d. P (planning)

(Planning) perencanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini

dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil

analisis dan interpretasi data.

C. Landasan Hukum

Landasan hukum asuhan kebidanan KB implan pada pasien dengan

spotting yaitu, Permenkes Nomor 1464/Menkes/per/X/2010 dengan pasal :

1. Pasal 9 yang berbunyi :

Bidan dalam menjalani praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan

meliputi :

a. Pelayanan kesehatan ibu;

b. Pelayanan kesehatan anak ; dan

c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.

2. Pasal 12 yang berbunyi :

Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan

keluarga berencana sebagai maksud dalam pasal 9 huruf c, berwenang

untuk :

a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana; dan

b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom.

Page 52: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

40

3. Pasal 13 yang berbunyi :

Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, pasal 11, dan

pasal 12 bidan yang menjalankan program pemerintah berwenang

melakukan pelayanan kesehatan meliputi :

a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan

memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit.

b. Pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit hanya dapat dilakukan oleh

bidan yang dilatih.

Page 53: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

41

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

A. Jenis Studi

Studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif

terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.

Metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya

dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2013).

Studi kasus ini menggambarkan tentang Asuhan Kebidanan Keluarga

Berencana pada Ny. M P2 A0 Umur 37 Akseptor KB Implan dengan Spotting

menggunakan asuhan kebidanan menurut tujuh langkah varney.

B. Lokasi Studi

Lokasi studi menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan

(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilakukan di Puskesmas Sibela

Surakarta.

C. Subjek Studi

Subjek studi adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti

(Arikunto, 2013). Subjek pada studi kasus ini adalah Ny.M P2 A0 Umur 37

Tahun Akseptor KB Implan dengan Spotting.

Page 54: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

42

D. Waktu Studi

Waktu studi kasus adalah waktu yang dibutuhkan penulis untuk

mendapatkan data penelitian sampai batas yang ditentukan (Nursalam, 2009).

Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 - Maret 2016.

E. Istrumen Studi

Instrumen studi kasus adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini instrumen yang

digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan ibu KB

menurut tujuh langkah Varney dan SOAP dalam bentuk data perkembangan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil

data primer dan data sekunder :

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek

atau objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2012). Data primer diperoleh dengan cara :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan empat cara yaitu :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah penggunaan penglihatan, pendengaran, dan

penciuman untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda fisik

tertentu dari bagian dan fungsi tubuh (Setiadi, 2012). Inspeksi

dilakukan secara berurutan dari kepala sampai kaki, pada kasus Ny.

Page 55: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

43

M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting. Untuk

melihat adanya spotting dilakukan pemeriksaan genetalia.

2) Palpasi

Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan

(Priharjo, 2006). Dalam kasus akseptor KB implan dengan spotting

palpasi dilakukan untuk mengetahui apakah adanya nyeri tekan atau

tidak, hal ini menunjukkan adanya massa, pemeriksaan yang

dilakukan yaitu pemeriksaan pada nadi, kepala dan genetalia.

3) Auskultasi

Auskultasi merupakan metode pengkajian yang menggunakan

stetoskop untuk memperjelas pendengaran (Priharjo, 2006).

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa tekanan darah ibu

normal atau tidak pada akseptor KB implan dengan spotting

dilakukan pemeriksaan tekanan darah.

4) Perkusi

Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk.

Tujuan perkusi adalah menentukan batas-batas organ atau bagian

tubuh dengan cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat

adanya gerakan yang diberikan ke bawah jaringan (Priharjo, 2006).

Dalam kasus ini pemeriksaan perkusi dilakukan untuk mengetahui

adanya oedema atau tidak, adanya varices atau tidak, adanya

kelainan atau tidak, reflek patella positif atau negatif pada kasus

Page 56: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

44

akseptor KB implan dengan spotting dilakukan pemeriksaan

ekstremitas.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian, atau bercakap-

cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatdmodjo, 2012).

Dalam kasus ini wawancara dilakukan secara langsung pada Ny. M P2

A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting dan tenaga

kesehatan di Puskesmas Sibela Surakarta.

c. Pengamatan (observasi)

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk

mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (Hidayat, 2010). Pada

kasus akseptor KB implan dengan spotting dilakukan pengamatan

(observasi) pada perdarahan pervaginam.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

metode baik secara objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang

sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau

komersial maupun non komersial (Riwidikdo, 2012). Data sekunder

diperoleh dengan cara :

Page 57: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

45

a. Studi dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mengambil data yang berasal dari dokumen asli (Hidayat, 2014). Dalam

studi kasus ini, dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data

yang diambil dari rekam medik di Puskesmas Sibela Surakarta.

b. Studi kepustakaan

Studi Kepustakaan adalah semua literatur atau bacaan yang

digunakan untuk mendukung dalam menyusun proposal tersebut.

