assalamualaikum, ayah ibu · dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau...

I

Berbagi tentang pola asuh islami dan informasi

kesehatan terkini

ASSALAMUALAIKUM, AYAH IBU

Isi_Assalamualaikum, Ayah Ibu_HALDEP_CS06_R01_Kirim.indd 1 3/23/2018 10:02:39 AM

II

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).


III

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Pratami Diah Herliani

Berbagi tentang pola asuh islami dan informasi

kesehatan terkini



IV


Ditulis oleh Pratami Diah Herliani© 2018 Pratami Diah Herliani

Hak Cipta Indonesia dilindungi Undang-UndangDiterbitkan pertama kali oleh

Penerbit PT Elex Media KomputindoKelompok Gramedia - Jakarta

Anggota IKAPI, Jakarta

718100594ISBN: 978-602-04-5850-2

978-602-04-5851-9 (Digital)

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini

tanpa izin tertulis dari penerbit

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab percetakan


XV

KATA PENGANTAR VII

PESAN CINTA BAGI ORANGTUA BARU XI

WELCOME TO BABY’S CITY 1

TSUNAMI TEORI PENGASUHAN 5 Lemah Lembut 7 Tidak Tergesa-gesa 9 Menjaga Potensi Baik 12

MOMMIES WORLD 15 Ada Apa dengan Tubuhku? 17 Kabar Rumah Tanggaku 22 Postpartum Blues 24 Me Time 36 Berjejaring dengan Sesama 41 Aku dan Tuhanku 44 Semua Ibu Pejuang 49 Pertimbangan Aspek Finansial bagi Ibu pekerja 59

Daftar Isi


XVI

Siapa yang Mengasuh Anakku? 60 Being a Manager! 68 Mintalah Bantuan 75 Bersyukur atas Hal yang Sederhana 81 Cairan Ajaib 85 Mitos dan Fakta Menyusui 93 Manajemen Penyimpanan ASI Perah 104 Contoh Anggaran Keperluan menyimpan ASI 106 Percayakan pada “Tentara Hebat” 108 Seputar Kontrasepsi 115 Penjelasan Seputar Kontrasepsi (untuk Ibu Menyusui) 118 Metode Kontrasepsi Pascapersalinan 122 Hamil Lagi? 123

DADDIES WORLD 127 Kontemplasi seorang Ayah Baru 126 Sudah Jadi Orangtua, Apa Kabar Keintiman dengan Pasangan? 132 Bukit Tanggung Jawab 134 Memang Ibu Saja yang Bisa Depresi? Ternyata Ayah Juga Bisa Lho! 137 Berbagi Ranjang dengan si Kecil 146 Ayah Pun Berubah... 148


1

WELCOME

TO BABY’S CITY

Isi_Assalamualaikum, Ayah Ibu_ISI_CS06_R01_Kirim.indd 1 3/4/2018 4:34:39 PM

2

Selamat datang di dunia ayah dan bunda. Dunia yang begitu identik dengan berbagai kemewahan, kemewahan

dalam perspektif lain tentunya. Kemewahan untuk tidur cukup, mandi dengan tenang, jalan berdua dengan pasangan dan kemewahan yang lainnya.

Ayah yang dahulu menjadi seorang laki-laki yang bebas, kongkow hingga larut malam dengan teman sepermainan, berolahraga fut-sal tanpa merasa bersalah, bermain game hingga level tertinggi, dan berbagai keasyikan pemuda di masanya. Begitu pula dengan Bunda. Perempuan yang dahulu amat mengikuti tren kekinian, berlama-lama memanjakan diri di salon, atau sebatas melahap sebuah novel dengan tenang. Ah ya… masa-masa itu. Masa di mana Ayah dan Bunda masih menjadi pribadi yang bebas dan tidak menanggung apa pun.

Mungkin Ayah dan Bunda akan merasa bingung setelah bayi kita diperbolehkan untuk dibawa pulang ke rumah. Untuk menyusui, memandikan, mengganti popok, semuanya masih dilakukan dengan kaku. Belum lagi


3

pikiran, “Harus seperti apa kita mendidik dan mengasuh anak ini?”

Lantas harus seperti apa kita mengasuh dan mendidik buah hati kita? Kita sepakat bahwa ada banyak sekali teori pengasuhan yang kita temui, seiring dengan makin gercarnya tekonologi masa kini. Saya sama sekali tidak ingin ‘mengajarkan’ bagaimana orangtua se-patutnya mengasuh buah hati, karena saya teramat yakin bahwa setiap orangtua yang sehat akal dan mentalnya pasti menginginkan yang terbaik untuk anak mereka.

Saya jadi teringat sebuah tulisan psikolog yang bernama Fitri Ariyanti, dalam tulisannya beliau berkata bahwa setiap orangtua me-miliki potensi untuk mengasuh dan mendidik anaknya. Kalau istilah psikologi, “attachment system and caregiving system is nature”. Iya, Tuhan memercayakan kita sebagai orangtua karena kita dianggap layak untuk mengemban amanah berupa anak. Potensi dan naluri inilah yang perlu dikembangkan.

Lantas apakah kita perlu berbagai teori pengasuhan yang beredar amat gencar?


4

Tentu perlu. Namun, kemampuan kita untuk menyaring dan menyesuaikan dengan kondisi kita adalah hal yang mutlak. Kita tak ingin kan menjadi kewalahan sendiri karena menerapkan berbagai teori pengasuhan, sementara hal ini sangat tidak sesuai dengan kondisi kita. Maka, menurut saya, hal pertama yang perlu dipahami orangtua adalah mencari teori pengasuhan yang pas dan sesuai. Misalnya teori pengasuhan yang amat fokus pada manfaat mendongeng untuk anak. Tak apa tidak bisa mendongeng buat anak, karena mungkin tak semua orangtua memiliki kemampuan untuk itu. Prinsipnya, melakukan kegiatan yang menyenangkan buat anak, yang terlebih dahulu disesuaikan oleh kemampuan orangtua dan juga ketertarikan anak.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan yang sangat dekat dengan kehidupan orangtua baru. Buku ini berisi berbagai pengalaman yang ditulis sembari menggali hikmah di setiap peristiwa. Selamat menjadi orangtua, selamat bertumbuh, Ayah Bunda.


290

Penulis bernama lengkap Pratami Diah Herliani. Ia sudah menikah dengan Abdilla Ridhwan Irianto dan memiliki 1

putra yang bernama Bumi Ibrahim Alhakim. Di sela-sela aktivitasnya, penulis berpraktik sebagai dokter umum di sebuah klinik di Bandung. Penulis yang merupakan lulusan Fa-kultas Kedokteran Unpad ini, sangat tertarik pada ilmu kesehatan ibu dan anak. Penulis aktif berbagi artikel-artikel kesehatan populer

Pro il Penulis


291

melalui media sosialnya. Penulis bersama timnya membentuk sebuah komunitas orang-tua baru yang dinamakan Early Parent Support Indonesia. Penulis dapat dikontak melalui email: [email protected]

Instagram: @pratamidiah

Facebook: Pratami Diah H

Blog: abdillairianto.com/pratami


assalamualaikum, ayah ibu · dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau...

Documents