askep sirosis hepatis
TRANSCRIPT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBERFORMAT PENGKAJIAN KOMPREHENSIF II
Nama Mahasiswa : Melinda PuspitasariNIM : 112310101025Tempat Pengkajian : ruang penyakit dalam BugenvilTanggal : 14 april 2014I. Identitas Klien
Nama : tn. S No. RM :6480**Umur : 46 th Pekerjaan : buruh taniJenis Kelamin : laki-laki Status Perkawinan : menikahAgama : islam Tanggal MRS : 10 april 2014Pendidikan : SD Tanggal
Pengkajian: 14 april 2014
Alamat : Sukosari, Bondowoso Sumber Informasi : pasien, keluarga, hasil lab
II. Riwayat Kesehatan1. Diagnosa medik:
Sirosis hepatis2. Keluhan utama:
nyeri di perut bagian kanan atas3. Riwayat penyakit sekarang:
pasien mengatakan bahwa kurang lebih sejak satu minggu yang lalu badan terasa lemas, perut semakin membesar, terdapat nyeri tusuk di daerah perut bagian kanan atas kurang lebih 3 hari yang lalu, nyeri timbul saat istirahat maupun aktivitas, skala nyeri berada pada skala 5 dari rentang 0=tidak ada nyeri hingga 10=sangat nyeri, badan menguning, mual, buang air kecil seperti teh, buang air besar berwarna hitam satu kali pada tiga hari yang lalu.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:a. Penyakit yang pernah dialami:
pasien mengatakan bahwa pernah mengalami penyakit kuning (hepatitis) kurang lebih 3 tahun yang lalu dan pernah di opname.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll): pasien dan keluarga mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai alergi baik makanan, minuman ataupun obat.
c. Imunisasi: keluarga mengatakan bahwa lupa apakah pasien pernah di imunisasi atau tidak. Pasien mengatakan bahwa ia tidak tahu apakah ia di imunisasi atau tidak.
d. Kebiasaan: pasien mengatakan bahwa pasien mengatakan bahwa beliau memiliki kebiasaan merokok, suka mengkonsumsi tape dan durian.
e. Obat-obat yang digunakan: pasien mengatakan bahwa jika merasa sakit, beliau membeli obat di warung, atau datang ke puskesmas, dan di puskesmas itulah beliau mendapatkan obat. Saat ditanya jenis obat yang dikonsumsi pasien, keluarga mengatakan lupa jenis-jenis dan macam-macam obatnya. Keluarga juga mengatakan bahwa pasien suka mengkonsumsi jamu tradisional yang dijual di pasaran. Keluarga mengatakan lupa
KOMPREHENSIF II Page 1
mengenai jenis jamunya, karena pasien sering berganti-ganti minum berbagai macam jenis jamu.
f. Riwayat penyakit keluarga: keluarga pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami keadaan seperti pasien
Genogram:
Keterangan: laki-laki =
perempuan =
garis pernikahan =
wanita meninggal =
laki-laki meninggal =
tinggal 1 rumah =
pasien =
III. Pengkajian Keperawatan1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan:
Sebelum MRS Saat pengkajian Masalah
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien pernah mengalami penyakit kuning (hepatitis) pasien diopname di rumah sakit
Keluarga pasien mengatakan bahwa jika ada keluarganya yang sakit maka akan di bawa ke petugas kesehatan seperti bidan, manteri dan puskesmas
Tidak ada masalah
2. Pola nutrisi/ metabolik:
Sebelum MRS Saat pengkajian Masalah
KOMPREHENSIF II Page 2
X
Tn. S
X
X
X
Tn. S
sebelum MRS pasien mengatakan makan 3 kali dalam sehari dengan jenis makanan nasi, ikan, dan sayur. Sedangkan untuk minumnya, pasien minum air putih 7-8x per hari. Setiap kali minum menggunakan gelas yang berisi kira-kira 150 ml
Saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien makan 3 kali sehari namun hanya ½ Porsi, pasien minum hanya sedikit, pasien minum kurang lebih 50 ml
Tidak ada masalah
3. Pola eliminasi:
Sebelum MRS Saat pengkajian Masalah
Sebelum MRS: Pasien mengatakan bahwa BAB 1 x dalam sehari, dengan konsistensi feses padat dan berwarna hitam
Sebelum MRS : pasien mengatakan bahwa BAK kurang lebih 7 kali dalam sehari dan berwarna seperti teh kira-kira 1400 cc
