aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius...

25
Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang, anak secara fisik maupun psikososial. Namun sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang relatif rendah. Mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sering kali para orang tua mempunyai pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang sama. (Nursalam, 2005 : 31-32) Aspek tumbuh kembang pada masa anak merupakan suatu hal yang sangat penting, yang sering diabaikan oleh tenaga kesehatan khususnya di lapangan. Biasanya penanganan lebih banyak difokuskan pada mengatasi penyakitnya, sementara tumbuh kembangnya diabakan. Sering terjadi setelah anak sembuh dari sakitnya, justru timbul masalah berkaitan dengan tumbuh kembangnya, misalnya anak mengalami kemunduran dalam kemampuan otonominya. (Nursalam, 2005 : 45 ) Angka kematian bayi di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. Karenanya, hal itu menjadi kegiatan prioritas Departemen Kesehatan pada periode 2005-2009. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2002-2003, Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat 35 per 1.000 kelahiran hidup. Depkes menargetkan pada tahun 2009 AKB menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup. Gizi kurang Pada tahun yang sama prevalensi gizi kurang pada anak balita akan diturunkan dari 25,8 persen menjadi 20 persen dan umur harapan hidup dinaikkan dari 66,2 tahun menjadi 70,6

Upload: hardiyantirahman

Post on 23-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tumbuh kembang

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan

secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang menjelaskan

mengenai proses pembentukan seseorang, anak secara fisik maupun psikososial. Namun

sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang mempunyai tingkat

pendidikan dan sosial ekonomi yang relatif rendah. Mereka menganggap bahwa selama anak

tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan

perkembangannya. Sering kali para orang tua mempunyai pemahaman bahwa pertumbuhan

dan perkembangan mempunyai pengertian yang sama. (Nursalam, 2005 : 31-32) Aspek

tumbuh kembang pada masa anak merupakan suatu hal yang sangat penting, yang sering

diabaikan oleh tenaga kesehatan khususnya di lapangan. Biasanya penanganan lebih banyak

difokuskan pada mengatasi penyakitnya, sementara tumbuh kembangnya diabakan. Sering

terjadi setelah anak sembuh dari sakitnya, justru timbul masalah berkaitan dengan tumbuh

kembangnya, misalnya anak mengalami kemunduran dalam kemampuan otonominya.

(Nursalam, 2005 : 45 )

Angka kematian bayi di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. Karenanya, hal itu menjadi

kegiatan prioritas Departemen Kesehatan pada periode 2005-2009. Menurut Survei

Demografi Kesehatan Indonesia 2002-2003, Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat 35 per

1.000 kelahiran hidup. Depkes menargetkan pada tahun 2009 AKB menjadi 26 per 1.000

kelahiran hidup. Gizi kurang Pada tahun yang sama prevalensi gizi kurang pada anak balita

akan diturunkan dari 25,8 persen menjadi 20 persen dan umur harapan hidup dinaikkan dari

66,2 tahun menjadi 70,6 tahun. (Depkes, 2007) 

B.  Tujuan Penulisan 

1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan anak. 

2.  Tujuan Khusus 

a) Untuk mengetahui tahapan tumbuh-kembang pada anak 

b)  Dapat mendeteksi kelainan pada proses tumbuh-kembang pada anak

2.  Manfaat Penulisan

a) Untuk Mahasiswa

Menambah ilmu pengetahuan dibidang keperawatan

Page 2: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 

A. Pengertian.

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Balita 

Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atau

ukuran\ sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat

seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004). Tumbuh adalah proses bertambahnya

ukuran/ dimensi akibat penambahan jumlah atau ukuran sel dan jaringan interseluler

(Mansjoer, 2000 : 580). Pertumbuhan adalah suatu peningkatan ukuran fisik keseluruhan atau

sebagian yang dapat diukur, dimana grafik pertumbuhan meliputi tinggi, berat badan dan

diameter pada lipatan kulit (Suriadi, 2001 : 1). Pertumbuhan adalah bertambah besar dalam

aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler (Hassan, 2007 :

387).

Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan yang terjadi

secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks

melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).Perkembangan adalah

pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang

teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998).

Pengertian dari kembang (berkembang) adalah proses pematangan/ maturasi fungsi organ

tubuh termasuk berkembangnya kemampuan mental intelegensi serta perilaku anak

(Mansjoer, 2000 : 580). Perkembangan adalah suatu rangkaian peningkatan keterampilan dan

kapasitas untuk berfungsi (Suriadi, 2001 : 1). Perkembangan adalah digunakan untuk

menunjukkan bertambahnya ketrampilan dan fungsi yang kompleks dalam pengaturan

neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan berbentuk pula

kepribadiannya (Hassan, 2007 : 387 

B. Tahapan Tumbuh Kembang

Proses tumbuh kembang dimulai sejak sel telur dibuahi dan akan berlangsung sampai

dewasa.

1.    Tahap prenatal

      Masa embrio : mulai konsepsi – 8 minggu

      Masa tengah fetus : 9 minggu – 24 minggu

Page 3: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

      Masa fetus lanjut : 24 minggu – lahir

2.    Tahap postnatal

      Masa neonatal : lahir – 1 bulan

      Masa bayi awal : 1 bulan – 1 tahun

      Masa bayi lanjut : 1 tahun – 2 tahun

3.    Masa anak 2-12 tahun :

      Masa prasekolah : 2 – 6 tahun

      Masa sekolah : 6 – 12 tahun

4.    Masa remaja (adolesen) : 10-18 tahun

- Pra pubertas : wanita 10-12 tahun,laki-laki 10-14 tahun

- Pubertas : wanita 12-14 tahun,laki-laki 14-15 tahun

- Post pubertas :wanita 14-18 tahun,laki-laki 16-20 tahun

C.    Ciri-Ciri Tumbuh-Kembang

Menurut Nursalam (2005 : 32-33) menjelaskan bahwa pada umumnya pertumbuhan

mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:

a.       Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan dewasa. Sebagaimana

pada usia 2 tahun besar kepala hampir seperempat dari panjang badan keseluruhan, kemudian

secara berangsur-angsur proporsinya berkurang.

b.      Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru yang ditandai dengan lepasnya gigi susu

dan timbulnya gigi permanen, hilangnya reflex primitif pada masa bayi, timbulnya tanda seks

sekunder, dan perubahan lainnya.

c.       Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditanda dengan adanya masa-masa tertentu yaitu

masa pranatal, bayi dan adolesensi, dimana terjadi pertumbuhan cepat. Dan masa prasekolah

dan masa sekolah dimana pertumbuhan berlangsung lambat.

D.    Pola Perkembangan

Yaitu peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

1.    Pola perkembangan fisik yang terarah Terdiri dari dua prinsip yaitu cephalocaudal dan

proximal distal (Wong, 1995)

Cephalocaudal adalah pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari kepala yang

ditandai dengan perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian berkembang

kemampuan untuk menggerakkan lebih cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan

ke bagian ekstremitas bawah lengan ,tangan dan kaki

Page 4: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

Proximaldistal yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan menggerakkan

anggota gerak yang paling dekat dengan pusat/sumbu tengah, seperti menggerakkan bahu

dahulu baru kemudian jari-jari.

2.    Pola perkembangan dari umum ke khusus

Yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan menggerakkan daerah yang

lebih umum (sederhana) dahulu baru kemudian daerah yang lebih kompleks. Misalnya

melambaikan tangan kemudian memainkan jari.

3.    Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan. Pola ini mencerminkan ciri

khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini

perkembangan selanjutnya. Pada masa ini dibagi menjadi lima tahap yaitu :

      Masa pra lahir, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat padaalatdan jaringan tubuh

      Masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di luar rahim dan hampir

sedikit aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan

      Masa bayi , terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya dan

mempunyai kemampuan untuk melindungi dan menghindari dari hal yang mengancam

dirinya

      Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat dan cara

penyesuaian dengan lingkungan

      Masa remaja, terjadi perubahan kearah dewasa sehingga kematangan pada tanda-tanda

pubertas 

E. Teori Tumbuh-Kembang Menurut Pakar Keperawatan

1.    Teori Tumbuh Kembang Sidmund Freud

Sidmund Freud terkenal sebagai pengganti teori alam bawah sadar dan pakar psikoanalisis.

