askep ginekologi

Upload: sri-at

Post on 04-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang ginekologi

TRANSCRIPT

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GINEKOLOGIDI RUANG BAITUN NISSA II RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

DISUSUN OLEH :HASTRI APRILIANI092100985

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG2014/2015

A. PENGKAJIAN KEPERAWATANI. data umum

1. Identitas klien3

Nama klien: Ny. nUmur: 42 tahunSuku: JawaAgama: IslamPendidikan: SMPPekerjaan: Ibu IRTAlamat: DemakNo.RM: 01164243Nama PJ: Tn. YUmur: 37 tahunSuku: JawaAgama: IslamPendidikan: S1Pekerjaan: SwastaAlamat: DemakHub.dengan klien: Suami

2. status kesehatan saat inia. Keluhan UtamaKlien mengeluh nyeri. Pengkajian nyeri :P: (Provokatif) nyeri muncul tiba-tiba dan semakin bertambah saat ditekan dan saat hendak BAK. (Paliatif) tiduranmiring kanan maupun kiriQ: terasa sakit seperti ditendang-tendangR: daerah abdomen kuadran bawah (pelvis)S: skala nyeri 7T: nyeri yang dirasakan hilang timbul, durasi nyeri 5-10 menitKlien tampak meringis, mengernyitkan dahi dan merintih menahan sakit saat dilakukan palpasi abdomen.b. Alasan masuk rumah sakitPada tanggal 8 Juli 2014 klien datang ke IGD bersama keluarga dengan keluhan adanya perut terasa sakit sekali pada bagian bawah kanan dan adanya flek-flek sejak pagi. Klien datang atas rujukan dokter obgyn dengan riwayat kuretase abortusincompletepada hari Jumat, 4 Juli 2014; gagal pemasangan IUD.Hari pertama haid terakhir yaitu tanggal 14 April 2014. Klien merasa hamil 7 minggu dan sudah pernah periksa ke dokter obgyn satu kali. Oleh dokter, klien dinyatakan hamil dengan perkiraan hari lahir 21 Januari 2015. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan adanya nyeri tekan pada pelvis. TD: 130/90 mmHg, S: 36,5oc, N: 110x/menit, composmentis, terpasang infus RL 20 tpm dan terambil sampel darah vena.c. Riwayat kesehatan laluKlien mengatakan bahwa ia tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti asma, jantung dan kencing manis. Tidak memiliki riwayat alergi.d. Riwayat penyakit keluargaKlien mengatakan bahwa tidak ada riwayat penyakit degeneratif seperti asma, jantung dan kencing manis.

1. Riwayat Obstetria. Riwayat menstruasi1) Menarche pada usia 13 tahun, lama haid +seminggu2) Siklus teratur 28 hari, lamanya +seminggu/ teratur tiap bulan 3) Keluhan menstruasi: disminore kadang iya kadang tidak4) Pengalaman menstruasi: klien mengalami dismenore pada hari pertama menstruasi.5) Keluhan keputihan berbau (-), gatal kadang iya kadang tidakb. Riwayat pernikahan: klien menikah 4,5 tahun yang lalu.c. Riwayat persalinan: klien mengalami abortus dan telah dilakukan kuretase pada hari Jumat, 31 Agustus 2012d. Riwayat KB: klien belum pernah menggunakan KB

2. Data Umum Kesehatana. Masalah kesehatan khususKlien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, sakit jantung, asma maupun keguguran.b. Obat-obatanKlien mengatakan tidak sedang menjalani pengobatan apapun, klien juga tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dibeli secara bebas maupun dari resep dokter.c. AlergiKlien mengatakan tidak ada alergi obat maupun makanan.

