askep diare bru
DESCRIPTION
rstTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS KELOLAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An ”K” DENGAN DIAGNOSA MEDIS
GASTRO ENTRITIS AKUT (GEA) + DEHIDRASI RINGAN SEDANG
DIRUANG NUSA INDAH RST TK II dr. SOEPRAOEN
MALANG
OLEH
NAMA: SILVIA WAHYUNING
NPM: 09. 01. 1553
PROGRAM STUDI PENDIDIKAAN PROFESI NERS ANGKATAN X A
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MALANG
2014
0
ASUHAN KEPERAWATAN ANAKPADA ANAK “K” DENGAN GASTRO ENTERITIS AKUT DEHIDRASI
RINGAN SEDANG DI RUANG NUSA INDAH RST dr. SOEPRAOEN MALANG
Nama Mahasiswa : Silvia wahyuning Ruangan : Nusa IndahNIM : 09.01.1553 No. Register : 226737Tanggal Pengkajian : 01 desember 2014 Jam : 10.00 wita
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : An “K”
Jenis Kelamin : laki-laki
Tempat tgl Lahir : 29-09-2012
Umur : 2 tahun
Anak ke : 1
Nama Ayah : Tn “E”
Nama Ibu : Ny “R”
Pendidikan ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Kepanter
Tgl MRS : 30 – 11 – 2014 jam 12.00 wita
Diagnosa Medis : GEA+Dehidrasi Ringan Sedang
Sumber Informasi : Ibu Klien
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Keluhan saat masuk rumah sakit
Mencret >5 kali cair, berwarna kuning, lendir (-), busa, darah(-), muntah >2/
hari.
Keluhan saat didata
Diare lebih dari 5 kali, dengan konsistensi encer, tidak berlendir, ada
ampas ,mata cowong, turgor kulit cukup,disertai muntah, klien biasanya menangis
bila BAB/BAK, ekspresi wajah ibu klien tampak tegang, ibu klien tampak kurang
bersemangat. mual muntah sejak dua hari yang lalu, penurunan napsu makan.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
1
Diare lebih dari 5 kali sejak dua hari yang lalu, dengan konsistensi encer, ada ampas,
mata cowong, turgor kulit cukup, klien biasanya menangis bila BAB/BAK, ekspresi
wajah ibu klien tampak tegang, ibu klien tampak kurang bersemangat, mual muntah
sejak dua hari yang lalu Frekuwensi 10x sehari, penurunan napsu makan . klien sudah
dibawa ke dokter praktek namun karena mencret tidak kunjung berhenti dan keadaan
klien semakin lemah dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka ibu klien
langsung membawa klien kerumah sakit dan masuk IGD setelah diberikan tindakan
penanganan pertama klien kemudian masuk keruang nusa indah dan sampai saat ini.
3. Riwayat Kehamilan
a. Pre Natal
Ibu klien tidak memiliki kelainan khusus selama hamil. Klien tidak pernah
mengalami penyakit infeksi, tidak pernah mengalami perdarahan selama
kehamilan, memeriksakan kehamilannya secara teratur kebidan.
b. Natal
Riwayat klien dilahirkan normal dengan kehamilan 32 minggu, dan dilahirkan di
puskesmas, dengan BBL 3600 gram PB 60 cm, dengan Apgar skor 6-9.
c. Post Natal
Keluarga klien mengatakan kondisi bayi sehat.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya, hanya batuk dan pilek
saja dan berobat kedokter praktek swasta.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
2
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki/perempuan hidup
: Laki-laki/perempuan meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
6. Riwayat Imunisasi
a. BCG : lengkap
b. DPT : lengkap
c. Polio : lengkap
d. Hepatitis B : lengkap
e. Campak : belum diberikan
7. Riwayat Sosial dan Lingkungan
a. Yang Mengasuh
Yang mengasuh klien adalah ibu dan ayah kandungnya
b. Hubungan dengan anggota keluarga
Klien belum mampu mengenal lingkungan sekitarnya.
c. Hubungan dengan teman sebaya
Klien belum biasa berinteraksi dengan teman sebayanya oleh karena belum
waktunya menurut umur.
d. Pembawaan secara umum : baik
e. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah secara umum baik dan bersih.
3
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : lemah
2. Kesadaran : composmentis GCS 15
3. Vital Sign : suhu : 37,30C, Nadi : 105x/mnt, Respirasi : 25x/mnt
4. BB : 11 kg
5. Kepala
a. Mata
Bentuk simetris, mata terlihat cowong, sklera tidak ikterik, reflek pupil terhadap
cahaya isokor
b. Telinga
Bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak tampak peradangan,
tidak terdapat massa dan tidak terdapat serumen
c. Hidung
Bentuk normal, perdarahan tidak ada, tidak tampak polip, tidak tampak adanya
pernapasan cuping hidung tidak teraba massa.
d. Mulut
Mulut terlihat bersih, lidah tidak kototr, mukosa bibir tampak kering, tidak ada lesi
atau massa pada mulut.
e. Tenggorokan
Pembesaran tonsil dalam batas normal, tidak terdengar adanya perubahan suara,
tidak ada lendir atau benda asing.