Literatur ini umumnya terdiri dari buku-buku teks, majalah atau jurnal

ilmiah, makalah ilmiah, skripsi (Notoatdmojo, 2012). Pada kasus ini

studi kepustakaan berupa buku-buku referensi, artikel internet, karya

ilmiah yang terdahulu, dan sumber pustaka lainnya yang menunjang

studi kasus ini dari tahun 2006-2015.

G. Alat-alat yang digunakan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara

lain :

1. Alat dan bahan pengambilan data :

a. Format pengkajian pada akseptor KB implan (askeb).

b. Buku tulis.

c. Pulpen.

2. Alat dan bahan melakukan pemeriksaan dan observasi :

a. Spigmomanometer.

b. Stetoskop.

Page 58: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

46

c. Thermometer.

d. Timbangan berat badan.

e. Pengukuran tinggi badan.

f. Sarung tangan.

g. Kapas DTT.

h. Lampu sorot.

i. Hammer patella.

j. Hb sahli.

H. Jadwal Studi Kasus

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Jadwal studi kasus terlampir.

Page 59: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

47

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian Data

Tanggal : 1 Maret 2016 Pukul : 09.00 WIB

a. Identitas Pasien Identitas Suami

1) Nama : Ny. M Nama : Tn. W

2) Umur : 37 tahun Umur : 40 tahun

3) Agama : Islam Agama : Islam

4) Suku bangsa : Jawa, Indonesia Suku bangsa : Jawa, Indonesia

5) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Dagang

7) Alamat : Tawangsari, Rt.03/Rw.34, Mojosongo, Surakarta.

b. Anamnesa (Data Subjektif)

Tanggal : 1 Maret 2016 Pukul : 09.05 WIB

1) Keluhan utama

Ibu mengatakan menggunakan KB implan pada tanggal 28 Januari

2016 dan mengalami bercak darah mulai tanggal 26 Februari 2016.

Bercak darah terjadi di luar siklus haid (siklus ibu 28 hari), tidak

nyeri, ganti pembalut 2x/hari. Ibu merasa tidak nyaman dengan

bercak darah yang dialaminya.

Page 60: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

48

2) Riwayat perkawinan

Status perkawinan sah, kawin satu kali umur 25 tahun dengan

suami umur 28 tahun dengan anak 2 orang.

3) Riwayat menstruasi

a) Menarche : ibu mengatakan haid pertama usia 15 tahun.

b) Siklus : ibu mengatakan siklusnya 28 hari.

c) Lamanya : ibu mengatakan lamanya 5-6 hari.

d) Banyaknya : ibu mengatakan 2-3 kali per hari ganti pembalut.

e) Teratur/tidak : ibu mengatakan haidnya teratur.

f) Sifat darah : ibu mengatakan darahnya encer dan berwarna

merah segar.

g) Disminorhoe : ibu mengatakan nyeri saat haid namun tidak

mengganggu aktivitas.

4) Riwayat obstetri (kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu)

Tabel 4.1 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No

Tahun

Partus

Tempat

Partus

UKM

(bln)

Jenis

Partus

Penolong

JK

BB

PJ

(cm)

Nifas

Kead

Laktasi

Keada-

an

Anak

1 2004 BPM 9 Normal Bidan L 3100 47 Baik Baik Hidup

2 2010 RS 9 Normal Bidan P 3200 47 Baik Baik Hidup

Page 61: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

49

5) Riwayat KB

Tabel 4.2 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No

Tahun

Partus

Tempat

Partus

UKM

(bln)

Jenis

Partus

Penolong

JK

BB

PJ

(cm)

Nifas

Kead

Laktasi

Keada-

an

Anak

1 2004 BPM 9 Normal Bidan L 3100 47 Baik Baik Hidup

2 2010 RS 9 Normal Bidan P 3200 47 Baik Baik Hidup

6) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang : ibu mengatakan mengeluarkan

bercak darah sejak tanggal 26 Februari 2016.

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : ibu mengatakan tidak pernah merasakan

jantung berdebar kencang, nyeri di dada

sebelah kiri, tidak mudah capek, dan tidak

pernah keringat dingin pada telapak tangan.

(2) Ginjal : ibu mengatakan tidak pernah merasa sakit

pada punggung bagian bawah, dan tidak

pernah sakit saat buang air kecil.

(3) Asma : ibu mengatakan tidak pernah tiba-tiba sesak

nafas atau nafas megap-megap.

(4) TBC : ibu mengatakan tidak pernah batuk

berkepanjangan ± 3 bulan, disertai keluar

darah dan keringat dingin dari telapak

tangan.

Page 62: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

50

(5) Hepatitis : ibu mengatakan selama ini tidak pernah

terlihat kuning pada sclera mata dan ujung

kuku.

(6) DM : ibu mengatakan tidak mudah atau sering

lapar (poliphagi), tidak sering haus pada

malam hari (polidipsi), dan tidak sering

buang air kecil pada malam hari ± 6 − 7 kali

(poliuri).