Saat pengkajian: pasien mengatakan bahwa BAB berwarna hitam dan feses berbentuk padat
Saat pengkajian : pasien mengatakan sudah BAK 2 kali dan berwarna seperti teh kurang lebih 400 cc
Pk: perdarahan
4. Pola aktivitas & latihan: Sebelum MRS pasien bekerja sebagai buruh tani. Aktivitas keseharian pasien dilakukan secara mandiri.saat pengkajian kondisi pasien. Sebagai berikut
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living) Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4Makan / minum 2Toileting 2Berpakaian 2Mobilitas di tempat tidur 2Berpindah 2Ambulasi / ROM 2
Ket: 0= tergantung total; 1=bantuan petugas dan alat; 2: bantuan petugas 3; bantuan alat; 4 mandiri
5. Pola tidur & istirahatSebelum MRS Saat pengkajian Masalah
Sebelum MRS : Pasien mengatakan tidur kurang lebih 8 jam/hari, dari pukul
Saat pengkajian : pasien mengatakan bahwa tadi malam pasien tidak bisa tidur
Nyeri akut
KOMPREHENSIF II Page 3
21.00-04.00 wib Pasien mengatakan
dapat tidur nyeyak
sama sekali karena nyeri seperti tertusuk di bagian kanan atas perut, saat ditanya skala nyeri pasien dari skala 0-10 dimana 0= tidak ada nyeri dan 10= sangat nyeri, pasien menjawab nyerinya berada di skala 5 yaitu nyeri sedang, nyeri terjadi saat aktivitas maupun istirahat, pasien tampak gelisah dan meringis,
6. Pola kognitif & perceptualSebelum MRS Saat pengkajian Masalah
Pasien dan keluarga sudah sebelumnya mengerti tentang penyakit yang dialami oleh Tn. A yaitu pembesaran hati
Pasien dan keluarga mengatakan bahwa penyakit yang dialami oleh Tn. S kemungkinan disebabkan oleh banyak mengkonsumsi jamu
Tidak ada masalah
7. Pola persepsi diriSebelum MRS Saat pengkajian Masalah
Pasien mengatakan bahwa pasien merasa malu karena tubuhnya berwarna kuning khususnya daerah mata.
Pasien mengatakan bahwa pasien malu dengan kondisinya yaitu matanya berwarna kuning dan perutnya bertambah besar
Gangguan citra tubuh
8. Pola seksualitas & reproduksiSebelum MRS Saat pengkajian Masalah
.- Pasien mengatakan bahwa memiliki satu orang anak dan tidak berkeinginan untuk menambah momongan lagi
Tidak ada masalah
9. Pola peran & hubunganSebelum MRS Saat pengkajian Masalah
Sebelum MRS: Saat pengkajian: Tidak ada masalah
KOMPREHENSIF II Page 4
pasien mengatakan bahwa, pasien adalah kepala keluarga dan sebagai tulang punggung keluarga. Dimana pasien mencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh tani untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya.
saat ini masih tetap menjadi kepala keluarga namun pasien tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya karena sakit
10. Pola manajemen koping-stressSebelum MRS Saat pengkajian Masalah
Pasien mengatakan ingin sembuh sehingga pergi berobat ke rumah sakit
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah
Tidak ada masalah
11. Sistem nilai & keyakinanSebelum MRS Saat pengkajian Masalah
Pasien mengatakan bahwa pasien memeluk agama islam
Sholat 5 waktu
Pasien mengatakan bahwa pasien memeluk agama islam
Untuk kegiatan sholat sewaktu MRS tidak terkaji
Tidak ada masalah
IV. Pemeriksaan FisikKeadaan umum: saat pengkajian pasien terlihat lemah, Pasien terbaring di tempat tidur, kesadaran kompos mentis. Pasien sesekali meringis.Tanda vital:
Saat MRS Saat pengkajian Masalah
TD: 100/80 mmHG, S; 37,5 0C, N: 80X/menit, RR: 18
Icterus
TD: 100/60 mmHg, S: 36,2 oC, N: 88x/menit RR: 22 x/menit
Icterus
Tidak ada masalah
1. Kepala I: Kepala pasien terlihat simetris, rambut berwarna hitam dan ada sedikit rambut yang
berwana putih (beruban) serta lebat,. P: Tidak ada nyeri tekan
2. Mata I: Saat pengkajian kondisi mata simetris. Sklera: ikterus, konjungtiva: anemis, pupil: isokor, bersihP: tidak ada nyeri tekan
KOMPREHENSIF II Page 5
3. TelingaI: Saat pengkajian telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada kelainan bentuk, telinga
bersih, P: tidak ada nyeri tekan.
