askep ventrikel septum defek (jantung).rtf

Download ASKEP VENTRIKEL SEPTUM DEFEK (JANTUNG).rtf

If you can't read please download the document

Upload: andy-brandy-tarzz

Post on 29-Nov-2015

49 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

jj

TRANSCRIPT

VENTRIKEL SEPTUM DEFEKVENTRIKEL SEPTUM DEFEKDEFINISIDefek Septum Ventrikel adalah kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikuler, lubang tersebut hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan. Sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya.KLASIFIKASIKlasifikasi Defek Septum Ventrikel berdasarkan kelainan HemodinamikDefek kecil dengan tahanan paru normalDefek sedang dengan tahahan vaskuler paru normalDefek besar dengan hipertensi pulmonal hiperkinetikDefek besar dengan penyakit obstruksivaskuler paruKlasifikasi Defek Septum Ventrikel berdasarkan letak anatomisDefek didaerah pars membranasea septum, yang disebut defek membran atau lebih baik perimembran (karena hampir selalu mengenai jaringan di sekitarnya). Berdasarkan perluasan (ekstensi) defeknya, defek peri membran ini dibagi lagi menjadi yang dengan perluasan ke outlet, dengan perluasan ke inlet, dan defek peri membran dengan perluasan ke daerah trabekuler.Defek muskuler, yang dapat dibagi lagi menjadi : defek muskuler inlet, defek muskuler outlet dan defek muskuler trabekuler.Defek subarterial, terletak tepat dibawah kedua katup aorta dan arteri pulmonalis, karena itu disebut pula doubly committed subarterial VSD. Defek ini dahulu disebut defek suprakristal, karena letaknya diatas supraventrikularis. Yang terpenting pada defek ini adalah bahwa katup aorta dan katup arteri pulmonalis terletak pada ketinggian yang sama, dengan defek septum ventrikel tepat berada di bawah katup tersebut. (dalam keadaan normal katup pulmonal lebih tinggi daripada katup aorta, sehingga pada defek perimembran lubang terletak tepat di bawah katup aorta namun jauh dari katup pulmonal)ETIOLOGILebih dari 90% kasus penyakit jantung bawaan penyebabnya adalah multifaktor. Faktor yang berpengaruh adalah :Faktor eksogen: ibu mengkonsumsi beberapa jenis obat penenang dan jamu. Penyakit ibu (penderita rubella, ibu menderita IDDM) dan Ibu hamil dengan alkoholik.Faktor endogen: penyakit genetik (Sindrom Down), anak yang lahir sebelumnya menderita PJB, ayah dan ibu menderita PJB dan lahir dengan kelainan bawaan yang lain.GAMBARAN KLINISVDS KecilBiasanya asimtomatikDefek kecil 5 10 mmTidak ada gangguan tumbangBunyi jantung normal, kadang ditemukan bising pansistolik yang menjalar keseluruh tubuh prekardium dan berakhir pada waktu diastolik karena terjadi penurunan VSDVSD SedangSesak nafas pada saat aktivitasDefek 5 10 mmBB sukar naik sehingga tumbang tergangguTakipnoeRetraksiBentuk dada normalBising pansistolikPEMERIKSAAN DIAGNOSTIKAuskultasi jantung mur-mur pansistolik keras dan kasar , umumnya paling jelas terdengar pada tepi kiri bawah sternum Pantau tekanan darahFoto rontgen toraks hipertrofi ventrikel kiriElektrocardiografiEchocardiogram hipertrofi ventrikel kiriMRIKOMPLIKASIGagal jantungEndokarditisInsufisiensi aortaStenosis pulmonalHipertensi pulmonal (penyakit pembuluh darah paru yang progresif)PENATALAKSANAAN MEDISPembedahan : menutup defek dengan dijahit melalui cardiopulmonary bypasspembedahan Pulmonal Arteri Bunding (PAB) atau penutupan defek untuk mengurangi aliran ke paru.Non pembedahan : menutup defek dengan alat melalui kateterisasi jantungPemberian vasopresor atau vasodilator : Dopamin ( intropin )Memiliki efek inotropik positif pada miocard, menyebabkan peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan sistolik serta tekanan nadi , sedikit sekali atau tidak ada efeknya pada tekanan diastolik ;digunakan untuk gangguan hemodinamika yang disebabkan bedah jantung terbuka (dosis diatur untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi ginjal)Isopreterenol ( isuprel )Memiliki efek inotropik positif pada