3. PEMERIKSAAN FISIKTanggal 5 September 2012 pukul 11.30 WIBKeadaan umum ibu baikKesadaran: composmentis, GCS 15 (E4-M5-V6)TD : 120/80 mmHgNadi : 84 x/mntRR : 18 x/mntSuhu : 36,6oCa. Antropometri LILA: 26.5cmBB : 46 kgTB : 150 cmIMT: : IMT : 20,4(normal)b. Kepala dan LeherInspeksi :bentuk mesochepal, tidak ada lesi, jejas, maupun nyeridistribusi rambut merata, rambut warna hitam, rambut lepek, mata simetris, pupil isokor, reflek terhadap cahaya (+/+), konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, telinga simetris, tidak ada pengeluaran cairan dari telinga, hidung simetris, tidak ada pengeluaran sekret dari hidung, mukosa bibir kering, tidak ada sariawan,gusi tidak bengkak, gigi berlubang,tidak nampak pembesaran kelenjar limfe dan tiroid. Palpasi:tidak ada benjolan di kepala, telinga tidak ada nyeri tekan dan bersihtidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis.c. JantungInspeksi: ictus cordis tak nampakPalpasi: ictus cordis teraba di mid clavikula intercosta ke-VPerkusi : tidak terkajiAuskultasi : BJ I-II murni, tidak ada gallop, murmur -.d. Paru-paruInspeksi: ekspansi dada kanan kiri sama, tidak ada retraksi dinding dadaPalpasi: traktil fremitus kanan kiri samaPerkusi: sonorAuskultasi : vesikulerdi seluruh lapang parue. PayudaraInspeksi:Bentuk simetris, kedua puting susu normal menonjol, Palpasi: Payudara teraba kencang, tidak ada benjolanf. AbdomenInspeksi : Cembung, tidak terdapat jejas, belum tampak linea nigra, ataupun linea alba.Palpasi:terdapat nyeri tekan pada bagian pelvisPerkusi: timpaniAuskultasi : BU (+)g. UrogenitaliaKebersihan: bersih, klien tidak merasa gatal.Pengeluaran: keluar flek-flek darahh. Rektum/anus:tidak ada hemoroid.i. Ekstremitas:Tidak ditemukan adanya edema, tanda hofman dan varises di ekstremitas bawah maupun atas, Atas: Baal (-/-), edema (-/-), nyeri (-/-), kesemutan (-/-), varises (-/-), kram (-/-), keterbatasan gerak (+/-), terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kanan klien.Bawah: Baal (-/-), edema (-/-), nyeri (-/-), kesemutan (-/-), varises (-/-), kram (-/-),keterbatasan gerak (+/-)

3. 4. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR Kebutuhan DasarSebelum menjalani perawatan di RSSetelah menjalani perawatan di RS

a. Aktivitas dan istirahatKlien mengatakan sebagai ibu rumah tangga, mampu melakukan aktivitas memasak, mencuci dan bersih-bersih rumah. Klien mengatakan terbiasa tidur siang sejam setelah dzuhur dan tidur malam hari dari jam 22.00 WIB sampai jam 05.00 WIB; klien jarang terbangun dimalam hari.

Klien masih mampu melakukan mobilisasi ke kamar mandi untuk BAK dan BAB meskipun dengan menahan rasa nyeri. Indeks Katz Ny. M adalah A yaitu mampu mandiri dalam feeding, bathing, toileting, dressing, continence, transferring.Sejak nyeri muncul, klien tidak bisa tidur nyeri sering tiba-tiba muncul dan namun tetap dapat membuat klien tidur kembali walaupun suasana lingkungan RS yang asing dan ramai membuat klien tidak bisa tidur dengan nyenyak.

b. Stress dan kopingKlien mengatakan senang sekali dapat dipercaya Allah SWT untuk dapat hamil lagi, namun setelah kuretase perut klien yang masih sangat sakit membuat klien memeriksakan diri untuk mengetahui keadaan klien yang sebenarnya.

Klien mengatakan merasa cemas dan takut terhadap kondisinya. Klien mengatakan takut merasakan sakit saat operasi seperti ketika di kuretase hari kamis, 10 Juni 2014 kemarin. Klien juga merasa khawatir bila tidak bisa hamil lagi karena harus menjalani operasi pengambilan janin akibat tempat janin yang tidak di kandungan yang seharusnya.

c. Konsep diriKlien mengatakan bahwa dirinya termasuk orang yang harus beradaptasi dengan orang yang baru namun ketika klien merasa sudah dekat dengan orang, klien dapat mengobrol dengan nyaman. Klien merasa senang bila ada yang menemaninya sehingga bisa mengobrol.

Klien mengatakan ketika di rumah sakit bersyukur terhadap orang-orang yang mendoakan kesembuhan klien sehingga klien ingin segera cepat sembuh agar cepat keluar dari rumah sakit.

d. KomunikasiKomunikasi di keluarga klien berjalan dengan baik, terjalin komunikasi 2 arah. Keputusan untuk memeriksakan kandungan klien mendapatkan dukungan penuh dari suami, orangtua maupun mertua klien.