4. HidungI: Tidak terdapat kelainan bentuk. Bentuk hidung simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak
ada jejas, daya penciuman pasien baik. P: Tidak ada nyeri tekan
5. Mulut I: mulut pasien terlihat bersih, mukosa bibir lembab. Kondisi gigi lengkap.P: tidak ada nyeri tekan pada bibir
6. Leher:I: kondisi leher simetris, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada jejas, tidak ada lesi, P: tidak ada nyeri tekan.
7. DadaI: terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, ictus cordis tidak nampak, ekspansi paru simetrisP: tidak ada nyeri tekan,P: suara perkusi lapang paru terdengar sonor, suara perkusi jantung pekak A: Suara pernafasan vesikuler, bunyi jantung satu tunggal, bunyi jantung dua tunggal.
8. AbdomenI: tidak ada jejas, ada asites, ada spider naevi, warna kulit sawo matang, kontur lembut, perut membuncit,A: saat pengkajian bising usus tidak terdengarP: terdapat nyeri tekan di bagian hipokondrium dekstra, saat ditanya skala nyeri pasien dari skala 0-10 dimana 0= tidak ada nyeri dan 10= sangat nyeri, pasien menjawab nyerinya berada di skala 5 yaitu nyeri sedang. Terdapat pembesaran hati.P: hipertimpani di setiap lapang perut karena ada penumpukan cairan, kecuali di bagian hipokondrium kanan bersuara pekak, karena di hipokondrium kanan terdapat hepar,
9. UrogenitalI: pasien tidak terpasang kateter, pasien BAK 2 kali saat dilakukan pengkajian dan berwarna seperi teh.P: tidak ada nyeri tekan
10. EkstremitasI: - Ekstremitas atas: tangan kanan pasien dapat digerakkan secara normal, tangan
kanan pasien terpasang selang infus. Tidak ada jejas, tidak ada benjolan, Ekstremitas bawah: kaki kanan dan kiri pasien dapat digerakkan secara normal, tidak ada jejas, tidak ada benjolan
P: tidak ada krepitasi , Tonus otot
D S
4 4
4 4
Nilai: 0= tidak ada kontaksi otot1= ada kontraksi otot, tapi tidak ada gerakan
KOMPREHENSIF II Page 6
2= positif kekuatan otot, komplit lingkar gerak sendi tapi tidak bisa melawan gravitasi3= komplit lingkar gerak sendi dengan melawan gravitasi4= mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahanan sedang5= mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh, mampu melawan gaya gravitasi, mampu
11. Kulit dan kukuI: Kulit berwarna kekuningan, bersih, kuku terlihat panjang dan kotor, turgor kulit
buruk.P: CRT >2 detik, akral hangat, terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen hipokondrium dekstra
12. Keadaan lokalI: terdapat pembesaran perut, terdapat spider nevi di bagian perut dan terdapat asites.P: terdapat nyeri tekan pada daerah perut bagian hipokondrium dekstra, pembesaran hati dengan pinngiran hati tumpul
V. Terapia. Infus RL: D5 = 1000:1000 = 28 Tpmb. Injeksi OMZ 2X40mg/ iv c. Injeksi transamin 3x 500 mg/ iv d. Injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr/ive. Oral propanolol 2 x 20 mg
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium Pada saat MRS
a. Gula darah sewaktu: 77 mg/dlb. Trombosit : 141.000 (normal 150.000-400.000 mm3)c. Leukosit: 7800 /ul (normal 5.000 – 10.000/ul)d. Hb 8,9 g/dl (normal 13,5-17,5 g/dl)e. SGOT= 60 U/L (normal sampai dengan 37 U/L)f. SGPT = 47 U/L (normal sampai dengan 42 U/L) g. Kreatinin= 2,28 mg/dl (normalnya 0,6 – 1,2 mg/dl) h. Urea= 72 mg/dl (normal 15 – 40 mg/dl)i. Uric acid= 7,77 mg/dl (normal 3.4 – 7.0 mg/dl)
Pemeriksaan Lab pada saat pengkajian1. Albumin 2, 41 g/dL (3.8 – 5.0 g/dL)2. Globulin 3, 10 g/dL (2.3-3.5 g/dL)
Bondowoso, 14 April 2014Pengambil Data
Melinda PuspitasariNIM112310101025
KOMPREHENSIF II Page 7
ANALISA DATANO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH1. Ds:
pasien mengatakan terdapat nyeri tusuk di daerah perut kanan atas sejak kurang lebih 3 hari yang lalu.
