askep diare

6
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit diare sering disebut dengan Gastroenteritis, yang masih merupakan masalah masyarakat indonesia. Dan diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di negara berkembang. Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999) Diperkirakan angka kesakitan berkisar antara 150-430 per seribu penduduk setahunnya. Dengan uapaya yang sekaranag telah dilaksanakan, angka kematian di RS dapat ditekan menjadi kurang dari 3%. Dengan demikian di Indonesia diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya. Sebagian besar antara 70-80% dari penderita adalah anak dibawah umur 5 tahun (kurang lebih 40 juta kejadian). Sebagian dari penderita (1-2%) akan jatuh kedalam dehidrasi dan apabila tidak segera ditanggulangi dengan benar akan berakibat buruk. Untuk itu saya tertarik membuat Asuhan Keperawatan Kepada Ny.’’S’’ umur 23 tahun dengan Gastroenteritis di Balai Pengobatan “AS SYIFA” Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan Keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada Ny.”S” dengan Gastroenteritis atau diare. 1.2.2 Tujuan khusus 1) Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang dialami oleh pasien Ny.”S”. 2) Untuk mengetahui alternatif pengobatan pada pasien dengan Gastroenteritis. 1.3 Metode pembahasan

Upload: qwice-werangga-ii

Post on 24-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ASKEP DIARE

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP DIARE

BAB 1PENDAHULUAN

1.1  Latar belakangPenyakit diare sering disebut dengan Gastroenteritis, yang masih merupakan

masalah masyarakat indonesia. Dan diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di negara berkembang.

Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)

Diperkirakan angka kesakitan berkisar antara 150-430 per seribu penduduk setahunnya. Dengan uapaya yang sekaranag telah dilaksanakan, angka kematian di RS dapat ditekan menjadi kurang dari 3%. Dengan demikian di Indonesia diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya. Sebagian besar antara 70-80% dari penderita adalah anak dibawah umur 5 tahun (kurang lebih 40 juta kejadian). Sebagian dari penderita (1-2%) akan jatuh kedalam dehidrasi dan apabila tidak segera ditanggulangi dengan benar akan berakibat buruk. Untuk itu saya tertarik membuat Asuhan Keperawatan Kepada Ny.’’S’’ umur 23 tahun dengan Gastroenteritis di Balai Pengobatan “AS SYIFA”  Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.

1.2  Tujuan1.2.1  Tujuan UmumMenetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan Keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada Ny.”S” dengan Gastroenteritis atau diare.1.2.2  Tujuan khusus1)      Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang dialami oleh pasien Ny.”S”.

      2)      Untuk mengetahui alternatif pengobatan pada pasien dengan Gastroenteritis.

1.3  Metode pembahasan            1.3.1  Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan kasus nyata pada

klien dengan Gastroenteritis di Balai Pengobatan “ AS SYIFA “ Desa Warukulon Pucuk Lamongan.1.3.2  cara mendapatkan data :

      1)      Wawancara langsung dengan pasien atau keluarga pasien      2)       Melakukan pengamatan langsung dan pemeriksaan fiisik

1.3.3  Studi KepustakaanYaitu dengan mempelajari buku-buku sumber yang berhubungan dengan kasus yang dialami.

1.4  Sistematika PenulisanBAB 1 : PendahuluanBAB 2 : Tinjauan PustakaBAB 3 : Tinjauan KasusBAB 4 : Penutupsss

Page 2: ASKEP DIARE

DAFTAR PUSTAKA  

Daftar isi

Kata pengantar...................................................................................................................................iDaftar isi............................................................................................................................................iiBAB 1PENDAHULUANBAB 2TINJAUAN PUSTAKABAB 3TINJAUAN KASUS3.1    PENGKAJIAN3.2  ANALISA DATA3.3   DIAGNOSA KEPERAWATAN3.4  INTERVENSI3.5  IMPLEMENTASI  KEPERAWATAN3.6  EVALUASI KEPERAWATANBAB 4PENUTUP4.1 Kesimpulan4.2 Kritik dan SaranDAFTAR PUSTAKA

