askep nifas

18
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH : DWI SAFITRI (201301171) ACH TANWIRUL. K (05201211184) PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Upload: assafik

Post on 14-Jul-2016

22 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan nifas

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP NIFAS

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU NIFAS

DI SUSUN OLEH :

DWI SAFITRI (201301171)

ACH TANWIRUL. K (05201211184)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

2016

Page 2: ASKEP NIFAS

KONSEP ASKEP NIFAS

I. PENGKAJIAN

1. Data subjektif

a. Biodata

Nama :

Umur : Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa

usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-

30 tahun. (sarwono.1999:23). Semua wanita usia subur

20-30 tahun saat yang tepat untuk persalinan dengan

jarak >2 tahun merupakan masa reproduksi yang sehat.

Pendidikan : Makin rendah pendidikan ibu kematian bayi makin

tinggi sehingga p[erlu diberi penyuluhan.

Pekerjaan : Pekerjaan suami dan ibu sendiri untuk mengetahui

bagaimana taraf hidup dan social ekonominya agar

nasihat kita sesuai, juga mengetahui apakah pekerjaan

mengganggu atau tidak, misalnya bekerja dipabrik

rokok, mungkin yang dihisap akan berpengaruh pada

janin.

Alamat : Mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga

kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama. Agar

dapat dipastikan ibu yang mana yang akan ditolong

untuk kunjungan pasien.

b. Riwayat pasien

a) Keluhan utama

Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien dating

kefasilitas pelayanan kesehatan. Misalnya, ibu post partum normal

ingin memeriksa kesehatannya setelah persalinan. Contoh lain, ibu

Page 3: ASKEP NIFAS

post partum patologis dengan keluhan demam, keluar darah segar dan

banyak, nyeri dan infeksi luka jahitan dan lain-lain.

c. Riwayat kesehatan reproduksi

a) Menstruasi

Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan masa

nifas, namun dari data yang diperoleh akan mempunyai gambaran

tentang keaadan dasar dari organ reproduksinya.

Menarche

Usia pertama kali mengalami menstruasi pada wanita Indonesia,

umumnya sekitrar 12-16 thaun.

Siklus

Jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi

berikutnya dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23-32 hari.

Volume

Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang

dikeluarkan

Keluhan

Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika

mengalami menstruasi

b) Gangguan kesehatan alat reproduksi

Ada beberapa penyakit organ reproduksi yang berkaitan erat dengan

personal hygine pasien atau kebiasaan lain yang tidak mendukung

kesehatan reproduksinya. Jiak didapatkan adanya riwayat gangguan

kesehatan alat reproduksi maka harus waspada akan adanya

kemungkinan gangguan kesehatan pada masa post partum.

c) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, dan KB yang lalu.

d) Riwayat persalinan sekarang

d. Riwayat kesehatan

Page 4: ASKEP NIFAS

Pasien yang perlu didata apakah pasien pernah menderita penyakit seperti

Dm, Hipertensi, Jantung, Ginjal.

e. Status perkawinan

Mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan.

f. Pola makan

Untuk mendapatkan gambaran bagaimna pasien mencukupi asupan

gizinya selama hamil dan dapat menggali informasi dari pasien tentang

makan yang disukai atau tidak dan seberapa bnayak ia mengkonsumsinya

sehingga memperoleh data yang valid mka dapat memberikan klarifikasi

dalam pemberian pendidikan kesehatan mengenai gizi ibu post partum.

Diantaranya

- Menu

Hal ini dikaitkan dengan pola diet berimbang bagi ibu nifas dan dapat

menyakan pada pasien tentang apa saja yng ia makan dalam sehari

- Frekuensi

Member petunjuk tentang seberapa banyak asupan makanan yang

dimakan

- Banyaknya

Seberapa banyak makanan yang ia makan dalam 1 kali waktu makan

dan untuk mendapatkan gambaran total dari makanan yang ia makan,

dikalikan dengan frekuensi makan dalam sehari

- Pantangan

Kemungkinan pasien berpantang makanan yang justru sangat

mendukung pemulihan fisiknya

g. Pola minum

Memperoleh data mengenai kebiasaan pasien dalam pemenuhan

kebutuhan cairannya apalagi pada masa nifas intake, sangat dibutuhkan

cairan yang cukup, diantaranya

- Frekuensi

Page 5: ASKEP NIFAS

Menanyakan pada pasien berapa kali minum dalam sehari

- Jumlah perhari

Frekuensi minum dikalikan berapa banyak ia dalam sekali minum

akan diperoleh data jumlah intake cairan dalam sehari

- Jenis minuman

Kadang pasien mengkonsumsi mkinuma yang sebenarnya kurang baik

untuk kesehatannya

h. Pola istirahat

Istirahat sangat diperlukan oleh ibu nifas. Mengenai kebiasaan istirahat

pada ibu supaya mengetahui hambatan yang mungkin muncul jika

mendapatkan data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat.