Pasien mengatakan nyeri timbul saat istirahat maupun aktivitas
pasien tidak bisa tidur sama sekali karena nyeri
Skala nyeri berada di angka 5
Do: saat dipalpasi di daerah perut
terdapat nyeri tekan di bagian perut kanan atas,
pasien tampak meringis, Terdapat pembesaran hati Hasil TTV: TD: 100/60 mmHg, S:
36,2 oC, N: 88x/menit RR: 22 x/menit
Faktor etiologi
inflamasi pada hati
Reaksi inflamasi (rubor, kalor, tumor, fungsiolesa),
Sirosis hati (pembesaran hati)
Menekan reseptor nyeri abdomen
Nyeri akut
Nyeri akut
2. DS: Pasien mengatakan bahwa BAB
1 x dalam sehari, dengan konsistensi feses padat dan berwarna hitam,
Do: konjungtiva anemis Hb 8,9 g/dl Trombosit: 141.000 Albumin 2, 41 g/dL Globulin 3, 10 g/dL TD: 100/60 mmHg, S: 36,2 oC, N:
88x/menit RR: 22 x/menit.
Sirosis hepatis
Gangguan metabolisme protein
Asam amino relatif (albumin dan globulin menurun)
Gangguan sintesis vit K
Faktor pembekuan darah terganggu
Pk: perdarahan
Pk: perdarahan
3. DS: pasien mengatakan bahwa
kurang lebih sejak satu minggu yang lalu badan terasa lemas hingga sekarang.
DO:
Pasien terbaring di tempat
Sirosis hepatis
Gangguan metabolisme vitamin
Sintesis vitamin A, B
Intoleransi aktivitas
KOMPREHENSIF II Page 8
tidur, pasien tampak lemah, semua ADL pasien dibantu oleh
keluraga tonus otot pasien mampu
menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahanan sedang
konjungtiva anemis, TD: 100/60 mmHg, S: 36,2 oC,
N: 88x/menit RR: 22 x/menit
complex, B12 melalui hati menurun
Produksi sel darah merah menurun
Anemia
Kelemahan
Intoleransi aktivitas4. Ds:
Pasien mengatakan bahwa pasien merasa malu karena tubuhnya berwarna kuning khususnya daerah mata, dan perut yang membesar
Do: Kulit tampak berwarna kekuningan, bagian perut terdapat asites, Sklera: ikterus,
Sirosis hepatis
Gangguan metabolisme bilirubin
Bilirubin tidak terkonjugasi
Ikterus
Gangguan body image
Gangguan citra tubuh
KOMPREHENSIF II Page 9
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATANTanggal Muncul
No DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Terang dan Tanda Tangan
14 April 2014
1. Nyeri akut b.d reaksi inflamasi, penekanan reseptor nyeri abdomen ditandai dengan
Ds: pasien mengatakan terdapat nyeri tusuk di daerah
perut kanan atas sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Pasien mengatakan nyeri timbul saat istirahat
maupun aktivitas pasien tidak bisa tidur sama sekali karena nyeri Skala nyeri berada di angka 5
Do: saat dipalpasi di daerah perut terdapat nyeri tekan di
bagian perut kanan atas, pasien tampak meringis, Terdapat pembesaran hati Hasil TTV: TD: 100/60 mmHg, S: 36,2 oC, N:
88x/menit RR: 22 x/menit
Melinda
14 April 2014
2. Pk perdarahan b.d terganggunya faktor pembekuan darah ditandai dengan
DS: Pasien mengatakan bahwa BAB 1 x dalam sehari,
dengan konsistensi feses padat dan berwarna hitam,
Do: konjungtiva anemis Hb 8,9 g/dl Trombosit: 141.000 Albumin 2, 41 g/dL Globulin 3, 10 g/dL TD: 100/60 mmHg, S: 36,2 oC, N: 88x/menit RR: 22
x/menit.