(7) Hipertensi : ibu mengatakan tidak pernah memiliki

tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

(8) Epilepsi : ibu mengatakan tidak pernah mengalami

kejang disertai mengeluarkan busa dari

mulutnya.

(6) Lain-lain : ibu mengatakan tidak pernah memilik

riwayat penyakit menular seperti HIV/AIDS.

c) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan baik dari pihak keluarga suami maupun ibu tidak

ada yang memiliki penyakit menurun (hipertensi, DM) dan

penyakit menular (hepatitis dan epilepsi).

d) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun suaminya tidak

ada yang memiliki riwayat keturunan kembar.

Page 63: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

51

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi.

6) Data psikologis

Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini.

7) Riwayat kebiasaan sehari-hari

a) Personal hygiene : ibu mengatakan mandi 2 kali sehari dan

gosok gigi 2 kali sehari.

b) Pola nutrisi : ibu mengatakan makan 3 kali sehari,

porsi sedang (nasi, lauk pauk, sayur).

Minum 7-8 gelas per hari.

c) Pola istirahat dan aktivitas : ibu mengatakan tidur siang 1,5 jam,

tidur malam 7 jam dan mengerjakan

pekerjaan rumah dibantu suami.

d) Pola eleminasi : ibu mengatakan BAK ± 4-5 kali sehari

dan BAB 1 kali sehari.

e) Pola seksual : ibu mengatakan selama spotting tidak

melakukan hubungan seksual.

f) Perokok : ibu mengatakan ibu dan suami tidak

pernah merokok.

g) Pemakaian obat-obatan : ibu mengatakan ibu dan suami tidak

pernah memakai obat-obatan terlarang.

Page 64: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

52

c. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

1) Status generalis

a) Keadaan umum : baik.

b) Kesadaran : composmentis.

c) Tekanan darah : 120/80 mmHg.

d) Nadi : 82 x/menit.

e) Suhu : 36,5° C.

f) Pernapasan : 24 x/menit.

g) Tinggi Badan :157 cm.

h) Berat Badan : 58 kg.

2) Pemeriksaan sistematis

a) kepala

(1) Rambut : bersih, warna hitam, panjang, dan

tidak berketombe.

(2) Muka : tidak pucat dan tidak oedema.

(3) Mata

(a) Oedema : tidak ada oedema.

(b) Conjungtiva : warna merah muda.

(c) Sclera : putih.

(4) Hidung : bersih, simetris dan tidak.

(5) Telinga : bersih, simetris.

(6) Mulut/gigi/gusi : mulut bersih, tidak ada stomatitis,

Page 65: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

53

gigi tidak caries, gusi tidak

berdarah.

b) Leher

(1) Kelenjar gondok : tidak dilakukan.

(2) Tumor : tidak dilakukan.

(3) Pembesaran kelenjar limfe : tidak dilakukan.

c) Dada dan axilla

(1) Mammae

(a) Membesar : tidak dilakukan.

(b) Tumor : tidak dilakukan.

(c) Simetris : tidak dilakukan.

(d) Putting susu : tidak dilakukan.

(e) Kolostrum : tidak dilakukan.

(2) Axilla

(a) Benjolan : tidak dilakukan.

(b) Nyeri : tidak dilakukan.

d) Abdomen

(1) Pembesaran hati : tidak ada pembesaran hati.

(2) Benjolan/tumor : tidak ada benjolan.

(3) Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan.

(4) Luka bekas operasi : tidak ada bekas operasi.

Page 66: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

54

e) Anogenital

(1) Vulva vagina

(a) Varices : tidak ada varices.

(b) Luka : tidak ada bekas luka.

(c) Kemerahan : tidak ada kemerahan.

(d) Nyeri : tidak ada nyeri tekan.

(e) Pengeluaran pervaginam : bercak darah.

(2) Inspekulo

(a) Vagina : tidak dilakukan.

(b) Vulva : tidak dilakukan.

(c) Tanda chadwick : tidak dilakukan.

(3) Pemeriksaan dalam

(a) Porsio/ servik : tidak dilakukan.

(b) Posisi uterus : tidak dilakukan.

(c) Tumor/ benjolan : tidak dilakukan.

(d) Nyeri : tidak dilakukan.

(4) Anus

(a) Haemoroid : tidak dilakukan.

(b) Keluhan lain : tidak dilakukan.

f) Ekstremitas

(1) Varices : tidak ada varices.

(2) Oedema : tidak ada oedema.

(3) Reflek patella : positif.

Page 67: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

55

3) Pemeriksaan penunjang

a) Pemeriksaan laboratorium : Hb :12 gr % (normal ≥ 11 gr %).

PP tes : negatif.

b) Pemeriksaan penunjang lain : tidak dilakukan.

2. Interpretasi Data

Tanggal : 1 Maret 2016 Pukul : 09.15 WIB

a. Diagnosa kebidanan

Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting.

