Askep Lansia dg Gangguan BiologisOlehBudhi Mulyadi

Alzheimers DiseasePenyakit degenartif akibat kerusakan sel otak dan penurunan intelektualPenyebab demensiaAlzheimer pertama ditemukan di Jerman tahun 1907

PatofisiologiTerjadinya perubahan otak pada pasien alzheimer pada sel otakPerubahan pertama ditandai dengan adanya plak pada jaringan otakLalu membentuk jaringan neurofibrilMenyebar ke beberapa sel

Tahapan Penyakit AlzheimerTahap IKerusakan mentalPelupaKerusakan dalam memutuskanPenurunan inisiatifSpontanitas hilang

Diagnostik TestCT Scan; Terjadi penurunan volume otak

Diagnosa KeperawatanResiko injuri b.d penurunan sensori/motorikGangguan pola tidur b.d kekacauan mentalKurang perawatan diri b.d kerusakan intelektual

IntervensiBantu pemenuhan kebutuhanAtur pola tidurAtur lingkungan yang amanMaksimalkan fungsi otak pasienLatih kegian sederhanaLatihan pergerakan motorik

Tahap IIAgitasiLebih banyak istriharatInkontinensia urine dan defekasi

Tahap IIIKetidakmampuan total pada perawatan diriKetidakmampuan berkomunikasiInkontinensia total

B. Kebutuhan Kesehatan & Kekuatan Populasi Lanjut UsiaPelayanan kesehatan Pemberian imuniasi (influensa, dipteri, tetanus, vaksin pneumococcal) Srening untuk bermacam-2 penyakit kronis, seperti kanker, penyakit cardiovasculer, dan kencing manisPenatalaksanaan & pengontrolan bermacam-2penyakit kronis yang sudah ada (pendidikan kesehatan,manajemen kasus, & manajemen pengobatan)Pengetahuan dalam pemenuhan & praktek perawatan (mencakup pengobatan alternatif) lanjut usia, termasuk program askes. Community outreach dan advocacy efforts Pendidikan terhadap manajemen pengobatan (penjadwalan, kepatuhan, kalender, )Tempat belanja untuk yankesDukungan kelompok pada lanjut usia yang mempunyai penyakit kronis

*Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia*

Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia

lanjutan2. Nutrisi 3. Latihan & fitness4. Pencegahan kecelakaan5. Komunitas yg aman6. Mengemudi dengan aman*Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia*

Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia

C. Rancangan Kebijakan Dalam Promosi, Proteksi,& Prevensi Kesehatan Pada Populasi Lanjut UsiaRancangan Kebijakan Dalam Promosi Kesehatan Pada Populasi Lanjut UsiaPencegahan cedera & kecelakaan.intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah cedera dan kecelakaan adalah dengan safety education, anticipatory guidance, & modifikasi lingkungan. Edukasi yang diberikan meliputi: perlindungan di mobil; pencegahan kebakaran dan luka bakar, pencegahan keracunan dan penyalahgunaan obat, pencegahan jatuh, pencegahan tenggelam,juga tentang keselamatan di dalam air, bersepeda, mengemudi, berolah raga dan keselamatan pejalan kaki(Stanhope & Lancaster 2002), Nutrition guidance.Early comprehensive elder development programPenkes untuk mencegah, mengurangi kebiasaan kesehatan yang buruk, & permasalahan kesehatan pada lanjut usia *Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia*

Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia

2. Proteksi Kesehatan Pada Populasi Lanjut Usia Modifikasi lingkungan di rumah atau keluarga, masyarakat, serta institusi penyelenggara perawatan bagi lanjut usia. Oral health atau dental care untuk melindungi lanjut usia yang sudah mengalami gigi yang tanggal atau berlubang.Fluoridation of water suppliesFood safety*Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia*

Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia

3. Prevensi Kesehatan Pada Populasi Lanjut Usia a. Pencegahan primer pemberian pendidikan kesehatan tentang praktek kesehatan personal, pemberian imunisasi, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan latihan, pemenuhan keamanan ekonomi, kebutuhan psikologi (koping dengan berbagai tipe kehilangan, mempertahankan kemerdekaan, interaksi sosial, dan pertemanan), kebutuhan keamanan, pemenuhan kebutuhan spiritual dan persiapan meninggal dunia. *Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia*

Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia

b. Pencegahan sekunderPencegahan sekunder adalah pengontrolan infeksi di panti jompo atau panti wreda, screening penyakit menular, screening penyakit degeneratif, dan konseling pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga lanjut usia. *Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia*

Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia

c. Pencegahan tersierManagement penanganan penderita, kontak dan lingkungan sekitar pada kasus infeksi yang berbahaya, misalnya penyakit flu burung (laporan kepada petugas kesehatan setempat, isolasi, desinfeksi serentak, karantina, managemen kontak, investigasi kontak dan sumber infeksi, pengobatan spesifik penaggulangan wabah penyakit infeksi)Imunisasi seluas mungkin terhadap kelompok at risk. Pengulangan imunisasi dilakukan kembali jika dirasa perlu, Identifikasi terhadap mereka yang kontak dengan penderita dan mencari orang-orang yang berisiko. Di lokasi yang terkena wabah dan fasilitasnya memadai, lakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus yang dilaporkan untuk menetapkan diagnosis dari kasus-kasus tersebut dan untuk mengetahui biotipe dan toksisitas*Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia*

Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia

lanjutanJalur rujukan (referral network) bagi kasus penyakit menular pada populasi lanjut usia.Edukasi tentang konsumsi obat antibiotik pada lanjut usia. Terapi fisik pada lanjut usia korban kecelakaan atau cedera. Pemberian protesa dan alat bantu dapat dilakukan untuk menunjang aktifitas lanjut usia.Meningkatkan akses lanjut usia yang menggunakan kursi roda atau lanjut usia cacat lainnya dalam menggunakan fasilitas umumSelf support group bagi keluarga dengan lanjut usia yang mengidap penyakit kronik, seperti kelainan congenital, diabetes, dan lain-lain. *Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia*

Analisa & Aplikasi Konsep At Risk Pada Populasi Lanjut Usia