Melinda
14 april 2014
3. Intoleransi aktivitas b.d terganggunya metabolisme penghasil energi ditandai dengan
DS: pasien mengatakan bahwa kurang lebih sejak satu
minggu yang lalu badan terasa lemas hingga sekarang. DO:
Pasien terbaring di tempat tidur, pasien tampak lemah, semua ADL pasien dibantu oleh keluraga tonus otot pasien mampu menggerakkan
persendian dengan gaya gravitasi, mampu melawan
Melinda
KOMPREHENSIF II Page 10
dengan tahanan sedang konjungtiva anemis, TD: 100/60 mmHg, S: 36,2 oC, N: 88x/menit RR: 22
x/menit14 April 2014
4. 4. Gangguan citra tubuh b.d gangguan metabolisme bilirubin ditandai denganDs: Pasien mengatakan bahwa pasien merasa malu
karena tubuhnya berwarna kuning khususnya daerah mata, dan perut yang membesar
Do: Kulit tampak berwarna kekuningan, bagian perut terdapat asites, Sklera: ikterus,
Melinda
KOMPREHENSIF II Page 11
RENCANA TINDAKAN PERAWATAN
Tgl No Diagnosa RENCANA TINDAKAN PERAWATAN
Nama Perawat/Mhs
14 april 2014/ dx 1
Nyeri akut b.d reaksi inflamasi, penekanan reseptor nyeri
Tujuan: Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam, nyeri px berkurang atau hilangKriteria hasil:
1. Melaporkan nyeri terkontrol atau hilang2. skala nyeri menurun menjadi ringan yaitu
skala 0-33. Tampak rileks, mampu tidur atau istirahat
dengan tenang, 4. Ttv dalam batas normal (Nadi = 60-100
x/menit ; TD = 110-140/70-90 mmHg ; Suhu = 36, 5 – 37, 50 C ; dan RR = 16-24 x/menit)
Rencana tindakan1. Kaji nyeri, catat lokasi karakteristik, beratnya
(skala 0-10, 0=tidak ada nyeri, 10=amat sangat nyeri)R: berguna dalam pengawasan keefektifan obat dan kemajuan penyembuhan
2. Bantu ambulasi diniR: meningkatkan normalisasi fungsi organ
3. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasiR: menghilangkan nyeri
4. Beri posisi nyamanR: Posisi disesuaikan dengan kebutuhan fisiologis
5. Demonstrasikan dan ajarkan penggunaan keterampilan relaksasi dan distraksiR: Menurunkan ketergantungan obat
6. Observasi TTVR: salah satu indikasi dari nyeri
Melinda
14 april 2014/ dx 2
Pk perdarahan b.d terganggunya faktor pembekuan darah
Tujuan: Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam, dapat meminimalkan perdarahan Kriteria hasil:
1. Tidak ada tanda-tanda perdarahan, tidak ada melena, tidak ada sianosis, Hb dalam batas normal (13,5-17,5 g/dl)
2. TTV dalam batas normal (Nadi = 60-100 x/menit ; TD = 110-140/70-90 mmHg ; Suhu = 36, 5 – 37, 50 C ; dan RR = 16-24 x/menit)
3. CRT < 2 DETIK4. Akral hangat
Rencana tindakan1. Pantau TTV
Melinda
KOMPREHENSIF II Page 12
R: mengidentifikasi kondisi pasien2. Pantau tanda-tanda peradarahan
R: mengidentifikasi adanya perdarahan, membantu dalam pemberian intervensi yang tepat
3. Pantau tanda-tanda perubahan sirkulasi ke jaringan perifer (CRT dan sianosis)R: Mengetahui keadekuatan aliran darah
4. Pantau hasil laboratorium (trombosit, albumin, globulin)R: trombosit sebagai indikator pembekuan darah
5. Kolaborasi pemberian cairan IV (RL/D5)R: membantu pemenuhan cairan dalam tubuh
6. Kolaborasi pemberian obat anti perdarahanR: mencegah perdarahan
14 april 2014/ dx 3
Intoleransi aktivitas b.d terganggunya metabolisme penghasil energi
Tujuan: setelah dilakukan askep selama 3x24 jam, terdapat peningkatan energi dan partisipasi aktivitas pada individukriteria hasil:
1. Melaporkan peningkatan kekuatan dan kesehatan pasien
2. Merencanakan aktivitas untuk memberikan kesempatan istirahat yang cukup
3. Meningkatkan aktivitas dan latihan bersamaan dengan bertambahnya kekuatan
Perencanaan1. Pantau ttv
R: sebagai toleransi tingkat aktivitas yang dapat dilakukan
2. Motivasi pasien untuk melakukan latihan yang diselingi istirahatR: Menghemat tenaga pasien dan mendorong pasien untuk melakukan latihan dalam batas toleransi pasien
3. Motivasi dan bantu pasien untuk melakukan latihan dengan periode waktu yang ditingkatkan secara bertahapR: Memperbaiki perasaan sehat secara umum dan percaya diri
4. Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas seperti tekanan darah stabil, perhatian pasien terhadap aktivitas dan perawatan diriR: stabilisasi fisiologis penting untuk menunjukkan tingkat aktivitas individu
5. Jelaskan pola peningkatan bertahap dari
Melinda
KOMPREHENSIF II Page 13
aktivitas misalbya posisi duduk di tempat tidur, posisi duduk lalu berdiri dari tempat tidur dll. R: kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan tiba-tiba kerja jantung.