Data dasar :

1) Data Subjektif

a) Ibu mengatakan bernama Ny. M umur 37 tahun.

b) Ibu mengatakan memakai KB implan pada tanggal 28 Januari

2016 dan mengalami bercak darah dari jalan lahir mulai tanggal

26 Februari 2016.

c) Ibu mengatakan pernah melahirkan dua kali dan belum pernah

keguguran.

d) Ibu mengatakan pernah memakai KB suntik tiga bulan.

2) Data Objektif

(a) Keadaan umum : baik.

(b) Kesadaran : composmentis.

(c) Vital sign

Tekanan darah : 120/80 mmHg.

Nadi : 82x/menit.

Page 68: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

56

Suhu : 36,5 º C.

pernapasan : 24x/menit.

(d) Perdarahan pervaginam : bercak darah.

(e) Palpasi abdomen : tidak ada nyeri tekan pada perut

bagian bawah dan tidak teraba

benjolan atau massa.

(f) Hb : 12gr %.

(g) Pp tes : negatif.

b. Masalah

Ibu mengatakan merasa cemas tentang keadaannya dan merasa tidak

nyaman dengan bercak darah yang dialaminya.

c. Kebutuhan

Penjelasan KIE tentang efek samping KB implan.

3. Diagnosa Potensial

Tidak ada.

4. Antisipasi Segera

Tidak dilakukan.

5. Perencanaan

Tanggal : 1 Maret 2016 Pukul : 09.40 WIB

a. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu.

b. Berikan KIE tentang vulva hygiene karena pasien kurang menjaga

kebersihan daerah kewanitaan.

c. Berikan KIE tentang efek samping KB implan.

Page 69: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

57

d. Berikan terapi pil kombinasi (30-35 µg etinilestradiol) 2x1/hari selama

5 hari.

e. Anjurkan ibu jika ada keluhan segera datang ke Puskesmas.

f. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan ulang dirumah ibu pada

tanggal 5 Maret 2016.

6. Pelaksanaan

Tanggal : 1 Maret 2016 Pukul : 09.55 WIB

a. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami spotting

yaitu keluarnya bercak darah dari jalan lahir ibu, TTV: TD = 120/80

mmHg, N = 82x/menit, S = 36,5° C, R = 24x/menit, pemeriksaan Hb =

12gr %.

b. Memberikan KIE pada ibu tentang vulva hygiene. Vulva hygiene adalah

upaya untuk membersihkan daerah genetalia wanita (vulva). Vulva

hygiene dilakukan dengan mengganti celana dalam dan pembalut setiap

selesai mandi atau selesai buang air kecil ataupun besar, saat celana

dalam dan pembalut basah, dan mengajarkan ibu cara cebok yang benar

yaitu membasuh dengan air bersih dari arah depan kebelakang.

c. Memberikan KIE tentang efek samping KB implan yaitu, Amenorea

(tidak haid), perdarahan bercak (spotting) ringan pada tahun pertama

pemakaian, ekspulsi, infeksi pada daerah insersi, berat badan naik atau

turun dan menjelaskan tentang spotting yaitu perubahan pola haid

berupa perdarahan bercak ringan yang disebabkan karena penurunan

kadar estrogen yang menyebabkan terhambatnya pembentukan

Page 70: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

58

endometrium dan menimbulkan perdarahan yang tidak teratur sama

sekali.

d. Memberikan terapi pil kombinasi (30-35 µg etinilestradiol) 2x1/hari

selama 5 hari.

e. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas

jika ada keluhan.

f. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah pada tanggal

5 Maret 2016.

7. EVALUASI

Tanggal : 1 Maret 2016 pukul : 10.15 WIB

a. Ibu sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan dirinya.

b. Ibu bersedia melakukan vulva hygiene sesuai dengan saran dari bidan.

c. Ibu sudah mengerti tentang efek samping KB implan terutama efek

samping tentang spotting.

d. Ibu telah diberikan pil kombinasi (30-35 µg etinilestradiol) dan

bersedia meminumnya.

e. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas jika ada

keluhan dan bersedia dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 5

Maret 2016.

Page 71: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

59

DATA PERKEMBANGAN 1

Kunjungan rumah 1

Alamat : Tawangsari, Rt. 03/ Rw. 34, Mojosongo, Surakarta.

S : Subjektif

Tanggal : 05 Maret 2016 Pukul : 16.00 WIB

1. Ibu mengatakan bercak darah yang keluar sudah mulai berkurang.

2. Ibu mengatakan meski bercak darah sudah mulai berkurang ibu masih

cemas dengan keadaannya.

3. Ibu mengatakan sudah menerapkan vulva hygiene seperti yang disarankan

pada pemeriksaan.

4. Ibu mengatakan telah meminum pil KB sesuai anjuran dan pil KB sisa 1

tablet sesuai.