Komunikasi di keluarga klien berjalan dengan baik, terjalin komunikasi 2 arah. Suami, ibu serta saudara klien selalu mendampingi klien. Saat jam besuk, klien selalu ditemani oleh suami dan kadang ibu saudara maupun mertua, juga saudara maupun tetangga yang lain datang menjenguk.

e. EliminasiKlien mengatakan selama di rumah biasa BAK 7-8x/ hari dan jumlah BAK 100cc/1x BAK serta BAB 1-2 kali sehari. BAK terakhir jam 20.00 sebelum masuk RS.

Klien mengatakan sejak sakit, frekuensi BAK meningkat menjadi 5-6 kali sehari, warna kuning, terasa sakit dan perih pada perut bagian bawah saat hendak BAK. BAB tidak ada gangguan 1 kali sehari, konsistensi lunak.

f. Makanan dan cairanKlien biasanya makan 2-3 kali sehari terdiri dari nasi, sayur, lauk dan kadang buah, selalu menghabiskan porsi makan. Klien mengatakan biasanya minum 6-7 gelas per hari, air putih maupun teh.Klien mengatakan kadang merasa mual sehingga nafsu makan klien berkurang selama 3 hari terakhir namun suami klien tetap mengharuskan klien makan sedikit-sedikit tapi sering, walaupun hanya menghabiskan 1/2 porsi makan saat di Ruang Edelweis. Klien mengatakan minum 3-4 gelas jika dari pagi hingga siang.

g. Nyeri dan ketidak-nyamananKlien mengatakan selama di rumah punggung bagian bawah dan perut bagian bawah terasa sangat pegal dan nyeri.8 juli 2014Klien tampak meringis, mengernyitkan dahi dan merintih menahan sakit saat dilakukan palpasi abdomen dan saat klien melakukan gerakan dengan duduk di atas tempat tidur, saat dipindahkan dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya dan saat jalan ke kamar mandiP: Provokatif:klien mengatakan nyeri muncul tiba-tiba dan saat ingin BAK serta ditekan maupun saat melakukan gerakanPaliatif:klien mengatakan nyeri berkurang ketika tiduran miring kanan maupun kiriQ: klien mengatakan nyeri terasa sakit seperti ditendang-tendangR: nyeri di daerah abdomen kuadran bawah (pelvis)S: skala nyeri 7T: nyeri hilang timbul, durasi nyeri 5-10 menit

10 juli 2014Klien mengeluh nyeri di luka bekas jahitan post operasi hari ke 1P: (Provokatif)nyeri muncul saat klien gerak dan saat ditekan (Paliatif)ketika didiamkan atau tidak bergerak, nyeri hilangQ: terasa sakit seperti diiris-irisR: bekas jahitan post operasi dengan arah daerah abdomen kuadran bawah (pelvis)S: skala nyeri5T: nyeri yang dirasakan hilang timbul, durasi nyeri 3-4 menit

h. MobilisasiKlien mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk bergerak namun jika nyeri terasa klien akan berhati-hati dalam bergerak.

Klien mengatakan masih dapat pergi ke kamar mandi dari tempat tidur. Segala macam kegiatan dilakukan di kamar RS dan lientidak mengalami kesulitan untuk bergerak, namun jika nyeri terasa klien akan bergerak hati-hati.

i. Personal hygieneKlien mengatakan biasanya mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 3 hari sekali, mengganti celana dalam minimal 2x sehari, mengganti pembalu setelah kuretase jika ada flek-flek darah setelah BAK maupun BAB dan membersihkan daerah perineum dari depan ke belakang.Klien mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari dan mengganti celana dalam setelah BAK dan BAB dengan membersihkan daerah perineum dari depan ke belakang

j. KeamananKlien mengatakan selama di rumah tidak pernah terjatuh saat melakukan aktivitas.Klien mengatakan selalu berhati-hati agar tidak terasa nyeri ketika bergerak. Klien mengatakan tidak pernah terjatuh di RS.

k. Pola hubungan seksualKlien mengatakan hanya berhubungan seksual dengan suami. Saat koitus klien tidak mengalami nyeri.