14 april 2014/ dx 4
Gangguan citra tubuh b.d gangguan metabolisme bilirubin
Tujuan: Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam, individu menunjukkan penerimaan penampilan diriKriteria hasil:
1. menyatakan pemahaman akan perubahan dan penerimaan diri pada situasi yang ada
2. mengidentifikasi perasaan dan metode koping terhadap persepsi diri negatif
Rencana tindakan1. Kaji perasaan yang dirasakan pasien.
R: memberikan pasien kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
2. Hindari membuat penilaian moral tentang pola hidup R: penilaian dan orang lain akan merusak harga diri pasien lebih lanjut
3. Kaji efek penyakit pada faktor ekonomi pasien dan orang terdekatR: masalah finansial mungkin terjadi karena kehilangan peran fungsi klien
4. Diskusikan harapan penyembuhan R: proses penyembuhan mungkin lama (lebih dari 6 bulan) potensial stress keluarga/situasi dan memerlukan perencanaan, dukungan dan evaluasi.
KOMPREHENSIF II Page 14
CATATAN PERKEMBANGANDIAGNOSA 1: Nyeri akut b.d reaksi inflamasi, penekanan reseptor nyeriWAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASISenin 14 april 2014 / pukul 11.00 WIB
1. mengkaji nyeri, mencatat lokasi dan karakteristik, beratnya nyeri (skala 0-10, 0=tidak ada nyeri, 10=amat sangat nyeri),
2. menganjurkan pasien untuk melakukan ambulasi dini
3. memberikan posisi sesuai kenyamanan pasien
4. mendemonstrasikan dan mengajarkan penggunaan keterampilan relaksasi nafas dalam dan distraksi dengan cara berdzikir
5. memantau TTV
Melinda JAM: 11.30 wibS: pasien mengatakan, perutnya masih terasa nyeriO: pasien tampak meringis, saat ditanya oleh perawat apakah masih terasa nyeri, pasien mengangguk, lokasi yeri berada di hipokondrium kanan, saat ditanya skala nyeri pasien berada di skala 5 dari rentang 0-10 dimana 0=tidak ada nyeri dan 10=amat sangat nyeri, TD: 100/60 mmHg, S: 36,2 oC, N: 88x/menit RR: 22 x/menitA: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5
Selasa 15 april 2014 / pukul 21.00 WIB
1. mengkaji nyeri, mencatat lokasi dan karakteristik, beratnya nyeri
2. menganjurkan pasien untuk melakukan ambulasi dini
3. memberikan posisi sesuai kenyamanan pasien
4. memantau ttv
Melinda JAM: 21.30 WIBS: pasien mengatakan, perutnya masih terasa nyeri dan terasa penuhO: pasien tampak meringis, saat ditanya oleh perawat apakah masih terasa nyeri, pasien menjawab tidak, namun setelah dipalpasi daerah perut pasien tampak
KOMPREHENSIF II Page 15
meringis, lokasi nyeri berada di hipokondrium kanan, saat ditanya skala nyeri pasien berada di skala 5 dari rentang 0-10 dimana 0=tidak ada nyeri dan 10=amat sangat nyeri, TD: 100/60 mmHg, S: 36 oC, N: 72 x/menit RR: 22 x/menitA: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
Rabu 16 april 2014 / pukul 19.00 WIB
1. mengkaji nyeri, mencatat lokasi dan karakteristik, beratnya nyeri
2. menganjurkan pasien untuk melakukan ambulasi dini
3. memberikan posisi sesuai kenyamanan pasien
4. memantau ttv
Melinda JAM: 19.30 wibS: keluarga pasien mengatakan bahwa pasien membanting-banting dirinya sambil memegangi bagian perutO: pasien tampak meringis, saat ditanyalokasi nyeri pasien mengatakan tidak ada yang nyeri, namun saat bagian perut pasien dipalpasi pasien tampak meringis kesakitan, saat ditanya skala nyeri pasien berada di skala 5 dari rentang 0-10 dimana 0=tidak ada nyeri dan 10=amat sangat nyeri, TD: 90/50 mmHg, S: 36, 3 oC, N: 76 x/menit RR: 20 x/menitA: Masalah belum teratasi