Tapi kita sering lupa bahwa Freud lah yang menekankan pentingnya arti perkembangan

psikososial pada anak. Freud menerangkan bahwa berbagai problem yang dihadapi penderita

dewasa ternyata disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang dialami perkembangan

psikososialnya. Dasar psikaonalisis yang dilakukannya adalah untuk menelusuri akar

gangguan jiwa yang dialami penderita jauh kemasa anak, bahkan kemasa bayi. Freud

membagi perkembangan menjadi 5 tahap, yang secara berurut dapat dilalui oleh setiap

individu dalam perkembangan menuju kedewasaan.

      Fase Oral

Disebut fase oral karena dalam fase ini anak mendapat kenikmatan dan kepuasan berbagai

pengalaman sekitar mulutnya. Fase oral mencakup tahun pertama kehidupan ketika anak

sangat tergantung dan tidak berdaya. Ia perlu dilindungi agar mendapat rasa aman. Dasar

Page 5: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

perkembangan mental sangat tergangtung dari hubungan ibu – anak pada fase ini. Bila

terdapat gangguan atau hambatan dalam hal ini maka akan terjadi fiksasi oral, artinya

pengalaman buruk, tentang masalah makan dan menyapih akan menyebabkan anak terfiksasi

pada fase ini, sehingga perilakunya diperoleh pada fase oral.

Pada fase pertama belum terselesaikan dengan baik maka persoalan ini akan terbawa ke fase

kedua. Ketidak siapan ini meskipun belum berhasil dituupi biasanya kelak akan muncul

kembali berupa berbagai gangguan tingkah laku.

      Fase Anal

Fase kedua ini berlangsung pada umur 1-3 tahun. Pada fase ini anak menunjukkan sifat ke-

AKU-annya. Sikapnya sangat narsistik dan egoistic. Ia pun mulai belajar kenal tubuhnya

sendiri dan mendapatkan kepuasan dari pengalaman. Suatu tugas penting dalam yang lain

dalam fase ini adalah perkembangan pembicaraan dan bahasa. Anak mula-mula hanya

mengeluarkan bahasa suara yang tidak ada artinya, hanya untuk merasakan kenikmatan dari

sekitar bibir dan mulutnya. Pada fase ini hubungan interpersonal anak masih sangat terbatas.

Ia melihat benda-benda hanya untuk kebutuhan dan kesenangan dirinya. Pada umur ini

seorang anak masi bermain sendiri, ia belum bias berbagi atau main bersama dengan anak

lain. Sifatnya sangat egosentrik dan sadistik.

      Fase Falik

Fase falik antara umur 3-12 tahun. Fase ini dibagi 2 yaitu fase oediopal antara 3-6 tahun dan

fase laten antara 6-12 tahun. Fase oediopal denagn pengenalan akan bagian tubuhnya umur 3

tahun. Disini anak mulai belajar menyesuaiakan diri dengan hukum masyarakat. Perasaan

seksual yang negative ini kemudia menyebabkania menjauhi orang tua dengan jenisn kelamin

yang sama. Disinilah proses identifikasi seksual. Anak pada fase praoediopal biasanya senang

bermain denagn anak yang jenis kelaminnya berbeda, sedangkan anak pasca oediopal lebih

suka berkelompok dengan anak sejenis.

      Fase Laten

Resolusi konflik oediopal ini menandai permulaan fase laten yang terentang 7-12 tahun,

untuk kemudian anak masuk ke permulaan masa pubertas. Periode ini merupakan integrasi,

yang bercirikan anak harus berhadapan dengan berbagai tuntutan dan hubungan denagn dunia

dewasa. Anak belajar untuk menerapkan dan mengintegrasikan pengalaman baru ini. Dalam

fase berikutnya berbagai tekanan sosial akan dirasakan lebih berat oleh karena terbaur dengan

keadaan transisi yang sedang dialami si anak.

