aspek chop f
DESCRIPTION
Chop fnTRANSCRIPT
![Page 1: Aspek Chop F](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072001/563db7c9550346aa9a8df0e9/html5/thumbnails/1.jpg)
ASPEK CHOP
I. Gambaran epidemiologi KEPDari hasil data yang diperoleh, didapatkan :
Status GiziTanggal
1 Mei 2012 8 Mei 20123 April 2012
10 Apr 1217 April
201224 April
2012
Gizi Buruk 63,64 % 60.0 % 71.43 % 63.64 % 76.92 % 72.73 %Gizi Kurang
27,27 % 20.0 % 21.43 % 9.09 % 15.38 % 27.27 %
Gizi Baik 9,09 % 20.0 % 7.14 % 27.27 % 7.69 % 0 %
kesimpulan
Periode 24 April 2012 hingga 1 Mei 2012 menunjukkan angka kejadian gizi buruk lebih tinggi di bandingkan dengan yang lain.
Angka kejadian gizi buruk, kurang dan baik mengalami fluktuatif setiap bulannya.
II. Segitiga Epidemiologi Penyakit Defisiensi Nutrisi pada Puslitbang Gizi Bogor
Host Agents Environtment
1. Usia2. Jenis Kelamin3. Fisik (BB/U)
Tidak ada data yang mendukung
1. usia ibu2. usia ayah3. jumlah anak4. urutan anak5. pendidikan ibu6. pendidikan ayah7. pekerjaan ibu8. pekerjaan ayah9. penghasilan total keluarga10. info gizi seimbang11. sumber info12. Pengetahuan ibu13. Sikap ibu14. Perilaku ibu
Status GiziData yang didapatkan pada puslitbang gizi bogor menunjukkan bahwa gizi buruk memiliki prevalensi lebih tinggi dibanding dengan lainnya.
III. Konsep dasar timbulnya penyakit gizi
Laporan Field Study GUS-GIS 2012 Kelompok A |CHOP
![Page 2: Aspek Chop F](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072001/563db7c9550346aa9a8df0e9/html5/thumbnails/2.jpg)
III.1 Masalah DasarKrisis politik dan ekonomi pada pemerintahan akan menjadi masalah dasar dalam penentuan status gizi
III.2 Masalah Utama1. Kemiskinan : data diperoleh dengan melihat keseluruhan penghasilan total keluarga
pada kuesioner responden < Rp 1.118.009,- = 72,73 % >Rp 1.118.009,- = 27, 27 %
Kesimpulan : responden memiliki penghasilan di bawah standar2. Pendidikan : data diperoleh dengan melihat keseluruhan pendidikan orang tua pada
kuesioner respondenTingkat Pendidikan Ayah IbuSD 46.15 % 53.85 %SMP 15.38 % 23.08 %SMA 38.46 % 23.08 %
Kesimpulan : tingkat pendidikan SD memiliki prevalensi yang tinggi dibanding dengan yang lain, hal tersebut menunjukkan taraf pendidikan responden masih rendah.3. Kesempatan Kerja : data diperoleh dengan melihat keseluruhan pekerjaan orang tua pada
kuesioner respondenPekerjaan Orang tua Ayah IbuWiraswasta 58.33 % 7.69 %Pegawai Swasta 25.00 % -Tidak bekerja/IRT 16.67 % 92.31%
Kesimpulan : Pada ayah : prevalensi pekerjaan yang tinggi adalah wiraswastaPada ibu : prevalensi tertinggi adalah sebagai IRT/ tidak bekerja4. Ketersediaan pangan : tidak didapatkan data yang mendukung
III.3 Penyebab Tidak Langsung1. Ketersediaan pangan tingkat rumah tangga : tidak didapatkan data yang mendukung2. Pola Asuhan Ibu dan Anak : dengan melihat kepada pengetahuan, sikap dan perilaku pada ibu
Baik Sedang BurukPengetahuanPerilakuSikap
Kesimpulan : Pengetahuan ibu : prevalensi terbanyak didapatkan pada kategoriPerilaku ibu : prevalensi terbanyak didapatkan pada kategoriSikap Ibu : prevalensi terbanyak didapatkan pada kategori
Laporan Field Study GUS-GIS 2012 Kelompok A |CHOP
![Page 3: Aspek Chop F](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072001/563db7c9550346aa9a8df0e9/html5/thumbnails/3.jpg)
3. Pelayanan Kesehatan : hanya didapatkan data dari staf ahli gizi mengemukakan bahwa jumlah pasien yang berkunjung tidak sebanding dengan jumlah petugas yang bertugas pada puslitbang gizi bogor.
Petugas Jumlah petugasDokter 3Ahli Gizi 6Perawat 2Laboran 2Staff 2Jumlah 15
III.4 Penyebab Tidak Langsung1. Asupan Gizi : tidak didapatkan data yang mendukung2. Infeksi penyakit : tidak didapatkan data yang mendukung
III.5 Status Giziprevalensi tertinggi pada kasus puslitbang gizi bogor adalah gizi buruk. (data pada
Periode 24 April - 1 Mei 2012)
IV. Riwayat Alamiah Penyakit GiziTidak didapatkan data yang mendukung untuk menjelaskan riwayat alamiah penyakit gizi.
V. Tingkat Pencegahan Penyakit giziTidak didapatkan data yang mendukung untuk menjelaskan tingkat pencegahan penyakit berupa health promotion, specific prevention, early diagnosis & promp treatment, disability limitation, rehabilitation.
VI. Alur kegiatan pasien di klinik1. Pendaftaran : rujukan puskesmas atau dating sendiri2. Pengukuran Antropometri : melakukan pengukuran pada Berat Badan (BB), Tinggi Badan
(TB), Lingkar Kepala (LK), Lingkar Lengan Atas (LLA), Lingkar Dada (LD). 3. Ruang penyuluhan : penyuluhan tentang jenis makanan yang baik untuk balita, kebiasaan
menggunting kuku untuk balita.4. Ruang pemeriksaan : pemeriksaan dilakukan oleh dokter dengan standar SOAP, yaitu terdiri
dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang5. Ruang pengobatan : pemberian obat untuk menanggulangi penyakit dan menerapkan system
rujukan apabila pasien tidak dapat ditangani ditempat.
Laporan Field Study GUS-GIS 2012 Kelompok A |CHOP