KOMPREHENSIF II Page 16
P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
Diagnosa 2: Pk perdarahan b.d terganggunya faktor pembekuan darahWAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASISenin 14 april 2014 / pukul 11.00 WIB
1. memantau TTV2. memantau tanda-tanda peradarahan3. memantau tanda-tanda perubahan
sirkulasi ke jaringan perifer (CRT dan sianosis)
4. memantau hasil laboratorium (hb, trombosit, albumin, globulin)
5. memberi cairan IV (RL/D5) Infus RL: D5 = 2:2 = 28 tpm sesuia instruksi dokter
6. memberi obat anti perdarahan (Injeksi transamin 3x 500 mg/ iv) sesuai instruksi dokter
Melinda JAM: 11.30 wibS: keluarga pasien mengatakan warna feses pasien kehitaman, namun pada hari ini pasien belum BAB. O: CRT > 2 detik, konjungtiva: anemis, hasil lab albumin Albumin 2, 41 g/dL (normal 3.8 – 5.0 g/dL), Globulin 3, 10 g/dL (normal 2.3-3.5 g/dL), pasien tampak lemah, TD: 100/60 mmHg, S: 36,2 oC, N: 88x/menit RR: 22 x/menitA: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
Selasa 15 april 2014 / pukul 21.00 WIB
1. memantau TTV2. memantau tanda-tanda peradarahan3. memantau tanda-tanda perubahan
sirkulasi ke jaringan perifer (CRT dan sianosis)
4. memantau hasil laboratorium (hb, trombosit, albumin, globulin)
5. memberi cairan IV (RL/D5) Infus RL: D5 = 2:2 = 28 tpm sesuia instruksi dokter
6. memberi obat anti perdarahan (Injeksi transamin 3x 500 mg/ iv) sesuai instruksi dokter
Melinda JAM: 21.30 wibS: keluarga pasien mengatakan warna feses pasien berwarna kehitaman O: CRT > 2 detik, pasien tampak lemah, konjungtiva: anemis, TTV: Td: 100/60 mmHg, S: 36 oC, N: 72 x/menit RR: 22 x/menit A: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5, 6
Rabu 16 1. memantau TTV Melinda JAM: 19.30 wib
KOMPREHENSIF II Page 17
april 2014 / pukul 19.00 WIB
2. memantau tanda-tanda peradarahan3. memantau tanda-tanda perubahan
sirkulasi ke jaringan perifer (CRT dan sianosis)
4. memantau hasil laboratorium (hb, trombosit, albumin, globulin)
5. memberi cairan IV (RL/D5) Infus RL: D5 = 2:2 = 28 tpm sesuia instruksi dokter
6. memberi obat anti perdarahan (Injeksi transamin 3x 500 mg/ iv) sesuai instruksi dokter
S: keluarga pasien mengatakan bahwa warna feses pasien masih berwarna kehitaman O: CRT > 2 detik, pasien tampak lemah, konjungtiva: anemis, TTV: TD: 90/50 mmHg, S: 36, 3 oC, N: 76 x/menit RR: 20 x/menitA: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
Diagnosa 3: Intoleransi aktivitas b.d terganggunya metabolisme penghasil energiWAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASISenin 14 april 2014 / pukul 11.00 WIB
1. memantau ttv2. memotivasi pasien untuk melakukan
latihan yang diselingi istirahat3. memotivasi dan bantu pasien untuk
melakukan latihan dengan periode waktu yang ditingkatkan secara bertahap
4. mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas seperti tekanan darah stabil, perhatian pasien terhadap aktivitas dan perawatan diri
5. menjelaskan pola peningkatan bertahap dari aktivitas misalnya posisi duduk di tempat tidur, posisi duduk lalu berdiri dari tempat tidur dll.