miocard, menyebabkan peningkatan curah jantung : menurunan tekanan diastolik dan tekanan rata-rata sambil meningkatkan tekanan sisitolik.ASUHAN KEPERAWATANDalam diagnosa keperawatan, perlu dilakukan pengkajian data dari hasil :AnamnesaInspeksiPalpasiPerkusiDari hasil pengkajian tersebut, data yang diperoleh adalah masalah yang dialami klienPenyebab timbulnya keluhanInformasi tentang kelainan struktur dan fungsi jantung atau pembuluh darahInformasi tentang kekuatan jantung dan aktivitas klien yang tidak memperberat kerja jantungAnamnesaHal-hal yang perlu diungkapkan dalam melakukan anamnesa adalah :Riwayat perkawinanPengkajian apakah anak ini diinginkan atau tidak, karena apabila anak tersebut tidak diinginkan kemungkinan selama hamil ibu telah menggunakan obat-obat yang bertujuan untuk menggugurkan kandungannyaRiwayat kehamilanApakah selama hamil ibu pernah menderita penyakit yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin, seperti hipertensi, diabetus melitus atau penyakit virus seperti rubella khususnya bila terserang pada kehamilan trisemester pertama.Riwayat keperawatan Respon fisiologis terhadap defek ( sianosisi, aktivitas terbatas )Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung: nafas cepat, sesak nafas, retraksi, bunyi jantung tambahan ( mur-mur ), edema tungkai dan hepatomegali )Kaji adanya tanda-tanda hipoxia kronis : clubbing fingerKaji pola makan, pola pertambahan berat badanApakah diantara keluarga ada yang menderita penyakit yang samaApakah ibu atau ayah perokok (terutama selama hamil)Apakah ibu atau ayah pernah menderita penyakit kelamin (seperti sipilis)Sebelum hamil apakah ibu mengikuti KB dan bentuk KB yang pernah digunakanObat-obat apa saja yang pernah dimakan ibu selama hamilUntuk anak sendiri apakah pernah menderita penyakit demam reumatikApakah ada kesulitan dalam pemberian makan atau minum khususnya pada bayiObat-obat apa saja yang pernah dimakan anakDiagnosa KeperawatanPenurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi jantung.Tujuan : meningkatkan curah jantungKriteria Hasil : anak akan menunjukkan tanda-tanda membaiknya curah jantungIntervensi :Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan kulit.Tegakkan derajad sinosis ( sirkumoral, membran mukosa, clubbing)Monitor tanda-tanda CHF ( gelisah, takikardi, tacipnea, sesak, lelah saat minum susu, periorbotal edema, oliguri dan hepatomegali )Berkolaborasi dalam pemberian digoxin sesuai order dengan menggunakan teknik pencegahan bahaya toxisitas.Berikan pengobatan untuk menurunkan afterloadBerikan diuretik sesuai indikasiGangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti pulmonal.Tujuan : meningkatkan resisitensi pembuluh paruKriteria Hasil : anak akan menunjukkan tanda-tanda tidak adanya peningkatan resistensi pembuluh paruIntervensi :Monitor kualitas dan irama pernafasanAtur posisi anak dengan posisi fowlerHindari anak dari orang yang terinfeksiBerikan istirahat yang cukupBerikan nutrisi yang optimalBerikan oksigen jika ada indikasiTidak toleransi terhadap aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplay oksigen ke sel.Tujuan : mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuatKriteria Hasil : anak akan mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat dan anak akan berpartisipasi dalam aktivitas yang dilakukan oleh seusianyaIntervensi : Ijinkan anak untuk sering beristirahat dan hindari gangguan pada saat tidurAnjurkan untuk melakukan permainan dan aktivitas ringanBantu anak untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan usia, kondisi dan kemampuan anakBerikan periode istirahat setelah melakuakan aktivitasHindarkan suhu lingkungan yang terlalu panas atau dinginHindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan kecemasan pada anak.Perubahan pertumbuhan dan perkembanganberhubungan dengan tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringanTujuan : mempertahankan pertumbuhan berat badan yang