O : Objektif

Tanggal : 05 Maret 2016 Pukul : 16.05 WIB

1. Keadaan umum : baik.

2. Kesadaran : composmentis.

3. Vital sign

a. Tekanan darah : 110/80 mmHg.

b. Nadi : 80x/menit.

c. Pernapasan : 24x/menit.

d. Suhu : 36,5 º C.

Page 72: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

60

4. Pemeriksaan inspeksi

a. Mata

1) Conjungtiva : merah muda.

2) Sclera : putih.

b. Perdarahan pervaginam : adanya bercak darah yang berwarna

kecokelatan.

A : Assesment

Tanggal : 05 Maret 2016 Pukul : 16.15 WIB

Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting hari ke 9.

P : Planning

Tanggal : 05 Maret 2016 Pukul : 16.20 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup.

3. Menjelaskan kembali pada ibu tentang KIE vulva hygiene.

4. Menjelaskan kembali pada ibu tentang efek samping KB implan.

5. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obatnya sampai obat habis

secara teratur.

6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan.

Evaluasi

Tanggal : 05 Maret 2016 Pukul : 16.30 WIB

1. Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan.

a. Vital sign

1) Tekanan darah : 110/80 mmHg.

Page 73: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

61

2) Suhu : 36,5 º C.

3) Pernapasan : 24x/menit.

4) Nadi : 80x/menit.

b. Perdarahan pervaginam : adanya bercak darah kecokelatan.

2. Ibu bersedia untuk istirahat cukup.

3. Ibu bersedia untuk melakukan vulva hygiene.

4. Ibu lebih paham tentang efek samping KB implan.

5. Ibu bersedia untuk minum obat secara teratur.

6. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan.

Page 74: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

62

DATA PERKEMBANGAN 2

Kunjungan rumah 2

Alamat : Tawangsari, Rt. 03/ Rw. 34, Mojosongo, Surakarta.

S : Subjektif

Tanggal : 08 Maret 2016 Pukul : 15.30 WIB

1. Ibu mengatakan bercak darahnya sudah berhenti sejak tanggal 7 Maret

2016 pada sore hari.

2. Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi dengan keadaannya.

3. Ibu mengatakan obatnya sudah habis.

O : Objektif

Tanggal : 08 Maret 2016 Pukul : 15. 35 WIB

1. Keadaan umum : baik.

2. Kesadaran : composmentis.

3. Vital sign

a. Tekanan darah : 120/80 mmHg.

b. Nadi : 80x/menit.

c. Pernapasan : 24x/menit.

d. Suhu : 36,5 º C.

4.Pemeriksaan inspeksi

c. Mata

1) Conjungtiva : merah muda.

2) Sclera : putih.

Page 75: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

63

d. Genetalia : tidak tampak adanya bercak darah.

A : Assesment

Tanggal : 08 Maret 2016 Pukul : 15.45 WIB

Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan riwayat spotting.

P : Planning

Tanggal : 08 Maret 2016 Pukul : 15. 50 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.

2. Menanyakan pada ibu apakah tetap menggunakan alat kontrasepsi implan

atau memilih menggunakan alat kontrasepsi lain.

3. Menganjurkan ibu kembali untuk melakukan kunjungan ulang jika ada

keluhan.

Evaluasi

Tanggal : 08 Maret 2016 Pukul : 16. 05 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

a. Vital sign

1) Tekanan darah : 120/80 mmHg.

2) Nadi : 80x/menit.

3) Pernapasan : 24x/menit.

4) Suhu : 36,5 º C.

b. Genetalia : tidak tampak bercak darah.

2. Ibu memilih untuk tetap menggunakan KB implan.

3. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang jika ada keluhan.

Page 76: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

64

B. PEMBAHASAN KASUS

Setelah penulis menerapkan manajemen asuhan kebidanan varney pada

Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting maka penulis

akan memberikan penjelasan kesenjangan antara teori dan praktik di lahan dan

menarik kesimpulan dengan menggunakan 7 langkah varney sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pada kasus ini pengkajian dilakukan pada tanggal 01 Maret 2016

dan diperoleh data subjektif yaitu ibu mengatakan menggunakan KB

implan dan mengalami bercak darah mulai tanggal 26 Februari 2016 dan

ibu merasa tidak nyaman dengan bercak darah yang dialaminya.

Sedangkan pada data objektif diperoleh dari pemeriksaan, antara lain vital

sign : TD= 120/80 mmHg, N= 82 x/menit, S= 36,5 º C, R= 24 x/menit.

Pemeriksaan inspeksi pada mata tidak menunjukkan adanya tanda-tanda

anemia yang ditandai dengan conjungtiva berwarna merah muda.

Pemeriksaan palpasi pada abdomen tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri

tekan, inspeksi pada vulva vagina terdapat adanya bercak darah.

Pemeriksaan laboratorium menghasilkan HB 12gr % dan Pp tes negatif.