Melinda JAM: 11.30 wibS: keluarga pasien mengatakan pasien masih merasa lemas untuk melakukan aktivitas. O: pasien tampak lemah, pasien tampak memejamkan mata, saat diajak bicara pasien enggan menjawab, pasien dibantu keluarga saat mobilisasi di tempat tidur, pasien tampak dibantu keluarga saat pergi ke toilet. TTV TD: 100/60 mmHg, S: 36,2 oC, N: 88x/menit RR: 22 x/menit A: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4,
KOMPREHENSIF II Page 18
5Selasa 15 april 2014 / pukul 21.00 WIB
1. memantau ttv2. memotivasi pasien untuk melakukan
latihan yang diselingi istirahat3. memotivasi dan bantu pasien untuk
melakukan latihan dengan periode waktu yang ditingkatkan secara bertahap
4. mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas seperti tekanan darah stabil, perhatian pasien terhadap aktivitas dan perawatan diri
5. menjelaskan pola peningkatan bertahap dari aktivitas misalnya posisi duduk di tempat tidur, posisi duduk lalu berdiri dari tempat tidur dll.
Melinda JAM: 21.30 wibS: keluarga pasien mengatakan pasien masih merasa lemas dan lemah untuk melakukan aktivitas. O: pasien tampak bedrest, pasien tampak lemah, pasien tampak memejamkan mata, saat diajak bicara pasien enggan menjawab, pasien dibantu keluarga saat mobilisasi di tempat tidur, pasien tampak dibantu keluarga saat pergi ke toilet. TTV: Td: 100/60 mmHg, S: 36 oC, N: 72 x/menit RR: 22 x/menit A: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
Rabu 16 april 2014 / pukul 19.00 WIB
1. memantau ttv2. memotivasi pasien untuk melakukan
latihan yang diselingi istirahat3. memotivasi dan membantu pasien
untuk melakukan latihan dengan periode waktu yang ditingkatkan secara bertahap
4. mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas seperti tekanan darah stabil, perhatian pasien terhadap aktivitas dan perawatan diri
5. menjelaskan pola peningkatan bertahap dari aktivitas misalnya posisi duduk di tempat tidur, posisi duduk lalu berdiri dari tempat tidur dll.
Melinda JAM: 19.30 wibS: keluarga pasien mengatakan pasien masih merasa lemas dan lemah untuk melakukan aktivitas. O: pasien tampak bedrest, pasien tampak lemah, pasien tampak memejamkan mata, saat diajak bicara pasien enggan menjawab, pasien dibantu keluarga saat mobilisasi di tempat tidur, pasien tampak dibantu keluarga saat pergi
KOMPREHENSIF II Page 19
ke toilet, pasien makan roti sendiri. TTV: TD: 90/50 mmHg, S: 36, 3 oC, N: 76 x/menit RR: 20 x/menitA: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
Diagnosa 4: Gangguan citra tubuh b.d gangguan metabolisme bilirubinWAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASISenin 14 april 2014 / pukul 11.00 WIB
1. mengkaji perasaan yang dirasakan pasien.
2. menghindari membuat penilaian moral tentang pola hidup
3. mengkaji efek penyakit pada faktor ekonomi pasien dan orang terdekat
4. mendiskusikan harapan penyembuhan
Melinda JAM: 11.30 wibS: pasien mengatakan bahwa pasien masih kurang percaya diri dengan kondisi tubuhnya, O: pasien tampak memakai selimut di siang hari.A: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2
Selasa 15 april 2014 / pukul 21.00 WIB
1. mengkaji perasaan yang dirasakan pasien.
2. menghindari membuat penilaian moral tentang pola hidup
Melinda JAM: 21.30 wibS: pasien mengatakan bahwa pasien masih kurang percaya diri dengan kondisi tubuhnya, O: pasien tampak selalu memakai selimut, dan selalu menutup matanya.A: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2
Rabu 16 april 2014 /
1. mengkaji perasaan yang dirasakan pasien.
2. menghindari membuat penilaian moral
Melinda JAM: 19.30 wibS: pasien mengatakan bahwa
KOMPREHENSIF II Page 20
pukul 19.00 WIB
tentang pola hidup pasien masih kurang percaya diri dengan kondisi tubuhnya, O: pasien tampak selalu memakai selimut, dan selalu menutup matanya.A: Masalah keperawatan belum teratasi P: lanjutkan intervensi 1, 2
KOMPREHENSIF II Page 21