      Fase Genital

Page 6: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

Dengan selesainya fase laten, maka sampailah anak pada fase terakhir dalam

perkembangannya. Dalam fase ini si anak menghadapi persoalan yang kompleks. Kesulitan

sering timbul pada fase ini disebabkan karena si anak belum dapat menyelesaikan fase

sebelumnya dengan tuntas.

2.    Teori tumbuh Kembang Erik EriksonErikson melihat anak sebagai makhluk psisososial penuh energy. Ia mengungkapakan bahwa

perkembangan emosional berjalan sejajar dengan pertumbuhan fisis, dan ada interaksi antara

perkembangan fisis dan psikologis. Ia melihat adanya suatu keteraturan yang sama antara

perkembangan psikologis dan pertumbuhan fisis. Erikson membagi perkembangan manusi

dari awal hingga akhir hayatnya menjadi 8 fase dengan brbagai tugas yang harus diselesaikan

pada setiap fase. Lima fase pertama adalah saat anak tumbuh dan berkembang.

      Masa BayiKepercayaan dasar vs ketidak percayaan. Dalam masa ini terjadi interaksi sosial yang erat

antara ibu dan anak yang menimbulkan rasa aman dalam diri si anak. Dari rasa aman tumbuh

rasa kepercayaan dasar terhadap dunia luar.

      Masa Balita

Kemandirian vs ragu dan malu. Masa balita dari Erikson ini kira-kira sejajar dengan fase

anal. Pada masa ini anak sedang belajar untuk menegakkan kemandiriannya namun ia belum

dapat berfikir, oleh karena itu masih perlu mebdapat bimbingan yang tegas. Psikopatologi

yang banyak ditemukan sebagai akibat kekurangan fase ini adalah sifat obsesif-kompulsif dan

yang lebih berat lagi adalah sifat atau keadaan paranoid.

      Masa Bermain

Inisiatif vs bersalah. Masa ini berkisar antara umur 4-6 tahun. Anak pada umur ini sangat

aktif dan banyak bergerak. Ai mulai belajar mengembangkan kemampuannya untuk

bermasyarakat. Inisiatifnya mulai berkembang pula dan bersama temannya mulai belajar

merencanakan suatu permainan dan melakukannya dengan gembira.

      Masa Sekolah

Berkarya vs rasa rendah diri. Masa usia 6-12 tahun adalah masa anak mulai memasuki

sekolah yang lebih formal. Ia sekarang berusaha merebut perhatian dan penghargaan atas

karyanya. Ia belajar untuk menyelesaikan tugas yang diberikan padanya, rasa tanggung jawab

mulai timbul, dan ia mulai senang untuk belajar bersama.

      Masa Remaja

Identitas diri vs kebingungan akan peran diri. Pada sekitar umur 13 tahun masa kanak-kanak

berakhir dan masa remaja dimulai. Pertumbuhan fisis menjadi sangat pesat dan mencapai

Page 7: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

taraf dewasa. Peran orang tua sebagai figure identifikasi lain. Nilai-nilai dianutnya mulai

diaragukan lagi satu per satu.

3.         Teori Tumbuh Kembang Menurut PiagetPiaget adalah pakar terkemuka dalam bidang teori perkembangan kognitif. Seperti juga

Freud, Piaget melihat bahwa perkembangan itu mulai dari suatu orientasi yang egosentrik,

kemudian makin meluas dan akhirnya memasuki dunia sosial. Piaget membagi

perkembangan menjadi empat fase:

      Fase Sensori-motor (0-2 tahun)

Seorang anak mempunyai sifat yang sangat egosentrik dan sangat terpusat pada diri sendiri.

Oleh karena itu kebutuhan pada fase ini bersifat fisik, fungsi ini menyebabkan si anak cepat

menguasainya dan dibekali dengan keterampilan tersebut melangkah ke fase berikutnya.

