aspek holistik bu aat

10
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kata „holistik‟ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai penge “ciri pandangan yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting pada satu-satu bagian dari suatu organisme”.Berdasarkan pengertian kata holistik diatas m istilah „pelayanan yang holistik‟ adalah pelayanan yang bersifat menyeluruh, tid - bagi. Pelayanan yang memandang, memahami, mendekati dan memperlakukan ma sebagai satu keseluruhan yang utuh. Ini merupakan sebuah pengakuan bahw manusia adalah memang terdiri atasunsur-unsur dan aspek-aspek yang berbeda-beda (multidimensional), namun demikian kepelbagaian itu tidak dipahami sebagai yang dikhotomis (dapatdipisah-pisahkan atau saling dipertentangankan) ataupun hirarkis (seolaholah ada unsur yang lebih penting atau lebih mulia dari unsur meyakinimanusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang utuh berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena gangguan kese penyimpangan pemenuhan kebutuhan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan secarra holisti unik diperlukan pendekatan yang komprehensif dan bersifat individual bagi tiap s Perawat sebagai tenaga kesehatan yang professional mempunyai kesempa palingbesar untuk memberikan pelayanankesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan d holistik. Perawat memandang klien sebagai makhluk bio-psikososio-kultural yang berespon secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatan ata krisis. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak bisa terle spiritual yang merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan berupaya membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan s tersebut, walaupun perawat dan klien tidak mempunyai keyakinan spiritual atau ke yang sama (Hamid A.Y., 2000:3). Keperawatan adalah pelayanan profesional oleh seseorang/lebih kepada seseorang/sekelompok orang yang menghadapi masalah kesehatan aktual dan disuatu tatanan pelayanan kesehatan. Keperawatan adalah ilmu terapan dari berbagai kelompok ilmu. Keberhasilan perawat profesional adalah tergantung kemampuan mens ilmu dan mengaplikasikannya, sehingga perawatmengetahui alasanmengapa perlu mengerjakan sesuatu dan apa yang di lakukan. Keperawatan adalah pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia sepanjang daur kehidupan manusia. Berlandaskan fa keperawatan yang meyakini manusia sebagai individu yang unik dan holistik.

Upload: novii-nunna

Post on 22-Jul-2015

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGKata holistik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian ciri pandangan yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting dari pada satu-satu bagian dari suatu organisme.Berdasarkan pengertian kata holistik diatas maka istilah pelayanan yang holistik adalah pelayanan yang bersifat menyeluruh, tidak terbagibagi. Pelayanan yang memandang, memahami, mendekati dan memperlakukan manusia sebagai satu keseluruhan yang utuh. Ini merupakan sebuah pengakuan bahwa hakikat manusia adalah memang terdiri atas unsur-unsur dan aspek-aspek yang berbeda-beda (multidimensional), namun demikian kepelbagaian itu tidak dipahami sebagai yang bersiafat dikhotomis (dapat dipisah-pisahkan atau saling dipertentangankan) ataupun hirarkis (seolaholah ada unsur yang lebih penting atau lebih mulia dari unsur lainnya). Perawat meyakini manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang utuh berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena gangguan kesehatan dan penyimpangan pemenuhan kebutuhan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan secarra holistik dan unik diperlukan pendekatan yang komprehensif dan bersifat individual bagi tiap sistem klien.

Perawat sebagai tenaga kesehatan yang professional mempunyai kesempatan yang paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik. Perawat memandang klien sebagai makhluk bio-psikososio-kultural dan spiritual yang berespon secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatan atau pada keadaan krisis. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak bisa terlepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan klien. Perawat berupaya membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual klien tersebut, walaupun perawat dan klien tidak mempunyai keyakinan spiritual atau keagamaan yang sama (Hamid A.Y., 2000:3). Keperawatan adalah pelayanan profesional oleh seseorang/lebih kepada seseorang/sekelompok orang yang menghadapi masalah kesehatan aktual dan potensial disuatu tatanan pelayanan kesehatan. Keperawatan adalah ilmu terapan dari berbagai kelompok ilmu. Keberhasilan perawat profesional adalah tergantung kemampuan mensintesa ilmu dan mengaplikasikannya, sehingga perawat mengetahui alasan mengapa perlu mengerjakan sesuatu dan apa yang di lakukan. Keperawatan adalah pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia sepanjang daur kehidupan manusia. Berlandaskan falsafah keperawatan yang meyakini manusia sebagai individu yang unik dan holistik.

B. PERUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN Tujuan Istruksional umum: Setelah dilakukan tindakan keperawatan mahasiswa memahami pelayanan keperawatan sebagai tujuan untuk memulihkan, mempertahankan & meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat sekitar. Tujuan Intruksional Khusus : 1. Mengetahui pengertian aspek holistik dalam pelayanan keperawatan 2. Mengetahui komponen dalam aspek holistik dalam pelayanan kepaerawatan 3. Memahami aspek holistik dalam pelayanan keperawatan

D. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penulisan makalah ini tersusun sistematika penulisan sebagai berikut:BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang definisi dari aspek holistik dalam pelayanan keperawatan BAB III PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari teori-teori aspek holistik dalam pelayanan keperawatan dan saran-saran dari penulis untuk.. DAFTAR PUSTAKA masalah, tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP HOLISTIC CARE, HOLISME DAN HUMANISME

Klinik Keperawatan Terpadu HOLISTIC CARE merupakan bagian dari program strategis pengembangan fakultas dalam upaya untuk mengembangkan terapi modalitas keperawatan dan menerapkan ilmu-ilmu keperawatan dalam bentuk pengabdian terhadap masyarakat dalam bidang kesehatan.

Pelayanan pada klinik HOLISTIC CARE didasarkan pada konsep keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan masalah fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan pemberian obat semata. Pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual yang saling mempengaruhi. Klinik ini tidak saja menawarkan pelayanan keperawatan dengan memanfaatkan teknologi perawatan moderen maupun beragam terapi alternatif ataupun komplementer, tetapi juga pelayanan konseling dan promosi kesehatan untuk semua tahapan usia.

Visi Klinik HOLISTIC CARE adalah menjadi Klinik Keperawatan terpadu sebagai klinik keperawatan yang terkemuka dengan standar nasional maupun internasional dan menjadi model dalam pelayanan keperawatan mandiri dengan pendekatan holistik dan memanfaatkan teknologi moderen dan terapi alternatif dan komplementer berdasarkan teori pembuktian klinis dan keahlian tim. Dengan Misi mencegah timbulnya masalah kesehatan melalui promosi kesehatan dan deteksi dini masalah kesehatan, mengatasi berbagai masalah kesehatan melalui pemberian pelayanan keperawatan secara holistik dengan menggunakan teknologi perawatan moderen maupun alternatif dan komplementer serta memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi pasien dalam mengatasi masalah kesehatannya.

MOTTO CARE" C= Caring Kami senantiasa mempertahankan pelayanan bernuansa caring A= Accessible Kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

R= Research-based Kami mengintergrasikan pembuktian klinis dengan keahlian kami dan pilihan klien dalam membuat keputusan kesehatan yant tepat bagi dirinya. E= Empowerment Kami memberikan informasi yang tepat bagi klien agar mampu memberdayakan dirinya dalam membuat keputusan yang tepat bagi kesehatannya.

B. FALSAFAH KEPERAWATAN Merupakan pandangan tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktek keperawatan Merupakan landasan pemahaman tentang sehat-sakit yang unik dan individualistik serta memiliki kemampuan berespon secara negatif dan positif Hakekat manusia yang dimaksud adalah manusia sebagai mahluk biologis, psikologis, sosial dan spiritual. KOMPONEN FALSAFAH KEPERAWATAN Memandang manusia/pasien sebagai mahluk yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi segala kebutuhan baik Secara biologis-psikologis-sosial-spiritual . Secara konfrehensif, tidak bisa sebagian Memiliki hak layanan yang layak Memandang manusia bukan penerima jasa pasif tetapi berhak secara aktif dalam perawatan.