Klien mengatakan dukungan dari suami sangat memotivasi klien untuk sembuh

5. KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA 7 JAM Tanggal/jamInputOutputBalance cairanInput output

10/07/201407.00-14.00 WIBInfus : 500 ccInjeksiMinum : 600 ccAir makanan : 70 ccc +Total : 1170 ccUrine : 700 ccIWL : 214 ccFeses : 100 ccPPV : 50cc +Total: 1064cc+106

6. pemeriksaan penunjanga. Hasil Pemeriksaan Darah tanggal 8 juli 2014 pukul 16.00PemeriksaanHasilNilai NormalSatuan

Hematologi

Hemoglobin11,211,7-15,5g/dL

Leukosit 6,00-18,00103/uL

Eosinofil 1,42-4%

Basofil0,10-1%

Neutrofil 83,550-70%

Limfosit10,425-40%

Monosit4,62 8%

Hematokrit3435,0-47,0%

Eritrosit 4,33,8-5,2106/uL

Trombosit245217-497103/uL

MCH2626,00-34,00Pg

MCV7980 -100fL

MCHC3332,00-36,00g/dL

Perdarahan / BT2,151 3Menit

Pembekuan / CT4,33 6Menit

Golongan darahO

HbsAgnegatifNegative

Tes Kehamilan +

b. Hasil Lab Hematologi: Hemoglobin Serial8-7-20149-7-201410-7-201411-7-2014Satuan Nilai normal

JamHasilJamHasilJamHasilJamHasil

15.0011,805.0010,406.0010,206.009,1g/dl11.7-15.5

16.0011,210.009,6

22.0010,6

c. Hasil Pemeriksaan USG 8 juli 2014Kesan: Transversal uterus membesar, tampak gumpalan darah intrauterine, GS intrauterin (-), tampak gambaran sepeti GS ekstrauterin, cairan bebas ekstra uterin (+) sedikitDiagnosa: KET KronisTerapi: Laparoskopi operatif

7. terapi Medisa. Tanggal 8 juli 2014, klien diberikan medikasi: Asam mefenamat 3x500mg b. Tanggal 9 juli 2014, klien diberikan medikasi: RL 500cc Cefotaxime 2x1 g Ketorolac 3x10 mg Alinamin F 2x10 mlc. Tanggal 10 juli 2014 dilakukan Laparatomy atas indikasi rupture pars ampularis tuba dextra dengan medikasi: RL 500cc Taxegram 2x1 g Ketorolac 3x10 mg Alinamin F 2x10 mld. Tanggal 11 juli 2014, klien diberikan medikasi: RL 500cc Taxegram 2x1 g Ketorolac 3x10 mg Alinamin F 2x10 mle. Tanggal 12 juli 2014, klien diberikan medikasi: Barquinor Forte 2x500mg Mefinal 3x500mg Biosanbe 1x1 tab

8. FARMAKOLOGINama ObatIndikasiKontra indikasiEfek Samping

Infus Ringer Lactat 500ccPengganti cairan tubuh yang hilang pada kondisi asam basa yang berkelanjutan atau asidosis ringan. Terapi pilihan untuk mengganti cairan pada kondisi darurat seperti pada kondisi pra, selama dan pasca operasi.--

Asam Mefenamat 3x500mg/oralNyeri sedang sampai ringan, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot tulang, nyeri karena luka, nyeri setelah operasi, nyeri setelah melahirkan, disminore nyeri tulang belakang, demam.Ulcerasi saluran pencernaan, imflamasi saluran pencernaan kronik dan hipersensitifitas terhadap asam mefenamat.Mengantuk, pusing, cemas, sakit kepala, gangguan penglihatan , mual, muntah, kembung, diare dan ruam kulit

Ketorolac 3x10mg IVDapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.

Pada penderita tukak lambung, radang usus, Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna. gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat

-

Cefotaxime 2x1 g IVInfeksi saluran pemafasan bagian bawah (termasuk pneumonia), infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi tulang dan sendi, infeksi intra-abdominal, infeksi saluran kemih, infeksi pada alatkelamin wanita, meningitis, septicemia, bakteremia.Penderita yang hipersensitif terhadap antibiotika sefalosporin.Pada penderita yang hipersensitif terhadap penisilin, kemungkinan terjadinya reaksi silang harus dipikirkan.-

Alinamin F 2x10mlPengobatan defisiensi Vitamin B1,seperti beri-beri dan neuritis.