Kuliatas dan kuantitas pada kenyataannta tidak semua wanita mempunyai

kebiasaan tidur siang padahal tidur siang sangat penting untuk membantu

mempercepat pemulihan kondisi fisiknya setelah melahirkan. Untuk

istirahat malam, rata waktu yang diperlukan 6-8 jam.

i. Aktivitas sehari-hari

Mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan

gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien

dirumah, jika kegiatan terlalu berat maka dapat menimbulkan kesulitan

nifas. Aktivitas yang terlalu berat dapat menyebabkan perdarahan

pervagina.

j. Personal hygiene

Data ini memengaruhi kesehatan pasien dan bayinya. Jika pasien

mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam perwatan kebertsihan

dirinya. Diantaranya

- Mandi

menanyakan pasien berapa kali mandi dalam sehari dan kapan

waktunya

- Keramas

Page 6: ASKEP NIFAS

Keramas harus selalu dilakukan agar terhindar dari kuman karena

rambut kotor.

- Baju dan celana dalam

Ganti baju minmal sehari dalam sekali, celana dalam minimal 2 kali

dalam sehari

- Kebersihan kuku

Kuku ibu nifas harus dalam keadaan pendek dan bersih karena saranng

kuman sumber infeksi dapat menyebabkan trauma pada kulit bayi jika

terlalu panjang.

k. Aktivitas sexual

Walaupun hal ini cukup privasi bagi pasien harus menggali data dari

kebiasaan ini karena ada beberapa kasus keluhan dalam aktivitas sexual

yang cukup mengganggu pasien, diantaranya

- Frekuensi

Menanyakan kepada pasien berapa kali ia melalukan hubungan sexual

dalam seminggu

- Gangguan

Menanyaklan apkah pasien mengalami hangguan ketika melakukan

hubungan sexual

l. Keadaan lingkungan

Keadaan ini sangat mempengaruhi status kesehatan keluarga diantaranya,

- fasilitas MCK ( mandi, cuci, kakus )

dapat menanyakan pada pasien tentang kebiasaan saat buang air besar

dan kecil sehari-hari dimana jika tidak mempunyai fasilitas MCK

pribadi apakh mereka da fasilitas MCK umum seperti disungai

- letak tempat tinggal dekat atau tidak

memungkinkan untuk menularkan berbagai macam, penyakit apalgi

kotoran hewan ternak tidak rutin dibersihkan, karena akan bahaya

penyakit infeksi penularan melalu feses hewan.

Page 7: ASKEP NIFAS

- Polusi udara

Apakah tempat pasien dekat dengan pemukiman yang tingkat polusi

udaranya tinggi atau tidak.

- Keadaan kamar

Kamr yang sehat adalah jika sirkulasi udaranya lancer dengan ventilasi

udara yang kemungkinan cahaya matahari masuk kedalam kamar.

Kamar yang lembab kurang baik untuk kesehatan bayi

m. Respon keluarga terhadap kelahiran bayi

Hal ini sangat penting untuk kenyamanan psikologis ibu, adanya respon

yang positif dari keluarga terhadap kelahiran bayi akan mempercepat

proses adaptasi ibu meneriam perannya.

n. Respon ibu terhadap kelahiran bayinya

Dapat menyakan langsun kepada pasien mengenai bagaiman perasaannya

terhadap kelahiran bayinya.

o. Respon ayah terhadap bayi

Dapat menanyakan langsung kepada suami pasien karena dapat dijadikan

sebagai salah satu acuan mengenai bagaimana pola dalam memberikan

asuhan kepada pasien dan bayinya

p. Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi

Pertanyaan yang diajukan kepada pasien tentang perawatan bayi,

pengalaman atau riwayat kehamilannya dapat pula dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam menyimpulkan sejauh mana pasien

mengetahui tentang perawatan bayi.