KONSEP YANG MENDASARI FALSAFAH KEPERAWATAN Manusia => Lingkungan => Kesehatan => Keperawatan MANUSIA Komponen pertama salah satu fokus pada pelayanan keperawatan. Bertindak sebagai klien yang merupakan mahluk biopsikososial dan spiritual. Memiliki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai tingkat perkembangannya. Bersifat sebagai individu, keluarga dan masyarakat. Sebagai sistem yang bersifat terbuka, sistem adaptif, dan sistem personal, interpersonal dan sosial . Secara terus menerus menghadapi berbagai perubahan lingkungan , Selalu berusaha menyesuaikan diri, keseimbangan, Terus berinteraksi dengan lingkungannya/alam. Menciptakan hubungan antar manusia serta dengan Tuhan sebagai penciptanya

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK HOLISTIK Biologi Manusia merupakan suatu susunan sistem organ tubuh Mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya Tidak terlepas dari hukum alam dilahirkan berkembang - mati Psikologi Manusia mempunyai struktur kepribadian Tingkah laku sebagai manifestasi dari kejiwaan Mempunyai daya fikir dan kecerdasan Mempunyai kebutuhan psikologik agar pribadi dapat berkembang Sosial Perlu hidup bersama orang lain, kerjasama memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya Dipengaruhi oleh kebudayaan Dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial Dituntut untuk bertingkahlaku sesuai dengan harapan dan norma yang ada Spiritual Mempunyai keyakinan/mengakui adanya Tuhan Memiliki pandangan hidup, dorongan hidup sejalan dengan sifat religius

MACAM-MACAH HOLISTIK KEPERAWATAN 1. Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi serta komitmen terhadap pendidikan, refleksi dan pengetahuan. 2. Holistik etik, teori keperawatan dan riset Menekankan bahwa asuhan yang profesioanal didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten. 3. Holistic nurse self care Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagi suatu alat bagi proses penyembuhan seseorang 4. Holistic communication, therapeutic environment and cultural competency Perawat perlu bekerja sama dengan klien untuk menentukan tujuan bagi kesehatan penyembuhan 5. Holistic caring process Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan pengkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah, dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien

RAGAM PELAYANAN KLINIK Klinik ini menyediakan berbagai pelayanan antara lain deteksi dini masalah-masalah kesehatan, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Pelayanan deteksi dini meliputi: 1. gangguan tumbuh kembang anak, 2. deteksi dini diabetes, 3. osteoporosis, 4. kanker payudara, 5. perubahan visus dan kelainan buta warna, 6. penyakit lain yang dideteksi melalui Iridologi.

Pendidikan dan konseling kesehatan diberikan sesuai dengan masalah kesehatan yang dialami klien. Perawatan kesehatan diberikan pada klien yang memiliki berbagai masalah kesehatan antara lain: 1. perawatan luka dan stoma, 2. perawatan kaki diabetik dan luka diabetik. Layanan perawatan kesehatan di rumah disediakan bagi klien yang memiliki berbagai masalah kesehatan seperti klien: 1. pasca stroke, 2. demensia, 3. lansia, 4. gangguan mental, 5. menggunakan alat-alat bantu kesehatan seperti sonde lambung dan kateter urin. Terapi komplementer yang tersedia di klinik HOLISTIC CARE yaitu: 1. akupuntur kesehatan, 2. aroma terapi, 3. terapi relaksasi, 4. terapi herbal, 5. terapi hipnosis.

Sedangkan layanan konseling yang disediakan meliputi konseling:

1. Ibu hamil dan menyusui,2. sexualitas remaja, 3. HIV/AIDS, 4. adaptasi terhadap penyakit-penyakit kronik seperti Diabetes Melitus, 5. pasca stroke, 6. hipertensi, 7. gagal Jantung, 8. gangguan mental.

HOLISME Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dari Amerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihat dirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagianbagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada keseluruhan.

HUMANISTIK Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan humanistik. Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang. Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun".