--

Taxegram 2x1 g IVTerinfeksi sal. napas bawah, infeksi sal. urogenital, GO tanpa komplikasi, infeksi kulit & jar. lunak, infeksi intra-abdomina! termasuk peritonitis, infeksi tulang & atau sendi, infeksi SSP termasuk meningitis.Hipersensitif terhadap sefalosporin.Pruritus, demam, urtikaria, sindroma Steven-Johnson, syok anafilaksis. Trombositopenia, eosinofilia, leukopenia, vaginitis, moniliasis.

Barquinor Forte 2x500mgInfeksi saluran nafas bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, Infeksi tulang dan persendian, Infeksi saluran kemih, infeksi saluran cerna.

Penderita yang hipersensitif terhadap Siprofloksasin maupun kinolon lainnya, wanita hamil dan menyusui, anak-anak dan remaja sebelum akhir fase pertumbuhan.

Gangguan saluran pencernaan seperti mual, diare, muntah, sakit perut, dyspepsia, meteorismus.Gangguan sistem saraf pusat seperti pusing, sakit kepala, sukartidur, halusinasi, tremor, rasa letih, ka-dang-kadang gangguan penglihatan. Reaksi kulit.Peningkatan sementara nilai enzim hati, terutama pada pasien yang pernah mengalami kerusakan hati.

Mefinal 3x500mgNyeri pd reumatik akut & kronis, luka jar lunak, pegal otot & sendi, dismenore, sakit kepala, gigi, nyeri pasca bedah.

Ulserasi lambung atau usus, peny radang usus, ggn ginjal atau hati.Ggn Gl & perdarahan, ulkus peptikum; sakit kepala, mengantuk, pusing, cemas; ggn visual, ruam kulit, diskrasia darah, nefropati.

Biosanbe 1x1 tabPengobatan anemia kekurangan zat besi, anemia selama pertumbuhan anak, anemia karena pendarahan, masa penyembuhan, sewaktu hamil dan menyusui, dalam keadaan lanjut usia, kurang gizi atau diet.

--

B. ANALISA DATANama klien : Ny. NNo. CM: 01164243Usia: 42tahun Status Obstetri: G3 P2 A0Tgl/JamDATA FOKUSDIAGNOSATTD

9/7/201412.00DS : Klien mengeluh nyeri. Pengkajian nyeri:P: (Provokatif)nyeri muncul tiba-tiba dan semakin bertambah saat ditekan dan saat hendak BAK maupun saat melakukan gerakan (Paliatif)tiduran miring kanan dan kiriQ: terasa sakit seperti ditendang-tendangR: daerah abdomen kuadran bawah (pelvis)S: skala nyeri7T: nyeri yang dirasakan hilang timbul, durasi nyeri 5-10 menitDO:1. Klien tampak meringis, mengernyitkan dahi dan merintih menahan sakit saat dilakukan palpasi abdomen dan saat klien melakukan gerakan dengan duduk di atas tempat tidur, saat dipindahkan dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya dan saat jalan ke kamar mandi2. Tanda-tada vital klien: TD= 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit, RR= 18x/menit, suhu 36,60C3. Hasil USG 5-9-2012 menunjukkan kesan adanya massa di luar uterus; transversal uterus membesar, tampak gumpalan darah intrauterine, GS intrauterin (-), tampak gambaran seperti GS ekstrauterin, cairan bebas ekstra uterin (+)4. Riwayat kuretase hari Jumat, 31 Agustus 2012

Nyeri akut(00132) berhubungan dengan agen cedera fisik: terputusnya kontinuitas jaringan, compressi jaringan saraf sekunder

9/7/201412.00DS: Klien mengatakan merasa cemas dan takut terhadap kondisinya. Klien mengatakan takut merasakan lebih sakit saat operasi seperti ketika di kuretase hari Jumat, 31 Agustus 2012 kemarin. Klien juga merasa khawatir bila tidak bisa hamil lagi karena harus menjalani operasi pengambilan janin akibat tempat janin yang tidak di kandungan yang seharusnya.DO:1. Wajah klien tampak cemas/khawatir dan tegang2. Klien tampak gelisahAnsietas(00146)berhubungan denganperubahan dalam status kesehatan.