6. Leher
a. Inspeksi : bentuk leher simetris, tidak tampak adanya peradangan, lesi atau
jaringan parut tidak ada, tidak ada perubahan warna kulit leher,
tidak tampak adanya massa, tidak tampak adanya pembesaran
kelenjar vena jugularis.
b. Palpasi : tidak teraba adanya pemebsaran kelenjar tyroid, tidak teraba
adanya pembesaran kelenjar limfe
7. Dada /Thorak
Paru-paru
a. Inspeksi : bentuk dada normochest, simetris, tidak ada perubahan warna
kulit pada dada, frekwensi pernapasan 25x/menit, tidak ada
retraksi intercosta, tidak tampak adanya massa.
b. Palpasi : tidak terba massa, vocal premitus kesan sama antara kedua
punggung kanan dan kiri.
c. Perkusi : diperoleh suara sonor disemua dinding torak
4
d. Auskultasi
- Suara napas : Vesikuler disemua lapang paru dengan intensitas rendah,
bronchial terdengar diatas manubrium sterni kesan suara bersih,
bronnchovesikuler pada intercosta 1 dan 2 antara scapula kesan keras
- Suara ucapan : bronchoponi pada kedua paru
- Suara tambahan tidak ada
Jantung
a. Inspeksi : tidak tampak pulsasi pada aorta dan pulmonan
b. Palpasi : letak iktus cordis teraba pada ICS 5 digaris midclavikula sinistra
c. Perkusi
- Batas jantung : Batas atas ICS II Mid sternalis, batas bawah ICS V, batas
kanan ICS IV Mid sternalis dextra, batas kiri ICS mid klavikula sinistra
d. Auscultasi
- Bunyi jantung I : (+) tunggal pada ICS IV linea sternalis kiri
- Bunyi jantung II : (+) tunggal pada ICS II linea sternalis kanan
- Bunyi jantung III : tidak ada
- Bunyi jantung IV : tidak tedengar
8. Abdomen
a. Inspeksi : bentuk flat, kesan supel, simteris, tidak ada lesi, tidak ada distensi,
pernapasan abdominal tidak ada
b. Auskultasi : bising usus ada peningkatan, frekwensi 20x/menit
c. Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada distensi, tidak teraba pembesaran
hepar, lemak subcutan tipis, turgor kulit cukup.
d. Perkusi : terdengar bunyi timpani pada semua kuadran abdomen
9. Genetalia dan anus
a. Inspeksi : tampak adanya kemerahan daerah sekitar anus
10. Ekstremitas
a. Atas : tidak tampak lesi, kontraktur tidak ada, tidak ada deformitas, tidak
ada oedema, tidak ada kekakuan, kekuatan otot kanan dan kiri
masing-masing 5, terpasang infus pada lengan kanan, turgor kulit
cukup kembali 2 detik, teraba hangat.
b. Bawah : tidak tampak lesi, kontraktur tidak ada, tidak ada oedema, tidak ada
kekakuan, kekuatan otot kanan dan kiri masing-masing 5, turgor kulit
cukup kembali 2 detik
5
11. Tingkat Perkembangan
a. Motorik Kasar
Klien sudah bisa berdiri dan berjalan.
b. Motorik halus
Klien mulai suka memasukkan benda-benda yang dipegangnya kedalam wadah,
melempar bola dan memukulnya.
c. Bicara
Mengoceh dan berbicara, menoleh kearah sumber suara
d. Sosial
Anak sudah bisa tersenyum, belajar mengamati, dan bermainan dengan teman
yang lain.
D. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : Gastro Enteritis Akut + Dehidrasi Ringan Sedang
2. Status Nutrisi
a. BB Lahir : 3600 gram
b. BB Sekarang : 11 kg
c. PB : 60 cm
d. Lingkar Dada : 35 cm
e. Lingkar Kepala : 36 cm
f. LLA : 14 cm
g. Status Nutrisi : BBsekarangBB standar BBI
x100 %
137800
x100 %= 16 (kesan gizi cukup)
h. Status cairan :
Input OutputASI /susu Formula : 200Oralit : 150 mlInfus : 300Zink Tablet
Urine : 100Diare : 600IWL : 200
650 ml 900 ml
i. Aktivitas : klien tidak dapat bebas bermain sebagaimana biasanya
j. Istirahat tidur : klien dirumah tidur tidak dibatasi
6
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tanggal 30-11-2014
Darah lengkap :
- HB : 11,5 gr/dL (12-17 mg.dl)
- Leukosir : 12.300 (4-10 ribu/mm)
- Trombosit : 305.000 (150-450 ribu)
- PCV : 33,8 (40-50 %)
Therapy (24-11-2014)
- IVFD kaen 3b 550 1cc/3 jam 1000 cc/24 jam
- Inj. Ranitidine 2x10 mg
- Inj. Ondancentron 3x1 mg
- Inj. Cefriaxone 2x75mg
- L.Bio 2x1 sach
- L.zink syrup 1x20 mg
7
ANALISA DATA
No Data Kemungkinan Penyebab Masalah1. S :
- Ibu klien menggatakan anaknya menceret hari ini lebih dari 5 kali perhari, muntah >2 kali/hari.
O : - Mencret encer lebih dari 5 kali - konsistensi encer, - terdapat tanda-tanda dehidrasi : mata
cowong, mukosa bibir kering, turgor kulit cukup kembali 2 detik
- Nadi : 105 x/menit- Respirasi : 25x/menit- Suhu : 37,30C
Berbagai faktor penyebab
Masuk dan berkembang dalam usus
Peningkatan isi rongga usus
Merangsang usus secara mekanis
Hiperpristaltik
BAB meningkat (diare)
Khilangan cairan berlebihan
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
2. S : ibu klien mengatakan anaknya kadang menangis bila BAB/BAK
O : - Tampak kemerahan pada kulit sekitar anus
Berbagai faktor penyebab
Masuk dan berkembang dalam usus
Peningkatan isi rongga usus
Merangsang usus secara mekanis
Hiperpristaltik
BAB meningkat (diare)
Feces bersifat asam
Menyebabkan iritasi kulit
Iritasi kulit sekitar perianal
Gangguan integritas kulit
Resiko gangguan integritas kulit
8
3 S ; Ibu klien mengatakan anaknya mencret 10 kali sejak hari ini dan kemarin.O : - Ekspresi wajah klien tampak tegang
- Ibu klien telihat kurang bersemangat
Berbagai faktor penyebab
Masuk dan berkembang dalam usus
Peningkatan isi rongga usus
Merangsang usus secara mekanis
Hiperpristaltik
BAB meningkat (diare)
Kurang pengetahuan
Perubahan status kesehatan anak
Kecemasan orang tua
Kecemasan orang tua
PERIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan ouutput yang
berlebihan
2. Cemas orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan
3. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekwensi BAB
9
RENCANA INTERVENSI
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi1. Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan ouutput yang berlebihan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimal dengan kriteria:- Diare tidak lagi- Turgor elastik- membran mukosa bibir
basah,- mata tidak cowong, - Konsistensi BAB lembek, - frekwensi 1-2 kali perhari- Tanda vital dalam batas
normal (N: 80-150 x/mnt, S; 36-37,30C, RR : < 35 x/mnt )
1. Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit
2. Pantau intake dan output3. Berikan cairan rehidrasi peroral 4. Monitor cairan yang diberikan5. Pantau tanda-tanda vital, turgor
kulit, membran mukosa, serta status mental
6. Timbang berat badan setiap hari7. Anjurkan keluarga untuk
memberi minum banyak
1. Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekatan urin. Deteksi dini memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisit
2. Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran tak aadekuat untuk membersihkan sisa metabolisme
3. Membantu memnuhi kebutuhan cairan dan melatih usus dapat menerima cairan tanpa muntah
4. Menghindari terjadinya offerload cairan yang justru dapat membahayakan anak
5. Mendeteksi lebih dini terhadap kehilangan cairan yang berlanjut
6. Mendeteksi kehilangan cairan, penurunan 1 kg BB sama dengan kehilangan cairan 1 lt
7. Sebagai rehidrasi dari setiap cairan yang dikeluarkan melalui diare
2 Cemas orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kecemasan orang tua teratasi dengan kriteria :- Keluarga dapat memahami
1) Beri penjelasan tentang pengertian, prognosa, perawatan dan pengobatan penyakit anaknya
2) Jelaskan prognosa penyakitnya3) Beri kesempatan pada keluarga
1. Meningkatkan pemahaman mengurangi rasa takut karena ketidaktahuan dapat membantu menurunkan ansietas
2. Penting untuk meningkatkan kepercayaan
10
rencana perawatan dan pengobatan yang dilakukan
- Keluarga klien mengerti tentang penyakit, prognosis, perawatan dan pengobatan
- Keluarga klien tidak bertanya lagi tentang penyakit anaknya
- Keluarga tidak sering bertanya lagi tentang penyakit anaknya
untuk mengungkapkan perasaannya
4) Libatkan keluarga dalam perencanaan dan membuat keputusan
3. Mengungkapkan rasa takut secara terbuka dimana rasa takut dapat ditujukan
4. Meningkatkan perasaan kontrol terhadap diri dan meningkatkan kemandirian
3 Resiko gangguan integritas kulit berhubungan peningkatan frekwensi BAB
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan integritas kulit sekitar perianal tetap tejaga dengan kriteria :- Tidak terjadi dekubitus- Lesi pada kulit tidak ada- Kulit tetap bersih- Kulit tetap kering- Klien merasa nyman
1. Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur
2. Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal (bila basah dan mengganti pakaian bawah serta alasnya)
3. Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jam
1. Sirkulasi yang kurang menyebabkaqn kulit mudah rusak
2. Mempertahankan keutuhan kulit, Talk lembut akan memberikan efek menyegarkan dan mengurangi resiko cedera bagi kulit
3. Mengurangi tekanan pada bagian tubuh yang menonjol
11
IMPLEMENTASI (CATATAN PERKEMBANGAN)
No Tgl/jamNo. Dx
Implementasi EVALUASI Paraf
1. 01/12/141. Memantau tanda dan gejala
kekurangan cairan dan elektrolit.