C. TERAPAN ASPEK HOLISTIK DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PGI CIKINI P (wanita, 19 tahun) adalah seorang anak yatim piatu yang sejak usia 4 tahun diadopsi oleh pasangan suami isteri pejabat tinggi. Sejak kecil ia sudah bermasalah, sering pergi tanpa pamit berhari-hari, bolos sekolah dan tidak menurut apa yang diperintahkan orang tua. Akhirnya pada usia 13 tahun ia pergi begitu saja dari rumah. Mulai saat itu, orang tua angkat memutuskan hubungan, tidak mau menerimanya kembali tinggal di rumah mereka, dan tidak lagi menganggapnya sebagai anak. P tambah dalam terperangkap di dalam pergaulan bebas : hidupbersama dengan teman lelaki yang berganti-ganti, merokok, minum-minuman keras. Kehidupan malam dan diskotik akrab dalam kehidupannya. Sekolah tidak lagi diteruskannya (P sudah berhasil lulus SMP). Makan tidak teratur/tidak bergizi, dan tidur kurang, menyebabkan P sering sakit. Bulan Maret, ia sakit (diare dan paru-paru yang sudah sangat parah), dan diantar kawannya ke RS PGI Cikini. Berdasarkan rujukan dari perawat, masalah ini segera diperhatikan. Kami melakukan pendampingan terus menerus, sambil mengumpulkan dan mengidentifikasi

masalah. Selain dokter dan perawat, profesi yang terlibat dalam pemberian bantuan adalah : pekerja sosial dan psikolog. Berikut ini kami kemukakan apa yang sudah kami lakukan untuk mengatasi masalah-masalah P: Masalah tempat tinggal : kami rujuk ke sebuah yayasan yang mau menampung P. Yayasan bersedia menolong, dan sampai saat ini P tinggal di situ. Masalah kesehatan : kami menghubungi suatu yayasan pelayanan kesehatan untuk membantu pengobatan lanjutan. Permohonan dikabulkan, dan P boleh berobat gratis sampai sembuh. Sekarang P sudah hampir sembuh total. Keadaan fisiknya sangat baik dan tampak sehat. Masalah pendidikan : setelah keadaan kesehatan membaik, dan dinyatakan boleh sekolah kembali, kami bantu mengambil ijazah di SMP TR. Pihak yayasan dimana P tinggal membantu mencarikan sekolah, dan kami berhubungan dengan yayasan As.B, untuk mencarikan beasiswa bagi P. Pihak yayasan bersedia memberikan, dan mulai bulan ini P sudah bisa menerima beasiswa tingkat SLTA. Masalah relasi : secara terus-menerus kami memotivasi P dan ibunya, agar bersedia untuk memperbaiki hubungan dan memulai segala sesuatu dari awal. Saat ini, relasi mereka tampak mulai mengalami perubahan yang baik. Ibu P sudah mau berbicara dengan P melalui telepon, mau membalas surat P dan bahkan menjanjikan untuk menengok P di tempat tinggalnya yang baru. Ibu P sudah bersedia memaafkan P, dan P sendiri tampak sangat puas dengan perubahan ini. Masalah emosional/psikologis : berkat bimbinganan dan perhatian bersama, kini P tampak bersemangat menghadapi hidup, keadaan emosi mulai stabil dan terlihat P berani menghadapi kenyataan. Hal tersebut bertolak belakang dengan keadaannya ketika pertamakali bertemu dengan kami. Sampai saat ini, kami secara rutin masih mengadakan pertemuan seminggu sekali dengannya, sebagai upaya untuk memantau perkembangan kondisi P.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN HOLISTIC CARE merupakan bagian dari program strategis pengembangan fakultas dalam upaya untuk mengembangkan terapi modalitas keperawatan dan menerapkan ilmu-ilmu keperawatan dalam bentuk pengabdian terhadap masyarakat dalam bidang kesehatan. KOMPONEN FALSAFAH KEPERAWATAN Memandang manusia/pasien sebagai mahluk yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi segala kebutuhan baik Secara biologis-psikologis-sosial-spiritual. MACAM-MACAM HOLISTIK KEPERAWATAN 1. Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi serta komitmen terhadap pendidikan, refleksi dan pengetahuan. 2. Holistik etik, teori keperawatan dan riset 3. Holistic nurse self care 4. Holistic communication, therapeutic environment and cultural competency 5. Holistic caring process

DAFTAR PUSTAKA

John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm 646 Eka Darmaputra, Membangun Manusia Indonesia Seutuhnya Di Pedesaan. Bambang Budijanto, ed.,Pesat, Salatiga, 1994, hlm 41 Vinay K. Samuel, Serving with the Poor in Asia. MARC, USA, p. 145 Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam.(2001)