sesuaiKriteria Hasil : anak akan tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan berat badan dan tinggi badanIntervensi :Sediakan diet yang seimbang, tinggi zat-zat nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang adekuatMonitor tinggi dan berat badan, dokumentasikan dalam bentuk grafik untuk mengetahui kecenderungan pertumbuhan anakPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kaloriTujuan : mempertahankan intake makanan dan minuman untuk mempertahankan berat badan dan menopang pertumbuhanKriteria Hasil : anak akan mempertahankan intake makanan dan minuman untuk mempertahankan berat badan dan menopang pertumbuhanIntervensi :Timbang berat badan setiap hari dengan timbangan yang sama dan waktu yang samaCatat intake dan output secara benarBerikan makanan dengan porsi kesil tapi sering untuk menghindari kelelahan pada saat makanHindari kegiatan perawatan yang tidak perlu Pertahankan nutrisi dengan mencegah kekurangan kalium, natrium dan memberikan zat giziSediakan diet yang seimbang, tinggi zat nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang adekuatAnak-anak yang mendapatkan diuretik biasanya sangat haus, oleh karena itu cairan tidak dibatasi.Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya status kesehatan.Tujuan : mencegah terjadinya infeksiKriteria Hasil : anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksiIntervensi :Hindari kontak dengan individu yang terinfeksiBerikan istirahat yang adekuatBerikan kebutuhan nutrisi yang optimalPerubahan peran orangtua berhubungan dengan hospitalisasi anak, kekhawatiran terhadap peyakit anak.Tujuan : memberikan dukungan pada orang tuaKriteria Hasil : orang tua akan mengekspresikan perasaannya karena memiliki anak denan kelainan jantung, mendiskusikan rencana pengobatan dan memiliki keyakinan bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam keberhasilan pengobatanIntervensi :Ajarkan orang tua untuk mengeskpresikan perasaannya akibat memiliki anak dengan kelainan jantung, mendiskusikan rencana pengobatan dan memiliki keyakinan bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam keberhasilana pengbatanEksplorasi perasaan orang tua mengenai perasaan ketakutan, rasa bersalah, berduka dan perasaan tidak mampuMengurangi ketakutan dan kecemasan orang tua dengan memberikan informasi yang jelasLibatkan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakitMemberikan dorongan kepada keluarga untuk melibatkan anggota keluarga yang lain dalam perawatan anak.Perencanaan pemulanganKontrol sesuai waktu yang ditentukan Jelaskan aktivitas yang dapat dilakukan anak sesuia dengan usia dan kondisi penyakitMengajarkan keterampilan yang diperlukan di rumah, yaitu :Tehnik pemberian obatTehnik pemberian makananTindakan untuk mengatasi jika terjadi hal-hal ynag mencemaskanTanda-tanda komplikasi, siapa yang akan dihubungi jika membutuhkan pertolonganSUMBER PUSTAKASuriadi, Rita yuliani, (2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak, jakarta : CV. Sagung Seto .Heni Rokhaeni, Elly Purnamasari, (2001). Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, jakarta : Pusat Kesehatan jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita .Corwin, Elizabeth J, (200). Buku Saku Patofisiologi, alih bahasa Brahm U Pendit jakarta : EGC Markum A.H, (1991), Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI.Doenges, Marilynn E, (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Edisi 3. Jakarta : EGC.R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong, (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. Jakarta : EGC.Nettina, Sandra M, (2001). Pedoman Praktik Keperawatan, alih bahasa Setiawan,Sari Kurnianingsih, Monica Ester, jakarta : EGC.Carpenito Linda Juall, (1997). Buku Saku Diagnosa Keperawatan, edisi 6, jakarta.M. Tucker, martin, (1998). Standart Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, Diagnosis dan Evaluasi.Edisi V. Volume 3. Jakarta. EGC.