Menurut Tresnawati (2013), data subjektif diperoleh dengan cara

melakukan anamnesa yang meliputi : biodata identitas pasien dan suami

pasien, alasan masuk dan keluhan, riwayat haid atau menstruasi, riwayat

perkawinan lalu, riwayat obstetri (riwayat kehamilan, persalinan, nifas

yang lalu), riwayat persalinan sekarang, riwayat dan perencanaan keluarga

berencana. Sedangkan menurut Suparmi (2012), Pemeriksaan objektif

Page 77: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

65

pada pasien KB implan dengan spotting dilakukan dengan cara inspeksi,

yaitu pada pemeriksaan genetalia. Palpasi meliputi pemeriksaan abdomen,

genetalia. Auskultasi meliputi pemeriksaan ektremitas dan perkusi

meliputi pemeriksaan tekanan darah dan nadi.

Pada langkah ini data subjektif tidak terdapat kesenjangan antara

teori dan praktik di lahan sedangkan pada data objektif terdapat

kesenjangan yaitu berupa pemeriksaan fisik. Dalam teori pada kasus

pasien KB implan dengan spotting dilakukan pemeriksaan inspekulo dan

pada praktik di lahan tidak dilakukan karena terjadinya spotting dapat

diketahui dari melakukan anamnesa berupa keluhan, berapa lama

menggunakan KB implan, riwayat penyakit dan dapat juga dipastikan dari

bercak darah pada pembalut atau celana dalam pasien saat melakukan

pemeriksaan vulva vagina.

2. Interpretasi data

Data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menurut diagnosa

kebidanan, masalah dan kebutuhan. Pada langkah ini diagnosa kebidanan

yang muncul adalah Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan

dengan spotting. Masalah yang muncul adalah ibu mengatakan merasa

cemas tentang keadaannya dan merasa tidak nyaman dengan bercak darah

yang dialaminya. Kebutuhan yang diberikan berupa penjelasan KIE

tentang efek samping KB implan.

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), diagnosa kebidanan

dapat ditegakkan yang berkaitan dengan para, abortus, anak hidup, umur

Page 78: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

66

ibu dan keadaan ibu. Menurut (Sulistyawati, 2011) masalah yang muncul

pada akseptor KB implan dengan spotting yaitu rasa cemas tentang

keadaanya dan merasa tidak nyaman dengan bercak darah yang

dialaminya, sedangkan menurut Sulistyawati (2014), kebutuhan yang

diberikan berupa penjelasan tentang gangguan pola haid pada pemakaian

implan berupa amenorea dan spotting.

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

praktik di lahan karena antara teori yang ada dan yang penulis temukan di

lahan tidak terdapat perbedaan.

3. Diagnosa potensial

Diagnosa potensial pada kasus ini yaitu, dapat terjadinya anemia.

Menurut Arum dan Sujiyatini (2009), diagnosa potensial yang mungkin

terjadi pada kasus implan dengan spotting adalah terjadinya anemia.

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

praktik di lahan. Pada praktik ibu tidak terjadi anemia karena sudah

dilakukan penanganan yang tepat.

4. Antisipasi

Menurut Arum dan Sujiyatini (2009), antisipasi yang perlu

diberikan preparat besi dan anjurkan mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung zat besi.

Pada kasus Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan

dengan spotting tidak dilakukan antisipasi.

Page 79: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

67

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

praktik di lahan, pada teori antisipasi yang diberikan berupa preparat zat

besi sedangkan di lahan tidak diberikan karena pasien tidak mengalami

anemia.

5. Perencanaan

Pada kasus ini perencanaan yang diberikan berupa:

a. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu.

b. Berikan KIE tentang vulva hygiene dan KIE tentang efek samping KB

implan.

c. Berikan terapi pil kombinasi (30-35 µg etinilestradiol) 2x1/hari selama 5

hari.

d. Anjurkan ibu jika ada keluhan segera datang ke Puskesmas.

e. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan ulang di rumah.

Rencana tindakan pada pasien KB implan dengan spotting menurut

Saifuddin (2006), adalah:

4) Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada

tahun pertama. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak

diperlukan tindakan apapun.

5) Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin

melanjutkan pemakaian implan dapat diberikan pil kombinasi satu

siklus, atau ibuprofen 3x800 mg selama lima hari.

6) Terangkan pada klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil

kombinasi habis. Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa,

Page 80: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

68

berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3-7 hari dan kemudian dilanjutkan

dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga diberikan 50 µg

etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equen konjugasi 14-21 hari.

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

Pada teori hanya diberikan KIE tentang bercak ringan dan terapi pil

kombinasi satu siklus atau ibuprofen 3x800 mg selama lima hari,

sedangkan di lahan di lahan jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, KIE

vulva hygiene, terapi pil kombinasi 2x1/hari selama 5 hari, kunjungan

ulang jika ada keluhan dan dilakukan kunjungan rumah.