2. Memantau intake dan output3. Memberikan cairan rehidrasi
peroral 4. Memonitor cairan yang
diberikan5. Memantau tanda-tanda vital,
turgor kulit, membran mukosa, serta status mental
6. Menimbang berat badan setiap hari
7. Menganjurkan keluarga untuk memberi minum banyak.
S : Ibu klien mengatakan semalam anaknya masih mencret 4 kali dengan konsistensi encer
O : - Mencret semalam 4 kali- Turgor kulit cukup
kembali 2 detik- membran mukosa bibir
masih kering,- mata masih cowong, - Konsistensi BAB masih
encer, - Tanda vital : Nadi : 120
x/menit, Respirasi : 30x/menit, Suhu : 36,10C)
- IVFD KAEN 3B 550 cc/3 jam 1000 cc/24 jam
A : Masalah belum teratasiBelum adekuatnya rehidrasi serta masih banyaknya jumlah kuman yang masih tinggal dalam lumen usus sehingga pristaltik usus masih meningkat menjadikan frekwensi BAB masih sering menyebabkan cairan dan elektrolit masih terus terbuang lewat diare sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit belum dapat dicapai
P : Lanjutkan Intervensi
12
II. 02/12/2014II 1. Memberi penjelasan tentang
pengertian, prognosa, perawatan dan pengobatan penyakit anaknya
2. Menjelaskan prognosa penyakitnya
3. Memberi kesempatan pada
keluarga untuk
mengungkapkan perasaannya
4. Melibatkan keluarga dalam
perencanaan dan membuat
keputusan tentang perawatan
anaknya.
S : Ibu klien mengatakan hari ini anaknya mencret 1 kali dan merasa sedikit lebih tenang karena mencret berkurang.
O : keluarga mengerti
penjelasan perawat. Cemas tampak berkurang membran mukosa bibir
lembab,A : Masalah belum teratasi
Adekuatnya rehidrasi, mulai menurun dan frekwensi BAB mulai berkurang, dan apabila keadaan ini diertahankan maka kesimbangan cairan akan tetap dapat dipertahankan.
P : Lanjutkan Intervensi
III. 03/12/14 1. Mendiskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur
2. Medemonstrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal (bila basah dan mengganti pakaian bawah serta alasnya)
3. Mengatur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jam
S : Ibu klien mengatakan pantat anaknya merah
O : - Tidak tampak adanya dekubitus
- Tampak lesi pada area perianal
- Tampak kemerahan pada kulit area perianal
- Kulit terlihat bersih- Kulit tetap kering
A: Masalah teratasiSeringnya daerah perianal terpapar oleh feces serta penekanan pada saat tidur
13
dan duduk ditambah lagi bila terlambatnya popok diganti menyebabkan daerah sekitar perianal selalu terpapar oleh bakteri pada feces yang bersifat asam shingga menyebabkan mudahnya area sekitar tersebut menjadi kemerahan dan lecet
P : lanjutkan Intervensi
S : Ibu klien mengatakan kemerahan pada pantat anaknya mulai berkurang
O : - Tidak terjadi - lesi pada area perianal
masih ada- kemerahan pada kulit
area perianal berkurang- Kulit terlihat bersih- Kulit tetap kering
A: Masalah teratasiWalaupun seringnya daerah perianal terpapar oleh feces tetapi kalau tetap dibersihkan akan membatasi ruang gerak kuman untuk berkembang sehingga tanda-tanda gangguan integritas kulit dapat di cegah.
P : lanjutkan Intervensi
14