      Fase Pra-operasional (2-7 tahun)

Fase ini dibagi menjadi dua, yaitu fase para konseptual dan fase intuitif. Fase pra konseptual

(2-4 tahun). Disini anak mulai mengembangkan kemampuan bahasa yang memungkinkan

untuk berkomunikasi dan bermasyarakat dengan dunia kecilnya. Fase intuitif (4-7 tahun)

anak makin mampu bermasyarakat namun ia belum dapat berfikir secara timbal balik. Ia

banyak memperhatikan dan meniru perilaku orang dewasa.

      Fase Operasional Konkrit (7-11 tahun)

Pengalaman dan kemampuan yang diperoleh pada fase sebelumnya menjadi mantap. Ia mulai

belajar untuk menyesuaikan diri dengan teman-temannyadan belajar menerima pendapat

yang berbeda dari pendapatnya sendiri.

      Fase Operasional Formal (11-16 tahun)

Pada fase akhir ini kemampuan berfikir anak akan mencapai taraf kemampuan berfikir orang

dewasa. Tercapainya kemampuan ini memungkinkan remaja untuk masuk ke dalam dunia

pendidikan yang lebih kompleks, yaitu dunia pendidikan tinggi.

Dari tiga teori berkembang tersebut diatas, yaitu teori Freud, Erikson, dan Piaget, maka kita

dapat melihat bagaimana para pakar tersebut mempelajari perkembangan anak dari sudut

yang berbeda namun semuanya sepeandapat bahwa:

1.    Perkembanagn suatu proses yang diatur dan berurutan, yang dimulai dari beberapa hal

sederhana, dan terus berkembang menjadi semakin kompleks.

2.    Timbulnya gangguan jiwa disebabkan oleh adanya kegagalan disalah satu fase untuk

menyelesaikan suatu tugas perkembangan tertentu.

Page 8: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

3.    Adanya kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dari pihak anak sendiri.

F.       Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang

Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu dengan yang

lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor.

Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, yaitu:

1.    Genetika

         Perbedaan ras, etnis, atau bangsa

         Keluarga, Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perawakan pendek

         Umur, Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami

pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.

         Jenis kelamin, Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki.

         Kelainan kromosom

Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.

2.    Pengaruh hormone

Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur empat bulan.

Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah

hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu

kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta

maturasi tulang, gigi, dan otak.

3.    Faktor lingkungan

Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pranatal,

kelahiran, dan pascanatal.

4.    Faktor prenatal

      Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama trimester

akhir kehamilan

      Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan

conginetal, misalnya club foot

      Toksin, zat kimia, radiasi

      Kelainan endokrin

      Infeksi TORCH atau penyakit menular seks

      Kelainan imunologi

Page 9: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

G. SKRINING DAN PENGAWASAN TUMBUH KEMBANG

Pengawasan tumbuh kembang anak dilakukan secara kontinue dengan pencatatan yang baik

dimulai sejak dalam kandungan (Ante Natal Care) secara teratur dan pengawasan terutama

anak balita.

         Untuk pertumbuhan anak dengan pengukuran BB dan TB menggunakan Kartu Menuju Sehat

(KMS).

         Untuk perkembangan anak dengan menggunakan DDST (Denver Development Screening

Test).

Sedangkan tahap-tahap penilaian perkembangan anak yaitu :

         Anamnesis

         Skrining gangguan perkembangan anak

         Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak

         Evaluasi bicara dan bahasa anak

         Pemeriksaan fisik

Perkembangan dan tumbuh kembang anak perlu kita pantau secara terus menerus. Dengan

memperhatikan tumbuh kembangnya kita berharap dapat mengetahuinya secara dini kelainan

pada anak kita sehingga langkah-langkah antisipatif lebih cepat kita ambil. Anak yang cedas

adalah harapan setiap orang tua. Orang tua selalu berharap agar anaknya dapat tumbuh sehat.

Berikut 7 gangguan tumbuh kembang anak yang perlu kita ketahui

1.      Gangguan bicara dan bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh

perkembangan anak.  Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan berbicara dan

berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.

2.      Cerebral palsy. Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif,

yang disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang

tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.

3.      Sindrom Down. Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari

fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang menjadi akibat adanya jumlah

kromosom 21 yang lebih. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia

yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan

perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.