6. Pelaksanaan

Pada tahap ini pelaksanaan yang dilakukan pada kasus yaitu,

menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan, memberikan KIE tentang

personal hygiene dan efek samping KB implan, memberikan terapi pil

kombinasi (30-35 µg etinilestradiol) 2x1/hari selama 5 hari, menganjurkan

ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan, memberitahu ibu bahwa akan

dilakukan kunjungan rumah.

Menurut Saifuddin (2006), pelaksanaan pada akseptor KB implan

dengan spotting yaitu:

a. Menjelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada

tahun pertama. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak

diperlukan tindakan apapun.

Page 81: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

69

b. Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin

melanjutkan pemakaian implan dapat diberikan pil kombinasi satu

siklus, atau ibuprofen 3x800 mg selama lima hari.

c. Menjelaskan pada klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil

kombinasi habis. Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa,

berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3-7 hari dan kemudian dilanjutkan

dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga diberikan 50 µg

etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equen konjugasi 14-21 hari.

Pada langkah ini ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik.

Pada teori hanya diberikan KIE tentang bercak ringan dan terapi pil

kombinasi satu siklus atau ibuprofen 3x800 mg selama lima hari,

sedangkan di lahan di lahan jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, KIE

vulva hygiene, terapi pil kombinasi 2x1/hari selama 5 hari, kunjungan

ulang jika ada keluhan dan dilakukan kunjungan rumah.

7. Evaluasi

Setelah dilakukan asuhan kebidanan tujuh langkah varney, evaluasi

merupakan langkah terakhir yang dilakukan untuk mengetahui keefektifan

dari asuhan yang diberikan pada Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB

implan dengan spotting. Asuhan yang dilakukan sampai 8 hari yang

dimulai dari tanggal 01 Maret 2016 sampai dengan 08 Maret 2016.

Adapun hasil pengkajian pada kunjungan rumah sebagai berikut:

a. Tanggal 05 Maret 2016 yang dimulai pukul 16.00 WIB diperoleh hasil

keadaan umum ibu baik, vital sign normal, conjungtiva merah muda,

Page 82: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

70

perdarahan bercak berwarna kecokelatan, ibu bersedia melakukan vulva

hygiene dan sudah lebih paham tentang efek samping KB implan, terapi

pil kombinasi (30-35 µg etinilestradiol) 2x1/hari selama 5 hari yang

diberikan sudah diminum ibu. Tindakan yang dilakukan meliputi:

memberitahu hasil pemeriksaan, menganjurkan istirahat cukup,

menjelaskan KIE vulva hygiene dan efek samping KB implan,

menganjurkan minum obat dengan teratur dan lakukan kunjungan ulang

jika ada keluhan.

b. Tanggal 08 Maret 2016 yang dimulai pukul 15.30 WIB diperoleh hasil

keadaan umum ibu sudah baik, vital sign normal, conjungtiva merah

muda, spotting sudah berhenti, ibu memilih untuk menggunakan KB

implan, dan ibu sudah tidak lagi cemas.

Menurut Sulistyawati (2011), evaluasi yang ingin dicapai pada

akseptor KB implan dengan spotting yaitu, klien sudah tahu bahwa

spotting adalah efek samping KB implan, klien tetap menggunakan KB

implan, terapi pil kombinasi atau etinilestradiol sudah diberikan dan klien

bersedia untuk meminumnya.

Pada tahap ini dapat ditarik kesimpulan tidak ada kesenjangan antara

teori dan praktik dilahan.

Page 83: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

71

BAB V

PENUTUP

Setelah dilakukan asuhan kebidanan tujuh langkah varney pada Ny. M P2

A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting di Puskesmas Sibela

Surakarta, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan asuhan kebidanan khususnya pada

akseptor KB implan dengan spotting.

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan tujuh

langkah varney pada Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan

spotting, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai

berikut :

1. Pengkajian pada Ny. M P2 A0 umur 37 tahun akseptor KB implan dengan

spotting diperoleh data subjektif dan objektif. Data subjektif didapatkan

melalui wawancara terhadap pasien dimana keluhan utama pasien adalah

ibu mengatakan menggunakan KB implan dan mengalami bercak darah

mulai tanggal 26 Februari 2016. Ibu merasa tidak nyaman dengan bercak

darah yang dialaminya. Data objektif diperoleh dari pemeriksaan fisik,

keadaan ibu, inspeksi pada mata tidak menunjukkan adanya tanda-tanda

anemia yang ditandai dengan conjungtiva berwarna merah muda, palpasi

pada abdomen tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan, inspeksi pada

vulva vagina terdapat adanya bercak darah dan pemeriksaan laboratorium

menghasilkan HB 12gr % dan Pp tes negatif.