10/7/201420.15DS : Klien mengeluh nyeri di luka bekas jahitan post operasi.P: (Provokatif)nyeri muncul saat klien gerak dan saat ditekan (Paliatif)ketika didiamkan atau tidak bergerak, nyeri hilangQ: terasa sakit seperti diiris-irisR: bekas jahitan post operasi dengan arah daerah abdomen kuadran bawah (pelvis)S: skala nyeri5T: nyeri yang dirasakan hilang timbul, durasi nyeri 3-4 menitDO:1. Klien menunjukkan lokasi bagian yang sakit 2. Klien tampak meringis, mengernyitkan dahi dan merintih menahan sakit saat dilakukan palpasi abdomen.3. Tanda-tada vital klien: TD= 120/80 mmHg, nadi 96 x/menit, RR= 17x/menit, suhu 36,50C4. Klien post op hari ke 1 (satu)Nyeri akut (000132) berhubungan dengan putusnya kontinuitas jaringan sebagai akibat sekunder tindakan bedah (laparatomy)

C. diagnosa keperawatan(9/7/2014)1. Nyeri akut (000132) berhubungan dengan agen cedera fisik: terputusnya kontinuitas jaringan, compressi jaringan saraf.2. Ansietas (00146) berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan.(10/7/2014)Nyeri akut (000132) berhubungan dengan putusnya kontinuitas jaringan sebagai akibat sekunder tindakan bedah (laparatomy)

D. RENCANA KEPERAWATANNama klien : Ny. NNo. CM: 01164243Usia: 42 tahun Status Obstetri: G3 P2 A0NoDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiTTD

1.

Nyeri akut(00132) berhubungan dengan agen cedera fisik: terputusnya kontinuitas jaringan, compressi jaringan saraf sekunder Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jamnyeri pada klien berkurang dengan kriteria hasil:a. Klien mampu menggunakan intervensi untuk mengatasi nyeri dengan tarik napas dalam.b. Mengungkapkan nyeri berkurang secara bertahap dari skala 7 menjadi skala 5.c. Tampak rileks, mampu tidur/istirahat dengan tepat.d. Tanda-tanda vital dalam batas normal: TD= sistolik 100-120 mmHgDiastolik 60-100 mmHgNadi= 60-100 x/menitRR = 18-24 x/menitPain Management:14001. Kaji lokasi karakteristik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor pemicu terjadinya nyeri2. Observasi respon non verbal klien terhadap nyeri3. Sediakan informasi tentang nyeri yang dialami, penyebabnya, lama dan cara mengatasinya.4. Ajarkan cara menghilangkan nyeri dengan teknik nonfarmakologis (relaksasi nafas dalam dan masase)5. Evaluasi tindakan dalam mengontrol nyeri yang telah dilakukan6. Motivasi klien untuk dapat mengontrol nyeri saat beraktivitas

2Ansietas(00146)berhubungan denganperubahan dalam status kesehatan.Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit kecemasan klien berkurang bahkan hilang dengan kriteria hasil:a. Klien mengatakan cemas yang dirasakan berkurang dan siap menjalani operasi.b. Klien tampak rileks dan tidak ada kecemasan lagi.c. Klien kooperatif pada tindakan keperawatan maupun medis

1. Kaji tingkat kecemasan klien2. Berikan informasi kepada pasien tentang diagnosis, harapan intervensi pembedahan, dan terapi yang akan datang.3. Dorong pertanyaan dan berikan waktu untuk mengekspresikan takut. 4. Anjurkan keluarga untuk selalu mendampingi klien sampai saat kondisi pemulihan di rumah.5. Sediakan informasi aktual tentang diagnosa, penanganan dan prognosis

3Nyeri akut (000132) berhubungan dengan putusnya kontinuitas jaringan sebagai akibat sekunder tindakan bedah (laparatomy)Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri yang dirasakan klien berkurang, dengan kriteria hasil:a. Ekspresi wajah klien rileks b. Klien dapat melakukan teknik napas dalam saat nyeri di rasakan.c. Nyeri klien menurun secara perlahan dari skala 5 menjadi skala 3d. Klien mengungkapkan nyerinya berkurangPain Management:14001. Kaji lokasi karakteristik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor pemicu terjadinya nyeri2. Observasi respon non verbal klien terhadap nyeri3. Sediakan informasi tentang nyeri yang dialami, penyebabnya, lama dan cara mengatasinya.4. Ajarkan cara menghilangkan nyeri dengan teknik nonfarmakologis (relaksasi nafas dalam dan masase)5. Evaluasi tindakan dalam mengontrol nyeri yang telah dilakukan6. Motivasi klien untuk dapat mengontrol nyeri saat beraktivitas

