aspek afektif p3k

Upload: ayu-larasati-nui-jamal

Post on 07-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Aspek afektif p3k

TRANSCRIPT

Aspek afektif, antara lain : Apresiasi atau kecenderungan menanggapi masalah dalam lingkungannya dan teknologi.

Kadar atau besarnya respons terhadap suatu masalah.

Keadaan kesiapan mental dan perasaan dalam menanggapi suatu masalah.

Usaha memecahkan masalah.

Pengembangan aspek afektif dalam pengajaran IPA lebih diarahkan pada pengembangan sikap ilmiah yang sadar atas kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, antara lain :

Objektif, terbuka.

Kesediaan menunda pengambilan keputusan sampai cukup bukti yang mendukung.

Kesediaan sesorang menggunakan metode ilmiah dalam menilai ide, informasi serta pengambilan keputusan untuk menghindari dugaan atau prasangka yang boleh jadi akan merupakan gangguan. Penggunaan metode ilmiah antara lain dicirikan oleh kesediaan seseorang untuk menggunakan bukti bukti atau suatu kenyataan dengan mengevaluasinya terlebih dahulu secara objektif, sumber informasi yang relevan tidak ditolak begitu saja sebelum dievaluasi dan data yang telah dievaluasi ditimbang masak masak sebelum keputusan diambil. Tak ada suatu ide, kesimpulan, putusan atau pemecahan masalah diterima karena adanya seseorang tidak menyetujuinya, tetapi semuanya, didasarkan atas bukti bukti yang cukup relevan dengan permasalahan.

Aspek psikomotor, aspek yang menyangkut keterampilan motoric atau manipulasi objek.

Pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam pengajaran Kimia dapat dilakukan dengan Proses sains yang dapat dikembangkan antara lain sebagai berikut :

1. Mengamati objek dan fenomena tertentu

2. Mengklasifikasi hasil pengamatan

3. Membuat dugaan dari fenomena tertentu

4. Mencari teori yang berkaitan dengan masalah

5. Memilih alat ukur yang tepat 6. Menerangkan hasil pengamatan

7. Mengembangkan ketrampilan untuk menggunakan alat

8. Melakukan pengukuran terhadap objek dan fenomena

9. Menunjukan kemampuan dalam menggunakan alat

10. Membuat perkiraan yang mendekati ketepatan

11. Mengenal dan merumuskan masalah

12. Menggunakan tes yang tepat untuk menguji hipotesa

13. Merencanakan prosedur percobaan untuk mengujian hipotesa

14. Mengelola data

15. Menyajikan dat yang menunjukan adanya hubungan fungsional16. Menginterprestasikan hasil pengamatan dan data

17. Melakukan interpolasi dan akstrapolasi

18. Mengevaluasikan hipotesa berdasarkan data yang ada

19. Membuat generalisasi dari hubungan yang ada

20. Membuat model berdasarkan pemikiran yang teoritis

21. Memperbaiki model

22. Menuliskan hasil percobaan

Perumusan TIKPada perumusan TIK perlu ada 4 komponen :

a. Subyek belajar yaitu siswa, yang dinyatakan secara khusus, yaitu siapa yang akan menunjukan hasil belajar setalah ia melakukan kegiatan tersebut.

b. Menggunakan kata kerja melukiskan perilaku subyek belajar yang dapat diamati dan diukur.

Contoh kata kerja yang dapat digunakan adalah :

Menuliskan

Menyebutkan

Menggambar

Memilih

Membedakan

Menyusun

Memecahkan soal

Menjelaskan

Membandingkan

Menghitung

Memberikan

Dsb.

Kata kerja yang kuran tepat untuk digunakan dalam perumusa TIK adalah :

Mengetahui

Memahami

Mempercayai

Menikmati

Menghayati

Meyakini

Mengerti

Kata kerja tersebut tidak digunakan dalam perumusan TIK, karena dengan menggunakan istilah itu mudah timbul perbedaan tafsiran dan sukar untuk diukur.

c. Situasi atau kondisi yang ada/diberikan, yang dipahami oleh subjek belajar dan orang yang melakukan evaluasi.

d. Standar kualitas dan kuantitas, antara lain menyangkut :

Spesifikasi tingkat kemampuan minimal yang harus diterima oleh subyek belajar.

Mencantumkan standar untuk mengukur perilaku atau hasil perilakunsubyek belajar yang telah dianggap memenuhi persyaratan.

Tujuan intruksional Khusus, materi, aktivitas yang diperoleh dalam belajar dan evaluasi berkaitan satu sama lain.