Page 84: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

72

2. Interpretasi data diperoleh dari pengumpulan data yang diperoleh dari

pengkajian sehingga didapatkan diagnosa kebidanan yaitu, Ny. M P2 A0

umur 37 tahun akseptor KB implan dengan spotting. Didalam interpretasi

data timbul masalah rasa cemas tentang keadaan pasien dan merasa tidak

nyaman dengan bercak darah yang dialaminya sehingga diberi kebutuhan

berupa KIE tentang efek samping KB implan.

3. Diagnosa potensial pada Ny. M tidak ada.

4. Antisipasi masalah pada Ny. M tidak dilakukan.

5. Perencanaan yang dilakukan pada Ny. M yaitu, jelaskan hasil pemeriksaan

kepada ibu, berikan KIE tentang vulva hygiene dan KIE tentang efek

samping KB implan, beri terapi pil kombinasi (30-35 µg etinilestradiol)

2x1/hari selama 5 hari, anjurkan ibu jika ada keluhan segera datang ke

Puskesmas, beritahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan ulang di rumah.

6. Pelaksanaan yang dilakukan pada Ny. M sesuai dengan perencanaan yang

telah direncanakan.

7. Evaluasi dari asuhan yang diberikan pada Ny. M diperoleh hasil keadaan

umum baik, vital sign normal, spotting berhenti pada hari ke 12, tidak

terjadi masalah potensial, ibu sudah mengetahui cara vulva hygiene dan

efek samping KB implan, terapi yang diberikan sudah diminum ibu,

kecemasan ibu hilang dan ibu tetap menggunakan KB implan.

8. Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik yaitu pada langkah pengkajian data tidak dilakukan

pemeriksaan inspekulo.

Page 85: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

73

B. Saran

Berdasarkan asuhan yang diberikan dan kesimpulan yang diatas perlu upaya

untuk meningkatkan pelayanan yang bermutu. Oleh karena itu penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Profesi

Diharapkan bidan atau tenaga kesehatan lainnya dapat menambah

wawasan dalam memberikan asuhan kebidanan atau menangani kasus

terutama kasus akseptor KB implan dengan spotting.

2. Bagi institusi

a. Puskesmas Sibela Surakarta

Puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal

sesuai dengan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan dapat

meningkatkan pelayanan secara cepat, tepat dan profesional, sehingga

pasien merasa puas dan nyaman dengan pelayanan yang diberikan.

b. Pendidikan

Diharapkan agar institusi pendidikan dapat lebih meningkatkan atau

menambah referensi terbaru, sehingga dapat mempermudah penulis

selanjutnya dan mahasiswa yang akan mengambil kasus yang sama.

Page 86: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Nuha Medika.

Anggraini, Y, Martini. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Rohima Press.

Arum, D.N.S, Sujiyatini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Jogjakarta : Mitra Cendikia

Press.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Cetakan 15. Jakarta : Rineka Cipta.

Astuti, P.H. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta : Rohima Press.

Dewi, M.U.K. 2013. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana untuk Mahasiswa Bidan. Jakarta :

CV. Trans Info Medika.

DKK Surakarta. 2014. Profil Kesehatan Kota Surakarta. Surakarta : Dinas Kesehatan Surakarta.

Handayani, S. 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta Pustaka Rihama.

Hartanto, H. 2013. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Hidayat, A.A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Edisi 2. Jakarta : Salemba

Medika.

Irianto, K. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung : Alfabeta.

_______2015. Gangguan Reproduksi. Bandung : Alfabeta.

Kusmiyati, Y. 2010. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Edisi 6. Yogyakarta : Fitramaya.

Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan KB. Edisi 2. Jakarta : EGC.

Mulyani, N.S, Rinawati, M. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Muslihatun, W.N, Mufdililah, Setyawati, N. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : Fitrimaya.

Niman, S. 2013. Pengkajian Kesehatan untuk Perawat. Jakarta : CV. Trans Info Media.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kandungan. Edisi 3. Jakarta : Bina Pustaka.

Proverawati, A. Misaroh, S. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Proverawati, A. Islaely, A.D, Aspuah, S. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Purwoastuti, E, Walyani E.S. 2015. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Page 87: ASUHAN KEBIDAN AN KELUARGA BERENCANA PADA NY. M … · asuhan kebidan p 2 a 0 umur 37 spotting diajukan untuk memenuhi s program studi diploma iii kebidanan sekolah tinggi ilmu kesehatan

73

Priharjo, R. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : EGC.

Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta Bina Pustaka.

Setiadi. 2012. Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Jogjakarta : Graha Ilmu.

Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika.

__________2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Suparmi, L. 2012. Pemeriksaan Fisik Keperawatan. Bogor : Ghalia Indonesia.

Syafrudin, Damayani A.D, Delmaifanis. 2011. Penyuluhan Kesehatan. Jakarta Timur : CV. Trans Info

Media.

Tresnawati, F. 2013. Asuhan Kebidanan. Jakarta : Prestasi Pustakarya.

Varney, H. Kriebs, J.M. Gegor, L. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4.Jakarta : EGC.