E. CATATAN KEPERAWATAN dan EVAluasiNama klien : Ny. NNo. CM: 01164243Usia: 42 tahun Status Obstetri: G3 P2 A0Tgl/jamDxImplementasiRespon KlienTTD

9/7/201412.00

12.10

12.15

12.20

12.40

1

1

1

1

1Mengkaji nyeri dengan PQRST

Memberikan posisi yang nyaman

Mengajarkan klien teknik relaksasi seperti napas dalam

Menganjurkan keberadaan dan partisipasi pasangan bila tepat

Mengukur tanda-tanda vital

S: klien mengatakan nyeri muncul tiba-tiba dan semakin bertambah saat ditekan dan saat hendak BAK maupun saat melakukan gerakanBila nyeri, klien hanya tiduran miring kanan dan kiri. Sakitnya terasa seperti ditendang-tendang di daerah abdomen kuadran bawah (pelvis) dengan skala nyeri7 hilang timbul dengan durasi 5-10 menit..O: klien tampak sesekali meringis menahan sakit.

S: klien mengatakan lebih nyaman dengan posisi miring ke kananO: klien tampak menunjukkan posisi yang nyaman saat nyeri muncul.

S: klien mengatakan lebih tenang walaupun nyeri masih dengan skala 7O: klien tampak mempraktekkan relaksasi napas dalam.

S: klien mengatakan merasa lebih nyaman bila ada suami atau ibunya saat nyeri muncultetapi karena terbatasnya jam kunjungan, klien harus melakukan aktivitas tanpa bantuan orang lain sehingga terkadang nyeri menyerang O: klien tampak terbuka menceritakan perasaannya

S: klien mengatakan badannya tidak panasO: TD 110/80 mmHg nadi 84x/menit suhu 36,7 C

13.301S : Klien mengeluh nyeri. Pengkajian nyeri:P: (Provokatif)nyeri muncul tiba-tiba dan semakin bertambah saat ditekan dan saat hendak BAK maupun saat melakukan gerakan (Paliatif)tiduran miring kanan dan kiriQ: terasa sakit seperti ditendang-tendangR: daerah abdomen kuadran bawah (pelvis)S: skala nyeri7T: nyeri yang dirasakan hilang timbul, durasi nyeri 5-10 menitO: Klien tampak meringis, mengernyitkan dahi dan merintih menahan sakit saat dilakukan palpasi abdomen. Tanda-tada vital klien: TD= 120/70 mmHg, nadi 78 x/menit, RR= 18x/menit, suhu 36,50C Hasil USG 5-9-2012 menunjukkan kesan adanya massa di luar uterus Riwayat kuretase hari Jumat, 31 Agustus 2012A: Masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensi : Monitoring tanda-tanda vital Observasi tingkat nyeri Anjurkan penggunaan teknik relaksasi seperti tarik napas dalam dan distraksi Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri dengan melibatkan keluarga agar klien menjadi lebih nyaman dan rileks

12.25

12.30

2

2

Mengkaji tingkat kecemasan klien

Memberikan informasi kepada pasien tentang diagnosis, harapan intervensi pembedahan, dan terapi yang akan datang.S: Klien mengatakan merasa cemas dan takut terhadap kondisinya. Klien mengatakan takut merasakan lebih sakit saat operasi seperti ketika di kuretase hari Jumat, 31 Agustus 2012 kemarin. Klien juga merasa khawatir bila tidak bisa hamil lagi karena harus menjalani operasi pengambilan janin akibat tempat janin yang tidak di kandungan yang seharusnya.O: Klien tampak mengungkapkan kecemasannya Wajah klien tampak cemas/khawatir dan tegang Klien tampak gelisah

S: Klien mengatakan takut bila efek obat biusnya sudah habis maka luka operasi pasti sangat sakit sekali namun klien mengaku mau tidak mau harus sudah lebih siap jika dibandingkan dengan pengalaman kuretaseO: Kesiapan klien dan motivasi untuk menghadapi operasi meningkat

13.002S: Klien mengatakan harus siap menjalani operasi dan akan memasrahkan segalanya pada Allah SWT karena ini adalah untuk kesembuhannya juga. Klien juga merasa khawatir bila tidak bisa hamil lagi karena harus menjalani operasi pengambilan janin akibat tempat janin yang tidak di kandungan yang seharusnya. Klien masih berharap untuk dapat hamil lagiO: Wajah klien masih tampak cemas. Kesiapan klien dan motivasi untuk menghadapi operasi meningkat daripada yang sebelumnya takut untuk dioperasiA: masalah belum teratasiP: lanjutkan intervensi Kaji tingkat kecemasan klien Sediakan informasi aktual tentang diagnosa, penanganan dan prognosis