4.      Perawakan pendek. Penyababnya dapat karena variasi normal, gangguan gizi, kelainan

kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.

Page 10: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

5.      Gangguan autisme. Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya

muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek

perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak

secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang

interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.

6.      Retardasi mental. Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah

( IQ<70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi

terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

7.      Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH). Merupakan gangguan

dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai

dengan hiperaktivitas.

Page 11: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

Makalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

BAB I

PENDAHULUAN

 

1. A.    Latar Belakang

Setiap individu dilahirkan di dunia dengan membawa hereditas tertentu yang

diperoleh melalui warisan dari pihak orang tuanyanya yang menyangkut

karakteristik fisik dan psikis atau sifat-sifat mental. Lingkungan (environment)

merupakan factor penting di samping hereditas yang menentukan

perkembangan individu yang meliputi fisik, psikis, social dan relegius.

1. B.     Rumusan Masalah

1)      Apakah pengertian pertumbuhan dan perkembangan?

2)      Apa saja teori-teori pertumbuhan dan perkembangan anak?

3)      Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak?

1. C.    Tujuan dan Manfaat

1)      Mempelajari tumbuh kembang memberikan guide line untuk menilai rata-

rata atau perubahan fisik, intelektual, soaial dan emosional yang normal

2)      Mengetauhi pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik, intelektual,

sosial, emosional dan lain-lain

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1. A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian

tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah

bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,

kematangan dan belajar.

Page 12: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu.

Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang

dewasa, misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana

aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang

yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang

sedang tumbuh dan berkembang.

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan,

diantaranya adalah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi

buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga

pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

1. B.     Teori Pertumbuhan dan Perkembangan

2. 1.      Sigmeun Freud (Perkembangan Psychosexual)

A. Fase oral (0 – 1 tahun)

Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan

saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan

tangannya atau benda – benda sekitarnya.

1. Fase anal (2 – 3 tahun)

Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat

BAB, waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.

1. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 – 4 tahun)

Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral

bila menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki – laki pada ibunya menimbulkan

gairah sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.

1. Fase latent (4 – 5 tahun sampai masa pubertas )

Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan

kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak – nak mencari

teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis

kelaminnya dari orang dewasa.

1. Fase Genitalia

Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin

hubungan rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin.

1. 2.      Piaget (Perkembangan Kognitif)

Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan berpersepsi dan kemampuan

mengakses informasi, berfikir logika, memecahkan masalah kompleks menjadi

Page 13: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

simple dan memahami ide yang abstrak menjadi konkrit, bagaimana

menimbulkan prestasi dengan kemampuan yang dimiliki anak.

1. Tahap sensori – motor (0 – 2 tahun)

Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang

bersifat simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 – 24 bulan anak mulai bisa melakukan

operations, awal kemampuan berfikir.

1. Tahap pra operasional (2 – 7 tahun)

Tahap pra konseptual (2 – 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam hubungan

dengan dirinya, pola pikir egosentris. Pola berfikir ada dua yaitu : transduktif ;

anak mendasarkan kesimpulannya pada suatu peristiwa tertentu (ayam bertelur

jadi semua binatang bertelur) atau karena ciri – ciri objek tertentu (truk dan

mobil sama karena punya roda empat). Pola penalaran sinkretik terjadi bila anak

mulai selalu mengubah – ubah kriteria klasifikasinya. Misal mula – mula ia

mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri – sendiri, tapi kemudia

mengelompokan mereka berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan besar –

kecilnya dst. Tahap intuitif ( 4 – 7 tahun) Pola fikir berdasar intuitif, penalaran

masih kaku, terpusat pada bagian bagian terentu dari objek dan semata –mata

didasarkan atas penampakan objek.

1. Tahap operasional konkrit (7 – 12 tahun)

Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah

bagaimanapun bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya

tetap. Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut

berbagai macam cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.

1. Tahap operasional – formal (mulai usia 12 tahun)

Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek – objek

yang ia fikirkan. Pola fikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari berbagai

sudut yang berbeda.