q. Perencanaan KB

Page 8: ASKEP NIFAS

Meskipun pemakaian alat kontrasepsi masi lama, tidak ada salahnya jika

mengkajinya lebih awal agar pasien mendapatkan informasi mungkin

mengenai pilihan alat kontrasepsi.

r. Pengetahuan ibu tentang keadaanya dan perawatannya

Hal ini dimaksudkan agar pasien dapat kooperatif dalam menjalankan

program perawatan

s. Adat istiadat Tempat yang berkaitan dengan masa nifas

Melakukan pendekatan terhadap keluarga pasien terutama orang tua, hal

ini biasanya mereka anut kaitannya dengan m,asa nifas adalah menu

makan untuk ibu nifas.

Adat ini akan sangat merugikan pasien karena justru pemulihan

kesehatannya akan terhambat. Dengan banyaknya jenis makanan yang

harus ia pantang maka akan mengurangi nafsu makn sehingga asupan

makan yang seharusnya banyak dari biasanya semakin berkurang.

Praduksi ASI juga akan berkurang kareana volume ASI sangat

dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang kualitas dan kuantitasnya cukup.

2. Data objektif

1) Keadaan umum

Mengamati keadaan pasien secara keseluruhan

- Baik

Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan

orang lain secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam

berjalan

- Lemah

Pasien jika kurang memberikan respon yang baik terhadap lingkungan

dan orang lain serta pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan

sendiri

2) Kesadaran

Page 9: ASKEP NIFAS

Composmentis sampai koma

3) Tanda vital

Td, nadi, rr, suhu

4) Kepala

a. Rambut

- Warna

- Kebersihan

- Mudah rontok atu tidak

b. Telinga

- Kebersihan

- Gangguan pendengaran

c. Mata

- Konjungtiva

- Sclera

- Kebersihan

- Kelainan

- Gangguan penglihatan (rabun jauh atau tidak)

d. Hidung

- Kebersihan

- Polip

- Alergi debu

e. Mulut

Bibir

- Warna

- Integritas jaringan (lembab, kering atau pecah-pecah)

Lidah

- Warna

- Kebersihan

Gigi

Page 10: ASKEP NIFAS

- Kebersihan

- Karies

Gangguan pada mulut (bau mulut)

5) Leher

- Pembesaran kelenjar limfe

- Parotitis

6) Dada

Bentuk

Simetris/tidak

Payudara

- Bentuk

- Gangguan

- ASI

- Keadaan putting

- Kebersihan

- Bentuk BH

Denyut jantung

Gangguan pernafasan (auskultasi)

7) Perut

- Bentuk

- Striae

- Linea

- Kontraksi uterus

- TFU

8) Ekstermitas

Atas

- Gangguan atau kelainan

- Bentuk

Bawah

Page 11: ASKEP NIFAS

- Bentuk

- Odem

- varises

9) Genitalia

- Kebersihan

- Pengeluaran per vagina

- Keadaan luka jahitan

- Tanda-tanda infeksi vagina

10) Anus

- Hemoroid

- kebersihan

11) Data penunjang

- Kadar Hb

- Hmt

- Kadar leukosit

- Golongan darah

II. DIAGNOSA

Page 12: ASKEP NIFAS

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d peregangan perineum; luka episiotomy.

2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan atau kerusakan

kulit jalan lahir.

3. Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang berlebihan; perdarahan;

diuresis; keringat berlebihan.

4. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum dan saluran

kemih.

5. Resti perubahan peran menjadi orang tua berhubungan dengan kurangnya

dukungan dari orang terdekat dan adanya stressor

6. Inefektif menyusui berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang

perawatan payudara

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: ASKEP NIFAS

Doenges, Marylinn. E. (2001). Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta:

EGC.

Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Medika.

Sharon J. reeder, l. L.-g. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita,

Bayi, & Keluarga Edisi 18. Jakarta: EGC.

Sulistyawati, ari. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.

Yogyakarta: andi.

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad (1983), Obstetri Fisiologi, Bagian

Obstetri dan Ginekologi FK Unpad, Bandung.

Varney, Helen. Jan M. Kriebs. Carolyn L. Gegor (2007) Buku Ajar Asuhan

Kebidana. Jakarta : EGC