9/7/201420.30

21.00

21.10

1

1

1Mengkaji nyeri dengan PQRST

Memberikan posisi yang nyaman

Menganjurkan klien teknik relaksasi seperti napas dalam

S: klien mengatakan masih terasi nyeri tetapi lebih baik daripada sebelum dioperasi, nyeri muncul saat klien gerak dan saatditekan, terasa sakit seperti diiris-iris pada bekas jahitan post operasi dengan arah daerah abdomen kuadran bawah (pelvis), skala nyeri5, nyeri yang dirasakan hilang timbul, durasi nyeri 3-4 menit. Ketika didiamkan atau tidak bergerak, nyeri hilang.O: Klien tampak rileks dan sudah bisa tersenyum Klienpost op hari ke 1 (satu)

S: klien mengatakan lebih nyaman dengan posisi miring ke kananO: klien tampak menunjukkan posisi yang nyaman saat nyeri muncul.

S: klien mengatakan lebih tenang walaupun nyeri masih dengan skala 5O: klien tampak mempraktekkan relaksasi napas dalam.

06.301S : Klien mengatakan masih terasi nyeri tetapi lebih baik daripada sebelum dioperasi dengan skala nyeri 5. Klien mengatakan nyeri saat ini sudah tidak dianggapnya karena tidak ada apa-apanya bila dibandingkan nyeri yang kemarin-kemarin sangat sakit sekali. O: Klien tampak tenang dan rileks. Tanda-tanda vital klien: TD= 110/70 mmHg, nadi 88 x/menit, RR= 20x/menit, suhu 36,50C Postlaparotomy hari +1A: Masalah teratasi sebagianP : rencana tindak lanjut Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam maupun kompres hangat bila tiba-tiba nyeri muuncul kembali.

10/7/201420.30

21.00

21.10

1

1

1Mengkaji nyeri dengan PQRST

Memberikan posisi yang nyaman

Menganjurkan klien teknik relaksasi seperti napas dalam

S: klien mengatakan masih terasi nyeri jika hanya dipegang atau ditekan pada bekas jahitan post operasi dengan arah daerah abdomen kuadran bawah (pelvis), skala nyeri 4 dengan durasi 1 menit. Untuk digerakkan klien dapat lebih leluasa, klien sudah mencoba jalan dari kamar mandi ke tempat tidur walaupun dengan bantuan anggota keluargaO: Klien tampak rileks dan sudah bisa duduk maupun berdiri Klienpost op hari ke 2

S: klien mengatakan miring kanan dan kiri tidak masalah karena klien sudah bisa duduk maupun berjalan.O: klien tampak menunjukkan posisi yang nyaman saat nyeri muncul.

S: Klien mengatakan lebih tenang dan lebih rileks ketika sudah napas dalam Klien mengatakan sudah mempraktikkan napas dalam ketika nyeri terasaO: Klien tampak mempraktekkan relaksasi napas dalam. Klien mampu praktik nafas dalam mandiri

06.451S : Klien mengatakan masih terasi nyeri jika hanya dipegang atau ditekan pada bekas jahitan post operasi dengan arah daerah abdomen kuadran bawah (pelvis), skala nyeri 4 dengan durasi 1 menit. Untuk digerakkan klien dapat lebih leluasa, klien sudah mencoba jalan dari kamar mandi ke tempat tidur walaupun dengan bantuan anggota keluarga Klien mengatakan nyeri saat ini sudah tidak dianggapnya karena tidak ada apa-apanya bila dibandingkan nyeri yang kemarin-kemarin sangat sakit sekali. O: Klien tampak tenang dan rileks. Klien mampu praktik mandiri relaksasi napas dalam Klien tampak rileks dan sudah bisa duduk maupun berdiri Klienpost op hari ke 2 Tanda-tanda vital klien: TD= 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, RR= 17x/menit, suhu 36,50CA: Masalah teratasiP : rencana tindak lanjut Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam maupun kompres hangat bila tiba-tiba nyeri muuncul kembali. Anjurkan klien untuk datang kontrol sesuai tanggal yang ditetapkan.