Page 3: ASKEP DIARE

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PengertianGastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk

tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan

oleh bakteri yang bermacam-macam, virus dan parasit yang patogen (Whaley dan wang’s, 1995)2.2 EtiologiPenyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :a) Faktor infeksiInfeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare meliputi :

      1)      Infeksi Bakteri : vibrio E.coli Salmonella, Shigella, Campyio bacter, Aeromonas      2)      Infeksi virus : Enteriviru ( virus echo, coxsacle, poliomyelitis ), Adenovirus, Astrovirus, dll      3)      Infeksi parasit : Cacing (ascaris, trichuris, oxyguris) Protozoa (entamoeba histoticia,

trimonas hominis), Jamur (candida albacus)Infeksi parental adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA), Bronco pneumonia, dan sebagainya.b) Faktor Malabsorbsi1)      Malabsorbsi karbohidrat

      2)      Malabsorbsi Lemac) Faktor MakananMakanan yang tidak bersih, basi, beracun dan alergi terhadap makanan.

2.3 PatogenesisMekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare.

      1)      Gangguan asmotikAkibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan mengakibatkan

tekanan asmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare.

      2)      Gangguan sekresiAkibat adanya rangsangan toksin pada dinding uterus sehingga akan terjadi peningkatan

sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

      3)      Gangguan motilitas ususHiperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan

sehingga timbul diare. Bila peristaltik menurun akan menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan, sehingga timbul diare juga.

2.4 Penggolongan Diare

Page 4: ASKEP DIARE

2.4.1 Diare AkutAdalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam beberapa jam sampai 7

atau 14 hari.      a)      Penularan

1) Transmisi orang keorang melalui aerosolisasi2) Tangan yang terkontaminasi (clostridium diffale)

      b)       Penyebab1) Faktor penyebab yang mempengaruhi adalah penetrasi yang merusak sel mukosa2) Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme

      c)      Manifestasi klinisPasien sering mengalami muntah, nyeri perut akibat diare akibat infeksi dan menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering, turgor kulit menurun karena kekurangan cairan.2.4.2 Diare KronikAdalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu bagi orang dewasa dan 2 minggu bagi bayi dan anak.

2.5 PatofisiologiDipengaruhi dua hal pokok yaitu konsistensi feses dan motilitas usus gangguan proses

mekanik dan enzimatik disertai gangguan mukosa akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.2.6 Komplikasi

Akibat diare karena kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut :a) Dehidrasib) Renjatan hipofolomic) Hipokalemid) Hipoglikemie) Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonikf) Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare jika lama atau kronik)2.7 Pengobatan

Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula,air tajin, tepung beras dan sebagainya).1) Obat anti sekres

a) Asetosal, dosis 25 mg/th,dengan dosis minimum 30 mgb) Klorpromazin, dosis 0,5-1 mg/kg BB/hr

2) Obat spasmolitikSeperti papaverin, ekstrak beladona, opinum loperamid, tidak untuk mengatasi diare akut

lagi.3) Antibiotik

Page 5: ASKEP DIARE

Tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas, bula penyebab kolera, diberikan tetrasiklin 25-50 mg/kg BB/hr. Juga diberikan bila terdapat penyakipenyerta seperti : OMA, faringitis, bronkitis, atau bronkopneumonia ( Ngastiyah, 1997 : 149)

            2.8 Penatalaksanaan 2.8.1 MedikDasar pengobatan diare adalah pemberian cairan, dietetik (cara pemberian makanan) dan obat-obatan.Pemberian cairanPemberian cairan pada pasien diare dengan mempertahankan derajat dehidrasi dan keadaan umum.1) Cairan per oralPada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral beberapa cairan yang berisikan NaCL,NaHCO3,KCL dan Glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan/sedang, kadar Natrium 50-60 mEg/1 formula lengkap sering disebut oralit. Sebagai pengobatan sementara yang dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya air gula dan garam (NaCL dan sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula.2) Cairan parentalPada umumnya digunakan cairan Ringel laktat (RL) yang pemberiannya bergantung pada berat ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai umur dan berat badannya (Ngastiyah, 1997 : 146)