1. 3.      Erikson (Perkembangan Psikososial)

Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu

menyelesaikan tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting

adalah bagaimana memfokuskan diri individu pada penyelesaian konflik yang

baik itu berlawanan atau tidak dengan tugas perkembangannya.

1. Trust vs. missstrust ( 0 – 1 tahun)

Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic

trust dan mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan

Page 14: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan

penting.

1. Autonomy vs shame and doubt ( 2 – 3 tahun)

Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan baik sehingga terjadi

peningkatan keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan,

perhatian serta dorongan sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya,

sebaliknya celaan hanya akan membuat anak bertindak dan berfikir ragu – ragu.

Kedua orang tua objek sosial terdekat dengan anak.

1. Initiatif vs Guilty (3 – 6 tahun)

Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri,

anak akan mengembnagkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk

melalukan sesuatu atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang

dikembangkan adalah sikap ragu-ragu, maka ia kan selalu merasa bersalah dan

tidak berani mengambil tindakan atas kehendak sendiri.

1. Industry vs inferiority (6 – 11 tahun)

Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan peran

dirinya dan bagi orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini adalah

rasa mampu dan rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak

menghargainya maka akan muncul rasa percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak

akan rendah diri.

1. Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahun)

Anak mulai dihadapkan pada harapan – harapan kelompoknya dan dorongan

yang makin kuat untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berfikir bagaimana

masa depannya, anak mulai mencari identitas dirinya serta perannya, jiak ia

berhasil melewati tahap ini maka ia tidak akan bingung menghadapi perannya

1. Intimacy vs Isolation (dewasa awal)

Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Kesiapan membina hubungan

dengan orang lain, perasaan kasih sayang dan keintiman, sedang yang tidak

mampu melakukannya akan mempunyai perasaan terkucil atau tersaing.

1. Generativy vs self absorbtion (dewasa tengah)

Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian

masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu

menyebabkan individu mampu berbuat banyak untuk kemanusiaan, khususnya

generasi mendatang tetapi bila tahap – tahap silam, ia memperoleh banyak

Page 15: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

pengalaman negatif maka mungkin ia terkurung dalam kebutuhan dan

persoalannya sendiri.

1. Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut)

Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi,

dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbbulkan perasaan puas. Bila ia

merasa semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang

mendalam.

1. 4.      Kohlberg (Perkembangan Moral)

A. Pra-konvensional

Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan hukuman

terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas akibat sikap

yang ditimbulkan oleh prilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai

menyesuaikan diri dengan harapan – harapan lingkungan untuk memperoleh

hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda.

1. Konvensional

Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban

sosial agar disebut anak baik atau anak manis

1. Purna konvensional

Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip pribadi

mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di

sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya

terhadap orang lain.

1. 5.      Hurolck (Perkembangan Emosi)

Menurut Hurlock, masa bayi mempunyai emosi yang berupa kegairahan umum,

sebelum bayi bicara ia sudah mengembangkan emosi heran, malu, gembira,

marah dan takut. Perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh faktor

kematangan dan belajar. Pengalaman emosional sangat tergantung dari

seberapa jauh individu dapat mengerti rangsangan yang diterimanya. Otak yang

matang dan pengalaman belajar memberikan sumbangan yang besar terhadap

perkembangan emosi, selanjutnya perkembngan emosi dipengaruhi oleh

harapan orang tua dan lingkungan.

1. 6.      Perkembangan Psikososial

Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau

mengemukakan bahwa : Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :

Page 16: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

Id : nangis, minta minum,makan, dll.

Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan.

Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.

Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang

sebagai aktifitas yang menyenangkan. Insting seksual memainkan peranan

penting dalam perkembangan kepribadian. Menurut Freud perkembangan

manusia terjadi dalam beberapa fase dimana setiap fasenya mempunyai waktu

dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan secara kontinyu.

1. C.    Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai

yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang

mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor

keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor

lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan

terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah

(dimodifikasi).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak tersebut adalah sebagai berikut:

1. 1.      Faktor Keturunan (herediter)

A. Seks

kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak

wanita berbeda dengan anak laki-laki

B. Ras

Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan

dengan anak keturunan bangsa Asia.

1. 2.      Faktor Lingkungan

A. Lingkungan eksternal

1)      Kebudayaan

Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan

tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.

2)      Status sosial ekonomi keluarga

Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap

anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima

dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak

Page 17: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

3)      Nutrisi

Untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat

dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena

pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik

yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan

berkurang, gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan

berkurangnya nafsu makan.

4)      Penyimpangan dari keadaan normal

Disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu

proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

5)      Olahraga

Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi

terhadap perkembangan otot-otot.

6)      Urutan anak dalam keluarganya

kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua

kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.

1. Lingkungan internal

1)      Intelegensi

Pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi, perkembangannya

akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang mempunyai intelegensi kurang.

2)      Hormon

Ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu:

somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk merangsang sel

otak pada masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat menyebabkan

gigantisme; hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya hormon ini

apat menyebabkan kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang testosteron

dan merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoa.

Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder wanita dan

Page 18: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

produksi sel telur.kekurangan hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan

terhambatnya perkembangan seks.

3)      Emosi

Hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara, teman

sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada perkembangan emosi, sosial

dan intelektual anak. Pada saat anakberinteraksi dengan keluarga maka kan

mempengaruhi interaksi anak di luar rumah. Apabila kebutuhan emosi anak

tidak dapat terpenuhi

1. D.    Pola Pertumbuhan dan Perkembangan

Pola pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus menerus. Pola ini

dapat merupakan dasar bagi semua kehidupan manusia, petunjuk urutan dan

langkah dalam perkembangan anak ini sudah ditetapkan tetapi setiap orang

mempunyai keunikan secara individu.

Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun sebenarnya disertai

pula dengan pertumbuhan psikososial anak dan diikuti dengan hal-hal dibawah

ini:

1. 1.      Directional Trends

pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur, berhubungan dengan

petunjuk atau gradien atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari

fungsi neuromuscular. Prinsip-prinsip ini meliputi:

a)      Cephalocandal atau Head to tail direction (dari arah kepala ke kaki)

misalnya: mengangkat kepala, duduk kemudian mengangkat dada dan

menggerakkan ekstremitas bagian bawah.

b)      Proximadistal atau near to far direction (menggerakkan anggota gerak

yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota gerak yang lebih jauh dari

pusat) misalnya: bahu dulu baru jari-jari

c)      Mass to specific atau simple to complex (menggerakkan daerah yang lebih

sederhana dulu baru kemudian yang lebih komplex)

misalnya: mengangkat nahu dulu baru kemudian menggerakkan jari – jari yang

lebih sulit atau melambaikan tangan baru bisa memainkan jari.

1. 2.      Sequential Trends

Page 19: Aspek Tumbuh Kembang Pada Anak Dewasa Ini Adalah Salah Satu Aspek Yang Diperhatikan Secara Serius Oleh Para Pakar

Semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari tumbuh

kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur dan

kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase

dipengaruhi oleh fase sebelumnya. Misal : tengkurap – merangkak – berdiri –

berjalan.

1. 3.      Masa Sensitif

Pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak

berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik.

Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:

a)      Masa kritis yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka

hal ini tidak akan dapat digantikan pada masa berikutnya.

b)      Masa sensitif mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme.

Misalnya pada saat perkembangan otak, ibunya menderita flu maka

kemungkinan anak tersebut akan hydrocepallus/encepalitis.

c)      Masa optimal yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan

mencapai puncaknya. Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak

dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat

mencapai tahap perkembangan yang optimal. Perkembangan ini berjalan secara

pasti dan tepat, tetapi tidak sama untuk setiap anak. Misalnya:

ada yang lebih dulu bicar baru jalan atau sebaliknya

ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian subsistemnya dan

sebaliknya dan sebagainya.

BAB III

PENUTUP

 

1. A.    Kesimpulan

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian

tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah

bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,

kematangan dan belajar. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut:

1. Faktor keturunan

2. Faktor lingkungan